kajian desain prototipe kantor kelurahan di kota pontianak ...

12
1 KAJIAN DESAIN PROTOTIPE KANTOR KELURAHAN DI KOTA PONTIANAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN PEMERINTAH Uray Wardani 1 , Ir. Elvira, MT., Ph.D 2 , Ir. M. Indrayadi, MT 3 , Ir. Budiman Arpan, MT 4 Abstrak Kajian ini merupakan studi model baku mengenai kebutuhan ruang dan kapasitas ruang kantor kelurahan sesuai persyaratan teknis bangunan pemerintah. Persyaratan tersebut adalah ketentuan tata bangunan, struktur, bahan, dan utilitas menurut PERMEN PU 45 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan mengumpulkan data berupa luas wilayah, jumlah dan pertumbuhan penduduk tiap kelurahan untuk klasifikasi dan menentukan sampel, data standar operasional prosedur (SOP) pelayanan kelurahan, data pegawai dan pengunjung, serta data teknis bangunan. Sampel ditentukan dari klalsifikasi dua puluh sembilan kantor kelurahan dalam tiga tipe yaitu Tipe A (besar), Tipe B (sedang), dan Tipe C (kecil). Selanjutnya menganalisa profil data umum dan teknis untuk melihat perbandingan data dan kesesuaianya terhadap Persyaratan Teknis. Tahapan berikutnya adalah analisa identifikasi ruang dan kapasitas minimum ruang kantor kelurahan menurut SOP dan aktivitas pelayanannya. Analisa ini fokus pada kapasitas untuk jumlah pegawai, ruang tunggu, gudang beras miskin (raskin), dan ruang aula. Analisa ini menjadi dasar untuk persyaratan tata bangunan seperti luas bangunan minimum, jarak, jumlah lantai, koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien dasar hijau (KDH), hingga luas lahan minimum, dan perhitungan luas minimum juga menjadi dasar untuk perkiraan kebutuhan utilitas kelurahan. Hasil perbandingan data umum ditemukan kesenjangan antara luas wilayah dan penduduk terhadap jumlah pegawai kelurahan sehingga ada rekomendasi tambahan staff di tiap tipe kelurahan, dan hasil analisa data teknis rata-rata tiap tipe kelurahan tidak sesuai Persyaratan Teknis Bangunan terutama pada tata bangunan dan utilitas bangunan. Maka dibuat tiga desain prototipe yang mewakili tipe klasifikasi kantor kelurahan sesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah. Kata-kata kunci: Prototipe, Kantor Kelurahan, dan Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah 1 Mahasiswa 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II 4 Dosen Penguji

Transcript of kajian desain prototipe kantor kelurahan di kota pontianak ...

1

KAJIAN DESAIN PROTOTIPE KANTOR KELURAHANDI KOTA PONTIANAK

SESUAI PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN PEMERINTAH

Uray Wardani1, Ir. Elvira, MT., Ph.D2, Ir. M. Indrayadi, MT3, Ir. Budiman Arpan, MT4

AbstrakKajian ini merupakan studi model baku mengenai kebutuhan ruang dan kapasitas ruang kantorkelurahan sesuai persyaratan teknis bangunan pemerintah. Persyaratan tersebut adalah ketentuantata bangunan, struktur, bahan, dan utilitas menurut PERMEN PU 45 2007 tentang PedomanTeknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan mengumpulkan data berupa luaswilayah, jumlah dan pertumbuhan penduduk tiap kelurahan untuk klasifikasi dan menentukansampel, data standar operasional prosedur (SOP) pelayanan kelurahan, data pegawai danpengunjung, serta data teknis bangunan.

Sampel ditentukan dari klalsifikasi dua puluh sembilan kantor kelurahan dalam tiga tipe yaitu TipeA (besar), Tipe B (sedang), dan Tipe C (kecil). Selanjutnya menganalisa profil data umum danteknis untuk melihat perbandingan data dan kesesuaianya terhadap Persyaratan Teknis. Tahapanberikutnya adalah analisa identifikasi ruang dan kapasitas minimum ruang kantor kelurahanmenurut SOP dan aktivitas pelayanannya. Analisa ini fokus pada kapasitas untuk jumlah pegawai,ruang tunggu, gudang beras miskin (raskin), dan ruang aula. Analisa ini menjadi dasar untukpersyaratan tata bangunan seperti luas bangunan minimum, jarak, jumlah lantai, koefisien dasarbangunan (KDB), koefisien dasar hijau (KDH), hingga luas lahan minimum, dan perhitungan luasminimum juga menjadi dasar untuk perkiraan kebutuhan utilitas kelurahan.

