PENDAHULUAN MEMASUKI BIDANG PENELITIAN KUALITATIF

33
PENDAHULUAN : MEMASUKI BIDANG PENELITIAN KUALITATIF Norman K. Denzin Yvonna S.Lincoln Pemresentasi: Arnita Dwi Puspitanigrum 147885002 S2IPS

Transcript of PENDAHULUAN MEMASUKI BIDANG PENELITIAN KUALITATIF

PENDAHULUAN : MEMASUKI BIDANG PENELITIAN

KUALITATIFNorman K. DenzinYvonna S.Lincoln

Pemresentasi: Arnita Dwi Puspitanigrum

147885002 S2IPS

Penelitian kualitatif memiliki sejarah panjang dan khas dalam humaniora

(1920-1930) mengkaji kehidupan manusia

Digunakan dalam ilmu sosial: pendidikan, kerja sosial, ilmu

komunikasi

HAMBATAN PENELITI AN KUALTITAF

APA YANG MUNCUL

BERIKUTNYA

SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF

DEFINISI

THE OTHER SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN

PENELITI KUALITATIF + BRICOLEUR

TEMPAT BERAGAM METODOLOGI DAN

PRAKTIK5 KURUN SEJARAH

PENELITIAN KUALITATIF

KUALITATIF VS KUANTITATIF

PENELITIAN KUALITATIF

SEBAGAI PROSES

Penelitian kualitatif bergerak dalam bidang historio kompleks

Penelitian kualitatif merupakan fokus perhatian dengan beragam metode yang mencakup pendekatan interpretif dan naturalistik

terhadap subjek kajian

Penelitian kualitatif

bidang penyelidikan yang berdiri

sendiri

Berupaya memahami atau menafsirkan, fenomena yang dilihat dari sisi makna yang dilekatkan manusia (peneliti)

Mencakup penggunaan subjek yang dikaji dan kumpulan

berbagai data yang menggambarkan saat-saat dan makna keseharian sekaligus

problem

Penelitian kulitatif terdapat nilai humanistik yang

terkandung dalam pendekatan subjektif dan interpretif

terhadap penelitian kehidupan kelompok manusia

Penelitian kualitatif yang beragam dapat

dipandang sebagai suatu brikolase dan peneliti

sebagai bricoleur

Bricoleur adalah manusia serba bisa yang

mandiri dan

profesional

Mahir:wawancara hingga

obervasi, penafsiran dokumen

pribadi dan historis, refleksi, introspeksi

diri

Penelitian kualitatifSebagai

serangkaian praktik

interpretifTidak

mengunggulkan satu

metodologipun

Penelitian kualitatif digunakan

dalam berbagai

disiplin ilmu yang berbeda

Semiotika

Arsip

Statistika

Para peneliti kualitatif

memanfaatkan

Analisis naratif

Wawancara

Isi

Wacana

Metode

Hermeneutika

Dekonstruktsionisme

Fenimisme Fenomenologi

Ethnometodelogi

Ethnografi

Psikoanalisis

Kajian budaya

Penelitian survei

Observasi partisipatif

Hambatan terhadap penelitian kualitatif

Tidak ilmiahEksplanatori Subjektif

Bias

Kritik

Versi terselubung

Kuantitaif vsKualitatif

No Kuantitatif Kualitatif

1 Positivis Post positivis

2 Data-data empiris yang abstrak dan melalui proses kesimpulan

Dapat mendekati sudut pandang pelaku melalui observasi dan wawancara

3 Tidak mampu menghadapi tekanan dunia sosial

mampu menghadapi tekanan dunia sosial

4 Metode dan asumsi positivis

Post modern dan post struktural

5 Etis dan nomotetis

Tak ternilai

Sepanjang sejarah penelitian kualitatif, para peneliti

selalu mendefinisikan penelitian mereka dari sudut

harapan dan nilai-nilai

Etnografi awal (hingga abad 17)

Otheretnografi kolonial (abad 17,

18, 19)

Kajian komunitas dan etnografi imigran (awal abad 20 hingg 1960-an)

