Penelitian deskriptif

15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey crossectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor- faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005). B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Arikunto (2006) menyatakan, bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas II Tambak, terdapat 3.658 Kepala Keluarga, dari jumlah penduduk sebanyak 19.650 jiwa.. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Dalam hal ini masyarakat yang berada diwilayah Puskesmas II Tambak Banyumas yang menjadi wakil untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Adapun rumusan yang digunakan untuk menentukan besar sampel dalam penelitian ini menurut Azwar dan Prihartono (2003) adalah:

Transcript of Penelitian deskriptif

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar

variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik

melalui pengujian hipotesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey

crossectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-

faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005).

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Arikunto (2006) menyatakan, bahwa populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,

gejala-gejala, nilai-nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga masyarakat yang berada di

wilayah kerja Puskesmas II Tambak, terdapat 3.658 Kepala Keluarga, dari jumlah

penduduk sebanyak 19.650 jiwa..

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto,

2006). Dalam hal ini masyarakat yang berada diwilayah Puskesmas II Tambak

Banyumas yang menjadi wakil untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Adapun

rumusan yang digunakan untuk menentukan besar sampel dalam penelitian ini

menurut Azwar dan Prihartono (2003) adalah:

2

4Lpqn

Atau 2

24Lsn

Dan

Nn

nn

1

1

Keterangan :

n : jumlah sample awal

p : sifat suatu keadaan dalam persen, jika tidak diketahui dianggap 50%

q : 100% - p

L : derajat ketepatan yang dipergunakan sebesar 10%

n1 : jumlah sample sebenarnya

N : jumlah populasi

s : Standar Deviasi yang diperkirakan di populasi

Dengan demikian dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut:

2

4Lpqn

2)1,0(5,05,04 xxn

01.01

n

100n

Nn

nn

1

1

36581001

1001

n

03,01100

1 n

03,1100

1 n

08,971 n

971 n

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 KK

a) Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat,

2007). Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah masyarakat wilayah kerja

Puskesmas II Tambak Banyumas dan bersedia menjadi responden serta

mampu berkomunikasi dengan baik.

b) Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian yang penyebabnya antara lain adalah adanya hambatan etis,

menolak menjadi responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak

memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Hidayat, 2007). Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah Bukan masyarakat wilayah kerja Puskesmas II

Tambak, tidak mampu berkomunikasi dengan baik.

3. Teknik Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling berarti teknik/ cara/ prosedur menyeleksi

populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

nonprobability sampling yaitu dengan teknik quota sampling. Quota sampling adalah

pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota

sampel secara quotum (jatah). Anggota populasi manapun yang akan di ambil tidak

menjadi soal yang penting jumlah quotum yang sudah di tetapkan dapat dipenuhi

(Notoatmodjo, 2005).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas II Tambak Kecamatan

Tambak Kabupaten Banyumas. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei – Juni

2010.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian

(Arikunto, 1998). Variabel-variabel dalam penelitian adalah meliputi :

1. Variabel Independent

Variabel Independent: Umur, Pendidikan, Status ekonomi, Pengetahuan, Jarak

tempuh, Waktu tempuh, Perilaku petugas kesehatan dan Kebutuhan kesehatan

2. Variabel Dependent

Variabel Dependent: Pemanfaatan pelayanan Puskesmas

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

Variabel Independen

1. Umur Lama waktu hidup

responden dihitung dari

ulang tahun terahir

Wawancara Kuesioner 20-29 tahun

30-39 tahun

40-49 tahun

50-59 tahun

≥ 60 tahun

Nominal

2. Status

Pendidikan

Jenjang pendidikan terahir

yang pernah di jalani oleh

responden

Ceklist Kuesioner Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

PT

Ordinal

3. Status

Ekonomi

Pendapatan tiap bulan

yang di terima responden

dan keluarganya baik dari

pekerjaan pokok atau

sampingan.

