BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian
51
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai suatu tujuan
dalam penelitian yang telah ditetapkan dan memiliki peran sebagai pedoman dan
penuntun pada seluruh proses penelitian ( sujarweni, 2014). Penelitian ini
menggunakan desain penelitian non-eksperimen dengan menggunakan deskriptif
korelasional berdasarkan pendekatan retrospektif atau biasa disebut sebagai
penelitian case control, yaitu penelitian yang mengidentifikasi efek terlebih dahulu
dan kemudain faktor resiko yang dipelajari secara retrospektif. Efek baik berupa
atau status kesehatan tertentu, diidentifikasi pada saat ini sementara faktor resiko
(kausa) diidentifikasi adanya pada masa lalu ( Sumantri, 2011).
4.2. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian merupakan suatu langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam aktifitas kelompok ilmiah, dimulai dari penetapan populasi penelitian, teknik
sampling, jumlah sampel dan seterusnya dimana langkah-langkah tersebut
merupakan seluruh ragkaian kegiatan dari awal hingga akhir penelitian yang akan
dilakukan ( Nursalam, 2013). Kerangka penelitian ini disajikan pada tabel 4.1
berikut :
52
Gambar 4.1 Kerangka penelitian Hubungan antara Perilaku Merokok Orang Tua dengan
Perilaku Merokok pada Anak
Populasi : Anak merokok di Kecamatan Sukun Kota Malang sejumlah 45 orang
Teknik Sampling : Total sampling
Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 45 anak yang merokok di Kelurahan Pisang Candi Sukun
Variabel Dependen : Perilaku merokok pada anak
Alat ukur : Kuesioner
Skala : Ordinal
Analisa data : Uji korelasi Spearman Rank (Rho)
Kesimpulan
Ho : Tidak ada hubungan antara perilaku merokok orang tua dengan perilaku merokok anak
H1 : Ada hubungan perilaku merokok orang tua dengan perilaku merokok anak
Ringan Sedang Berat
Variabel Independen : Orang tua
Alat ukur : Kuesioner
Skala : Ordinal
Tidak merokok Ringan Berat Sedang
53
4.3. Populasi, Sampel dan Sampling
4.3.1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari individu, objek atau fenomena
yang dapat diukur secara potensial sebagai bagian dari suatu penelitian
(Scoot, 2005 dalam Swarjana, 2012). Populasi dapat dikatakan sebagai
kelompok elemen atau kasus, baik secara individual, objek atau peristiwa
yang memiliki hubungan dengan kriteria spesifik dan merupakan sesuatu
yang menjadi target dalam penelitian yang telah ditetapkan dan ditarik
kesimpulan (Hamdi, 2014). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah anak merokok sebanyak 45 orang di Kelurahan Pisang Candi Sukun
Kota Malang.
4.3.2. Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan untuk sebuah penelitian ( Lusiana dkk, 2015). Teknik sampling
adalah proses penyelesaian kuantitas dari suatu populasi sehingga dapat
mewakili populasi. Cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel dengan
tujuan untuk memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek dalam penelitian ( Nursalam, 2008). Penelitian ini sample
diambil dengan cara Nonprobability Sampling dengan Total Sampling yang
merupakan suatu teknik pegambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan jumlah populasi adalah sama. Pengambilan sampel dengan teknik
total sampling digunakan dengan alasan jumlah populasi kurang dari 100
54
seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya (Sugiyono, 2007).
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 45 anak
yang merokok.
4.3.3. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang bisa digunakan sebagai subjek
dalam sebuah peelitian yang didapatkan memalui sampling ( Nursalam,
2008). Penelitian ini menggunakan anak yang merokok di Kelurahan Pisang
Candi Kecamatan Sukun Kota Malang sebagai sampelnya yaitu sebanyak 45
anak.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu yang memiliki bentuk apa saja yang
harus ditetapkan oleh penelitian untuk kemudian dipelajari sehingga memperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis
variabel diartikan sebagai seseorang atau objek, yang memiliki variasi antara satu
orang dengan yang lainnya atau suatu objek dengan objek lain ( Sugiyono, 2012).
