BAB III METODOLOGI PENELITIAN - UPI Repository

13
27 Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Arikunto, dkk (2012). PTK dalam bahasa Inggris disebut sebagai Classroom Action Research (CAR). Pengertian Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2012:2), yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan, yaitu: 1. Penelitian - menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini, yaitu Penelitian, Tindakan dan Kelas, dapat disimpulkan bahwa “ Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN - UPI Repository

27 Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan menggunakan model Arikunto, dkk (2012). PTK dalam

bahasa Inggris disebut sebagai Classroom Action Research (CAR).

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2012:2),

yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata

yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat

diterangkan, yaitu:

1. Penelitian - menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

2. Tindakan – menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas – dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,

tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah

lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang

dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang

dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru

yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini, yaitu

Penelitian, Tindakan dan Kelas, dapat disimpulkan bahwa “Penelitian

Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

28

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama” (Arikunto dkk, 2012:3).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan

(action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu

praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada

proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas

(silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus

tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas (Arikunto,

dkk, 2012:58)

Penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa (2006:155) memiliki

karakteristik sebagai berikut: “1. Masalah yang diangkat untuk dipecahkan

dan kondisi yang diangkat untuk ditingkatkan harus berangkat dari praktek

pembelajaran nyata di kelas; 2. Guru dapat meminta bantuan orang lain

untuk mengenal dan mengelaborasi masalah yang akan dijadikan topik

penelitian.”

Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: 1.

Memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di

kelas; 2. Meningkatkan layanan professional dalam konteks

pembelajaran di kelas, khususnya layanan kepada peserta didik; 3.

Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalam

pembelajaran yang direncanakan di kelas; dan 4. Memberi kesempatan

kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukannya (Mulyasa, 2006:155).

B. Rencana Tindakan

Secara garis besar, pada penelitian ini terdapat empat tahapan yang

dilalui yaitu (1) perencanaan (planning); (2) Pelaksanaan / tindakan

(acting); (3) Pengamatan (observing); dan (4) refleksi (reflecting). Adapun

29

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut

(Arikunto, dkk:2012).

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan

kelas.

Tahap 3: Pengamatan (observing)

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Kegiatan pengamatan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan

pelaksanaan tindakan karena pengamatan seharusnya dilakukan pada

waktu tindakan sedang dilakukan.

Tahap 4: refleksi (reflecting)

Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

telah kita dilakukan. Refleksi sendiri berasal dari bahasa Inggris reflection

yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi ini dilakukan ketika selesai

melakukan tindakan, kemudian didiskusikan implementasi rancangan

tindakan.

30

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Alur PTK Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Make a Match

(Modifikasi Arikunto, dkk. 2012:16)

Penjelasan:

1. Pra siklus

a. pengamatan : Peneliti sebagai observer mengamati kegiatan

pembelajaran IPA di kelas IV SDN Jeruk Tipis 3.

PRA SIKLUS

Observasi : Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di

kelas IV.

Refleksi : Peneliti sebagai observer menganalisis hal-hal

apa saja yang kurang pada kegiatan

pembelajaran sehingga siswa kesulitan

memahami dan mengingat pelajaran yang telah

disampaikan oleh guru.

Rencana : Peneliti membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

tipe membuat pasangan (make a match) pada

konsep panca indera manusia di kelas IV.

SIKLUS I

Observasi : Peneliti bekerjasama dengan guru mitra,

mengamati jalannya kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) tipe membuat

pasangan (make a match) pada konsep panca

indera manusia.

Refleksi : Peneliti dan guru mitra

berkolaborasi untuk menganalisis

kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning)

tipe membuat pasangan (make a

match) pada konsep panca indera

manusia. Jika hasilnya belum

maksimal atau belum mencapai

target, maka PTK ini akan

dilanjutkan ke siklus berikutnya,

sampai maksimal tiga siklus.

Tindakan : Peneliti sebagai model

melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas IV dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning)

tipe membuat pasangan (make a

match) pada konsep panca indera

manusia.

31

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. refleksi : Peneliti menganalisis hal-hal apa saja yang perlu

diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran yang menyebabkan siswa

kesulitan memahami dan mengingat pelajaran mengenai panca indera

manusia yang telah disampaikan oleh guru. Dalam hal ini, pemahaman

siswa masih rendah dikarenakan metode mengajar yang digunakan

oleh guru cenderung monoton, yaitu metode ceramah dan pemberian

tugas mengerjakan lembar kerja siswa yang memungkinkan kurangnya

partisipasi aktif siswa sehingga pemahaman dan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran cenderung rendah.

