PEMGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE SEEDLING...

22
PKMP-2-15- 1 PEMGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE SEEDLING ANGGREK PHALAENOPSIS Mus Mulyadi, Yusep Saepul A, Dadang Abdurahman, Heru Wibowo PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi larutan pupuk daun dan media tanam yang berbeda dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan vegetatif fase seedling anggrek Phalaenopsis. Tanaman ditanam dengan menggunakan Faktor I (M) adalah penggunaan media tanam yang berbeda, dengan 5 jenis : arang (m 1 ), pakis (m 2 ), moss (m 3 ), sabut kelapa (m 4 ), dan humus (m 5 ). Faktor II (P) adalah konsentrasi larutan pupuk Grow More yang berbeda, dengan 5 level : 0,5 g/liter air (p 1 ), 1 g/liter air (p 2 ), 1,5 g/liter air (p 3 ), 2 g/liter air (p 4 ), dan2,5 g/liter air (p 5 ). Percobaan disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima ulangan.Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dalam tarap 5 %. Dari hasi pengamatan sementara di lapangan data menunjukan berbeda tidak nyata terhadap dua parameter yaitu jumlah daun dan panjang daun terpanjang, yang dapat disimpulkan sementara bahwa perlakuan media tanam moss memberikan hasil yang baik sama dengan perlakuan media tanam humus dibandingkan dengan media tanam lainnya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa media tanam moss dan humus memiliki kemampuan menyimpan air yang sangat besar dan mengandung zat hara organik yang diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif fase seedling Phalaenopsis sehingga mampu memberikan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya daun pada tanaman anggrek yang diteliti. Dilihat dari segi ekonomis, media tanam humus memiliki keunggulan selain mudah didapat harganyapun murah, bahkan petani dapat membuatnya sendiri dari sisa-sisa tanaman lain yang dikomposkan atau mencari di lantai hutan. Sedangkan pada perlakuan pemberian pupuk terhadap parameter jumlah daun dan panjang daun terpanjang, konsentrasi larutan yang paling baik sementara ini dapat disimpulkan, dari dua parameter yang dapat diamati terdapat dua konsentrasi yang berbeda yang memberikan hasil yang baik, yaitu konsentrasi 0,5 g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap jumlah daun sedangkan konsentrasi 1,5 g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap panjang daun terpanjang. Hal ini dapat dimengerti bahwa pertumbuhan vegetatif anggrek Phalaenopsis fase seedling tidak memerlukan pemberian konsentrasi larutan pupuk yang terlalu pekat dikarnakan tanaman masih terlalu muda belum siap menerimanya, ditambah penggunaan media tanam organik yang mengandung unsur hara didalamnya sehingga dapat memasok unsur hara pada pertumbuhan tanaman. Kesimpulan lebih lanjut perlu data yang lengkap sampai akhir penelitian untuk dapat menyimpulkan pemberian pupuk mana yang paling baik.

Transcript of PEMGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE SEEDLING...

PKMP-2-15-1

PEMGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK DAN MEDIA TANAMTERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF FASE SEEDLING ANGGREK

PHALAENOPSIS

Mus Mulyadi, Yusep Saepul A, DadangAbdurahman, Heru Wibowo

PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas SultanAgeng Tirtayasa, Serang

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberiankonsentrasi larutan pupuk daun dan media tanam yang berbeda daninteraksi keduanya terhadap pertumbuhan vegetatif fase seedlinganggrek Phalaenopsis. Tanaman ditanam dengan menggunakan FaktorI (M) adalah penggunaan media tanam yang berbeda, dengan 5 jenis :arang (m1), pakis (m2), moss (m3), sabut kelapa (m4), dan humus (m5).

Faktor II (P) adalah konsentrasi larutan pupuk Grow Moreyang berbeda, dengan 5 level : 0,5 g/liter air (p1), 1 g/liter air (p2), 1,5g/liter air (p3), 2 g/liter air (p4), dan2,5 g/liter air (p5). Percobaandisusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan lima ulangan.Data pengamatan dianalisisdengan sidik ragam dalam tarap 5 %. Dari hasi pengamatansementara di lapangan data menunjukan berbeda tidak nyataterhadap dua parameter yaitu jumlah daun dan panjang daunterpanjang, yang dapat disimpulkan sementara bahwa perlakuan mediatanam moss memberikan hasil yangbaik sama dengan perlakuanmedia tanam humus dibandingkan dengan media tanam lainnya. Halini dapat dijelaskan bahwa media tanam moss dan humus memilikikemampuan menyimpan air yang sangat besar dan mengandungzat hara organik yang diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif faseseedling Phalaenopsis sehingga mampu memberikan lingkungan yangbaik untuk tumbuhnya daun pada tanaman anggrek yang diteliti. Dilihatdari segi ekonomis, media tanam humus memiliki keunggulan selainmudah didapat harganyapun murah, bahkan petani dapat membuatnyasendiri dari sisa-sisa tanaman lain yang dikomposkan atau mencari dilantai hutan. Sedangkan pada perlakuan pemberian pupukterhadap parameter jumlah daun dan panjang daun terpanjang,konsentrasi larutan yang paling baik sementara ini dapat disimpulkan,dari dua parameter yang dapat diamati terdapat dua konsentrasiyang berbeda yang memberikan hasil yang baik, yaitu konsentrasi 0,5g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap jumlah daun sedangkankonsentrasi 1,5 g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap panjangdaun terpanjang. Hal ini dapat dimengerti bahwa pertumbuhanvegetatif anggrek Phalaenopsis fase seedling tidak memerlukanpemberian konsentrasi larutan pupuk yang terlalu pekat dikarnakantanaman masih terlalu muda belum siap menerimanya, ditambahpenggunaan media tanam organik yang mengandung unsur haradidalamnya sehingga dapat memasok unsur hara pada pertumbuhantanaman. Kesimpulan lebih lanjut perlu data yang lengkap sampai akhirpenelitian untuk dapat menyimpulkan pemberian pupuk mana yangpaling baik.

