Kantor Jasa Pelayanan Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya

8
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24 17 ABSTRAK Proyek ini merupakan sebuah fasilitas kantor jasa pelayanan imigrasi kelas 1 khusus Surabaya dengan fasilitas pendukung berupa pembuatan buku paspor, area istirahat, klinik, dan musholla. Proyek ini terdiri dari fasilitas counter proses pembuatan buku paspor, area santai, klinik, musholla, kantor kepegawaian, hall, area parkir, ruang tunggu, dan lain-lain. Masyarakat kota Surabaya sangat membutuhkan buku paspor untuk melakukan perjalanan baik liburan, bekerja, sekolah, dan menetap di luar negeri. Rumusan masalah dalam proyek ini adalah bagaimana mendesain fasilitas kantor imigrasi kelas 1 khusus Surabaya agar dapat memberikan kegiatan keimigrasian dapat tercapai dengan mudah dalam pembuatan buku paspor. Untuk dapat menjawab rumusan masalah tersebut maka penulis menggunakan pendekatan sirkulasi dari kegiatan pembuatan buku paspor dan pendalaman yang digunakan yaitu vertical turning, pencahayaan pada ruang tunggu sehingga ketika ditinjau kembali dapat menjawab rumusan masalah dalam proyek ini. Kata Kunci: kantor, kantor imigrasi, paspor, Surabaya, Jawa Timur PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gambar 1.1 Kondisi kantor imigrasi dan sekitarnya. Sumber: Penulis Pada saat sekarang, banyak penduduk yang melakukan berbagai aktivitas seperti berlibur ke luar negeri, berpindah tempat tinggal ke luar negeri, sekolah ke luar negeri, dan lainya tanpa terfasilitasi dengan memadai sehingga banyak terjadi masalah dalam pembuatan buku paspor. Pembuatan buku paspor merupakan sebuah buku penting yang digunakan sebagai pengganti kartu tanda penduduk dan surat perjalanan sewaktu tinggal, sekolah, dan Kantor Jasa Pelayanan Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya Calvin Oktavio Kresnardi, dan Ir. Benny Poerbantanoe, M.S.P. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected]; [email protected] Gambar. 1. Perspektif bangunan (bird eye view) dari arah Jalan Raya Juanda, Sedati-Sidoarjo. Sumber : penulis

Transcript of Kantor Jasa Pelayanan Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

17

ABSTRAK

Proyek ini merupakan sebuah fasilitas kantor jasa pelayanan imigrasi kelas 1 khusus Surabaya dengan fasilitas pendukung berupa pembuatan buku paspor, area istirahat, klinik, dan musholla. Proyek ini terdiri dari fasilitas counter proses pembuatan buku paspor, area santai, klinik, musholla, kantor kepegawaian, hall, area parkir, ruang tunggu, dan lain-lain. Masyarakat kota Surabaya sangat membutuhkan buku paspor untuk melakukan perjalanan baik liburan, bekerja, sekolah, dan menetap di luar negeri. Rumusan masalah dalam proyek ini adalah bagaimana mendesain fasilitas kantor imigrasi kelas 1 khusus Surabaya agar dapat memberikan kegiatan keimigrasian dapat tercapai dengan mudah dalam pembuatan buku paspor. Untuk dapat menjawab rumusan masalah tersebut maka penulis menggunakan pendekatan sirkulasi dari kegiatan pembuatan buku paspor dan pendalaman yang digunakan yaitu vertical turning, pencahayaan pada ruang tunggu sehingga ketika ditinjau kembali dapat menjawab rumusan masalah dalam proyek ini.

Kata Kunci: kantor, kantor imigrasi, paspor, Surabaya, Jawa Timur

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gambar 1.1 Kondisi kantor imigrasi dan sekitarnya. Sumber: Penulis

Pada saat sekarang, banyak penduduk yang

melakukan berbagai aktivitas seperti berlibur ke luar

negeri, berpindah tempat tinggal ke luar negeri,

sekolah ke luar negeri, dan lainya tanpa terfasilitasi

dengan memadai sehingga banyak terjadi masalah

dalam pembuatan buku paspor. Pembuatan buku

paspor merupakan sebuah buku penting yang

digunakan sebagai pengganti kartu tanda penduduk

dan surat perjalanan sewaktu tinggal, sekolah, dan

Kantor Jasa Pelayanan Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya

Calvin Oktavio Kresnardi, dan Ir. Benny Poerbantanoe, M.S.P. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected]; [email protected]

Gambar. 1. Perspektif bangunan (bird eye view) dari arah Jalan Raya Juanda, Sedati-Sidoarjo. Sumber : penulis

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

18

berlibur ke luar negeri. Dalam pelaksanaan

pembuatan buku paspor atau SPRI (Surat Perjalanan

Republik Indonesia) di kantor imigrasi terdapat

permasalahan yang terjadi baik secara umum dan

pribadi seperti lahan parkir yang kurang memadai,

berada di jalan raya Waru, Sidoarjo yang tingkat lalu

lintasnya padat, fasilitas ruang tunggu yang sesak,

kurangnya fasilitas penunjang untuk pengunjung

berkebutuhan khusus (difabel), susunan ruang yang

terkesan monoton menyababkan pengunjung mudah

bosan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diperlukan

relokasi kantor imigrasi kelas 1 khusus surabaya yang

baru agar dapat menunjang kegiatan pembuatan buku

paspor atau SPRI menjadi lebih mudah, nyaman dan

cepat dalam pelaksanaanya. Lokasi kantor imigrasi

kelas 1 khusus Surabaya yang baru berada di Jalan

Raya Bypass Juanda, Sedati-Sidoarjo yang tingkat

lalu lintasnya tidak sepadat lokasi asal kantor imigrasi

kelas 1 khusus Surabaya yang berada di Jalan Raya

Waru, Sidoarjo dan luas lahanya lebih besar agar

lebih dapat menampung kendaraan serta luas

bangunanya. Lokasi yang baru ini merupakan bekas

bangunan kantor milik pemerintah yaitu kantor balai

peninggalan harta yang diruntuhkan menjadi kantor

imigrasi kelas 1 khusus Surabaya. Lokasi yang baru

kantor imigrasi kelas 1 khusus Surabaya dekat

dengan kantor pemerintahan lainya serta dekat

dengan terminal Internasional Juanda 2.

Gambar. 1.2 Area relokasi dan bangunan Balai Peninggalan Harta (BHP)

di Jalan Raya Bypass Juanda, Sedati-Sidoarjo. Sumber: penulis.

Lokasi kantor imigrasi kelas 1 khusus Surabaya

yang berada di Jalan Raya Bypass Juanda, Sedati-

Sidoarjo merupakan perencanaan relokasi yang telah

ditentukan oleh Kementrian Hukum dan Ham dengan

tujuan memberikan fasilitas yang lebih memadai

dalam kegiatan keimigrasian.

Maka meninjau kondisi yang demikian, serta

diperkuat dengan adanya dukungan dari Kementrian

Hukum dan Ham yang menyebutkan bahwa ada lahan

yang telah diperuntukan sebagai lokasi kantor

imigrasi kelas 1 khusus Surabaya yang baru hal ini

tentu memperkuat latar belakang untuk mendesain

sebuah kantor imigrasi kelas 1 khusus Surabaya yang

baru.

Gambar. 1.3 Lokasi kantor imigrasi kelas 1 khusus surabaya yang baru

setelah ditentukan oleh Kementrian Hukum dan Ham di Jalan Raya Bypass

Juanda, Sedati-Sidoarjo. Sumber : Google Earth.

B. Rumusan Masalah

Dalam mendesain proyek ini ada rumusan masalah

yaitu bagaimana mendesain kantor imigrasi kelas 1

khusus Surabaya yang dapat memberikan

kemudahan, kenyamanan, dan cepat dalam proses

keimigrasian untuk warga yang ingin membuat buku

paspor atau SPRI.

C. Tujuan Perancangan

Proyek ini didesain dengan tujuan agar masyarakat

Surabaya dapat merasakan kemudahan, kenyamanan

dan cepat dalam proses keimigrasian.

D. Data dan Lokasi Tapak

Gambar 1.4 Letak lokasi tapak dan Peta RTRW Kota Sidoarjo. Sumber:

Google Earth dan BAPPEKO Sidoarjo.

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

19

Lokasi tapak berada di kota Sidoarjo, Jawa Timur.

Lebih tepatnya berada di Jalan Raya Bypass Juanda,

Sedati-Sidoarjo. Dekat dengan kantor dirjen pajak dan

bea cukai, kantor angkatan laut, dan terminal

International Juanda 2 Surabaya.

Gambar 1.5 atas: Peta RTRW Kota Sidoarjo; bawah: pemetaan tapak

dengan konturnya. Sumber: penulis dan BAPPEKO Sidoarjo.

Data Tapak

Kota : Sidoarjo

Kecamatan : Sedati

Luas Tapak : 7.650m2

Tata Guna Lahan : Zona perkantoran

GSB Depan : 8m

GSB Samping : 5m

KDB : 50-60%

KLB : 4 lantai

DESAIN BANGUNAN

A. Analisa Tapak dan Zoning

Lokasi tapak yang berada di Jalan Raya Bypass

Juanda, Sedati-Sidoarjo berada di depan jalan

utama akses raya juanda yang mengarah bandara

Internasional Juanda 2(arah timur tapak) dan ke

arah bundaran aloha(arah barat tapak).

Gambar. 2.1 Arah jalan utama menuju terminal Internasional Juanda 2 dan

Bundaran Aloha. Sumber: penulis

Disekitar tapak ini terdapat bangunan pendukung

tapak, antara lain:

Utara : Pemukiman dan Lahan kosong TNI AU

Selatan : Kantor Bea dan Cukai

Barat : Pangkalan TNI AU

Timur : Kantor jasa TNT

Gambar. 2.2 Bangunan sekitar tapak. Sumber: penulis.

Tapak menghadap ke arah selatan → Arah

orientasi entrance juga sebagai respon terhadap

bangunan sekitar.

Gambar. 2.3 Data dan Analisa Tapak terhadap bangunan sekitar. Sumber:

penulis.

Untuk menanggapi bangunan sekitar maka bentuk

bangunan dapat tercipta dengan menangkap Tapak

menghadap ke arah selatan → Arah orientasi

entrance juga sebagai respon terhadap bangunan

sekitar.

B. Pendekatan Perancangan

Dalam merancang proyek ini penulis menggunakan

pendekatan sirkulasi kegiatan pembuatan buku

paspor. Kegiatan pembuatan buku paspor merupakan

sistem yang telah ditentukan oleh pegawai imigrasi

sebagai syarat terbentuknya sebuah buku paspor.

Dapat disimpulkan bahwa susunan ruang mengikuti

urutan kegiatan setiap tahap pembuatan paspor.

Dalam susunan kegiatan juga terbagi menjadi dua

yaitu secara kegiatan pemohon dan kegiatan pegawai

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

20

imigrasi. Kegiatan pemohon meliputi pemohon

prosedur counter pengecekan data, foto, dan

wawancara loket pembayaran ambil paspor.

Gambar. 2.4 Denah pembuatan buku paspor. Sumber: Imigrasi

Kegiatan pegawa imigrasi meliputi counter

pengecekan data, foto, dan wawancara loket

pembayaran arsip prosedur penyelesaian

paspor kepala imigrasi pemohon.

Gambar. 2.5 Skema kerangka dan denah pembuatan buku paspor. Sumber:

Imigrasi

C. Penataan Massa

Gambar. 2.6 Zoning pada tapak. Sumber: penulis

Berdasarkan Analisa Tapak, maka zoning yang

tercipta adalah sebagai berikut:

- Massa retail, musholla, klinik dan area istirahat

diletakkan dibagian barat tapak dengan tingkat

ketinggian yang lebih rendah (warna kuning).

- Area ambil paspor dan entrance diletakkan di

tengah sebagai koneksi antara dua jenis

kegiatan massa(warna hijau).

- Area perkantoran dan kegiatan pembuatan buku

paspor berada di sebelah timur site dengan

tinggkat ketinggian paling tinggi dari massa

lainya(warna biru).

Gambar. 2.6 Zoning pada tapak. Sumber: penulis

Maka tatanan massa yang terbentuk dari hasil

Analisa Tapak dan Zoning, sebagai berikut.

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

21

Gambar. 2.7 Tatanan massa, terlihat dari siteplan. Sumber: penulis.

Seperti pada gambar diatas terlihat bahwa tapak

seperti bentuk persegi panjang akan tetapi dengan

menanggapi bangunan sekitar maka terlihat bentukan

yang menerima bangunan sekitar serta memberikan

bidang tangkap dari arah jalan agar pengunjung dapat

mengenali bangunan ini dengan mudah dan tidak

membingungkan. Dengan tatanan massa yang seperti

ini bisa menjadi perbedaan dengan keadaan sekitar

yang bentuk massanya bersifat persegi panjang.

D. Denah Layout

Gambar. 2.8 Denah Layoutplan. Sumber: penulis

Berikut gambar diatas merupakan gambar denah

layoutplan dari proyek kantor imigrasi kelas 1 khusus

Surabaya.

E. Fasilitas Bangunan

Proyek ini memiliki beberapa fasilitas di dalamnya,

antara lain ruang tunggu imigrasi, tempat

pengambilan buku paspor, kantin, koprasi, musholla,

dan klinik.

Gambar. 2.9 Fasilitas bangunan atas : (ki-ka) Counter paspor,cafetaria;

bawah : (ki-ka) counter. Sumber: penulis

F. Sistem Utilitas

Gambar 2.10 Sistem Utilitas (sanitasi dan listrik). Sumber: penulis

Sanitasi

Air bersih : PDAM → meteran → tandon bawah →

tandon atas → pompa → keran

Air kotor : pipa → bak kontrol → sumur resapan

Kotoran : pipa → septictank → sumur resapan

Hydrant : tandon bawah pompa hydrant pipa

Listrik

PLN : Listrik kota → R.PLN → trafo → panel utama

→ sub panel → distribusi listrik

Genset: BBM → genset → panel utama → sub panel

→ distribusi listrik

AC : Trafo Cooling Tower AHU Duckting

ruang-ruang

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

22

Gambar 2.10 Sistem Utilitas (AC). Sumber: penulis

G. Sistem Kebutuhan Parkir

Parkir merupakan hal penting karena pada kasus

sebelumnya lahan parkir menjadi salah satu alasan

kenapa kantor imigrasi kelas 1 khusus Surabaya di

relokasi.

Perhitungan kebutuhan parkir, sebagai berikut :

Jam Kerja = 08.00 – 18.00

Pengunjung = 500 orang / hari

Pegawai = 80 orang

Waktu kerja pembuatan paspor = 3 jam

Kapasitas = 500 : 3 shift = 166,66 (Pembulatan

167 pemohon)

Parkir kendaraan = 70 % mobil 30 % sepada motor

Kapasitas parkir mobil = (167+80)*70% = 172 unit

Kapasitas parkir s.motor = (167+80)*30% = 74 unit

Jumlah parkir yang telah tersedia :

Mobil = 180 unit (tercukupi)

Sepeda Motor = 75 unit (tercukupi)

H. Sistem Struktur

Struktur yang dipakai untuk bangunan ini adalah

struktur beton dengan atap berbahan baja. Untuk

bangunan massa perkantoran dengan massa

bangunan umum terjadi dilatasi balok agar tidak

terjadi penurunan secara bersamaan.

Gambar 2.10 Axonometri struktur. Sumber: penulis

I. Pendalaman Perancangan

Untuk dapat turut menjawab rumusan masalah yang

ada, maka dalam merancang proyek ini dilakukan

pendalaman sains pada ruang kerja dan area ruang

tunggu imigrasi.

Ruang Tunggu

Bentuk ruang yang zig-zag menghasilkan kesan

karakter ruang yang menghadap ke arah barat dan

timur, sehingga dapat memasukkan cahaya dan

mengurangi radiasi yang masuk kedalam ruang

tunggu sehingga dapat memasukkan cahaya dengan

baik.

Gambar 2.11 Denah dan perspektif interior Ruang Tunggu. Sumber: penulis

Ruang Kantor

Ruang kantor merupakan area penting yang setiap

harinya pegawai kantor imigrasi bekerja sehingga

kenyamanan ruang dari segi pencahayaan sangat

penting untuk meningkatkan kinerja pekerjaan. Arah

hadap ruang kantor imigrasi menghadap kearah barat

dan timur sehingga diperlukan vertical shading untuk

mengurangi radiasi dan memasukkan cahaya secara

baik.

