PERBANDINGAN SIKAP PEMERINTAH DAN WARGA NEGARA ANTARA ISRAEL DAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI...
Transcript of PERBANDINGAN SIKAP PEMERINTAH DAN WARGA NEGARA ANTARA ISRAEL DAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI...
PERBANDINGAN SIKAP PEMERINTAH DAN WARGA NEGARA ANTARA
ISRAEL DAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT
LESBIAN, GAY, BISEXUAL, TRANSGENDER (LGBT)
Oleh:
Muhammad Suprani
1316071051
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
Teori Perbandingan Politik Indonesiadan Israel dalam Hak Asasi Manusiabidang Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender(LGBT). Berdasarkan Todd Landmandalam New Issues in Comparative Politics
Essay ini yang dikerjakan untukmemenuhi persyaratan Ujian Tengah
Semester Teori Perbandingan Politik yang diampu olehBpk. Syafarudin dan Ibu Gita Kharisma.
“That all human rights derive from the dignity and worth inherent in
the human person, and that the person is the central subject of
human rights and fundamental freedom, and consequently should be
the principal beneficiary and should participate actively in the
realization of these rights and freedom”1
Quote mengenai Hak Asasi Manusia menjadi sebuah
pembuka dalam Essay Perbandingan Politik ini, Sebelum,
membahas lebih jauh mengenai bagaimana permandingan Hak
1 Ini adalah arti dari Hak Asasi Manusia yang dicetuskan oleh Vienna Declaration and Programme of Action yang memiliki arti semua manusiaberhak memiliki martabat dan hak untuk medapatkan kebebasan dan menentukan pilihan untuk dirinya sendiri
Asasi Manusia yang ada diantara Indonesia dan Israel.
Maka, saya akan membahas terlebih dahulu bagaimana Todd
Landman membagi kedalam dua hal mengenai isu yang ada
didalam perbandingan politik. Isu pertama yang
disampaikan Todd adalah isu tradisional
• Issues in Comparative Politics:
1. Economic development and democracy
2. Violent political dissent and social revolution
3. Non-violent political dissent and social movements
4. Transisition to democracy
5. Institutional design and democratic-performance
Selain dalam hal isu perbandingan politik tersebut ada
isu baru yang mulai muncul diantaranya yaitu:
• New Issues in Comparative Politics:
1. Transnational political influence
2. Political diffusion
3. Human rights
4. Globalization
Melihat hal tersebut, saya akan membahas mengenai isu
baru yang ada didalam perbandingan politik yaitu:
Human Rights, dalam hal ini saya akan membahas lebih
dalam mengenai Persamaan hak kaum minoritas yaitu:
Lesbian, Gay, Bisexual, dan Trangender (LGBT) yang ada di
Israel dan Indonesia.
Hak Asasi Manusia merupakan salah satu aspek yang
menjadi identitas suatu bangsa dalam berkehidupan
demokrasi. Sejarah mencatat bahwa tonggak pertama bagi
hak-hak asasi manusia terjadi di negara Inggris yaitu
lahirnya piagam Magna Charta2. Piagam tersebut menjadi
lambang munculnya perlindungan hak -hak asasimanusia,
karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang
derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
Prinsip dasar yang dicetuskan dalam piagam tersebut
yaitu pertama kekuasaan raja harus dibatasi dan kedua,
hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan
raja. Tak seorangpun dari warga negara berbeda dapat
ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diperkosa
hak-haknya kecuali atas pertimbangan hukum3. Secara
singkat, Hak Asasi Manusia memiliki arti Bahwa
sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajatnya
oleh Maha Penciptanya. Dan semua manusia dianugerahi
oleh Pencipta-Nya hak hidup, kemerdekaan dan kebebasan
untuk menikmati kebahagiaan4. Melihat hal tersebut,
inilah yang akan diperjuangkan oleh kaum Lesbian, Gay,
2 Magna Charta adalah piagam yang dikeluarkan di Inggris pada tahun 1215 yang membatasi monarki Inggris, sejak masa Raja John dari kekuasaan absolut. Informasi ini didapat dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25540/3/Chapter%20II.pdf Halaman 13 Ibid4 Inti dari pengertian Hak Asasi Manusia yang terdapat didalam Declaration of Independent di Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1776
Bisexual, dan Transgender dalam memperoleh hak kebebasan
untuk mendapatkan apa yang telah ditakdirkan dan
dijanjikan oleh Tuhan.
Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender atau yang biasa
disingkat LGBT merupakan salah satu isu yang muncul ke
dunia pada sekitaran tahun 1980an dimana pada saat iu
telah menjadi arus utama penunjukan diri dan telah
diadopsi oleh "seksualitas dan identitas
gender berbasis" mayoritas pusat-pusat komunitas dan
media di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa
Inggris lainnya. Istilah LGBT dimaksudkan untuk
menekankan keragaman "seksualitas dan identitas
“gender berbasis budaya” dan kadang-kadang
digunakan untuk merujuk kepada siapapun yang non-
heteroseksual. Lesbian adalah perempuan yang menyukai dan
menjalin hubungan seks dengan sesama perempuan. Gay
adalah lelaki yang menyukai dan menjalin hubungan seks
dengan sesama lelaki. Bisexual adalah lelaki atau
perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks
dengan lawan jenisnya masing-masing tetapi juga
menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama
lelaki dan sesama perempuan. Sedangkan Transgender
adalah lelaki atau perempuan yang lebih suka jika
dirinya beralih menjadi jenis kelamin lawannya, jika
perempuan ia lebih suka menjadi lelaki dan jika ia
lelaki ia lebih suka dirinya menjadi seorang perempuan.
Melihat hal tersebut, bagaimanakah perbandingan
politik dalam aspek Hak Asasi manusia diantara Israel
dan Indonesia menanggapinya ? Analisa inilah yang akan
dibahas, melihat dari sisi pemerintahan dan perlakuan
warga negara diantara keduanya menerima atau menolak
keberadaan kaum minoritas ini.
LGBT DI ISRAEL
Israel atau yang mempunyai nama internasional yaitu
State of Israel atau juga sering mendefinisikan dirinya
sebagai Jewish and Democratic State merupakan salah satu
negara yang terletak di kawasan Timur Tengah yang
dikelilingi Laut Mediterania, antara Mesir dan Lebanon
merupakan salah satu negara yang memiliki pandangan
sangat positif dari keberadaan kaum Lesbian, Gay, Bisexual,
dan Transgender ini. Israel menyatakan sebagai negara
yang menerima dan mengakui kaum minoritas ini pada
tahun 1994, meskipun pada tahun 1963 sempat menyatakan
bahwa kaum minoritas tersebut dapat menggangu dan
bertentangan dengan Alkitab Ibrani dan Jaksa Agung
Israel juga menyatakan bahwa undang-undang terhadap
homoseksualitas tidak akan diberlakukan pada tahun
tersebut5. Pengakuan Israel terhadap kaum LGBT tersebut
akhirnya mulai masuk kedalam rancangan undang-undang
Knesset6 pada tahun 1988 sebelum akhirnya dilegalkan
secara resmi pada tahun 1994. Setelah pengakuan
terhadap kaum minoritas tersebut, Pemerintah Israel
juga mulai melegalkan perkawinan sesama jenis ini pada
tahun 2006 dan pernikahan ini harus disetujui terlebih
dahulu oleh Otoritas Keagamaan yang ada di Israel sama
seperti Pasangan Normal lainnya.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi
pengakuan yang berkembang dari gay dan lesbian hak
dalam arena publik dan hukum di Israel, LGBT (Lesbian,
Gay, Biseksual, dan Transgender) masyarakat masih
menghadapi berbagai bentuk diskriminasi oleh pemerintah
dan swasta dalam sektor. Laki-laki dan perempuan LGBT,
dan orang-orang terutama transgender, juga mengalami
5 Dikutip dari web lembaga Hak Asasi di Israel yaitu: ACRI LGBT Rights. The Association for Civil Rights in Israel http://www.acri.org.il/en/category/the-right-to-equality/lgbt-rights/6 Knesset adalah Badan Legislatif yang mengesahkan undang-undang dan membuat undang-undang. Kinerja Knesset ini apabila di Indonesia sama dengan posisi DPR RI
diskriminasi dalam layanan ketenagakerjaan dan
kesehatan, dan sering menjadi sasaran kekerasan verbal
dan fisik.
Namun, ACRI (The Association for Civil Rights in Israel) telah
mencapai banyak kemenangan yang signifikan dalam
perjuangan untuk hak-hak LGBT di negara Israel,
khususnya meliputi:
- Hak-hak pasangan sesama jenis, termasuk berkaitan
dengan pendaftaran pernikahan untuk pernikahan
dilakukan di luar Israel.
