peran duta wisata dalam strategi pemasaran pariwisata di ...

15
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 1204-1218 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 PERAN DUTA WISATA DALAM STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA DI KOTA SAMARINDA (STUDI KASUS DUTA WISATA SAMARINDA 2017) Rismawati 1 Ringkasan Penelitian ini berfokus pada peran yang telah dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda berdasarkan strategi pemasaran pariwisata yang telah diterapkan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda yaitu publikasi langsung, publikasi melalui pameran dan expo, dan promosi melalui sosial media. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Analisis data pada penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, dimana data yang di dapat akan di analisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Duta Wisata Kota Samarinda memasarkan pariwisata dengan promosi dan publikasi. Duta Wisata Kota Samarinda membuat program “Children for Tourism” sebagai kegiatan sosialisasi yang merupakan wisata edukasi dan rekreasi untuk kalangan pelajar sebagai calon penerus bangsa. Selain itu, Duta Wisata Kota Samarinda juga sebagai marketing communication dan public relaltion dari Dinas Pariwisata Kota Samarinda bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Samarinda. Duta Wisata Kota Samarinda juga sebagai bagian dari Kehumasan di Dinas Pariwisata Kota Samarinda dalam keterbukaan informasi mengenai pariwisata yang ada di Kota Samarinda. Untuk lebih mengoptimalkan peran Duta Wisata Kota Samarinda, Dinas Pariwisata Kota Samarinda dapat membuat kontrak kerja dengan Duta Wisata Kota Samarinda yang di dalamnya terdapat Standart Operational Procedure (SOP) sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Duta Wisata. Kata Kunci : Peran, Duta Wisata, Strategi Pemasaran Pariwisata Pendahuluan Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia yang memiliki pengaruh penting dalam perkembangan dan pembangunan suatu negara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembangunan serta pengembangan dalam sektor pariwisata di berbagai negara. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (diolah kembali oleh Asdep Kemenpar), kenaikan jumlah kunjungan wisatawan juga terjadi di salah satu provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan Timur. 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Transcript of peran duta wisata dalam strategi pemasaran pariwisata di ...

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 1204-1218 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

PERAN DUTA WISATA DALAM STRATEGI

PEMASARAN PARIWISATA DI KOTA SAMARINDA (STUDI KASUS DUTA WISATA SAMARINDA 2017)

Rismawati 1

Ringkasan

Penelitian ini berfokus pada peran yang telah dilakukan oleh Duta

Wisata Kota Samarinda berdasarkan strategi pemasaran pariwisata yang telah

diterapkan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda yaitu publikasi langsung,

publikasi melalui pameran dan expo, dan promosi melalui sosial media.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Analisis data

pada penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif yang dikembangkan

oleh Miles dan Huberman, dimana data yang di dapat akan di analisis dengan

cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Duta Wisata Kota

Samarinda memasarkan pariwisata dengan promosi dan publikasi. Duta

Wisata Kota Samarinda membuat program “Children for Tourism” sebagai

kegiatan sosialisasi yang merupakan wisata edukasi dan rekreasi untuk

kalangan pelajar sebagai calon penerus bangsa. Selain itu, Duta Wisata Kota

Samarinda juga sebagai marketing communication dan public relaltion dari

Dinas Pariwisata Kota Samarinda bagi calon wisatawan yang akan

berkunjung ke Kota Samarinda. Duta Wisata Kota Samarinda juga sebagai

bagian dari Kehumasan di Dinas Pariwisata Kota Samarinda dalam

keterbukaan informasi mengenai pariwisata yang ada di Kota Samarinda.

Untuk lebih mengoptimalkan peran Duta Wisata Kota Samarinda, Dinas

Pariwisata Kota Samarinda dapat membuat kontrak kerja dengan Duta Wisata

Kota Samarinda yang di dalamnya terdapat Standart Operational Procedure

(SOP) sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Duta Wisata.

Kata Kunci : Peran, Duta Wisata, Strategi Pemasaran Pariwisata

Pendahuluan

Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia yang memiliki

pengaruh penting dalam perkembangan dan pembangunan suatu negara. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya pembangunan serta pengembangan dalam sektor

pariwisata di berbagai negara. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan

Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (diolah kembali oleh Asdep

Kemenpar), kenaikan jumlah kunjungan wisatawan juga terjadi di salah satu

provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan Timur.

1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1205

Dalam hal kontribusi yang sudah dilakukan oleh duta wisata untuk

pariwisata di Kota Samarinda, duta wisata saat ini telah melakukan beberapa

kegiatan kepariwisataan di Samarinda seperti penyuluhan aksi sadar wisata di

Desa Budaya Pampang, Mahakam Lampion Garden, Kapal Pesut Etam, serta

program Children for Tourism sebanyak 3 kali selama masa periode jabatan di

tahun 2017.

Selain peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, dari kegiatan

edukasi dan rekreasi yang dilakukan oleh duta wisata Kota Samarinda mampu

memberikan ide baru bagi pelaku usaha pariwisata khususnya di sungai

mahakam. Terbukti dengan adanya penambahan Kapal Wisata “Patin

Mahakam” sebagai kapal ke – 4 yang menjelajah perairan sungai mahakam.

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata Kota

Samarinda kepada duta wisata yaitu strategi pemasaran interaksi dengan

berfokus pada promosi dan publikasi. Berdasarkan kedua bentuk fokus strategi

pemasaran pariwisata tersebut, duta wisata Kota Samarinda telah melakukan

berbagai promosi melalui sosial media serta berkunjung ke kampus dan sekolah

untuk melakukan publikasi secara langsung mengenai pariwisata di Kota

Samarinda.

