TINJAUAN TATA RUANG KANTOR PADA BPJS KESEHATAN ...

99
TINJAUAN TATA RUANG KANTOR PADA BPJS KESEHATAN KANTOR CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh ELSI ASMITA TAMBA NIM 1605094009 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Transcript of TINJAUAN TATA RUANG KANTOR PADA BPJS KESEHATAN ...

TINJAUAN TATA RUANG KANTOR PADA BPJS KESEHATAN KANTOR CABANG MEDAN

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma 3

Oleh

ELSI ASMITA TAMBA

NIM 1605094009

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN 2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat

dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Administrasi Bisnis

Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Medan. Penulis banyak

mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak

dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan emas

ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. M. Syahruddin, S.T.,M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Agus Edy Rangkuti, S.E.,M.Si., Ketua Jurusan Administrasi Niaga Politeknik

Negeri Medan serta selaku dosen pembimbing 2.

3. Safaruddin, S.E.,M.Si., Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri

Medan.

4. Suri Purnami, S.E.,M.A., Kepala Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik

Negeri Medan.

5. Erwinsyah S, S.Si.,M.Kom., Sekretaris Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Medan.

6. Dr. Lily Maryam Nasution, S.H.,M.Hum., dosen pembimbing 1 yang telah

banyak memberikan pengarahan, saran dan waktu dalam penulisan Tugas

Akhir ini.

7. Edi Putra Berutu, S.E.,M.Si., dosen pembimbing Praktik Kerja Lapangan.

ii

8. Seluruh staf dan dosen Politeknik Negeri Medan khususnya Program Studi

Administrasi Bisnis.

9. Seluruh pegawai pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan khususnya

divisi SDM, Umum dan Komunikasi Publik.

10. Seluruh teman-teman AB-6I yang bersama-sama berjuang menyelesaikan

Tugas Akhir.

11. Dyan Octa R Siregar dan Maria S Gusar, “DiLeMa”. Sahabat yang selalu setia

bersama memuaskan rasa keingintahuan akan kota ini, juga tempat diskusi

yang tepat baik urusan pelajaran maupun urusan kehidupan.

Teristimewa kepada Ayahanda Resman Tamba dan Ibunda tercinta

Elisabet Situmorang, abang-abang penulis Adri Sastro Tamba dan Hiwinto

Walferi Tamba serta adik-adik penulis Veronika Tamba, May Helena Tamba dan

Doli Arfiando Tamba, terima kasih atas dukungannya selama ini baik secara moril

maupun materil.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari

bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Oleh karena

itu, penulis sangat mengharapka saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca demi penyempurnaan tulisan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Medan, Agustus 2019

Penulis,

Elsi Asmita Tamba

NIM 1605094009

iii

ABSTRAK

Tata ruang kantor adalah pengaturan ruang kantor serta penyusunan alat-

alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruang kantor yang tersedia untuk

memberikan sarana bagi pekerja. Tata ruang yang baik dipercaya dapat

menghindari efek kebosanan kerja, cepat lelah, rasa malas dan suntuk yang

sering menjadi keluhan pekerja. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah

untuk mengetahui dan mendeskripsikan tata ruang kantor yang baik dan efisien.

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

pustaka dan studi lapangan melalui observasi, dokumentasi dan menyebarkan

kuesioner. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis

kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama tata ruang kantor BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan untuk memberikan kenyamanan bagi pegawai

sehingga menambah produktivitas kinerja pegawai. Tata ruang kantor yang

digunakan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan adalah bentuk tata

ruang kantor terbuka (open plan offices) dan tata ruang kantor berhias atau

bertaman (landscape offices). Asas tata ruang kantor yang dipakai adalah asas

jarak terpendek, asas rangkaian kerja dan asas penggunaan segenap ruangan

yang ada. Lingkungan fisik kerja serta peralatan dan furnitur kantor pada BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan sudah memenuhi kriteria.

Kata Kunci: Tata Ruang Kantor

iv

ABSTRACT

Office layout is the arrangment of office space and the preparation of office

equipment and furniture on the floor area and office layout available to provide

facilities for workers. A good layout is believed to be able to avoid the effects of

work boredom, getting tired, feeling lazy and late which is often a complaint of

workers. The purpose of writing this Final Project in to know and describe good

and efficient office layout.

The method of collecting data used in this writing is literature study and

field studies through observation, documentation and distributing questionnaires.

The types of data sources used are primary data and secondary data. The data

obtained were analyzed using quantitative analysis methods.

The results of the study indicate that the main purpose of the BPJS

Kesehatan Kator Cabang Medan office layout is to provide comfort for employees

so as to increase productivity of employee performance. Office layout used by

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan are forms of open plan offices and

landscape offices. The principle of office layout used is the shortest distance

principle, the principle of the work sequence and the principle of using all available

spaces. The physical work environment and office equipment and furniture at the

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan have met the criteria.

Keyword: Office Layout

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

ABSTRACT ........................................................................................................ iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ...................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Pengertian Tata Ruang Kantor ....................................................... 6

2.2 Tujuan Tata Ruang Kantor .............................................................. 7

2.3 Manfaat Tata Ruang Kantor ............................................................ 8

2.4 Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor .................................................. 8

2.5 Jenis-jenis Tata Ruang Kantor ...................................................... 12

2.6 Asas Tata Ruang Kantor ............................................................... 16

2.7 Lingkungan Fisik Kerja, Kinerja dan Produktivitas Kerja ............... 18

2.8 Peralatan dan Furnitur Perkantoran .............................................. 22

BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................ 27

3.1 Cara Pengumpulan Data ............................................................... 27

3.2 Sumber Data ................................................................................. 28

3.3 Teknik Analisis Data ...................................................................... 29

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 31

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 31

4.1.1 Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan ................................................................... 31

4.1.2 Visi dan Misi BPJS Kesehatan............................................. 32

4.1.3 Logo Perusahaan ................................................................ 33

4.1.4 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan .................................. 35

vi

4.2 Hasil Kuesioner Tinjauan Tata Ruang Kantor pada

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan....................................... 39

4.3 Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan ................................................................. 62

4.3.1 Tujuan dan Manfaat Tata Ruang Kantor .............................. 63

4.3.2 Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor ....................................... 64

4.3.3 Jenis-jenis Tata Ruang Kantor............................................. 67

4.3.4 Asas Pokok Tata Ruang Kantor........................................... 69

4.3.5 Lingkungan Fisik Kerja, Kinerja, dan Produktivitas Kerja ..... 72

4.3.6 Peralatan dan Furnitur Kantor ............................................. 77

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 80

5.1 Simpulan ....................................................................................... 80

5.2 Saran ............................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Hasil Kuesioner Penataan Ruang Kantor Harus

Dirancang Sebaik Mungkin........................................................... 40

Tabel 4.2: Hasil Kuesioner Kenyamanan Bekerja Meningkatkan

Produktivitas Kerja Pegawai ......................................................... 41

Tabel 4.3: Hasil Kuesioner Tata Ruang Kantor Memberikan

Kesan yang Positif Terhadap Tamu dan Peserta

yang Datang ................................................................................. 42

Tabel 4.4: Hasil Kuesioner Penataan Perabot dan Perlengkapan

Kantor yang Tepat Membuat Keleluasaan Bergerak yang

Wajar Bagi Pegawai ..................................................................... 43

Tabel 4.5: Hasil Kuesioner Penempatan Ruang Pimpinan

Dekat dengan Pegawai Meningkatkan Keakraban

Sesama Pegawai .......................................................................... 44

Tabel 4.6: Hasil Kuesioner Tumpukan Berkas/Kertas dan Peralatan

Kerja yang Berserakan Merusak Keindahan Ruang Kerja ........... 45

Tabel 4.7: Hasil Kuesioner Kebersihan pada Tempat

Kerja Selalu Terjaga ..................................................................... 46

Tabel 4.8: Hasil Kuesioner Taman Bunga dapat Memperindah

dan Menyegarkan Udara pada Areal Kerja .................................. 47

Tabel 4.9: Hasil Kuesioner Peralatan Keselamatan Kerja Wajib

Ada pada Setiap Kantor ............................................................... 48

Tabel 4.10: Hasil Kuesioner Desain Tata Ruang Kantor

Terbuka Lebih Mempermudah Hubungan Antar Pegawai

dan Memperlancar Arus Kerja ...................................................... 49

Tabel 4.11: Hasil Kuesioner Peralatan Kantor Ditempatkan Sedekat

Mungkin dengan Pegawai Guna Mempercepat Pekerjaan........... 50

Tabel 4.12: Hasil Kuesioner Layout Kantor Disesuaikan Menurut

Rangkaian yang Sejalan dengan Urutan Penyelesaian

Pekerjaan oleh Pegawai ............................................................... 49

Tabel 4.13: Hasil Kuesioner Pengaturan Pencahayaan Memberikan

Kenyamanan Visual bagi Pegawai ............................................... 52

Tabel 4.14: Hasil Kuesioner Warna Dinding Ruang Kerja Menjauhkan

dari Rasa Bosan Bekerja .............................................................. 53

Tabel 4.15: Hasil Kuesioner Pengaturan Suhu Udara pada Tempat

Kerja Diatur Sesuai Kebutuhan .................................................... 54

Tabel 4.16: Hasil Kuesioner Agar Kesegaran Udara Tetap Terjaga

Diperlukan Adanya Ventilasi Udara yang Cukup .......................... 55

Tabel 4.17: Hasil Kuesioner Kebisingan dari Bunyi-Bunyian Seperti

Musik Dapat Mengganggu Konsentrasi Kerja .............................. 56

viii

Tabel 4.18: Hasil Kuesioner Perlunya Pertimbangan dalam

Pemilihan Peralatan Kantor yang akan Digunakan ...................... 57

Tabel 4.19: Hasil Kuesioner Peralatan dan Furnitur Kantor yang Usang,

Mengurangi Keindahan Layout Kantor ......................................... 58

Tabel 4.20: Hasil Kuesioner Ketepatan Tata Letak Meja dan Kursi

Kerja Mampu Memberikan Rasa Nyaman dalam Bekerja ............ 59

Tabel 4.21: HASIL REKAP KUESIONER TINJAUAN TATA RUANG KANTOR

PADA BPJS KESEHATAN KANTOR CABANG MEDAN ............. 58

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Jenis Tata Ruang Kantor Tertutup (Cubicle Type Offices) ....... 13

Gambar 2.2: Jenis Tata Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices)............ 14

Gambar 2.3: Jenis Tata Ruang Kantor Berhias (Landscape Offices) ............ 15

Gambar 2.4: Jenis Tata Ruang Kantor Gabungan ........................................ 16

Gambar 4.1: Logo BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan......................... 33

Gambar 4.2: Pintu Masuk BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan ............. 63

Gambar 4.3: Ruangan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan ......................................................................... 64

Gambar 4.4: Peralatan Keselamatan Kerja dan Jalur Evakuasi pada

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.................................. 65

Gambar 4.5: Toilet pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan ................ 66

Gambar 4.6: Taman pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan ............. 67

Gambar 4.7: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Menggunakan

Jenis Tata Ruang Terbuka (Open Plan Offices) ....................... 69

Gambar 4.8: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Menggunakan

Jenis Tata Ruang Berhias (Landscape Offices) ....................... 69

Gambar 4.9: Peralatan Kantor dan Komputer Ditempatkan

pada Satu Meja ........................................................................ 70

Gambar 4.10: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Menggunakan

Asas Jarak Terpendek .............................................................. 71

Gambar 4.11: AC yang Digunakan BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan ......................................................................... 74

Gambar 4.12: Penerangan dengan Lampu dan Cahaya Matahari pada

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan .................................. 75

Gambar 4.13: Ruang Kerja BPJS Kesehatan Berwarna Putih ........................ 77

Gambar 4.14: Kursi Tunggu Peserta BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan .............................................................. 78

Gambar 4.15: Lemari Arsip pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan ....................................................................................... 79

Gambar 4.16: Jenis Printer yang Dipakai di BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan .............................................................. 79

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Kinerja dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satu faktor berpengaruh adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif

dan berkualitas. Pegawai merupakan ujung tombak atau penggerak suatu

perusahaan, karena pegawai akan mengaplikasikan seluruh kemampuan yang

dimiliki untuk membawa perusahaan menuju kesuksesan. Teknologi canggih

tidak akan berpengaruh apabila pegawai tidak merasa nyaman dengan ruangan

yang ditempatinya dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Tata ruang kantor merupakan salah satu hal penting dalam memasuki

sebuah perusahaan. Kantor dengan tata ruang yang tidak teratur (tidak baik)

pastinya membuat klien atau tamu perusahaan berpendapat bahwa kinerja

kantor tersebut tidak jauh berbeda dengan tampilan tata ruangnya.

Mengakibatkan klien yang awalnya ingin bekerjasama membatalkan niatnya

hanya karena hal sesederhana tata ruang kantor.

