70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...

19
70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di SMK N 2 Kota Cirebon. 4.1.1 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division ) berbasis keislaman (variabel X) Variabel ini diukur dengan menggunakan angket yang diberikan kepada siswa. Penilaian menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban, dimana 5 untuk skor tertinggi dan 1 untuk skor terendah. Skor tertinggi dari 20 butir pernyataan yang ada yaitu 87 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu (5 Γ— 20) = 100, dan skor terendah 51 dari skor terendah yang mungkin dicapai (1 Γ— 20) = 20. Harga mean (M) sebesar 71,8 , median (Me) sebesar 72, dan Modus (Mo) sebesar 74. Dengan menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh deskrispi statistik sebagai berikut: Tabel 4.1 Descriptive Statistics (Variabel X) N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Keislaman 30 36,00 51,00 87,00 71,8000 9,04167 81,752 Valid N (listwise) 30 Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus k = 1 + 3,3 log N, sehingga diperoleh hasil sebanyak 5,884 yang kemudian dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang data adalah skor tertinggi dikurangi skor terendah yaitu 87–51 = 36. Panjang kelas diperoleh dari rentang data dibagi jumlah kelas yaitu 36 : 6 = 6. Adapun distribudi frekuensi skor model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman dapat dilihat pada tabel berikut:

Transcript of 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasannya. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di SMK N 2

Kota Cirebon.

4.1.1 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Division ) berbasis keislaman (variabel X)

Variabel ini diukur dengan menggunakan angket yang diberikan kepada

siswa. Penilaian menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban, dimana 5

untuk skor tertinggi dan 1 untuk skor terendah. Skor tertinggi dari 20 butir

pernyataan yang ada yaitu 87 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu (5 Γ—

20) = 100, dan skor terendah 51 dari skor terendah yang mungkin dicapai (1 Γ— 20)

= 20. Harga mean (M) sebesar 71,8 , median (Me) sebesar 72, dan Modus (Mo)

sebesar 74.

Dengan menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh deskrispi statistik

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Descriptive Statistics (Variabel X)

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Keislaman

30 36,00 51,00 87,00 71,8000 9,04167 81,752

Valid N (listwise) 30

Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus k = 1 + 3,3 log N, sehingga

diperoleh hasil sebanyak 5,884 yang kemudian dibulatkan menjadi 6 kelas

interval. Rentang data adalah skor tertinggi dikurangi skor terendah yaitu 87–51 =

36. Panjang kelas diperoleh dari rentang data dibagi jumlah kelas yaitu 36 : 6 = 6.

Adapun distribudi frekuensi skor model pembelajaran kooperatif tipe STAD

berbasis keislaman dapat dilihat pada tabel berikut:

71

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi (Variabel X)

Interval Titik

tengah Bins Frekuensi

Frekuensi

relative

51-56 53.5 56 2 6.67%

57-62 59.5 62 3 10.00%

63-68 65.5 68 5 16.67%

69-74 71.5 74 8 26.67%

75-80 77.5 80 7 23.33%

81-87 84 87 5 16.67%

Jumlah Frekuensi 30 100%

Bersadarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan histogram

sebagai berikut :

Gambar 4.1

Histogram frekuensi (Variabel X)

Untuk lebih detailnya berikut penulis menyajikan uraian dari hasil

prosentase frekuensi dan skor data angket penerapan model pembelajajaran

kooperatif tipe STAD berbasis keislaman (variabel X) yang terdiri dari 11

indikator penulis sajikan dalam tiap indikator sebagai berikut:

1. Skor dari masing-masing indikator

a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa. Item

penyajian yang mencangkup indikator ini adalah item pernyataan pada

Nomor 1, 5 dan 6 disajikan pada tabel berikut ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

51-56 57-62 63-68 69-74 75-80 81-87

Frekuensi

72

Table 4.3 Indikator ke-1

Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

1, 5, & 6

SS (5) 8 40 12.2%

S (4) 56 224 68.1%

TT (3) 15 45 13.7%

TS (2) 9 18 5.5%

STS (1) 2 2 0.6%

Jumlah 90 329 100%

Skor Max 5 x 3 x 30 = 450

Prosentase (329/450) x 100% = 73.11%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 12,2%, S sebesar 68,1%, TT sebesar

