67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...

17
67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan Sugiyono ( 2009: 1). Pendapat lain tentang metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah dan untuk menembus batas- batas ketidakmampuan manusia (Riduwan, 2008: 1) sedangkan menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2007: 2) penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis serta interpretasi temuan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data dan menarik kesimpulan berkaitan dengan masalah-masalah penelitian tertentu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi (quasi eksperimen) dengan desain Nonequivalent group pretest-postest. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu (a) kelas eksperimen dan (b) kelas kontrol. Kedua kelas ini perlakuan tidak sama, kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan metode bermain dengan desain penelitian sebagai berikut: 67

Transcript of 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan

dan kegunaan Sugiyono ( 2009: 1). Pendapat lain tentang metode adalah cara

utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah

suatu cara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah dan untuk menembus batas-

batas ketidakmampuan manusia (Riduwan, 2008: 1) sedangkan menurut Udin

Syaefudin Sa’ud (2007: 2) penelitian merupakan proses pengumpulan dan

analisis serta interpretasi temuan yang dilakukan secara sistematis dengan

menggunakan metode-metode ilmiah. Jadi metode penelitian adalah suatu cara

yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data

dan menarik kesimpulan berkaitan dengan masalah-masalah penelitian tertentu.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen

kuasi (quasi eksperimen) dengan desain Nonequivalent group pretest-postest.

Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu (a) kelas eksperimen dan (b) kelas

kontrol. Kedua kelas ini perlakuan tidak sama, kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan metode

bermain dengan desain penelitian sebagai berikut:

67

68

Kelompok Pre tes Treatmen Posttes

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 O2

Gambar 3.1. Desain Eksperimen Kuasi (Sugiyono, 2007: 116)

Keterangan:

A : Kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan

B : Kelompok kontrol

O1 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen

X : Metode bermain

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di TK Pertiwi XIII Cigombong Distrik

Abepura Kotaraja Jayapura Provinsi Papua. Penelitian ini dilaksanakan pada

semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada kelompok B, dipilih atas dasar:

a. Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kota Jayapura merupakan

sekolah yang sudah lama berdiri sehingga sudah memiliki fasilitas dan

infrastruktur yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pembelajaran di

TK.

b. Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kota Jayapura memiliki

siswa yang homogen artinya siswa berasal dari kalangan menengah

kebawah dilihat dari segi sosial ekonominya.

69

c. Lokasi penelitian strategis dan dekat dengan pemukiman dan transportasi

lancar.

d. Kepala Sekolah dan Guru mendukung terlaksananya penelitian.

2. Subjek Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII

Cigombong Kotaraja Jayapura ini merupakan kuasi eksperimen sehingga tidak

menggunakan teknik pengambilan sampel tertentu, yakni langsung menetapkan

kelas atau sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian

melibatkan dua kelas yang berbeda dengan jumlah anak sebanyak 30. Kelas

eksperimen terdiri dari 15 orang anak dan kelas kontrol terdiri dari 15 orang anak

dan di perlakukan dengan pembelajaran yang berbeda yakni dengan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol dan dengan pembelajaran permainan modifikasi

pada kelas eksperimen.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan dengan pembelajaran menggunakan

permainan modifikasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dan

kemampuan kognitif anak usia dini. Tahapan yang pelaksanaan mulai dari

konsultasi, persiapan, pelaksanaan dan analisis yang dapat kita lihat pada bagan

berikut:

70

Bagan 3.1. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah yang telah direncanakan

sebelum pelaksanaan dilakukan, adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini di awali dengan studi literatur terhadap program

pembelajaran dan buku-buku pendidikan anak usia dini dalam upaya menganalisis

konsep-konsep penting yang akan diajarkan, selanjutnya menyususn skenario

pembelajaran tentang permainan modifikasi terhadap kelas eksperimen yang

dikembangkan pada definisi konsep, indikator keterampilan motorik kasar dan

Identfiikasi Masalah

Observasi Awal

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pembelajaran dengan metode konvensional

Pembelajaran dengan permainan modifikasi

Tes Akhir

Analisis Data

Simpulan

Tes Awal

71

kognitif dalam menyiapkan persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran, media

dan penilaian serta alokasi waktu. Selanjutnya studi pengembangan kemampuan

motorik kasar dan kemampuan kognitif untuk menentukan instrumen yang akan

dikembangkan melalui lembaran observasi. Instrumen yang akan digunakan untuk

melihat kemampuan motorik kasar dan kognitif anak terlebih dahulu didiskusikan

dengan pembimbing sebelum di uji cobakan pada Taman Kanak-Kanak Yayasan

Kartika Jaya VI-6 Bucend III Waena Kota Jayapura yang hampir sama

karakternya dengan TK yang dijadikan tempat eksperimen.