Kantor yang menyenangkan adalah tempat yang tidak membosankan dan

dapat menambah gairah kerja karyawan dalam rangka mendukung peningkatan

mutu kegiatan perkantoran dan tercapainya tujuan perusahaan, maka secara

tidak langsung peran dan suasana kantor sangat mendukung aktivitas kerja

karyawan yang bekerja di kantor tersebut.

Setiap waktu pegawai dihabiskan di dalam ruangan. Selama lima hari

dengan jam kerja sepuluh jam tiap harinya belum lagi ditambah dengan jam

lembur jika diperlukan menyebabkan kejenuhan tinggi terhadap pekerjaan. Tata

2

ruang kantor yang monoton dan tampak mencekam semakin menambah

kemalasan pegawai dalam bekerja.

Melakukan tugas kantor memerlukan konsentrasi penuh, karena yang

melaksanakan pekerjaan tersebut adalah manusia (pegawai). Semangat kerja

pegawai dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Oleh sebab itu, tata ruang kantor

merupakan hal yang penting untuk mengatur ruangan yang efisien menimbulkan

kepuasan kerja bagi pegawai, dalam melaksanakan pekerjaan kantor, menyusun

tempat kerja, meletakkan perlengkapan kantor pada tempatnya, menyusun

ruang kantor yang jauh dari pemborosan tempat maupun hal-hal yang merugikan

perusahaan lainnya tanpa mengurangi tujuan yang hendak dicapai oleh

perusahaan.

Tata ruang kantor dapat meningkatkan atau menekan semangat kerja

karyawan dan dengan cara ini berdampak pada fungsi organisasi. Tata ruang

kantor tidak hanya melibatkan dekorasi dan fasilitas, tetapi juga berkaitan dengan

lingkungan kantor dan orang-orang yang berada di kantor.

Tidak semua perusahaan memandang penataan ruang kantor sebagai

sesuatu hal yang penting. Masih banyak ruang kantor yang tidak teratur dan

menghambat keefektivitasan kerja setiap karyawan. Perusahaan hanya

mengedepankan peningkatan produktivitas perusahaan, sehingga lupa siapa

yang berada dibelakang kesuksesan perusahaan tersebut.

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan adalah lembaga yang terjun

langsung ke masyarakat, bergerak dibidang jaminan kesehatan yang memiliki

kantor cukup luas namun masih ada beberapa tata ruangannya yang menjadi

perhatian penulis. Oleh karena itu, berdasarkan uraian dan fakta yang telah

3

dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang “Tinjauan Tata

Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas yang menjadi

rumusan masalah adalah “Bagaimanakah Tata Ruang Kantor pada BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan?”

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui tata ruang kantor

pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah, antara lain:

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dibidang ilmu manajemen

perkantoran, khususnya dibidang tata ruang kantor.

2. Bagi Perusahaan

a. Sebagai bahan perbandingan antara tata ruang kantor menurut teori yang

dikemukakan para ahli dengan tata ruang kantor yang sesungguhnya

pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

b. Sebagai bahan masukan bagi BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

dalam menata ruang kantor untuk memperlancar arus kerja pegawai.

3. Bagi Pembaca

a. Sebagai referensi bagi mahasiswa selanjutnya yang akan menyelesaikan

Tugas Akhir yang berkaitan dengan tata ruang kantor.

4

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperinci dan mempermudah dalam pembahasannya sesuai

dengan tujuan serta untuk kesempurnaan sebagai Tugas Akhir diperlukan

sistematika penulisan. Sistematika juga ditetapkan guna untuk menyelaraskan

dalam suatu lembaga khususnya Jurusan Administrasi Niaga Program Studi

Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan.

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan

Tugas Akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang Pengertian Tata Ruang Kantor; Tujuan Tata

Ruang Kantor; Manfaat Tata Ruang Kantor, Prinsip – Prinsip Tata Ruang

Kantor; Jenis – Jenis Tata Ruang Kantor; Asas Tata Ruang Kantor;

Lingkungan Fisik Kerja, Kinerja dan Produktivitas Kerja; Peralatan dan

Furnitur Kantor.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini menjabarkan tentang metode-metode yang digunakan dalam

mengumpulkan data, jenis sumber data dan teknik analisis data yang

diperlukan untuk penulisan Tugas Akhir ini.

5

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan mengenai gambaran umum perusahaan yang

terdiri dari sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, visi dan misi, logo serta makna logo BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan. Selain itu, bab ini juga berisikan pembahasan mengenai

tinjauan tata ruang kantor dan membandingkan antara teori dengan

kenyataan yang ada di lapangan yang berhubungan dengan judul Tugas

Akhir.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan simpulan terhadap hal-hal yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya yang tidak melenceng dari judul. Di samping itu juga

terdapat saran-saran berdasarkan analisa dan evaluasi yang telah

dilakukan.

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tata Ruang Kantor

Kantor adalah wadah atau suatu tempat untuk sekelompok orang

melakukan kegiatan tata usaha. Setiap pegawai tentunya membutuhkan ruang

untuk melaksanakan pekerjaannya. Faktor penting yang turut menentukan

kelancaran tugas adalah penyusunan tempat kerja dan alat perlengkapan kantor

dengan sebaik-baiknya. Untuk memahami pengertian lebih jelas, dibawah ini ada

beberapa pendapat para ahli tentang definisi tata ruang kantor.

Laksmi, dkk (2015:167) menyatakan bahwa definisi yang menjelaskan

tentang pengertian tata ruang perkantoran adalah sebagai berikut:

Tata ruang kantor adalah suatu penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia; atau bisa juga diartikan sebagai penentuan kebutuhan ruang dan penggunaan secara rinci dari suatu ruang untuk menyiapkan suatu susunan praktis faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

Gie dalam Priansa dan Garnida (2015:116) menyatakan, “Tata ruang

kantor menjelaskan bagaimana penggunaan ruang secara efektif serta mampu

memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan,

maupun memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai”.

Dalam buku Rasto (2015:217) mendefinisikan tata ruang kantor sebagai

berikut ini:

Tata ruang kantor merujuk pada pengaturan terbaik dari furnitur dan peralatan, lokasi yang cocok dari berbagai departemen, dan fasilitas fisik lain yang serupa dalam rangka mengamankan output maksimum pekerjaan kantor tanpa mengorbankan kualitas layanan kantor. Dengan tata ruang kantor yang tepat, semua peralatan,

7

perlengkapan, prosedur, dan personil dapat berfungsi pada tingkat efisiensi yang maksimum.

Berdasarkan beberapa pengertian tata ruang kantor di atas secara garis

besar dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor adalah bagaimana cara

peletakan furnitur kantor, peralatan kantor dan lain sebagainya diatas luas

ruangan yang ada sehingga tampak menarik baik dari dalam maupun dari luar

ruangan.

2.2 Tujuan Tata Ruang Kantor

Menurut Gavinov (2016:43), tujuan dari tata ruang kantor adalah sebagai

berikut ini:

1. Memberikan kenyamanan kepada karyawan

2. Memanfaatkan ruangan kantor dengan maksimal, sehingga tidak ada

ruangan yang tidak berguna

3. Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja

4. Memudahkan dalam pengawasan

5. Memudahkan dalam pemberian pelayanan

6. Memudahkan gerak karyawan dalam bekerja

7. Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi

8. Menjauhkan dari kebisingan yang terjadi

9. Memberikan pencitraan yang baik kepada pelanggan maupun tamu

perusahaan

Tujuan-tujuan diatas sangat mempengaruhi suksesnya pelaksanaan

pekerjaan di dalam suatu perusahaan. Apabila perusahaan telah menetapkan

tata ruang yang sesuai dengan asas-asas penataan tata ruang kantor maka arus

8

kerja di dalam suatu perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta

tujuan daripada tata ruang kantor tersebut juga dapat tercapai.

2.3 Manfaat Tata Ruang Kantor

Menurut Sukoco dalam Umam (2014:161-162), tata ruang yang efektif

akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan penggunaan tata ruang yang ada secara efektif

2. Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai

3. Memberikan kesan positif terhadap pelanggan/konsumen

4. Menjamin efisiensi dan arus kerja yang ada

5. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai

6. Mengantisipasi perkembangan organisasi pada masa depan dengan

melakukan perencanaan tata ruang yang fleksibel.

Jadi, secara garis besar tujuan dan manfaat tata ruang kantor adalah

mengatur ruang kantor secara baik sehingga pelaksanaan pekerjaan kantor

dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian, komunikasi kerja

pegawai semakin lancar, koordinasi dan pengawasan semakin mudah, akhirnya

mencapai efektivitas kerja.

2.4 Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor

Soedjadi dalam Priansa dan Garnida (2015:118-122), prinsip-prinsip tata

ruang dan perencanaan harus diselenggarakan dengan setepat-tepatnya.

Prinsip-prinsip dan pedoman dalam tata ruang kantor adalah:

1. Aliran pekerjaan harus diusahakan bergerak menuju ke depan, sehingga

mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyimpangan-

9

penyimpangan (crisscrossing), arus yang bolak-balik (back-tracking) dan

tabrak-tabrakan.

2. Tempatkan setiap pegawai sedekat mungkin dengan:

a. Pimpinan dimana dia menerima pekerjaannya

b. Mesin, perlengkapan, dan peralatan kerja yang dengannya dia harus

paling banyak menggunakannya

c. Pimpinan dimana dia harus senantiasa mendapat bimbingan langsung

tentang pekerjaan dan tentang penggunaan mesin, perkengkapan dan

peralatan

d. Pimpinan lain kemana dia harus menyerahkan pekerjaan yang telah

diselesaikan

3. Manajer hendaknya dibuatkan kamar-kamar kerja sendiri-sendiri untuk

masing-masing orang, sebab mereka itu dapat dipandang sebagai pusat

konsentrasi pemikiran (think-tank) seluruh organisasi (maka sebaiknya

ruangan-ruangannya dilengkapi dengan dictaphone dan megaphone, dan

alat-alat lainnya yang dapat menghubungkan mereka dengan pimpinannya.

4. Pekerjaan-pekerjaan teknis seperti pusat pengetikan, pusat audio visual,

reproduksi, fotokopi, stensil dan percetakan, serta pusat pekerjaan

administrative (ketatausahaan) sebaiknya disediakan ruangan-ruangan

tersendiri, terpisah dari think-tank tersebut, agar suara-suara (noisy) yang

timbul dari bekerjanya alat-alat kerja tersebut dapat diisolasi.

5. Kamar operasi (operation room) sebagai salah satu alat pengendalian

kegiatan hendaknya jangan terlalu jauh dari kamar kerja top manajer.

6. Unit-unit yang melayani umum, hendaknya menempati ruangan yang mudah

mereka capai, tetapi tidak mengganggu ketenangan kerja seluruhnya.

10

7. Ruangan untuk unit-unit yang berhubungan dengan permesinan,

pergudangan, alat-alat besar, dan sebagainya sebaiknya ditempatkan di

belakang, sehingga mengurangi kegaduhan bagi unit-unit lain.

8. Hendaknya diusahakan adanya tempat kerja beserta perabotan-

perabotannya yang tetap letaknya, jadi jangan berpindah-pindah, sehingga

tidak membingungkan orang.

9. Untuk memelihara keleluasan gerakan badan pegawai khusus untuk

pekerjaan-pekerjaan administrasi, maka diusahakan agar space kerja setiap

orang tidak kurang dari 1.5 x 2m2, (masih harus diperhitungkan setiap

ruangan kerja itu juga ditempatkan meja, kursi, almari-almari, filling cabinet,

dan sebagainya).

10. Tempat duduk para pegawai hendaknya diatur jangan sampai mereka saling

berhadapan yang seorang dengan yang lainnya, yakni untuk menjaga agar

mereka tidak saling bercakap-cakap tentang hal-hal yang bukan-bukan.

11. Segi-segi ketenangan dan keselamatan kerja pegawai harus dijamin dengan

melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya unit-unit atau alat-alat pemadam kebakaran, alat-alat PPPK, serta

alat-alat keamanan lainnya termasuk pos penjagaan di pintu masuk dan

di pintu keluar

b. Harus ada jalan khusus untuk keluar dalam keadaan darurat

c. Kebisingan mesin-mesin yang sedang bekerja harus diisolir dengan

misalnya menempatkan mesin-mesin itu di dekat jendela (jadi tidak di

ruang depan dan juga tidak di tengah-tengah ruang kerja), dan lebih-lebih

pada waktu mesin-mesin tersebut sedang bekerja, maka jendela-jendela

tadi harus dibuka lebar-lebar

11

d. Dinding-dinding, jendela-jendela dan pintu-pintu, sebaiknya dibuat dari

bahan-bahan yang tidak memperkuat gema suara, serta jangan lupa

selalu meminyaki engsel-engselnya

e. Hendaknya dalam instansi itu sendiri telah tersedia semacam kafetaria

murah khusus untuk para pegawai (dengan demikian maka orang-orang

jualan dan lain-lain pengunjung yang tidak berkepentingan tidak

diperkenankan masuk, dan untuk itu, adanya pos-pos penjagaan di pintu

masuk dan di pintu keluar adalah penting)

12. Untuk keperluan pribadi para pegawai, maka di tempat yang tidak jauh juga

tidak terlalu dekat dengan tempat kerja pegawai hendaknya disediakan:

a. Kamar-kamar kecil (toilet) yang bersih, sehat dan cukup jumlahnya

b. Kamar-kamar rias (dressing room) terutama bagi pegawai-pegawai wanita

c. Tempat-tempat air minum yang bersih dan sehat

13. Untuk keperluan pertemuan dan rekreasi bersama hendaklah ada satu

ruangan khusus atau aula dari yang berukuran sekitar 17.5 x 25m sampai 25

x 40m.