Ceklist Kuesioner Rendah

( Penghasilan <

670.000,00 /bulan )

Tinggi

( Penghasilan ≥ Rp

670.000,00 /bulan )

( UMR kota Banyumas

2010)

Ordinal

4. Pengetahuan Hal hal yang diketahui

responden tentang

pelayanan yang di berikan

oleh Puskesmas serta

kegiatannya.

Wawancara Kuesioner Tinggi

(jawaban/pernyataan

benar> 75 % )

Sedang

(jawaban/pernyataan

benar 60 - 75% )

Rendah

(jawaban/pernyataan

benar < 60% )

Ordinal

5. Jarak tempuh Jarak tempat tinggal

responden dengan

Puskesmas

Wawancara Kuesioner Dekat (≤ 1500 m)

Jauh (>1500 m)

Nominal

6. Waktu

tempuh

Waktu tempuh responden

selama perjalanan dari

rumah ke Puskesmas

Wawancara Kuesioner

Singkat ( ≤ 15

menit)

Nominal

Lama ( >15 menit )

7. Perilaku

petugas

kesehatan

Perilaku adalah bentuk

tindakan nyata seseorang

sebagai akibat dari adanya

aksi respon dan reaksi.

Ceklist

Kuesioner

Baik

( Jika skore > 75 %)

Cukup

( Jika skore 60 - 75%)

Kurang

( Jika skore < 60%)

Ordinal

8. Kebutuhan

kesehatan

Kebutuhan kesehatan

yang dirasakan responden

dalam kurun 1 bulan

terakhir

Ceklist Kuesioner Membutuhkan

(Sakit)

Tidak membutuhkan

(Tidak sakit)

Nominal

Variabel Dependen

Pemanfaatan

pelayanan

Puskesmas II

Tambak

Banyumas

Pemanfaatan Responden

terhadap Puskesmas II

Tambak dalam kurun 1

bulan terakhir

Ceklist Kuesioner Tidak

memanfaatkan

Memanfaatkan

Nominal

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian

kepada Dinas Kesehatan (DINKES) Kabubaten Banyumas dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Pelindungan Masyarakat (BAKESBANGPOLLINMAS) untuk mendapatkan persetujuan,

setelah disetujui kemudian kuesioner diberikan kepada responden dengan menekankan

masalah etika yang meliputi (Hidayat, 2007):

1. Lembar persetujuan (inform consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti dan

memenuhi kriteria inklusi. Tujuannya agar responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia menjadi responden,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati

hak-haknya.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden,

tetapi pada lembar tersebut diberikan kode pengganti nama responden.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, dan hanya kelompok data

tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

G. Pengumpulan Data

1. Alat Ukur

Pengumpulan data untuk mengukur faktor yang berhubungan dengan

pemanfaatan pelayanan Puskesmas dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang

berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

Pemanfaaatan pelayanan Puskesmas. Kuisioner dibagikan pada responden yang

berada di wilayah kerja Puskesmas. Responden diminta untuk

menandatangani/lembar persetujuan (inform concent) terlebih dahulu sebelum

mengisi kuisioner sebagai bukti responden bersedia menjadi responden.

2. Uji Instrumen

Uji Instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan

reabilitas alat ukur.

a) Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2002). Instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas yang tiggi sebaliknya instrument yang kurang

valid berarti mempunyai validitas yang rendah.

Validitas dari alat ukur akan di ketahui dengan “person’s moment product

“ yang akan diolah dengan komputerisasi. Pada uji validitas ini di gunakan rumus

:

rxy =

.2

22

nyy

nxx

yxxyN

Keterangan

rxy : Koefisien korelasi antara item dengan skor total

xy : Nilai item di kali skor total item

x : Nilai setiap item

y : Skor total item

N : Jumlah Subjek

Untuk menentukan validitas dengan nilai r, keputusan di ambil atas dasar :

1.Jika r hasil positif serta r hasil > r tabel, maka valid.

