Perencanaan Gempa untuk Struktur Gedung Kantor 8 Lantai
Transcript of Perencanaan Gempa untuk Struktur Gedung Kantor 8 Lantai
Rekayasa Struktur Atas III12110014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Perhitungan Struktur Bangunan 8 Lantai
ini, tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Perencanaan Struktur Gedung/ Rekayasa Struktur Atas III
ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di Departemen Teknik Sipil dan
Perencanaan ISTN. Laporan Perhitungan Struktur Gedung ini disusun sebagai tugas besar yang telah
dilaksanakan lebih kurang selama semester 6 berlangsung.
Dengan selesainya Laporan Perhitungan Struktur Gedung ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Ir. Willy C. Wungo
2. Mahasiswa/Mahasiswi Teknik Sipil S1 Kelas Reguler Angkatan 2012
3. Mahasiswa/Mahasiswi Teknik Sipil S1 Kelas Karyawan Angkatan 2012
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Terimakasih
Jakarta, 1 Juli 2015
Rekayasa Struktur Atas III12110014
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PEDAHULUAN I Kriteria Perencanaan
I.1. Pendahuluan 1
I.2. Kondisi Tanah 1
I.3. Material/Bahan 1
I.4. Kombinasi Pembebanan 2
I.5. Standard/Code 3
I.6. Software/Perangkat Lunak 3
BAB II GAMBARARSITEKTUR (STRUKTUR & GAMBAR 3D)
II.1. Gambar 3D Struktur 4
II.2. Denah Lantai 6
BAB III DATA& PERHITUNGANIII.1. Data Teknis 8
III.2. Data Beban (Beban Hidup & Beban Mati) 8
III.3. Data Desain Gempa 8
III.4. Perhitungan Beban (Beban Hidup & Beban Mati) 9
III.5. Perhitungan Beban Gempa 9
III.6. Perhitungan Pelat Lantai 16
BAB IV MODEL STRUKTURIV.1. Denah Tipikal 20
IV.2. Tampak Struktur 21
BAB V ANALISIS STRUKTUR DENGAN STAADPRO 23
Data Input, Data Output, Perhitungan Penulangan Balok
Rekayasa Struktur Atas III12110014
1
BAB I PENDAHULUANKRITERIA PERENCANAAN
I.1. PendahuluanLaporan Perhitungan Struktur ini memuat Analisis dan Perencanaan Struktur Bangunan
Gedung Kampus ISTN yang berlokasi di Jakarta. Struktur bangunan dianalisis terhadap
beban gravitasi dan gempa. Pondasi dirancang menggunakan pondasi tiang pancang ukuran
30x30 cm dipancang sampai kedalaman tertentu hingga mencapai tanah keras untuk
mendapatkan daya dukung ijin yang direkomendasikan oleh geotechnical engineer.
I.2. Kondisi TanahMengacu kepada Laporan Hasil Penyelidikan Tanah yang dilakukan oleh PT Tribina
Wahana Cipta tanggal....... Kondisi Tanah pada lokasi proyek adalah berupa Tanah Keras.
I.3. Material/Bahan1. MUTU BAHAN
Semua bahan untuk struktur harus dalam keadaan baru, bebas dari cacat dan terjamin
mutunya, sesuai dengan standarisasi.
2. MUTU BETON
Standard : Peraturan Beton Indonesia SNI-03-2847-2002. Designation : K-250
3. MUTU BAJA TULANGAN / BESI BETON
Standard : Peraturan Beton Indonesia SNI-03-2847-2002
Designation : fy = 400 MPa
D ≥ 12 mm
: fy = 240 MPa
D ≤ 10 mm
4. MUTU BAHAN STRUKTUR BAJA
Standard : ASTM
Designation : A.36 / setara dengan tegangan leleh Fy = 240 MPa.
5. MUTU BAUT/BOLT
Untuk Baut Non-Struktural menggunakan : Black Bolt A.307/ST.37
Untuk Baut Struktural menggunakan : High-Strength Bolt ASTMA-325
Rekayasa Struktur Atas III12110014
2
6. MUTU LAS
Standard : AWS
Designation : E.70xx
I.4. Kombinasi PembebananMengacu kepada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung dan Peraturan Gempa
untuk Gedung di Indonesia.
Beban Mati (=DL)Termasuk berat sendiri dari semua bahan bangunan dan semua komponen gedung.
Beban Hidup (=LL)
Tabel 3.2 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
Beban Gempa (=E)
Beban Gempa mengacu kepada Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk
Gedung SNI-1726-2002.
Jakarta masuk Wilayah/Zone-3 atau sebesar 0,15g.