Selain itu, duta wisata Kota Samarinda juga melaksanakan perannya

dalam strategi pariwisata dengan ikut membantu melakukan promosi pariwisata

dalam kegiatan pameran dan expo yang merupakan salah satu bentuk strategi

pemasaran pariwisata di Kota Samarinda. Pameran dan expo juga merupakan

kegiatan rutin Dinas Pariwisata Kota Samarinda dalam rangka

menyebarluaskan informasi mengenai pariwisata daerah.

Berdasarkan masalah yang telah di paparkan di atas, peneliti ingin

mengetahui lebih lanjut mengenai kontribusi yang diberikan duta wisata

terhadap Kota Samarinda selama masa jabatannya sebagai promotor wisata

dengan menganalisis “Peran Duta Wisata Dalam Strategi Pemasaran

Pariwisata di Kota Samarinda (Studi Kasus Duta Wisata Samarinda

2017)”.

Kerangka Dasar Teori

Strategi Pemasaran

Kotler dan Amstrong (2008), mendefinisikan bahwa strategi pemasaran

adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai

dan memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. Kurtz

(2008), mendefinisikan bahwa strategi pemasaran adalah keseluruhan program

perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan

membangun kombinasi elemen dari marketing mix (produk, distribusi, promosi,

dan harga).

Strategi Pemasaran Pariwisata Kotler dan Amstrong (2008), mendefinisikan bahwa strategi pemasaran

pariwisata adalah suatu kumpulan perencanaan alat pemasaran taktis terkendali

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1206

yang dipadukan perusahaan atau kelompok industri pariwisata untuk

menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran.

Pariwisata

Menurut I Gede dan Diarta (2009), mendefinisikan bahwa pariwisata

sebagai layanan khusus yang menyediakan produk layanan atau jasa.

Sedangkan menurut Spillane dalam Wahid (2015), mendefinisikan bahwa

pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara,

dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan

atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingungan hidup dalam dimensi sosial,

budaya, alam, dan ilmu.

Duta Wisata

Armstrong (2009), mendefinisikan bahwa duta adalah seseorang yang

dianggap untuk mewakili suatu aktivitas, organisasi ataupun suatu perusahaan.

Sedangkan menurut Stefina (2013), mendefinisikan bahwa duta adalah

seseorang yang ahli atau menjadi panutan dalam suatu bidang khusus.

Soeharso (2013), duta adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah

dari duta besar, namun dalam menyelesaikan segala persoalan dia diharuskan

berkonsultasi dengan pemerintah yang berkaitan dengan kedutaannya.

Definisi Konsepsional Definisi konsepsional adalah suatu pemikirian umum yang

menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan

menentukan variabel-variabel yang akan saling berhubungan.

Definisi konsepsional dalam penelitian ini adalah:

1. Peran Duta Wisata

Peran duta wisata adalah suatu bentuk dari pelaksanaan hak dan kewajiban

oleh duta wisata dalam mengenalkan pariwisata yang ada di Kota Samarinda.

2. Strategi Pemasaran Pariwisata

Strategi pemasaran pariwisata adalah suatu sistem promosi yang di buat oleh

Dinas Pariwisata Kota Samarinda dalam memasarkan atau mengenalkan

potensi wisata yang ada di Kota Samarinda.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif

yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan dengan trianggulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna daripada generalisasi.

Adapun yang dijadikan fokus pada penelitian ini, yaitu:

1. Peran duta wisata Kota Samarinda 2017 dalam strategi pemasaran

pariwisata yang telah diterapkan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda:

a. Publikasi

1) Sosialisasi ke kampus

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1207

2) Sosialisasi aksi sadar wisata pada daya tarik wisata di Kota Samarinda

3) Publikasi melalui pameran dan expo

b. Promosi

1) Promosi melalui media sosial

2) Kegiatan Children for Tourism

2. Strategi pemasaran pariwisata oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda:

a. Publikasi langsung

b. Publikasi melalui pameran dan expo

c. Promosi melalui media internet

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Deskripsi Informan Penelitian

Adapun informan kunci dan informan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel Data Informan

NO. NAMA JABATAN

1. Renaldy Kyfen Kapoyos Duta Wisata Putra tahun 2017

2. Pamela Dhisny Nugroho Duta Wisata Putri tahun 2017

3. H. M. Faisal, S.Sos, M.Si Kepala Dinas Pariwisata Kota

Samarinda

4. Muhammad Rizal, ST, MM Kepala Seksi Promosi Berbasis

Kegiatan dan Pameran – Dinas

Pariwisata Kota Samarinda

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Samarinda

Deskripsi Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, data dan informasi di peroleh untuk mengetahui

bagaimana keterlibatan Duta Wisata periode 2017 - 2018 dalam strategi

pemasaran pariwisata di Kota Samarinda yang telah diterapkan oleh Dinas

Pariwisata Kota Samarinda. Duta Wisata Kota Samarinda sebagai pendukung

kegiatan humas yang terdapat di Dinas Pariwisata Kota Samarinda memiliki

peranan penting dalam upaya meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung

ke Kota Samarinda dengan kegiatan pemasaran pariwisata yang di lakukan.

Pemilihan Duta Wisata dilakukan dengan berbagai harapan untuk Kota

Samarinda, adapun harapan yang di inginkan kepada Duta Wisata Kota

Samarinda berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan adalah sebagai

berikut:

“Harapan saya untuk Duta Wisata tetap memperkenalkan,

mempromosikan wisata - wisata yang ada di wilayah Samarinda.

Karena, kalau sumber daya alam itu pasti habis, tapi untuk wisata tidak

akan pernah habis, jadi itu adalah PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1208

paling bagus untuk kita tingkatkan dan untuk kita promosikan”,

(Wawancara dengan Bapak M. Rizal ST, MM, Kepala Seksi Promosi Berbasis Kegiatan dan Pameran dalam Bidang Pemasaran Pariwisata di

Dinas Pariwisata Kota Samarinda, 25 April 2018).