- Suami-istri dan tunjangan kesehatan bagi mitra yang
sesame jenis
- Melindungi hak waris
- Pengakuan mitra sesama jenis oleh Militer Israel
- Pengakuan adopsi oleh pasangan sesama jenis
- Melarang diskriminasi berdasarkan orientasi seksual
- Memastikan akses yang sama ke perawatan medis,
perumahan dan bantuan hipotek, pensiun, dan asuransi
jiwa.
Di Israel, homoseksualitas antara 2 orang dewasa
adalah legal. Israel merupakan negara pertama di Asia
yang mengeluarkan peraturan anti-diskriminasi untuk
LGBT dan merupakan negara yang paling maju dan
berkembang di Timur Tengah dan Asia Berbeda dengan
negara timur tengah lainnya, Israel sangat melindung
kaum minoritas ini. Kaum LGBT dari Iran, Arab Saudi,
Kuwait, Irak, dan negara sekitarnya datang untuk
berlibur di Israel. Jika di negara asal mereka, mereka
harus berpasangan dengan sembunyi-sembunyi, di Israel,
para gay dan lesbian dapat memegang tangan pasangan
mereka tanpa rasa takut. Mereka dapat berpelukan dan
mencium pasangan mereka tanpa rasa khawatir. Walaupun
Lebanon dan Turki ikut bersaing untuk mendapatkan turis
LGBT dari Timur Tengah.
Respon dari warga negara Israel sendiri menyatakan
bahwa mereka tidak mempermasalahkan dengan keadaan kaum
minoritas ini, bahkan warga negara Israel saat ini
mendukung secara penuh perlindungan dan bersama-sama
dengan pemerintah untuk memajukan pariwisata Israel
dengan icon LGBT. Total sebanyak 61%7 penduduk Israel
mendukung pernikahan sejenis yang ada di negaranya.
Sikap warga negara Israel ini justru sangat berbeda
dengan warga negara lain yang ada di sekitar Israel
yang justru sangat menolak adanya LGBT. Namun, hal ini
justru dipandang berbeda dengan warga negara Israel.
Berbekal kejeniusan mereka dalam memandang hal ini.
Karena banyak negara yang tidak memfasilitasi hal yang7 Berdasarkan informasi yang didapatkan pada web http://en.wikipedia.org/wiki/Human_rights_in_Israel#Rights_of_prisoners dengan totalpenduduk pada tahun 2013 sebesar 8,059 Juta jiwa, maka 60 prsen dari total tersebut adalah sekitar 5 juta Penduduk mendukung dan mengakui keberadaan kaum LGBT di Israel
berbau LGBT, pemerintah dan warga kota Tel Aviv8
bersatu untuk membangun kota dengan kegiatan LGBT
didalamnya dan kini hasilnya, Kota Tel Aviv menjadi
Surga bagi para kaum LGBT karena dianggap sebagai kota
yang paling menyenangkan dan memfasilitasi kegiatan
mereka. Kutipan informasinya adalah sebagai berikut:
“Tel Aviv is the best gay destination in the world. That's what a
worldwide survey hosted in January by GayCities.com and
American Airlines showed, and Israeli diplomats in Western
countries proudly put the fact on display.. Israel's LGBT
community has a reason to be proud: It has officially been
proclaimed the best gay travel destination of 2011. In a world-
wide survey conducted by GayCities.com and American Airlines,
43 percent of voters cast their ballot in favor of the White City,
followed by New York City with 14 per cent, Toronto with 7 per
cent, Sao Paulo with 6 per cent, Madrid and London with 5 per
cent each and New Orleans and Mexico City with 4 per cent
each”9
Inilah sebuah penerimaan negara Israel yang mendukung
keberadaan kaum minoritas LGBT dengan bantuan undang-
undang Knesset yang dilandasi dari Kerajaan Inggris.
Fasilitas yang diterima oleh LGBT tidak semata-mata
didapat dengan mudah, tapi mereka mampu untuk memaksa
pemerintah dan warga negara disana bahwa mereka juga8 Ibukota Israel ini merupakan ibukota dari negara Israel dan juga merupakan kota LGBT di dunia9 Informasi ini didapatkan dari situs www.haaretz.com pada tahun 2011mengenai survey kota paling menyenangkan untuk kaum LGBT di dunia.
mamiliki hak untuk setara dengan manusia biasa. Hingga
akhirnya, keberadaan mereka juga mampu membantu Israel
untuk memperoleh banyak wisatawan dengan program
pemerintah dan keterbukaan warga negara Israel semakin
menjadikan kota Tel Aviv menjadi salah satu kota
penting bagi kaum LGBT dunia dan menjadikan Israel
sebagai pusat Agama dan Budaya Dunia, sama seperti Kota
Mekkah dan Masjid Al-Aqsha bagi kaum Muslim dan Kota
Jerussalem bagi kaum Nasrani.