PKMP-2-15-1Kata kunci: Anggrek Phalaenopsis, media tanam, konsentrasi larutan

pupuk.

PKMP-2-15-2

PENDAHULUAN1. Latarbelakang

Salah satu kekayaan hayati yang ada di hutanIndonesia adalah kelompok tumbuhan anggrek. Tidakkurang dari 5.000 spesies anggrek tercatat hidup dibelantara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Anggrek memiliki sifat yang berbedadengan tanaman lain, perbedaan ini tampak dari bentuk,ukuran dan warna bunga serta cara pertumbuhannya.Salah satu jenis anggrek yang cukup populer adalahkelompok anggrek dari genus Phalaenopsis dengan salahsatu spesies yang paling populer adalah anggrek bulanatau Phalaenopsis amabilis (Iswanto, 2001).Anggrek Phalaenopsis merupakan tanaman hias yangmempunyai nilai estetika tinggi. Bentuk,ukuran,warna dan ketahanan bunga yang unik menjadikan dayatarik tersendiri dari spesies tanaman hias tersebut,sehingga banyak diminati oleh konsumen baik dari dalammaupun luar negri. Dengan meningkatnya permintaanpasar akan anggrek Phalaenopsis dalam bentuk bungapotong dan tanaman pot, maka diperlukan usahapeningkatan kualitas dan kuantitas penyediaan anggrekPhalaenopsis lebih banyak dan berkesinambungan.

Pertumbuhanvegetatif tanaman anggrek Phalaenopsis dipengaruhioleh kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu, dankelembaban serta faktor lain seperti jenis media dankonsentrasi larutan pupuk yang di berikan sangatmenentukan produktivitas tanaman anggrek tersebut.Tanaman anggrek Phalaenopsis dapat ditanam dalam pot padaberbagai media tanam seperti arang, pakis, moss, sabutkelapa, humus dan serut kayu.Dari berbagai jenis media tanam yang digunakantentunya ada kelemahan dan kelebihannya. Media tanamarang tidak mudah lapuk, tidak mudah di tumbuhicendawan dan bakteri, tetapi sulit mengikat air danmiskin zat hara. Media tanam pakis mempunyai dayamengikat air, aerasi dan draenasi yang baik, lapuksecara perlahan-lahan, namun mengandung unsur harayang sangat sedikit. Sedangkan media tanam moss,sabut kelapa, humus dan serut kayu memiliki kesamaanyaitu kemampuannya menyimpan air yang sangat besardan mengandung zat hara organik namun serangan hamadan penyakit sering terjadi padabagian akar terutama untuk media tanam sabut kelapa danhumus (Setiawan 2003).Di Indonesia pada umumnya tanaman anggrek Phalaenopsisyang di budidayakan dengan menggunakan media tanampakis yang berasal dari tanaman paku-pakuan (Alsophilaglauca) diambil dari hutan, namun bila pakis yangtumbuh di hutan di ambil terus menerus untukmedia tanam anggrek di khawatirkan akan

PKMP-2-15-3mengganggu ekosistem. Untuk menghindari hal tersebutmaka perlu dicari bahan lain sebagai media tanamalternatif yang lebih banyak mengandung unsur haradan mudah diperoleh.

Anggrek Phalaenopsis merupakan tanaman epifitsehingga penyerapan unsur hara dari akar sangatterbatas. Penyerapan hara dapat ditingkatkan dengancara memberikan pupuk melalui daun. Hal ini didukungoleh pernyataan (Iswanto,2001) bahwa penyerapan hara pada tanaman anggrekPhalaenopsis 90% terjadi melalui daun. Tanaman anggrekPhalaenopsis memiliki laju pertumbuhan yang sangat lambathal ini membutuhkan strategi pemberian konsentrasilarutan pupuk secara tepat agar penyerapanyamemberikan pengaruh nyata terhadap percepatanpertumbuhannya.