13,7%, TS sebesar 5,5 dan STS sebanyak 0,6%. Prosentase item pernyataan

Nomor 1, 5, dan 6 adalah sebesar 73,11%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kinerja guru tergolong kriteria baik.

b. Memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar. Item penyajian yang

mencangkup indikator ini adalah item pernyataan pada Nomor 4, 9, 10

dan 19 disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.4 Indikator ke-2

Memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

4, 9, 10,

& 19

SS (5) 14 70 16.67%

S (4) 54 216 51.43%

TT (3) 36 108 25.71%

TS (2) 10 20 4.76%

STS (1) 6 6 1.43%

Jumlah 120 420 100%

Skor Max 5 x 4 x 30 = 600

Prosentase (420/600) x 100% = 70.00%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 16,67%, S sebesar 51,43%, TT sebesar

25,71%, TS sebesar 4,76 dan STS sebanyak 1,43%. Prosentase item

73

pernyataan Nomor 4, 9, 10 dan 19 adalah sebesar 70,00%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

c. Menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Item penyajian yang

mencangkup indikator ini adalah item pernyataan pada Nomor 15

disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.5 Indikator ke-3

Menyegarkan kembali pengetahuan siswa

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

15

SS (5) 8 40 32.52%

S (4) 18 72 58.54%

TT (3) 3 9 7.32%

TS (2) 1 2 1.63%

STS (1) 0 0 0.00%

Jumlah 30 123 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (123/150) x 100% = 82.00%

Kategori sangat Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 32,52%, S sebesar 58,54%, TT sebesar

7,32%, TS sebesar 1,63 dan STS sebanyak 0%. Prosentase item pernyataan

Nomor 15 adalah sebesar 82,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja

guru tergolong kriteria sangat baik.

d. Menyajikan materi dan demonstarsi atau lewat bahan bacaan. Item

penyajian yang mencangkup indikator ini adalah item pernyataan pada

Nomor 17 disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.6 Indikator ke-4

Menyajikan materi dan demonstarsi atau lewat bahan bacaan

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

17

SS (5) 3 15 15.46%

S (4) 13 52 53.61%

TT (3) 4 12 12.37%

TS (2) 8 16 16.49%

STS (1) 2 2 2.06%

Jumlah 30 97 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (97/150) x 100% = 64.67%

74

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 15,46%, S sebesar 53,61%, TT sebesar

12,37%, TS sebesar 16,49 dan STS sebanyak 2,06%. Prosentase item

pernyataan Nomor 17 adalah sebesar 64,67%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

e. Pembentukan kelompok. Item penyajian yang mencangkup indikator ini

adalah item pernyataan pada Nomor 14 disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.7 Indikator ke-5

Pembentukan kelompok

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

14

SS (5) 2 10 11.11%

S (4) 9 36 40.00%

TT (3) 7 21 23.33%

TS (2) 11 22 24.44%

STS (1) 1 1 1.11%

Jumlah 30 90 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (90/150) x 100% = 60.00%

Kategori Cukup Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 11,11%, S sebesar 40,00%, TT sebesar

23,33%, TS sebesar 24,44 dan STS sebanyak 1,11%. Prosentase item

pernyataan Nomor 14 adalah sebesar 60,00%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kinerja guru tergolong kriteria cukup baik.

f. Melakukan transisi secara efesien. Item penyajian yang mencangkup

indikator ini adalah item pernyataan pada Nomor 3 disajikan pada tabel

berikut ini:

Table 4.8 Indikator ke-6

Melakukan transisi secara efesien

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

3 SS (5) 3 15 14.15%

S (4) 15 60 56.60%

75

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

TT (3) 8 24 22.64%

TS (2) 3 6 5.66%

STS (1) 1 1 0.94%

Jumlah 30 106 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (106/150) x 100% 70.67%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 14,15%, S sebesar 56,60%, TT sebesar