Selain untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), Duta Wisata

juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan pada generasi muda, seperti

yang di jelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda pada

wawancara yang peneliti lakukan sebagai berikut:

“Harapannya yaitu Duta Wisata mampu menjadi seorang agen

perubahan di generasi muda, walaupun sudah tidak menjadi seorang

Duta Wisata, tetapi tetap menjadi agen perubahan di lingkungannya.

Dan itu di buktikan oleh generasi 5 tahun sebelumnya yang masih tetap

aktif dalam mempromosikan pariwisata”, (Wawancara dengan Bapak H.

Muhammad Faisal, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata Kota

Samarinda, 30 April 2018).

Berdasarkan jawaban dari informan di atas, untuk kedepannya Duta

Wisata Kota Samarinda saat sudah tidak menjabat di harapkan tetap

mengenalkan pariwisata yang ada di Kota Samarinda kepada masyarakat.

Harapan tersebut telah di buktikan oleh Duta Wisata Kota Samarinda di tahun –

tahun sebelumnya yang tetap aktif dalam bidang kepariwisataan, juga turut

serta dalam beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Dinas

Pariwisata Kota Samarinda.

Peran Duta Wisata Kota Samarinda

Dinas Pariwisata Kota Samarinda melalui Bidang Pemasaran Pariwisata

mempercayakan Duta Wisata sebagai pendukung kegiatan promosi pariwisata

melalui internet. Hal ini di sampaikan sesuai dengan wawancara sebagai

berikut:

“Duta Wisata sangat berperan, jadi adanya Duta Wisata ini mereka

(Duta Wisata) memperkenalkan untuk wisata atau destinasi yang ada di

Samarinda. Karena Duta Wisata yang menang di wilayah Kota

Samarinda akan melanjutkan ke tingkat provinsi. Jika menang lagi, mereka (Duta Wisata) akan melanjutkan ke tingkat nasional. Duta

Wisata kita sebut generasi milenial, generasi yang penuh dengan dunia

internet. Mereka (Duta Wisata) banyak main di sosial media, jadi anak -

anak muda itu merupakan wadah kita untuk menyampaikan informasi

tentang wisata yang ada di Samarinda”, (Wawancara dengan Bapak M.

Rizal ST, MM, Kepala Seksi Promosi Berbasis Kegiatan dan Pameran

dalam Bidang Pemasaran Pariwisata di Dinas Pariwisata Kota

Samarinda, 25 April 2018).

Dari data hasil wawancara yang peneliti dapat dengan Kepala Seksi

Promosi Berbasis Kegiatan dan Pameran, terlihat bahwa peran Duta Wisata

Kota Samarinda yaitu melakukan pemasaran mengenai pariwisata melalui

promosi media internet. Hal tersebut juga di dukung dengan fakta bahwa Duta

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1209

Wisata merupakan ikon daya tarik dalam lingkukangan anak muda, seperti

hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata sebagai berikut:

“Duta Wisata pasti berperan, walaupun hanya sedikit. Beberapa

kegiatan yang kami (Dinas Pariwisata Kota Samarinda) laksanakan dari

(bulan) Mei (2017) sampai (bulan) Mei (2018) ada 10 hingga 20 event

yang di ikuti, tapi tidak sebanyak tahun lalu. Kalau tidak ada mereka

(Duta Wisata), saya kehilangan ikon, sulit menarik daya tarik anak

muda”, (Wawancara dengan Bapak H. Muhammad Faisal, S.Sos, M.Si,

Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda, 30 April 2018).

Duta Wisata sebagai ikon daerah dan anak muda diharapkan dapat

menarik minat anak muda khususnya untuk bersama mengenalkan pariwisata

yang ada di Kota Samarinda melalui berbagai kegiatan yang di laksanakan oleh

Dinas Pariwisata Kota Samarinda.

Peran Duta Wisata Kota Samarinda Dalam Publikasi Langsung

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan kunci

mengenai peran Duta Wisata dalam strategi pemasaran pariwisata di Kota

Samarinda kepada Duta Wisata periode tahun 2017 – 2018 diperoleh hasil yang

hampir serupa antara jawaban Duta Wisata putra dan putri.

Ketika peneliti bertanya mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan

dalam pemberian informasi melalui publikasi secara langsung kepada

wisatawan, Duta Wisata berpendapat bahwa pemberian informasi secara

langsung dapat dilakukan dengan cara sosialisasi melalui kegiatan yang telah

dibuat. Hal ini disampaikan seperti hasil wawancara sebagai berikut:

“Saya melakukan sosialisasi dalam memberikan informasi mengenai

pariwisata di Kota Samarinda, khususnya kepada anak – anak melalui

program Children for Tourism, karena anak – anak merupakan investasi

masa depan. Selain melalui program tersebut, sosialisasi juga di lakukan

di objek daya tarik wisata seperti Desa Budaya Pampang, Rumah Tua,

dan Rumah Adat Tongkonan”, (Wawancara dengan Renaldy Kyfen

Kapoyos, 03 Mei 2018).

Melalui sosialisasi yang dilakukan, Duta Wisata membuat program

berupa Children for Tourismdimana program tersebut berfokus pada anak –

anak yang masih golongan pelajar untuk mendapatkan wawasan melalui wisata

edukasi sekaligus rekreasi, tanggapan yang diterima yaitu berupa kesenangan

tersendiri bagi calon wisatawan yang mendapatkan informasi. Hal ini

disampaikan seperti hasil wawancara sebagai berikut:

“Mereka sangat senang, karena kami juga menyelipkan games agar

sosialisasi lebih asik dan dapat di terima oleh anak – anak”,

(Wawancara dengan Renaldy Kyfen Kapoyos, 03 Mei 2018).