Untuk memasok pertumbuhan anggrek Phalaenopsis dalampot, salah satu caranya dapat dilakukan denganpemberian pupuk daun, karena dalam pupuk

PKMP-2-15-4

daun sudah terdapat unsur hara yang dibutuhkan olehtanaman anggrek, seperti pupuk daun Grow

More. Unsur Nitrogen berpengaruhmeningkatkan pertumbuhan vegetatif, Posfor

berpengaruh untuk merangsang pertumbuhan generatif,inisiasi akar, dan pendewasaan tanaman, sedangkankalium berfungsi sebagai katalisator (Ginting, 2001).Kebutuhan tanaman anggrek tersebut dapat dipasokdengan pemberian pupuk daun namun strategiuntuk memberikan konsentrasi larutan yang tepat punsangat penting jangan sampai suatu perusahaan kerugianakibat penggunaan pupuk yang berlebihan ataubahkan tanaman kekurangan hara. Dari uraian diatas maka didalam penelitian ini akan diuji pengaruhberbagai jenis media tanam dan konsentrasi larutanpupuk daun yang berbeda terhadap ertumbuhan vegetatiffase seedling anggrek Phalaenopsis.1. PerumusanMasalah

Pada umumnya anggrek yang tumbuh dialam bebas mempunyai pertumbuhan yang

optimal, dikarenakan lingkungantersebut merupakan habitatnya. Namun tidak

menuntut kemungkinan kalau anggrek dari genusPhalaenopsis ini dapat pula tumbuh dengan optimaldi dalam pengawasan manusia, misalnya dalam pot.Tentunya harus dengan perawatan atau sistembudidaya yang intensif terutama untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya, dikarenakanpada tempat yang kita sediakan terkadang tidak sesuaidengan apa yang diharapkan tanaman tersebut. Denganpenggunaan media tanam yang tepat serta pemberiankonsentrasi larutan pupuk yang diberikan sesuaidengan yang dibutuhkan tanaman maka keadaantersebut dapat diimbangi, salah satunya denganpenggunaan media tanam humus yang bisamengurangi konsentrasi pemberian pupuk, hal inidapat memecahkan permasalahan sistem budidayatanaman anggrek dari genus Phalaenopsis dengan biayaproduksi yang rendah tetapi pertumbuhan tanamanoptimal.2. TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh pemberian konsentrasi larutanpupuk daun dan media tanam yang berbeda daninteraksi keduanya terhadap pertumbuhan vegetatif faseseedling anggrek Phalaenopsis.3. ManfaatPenelitian

PKMP-2-15-5Penelitian ini untuk memanfaatkan bahan-bahan

organik yang terdapat disekitar kita, hal inisecara tidak langsung dapat membantu masyarakat dalammelakukan budidaya tanaman anggrek Phalaenopsis denganbiaya produksi yang relatif rendah, namun dapatmenyokong pertumbuhan tanaman dengan baik. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat memberikaninformasi yang tepat bagi petani anggrek dandigunakan sebagai bahan pertimbangan padaprogram pengembangan dan peningkatankualitas

tanaman hias tentangpengaruhpemberian konsentrasi larutan pupuk dan media tanamyang berbeda terhadap pertumbuhan vegetatif faseseedling anggrek Phalaenopsis.4. TinjauanPustakaa. Sejarah AnggrekPhalaenopsis

Phalaenopsis adalah salah satu genus anggrek yang memiliki kurang lebih

40-60 spesies, jumlah varietasnya sekitar 140 jenis,60 diantaranya terdapat di Indonesia (Iswanto, 2001).

Selama ini pemahaman nama Phalaenopsissering disalah artikan dengan anggrek bulan. Padahalanggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis hanyalah

salah satu spesies darigenusPhalaenopsis. NamaPhalaenopsis berasal dari bahasa yunani, yaitu ”Phalaina”yang berarti kupu-

PKMP-2-15-6

kupu, dan ”opsis” yang berarti menyerupai. Dengandemikian Phalaenopsis berarti menyerupai kupu-kupu(Setiawan, 2003). Blume, seorang ahlibotani berkebangsaan Belanda, yang memberi namagenus anggrek ini dengan Phalaenopsis pada tahun1825, nama tersebut muncul manakala ia menjumpai untukpertama kalinya Phalaenopsis di dalam hutan dan mengiratelah melihat sekawanan kupu-kupu putih yang tengahhinggap pada sebatang ranting kayu. Karena kawasanpenyebarannya sangat luas dengan variasiagroklimat yang berbeda-beda, variasi bentuk danukuran bunganya sangat beragam. Di Indonesia yangpaling dikenel adalah Phalaenopsis amabilis disebutsebagai bunga puspa pesona bangsa yang merupakan jenisasli dari Indonesia yang sudah di kenal sejak jamanHindu walaupun belum dibudidayakan. Sebagian buktisejarah, bentuk angrek bulan ini sudah ditemukandalam relif Candi, ukiran keris, maupun motif batiktradisional kuno.b. SyaratTumbuh

