BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...

32
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Aspek-aspek yang terdapat dalam kepercayaan diri sebagai berikut. a. Yakin pada kemampuan diri sendiri Berani tampil di depan kelas, berani mengekspresikan pendapat, dan mampu berbicara dengan lancar. b. Optimis Berusaha bersaing dengan orang lain, dan semangat dalam pembelajaran. c. Toleransi terhadap orang lain Menerima pendapat orang lain dan tidak merendahkan orang lain d. Bertanggung jawab Bekerjasama dalam kelompok dan mengarahkan orang lain e. Mandiri Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan rasa keingintahuan yang tinggi Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dua kelas yaitu kelas VII-A sebagai eksperimen Iyang diterapkan metodeJigsaw dan kelas VII-B sebagai eksperimen II yang diterapkan metode inkuiri terbimbing. Peneliti menggunakan instrumen angket untuk mengetahui kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dan metode inkuiri terbimbing. Berikut ini adalah data perbandingan hasil angket tiap indikator yang dilakukan di SMP Satu Atap Negeri Talun Kabupaten Cirebon. 4.1.1 Data Perbandingan Hasil Angket Tiap Indikator Data dibawah ini adalah perbandingan kepercayaan diri siswa dari setiap indikator. Ada 5 aspek dan 11 indikator yang menunjukan kepercayaan diri siswa di kelas.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Aspek-aspek yang terdapat dalam kepercayaan diri sebagai berikut.

a. Yakin pada kemampuan diri sendiri

Berani tampil di depan kelas, berani mengekspresikan pendapat, dan mampu

berbicara dengan lancar.

b. Optimis

Berusaha bersaing dengan orang lain, dan semangat dalam pembelajaran.

c. Toleransi terhadap orang lain

Menerima pendapat orang lain dan tidak merendahkan orang lain

d. Bertanggung jawab

Bekerjasama dalam kelompok dan mengarahkan orang lain

e. Mandiri

Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan rasa keingintahuan yang tinggi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dua kelas yaitu kelas VII-A

sebagai eksperimen Iyang diterapkan metodeJigsaw dan kelas VII-B sebagai

eksperimen II yang diterapkan metode inkuiri terbimbing. Peneliti menggunakan

instrumen angket untuk mengetahui kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran

matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dan metode inkuiri terbimbing.

Berikut ini adalah data perbandingan hasil angket tiap indikator yang dilakukan di

SMP Satu Atap Negeri Talun Kabupaten Cirebon.

4.1.1 Data Perbandingan Hasil Angket Tiap Indikator

Data dibawah ini adalah perbandingan kepercayaan diri siswa dari setiap

indikator. Ada 5 aspek dan 11 indikator yang menunjukan kepercayaan diri siswa di

kelas.

55

4.1.1.1 Indikator Berani Tampil Di Depan Kelas

Berani tampil di depan kelas merupakan sikap yang harus dimiliki oleh

setiap individu. Dalam proses pembelajaran siswa terkadang malu-malu untuk

tampil di depan kelas dengan alasan takut salah. Tetapi, setelah diterapkannya

metode Jigsawdan inkuiri terbimbing perlahan terjadi perubahan. Pada indikator

tersebut, peneliti mencari perbandingan data mengenai siswa yang berani tampil

di depan kelas pada mata pelajaran matematika. Item angket yang memuat

indikator tersebut adalah nomor 3 berupa pernyataan positif. Adapun hasil

secara rinci dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Indikator Berani Tampil di Depan Kelas Metode Jigsaw

No Item Skor Frekuensi Skor %

3

5 (SS) 4 20 22,7

4 (S) 5 20 22,7

3 (R) 15 45 51,1

2 (TS) 1 2 2,3

1 (STS) 1 1 1,2

Jumlah 26 88 100

Skor maks. 130

Persentase (%) Skor 67,7

Rata-rata Persentase (%) Skor 67,7

Tabel 4.2

Indikator Berani Tampil di Depan Kelas Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Skor Frekuensi Skor %

3

5 (SS) 2 10 12,7

4 (S) 7 28 35,4

3 (R) 9 27 34,2

2 (TS) 5 10 12,7

1 (STS) 4 4 5,0

Jumlah 27 79 100

Skor maks. 135

Persentase (%) Skor 58,5

Rata-rata Persentase (%) Skor 58,5

56

Dari data tabel 4.1 diperoleh rata-rata persentase yaitu 67,7%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk berani tampil di depan

kelas yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.2 siswa yang

menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 58,5% dengan

kategori sedang. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang menggunakan

metode Jigsaw lebih berani tampil di depan kelas daripada siswa yang

menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan selisih 9,2%.

4.1.1.2 Indikator Berani Mengekspresikan Pendapat

Mengekpresikan pendapat pada dasarnya merupakan bentuk partisipasi

siswa selama proses pembelajaran. Item angket yang memuat indikator tersebut

adalah nomor 5 dan 7 yang berupa pernyataan positif. Adapun hasil penelitian

mengenai hal tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3

Indikator Berani Mengekspresikan Pendapat Metode Jigsaw

No

Item Skor Frekuensi Skor (%)

5 7 5 7 5 7

5 & 7

5 (SS) 1 5 5 25 6,1 27,2

4 (S) 9 13 36 52 43,9 56,5

3 (R) 11 3 33 9 40,2 9,8

2 (TS) 3 1 6 2 7,4 2,2

1 (STS) 2 4 2 4 2,4 4,3

Jumlah 26 26 82 92 100 100

Skor maks. 130 130

Persentase (%) Skor 63,1 70,8

Rata-rata Persentase (%) Skor 67

57

Tabel 4.4

Indikator Berani Mengekspresikan Pendapat Metode Inkuiri Terbimbing

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

5 7 5 7 5 7

5 & 7

5 (SS) 2 4 10 20 13 21,7

4 (S) 6 14 24 56 31,2 60,9

3 (R) 10 2 30 6 38,9 6,5

2 (TS) 4 3 8 6 10,4 6,5

1 (STS) 5 4 5 4 6,5 4,4

Jumlah 27 27 77 92 100 100

Skor maks. 135 135

Persentase (%) Skor 57 68,2

Rata-rata presentasi (%) skor 62,5

Dari data tabel 4.3 diperoleh rata-rata persentase yaitu 67%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator

mengekspresikan pendapat yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada

tabel 4.4 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor

62,5% dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa

yang menggunakan metode Jigsaw lebih berani mengeskpresikan pendapat

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan

selisih 4,5%.