Hasil perbandingan data umum ditemukan kesenjangan antara luas wilayah dan pendudukterhadap jumlah pegawai kelurahan sehingga ada rekomendasi tambahan staff di tiap tipekelurahan, dan hasil analisa data teknis rata-rata tiap tipe kelurahan tidak sesuai PersyaratanTeknis Bangunan terutama pada tata bangunan dan utilitas bangunan. Maka dibuat tiga desainprototipe yang mewakili tipe klasifikasi kantor kelurahan sesuai Persyaratan Teknis BangunanPemerintah.

Kata-kata kunci: Prototipe, Kantor Kelurahan, dan Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah

1Mahasiswa

2Dosen Pembimbing I

3Dosen Pembimbing II

4Dosen Penguji

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 15 NOMOR 1– JUNI 2015

2

1. PENDAHULUAN

Kajian Desain Prototipe KantorKelurahan di Kota Pontianak sesuaiPersyaratan Teknis Bangunan Pemerintahadalah desain model kantor kelurahanyang menjadi contoh baku tempat bekerjalurah sebagai perangkat Daerah dalamwilayah kerja kecamatan di KotaPontianak, yang sesuai denganpersyaratan teknis bangunan pemerintah.

Studi ini dilakukan karena belum adaarahan dan peraturan khusus tentangbangunan kelurahan membuat bangunanyang ada kurang berfungsi secaraoptimal. Kemudian dari 29 kelurahan diKota Pontianak, setiap kelurahanmemiliki karakter yang berbeda dari luaswilayah kerja, jumlah penduduk danpertumbuhan penduduk tiap kelurahan,sehingga tiap kelurahan perludiklasifikasi dalam tipe-tipe kelurahan.Selanjutnya, kantor kelurahan sebagaibagian dari bangunan gedung milikpemerintah, dalam hal pelayanan danfisik bangunan perlu diterapkan sesuaiperaturan pelayanan dan persyaratanteknis bangunan pemerintah.

Tujuan dari penelitian ini diantaranyamelakukan kajian terhadap bangunankantor kelurahan di Kota Pontianak agarsesuai kebutuhan dan persyaratan teknis,menentukan klasifikasi tipe kantorkelurahan dengan karakter yang beragamdari luas wilayah kerja, jumlah danpertumbuhan penduduk tiap kelurahan,kemudian membuat desain prototipekantor kelurahan yang sesuai terhadappersyaratan teknis bangunan Pemerintah.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjaun ini berisi sumber literatur utamauntuk dasar dalam kajian prototipe ini,diantaranya :

a) Kelurahan

Kelurahan terdiri dari Lurah danperangkat kelurahan, seperti SekretarisKelurahan dan Seksi sebanyak­banyaknya 4 (empat) Seksi serta jabatanfungsional (PP 73, 2005). Pembentukankelurahan memenuhi syarat (Perda 2,2008) :

- Penduduk min. 900 jiwa atau 180Kepala Keluarga.

- Luas wilayah min. 7Km², kecualiwilayah yang berpenduduk padatlebih dari 5.000 jiwa.

- Wilayah kerja dapat dijangkauuntuk meningkatkan pelayanandan pembinaan masyarakat.

- Memiliki kantor pemerintahan,jaringan perhubungan lancar,sarana komunikasi memadai, danfasilitas umum memadai.

Terdapat 29 jenis pelayanan di kelurahanmenurut Standar Operasional Prosedur(SOP) Pelayanan (Perwa 26, 2014).

b) Persyaratan Teknis BangunanPemerintah

Persyaratan ini berpedoman padaPERMEN PU 45 2007 tentang PedomanTeknis Pembangunan Bangunan GedungNegara seperti :

Kajian Desain Prototipe Kantor Kelurahan Di Kota PontianakSesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah

(Uray Wardani)

3

- Persyaratan tata bangunan,seperti jarak antar bangunan,ketinggian bangunan, ketinggianlangit-langit, koefisien dasarbangunan, koefisien lantaibangunan, koefisien dasar hijau,garis sempadan bangunan, wujudarsitektur, pagar halaman, sertasarana dan prasarana lingkunganseperti parkir kendaraan,aksesibilitas penyandang cacat,drainase, pembuangan sampah,pembuangan limbah, danpenerangan halaman.