14. Untuk mempermudah bagi tamu-tamu mengetahui letak ruang kerja pimpinan

atau unit-unit yang diperlukan, maka perlu dilaksanakan adanya:

a. Ruang tamu yang cukup lapang dan tenang

b. Skema denah (ground chart) dari seluruh unit dalam instansi itu yang

ditaruh di ruang tamu tersebut

c. Daftar nama pimpinan berikut jabatannya, dan nomor kamar kerjanya

serta pesawat teleponnya

15. Untuk keindahan dan kesegaran udara di dalam tempat kerja hendaklah

dipenuhi dengan persyaratan-persyaratan yang berikut:

12

a. Adanya lubang peranginan (ventilasi) yang cukup dan memungkinkan

sirkulasi udara secara teratur

b. Tingkat kelembaban (humidity) berkisar antara 45% s.d 60%

c. Daya penerangan dengan lampu hemat energi (bukan neon)

16. Kesegaran udara dan keindahan areal tempat kerja, hendaklah dilaksanakan

adanya:

a. Jalan sekitar tempat kerja yang cukup lapang dan sejuk

b. Kebun dengan rerumputan dan taman bunga-bungaan yang segar

c. Tempat parkir mobil yang cukup luas dan tidak terlalu dekat dengan

kamar-kamar kerja pegawai

2.5 Jenis-jenis Tata Ruang Kantor

Sedarmayanti dalam Umam (2014:164-166) menyatakan bahwa pada

dasarnya terdapat empat jenis tata ruang kantor, yaitu sebagai berikut:

1. Tata ruang kantor berkamar/tertutup (cubicel type offices), yaitu ruang untuk

bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar atau ruang kerja.

a. Keuntungan tata ruang kantor tertutup adalah:

1) Menjamin konsentrasi kerja.

2) Menjamin pekerjaan yang bersifat rahasia.

3) Menambah atau menjaga, status pemimpin sehingga selalu terpelihara

adanya kewajiban pemimpin.

4) Menjamin kebersihan kerja dan merasa ikut bertanggung jawab serta

merasa ikut memiliki.

b. Kerugian tata ruang kantor tertutup adalah:

1) Komunikasi langsung antarpegawai tidak dapat berjalan lancar

sehingga kesempatan untuk mengadakan komunikasi menjadi

13

berkurang.

2) Diperlukan biaya yang lebih besar untuk biaya pemeliharaan ruangan,

pengaturan penerangan dan biaya peralatan lainnya.

3) Pemakaian ruangan kurang luwes apabila ada perubahan dan

perkembangan organisasi

4) Mempersulit pengawasan.

5) Memerlukan banyak luas lantai.

Dibawah ini adalah contoh dari jenis tata ruang kantor tertutup.

Gambar 2.1: Jenis Tata Ruang Kantor Tertutup (Cubicel Type Offices)

2. Tata ruang kantor terbuka (open plan offices), yaitu ruang kerja yang cukup

luas, ditempati oleh beberapa pegawai untuk bekerja bersama di ruang

termaksud tanpa dipisah oleh penyekat atau pembatas yang permanen.

a. Keuntungan tata ruang kantor terbuka:

1) Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, warna dan

dekorasi.

14

2) Luwes/fleksibel apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak

memerlukan biaya tinggi.

3) Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan,

penyeragaman kerja dan pembagian peralatan kerja.

4) Biaya lebih hemat untuk pemeliharaan ruangan kerja, penggunaan

kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon, dan lain-

lain.

b. Kelemahan tata ruang kantor terbuka:

1) Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan karena

pegawai bersenda gurau, mengobrol, dan lain-lain.

2) Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan konsentrasi.

3) Batas kedudukan antara pemimpin dan bawahan tidak jelas.

4) Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan.

5) Kemungkinan tampak adanya tumpukan berkas/kertas dan peralatan

kerja yang berserakan sehingga pemandangan kurang baik.

Dibawah ini adalah contoh dari jenis tata ruang kantor terbuka.

Gambar 2.2: Jenis Tata Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices)

15

3. Tata ruang kantor berhias/bertaman/berpanorama (landscape offices), yaitu

ruang kerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi, dan sebagainya. Bentuk ruang

kantor berhias ini mengupayakan agar lingkungan ruang kantor tampak

seperti pemandangan alam terbuka dan merupakan lingkungan yang

nyaman, menyegarkan dan ekonomis dalam pemanfaatan ruangan.

a. Keuntungan tata ruang kantor berhias adalah:

1) Pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja.

2) Ketegangan saraf dapat berkurang atau dihindarkan.

3) Kebisingan atau kegaduhan dapat dihindarkan.

4) Pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien, produktivitas kerja

dapat meningkat sehingga tujuan organisasi mudah dicapai.

b. Kelemahan tata ruang kantor berhias:

1) Biaya cukup tinggi untuk mengadakan taman dan dekorasi lainnya.

2) Biaya pemeliharaan tinggi.

3) Memerlukan tenaga ahli yang tidak mudah dan tidak murah.

Dibawah ini adalah contoh dari jenis tata ruang kantor berhias.

Gambar 2.3: Jenis Tata Ruang Kantor Berhias (Landscape Offices)

16

4. Tata ruang kantor gabungan, yaitu ruang kantor yang merupakan gabungan

antara bentuk ruang kantor berkamar kerja, terbuka dan bertaman hias.

Karena ketiga bentuk ruang masing-masing mempunyai kerugian, untuk

mencegah atau mengurangi kerugian yang ada, dapat diciptakan tata ruang

kantor gabungan.

Dibawah ini adalah contoh dari jenis tata ruang kantor gabungan.

Gambar 2.4: Jenis Tata Ruang Kantor Gabungan

2.6 Asas Tata Ruang Kantor

Menurut Sayuti (2013: 94-96), terdapat empat asas dalam tata ruang kantor

yang penting diperhatikan, yaitu:

1. Asas Jarak Terpendek

Asas mengenai jarak terpendek, dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus,

suatu tata ruang yang terbaik ialah yang memungkinkan proses

penyelesaian sesuatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek-

pendeknya, begitu pula dengan peralatan dan semua kebutuhan yang

gunakan saat bekerja juga perlu pada posisi yang terdekat dengan mereka.

17

2. Asas Rangkaian Kerja

Asas ini mengisyaratkan bahwa penempatan posisi karyawan dengan

karyawan lain yang ada hubungan kerja yang berkesinambungan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan harus ditempatkan secara berdekatan dan

beraturan dari mulai hingga selesainya pekerjaan (starting and finishing),

tidak ada gerak mundur atau menyilang. Hal ini tidak berarti bahwa jalan

yang ditempuh harus selalu berbentuk gais lurus. Yang terpenting ialah

proses itu selalu mengarah maju ke muka menuju ke penyelesaian. Inti dari

asas ini adalah semua pekerjaan dapat dilihat dengan jelas dimana

pekerjaan harus di mulai dan di mana pula pekerjaan itu akan diselesaikan

yang dukung dengan penempatan peralatan yang diperlukan dapat dengan

mudah menjangkaunya.

3. Asas Penggunaan Segenap Ruangan yang Ada

Asas mengenai penggunaan segenap ruang, suatu tata ruang yang terbaik

ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu

tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang

yang vertikal ke atas maupun ke bawah. Jadi, sedapat mungkin tidak ada

ruang yang dibiarkan tak terpakai. Pemakaian ruang kerja itu tidak harus

untuk karyawan bekerja, tapi juga dapat digunakan untuk meletakkan

berbagai peralatan yang mungkin sementara waktu belum digunakan, atau

penempatan berbagai barang sebagai hiasan untuk menambah

kenyamanan kerja bagi para karyawan.

18

4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja

Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja, dengan tidak

mengabaikan hal-hal khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialah yang dapat

diubah ataupun disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak

memakan biaya yang besar. Penerapan asas ini dapat berupa penggunaan

perabot sengan sistem knock down atau mudah dibongkar dan dipasang

kembali saat dibutuhkan perubahan dan pemindahannya. Begitu juga

dengan sekat ruangan yang berada dalam gedung dapat dirancang dengan

sekat knock down atau dibuat dengan tidak permanen, hal ini akan

memudahkan bila nanti diinginkan adanya perubahan penggunaan ruang

kerja dengan tata ruang (layout) yang baru pada ruang tersebut.

2.7 Lingkungan Fisik Kerja, Kinerja dan Produktivitas Kerja

Pegawai akan menghasilkan kinerja dan produktivitas kerja yang optimal

jika nyaman dalam bekerja. Beberapa kondisi lingkungan fisik kerja yang

mempengaruhi kinerja dan produktivitas kerja menurut Sulistyadi dalam Priansa

dan Garnida (2015:129-130) adalah:

1. Siklus Udara

Komposisi udara sekitar manusia, terdiri dari 21% oksigen; 78% nitrogen;

0,03% karbondioksida; dan 0,97% gas lainnya (campuran). Oksigen terutama

merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Udara sekitar kita

dinyatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara telah berkurang atau

bercampur dengan polusi gas buang atau bau-bauan yang berbahaya bagi

kesehatan tubuh, biasanya ditandai dengan sesak pernafasan.

19

2. Sistem Pencahayaan

Pencahayaan sangat mempengaruhi manusia untuk melihat obyek secara

jelas, cepat tanpa menimbulkan kesalahan. Pencahayaan yang kurang

mengakibatkan mata menjadi cepat lelah, sehingga mengakibatkan lelahnya

mental dan menimbulkan kerusakan mata. Kemampuan mata untuk melihat

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a. Lamanya waktu untuk melihat obyek

b. Ukuran obyek

c. Drajat kontras antara obyek dengan sekelilingnya

3. Kebisingan

Kemajuan teknologi ternyata membawa masalah seperti polusi. Salah satu

bentuk dari polusi adalah kebisingan dari bunyi-bunyi yang dapat

mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran dan kesalahan

komunikasi. Kebisingan dinyatakan dalam ukuran desibel (db). Getaran

tersebut dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi kerja, mempercepat

proses kelelahan dan menyebabkan gangguan pada anggota tubuh seperti:

mata, telinga, syaraf, otot, dan lain-lain.

4. Warna

Warna berkaitan dengan warna tembok ruangan dan interior yang ada di

sekitar tempat kerja. Warna sangat berpengaruh terhadap kemampuan mata

melihat obyek. Beberapa peneltian menunjukkan beberapa pengaruh

terhadap kemampuan mata melihat obyek, antara lain:

a. Warna merah : bersifat merangsang

b. Warna kuning : memberikan kesan luas, leluasa dan tenang

c. Warna hijau/biru : memberikan kesan sejuk, aman dan segar

20

d. Warna gelap : memberikan kesan sempit

e. Warna terang : memberikan kesan luas

Sedangkan Sedarmayanti dalam Umam (2014:167-169) berpendapat

bahwa lingkungan dan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi tata ruang kantor

adalah penerangan atau cahaya, temperatur, kelembapan, sirkulasi, kebisingan,

getaran mekanis, bau-bauan, tata warna, dekorasi, musik, peralatan, perabotan,

dan keamanan di tempat kerja.