22,64%, TS sebesar 5,66 dan STS sebanyak 0,94%. Prosentase item

pernyataan Nomor 3 adalah sebesar 70,67%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

g. Mengamati dan melakukan observasi. Item penyajian yang mencangkup

indikator ini adalah item pernyataan pada Nomor 8, 11, dan 18

disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.19 Indikator ke-7

Mengamati dan melakukan observasi

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

8, 11, &

18

SS (5) 9 45 14.29%

S (4) 44 176 55.87%

TT (3) 22 66 20.95%

TS (2) 13 26 8.25%

STS (1) 2 2 0.63%

Jumlah 90 315 100%

Skor Max 5 x 3 x 30 = 450

Prosentase 315/450) x 100% = 70.00%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 14,29%, S sebesar 55,87%, TT sebesar

20,95%, TS sebesar 8,25 dan STS sebanyak 0,63%. Prosentase item

pernyataan Nomor 8, 11, dan 18 adalah sebesar 70,00%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

76

h. Kerja kelompok. Item penyajian yang mencangkup indikator ini adalah

item pernyataan pada Nomor 2, 7, dan 13 disajikan pada tabel berikut

ini:

Table 4.10 Indikator ke-8

Kerja kelompok

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

2, 7, &

13

SS (5) 16 80 23.60%

S (4) 48 192 56.64%

TT (3) 18 54 15.93%

TS (2) 5 10 2.95%

STS (1) 3 3 0.88%

Jumlah 90 339 100%

Skor Max 5 x 3 x 30 = 450

Prosentase (339/450) x 100% = 75.33%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 23,60%, S sebesar 56,64,%, TT sebesar

15,93%, TS sebesar 2,95 dan STS sebanyak 0,88%. Prosentase item

pernyataan Nomor 2, 7, dan 13 adalah sebesar 75,33%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

i. Adanya proses komunikasi dua arah. Item penyajian yang mencangkup

indikator ini adalah item pernyataan pada Nomor 20 disajikan pada

tabel berikut ini:

Table 4.11 Indikator ke-9

Adanya proses komunikasi dua arah

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

20

SS (5) 9 45 37.19%

S (4) 14 56 46.28%

TT (3) 6 18 14.88%

TS (2) 1 2 1.65%

STS (1) 0 0 0.00%

Jumlah 30 121 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (121/150) x 100% = 80.67%

Kategori Sangat Baik

77

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 37,19%, S sebesar 46,28%, TT sebesar

14,88%, TS sebesar 1,65 dan STS sebanyak 0%. Prosentase item pernyataan

Nomor 20 adalah sebesar 80,67%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja

guru tergolong kriteria baik.

j. Evaluasi hasil belajar atau Prosentase kelompok tentang hasil belajar.

Item penyajian yang mencangkup indikator ini adalah item pernyataan

pada Nomor 12 disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.12 Indikator ke-10

Evaluasi hasil belajar atau Prosentase kelompok

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

12

SS (5) 6 30 31.25%

S (4) 6 24 25.00%

TT (3) 8 24 25.00%

TS (2) 8 16 16.67%

STS (1) 2 2 2.08%

Jumlah 30 96 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (96/150) x 100% = 64.00%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 31,25%, S sebesar 25,00%, TT sebesar

25,00%, TS sebesar 16,67 dan STS sebanyak 2,08%. Prosentase item

pernyataan Nomor 12 adalah sebesar 64,00%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

k. Pemberian penghargaan hasil belajar kepada individu dan kelompok.

Item penyajian yang mencangkup indikator ini adalah item pernyataan

pada Nomor 16 disajikan pada tabel berikut ini:

Table 4.13 Indikator ke-11

Pemberian penghargaan hasil belajar

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

16

SS (5) 10 50 42.37%

S (4) 13 52 44.07%

TT (3) 3 9 7.63%

TS (2) 3 6 5.08%

78

No Item Skala Frekuensi Jumlah Skor Prosentase

STS (1) 1 1 0.85%

Jumlah 30 118 100%

Skor Max 5 x 1 x 30 = 150

Prosentase (118/150) x 100% = 78.67%

Kategori Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 30

responden menjawab SS sebesar 42,37%, S sebesar 44,07%, TT sebesar

7,63%, TS sebesar 5,08 dan STS sebanyak 0,85%. Prosentase item

pernyataan Nomor 16 adalah sebesar 78,67%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kinerja guru tergolong kriteria baik.

2. Rekapitulasi

Rekapiitulasi prosentase skor dari setiap indikator penerapan model

pembelajajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman. Dari uraian

deskripsi data diatas, dapat disajikan rekapitulasi prosentase skor sebagai

berikut:

Table 4.14

Rekapitulasi prosentase skor dari setiap indikator (Variabel X)

No.

