QSH Met. Pemb. Fiqh
Transcript of QSH Met. Pemb. Fiqh
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nana Sudjana mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar
merupakan tindakan guru melaksankan rencana mengajar,
yaitu usaha guru dalam menggunakan beberapa variable
pengajaran (tujuan, metode, alat, serta evaluasi) agar
dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, ia adalah usaha nyata guru
dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan
efisien, atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan
dalam praktik mengajar di kelas.
Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, maka strategi
diartikan sebagai daya upaya guru agar hasil pembelajaran
dapat maksima agar tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskannya dapat dicapai secara berdaya guna dan
berhasil guna. Hal ini dapat diartikan sebagai pilihan
pola kegiatan belajar-mengajar yang diambil agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
baik yang instruksional efeks maupun yang nurturant
efeks; yang pertama merupakan tujuan pokok yang tercantum
dalam tujuan pembelajaran khusus, sedang yang kedua
sebagai tujuan pengiring, karena siswa menghidupi dari
suasana pembelajaran semisal menjadi tambah kritis,
demokratis, sosial dan sebagainya akibat dari
pembelajaran. Kedua makna tujuan tersebut yang kedua
1
itulah sebenarnya yang lebih penting karena hasil
pembelajaran dapat menjadi meaning full bagi dirinya.
Akan tetapi, dalam kenyataannya, tidak semua pendidik
menguasai strategi pengajaran di lapangan. Banyak yang
hanya sekedar menyampaikan alias omdo (omong doang) yang
akhirnya hanya sepintas saja tersimpan dalam benak
peserta didik. Keberhasilan pengajaran pun menjadi kian
jauh. Apalagi untuk mata pelajaran yang bersifat praktis,
seperti fiqh. Padahal salah satu tugas hidup tugas hidup
manusia adalah untuk beribadah kepada Alloh. Allah Swt
berfirman dalam Al-Qur’an yang Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Asbabun Nuzul surat Adz-Dzâriyât ayat 56 tersebut di
atas berkaitan dengan kewajiban manusia sebagai hamba
Allah untuk selalu beribadah kepada-Nya sesuai dengan
kemampuannya.
Jadi, diciptakannya manusia di dunia ini adalah sebagai
hamba Allah yang bertugas untuk senantiasa beribadah
kepada-Nya. Sebagai hamba Allah, manusia diwajibkan
beribadah kepada penciptanya, dalam arti selalu tunduk
dan taat perintah-Nya guna mengesakan dan mengenal-Nya
sesuai dengan petunjuk yang telah diberikannya.(Muchsin
Ansyadili:2009).
2
Dari pendahuluan tadi,maka pemakalah akan berusaha
menjelaskan bagaimana mengenai implementasi strategi
pembelajaran dalam konteks yang lebih sempit yaitu hanya
dalam mata pelajaran fiqh dan dalam bahasan kali ini,
dengan menggunakan metode student question have.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Metode “Qustion Student Have” dalam
proses pembelajaran ?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari Metode
“Qustion Student Have” dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menggunakan
metode “Qustion Student Have”?
4. Bagaimana penerapan Metode “Qustion Student Have”
dalam prose pembelajaran ?
C. Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk :
1. Mengetahui konsep dari Metode “ Question Student
Have”.
2. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari Metode “
Question Student Have”.
3. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan Metode “
Question Student Have”.
4. Menerapkan Metode “ Question Student Have” dalam
kegiatan pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Student Question Have
Metode “question students have (Pertanyaan Peserta
Didik) merupakan teknik yang mudah dilakukan yang dapat
dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa”.
Pembelajaran ini menekankan pada siswa untuk aktif dan
menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa
memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis. Tujuan
siswa bertanya adalah untuk meningkatkan perhatian dan
rasa ingin tahu siswa terhadap suatu topik, siswa lebih
aktif, siswa harus belajar secara maksimal dan
mengembangkan pola pikir sendiri.1 Selain itu mereka harus
mengembangkan ketrampilannya untuk bertanya.
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu
sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya
selalu menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya
merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,
pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui
pertanyaan (Marno dan Idris 2008:115).
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu. Sedangkan menjawab
pertanyaan menunjukan kemampuan seorang dalam berfikir.