4.1.1.3 Indikator Mampu Berbicara dengan Lancar

Siswa terkadang merasa gugup ketika berbicara di depan kelas atau di

depan orang banyak karena kurang maksimalnya kepercayaan diri siswa akan

tetapi, siswa mampu berbicara di depan kelas jika sudah merasa memiliki

keyakinan bahwa dirinya mampu mengatasi hal tersebut. Item number pada

indikator ini terdapat pada nomor 1 yaitu bentuk pernyataan negatif. Adapun hasil

penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

58

Tabel 4.5

Indikator Mampu Berbicara dengan Lancar Metode Jigsaw

No Item Skor Frekuensi Skor %

1

5 (SS) 3 15 18,8

4 (S) 8 32 40

3 (R) 6 18 22,6

2 (TS) 6 12 15

1 (STS) 3 3 3,7

Jumlah 26 80 100

Skor maks. 130

Persentase (%) Skor 61,5

Rata-rata Persentase (%) Skor 61,5

Tabel 4.6

Indikator Mampu Berbicara dengan Lancar Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Skor Frekuensi Skor %

1

5 (SS) 3 15 19,2

4 (S) 6 24 30,8

3 (R) 8 24 30,8

2 (TS) 5 10 12,8

1 (STS) 5 5 6,41

Jumlah 27 78 100

Skor maks. 135

Persentase (%) Skor 57,8

Rata-rata Persentase (%) skor 57,8

Dari data tabel 4.5 diperoleh rata-rata persentase yaitu 61,5%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator berbicara

dengan lancar di depan orang banyak yang menggunakan metode Jigsaw,

sedangkan pada tabel 4.6 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing

memperoleh skor 57,8% dengan kategori sedang. Maka dapat diambil kesimpulan

bahwa siswa yang menggunakan metode Jigsaw lebih mampu berbicara dengan

lancar di depan orang banyak dibandingkan dengan siswa yang menggunakan

metode inkuiri terbimbing dengan selisih 3,7%.

59

4.1.1.4 Berusaha Bersaing dengan Orang Lain

Berusaha bersaing dengan orang lain merupakan salah satu hal harus

dilakukan oleh setiap siswa. Bersaing dalam proses pembelajaran bertujuan untuk

mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Apabila siswa memiliki kepercayaan

diri maka siswa tersebut berusaha untuk bersaing dan menjadi pemenang. Item

yang berkaitan dengan indikator tersebut yaitu nomor 6, 9, 13 bentuk pernyataan

positif dan nomor 4 bentuk penyataan negatif. Adapun hasil penelitian mengenai

hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Indikator Berusaha Bersaing dengan Orang Lain MetodeJigsaw

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

4 6 9 13 4 6 9 13 4 6 9 13

4, 6, 9

& 13

5 (SS) 1 9 6 9 5 45 30 45 6,9 56,3 41,7 50

4 (S) 10 3 6 6 40 12 24 24 55,6 15 33,3 26,7

3 (R) 3 4 1 4 9 12 3 12 12,5 15 4,1 13,3

2 (TS) 6 1 2 2 12 2 4 4 16,7 2,5 5,6 4,4

1 (STS) 6 9 11 5 6 9 11 5 8,3 11,2 15,3 5,6

Jumlah 26 26 26 26 72 80 72 90 100 100 100 100

Skor maks. 130 130 130 130

Persentase (%) Skor 55 61,5 55,4 69,2

Rata-rata Persentase (%) Skor 60,4

Tabel 4.8

Indikator Berusaha Bersaing dengan Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

4 6 9 13 4 6 9 13 4 6 9 13

4, 6, 9

& 13

5 (SS) 2 7 6 6 10 35 30 30 13,5 37,6 31,3 36,6

4 (S) 6 11 14 9 24 44 56 36 32,4 47,3 58,3 43,9

3 (R) 3 2 1 1 9 6 3 3 12,2 6,5 3,1 3,6

2 (TS) 15 1 1 2 30 2 2 4 40,5 2,1 2,1 4,9

1 (STS) 1 6 5 9 1 6 5 9 1,4 6,5 5,2 11

Jumlah 27 27 27 27 74 93 96 82 100 100 100 100

Skor maks. 135 135 135 135

Presentasi (%) Skor 54,8 68,9 71,1 60,7

Rata-rata presentasi (%) skor 63,9

60

Dari data tabel 4.7 diperoleh rata-rata persentase yaitu 60,4%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang untuk indikator berusaha

bersaing dengan orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada

tabel 4.8 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor

63,9% dengan kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih mampu berusaha bersaing degan

orang lain dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan

selisih 3,5%.