Soal Indikator

Jumlah

Skor

Skor

maksimal Prosentase

1,5,6

Menjadikan pengetahuan

bermakna dan relevan

bagi siswa

329 450 73.11%

4,9,10

,19

Memotivasi siswa untuk

lebih semangat belajar 420 600 70.00%

15 Menyegarkan kembali

pengetahuan siswa 123 150 82.00%

17

Menyajikan materi dan

demonstarsi atau lewat

bahan bacaan

97 150 64.67%

14 Pembentukan kelompok 90 150 60.00%

3 Melakukan transisi

secara efesien 106 150 70.67%

8,11,1

8

Mengamati dan

melakukan observasi 315 450 70.00%

2,7,13 Kerja kelompok 339 450 75.33%

20 Adanya proses

komunikasi dua arah 121 150 80.67%

12 Evaluasi hasil belajar 96 150 64.00%

79

No.

Soal Indikator

Jumlah

Skor

Skor

maksimal Prosentase

atau Prosentase

kelompok tentang hasil

belajar

16

Pemberian penghargaan

hasil belajar kepada

individu dan kelompok

118 150 78.67%

Jumlah 2154 3000 789.11%

Rata-rata 789.11 / 11 71.74%

Berdasarkan tabel di atas, prosentase dari ke-11 indikator tersebut,

prosentase terendah adalah sebesar 60,00% pada indicator kelima, dan untuk

prosentase tertinggi adalah sebesar 82,00% pada indicator ketiga. Sehingga

untuk rata-rata prosentase dari 11 indikator sebesar 71,74% termasuk

kedalam kriteria baik.

Tabel 4.14 dapat direpresentasikan kembali dengan menggunakan

diagram batang berikut:

Gambar 4.2

Prosentase Setiap Indikator (Variabel X)

4.1.2 Hasil belajar matematika siswa (variabel Y)

Penulis memperoleh data hasil belajar matematika siswa dari tes kepada

siswa yang dijadikan sampel penelitian. Skor tertinggi dari 20 butir soal yang

ada yaitu 95 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu (1 x 5 x 20) = 100,

dan skor terendah 50 dari skor terendah yang mungkin dicapai (0 x 5 x 20) = 0.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

80

Harga mean (M) sebesar 75,34, median (Me) sebesar 75 dan Modus (Mo)

sebesar 81 dan 95.

Dengan menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh deskrispi data sebagai

berikut:

Tabel. 4.15

Descriptive Statistics (Variabel Y)

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Hasil Belajar Matematika Siswa

30 45,00 50,00 95,00 75,34 12,73 161,96

Valid N (listwise) 30

Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus k = 1 + 3,3 log N, sehingga

diperoleh hasil sebanyak 5,884 yang kemudian dibulatkan menjadi 6 kelas

interval. Rentang data adalah skor tertinggi dikurangi skor terendah yaitu 95 –

50 = 45. Panjang kelas diperoleh dari rentang data dibagi jumlah kelas yaitu 45 :

6 = 7,5 yang kemudian dibulatkan menjadi 8. Adapun distribudi frekuensi model

pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar

matematika siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Distribusi frekuensi (Variabel Y)

Interval Titik

Tengah Bins Frekuensi

Frekuensi

Relatif

50 - 57 53,5 57 2 6.67%

58 - 65 61,5 65 3 10.00%

66 - 73 69,5 73 2 6.67%

74 - 81 77,5 81 9 30.00%

82 - 89 85,5 89 5 16.67%

90 - 97 93,5 97 9 30.00%

Jumlah ferkuensi 30 100%

Bersadarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan histogram

sebagai berikut :

81

Gambar 4.3

Histogram frekuensi (Variabel Y)

Dari histogram di atas dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai nilai

kebanyakan antara 74-81 dan 90-97 sementara paling sedikit siswa

memperoleh nilai antara 50-57 dan 66-73.

