Menentukan Transformasi Bidang
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Menentukan Transformasi Bidang
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
GEOMETRI BIDANG
A. JUDUL PRAKTIKUM
Praktikum geometri bidang ini berjudul: “Menentukan
Transformasi Bidang”.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui hasil
transformasi suatu bidang, serta mengetahui sifat-
sifat transformasi bidang tersebut dengan menggunakan
alat peraga.
C. LANDASAN TEORI
Transformasi geometri adalah suatu pemetaan satu-
satu dan onto dari sembarang titik di suatu bidang ke
titik lain di bidang tersebut. Titik lain di bidang
itu disebut bayangan atau peta. Perubahan karena
transformasi geometri ini dapat berupa perubahan
letak, perubahan penyajian, maupun perubahan bentuk.
Bentuk-bentuk transformasi geometri yang dibahas
dalam praktikum ini adalah:
1. Refleksi (Pencerminan)
1
Refleksi (pencerminan) merupakan suatu
transformasi yang memindahkan tiap titik pada suatu
bidang dengan menggunakan sifat-sifat bayangan pada
suatu cermin. Garis yang berfungsi sebagai cermin
pada proses refleksi ini disebut sebagai garis
invarian atau sumbu simetri atau sumbu refleksi. Sifat-
sifat yang biasanya terdapat dalam pencerminan ini
adalah:
1) Jarak titik asal ke cermin sama dengan jarak
bayangan ke cermin.
2) Garis yang menghubungkan titik asal dan
bayangannya tegak lurus terhadap cermin.
2. Translasi (Pergeseran)
Translasi (pergeseran) adalah transformasi
(perubahan) setiap titik dengan jarak dan arah yang
tetap. Translasi dinyatakan dengan T=(ab) dengan amenyatakan jarak dan arah perpindahan secara
horizontal dan b menyatakan jarak dan arah
perpindahan secara vertikal. Jika titik A (x,y )
ditranslasikan oleh T=(ab) akan diperoleh bayanganA' (x',y') dengan x'=x+a dan y'=y+b.
3. Dilatasi (Perkalian)
2
Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang
mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil)
suatu bangun geometri tanpa mengubah bentuk dan
ukuran sudut-sudut dari bangun geometri tersebut.
Dilatasi ditentukan oleh pusat dilatasi dan faktor
skala (faktor dilatasi). Sebuah dilatasi yang
berpusat di O (0,0) dengan faktor skala k dinotasikan
oleh [O (0,0 ),k ], dan sebuah dilatasi yang berpusatdi P (a,b) dengan faktor skala k dinotasikan oleh
[P (a,b ),k ]. Jika suatu bangun yang mempunyai luas Ldidilatasikan dengan faktor skala k maka luas
bangun hasil dilatasi adalah L'=k2×L.Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alat
dilatasi adalah pantograf. Pantograf biasanya
digunakan oleh arsitek atau animator untuk
memperbesar atau memperkecil gambar tanpa mengubah
bentuk gambar tersebut.
D. PEMBUATAN ALAT PERAGA
1. Alat dan Bahan
1) Cermin 1 buah
2) Cutter 1 buah
3) Double tip 3 buah
4) Gunting 1 buah
5) Isolasi 2 buah
6) Jarum Pentul 2 lingkar
3
7) Kardus Ukuran Besar 1 buah
8) Kertas HVS Ukuran A4 2 lembar
9) Kertas Karton Berwarna 1 lembar
10) Kertas Karton Putih
1 lembar
11) Kertas Origami 1
bungkus
12) Meja 1 buah
13) Paku 1 batang
14) Palu 1 buah
15) Papan Styrofoam Berwarna
Sama 3 buah
16) Papan Tulis 1 buah
17) Pena Berwarna 1 set
18) Penggaris 1 buah
19) Pensil 1 buah
20) Spidol Hitam 1 buah
2. Cara Pembuatan
1) Papan Koordinat Cartesius
4
(1)Siapkan 2 buah papan Styrofoam yang berwarna
sama, lalu rekatkan keduanya dengan
menggunakan double tip. Setelah rekat, lapisi
bekas rekatan tersebut dengan isolasi untuk
memperkuatnya.