Selain melalui sosialisasi, Duta Wisata juga memberikan informasi

kepada calon wisatawan dengan cara memberikan brosur mengenai objek

wisata di Kota Samarinda dan juga maps kepada calon wisatawan sekaligus

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1210

penjelasan mengenai daya tarik wisata yang ada di Kota Samarinda. Hal ini

disampaikan seperti hasil wawancara sebagai berikut:

“Sesuai dengan pengalaman saya, saya memberikan informasi melalui

maps dan brosur yang berisi daftar – daftar objek wisata di Kota

Samarinda. Saya juga memberikan penjelasan dan gambaran yang

menarik kepada calon wisatawan agar tertarik untuk berkunjung ke Kota

Samarinda. Tanggapan yang diberikan oleh calon wisatawan juga

positif”, (Wawancara dengan Pamela Dhisny Nugroho, 06 Mei 2018).

Dengan memberikan brosur dan maps, calon wisatawan dapat membaca

secara singkat dan melihat gambaran mengenai potensi pariwisata yang ada di

Kota Samarinda. Dengan cara tersebut, tanggapan yang diberikan oleh

wisatawan juga sangat positif karena calon wisatawan mendapatkan informasi

yang lebih jelas.

Peran Duta Wisata Kota Samarinda Dalam Publikasi Melalui Pameran dan

Expo

Selain melakukan publikasi secara langsung, peneliti juga bertanya

apakah Duta Wisata Kota Samarinda memasaran pariwisata melalui kegiatan

pameran dan expo kepada calon wisatawan, Duta Wisata Kota Samarinda

memberi tanggapan wawancara sebagai berikut:

“Tentunya kami sudah sering melakukan publikasi melalui pameran dan

expo, karena melalui pameran dan expo orang – orang yang ingin tau

mengenai pariwisata akan datang dan cepat dalam menerima informasi

yang kami berikan. Untuk kegiatan pameran dan expo, kami telah

melakukannya baik di Kalimantan Timur maupun luar daerah. Pameran

dan expo juga sangat efetif untuk menarik wisatawan, karena mayoritas

dari wisatawan nusantara lebih menyukai kegiatan pameran dan expo

yang lebih bervariasi”, (Wawancara dengan Renaldy Kyfen Kapoyos, 03

Mei 2018).

Berdasarkan jawaban informan kunci di atas, menjelaskan bahwa

kegiatan pameran dan expo yang dilakukan di Kota Samarinda maupun diluar

Kota Samarinda termasuk efektif karena mampu menarik wisatawan,

khususnya wisatawan nusantara yang bukan masyarakat lokal Kota Samarinda

lebih menyukai pameran dan expo untuk lebih mengenal pariwisata di Kota

Samarinda. Namun calon wisatawan tidak hanya menyukai pameran dan expo

karena alasan adanya Duta Wisata yang menarik untuk dilihat dan memberi

penjelasan, calon wisatawan merasa senang tergantung bagaimana tampilan

dari kegiatan pameran dan expo tersebut, seperti yang dijelaskan oleh informan

kunci sebagai berikut:

“Tetapi semua tergantung bagaimana cara memasarkan dan apa yang

kita tampilkan dalam expo serta cara penyampainnya kepada calon

wisatawan”, (Wawancara dengan Pamela Dhisny Nugroho, 06 Mei

2018).

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1211

Berdasaran hasil wawancara peneliti dengan Duta Wisata mengenai

publikasi melalui pameran dan expo, Duta Wisata menjelaskan bahwa

memasarkan pariwisata melaui pameran dan expo mampu menarik wisatawan

karena wisatawan ingin mendapatkan informasi secara langsung dan lebih baik

serta menarik.

Peran Duta Wisata Kota Samarinda Dalam Promosi Melalui Media Internet

Selain memasarkan pariwisata di Kota Samarinda dengan cara

publikasi, peneliti juga menanyakan kepada Duta Wisata Kota Samarinda

apakah juga melakukan promosi yang melalui media internet, dan Duta Wisata

Kota Samarinda memberikan tanggapan sebagai berikut:

“Kami menggunakan media internet untuk mempromosikan pariwisata di

Kota Samarinda, kami menggunakan facebook, instagram, dan youtube.

Tentunya lebih efektif karena untuk sosialisasi kita hanya menjangkau

segmen yg kita tuju, sedangkan untuk media internet kita dapat

menjangkau semua segmen. Dan informasi dapat diterima dengan cepat

serta dibagikan, sehingga orang lain dapat mengetahui informasi tentang

pariwisata di Kota Samarinda”, (Wawancara dengan Renaldy Kyfen Kapoyos, 03 Mei 2018).

Pemberian informasi mengenai pariwisata melalui media internet di

anggap lebih efektif oleh Duta Wisata karena dapat menjangkau semua

segmentasi pasar, tidak hanya anak – anak sesuai target dalam sosialisasi yang

pihak Duta Wisata lakukan.

Pembahasan

Duta Wisata Kota Samarinda merupakan putra – putri generasi muda

yang ada di Kota Samarinda. Dalam hal ini, peran Duta Wisata yaitu sebagai

pendukung aktivitas pemasaran pariwisata di Dinas Pariwisata Kota Samarinda

yang bertugas untuk melakukan kegiatan edukasi, promosi dan sosialisasi usaha

pengembangan pariwisata yang ada di Kota Samarinda. Terlepas dari perannya

sebagai pendukung aktivitas pemasaran pariwisata, Duta Wisata juga

merupakan ikon wisata Kota Samarinda atau disebut juga brand ambassador.