Dalam proses belajar mengajar peran bertanya sangatlah
1 Zainy, Hisyam dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka
Insani Madani,) 2008
4
penting, sebab melalui pertanyaan guru dapat mengetahui
yang diharapkan dan dibutuhkan siswa, sehingga guru dapat
membimbing dan mengarahkan siswa menemukan setiap materi
yang dipelajari. Baik pertanyaan yang diajukan oleh guru
maupun pertanyaan yang berasal dari siswa sendiri.
Strategi Question Student Have merupakan cara
pembelajaran siswa aktif yang tidak membuat siswa takut
untuk mempelajari apa yang siswa harapkan dan butuhkan.2
Sedangkan menurut Umi Machmud dan Wahib Rosyidi bahwa
strategi Question Student Have adalah teknik untuk
mempelajari keinginan dan harapan siswa guna
memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Metode “Question
Student have” dikembangkaan untuk melatih pesera didik
agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya.
Pembelajaran metode ini diawali dengan membagi kelas
menjadi 4 kelompok.3 Selain itu metode Question Student
Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan
dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan
potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah
teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui
tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang
kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan
harapan-harapannya melalui percakapan.
Pertanyaan dalam pembelajaran yang berasal dari
siswa bisa karena diperintah atau stimulan guru, maupun
2 Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 1996.h. 155
3 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM
(Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2013 h.108
5
yang murni lahir dari siswa itu sendiri. Bisa berbentuk
lisan, yaitu pertanyaan yang disampaikan siswa lewat
verbal atau ucapan, seperti yang pada umumnya banyak
digunakan oleh guru dalam memberikan kesempatan bertanya
kepada siswanya. Maupun berbentuk tulisan, yaitu
pertanyaan yang disampaikan oleh siswa dengan cara
ditulis didalam kertas kemudian dibahas bersama-sama.
Sementara itu dari segi waktu strategi Question Student
Have bisa dilakukan saat pelajaran baru dimulai, di
tengah-tengah saat guru sedang menjelaskan maupun setelah
guru selesai menjelaskan semua materi yang harus
disampaikannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
Question Student Have adalah strategi pembelajaran siswa
aktif membuat pertanyaan akan pelajaran yang dibutuhkan
sehingga kemampuan yang dimiliki tergali secara maksimal.
B. Bentuk-bentuk Strategi Question Student Have
Disaat guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk
bertanya, sering kita jumpai siswa tersebut diam saja
tidak melontarkan pertanyaan. Keadaan semacam ini sering
dipahami bahwa siswa tidak berminat, sebagian lain
memahami bahwa siswa sudah paham terhadap materi yang
diajarkan. Padahal yang terjadi adalah siswa belum siap
mengajukan pertanyaan. Bentuk-bentuk strategi Question
Student Have ini adalah petunjuk yang efektif agar siswa
6
lebih tertantang untuk membuat pertanyaan setelah mereka
sebelumnya mendapat kesempatan memahami materi pelajaran.4
1. Belajar Berawal dari Pertanyaan
Belajar berawal dari pertanyaan adalah strategi
Question Student Have yang dilakukan diawal tatap
muka antara guru dengan siswa. Dimana guru
menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri terlebih
dahulu bahan-bahan materi pembelajaran yang akan
disampaikan dalam waktu tertentu. Setelah itu siswa
dipersilakan untuk menyampaikan pertanyaan dari
materi yang belum ia pahami maupun yang sudah
dipahami. Ini bisa dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan
kepada siswa. Dalam hal ini bahan bacaan tidak
harus di foto copy dan membagikannya kepada
siwa. Anda dapat menggunakan satu halaman dalam
sebuah buku pegangan siswa. Inti dari pilihan
materi harus berdasarkan kebutuhan untuk
menstimulir pertanyaan para siswa. Dan yang
paling baik adalah bahan yang mempunyai banyak
penjelasan namun tidak mempunyai solusinya.
Atau bahan bacaan yang banyak menimbulkan
4 Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 2005.h. 157
7
interpretasi agar siswa mudah terangsang
bertanya.
b. Siswa disuruh untuk mempelajari buku pegangan
sendiri atau dengan pasangannya.
c. Siswa disuruh memahami buku pegangan yang
mereka baca. Kemudian minta siswa untuk
menandai setiap bacaan yang tidak mereka pahami
sebanyak mungkin sesuai dengan yang mereka
kehendakai. Jika waktunya cukup gabungkan
pasangan belajar menjadi kelompok bejumlah
empat orang. Kemudian minta mereka saling
membantu membahas poin-poin yang dipertanyakan.
d. Kumpulkan semua pertanyaan dari siswa. Sesudah
itu perintahkan siswa untuk kembali keposisi
masing-masing dan sampaikan pelajaran dengan
menjawab pertanyaan siswa tersebut.