(2)Beri garis vertikal dan horizontal dengan
ukuran 3×3 cm dengan menggunakan pena
berwarna hingga terbentuk persegi-persegi
kecil.
(3)Lapisi garis horizontal dan vertikal yang
terletak pada pertengahan papan Styrofoam
dengan spidol, sehingga menjadi sumbu x dansumbu y pada papan koordinat Cartesius yangdibuat.
(4)Untuk pemberian angka-angka titik koordinat,
telah disiapkan sebelumnya angka-angka yang
telah di ketik lalu diprint di kertas HVS.
5
Kemudian angka-angka tersebut dipotong kecil-
kecil dan potongannya ditempel pada titik
koordinat yang telah di tandai sebelumnya.
(5)Kemudian, lapisi potongan angka-angka yang
telah ditempel tersebut dengan isolasi untuk
memperkuatnya.
2) Papan Tulis sebagai Tempat Dilatasi
(1)Siapkan 1 buah papan Styrofoam dan 1 lembar
kertas karton berwarna putih.
(2)Buatlah pola pada kertas karton dengan ukuran
yang sama dengan papan Styrofoam dan kemudian
guntinglah pola tersebut.
(3)Tempelkan kertas karton yang telah dipotong
pada bagian berwarna dari papan Styrofoam
dengan menggunakan double tip. Setelah
tertempel, lapisi bagian tepi papan Styrofoam
dengan isolasi untuk memperkuatnya.
3) Bidang Persegi yang akan Direfleksikan
6
(1)Buatlah pola persegi pada kardus, dengan
ukuran 9×9 cm sebanyak 2 buah lalu potonglahdengan cutter.
(2)Lapisi setengah bagian dari kardus tersebut
dengan kertas origami dan lapisi setengah
bagian yang lain dengan kertas origami yang
memiliki warna berbeda.
(3)Tulislah tanda A, B, C dan D pada salah satu
persegi yang ada dan tanda A', B', C', dan D'
pada persegi yang lain sesuai dengan gambar
di atas.
(4)Lapisi persegi yang telah selesai dibuat
dengan isolasi untuk memperkuatnya.
4) Bidang Persegi yang akan Ditranslasikan
7
(1)Buatlah pola persegi pada kardus, dengan
ukuran 9×9 cm sebanyak 2 buah lalu potonglahdengan cutter.
(2)Lapisi kardus tersebut dengan kertas origami
yang memiliki warna yang sama.
(3)Tulislah tanda A, B, C dan D pada salah satu
persegi yang ada dan tanda A', B', C', dan D'
pada persegi yang lain sesuai dengan gambar
di atas.
(4)Lapisi persegi yang telah selesai dibuat
dengan isolasi untuk memperkuatnya.
5) Bidang Segitiga yang akan Ditranslasikan
8
(1)Buatlah pola segitiga pada kardus, dengan
ukuran alas 9 cm dan tinggi 9 cm sebanyak 2
buah lalu potonglah dengan cutter.
(2)Lapisi kardus tersebut dengan kertas origami
yang memiliki warna yang sama.
(3)Tulislah tanda A, B, dan C pada salah satu
segitiga yang ada dan tanda A', B', dan C'
pada segitiga yang lain sesuai dengan gambar
di atas.
(4)Lapisi persegi yang telah selesai dibuat
dengan isolasi untuk memperkuatnya.
6) Bidang Persegi yang akan Didilatasikan
9
(1)Buatlah pola persegi pada kardus, dengan
ukuran 12×12 cm sebanyak 1 buah lalu
potonglah dengan cutter.
(2)Lapisi kardus tersebut dengan kertas origami,
dan Anda dapat menambahkan hiasan jika Anda
ingin.
(3)Lapisi persegi yang telah selesai dibuat
dengan isolasi untuk memperkuatnya.
7) Pantograf
10
(1)Buatlah pola persegi panjang pada kardus
dengan ukuran 3×50 cm sebanyak 4 buah, 3×35cm sebanyak 2 buah, 3×20 cm sebanyak 2 buah,6×15 cm sebanyak 1 buah, serta pola persegiberukuran 3×3 cm sebanyak 7 buah.