Peran Duta Wisata Dalam Strategi Pemasaran Pariwisata Publikasi

Duta Wisata Kota Samarinda berada di bawah naungan Dinas Pariwisata

Kota Samarinda. Peran Duta Wisata sebagai bentuk pendukung strategi

pemasaran pariwisata adalah bertanggung jawab memberikan pelayanan dan

keterbukaan informasi kepada masyarakat serta membangun komunikasi

dengan masyarakat agar mendapat citra dan kesan yang positif mengenai

aktivitas pemasaran yang dilakukan.

Peran Duta Wisata dalam kegiatan publikasi ini termasuk dalam salah

satu faktor dari strategi pemasaran pariwisata yang ada, yaitu “What is the

goverment attitude toward, and treatment of tourism?”. Yaitu menjelaskan

keterlibatan pemerintah terhadap pariwisata yang berkembang, keterlibatan

tersebut dapat diberikan berupa tindakan langsung atau sebagai pemberi

kebijakan.

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1212

Dalam penelitian ini, keterlibatan pemerintah dalam peran Duta Wisata

yaitu sebagai pemberi kebijakan. Dinas Pariwisata Kota Samarinda sebagai

Dinas Pemerintahan terkait, memberikan kebijakan dalam bentuk tugas yang

telah terkonsep dalam strategi pemasaran pariwisata, kemudian Duta Wisata

dalam kegiatan publikasi bertindak sebagai Humas Dinas Pariwisata Kota

Samarinda diharapkan mampu memenuhi tugas dan tanggung jawab yang ada

dalam strategi pemasaran pariwisata melalui peran yang dijalankan.

Berdasarkan bentuk peran di atas tanggung jawab yang di miliki oleh

Duta Wisata dari peran publikasi dapat di kaitkan dalam teori peran Humas

Pemerintah menurut Dimock dan Koening (2010), bahwa salah satu fungsi

Humas Pemerintahan yaitu memberikan pelayanan dan keterbukaan informasi

kepada masyarakat, Duta Wisata Kota Samarinda berupaya memberikan

informasi terkait dengan kegiatan yang dilakukan, promosi potensi wisata dan

event yang di jalankan melalui publikasi dan promosi yang dilakukan melalui

akun media sosial instagram yang memuat foto dokumentasi dan keterangan

terkait dengan kegiatan atau deskripsi objek wisata. Hal tersebut di lakukan

agar masyarakat dan calon wisatawan dapat mengetahui aktivitas yang di

lakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda maupun Dinas Pariwisata Kota

Samarinda melalui informasi yang di berikan di media sosial.

Menurut Dimock dan Koening (2010), beberapa tugas Humas

Pemerintahan meliputi:

1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang

pelayanan masyarakat, kebijakan serta tujuan yang akan di capai oleh

pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.

2. Menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam

partisipasinya untuk ikut serta dalam pelaksanaan program pembangunan di

berbagai bidang sosial, budaya, dan ekonomi.

3. Menjadi komunikator sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam

menjembatani kepentingan instansi pemerintah dan menampung aspirasi

masyarakat, serta mempertahankan keinginan publik di lain pihak.

Dari data hasil wawancara menunjukkan bahwa usaha yang di bangun

oleh Duta Wisata Kota Samarinda untuk terus memberikan informasi yang

sebenar – benarnya. Namun, terkait dengan keterbukaan informasi yang

dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda tersebut hanya mencangkup

kegiatan yang dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda yaitu, mengenalkan

potensi wisata dan kegiatan promosi yang dilakukan bersama Dinas Pariwisata

Kota Samarinda saja. Sedangan untuk informasi terkait dengan kebijakan dan

peraturan pemerintah yang menyangkut pariwisata tidak termasuk dalam tugas

dan peran Duta Wisata Kota Samarinda untuk menyampaikan hal tersebut. Hal

tersebut juga karena Duta Wisata Kota Samarinda yang berada dibawah

pengawasan Dinas Pariwisata Kota Samarinda tidak memiliki kontrak kerja

yang di dalamnya terdapat Standart Operating Procedure (SOP) sehingga

dalam menjalankan perannya, Duta Wisata Kota Samarinda kurang terarah dan

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1213

hanya lebih banyak menjalankan kegiatan berdasarkan kebiasaan apa yang

sudah dijalankan oleh Duta Wisata Kota Samarinda di tahun – tahun

sebelumnya. Dalam perannya sebagai pendukung Humas Pemerintahan, Duta

Wisata Kota Samarinda juga berupaya untuk menampung aspirasi masyarakat

melalui kegiatan sosialasasi.

Peran Duta Wisata Sebagai Marketing Communication dan Public Relation

dalam Kegiatan Sosialisasi

Marketing communication merupakan kegiatan yang menunjang

terjadinya pemasaran, khususnya pemasaran dalam hal kepariwisataan.

Adapaun bentuk kegiatan yang terdapat dalam komunikasi pemasaran yaitu:

1. Membuat event yang bertujuan untuk promosi

2. Bekerjasama dalam sebuah event sebagai sponsorship

3. Membuat event rutin setiap bulan

4. Membuat event di hari besar

Dalam kegiatan marketing communication yang dilakukan oleh Duta

Wisata Kota Samarinda, didalamnya terdapat peran sebagai public relation

dimana Duta Wisata Kota Samarinda telah berperan dalam aktivitas pariwisata

dengan cara melakukan promosi dan publikasi kepada calon wisatawan namun

belum sepenuhnya melakukan kegiatan komunikasi pemasaran seperti yang

disebutkan. Duta Wisata Kota Samarinda hanya melakukan beberapa aktivitas

yang berkaitan dengan marketing communication, diantaranya adalah promosi

dan publikasi baik secara langsung dengan calon wisatawan ataupun dalam

suatu kegiatan. Kegiatan yang dilakukan oleh Duta Wisata merupakan kegiatan

yang bertujuan untuk mengenalkan budaya dan potensi wisata yang ada di Kota

Samarinda. Selain untuk mengenalkan budaya dan potensi wisata, kegiatan

yang dilakukan juga bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk menjaga

potensi wisata dan melestarikan kebudayaan yang ada di Kota Samarinda.