Melihat cara hidupnya di alam, anggrekPhalaenopsis termasuk jenis epifit. Jenis ini hidupmenumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanamaninangnya. Karena itu pertumbuhan anggrek Phalaenopsisselalu ternaungi oleh ranting atau daun pohon.Karena ternaungi cahaya matahari yang dibutuhkananggrek Phalaenopsis tidak terlalu tinggi hanya 20-50%untuk mendapatkan hasil yang optimum, sebaiknya anggrekPhalaenopsis ditempatkan di tempat yang agak teduh. Ditempat yang terbuka atau tidak ternaungi, suhu udaramenjadi lebih tinggi dibandingkan di tempat yang teduhatau tidak terkena sinar matahari secara langsungsementara itu semakin tinggi tempat semakinrendah suhu udara (Linuhung, 2001). Biasanyaanggrek hasil budidaya memerlukan suhu maksimal290C dan suhu minimal 150C. Berdasarkankebutuhan suhu, Phalaenopsisternasuk jenis anggrek tipe hangat suhu malam hariyang diperlukan antara 21-24oC dan siang hari antara 24-29oC semakin tinggi suhu pada batas toleransi ini semakin bagus untuk merangsang pertumbuhan vegetatifnya (Setiawan, 2003). Selain intensitas cahaya dan suhu yang perlu di perhatikan adalah kelembaban karena tanaman anggrek memiliki kelembaban nisbi cukup tinggi, yakni 60-85% walaupun demikian tanaman anggrek ini tidak

PKMP-2-15-7menyukai udara yang kelewat basah.(Iswanto, 2001).

Pada malam hari, kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi karena itu media tanam didalam pot tidak boleh terlalu basah. Kelembaban yang sangat rendah, terutama pada siang hari dapat diatasi dengan cara memberikan semprotan air disekitar tempat penanaman dengan memakai sprayer. c. Media tanam

Pada perinsipnya, media tanam yangdigunakan harus memiliki kemampuan untuk

menjaga kelembaban, tetapi tidak boleh menahan airsecara berlebih, tidak mudah lapuk (dapatbertahan 2 - 3 tahun), tidak mudah mengendap,drainase dan airase baik, dan menyediakan ataumenyimpan unsur hara (Setiawan, 2003). AnggrekPhalaenopsis akan tumbuh baik pada media denganderajat keasaman (pH air) antara 5,0 - 6,5 (Iswanto,2001).

Macam-macam media tanam anggrek Phalaenopsis yaitu:arang, pakis, moss, sabut kelapa, humus dan serut kayu.-ArangArang banyak di gunakan sebagai media tanamuntuk anggrek Dendrobium. Untuk penanaman anggrekPhalaenopsis jarang dipergunakan hal ini disebabkan arangsukar mengikat air dan mempunyai zat hara yang sangatsedikit. Tetapi

PKMP-2-15-8

terdapat keunggulan diantaranya mempunyai kemampuanaerasi dan drainase yang baik sehingga tidak mudahmenjadi lapuk dan tidak mudah ditumbuhi jamur sertabakteri. Dalam media tanam arang kebusukan akarjuga jarang ditemui (Ginting, 2001).-PakisPakis yang banyak digunakan sebagai media tanam anggrekPhalaenopsis berasal dari batang tumbuhan paku Alsophiaglaica. Banyak nilai lebih dari pakis sering dipilihsebagai media karena: Pakis mempunyai kemampuanmenyimpan air tetapi tidak berlebih, pakis terdiridari serabut-serabut yang kaku sehingga membentukcelah-celah udara kecil (aerasi) yang memudahkan akartanaman anggrek tumbuh kesegala arah dan kelebihan airdalam media pun dapat dengan mudah mengalir kebawah(drainase), pakis mengandung zat hara organik yangdibutuhkan untuk membantu pertumbuhan anggrekPhalaenopsis, media tanam ini tidak mudah lapuk ataupelapikannya berlangsung lama, selain itu daya tahanmedia dapat mencapai 2 - 3 tahun tergantung dari usiapakis tersebut. Selain kelebihannya, ada punkekurangannya yaitu pakis yang baik, tua, berwarnacoklat tua hitam sulit diperoleh. Biasanya pakis yangdijual di pasaran ialah pakis muda dan berwarna coklatmuda, pakis muda ini cepat menjadi busuk.-MossMedia tanam ini ada yang diimpor dari New Zealand danada juga yang lokal. Media tanam ini memilikikemampuan menyimpan air yang sangat besar danmengandung zat hara organik yang diperlukan untukpertumbuhan Phalaenopsis. Bila media tanam ini digunakan,penyiraman dilakukan cukup dua kali seminggu.Penggunaan media tanam moss harus benar agarair yang disimpan tidak kelebihan karena dapatmenyebabkan resiko busuk akar. Pertama-tamamedia tanam ini direndam didalam air bersih selama 1- 2 jam, volume moss akan bertambah besar, kemudianmoss harus diperas kuat-kuat lalu dimasukan denganvolume padat kedalam pot yang telah dipersiapkan.- SabutKelapaSabut kelapa yang belum diproses memiliki sifat mudahlapuk dan mudah busuk sehingga dapat menjadi sumber

PKMP-2-15-9penyakit yaitu tumbuhnya jamur dan bakteri. Sabutkelapa tua dapat diproses dengan menghilangkanserbuknya dan tinggal serat-seratnya. Serat-seratini tidak mudah lapuk dan busuk, mempunyaikemampuan menyimpan air yang baik, memiliki dayaaerase dan draenase yang baik serta mengandung zathara organik.-HumusHumus mempunyai beberapa keunggulan yaitu: lebihbanyak mengandung unsur hara karena dibentuk dari sisa-sisa tumbuhan terutama unsur nitrogen (N), mudahdidapat disekitar kita, mampu mengikat air (menjagakelembaban) terutama untuk anggrek Phalaenopsis.