(2)Potonglah semua pola yang ada dengan
menggunakan cutter.
(3)Rekatkan 2 buah persegi panjang yang
berukuran 3×50 cm agar pantograf yang dibuatmenjadi lebih kuat. Lakukan hal yang sama
pada persegi panjang berukuran 3×35 cm dan3×20 cm.
(4)Tumpuk dan rekatkan ke-7 persegi yang
berukuran 3×3 cm.(5)Lapisi semua kardus yang telah selesai
dipotong dan disatukan dengan menggunakan
kertas karton berwarna.
(6)Buatlah pola persegi pada persegi panjang
berukuran 3×50 cm, 3×35 cm, dan 3×20 cm
dengan menggunakan pena berwarna seperti pada
gambar di atas.
(7)Lapisi semua bagian pantograf dengan isolasi
untuk memperkuatnya.
(8)Lubangi titik tengah tiap kotak persegi yang
telah digambar pada keempat persegi panjang
11
dengan menggunakan paku, gunakan pensil dan
pena berwarna untuk memperbesar lubang.
(9)Rangkai tiap bagian pantograf seperti pada
gambar di atas, dengan menggunakan pena
berwarna sebagai ganti dari baut yang
menghubungkan tiap bagian pantograf.
E. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
1. Refleksi (Pencerminan)
1) Peganglah sebuah cermin dan hadapkan salah satu
persegi yang telah dipersiapkan sebagai objek
refleksi di hadapan cermin tersebut, hingga
bayangan persegi tersebut terlihat pada cermin.
2) Kemudian, letakkan papan koordinat yang telah
dibuat sebelumnya pada papan tulis, dan rekatkan
dengan double tip.
3) Letakkan persegi ABCD yang telah dipersiapkan
pada bagian kiri papan koordinat dan gunakan
jarum pentul untuk menahan persegi tersebut.
4) Dengan menggunakan sumbu y sebagai cermin,
letakkan persegi A'B'C'D' pada bagian kanan
papan koordinat dengan jarak yang sama terhadap
sumbu y seperti persegi ABCD.5) Ulangi langkah 4 dengan menggunakan sumbu x
sebagai sumbu simetri.
12
Refleksi (pencerminan) dengan sumbu y sebagai sumbu
simetri
Refleksi (pencerminan) dengan sumbu x sebagai sumbu
simetri
2. Translasi (Pergeseran)
1) Letakkan persegi ABCD yang telah dipersiapkan
pada papan koordinat yang digunakan pada
praktikum refleksi sebelumnya dan tahan dengan
jarum pentul.
2) Letakkan persegi A'B'C'D' di atas persegi ABCD.
13
3) Jika ingin mentranslasikan persegi ABCD dengan
T=(75), geser persegi A'B'C'D' sejauh 7 kotak kekanan dan 5 kotak ke atas.
4) Setelah persegi A'B'C'D' berhenti, tahan persegi
tersebut pada tempat berhentinya dengan
menggunakan jarum pentul.
5) Ulangi langkah 1 sampai 4 dengan menggunakan
segitiga ABC dan segitiga A'B'C' dengan T=( 5−11).
Translasi (pergeseran) persegi ABCD dengan T=(75)
14
Translasi (pergeseran) segitiga ABC dengan T=( 5−11)
3. Dilatasi (Perkalian)
1) Letakkan papan tulis yang sebelumnya telah
dibuat dari papan Styrofoam pada meja.
2) Untuk memperbesar persegi, letakkan pantograf
dan persegi yang telah dipersiapkan sebelumnya
seperti pada gambar di bawah, dengan merekatkan
bagian persegi panjang yang berukuran 6×15 cmpada papan dengan menggunakan isolasi.
3) Mulailah proses dilatasi dengan menggerakkan
pena berwarna yang ada pada ujung pantograf
(yang dilingkari pada gambar di bawah) mengikuti
bentuk persegi seirama dengan pena yang berada
di dekat persegi. Ingatlah bahwa hanya pena
berwarna yang dilingkari saja yang tutupnya
dibuka.