Peraturan Beton Indonesia untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 Pasal 11 :
Kuat perlu U untuk menahan beban mati DL, beban hidup LL, paling tidak harus sama
dengan U = 1,2 DL + 1,6 LL (Pasal 11.2.1) Apabila ketahanan struktur terhadap beban gempa E harus diperhitungkan dalam
perencanaan, maka nilai kuat perlu U harus diambil sebagai2) :
U = 1,2 DL + 1,0 LL ± 1,0 E (Pasal 11.2.3)
2) Faktor beban untuk LL boleh direduksi menjadi 0,5 kecuali untuk ruangan garasi,
ruangan pertemuan dan semua ruangan yang beban hidup LL-nya lebih besar daripada 500kg/m2.
Oleh karena itu di dalam input data Staad.Pro, kombinasi pembebanan 5, 6 dan 7 adalah :
LOAD 5 = 1,2 DL + 1,6 LLLOAD 6 = 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 Ex + 0,3 EyLOAD 7 = 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3 Ex + 1,0 EyEx = Gaya Gempa dalam arah X
Ey = Gaya Gempa dalam arah Z
Rekayasa Struktur Atas III12110014
3
Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
(Pasal 4.2.2. SNI-1726-2002)
I.5. Standard/Code• Peraturan Pembebanan Indonesia SNI-1727-1989-F
• Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung SNI-1726-2002.
• Peraturan Beton Indonesian untuk Bangunan Gedung, SNI-03-2847-2002
• American Society of Testing Materials "ASTM Standards in Building Codes" vol. 1 &
2, 1986
• American Institute of Steel Constructions (AISC)
• American Concrete Institute "Building Code Requirements for Reinforced Concrete
ACI 318RM-2002" and Commentary 2002
I.6. Software/Perangkat LunakDengan StaadPro 2007
Rekayasa Struktur Atas III12110014
4
BAB II GAMBAR ARSITEKTUR
STRUKTUR & GAMBAR 3D
II.1. Gambar 3D Struktur
Gambar 2.1. Render Tampak Utara -Selatan
Rekayasa Struktur Atas III12110014
8
BAB IIIDATA & PERHITUNGAN
III.1. Data Teknis1. Tinggi Lantai Dasar :
4,80 meter
2. Tinggi Lantai Tipikal di
atasnya :
3,70 meter (7 Lantai)
3. Dimensi Kolom
semuanya :
300 x 300 mm
4. Dimensi Balok Induk
semuanya :
400 x 600 mm
5. Dimensi Balok Anak
semuanya :
250 x 600 mm
6. Tebal Pelat Lantai dan atap :
120 mm
III.2. Data Beban (Beban Hidup & Beban Mati)1. Beban Mati pada Lantai (DL)
• Berat partisi = 200 kg/m2
• Berat screed + keramik, plafond, ME = 150 kg/m2
2. Beban Mati pada Atap
• Beban mati atap = 50 kg/m2
3. Beban Hidup Lantai Tipikal (LL1)
• Beban hidup = 250 kg/m2
4. Beban Hidup pada Atap (LL2)
• Beban hidup atap = 150 kg/m2
III.3. Data Design Gempa1. Lokasi bangunan gedung di Zona Gempa Wilayah 32. Kondisi tanah di lokasi gedung termasuk dalam kategori tanah keras
Untuk tanah keras : Tabel 5. Pasal 4.7.2 SNI 1726-2002
Percepatan puncak batuan dasar = 0,15 g
Rekayasa Struktur Atas III12110014
9
III.4. Perhitungan Beban (Beban Hidup & Beban Mati)1. PERHITUNGAN BEBAN MATI
A. Lantai Tipikal1) Berat pelat lantai 120 mm : 0,12 x 2400 = 288 kg/m2
2) Berat screed, keramik, plafond & MEP : = 150 kg/m2
3) Berat partisi : = 200 kg/m2
DL = 638 kg/m2
B. Lantai Atap/Roof1) Berat pelat lantai 120 mm : 0,12 x 2400 = 288 kg/m2
2) Berat screed, keramik, plafond & MEP : = 50 kg/m2
3) Berat partisi : = 0 kg/m2
DL = 338 kg/m2
2. PERHITUNGAN BEBAN HIDUP
A. Lantai TipikalLL1 = 250 kg/m2
B. Lantai Atap/RoofLL2 = 150 kg/m2
III.5. Perhitungan Beban Gempa1. Gedung ini dipergunakan sebagai ruang kuliah, Faktor Keutamaan Struktur, I =
1,00 (Tabel 1. Pasal 4.1.2 SNI 1726-2002)
2. Untuk Gedung arah Utara-Selatan adalah Gedung dengan sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus, Faktor Reduksi Gempa, R = 8,5.