4.2 Analisis data

4.2.1 Uji prasyarat analisis

1. Uji normalitas

Untuk pengujian normalitas menggunakan teknik analisis

Kolmogorov-Spirnov dengan bantuan SPSS 17.0. Data dikatakan

berdistribusi normal jika nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih

dari 0,05. Hasil uji normalitas dengan bantuan SPSS 17.0 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.17 Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar Matematika

Siswa 0,143 30 0,121 0,952 30 0,187

Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD 0,084 30 0,200

* 0,980 30 0,813

Dari hasil perhitungan uji normalitas pada tabel 4.18 tersebut, output

dari hasil perhitungan SPSS 17.0 untuk penerapan model kooperatif tipe

STAD ialah sebesar 0,200 sedangkan untuk hasil belajar matematika

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

50 - 57 58 - 65 66 - 73 74 - 81 82 - 89 90 - 97

82

siswaialah sebesar 0,121. Karena nilai signifikansi untuk masing-masing

variabel lebih besar dari ∝= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada

variabel pengaruh penerapan model kooperatif tipe STAD dan hasil belajar

matematika siswa tersebut berdistribusi normal. Untuk hasil perhitungan

yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.3., hal. 160

2. Uji homogenitas

Dari hasil uji homogenitas dengan menggunakan bantuan program

SPSS 17.0 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.18 Uji homogenitas

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

0,674 7 20 0,692

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan Program SPSS

17.0 tersaji pada tabel 4.19 bahwa Test of Homogeneity of Variances sebasar

0.692. Karena nilai signifikansinya 0.692 > 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa data tersebut homogen. Untuk hasil perhitungan yang lebih lengkap

dapat dilihat pada lampiran 3.3., hal. 160

3. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel

memiliki hubungan atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam

analisis korelasi atau regresi linear.

Tabel 4.19 Uji Linearitas

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 226,010 1 226,010 1,416 0,244a

Residual 4470,657 28 159,666

Total 4696,667 29

Berdasarkan hasil Output SPSS 17.0 di atas, dapat diketahui bahwa

nilai signifikansi (sig) sebesaar 0,244. Karena nilai signifikansinya lebih

besar dari nilai errornya (0,244 > 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa antara variabel penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

83

berbasis keislaman dengan hasil belajar matematika siswa memiliki

hubungan yang linear.

Gambar 4.4

Plot Linearitas variabel penelitian

Dari gambar diatas dapat terlihat jelas bahwa antara variabel

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman

dengan hasil belajar matematika siswa memiliki hubungan linear. Setelah

selesai uji prasyarat normalitas, homogenitas, dan linearitas, maka peneliti

akan melanjutkan analisis penelitian yang selanjutnya yaitu analisis regresi

linear, korelasi dan determinasi.

4.2.2 Pengujian hipotesis

1. Kelinieran regresi

Kegunaan analisis regresi linear adalah untuk meramalkan

(memprediksi) variabel hasil belajar matematika siswa (Y) apabila variabel

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman (X)

diketahui.

84

a. Persamaan regresi

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh data

analisis debagai berikut:

Tabel 4.20 Analisis Regresi Linear

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) 53,165 18,775 2,832 0,008

Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe

STAD

0,309 0,260 0,219 1,190 0,244

Dari hasil Output yang ditunjukkan oleh Tabel 4.19 Coefficients,

menunjukkan regresi yang dicari nilai signifikasi dari konstan = 0.008 <

0.05 dan nilai signifikasi variabel X nya sebesar 0.244 > 0.05, dengan

demikian persamaan yang tepat untuk kedua variabel tersebut adalah :

π‘Œ = 53,165 + 0,309 X

Ket :

π‘Œ = Hasil belajar matematika siswa

X = Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis

keislaman

Dari persamaan yang ditunjukkan di atas jika tanpa penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman maka

hasil belajar matematika siswa sebesar 53,165 dan koefisien regresi

sebesar 0,309 menyatakan bahwa setiap penambahan (peningkatan)

satusatuan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbasis keislaman akan mempengaruhi hasil belajar matematika

siswa sebesar 0,309.

85

2. Uji Kebaikan Model

Untuk mengetahui seberapa besar persentase penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman terhadap hasil

belajar matematika siswa, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21 Uji Kebaikan Model

Berdasarkan hasil Output SPSS 17.0 di atas, diperoleh nilai (R Square)

sebesar 0,048, artinya konstribusi dari model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar

4,8% dan sisanya sebesar 95,2% dipengaruhi dari faktor lain diluar variabel

yang digunakan.