15
4) Untuk memperkecil persegi, ulangi langkah 3
dengan mengubah posisi pantograf dan persegi
seperti pada gambar di bawah
dan menggerakkan pena berwarna yang dilingkari
pada gambar dibawah.
16
F. ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
1. Refleksi (Pencerminan)
Pada percobaan refleksi dengan menggunakan
cermin, dapat kita lihat bahwa bayangan persegi
yang dipantulkan akan berlawanan dengan persegi
aslinya. Warna-warna yang sama akan saling
berhadapan dengan jarak yang sama terhadap
permukaan cermin.
Hal ini juga terjadi pada percobaan refleksi
dengan menggunakan papan koordinat cartesius. Warna
hijau yang pada benda persegi ABCD terletak di
sebelah kanan menjadi terletak di sebelah kiri pada
persegi A'B'C'D'. Posisi tanda A, B, C, dan D juga
berbeda dengan A', B', C', dan D'. Akan tetapi,
jarak persegi ABCD dan persegi A'B'C'D' terhadap
sumbu simetri sama.
17
Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat pada tabel
berikut:
Hasil
Pengamatan
Pencerminan pada
Sumbu yPencerminan pada
Sumbu xPersegi
ABCD
Persegi
A'B'C'D'
Persegi
ABCD
Persegi
A'B'C'D'
Letak Bagian
Berwarna HijauKiri Kanan Atas Bawah
Letak Bagian
Berwarna KuningKanan Kiri Bawah Atas
Koordinat titik
A/ A'(-5, 5) (5, 5) (-5, 2) (-5, -2)
Koordinat titik
B/ B'(-2, 5) (2, 5) (-5, 5) (-5, -5)
Koordinat titik
C/ C'(-2, 2) (2, 2) (-2, 5) (-2, -5)
Koordinat titik
D/ D'(-5, 2) (5, 2) (-2, 2) (-2, -2)
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa
refleksi (pencerminan) memiliki beberapa ciri khas,
yaitu terjadi perubahan letak antara benda yang
direfleksikan dengan bayangan hasil refleksi, dan
adanya jarak yang tetap antara benda nyata dan
hasil refleksinya terhadap sumbu simetri.
18
2. Translasi (Pergeseran)
Pada percobaan translasi, persegi dan segitiga
yang digeser hanya mengalami perubahan posisi saja,
tanpa perubahan letak titik-titik A, B, C, dan D.
Hal ini berbeda dengan percobaan refleksi
sebelumnya. Titik-titik A, B, C, dan D yang digeser
juga mengalami perubahan yang sama, sebesar
pergeseran yang telah ditentukan.
Jika kita perhatikan, hasil pergeseran persegi
dan segitiga yang kita lakukan pada praktikum ini
sama dengan hasil translasi dengan menggunakan
rumus yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan tabel berikut:
Hasil
Pengamat
an
Translasi Persegi dengan
T=(75)Translasi Segitiga dengan
T=( 5−11)
Persegi
ABCD
Persegi
A'B'C'D
'
Hasil
Perhitung
an Rumus
Segitig
a ABC
Segitig
a
A'B'C'
Hasil
Perhitung
an Rumus
Koordina
t titik
A/ A'
(-4,-1) (3, 4)x'=−4+7=3
y'=−1+5=4(-3, 5) (2, -6)
x'=−3+5=2
y'=5−11=−6
19
Koordina
t titik
B/ B'
(-1, -
1)(6, 4)
x'=−1+7=6
y'=−1+5=4(0, 5) (5, -6)
x'=0+5=5
y'=5−11=−6
Koordina
t titik
C/ C'
(-1, -
4)(6, 1)
x'=−1+7=6
y'=−4+5=1(-3, 8) (2, -3)
x'=−3+5=2
y'=8−11=−3
Koordina
t titik
D/ D'
(-4, -
4)(3, 1)
x'=−4+7=3
y'=−4+5=1- - -
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa
translasi pada hakikatnya adalah menggeser bidang
sejauh jarak tertentu tanpa mengubah hal lain, atau
menambahkan titik koordinat bidang tersebut dengan
jarak translasi yang telah ditentukan.
3. Dilatasi (Perkalian)
Pada percobaan dilatasi dengan menggunakan
pantograf yang memiliki skala 3, maka akan
diperoleh hasil yang berukuran 3 kali lebih besar
untuk perbesaran dan 3 kali lebih kecil untuk
pengecilan. Bentuk benda yang mengalami dilatasi
tetap atau tidak mengalami perubahan, hanya
ukurannya saja yang berubah.
Hasil dilatasi ini juga sesuai dengan hasil yang
didapat bila kita menggunakan rumus dilatasi,
20
dimana panjang bidang serta luas bidang tersebut
sama. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel
berikut:
Hasil
Pengamata
n
Perbesaran Persegi (3×) Pengecilan Persegi (13 ×)
Perseg
i ABCD
Persegi
A'B'C'D
'
Hasil
Perhitunga
n Rumus
Perse
gi
ABCD
Perseg
i
A'B'C'
D'
Hasil
Perhitungan
Rumus
Panjang
sisi AB/
A' B'
12 cm 36 cm 3×12=36 12 cm 4 cm 13×12=4
Panjang
sisi AB/
A' B'
12 cm 36 cm 3×12=36 12 cm 4 cm 13×12=4
Panjang
sisi AB/
A' B'
12 cm 36 cm 3×12=36 12 cm 4 cm 13×12=4
Panjang
sisi AB/
A' B'
12 cm 36 cm 3×12=36 12 cm 4 cm 13×12=4
Luas
Persegi
ABCD/
A' B' C'
144
cm2
1.296
cm2
32×144=1.296 144
cm2
16 cm2
(13 )2
×144=16
21
D'
Besar ∠ A 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚
Besar ∠ B 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚
Besar ∠ C 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚
Besar ∠ D 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚ 90˚
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hasil
pengukuran pada gambar yang dihasilkan dengan
penggunaan pantograf sama dengan hasil dilatasi
yang didapatkan dengan penggunaan rumus. Percobaan
yang telah dilakukan juga memperlihatkan bahwa
bentuk persegi ABCD tidak mengalami perubahan,
hanya ukurannya saja yang berubah. Akan tetapi,
yang mengalami perubahan hanya panjangnya saja,
ukuran sudutnya tidak mengalami perubahan.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dan analisis
hasil praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Refleksi (pencerminan) adalah suatu bentuk
transformasi yang memiliki fungsi yang sama seperti
cermin, atau dengan kata lain memantulkan suatu
benda. Dalam pencerminan, bayangan yang dihasilkan
akan terbalik dengan benda yang di refleksikan. Akan
tetapi, ukuran benda tersebut akan sama, dan jarak
22
benda dan bayangannya terhadap sumbu simetri juga
akan sama.
Translasi (pergeseran) adalah suatu bentuk
transformasi yang berfungsi untuk menggeser atau
memindahkan suatu objek tanpa mengubah bentuk objek
tersebut atau mengubah posisi komponen-komponen objek
tersebut. Translasi juga dapat dilakukan dengan cara
menambahkan posisi bidang tersebut pada titik
koordinat dengan jarak translasi yang telah
ditentukan.
Dilatasi (perkalian) adalah suatu bentuk
transformasi yang berfungsi untuk merubah ukuran
suatu benda, baik memperbesar atau memperkecilnya.
Dalam dilatasi, bayangan yang dihasilkan akan
memiliki bentuk yang sama dengan benda aslinya.
Posisi komponen-komponen dan besar sudutnya pun akan
sama, karena yang mengalami perubahan hanyalah
ukurannya saja. Ukuran bayangan dilatasi dapat
diperoleh dengan mengalikan ukuran benda aslinya
dengan skala dilatasi yang telah ditentukan.
23
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Astuti, Anna Yuni. & Miyanto. 2011. PR Matematika untuk
SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XII. Klaten:
Intan Pariwara.
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Modul
Praktikum Geometri.
Noormandiri, B.K. & Endar Sucipto. 2003. Buku Pelajaran
Matematika untuk SMU Jilid 3 Kelas 3 Program IPA Semester 1
dan 2. Jakarta: Erlangga.
Sukino. 2007. Matematika Jilid 3A untuk SMA kelas XII Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
24