LGBT DI INDONESIA
Gerakan Komunitas LGBT bukan merupakan Isu baru di
Indonesia. Perjuangan agar komunitas LGBT di Indonesia
punya hak yang sama dengan masyarakat lainnya di semua
aspek kemasyarakatan, sudah masuk dalam ruang-ruang
diskusi baik dikalangan praktisi dan akademisi. Beragam
aksi pun sudah digelar dalam rangka upaya pemenuhan hak
komunitas LGBT sebagai warga negara. Bila ditilik
kebelakang, Gerakan LGBT memiliki sejarah panjang yang
patut kita apresiasi bersama. Pada tahun 1969,
organisasi waria pertama di Indonesia dengan nama HIWAD
(Himpunan Wadam Djakarta) berdiri. Pendirian ini
difasilitasi oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali
Sadikin. Sayangnya, tidak ada catatan pasti terkait
tanggal dan bulan berdirinya.Gerakan LGBT Indonesia
betul-betul bisa dianggap lahir pada 1 Maret 1982
dengan berdirinya Lambda Indonesia. Lambda Indonesia
adalah organisasi gay terbuka di Indonesia dan Asia,
dengan sekretariat di Solo. Mengapa berdirinya Lambda
Indonesia bisa dianggap sebagai tonggak gerakan LGBTIQ
Indonesia? Setidaknya, organisasi ini lahir dari rahim
kesadaran para aktivis gay untuk hadir sebagai gerakan
yang mengorganisir dirinya dan menuntut hak-haknya.
Segera setelah terbentuk cabang-cabang lain di
Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan tempat-tempat lain,
organisasi gay juga mulai tumbuh setelah pendirian
Lambda Indonesia ini. Salah satunya adalah Persaudaraan
Gay Yogyakarta (PGY) yang berdiri pada tahun 1985. PGY
ini kemudian sepakat untuk berubah menjadi IGS
(Indonesian Gay Society) di tahun 1988.
Peraturan Undang-undang Indonesia hanya menetapkan
dua jender saja, yaitu pria dan wanita. Hal ini dapat
ditafsirkan dari pencantuman tegas tentang pria dan
wanita dalam Undang-undang Perkawinan (UU No. 1/1974)
dan ketentuan serupa mengenai isi kartu penduduk yang
ditetapkan dalam Undang-undang Administrasi
Kependudukan (UU No. 23/2006). Ketentuan ini bagi orang
transgender menjadi masalah, karena perbedaan antara
pernyataan gender dengan penampilan mereka dapat
menyulitkan dalam hal memperoleh layanan jasa,
melakukan perjalanan, mengurus izin usaha dan lain
sebagainya. Hubungan seks suka sama suka antara orang
dewasa (dalam Undang-undang Perlindungan Anak No.
23/2002 ditetapkan sebagai umur 18 tahun) yang memiliki
jenis kelamin atau jender yang sama tidak dianggap
melanggar pasal pidana dalam KUHP, yang sebagian besar
merupakan adaptasi dari Wetboek van Strafrecht voor Nederlands
Indië10 (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Hindia
Belanda).
Undang-undang Pornografi (UU No. 44/2008) memasukkan
istilah persenggamaan yang menyimpang sebagai salah
satu unsur pornografi. Dalam penjelasan pengertian
istilah ini mencakup antara lain "persenggamaan atau
aktivitas seksual lainnya dengan mayat, binatang, oral
seks, anal seks, lesbian dan homoseksual. Meskipun
larangan berlaku terhadap produksi dan penyebaran
pornografi, undang-undang ini dipahami oleh banyak pria
gay dan wanita lesbian sebagai hukum yang memidanakan
10 Sumber Hukum Indonesia, khususnya dalam pidana dalam KUHP kependudukan dan perkawinan masih banyak beradaptasi dengan Wetboek van Strafrecht voor Nederlands Indië yaitu Kitab Undang-undang Hukum pidana Hindia-Belanda dahulu.
hubungan seks homoseksual.11 Sekali lagi, cukup menarik
bahwa kaum transgender tidak disebutkan. Peraturan
Pemerintah No. 54/2007 tentang Adopsi secara tegas
menetapkan bahwa orang tua yang mengadopsi tidak boleh
berupa pasangan homoseksual. Adopsi oleh orang yang
belum kawin tidak diperkenankan. Tidak ada undang-
undang anti-diskriminasi yang didasarkan pada orientasi
seksual atau identitas gender. Secara teori, terdapat
jaminan perlindungan terhadap praktek diskriminasi atas
dasar apapun, yang diatur dalam Undang-Undang Dasar dan
Undang-Undang Hak Asasi Manusia (UU No. 39/1999).