Tetapi tentunya humus jugamempunyai kekurangan diantaranya mudah ditumbuhihama dan penyakit, maka penangananya tak gampangharus di seterilkan terlebih dahulu dengan caradikukus atau di goreng tanpa minyak.d.Pemupukan

Ada beragam cara memupuk anggrek, namun yangbanyak dilakukan adalah pemupukan lewat daun karenalebih efektif dibandingkan cara lain. Alasan logisnyaadalah daun mampu menyerap pupuk sekitar 90%, sedangkanakar hanya mampu menyerap 10% (Iswanto, 2001). Bilapemupukan dilakukan lewat daun,

PKMP-2-15-10

kandungan unsur hara dalam pupuk bakal langsungmasuk kejaringan tubuh tanaman melalui pembuluh daunatau kutikula. Umumnya pemupukan melalui daunmenggunakan alat semprot namun ada juga yangdilakukan dengan cara langsung menyiram daun tanaman.

Pada umumnya konsentrasilarutan pupuk daun yang digunakan untuk tanamananggrek sebanyak 2 g/liter air, namun keadaantersebut bisa berubah tergantung kondisi tanamanmisalnya untuk fase vegetatif, penelitian yang sudahdilakukan konsentrasi larutan pupuknya antara0,5 g/liter air sampai 2 g/liter air, hasilpenelitianya konsentrasi larutan 1 g/liter air padamedia pakis pada tanaman yang baru saja dikeluarkandari botol (proses aklimatisasi) menunjukkan hasilyang paling bagus (Fatmawati dan Susianti,2004).Pemupukan dilakukan satu kali per minggu,waktu yang baik untuk menyemprotkan pupuk adalahantara pukul 07.00-09.00 atau pukul 15.00-17.00.Pasalnya pada jam-jam tersebut hanya sedikit terjadipenguapan sehingga bahan makanan dapat lebih banyakdiserap oleh daun (Iswanto, 2001).

Jenis pupuk yang dipakai untuk anggrekumumnya berupa pupuk majemuk, yaitu pupuk yangmengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsurhara makro adalah unsur hara yang banyak dibutuhkantanaman contohnya C, H, K, N, P, S, Mg dan Ca.Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yangsedikit dibutuhkan tanaman contohnya Cu, Zn, Mo, Cl,dan Fe. Namun syarat utama pupuk untuk anggrekharus mengandung tiga unsur hara penting yakninitrogen (N), fhosphor (P), dan kalium (K). Dalamaplikasinya pemberian pupuk harus menyesuaikan

dengan fase pertumbuhan tanaman.Untuk membedakan kebutuhan pupuk dari setiap fasepertumbuhan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2 : Perbedaan Kebutuhan Pupuk Setiap Fase PertumbuhanFasePertumbuhan

N P K Dosis Per minggu

SeedlingTanaman mudaTanaman

60%30%10%

30%30%60%

10%30%10%

1 g/liter air2 g/liter

Sumber : Sandra, 2001.

Apabila pemupukan dilakukan setiap hari maka

PKMP-2-15-11pupuk diencerkan tujuh kali. Contoh pupuk daun Grow

More untuk seedling dosis perminggu menjadi 1 g/7 liter air. Formulasi pupuk dilengkapi unsur haramakro dan mikro yaitu pupuk anorganik yangdiperlukan untuk memacu pertumbuhan danperkembangan tanaman anggrek (Setiawan, 2003).

METODE PENELITIAN1. Tempat danWaktuPenelitian ini dilaksanakan dirumah

setengah bayang Fakultas PertanianUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maretsampai bulan Agustus 2006.2. Bahan danAlatBahan-bahan yang digunakan dalam penelitian iniadalah tanaman anggrek Phalaenopsisi hibrid lokal faseseedling, media tanam (arang, pakis, moss, sabut kelapa,dan humus), pupuk daun vegetatif (Grow More),bakterisida, fungisida

PKMP-2-15-12

dan label. Alat-alat yang dibutuhkan adalah pot, handsprayer, alat pengukur pH, termometer, hidrometer, paranet, plastik, alat timbang, alat tulis dan rak pot.3. MetodePenelitiana. RancanganPercobaanPercobaan ini akan disusun menurut Faktorial dalamRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 ulangan.Perlakuan penanaman anggrek Phalaenopsis pada beberapajenis media tanam dan beberapa konsentrasi pupuk GrowMore sebagai berikut.