2. Tahap pendahuluan

Pada tahapan ini peneliti mengunjungi Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII

Cigombong Kota Jayapura untuk meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk

melaksanakan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian dari

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tahap berikutnya mendiskusikan

dengan guru kelas yang dijadikan sebagai tempat eksperimen tentang

pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi dan sekaligus

menetapkan jadwal penelitian.

3. Tahap pelaksanaan

Pada tahapan pelaksanaan, guru kelas eksperimen melaksanakan

pembelajaran dengan permainan modifikasi yang sudah dituangkan dalam jadwal

kegiatan belajar mengajar seperti tercantum sebagaimana pada tabel berikut:

72

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jumlah Pertemuan Kegiatan Keterangan

1 2. 3 4 5

Satu kali Dua kali Satu kali Enam kali Satu kali

Uji Instrumen Malatih guru tentang permainan modifikasi Pre tes Pelaksanaan pembelajaran dengan permainan modifikasi selama enam kali perlakuan Tidak diterapkan permainan modifikasi (pembelajaran konvensional) Pos tes

TK Kartka Jaya VI-6 Bucend III Waena Jayapura Guru kelas Eksperimen Kelas Ekperimen dan kelas kontrol anak TK Pertiwi XII Cigombong Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas eksperimen dan kelas kontrol

4. Tahap analisis

Setelah selesai pembelajaran dengan permainan modifikasi maka diadakan

post tes terhadap kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol. Data yang sudah terkumpul dianalisis dan diolah secara statistik untuk

data kuantitatif dan hasilnya dideskripsikan.

73

D. Instrumen Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai kemampuan

motorik kasar dan kognitif anak sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran

dengan permainan modifikasi yang diterapkan pada kelas eksperimen maupun

dengan menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol, dengan instrument

yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan

studi dokumenter.

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2007: 203) mengemukaan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Pedoman

observasi dalam penelitian ini sudah mempunyai kriteria penilaian yang telah

dibuat oleh peneliti. Skor 1 dan 0 dijadikan acuan apakah keterampilan sosial dan

keterampilan berbicara anak sudah berkembang atau belum. Hal ini untuk melihat

pengaruh permainan modifikasi memberikan suatu pengalaman belajar yang

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dan

kognitif anak di Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kotaraja Jayapura

Provinsi Papua.

Pada saat observasi, dilaksanakan peneliti dan guru menjadi pengamat

(observer) dan memberikan nilai sesuai dengan kriteria penilaian yang telah

disusun oleh peneliti berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh anak. Secara

74

umum pemberian nilai dilakukan skor 1 (satu), jika anak dapat melakukan apa

yang diharapkan dan 0 (nol) jika anak tidak dapat melakukan apa yang

diharapkan. Kriteria penilaian dalam pedoman observasi disajikan lebih rinci

sesuai dengan perintah yang mewakili satu variabel, maka satu variabel memiliki

kriteria tertentu.

2. Studi Dokumentasi dan Kepustakaan

Studi dokumenter berupa foto dan administrasi pembelajaran yang

digunakan untuk memperoleh data bersifat administratif dan data-data kegiatan

yang terdokumentasikan sebagai bukti adanya kegiatan pembelajaran di Taman

Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kotaraja Jayapura. Instrumen data secara

lengkap disajikan dalam tabel berikut ini

Tabel 3.2 Instrumen Data

No Sumber data

Jenis Data Teknik Pulta

Instrumen

1 Anak Tes observasi perilaku Observasi (pretes)

Butir pernyataan observasi untuk melihat kemampuan motorik kasar dan kognitif anak

2 Anak Pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi

perlakuan Pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi

3 Anak Kemampuan motorik kasar dan kemampuan kognitif

Observasi (post tes)

Butir pernyataan observasi untuk melihat kemampuan motorik kasar dan kognitif anak

4 Guru Rencanaan pelaksanaan pembelajaran

Studi dokumenter

Perencanaan pembelajaran

E. Uji Coba Instrumen

Setelah instrumen disusun, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan uji

coba terhadap instrumen tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah

75

instrumen tersebut valid atau tepat terhadap aspek yang akan diukur (Suharsimi

Arikunto, 2001: 144). Intrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai

validitas tinggi, sabaliknya yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.

Untuk itu perlu adanya suatu uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan

kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan

sejauhmana suatu alat ukur itu mampu mengukur yang diukur pada penelitian. Uji

validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran

instrumennya.