4.4.1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang biasa disebut sebagai
stimulus, predictor, antecedent. Variabel independen dalam bahasa Indonesia
disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat) ( Sugiyono, 2012). Variabel independen dalam penelitian
ini adalah perilaku merokok orang tua.
55
4.4.2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, atau
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia variabel ini sering dikatakan sebagai
variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat sebab adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah perilaku merokok pada anak.
4.5. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu penjelasan atau pengertian ketika
variabel-variabel yang terdapat dalam suatu penelitian menjadi bersifat operasional.
Penjelasan dalam definisi operasional manjadi konsep penelitian yang masih
memiliki sifat abstrak kemudian menjadi operasional sehingga mampu
memudahkan pengukuran variabel tersebut ( Wasis, 2008).
56
Tabel 4.2 Definisi Operasional dalam Penelitian Hubungan antara Perilaku Merokok
Orang Tua dengan Perilaku Merokok pada Anak
No Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Skor
1. Independen
Orang tua perokok
Kebiasaan orang tua yang memiliki aktifitas menghisap dan menghembuskan rokok sedikitnya satu batang dalam sehari selama sekurang-kurangnya satu tahun.
1.Status merokok – Perokok, yaitu orang yang merokok minimal 1 batang sehari selama 1 tahun - Bekas perokok, orang yang sudah berhenti merokok selama 1 tahun - Bukan perokok, orang yang tidak merokok sedikitnya satu batang dalam sehari sekurang-kurangnya satu tahun. 2. Frekuensi
merokok
- Perokok
ringan yang
merokok 1-10
batang per hari.
-Perokok
sedang yang
merokok 11-20
batang per hari.
-Perokok
berat>20 rokok
per hari
3. Durasi
merokok :
Kuesioner Ordinal Orang tua perokok dikategorikan 0= TIdak merokok Ringan = <88 Sedang = 88-110 Berat = >110
57
- Perokok
ringan : mulai
merokok > 60
menit
setelah bangun
tidur
- Perokok
sedang : mulai
merokok 31-60
menit setelah
bangun
-Perokok berat
: mulai
merokok 6-30
menit setelah
bangun
2. Dependen perilaku merokok pada anak
Perilaku merokok anak adalah suatu aktifitas yang dilakukan saat anak mengonsumsi atau menghisap rokok.
1.Status merokok – Perokok yang merokok minimal 1 batang dalam sehari selama 1 tahun - Bekas perokok yang sudah berhenti merokok selama 1 tahun 2. Frekuensi
merokok
- Perokok
ringan yang
merokok 1-10
batang per hari.
-Perokok
sedang yang
merokok 11-20
batang per hari.
-Perokok
Kuesioner Ordinal Perilaku merokok anak dikategorikan: Ringan = <88 Sedang = 88-110 Berat = > 110
58
4.6. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan
Sukun Kota Malang.
4.7. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2019
4.8. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data ( Notoatmodjo, 2012). Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa kuesioner. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari responden ( Arikunto,
2013).
berat>20 rokok
per hari
3.Durasi
merokok :
- Perokok
ringan : mulai
merokok > 60
menit setelah
bangun tidur
- Perokok
sedang : mulai
merokok 31-60
menit setelah
bangun
-Perokok berat
: mulai
merokok 6-30
menit setelah
bangun
59
4.8.1. Kuesioner Orang Tua Merokok
Penelitian ini menggunakan kuesioner Smoking Behavior Questionnaire
oleh University of Washington, Genome Sciences Education Outreach yang terdiri dari
106 pertanyaan kemudian di modifikasi oleh peneliti dan hanya
menggunakan 6 item pertanyaan dengan 3 sub-variabel karena disesuaikan
dengan urgensi responden yaitu mengenai Frekuensi merokok, Status
merokok, dan Waktu atau Durasi Merokok. Kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan multiple choice yang terdiri dari 3 pilihan jawaban yang
menjelaskan tentang frekuensi, status dan waktu merokok. Pengisian
kuesioner orangtua merokok apabila pada pertanyaan screening orang tua
tidak merokok maka tidak melanjutkan untuk menjawab pertanyaan pada
kuesioner dan langung diberi nilai 0 = Tidak merokok.
