Power Point Fiqh Muamalah Akad

12
Konsep Umum Akad

Transcript of Power Point Fiqh Muamalah Akad

Konsep Umum Akad

ɷ Lisa Wulandariɷ Fauzia Rahmaɷ Mardiana Ayu Ning Tyas

ɷ Meilinda Eko Y

Kelompok 6 :

Konsep Umum AkadPengertian Akad

Rukun Akad

Syarat Akad

Macam-macam Akad

Sifat-sifat Akad

Secara literal, akad berasal dari bahasa arab yaitu دا ق���� ع د ق���� ع ي����� د ق���� yang berarti perjanjian عatau persetujuan. Kata ini juga bisa diartikan tali yang mengikat karena akan adanya ikatan antara orang yang berakad. Dalam kitab fiqih sunnah, kata akad diartikan dengan hubungan ط����� ) اق� ) dan kesepakatan ( الرب� ق�� .( الاي��2.1.1 Dari segi umum dan khusus

Dari segi umum, pengertian akad sama dengan pengertian akad dari segi bahasa menurut ulama Syafi'iyah, Hanafiyah, dan Hanabilah yaitu segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang berdasakan keinginananya sendiri seperti waqaf, talak, pembebasan, dan segala sesuatu yang pembentukannya membutuhkan keinginan dua orang seperti jual beli, perwakilan, dan gadai.

Sedangkan dari segi khusus yang dikemukakan oleh ulama fiqih adalah Perikatan yang ditetapkan dengan ijab-qabul berdasarkan ketentuan syara' yang berdampak pada objeknya, berkekuatan hukum, dan atas keridhoan kedua belah pihak.

2.1 Pengertian Akad

2.1.2. Dari segi bahasa 

Mengikat (Arrabthu), yaitu mengumpulkan dua ujung tali dan mengikat salah satunya dengan yang lain, sehingga bersambung, kemudian keduanya sebagai potong benda.

Sambungan (’aqdatun), yaitu sambungan yang memegang kedua ujung itu dan mengikatnyaJanji (Al’ahdu) sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an : ب� ح ي� اهلل ن" ا$ ف� ى ق� واي� عهده ي� ى وف� ا/ ن" م لى ن"ب3 ي� ق� مت� ال

artinya : (bukan demikian), Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Imran : 76 )

2.2 Rukun AkadJumhur ulama berpendapat, bahwa rukun akad adalah :2.2.1 Subjek Perikatan (Al ‘aqidain)

Al ‘aqidain adalah para pihak yang melakukan akad

2.2.2 Objek Perikatan (Mahalul ‘Aqd)Mahalul ‘aqd adalah sesuatu yang di jadikan objek akad dan di kenakan padanya akibat hukum yang di timbulkan.

2.2.3 Tujuan Perikatan (Maudhu’ul ‘Aqd)

Maudhu’ul ‘aqd adalah tujuan dan hukum suatu akad yang di syariatkan untuk tujuan tesebut.

2.2.4 Ijab dan Qobul (Sighat al-‘Aqd)

Sighat al-‘aqd adalah suatu ungkapan para pihak yang melakukan akad berupa ijab dan qobul.

2.3 Syarat Akad1.Orang yang melakukan akad mampu

bertindak sesuai hukum mukallaf, apabila belum mampu di wakili oleh walinya.

2.Objek Akad yaitu : Berbentuk harta, di miliki seseorang, bernilai harta menurut syara’.

3. Akad itu tidak dilarang oleh nash syara’.

4.Akad yang dilakukan itu memenuhi syarat-syarat khusus dengan akad yang bersangkutan, disamping harus memenuhi syarat-syarat umum.

5.Akad itu bermanfaat6.Ijab tetap utuh sampai terjadi kabul7.Ijab dan qobul dilakukan dalam satu

majelis, yaitu suatu keadaan yang menggambarkan proses suatu transaksi.

8. Tujuan akad itu jelas dan diakui oleh syara’.

2.4 Macam-macam Akad

2.4.1 Dari segi keabsahan menurut syara’

Akad sahih

Akad Nafis

Akad mauquf

Akad Tidak sahih

Akad yang mengikat

kedua belah pihak

Akad yang tidak

mengikat kedua belah

pihak

2.4.1 Dari segi

keabsahan menurut syara’

Akad sahih

Akad Nafis

Akad mauquf

2.4.3. Dari segi serahterima :

Akad ‘Aini dan Ghairu ‘Aini

2.4.5. Berdasarkan adanya unsur lain didalamnya :

a) Akad munjiz b) Akad mu'alaq c) Akad mudhaf 2.4.5 Berdasarkan zat benda

yang diakadkan : a) Benda yang berwujud

b) Benda tidak berwujud.

2.4.6. Berdasarkan adanya unsur lain didalamnya :

a) Akad munjiz b) Akad mu'alaqc) Akad mudhaf

2.4.8 Berdasarkan sifat benda yang menjadi objek dalam akad :

a) Akad ainniyah b) Akad ghair ‘ainiyah

2.4.9 Berdasarkan cara melakukannya :

a) akad pernikahan b) Akad ridhaiyah

2.4.10 Berdasarkan berlaku atau tidaknya akad :

a) Akad nafidzah b) Akad mauqufah 2.4.11 Berdasarkan luzum dan dapat

dibatalkan :a) Akad lazim yang menjadi hak

kedua belah pihak b) Akad lazim yang menjadi hak

kedua belah pihakc) Akad lazimah yang menjadii

hak kedua belah pihak 2.4.12 Berdasarkan tukar menukar hak :

a) Akad mu'awadhahb) Akad tabarru'atc) Akad yang tabaru'at

2.4.13 Berdasarkan harus diganti dan tidaknya :

a) Akad dhaman b) Akad amanah c) Akad yang dipengaruhi oleh

beberapa unsur

2.4.14 Berdasarkan tujuan akad : a) Menimbulkan Tamlik

(milik): seperti jual beli b) mengadakan usaha bersama seperti syirkah dan mudharabah c) tautsiq (memperkokoh kepercayaan) seperti rahn dan kafalah d) menyerahkan kekuasaan seperti wakalah dan washiyah e) mengadakan pemeliharaan seperti ida' atau titipan

2.4.15 Berdasarkan faur dan istimrar :

a) Akad fauriyah b) Akad istimrar atau zamaniyah

2.4.16 Berdasarkan asliyah dan tabi'iyah :

a) Akad asliyah b) Akad tahi'iyah

2.3 Sifat-sifat AkadAkad tanpa syarat(akad

munjiz), adalah akad yang diucapkan seseorang, tanpa memberi batasan dengan suatu kaidah atau tanpa menetapkan suatu syarat. Akad bersyarat(akad ghair munjiz), adalah akad yang diucapkan seseorang dan dikaitkan dengan sesuatu, yakni apabila syarat atau kaitan itu tidak ada, akad pun tidak jadi, baik dikaitkan dengan wujud sesuatu tersebut atau ditangguhkan pelaksanaanya. Akad ghair munjiz ada 3 macam: Ta’liq syarat, Taqyid syarat, Syarat idhafah