- Persyaratan struktur dan bahanbangunan, seperti pondasi,struktur lantai, kolom, balok,rangka atap, serta kemiringanatap, bahan penutup lantai, bahandinding luar dan dalam, bahanpenutup plafond, bahan penutupatap, bahan kosen dan daun pintu

- Utilitas dan Sarana Keselamatandalam bangunan, sepertikebutuhan air bersih, saluran

drainase air hujan, pembuanganair kotor, kebutuhan septik tankdan resapan, sarana pengamananterhadap bahaya kebakaran,kebutuhan sumber daya listrik,penerangan, tata udara, saranatranportasi vertical biladiperlukan, akses penyandangcacat, telepon, dan penangkalpetir.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini berupa penelitian kualitatifdan kuantitatif, dimulai dari :

a) Data

Merupakan pendekatan untuk meperolehdan mengolah data, dimana data yangdidapat dikelompokkan menjadi dataprimer dan data sekunder. Data primeryang dikumpulkan adalah data pokokyang didapat dari sumber instansi terkaitdan survey langsung di lokasi, data ini diantaranya :

Gambar 1. Struktur Organisasi Kelurahan (Perda 13, 2011)

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 15 NOMOR 1– JUNI 2015

4

- Data karakteristik kelurahanyang digunakan untuk klasifikasitiap tipe kelurahan dari segi luaswilayah kerja, jumlah danpertumbuhan penduduk.

- SOP pelayanan kelurahan untukmengetahui jenis dan alurpelayanan di kelurahan agarmenganalisa kebutuhan dankapasitas ruang kantor kelurahanberdasarkan peraturan.

- Data pegawai & pengunjunguntuk mengetahui kebutuhan dankapasitas ruang yang dibutuhkanaktivitas layanan di lapangan.

- Data teknis bangunan untukidentifikasi kondisi fisikbangunan dan kesesuaian denganPersyaratan Teknis BangunanGedung Negara (Permen PU 45,2007)

b) Analisa Klasifikasi Kelurahan

Dilakukan untuk mengefisiensikan data29 kelurahan dengan karakteristik yangberbeda-beda dari segi luas wilayahkerja, jumlah penduduk dan pertubuhanpenduduk setiap kelurahan dalam tigatipe, Tipe A (besar), Tipe B (sedang), danTipe C (kecil). Dan dari tiap tipe diambilsatu sampel dengan metode kuartil data.

c) Profil Data Kelurahan

Profil data ini terdiri dari data umum,meliputi peta lokasi, luas daerah terhadapwilayah Kota Pontianak, jumlah danpertumbuhan penduduk, jumlah pegawai,jumlah ketua Rukun Warga (RW), ketua

Rukun Tetangga (RT), jumlah KepalaKeluarga (KK), serta data pengunjungpelayanan kelurahan.

Data Teknis bangunan kantor kelurahanterdiri dari citra satelit kantor kelurahan,denah pengukuran kantor kelurahan, fotokondisi bangunan, data tata bangunandan lingkungan, data struktur dan bahanbangunan, data utilitas prasarana dansarana, serta data sarana penyelamatandalam bangunan.

d) Analisa Kebutuhan dan KapasitasRuang

Analisa ini dilakukan untuk mengetahuikebutuhan ruang-ruang dan kapasitasminimum yang diperlukan untuk dikantor Kelurahan. Analisa kebutuhanruang didapat melalui dua pendekatanyaitu dari aktivitas pelayanan di tiapsampel kelurahan dan StandarOperasional Prosedur (SOP) PelayananKelurahan. Dan analisa kapasitasminimum dilakukan setelah mengetahuiruang yang dibutuhkan, denganmenghitung kapasitas minimumberdasarkan jumlah pegawai, intensitaspengunjung tiap hari, lalu dikalikandengan luas standar berdasarkanPERMEN PU 45 2007.

e) Analisa Persyaratan TeknisBangunan

Analisa ini dilakukan untuk melihatkondisi eksisting tiap sampel kelurahan,dikomparasi dengan berbagai kategoriberdasarkan PERMEN PU 45 2007seperti persyaratan tata bangunan,persyaratan struktur dan bahan bangunan,dan persyaratan utilitas dan keselamatan

Kajian Desain Prototipe Kantor Kelurahan Di Kota PontianakSesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah

(Uray Wardani)

5

dalam bangunan, kemudian melihatperbandingannya dalam bebagai tingkatkesesuaian.

4. PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Hasil Klasifikasi Kelurahan

Hasil analisa klasifikasi didapat Kel.Siantan Hilir sebagai sampel Tipe A, Kel.Saigon sebagai sampel dari Tipe B, danKel. Benua Melayu Laut sebagai sampeldari Tipe C. Dan ketentuan perbandinganklasifikasi tipe kelurahan seperti padaTabel 1.

Peta persebaran klasifikasi kelurahandapat dilihat seperti Gambar 1.

4.2 Hasil Analisa Data Kelurahan

a) Data Umum

Perbandingan penduduk tiap klasifikasitipe rata-rata satu banding dua, dapatdisimpulkan Tipe B adalah dua kali TipeC, dan Tipe A dua kali Tipe B.

Jumlah pengurus dan staf di tiapkelurahan relatif sama antara 10 sampai11 orang, sesuai dengan Perda tentangpembentukan organisasi perangkatdaerah (Perda 13, 2011), namun

Tabel 1. Perbandingan Klasifikasi dan Rekomendasi Jumlah Staf tiap Tipe Kelurahan

Luas Wilayah 30-100 Ha 200-500 Ha >600 HaPerbandingan Luas 1 3 6Jumlah Penduduk 4000-9000 Jiwa 10000-29000 Jiwa >30000 JiwaRata-rata penduduk 7500 Jiwa 15000 Jiwa 30000 JiwaPerbandingan Penduduk 1 2 4Pertumbuhan Penduduk <1 % 1-2 % >2 %Staf menurut (Perda 13, 2011) 5 orang 5 orang 5 orangRekomedasi tambahan 1 orang 2 orang 4 orangJumlah staf 6 orang 7 orang 9 orang

(Kecil) (Sedang) (Besar)

Tipe KelurahanTipe C Tipe B Tipe A

Gambar 1. Peta Klasifikasi Tipe Kelurahandi Kota Pontianak

Tipe A (Besar)

Tipe B (Sedang)

Tipe C (Kecil)

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 15 NOMOR 1– JUNI 2015

6

dibandingkan dengan jumlah pendudukdan pengunjung pelayanan per hari,terdapat kesenjangan pada jumlah staf,sehingga perlu rekomendasi tambahanstaf, seperti pada Tabel 1.

b) Data Teknis

Hasil dari tingakatan nilai untukpersyaratan tata bangunan rata-rata yangkurang dipenuhi adalah jarak antarbangunan yang rapat, kurangnyaketersediaan area parkir yang cukup,tidak penerangan halaman. Persyaratanstruktur dan bahan bangunan sudahsesuai persyaratan teknis bangunan.Persyaratan utilitas, sarana dan prasaranabangunan ada dan tidak sesuaipersyaratan teknis bangunan, hal inikarena semua tidak memiliki bakpenampungan air kotor dan kotoran, airkotor langsung ke saluran drainase,kotoran hanya ditampung ke tangkiseptic. Semua sampel juga tidak adasarana penyelamatan dari bahayakebakaran minimum alarm peringatanbahaya kebakaran dan Alat PemadamApi Ringan (APAR) Klas A (C), tidakada akses penyandang cacat, tidak adapenangkal petir untuk melindungiperangkat listrik dalam bangunan, dantidak ada tanda petunjuk arah untukpersyaratan keselamatan dalambangunan.

