QSH Met. Pemb. Fiqh

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nana Sudjana mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar merupakan tindakan guru melaksankan rencana mengajar, yaitu usaha guru dalam menggunakan beberapa variable pengajaran (tujuan, metode, alat, serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, ia adalah usaha nyata guru dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien, atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan dalam praktik mengajar di kelas. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, maka strategi diartikan sebagai daya upaya guru agar hasil pembelajaran dapat maksima agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskannya dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna. Hal ini dapat diartikan sebagai pilihan pola kegiatan belajar-mengajar yang diambil agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien baik yang instruksional efeks maupun yang nurturant efeks; yang pertama merupakan tujuan pokok yang tercantum dalam tujuan pembelajaran khusus, sedang yang kedua sebagai tujuan pengiring, karena siswa menghidupi dari suasana pembelajaran semisal menjadi tambah kritis, demokratis, sosial dan sebagainya akibat dari pembelajaran. Kedua makna tujuan tersebut yang kedua 1

Transcript of QSH Met. Pemb. Fiqh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nana Sudjana mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar

merupakan tindakan guru melaksankan rencana mengajar,

yaitu usaha guru dalam menggunakan beberapa variable

pengajaran (tujuan, metode, alat, serta evaluasi) agar

dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, ia adalah usaha nyata guru

dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan

efisien, atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan

dalam praktik mengajar di kelas.

Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, maka strategi

diartikan sebagai daya upaya guru agar hasil pembelajaran

dapat maksima agar tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskannya dapat dicapai secara berdaya guna dan

berhasil guna. Hal ini dapat diartikan sebagai pilihan

pola kegiatan belajar-mengajar yang diambil agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien

baik yang instruksional efeks maupun yang nurturant

efeks; yang pertama merupakan tujuan pokok yang tercantum

dalam tujuan pembelajaran khusus, sedang yang kedua

sebagai tujuan pengiring, karena siswa menghidupi dari

suasana pembelajaran semisal menjadi tambah kritis,

demokratis, sosial dan sebagainya akibat dari

pembelajaran. Kedua makna tujuan tersebut yang kedua

1

itulah sebenarnya yang lebih penting karena hasil

pembelajaran dapat menjadi meaning full bagi dirinya.

Akan tetapi, dalam kenyataannya, tidak semua pendidik

menguasai strategi pengajaran di lapangan. Banyak yang

hanya sekedar menyampaikan alias omdo (omong doang) yang

akhirnya hanya sepintas saja tersimpan dalam benak

peserta didik. Keberhasilan pengajaran pun menjadi kian

jauh. Apalagi untuk mata pelajaran yang bersifat praktis,

seperti fiqh. Padahal salah satu tugas hidup tugas hidup

manusia adalah untuk beribadah kepada Alloh. Allah Swt

berfirman dalam Al-Qur’an yang Artinya:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Asbabun Nuzul surat Adz-Dzâriyât ayat 56 tersebut di

atas berkaitan dengan kewajiban manusia sebagai hamba

Allah untuk selalu beribadah kepada-Nya sesuai dengan

kemampuannya.

Jadi, diciptakannya manusia di dunia ini adalah sebagai

hamba Allah yang bertugas untuk senantiasa beribadah

kepada-Nya. Sebagai hamba  Allah, manusia diwajibkan

beribadah kepada penciptanya, dalam arti selalu tunduk

dan taat perintah-Nya guna mengesakan dan mengenal-Nya

sesuai dengan petunjuk yang telah diberikannya.(Muchsin

Ansyadili:2009).

2

Dari pendahuluan tadi,maka pemakalah akan berusaha

menjelaskan bagaimana mengenai implementasi strategi

pembelajaran dalam konteks yang lebih sempit yaitu hanya

dalam mata pelajaran fiqh dan dalam bahasan kali ini,

dengan menggunakan metode student question have.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep Metode “Qustion Student Have” dalam

proses pembelajaran ?

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari Metode

“Qustion Student Have” dalam proses pembelajaran?

3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menggunakan

metode “Qustion Student Have”?

4. Bagaimana penerapan Metode “Qustion Student Have”

dalam prose pembelajaran ?

C. Tujuan

Makalah ini disusun bertujuan untuk :

1. Mengetahui konsep dari Metode “ Question Student

Have”.

2. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari Metode “

Question Student Have”.

3. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan Metode “

Question Student Have”.

4. Menerapkan Metode “ Question Student Have” dalam

kegiatan pembelajaran.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Student Question Have

Metode “question students have (Pertanyaan Peserta

Didik) merupakan teknik yang mudah dilakukan yang dapat

dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa”.