4.1.1.5 Indikator Semangat dalam Pembelajaran

Rasa semangat dalam pembelajaran merupakan hal yang perlu bagi setiap

siswa. Siswa yang semangat maka akan senantiasa mengikuti proses pembelajaran

dan memperhatikan guru ketika sedang menerangkan di depan kelas serta ikut

berpartsipasi selama proses pembelajaran. Item yang berkaitan dengan indikator

tersebut adalah nomor 2, 11 dengan bentuk pernyatan positif, dan nomor 8 bentuk

pernyataan negatif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9

Indikator Semangat dalam Pembelajaran Metode Jigsaw

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

2 8 11 2 8 11 2 8 11

2, 8 &

11

5 (SS) 8 8 0 40 40 0 38,8 44,4 0

4 (S) 14 9 9 56 36 36 54,5 40 50

3 (R) 1 2 9 3 6 27 2,9 6,7 37,5

2 (TS) 1 1 1 2 2 2 1,9 2,2 2,8

1 (STS) 2 6 7 2 6 7 1,9 6,7 9,7

Jumlah 26 26 26 103 90 72 100 100 100

Skor maks. 130 130 130

Persentase (%) Skor 79,2 69,2 55,4

Rata-rata Persentase (%) Skor 67,9

61

Tabel 4.10

Indikator Semangat dalam Pembelajaran Metode Inkuiri Terbimbing

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

2 8 11 2 8 11 2 8 11

2, 8

& 11

5 (SS) 4 3 2 20 15 10 20,6 17,2 13,7

4 (S) 11 12 6 44 48 24 45,4 55,2 32,9

3 (R) 10 3 5 30 9 15 30,9 10,3 20,5

2 (TS) 1 6 10 2 12 20 2,1 13,8 27,4

1 (STS) 1 3 4 1 3 4 1,0 3,5 5,5

Jumlah 27 27 27 97 87 73 100 100 100

Skor maks. 135 135 135

Persentase (%) Skor 71,9 64,4 54,1

Rata-rata Persentase (%) Skor 63,5

Dari data tabel 4.9 diperoleh rata-rata persentase yaitu 67,9%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator semangat dalam

pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.10 siswa

yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 63,5% dengan

kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

menggunakan metode Jigsaw lebih semangat dalam pembelajaran dibandingkan

dengan siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan selisih 4,4%.

4.1.1.6 Indikator Menerima Pendapat Orang Lain

Menerima pendapat orang lain merupakan salah satu indikator dari

kepercayaan diri siswa. Siswa yang memiliki kepercayaan diri senantiasa dapat

menerima pendapat orang lain. Item yang berhubungan dengan indikator tersebut

adalah item nomor 15 bentuk pernyataan positif sedangkan item nomor 17 bentuk

pernyataan negatif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut.

62

Tabel 4.11

Indikator Menerima Pendapat Orang Lain Metode Jigsaw

No Item Skor

Frekuensi Skor %

15 17 15 17 15 17

15 & 17 5 (SS) 7 4 35 20 40,2 26,3

4 (S) 7 4 28 16 32,2 21,1

3 (R) 5 8 15 24 17,2 31,6

2 (TS) 2 6 4 12 4,6 15,8

1 (STS) 5 4 5 4 5,8 5,2

Jumlah 26 26 87 76 100 100

Skor maks. 130 130

Persentase (%) Skor 66,9 58,5

Rata-rata Persentase (%) Skor 62,7

Tabel 4.12

Indikator Menerima Pendapat Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Skor

Frekuensi Skor %

15 17 15 17 15 17

15 & 17 5 (SS) 6 3 30 15 31,6 17,4

4 (S) 8 10 32 40 33,7 46,5

3 (R) 9 4 27 12 28,4 14

2 (TS) 2 9 4 18 4,2 20,9

1 (STS) 2 1 2 1 2,1 1,2

Jumlah 27 27 95 86 100 100

Skor maks. 135 135

Persentase (%) Skor 70,4 63,7

Rata-rata Persentase (%) Skor 67

Dari data tabel 4.11 diperoleh rata-rata persentase yaitu 62,7%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator menerima

pendapat orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel

4.12 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 67%

dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih menerima pendapat orang lain

63

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih

4,3%.

4.1.1.7 Indikator Tidak Merendahkan Orang Lain

Tidak merendahkan orang lain merupakan bagian dari kepercayaan diri.

Item yang berhubungan dengan indikator tidak merendahkan orang lain

diantaranya 19 dan 24 bentuk pernyataan positif dan 22 dan 24 bentuk pernyataan

negatif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.13

Indikator Tidak merendahkan orang lain

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

19 20 22 24 19 20 22 24 19 20 22 24

19,

20,

22 &

24

5 (SS) 9 7 3 3 45 35 15 15 50 43,8 18,5 20,8

4 (S) 8 6 10 7 32 24 40 28 35,6 30 49,4 38,9

3 (R) 1 3 6 4 3 9 18 12 3,3 11,2 22,2 16,7

2 (TS) 2 2 1 5 4 4 2 10 4,4 5 2,5 13,9

1 (STS) 6 8 6 7 6 8 6 7 6,7 10 7,4 9,72

Jumlah 26 26 26 26 90 80 81 72 100 100 100 100

Skor maks. 130 130 130 130

Persentase (%) Skor 69 61,5 62,3 55,4

Rata-rata Persentase (%) Skor 62

Tabel 4.14

Indikator Tidak Merendahkan Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

19 20 22 24 19 20 22 24 19 20 22 24

19,

20,

22

&24

5 (SS) 9 4 0 9 45 20 0 45 43,3 21 0 48,4

4 (S) 12 15 9 7 48 60 36 28 46,2 63,2 42,9 30,1

3 (R) 2 2 14 1 6 6 42 3 5,7 6,3 50 3,2

2 (TS) 1 3 2 7 2 6 4 14 1,9 6,3 4,7 15,1

1 (STS) 3 3 2 3 3 3 2 3 2,9 3,2 2,4 3,2

Jumlah 27 27 27 27 104 95 84 93 100 100 100 100

Skor maks. 135 135 135 135

Persentase (%) Skor 77 70,4 62,2 68,9

Rata-rata Persentase (%) Skor 69,6

64

Dari data tabel 4.13 diperoleh rata-rata persentase yaitu 62%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator tidak

merendahkan orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel

4.14 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor

69,6% dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa

yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih baik untuk indikator tidak

merendahkan orang lain dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode

Jigsaw dengan selisih 7,6%.

4.1.1.8 Indikator Bekerjasama dalam Kelompok

Ketika pembelajaran kelompok diharapkan siswa dapat bekerjasama dalam

kelompoknya. Item yang berkaitan dengan indikator bekerjasama dalam

kelompok diantaranya nomor 21 bentuk pernyataan positif. Adapun hasil

penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15

Indikator Bekerjasama dalam Kelompok Metode Jigsaw

No Item Skor Frekuensi Skor %

21

5 (SS) 6 30 37,0

4 (S) 9 36 44,4

3 (R) 1 3 3,8

2 (TS) 2 4 4,9

1 (STS) 8 8 9,9

Jumlah 26 81 100

Skor maks. 130

Presentasi (%) Skor 62,3

Rata-rata presentasi (%) skor 62,3

65

Tabel 4.16

Indikator Bekerjasama dalam Kelompok Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Skor Frekuensi Skor %

21

5 (SS) 1 5 5,4

4 (S) 16 64 69,6

3 (R) 6 18 19,6

2 (TS) 1 2 2,2

1 (STS) 3 3 3,2

Jumlah 27 92 100

Skor.Maks 135

Persentase(%) Skor 68,1

Rata-rata Persentase (%) Skor 68,1

Dari data tabel 4.15 diperoleh rata-rata persentase yaitu 62,3%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator bekerjasama

dalam kelompok yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.16

siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 68,1%

dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih bekerjasama dalam kelompok

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih

5,8%.