Kegiatan marketing communication yang dilakukan oleh Duta Wisata

berupa sosialisasi ke kampus yang bertujuan untuk mengenalkan pariwisata

yang ada di Kota Samarinda. Selama masa jabatan periode tahun 2017 – 2018,

Duta Wisata Kota Samarinda telah melakukan sosialisasi sebanyak 3 kali ke

fakultas yang ada di Kota Samarinda, yaitu Fakultas Hukum Universitas

Mulawarman, FMIPA Universitas Mulawarman, dan FKIP Bahasa Inggris

Universitas Mulawarman.

Selain kegiatan sosialisasi di kampus, Duta Wisata Kota Samarinda juga

melakukan kegiatan sosialisasi aksi sadar wisata pada daya tarik wisata yang

ada di Kota Samarinda. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan dengan tujuan

agar masyarakat sekitar objek daya tarik wisata mendapatkan ide atau

pemikiran baru mengenai penghasilan yang di dapatkan selama bertempat

tinggal di kawasan daerah daya tarik wisata tersebut. Beberapa objek daya tarik

wisata yang dilakukan sosialisasi aksi sadar wisata yaitu Desa Budaya

Pampang, Kampung Tenun dan juga kawasan sekitar Mahakam Lampion

Garden (Tepian).

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1214

Namun dari kegiatan marketing communication yang dilakukan oleh

Duta Wisata Kota Samarinda dapat dikatakan belum optimal, hal ini

dikarenakan kurangnya anggaran dana yang memadahi untuk melakukan

banyak kegiatan. Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari Kepala

Dinas Pariwisata Kota Samarinda, beliau mengatakan bahwa Dinas Pariwisata

tidak banyak memiliki anggaran dana untuk kegiatan yang akan dilakukan oleh

Duta Wisata Kota Samarinda, Dinas Pariwisata Kota Samarinda menyerahkan

kepada Duta Wisata dalam menjalankan program yang akan dilakukan. Sumber

pemasukan Duta Wisata Kota Samarinda hanya berasal dari uang kas dan

pencairan dana yang dilakukan melalui sponsorship yang didapatkan selama

adanya suatu kegiatan yang berlangsung. Hal tersebut yang membuat aktivitas

yang dilakukan tidak dapat berjalan dengan maksimal.

Karena kurangnya anggaran, maka Duta Wisata tidak sepenuhnya

melakukan kegiatan mareting communication dengan baik. Dimana dalam

kegiatan marketing communication yang didalamnya terdapat banyak hal

terkait pengadaan event, Duta Wisata Kota Samarinda belum melakukan hal

tersebut dengan baik karena hanya memiliki satu program sendiri yaitu

Children for Tourism dan tidak dilakukan rutin setiap bulan.

Dalam kegiatan marketing communication yang dilakukan oleh Duta

Wisata Kota Samarinda, didalamnya terdapat peran sebagai public relation

dimana Duta Wisata Kota Samarinda telah berperan dalam aktivitas pariwisata

dengan cara melakukan promosi dan publikasi kepada calon wisatawan.

Peran Duta Wisata Dalam Strategi Pemasaran Pariwisata Bentuk Promosi

dan Kegiatan Children for Tourism

Menurut Farisya (2013), duta wisata adalah pemuda – pemudi yang

dipilih melalui proses seleksi dengan berbagai tahap. Duta wisata diharapkan

menjadi sosok yang mampu bekerjasama dengan pemerintah terkait yaitu Dinas

Pariwisata Kota Samarinda untuk ikut mempromosikan potensi pariwisata yang

ada.

Duta Wisata Kota Samarinda merupakan wakil dari generasi muda yang

cerdas dan berbudaya. Berbudaya berarti Duta Wisata Kota Samarinda sebagai

generasi muda yang turut melestarikan dan menjaga budaya serta adat istiadat

yang ada di Kota Samarinda.

Sebagai cerminan untuk generasi muda cerdas dan dinamis, Duta Wisata

Kota Samarinda telah melalui tahap pemilihan dan seleksi Duta Wisata yang

diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda. Selain itu, Duta Wisata

Kota Samarinda juga membekali diri dengan public speaking, personal

branding, dan pengetahuan yang luas khususnya mengenai pariwisata di Kota

Samarinda. Sebagai ikon dalam generasi muda, duta wisata setelah tidak

menjabat lagi diharapkan tetap mampu menjaga sikap dan sifat

keramahaannya, serta tetap memberikan inspirasi dan inovasi maupun ide baru

dalam ruang lingkup pariwisata di Kota Samarinda.

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1215

Duta Wisata telah menjadi pelopor akan pentingnya sadar wisata, hal ini

dibuktikan dengan adanya kegiatan sosialisasi aksi sadar wisata yang dilakukan

oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda dengan melibatkan Duta Wisata Kota

Samarinda sebagai pelopornya. Duta Wisata Kota Samarinda juga menjadi

salah satu faktor dalam kemajuan dunia pariwisata yang ada di Samarinda. Dari

kegiatan yang dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda, dapat dikatakan

Duta Wisata Kota Samarinda menjadi sarana dan prasarana masyarakat untuk

mengenal segala hal dalam pariwisata. Hal ini berkaitan dengan kegiatan yang

dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda yang memberikan brosur kepada

calon wisatawan, lalu menjelaskan mengenai kepariwisataan yang ada di Kota

Samarinda sesuai dengan isi brosur yang ada.

