Penelitian deskriptif
Transcript of Penelitian deskriptif
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar
variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik
melalui pengujian hipotesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey
crossectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-
faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005).
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Arikunto (2006) menyatakan, bahwa populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala, nilai-nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga masyarakat yang berada di
wilayah kerja Puskesmas II Tambak, terdapat 3.658 Kepala Keluarga, dari jumlah
penduduk sebanyak 19.650 jiwa..
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto,
2006). Dalam hal ini masyarakat yang berada diwilayah Puskesmas II Tambak
Banyumas yang menjadi wakil untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Adapun
rumusan yang digunakan untuk menentukan besar sampel dalam penelitian ini
menurut Azwar dan Prihartono (2003) adalah:
2
4Lpqn
Atau 2
24Lsn
Dan
Nn
nn
1
1
Keterangan :
n : jumlah sample awal
p : sifat suatu keadaan dalam persen, jika tidak diketahui dianggap 50%
q : 100% - p
L : derajat ketepatan yang dipergunakan sebesar 10%
n1 : jumlah sample sebenarnya
N : jumlah populasi
s : Standar Deviasi yang diperkirakan di populasi
Dengan demikian dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut:
2
4Lpqn
2)1,0(5,05,04 xxn
01.01
n
100n
Nn
nn
1
1
36581001
1001
n
03,01100
1 n
03,1100
1 n
08,971 n
971 n
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 KK
a) Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat,
2007). Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah masyarakat wilayah kerja
Puskesmas II Tambak Banyumas dan bersedia menjadi responden serta
mampu berkomunikasi dengan baik.
b) Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian yang penyebabnya antara lain adalah adanya hambatan etis,
menolak menjadi responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Hidayat, 2007). Kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah Bukan masyarakat wilayah kerja Puskesmas II
Tambak, tidak mampu berkomunikasi dengan baik.
3. Teknik Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi. Teknik sampling berarti teknik/ cara/ prosedur menyeleksi
populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
nonprobability sampling yaitu dengan teknik quota sampling. Quota sampling adalah
pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota
sampel secara quotum (jatah). Anggota populasi manapun yang akan di ambil tidak
menjadi soal yang penting jumlah quotum yang sudah di tetapkan dapat dipenuhi
(Notoatmodjo, 2005).
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas II Tambak Kecamatan
Tambak Kabupaten Banyumas. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei – Juni
2010.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
(Arikunto, 1998). Variabel-variabel dalam penelitian adalah meliputi :
1. Variabel Independent
Variabel Independent: Umur, Pendidikan, Status ekonomi, Pengetahuan, Jarak
tempuh, Waktu tempuh, Perilaku petugas kesehatan dan Kebutuhan kesehatan
2. Variabel Dependent
Variabel Dependent: Pemanfaatan pelayanan Puskesmas
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Variabel Independen
1. Umur Lama waktu hidup
responden dihitung dari
ulang tahun terahir
Wawancara Kuesioner 20-29 tahun
30-39 tahun
40-49 tahun
50-59 tahun
≥ 60 tahun
Nominal
2. Status
Pendidikan
Jenjang pendidikan terahir
yang pernah di jalani oleh
responden
Ceklist Kuesioner Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
PT
Ordinal
3. Status
Ekonomi
Pendapatan tiap bulan
yang di terima responden
dan keluarganya baik dari
pekerjaan pokok atau
sampingan.
Ceklist Kuesioner Rendah
( Penghasilan <
670.000,00 /bulan )
Tinggi
( Penghasilan ≥ Rp
670.000,00 /bulan )
( UMR kota Banyumas
2010)
Ordinal
4. Pengetahuan Hal hal yang diketahui
responden tentang
pelayanan yang di berikan
oleh Puskesmas serta
kegiatannya.
Wawancara Kuesioner Tinggi
(jawaban/pernyataan
benar> 75 % )
Sedang
(jawaban/pernyataan
benar 60 - 75% )
Rendah
(jawaban/pernyataan
benar < 60% )
Ordinal
5. Jarak tempuh Jarak tempat tinggal
responden dengan
Puskesmas
Wawancara Kuesioner Dekat (≤ 1500 m)
Jauh (>1500 m)
Nominal
6. Waktu
tempuh
Waktu tempuh responden
selama perjalanan dari
rumah ke Puskesmas
Wawancara Kuesioner
Singkat ( ≤ 15
menit)
Nominal
Lama ( >15 menit )
7. Perilaku
petugas
kesehatan
Perilaku adalah bentuk
tindakan nyata seseorang
sebagai akibat dari adanya
aksi respon dan reaksi.