Table 4.3 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Merokok Orang Tua
No. Parameter Nomor Bobot
1.
Frekuensi merokok :
Perokok ringan 1-10 batang per hari,
Perokok sedang 11-20 batang per hari,
Perokok berat >20 rokok per hari
1, 2, 5 33,3%
2.
Status merokok :
Perokok,
Bekas perokok
Bukan perokok
6 33,3%
60
3.
Waktu merokok :
Perokok ringan : merokok lebih
dari 60 menit
setelah bangun
tidur
Perokok sedang : merokok 31-60
menit setelah
bangun tidur
Perokok berat : merokok 6-30
menit setelah
bangun tidur
3, 4 33%
Total 6 100%
Penilaian per item :
Item Frekuensi Merokok : 33.3 : 3 = 11.1
11.1 : 3 = 3.7
Nilai Minimal : 3.7
Nilai Maksimal : 11.1
Skor per kategori jawaban : A : 11.1
B : 7.4
C : 3.7
Item Status Merokok : 33.3 : 1 = 33.3
33.3 : 3 = 11.1
Nilai minimal : 11.1
Nilai maksimal : 33.3
Skor per kategori jawaban : A : 33.3
61
B : 22.2
C : 11.1
Item Waktu Merokok : 33.3 : 2 = 16.65
16.65 : 3 = 5.55
Nilai minimal : 5.55
Nilai maksimal : 16.65
Skor per kategori jawaban : A : 16.65
B : 11.1
C : 5.55
Nilai keseluruhan
Nilai minimal : 33
Frekuensi merokok : 3.7 x 3 = 11
Status merokok : 11.1 x 1 = 11
Waktu merokok : 5.55 x 2 = 11
Nilai maksimal : 99
Frekuensi merokok : 11.1 x 3 = 33
Status merokok : 33.3 x 1 = 33
Waktu merokok : 16.65 x 2 = 33
Total
Rentang ringan–tinggi : 99-33 = 66
Deviasi : 66 : 6 = 11
Mean teoritis : 33 x 3 = 99
Interpretasi skor ( Azwar, 2016)
Perilaku merokok ringan : (99-1.0(11)) = < 88
Perilaku merokok sedang : (99-1.0(11)) X (99+1.0(11)) = 88-110
Perilaku merokok berat : (99+1.0(11)) = > 110
62
4.8.2. Kuesioner Perilaku Merokok Anak
Penelitian ini menggunakan kuesioner Smoking Behavior Questionnaire
oleh University of Washington, Genome Sciences Education Outreach yang terdiri dari
106 pertanyaan kemudian di modifikasi oleh peneliti dan hanya
menggunakan 5 item pertanyaan dengan 3 sub-variabel karena disesuaikan
dengan urgensi responden yaitu mengenai Frekuensi merokok, Status
merokok, dan durasi merokok. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
multiple choice yang terdiri dari 3 pilihan jawaban.
Table 4.4 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Merokok Anak
No. Parameter Nomor Bobot
1.
Frekuensi merokok :
Perokok ringan 1-10 batang per hari,
Perokok sedang 11-20batang per hari,
Perokok berat >20 rokok per hari
3, 4 33.3 %
2.
Status merokok :
Perokok
Bekas perokok
5 33.3 %
3.
Waktu merokok :
Perokok ringan : merokok lebih dari
60 menit setelah
bangun tidur
Perokok sedang : merokok 31-60
menit setelah
bangun tidur
1, 2 33.3%
63
Perokok berat : merokok 6-30 menit
setelah bangun
tidur
Total 5
100%
Penilaian per item :
Item Frekuesi dan waktu merokok : 33.3% : 2 = 16.65
16.65 : 3 = 5.55
Nilai Minimal : 5.55
Nilai Maksimal : 16.65
Skor per kategori jawaban : A : 16.65
B : 11.1
C : 5.55
Item Status Merokok : 33.3% : 1 = 33.3
33.3 : 3 = 11.1
Nilai minimal : 11.1
Nilai maksimal : 33.3
Skor per kategori jawaban : A : 33.3
64
B : 22.2
C : 11.1
Penilaian keseluruhan
Nilai maksimal : 33
Item frekuensi & waktu merokok : 5.55 x 2 = 11
Item status merokok : 11.1 x 1 = 11
Nilai Maximal : 99
Item frekuensi & waktu merokok : 16.65 x 2 = 33.3
Item status merokok : 33.3 x 1 = 33.3
Total
Rentang antara rendah – tinggi : 99-33 = 66
Deviasi : 66 : 6 = 11
Mean Teoritis : 33 x 3 = 99
Interpretasi skor (Azwar, 2016)
Perilaku merokok ringan : (99-1.0(11)) = <88
Perilaku merokok sedang : (99-1.0(11)) X (99+1.0(11)) = 88-110
Perilaku merokok tinggi : (99+1.0(11)) = >110
65
4.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
4.9.1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan merupakan sesuatu yang seharusnya dapat
diukur ( Nursalam, 2008). Validitas adalah indeks yang memperlihatkan alat
ukur yang di gunakan dalam mengukur apa yang akan diteliti dan mampu
mengungkapkan data yang ingin di teliti ( Arikunto, 2010). Keputusan uji :
a. Bila nilai sig < 0.05 maka item pertanyaan dinyatakan valid
b. Bila nilai sig > 0.05 maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid
Pada penelitian ini yang digunakan untuk uji validitas adalah kuesioner
mengenai perilaku merokok anak dan orang tua. Uji validitas menggunakan
teknik Pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan uji
validitas yang telah dilakukan oleh peneliti pada tahap pertama, peneliti
menyebar kuesioner dengan mengunjungi warung dan warnet untuk
menemui anak yang merokok. Jumlah 11 pertanyaan dalam kuesioner adalah
terdiri dari 6 pertanyaan pertama mengenai perilaku merokok orang tua dan
5 pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan mengenai perilaku merokok anak
yang diberikan kepada 10 anak yang merokok hasil dari uji kuesioner
perilaku merokok orangtua yang terdiri dari 6 pertanyaan dimana hanya 5
pertanyaan yang dinyatakan valid yaitu terdapat pada nomor 1,2,3,5 dan 6
sedangkan pada butir soal nomor 4 tidak valid. Hasil uji validitas pada
kuesioner perilaku merokok anak hanya 1 butir soal yang nyatakan valid
yaitu pada butir soal nomor 2 dan pada butir soal nomor 1,3,4 dan 5
66
dinyatakan tidak valid. Selanjutnya untuk membuat agar semua pertanyaan
dalam kuesioner menjadi valid peneliti melakukan perbaikain pada butir soal
yang belum valid kemudian disebarkan kembali kepada anak yang merokok,
hasil dari uji validitas kedua terdapat 6 pertanyaan yang dinyatakan valid pada
item kuesioner orangtua merokok dan 4 butir soal yang valid pada kuesioner
perilaku merokok anak. Uji validitas ketiga peneliti melakukan perbaikan
kembali terhadap butir soal yang belum valid dan di uji kan kembali kepada
anak yang merokok, hasil yang didapatkan dari uji validitas ketiga semua
pertanyaan yang terdiri dari 11 pertanyaan dinyatakan valid dikarenakan
semua item pertanyaan memiliki nilai signifikasi <0,05, yaitu pada item
pertanyaan 1 (0.969) pertanyaan 2 (0.969), pertanyaan 3 (0.804), pertanyaan
4(0.905), pertanyaan 5(0.888) pertnyaan 6(0.969), pertanyaan 7(0.969),
pertanyaan 8 (0.808). pertanyaan 9(0.896), pertanyaan 10(0.808), pertanyaan
11(0.808). Pertanyaan yang dinyatakan valid berdasarkan uji validitas terdapat
pada item pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11. Uji validitas dinyatakan valid