2.Jika r hasil negative serta r hasil < r tabel, maka tidak valid.

b) Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas dari instrument menggunakan alpha

cronboch yang akan di olah dengan komputerisasi. Untuk mengetahui reabilitas

instrument ini di gunakan rumus Alpha (Arikunto, 1998 ) sebagai berikut :

r11 =

21

2

11

k

k

dimana:

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Banyaknya butir soal

2 = Jumlah variants butir

21 = Varians total

Untuk menentukan reliabilitas dengan nilai r alpha, keputusan di ambil

dengan dasar :

1. Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka reliable.

2. Jika r alpha negative dan r alpha < r tabel, maka tidak reliable.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability),

equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat

diuji dengan menganalisis konsistensi butir butir yang ada pada instrumen dengan

teknik tertentu.

Menurut Djemari (2003) dalam Riwidikdo (2007) kuisioner atau angket

dikatakan reliabel jika memilki nilai alpha minimal 0,7.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas .

Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas tertera pada tabel dibawah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Uji Validitas dan Realibilitas angket pengetahuan tentang Puskesmas

Variabel Nilai r Validitas

1. Tahu pengertian Puskesmas

2. Tahu Kepanjangan Puskesmas

3. Tahu hak dan tanggung jawab Puskesmas

4. Tahu manfaat Puskesmas

5. Tahu jenis pelayanan apa yang diberikan oleh

Puskesmas

6. Tahu siapa yang berhak menerima pelayanan

Puskesmas

7. Dapat membedakan hal/pernyataan benar

berkaitan dengan Puskesmas

8. Dapat memilih hal/pernyataan paling benar

yang berkaitan dengan Puskesmas

9. Tahu pelaksanaan pencegahan yang dilakukan

oleh Puskesmas

10.Tahu tentang rujukan yang dilaksanakan

Puskesmas

11. Tahu siapa/lembaga apa yang membantu kerja

Puskesmas

12. Tahu Lembaga/organisasi tingkat desa yang

membantu kerja Puskesma

0.551

0.732

0, 526

0, 647

0, 459

0, 461

0, 732

0, 759

0, 834

0, 506

0, 578

0, 623

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

r table = 0,444 Nilai Alpha = 0, 751

Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan valid karena r

hasil > r tabel. Untuk uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha > 0,7 sehingga

angket reliable.

Tabel 3.3 Uji Validitas dan Realibilitas angket perilaku Petugas kesehatan Puskesmas

Variabel Nilai r Validitas

1. Sikap tanggap petugas Puskesmas

2. Pemberian dukungan petugas Puskesmas

3. Kedisiplinan petugas kesehatan Puskesmas

4. Pemberian penyuluhan oleh petugas Puskesmas

5. Pemeriksaan kesehatan anak sekolah

6. Penyampaian hasil pemeriksaan oleh petugas

Puskesmas

7. Kedisiplinan petugas Puskesmas

8. Pemberian keputusan dan saran yang tepat

9. Penampilan petugas kesehatan Puskesmas

10. Kedisiplinan Petugas kesehatan Puskesmas

11. Cara komunikasi petugas kesehatan Puskesmas

12. Kesopanan petugas kesehatan Puskesmas

13. Peran serta petugas Puskesmas di masyarakat

14. Kebersihan lingkungan tempat bekerja petugas

kesehatan Puskesmas

0,650

0,666

0,798

0,677

0,460

0,490

0,546

0,556

0,741

0,732

0,844

0,752

0,809

0,670

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

r table = 0, 444 Nilai Alpha = 0, 758

Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa seluruh item valid karena r hasil > r tabel.

Untuk uji reliabilitas menunjukan nilai alpha > 0,7 sehingga reliable.

H. Prosedur Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan didapat

langsung dari responden pada saat penelitian berlangsung. Data ini di peroleh

berdasarkan pernyataan dalam bentuk kuisioner yang diisi oleh responden yaitu

masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tambak II Kabupaten

Banyumas.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain responden.