Menurut Akdon (2008: 138) sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah di uji

validitasnya dan hasilnya valid. Validitas setiap butir item yang digunakan dalam

penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment,

kemudian menghitung harga thitung.

Untuk mengetahui tingkat validitas maka instrumen diujicobakan pada

sekolah atau Taman Kanak-kanak yang secara umum mempunyai karakteristik

yang sama dan tingkat kemampuan motorik kasar serta kognitif yang sama pula.

Butir observasi atau instrumen yang sudah divalidasi dan dinyatakan valid akan

digunakan untuk mengambil data.

Validitas isi dilakukan dengan cara bertanya dan berdiskusi kepada dua

orang ahli pada bidangnya yaitu mengenai motorik kasar dan kognitif anak. Atas

rekomendasi dari salah satu pembimbing untuk menentukan apakah instrumen

76

yang akan digunakan sudah sesuai untuk anak usia Taman Kanak-Kanak atau

belum. Sedangkan untuk validitas construct intrumen dilakukan terhadap anak-

anak Kelompok B sebanyak 16 orang anak di Taman Kanak-Kanak Yayasan

Kartika Jaya VI Bucen III Waena Kota Jayapura Provinsi Papua.

instrumen motorik kasar adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.hasil uji Validitas instrumen motorik kasar.

No. Item t-hit t-tab Ket

No. Item t-hit t-tab Ket

1 0,578 0,497 Valid Dipakai 20 0,656 0,497 Valid Dipakai

2 0,817 0,497 Valid Dipakai 21 0,867 0,497 Valid Dipakai

3 0,656 0,497 Valid Dipakai 22 0,733 0,497 Valid Dipakai

4 0,709 0,497 Valid Dipakai 23 0,867 0,497 Valid Dipakai

5 0,559 0,497 Valid Dipakai 24 0,817 0,497 Valid Dipakai

6 0,602 0,497 Valid Dipakai 25 0,118 0,497 Tidak Valid

Tidak dipakai

7 0,709 0,497 Valid Dipakai 26 0,504 0,497 Valid Dipakai

8 0,578 0,497 Valid Dipakai 27 0,706 0,497 Valid Dipakai

9 0,708 0,497 Valid Dipakai 28 0,817 0,497 Valid Dipakai

10 0,656 0,497 Valid Dipakai 29 0,799 0,497 Valid Dipakai

11 0,817 0,497 Valid Dipakai 30 0,799 0,497 Valid Dipakai

12 0,817 0,497 Valid Dipakai 31 0,559 0,497 Valid Dipakai

13 0,867 0,497 Valid Dipakai 32 0,640 0,497 Valid Dipakai

14 0,708 0,497 Valid Dipakai 33 0,108 0,497 Tidak Valid

Tidak dipakai

15 0,559 0,497 Valid Dipakai 34 0,798 0,497 Valid Dipakai

16 0,602 0,497 Valid Dipakai 35 0,799 0,497 Valid Dipakai

17 0,867 0,497 Valid Dipakai 36 0,640 0,497 Valid Dipakai

18 0,817 0,497 Valid Dipakai 37 0,659 0,497 Valid Dipakai

19 0,708 0,497 Valid Dipakai

Berdasarkan data di atas bahwa item instrumen motorik kasar yang

dinyatakan valid sebanyak 35 butir item, dan 2 butir item tidak valid. Pedoman

observasi yang digunakan adalah sebagaimana pada tabel 3.3 berikut:

77

Tabel 3.4. Pedoman observasi kemampuan Motorik kasar anak usia taman kanak-kanak

No ASPEK LARI

1 Tungkai dari samping

Panjang dan kecepatan langkah maksimal 2 Fase melayang terlihat jelas 3 Kaki Tumpu merentang secara penuh 4 Betis kaki ayun bergerak sejajar dengan tungkai 5 Lengan Lengan mengayun secara vertikal berlawanan dengan tungkai 6 Kedua langan membengkok membentuk sudut 900 7 Tungkai

daribelakang Gerakan memutar pada saat recovery tungkai dan kaki sangat kecil

ASPEK LOMPAT 8 Lengan Mengayun tinggi ke belakang untuk memaksimalkan lompatan 9 Selama take off (tinggal landas) ayunan ke depan dan ke atas dengan menggunakan

kekuatan 10 Lengan dipetahankan tinggi selama gerakan melompat 11 Togok Togok cenderung condong ke depan kira-kira 45 derajat 12 Melompat ke depan bukan ke atas 13 Tungkai dan

paha Bengkokkan tungkai konsisten dan dengan sudut yang tajam

14 Take off dilakukan dengan pelurusan sendi paha, lutut, dan engkel secara penuh 15 Berat badan saat mendarat berada di depan