Selain itu, pembentukan program Children for Tourism juga merupakan

bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda, dimana

program Children for Tourism lebih di khususkan kepada kalangan pelajar agar

pelajar tersebut mendapatkan tambahan wawasan mengenai pariwisata,

sekaligus sebagai wisata edukasi rekreasi karena program Children for Tourism

dilakukan menggunakan Kapal Wisata menyusuri Sungai Mahakam.

Adanya program Children for Tourism yang dilakukan menggunakan

Kapal Wisata menyusuri Sungai Mahakam menambah dampak positif bagi

Kota Samarinda, khususnya bagi masyarakat lokal. Dampaknya yaitu adanya

peningkatan minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Samarinda, dampak

tersebut juga memberikan pemikiran baru bagi masyarakat lokal untuk

menambah Kapal Wisata. Penambahan Kapal Wisata tentunya dikarenakan

adanya peluang bisnis baru yang dianggap mampu meningkatkan kesejahtraan

dan kualitas suatu daerah. Hingga saat ini, Kota Samarinda memiliki 5 (lima)

Kapal Wisata yang menjelajah perairan Sungai Mahakam.

Duta Wisata Kota Samarinda juga melakukan promosi melalui media

internet. Dalam promosi melalui media internet, Duta Wisata menempatkan diri

sebagai promotor, dimana Duta Wisata Kota Samarinda mengenalkan

pariwisata yang ada di Kota Samarinda. Namun pada prakteknya, penggunaan

media internet khususnya media sosial pribadi dari Duta Wisata Kota

Samarinda (instagram) tidak dijalankan dengan maksimal. Duta Wisata Kota

Samarinda lebih banyak menggunggah foto pribadi daripada promosi

pariwisata yang ada di Kota Samarinda. Selain media sosial instagram, Duta

Wisata juga memiliki akun mendia sosial facebook dan youtube, namun kedua

media sosial tersebut juga kurang digunakan dalam promosi mengenai

pariwisata yang ada di Samarinda. Duta Wisata lebih mengunggah kegiatan

yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda dan setelah

kegiatan tersebut berakhir, unggahan juga dihapus dari media sosial pribadi

Duta Wisata Kota Samarinda.

Kurangnya promosi mengenai pariwisata yang ada di Kota Samarinda

melalui media sosial juga disebabkan karena Duta Wisata Kota Samarinda

terpilih menjadi Duta Wisata di tingkat provinsi dan masuk dalam 5 (lima)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1216

besar Duta Wisata Pariwisata di tingkat Nasional sebagai Duta Wisata

Pariwisata Favorit Indonesia. Hal tersebut membuat Duta Wisata tidak hanya

berfokus pada Kota Samarinda saja, namun juga Kalimantan Timur pada

umumnya.

Dari sosialisasi dan promosi melalui media sosial yang telah dilakukan,

Duta Wisata juga melakukan publikasi melalui pameran dan expo. Publikasi

melalui pameran dan expo dapat dikatakan lebih diminati oleh wisatawan

karena dikemas dalam tampilan expo yang unik dan menarik sehingga

wisatawan merasa perlu untuk berkunjung melihat pameran dan expo yang

diadakan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda. Duta Wisata Kota Samarinda

mengenalkan pariwisata melalui pameran dan expo dengan cara menerima

pengunjung dan mempersilahkan untuk mengisi buku tamu, lalu membagikan

katalog pameran kepada pengunjung. Setelah itu Duta Wisata Kota Samarinda

akan memberikan informasi mengenai kepariwisataan yang ada di Kota

Samarinda sesuai dengan katalog pameran yang telah diberikan. Duta Wisata

Kota Samarinda juga harus memiliki pengetahuan luas diluar dari materi dalam

katalog yang disediakan, hal tersebut agar jika ada pengunjung atau calon

wisatawan yang bertanya mengenai Kota Samarinda dapat dijawab dan

dijelaskan langsung oleh Duta Wisata.

Dengan adanya Duta Wisata Kota Samarinda, Dinas Pariwisata Kota

Samarinda sangat terbantu dalam hal pemasaran pariwisata. Dampak yang

didapatkan dari peran Duta Wisata khususnya Duta Wisata Kota Samarinda

tahun 2017, yaitu meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kota

Samarinda. Hal tersebut di buktikan dengan data peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan dari Dinas Pariwisata yang menunjukkan bahwa pada

tahun 2016 - 2017 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Samarinda meningkat

menjadi 1.005.653 orang dari tahun sebelumnya (2016) yang hanya mencapai

163.416 orang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan jumlah

wisatawan di Kota Samarinda dari tahun 2016 hingga tahun 2017 sebesar

515,40%.

Peningkatan jumlah kunjungan karena adanya peran Duta Wisata Kota

Samarinda dapat dilihat dari beberapa destinasi di Kota Samarinda dengan data

berdasarkan jumlah tingkat kunjungan terbanyak melalui promosi yang

dilakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda. Jumlah tingkat kunjungan

wisatawan di tahun 2017 meningkat karena adanya objek daya tarik wisata baru

yaitu Jelajah Sungai Mahakam yang mulai beroperasi pada bulan Februari 2017

– Desember 2017 terdata sebanyak 11.232 wisatawan dan terus meningkat

karena promosi dan adanya program Children for Tourism dari Duta Wisata

Kota Samarinda.