Pembelajaran ini menekankan pada siswa untuk aktif dan

menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa

memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis. Tujuan

siswa bertanya adalah untuk meningkatkan perhatian dan

rasa ingin tahu siswa terhadap suatu topik, siswa lebih

aktif, siswa harus belajar secara maksimal dan

mengembangkan pola pikir sendiri.1 Selain itu mereka harus

mengembangkan ketrampilannya untuk bertanya.

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu

sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya

selalu menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya

merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan

jawaban dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,

pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui

pertanyaan (Marno dan Idris 2008:115).

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari

keingintahuan setiap individu. Sedangkan menjawab

pertanyaan menunjukan kemampuan seorang dalam berfikir.

Dalam proses belajar mengajar peran bertanya sangatlah

1 Zainy, Hisyam dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka

Insani Madani,) 2008

4

penting, sebab melalui pertanyaan guru dapat mengetahui

yang diharapkan dan dibutuhkan siswa, sehingga guru dapat

membimbing dan mengarahkan siswa menemukan setiap materi

yang dipelajari. Baik pertanyaan yang diajukan oleh guru

maupun pertanyaan yang berasal dari siswa sendiri.

Strategi Question Student Have merupakan cara

pembelajaran siswa aktif yang tidak membuat siswa takut

untuk mempelajari apa yang siswa harapkan dan butuhkan.2

Sedangkan menurut Umi Machmud dan Wahib Rosyidi bahwa

strategi Question Student Have adalah teknik untuk

mempelajari keinginan dan harapan siswa guna

memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Metode “Question

Student have” dikembangkaan untuk melatih pesera didik

agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya.

Pembelajaran metode ini diawali dengan membagi kelas

menjadi 4 kelompok.3 Selain itu metode Question Student

Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan

dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan

potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah

teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui

tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang

kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan

harapan-harapannya melalui percakapan.

Pertanyaan dalam pembelajaran yang berasal dari

siswa bisa karena diperintah atau stimulan guru, maupun

2 Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 1996.h. 155

3 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM

(Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2013 h.108

5

yang murni lahir dari siswa itu sendiri. Bisa berbentuk

lisan, yaitu pertanyaan yang disampaikan siswa lewat

verbal atau ucapan, seperti yang pada umumnya banyak

digunakan oleh guru dalam memberikan kesempatan bertanya

kepada siswanya. Maupun berbentuk tulisan, yaitu

pertanyaan yang disampaikan oleh siswa dengan cara

ditulis didalam kertas kemudian dibahas bersama-sama.

Sementara itu dari segi waktu strategi Question Student

Have bisa dilakukan saat pelajaran baru dimulai, di

tengah-tengah saat guru sedang menjelaskan maupun setelah

guru selesai menjelaskan semua materi yang harus

disampaikannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

Question Student Have adalah strategi pembelajaran siswa

aktif membuat pertanyaan akan pelajaran yang dibutuhkan

sehingga kemampuan yang dimiliki tergali secara maksimal.

B. Bentuk-bentuk Strategi Question Student Have

Disaat guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk

bertanya, sering kita jumpai siswa tersebut diam saja

tidak melontarkan pertanyaan. Keadaan semacam ini sering

dipahami bahwa siswa tidak berminat, sebagian lain

memahami bahwa siswa sudah paham terhadap materi yang

diajarkan. Padahal yang terjadi adalah siswa belum siap

mengajukan pertanyaan. Bentuk-bentuk strategi Question

Student Have ini adalah petunjuk yang efektif agar siswa

6

lebih tertantang untuk membuat pertanyaan setelah mereka

sebelumnya mendapat kesempatan memahami materi pelajaran.4

1. Belajar Berawal dari Pertanyaan

Belajar berawal dari pertanyaan adalah strategi

Question Student Have yang dilakukan diawal tatap

muka antara guru dengan siswa. Dimana guru

menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri terlebih

dahulu bahan-bahan materi pembelajaran yang akan

disampaikan dalam waktu tertentu. Setelah itu siswa

dipersilakan untuk menyampaikan pertanyaan dari

materi yang belum ia pahami maupun yang sudah

dipahami. Ini bisa dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan

kepada siswa. Dalam hal ini bahan bacaan tidak

harus di foto copy dan membagikannya kepada

siwa. Anda dapat menggunakan satu halaman dalam

sebuah buku pegangan siswa. Inti dari pilihan

materi harus berdasarkan kebutuhan untuk

menstimulir pertanyaan para siswa. Dan yang

paling baik adalah bahan yang mempunyai banyak

penjelasan namun tidak mempunyai solusinya.