Faktor I (M) adalah penggunaan media tanam yangberbeda, dengan 5 jenis :1. 1. Arang =m12. 2. Pakis =m23. 3. Moss =m34. 4. Sabut kelapa =m45. 5. Humus =m5Faktor II (P) adalah konsentrasi larutan pupuk GrowMore yang berbeda, dengan5level:1. 0,5 g/liter = 2. 1 g/liter

air= p23. 1,5 g/liter

air= p34. 2 g/liter

air= p45. 2,5 g/liter

air= p5Analisis data dilakukan dengan menggunakan sidik

ragam dengan metodeRancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut : Yij = μ + ai + bj + (ab)ij + ЄijKeterangan:Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan a ke-i

(i=1,2,3,4,5,), dan b ke-j (j=1,2,3,4,5,)μ = Nilai tengah populasiai = Pengaruh perlakuan faktor a ke-i, untuk i = 1,2,3,4,5 bj = Pengaruh perlakuan faktor b ke-j, untuk j = 1,2,3,4,5 (ab)ij = Pengaruh interaksi faktor a ke-i dan b ke- j

PKMP-2-15-13Єij = Pengaruh galat percobaan ke-ij

Apabila hasil sidik ragam menunjukan pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%.

4. Pelaksanaana. Persiapan tanaman

Tanaman yang digunakan adalah tanaman anggrekPhalaenopsis hibrida lokal (fase seedling). Ciriutama tanaman fase seedling atau tanaman muda adalahbelum menghasilkan bunga. Biasanya dijual dalam pot-pot kecil, bila dibandingkan bibit dari botol dankompot pertumbuhannya lebih seragam. Beberapafaktor yang perlu diperhatikan dalam melihatbibit tanaman muda sebagai berikut:- Akar, batang ,daun harus tampak sehat.- Warna daun harus hijau mulus tanpa bercak.- Pilih daun yang lebar dan tebal diantara bibit yangada.

PKMP-2-15-14

Setelah tanaman tersedia, tanaman kemudiaan direpoting, yaitu tindakan membongkar ulang mediatanam dan tanaman itu sendiri secara menyeluruh,untuk mengganti media tanam yang lama denganmedia tanam yang sesuai perlakuan. Sebelumditanam terlebih dahulu di rendam pada larutanfungisida selama lima menit dengan konsentrasi larutan2 g/liter air, kemudian tanaman tersebut ditiriskansampai kering.b. Persiapanmedia tanamLarutan fungisida dan larutan bakterisida dengankonsentrasi larutan yaitu 2 g/liter air untuk merendammedia yang akan digunakan dalam tempat yang terpisahselama lima menit, kemudian dicuci bersih danditiriskan sampai kering. Pengisian media dilakukandengan meletakkan media pada masing-masing pot sesuaidengan perlakuan hingga 1 cm dibawah bibir pot.c. Penanaman danpemeliharan tanamanTanaman anggrek ditanam pada pot yang diberi mediasesuai dengan perlakuan untuk satu tanaman per pot,kemudian tanaman tersebut ditempatkan pada tempat yangsesuai dengan syarat tumbuh tanaman tersebut.

Pemupukan dilakukan 1 minggu sekali dengankonsentrasi larutan sesuai perlakuan, dengan caradisemprot keseluruh bagian tanaman terutama daun,pupuk yang digunakan Grow More vegetatif.

Penyiraman dilakukan setiap hari padapagi dan sore hari. Pengendalian hama danpenyakit dilakukan bila terjadi gejala serangan.d.PengamatanPertumbuhan tanaman akan diamati sampai denganumur 14 minggu setelah tanam. Parameter yang akandiamati pada akhir percobaan ini adalah panjang daunterpanjang, panjang akar terpanjang, jumlah daun,jumlah akar, dan berat basah.

HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil pengamatan, secara umum

pertumbuhan tanaman anggrek Phalaenopsis fase seedlingdalam penelitian ini dapat tumbuh dengan baik.Walaupun demikian, selama penelitian ini berlangsung,serangan penyakit kerap kali menyerang tanamananggrek yang kami teliti seperti penyakit busuk lunak

PKMP-2-15-15yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora, gejala

serangan ditandai dengan munculnya bintik kecil lunakberwarna kecoklatan di permukaan daun dan berbau tidaksedap. Hal ini disebabkan pada saatpenelitian ini berlangsung sedang musim penghujansehingga penyiraman tanaman dapat mempertinggikelembaban lingkungan yaitu rata-rata 85% selamapenelitian berlangsung. Tetapi hal ini masih dapatdikendalikan dengan cara mengurangi penyiraman padasaat cuaca berawan atau hujan dan segera memotongdaun yang terinfeksi lalu disemprot dengan Physandengan dosis 2 ml/liter air sejalan dengananjuran (Setiawan, 2003). Sehingga tidak mengganggujalannya penelitian.

Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini denganmenggunakan berbagai jenis media tanam dankonsentrasi larutan pupuk Grow More sampaisaat ini telah menunjukkan perubahan pertumbuhansecara visual. Parameter yang dapat diamati sementaraini adalah rata-rata jumlah daun dan panjang daunterpanjang. Sedangkan untuk parameter lainnya sementaraini tidak dapat diamati secara rinci karenadikhawatirkan akan dapat merusak pertumbuhantanaman selanjutnya sampai satu bulan kemudian.

PKMP-2-15-16

Pada pengamatan jumlah daun, berdasarkananalisis ragam dari data pengamatan sementara dilapangan, menunjukkan hasil bahwa perlakuan mediatanam dan pemberian pupuk baik secara tunggalmaupun interaksi keduanya menunjukan berbeda tidaknyata terhadap jumlah daun anggrek Phalaenopsis faseseedling. Namun demikian jika dilihat darihasil rata-rata perlakuan faktor tunggal, masing-masing perlakuan menunjukkan hasil yang beragam.

Dapat dilihat pada perlakuan media tanam, tanaman yangdiberi perlakuan media moss dan humus samamemiliki jumlah daun paling tinggi yaitu3,68 helai dibandingkan dengan media tanamlainnya hal ini dikarenakan media tanam tersebutmemiliki kecenderungan mampu mempertahankankelembaban dan memberikan unsur hara. Hal ini sejalandengan pernyataan (Ginting, 2001) bahwa anggrek epifitmenghendaki kelembaban yang tinggi, denganmeningkatnya kelembaban secara buatan maka suhu akanmenurun, dengan unsur hara yang cukup serta suhudan kelembaban yang sesuai maka pertumbuhantanaman anggrek Phalaenopsis fase seedling menjadi baik.

Sedangkan pada perlakuan pupuk, jumlah daunterbanyak terdapat pada tanaman anggrek yang diberipupuk pada konsentrasi 0,5 g/l, hal ini disebabkankarena pada penelitian ini perlakuan media tanam yangdigunakan adalah media tanam organik sehingga dapatmemasok unsur hara melalui akar selain itu anggrek yangdigunakan adalah anggrak Phalaenopsis pada faseseedling, fase ini tidak memerlukan konsentrasilarutan pupuk yang terlalu banyak cukup1g/liter air (Sandra, 2001), pernyataan tersebutsejalan dengan penelitian Fatmawati dan Susianti(2004) konsentrasi larutan 1 g/liter air pada tanamanyang baru saja dikeluarkan dari botol (prosesaklimatisasi) menunjukkan hasil yang paling bagus.Secara rinci data pengamatan sementara ini dapatdilihat pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Pengaruh media tanam dan pemberian pupuk terhadap jumlah daun anggrek Phalaenopsis fase seedling

Perlakuan Jumlah daun

PKMP-2-15-17Media Tanam Arang 3,4

8Pakis 3,44Moss 3,68Sabut 3,28Humus 3,68Konsentrasi

Pupuk0,5 g/l 3,6

01,0 g/l 3,401,5 g/l 3,562,0 g/l 3,522,5 g/l 3,48Sumber : Data dilapangan (2006)

Pada pengamatan panjang daun terpanjang,berdasarkan analisis ragam dari data pengamatansementara di lapangan, menunjukkan hasil bahwaperlakuan media tanam dan pemberian pupuk baiksecara tunggal maupun interaksi keduanyamemberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadappanjang daun terpanjang anggrek Phalaenopsis faseseedling. Namun demikian, jikadilihat

PKMP-2-15-18

data rata-rata perlakuan faktor tunggal menunjukkanhasil yang berbeda. Pada perlakuan media tanam,panjang daun terpanjang sampai saat ini terdapat padatanaman dengan perlakuan media tanam moss yaitusebesar 11,90 cm. hal ini dikarenakan media

tanam moss memiliki kecenderunganmampu mempertahankan kelembaban dan

memberikan unsur hara sehingga dapatmeningkatkan perumbuhan panjang daun, hal inisejalan dengan pernyataan (Djaafarer, 2003) bahwafungsi media tanam untuk anggrek Phalainopsis adalahsebagai tempat melekatnya akar serta menyimpan air danhara, sekaligus sebagai penyangga kelembaban tanaman.

Sedangkan pada perlakuan pupuk, konsentrasi pupuk1,5 g/l menunjukkan angka rata-rata yang terbesaryaitu 11,76 cm. Pemberian pupukdapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi baikkarena ada penambahan unsur- unsur hara yangterkandung di dalam pupuk tersebut hal itusejalan dengan penelitian Dirdjopranoto (2001)bahwa pemberian pupuk dapat meningkatkan lebardaun bibit hibrida serta berpengaruh sangat nyatadibandingkan dengan tanpa pemupukan. Hasilpenelitian lain di Balai Penelitian Tanaman Hiasmenunjukan bahwa pemberian pupuk pelengkap cair Hyponexcukup baik untuk pertumbuhan vegetatif tanaman anggrekhibrida (Widiastoety, 1994). Pemberian pupukmemberikan perbedaan yang nyata pada pertumbuhantanaman anggrek pada fase vegetatif, hal ini dapatdimengerti karena pupuk yang diberikan dapat mensuplaiketersediaan hara (N-P-K), yang dilepaskan dari pupuksehingga dapat menjaga atau memenuhi kebutuhantanaman selama pertumbuhan (Ginting,2001). Anggrek yang digunakan adalah anggrak Phalaenopsispada fase seedling, fase ini tidak memerlukankonsentrasi larutan pupuk yang terlalu banyak cukup1g/liter air (Sandra, 2001), pernyataantersebut sejalan dengan penelitian Fatmawati danSusianti (2004) konsentrasi larutan 1 g/liter air padatanaman yang baru saja dikeluarkan dari botol (prosesaklimatisasi) menunjukkan hasil yang paling bagus.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 dibawahini :