Selain Jelajah Sungai Mahakam, peningkatan jumlah kunjungan

wisatawan juga terjadi pada daya tarik wisata di Rumah Tua, Rumah Adat

Tongkonan dan Tjius Palace dimana ketiga daya tarik wisata tersebut juga

menjadi fokus promosi dan sosialisasi yang di lakukan oleh Duta Wisata Kota

Peran Duta Wisata dalam Strategi Pemasaran Pariwisata (Risma)

1217

Samarinda. Sedangkan untuk Rumah Ulin Arya dan Desa Budaya Pampang,

peningkatan jumlah kunjungan wisatawan terjadi tidak hanya karena promosi

dan sosialisasi yang di lakukan oleh Duta Wisata Kota Samarinda tetapi juga di

pengaruhi oleh sistem strategi pemasaran yang di terapkan kedua pihak daya

tarik wisata tersebut.

Khususnya untuk daya tarik wisata Rumah Ulin Arya, pihak pengelola

memberikan sarana dan prasarana serta berbagai kegiatan yang dapat dilakuan

oleh wisatawan di area daya tarik wisata Rumah Ulin Arya seperti berenang,

memancing, memberi makan hewan dan juga bermain yang mampu membuat

wisatawan yang berkunjung merasa puas.

Selain peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, dampak lain khususnya

dari kegiatan Children for Tourism yaitu adanya peluang bisnis bagi

masyarakat lokal dengan memberikan ide baru untuk menambah Kapal Wisata,

dimana Kapal Wisata tersebut dijadikan sebagai sarana transportasi bagi

wisatawan yang ingin menyusuri perairan Sungai Mahakam.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Yunas (2016), Fadillah (2015), Asshafa (2014) yang menyatakan bahwa

Duta Wisata sebagai ikon pariwisata berperan dalam kegiatan memasarkan

pariwisata yang ada di setiap daerahnya.

Penutup

Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data terkait dengan penelitian

tentang ”Peran Duta Wisata Dalam Strategi Pemasaran Pariwisata di Kota

Samarinda (Studi Kasus Duta Wisata Kota Samarinda tahun 2017)” peneliti

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Peran Duta Wisata Kota

Samarinda. a) Publikasi, Duta Wisata Kota Samarinda memberikan informasi

mengenai pariwisata di Kota Samarinda dengan cara sosialisasi pariwisata dan

juga mengikuti pameran dan expo dari Dinas Pariwisata Kota Samarinda. b)

Promosi, Duta Wisata Kota Samarinda memberikan informasi mengenai

pariwisata di Kota Samarinda melalui media internet dan membuat program

Children for Tourism. 2) Dinas Pariwisata Kota Samarinda, Strategi pemasaran

pariwisata yang dibuat oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda mampu

mencapai tujuannya untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kota

Samarinda. Strategi pemasaran pariwisata dilakukan melalui kegiatan promosi

dan publikasi yang diberikan oleh Duta Wisata Kota Samarinda mampu

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Samarinda hingga

515,40% dari tahun 2016 - 2017.

Setelah mendapatkan informasi mengenai aktivitas yang dilakukan oleh

Duta Wisata Kota Samarinda periode 2017 – 2018, maka peneliti dapat

memberikan saran sebagai berikut: 1) Dalam kegiatan publikasi dan promosi,

sudah saatnya Duta Wisata Kota Samarinda melakukan publikasi dan promosi

secara menyeluruh, tidak hanya melalui media internet namun juga melaui

media cetak dan media massa. 2) Dinas Pariwisata Kota Samarinda lebih baik

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 1204-1218

1218

membuat kontrak kerja dengan Duta Wisata Kota Samarinda yang di dalamnya

terdapat Standart Operational Procedure (SOP) yang membuat prosedur

ketentuan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3) Pemilihan Duta Wisata

Kota Samarinda selanjutnya lebih baik berusia 18 – 23 tahun. Hal tersebut

karena berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, Duta Wisata Kota

Samarinda yang masih berstatus pelajar lebih sedikit terlibat karena terhalang

oleh waktu yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.

Daftar Pustaka

Profil Kalimantan Timur. 2017. www.pariwisataaltim.com. Diakses pada 31

Desember 2017.

Satria, Ferlin. 2012. Strategi Penelitian Kualitatif. www.informasi-

pendidikan.com. Diaskses pada 04 Januari 2012.

Undang-Undang RI No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

www.kemenpar.go.id.

Wibowo, Agung Setiyo. 2012. Eksistensi Duta Wisata. www.puzzleminds.com.

Diakses pada 25 September 2012.

Anshori, Yusak. 2010. Tourism Board. Surabaya: Putra Media Nusantara.

Dewi, I. J. 2011. Implementasi dan Implikasi Kelembagaan Pemasaran

Pariwisata Yang Bertanggung Jawab (Responsible Tourism

Marketing).Yogyakarta: Pinus Book Publisher untuk Kementrian

Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Kotler and Gary Amstrong. 2008. Principle of Marketing, Seventh Edition,

Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs. New Jersey.

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2017. Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta.

Andriyani, Leliyana. 2014. Peran Duta Wisata Dalam Mempromosikan

Kebudayaan dan Pariwisata di Kalimantan Timur. Samarinda:

Universitas Mulawarman.

Asshafa, Riza. 2014. Peran Duta Wisata Mas dan Mbak Klaten Dalam

Memajukan Pariwisata di Kabupaten Klaten. Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada.

Fadillah, Tri Nurvian. 2015. Kajian Efektifitas Dimas Diajeng Sleman Sebagai

Strategi Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Sleman. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Wulandari, Prisca Kiki. 2015. Peran Pemuda Dalam Memperkenalkan Industri

Kepariwisataan dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi

Wilayah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Yunas, Annisa. 2016. Peran Duta Wisata Dalam Strategi Pemasaran

Pariwisata di Kabupaten Sleman (studi kasus duta wisata Sleman

2014). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Dinas Pariwisata Kota Samarinda. 2017. Data Peningkatan Jumlah Kunjungan

Wisatawan ke Kota Samarinda 2017.