2. Siklus I

a. Rencana

1) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

tipe membuat pasangan (make a match) pada konsep panca indera

manusia di kelas IV.

2) Menyiapkan alat dan bahan seperti kartu-kartu pasangan pertanyaan dan

jawaban, pluit untuk penanda waktu, hadiah sebagai penghargaan bagi siswa

dll.

3) Menyiapkan sumber belajar mengenai materi panca indera manusia yang

akan disampaikan yaitu buku paket Sains kelas IV dan buku-buku penunjang

lainnya.

4) Menyiapkan soal-soal pretest dan soal evaluasi siklus I.

32

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tindakan

1) Peneliti sebagai model melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas

IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) tipe membuat pasangan (make a match) pada konsep panca

indera manusia sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang telah disusun sebelumnya.

2) Menyampaikan materi panca indera manusia dengan demonstrasi.

3) Melakukan permainan membuat pasangan (make a match) mengenai

materi panca indera manusia dan cara pemeliharaannya yang baru saja

dipelajari.

4) Melakukan evaluasi dan memberikan tes formatif siklus I.

c. Pengamatan (observasi): Peneliti bekerjasama dengan guru mitra,

mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe membuat pasangan

(make a match) pada konsep panca indera manusia. Hal-hal yang diamati

dalam proses pembelajaran adalah:

1) aktivitas siswa

2) aktivitas guru

d. Refleksi

1) Peneliti dan guru mitra berkolaborasi untuk menganalisis kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

(cooperative learning) tipe membuat pasangan (make a match) pada

konsep panca indera manusia. Jika hasilnya belum maksimal atau

33

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belum mencapai target, maka PTK ini akan dilanjutkan ke siklus

berikutnya, sampai maksimal tiga siklus.

2) Siswa dikatakan memenuhi standar ketuntasan belajar minimal, jika

mencapai nilai >65. Jika hasilnya rata-rata belum mencapai SKBM,

maka dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya sampai maksimal tiga

siklus.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menentukan terlebih dahulu sumber data, jenis data, instrumen yang

digunakan, serta teknik pengumpulannya. Secara lengkap, teknik

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti akan dijelaskan pada tabel

berikut ini.

Untuk memperoleh data dari penelitian ini, maka diperlukan

instrument penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berupa tes dan lembar observasi.

1. Tes formatif tiap siklus, dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap materi yang telah dipelajari dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada konsep panca indera

manusia. Jumlah soal untuk setiap akhir siklus dan post tes sebanyak 10

soal obyektif , lima butir soal pilihan ganda, dan lima butir soal isian

singkat, ditambah satu soal subyektif yang menanyakan pendapat siswa

tentang proses pembelajaran. Soal yang disusun menunjukkan

34

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan dalam mendeskripsikan hubungan antara struktur panca

indera manusia dengan fungsinya serta kemampuan menjelaskan

gangguan dan cara memelihara kesehatan panca indera.

Berikut ini adalah kisi-kisi dan soal tes pada konsep panca indera

manusia.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Materi Panca Indera Manusia dan

Fungsinya Serta Cara Pemeliharaannya

Standar

Kompetensi

Indikator

Tingkat

Kesukaran

C1

(ingatan)

C2

(Pemaha

man)

C3

(Penerapa

n)

Jml

PG I PG I PG I

Memahami

hubungan antara

struktur organ

tubuh manusia

dengan fungsinya

serta cara

pemeliharaannya.

Mendeskripsik

an hubungan

antara struktur

panca indera

dengan

fungsinya.

mudah 1(1) 1(6)

5

sedang 1(2) 1(7)

sukar 1(8)

Menjelaskan

gangguan dan

cara

memelihara

kesehatan

panca indera

mudah 1(9)

5

sedang 1(3) 1

(10)

1(4)

sukar 1(5)

I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda

silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Allah SWT memberikan kita alat indera yang berfungsi untuk

melihat yaitu. . .

a. Hidung c. mata

b. Lidah d. telinga

35

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Alat indera yang dapat merasakan panas atau dingin adalah. . .

a. Hidung c. lidah

b. Kulit d. telinga

3. Salah satu penyakit yang dapat menyerang hidung adalah. . .

a. Batuk c. glukoma

b. Diare d. sinusitis

4. Jika kita membaca atau menonton televisi terlalu dekat, itu tidak

baik karena dapat mengakibatkan kelainan mata yang disebut. . .

a. Hemerolopi c. miopi

b. Hipermetropi d. presbiopi

5. Agar kulit kita tetap sehat, maka kita harus menjaganya, kecuali…

a. Berganti pakaian bersih setiap hari

b. Bermain pasir dan lumpur di halaman

c. Mandi minimal dua kali sehari

d. Membiasakan cuci tangan dan kaki

II. Mari melengkapi pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan

jawaban yang tepat.