ASPEK LEMPAR 16 Lengan Lengan lempar diayunkan ke belakang dalam proses persiapan 17 Sikut tangan yang satu lagi diangkat untuk mengimbangi gerakan lengan lempar 18 Sikut lempar bergerak merentang kedepan secara horisontal 19 Lengan bagian atas berputar membentuk gerakang lecutan diakhiri dengan ibu jari

menghadap ke bawah 20 Togok Togok bergerak menyamping sejajar dengan arah lempar pada saat gerakan

persiapan 21 Bahu lengan lempar turun lebih rendah pada saat gerakan persiapan 22 Putaran tubuh diawali dari panggul, paha , tungkai dan bahu pada saat gerakan

melempar. 23 Tungkai dan

kaki Berat badan berada pada kaki belakang pada saat gerakan persiapan

24 Segera setelah berat badan pindah ke kaki depan dilanjutkan dengan gerakan langkah oleh kaki belakang

ASPEK MENANGKAP 25 Kepala Kepala neghadap ke depan dengan mata fokus pada gerakan bola yang akan

ditangkap 26 Lengan Kadua lengan bagian atas rileks di samping badan sementara itu bagian lengan

bawah menjulur di depan badan 27 Kedua lengan mengeper untuk menyerap berat bola 28 Gerakan kedua lengan sesuai dengan gerakan bola 29 Tangan Kedua ibu jari sejajar bersebelahan satu sama lainnya 30 Kedua tangan menangkap bola dengan tepat secara bersamaan 31 Semua jari tangan bergerak menangkap bola secara efektif Aspek Menendang 32 Lengan dan

togok Kedua lengan mengayun secara berlawanan pada proes gerak menendang

33 Togok membengkok pada bagian pinggang pada proses gerak lanjut 34 Gerakan kaki tentdang dimulai dari pangkal paha 35 Tungkai Kaki tumpu di tekuk sedikit pada saat kaki tendang kontak bola 36 Kaki tendang mengayun maksimal 37 Gerak lanjut kaki tendang tinggi, tumit kaki tumpu terangkat

78

Sedangkan untuk intrumen kognitif bardasakan perhiitungan SPSS versi12

diperoleh data validitas butir item sebagai berikut:

Tabel 3.5.hasil uji Validitas instrumen Kognitif.

No. Item t-hit t-tab ket 1 0,792 0,497 Valid Dipakai 2 0,724 0,497 Valid Dipakai 3 0,698 0,497 Valid Dipakai 4 0,620 0,497 Valid Dipakai 5 0,847 0,497 Valid Dipakai 6 0,584 0,497 Valid Dipakai 7 0,792 0,497 Valid Dipakai 8 0,666 0,497 Valid Dipakai 9 0,501 0,497 Valid Dipakai 10 0,699 0,497 Valid Dipakai 11 0,584 0,497 Valid Dipakai

12 0,359 0,497 Tidak valid

Tidak dipakai

13 0,261 0,497 Tidak valid

Tidak dipakai

14 0,847 0,497 Valid Dipakai 15 0,522 0,497 Valid Dipakai

Berdasarkan data di atas bahwa item instrumen motorik kasar yang

dinyatakan valid sebanyak 13 butir item, dan 2 butir item tidak valid. Pedoman

observasi yang digunakan adalah sebagaimana pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.6. Pedoman observasi kemampuan kognitif Anak usia taman kanak-kanak

No Aspek 1 Mencocokkan kembali gambar bola yang sudah dipotong-potong menjadi 7 bagian . 2 Mencocokkan gambar binatang dengan jenis makanannya. 3 Anak mampu mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah bendanya. 4 Mencocokkan gambar yang sama dalam satu tempat. 5 Mencocokkan gambar benda dengan nama bendanya. 6 Menghitung jumlah bola yang terdapat dalam keranjang. 7 Menjumlahkan bola yang terdapat dalam dua keranjang yang berbeda. 8 Menyebutkan berapa anak kali mampu melangkah selama 10 detik. 9 Menghitug berapa bola yang tersisa setelah diambil atau dilempar keluar dari keranjang. 10 Menghitung berapa jumlah bola besar dan berapa jumlah bola kecil dalam keranjang. 11 Menyebutkan lambang bilangan yang diperlihatkan guru kepada anak antara 1 sampai 9. 12 Menyebutkan lambang bilangan yang di pegangnya 1 sampai 9 13 Menyebutkan bilangan ganjil antara 1 sampai 9. 14 Menyebutkan bilangan genap antara 1 sampai 9. 15 Memisahkan lambang bilangan ganjil dan genap dalam satu keranjang kedalam keranjang yang lain

79

2. Uji Reliabilitas

Sebuah tes dinyatakan reliabel yang artinya dapat dipercaya apabila hasil

tes tersebut menunjukkan ketepatan jika dilakukan tes berkali-kali. Reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur atau instrumen

penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data.