Data sekunder digunakan sebagai data penunjang dan data pelengkap dari data primer

yang ada relevensinya dengan keperluan penelitian. Data sekunder dalam penelitian

ini diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas berupa jumlah kunjungan

rawat jalan, rawat inap 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Banyumas serta dan

Puskesmas II Tambak untuk mengetahui jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di

wilayah kerja Puskesmas II Tambak Kabupaten Banyumas.

I. Prosedur penelitian

Penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini dimulai dari pengajuan judul, penyusunan proposal, pembuatan

instrument penelitian , uji instrument dan permohonan izin lahan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei – Juni 2010 yang dilakukan di wilayah

Puskesmas II Tambak Kabupaten Banyumas.

3. Tahap Penyelesaian

Tahap ini meliputi tahap pengolahan data dan penyelesaian laporan.

J. Pengolahan data

1. Editing Data

Bertujuan untuk meneliti daftar pertanyaan yang sudah disi. Kegiatan ini

terdiri dari kelengkapan dalam pengisian, kesalahan dalam pengisian serta

konsistensi dari setiap jawaban.

2. Skoring

Skoring dilakukan untuk mengetahui total skor jawaban responden atas

kuisioner.

3. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban yang sudah ada menurut jenisnya,

dengan cara memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa

angka. Untuk mempermudah pembacaan hasil dari pengkodingan dimasukkan dalam

tabel.

4. Tabulasi

Suatu kegiatan untuk memasukkan data hasil penelitian kedalam sebuah tabel

berdasarkan kriteria yang sudah ada.

5. Analisa Data

Pengolahan dan analisa data di lakukan dengan menggunakan software

komputer. Analisa data yang di lakukan meliputi :

a. Analisa univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi subjek

penelitian masing– masing variabel dari Faktor-faktor pemanfaatan pelayanan

Puskesmas II Tambak serta untuk menetapkan analisa data selanjutnya. Analisa

ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus :

P =

x 100% N

Keterangan:

P = prosentase

= jumlah pertanyaan

n = jumlah sampel

b. Analisa bivariat

Analisa ini melihat hubungan antara dua variabel independent dan dependen,

untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan uji chi-

square, dalam uji ini ditentukan tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai ( α ) =

0,05. Menurut Arikunto (1998) rumus chi–square ( X² ) dihitung dengan rumus :

fhfhfoX

22

di mana :

X² = chi – square

o = frekuensi uji di observasi

h = frekuensi yang di harapkan

jika p < 0,05 maka secara statistik di sebut bermakna .

jika p > 0,05 maka secara statistik disebut tidak bermakna (Arikunto, 1998).

c. Analisa Multivariat

Analisa multifariat adalah analisa untuk menguji hubungan antara variabel

dependen Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas dan variabel independen secara

bersama-sama menggunakan analisa Regresi Logistik (logistic Regression),

dengan tingkat kemaknaan p<0,05. untuk mengetahui variabel atau faktor yang

dominan mempengaruhi variabel terikat dilihat dari nilai koefisien regresi (β),

sedangkan nilai cox & Snell R Square dilihat untuk mengetahui besarnya

pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Menurut Hastono (2001), analisa Regresi Logistic berganda dihitung dengan

rumus:

Z = α + β1x1+ β2x2+……….+ βixi

Bila nilai Z di masukan pada fungsi Z maka rumus fungsi Z adalah :

F (Z) = 1

1 + e – (α+ β1 x1 + β2 x 2 + ….. + βi + xi

Keterangan :

F(Z) : Probabilitas kejadian suatu penyakit berdasarkan faktor resiko

Z : Nilai indeks variabel independen. Nilai Z bervariasi antara –00 sampai

+00

: Konstanta

x1 : Jumlah variabel independen ke 1

x2 : Jumlah variabel independen ke 2

xi : Jumlah variabel independen ke i

: koefisien