Kajian kesukuan/etnik dan asimilasi

(pertengahan abad hingga 1980an)

Kajian komunitas suku bangsa lain (awal 1900an)

Oleh Vidich dan Lyman

Zaman industrilisasi

Amerika:

Kajian etnik pasca 1960-an

Tantangan postmodern (pertengahan

1980an)

Lima kurun sejarah penelitian kualitatif

Masa tradision

al

Fase modernis

Masa genre yang kabur

Kurun kelima

Krisis reperesenta

si

Krisis ganda

Masa tradisionalMasa awal 1900- PD II

Para peneliti kualitatif menulis paparan yang objektif dan dominan mengenai

pengalaman yang menjadi cermin paradigma ilmuwan positivis. Lebih mengedepankan intrepretasi yang sahih, reliabel, dan

objektif

Fase modernis

“Etnografer modernis dan pengamat partisipatif

sosiologis melakukan kajian yang menyeluruh dan kualitatif terhadap proses-proses sosial,

meliputi pemberontakan dan kontrol sosial”

Ilmu-ilmu humaniora menjadi sumber daya utama bagi teori kritis interpretif dan proyek penelitian kualitatif yang dikonsepkan secara

luas

Fase genre yang kabur

Memunculkan krisis representasi

KRISIS REPRESENTASI

Berjuang menemukan cara menempatkan diri mereka dan subjek penelitian mereka ke

dalam teks reflektif

Penelitian lebih kaya aksi dan

berorientasi, aktivis mulai mengemuka, sering terdapat

kritik dan paparan sosial. Teori yan

lebih sesuai dengan problema dan situasi

spesifik

Krisis ganda

Krisis Representasi“peneliti

kualitatif secara langsung dapat

memahami pengalaman nyataKrisis legitimasi

“bagaimana penelitian kualitatif

dievaluasi dalam momen post-struktural

Aktivitas umum yang saling terkait menentukan proses

penelitian kualitatif: teori, metode dan analisis dan ontologi,

epistemologi, dan metodologi

Peneliti memasuki proses penelitian dari komunitas interpretif (penelitian

historis ke dalam sudut pandang yang

berbeda)

The other sebagai subjek penelitian

Fase 1: peneliti

Fase 2: paradigma interpretif

Fase 3: strategi penelitian dan paradigma interpretifFase 4: metode pengumpulan data dan analisis data-data empiris

Fase 5: seni interpretasi

Fase peneliti:

Kedalaman dan

kompleksitas sud

ut pandang

penelitian kuali

tatif

Merumuskan etika

situasional dan

lintas

situasi yang dap

at

diterapkan pada

setiap

proyek penelitia

n tertentu

FASE PARADIGMA INTERPRETIF Semua peneliti kualitatif

adalah filsuf yaitu memahami semua yang ada

(universal)

Membentuk cara peneliti kalitatif mmandang dunia

dan berprilaku

Mengenali paradigma: tidak hanya konstruktivis tapi juga versi paradigma feminis sekaligus khas

ethnik, marxis dan kajian budaya

FASE STRATEGI PENELITIAN DAN PARADIGMA INTERPRETIF

Desain penelitian dipandang secara :

fokus yang jelas pada pertanyaan,

Tujuan Jawaban spesifik dan

strategi efektif”

Desain peneltian menunjukkan bagaimana peneliti memcahkan dua persoalan kritis representasi dan legitimasi

METODE PENGUMPULAN DATA DAN ANALISI DATA EMPIRIS

Menggunakan beragam metode yang berbeda untuk membaca

dan menganalisis hasil wawancara atau teks budaya

, meliputi: strategi isi,

naratif, semiotik.

SENI INTERPRETASI

1. Menuntut kreativitas dan interpretasi

2. Tidak ada kebenaran interpretif tunggal

3. Ada beragam interpretif dan masing-masing memiliki kriteria untuk evaluasi interpretasi

4. Peniliti perantara penyuara pesan

Apa yang akan muncul berikutnya?

Masa pasca “post”Yaitu pasca post

strukturalisme dan pasca modernisme