4.1.1.9 Indikator Mengarahkan Orang Lain

Siswa yang memiliki kepercayaan diri dapat mengarahkan orang lain dan

senantiasa membantu temannya yang merasa kesulitan belajar karena merasa

dirinya memiliki keyakinan dalam menguasai materi tersebut. Item nomor yang

berkaitan dengan indikator mengarahkan orang lain diantaranya nomor 12 bentuk

pernyataan positif dan 10 bentuk pernyataan negatif. Adapun hasil penelitian

mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

66

Tabel 4.17

Indikator Mengarahkan Orang Lain Metode Jigsaw

No Item Skor Frekuensi Skor %

12 10 12 10 12 10

12 & 10

5 (SS) 2 3 10 15 12,2 19,5

4 (S) 12 7 48 28 58,5 36,4

3 (R) 4 7 12 21 14,6 27,3

2 (TS) 4 4 8 8 9,8 10,4

1 (STS) 4 5 4 5 4,9 6,4

Jumlah 26 26 82 77 100 100

Skor maks. 130 130

Persentase (%) Skor 63,1 59,2

Rata-rata Persentase (%) Skor 61,2

Tabel 4.18

Indikator Mengarahkan Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Skor Frekuensi Skor %

12 10 12 10 12 10

12 & 10

5 (SS) 9 3 45 15 44,6 17,7

4 (S) 11 8 44 32 43,6 37,7

3 (R) 2 9 6 27 5,9 31,7

2 (TS) 1 4 2 8 2 9,4

1 (STS) 4 3 4 3 3,9 3,5

Jumlah 27 27 101 85 100 100

Skor maks. 135 135

Persentase (%) Skor 74,8 63

Rata-rata Persentase (%) Skor 68,9

Dari data tabel 4.17 diperoleh rata-rata persentase yaitu 61,2%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator mengarahkan

orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.18 siswa

yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 68,9% dengan

kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih mengarahkan orang lain

67

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih

7,7%.

4.1.1.10 Indikator Mampu Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi

Siswa yang mempunyai rasa kepercayaan diri maka mampu

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Item yang berhubungan dengan indikator

mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi yaitu nomor 14, 16 dan 25

dengan bentuk pernyataan positif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.19

Indikator Mampu Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi Metode Jigsaw

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

14 16 25 14 16 25 14 16 25

14, 16

& 25

5 (SS) 1 6 3 5 30 15 7,4 35,3 23,1

4 (S) 6 8 4 24 32 16 35,3 37,6 24,6

3 (R) 7 3 6 21 9 18 30,9 10,6 27,7

2 (TS) 6 5 3 12 10 6 17,6 11,8 9,2

1 (STS) 6 4 10 6 4 10 8,8 4,7 15,4

Jumlah 26 26 26 68 85 65 100 100 100

Skor maks. 130 130 130

Persentase (%) Skor 52,3 65,4 50

Rata-rata Persentase (%) Skor 55,9

Tabel 4.20

Indikator Mampu Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi Metode Inkuiri Terbimbing

No

Item Skor

Frekuensi Skor %

14 16 25 14 16 25 14 16 25

14, 16

& 25

5 (SS) 0 5 2 0 25 10 0 26,3 13,5

4 (S) 3 12 2 12 48 8 15,2 50,5 10,8

3 (R) 21 5 12 63 15 36 79,8 15,8 48,7

2 (TS) 1 2 9 2 4 18 2,5 4,2 24,3

1 (STS) 2 3 2 2 3 2 2,5 3,2 2,7

Jumlah 27 27 27 79 95 74 100 100 100

Skor maks. 135 135 135

Persentase (%) Skor 58,5 70,4 54,8

Rata-rata Persentase (%) Skor 61,2

68

Dari data tabel 4.19 diperoleh rata-rata persentase yaitu 55,9%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang untuk indikator mengarahkan

orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.20 siswa

yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 61,2% dengan

kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang menggunakan

metode inkuiri terbimbing lebih mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih

5,3%.

4.1.1.11 Indikator Rasa Keingintahuan yang Tinggi

Apabila siswa memiliki rasa kepercayaan diri dan merasa sudah

menguasai materi maka siswa tersebut memiliki rasa keingintahuan yang tinggi

untuk lebih mendalami dan mengerjakan soal-soal matematika. Item yang

berhubungan dengan rasa keingintahuan yang tinggi yaitu nomor 18 dan 23

dengan bentuk pernyataan positif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.21

Indikator Rasa Keingintahuan yang Tinggi Metode Jigsaw

No Item Skor Frekuensi Skor %

18 23 18 23 18 23

18 & 23

5 (SS) 3 2 15 10 19,7 12,6

4 (S) 6 9 24 36 31,6 45,6

3 (R) 9 8 27 24 35,5 30,4

2 (TS) 2 2 4 4 5,3 5,1

1 (STS) 6 5 6 5 7,9 6,3

Jumlah 26 26 76 79 100 100

Skor maks. 130 130

Persentase (%) Skor 58,5 60,8

Rata-rata Persentase (%) Skor 59,6

69

Tabel 4.22

Indikator Rasa Keingintahuan yang Tinggi MetodeInkuiri Terbimbing

No Item Skor Frekuensi Skor %

18 23 18 23 18 23

18 & 23

5 (SS) 5 2 25 10 28,7 11,8

4 (S) 5 11 20 44 23 51,8

3 (R) 12 6 36 18 41,4 21,2

2 (TS) 1 5 2 10 2,3 11,7

1 (STS) 4 3 4 3 4,6 3,5

Jumlah 27 27 87 85 100 100

Skor maks. 135 135

Persentase (%) Skor 64,4 63

Rata-rata Persentase (%) Skor 63,7

Dari data tabel 4.21 diperoleh rata-rata persentase yaitu 59,6%. Berarti

kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang untuk indikator

mengarahkan orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada

tabel 4.22 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor

63,7% dengan kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa

yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih memiliki rasa keingintahuan

yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw

dengan selisih 4,1%.

