geopolitik NKRI PPT

25
MAKALAH “GEOPOLITIK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)” FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM SURABAYA 2015

Transcript of geopolitik NKRI PPT

MAKALAH“GEOPOLITIK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

(NKRI)”  

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM

SURABAYA2015

KELOMPOK 8 :RADITYA RAHMAN W. NPM. 1453010110OKTAVIANI DINDA R. NPM. 1453010011

NOVI PADYA WARUJU PUTRA NPM. 1453010024EDWARD PRAYOGA Ys. KOTEN NPM.

1453010025IMAS CITRA HAPSARI NPM. 1453010028AISY DHIA TAMAMAH NPM. 1453010037ISMI PUJI YANTI NPM. 1453010060

Pengertian Geopolitik danGeopolitik NKRI

GEOPOLITIK NKRI adalah Cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia tentang dirinya yang Bhineka, serta lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang bertujuan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, dan turut serta menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia dalam rangka mencapai Tujuan Nasional atau disebut juga WAWASAN NUSANTARA.

GEOPOLITIK adalah Kesatuan cara pandang suatu bangsa yang meliputi profil diri bangsa, sejarah, pandangan hidup, ideologi, budaya, dan tentunya geografi dengan tujuan mempertahankan ruang hidupnya atau disebut juga WAWASAN NASIONAL.

KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARAPancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar

NegaraUUD 1945 sebagai konstitusi negara

Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Bangsa IndonesiaKetahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara

IndonesiaPolitik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam

pembangunan nasional

Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, yang

serasi dan selaras pada segenap aspek kehidupan nasionalMenumbuhkan rasa tanggung jawab

atau pemanfaatan lingkungannyaMenegakkan kekuasaan guna

melindungi kepentingan nasionalMerentang hubungan internasional

dalam upaya ikut menegakkan perdamaian

Peranan Wawasan Nusantara

WAJAH WAWASAN NUSANTARA adalah Bentuk pengaplikasian geopolitik NKRI dalam kehidupan bernegara yang terdiri atas :

Wajah Wasantara sebagai Wawasan Nasional yang melandasi Konsepsi

Ketahanan NasionalWajah Wasantara sebagai Wawasan

Pembangunan NasionalWajah Wasantara sebagai Wawasan

Pertahanan dan KeamananWajah Wasantara sebagai Wawasan

Kewilayahan

Geopolitik danHukum Kewilayahan

Geopolitik NKRI juga berperan dalam penentuan dan pembentukan Hukum Kewilayahan guna melindungi batas – batas wilayah NKRI dari ancaman luar. Hukum Kewilayahan tersebut meliputi :

Hukum Laut dan Perkembangannya

Hukum Dirgantara dan Perkembangannya

Melalui Deklarasi tanggal 13 Desember 1957, NKRI mengajukan bahwa NKRI perlu laut wilayah selebar 12 mil laut dari garis pangkal/ garis dasar atas dasar “point to point theory”. Dengan demikian, laut antar pulau menjadi perairan pedalaman. Dalam deklarasi tersebut disebutkan beberapa permasalahan mengenai Hukum Laut, diantaranya :

Hukum Laut dan Perkembangannya

Laut Teritorial/ Laut Wilayah

Perairan pedalaman

Zona Tambahan

Zona Ekonomi Eksklusif

Landas Kontinen

Laut Lepas

Ruang dirgantara dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang udara dan ruang antariksa. Ruang udara berada di atas suatu wilayah negara dan dikategorikan sebagai ruang udara nasional wilayah kedaulatan negara kolong(negara yang diatasnya di lintasi oleh pesawat), yang pemanfaatannya dikendalikan secara internasional dan tidak boleh dijadikan subyek negara kolong.

Hukum Dirgantara dan Perkembangannya

Seperti halnya dengan hukum laut, Indonesia juga menuntut perlakuan yang sama terhadap hukum udara. Dalam hal ini, Indonesia menuntut berlakunya kedaulatan negara kolong terhadap Ruang Dirgantara. Paling sedikit tujuan yang ingin dicapai Indonesia ialah Ruang Udara Indonesia sebagai wilayah udara nasional dan ruang antariksa Indonesia sebagai wilayah kepentingan ZEE atau landas kontinen, yang meliputi manfaatan wilayah GSO (Geostationary Satellite Orbit), MEO (Medium Earth Orbit), LEO (Low Earth Orbit).