jika nilai pearson correlation >r tabel (0.631)
4.9.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui kesamaan
dari suatu hasil pengukuran atau dari pengamatan Uji reliabilitas yang
dilakukan dengan maksut agar mengetahui konsistensi dari alat ukur
sehingga dapat digunakan dan tetap konsisten apabila penelitian diulang
(Nursalam, 2013). Reabilitas statistik dihitung dengan menggunakan rumus
Cronbach’s serta dengan menggunakan SPSS (Statistical Product for Social
67
Sciences). Apabila didapatkan nilai Cronbach’s Alpha > 0.6 maka dinyatakan
reliabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan hasil bahwa pada variabel
orangtua perokok dan perilaku merokok anak memiliki nilai koefisiensi alpha
sebesar 0.925 dimana berdasarkan nilai tersebut kuesiner orangtua perokok
dan perilaku merokok pada anak dinyatakan reliable karena memiliki nilai
Cronbanch’s Alpha >0.6
4.10. Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan atau pengumpulan data adalah peran dalam suatu pendekatan
terjadap subjek yang diteliti dengan mengumpulkan karakteristik subjek yang
dibutuhkan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Pengumpulan data yang
dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
4.10.1. Tahap Persiapan
1. Membuat surart ijin studi pendahuluandan penelitian, kemudian
ditandatangani oleh Wakil Dekan I yang ditujukan untuk Kepala
Badan Bangsa dan Politik Kota Malang dan kemudian diajukan ke
Dinas Kesehatan Kota Malang.
2. Peneliti membawa surat ijin dari Dinas Kesehatan Kota Malang ke
Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sukun untuk melakukan studi
pendahuluan dan pengambilan data keluarga merokok.
68
3. Peneliti membawa surat ijin penelitian kepada Ketua-Ketua RW yang
berada di Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun Kota Malang
untuk meminta ijin.
4. Peneliti mengunjungi rumah-rumah warga di Kelurahan Pisang
Candi berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas mulyorejo
untuk meminta ijin dilakukannya penelitian serta menjadi responden
dalam penelitian
4.10.2. Tahap Pelaksanaan
1. Peneliti akan memberikan lembar persetujuan dan lembar kuesioner
kepada anak-anak yang merokok dirumahnya untuk menjadi
responden dalam penelitian.
2. Responden diberi penjelasan mengenai cara mengisi kuesioner.
3. Peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi lembar kuesioner
yang telah diberikan.
4. Peneliti mengumpulakan kembali semua kuesioner yang telah diisi
oleh responden.
5. Setelah data terkumpul kemudian peneliti akan melakukan analisa
data yaitu dengan menggunakan Spearmen Rank.
69
4.11. Analisa Data
4.11.1. Langkah-langkah Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah sebuah proses dimana peneliti akan melakukan
pengecekan kembali data yang telah terkumpul, konsistensi, dan
kelengkapan data (Soegoto, 2008).
b. Coding
Coding merupakan tahapan yang dilakukan dalam mengindentifikasi
kembali data maupun jawaban berdasarkan masing-masing kategori
sehingga pengelompokkan data dapat dilakukan dengan mudah (
Lapau, 2012).
c. Processing
Pemprosesan yang dilakukan terhadap semua data yang telah didapat
agar dapat dianalisis dengan tepat.
d. Pemrosesan data
Pemrosesan data adalah suatu proses yang dilakukan dengan cara
meng-input atau memasukkan data dan hasil dari jawaban kuesioner ke
dalam master table atau database computer.
e. Clearning
Adalah salah satu tahapan kegiatan pengecekkan kembali data-data
yang telah di-input dan melakukan koreksi apabila terdapat sebuah
kesalahan.
70
f. Tabulating
Merupakan suatu pengorganisasian data yang dilakukan sehingga dapat
dengan mudah dilakukan penjumlahan, disusun, serta ditata untuk
diajukan dan dianalisis.