1. Perencanaan Cahaya

Dengan penerangan cahaya yang baik, diperoleh beberapa keuntungan,

diantaranya:

a. Hasil pekerjaan atau produktivitas bertambah

b. Kualitas pekerjaan lebih baik

c. Kesalahan-kesalahan berkurang

d. Semangat kerja pegawai lebih baik

e. Mengurangi ketegangan dan kelelahan

f. Prestise lebih baik untuk perusahaan

2. Perencanaan Warna

Dengan menggunakan warna yang tepat dan baik akan diperoleh

keuntungan, diantaranya:

a. Kantor menjadi tampak menyenangkan dan menarik pandangan

b. Mempunyai akibat yang tidak langsung terhadap efisiensi dan

produktivitas pegawai

c. Mencegah kesilauan akibat cahaya yang berlebihan

d. Memelihara kegembiraan, ketenangan dan semangat bekerja pegawai

21

e. Mengurangi rasa tertekan sehingga pegawai merasa lega dan bebas

Para ahli membedakan tiga warna pokok, yaitu:

1) Warna merah adalah warna yang menggambarkan panas dan

kegembiraan dalam kegiatan kerja. Warna merah dapat digunakan bagi

alat untuk merangsang pancaindra dan jiwa agar semangat dalam

melaksanakan suatu pekerjaan

2) Warna kuning adalah warna yang menggambarkan kehangatan matahari

dan berfungsi untuk merangsang mata dan saraf sehingga dapat

menimbulkan perasaan riang gembira dengan menlenyapkan perasaan

tertekan

3) Warna biru sebagai warna dari langit dan samudra menggambarkan

ketentraman dan keluwesan. Warna ini mempunyai pengaruh mengurangi

ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah

3. Perencanaan Udara

Dengan pengaturan udara yang tepat dan baik diperoleh keuntungan-

keuntungan, diantaranya:

a. Kenyamanan bekerja pegawai terjamin

b. Produktivitas kerja yang lebih tinggi

c. Kualitas pekerjaan yang lebih baik

d. Semangat kerja yang lebih tinggi

e. Kesehatan pegawai terpelihara dengan baik

f. Kesan yang lebih baik dari para tamu

4. Perencanaan Suara

Suara gaduh berakibat pada:

a. Gangguan mental dan saraf bagi pegawai

22

b. Kesulitan mengadakan konsentrasi

c. Kesalahan yang lebih banyak

d. Kelelahan yang bertambah

e. Semangat kerja pegawai berkurang

Untuk mengatasi faktor suara yang sering mengurangi efisiensi kerja

pegawai, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:

1) Langit-langit atau dinding ruang dipakai lapisan-lapisan penyadap suara

2) Mesin-mesin tik dibawahnya diberi alas karet busa tipis

3) Pesawat telepon dibuatkan bilik kerja yang tertutup rapat

4) Lantai-lantai ruang sebaiknya diberi alas karet atau semacam tegel dari

bahan yang tidak banyak meneruskan suara

2.8 Peralatan dan Furnitur Perkantoran

Quible dalam Sukoco (2018:199-200) mengklasifikasikan faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam memilih peralatan kantor menjadi tiga yaitu

pertimbangan peralatan, penjualan dan perawatan. Faktor pertimbangan

pertama diantaranya adalah:

1. Tujuan Penggunaan Peralatan

Sebelum memilih peralatan, tujuan harus ditentukan. Misalnya, apakah

aktivitas pekerjaan administrasi tergantung sepenuhnya pada peralatan

tersebut atau hanya sebagian saja. Hal yang juga perlu dipertimbangkan

adalah perusahaan sering membeli atau menyewa peralatan yang terlalu

canggih daripada yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau bujukan

pemasok. Untuk itu, sebaiknya pembelian peralatan baru dari kantor

(misalnya, mesin fotokopi atau scanner baru) melibatkan pegawai yang akrab

23

dengan aktivitas maupun teknologi yang dibutuhkannya.

2. Menentukan Peralatan yang Sesuai

Setelah peralatan ditentukan, memilih merek peralatan yang akan digunakan

juga menjadi pertimbangan yang penting. Hal ini sangat penting berkaitan

dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut maupun harga

jual kembali jika perusahaan nantinya berencana meng-upgrade

peralatannya dengan yang baru.

3. Tingkat Kegunaan Peralatan

Ketika beberapa merek telah diketahui, tingkat kegunaan harus

dipertimbangkan, apakah alat itu bisa diharapkan memenuhi kebutuhan

perusahaan dengan maksimal. Saat ini banyak peralatan kantor menawarkan

solusi all-in-one, misalnya mesin fotokopi, scanner, printer, dan facsimile.

Solusi yang terintegrasi tersebut menjadikan harganya relatif mahal. Oleh

karena itu, hendaknya perusahaan juga mempertimbangkan apakah

kegunaan yang ditawarkan tersebut memang sangat diperlukan bagi aktivitas

di kantor.

4. Spesifikasi Peralatan

Untuk beberapa peralatan, spesifikasi harus ditentukan terlebih dahulu,

karena akan menyangkut penempatan peralatan di ruangan, jumlah listrik

yang dibutuhkan, pemasangannya, dan struktur yang dibutuhkan. Spesifikasi

teknis maupun fisik dari peralatan sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan.

5. Biaya Peralatan

Biaya peralatan mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengembalian

investasi perusahaan. Meskipun kegunaan merupakan hal yang penting,

efisiensi juga harus tetap dipertimbangkan. Banyak peralatan baru

24

membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi. Untuk itu, analisis yang

mendalam perlu dilakukan. Misalnya, jika penggunaan printer hitam putih

sudah memadai, pemasangan printer berwarna hanya akan menambah biaya

operasional saja, mengingat harga berwarna mencapai 3-5 kali harga toner

hitam putih.

6. Proses Operasional Peralatan

Beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, seperti alat

fotokopi dan printer. Kebutuhan ini juga harus menjadi pertimbangan dalam

memilih peralatan. Saat ini banyak printer baru membutuhkan cartdrige atau

toner orisinal dengan harga sangat mahal, sehingga pemakaian printer lama

yang bisa diisi ulang tentunya lebih mudah.

7. Fitur Keamanan

Hal yang juga perlu dipertimbangkan adalah fitur keamanan. Meskipun

beberapa peralatan kantor tidak berbahaya, namun fitur ini tetap harus

dipertimbangkan. Beberapa peralatan kantor saat ini menyediakan user id

dan password yang memungkinkan tidak setiap orang bisa

memanfaatkannya, seperti mesin fotokopi atau printer berkecepatan tinggi

yang berbiaya operasional sangat tinggi.

8. Kemudahan Penggunaan Peralatan

Hal yang juga dipertimbangkan adalah kemudahan penggunaan peralatan,

karena beberapa peralatan tidak mudah digunakan dan membutuhkan

training tambahan, yang membutuhkan waktu dan biaya yang seharusnya

bisa dihindari jika peralatannya mudah dioperasikan.

25

9. Kecepatan Operasi Peralatan

Pada beberapa perusahaan kecepatan peralatan menjadi pertimbangan

penting. Apabila peralatan yang dibutuhkan dengan cepat tidak dapat

disediakan oleh supplier. Karena harus indent terlebih dahulu, hendaknya

organisasi mempertimbangkan supplier yang dapat menyediakan dengan

cepat.

Faktor kedua yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tata ruang kantor

adalah furnitur kantor, diantaranya adalah:

1. Kursi

Saat ini kursi kantor tersedia untuk berbagai macam aktivitas demi

menyesuaikan dengan kebutuhan orang yang berbeda-beda, seperti kursi

untuk sekretaris berbeda dengan kursi operator telepon, karena tuntutan atau

kondisi pekerjaan yang berbeda. Kursi tersebut dapat disesuaikan secara

mudah untuk mendapatkan posisi yang paling nyaman dan

mengakomodasikan pergerakan pegawai (Raymond dan Cunliffe dalam

Sukoco 2018:201).

2. Meja Kerja

Pemilihan meja kerja hendaknya memperhatikan kemudahan pengaturan

kabel komputer, telepon, dan peralatan kantor lainnnya, sehingga kesan

ruang kerja lebih bersih dan nyaman.

3. Filling Cabinet

Dewasa ini telah tersedia lemari multifungsi, dalam arti dapat menyimpan

arsip manual maupun arsip elektronis secara bersamaan dengan bentuk yang

cukup dinamis.

26

4. Lemari Penyimpanan

Akibat dari keberagaman besar dokumen manual menyebabkan tidak rapinya

berkas pada lemari penyimpanan. Untuk itu, sebaiknya organisasi melakukan

standarisasi form yang digunakannya, sehingga pegawai lebih mudah dalam

mengelola dokumen terutama dokumen manual.

27

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber dan berbagai

cara. Suatu pengumpulan data diperlukan untuk mempermudah mendapatkan

informasi yang akan diolah menjadi data yang akurat dalam penelitian.

Pengumpulan data yang dilakukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir

berjudul “Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan” adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan cara sebagai berikut:

a. Pengamatan (observasi)

Dalam buku Suryani dan Hendrayani (2016:181) metode observasi

merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya

mengukur sikap dari responden (wawancara atau angket), namun juga

dapat digunakan untuk merekam atau mengamati berbagai fenomena

yang terjadi (situasi, kondisi) yang ada di lapangan.

Dalam metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati

dan melihat langsung selama tiga bulan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan.

28

b. Dokumentasi

Studi dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari

seseorang. Hasil penelitian akan semakin kredibel apabila didukung oleh

foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.

Pengumpulan data secara dokumentasi dilakukan dengan cara

mengambil beberapa gambar ruangan kantor yang berkaitan dengan judul

sebagai bahan penyempurnaan Tugas Akhir.

c. Kuesioner atau Angket

Sugiyono (2018:142) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Melalui metode

ini, dilakukan pengajuan instrumen berupa seperangkat pertanyaan

secara tertulis yang berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar tata ruang

kantor dan diajukan kepada pegawai tetap perusahaan.

Jadi berdasarkan pengertian tersebut diatas, ditentukan dengan jelas

bahwa jumlah populasi pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

yaitu sebanyak 25 pegawai tetap yang bekerja di kantor tersebut.

2. Studi Kepustakaan

Cara mengumpulkan data dengan berdasarkan studi kepustakaan yang

dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan bahan dari sumber-sumber

tertulis seperti buku-buku ilmiah yang berkaitan dan diperlukan dalam

penulisan Tugas Akhir.

3.2 Sumber Data

Dalam penulisan tugas akhir ini, sumber data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

29

1. Data Primer

Sugiyono (2018:225) “Data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam hal ini sumber data

diperoleh langsung dari lapangan atau perusahaan yaitu BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan.

Sumber data primer diperoleh dengan mengadakan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) sekaligus melakukan observasi selama tiga bulan di BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan juga dengan menyebarkan kuesioner atau angket

kepada 25 (dua puluh lima) pegawai tetap kantor tersebut.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono, 2018:225).

Pada sumber data sekunder, data diperoleh dari buku-buku ilmiah yang

menjadi referensi yang berhubungan dan berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini

adalah teknik analisis kuantitatif. Menurut Suryani dan Hendrayadi (2016:109-

110), teknik analisis kuantitatif merupakan teknik yang menggunakan analisis

data yang berbentuk numerik atau angka. Kekuatan terbesar dari penelitian

dengan teknik analisis kuantitatif adalah data yang dihasilkan lebih dapat

dipercaya.

Dalam menganalisis dan mengolah data kuesioner digunakan teknik skala

pengukuran yaitu teknik skala Likert. Sugiyono (2018:98) berpendapat bahwa

30

skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

sangat negatif. Pengisian instrumen penelitian pada skala Likert dapat dibuat

dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Pemberian skor berupa angka

yang diolah dari ungkapan-uangkapan seperti: sangat setuju diberi skor 4, setuju

diberi nilai 3, kurang setuju diberi skor 2 dan tidak setuju diberi nilai 1 didapat dari

lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu 25 pegawai tetap yang

bekerja di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

31

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan merupakan

suatu Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang bertanggung jawab langsung

kepada Presiden untuk menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional bagi

seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima

Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran beserta keluarganya dan Badan Usaha

lainnya ataupun rakyat biasa.

4.1.1 Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

BPJS Kesehatan merupakan peralihan nama dari Askes (Asuransi

Kesehatan) yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero). BPJS Kesehatan

mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014. Sejarah dari BPJS Kesehatan

adalah sebagai berikut:

Jaminan pemeliharaan kesehatan di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak

zaman kolonial Belanda. Tahun 1949 setelah Indonesia merdeka, Prof. G.A

Siwabessy selaku Menteri Kesehatan yang menjabat pada saat itu dinyatakan

sebagai pelopor Asuransi Kesehatan Nasional.

Tahun 1969: Dibentuk BPDPK (Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan

Kesehatan) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 1968.

Tahun 1984: Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 22 dan 23 Tahun 1984

menyebabkan BPDPK berubah status yang awalnya hanya sebuah badan di

lingkungan Departemen Kesehatan menjadi PHB (Perum Husada Bakti) yang

32

melayani jaminan kesehatan bagi PNS, pensiunan PNS, veteran, perintis

kemerdekaan dan anggota keluarganya.

Tahun 1992: Berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status

perum berubah menjadi PT Askes (Persero) yang mulai menjangkau karyawan

BUMN melalui program Askes Komersil.

Tahun 2005: PT Askes (Persero) dipercaya Pemerintah untuk melaksanakan

Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) yang selanjutnya

dikenal menjadi program Askeskin dengan sasaran peserta masyarakat miskin

dan tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Pusat.

Tahun 2014: Langkah menuju cakupan kesehatan pun semakin nyata dengan

resmi beroprasinya BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014, sebagai transformasi

dari PT Askes (Persero). Hal ini berawal pada tahun 2004 saat pemerintah

mengeluarkan UU Nomor 40 Tahun 2004 dan kemudian pada tahun 2011

pemerintah menetapkan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-

KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, negara hadir untuk

memastikan seluruh penduduk Indonesia terlindungi oleh jaminan kesehatan

yang komprehensif, adil dan merata.

4.1.2 Visi dan Misi BPJS Kesehatan

1. Visi BPJS Kesehatan

Visi dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan yaitu “Terwujudnya

Jaminan Kesehatan yang Berkualitas Tanpa Diskriminasi”.