Atau bahan bacaan yang banyak menimbulkan

4 Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 2005.h. 157

7

interpretasi agar siswa mudah terangsang

bertanya.

b. Siswa disuruh untuk mempelajari buku pegangan

sendiri atau dengan pasangannya.

c. Siswa disuruh memahami buku pegangan yang

mereka baca. Kemudian minta siswa untuk

menandai setiap bacaan yang tidak mereka pahami

sebanyak mungkin sesuai dengan yang mereka

kehendakai. Jika waktunya cukup gabungkan

pasangan belajar menjadi kelompok bejumlah

empat orang. Kemudian minta mereka saling

membantu membahas poin-poin yang dipertanyakan.

d. Kumpulkan semua pertanyaan dari siswa. Sesudah

itu perintahkan siswa untuk kembali keposisi

masing-masing dan sampaikan pelajaran dengan

menjawab pertanyaan siswa tersebut.

2. Pertanyaan yang Disiapkan

Strategi Question Student Have yang dilakukan dengan

cara menyiapkan sejumlah pertanyaan terlebih dahulu, yang

akan ditanyakan beberapa siswa sebagai stimulus bagi

siswa lainnya bertanya. Langkah-langkah yang bisa

digunakan adalah

a. Siapkan tiga sampai enam pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang akan anda sampaikan.

b. Tulislah masing-masing pertanyaan dalam kertas

berserta isyarat yang akan digunakan untuk

8

menandakan agar pertanyaan tersebut diajukan oleh

siswa yang ditunjuk.

c. Sebelum pelajaran dimulai pilihlah siswa yang akan

mengajukan pertanyaan tersebut. Pastikan bahwa

mereka tidak akan menceritakan kepada siapapun bahwa

mereka telah diberi pertanyaan.

d. Bukalah sesi tanya jawab dengan mengemukakan

topiknya dan berikan isyarat pertama anda

sebagaimana kesepakatan dengan siswa yang anda

pilih, misalnya dengan melepas kacamata, menggaruk-

garuk hidung dan atau yang lainnya. Panggilah siswa

yang telah diberi pertanyaan tersebut kemudian

berikan isyarat selanjutnya.

e. Setelah pertanyaan yang anda buat terjawab semua,

mulailah membuka kesempatan siswa yang lain untuk

mengajukan pertanyaan baru.

3. Pertanyaan Pembalikan Peran

Strategi Question Student Have yang dilakukan dengan

cara guru memerankan sebagai siswa, memberikan pertanyaan

kepada siswa beberapa kali untuk memotivasi siswa

bertanya. Cara seperti ini bisa dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut

a. Susunlah pertanyaan yang akan anda ajukan tentang

beberapa materi pelajaran. Jika anda yang berperan

sebagai siswa buatlah pertanyaan dengan tujuan

berupaya mengklarifikasikan materi yang sulit atau

rumit, membandingkan materi dengan pengetahuan

lain, menentang pendapat, meminta contoh seputar9

masalah yang dibahas, atau menguji daya serap

materi.

b. Pada sesi awal pertanyaan umumkan kepada siswa bahwa

anda akan menjadi mereka. Dan mereka secara resmi

akan menjadi anda.

c. Bersikaplah argumentative, penuh canda, atau apapun

itu untuk merangsang mereka agar member anda dengan

banyak jawaban.

d. Setelah itu mulailah minta siswa untuk mengajukan

pertanyaan mereka sendiri atas materi yang sempat

anda bicarakan diawal dengan tanya jawab.

D. Langkah-langkah Strategi Question Student Have

Untuk mempermudah menggunakan strategi Question Student

Have dalam situasi apapun adalah dengan langkah-langkah

berikut:

1. Pada tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok

atau sesuai dengan jumlah peserta didik.

2. Guru membagikan kertas kosong pada peserta

didik, dalam setiap kelompok.

3. Mintalah peserta didik menulis beberapa

pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-

hal yang sedang di pelajari.

4. Putarlah kartu tersebut searah dengan jarum

jam.

5. Ketika setiap kartu diedarkan pada anggota

kelompok, anggota tersebut harus membacanya

10

dan memberikan tanda “centang” (v) jika

pertanyyan tersebut dianggap penting.

6. Perputaran berhenti sampai kartu tersebut

kembali kepada pemiliknya.

7. Setiap pemilik kartu dalam kelompok

memeriksa pertanyaan mana yang paling banyak

mendapatkan centang.

8. Setelah itu jumlah perolehan suara atas

pertanyaan itu dibandingkan dalam satu

kelompok.