Ceklist
Kuesioner
Baik
( Jika skore > 75 %)
Cukup
( Jika skore 60 - 75%)
Kurang
( Jika skore < 60%)
Ordinal
8. Kebutuhan
kesehatan
Kebutuhan kesehatan
yang dirasakan responden
dalam kurun 1 bulan
terakhir
Ceklist Kuesioner Membutuhkan
(Sakit)
Tidak membutuhkan
(Tidak sakit)
Nominal
Variabel Dependen
Pemanfaatan
pelayanan
Puskesmas II
Tambak
Banyumas
Pemanfaatan Responden
terhadap Puskesmas II
Tambak dalam kurun 1
bulan terakhir
Ceklist Kuesioner Tidak
memanfaatkan
Memanfaatkan
Nominal
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian
kepada Dinas Kesehatan (DINKES) Kabubaten Banyumas dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Pelindungan Masyarakat (BAKESBANGPOLLINMAS) untuk mendapatkan persetujuan,
setelah disetujui kemudian kuesioner diberikan kepada responden dengan menekankan
masalah etika yang meliputi (Hidayat, 2007):
1. Lembar persetujuan (inform consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti dan
memenuhi kriteria inklusi. Tujuannya agar responden mengerti maksud dan tujuan
penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia menjadi responden,
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak-haknya.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden,
tetapi pada lembar tersebut diberikan kode pengganti nama responden.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, dan hanya kelompok data
tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
G. Pengumpulan Data
1. Alat Ukur
Pengumpulan data untuk mengukur faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan Puskesmas dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
Pemanfaaatan pelayanan Puskesmas. Kuisioner dibagikan pada responden yang
berada di wilayah kerja Puskesmas. Responden diminta untuk
menandatangani/lembar persetujuan (inform concent) terlebih dahulu sebelum
mengisi kuisioner sebagai bukti responden bersedia menjadi responden.
2. Uji Instrumen
Uji Instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan
reabilitas alat ukur.
a) Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2002). Instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang tiggi sebaliknya instrument yang kurang
valid berarti mempunyai validitas yang rendah.
Validitas dari alat ukur akan di ketahui dengan “person’s moment product
“ yang akan diolah dengan komputerisasi. Pada uji validitas ini di gunakan rumus
:
rxy =
.2
22
nyy
nxx
yxxyN
Keterangan
rxy : Koefisien korelasi antara item dengan skor total
xy : Nilai item di kali skor total item
x : Nilai setiap item
y : Skor total item
N : Jumlah Subjek
Untuk menentukan validitas dengan nilai r, keputusan di ambil atas dasar :
1.Jika r hasil positif serta r hasil > r tabel, maka valid.
2.Jika r hasil negative serta r hasil < r tabel, maka tidak valid.
b) Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas dari instrument menggunakan alpha
cronboch yang akan di olah dengan komputerisasi. Untuk mengetahui reabilitas
instrument ini di gunakan rumus Alpha (Arikunto, 1998 ) sebagai berikut :
r11 =
21
2
11
k
k
dimana:
r11 = Koefisien reliabilitas
k = Banyaknya butir soal
2 = Jumlah variants butir
21 = Varians total
Untuk menentukan reliabilitas dengan nilai r alpha, keputusan di ambil
dengan dasar :
1. Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka reliable.
2. Jika r alpha negative dan r alpha < r tabel, maka tidak reliable.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability),
equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat
diuji dengan menganalisis konsistensi butir butir yang ada pada instrumen dengan
teknik tertentu.
Menurut Djemari (2003) dalam Riwidikdo (2007) kuisioner atau angket
dikatakan reliabel jika memilki nilai alpha minimal 0,7.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas .
Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas tertera pada tabel dibawah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Uji Validitas dan Realibilitas angket pengetahuan tentang Puskesmas
Variabel Nilai r Validitas
1. Tahu pengertian Puskesmas
2. Tahu Kepanjangan Puskesmas
3. Tahu hak dan tanggung jawab Puskesmas
4. Tahu manfaat Puskesmas
5. Tahu jenis pelayanan apa yang diberikan oleh
Puskesmas
6. Tahu siapa yang berhak menerima pelayanan
Puskesmas
7. Dapat membedakan hal/pernyataan benar
berkaitan dengan Puskesmas
8. Dapat memilih hal/pernyataan paling benar
yang berkaitan dengan Puskesmas
9. Tahu pelaksanaan pencegahan yang dilakukan
oleh Puskesmas
10.Tahu tentang rujukan yang dilaksanakan
Puskesmas
11. Tahu siapa/lembaga apa yang membantu kerja
Puskesmas
12. Tahu Lembaga/organisasi tingkat desa yang
membantu kerja Puskesma
0.551
0.732
0, 526
0, 647
0, 459
0, 461
0, 732
0, 759
0, 834
0, 506
0, 578
0, 623
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
r table = 0,444 Nilai Alpha = 0, 751
Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan valid karena r
hasil > r tabel. Untuk uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha > 0,7 sehingga
angket reliable.