4.3 Hasil Analisa Kebutuhan danKapasitas Ruang Kelurahan

a) Kebutuhan Ruang Kelurahan

Kebutuhan ruang kelurahan tiap tiperelatif sama meliputi berbagai fungsi,diantaranya fungsi kerja seperti ruang

lurah, ruang sekretaris, ruang kepalaseksi dan staf, ruang arsip, serta ruangrapat pegawai kelurahan. Fungsipelayanan seperti ruang tunggu,frontdesk untuk loket, dan gudangpenyimpanan beras miskin (raskin),ruang aula untuk penyuluhan, sertasekretariat untuk kelompok jabatanfunsional. Kemundian kebutuhan fungsipenunjang bangunan seperti toilet,pantry, dan mushola.

b) Kapasitas Ruang Kelurahan

Kapasitas ruang tiap tipe kantorkelurahan membutuhkan kapasitasminimum yang berbeda dalam jumlahstaf, awalnya jumlah staf tiap kelurahanadalah 5 orang untuk Tipe C ditambah 1orang sehingga jumlah staf menjadi 6orang, Tipe B ditambah 2 orang sehinggajumlah staf menjadi 7 orang, dan Tipe Aditambah 4 orang sehingga jumlah stafmenjadi 9 orang.

Jumlah pengunjung pelayanan di ruangtunggu, kategori Tipe C kapasitas ruangtunggu minimum 2 orang tiap pelayananatau 8 orang tiap hari, kategori Tipe Bkapasitas ruang tunggu minimum 6 orangtiap pelayanan atau 24 orang tiap hari,dan kategori Tipe A kapasitas ruangtunggu minimum 12 orang tiap pelayananatau 48 orang tiap hari.

Ukuran gudang raskin kategori Tipe Ckapasitas minimum gudang raskin untukpenyimpanan 2.190kg/bulan atau 146karung beras 15kg adalah 3,85m²,kategori Tipe B kapasitas minimumgudang raskin untuk penyimpanan6.870kg/bulan atau 458 karung beras

Kajian Desain Prototipe Kantor Kelurahan Di Kota PontianakSesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah

(Uray Wardani)

7

15kg adalah 12,09m², dan kategori TipeA kapasitas minimum gudang raskinuntuk penyimpanan 16.875kg/bulan atau1125 karung beras 15kg adalah 29,70m².

Jumlah pemakai ruang aula kategori TipeC kapasitas ruang aula untuk penyuluhanRT dan RW adalah 64 orang, kategoriTipe B kapasitas ruang aula untukpenyuluhan RT dan RW adalah 101

orang, dan kategori Tipe A kapasitasruang aula untuk penyuluhan RT dan RWadalah 205 orang.

4.4 Hasil Analisa TerhadapPersyaratan Teknis

a) Tata Bangunan

Analisa ini dilakukan melalui pendekatandari total luas minimum bangunan tiaptipe kantor kelurahan, kemudian dianalisalebih lanjut untuk mengetahui luasminimum lahan seperti Tabel 2.

b) Struktur dan Bahan Bangunan

Analisa struktur bangunan meliputipondasi, struktur lantai, kolom, balok,rangka atap, serta kemiringan atap yangsesuai dengan kondisi daya dukung diKota Pontianak. Sedangkan bahanbangunan meliputi bahan penutup lantai,bahan dinding luar dan dalam, bahan

Tabel 2. Kapasitas Tata Bangunan tiap Tipe Kantor Kelurahan

Luas bangunan Min. a 275.46 m2 275.46 m2 373.62 m2 587.16 m2Jarak Antar Bangunan Kanan 3 m 3 m 3 m 3 m

Kiri b 3 m 3 m 3 m 3 mBelakang 3 m 3 m 3 m 3 m

Ketinggian bangunan Maks. c 2 lt 1 lt 2 lt 2 ltKetinggian langit-langit Min. d 2.80 m2 2.80 m2 2.80 m2 2.80 m2Koef. Dasar Bangunan (KDB) Maks. e 60 % 60 % 60 % 60 %Koef. Dasar Hijau (KDH) f 40 % 40 % 40 % 40 %Luas Lt. Dasar Bangunan (KDB) g=a/c 137.73 m2 275.46 m2 186.81 m2 293.58 m2Luas Halaman dari (%KDH) h=(f/e)xg 91.82 m2 183.64 m2 124.54 m2 195.72 m2Luas Lahan (KDB+KDH) min. i=g+h 229.55 m2 459.10 m2 311.35 m2 489.30 m2Luas Lahan di Lokasi j 484.8 m2 573,50 m2 843.66 m2Sarana & prasarana lingkungan- Ruang parkir Min. tiap 60 m2/Luas bang.- Kapasitas parkir 5 unit 5 unit 6 unit 10 unit