Tabel 2. Pengaruh media tanam dan pemberian pupuk

PKMP-2-15-19terhadap panjang daun terpanjang anggrek

Phalaenopsis fase seedling

Perlakuan Panjang daun terpanjangMedia Tanam Arang 11,5

6Pakis 11,27Moss 11,90Sabut 10,82Humus 11,08Konsentrasi Pupuk 0,5 g/l

1,0 g/l10,57

11,31,5 g/l 11,762,0 g/l 11,722,5 g/l 11,17Sumber : Data dilapangan

(2006)KESIMPULAN

Dari hasi pengamatan sementara di lapangan data menunjukan berbeda

tidak nyata terhadap dua parameter yaitu jumlah daun dan panjang daun

PKMP-2-15-20

terpanjang, yang dapat disimpulkan sementara bahwaperlakuan media tanam moss memberikan hasil yangbaik sama dengan perlakuan media tanam humusdibandingkan dengan media tanam lainnya. Hal ini dapatdijelaskan bahwa media tanam moss dan humus memilikikemampuan menyimpan air yang sangat besar danmengandung zat hara organik yang diperlukan untukpertumbuhan vegetatif fase seedling Phalaenopsis sehinggamampu memberikan lingkungan yang baik untuk tumbuhnyadaun pada tanaman anggrek yang diteliti. Dilihatdari segi ekonomis, media tanam humus memilikikeunggulan selain mudah didapat harganyapun murah,bahkan petani dapat membuatnya sendiri darisisa-sisa tanaman lain yang dikomposkan atau mencari dilantai hutan.

Sedangkan pada perlakuan pemberian pupuk terhadapparameter jumlah daun dan panjang daun terpanjang,konsentrasi larutan yang paling baik sementara inidapat disimpulkan, dari dua parameter yang dapatdiamati terdapat dua konsentrasi yang berbeda yangmemberikan hasil yang baik, yaitu konsentrasi 0,5 g/lmemberikan pengaruh yang baik terhadap jumlah daunsedangkan konsentrasi1,5 g/l memberikan pengaruh yang baik terhadap panjangdaun terpanjang. Hal ini dapat dimengerti bahwapertumbuhan vegetatif anggrek Phalaenopsis fase seedlingtidak memerlukan pemberian konsentrasi larutanpupuk yang terlalu pekat dikarnakan tanaman masihterlalu muda belum siap menerimanya, ditambahpenggunaan media tanam organik yang mengandungunsur hara didalamnya sehingga dapat memasok unsurhara pada pertumbuhan tanaman.

Kesimpulan lebih lanjut perlu data yang lengkapsampai akhir penelitian untuk dapat menyimpulkanpemberian pupuk mana yang paling baik.

PKMP-2-15-21

DAFTAR PUSTAKABalai Penelitian Hias. 2002. Peningkatan mutu

dan produktivitas anggrek Phalaenopsis. BadanPenelitian dan pengembangan Pertanian DepartemenPertanian.

Dirdjopranoto, S. 2001. Pertumbuhan bibit hibridaDendrobium dalam kompot, interaksi kerapatantanaman dan kadar pupuk daun. UniversitasJanabadra. Yogyakarta.

Djafarer, R. 2003. Phalaenopsis sp jenis dan potensiuntuk silangan. Seri

Agrihobi. Lembang.Fatmawati, A.A., dan Susiyanti. 2004. Aklimatisasi

tanaman anggrek Dendribium dengan pemberianbeberapa konsentrasi larutan pupuk Hyponex danbeberapa media tanam. Universitas Sultan AgengTirtayasa. Serang.

Ginting, B., Prasetio, W dan Sutater, T. 2001.Pengaruh cara pemberian air, media, danpemupukan terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium.Balai Penelitian Tanaman Hias. Jakarta.

Iswanto, H. 2001. Anggrek Phalaenopsis. AgromediaPustaka. Jakarta.Linuhung, S. 2001. Kiat budidaya Phalaenopsis padadataran rendah. Seminar

Nasional Anggrek. Yogyakarta.Sandra,E. 2001. Membuat anggrek rajin berbunga. AgroMedia Pestaka. Jakarta. Setiawan, H., danSetiawan, L. 2003. Merawat Phalaenopsis. PTPenebar

Swadaya. Jakarta.Simardjo, M. 2003. Tanaman eksotishtt p ://gatra.co m /artikel,php.id., Senin (29

Mei 2006).