Tabel 3.3 Uji Validitas dan Realibilitas angket perilaku Petugas kesehatan Puskesmas
Variabel Nilai r Validitas
1. Sikap tanggap petugas Puskesmas
2. Pemberian dukungan petugas Puskesmas
3. Kedisiplinan petugas kesehatan Puskesmas
4. Pemberian penyuluhan oleh petugas Puskesmas
5. Pemeriksaan kesehatan anak sekolah
6. Penyampaian hasil pemeriksaan oleh petugas
Puskesmas
7. Kedisiplinan petugas Puskesmas
8. Pemberian keputusan dan saran yang tepat
9. Penampilan petugas kesehatan Puskesmas
10. Kedisiplinan Petugas kesehatan Puskesmas
11. Cara komunikasi petugas kesehatan Puskesmas
12. Kesopanan petugas kesehatan Puskesmas
13. Peran serta petugas Puskesmas di masyarakat
14. Kebersihan lingkungan tempat bekerja petugas
kesehatan Puskesmas
0,650
0,666
0,798
0,677
0,460
0,490
0,546
0,556
0,741
0,732
0,844
0,752
0,809
0,670
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
r table = 0, 444 Nilai Alpha = 0, 758
Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa seluruh item valid karena r hasil > r tabel.
Untuk uji reliabilitas menunjukan nilai alpha > 0,7 sehingga reliable.
H. Prosedur Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan didapat
langsung dari responden pada saat penelitian berlangsung. Data ini di peroleh
berdasarkan pernyataan dalam bentuk kuisioner yang diisi oleh responden yaitu
masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tambak II Kabupaten
Banyumas.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain responden.
Data sekunder digunakan sebagai data penunjang dan data pelengkap dari data primer
yang ada relevensinya dengan keperluan penelitian. Data sekunder dalam penelitian
ini diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas berupa jumlah kunjungan
rawat jalan, rawat inap 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Banyumas serta dan
Puskesmas II Tambak untuk mengetahui jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di
wilayah kerja Puskesmas II Tambak Kabupaten Banyumas.
I. Prosedur penelitian
Penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dimulai dari pengajuan judul, penyusunan proposal, pembuatan
instrument penelitian , uji instrument dan permohonan izin lahan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei – Juni 2010 yang dilakukan di wilayah
Puskesmas II Tambak Kabupaten Banyumas.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap ini meliputi tahap pengolahan data dan penyelesaian laporan.
J. Pengolahan data
1. Editing Data
Bertujuan untuk meneliti daftar pertanyaan yang sudah disi. Kegiatan ini
terdiri dari kelengkapan dalam pengisian, kesalahan dalam pengisian serta
konsistensi dari setiap jawaban.
2. Skoring
Skoring dilakukan untuk mengetahui total skor jawaban responden atas
kuisioner.
3. Coding
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban yang sudah ada menurut jenisnya,
dengan cara memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa
angka. Untuk mempermudah pembacaan hasil dari pengkodingan dimasukkan dalam
tabel.
4. Tabulasi
Suatu kegiatan untuk memasukkan data hasil penelitian kedalam sebuah tabel
berdasarkan kriteria yang sudah ada.
5. Analisa Data
Pengolahan dan analisa data di lakukan dengan menggunakan software
komputer. Analisa data yang di lakukan meliputi :
a. Analisa univariat
Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi subjek
penelitian masing– masing variabel dari Faktor-faktor pemanfaatan pelayanan
Puskesmas II Tambak serta untuk menetapkan analisa data selanjutnya. Analisa
ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus :
P =
x 100% N
Keterangan:
P = prosentase
= jumlah pertanyaan
n = jumlah sampel
b. Analisa bivariat
Analisa ini melihat hubungan antara dua variabel independent dan dependen,
untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan uji chi-
square, dalam uji ini ditentukan tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai ( α ) =
0,05. Menurut Arikunto (1998) rumus chi–square ( X² ) dihitung dengan rumus :
fhfhfoX
22
di mana :
X² = chi – square
o = frekuensi uji di observasi
h = frekuensi yang di harapkan
jika p < 0,05 maka secara statistik di sebut bermakna .
jika p > 0,05 maka secara statistik disebut tidak bermakna (Arikunto, 1998).
c. Analisa Multivariat
Analisa multifariat adalah analisa untuk menguji hubungan antara variabel
dependen Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas dan variabel independen secara
bersama-sama menggunakan analisa Regresi Logistik (logistic Regression),
dengan tingkat kemaknaan p<0,05. untuk mengetahui variabel atau faktor yang
dominan mempengaruhi variabel terikat dilihat dari nilai koefisien regresi (β),
sedangkan nilai cox & Snell R Square dilihat untuk mengetahui besarnya
pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Menurut Hastono (2001), analisa Regresi Logistic berganda dihitung dengan
rumus:
Z = α + β1x1+ β2x2+……….+ βixi
Bila nilai Z di masukan pada fungsi Z maka rumus fungsi Z adalah :
F (Z) = 1
1 + e – (α+ β1 x1 + β2 x 2 + ….. + βi + xi
Keterangan :
F(Z) : Probabilitas kejadian suatu penyakit berdasarkan faktor resiko
Z : Nilai indeks variabel independen. Nilai Z bervariasi antara –00 sampai
+00
: Konstanta
x1 : Jumlah variabel independen ke 1
x2 : Jumlah variabel independen ke 2
xi : Jumlah variabel independen ke i
: koefisien