33

2. Misi BPJS Kesehatan

Misi dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan layanan terbaik kepada peserta dan masyarakat.

b. Memperluas kepesertaan program jaminan kesehatan mencakup seluruh

penduduk Indonesia.

c. Bersama menjaga kesinambungan finansial program jaminan kesehatan.

4.1.3 Logo Perusahaan

Logo bagi suatu perusahaan dapat dijadikan simbol, ciri-ciri ataupun

sebagai identitas perusahaan tersebut. Ketika simbol telah tertanam di benak

seseorang, maka ia akan mengingat perusahaan tersebut pada saat ia melihat

logo atau simbol perusahaan. Jadi logo dapat membantu menciptakan

pengakuan di masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan citra suatu

perusahaan. Logo juga dapat memberikan informasi mengenai dibidang apa

perusahaan tersebut bergerak. Bentuk dari logo BPJS Kesehatan adalah

sebagai berikut:

Seperti perusahaan lainnya, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan juga

memiliki logo sebagai salah satu lambang perusahaan. Logo BPJS Kesehatan

berbentuk bulat yang dipadukan dengan warna hijau dan biru dengan tambahan

berbentuk recycle di tengah bundaran tersebut. Adapaun makna logo atau

lambang perusahaan tersebut adalah:

Gambar 4.1: Logo BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan, 2019

34

1. Logo terdiri dari tiga macam warna yaitu biru, hijau dan putih. Dimana warna

biru melambangkan kejujuran, kepercayaan dan kedamaian, sedangkan

warna hijau melambangkan kesehatan, lalu warna putih identik dengan bersih

dan suci.

2. Terdapat empat kepala orang dengan lengan saling bergandengan tangan

satu sama lain yang melambangkan gotong royong sebagai moto dari BPJS

itu sendiri. Warna biru sebagai perwakilan pihak BPJS yang berusaha

merangkul rakyat Indonesia dengan programnya yang sangat bermanfaat,

sedangkan warna hijau sebagai perwakilan rumah sakit. Keempat orang

tersebut juga melambangkan para peserta BPJS yang saling bekerjasama.

Hal ini selaras dengan semboyan yang sering disampaikan yaitu “dengan

gotong royong semua tertolong”.

3. Ada logo recycle warna hijau di tengah keempat orang yang menyimbolkan

proses layanan kesehatan.

4. Kata BPJS adalah akronim dari “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial”,

berwarna biru berarti bisa dipercaya oleh seluruh masyarakat, jujur dalam

pekerjaan dan damai tanpa adanya perselisihan.

5. Kata Kesehatan merupakan penjelasan dari program BPJS yang bergerak

dibidang sosial kesehatan. Warna hijau yang melambangkan jiwa raga sehat.

6. Gambar Plus berwarna putih ditengah disimbolkan sebagai rumah sakit,

klinik, puskesmas, dokter keluarga dan penyelenggara layanan kesehatan

lainnya sebagai tempat masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan

yang bersih.

7. Dibagian bawah ada kata Badan Penyelenggara Jaminan Sosial berwarna

biru bermakna bisa dipercaya, jujur serta damai.

35

4.1.4 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan

Struktur organisasi merupakan kerangka sebuah satuan kerja yang

didalamnya terdapat jabatan, tugas, wewenang serta mempunyai struktur

organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu

pimpinan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Dengan struktur organiasi

yang jelas dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang setiap divisi. Struktur

organiasi yang digunakan oleh BPJS Kesehatan adalah “line organization” dalam

jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang

tegas antara pimpinan dan pelaksana. Peran pimpinan dalam hal ini sangat

dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan.

Dari struktur organisasi yang terdapat di BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan dapat dilihat dengan jelas wewenang serta tanggun jawab yang diemban

setiap pegawai mulai dari atasan hingga bawahan dalam melaksanakan kegiatan

operasionalnya. Berikut adalah deskripsi jabatan dari masing-masing bagian

yang ada pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan diantaranya adalah:

1. Kepala Cabang

Kepala Cabang merupakan pimpinan dan penanggung jawab tertinggi dalam

kantor cabang dan membawahi seluruh bagian. Tugas dan tanggungjawab

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan antara lain:

a. Mengkoordinir dan menggerakkan seluruh operasi kantor cabang untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan untuk kemudian dipertanggung

jawabkan kepada kantor wilayah.

b. Mewakili direksi di wilayah kerja operasinya untuk melakukan pendekatan dan

kerjasama dengan berbagai pihak atas nama

36

perusahaan.

c. Melaporkan perkembangan usaha baik secara periodik maupun insidental

kepada kantor wilayah ataupun kantor pusat.

d. Menandatangani laporan atas pengajuan klaim, disetujui atau ditolak dengan

memperhatikan aturan dalam pengajuan masing-masing klaim.

e. Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan bank atau kegiatan

perwakilan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

f. Mengelola dan melakukan pembinaan secara internal maupun penilaian

terhadap bawahan.

2. Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan (KPP)

Tanggung jawab dan tugas dari bidang Kepesertaan dan Pelayanan

Pelanggan (KPP) antara lain:

a. Pengumpulan data

b. Memberikan komunikasi, edukasi, informasi secara langsung melalui tatap

muka atau service yang dilakukan di kantor cabang

c. Pemberian info secara tidak langsung melalui buklet, tv, kantor cabang, iklan,

media cetak

d. Laporan dan pengusulan blanko

e. Memberi sanksi administrasi bila terjadi ketidakpatuhan dan perubahan data

f. Pemeriksaan data keluhan

g. Pelayanan pendaftaran peserta individu melalui pihak ketiga

h. Pelayanan pendaftaran peserta kolektif, website dan perorangan

i. Penetapan penilaian kapitasi

j. Laporan pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan

k. Update data peserta

37

3. Bidang Keuangan dan Penagihan (PENKEU)

Tugas dan tanggung jawab yang diembannya sebagai berikut:

a. Laporan perpajakan

b. Laporan PPh

c. Membayar giro

d. Pembayaran kapitasi, tunai, uang muka, dan transaksi

e. Klaim kolektif

f. Penagihan dan pengumpulan iuran

g. Penerimaan rekening

h. Pengisian kas kantor

i. Laporan aset data dan keuangan tahunan

j. Pengurusan rencana kerja dan anggaran

k. Rekonsiliasi iuran

l. Verifikasi bukti setoran serta pembayaran eksternal dan internal

4. Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP)

Memiliki tugas dan tanggung jawab diantaranya:

a. Menganalisa faskes I

b. Mengindikasi fraud and abuse terhadap PPK tingkat I

c. Monitoring obat

d. Audit mutu

e. Pelayanan FKTP

f. Forum komunitas dan tingkat lanjutan

g. Pendaftaran FKTP dan FKTL

h. Pendaftaran peserta pluralus

i. Promo kesehatan

38

j. Penyelenggaraan kesehatan

k. Laporan program preven

l. Supervise FKTP

m. Audit mutu pelayanan FKTP

n. Rawat inap dan persalinan

o. Ambulan

5. Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

a. Menganalisa kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan

b. Interatif

c. Pengolahan mutu

d. Melaksanakan utilisasi reviw

e. Laporan kinerja FKTL

6. Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan (PPK)

Tugas dan tanggung jawan bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan (PPK)

antara lain:

a. Evaluasi pemasaran kantor cabang

b. Sosialisasi edukasi langsung dan tidak langsung

c. Sosialisasi dan advokasi JKN

d. Sosialisasi dan edukasi langsung kepada PPPU dan PPBPU

e. Rekruitmen PPPU dan PPBPU

f. Tim komunikasi publik

7. Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik serta IT

Memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

a. Backup database

39

b. Infentasi aset

c. Pengelola dan penyajian data

d. Penataan dan pemusnahan arsip

e. Pengelolaan surat masuk dan surat keluar

f. Penyusunan kerjasama

g. Rekonsiliasi data aset

h. Usulan penghapusan aktivitas tetap

4.2 Hasil Kuesioner Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan terdapat enam bidang atau

bagian yang memiliki tugas dan tanggungjawab berbeda-beda. Bidang-bidang

yang ada di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan diantaranya adalah: Bidang

Perluasan Peserta dan Kepatuhan (PPK), Bidang Kepesertaan dan Pelayanan

Peserta (KPP), Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP), Penjaminan Manfaat

Rujukan (PMR), Bidang Penagihan dan Keuangan (PENKEU), dan Bidang SDM

Umum, dan Komunikasi Publik (SDMUKP) serta dibantu oleh seorang IT.

Pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan terdapat 25 (dua puluh

lima) pegawai tetap yang tersebar di tiap divisinya yang kemudian dijadikan

sebagai responden dalam memperoleh informasi atau gambaran mengenai tata

ruang kantor yang seharusnya juga sebagai bukti pembenaran antara teori yang

dikemukakan oleh para ahli dengan yang ada di lapangan.

Hasil penguraian pertanyaan kuesioner tersebut dapat dilihat pada table-

tabel di bawah ini.

40

Pertanyaan:

1. Penataan ruang kantor harus dirancang sebaik mungkin

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Penataan Ruang Kantor Harus Dirancang Sebaik Mungkin

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 19 76%

2 Setuju 6 24%

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Hasil kuesioner menunjukkan terdapat 76% responden yang menyatakan

sangat setuju dan 24% menyatakan setuju mengenai pernyataan penataan

ruang kantor dirancang sebaik mungkin. Jadi, kesimpulan dari pernyataan

tersebut adalah tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

saat ini sudah baik.

41

2. Kenyamanan bekerja meningkatkan produktivitas kerja pegawai

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Kenyamanan Bekerja Meningkatkan Produktivitas Kerja

Pegawai

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 17 68%

2 Setuju 7 28%

3 Kurang Setuju 1 4%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Hasil kuesioner menunjukkan terdapat 68% responden yang menyatakan

sangat setuju, 28% menyatakan setuju dan 4% yang menyatakan kurang setuju

mengenai kenyamanan bekerja meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Jadi,

kesimpulan dari pernyataan tersebut adalah rasa nyaman yang diberikan tata

ruang kantor dapat meningkatkan produktivitas kinerja pegawai pada BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan.

42

3. Tata ruang kantor memberikan kesan yang positif terhadap tamu dan peserta

yang datang

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Tata Ruang Kantor Memberikan Kesan yang Positif

Terhadap Tamu dan Peserta yang Datang

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 15 60%

2 Setuju 9 36%

3 Kurang Setuju 1 4%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dapat dilihat pada tabel diatas, ada 60% responden berpendapat sangat

setuju, 36% responden berpendapat setuju dan 4% responden berpendapat

kurang setuju terhadap pernyataan tata ruang kantor memberikan kesan yang

positif terhadap tamu dan peserta yang datang. Jadi, kesimpulan dari pernyataan

ketiga adalah tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

dirancang sebaik mungkin agar dapat memberikan kesan yang positif terhadap

tamu dan peserta yang datang.

43

4. Penataan perabot dan perlengkapan kantor yang tepat membuat keleluasaan

bergerak yang wajar bagi pegawai

Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Penataan Perabot dan Perlengkapan Kantor yang Tepat

Membuat Keleluasaan Bergerak yang Wajar Bagi Pegawai

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 12 48%

2 Setuju 11 44%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Hasil kuesioner menunjukkan, 48% responden menyatakan sangat setuju,

44% menyatakan setuju dan 8% responden menyatakan kurang setuju atas

pertanyaan penataan perabot dan perlengkapan kantor yang tepat membuat

keleluasan bergerak yang wajar. Berdasarkan jumlah persentase tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa penataan perabot dan perlengkapan kantor yang tepat

memberikan kebebasan dalam bergerak bagi pegawai BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan.

44

5. Penempatan ruangan pimpinan dekat dengan pegawai meningkatkan

keakraban sesama pegawai

Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Penempatan Ruang Pimpinan Dekat dengan Pegawai

Meningkatkan Keakraban Sesama Pegawai

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 1 4%

2 Setuju 4 16%

3 Kurang Setuju 12 48%

4 Tidak Setuju 8 32%

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dapat dilihat bahwa terdapat 4% responden menyatakan sangat setuju,

16% menyatakan setuju, 48% menyatakan kurang setuju dan 32% responden

menyatakan tidak setuju mengenai penempatan ruangan pimpinan dekat dengan

pegawai. Dari besarnya persentase yang menyatakan kurang setuju, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa penempatan ruangan pimpinan pada BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan sebaiknya dipisah dengan ruangan pegawai.