3. Untuk Gedung arah Barat-Timur adalah Gedung dengan sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus, Faktor Reduksi Gempa, R = 8,5 (Tabel 3. Pasal 4.3.6
SNI 1726-2002).
Lokasi bangunan di Jakarta termasuk dalamWilayah/Zone 3 :
Kondisi tanah setempat adalah termasuk kategori tanah keras
Percepatan puncak batuan dasar = 0,15 g.
Percepatan puncak muka tanah, A0 = 0,18 g.
Tc = 0,50 detik
(Tabel 6. Pasal 4.7.6 SNI 1726-2002)
Rekayasa Struktur Atas III12110014
10
Gambar 3.1. Respons Spektrum Gempa Rencana
4. Perhitungan Berat/Massa Struktur Gedung
A. Berat Struktur Lantai 1
• Berat Kolom
= {(0,3 x 0,3 x 4,80 x 2400 x 20) + (0,3 x 0,3 x 1,85 x 2400 x 20)}
= 20.736 kg + 7.992 kg
= 28.728 kg
• Berat Balok Induk
= {[(0,4 x 0,6 x 4,3 x 2400 x 15) + (0,4 x 0,6 x 5,5 x 2400 x 16]}
= 37.152 kg + 50.688 kg
= 87.840 kg
• Berat Balok Anak
= (0,25 x 0,6 x 4,3) x 2400 x 12
= 18.576 kg
• Berat Pelat Lantai
= (23,2 x 13,8) x 0,12 x 2400
= 92.206 kg
B. Berat Struktur Lantai 2,3,4,5,6,7
• Berat Kolom
= {(0,3 x 0,3 x 1,85 x 2400 x 20) + (0,3 x 0,3 x 1,85 x 2400 x 20)}
= 7.992 kg + 7.992 kg
= 15.984 kg
• Berat Balok Induk
= {[(0,4 x 0,6 x 4,3 x 2400 x 15) + (0,4 x 0,6 x 5,5 x 2400 x 16]}
= 37.152 kg + 50.688 kg = 87.840 kg
Rekayasa Struktur Atas III12110014
11
• Berat Balok Anak
= (0,25 x 0,6 x 4,3) x 2400 x 12
= 18.576 kg
• Berat Pelat Lantai
= (23,2 x 13,8) x 0,12 x 2400
= 92.206 kg
C. Berat Struktur Lantai 8 (Atap)
• Berat Kolom
= (0,3 x 0,3) x 1,85 x 2400 x 20
= 7.992 kg
• Berat Balok Induk
= {[(0,4 x 0,6 x 4,3 x 2400 x 15) + (0,4 x 0,6 x 5,5 x 2400 x 16]}
= 37.152 kg + 50.688 kg
= 87.840 kg
• Berat Balok Anak
= (0,25 x 0,6 x 4,3) x 2400 x 12
= 18.576 kg
• Berat Pelat Lantai
= (23,2 x 13,8) x 0,12 x 2400
= 92.206 kg
D. Beban Mati dan Beban Hidup Tiap Lantai
• Beban Mati
= 350 kg/m2 x (23,2 x 13,8) m2 = 112.056 kg
• Beban Hidup
= 250 kg/m2 x (23,2 x 13,8) m2 = 80.040 kg
Beban hidup dapat direduksi = 50% x 80.040 kg = 40.020 kg
E. Beban Mati dan Beban Hidup Pada Atap
• Beban Mati
= 50 kg/m2 x (23,2 x 13,8) m2 = 16.008 kg
• Beban Hidup
= 150 kg/m2 x (23,2 x 13,8) m2 = 48.024 kg
Beban hidup dapat direduksi = 50% x 48.024 kg = 24.012 kg
Rekayasa Struktur Atas III12110014
12
Tabel 1 :
Tabel 2 :
BERAT TOTAL STRUKTUR
BERAT LANTAI 1BERAT LANTAI TIPIKAL(LANTAI 2,3,4,5,6,7,8)
BERAT LANTAI 8 (ATAP)
KOLOM 28.728 kg KOLOM 15.984 kg KOLOM 7.992 kg
BALOK
INDUK87.840 kg BALOK
INDUK87.840 kg BALOK
INDUK87.840 kg
BALOK
ANAK18.576 kg BALOK
ANAK18.576 kg BALOK ANAK 18.576 kg
PELAT
LANTAI92.206 kg PELAT
LANTAI92.206 kg PELAT
LANTAI92.206 kg
BEBAN
MATI112.056 kg BEBAN
MATI112.056 kg BEBAN MATI 16.008 kg
BABN
HIDUP40.020 kg BABN
HIDUP40.020 kg BABN HIDUP 24.012 kg
379.426 kg 366.682 kg 246.634 kg
LANTAI TINGGI Xh (m) BERAT LANTAI XW (kg) XX hW . (kg.m)
8 30,70 246.634 7.571.663,80
7 27,00 366.682 9.900.414,00