2. Pertanyaan yang Disiapkan
Strategi Question Student Have yang dilakukan dengan
cara menyiapkan sejumlah pertanyaan terlebih dahulu, yang
akan ditanyakan beberapa siswa sebagai stimulus bagi
siswa lainnya bertanya. Langkah-langkah yang bisa
digunakan adalah
a. Siapkan tiga sampai enam pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang akan anda sampaikan.
b. Tulislah masing-masing pertanyaan dalam kertas
berserta isyarat yang akan digunakan untuk
8
menandakan agar pertanyaan tersebut diajukan oleh
siswa yang ditunjuk.
c. Sebelum pelajaran dimulai pilihlah siswa yang akan
mengajukan pertanyaan tersebut. Pastikan bahwa
mereka tidak akan menceritakan kepada siapapun bahwa
mereka telah diberi pertanyaan.
d. Bukalah sesi tanya jawab dengan mengemukakan
topiknya dan berikan isyarat pertama anda
sebagaimana kesepakatan dengan siswa yang anda
pilih, misalnya dengan melepas kacamata, menggaruk-
garuk hidung dan atau yang lainnya. Panggilah siswa
yang telah diberi pertanyaan tersebut kemudian
berikan isyarat selanjutnya.
e. Setelah pertanyaan yang anda buat terjawab semua,
mulailah membuka kesempatan siswa yang lain untuk
mengajukan pertanyaan baru.
3. Pertanyaan Pembalikan Peran
Strategi Question Student Have yang dilakukan dengan
cara guru memerankan sebagai siswa, memberikan pertanyaan
kepada siswa beberapa kali untuk memotivasi siswa
bertanya. Cara seperti ini bisa dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut
a. Susunlah pertanyaan yang akan anda ajukan tentang
beberapa materi pelajaran. Jika anda yang berperan
sebagai siswa buatlah pertanyaan dengan tujuan
berupaya mengklarifikasikan materi yang sulit atau
rumit, membandingkan materi dengan pengetahuan
lain, menentang pendapat, meminta contoh seputar9
masalah yang dibahas, atau menguji daya serap
materi.
b. Pada sesi awal pertanyaan umumkan kepada siswa bahwa
anda akan menjadi mereka. Dan mereka secara resmi
akan menjadi anda.
c. Bersikaplah argumentative, penuh canda, atau apapun
itu untuk merangsang mereka agar member anda dengan
banyak jawaban.
d. Setelah itu mulailah minta siswa untuk mengajukan
pertanyaan mereka sendiri atas materi yang sempat
anda bicarakan diawal dengan tanya jawab.
D. Langkah-langkah Strategi Question Student Have
Untuk mempermudah menggunakan strategi Question Student
Have dalam situasi apapun adalah dengan langkah-langkah
berikut:
1. Pada tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok
atau sesuai dengan jumlah peserta didik.
2. Guru membagikan kertas kosong pada peserta
didik, dalam setiap kelompok.
3. Mintalah peserta didik menulis beberapa
pertanyaan yang mereka miliki tentang hal-
hal yang sedang di pelajari.
4. Putarlah kartu tersebut searah dengan jarum
jam.
5. Ketika setiap kartu diedarkan pada anggota
kelompok, anggota tersebut harus membacanya
10
dan memberikan tanda “centang” (v) jika
pertanyyan tersebut dianggap penting.
6. Perputaran berhenti sampai kartu tersebut
kembali kepada pemiliknya.
7. Setiap pemilik kartu dalam kelompok
memeriksa pertanyaan mana yang paling banyak
mendapatkan centang.
8. Setelah itu jumlah perolehan suara atas
pertanyaan itu dibandingkan dalam satu
kelompok.
9. Pertanyaan yang mendapat banyak centang akan
menjadi pertanyaan kelompok tersebut.
10. Setiap kelompok melaporkan secara tertylis
pertanyaan yang menjadi milik kelompok.
11. Guru menseleksi pertanyaan yang telah
diajukan oleh setiap kelompok.