4.11.2. Analisa Univariate dan Bivariate
1. Analisa Univariate
Analisa univariate adalah analisa yang dilakukan dengan tujuan
untuk menjelaskan atau mendekripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Analisa pada umumnya hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Table dalam analisa
univariate adalah suatu table yang yang menggambarkan penyajian data
dalam bentuk distribusi frekuensi untu satu variabel saja
(Notoatmodjo, 2012). Analisis Univariate dalam penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan tentang orang tua merokok dan perilaku
merokok pada anak. Analisa ini dilakukan perhitungan skor perilaku
merokok orang tua dan perilaku merokok anak yang diberikan serta
data demografi berupa usia, pendidikan, jenis kelamin, status merokok
orangtua, frekuensi terpapar rokok oleh orangtua, memiliki hubungan
dekat dengan orangtua, pendidikan orangtua, memiliki teman perokok,
perasaan menyenangkan ketika merokok, frekuensi melihat tayangan
merokok, pernah dilarang merokok oleh orangtua.
71
2. Analisa Bivariate
Analisa merupakan suatu analisa dalam penelitian yang
dillakukan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan antara
variable yaitu variabel independen dan variabel dependen (Lapau,
2015). Analisa bivariate yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
untuk menilai atau mengetahui hubungan antara perilaku merokokt
orangtua dengan perilaku merokok pada anak.
Uji korelasi Spearmen Rank (Rho) digunakan dengan tujuna untuk
mengukur tingkat eratnya hubungan diantara kedua variabel dengan
skala ordinal (Hidayat, 2009).
a. Jika nilai sig <0.05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang
signifikan antara kedua variabel yang dihubungkan.
b. Jika nilai sig >0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.
Dalam penelitian ini proses menganalisa data menggunakan
computer software statistik SPSS versi 16. Sarwono (2006, dalam
Sarwono, 2011) membagi kriteria mengenai kekuatan hubungan antara
dua variabel diantaranya yaitu :
0 : TIdak ada korelasi antara kedua variabel
>0-0.25 : Korelasi sangat lemah
72
>0.25-0.5 : Korelasi cukup
>0.5-0.75 : Korelasi kuat
>0.75-0.99 : Korelasi sangat kuat
1 : Korelasi sempurna
4.12. Etika Penelitian
Etika dalam sebuah penelitian menjadi hal yang sangat penting, karena
penelitian yang dilakukan berhubungan langsung dengan manusia, sehingga dilihat
dari segi etika dalam penelitian yang dilakukan harus benar-benar diperhatikan.
Etika penelitian yang harus diperhatikan adalah :
a. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan diantara kedua pihak
yaitu peneliti dan responden dengan diserahkannya lembar persetujuan.
Lembar persetujuan selanjutnya diberikan sebelum dilakukannya penelitian
yaitu dengan menyerahkan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Lembar persetujuan memiliki tujuan agar kelak subjek dan penelitian dapat
memahami maksut dan tujuan serta dampak dari penelitian. Apabila
responden penelitian bersedia, maka respoden harus menandatangani lember
persetujuan tersebut. Dalam penelitian apabila responden tidak bersedia
menjadi responden maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus
menghormati hak respon tersebut.
73
b. Tanpa nama (Anonimity)
Etika selanjutnya dalam sebuah penelitian yaitu dengan memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek dari penelitian. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan cara yaitu tidak mencantumkan identitas responden
penelitian pada lembar atau alat ukur dan hanya diperbolehkan untuk
mencantumkan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang dihasilakn pada akhir penelitian.
c. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan dalam etika penelitian merupakan suatu masalah yaitu
dengan memberikan suatu jaminan kerahasiaan dari hasil penelitian yang
dilakukan, baik kerahasiaan dalam bentuk informasi maupun dalam bentuk
lainnya. Peneliti memiliki kewajiban untuk menjaga informasi yang
didapatkan dimana hasil peneiltian hanya akan dilaporkan kepada pihak
tertentu saja (Hidayat, 2009).