Jika suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat digunakan dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang diperolah relatif

konsisten, maka alat ukur atau instrumen tersebut reliable (Akdon, 2008: 170).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach diperoleh alpha α sebesar 0,718 lebih

besar dari 0,05. Dengan demikikian insteumen penelitian dinyatakan reliabel

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kuantitatif. Data-data yang diperoleh dari lapangan ditabulasikan dan

dipresentasikan, kemudian dilakukan pengujian yaitu dengan menggunakan uji

perbedaan (komparatif). Menurut Akdon (2008: 172), persyaratan analisis

terhadap asumsi-asumsi yang harus dilakukan jika menggunakan uji perbedaan

(komparatif) adalah data harus bersifat homogenitas dan berdistribusi normal.

Teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagi berikut:

1. Menentukan skor rata-rata dan standar deviasi pada tes awal dan tes akhir,

untuk data kemampuan motorik kasar dan kemampuan kognitif baik pada

kelas kontrol maupun kelas eksperimen

80

2. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi data perkembangan motorik kasar dan kemampuan

kognitif untuk kelompok eksperimen dilakukan dengan persamaan (Akdon: 2007:

171).

���� ����� ����

dimana: �� : frekuensi observasi

� : frekuensi ekspektasi

Data dikatakan berdistribusi normal jika ��hitung < ��tabel.

3. Uji Homogenistas

Uji homogenistas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi data homogen

atau tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan membandingkan varians

terbesar dan varians terkecil dengan menggunakan tabel (Akdon, 2008: 35).

Adapun langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut:

Langkah pertama: mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil

dengan rumus: kecilVarians

besarVariansFhitung =

Langkah kedua : membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan

kriteriann jika Fhitung < Ftabel, maka varians-varians adalah homogen, dengan

demikian uji komparatif dilanjutkan.

Untuk menentukan tingkat homogenitas data dapat dilakukan dengan

membandingkan angka signifikan (sig) dengan uji alpha (α), dengan kriterian jika

angka signifikan (sig) lebih besar dari α (0,05), maka Ho ditolak sebaliknya jika

angka signifikan (Sig) lebih kecil dai α (0,05), maka Ho diterima.

81

Hipotesis pengujian uji homogenitas dengan menggunakan Kolmogorof

Smirnov adalah sebagai berikut:

Ho: Kedua varians populasi adalah tidak homogen

H1: Kedua varians populasi adalah homogen

4. Uji perbedaan Dua Rata-Rata

Jika data berdistribusi normal dan homogen digunakan rumus:

21

21

11

nns

xxt

+

− (Sudjana, 2005: 207)

Apabila data ditemukan berdistribusi normal dan tidak homogen, maka

pengujian data menggunakan rumus:

2

22

1

21

21

n

s

n

S

xxt

+

− (Sudjana, 2005: 207)

Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non parametrik

yaitu uji Mann-Whitney (Ruseffendi, 1998: 398).

Untuk melihat peningkatan kemampuan motorik kasar dan kemampuan

kognitif anak antara sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen pada kelas

control dan kelas eksperimen dengan permainan modifikasi dihitung dengan

menggunakan gain skor ternormalisasi (N-Gain) dengan rumus

N-Gain premaks

prepost

SS

SS

−−

=

82

Keterangan:

Spost : Skor post test

Spre : Skor pre test

Smaks : Skor ideal

Kategori tingkatan gain adalah jika g>0,7, maka tingkat signifikan gain

dinyatakan dalam kategori tinggi, jika 0,03 ≤ g ≤ 0,7 maka tingkatan gain

dinyatakan dalam kategori sedang dan jika g< 0,3 maka tingkatan gain dinyatakan

dalam kategori rendah.

Dalam pengolahan, pengujian instrumen, membuktikan tingkat validitas

dan realibilitas suatu alat ukur maupun analisis data yaitu uji normalitas dan

homogenitas data juga uji perbedaan dua rerata diolah menggunakan program

SPSS versi 12.

83