Penggunaan kata baku/tidak baku di lingkungan sekitar

17
Makalah Penggunaan Kata Tidak Baku di Lingkungan Nama Aggota Kelompok : Iswanda Sugiyanto Didik Andi Setyo Utomo Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Transcript of Penggunaan kata baku/tidak baku di lingkungan sekitar

Makalah

Penggunaan Kata Tidak Baku di Lingkungan

Nama Aggota Kelompok :

Iswanda

Sugiyanto

Didik Andi Setyo Utomo

Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jalan A.Yani no.200A pabelan kartasura

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan yang Mah Esa atas berkat dan

rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah

ini dengan judul “Penggunaan Kata Tidak Baku di lingkungan”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Bahsa Indonesia. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian

kata baku, pengetian kata tidak baku,contoh penggunaan kata

tidak baku dalam kehidupan sehari-hari dan solusi mengurangi/

mengatasinya.Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas

perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga

makalah ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan khususnya

pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah

adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran

dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para

pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang

lain dan pada waktu mendatang.

Daftar Isi

Kata

pengantar.....................................................

.....................................................

Daftar

isi ..........................................................

.........................................................

Bab I

Pendahuluan...................................................

..................................................

1.1 Latar

belakang .................................................

.................................................

1.2 Metode Penyusunan………………………………………………………………………………………

1.3 Tujuan Penyusunan………………………………………………………………………………………..

Bab II Pembahasan…………………………………………………………………………………………………

2.1 Pengertian Kata Baku & Tidak

Baku………………………..........................................

2.2 Contoh Penggunaan Kata Tidak Baku di Lingkungan

………………………………………

2.3 Dampak Penggunaan Kata Tidak Baku di

Lingkungan……………………………………..

2.4 Solusi Untuk

Mengurangi/mengatasinya.......................................

...................

Bab III

Penutup.......................................................

...................................................

3.1

Kesimpulan ..................................................

.....................................................

3.2 Krtitik dan

Saran .......................................................

........................................

Daftar

pustaka .....................................................

.............................................

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seringkali suatu kata tidak digunakan secara cermat

sehingga merubah makna, penulisan dan pengucapanya seseorang

yang mengetahui bentuk , tetapi tidak mengetahui bentuk

bakunya berarti tidak mengetahui makna kata tersebut.Perubahan

kata terjadi akibat adanya perkembangan kata oleh para pemakai

bahasa, sedangkan bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan

pikiran manusia.

Seringkali kita juga salah dalam menulis kata dalam kalimat

dan juga kesulitan dalam membedakan kata baku dan tidak baku.

sekarang ini juga banyak penggunaan kata tidak baku menyebar

di lingkungan masyarakat seperti di papan

pengumuman,reklame,kantor-kantor,dll. Seolah itu semua menjadi

kebiasaan masyarakat.

1.2 Metode Penyusunan

Dalam penyusunan makalah ini kami menggambil beberapa

sumber untuk mendukung isi dari makalah dan kami juga

mengadakan observasi langsung di lingkungan masyarakat

tentang contoh penggunaan kata tidak baku.

1.3 Tujuan Penyusunan

Tujuan kami menyusun makalah ini adalah:

1. Memenuhi Tugas Mata Kulia Bahasa Indonesia.

2. Mampu Membedakan Kata Baku&Tidak Baku.

3. Meneliti Secara Langsung Kata Tidak Baku Di Lingkungan

4. Mencari Solusi Mengurangi/mengatasinya

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku merupakan kata yang cara pengucapanya atau

penulisannya sesuai dengan kaidah standar atau kaidah

yang dilakukan, kaidah standar yang dimaksud berupa :

Pedoman ejaan (EYD)

Tata bahasa baku,dan 

Kamus umum

Kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapannya

atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah

standartersebut.