45

6. Tumpukan berkas/kertas dan peralatan kerja yang berserakan merusak

keindahan ruang kerja

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Tumpukan Berkas/Kertas dan Peralatan Kerja yang

Berserakan Merusak Keindahan Ruang Kerja

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 17 68%

2 Setuju 6 24%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Tabel diatas menunjukkan terdapat 68% responden menyatakan sangat

setuju, 24% responden menyatakan setuju dan 8% responden beranggapan

kurang setuju terhadap pernyataan tumpukan berkas/kertas dan peralatan kerja

yang berserakan merusak keindahan ruang kerja. Jadi kesimpulan dari

pernyataan keenam adalah berkas yang berserakan di meja kerja dapat merusak

keindahan ruangan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

46

7. Kebersihan pada tempat kerja selalu terjaga

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Kebersihan pada Tempat Kerja Selalu Terjaga

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 10 40%

2 Setuju 9 36%

3 Kurang Setuju 6 24%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 40% responden berpendapat

sangat setuju, 36% responden berpendapat setuju dan 24% responden

berpendapat kurang setuju mengenai pernyataan kebersihan tempat kerja. Dari

besarnya persentase yang berpendapat sangat setuju, maka dapat disimpulkan

bahwa kebersihan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan selalu terjaga

dengan baik dan selalu terlihat bersih.

47

8. Taman bunga dapat memperindah dan menyegarkan udara pada areal

tempat kerja

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Taman Bunga dapat Memperindah dan Menyegarkan

Udara pada Areal Kerja

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 9 36%

2 Setuju 14 56%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dari hasil kuesioner tersebut, ada 36% responden menyatakan sangat

setuju, 56% responden menyatakan setuju dan 8% responden menyatakan

kurang setuju mengenai taman bunga memperindah tempat kerja. Jadi pada

pernyataan delapan dapat ditarik kesimpulan bahwa taman bunga yang terdapat

pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan dapat memberikan keindahan

areal tempat tersebut.

48

9. Peralatan keselamatan kerja wajib ada pada setiap kantor

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Peralatan Keselamatan Kerja Wajib Ada pada Setiap

Kantor

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 9 36%

2 Setuju 14 56%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dilihat dari tabel diatas bahwa ada 36% responden berpendapat sangat

setuju, 56% responden berpendapat setuju dan 8% responden berpendapat

kurang setuju mengenai pernyataan peralatan keselamatan kerja pada setiap

kantor. Jumlah presentase diatas menunjukkan bahwa peralatan keselamatan

kerja merupakan hal yang wajib ada pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan.

49

10. Desain tata ruang kantor terbuka lebih mempermudah hubungan antar

pegawai dan memperlancar arus kerja

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Desain Tata Ruang Kantor Terbuka Lebih Mempermudah

Hubungan Antar Pegawai dan Memperlancar Arus Kerja

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 11 44%

2 Setuju 8 32%

3 Kurang Setuju 6 24%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Hasil kuesioner menjelaskan ada 44% responden menyatakan sangat

setuju, 32% responden menyatakan setuju dan 24% responden menyatakan

kurang setuju mengenai pernyataan desain tata ruang kantor terbuka. Dari hasil

tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tata ruang kantor terbuka yang

diterapkan BPJS Kesehatan Medan memberikan kemudahan hubungan antara

pegawai dan memperlancar arus kerja.

50

11. Peralatan kantor ditempatkan sedekat mungkin dengan pegawai guna

mempercepat pekerjaan

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Peralatan Kantor Ditempatkan Sedekat Mungkin dengan

Pegawai Guna Mempercepat Pekerjaan

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 8 32%

2 Setuju 17 68%

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dilihat dari tabel diatas terdapat 32% responden menyatakan sangat setuju

dan 68% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan peletakan

peralatan kantor. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peralatan

kantor yang ditempatkan sedekat mungkin dengan pegawai dapat mempercepat

pekerjaan pegawai pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

51

12. Layout kantor disesuaikan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan

penyelesaian pekerjaan oleh pegawai

Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Layout Kantor Disesuaikan Menurut Rangkaian yang

Sejalan dengan Urutan Penyelesaian Pekerjaan oleh Pegawai

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 14 56%

2 Setuju 11 44%

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Tabel menjelaskan bahwa ada 56% responden berpendapat sangat setuju

dan 44% responden berpendapat setuju atas pernyataan layout kantor dirancang

berdasarkan urutan penyelesaian kerja. Dari hasil tersebut diatas, dapat

disimpulkan bahwa layout kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

disesuaikan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan-urutan penyelesaian

pekerjaan oleh pegawai.

52

13. Pengaturan pencahayaan memberikan kenyamanan visual bagi pegawai

Tabel 4.13 Hasil Kuesioner Pengaturan Pencahayaan Memberikan Kenyamanan

Visual bagi Pegawai

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 15 60%

2 Setuju 10 40%

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Hasil kuesioner menjelaskan ada 60% responden menyatakan sangat

setuju dan 40% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan pengaturan

pencahayaan. Pada pernyataan ketiga belas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sistem pencahayaan pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan diatur

berdasarkan kenyamanan visual pegawai.

53

14. Warna dinding pada ruang kerja menjauhkan dari rasa bosan bekerja

Tabel 4.14 Hasil Kuesioner Warna Dinding Ruang Kerja Menjauhkan dari Rasa Bosan

Bekerja

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 3 12%

2 Setuju 19 76%

3 Kurang Setuju 3 12%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Pada pernyataan tentang warna dinding, hasil kuesioner menunjukkan ada

12% responden menyatakan sangat setuju, 76% responden menyatakan setuju

dan 12% responden menyatakan kurang setuju. Dari banyaknya jumlah

presentase diatas dapat disimpulkan bahwa warna yang digunakan pada

ruangan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan menjauhkan rasa kebosanan

bekerja bagi pegawai tersebut.

54

15. Pengaturan suhu udara pada tempat kerja diatur sesuai kebutuhan

Tabel 4.15 Hasil Kuesioner Pengaturan Suhu Udara pada Tempat Kerja Diatur Sesuai

Kebutuhan

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 15 60%

2 Setuju 8 32%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dari tabel diatas menunjukkan terdapat 60% responden menyatakan sangat

setuju, 32% menyatakan setuju dan 8% responden menyatakan kurang setuju

atas pernyataan pengaturan suhu ruangan. Jadi dari pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa pengaturan suhu udara pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan diatur sesuai kebutuhan pegawai dan peralatan kantor.

55

16. Agar kesegaran udara pada ruangan tetap terjaga diperlukan adanya ventilasi

udara yang cukup

Tabel 4.16 Hasil Kuesioner Agar Kesegaran Udara Tetap Terjaga Diperluka Adanya

Ventilasi Udara yang Cukup

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 3 12%

2 Setuju 7 28%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju 13 52%

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Hasil kuesioner diatas menjelaskan ada 12% responden menyatakan

sangat setuju, 28% menyatakan setuju, 8% menyatakan kurang setuju dan 52%

menyatakan tidak setuju mengenai ventilasi udara. Dari keterangan diatas, dapat

disimpulkan bahwa ventilasi sudah tidak digunakan oleh BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan. Fungsi ventilasi telah digantikan oleh AC.

56

17. Kebisingan dari bunyi-bunyian seperti musik, kendaraan, dll dapat

mengganggu konsentrasi kerja

Tabel 4.17 Hasil Kuesioner Kebisingan dari Bunyi-Bunyian Seperti Musik Dapat

Mengganggu Konsentrasi Kerja

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 18 72%

2 Setuju 4 16%

3 Kurang Setuju 3 12%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Kuesioner menjelaskan terdapat 72% responden menyatakan sangat

setuju, 16% menyatakan setuju dan 12% menyatakan kurang setuju mengenai

pernyataan suara musik yang biasa terjadi pada tempat kerja. Dari data diatas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh musik

pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan sama sekali tidak mengganggu

konsentrasi bekerja pegawai tersebut.

57

18. Perlunya pertimbangan dalam pemilihan peralatan kantor yang akan

digunakan

Tabel 4.18 Hasil Kuesioner Perlunya Pertimbangan dalam Pemilihan Peralatan

Kantor yang akan Digunakan

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 15 60%

2 Setuju 10 40%

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dari hasil kuesioner tersebut menunjukkan ada 60% responden

menyatakan sangat setuju dan 40% responden menyatakan setuju mengenai

pernyataan pertimbangan pemilihan peralatan kantor. Jadi kesimpulan

pernyataan tersebut adalah BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan selalu

mempertimbangkan matang-matang saat memilih peralatan kantor yang akan

digunakan.

58

19. Peralatan dan furnitur kantor yang usang, mengurangi keindahan layout

kantor

Tabel 4.19 Hasil Kuesioner Peralatan dan Furnitur Kantor yang Usang, Mengurangi

Keindahan Layout Kantor

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 9 36%

2 Setuju 13 52%

3 Kurang Setuju 2 8%

4 Tidak Setuju 1 4%

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dilihat dari data diatas terdapat 36% responden berpendapat sangat setuju,

52% responden berpendapat setuju, 8% responden berpendapat kurang setuju

dan 4% berpendapat tidak setuju tentang peralatan yang usang menganggu

keindahan kantor. Dari presentase tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

peralatan dan furnitur kantor yang usang dapat mengurangi keindahan layout

kantor. Namun, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan sering sekali lupa

memindahkan furnitur yang usang tersebut ke gudang, sehingga tampak

bertumpuk di ruang kerja.

59

20. Ketepatan tata letak meja dan kursi kerja mampu memberikan rasa nyaman

dalam bekerja

Tabel 4.20 Hasil Kuesioner Ketepatan Tata Letak Meja dan Kursi Kerja Mampu

Memberikan Rasa Nyaman dalam Bekerja

NO JAWABAN JUMLAH

RESPONDEN PRESENTASE

1 Sangat Setuju 10 40%

2 Setuju 14 56%

3 Kurang Setuju 1 4%

4 Tidak Setuju - -

TOTAL 25 100%

Setelah menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk 25

orang responden yaitu pegawai tetap BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan,

sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan di atas

mengenai tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah sebagai berikut:

Dilihat dari keterangan diatas, 40% responden menyatakan sangat setuju,

56% responden menyatakan setuju, dan 4% menyatakan kurang setuju atas

pernyataan ketepatan tata letak meja dan kursi. Jumlah presentase menjelaskan

bahwa ketepatan penataan meja dan kursi mampu memberikan rasa nyaman

saat bekerja bagi pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

60

Tabel 4.21 HASIL REKAP KUESIONER TINJAUAN TATA RUANG KANTOR PADA BPJS KESEHATAN KANTOR CABANG MEDAN

NOMOR RESPONDEN

JAWABAN RESPONDEN UNTUK ITEM NOMOR NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 18 20

1 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 69

2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 59

3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 69

4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 74

5 3 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61

6 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 62

7 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 66

8 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 59

9 4 4 4 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 61

10 4 4 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 66

11 3 4 4 3 1 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 61

12 3 2 3 2 1 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 4 3 1 2 55

13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 68

14 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 65

15 4 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 1 3 4 3 3 60

16 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4 3 69

17 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 69

18 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 3 4 70

19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 74

20 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 72

21 4 4 4 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 69

22 4 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 67

23 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 3 65

24 4 4 3 4 1 4 3 2 3 4 3 4 4 2 4 1 4 4 3 3 64

25 4 4 2 2 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 62

TOTAL 94 90 89 85 48 90 79 82 82 80 83 89 90 75 88 50 89 90 79 84 1636

61

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Kurang Setuju

1 = Tidak Setuju

Untuk mendapatkan hasil pentabulasian data di atas, teknik pengumpulan

data dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada 25 (dua puluh lima)

responden yang merupakan pegawai tetap pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan, dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20 (dua puluh)

dengan skor teritinggi 4 dan skor terendah 1. Maka diperoleh jumlah skor

kriterium adalah 4 x 20 x 25 = 2000.

Jumlah skor dari hasil pengumpulan data adalah 1636. Dengan demikian,

Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

menurut persepsi 25 responden adalah (1636 x 100) : 2000 = 81.8% dari kriteria

yang ditetapkan. Secara kontinum, hasil tersebut dapat digambarkan dengan

kategori berikut:

Hasil pengukuran tentang persepsi responden mengenai tata ruang kantor dalam skala likert

Skala ini menunjukkan bahwa nilai 1636 termasuk dalam kategori interval yang

baik dan sangat baik, akan tetapi lebih mendekati kategori baik.

500 1000

0

1500

0

2000

0

1636

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

62

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 25 responden

dan telah diolah, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tata ruang kantor pada

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan sudah baik dengan nilai 1636 atau

81.8%.

4.3 Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mengerti dan

memperhatikan kenyamanan dari pegawai yang telah bekerja demi

meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. Kenyamanan pegawai dalam

bekerja bukan hanya ditentukan oleh dengan siapa mereka bekerja tetapi juga

tidak lepas dari peranan tata ruang kantor dimana mereka berkarya. Penataan

ruang kantor yang baik dan sesuai dengan kaidah akan membuat pegawai

merasa betah tinggal dan menambah semangat bekerja dalam mencapai cita-

cita perusahaan.

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan merupakan instansi pemerintah

yang bergerak dibidang layanan kesehatan yang sering dikunjungi oleh

masyarakat yang tinggal disekitaran Medan. Masyarakat yang datang biasanya

memiliki urusan yang berhubungan dengan pendaftaran peserta baru BPJS

Kesehatan, pembayaran iuran bulanan BPJS Kesehatan, pembayaran denda

oleh peserta yang tidak membayar iuran bulanan sesuai dengan tenggat waktu

yang telah ditentukan oleh BPJS Kesehatan, konsultasi mengenai BPJS

Kesehatan, dan lain sebagainya.