4.1.2 Rekapitulasi Hasil Angket Pernyataan Positif (+) dan Negatif (-)

4.1.2.1 Rekapitulasi Persentase Hasil Angket Pernyatan Positif (+) dan Negatif (-)

Metode Jigsaw

Untuk mengetahui kategori siswa yang menggunakan metode Jigsawdalam

menjawab pernyataan positif dan pernyataan negatif, penulis melakukan

rekapitulasi pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk secara rinci dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

70

Tabel 4.23

Rekapitulasi Persentase Pernyataan Positif (+) Metode Jigsaw

No Item Alternatif Jawaban (%) Total

(%) SS S R TS STS

2 38,8 54,5 2,9 1,9 1,9 100

3 22,7 22,7 51,1 2,3 1,2 100

5 6,1 43,9 40,2 7,4 2,4 100

6 56,3 15 15 2,5 11,2 100

7 27,2 56,5 9,8 2,2 4,3 100

9 41,7 33,3 4,1 5,6 15,3 100

11 0 50 37,5 2,8 9,7 100

12 12,2 58,5 14,6 9,8 4,9 100

13 50 26,7 13,3 4,4 5,6 100

14 7,4 35,3 30,9 17,6 8,8 100

15 40,2 32,2 17,2 4,6 5,8 100

16 35,3 37,6 10,6 11,8 4,7 100

18 19,7 31,6 35,5 5,3 7,9 100

19 50 35,6 3,3 4,4 6,7 100

21 37 44,4 3,8 4,9 9,9 100

23 12,6 45,6 30,4 5,1 6,3 100

24 20,8 38,9 16,7 13,9 9,7 100

25 23,1 24,6 27,7 9,2 15,4 100

Jumlah Rata-rata 27,8 38,2 20,3 6,4 7,3 100

Data tabel 4.23 rata-rata responden yang menjawab pernyataan

kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item positif (+) sebanyak

27,8% memilih sangat setuju, sebesar 38,2% memilih setuju, sebanyak 20,3%

memilih ragu-ragu, sebesar 6,4% memilih tidak setuju, dan sebesar 7,3% memilih

sangat tidak setuju.

71

Tabel 4.24

Rekapitulasi Persentase Pernyataan Negatif (-) Metode Jigsaw

No Item Alternatif Jawaban (%) Total

(%) SS S R TS STS

1 18,8 40 22,5 15 3,7 100

4 6,9 55,6 12,5 16,7 8,3 100

8 44,4 40 6,7 2,2 6,7 100

10 19,5 36,4 27,3 10,4 6,4 100

17 26,3 21,1 31,6 15,8 5,2 100

20 43,8 30 11,2 5 10 100

22 18,5 49,4 22,2 2,5 7,4 100

Jumlah rata-rata 25,5 38,9 19,1 9,7 6,8 100

Data tabel 4.24 rata-rata responden yang menjawab pernyataan rasa

kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item negatif (-) sebesar

25,5% memilih sangat setuju, sebesar 38,9% memilih setuju, sebesar 19,1%

memilih ragu-ragu, sebesar 9,7% memilih tiak setuju, dan sebesar 6,8%

memilih sangat tidak setuju.

4.1.2.2 Rekapitulasi Persentase Hasil Angket Pernyatan Positif (+) dan Negatif (-)

Metode Inkuiri Terbimbing

Untuk mengetahui kategori siswa yang menggunakan metode inkuiri

terbimbing dalam menjawab pernyataan positif dan pernyataan negatif, penulis

melakukan rekapitulasi pernyataan positif (+) dan pernyataan negatif (-). Untuk

secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

72

Tabel 4.25

Rekapitulasi Persentase Pernyataan Positif (+) Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Alternatif Jawaban (%) Total

(%) SS S R TS STS

2 20,6 45,4 30,9 2,1 1 100

3 12,7 35,4 34,2 12,7 5 100

5 13 31,2 38,9 10,4 6,5 100

6 37,6 47,3 6,5 2,1 6,5 100

7 21,7 60,9 6,5 6,5 4,4 100

9 31,3 58,3 3,1 2,1 5,2 100

11 13,7 32,9 20,5 27,4 5,5 100

12 44,6 43,6 5,9 2 3,9 100

13 36,6 43,9 3,6 4,9 11 100

14 0 15,2 79,8 2,5 2,5 100

15 31,6 33,7 28,4 4,2 2,1 100

16 26,3 50,5 15,8 4,2 3,2 100

18 28,7 23 41,4 2,3 4,6 100

19 43,3 46,2 5,7 1,9 2,9 100

21 5,4 69,6 19,6 2,2 3,2 100

23 11,8 51,8 21,2 11,7 3,5 100

24 48,4 30,1 3,2 15,1 3,2 100

25 13,5 10,8 48,7 24,3 2,7 100

Jumlah Rata-rata 24,5 40,5 23 7,7 4,3 100

Data tabel 4.25 diperoleh rata-rata responden yang menjawab pernyataan

rasa kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item positif (+)

sebesar 24,5% memilih sangat setuju, sebesar 40,5% memilih setuju, 23%

memilih ragu-ragu, sebesar 7,7% memilih tidak setuju, dan sebesar 4,3% memilih

sangat tidak setuju.