UraianTipe Kelurahan

Tipe B Tipe AAlt. 1

Tipe CAlt. 2

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 15 NOMOR 1– JUNI 2015

8

penutup plafond, bahan penutup atap,bahan kosen dan daun pintu yang tersediadi Kota Pontianak.

c) Utilitas dalam Bangunan

Analisa ini membahas khusus kebutuhandaya listrik di tiap tipe kantor kelurahanyang secara langsung berhubungandengan sarana utilitas lainnya dalambangunan, seperti kebutuhan penerangan,air bersih, serta penghawaan buatandengan hasil perhitungan seperti Tabel 3.

4.5 Desain Prototipe KantorKelurahan

Desain ini terdiri dari tiga prototipe yangmewakili kelurahan Tipe A, Tipe B, danTipe C. Prototipe didesain daripendekatan kebutuhan ruang, kapasitasminimum ruang kantor kelurahan, danpersyaratan teknis bangunan pemerintahyang secara garis besar meliputi

persyaratan tata bangunan danlingkungan, persyaratan bahan bangunan,persyaratan struktur bangunan,persyaratan utilitas dalam bangunan.

Kebutuhan ruang kantor kelurahan secaraumum untuk menampung kebutuhanfungsi kerja seperti ruang lurah, ruangsekretaris, ruang kepala seksi dan staf,ruang arsip, serta ruang rapat pegawaikelurahan. Fungsi pelayanan sepertiruang tunggu, frontdesk untuk loket, dangudang penyimpanan beras miskin

(raskin), ruang aula untuk penyuluhan,serta sekretariat untuk kelompok jabatanfunsional. Kemundian kebutuhan fungsipenunjang bangunan seperti toilet,pantry, dan mushola. Sedangkankebutuhan kapasitas minimum ruangkantor kelurahan tiap tingkatanklasifikasi berbeda dan didesain sesuaikebutuhan minimum.

Tabel 3. Total Perkiraan Daya tiap Tipe Kelurahan

Luas bangunan Min. 275.46 m² 373.62 m² 587.16 m²Daya Penerangan ruangan 1.55 kWatt 2.02 kWatt 3.02 kWattDaya Penerangan halaman 1.25 kWatt 1.75 kWatt 2.75 kWattDaya mesin pompa 0.12 kWatt 0.19 kWatt 0.37 kWattDaya Tambahan 2 watt/m² 0.55 kWatt 0.75 kWatt 1.17 kWattTotal daya tanpa penghawaan 3.47 kWatt 4.71 kWatt 7.31 kWattDaya penghawaan 5.97 kWatt 8.06 kWatt 12.58 kWattTotal daya 9.44 kWatt 12.77 kWatt 19.89 kWattDaya kondisi darurat (genset) 50% total daya 4.72 kWatt 6.38 kWatt 9.95 kWatt

UraianTipe Kelurahan

(Kecil) (Sedang) (Besar)Tipe C Tipe B Tipe ARumus

Kajian Desain Prototipe Kantor Kelurahan Di Kota PontianakSesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah

(Uray Wardani)

9

Terhadap persyaratan teknis bangunanpemerintah, prototipe tiap tipepersyaratan tata bangunan diatur dalamperaturan daerah (perda) Kota Pontianakseperti Koefisien Dasar Bangunan(KDB), Koefisien Dasar Hijau (KDH),dan Garis Sempadan Bangunan (GSB).Memperhatikan jarak antar bangunan

agar tidak rapat, ketersediaan lahanparkir, terdapat ramp akses penyandangcacat, saluran drainase dan peneranganhalaman. Adapun desain prototipe untukTipe A, Tipe B, Tipe C Alternatif 1 danTipe C Alternatif 2 seperti Gambar 2.