Tinjauan tata ruang kantor disesuaikan dengan teori yang diperoleh dari

buku-buku ilmiah yang menjadi referensi pada Tugas Akhir ini. Tujuan dari

tinjauan ini adalah untuk mengetahui, melihat dan membandingkan tata ruang

63

kantor yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan dengan

teori yang dikemukakan oleh para ahli. Pintu masuk kantor BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 4.2: Pintu Masuk BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

4.3.1 Tujuan dan Manfaat Tata Ruang Kantor

Tujuan dan manfaat dari tata ruang kantor adalah memberikan rasa

nyaman, aman, puas dan semangat kepada pegawai yang tinggal dan bekerja di

dalamnya. Apabila ruang kantor tidak terasa nyaman lagi, maka akan timbul rasa

bosan bekerja. Sehingga produktivitas kerja pegawai menurun. Demikian halnya

dengan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan sesuai hasil kuesioner bahwa

68% sangat setuju, 28% responden setuju dan 4% responden kurang setuju

membuktikan pegawai telah merasa nyaman, aman, puas dan bertambah

semangat dalam bekerja.

Kondisi ruang kantor yang ada saat ini juga dapat menunjang produktivitas

64

kerja pegawai dan penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat sehingga tujuan

dari perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya jumlah presentase 76% responden berpendapat

sangat setuju bahwa penataan ruang kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan telah dirancang dengan sebaik mungkin.

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan sangat perduli dengan kenyaman

peserta yang datang ke kantor tersebut. Dari hasil kuesioner yang telah

disebarkan dan berdasarkan hasil observasi, ada sekitar 60% pegawai

menyatakan sangat setuju bahwa penataan ruang kantor BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan akan memberikan kesan yang positif bagi siapapun yang

datang. Hal ini dapat dibuktikan dengan gambar dibawah ini:

Gambar 4.3: Ruangan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

4.3.2 Prinsip-Prinsip Tata Ruang Kantor

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan sudah menerapkan beberapa prinsip-prinsip tata ruang

kantor sesuai dengan pendapat para ahli sehingga layak menjadi kantor yang

baik.

65

Prinsip pertama yang diterapkan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah penempatan meja pimpinan bersebelahan dengan pegawainya.

Sebanyak 32% reponden yang merupakan pegawai tetap kantor tersebut tidak

setuju terhadap prinsip ini. Hal ini dikarenakan tidak adanya sekat pemisah

antara kepala bidang dengan pegawai yang dibawahinya. Sehingga bawahan

akan merasa canggung saat mengerjakan pekerjaannya dan akan menimbulkan

banyak kesalahan dalam pengerjaannya. Riskan akibatnya apabila hal ini terus

terjadi.

Hasil observasi menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan sangat memperhatikan keselamatan kerja pegawainya. Ini dibuktikan

dengan adanya lemari yang berisi segala peralatan keselamatan kerja di tiap-tiap

lantai kantor. Serta terdapat jalur evakuasi sebagai jalur khusus untuk keluar saat

dalam keadaan darurat seperti gempa, kebakaran dan keadaan alam lainnya.

Juga terdapat alat-alat PPPK (P3K) yang berisi berbagai macam obat yang

ditempatkan di ruangan SDM, Umum dan Komunikasi Publik. Setiap pegawai

bebas mengambil obat ketika membutuhkannya. Peralatan keselamatan kerja

dan jalur evakuasi dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 4.4: Peralatan Keselamatan Kerja dan Jalur Evakuasi pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

66

Berdasarkan pengamatan, Kebersihan pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan tidak perlu diragukan lagi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan bekerjasama dengan PT GIM yang menyediakan jasa cleaning service,

sehingga terdapat banyak cleaning service yang disebar tiap lantai yang

mengerjakan tugasnya dengan baik. Setiap tiga bulan sekali BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan akan membeli perlengkapan untuk kebutuhan kebersihan

seperti tisu, pewangi ruangan, pembersih kaca, dll untuk stok tiga bulan.

Kebersihan toilet BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan dibuktikan dengan

gambar berikut.

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan juga membuat taman kecil yang

ditengahnya terdapat kolam ikan yang selalu terawat bersih. Ketika penat akibat

menghabiskan waktu untuk bekerja, taman ini akan sangat berguna untuk

melepas lelah sejenak dan merilekskan badan dan pikiran dari beban pekerjaan

yang terlalu banyak. Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan juga

terkadang menghilangkan rasa bosan menunggu antrian dengan melihat-lihat

taman tersebut. Dibawah ini adalah gambar taman pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan.

Gambar 4.5: Toilet pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

67

Gambar 4.6: Taman pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Namun, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut ada sedikit kekurangan

yang merusak keindahan ruang kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

yaitu tumpukan berkas dan kertas yang berserakan diatas meja kerja tidak dapat

dihindari, sehingga mengurangi keindahan ruang kantor yang semestinya sudah

menjadi perhatian pimpinan.

4.3.3 Jenis-Jenis Tata Ruang Kantor

Dalam sehari pegawai menghabiskan waktunya sepuluh jam perhari untuk

bekerja belum lagi ditambah jam lembur bila diperlukan, jadi hampir seluruh

waktu pegawai dihabiskan di dalam ruang kantor. Mengingat banyaknya waktu

yang dialokasikan pegawai untuk bekerja, maka sudah sewajarnya BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan lebih memperhatikan dan menciptakan tata

ruang yang baik yang mampu memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi

setiap pegawai yang ada.

Berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan selama tiga bulan

Praktik Kerja Lapangan (PKL), jenis tata ruang kantor yang digunakan BPJS

68

Kesehatan Kantor Cabang Medan adalah jenis ruang kantor terbuka (open plan

offices) dan tata ruang berhias atau bertaman (landscape offices). Tata ruang

kantor terbuka adalah ruang kantor yang mana tidak ada pemisah antara bagian

yang satu dengan bagian yang lainnya. Jenis ruang kantor model ini diterapkan

dengan tujuan agar hubungan antar pegawai beda divisi/bagian tetap terjalin erat

tanpa memandang dari segi kesulitan atau kemudahan pekerjaannya atau yang

biasa disebut dengan diskriminasi pekerjaan. Penggunaan ruang kantor model

ini memberikan manfaat dalam hal penghematan dari segi pemeliharaan ruang

kerja. Sedangkan tata ruang kantor berhias akan mengurangi rasa penat dan

ketegangan syaraf para pegawai akibat berjam-jam berada di depan monitor

komputer.

Hasil kuesioner yang telah disebarkan dan telah diolah menunjukkan

bahwa 44% responden sangat setuju diterapkannya tata ruang kantor terbuka

pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan. Desain tata ruang kantor terbuka

lebih mempererat hubungan antar pegawai walaupun dengan divisi yang

berbeda juga dapat memperlancar arus kerja sehingga pengerjaan atas suatu

pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan dapat terselesaikan dengan cepat dan

tepat.

Pernyataan mengenai jenis tata ruang kantor terbuka dan berhias yang

diterapkan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

69

4.3.4 Asas Tata Ruang Kantor

Asas tata ruang kantor juga harus diperhatikan saat merancang suatu

bangunan kantor. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan menggunakan tiga

asas tata ruang kantor diantaranya adalah:

1. Asas Jarak Terpendek

Berdasarkan hasil observasi, pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Gambar 4.7: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Menggunakan Jenis Tata Ruang Berhias (Landscape Offices)

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Gambar 4.8: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Menggunakan Jenis Tata Ruang Terbuka (Open Plan Offices)

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

70

Medan segala peralatan kantor ditempatkan sedekat mungkin dengan pegawai,

sehingga memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan kantor dapat

dilakukan dengan cepat. Satu meja terdapat satu kursi beserta peranti komputer

seperti monitor, CPU, dan keyboard. Ada juga beberapa komputer yang

dipasangkan scanner dan mesin fotokopi, seperti yang terlihat dibawah ini.

Tiap-tiap bagian pada BPJS Kesehatan juga terletak berdekatan, dimana

proses pengerjaan dari bagian-bagian tersebut menempuh jarak terpendek

sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan lebih efisien.

Asas jarak terpendek yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.9: Peralatan Kantor dan Komputer Ditempatkan pada Satu Meja

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

71

Gambar 4.10: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Menggunakan Asas Jarak Terpendek

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Dari hasil kuesioner menunjukkan 68% pegawai setuju penggunaan asas

jarak terpendek memungkinkan pengerjaan dari seluruh pekerjaan terselesaikan

dengan cepat karena jarak yang pendek sehingga menjamin proses kerja

pegawai lebih efektif dan dan dapat terselesaikan dengan lebih efisien. Selain itu,

peralatan dan perlengkapan kantor yang diletakkan berdekatan memudahkan

pegawai dan tidak membutuhkan waktu lama dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan. Setelah dilakukan pengamatan, dengan

penggunaan asas jarak terpendek segala pekerjaan yang diberikan pimpinan

dapat terselesaikan dengan cepat.

2. Asas Rangkaian Kerja

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan juga menggunakan asas rangkaian kerja yang mana tata

ruang kantor disusun berdasarkan urutan rangkaian penyelesaian kerja. Paling

depan terdapat Staf Front Liner yang merupakan bagian dari bidang Kepesertaan

72

dan Pelayanan Peserta (KPP) yang bertugas memberikan pelayanan

pendaftaran peserta baru. Setelah itu ada bidang Perluasan Peserta dan

Kepatuhan (PPK) yang bertugas melakukan sosialisasi edukasi langsung dan

tidak langsung kepada badan usaha. Selanjutnya ada bagian Penjamin Manfaat

Primer (PMP) dan Penjamin Manfaat Rujukan (PMR) yang bertanggung jawab

masalah rumah sakit, klinik, puskesmas, dan tempat-tempat kesehatan lainnya.

Kemudian terdapat bagian SDM, Umum dan Komunikasi Publik yang mengelola

surat masuk dan surat keluar, menyusun kerjasama serta masalah internal

perusahaan seperti gaji. Terakhir ada bagian Penagihan dan Keuangan

(PENKEU) yang mimiliki tugas membayar giro ke rumah sakit, klinik, dan lain

sebagainya.

3. Asas Penggunaan Segenap Ruangan yang Ada

Observasi yang telah dilakukan membuktikan bahwa Ruangan pada BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan dipergunakan dengan semaksimal mungkin,

sehingga tidak ada ruang kosong yang terbengkalai hanya karena kelebihan

ruangan. Pemanfaatan seluruh ruang yang ada juga merupakan hal yang penting

karena dapat menunjang kelancaran kerja setiap pegawai. Namun, luas ruangan

yang ada pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan tidak cukup untuk

menampung jumlah pegawai serta peralatan dan furnitur kantor.

4.3.5 Lingkungan Fisik Kerja, Kinerja, dan Produktivitas Kerja

Lingkungan fisik kerja sudah seharusnya menjadi prioritas perusahaan

saat menentukan layout kantor. Hal inilah yang menjadi patokan tata ruang suatu

kantor baik atau tidak. Kantor yang baik akan memperhatikan masalah sekecil

apapun demi kenyamanan kerja pegawainya.

73

1. Siklus Udara

Faktor lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik

dan psikologis pegawai adalah kondisi udara di dalam ruangan kantor. Udara

merupakan hal yang penting dalam menjaga kenyamanan pegawai. Ruangan

yang pengap dan panas mengakibatkan pegawai merasa gerah dan gelisah

sehingga mengurangi konsentrasi dalam bekerja. Kualitas udara paput menjadi

perhatian utama Manajer Administrasi. Beberapa faktor kualitas udara yang perlu

diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi serta kebersihan udara.

Berdasarkan pengamatan secara langsung, BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan tidak menggunakan ventilasi udara lagi. Peran ventilasi telah

digantikan dengan penggunaan AC yang lebih fungsional daripada ventilasi

udara. Setiap ruangan pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan difasilitasi

dengan AC. Setiap enam bulan sekali akan didatangkan petugas khusus

pembersih AC, agar AC yang ada di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

tetap terawat sehingga suhu udara yang dihasilkan oleh AC dapat memberikan

kenyamanan bagi pegawai.

Terdapat 60% pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

berpendapat sangat setuju tentang pengaturan suhu sudah diatur sesuai

kebutuhan pegawai peralatan kantor yang ada. Dengan demikian, tidak ada

pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan yang merasa kegerahan saat

sedang mengerjakan pekerjaannya.

Penggunaan AC sebagai pengganti ventilasi pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan dibuktikan dengan gambar dibawah ini:

74

2. Sistem Pencahayaan

Penerangan atau pencahayaan sangat besar pengaruhnya bagi

keselamatan dan kelancaran kerja. Penerangan yang redup dapat merusak

penglihatan dan membuat mata cepat lelah, sedangkan penerangan yang terlalu

terang dapat membuat mata silau. Belum lagi cahaya yang dipantulkan oleh layar

monitor menambah kelelahan pada mata. Cahaya yang redup mengakibatkan

penglihatan kurang jelas, sehingga mengerjakan suatu pekerjaan menjadi

lambat, banyak terjadi kesalahan, dan tentu saja hal ini dapat menyebabkan

kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi

tersebut tidak dapat dicapai sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, kantor

dituntut untuk lebih memperhatikan sistem pencahayaan yang tepat untuk

menjaga penglihatan pegawai selalu baik saat bekerja.

Dari hasil pengamatan, ruangan pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan menggunakan penerangan lampu kantor dan juga mengandalkan cahaya

alami yang berasal dari paparan sinar matahari pada siang sampai sore hari. Hal

Gambar 4.11: AC yang Digunakan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

75

ini dapat lebih menghemat pengeluaran perusahaan terutama menghemat biaya

listrik. Ada 60% pegawai sangat setuju dengan pengaturaan pencahayaan pada

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan saat ini. Menunjukkan kenyamanan

visual pegawai BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan sudah terpenuhi.

Sistem pencahayaan dengan menggunakan lampu dan cahaya matahari

pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

3. Kebisingan

Tingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus

dipertimbangkan untuk mengelola produktivitas pegawai yang diinginkan. Suara

sangat mempengaruhi konsentrasi kerja. Suara yang terlalu bising dapat

mengganggu pendengaran seseorang dan membuyarkan konsentrasi

sedangkan suara yang lembut dapat menenangkan jiwa seseorang. Tidak semua

orang memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi.

Gambar 4.12: Penerangan dengan Lampu dan Cahaya Matahari pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

76

Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu

meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas pegawai dengan menghilangkan

rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Musik juga

memberikan efek menenangkan kelelahan mental dan fisik serta mengurangi

ketegangan yang ditimbulkan dari banyaknya pekerjaan.

Berdasarkan pengamatan langsung, pegawai BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan sering menghidupkan musik dengan volume yang cukup

terdengar oleh bagian yang lain. Namun, meski hal ini kerap terjadi, tetapi

pegawai tetap konsisten dalam mengerjakan pekerjaannya tanpa merasa

terganggu oleh suara musik tersebut. Selain suara musik, juga ada suara-suara

dari peralatan kerja seperti mesin fotokopi, printer dan scanner.

4. Warna

Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang

mempunyai dampak penting bagi pegawai dan tamu. Warna merupakan hal

pertama yang dilihat oleh seseorang ketika memasuki ruangan yang baru

pertama kali dimasukinya. Dengan menggunakan warna yang tepat pada dinding

ruangan, kenyamanan dan ketenangan kerja dapat terpelihara.

Dari hasil observasi, penentuan warna pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan sangat baik yaitu dengan menggunakan warna dasar putih pada

dindingnya. Warna putih memberikan kesan luas, tampak bersih dan merupakan

warna yang seimbang bila digabungkan dengan perabotan berwarna apapun.

Ada 76% responden setuju dengan warna putih yang digunakan BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Medan saat ini dapat menjauhkan rasa bosan bekerja

bagi pegawai.

77

Penggunaan warna putih pada ruangan kerja BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

4.3.6 Peralatan dan Furnitur Kantor

Pembahasan mengenai layout kantor tidak luput dari keberadaan

peralatan maupun furnitur kantor yang akan digunakan oleh suatu organisasi.

Meskipun layout sangat bagus, namun apabila peralatan yang dimiliki atau

terpasang terlalu usang, maka tujuan penataan layout tidak akan tercapai. Begitu

pula apabila furnitur yang digunakan kurang sesuai dengan konsep layout yang

dipakai.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama tiga bulan menjalani

Praktik Kerja Lapangan (PKL), pada saat pengadaan peralatan dan furnitur

kantor, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan akan mengadakan rapat

pengadaan barang yang dihadiri oleh perwakilan dari tiap-tiap bidang. Perbidang

akan mengusulkan barang-barang apa saja yang kurang dan dibutuhkan pada

bidang tersebut. Setelah barang dibeli, tidak lupa untuk membuat berita acara

bahwasanya barang tersebut sudah sampai ke tangan masing-masing bidang.

Gambar 4.13: Ruang Kerja BPJS Kesehatan Berwarna Putih Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

78

BPJS Kesehatan membeli peralatan dan furnitur kantor dengan kualitas yang

terjamin ketahanannya.

Berdasarkan dari hasil olahan kuesioner menunjukkan 52% pegawai

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan setuju bahwa peralatan dan furnitur

kantor yang usang dapat mengurangi keindahan layout kantor. Namun, masih

banyak juga peralatan dan furnitur kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan yang tela diganti dengan yang baru namun tidak diletakkan ke dalam

gudang, sehingga tampak bertumpuk-tumpuk.

Dibawah ini beberapa gambar peralatan dan furnitur kantor yang

digunakan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

Gambar 4.14: Kursi Tunggu Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

79

Gambar 4.15: Lemari Arsip pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Gambar 4.16: Jenis Printer yang Dipakai di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

80

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah membahas tinjauan tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Medan dan membandingkan dengan teori yang telah diuraikan

pada tinjaun pustaka dapat disimpulkan bahwa:

1. Jenis tata ruang yang digunakan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

adalah jenis tata ruang terbuka (open plan offices) dan tata ruang berhias

atau bertaman (landscape offices). Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya

dinding pemisah antara bidang yang satu dengan bidang yang lainnya. Antar

bidang hanya dipisah oleh sekat setinggi sekitar 1.5m. Ini dirasakan sangat

bermanfaat dalam membangun hubungan interpersonal antar pegawai.

Disekitar ruang kerja juga diletakkan bunga-bunga imitasi agar keindahan

ruangan tetap terjaga.

2. Penataan tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

terutama pada jarak antar meja dan susunan tata letak meja belum sesuai

dengan teknik tata ruang kantor yang baik yaitu berjarak ±0,5m. Hal ini

mengakibatkan lalu lintas karyawan menjadi terhambat dan ruang kerja

terlihat kurang teratur.

3. Kondisi lingkungan fisik kantor berupa siklus udara, BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan sudah tidak menggunakan ventilasi lagi. Fungsi ventilasi telah

digantikan dengan penggunaan AC yang lebih fungsional dibandingkan

ventilasi udara.

81

4. Penempatan meja pimpinan berdekatan dengan pegawai membuat pegawai

menjadi canggung saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinan.

Penataan kantor yang seperti ini mengakibatkan seringnya terjadi kesalahan

saat pengerjaan tugas.

5. Berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa 81% responden atau

pegawai bahwa tata ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan masuk dalam interval kategori baik.

6. Kesesuaian antar teori penataan ruang kantor yang efektif dengan

implementasi penataan ruang kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Medan membuktikan bahwa kantor ini telah memiliki kriteria tata ruang kantor

yang dapat mendukung efektivitas kerja karyawan. Walau memiliki beberapa

kekurangan, namun penataan saat ini efektif dalam memberikan kenyamanan

bagi pegawainya sehingga dapat menutupi kekurangan tersebut.

5.2 Saran

Saran yang diberikan antara lain sebagai berikut:

1. Pengaturan tata letak meja dan kursi antara satu dengan yang lainnya akan

lebih baik jika diberi jarak yang wajar sekitar ± 0,5m, sehingga memberikan

keleluasaan bergerak bagi pegawai dalam bekerja.

2. Sebaiknya pimpinan diberi ruangan khusus sebagai tempat mengerjakan

tugasnya yang dibatasi dengan dinding bukan hanya sekat saja walaupun

ditempatkan berdekatan dengan bawahannya. Agar ada perbedaan jabatan

antar pegawai pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan.

3. Dengan penjelasan menganai tata ruang kantor yang penulis paparkan

diharapkan dapat lebih memberikan masukan akan pentingnya keberadaan

82

tata ruang kantor demi memperlancar aktivitas kerja sehingga dapat

mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

83

DAFTAR PUSTAKA

Gavinov, Ivan Tinarbudi. 2016. Manajemen Perkantoran. Yogyakarta: Parama Publishing.

Laksmi, dkk. 2015. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: RajaGrafindo

Persada. Priansa, Donni Juni dan Agus Garnida. 2015. Manajemen Perkantoran Efektif,

Efisisen, dan Profesional. Bandung: ALFABETA. Rasto. 2015. Manajemen Perkantoran Paradigma Baru. Bandung: ALFABETA. Sayuti, Abdul Jalaludin. 2013. Manajemen Perkantoran Praktis. Bandung:

ALFABETA. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA. Sukoco, Badri Munir. 2018. Manajemen Perkantoran Modern. Surabaya:

Erlangga. Suryani dan Hendrayadi. 2016. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana. Umam, Khaerul. 2014. Manajemen Perkantoran Referensi untuk Akademisi dan

Praktisi. Bandung: Pustaka Setia.

Lampiran 1 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa Dosen Pembimbing 1

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa Dosen Pembimbing 2

Lampiran 3

Kuesioner Penelitian

Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan

Medan, 07 Juli 2019

Responden yang terhormat,

Saya dari jurusan Administrasi Niaga Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Medan sedang melakukan penelitian guna menyelesaikan

Tugas Akhir tentang “Tinjauan Tata Ruang Kantor pada BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Medan”.

Untuk mendukung Tugas Akhir tersebut diatas, saya membutuhkan data,

dimana untuk mendapatkan data tersebut dilakukan dengan cara menyebarkan

kuesioner kepada responden. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan

Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner sebagai data yang akan dipergunakan dalam

penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, karena jawaban Anda:

Dijamin kerahasiaannya

Tidak ada kaitannya dengan karier Bapak/Ibu

Tidak berhubungan dengan Parpol (Partai Politik) manapun

Semata-mata hanya untuk menyelesaikan Tugas Akhir

Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Penulis,

Elsi Asmita Tamba NIM 1605094009

KUESIONER TINJAUAN TATA RUANG KANTOR PADA BPJS

KESEHATAN KANTOR CABANG MEDAN

I. Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu responden dimohon membaca pertanyaan dan jawab dengan

teliti.

2. Bapak/Ibu dimohon untuk menjawab pertanyaan dengan keadaan

sebenarnya secara objektif dengan memberikan tanda () pada salah

satu jawaban pada setiap pertanyaan yang menurut Bapak/Ibu benar.

3. Terdapat empat alternatif jawaban, yaitu:

SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

II. Identitas Responden

No. Responden : (Diisi oleh Penulis)

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Umur : 20 – 25 Tahun 26 – 30 Tahun 31 – 35

Tahun

36 – 40 Tahun > 40 Tahun

Pendidikan Terakhir : D-III S1 S2 S3

dll………………….

Lama Bekerja : < 3 Tahun 3 – 5 Tahun > 5 Tahun

NO PERTANYAAN JAWABAN

SS S KS TS

Interval Jawaban 4 3 2 1

Tujuan dan Manfaat Tata Ruang Kantor

1 Penataan ruang kantor harus dirancang sebaik

mungkin

2 Kenyamanan bekerja meningkatkan produktivitas

kerja pegawai

3 Tata ruang kantor memberikan kesan yang positif

terhadap tamu dan peserta yang datang

Prinsip Tata Ruang Kantor

1

Penataan perabot dan perlengkapan kantor yang

tepat membuat keleluasan bergerak yang wajar bagi

pegawai

2 Penempatan ruangan pimpinan dekat dengan

pegawai meningkatkan keakraban sesama pegawai

3 Tumpukan berkas/kertas dan peralatan kerja yang

berserakan merusak keindahan ruang kerja

4 Kebersihan pada tempat kerja selalu terjaga

5 Taman bunga dapat memperindah dan

menyegarkan udara pada areal tempat kerja

6 Peralatan keselamatan kerja wajib ada pada setiap

kantor

Jenis Tata Ruang Kantor

1

Desain tata ruang kantor terbuka lebih

mempermudah hubungan antara pegawai dan

memperlancar arus kerja

Asas Tata Ruang Kantor

1 Peralatan kantor ditempatkan sedekat mungkin

dengan pegawai guna mempercepat pekerjaan

2

Layout kantor disesuikan menurut rangkaian yang

sejalan dengan urutan-urutan penyelesaian

pekerjaan oleh pegawai

Lingkungan Fisik Kerja

1 Pengaturan pencahayaan memberikan kenyamanan

visual bagi pegawai

2 Warna dinding pada ruang kerja menjauhkan dari

rasa bosan bekerja

3 Pengaturan suhu udara pada tempat kerja diatur

sesuai kebutuhan

4 Agar kesegaran udara pada ruangan tetap terjaga

diperlukan adanya ventilasi udara yang cukup

5 Kebisingan dari bunyi-bunyian seperti musik,

kendaraan, dll dapat mengganggu konsentrasi kerja

Peralatan dan Furnitur Kantor

1 Perlunya pertimbangan dalam pemilihan peralatan

kantor yang akan digunakan

2 Peralatan dan furnitur kantor yang usang,

mengurangi keindahan layout kantor

3 Ketepatan tata letak meja dan kursi kerja mampu

memberikan rasa nyaman dalam bekerja

Lampiran 4 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Kantor Cabang Medan