73

Tabel 4.26

Rekapitulasi Persentase Pernyataan Negatif (-) Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Alternatif Jawaban (%) Total

(%) SS S R TS STS

1 19,2 30,8 30,8 12,8 6,4 100

4 13,5 32,4 12,2 40,5 1,4 100

8 17,2 55,2 10,3 13,8 3,5 100

10 17,7 37,7 31,7 9,4 3,5 100

17 17,4 46,5 14 20,9 1,2 100

20 21 63,2 6,3 6,3 3,2 100

22 0 42,9 50 4,7 2,4 100

Jumlah rata-rata 15,1 44,1 22,2 15,5 3,1 100

Data tabel 4.26 diperoleh rata-rata responden yang menjawab pernyataan

rasa kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item negatif (-)

sebesar 15,1% memilih sangat setuju, 44,1% memilih setuju, 22,2% memilih

ragu-ragu, 15,5% memilih tidak setuju dan 3,1 memilih sangat tidak setuju.

4.1.3 Rekapitulasi Semua Aspek

Untuk mengetahui rata-rata keseluruhan dari semua aspek maka penulis

melakukan rekapitulasi semua aspek. Adapun rekapitulasinya untuk semua aspek

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

74

Tabel 4.27

Hasil Rekapitulasi Seluruh Aspek Metode Jigsaw

Aspek Indikator Rata-rata Rata-rata Total

Aspek

Yakin pada

kemampuan

diri sendiri

Tabel 4.1 67,7%

65,4 Tabel 4.3 67%

Tabel 4.5 61,5%

Optimis Tabel 4.7 60,4%

64,2 Tabel 4.9 67,9%

Toleransi

terhadap

orang lain

Tabel 4.11 62,7% 62,4

Tabel 4.13 62%

Bertanggung

jawab

Tabel 4.15 62,3% 62

Tabel 4.17 61,2%

Mandiri Tabel.4.19 55,9%

58 Tabel 4.21 59,6%

Rata-rata total seluruh Aspek 62%

Tabel 4.28

Hasil Rekapitulasi Seluruh Aspek Metode Inkuiri Terbimbing

Aspek Indikator Rata-rata Rata-rata total aspek

Yakin pada

kemampuan

diri sendiri

Tabel 4.2 58,5%

59,8 Tabel 4.4 63%

Tabel 4.6 57,8%

Optimis Tabel 4.8 63,9%

63,7 Tabel 4.10 63,5%

Toleransi

terhadap

orang lain

Tabel 4.12 67% 68,5

Tabel 4.14 70%

Bertanggung

jawab

Tabel 4.16 68,1% 68,5

Tabel 4.18 68,9%

Mandiri Tabel 4.20 61,2%

62,5 Tabel 4.22 63,7%

Rata-rata total seluruh aspek 65%

75

Dari hasil rekapitulasi hasil semua aspek diperoleh rata-rata total seluruh

aspek yaitu 62% untuk metodeJigsaw dan 65% untuk metode inkuiri terbimbing

maka diperoleh kesimpulan metode inkuiri terbimbing lebih baik untuk

kepercayaan diri siswa daripada metode Jigsawdengan selisih 3%.

4.1.4 Perbandingan Rekapitulasi Data Hasil Angket Eksperimen I dan II

Kepercayaan diri siswa yang terdiri dari 5 aspek, 11 indikator dengan

dengan pilihan jawaban pada angket, yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak

setuju, sangat tidak setuju. Pengujian angket ini ditujukan untuk mengetahui

bagaimana kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran, serta mengetahui perbedaan

kepercayaan diri siswa ketika menggunakan metode Jigsawdaninkuiri terbimbing.

Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.29

Rekap Hasil Angket Metode Jigsaw

No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah

Nilai % Kategori

SS S R TS STS

1 3 8 6 6 3 80 61,5% Tinggi

2 8 14 1 1 2 103 79,2% Tinggi

3 4 5 15 1 1 88 67,7% Tinggi

4 1 10 3 6 6 72 55% Sedang

5 1 9 11 3 2 82 63,1% Tinggi

6 9 3 4 1 9 80 61,5% Tinggi

7 5 13 3 1 4 92 70,8% Tinggi

8 8 9 2 1 6 90 69,2% Tinggi

9 6 6 1 2 11 72 55,4% Sedang

10 3 7 7 4 5 77 59,2% Sedang

11 0 9 9 1 7 72 55,4% Sedang

76

Berdasarkan tabel diatas, persentase rata-rata kepercayaan diri siswa pada

mata pelajaran matematika menggunakan metode Jigsaw pada pokok bahasan

segitiga dan segiempat diperoleh 62%. Ini berarti siswa yang belajar matematika

menggunakan metode Jigsawtergolong memiliki kepercayaan diri tinggi. Dari

semua indikator kepercayaan diri siswa yang diteliti dalam pembelajaran

menggunakan metode Jigsaw, rata-rata siswa sudah memiliki kepercayaan diri

tinggi.

No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah

Nilai % Kategori

SS S R TS STS

12 2 12 4 4 4 82 63,1% Tinggi

13 9 6 4 2 5 90 69,2% Tinggi

14 1 6 7 6 6 68 52,3% Sedang

15 7 7 5 2 5 87 66,9% Tinggi

16 6 8 3 5 4 85 65,4% Tinggi

17 4 4 8 6 4 76 58,5% Sedang

18 3 6 9 2 6 76 58,5% Sedang

19 9 8 1 2 6 90 69% Tinggi

20 7 6 3 2 8 80 61,5% Tinggi

21 6 9 1 2 8 81 62,3% Tinggi

22 3 10 6 1 6 81 62,3% Tinggi

23 2 9 8 2 5 79 60,8% Tinggi

24 3 7 4 5 7 72 55,4% Sedang

25 3 4 6 3 10 65 50% Sedang

Jumlah 113 195 131 71 140 2020 1553,20%

Rata-rata 4,52 7,8 5,24 2,84 5,6 80,8 62% Tinggi

77

Tabel 4.30

Rekap Hasil Angket Metode Inkuiri Terbimbing

No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah

Nilai % Kategori

SS S R TS STS

1 3 6 8 5 5 78 57,8% Sedang

2 4 11 10 1 1 97 71,9% Tinggi

3 2 7 9 5 4 79 58,5% Sedang

4 2 6 3 15 1 74 54,8% Sedang

5 2 6 10 4 5 77 57% Sedang

6 7 11 2 1 6 93 68,9% Tinggi

7 4 14 2 3 4 92 68,2% Tinggi

8 3 12 3 6 3 87 64,4% Tinggi

9 6 14 1 1 5 96 71,1% Tinggi

10 3 8 9 4 3 85 63% Tinggi

11 2 6 5 10 4 73 54,1% Sedang

12 9 11 2 1 4 101 74,8% Tinggi

13 6 9 1 2 9 82 60,7% Tinggi

14 0 3 21 1 2 79 58,5% Sedang

15 6 8 9 2 2 95 70,4% Tinggi

16 5 12 5 2 3 95 70,4% Tinggi

17 3 10 4 9 1 86 63,7% Tinggi

18 5 5 12 1 4 87 64,4% Tinggi

19 9 12 2 1 3 104 77% Tinggi

20 4 15 2 3 3 95 70,4% Tinggi

21 1 16 6 1 3 92 68,1% Tinggi

22 0 9 14 2 2 84 62,2% Tinggi

23 2 11 6 5 3 85 63% Tinggi

24 9 7 1 7 3 93 68,9% Tinggi

78

No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah

Nilai % Kategori

SS S R TS STS

25 2 2 12 9 2 74 54,8% Sedang

Jumlah 99 231 159 101 85 2183 1617%

Rata-rata 3,96 9,24 6,36 4,04 3,4 87,32 65% Tinggi

Berdasarkan tabel diatas, persentase rata-rata kepercayaan diri siswa

yang menggunakan metode inkuiri terbimbingdalam pokok bahasan segitiga dan

segiempat diperoleh 65%. Ini berarti siswa yang belajar menggunakan metode

inkuiri terbimbing tergolong memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Dari semua

indikator kepercayaan diri siswa yang diteliti dalam pembelajaran menggunakan

metode inkuiri terbimbing rata-rata siswa berada pada kategori tinggi.

Kesimpulannya bila dibandingkan dengan metode inkuiri terbimbing

rata-rata kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan

metodeJigsaw lebih rendah 3%. Ini menunjukkan bahwa metode inkuiri

terbimbing membuat siswa merasa memiliki kepercayaan diri tinggi di kelas

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw.

4.2 Uji Prasyarat Analisis

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah sampel yang dipilih

berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil output dari uji normalitas dengan

menggunakan program SPSS V.17 sebagai berikut.

79

Tabel 4.31

Test of Normality

Kepercayaan Diri

Siswa

jigsawa inkuiri

terbimbinga

Kolmogorov-Smirnov Statistic .066 .071

Df 26 27

Sig. .200* .200*

Shapiro-Wilk Statistic .988 .972

Df 26 27

Sig. .985 .648

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel 4.31 hasil out put SPSS di atas dengan tingkat kepercayaan diri

š›¼ = 0,05 diperoleh nilai statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnovuntuk siswa yang menggunakan metode Jigsaw diperoleh statistic 0,066

dari 26 siswa sedangkan siswa yang menggunakan metode inkuri terbimbing

diperoleh statistic0,071 dari 27 siswa. Adapun signifikansi untuk masing-masing

kelompok dengan menggunakan diperoleh sebesar 0,200 yang menggunakan

metode Jigsaw dan untuk siswa yang menggunakan metode inkuiri tebimbing

sebesar 0,200. Dari pengujian tersebut dapat dilihat bahwa signifikansi untuk

masing-masing kelompok siswa berada di atas 0,05 yang berarti data kepercayaan

diri siswa dari kedua kelompok siswa tersebut berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Homogenitas

Setelah diketahui hasil dari uji normalitas, maka tahapan selanjutnya untuk

mengetahui skor setiap variabel memiliki varian yang homogen atau heterogen

yaitu dengan melakukan uji homogenitas.

80

Kriteria keputusan uji homogenitas data kepercayaan diri siswa dapat dikatakan

homogen atau tidak yaitu:

1. Jika nilai probabilitas atau sig. <0,05 maka data dikatakan tidak homogen.

2. Jika nilai probabilitas atau sig. > 0,05 maka data dikatakan homogen.

Tabel 4.32

Test of Homogeneity of Variances

Kepercayaan Diri

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.204 1 51 .653

Dari tabel 4.2 hasil out put SPSS data di atas diperoleh bahwa signifikansi

hasil kepercayaan diri siswa 0,653 hal ini menunjukkan nilai signifikansi > 0,05

sehingga data kepercayaan diri siswa tersebut merupakan data yang homogen.

4.2.3 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas yang menunjukkan bahwa data yang

diperoleh berditribusi normal, maka dalam perhitungan uji hipotesis menggunakan

uji t (independent Samples T-Test). Adapun hasil perhitungan uji t (Independent

samples T-Test) dengan menggunakan SPSS V.17 sebagai berikut.

Tabel 4.33

Independent Sample T-Test

Metode Peer Jigsaw dan Inkuiri T

Equal

variances

assumed

Equal

variances not

assumed

Levene's

Test for

Equality

of

Variances

F .204

Sig. .653

t-test for

Equality

T -2.297 -2.291

Df 51 49.638

81

Metode Peer Jigsaw dan Inkuiri T

Equal

variances

assumed

Equal

variances not

assumed

of Means Sig. (2-tailed) .026 .026

Mean Difference -6.236 -6.236

Std. Error Difference 2.716 2.722

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower -11.688 -11.705

Upper -.785 -.768

Formulasi hipotesis:

H0 = Tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran

matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri

terbimbing di kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.

Ha = Terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika

antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri terbimbing di

kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.

Kriteria pengujian hipotesis:

1. Jika nilai Zhitung ā‰„ Ztabel pada taraf nyata š›¼= 0,05, maka H0 ditolak dan H1

diterima, dengan arti terdapat perbedaan yang signifikan.