9. Pertanyaan yang mendapat banyak centang akan

menjadi pertanyaan kelompok tersebut.

10. Setiap kelompok melaporkan secara tertylis

pertanyaan yang menjadi milik kelompok.

11. Guru menseleksi pertanyaan yang telah

diajukan oleh setiap kelompok.

12. Setelah itu guru mengembalikan pertanyaan

tersebut pada peserta didik untuk di jawab

secara mandiri atau kelompok.

13. Jawaban bisa dijawab secara lisan maupun

tertulis.5

Dari langkah-langkah diatas agar strategi Question

Student Have lebih efektif maka berikan alokasi waktu

pada tiap sesi setelah itu jika kelas terlalu besar

hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kertas pada

semua siswa, bagilah kelas menjadi berkelompok dan ikuti

instruksi seperti diatas. Atau kumpulkan saja kertas5 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. H. 109

11

pertanyaan dengan acak. Sebagai alternative dari

pengajuan pertanyaan, perintahkan siswa untuk menuliskan

harapan atau keinginan mereka atas pelajaran yang akan

dibahas oleh anda.6

E. Jenis-jenis Pertanyaan

Untuk memudahkan dan tercapainya tujuan penggunaan

strategi Question Student Have maka penting untuk

mengetahui jenis-jenis pertanyaan. Dimana menurut

Taksonomi Bloom terdiri dari (Marno dan Idris, 2008:135-

138):

a. Pertanyaan pengetahuan

Adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban yang

sifatnya hafalan atau ingatan terhadap apa yang

telah dipelajari peserta didik. Kata-kata yang

sering digunakan dalam penyusunan pertanyaan ini

biasanya adalah apa, kapan, siapa atau sebutkan.

b. Pertanyaan pemahaman

Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan jalan

menggorganisasikan informasi yang pernah diterimanya

dengan kata-kata sendiri, atau menginterprestasikan

informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva

dengan jalan membanding-bandingkan. Kata-kata yang

sering digunakan dalah jelaskan uraikan.

c. Pertanyaan penerapan

6 Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 2005.h. 73

12

Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal

dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi,

aturan-aturan, kriteria dan lain-lain yang pernah

diterimanya pada suatu kasus atau kejadian yang

sesungguhnya.

d.    Pertanyaan analisis

Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan cara

mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan,

mencari bukti-bukti atau kejadian yang menunjang

suatu kesimpulan atau generalisasi yang ditampilkan,

dan menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang

ada.

e. Pertanyaan sintesis

Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban lebih dari

satu, serta berbentuk ramalan. Dimana pemecahan

masalah dengan mengembangkan imajinasi dan

komunikasi dengan kenyataan.

f. Pertanyaan evaluasi

Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan cara

memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu

isu yang ditampilkan.

F.   Kelebihan dan Kelemahan Strategi Question Student

Have

Secara umum setiap strategi dalam pembelajaran

mempunyai kelebihan dan kelemahan masing, begitupun

dengan strategi Question Student Have. Jadi hal semacam

13

ini penting diketahui oleh guru agar penggunaanya tepat

waktu dan sasarannya7

a. Kelebihan Strategi Question Student Have

1. Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa

sekalipun sebelumnya keadaan kelas ramai atau

siswanya punya kebiasan bergurau saat pelajaran

berlangsung. Karena siswa dituntut mengembangkan

unsur kognitifnya dalam membuat atau menjawab

pertanyaan.

2. Dapat merangsang siswa melatih mengembangkan daya

pikir dan ingatannya terhadap pelajaran.

3. Mampu mengembangkan keberanian dan ketrampilan

siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapatnya.

b. Kelemahan Strategi Question Student Have

1. Tidak semua siswa mudah membuat pertanyaan karena

tingkat kemampuan siswa dalam kelas berbeda-beda.

2. Waktu yang dibutuhkan sering tidak cukup karena

harus member kesempatan semua siswa membuat

pertanyaan dan menjawabnya.

3. Waktu menjadi sering terbuang karena harus

menunggu siswa sewaktu-waktu diberi kesempatan

bertanya.

4. Siswa merasa takut karena sewaktu menyampaikan

pertanyaan siswa kadang merasa pertanyaan salah

atau sulit mengungkapkannya.

7 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 Cet III) h.95

14

Tipe Question Student Have (QSH) merupakan salah

satu cara yang paling efektif dan efisien untuk

meningkatkan kegiatan belajar aktif. Karena Question

Student Have (QSH) dikembangkan untuk melatih peserta

didik agar memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya.