Geopolitik danOtonomi Daerah

Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat dalam NKRI yang terdiri atas :

Pembagian Daerah

Pembagian Kewenangan

Sumber Penerimaan Pelaksanaan Desentralisasi

Daerah Frontier

Rencana Tata Ruang Wilayah

Pendaftaran Wilayah Maritim (Marine Cadastre)

Upaya Menghadapi Geopolitik dan Geostrategi Negara Jiran

Wilayah NKRI dibagi atas daerah provinsi, lalu dibagi atas kabupaten dan kota masing-masing mempunyai pemerintah daerah. Pemerintah provinsi yang berbatasan dengan laut memiliki kewenangan laut sejauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan ke arah perairan kepulauan.

Pembagian Daerah

Pembagian Kewenangan sesuai dengan UU No. 34 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memuat tentang :

Kewenangan Pemerintahan (Pasal 10 ayat 3)Kewenangan Wajib Pemerintahan Daerah Provinsi (Pasal 13)

Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota (ada dasarnya sama, tetapi dalam skala kabupaten/kota, Pasal 14)

Kewenangan Pemerintah Daerah untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya lainnya di wilayah laut (Pasal 18)

Adapun batas wilayahnya adalah paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan 1/3nya menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.

Pembagian Kewenangan

Untuk mendukung jalannya, pemerintahan daerah, diperlukan dana yang tidak sedikit. Akan tetapi, tidak semua daerah mampu mendanai sendiri jalannya roda pemerintahan. Oleh sebab itu, pemerintah harus mampu membagi adil dan merata hasil potensi masyarakat. Agar adil dan merata, diperlukan aturan yang baku. Dari ketentuan tersebut, dikeluarkan beberapa istilah tentang dana untuk keperluan pembinaan wilayah, yaitu:

Sumber Penerimaan Pelaksanaan Desentralisasi

Pendapatan Asli DaerahDana Perimbangan DaerahPinjaman DaerahLain-lain penerimaan yang sah termasuk Dana Darurat, berasal dari pinjaman APBN

Daerah Frontier adalah daerah milik wilayah geografi NKRI yang letaknya berbatasan langsung dengan negara tetangga dan terjadi karena :

Dorongan EkonomiDorongan Sosial BudayaDorongan Politik

Daerah Frontier

Perencanaan Tata Ruang Wilayah diperlukan untuk semua warga guna mencapai :

Tercapainya kelestarian, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan alam

Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap untuk melindungi dan membina lingkungan hidup.

Terjaminnya generasi masa kini dan masa depan.

Tercapainya kelestarian lingkungan hidup. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

Terlindungnya NKRI dari dampak kegiatan di luar wilayah NKRI yang menyebabkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Oleh karena itu, penyusunan RTRW perlu benar-benar terpadu

Rencana Tata Ruang Wilayah

Madame Cadastre adalah pencatatan pulau – pulau yang di miliki Indonesia dengan tujuan Indonesia mampu menginventarisasi jumlah pulau, lengkap dengan tata letak dan konfigurasinya luas, letak, serta ciri flora dan fauna sehingga akan mudah bagi Indonesia untuk mendaftarkan diri ke PBB di New York. Adapun keuntungan yang didapat dari Marine Cadastre, yaitu:

• Dapat menuntut hak atas pulau tersebut di wilayah Indonesia apabila diduduki secara diam-diam oleh Negara tetangga

• Jangan sampai Indonesia kehilangan pulau, tetapi tidak tabu apa atau pulau mana yang hilang

• Memberikan batas wewenang pada daerah otonom tentang batas laut berdasarkan koordinat tidak berdasarkan perkiraan, seperti sekarang ini yang berakibat pada konflik dikalangan masyarakat

Pendaftaran Wilayah Maritim (Marine Cadastre)

• Dalam menghadapi ASEAN dan Australia, tidakan Indonesia sebaiknya:

• Mewaspadai “silent occupation” dengan pemantapan pembinaan kekuatan maritim

• Dalam menghadapi Australia dengan proyek Australia maritime identification zone (amiz), Indonesia harus segera mengidentifikasikan pulau-pulau yang tersebar luas

• Dalam menghadapi Malaysia dan Singapura yang menggunakan kekerasan, perlu diwaspadai adanya “five power defence agreement” yang masih berlaku

• Dengan adanya kunjungan presiden dan wakil presiden ke perbatasan diharapkan akan meningkatkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia

Upaya Menghadapi Geopolitik dan Geostrategi Negara Tetangga

TERIMA KASIH ATAS

PERHATIANNYA