Makna kata baku dan tidak baku secara umum maknanya sama

tetapi dalam penulisan dan pengucapannya yang berbeda jika

kata tersebut dicermati tentu pembaca akan dapat membedakan

kata baku dan tidak baku.Apa saja ciri-ciri kata baku:

Bukan merupakan ragam bahasa percakapan 

Sesuai dengan konteks kalimat yang dipakai 

Tidak terkontaminasi/tidak racu

Pemakaian imbuhan secara eksplisit

Banyak orang kurang menyetujui pemakaian bahasa “baku”

karena mereka kurang memahami makna istilah itu. Mereka

mengira bahasa yang baku selalu bersifat kaku, tidak lazim

digunakan sehari-hari, atau bahasa yang hanya terdapat di

buku. Mereka berpendirian bahwa kita cukup menggunakan bahasa

yang komunikatif, maksudnya mudah dipahami. Mereka beranggapan

bahwa penggunaan ragam baku mengakibatkan bahasa yang kurang

komunikatif dan sulit dipahami.

Bahasa yang baku tidak akan menimbulkan ketaksaan pada

pemahaman pembacanya. Ragam bahasa baku akan menuntun

pembacanya ke arah cara berpikir yang bernalar, jernih, dan

masuk akal. Bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa lain di Eropa,

bisa menjadi bahasa dunia dan bahasa komunikasi dalam ilmu

pengetahuan karena tingginya sifat kebakuan bahasa-bahasa

tersebut.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Bahasa baku atau

bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai

dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-

menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan

sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang

mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan

melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa,

pelafalan,lembaga bahasa, status hukum, serta penggunaan di

masyarakat (pemerintah, sekolah, dll)

2.2 Contoh Penggunaan Kata Tidak Baku di Lingkungan Masyarakat

Ini adalah penelitian kami di lingkungan masyarakat

tentang contoh penggunaan kata tidak baku yang banyak

ditemukan di lingkungan masyarakat dan sering kali menjadi

kebiasaan yang salah.

Disini kami menyajikan beberapa contoh penggunaan kata

tidak baku dan pembenarannyamenurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia:

Kata “STOP” dalam papan tersebut tidak baku

Kata yang baku adalah “SETOP”.

Kata “ALTERNATIVE” dalam papan tersebut TIDAK BAKU, kata yang

baku adalah “ALTERNATIF”.

Kata “AQUARIUM” dalam

papan tersebut tidak

baku, kata yang baku

adalah “AKUARIUM”.

Ini adalah contoh dari bahasa gaul yang menyimpang dari kaidah

kamus besar bahasa indonsia. Penulisan Kata “DISINI’

seharusnya tidak dirangkai dan kata yang baku adalah “DI SINI”

selain itu kata ‘’NGGAK” adalah kata tidak baku,kata bakunya

adalah “TIDAK”

Kata “PAKE” juga termasuk kata tidak baku,kata yang baku

adalah “PAKAI”.

Gambar disamping menunjukan penulisan judul

Buku yang salah karena semua huruf yang

Digunakan adalah huruf kapital, penulisan judul

Yang benar hanya setiap awal kata yang

Menggunakan huruf kapital kecuali kata hubung.

Selain itu terdapat kata “AZASI” juga termasuk

Kata tidak baku,kata yang baku adalah”ASASI”.

Penulisan kata “KOST”

tidak baku, kata yang

baku adalah ”INDEKOS” .

Penulisan “MUSHOLLA” tidak baku, kata

Yang baku adalah “MUSALA”

Penulisan kata “ FOTO

COPY “ tidak baku,kata

bakunya adalah

“FOTOKOPI”.

Penulisan singkatan “ PT.” tidak baku,

penulisan yang baku adalah “PT”

Penulisan kata “ PRAKTEK “

tidak

baku,kata yang baku adalah

“PRAKTIK“.

Penulisan kata “NOMER”

tidak baku

kata yang baku

adalah“NOMOR”.

Selain itu terdapat

kata “DO’A” tidak baku

kata yang baku adalah

“DOA”.

Penulisan kata “IJIN” tidak baku, kata

yang baku adalah “IZIN”.