Strategi ini membagi peserta didik menjadi berkelompok

sehingga dengan peserta didik berkelompok hampir tidak

mungkin bahwa salah satu peserta didik akan diabaikan dan

sulit juga bagi peserta didik untuk tidak aktif, sehingga

dengan kelompok yang sedikit diharapkan peserta didik

dapat berpartisipasi dan berperan secara aktif.

Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik yang

menyatakan bahwa proses kelompok memiliki karakteristik

atau segi-segi relasi, interaksi, partisipasi,

kontribusi, afeksi dan dinamika. Tiap individu

berhubungan satu sama lain, setiap individu memberikan

sumbangan pikiran, setiap individu saling mempengaruhi,

setiap individu ikut aktif, setiap individu mendapat

pembagian tugas dan setiap individu mengembangkan sifat-

sifat personal-sosial-moral dan karenanya kelompok

senantiasa hidup berubah, berkembang, yang berarti

bersifat dinamis.

15

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Metode “Question Student have” dikembangkaan untuk melatih

pesera didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan

bertanya. Pembelajaran metode ini diwawli dengan membagi

kelas menjadi 4 kelompok.8 Selain itu metode Question

Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang

keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk

memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Metode ini

menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi

siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada

siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan,

keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.

Langkah – Langkah Metode “Question Student have”

Adapun langkah- langkah dalam metode “Question Student have”

adalah:

a. Pada tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok atau sesuai

dengan jumlah peserta didik.

8 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM

(Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2013 h.108

16

b. Guru membagikan kertas kosong pada peserta didik, dalam

setiap kelompok.

c. Mintalah peserta didik menulis beberapa pertanyaan yang

mereka miliki tentang hal- hal yang sedang di pelajari.

d. Putarlah kartu tersebut searah dengan jarum jam.

e. Ketika setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok,

anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda

“centang” (v) jika pertanyyan tersebut dianggap

penting.

f. Perputaran berhenti sampai kartu tersebut kembali

kepada pemiliknya.

g. Setiap pemilik kartu dalam kelompok memeriksa

pertanyaan mana yang paling banyak mendapatkan centang.

h. Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan itu

dibandingkan dalam satu kelompok.

i. Pertanyaan yang mendapat banyak centang akan menjadi

pertanyaan kelompok tersebut.

j. Setiap kelompok melaporkan secara tertylis pertanyaan

yang menjadi milik kelompok.

k. Guru menseleksi pertanyaan yang telah diajukan oleh

setiap kelompok.

17

l. Setelah itu guru mengembalikan pertanyaan tersebut pada

peserta didik untuk di jawab secara mandiri atau

kelompok.

m. Jawaban bisa dijawab secara lisan maupun tertulis.9

Kekurangan dan Kelebihan Metode “Question Student have”

Dalam suatu metode “Question Student have” terdapat kekurangan

dan kelebihan yang dimiliki oleh metode tersebut, adapun

kekurangan dan kelebihannya yaitu:

a. Pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada

keaktifan belajar siswa dan keaktifan guru dalam

menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan

menantang pola interaksi siswa.

b. Siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan

mendapat kemudahan dalam menerima dan memahami

materi yang diajarkan karena terjadi timbal balik

antara guru dan siswa.

c. Mendapat partisipasi siswa melalui tulisan,

sehingga sangat baik bagi siswa yang kurang berani

mengungkapkan pertanyaan, keinginan, dan harapan-

harapan melalui percakapan.

9 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. H. 109

18

d. Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu

membaca, menulis, berdiskusi dan mendorong

siswa untuk berfikir dalam memecahkan suatu

soal dan menilai penguasaan siswa tentang bahan

pelajaran, membangkitkan minat siswa sehingga

akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya

juga menarik perhatian siswa dalam belajar.

e. Dapat menjaga perhatian siswa agar tetap

tertuju pada proses pembelajaran, memperkuat

dan memperlancar stimulus respon siswa,

sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan

mampu memberi kesan yang mendalam pada diri

siswa.

f. Guru lebih mengetahui dimana letak

ketidakpahaman siswa, karena semua siswa sudah

mengajukan pertanyaan dan akan didiskusikan.

Den kelemahan dari metode “ Question Student Have” itu

adalah:

a. Memakan waktu yang banyak.

19

b. Tidak semua materi pelajaran bisa digunakan model

pembelajaran question students have, misalnya: pada

materi pelajaran singkat karena tidak terlalu

banyak pertanyaan yang akan diajukan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM

(Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2013

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar

Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 Cet III)

Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 1996

Zainy, Hisyam dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:

Pustaka Insani Madani,) 2008

20

21