Demikian pula, Undang-undang Tenaga Kerja (UU No.
13/2003) melarang diskriminasi dalam hubungan kerja.
Namun hal ini sangat sedikit diketahui di lingkungan
komunitas LGBT, dan belum pernah diterapkan di
pengadilan dalam perkara yang menentang diskriminasi
terhadap kelompok LGBT.
Kelompok LGBT di Indonesia masih sangat tertekan dan
terintimidasi oleh pemerintah dan warga negara sehingga
hak atas kaum LGBT terkadang menjadi sebuah persoalan
yang dihadapi oleh kaum ini. Sehingga dalam
berkehidupan keanggotaan kaum LGBT ini bisa mendapatkan
11 Bagi masyarakat awam termasuk juga kelompok LGBT, terdapat tendensi yang mencampur-adukkan hukum dengan norma dan adat-istiadat sosial budaya dan agama seperti yang akan dibahas kemudian.
fasilitas yang dibutuhkan dengan bantuan dari
Organisasi LGBT yang ada di wilayah sekitarnya.
Meskipun keberadaan dari Organisasi itu terkesan
tersembunyi namun, dapat ditemukan dengan mudah karena
sudah banyak tersebar di internet dan situs-situs LGBT
Indonesia. Beberapa kebutuhan dari kaum LGBT dapat
terlihat sebagai berikut:
1. Kesempatan kerja dan tempat tinggal, difasilitasi
oleh Rendie Arga (Gaylam Gay Lampung /GWL-INA) dan Edi
“Edyth” Siswanto (GAYa NUSANTARA)
2. Pendidikan dan generasimuda, difasilitasi oleh Alexa
(SWARA) dan Anna Arifin (Arus Pelangi)
3. Kesehatan dan kesejahteraan, difasilitasi oleh
Suhendro (GAYa NUSANTARA) dan Agustine (Ardhanary
Institute)
4. Urusan keluarga dan sikap sosial budaya,
difasilitasi oleh Suleman "Eman" Abu (Komunitas Sehati
Makassar) dan Juita Manurung (Talitakum)
5. Media dan TIK (teknologi komunikasi informasi),
difasilitasi oleh King Oey (Arus Pelangi/ILGA
Asia/ASEAN SOGI Caucus)
6. Hukum, hak asasi manusia dan politik, difasilitasi
oleh Yuli Rustinawati (Arus Pelangi/Forum LGBTIQ
Indonesia) dan Ienes Angela (GWL-INA)
7.Kasus istimewa Aceh, difasilitasi oleh Edi “Echa”
Saputra (Violet Grey) dan Ridwan Bakar (Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia).
Sampai dengan akhir tahun 2013 terdapat dua
jaringan nasional organisasi LGBT yang terdiri dari 119
organisasi berlokasi di 28 provinsi dari 34 provinsi di
negara Indonesia. Terdapat jaminan kebebasan bicara,
berkumpul dan berserikat dalam Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia dan juga dalam Undang-Undang Hak
Asasi Manusia (No. 39/1999). Namun pada prakteknya,
kepolisian Indonesia seringkali menganggap kegiatan
umum LGBT seperti konferensi, lokakarya pelatihan,
kontes kecantikan dan film festival sebagai "kegiatan
sensitif" yang berpotensi "menyebabkan keresahan
sosial". Jadi bukannya melindungi orang atau organisasi
LGBT, pihak kepolisian justru merekomendasikan agar
acara kegiatan dihentikan atau dibatalkan.
Sikap pemerintah yang mengakui adanya kaum LGBT namun,
tidak melegalkan praktek LGBT didalam berkehidupan di
masyarakat disertai dengan sikap untoleransi dari
sebagian besar kalangan masyarakat yang agamis membuat
keberadaan kaum LGBT di Indonesia sendiri hanya berada
didalam zona sembunyi-sembunyi dan tidak bisa berbuat
banyak. Tentu kita masih ingat kejadian penghancuran
hotel di Surabaya yang dilakukan oleh FPI Surabaya atas
akan dilaksanakannya Konferensi LGBT se-Indonesia.