6. Pada lidah kita terdapat bintil-bintil kecil yang peka terhadap rasa,

disebut. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. Saluran eustachius merupakan saluran yang menghubungkan

antara . . . . . . . . . . . . . . . . . dan . . . . . . . . . .

8. Bagian mata yang memberi warna pada mata adalah . . . . … . . .

9. Jika kita terkena sariawan, maka kita harus makan makanan yang

banyak mengandung vitamin . . . . . .

10. Dina tidak bisa membaca dengan jelas jika jaraknya lebih dari

30cm, maka Dina dapat ditolong dengan menggunakan kacamata

berlensa . . . . . .

11. Bagaimana pelajaran IPA hari ini? Menyenangkan atau tidak?

Berikan alasanmu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . .

2. Lembar observasi atau lembar pengamatan, untuk mengukur atau

menilai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match pada konsep panca indera manusia.

36

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

NO

INDIKATOR

NILAI

1 2 3 4

1 Menyampaikan tujuan pelajaran yang akan

dicapai dan menekankan pentingnya konsep

panca indera manusia yang akan dipelajari, serta

memotivasi siswa belajar.

2 Menyajikan materi tentang konsep panca indera

manusia.

3 Menyiapkan kartu-kartu soal dan jawaban yang

berkaitan dengan konsep panca indera manusia.

4 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-

kelompok dan membimbing setiap kelompok

agar melakukan transisi secara efektif dan

efisien.

5 Memberikan instruksi permainan dengan jelas.

6 Membimbing kelompok-kelompok pada saat

melakukan tugas kelompoknya masing-masing.

7 Mengelola jalannya permainan agar tetap

kondusif

8 Membimbing siswa mempresentasikan pasangan

kartu.

9 Memberikan penghargaan atas kecocokan kartu

dan kerjasama siswa.

10 Mengevaluasi proses pembelajaran.

Jumlah

Rata-Rata

Keterangan: 1: Kurang;

2: cukup;

3: baik;

4: sangat baik

37

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

NO

INDIKATOR

NILAI

1 2 3 4

1 Memperhatikan presentasi materi dari guru dengan

penuh perhatian.

2 Membaca teks yang diberikan guru dan membuat

catatan pribadi.

3 Mendengarkan dan mengikuti instruksi permainan

dari guru.

4 Melaksanakan permainan dengan tertib.

5 Berdiskusi antar siswa dalam mencocokkan kartu.

6 Mencari pasangan kartu sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

7 Melaporkan pasangan kartu kepada kelompok penilai

/ guru.

8 Melakukan transisi kelompok dengan tertib.

9 Mempresentasikan pasangan kartu..

10 Berdiskusi/bertanya antar siswa dan guru

Jumlah

Rata-Rata

Keterangan: 1: Kurang; 2: cukup; 3: baik; 4: sangat baik

D. Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, kemudian diolah untuk mengetahui

peningkatan pemahaman siswa yang dapat diketahui dari hasil belajarnya.

Dengan mengambil data dari tes dan tugas yang diberikan oleh

guru, untuk menghitung persentase daya serap/ketuntasan belajar

menggunakan rumus:

Skor Hasil Belajar = Jumlah jawaban yang benar x 100

Jumlah soal

38

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rata-rata = Σ skor keseluruhan

Jumlah siswa

Ketuntasan belajar = Σ siswa yang mendapat nilai ≥65 x 100%

Σ siswa

Nilai Aktivitas Guru dan Siswa = Jumlah skor yang diperoleh x 100

Skor maksimum

Hasil tersebut diinterpretasikan dengan kategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa

Persentase Pemahaman Siswa Kriteria

90 - 100 Baik Sekali

76 - 90 Baik

65 -75 Cukup

< 65 Kurang

E. Subjek Dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan

pembelajaran dengan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) tipe membuat pasangan (make a match)

pada konsep panca indera manusia. Dilaksanakan di kelas IV SDN Jeruk

Tipis 3 yang berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 14 orang siswa

laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Jeruk Tipis 3 yang berlokasi di Kp. Cikopyah, Desa Tegal Maja,

Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang-Banten 42184.

Peneliti memilih SD Negeri Jeruk Tipis 3 sebagai lokasi penelitian,

dikarenakan lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti,

sehingga diharapkan dapat membantu memudahkan dalam melakukan

proses penelitian.

39

Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu