54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Aspek-aspek yang terdapat dalam kepercayaan diri sebagai berikut.
a. Yakin pada kemampuan diri sendiri
Berani tampil di depan kelas, berani mengekspresikan pendapat, dan mampu
berbicara dengan lancar.
b. Optimis
Berusaha bersaing dengan orang lain, dan semangat dalam pembelajaran.
c. Toleransi terhadap orang lain
Menerima pendapat orang lain dan tidak merendahkan orang lain
d. Bertanggung jawab
Bekerjasama dalam kelompok dan mengarahkan orang lain
e. Mandiri
Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan rasa keingintahuan yang tinggi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dua kelas yaitu kelas VII-A
sebagai eksperimen Iyang diterapkan metodeJigsaw dan kelas VII-B sebagai
eksperimen II yang diterapkan metode inkuiri terbimbing. Peneliti menggunakan
instrumen angket untuk mengetahui kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran
matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dan metode inkuiri terbimbing.
Berikut ini adalah data perbandingan hasil angket tiap indikator yang dilakukan di
SMP Satu Atap Negeri Talun Kabupaten Cirebon.
4.1.1 Data Perbandingan Hasil Angket Tiap Indikator
Data dibawah ini adalah perbandingan kepercayaan diri siswa dari setiap
indikator. Ada 5 aspek dan 11 indikator yang menunjukan kepercayaan diri siswa di
kelas.
55
4.1.1.1 Indikator Berani Tampil Di Depan Kelas
Berani tampil di depan kelas merupakan sikap yang harus dimiliki oleh
setiap individu. Dalam proses pembelajaran siswa terkadang malu-malu untuk
tampil di depan kelas dengan alasan takut salah. Tetapi, setelah diterapkannya
metode Jigsawdan inkuiri terbimbing perlahan terjadi perubahan. Pada indikator
tersebut, peneliti mencari perbandingan data mengenai siswa yang berani tampil
di depan kelas pada mata pelajaran matematika. Item angket yang memuat
indikator tersebut adalah nomor 3 berupa pernyataan positif. Adapun hasil
secara rinci dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Indikator Berani Tampil di Depan Kelas Metode Jigsaw
No Item Skor Frekuensi Skor %
3
5 (SS) 4 20 22,7
4 (S) 5 20 22,7
3 (R) 15 45 51,1
2 (TS) 1 2 2,3
1 (STS) 1 1 1,2
Jumlah 26 88 100
Skor maks. 130
Persentase (%) Skor 67,7
Rata-rata Persentase (%) Skor 67,7
Tabel 4.2
Indikator Berani Tampil di Depan Kelas Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Skor Frekuensi Skor %
3
5 (SS) 2 10 12,7
4 (S) 7 28 35,4
3 (R) 9 27 34,2
2 (TS) 5 10 12,7
1 (STS) 4 4 5,0
Jumlah 27 79 100
Skor maks. 135
Persentase (%) Skor 58,5
Rata-rata Persentase (%) Skor 58,5
56
Dari data tabel 4.1 diperoleh rata-rata persentase yaitu 67,7%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk berani tampil di depan
kelas yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.2 siswa yang
menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 58,5% dengan
kategori sedang. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang menggunakan
metode Jigsaw lebih berani tampil di depan kelas daripada siswa yang
menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan selisih 9,2%.
4.1.1.2 Indikator Berani Mengekspresikan Pendapat
Mengekpresikan pendapat pada dasarnya merupakan bentuk partisipasi
siswa selama proses pembelajaran. Item angket yang memuat indikator tersebut
adalah nomor 5 dan 7 yang berupa pernyataan positif. Adapun hasil penelitian
mengenai hal tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3
Indikator Berani Mengekspresikan Pendapat Metode Jigsaw
No
Item Skor Frekuensi Skor (%)
5 7 5 7 5 7
5 & 7
5 (SS) 1 5 5 25 6,1 27,2
4 (S) 9 13 36 52 43,9 56,5
3 (R) 11 3 33 9 40,2 9,8
2 (TS) 3 1 6 2 7,4 2,2
1 (STS) 2 4 2 4 2,4 4,3
Jumlah 26 26 82 92 100 100
Skor maks. 130 130
Persentase (%) Skor 63,1 70,8
Rata-rata Persentase (%) Skor 67
57
Tabel 4.4
Indikator Berani Mengekspresikan Pendapat Metode Inkuiri Terbimbing
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
5 7 5 7 5 7
5 & 7
5 (SS) 2 4 10 20 13 21,7
4 (S) 6 14 24 56 31,2 60,9
3 (R) 10 2 30 6 38,9 6,5
2 (TS) 4 3 8 6 10,4 6,5
1 (STS) 5 4 5 4 6,5 4,4
Jumlah 27 27 77 92 100 100
Skor maks. 135 135
Persentase (%) Skor 57 68,2
Rata-rata presentasi (%) skor 62,5
Dari data tabel 4.3 diperoleh rata-rata persentase yaitu 67%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator
mengekspresikan pendapat yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada
tabel 4.4 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor
62,5% dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
yang menggunakan metode Jigsaw lebih berani mengeskpresikan pendapat
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan
selisih 4,5%.
4.1.1.3 Indikator Mampu Berbicara dengan Lancar
Siswa terkadang merasa gugup ketika berbicara di depan kelas atau di
depan orang banyak karena kurang maksimalnya kepercayaan diri siswa akan
tetapi, siswa mampu berbicara di depan kelas jika sudah merasa memiliki
keyakinan bahwa dirinya mampu mengatasi hal tersebut. Item number pada
indikator ini terdapat pada nomor 1 yaitu bentuk pernyataan negatif. Adapun hasil
penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
58
Tabel 4.5
Indikator Mampu Berbicara dengan Lancar Metode Jigsaw
No Item Skor Frekuensi Skor %
1
5 (SS) 3 15 18,8
4 (S) 8 32 40
3 (R) 6 18 22,6
2 (TS) 6 12 15
1 (STS) 3 3 3,7
Jumlah 26 80 100
Skor maks. 130
Persentase (%) Skor 61,5
Rata-rata Persentase (%) Skor 61,5
Tabel 4.6
Indikator Mampu Berbicara dengan Lancar Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Skor Frekuensi Skor %
1
5 (SS) 3 15 19,2
4 (S) 6 24 30,8
3 (R) 8 24 30,8
2 (TS) 5 10 12,8
1 (STS) 5 5 6,41
Jumlah 27 78 100
Skor maks. 135
Persentase (%) Skor 57,8
Rata-rata Persentase (%) skor 57,8
Dari data tabel 4.5 diperoleh rata-rata persentase yaitu 61,5%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator berbicara
dengan lancar di depan orang banyak yang menggunakan metode Jigsaw,
sedangkan pada tabel 4.6 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing
memperoleh skor 57,8% dengan kategori sedang. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa siswa yang menggunakan metode Jigsaw lebih mampu berbicara dengan
lancar di depan orang banyak dibandingkan dengan siswa yang menggunakan
metode inkuiri terbimbing dengan selisih 3,7%.
59
4.1.1.4 Berusaha Bersaing dengan Orang Lain
Berusaha bersaing dengan orang lain merupakan salah satu hal harus
dilakukan oleh setiap siswa. Bersaing dalam proses pembelajaran bertujuan untuk
mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Apabila siswa memiliki kepercayaan
diri maka siswa tersebut berusaha untuk bersaing dan menjadi pemenang. Item
yang berkaitan dengan indikator tersebut yaitu nomor 6, 9, 13 bentuk pernyataan
positif dan nomor 4 bentuk penyataan negatif. Adapun hasil penelitian mengenai
hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Indikator Berusaha Bersaing dengan Orang Lain MetodeJigsaw
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
4 6 9 13 4 6 9 13 4 6 9 13
4, 6, 9
& 13
5 (SS) 1 9 6 9 5 45 30 45 6,9 56,3 41,7 50
4 (S) 10 3 6 6 40 12 24 24 55,6 15 33,3 26,7
3 (R) 3 4 1 4 9 12 3 12 12,5 15 4,1 13,3
2 (TS) 6 1 2 2 12 2 4 4 16,7 2,5 5,6 4,4
1 (STS) 6 9 11 5 6 9 11 5 8,3 11,2 15,3 5,6
Jumlah 26 26 26 26 72 80 72 90 100 100 100 100
Skor maks. 130 130 130 130
Persentase (%) Skor 55 61,5 55,4 69,2
Rata-rata Persentase (%) Skor 60,4
Tabel 4.8
Indikator Berusaha Bersaing dengan Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
4 6 9 13 4 6 9 13 4 6 9 13
4, 6, 9
& 13
5 (SS) 2 7 6 6 10 35 30 30 13,5 37,6 31,3 36,6
4 (S) 6 11 14 9 24 44 56 36 32,4 47,3 58,3 43,9
3 (R) 3 2 1 1 9 6 3 3 12,2 6,5 3,1 3,6
2 (TS) 15 1 1 2 30 2 2 4 40,5 2,1 2,1 4,9
1 (STS) 1 6 5 9 1 6 5 9 1,4 6,5 5,2 11
Jumlah 27 27 27 27 74 93 96 82 100 100 100 100
Skor maks. 135 135 135 135
Presentasi (%) Skor 54,8 68,9 71,1 60,7
Rata-rata presentasi (%) skor 63,9
60
Dari data tabel 4.7 diperoleh rata-rata persentase yaitu 60,4%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang untuk indikator berusaha
bersaing dengan orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada
tabel 4.8 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor
63,9% dengan kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih mampu berusaha bersaing degan
orang lain dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan
selisih 3,5%.
4.1.1.5 Indikator Semangat dalam Pembelajaran
Rasa semangat dalam pembelajaran merupakan hal yang perlu bagi setiap
siswa. Siswa yang semangat maka akan senantiasa mengikuti proses pembelajaran
dan memperhatikan guru ketika sedang menerangkan di depan kelas serta ikut
berpartsipasi selama proses pembelajaran. Item yang berkaitan dengan indikator
tersebut adalah nomor 2, 11 dengan bentuk pernyatan positif, dan nomor 8 bentuk
pernyataan negatif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Indikator Semangat dalam Pembelajaran Metode Jigsaw
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
2 8 11 2 8 11 2 8 11
2, 8 &
11
5 (SS) 8 8 0 40 40 0 38,8 44,4 0
4 (S) 14 9 9 56 36 36 54,5 40 50
3 (R) 1 2 9 3 6 27 2,9 6,7 37,5
2 (TS) 1 1 1 2 2 2 1,9 2,2 2,8
1 (STS) 2 6 7 2 6 7 1,9 6,7 9,7
Jumlah 26 26 26 103 90 72 100 100 100
Skor maks. 130 130 130
Persentase (%) Skor 79,2 69,2 55,4
Rata-rata Persentase (%) Skor 67,9
61
Tabel 4.10
Indikator Semangat dalam Pembelajaran Metode Inkuiri Terbimbing
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
2 8 11 2 8 11 2 8 11
2, 8
& 11
5 (SS) 4 3 2 20 15 10 20,6 17,2 13,7
4 (S) 11 12 6 44 48 24 45,4 55,2 32,9
3 (R) 10 3 5 30 9 15 30,9 10,3 20,5
2 (TS) 1 6 10 2 12 20 2,1 13,8 27,4
1 (STS) 1 3 4 1 3 4 1,0 3,5 5,5
Jumlah 27 27 27 97 87 73 100 100 100
Skor maks. 135 135 135
Persentase (%) Skor 71,9 64,4 54,1
Rata-rata Persentase (%) Skor 63,5
Dari data tabel 4.9 diperoleh rata-rata persentase yaitu 67,9%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator semangat dalam
pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.10 siswa
yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 63,5% dengan
kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
menggunakan metode Jigsaw lebih semangat dalam pembelajaran dibandingkan
dengan siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan selisih 4,4%.
4.1.1.6 Indikator Menerima Pendapat Orang Lain
Menerima pendapat orang lain merupakan salah satu indikator dari
kepercayaan diri siswa. Siswa yang memiliki kepercayaan diri senantiasa dapat
menerima pendapat orang lain. Item yang berhubungan dengan indikator tersebut
adalah item nomor 15 bentuk pernyataan positif sedangkan item nomor 17 bentuk
pernyataan negatif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut.
62
Tabel 4.11
Indikator Menerima Pendapat Orang Lain Metode Jigsaw
No Item Skor
Frekuensi Skor %
15 17 15 17 15 17
15 & 17 5 (SS) 7 4 35 20 40,2 26,3
4 (S) 7 4 28 16 32,2 21,1
3 (R) 5 8 15 24 17,2 31,6
2 (TS) 2 6 4 12 4,6 15,8
1 (STS) 5 4 5 4 5,8 5,2
Jumlah 26 26 87 76 100 100
Skor maks. 130 130
Persentase (%) Skor 66,9 58,5
Rata-rata Persentase (%) Skor 62,7
Tabel 4.12
Indikator Menerima Pendapat Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Skor
Frekuensi Skor %
15 17 15 17 15 17
15 & 17 5 (SS) 6 3 30 15 31,6 17,4
4 (S) 8 10 32 40 33,7 46,5
3 (R) 9 4 27 12 28,4 14
2 (TS) 2 9 4 18 4,2 20,9
1 (STS) 2 1 2 1 2,1 1,2
Jumlah 27 27 95 86 100 100
Skor maks. 135 135
Persentase (%) Skor 70,4 63,7
Rata-rata Persentase (%) Skor 67
Dari data tabel 4.11 diperoleh rata-rata persentase yaitu 62,7%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator menerima
pendapat orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel
4.12 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 67%
dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih menerima pendapat orang lain
63
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih
4,3%.
4.1.1.7 Indikator Tidak Merendahkan Orang Lain
Tidak merendahkan orang lain merupakan bagian dari kepercayaan diri.
Item yang berhubungan dengan indikator tidak merendahkan orang lain
diantaranya 19 dan 24 bentuk pernyataan positif dan 22 dan 24 bentuk pernyataan
negatif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.13
Indikator Tidak merendahkan orang lain
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
19 20 22 24 19 20 22 24 19 20 22 24
19,
20,
22 &
24
5 (SS) 9 7 3 3 45 35 15 15 50 43,8 18,5 20,8
4 (S) 8 6 10 7 32 24 40 28 35,6 30 49,4 38,9
3 (R) 1 3 6 4 3 9 18 12 3,3 11,2 22,2 16,7
2 (TS) 2 2 1 5 4 4 2 10 4,4 5 2,5 13,9
1 (STS) 6 8 6 7 6 8 6 7 6,7 10 7,4 9,72
Jumlah 26 26 26 26 90 80 81 72 100 100 100 100
Skor maks. 130 130 130 130
Persentase (%) Skor 69 61,5 62,3 55,4
Rata-rata Persentase (%) Skor 62
Tabel 4.14
Indikator Tidak Merendahkan Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
19 20 22 24 19 20 22 24 19 20 22 24
19,
20,
22
&24
5 (SS) 9 4 0 9 45 20 0 45 43,3 21 0 48,4
4 (S) 12 15 9 7 48 60 36 28 46,2 63,2 42,9 30,1
3 (R) 2 2 14 1 6 6 42 3 5,7 6,3 50 3,2
2 (TS) 1 3 2 7 2 6 4 14 1,9 6,3 4,7 15,1
1 (STS) 3 3 2 3 3 3 2 3 2,9 3,2 2,4 3,2
Jumlah 27 27 27 27 104 95 84 93 100 100 100 100
Skor maks. 135 135 135 135
Persentase (%) Skor 77 70,4 62,2 68,9
Rata-rata Persentase (%) Skor 69,6
64
Dari data tabel 4.13 diperoleh rata-rata persentase yaitu 62%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator tidak
merendahkan orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel
4.14 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor
69,6% dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih baik untuk indikator tidak
merendahkan orang lain dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode
Jigsaw dengan selisih 7,6%.
4.1.1.8 Indikator Bekerjasama dalam Kelompok
Ketika pembelajaran kelompok diharapkan siswa dapat bekerjasama dalam
kelompoknya. Item yang berkaitan dengan indikator bekerjasama dalam
kelompok diantaranya nomor 21 bentuk pernyataan positif. Adapun hasil
penelitian mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.15
Indikator Bekerjasama dalam Kelompok Metode Jigsaw
No Item Skor Frekuensi Skor %
21
5 (SS) 6 30 37,0
4 (S) 9 36 44,4
3 (R) 1 3 3,8
2 (TS) 2 4 4,9
1 (STS) 8 8 9,9
Jumlah 26 81 100
Skor maks. 130
Presentasi (%) Skor 62,3
Rata-rata presentasi (%) skor 62,3
65
Tabel 4.16
Indikator Bekerjasama dalam Kelompok Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Skor Frekuensi Skor %
21
5 (SS) 1 5 5,4
4 (S) 16 64 69,6
3 (R) 6 18 19,6
2 (TS) 1 2 2,2
1 (STS) 3 3 3,2
Jumlah 27 92 100
Skor.Maks 135
Persentase(%) Skor 68,1
Rata-rata Persentase (%) Skor 68,1
Dari data tabel 4.15 diperoleh rata-rata persentase yaitu 62,3%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator bekerjasama
dalam kelompok yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.16
siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 68,1%
dengan kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih bekerjasama dalam kelompok
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih
5,8%.
4.1.1.9 Indikator Mengarahkan Orang Lain
Siswa yang memiliki kepercayaan diri dapat mengarahkan orang lain dan
senantiasa membantu temannya yang merasa kesulitan belajar karena merasa
dirinya memiliki keyakinan dalam menguasai materi tersebut. Item nomor yang
berkaitan dengan indikator mengarahkan orang lain diantaranya nomor 12 bentuk
pernyataan positif dan 10 bentuk pernyataan negatif. Adapun hasil penelitian
mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
66
Tabel 4.17
Indikator Mengarahkan Orang Lain Metode Jigsaw
No Item Skor Frekuensi Skor %
12 10 12 10 12 10
12 & 10
5 (SS) 2 3 10 15 12,2 19,5
4 (S) 12 7 48 28 58,5 36,4
3 (R) 4 7 12 21 14,6 27,3
2 (TS) 4 4 8 8 9,8 10,4
1 (STS) 4 5 4 5 4,9 6,4
Jumlah 26 26 82 77 100 100
Skor maks. 130 130
Persentase (%) Skor 63,1 59,2
Rata-rata Persentase (%) Skor 61,2
Tabel 4.18
Indikator Mengarahkan Orang Lain Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Skor Frekuensi Skor %
12 10 12 10 12 10
12 & 10
5 (SS) 9 3 45 15 44,6 17,7
4 (S) 11 8 44 32 43,6 37,7
3 (R) 2 9 6 27 5,9 31,7
2 (TS) 1 4 2 8 2 9,4
1 (STS) 4 3 4 3 3,9 3,5
Jumlah 27 27 101 85 100 100
Skor maks. 135 135
Persentase (%) Skor 74,8 63
Rata-rata Persentase (%) Skor 68,9
Dari data tabel 4.17 diperoleh rata-rata persentase yaitu 61,2%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori tinggi untuk indikator mengarahkan
orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.18 siswa
yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 68,9% dengan
kategori tinggi pula. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih mengarahkan orang lain
67
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih
7,7%.
4.1.1.10 Indikator Mampu Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi
Siswa yang mempunyai rasa kepercayaan diri maka mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Item yang berhubungan dengan indikator
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi yaitu nomor 14, 16 dan 25
dengan bentuk pernyataan positif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.19
Indikator Mampu Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi Metode Jigsaw
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
14 16 25 14 16 25 14 16 25
14, 16
& 25
5 (SS) 1 6 3 5 30 15 7,4 35,3 23,1
4 (S) 6 8 4 24 32 16 35,3 37,6 24,6
3 (R) 7 3 6 21 9 18 30,9 10,6 27,7
2 (TS) 6 5 3 12 10 6 17,6 11,8 9,2
1 (STS) 6 4 10 6 4 10 8,8 4,7 15,4
Jumlah 26 26 26 68 85 65 100 100 100
Skor maks. 130 130 130
Persentase (%) Skor 52,3 65,4 50
Rata-rata Persentase (%) Skor 55,9
Tabel 4.20
Indikator Mampu Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi Metode Inkuiri Terbimbing
No
Item Skor
Frekuensi Skor %
14 16 25 14 16 25 14 16 25
14, 16
& 25
5 (SS) 0 5 2 0 25 10 0 26,3 13,5
4 (S) 3 12 2 12 48 8 15,2 50,5 10,8
3 (R) 21 5 12 63 15 36 79,8 15,8 48,7
2 (TS) 1 2 9 2 4 18 2,5 4,2 24,3
1 (STS) 2 3 2 2 3 2 2,5 3,2 2,7
Jumlah 27 27 27 79 95 74 100 100 100
Skor maks. 135 135 135
Persentase (%) Skor 58,5 70,4 54,8
Rata-rata Persentase (%) Skor 61,2
68
Dari data tabel 4.19 diperoleh rata-rata persentase yaitu 55,9%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang untuk indikator mengarahkan
orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada tabel 4.20 siswa
yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor 61,2% dengan
kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang menggunakan
metode inkuiri terbimbing lebih mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw dengan selisih
5,3%.
4.1.1.11 Indikator Rasa Keingintahuan yang Tinggi
Apabila siswa memiliki rasa kepercayaan diri dan merasa sudah
menguasai materi maka siswa tersebut memiliki rasa keingintahuan yang tinggi
untuk lebih mendalami dan mengerjakan soal-soal matematika. Item yang
berhubungan dengan rasa keingintahuan yang tinggi yaitu nomor 18 dan 23
dengan bentuk pernyataan positif. Adapun hasil penelitian mengenai hal tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.21
Indikator Rasa Keingintahuan yang Tinggi Metode Jigsaw
No Item Skor Frekuensi Skor %
18 23 18 23 18 23
18 & 23
5 (SS) 3 2 15 10 19,7 12,6
4 (S) 6 9 24 36 31,6 45,6
3 (R) 9 8 27 24 35,5 30,4
2 (TS) 2 2 4 4 5,3 5,1
1 (STS) 6 5 6 5 7,9 6,3
Jumlah 26 26 76 79 100 100
Skor maks. 130 130
Persentase (%) Skor 58,5 60,8
Rata-rata Persentase (%) Skor 59,6
69
Tabel 4.22
Indikator Rasa Keingintahuan yang Tinggi MetodeInkuiri Terbimbing
No Item Skor Frekuensi Skor %
18 23 18 23 18 23
18 & 23
5 (SS) 5 2 25 10 28,7 11,8
4 (S) 5 11 20 44 23 51,8
3 (R) 12 6 36 18 41,4 21,2
2 (TS) 1 5 2 10 2,3 11,7
1 (STS) 4 3 4 3 4,6 3,5
Jumlah 27 27 87 85 100 100
Skor maks. 135 135
Persentase (%) Skor 64,4 63
Rata-rata Persentase (%) Skor 63,7
Dari data tabel 4.21 diperoleh rata-rata persentase yaitu 59,6%. Berarti
kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang untuk indikator
mengarahkan orang lain yang menggunakan metode Jigsaw, sedangkan pada
tabel 4.22 siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing memperoleh skor
63,7% dengan kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih memiliki rasa keingintahuan
yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw
dengan selisih 4,1%.
4.1.2 Rekapitulasi Hasil Angket Pernyataan Positif (+) dan Negatif (-)
4.1.2.1 Rekapitulasi Persentase Hasil Angket Pernyatan Positif (+) dan Negatif (-)
Metode Jigsaw
Untuk mengetahui kategori siswa yang menggunakan metode Jigsawdalam
menjawab pernyataan positif dan pernyataan negatif, penulis melakukan
rekapitulasi pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk secara rinci dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
70
Tabel 4.23
Rekapitulasi Persentase Pernyataan Positif (+) Metode Jigsaw
No Item Alternatif Jawaban (%) Total
(%) SS S R TS STS
2 38,8 54,5 2,9 1,9 1,9 100
3 22,7 22,7 51,1 2,3 1,2 100
5 6,1 43,9 40,2 7,4 2,4 100
6 56,3 15 15 2,5 11,2 100
7 27,2 56,5 9,8 2,2 4,3 100
9 41,7 33,3 4,1 5,6 15,3 100
11 0 50 37,5 2,8 9,7 100
12 12,2 58,5 14,6 9,8 4,9 100
13 50 26,7 13,3 4,4 5,6 100
14 7,4 35,3 30,9 17,6 8,8 100
15 40,2 32,2 17,2 4,6 5,8 100
16 35,3 37,6 10,6 11,8 4,7 100
18 19,7 31,6 35,5 5,3 7,9 100
19 50 35,6 3,3 4,4 6,7 100
21 37 44,4 3,8 4,9 9,9 100
23 12,6 45,6 30,4 5,1 6,3 100
24 20,8 38,9 16,7 13,9 9,7 100
25 23,1 24,6 27,7 9,2 15,4 100
Jumlah Rata-rata 27,8 38,2 20,3 6,4 7,3 100
Data tabel 4.23 rata-rata responden yang menjawab pernyataan
kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item positif (+) sebanyak
27,8% memilih sangat setuju, sebesar 38,2% memilih setuju, sebanyak 20,3%
memilih ragu-ragu, sebesar 6,4% memilih tidak setuju, dan sebesar 7,3% memilih
sangat tidak setuju.
71
Tabel 4.24
Rekapitulasi Persentase Pernyataan Negatif (-) Metode Jigsaw
No Item Alternatif Jawaban (%) Total
(%) SS S R TS STS
1 18,8 40 22,5 15 3,7 100
4 6,9 55,6 12,5 16,7 8,3 100
8 44,4 40 6,7 2,2 6,7 100
10 19,5 36,4 27,3 10,4 6,4 100
17 26,3 21,1 31,6 15,8 5,2 100
20 43,8 30 11,2 5 10 100
22 18,5 49,4 22,2 2,5 7,4 100
Jumlah rata-rata 25,5 38,9 19,1 9,7 6,8 100
Data tabel 4.24 rata-rata responden yang menjawab pernyataan rasa
kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item negatif (-) sebesar
25,5% memilih sangat setuju, sebesar 38,9% memilih setuju, sebesar 19,1%
memilih ragu-ragu, sebesar 9,7% memilih tiak setuju, dan sebesar 6,8%
memilih sangat tidak setuju.
4.1.2.2 Rekapitulasi Persentase Hasil Angket Pernyatan Positif (+) dan Negatif (-)
Metode Inkuiri Terbimbing
Untuk mengetahui kategori siswa yang menggunakan metode inkuiri
terbimbing dalam menjawab pernyataan positif dan pernyataan negatif, penulis
melakukan rekapitulasi pernyataan positif (+) dan pernyataan negatif (-). Untuk
secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
72
Tabel 4.25
Rekapitulasi Persentase Pernyataan Positif (+) Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Alternatif Jawaban (%) Total
(%) SS S R TS STS
2 20,6 45,4 30,9 2,1 1 100
3 12,7 35,4 34,2 12,7 5 100
5 13 31,2 38,9 10,4 6,5 100
6 37,6 47,3 6,5 2,1 6,5 100
7 21,7 60,9 6,5 6,5 4,4 100
9 31,3 58,3 3,1 2,1 5,2 100
11 13,7 32,9 20,5 27,4 5,5 100
12 44,6 43,6 5,9 2 3,9 100
13 36,6 43,9 3,6 4,9 11 100
14 0 15,2 79,8 2,5 2,5 100
15 31,6 33,7 28,4 4,2 2,1 100
16 26,3 50,5 15,8 4,2 3,2 100
18 28,7 23 41,4 2,3 4,6 100
19 43,3 46,2 5,7 1,9 2,9 100
21 5,4 69,6 19,6 2,2 3,2 100
23 11,8 51,8 21,2 11,7 3,5 100
24 48,4 30,1 3,2 15,1 3,2 100
25 13,5 10,8 48,7 24,3 2,7 100
Jumlah Rata-rata 24,5 40,5 23 7,7 4,3 100
Data tabel 4.25 diperoleh rata-rata responden yang menjawab pernyataan
rasa kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item positif (+)
sebesar 24,5% memilih sangat setuju, sebesar 40,5% memilih setuju, 23%
memilih ragu-ragu, sebesar 7,7% memilih tidak setuju, dan sebesar 4,3% memilih
sangat tidak setuju.
73
Tabel 4.26
Rekapitulasi Persentase Pernyataan Negatif (-) Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Alternatif Jawaban (%) Total
(%) SS S R TS STS
1 19,2 30,8 30,8 12,8 6,4 100
4 13,5 32,4 12,2 40,5 1,4 100
8 17,2 55,2 10,3 13,8 3,5 100
10 17,7 37,7 31,7 9,4 3,5 100
17 17,4 46,5 14 20,9 1,2 100
20 21 63,2 6,3 6,3 3,2 100
22 0 42,9 50 4,7 2,4 100
Jumlah rata-rata 15,1 44,1 22,2 15,5 3,1 100
Data tabel 4.26 diperoleh rata-rata responden yang menjawab pernyataan
rasa kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika item negatif (-)
sebesar 15,1% memilih sangat setuju, 44,1% memilih setuju, 22,2% memilih
ragu-ragu, 15,5% memilih tidak setuju dan 3,1 memilih sangat tidak setuju.
4.1.3 Rekapitulasi Semua Aspek
Untuk mengetahui rata-rata keseluruhan dari semua aspek maka penulis
melakukan rekapitulasi semua aspek. Adapun rekapitulasinya untuk semua aspek
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
74
Tabel 4.27
Hasil Rekapitulasi Seluruh Aspek Metode Jigsaw
Aspek Indikator Rata-rata Rata-rata Total
Aspek
Yakin pada
kemampuan
diri sendiri
Tabel 4.1 67,7%
65,4 Tabel 4.3 67%
Tabel 4.5 61,5%
Optimis Tabel 4.7 60,4%
64,2 Tabel 4.9 67,9%
Toleransi
terhadap
orang lain
Tabel 4.11 62,7% 62,4
Tabel 4.13 62%
Bertanggung
jawab
Tabel 4.15 62,3% 62
Tabel 4.17 61,2%
Mandiri Tabel.4.19 55,9%
58 Tabel 4.21 59,6%
Rata-rata total seluruh Aspek 62%
Tabel 4.28
Hasil Rekapitulasi Seluruh Aspek Metode Inkuiri Terbimbing
Aspek Indikator Rata-rata Rata-rata total aspek
Yakin pada
kemampuan
diri sendiri
Tabel 4.2 58,5%
59,8 Tabel 4.4 63%
Tabel 4.6 57,8%
Optimis Tabel 4.8 63,9%
63,7 Tabel 4.10 63,5%
Toleransi
terhadap
orang lain
Tabel 4.12 67% 68,5
Tabel 4.14 70%
Bertanggung
jawab
Tabel 4.16 68,1% 68,5
Tabel 4.18 68,9%
Mandiri Tabel 4.20 61,2%
62,5 Tabel 4.22 63,7%
Rata-rata total seluruh aspek 65%
75
Dari hasil rekapitulasi hasil semua aspek diperoleh rata-rata total seluruh
aspek yaitu 62% untuk metodeJigsaw dan 65% untuk metode inkuiri terbimbing
maka diperoleh kesimpulan metode inkuiri terbimbing lebih baik untuk
kepercayaan diri siswa daripada metode Jigsawdengan selisih 3%.
4.1.4 Perbandingan Rekapitulasi Data Hasil Angket Eksperimen I dan II
Kepercayaan diri siswa yang terdiri dari 5 aspek, 11 indikator dengan
dengan pilihan jawaban pada angket, yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju, sangat tidak setuju. Pengujian angket ini ditujukan untuk mengetahui
bagaimana kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran, serta mengetahui perbedaan
kepercayaan diri siswa ketika menggunakan metode Jigsawdaninkuiri terbimbing.
Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.29
Rekap Hasil Angket Metode Jigsaw
No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah
Nilai % Kategori
SS S R TS STS
1 3 8 6 6 3 80 61,5% Tinggi
2 8 14 1 1 2 103 79,2% Tinggi
3 4 5 15 1 1 88 67,7% Tinggi
4 1 10 3 6 6 72 55% Sedang
5 1 9 11 3 2 82 63,1% Tinggi
6 9 3 4 1 9 80 61,5% Tinggi
7 5 13 3 1 4 92 70,8% Tinggi
8 8 9 2 1 6 90 69,2% Tinggi
9 6 6 1 2 11 72 55,4% Sedang
10 3 7 7 4 5 77 59,2% Sedang
11 0 9 9 1 7 72 55,4% Sedang
76
Berdasarkan tabel diatas, persentase rata-rata kepercayaan diri siswa pada
mata pelajaran matematika menggunakan metode Jigsaw pada pokok bahasan
segitiga dan segiempat diperoleh 62%. Ini berarti siswa yang belajar matematika
menggunakan metode Jigsawtergolong memiliki kepercayaan diri tinggi. Dari
semua indikator kepercayaan diri siswa yang diteliti dalam pembelajaran
menggunakan metode Jigsaw, rata-rata siswa sudah memiliki kepercayaan diri
tinggi.
No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah
Nilai % Kategori
SS S R TS STS
12 2 12 4 4 4 82 63,1% Tinggi
13 9 6 4 2 5 90 69,2% Tinggi
14 1 6 7 6 6 68 52,3% Sedang
15 7 7 5 2 5 87 66,9% Tinggi
16 6 8 3 5 4 85 65,4% Tinggi
17 4 4 8 6 4 76 58,5% Sedang
18 3 6 9 2 6 76 58,5% Sedang
19 9 8 1 2 6 90 69% Tinggi
20 7 6 3 2 8 80 61,5% Tinggi
21 6 9 1 2 8 81 62,3% Tinggi
22 3 10 6 1 6 81 62,3% Tinggi
23 2 9 8 2 5 79 60,8% Tinggi
24 3 7 4 5 7 72 55,4% Sedang
25 3 4 6 3 10 65 50% Sedang
Jumlah 113 195 131 71 140 2020 1553,20%
Rata-rata 4,52 7,8 5,24 2,84 5,6 80,8 62% Tinggi
77
Tabel 4.30
Rekap Hasil Angket Metode Inkuiri Terbimbing
No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah
Nilai % Kategori
SS S R TS STS
1 3 6 8 5 5 78 57,8% Sedang
2 4 11 10 1 1 97 71,9% Tinggi
3 2 7 9 5 4 79 58,5% Sedang
4 2 6 3 15 1 74 54,8% Sedang
5 2 6 10 4 5 77 57% Sedang
6 7 11 2 1 6 93 68,9% Tinggi
7 4 14 2 3 4 92 68,2% Tinggi
8 3 12 3 6 3 87 64,4% Tinggi
9 6 14 1 1 5 96 71,1% Tinggi
10 3 8 9 4 3 85 63% Tinggi
11 2 6 5 10 4 73 54,1% Sedang
12 9 11 2 1 4 101 74,8% Tinggi
13 6 9 1 2 9 82 60,7% Tinggi
14 0 3 21 1 2 79 58,5% Sedang
15 6 8 9 2 2 95 70,4% Tinggi
16 5 12 5 2 3 95 70,4% Tinggi
17 3 10 4 9 1 86 63,7% Tinggi
18 5 5 12 1 4 87 64,4% Tinggi
19 9 12 2 1 3 104 77% Tinggi
20 4 15 2 3 3 95 70,4% Tinggi
21 1 16 6 1 3 92 68,1% Tinggi
22 0 9 14 2 2 84 62,2% Tinggi
23 2 11 6 5 3 85 63% Tinggi
24 9 7 1 7 3 93 68,9% Tinggi
78
No Item Pilihan Responden Siswa Jumlah
Nilai % Kategori
SS S R TS STS
25 2 2 12 9 2 74 54,8% Sedang
Jumlah 99 231 159 101 85 2183 1617%
Rata-rata 3,96 9,24 6,36 4,04 3,4 87,32 65% Tinggi
Berdasarkan tabel diatas, persentase rata-rata kepercayaan diri siswa
yang menggunakan metode inkuiri terbimbingdalam pokok bahasan segitiga dan
segiempat diperoleh 65%. Ini berarti siswa yang belajar menggunakan metode
inkuiri terbimbing tergolong memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Dari semua
indikator kepercayaan diri siswa yang diteliti dalam pembelajaran menggunakan
metode inkuiri terbimbing rata-rata siswa berada pada kategori tinggi.
Kesimpulannya bila dibandingkan dengan metode inkuiri terbimbing
rata-rata kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika menggunakan
metodeJigsaw lebih rendah 3%. Ini menunjukkan bahwa metode inkuiri
terbimbing membuat siswa merasa memiliki kepercayaan diri tinggi di kelas
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw.
4.2 Uji Prasyarat Analisis
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah sampel yang dipilih
berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil output dari uji normalitas dengan
menggunakan program SPSS V.17 sebagai berikut.
79
Tabel 4.31
Test of Normality
Kepercayaan Diri
Siswa
jigsawa inkuiri
terbimbinga
Kolmogorov-Smirnov Statistic .066 .071
Df 26 27
Sig. .200* .200*
Shapiro-Wilk Statistic .988 .972
Df 26 27
Sig. .985 .648
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Dari tabel 4.31 hasil out put SPSS di atas dengan tingkat kepercayaan diri
š¼ = 0,05 diperoleh nilai statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnovuntuk siswa yang menggunakan metode Jigsaw diperoleh statistic 0,066
dari 26 siswa sedangkan siswa yang menggunakan metode inkuri terbimbing
diperoleh statistic0,071 dari 27 siswa. Adapun signifikansi untuk masing-masing
kelompok dengan menggunakan diperoleh sebesar 0,200 yang menggunakan
metode Jigsaw dan untuk siswa yang menggunakan metode inkuiri tebimbing
sebesar 0,200. Dari pengujian tersebut dapat dilihat bahwa signifikansi untuk
masing-masing kelompok siswa berada di atas 0,05 yang berarti data kepercayaan
diri siswa dari kedua kelompok siswa tersebut berdistribusi normal.
4.2.2 Uji Homogenitas
Setelah diketahui hasil dari uji normalitas, maka tahapan selanjutnya untuk
mengetahui skor setiap variabel memiliki varian yang homogen atau heterogen
yaitu dengan melakukan uji homogenitas.
80
Kriteria keputusan uji homogenitas data kepercayaan diri siswa dapat dikatakan
homogen atau tidak yaitu:
1. Jika nilai probabilitas atau sig. <0,05 maka data dikatakan tidak homogen.
2. Jika nilai probabilitas atau sig. > 0,05 maka data dikatakan homogen.
Tabel 4.32
Test of Homogeneity of Variances
Kepercayaan Diri
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.204 1 51 .653
Dari tabel 4.2 hasil out put SPSS data di atas diperoleh bahwa signifikansi
hasil kepercayaan diri siswa 0,653 hal ini menunjukkan nilai signifikansi > 0,05
sehingga data kepercayaan diri siswa tersebut merupakan data yang homogen.
4.2.3 Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas yang menunjukkan bahwa data yang
diperoleh berditribusi normal, maka dalam perhitungan uji hipotesis menggunakan
uji t (independent Samples T-Test). Adapun hasil perhitungan uji t (Independent
samples T-Test) dengan menggunakan SPSS V.17 sebagai berikut.
Tabel 4.33
Independent Sample T-Test
Metode Peer Jigsaw dan Inkuiri T
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's
Test for
Equality
of
Variances
F .204
Sig. .653
t-test for
Equality
T -2.297 -2.291
Df 51 49.638
81
Metode Peer Jigsaw dan Inkuiri T
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
of Means Sig. (2-tailed) .026 .026
Mean Difference -6.236 -6.236
Std. Error Difference 2.716 2.722
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower -11.688 -11.705
Upper -.785 -.768
Formulasi hipotesis:
H0 = Tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran
matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri
terbimbing di kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.
Ha = Terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika
antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri terbimbing di
kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.
Kriteria pengujian hipotesis:
1. Jika nilai Zhitung ā„ Ztabel pada taraf nyata š¼= 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima, dengan arti terdapat perbedaan yang signifikan.
2. Jika nilai Zhitung ā¤ Ztabel pada taraf nyata š¼ = 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak, dengan arti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
3. Jika Sig. > 0,05 = H0 terima
4. Jika Sig. < 0,05 = H0 tolak
Berdasarkan output SPSS V.17 Independent samples t-test terlihat pada
tabel 4.33 bahwa diperoleh nilai sig.2 (tailed) 0,026 < 0,05 sehingga H0 ditolak
dan 0,026 < 0,05 maka H0 ditolak dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
82
terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika antara
yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri terbimbing di kelas VII SMP
Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Penulis memberi judul pada penelitian ini adalah āPerbandingan Kepercayaan
Diri Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Antara yang Menggunakan Metode
Jigsaw dengan Inkuiri Terbimbing Di Kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun
Kabupaten Cirebonā. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel dari dua kelas
yaitu kelas VII-A dan kelas VII-B. Kelas VII-A terdiri dari 26 siswa sedangkan kelas
VII-B terdiri dari 27 siswa. Kelas VII-A menggunakan eksperimen metode Jigsaw dan
kelas VII-B menggunakan metode inkuiri terbimbing.
Kepercayaan diri adalah penilaian positif individu, dimana individu tersebut
memiliki keyakinan untuk melakukan suatu tindakan dengan kemampuan yang
dimiliki demi mencapai tujuan yang diinginkan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Menurut Lauster (1978) ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri adalah tidak
mementingkan diri sendiri, cukup toleran, cukup berambisi, tidak tergantung pada
dukungan orang lain, tidak berlebihan, optimis, mampu bekerja secara efektif,
bertanggungjawab atas pekerjaannya. Lauster mengemukakan bahwa kepercayaan diri
menyebabkan kehati-hatian, kemandirian, tidak mementingkan diri sendiri, toleran,
dan memiliki ambisi yang wajar yang didasarkan pemahaman terhadap
kemampuannya.
Kepercayaan diri menjadi penting ketika siswa mengikuti proses pembelajaran.
Apabila guru hanya menggunakan metode ceramah maka siswa menjadi pasif selama
proses pembelajaran. Seiring perkembangan pendidikan maka muncul berbagai
metode pembelajaran aktif diantaranyaJigsawdan inkuiri terbimbing. Diharapkan
dengan diterapkannya metode tersebut membuat siswa dapat menumbuhkan dan
meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Dalam metode Jigsaw guru membagi satuan informasi yang besar menjadi
komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya, guru membagi siswa kedalam
kelompok belajar kooperatif, yang terdiri atas empat orang siswa sehingga setiap
anggota bertanggung jawab terhadap pengusaan setiap komponen atau subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari tiap-tiap kelompok yang
83
bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang
terdiri atas 2 atau 3 orang (Hamdani, 2011: 92). Sedangkan metode inkuiri terbimbing
yaitu metode penemuan suatu masalah yang mendapatkan bimbingan dari guru.
Pada proses penerapan metode Jigsawpeneliti menemukan beberapa siswa
yang masih kurang kepercayaan dirinya pada saat pembelajaran matematika. Adapun
siswa yang menguasai materi segitiga dan segiempat tetapi, tidak percaya diri untuk
menyampaikan materi kepada teman-temannya. Metode Jigsaw mengharuskan siswa
untuk menguasai suatu materi dan menyampaikan materi tersebut kepada teman
kelompoknya.
Dibandingkan dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing metode
pembelajaranJigsaw memang masih kurang. Dalam proses pembelajaran peneliti juga
menemukan kepercayaan diri siswa sudah merata dibandingkan dengan metode
Jigsaw. Siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih percaya akan
kemampuan dirinya, hal ini terlihat dari cara menyampaikan jawaban di depan
temannya.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kepercayaan diri siswa yang
menggunakan metode Jigsaw pada mata pelajaran matematika sebesar 62% yang
berarti kepercayaan diri siswa berada pada kategori kepercayaan diri tinggi.
Sedangkan kepercayaan diri siswa yang menggunakan metode inkuiri terbimbing pada
mata pelajaran matematika sebesar 65% yang berarti kepercayaan diri siswa berada
pada kategori kepercayaan diri tinggi juga. Kesimpulannya bila dibandingkan dengan
metode inkuiri terbimbing rata-rata kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran
matematika menggunakan metode Jigsaw lebih rendah 3%. Ini menunjukkan bahwa
metode inkuiri terbimbing lebih baik untuk kepercayaan diri siswa dibandingkan
dengan siswa yang menggunakan metode Jigsaw.
Dari hasil uji normalitas data menggunakan SPSS V.17 maka diambil
kesimpulan data yang digunakan merupakan data yang berdistribusi normal dengan
perolehan nilai sig. >0,05 sedangkan untuk uji homogenitas data yang diperoleh
adalah data yang homogen dengan nilai sig. > 0,05. Karena data yang diperoleh
berdistribusi normal dan homogen maka menggunakan uji hipotesis parametrik. Dari
hasil uji t (independent samples T-test) diperoleh nilai sig. 0,026 < 0,05 sehingga H0
ditolak dan Ha diterima maka terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa pada mata
84
pelajaran matematika antara yang menggunakan metode Jigsaw dengan inkuiri
terbimbing di kelas VII SMP Satu Atap Negeri Talun kabupaten Cirebon.
Dari penelitian ini kita bisa melihat kalau metode pembelajaran Jigsaw dan inkuiri
terbimbing bisa dikatakan tidak setara. Karena terdapat perbedaan dari kedua metode
tersebut. Dalam setiap metode pembelajaran tentunya masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan. Oleh sebab itu, perbedaan dalam penerapan setiap metode
pembelajaran pastinya yang diharapkan oleh peneliti metode pembelajaran tersebut
membawa pengaruh yang baik dan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4.4 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, namun
demikian masih memiliki keterbatasan yaitu :
4.4.1 Penelitian dilakukan dengan waktu yang terbatas karena mendekati UAS
semester 2.
4.4.2 Materi dibatasi yaitu segitiga dan segiempat.
4.4.3 Penelitian hanya dengan pemberian angket saja.
4.4.4 Peneliti hanya membandingkan kepercayaan diri siswa antara yang
menggunakan metode Jigsawdengan inkuiri terbimbing.
4.4.5 Pengambilan sampel dari populasi dilakukan dengan purposive sampling
dengan populasi yang terbatas.
4.4.6 Tidak dibandingkan antar tingkat sekolah.
4.4.7 Penelitian ini hanya membandingkan antar tingkatan kelas tertentu.
Top Related