Itulah sebuah gambaran bagaimana masyarakat Indonesia
dalam menilai LGBT, stigma negatif dan virus sangat
melekat pada kaum LGBT yang ingin dihabisi oleh
sebagian besar kalangan yang agamis maupun yang tidak.
Tentu saja apabila dilihat dari kacamata Hak Asasi
Manusia ini merupakan sebuah pelanggaran dimana hak dan
kebebasan dari LGBT sangat terbatas.
KESIMPULAN
Melihat dua perbandingan yang terjadi diantara
keberadaan kaum LGBT yang ada di Israel dan Indonesia
menjadi sebuah anomali didalamnya. Perbedaan respon
dari pemerintah dan warga negara menjadi faktor penentu
diperbolehkannya dan legalitas dari LGBT dalam
mencukupi hak dan melakukan kebebasan yang dimilikinya.
Gambaran Analisa untuk kasus ini adalah sebagai
berikut:
Terlihat pada gambar tersebut, bahwa perbedaan yang
terjadi terkait juga dengan bagaimana budaya,
pemerintah, masyarakat, serta adat-istiadat yang
dianut. Melihat dari kacamata Hak Asasi Manusia,
Pemerintah dan Warga Negara Israel telah melakukan dan
mengamalkan nilai HAM dengan baik, sementara Pemerintah
dan Warga Negara Indonesia dapat dinilai telah
melakukan sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia. Namun,
dalam hal ini Indonesia mempunyai hak untuk mengakui
keberadaan kaum LGBT dan tidak melegalkan praktik LGBT
di Indonesia karena tidak sesuai dengan keadaan budaya
dan ajaran agama-agama yang dianut oleh Indonesia.
Itulah perbandingan yang dapat kita lihat dalam dua
negara ini. Sebuah perbandingan akan menghasilkan suatu
hasil dimana hasil ini akan berguna bagi peneliti yang
akan melakukan penelitian mengenai LGBT dan menambah
wawasan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Abigail, Salina. 2012. "The GWL-INA: The Formation of a
National Network of Gay Men, Transgender and MSM in Indonesia,"
Australia. hal 43
Fajar, Ricky Muchammad, dan Alexandra Crosby. 2012.
“Online Networking and Minority Rights: LGBT Communities Use Social
Media to Organise Despite Threats of Violence,” Inside Indonesia.
Hisyam Ad dien. Israel Menjadi Surga Bagi Komunitas
Lesbian, Gay, Bisexual & TransgenderDunia.
http://www.globalmuslim.web.id/2012/05/israel-menjadi-surga-bagi-
komunitas.html diakses pada tanggal 25 April 2015 pada
pukul 19.07 WIB
http://www.id.undp.org/content/dam/indonesia/docs/LGBT/Indonesia
%20report,%2027%20May%2014_ID_FINAL_Bahasa.pdf diakses pada
tanggal 25 April 2015 pada pukul 19.28 WIB
http://www.independent.co.uk/life-style/love-sex/taboo-tolerance/the-five-
most-improved-places-for-gay-tolerance-932635.html diakses pada
tanggal 25 April 2015 pada pukul 19.13 WIB
http://www.insideindonesia.org/feature-editions/online-networking-and-
minority-rights-9 diakses pada tanggal 25 April 2015 pada
pukul 19.53 WIB
http://www.state.gov/documents/organization/134449.pdf diakses
pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 20.01 WIB
Liang, Jamison. 2010. “Homophobia on the Rise: Recent Attacks on
Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender Meetings Reveal the Growing
Influence of Islamist Groups and Highlight Unequal Protection of
Citizenship Rights, Inside Indonesia 100
http://www.insideindonesia.org/weekly-articles/homophobia-on-the-rise
diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 19.41 WIB
LGBT Rights. The Association for Civil Rights in Israel
http://www.acri.org.il/en/category/the-right-to-equality/lgbt-rights/
diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 21.07 WIB
“Summary of the Principal Laws Related to Education". Israel
Ministry of Foreign Affairs.
http://web.archive.org/web/20050327232901/http://www.mfa.gov.il/
MFA/MFAArchive/2000_2009/2003/1/
Summary+of+the+principal+laws+relating+to+educatio.htm diakses
pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 22.07 WIB
"The Israeli Matriculation Certificate". United States-Israel
Educational Foundation via the University of Szeged
University Library. January 1996. http://www.bibl.u-
szeged.hu/oseas/bagrut.html diakses pada tanggal 25 April
2015 pada pukul 21.32 WIB