2.3 Dampak Penggunaan Kata Tidak Baku di Lingkungan

Kata tidak baku banyak ditemukan di lingkungan sekitar

seolah itu semua sudah menjadi hal yang wajar karena

keberadaanya yang tidak dipermasalahkan,namun jika kita teliti

lebih dalam ternyata penggunaan kata tidak baku ini memiliki

dampak baik positif ataupun negative.

Dampak positif dari kata yang tidak baku:

- Untuk pemasangan iklan di jalan-jalan tentunya bahasaha

yang digunakan harus menarik,komunikatif,mudah

diingat,unik,dll. Sehingga kata-kata yang digunakan

banyak dari kata yang tidak baku.

- Selain itu kata tidak baku biasanya lebih singkat

sehingga tidak memerlukan tempat yang panjang,jika

dilihat dari segi ekonomisnya juga tidak memerlukan

tambahan biaya.

Kesimpulannya adalah kata tidak baku banyak digunakan dalam

iklan dan dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan atau

ekonomis.

Dampak negatif dari kata yang tidak baku:

- Kata tidak baku yang beredar di masyarakat sering

digunakan sebagai acuan pelajar sehingga menimbulkan

kebiasaan dan kesalahan.

- Kata tidak baku dapat merusak KBBI.

2.4 Solusi untuk mengurangi pemakaian kata tidak baku

Seperti yang kita tahu bahwa penggunaan kata tidak baku

sudah menjadi kebiasaan di masyarakat ditambah dengan anak

muda yang suka menggunakan bahasa gaul dari hasil ciptaan

mereka sendiri mungkin akan sulit jika kita harus selalu

menggunakan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari,namun

disini kami aakan memberikan pendapat kami tentang bagaiman

cara mengurangi penggunan kata tidak baku di lingkungan, salah

satu caranya adalah membentuk suatu lembaga sensor kata baku,

seperti halnya sensor filem maka sensor kata baku ini juga

bertugas memeriksa penggunaan kata baku yang beredar di

lingkungan,jikalau ada kata yang tidak baku harus ada

perbedaan penulisan misalnya dengan menulis miring dan

bergaris bawah. kami mengkhususkan untuk menyensor penggunaan

dalam iklan besar baik di papan iklan,iklan televisi,dll.

Mengapa hanya iklan besar? Yang dimaksud dengan iklan besar

adalah iklan yang disewakan/baliho karena jika semua iklan

pasti akan sulit mulai dari ikla kecil,iklan tukang di penggir

jalan,dll. Itu akan menambah beban dan menggapa hanya iklan?

Karena saat ini penggunaan kata tidak baku banyak terdpat

dalam iklan.

Selain itu untuk menguatkan kita juga membuat pasal

tentang kata baku”bahwasannya penggunaan kata dalam

pengiklanan wajib diperiksa oleh lembaga sensor kata baku”

jika melangga maka dikenakan hukuman penjara dan denda.

Pengenalan sejak dini kepada anak-anak mengenai kata baku

harus ditingkatkan.

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Kita harus banyak membaca buku mengenai kata baku dan

tidak bakau supaya kita dapat menggunakan kata yang baik dan

benar,

Menggunakan kata baku harus dimulai sejak dini supaya menjadi

kebiasaan dan dapat menerapakan dalam kehidupan sehari-hari.

Perlu adanya komitmen dari berbagai pihak untuk mengurangi

penggunaan kata baku di lingkungan.

3.2 kritik dan saran

Kami dari penulis menyarankan kepada para pembaca bahwa

kami menerima dengan lapang dada segala keritikan dan saran

yang bersifat membangun dari sempurnanya makalah kami ini.

Kami menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurnah

dibandinkan Tuhan Yang Maha Esa, Maka dari itu apabila

terdapat sesuatu hal dalam makalah yang saya buat ini

menyinggung ataupun tidak berkenang dalam diri pembaca, kami

minta maaf sedalam-dalamnya.