3. Uji koefisien korelasi

Uji koefisien korelasi pada penelitian ini, menggunakan bantuan

program SPSS 17.0, dari hasil perhitungan uji korelasi tesebut, dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 22 Uji Koefisien Korelasi

Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe

STAD

Hasil Belajar

Matematika

Siswa

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe STAD

Pearson Correlation 1 0,219

Sig. (2-tailed) 0,244

N 30 30

Hasil Belajar

Matematika

Siswa

Pearson Correlation 0,219 1

Sig. (2-tailed) 0,244

N 30 30

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS

17.0, nilai korelasi untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis

keislaman dan hasil belajar matematika siswa adalah sebesar 0,219. Nilai

korelasi tersebut berada pada rentang 0,20 – 0,399, dengan mengacu pada

pendapat yang dikemukakan oleh Riduan yang telah dikemukakan pada bab

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 0,219a 0,048 0,014 12,63591

86

III, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD berbasis keislaman dengan hasil belajar matematika

siswa termasuk kategori rendah.

4. Uji koefisien determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penerapan model

kooperatif tipe STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar matematika

siswa dilakukan uji koefisien determinasi sebagai berikut:

KP = r2100%

KP = ( 0,219 )2 100%

KP = 4,79%

Dengan demikian besarnya pengaruh penerapan model kooperatif tipe

STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar matematika siswa adalah

4,79% dan sisanya 95,21% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

5. Hipoesis statistik

Uji hipotesis statistik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Untuk menguji hipotesis

menggunakan person correlation dari uji korelasi yang akan digunakan

pada uji (chi kuadrat) sebagai kriteria penolakan. Dalam penelitian ini

penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut:

𝐻0 ∢ πœŒπ‘¦ = 0

π»π‘Ž ∢ πœŒπ‘¦ > 0

Dimana:

X = Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis

keislaman

Y = Hasil belajar matematika siswa

πœŒπ‘¦ = Koefisien korelasi antara X dengan Y

Hasil perhitungan (chi kuadrat) dengan menggunakan bantuan

program SPSS 17.0 disajikan dalam tabel berikut ini:

87

Tabel 4.23 Hipotesis statistik

Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD

Hasil Belajar

Matematika Siswa

Chi-Square 3,733a 8,000

b

Df 22 9

Asymp. Sig. 1,000 0,534

Rekapitulasi dari hasil perhitungan uji hipotesis, disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 4.24

Rekapitulasi perhitungan uji hipotesis

N ttabel thitung

30 2,042 2,832

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, diperoleh harga

thitung sebesar 2,832 dengan harga ttabel sebesar 2,042 hal ini menunjukkan

bahwa thitung > ttabel. Karena nilai dari thitung > ttabel, maka Ho di tolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman terhadap hasil

belajar matematika siswa.

4.3 Pembahasan

Setelah memperoleh data hasil penelitian di lapangan dan pengolahan data yang

telah dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan hasil perhitungan statistik. Analisis data

diawali dengan uji prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas. Hasil dari uji

normalitas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 yaitu 0.200 untuk variabel X dan 0.121 untuk variabel Y. Kemudian

pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0

dengan taraf signifikansi 0,05, hasil uji homogenitas yang diperoleh adalah sebesar

0.692. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen.

Nilai koefisien korelasi untuk kompetensi penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD berbasis keislaman dan hasil belajar matematika siswa adalah

88

sebesar 0.219 berdasarkan tabel 3.7 termasuk kategori rendah. Dan berdasarkan hasil

perhitungan pada tabel 4.24, diperoleh harga thitung sebesar 2,832 dengan harga ttabel

sebesar 2,042 hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Karena nilai dari thitung > ttabel,

maka Ho di tolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis keislaman terhadap hasil

belajar matematika siswa. Sedangkan hasil persamaan regresinya didapat π‘Œ = 53,165 +

0.309 X hal ini menunjukan jika tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD berbasis keislaman maka hasil belajar matematika siswa sebesar 53,165 dan

setiap peningkatan satusatuan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa sebesar

0,309.

Adapun konstribusi pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbasis keislaman terhadap hasil belajar matematika siswa sangat kecil yaitu

sebesar 4,79% dan sisanya 95,21 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.