Gambar 2.14 Perspektif interior, detail, dan denah lantai dua. Sumber:

penulis

Ruang Ambil Paspor

Ruang ambil paspor merupakan area yang

merupakan tempat pemohon untuk mengambil paspor

setelah melewati serangkaian kegiatan keimigrasian.

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

23

Pada dasarnya area ini sangat penting karena tempat

ini digunakan untuk menunggu sehingga dibutuhkan

cahaya yang baik dan pengurangan panas yang baik

agar pemohon dapat menunggu dengan nyaman. Hal

ini dapat dilaksanakan dengan memberikan sosoran

pada area ruang tunggu dengan maksud mereduksi

radiasi panas dan memberikan cahaya masuk dengan

keadaan bias.

Gambar 2.15 Perspektif ruang tunggu Sumber: penulis

J. Tampak

Berikut adalah gambar tampak bangunan, dilihat

dari arah sebelah utara, selatan, barat, dan timur.

Gambar 2.19 Tampak bangunan dari arah utara. Sumber: penulis

Gambar 2.20 Tampak bangunan dari arah barat. Sumber: penulis

Gambar 2.19 Tampak bangunan dari arah utara. Sumber: penulis

Gambar 2.19 Tampak bangunan dari arah utara. Sumber: penulis

K. Perspektif

Berikut adalah gambar perspektif bangunan dilihat

dengan cara mata burung.

Gambar 2.21 Perspektif mata burung. Sumber: penulis

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. III, No. 2, (2015), 17-24

24

Gambar 2.22 Perspektif mata manusia. Sumber: penulis

Berikut gambar diatas merupakan gambar

perspektif bangunan dilihat dengan cara mata

manusia.

KESIMPULAN

Pemilihan proyek ini dilatarbelakangi oleh

kurangnya fasilitas pemohon seperti untuk pemohon

difabel dan lain-lain serta kondisi tapak yang kurang

memadai bagi warga kota Surabaya. Dilihat dari

kemacetan yang terjadi karena antrian parkir dan

kurangnya lahan parkir menjadi salah satu penyebab

kemacetan di Jalan Raya Waru, Sidoarjo. Kehadiran

bangunan ini diharapkan mampu untuk mewadahi

kegiatan keimigrasian bagi masyarakat kota Surabaya

dan sekitarnya agar terasa lebih nyaman dan cepat

dalam proses keimigrasian.

DAFTAR PUSTAKA

Duffy, Franccis; Cave, Colin danWhortington, John.1976.Planning Office Space. London: The Architecture Press Ltd.

De Chiarra, Joseph. 1973. Time Saver Standards for Building Type. Lynch, Kevin. The Image of the city. Cambridge, Mass.: MIT Press,

1960. Lynch, Kevin. Site Planning. Cambridge, Mass.: MIT Press, 1962 Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor:

M.14.PR07.04 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi

Undang-undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian, from www.imigrasi.do.id/index.php/produk-hukum/undang-undang

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung NegaraBadan Perencanaan Pembangunan Kota Sidoarjo. (2010). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sidoarjo tahun 2010-2030 (Peta

Letak/Lokasi Perencanaan). Sidoarjo: BAPPEKO Sidoarjo 2010.

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Sidoarjo. (2010). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sidoarjo tahun 2010-2030 (Peta Penggunaan Lahan Eksisting). Sidoarjo: BAPPEKO Sidoarjo 2010.

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Sidoarjo. (2010). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sidoarjo tahun 2010-2030 (Peta Rencana Pola Ruang). Sidoarjo: BAPPEKO Sidoarjo 2010.

Ching, Francis D. K. (1996). Arsitektur : Bentuk, Ruang Dan Susunannya. (edisi kedua). (Ir. Nurahma Tresani Harwadi, MPM., Trans). Jakarta: Erlangga.

Google Earth. (2012). Manado. Retrieved October 24, 2012 from http://earth.google.com/

Google Maps. (2012). Manado. Retrieved October 24, 2012 from http://maps.google.com/

Neufert, Ernest. (1996). Data Arsitek. Edisi 33 jilid 1, (Sunarto Tjahjadi, Trans). Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernest. (1996). Data Arsitek. Edisi 33 jilid 2, (Sunarto Tjahjadi, Trans). Jakarta: Erlangga.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (2015). Imigrasi. Retrieved January 18, 2015 from https://id.wikipedia.org/wiki/Imigrasi