6 23,30 366.682 8.543.690,60
5 19,60 366.682 7.186.967,20
4 15,90 366.682 5.830.243,80
3 12,20 366.682 4.473.520,40
2 8,50 366.682 3.116.797,00
1 4,80 379.426 1.821.244,80
2.826.152 48.444.542
Rekayasa Struktur Atas III12110014
13
5. Perencanaan Gempa
TAHAP 1 :MENGHITUNG PERIODE NATURAL
Menurut Waktu Getar Alami Str. Portal Gedung (T) UBC-97 :
A. Arah Utara-Selatan
Arah Utara-Selatan merupakan SRPM beton43.0731,0 HT det95,0)70,30.(0731,0 43 SUT
Tc = 0,50 det ; T = 0,95 det
T > Tc , sehingga didapat Faktor Respons Gempa :
225,050,045,0 xxTAA CMR
21,095,0/225,0/ TAC RT
B. Arah Barat-Timur
Arah Barat-Timur merupakan SRPM beton43.0731,0 HT det95,0)70,30.(0731,0 43 TBT
Tc = 0,50 det ; T = 0,95 det
T > Tc , sehingga didapat Faktor Respons Gempa :
225,050,045,0 xxTAA CMR
21,095,0/225,0/ TAC RT
TAHAP 2 :
MENGHITUNG BASE SHEAR
Dimana :
C = Faktor Respon Gempa
(Ct 0,337)
I = Faktor Keutamaan - Tabel 1
Wt = Berat Total Bangunan
(Wx = 2.826.152 kg)
R = Faktor Reduksi Gempa - Tabel 3
RWICV T
B..
Rekayasa Struktur Atas III12110014
14
Maka dapat dihitung sebagai berikut :
A. Arah Utara-Selatan
kgxxV B 049.1125,82.826.1520,1337,0
B. Arah Barat-Timur
kgxxV B 049.1125,82.826.1520,1337,0
TAHAP 3 :
MENGHITUNG GAYALATERAL EQUIVALENT
Dimana :
BV = Base Shear ( BV =112.049 kg)
XXhW = Berat Struktur suatu lantai
XXhW = Berat Struktur seluruh lantai
Maka dapat dihitung sebagai berikut :
Lantai 8 Arah Utara-Selatan & Barat-Timur (Nilai VB sama)
542.444.48)80,663.571.7()049.112(
9
SUF
kgF SU 8,512.179
Perbandingan antara tinggi gedung terhadap panjang denah dalam arah pembebanan
gempa Utara-Selatan = 30,7/23,2 = 1,32 < 3 dan Perbandingan antara tinggi gedung
terhadap panjang denah dalam arah pembebanan gempa
Barat-Timur = 30,7/13,8 = 2,22 < 3
Sehingga tidak perlu ada beban horizontal terpusat 0,1Vb di lantai tingkat paling
atas.
Gaya Lateral Equivalent untuk lantai lainnya (lengkap) dapat dilihat pada Tabel 3 dan
Tabel 4.
XX
XXBX hW
hWVF
).(
Rekayasa Struktur Atas III12110014
15
Tabel 3 :Gaya Lateral Equivalent dan Gaya Geser per lantai arah Utara - Selatan
Dalam contoh perhitungan ini ada 3 portal dalam arah Utara-Selatan, sehingga gaya gempa
lateral equivalent yang bekerja untuk tiap portal di lantai 8 adalah 17.513/3 = 5838 kg.
Tabel 4 :
Gaya Lateral Equivalent dan Gaya Geser per lantai arah Barat - Timur
Dalam contoh perhitungan ini ada 4 portal dalam arah Barat-Timur, sehingga gaya gempa lateral
equivalent yang bekerja untuk tiap portal di lantai 8 adalah 17.513/4 = 4378 kg.
Rekayasa Struktur Atas III12110014
16
III.6. Perhitungan Pelat Lantai
IDENTIFIKASI TIPE PELAT LANTAI : S-1, S-2, S-3 dan S-4
Sisi Panjang : 4,60 meter = Ly
Sisi Pendek : 2,90 meter = Lx
Anggap ke-4 sisi terjepit elastis / menerus.
Dari hasil perhitungan pelat beton bertulang diperoleh penulangan pelat
adalah D10-180