2. Jika nilai Zhitung ā‰¤ Ztabel pada taraf nyata š›¼ = 0,05, maka H0 diterima dan H1

ditolak, dengan arti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

3. Jika Sig. > 0,05 = H0 terima

4. Jika Sig. < 0,05 = H0 tolak

Berdasarkan output SPSS V.17 Independent samples t-test terlihat pada

tabel 4.33 bahwa diperoleh nilai sig.2 (tailed) 0,026 < 0,05 sehingga H0 ditolak

dan 0,026 < 0,05 maka H0 ditolak dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

82

terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika antara

yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri terbimbing di kelas VII SMP

Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penulis memberi judul pada penelitian ini adalah ā€œPerbandingan Kepercayaan

Diri Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Antara yang Menggunakan Metode

Jigsaw dengan Inkuiri Terbimbing Di Kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun

Kabupaten Cirebonā€. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel dari dua kelas

yaitu kelas VII-A dan kelas VII-B. Kelas VII-A terdiri dari 26 siswa sedangkan kelas

VII-B terdiri dari 27 siswa. Kelas VII-A menggunakan eksperimen metode Jigsaw dan

kelas VII-B menggunakan metode inkuiri terbimbing.

Kepercayaan diri adalah penilaian positif individu, dimana individu tersebut

memiliki keyakinan untuk melakukan suatu tindakan dengan kemampuan yang

dimiliki demi mencapai tujuan yang diinginkan bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Menurut Lauster (1978) ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri adalah tidak

mementingkan diri sendiri, cukup toleran, cukup berambisi, tidak tergantung pada

dukungan orang lain, tidak berlebihan, optimis, mampu bekerja secara efektif,

bertanggungjawab atas pekerjaannya. Lauster mengemukakan bahwa kepercayaan diri

menyebabkan kehati-hatian, kemandirian, tidak mementingkan diri sendiri, toleran,

dan memiliki ambisi yang wajar yang didasarkan pemahaman terhadap

kemampuannya.

Kepercayaan diri menjadi penting ketika siswa mengikuti proses pembelajaran.

Apabila guru hanya menggunakan metode ceramah maka siswa menjadi pasif selama

proses pembelajaran. Seiring perkembangan pendidikan maka muncul berbagai

metode pembelajaran aktif diantaranyaJigsawdan inkuiri terbimbing. Diharapkan

dengan diterapkannya metode tersebut membuat siswa dapat menumbuhkan dan

meningkatkan kepercayaan diri siswa.

Dalam metode Jigsaw guru membagi satuan informasi yang besar menjadi

komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya, guru membagi siswa kedalam

kelompok belajar kooperatif, yang terdiri atas empat orang siswa sehingga setiap

anggota bertanggung jawab terhadap pengusaan setiap komponen atau subtopik yang

ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari tiap-tiap kelompok yang

83

bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang

terdiri atas 2 atau 3 orang (Hamdani, 2011: 92). Sedangkan metode inkuiri terbimbing

yaitu metode penemuan suatu masalah yang mendapatkan bimbingan dari guru.

Pada proses penerapan metode Jigsawpeneliti menemukan beberapa siswa

yang masih kurang kepercayaan dirinya pada saat pembelajaran matematika. Adapun

siswa yang menguasai materi segitiga dan segiempat tetapi, tidak percaya diri untuk

menyampaikan materi kepada teman-temannya. Metode Jigsaw mengharuskan siswa

untuk menguasai suatu materi dan menyampaikan materi tersebut kepada teman

kelompoknya.

Dibandingkan dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing metode

pembelajaranJigsaw memang masih kurang. Dalam proses pembelajaran peneliti juga

menemukan kepercayaan diri siswa sudah merata dibandingkan dengan metode

Jigsaw. Siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih percaya akan

kemampuan dirinya, hal ini terlihat dari cara menyampaikan jawaban di depan

temannya.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kepercayaan diri siswa yang

menggunakan metode Jigsaw pada mata pelajaran matematika sebesar 62% yang

berarti kepercayaan diri siswa berada pada kategori kepercayaan diri tinggi.

Sedangkan kepercayaan diri siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing pada

mata pelajaran matematika sebesar 65% yang berarti kepercayaan diri siswa berada

pada kategori kepercayaan diri tinggi juga. Kesimpulannya bila dibandingkan dengan

metode inkuiri terbimbing rata-rata kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran

matematika menggunakan metode Jigsaw lebih rendah 3%. Ini menunjukkan bahwa

metode inkuiri terbimbing lebih baik untuk kepercayaan diri siswa dibandingkan

dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw.

Dari hasil uji normalitas data menggunakan SPSS V.17 maka diambil

kesimpulan data yang digunakan merupakan data yang berdistribusi normal dengan

perolehan nilai sig. >0,05 sedangkan untuk uji homogenitas data yang diperoleh

adalah data yang homogen dengan nilai sig. > 0,05. Karena data yang diperoleh

berdistribusi normal dan homogen maka menggunakan uji hipotesis parametrik. Dari

hasil uji t (independent samples T-test) diperoleh nilai sig. 0,026 < 0,05 sehingga H0

ditolak dan Ha diterima maka terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata

84

pelajaran matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri

terbimbing di kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.

Dari penelitian ini kita bisa melihat kalau metode pembelajaran Jigsaw dan inkuiri

terbimbing bisa dikatakan tidak setara. Karena terdapat perbedaan dari kedua metode

tersebut. Dalam setiap metode pembelajaran tentunya masing-masing memiliki

kelebihan dan kelemahan. Oleh sebab itu, perbedaan dalam penerapan setiap metode

pembelajaran pastinya yang diharapkan oleh peneliti metode pembelajaran tersebut

membawa pengaruh yang baik dan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, namun

demikian masih memiliki keterbatasan yaitu :

4.4.1 Penelitian dilakukan dengan waktu yang terbatas karena mendekati UAS

semester 2.

4.4.2 Materi dibatasi yaitu segitiga dan segiempat.

4.4.3 Penelitian hanya dengan pemberian angket saja.

4.4.4 Peneliti hanya membandingkan kepercayaan diri siswa antara yang

menggunakan metode Jigsawdengan inkuiri terbimbing.

4.4.5 Pengambilan sampel dari populasi dilakukan dengan purposive sampling

dengan populasi yang terbatas.

4.4.6 Tidak dibandingkan antar tingkat sekolah.

4.4.7 Penelitian ini hanya membandingkan antar tingkatan kelas tertentu.