12. Setelah itu guru mengembalikan pertanyaan
tersebut pada peserta didik untuk di jawab
secara mandiri atau kelompok.
13. Jawaban bisa dijawab secara lisan maupun
tertulis.5
Dari langkah-langkah diatas agar strategi Question
Student Have lebih efektif maka berikan alokasi waktu
pada tiap sesi setelah itu jika kelas terlalu besar
hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kertas pada
semua siswa, bagilah kelas menjadi berkelompok dan ikuti
instruksi seperti diatas. Atau kumpulkan saja kertas5 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. H. 109
11
pertanyaan dengan acak. Sebagai alternative dari
pengajuan pertanyaan, perintahkan siswa untuk menuliskan
harapan atau keinginan mereka atas pelajaran yang akan
dibahas oleh anda.6
E. Jenis-jenis Pertanyaan
Untuk memudahkan dan tercapainya tujuan penggunaan
strategi Question Student Have maka penting untuk
mengetahui jenis-jenis pertanyaan. Dimana menurut
Taksonomi Bloom terdiri dari (Marno dan Idris, 2008:135-
138):
a. Pertanyaan pengetahuan
Adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban yang
sifatnya hafalan atau ingatan terhadap apa yang
telah dipelajari peserta didik. Kata-kata yang
sering digunakan dalam penyusunan pertanyaan ini
biasanya adalah apa, kapan, siapa atau sebutkan.
b. Pertanyaan pemahaman
Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan jalan
menggorganisasikan informasi yang pernah diterimanya
dengan kata-kata sendiri, atau menginterprestasikan
informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva
dengan jalan membanding-bandingkan. Kata-kata yang
sering digunakan dalah jelaskan uraikan.
c. Pertanyaan penerapan
6 Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 2005.h. 73
12
Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal
dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi,
aturan-aturan, kriteria dan lain-lain yang pernah
diterimanya pada suatu kasus atau kejadian yang
sesungguhnya.
d. Pertanyaan analisis
Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan cara
mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan,
mencari bukti-bukti atau kejadian yang menunjang
suatu kesimpulan atau generalisasi yang ditampilkan,
dan menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang
ada.
e. Pertanyaan sintesis
Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban lebih dari
satu, serta berbentuk ramalan. Dimana pemecahan
masalah dengan mengembangkan imajinasi dan
komunikasi dengan kenyataan.
f. Pertanyaan evaluasi
Adalah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan cara
memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu
isu yang ditampilkan.
F. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Question Student
Have
Secara umum setiap strategi dalam pembelajaran
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing, begitupun
dengan strategi Question Student Have. Jadi hal semacam
13
ini penting diketahui oleh guru agar penggunaanya tepat
waktu dan sasarannya7
a. Kelebihan Strategi Question Student Have
1. Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
sekalipun sebelumnya keadaan kelas ramai atau
siswanya punya kebiasan bergurau saat pelajaran
berlangsung. Karena siswa dituntut mengembangkan
unsur kognitifnya dalam membuat atau menjawab
pertanyaan.
2. Dapat merangsang siswa melatih mengembangkan daya
pikir dan ingatannya terhadap pelajaran.
3. Mampu mengembangkan keberanian dan ketrampilan
siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapatnya.
b. Kelemahan Strategi Question Student Have
1. Tidak semua siswa mudah membuat pertanyaan karena
tingkat kemampuan siswa dalam kelas berbeda-beda.
2. Waktu yang dibutuhkan sering tidak cukup karena
harus member kesempatan semua siswa membuat
pertanyaan dan menjawabnya.
3. Waktu menjadi sering terbuang karena harus
menunggu siswa sewaktu-waktu diberi kesempatan
bertanya.
4. Siswa merasa takut karena sewaktu menyampaikan
pertanyaan siswa kadang merasa pertanyaan salah
atau sulit mengungkapkannya.
7 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 Cet III) h.95
14
Tipe Question Student Have (QSH) merupakan salah
satu cara yang paling efektif dan efisien untuk
meningkatkan kegiatan belajar aktif. Karena Question
Student Have (QSH) dikembangkan untuk melatih peserta
didik agar memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya.