Gambar 2.a : Suasana Eksterior dan Interior Kantor Kelurahan Tipe A

View-01 View-Enterance

View-Loket View-R. Kasi & Staff

Hydrant

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 15 NOMOR 1– JUNI 2015

10

Gambar 2.b : Suasana Eksterior dan Interior Kantor Kelurahan Tipe B

Gambar 2.c : Suasana Eksterior dan Interior Kantor Kelurahan Tipe C Alternatif 1

View-01 View-Enterance

View-Loket View-R. Kasi & Staff

Hydrant

View-01 View-Enterance

View-Loket View-R. Kasi & Staff

Hydrant

Kajian Desain Prototipe Kantor Kelurahan Di Kota PontianakSesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah

(Uray Wardani)

11

Daftar PustakaAri, R. (2009). Khasanah Matematika 2.

Jakarta: Wangsa Jatra Lestari.

BPS Kota Pontianak. (2014). PontianakDalam Angka. Pontianak: BadanPusat Statistik.

Djahjadi, S. (1996). Ernst Neufert DataArsitek Edisi 33 Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Djahjadi, S. (2002). Ernst Neufert DataArsitek Edisi 33 Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Halil, H. (2014). Persaman danPerbedaan Desa dan Kelurahan .Yogyakarta: Prodi IlmuPemerintahan STPM APMD.

Juwana, J. (2005). Panduan SistemBangunan Tinggi untuk Arsitekdan Praktisi Bangunan. Jakarta:Erlangga.

KBBI. (2007). Kamus Besar BahasaIndonesia Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka.

Marlina, E. (2007). Panduan PerancnganBangunan Komersial. Yogyakarta:Penerbit Andi.

Gambar 2.d : Suasana Eksterior dan Interior Kantor Kelurahan Tipe C Alternatif 2

View-01 View-Enterance

View-Loket View-R. Kasi & Staff

Hydrant

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 15 NOMOR 1– JUNI 2015

12

Pahala, M. (2007). Hukum BangunanGedung di Indonesia. Yogyakarta:Rajawali Pers.

Perda 11. (2008). Peraturan Daerah KotaPontianak tentang PembentukanOrganisasi Perangkat Daerah KotaPontianak. Pontianak: PemerintahKota Pontianak.

Perda 13. (2011). Peraturan Daerah KotaPontianak tentang PerubahanKedua Atas Perda 11 Tahun 2008tentang Pembentukan OrganisasiPerangkat Daerah Kota Pontianak.Pontianak: Pemerintah KotaPontianak.

Perda 2. (2008). Peraturan Daerah KotaPontianak tentang Kelurahan.Pontianak: Pemerintah KotaPontianak.

Perda 2. (2013). Rencana Tata RuangWilayah Kota Pontianak Tahun2013 - 2033. Pontianak:Pemerintah Kota Pontianak.

Perda 6. (2014). Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah KotaPontianak Tahun 2015-2019.Pontianak: BAPPEDA KotaPontianak.

Permen PU 06. (2007). Pedoman UmumRencana Tata Bangunan danLingkungan. Jakarta: PemerintahRepublik Indonesia.

Permen PU 45. (2007). Peraturan MenteriPekerjaan Umum tentang PedomanTeknis Pembangunan BangunanGedung Negara. Jakarta:Pemerintah Republik Indonesia.

Perwa 22.1. (2015). Harga SatuanBangunan Gedung Negara.Pontianak: Pemerintah KotaPontianak.

Perwa 26. (2014). Perubahan AtasPeraturan Walikota Nomor 31Tahun 2013 Tentang StandarOperasional Prosedur PelayananKecamatan & Kelurahan diLingkungan Kota Pontianak.Pontianak: Pemerintah KotaPontianak.

PP 73. (2005). Peraturan Pemerintahtentang Kelurahan. Jakarta:Pemerintah Republik Indonesia.

Purnomo, A. B. (2009). TeknikKuantitatif untuk Arsitektur danPerancangan Kota. Jakarta:Rajawali Pers.

Sabaruddin, A. (2012). PersyaratanTeknis Bangunan. Depok: GriyaKreasi.

Sabaruddin, A. (2013). PersyaratanTeknis Bangunan. Jakarta: GriyaKreasi.

SNI 03-6575. (2001). Tata CaraPerancangan Sistem PencahayaanBuatan pada Bangunan Gedung.Jakarta: Badan StandardisasiNasional (BSN).

Undang undang 25. (2009). PelayananPublik. Jakarta: PemerintahRepublik Indonesia..