Strategi ini membagi peserta didik menjadi berkelompok
sehingga dengan peserta didik berkelompok hampir tidak
mungkin bahwa salah satu peserta didik akan diabaikan dan
sulit juga bagi peserta didik untuk tidak aktif, sehingga
dengan kelompok yang sedikit diharapkan peserta didik
dapat berpartisipasi dan berperan secara aktif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik yang
menyatakan bahwa proses kelompok memiliki karakteristik
atau segi-segi relasi, interaksi, partisipasi,
kontribusi, afeksi dan dinamika. Tiap individu
berhubungan satu sama lain, setiap individu memberikan
sumbangan pikiran, setiap individu saling mempengaruhi,
setiap individu ikut aktif, setiap individu mendapat
pembagian tugas dan setiap individu mengembangkan sifat-
sifat personal-sosial-moral dan karenanya kelompok
senantiasa hidup berubah, berkembang, yang berarti
bersifat dinamis.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode “Question Student have” dikembangkaan untuk melatih
pesera didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan
bertanya. Pembelajaran metode ini diwawli dengan membagi
kelas menjadi 4 kelompok.8 Selain itu metode Question
Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang
keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk
memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Metode ini
menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi
siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada
siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan,
keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.
Langkah – Langkah Metode “Question Student have”
Adapun langkah- langkah dalam metode “Question Student have”
adalah:
a. Pada tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok atau sesuai
dengan jumlah peserta didik.
8 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM
(Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2013 h.108
16
b. Guru membagikan kertas kosong pada peserta didik, dalam
setiap kelompok.
c. Mintalah peserta didik menulis beberapa pertanyaan yang
mereka miliki tentang hal- hal yang sedang di pelajari.
d. Putarlah kartu tersebut searah dengan jarum jam.
e. Ketika setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok,
anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda
“centang” (v) jika pertanyyan tersebut dianggap
penting.
f. Perputaran berhenti sampai kartu tersebut kembali
kepada pemiliknya.
g. Setiap pemilik kartu dalam kelompok memeriksa
pertanyaan mana yang paling banyak mendapatkan centang.
h. Setelah itu jumlah perolehan suara atas pertanyaan itu
dibandingkan dalam satu kelompok.
i. Pertanyaan yang mendapat banyak centang akan menjadi
pertanyaan kelompok tersebut.
j. Setiap kelompok melaporkan secara tertylis pertanyaan
yang menjadi milik kelompok.
k. Guru menseleksi pertanyaan yang telah diajukan oleh
setiap kelompok.
17
l. Setelah itu guru mengembalikan pertanyaan tersebut pada
peserta didik untuk di jawab secara mandiri atau
kelompok.
m. Jawaban bisa dijawab secara lisan maupun tertulis.9
Kekurangan dan Kelebihan Metode “Question Student have”
Dalam suatu metode “Question Student have” terdapat kekurangan
dan kelebihan yang dimiliki oleh metode tersebut, adapun
kekurangan dan kelebihannya yaitu:
a. Pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada
keaktifan belajar siswa dan keaktifan guru dalam
menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan
menantang pola interaksi siswa.
b. Siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan
mendapat kemudahan dalam menerima dan memahami
materi yang diajarkan karena terjadi timbal balik
antara guru dan siswa.
c. Mendapat partisipasi siswa melalui tulisan,
sehingga sangat baik bagi siswa yang kurang berani
mengungkapkan pertanyaan, keinginan, dan harapan-
harapan melalui percakapan.
9 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. H. 109
18
d. Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu
membaca, menulis, berdiskusi dan mendorong
siswa untuk berfikir dalam memecahkan suatu
soal dan menilai penguasaan siswa tentang bahan
pelajaran, membangkitkan minat siswa sehingga
akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya
juga menarik perhatian siswa dalam belajar.
e. Dapat menjaga perhatian siswa agar tetap
tertuju pada proses pembelajaran, memperkuat
dan memperlancar stimulus respon siswa,
sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan
mampu memberi kesan yang mendalam pada diri
siswa.
f. Guru lebih mengetahui dimana letak
ketidakpahaman siswa, karena semua siswa sudah
mengajukan pertanyaan dan akan didiskusikan.
Den kelemahan dari metode “ Question Student Have” itu
adalah:
a. Memakan waktu yang banyak.
19
b. Tidak semua materi pelajaran bisa digunakan model
pembelajaran question students have, misalnya: pada
materi pelajaran singkat karena tidak terlalu
banyak pertanyaan yang akan diajukan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM
(Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2013
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 Cet III)
Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 1996
Zainy, Hisyam dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani,) 2008
20