PEDOMAN PENGAJUAN PROPOSAL revisi

87
BAB I PENDAHULUAN 1.%2%. Latar Belakang Reformasi perencanaan dan penganggaran kegiatan pembangunan perkebunan mencakup 3 (tiga) faktor utama yaitu tepat, akuntabel dan transparan. Tepat maksudnya, setiap kegiatan yang dilakukan memiliki kinerja yang terukur dan runtut mulai dari indikator, program dan kegiatan yang dilakukan serta tepat antara pembagian urusan pemerintah antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kegiatan juga harus dilakukan realistis berdasarkan ketersediaan anggaran dan SDM. Akuntabel ditentukan berdasarkan kejelasan dari sasaran yang akan dicapai dan penanggung jawabnya sedangkan transparan maksudnya kegiatan dapat diikuti dan dicermati oleh masyarakat. Perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, berjangka menengah serta penganggaran terpadu merupakan perwujudan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan publik yaitu kerangka kebijakan fiskal, alokasi pada prioritas dan efisiensi dalam pelaksanaan. Reformasi perencanaan dan penganggaran merupakan titik tolak mencapai good governance dalam rangka reformasi birokrasi. Mengacu pada Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014, salah satu strategi khusus untuk mencapai sasaran pembangunan perkebunan adalah strategi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan baik melalui penerapan teknologi budidaya yang baik (Good Agricultural Practices/GAP) maupun yang ditetapkan dari strategi pengembangan komoditas perkebunan melalui upaya-upaya memprioritaskan pengembangan komoditas unggulan nasional yang meliputi Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi, Kakao, Teh, Jambu Mete, Cengkeh, Lada, Jarak Pagar, Tebu, Tembakau, Kapas, Nilam dan Kemiri Sunan serta mendorong Pemerintah Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan Perkebunan 1

Transcript of PEDOMAN PENGAJUAN PROPOSAL revisi

BAB IPENDAHULUAN

1.%2%. Latar Belakang

Reformasi perencanaan dan penganggaran kegiatan pembangunanperkebunan mencakup 3 (tiga) faktor utama yaitu tepat,akuntabel dan transparan. Tepat maksudnya, setiap kegiatanyang dilakukan memiliki kinerja yang terukur dan runtutmulai dari indikator, program dan kegiatan yang dilakukanserta tepat antara pembagian urusan pemerintah antaraPemerintah Pusat dan Daerah. Kegiatan juga harus dilakukanrealistis berdasarkan ketersediaan anggaran dan SDM.Akuntabel ditentukan berdasarkan kejelasan dari sasaran yangakan dicapai dan penanggung jawabnya sedangkan transparanmaksudnya kegiatan dapat diikuti dan dicermati olehmasyarakat. Perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja,berjangka menengah serta penganggaran terpadu merupakanperwujudan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan publikyaitu kerangka kebijakan fiskal, alokasi pada prioritas danefisiensi dalam pelaksanaan. Reformasi perencanaan danpenganggaran merupakan titik tolak mencapai good governancedalam rangka reformasi birokrasi.

Mengacu pada Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan tahun2010-2014, salah satu strategi khusus untuk mencapai sasaranpembangunan perkebunan adalah strategi peningkatan produksi,produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan.Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi,produktivitas dan mutu tanaman perkebunan baik melaluipenerapan teknologi budidaya yang baik (Good AgriculturalPractices/GAP) maupun yang ditetapkan dari strategipengembangan komoditas perkebunan melalui upaya-upayamemprioritaskan pengembangan komoditas unggulan nasionalyang meliputi Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi, Kakao, Teh,Jambu Mete, Cengkeh, Lada, Jarak Pagar, Tebu, Tembakau,Kapas, Nilam dan Kemiri Sunan serta mendorong Pemerintah

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

1

Daerah untuk memfasilitasi pengembangan komoditas spesifikdan potensial di wilayahnya.

Pengembangan komoditas unggulan nasional dapat ditinjau dariberbagai aspek antara lain dari jenis komoditas, hasilproduksi dan bentuk pengusahaannya. Dari aspek komoditaspengembangan perkebunan terdiri atas 127 jenis tanamanberupa tanaman tahunan dan tanaman semusim dengan arealsebaran mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Ditinjaudari aspek produksi, hasil produksi perkebunan merupakanbahan baku industri baik untuk kebutuhan dalam negeri maupunekspor. Apabila ditinjau dari bentuk pengusahaannya, usahaperkebunan meliputi perkebunan besar negara (6%), perkebunanbesar swasta (21%) dan perkebunan rakyat (72%).

Berdasarkan pengalaman pelaksanaan pembangunan perkebunanpada tahun-tahun sebelumnya, perencanaan pembangunanperkebunan masih belum mengacu pada Rencana Strategis danmasih berupa daftar kebutuhan (shopping list) sehinggamemerlukan pembenahan pada tingkat pendalaman maupunresponsibilitas terhadap lingkungan strategis baik secarainternal maupun eksternal. Hal ini penting diketahui agarproduk perencanaan dapat akomodatif terhadap kebutuhandaerah dan aspirasi masyarakat.

Pembangunan perkebunan patut mengedepankan potensi kawasandan kemampuan masyarakatnya. Keunggulan komparatif yangberupa sumber daya alam perlu diiringi dengan peningkatankeunggulan kompetitif yang diwujudkan melalui penciptaansumber daya manusia tani yang makin profesional. Masyarakatpekebun, terutama masyarakat tertinggal sebagai sasaranpemberdayaan masyarakat, perlu terus dibina dan didampingisebagai manusia pekebun yang makin maju, mandiri, sejahteradan berkeadilan. Sumber daya alam dan manusia patut menjadidasar bagi pengembangan perkebunan masa depan. Dengandemikian perlu dirumuskan suatu kebijaksanaan pembangunanperkebunan yang mengarah pada peningkatan kemampuan danprofesionalitas pekebun dan masyarakat perdesaan untuk dapatmemanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan lestaridengan memanfaatkan rekayasa teknologi tepat guna untuk

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

2

meningkatkan produktivitas perkebunan, pendapatan pekebun,kesejahteraan masyarakat perdesaan serta menghapuskemiskinan. Arah pembangunan perkebunan dapat diwujudkanterutama melalui upaya pemihakan dan pemberdayaanmasyarakat. Pemberdayaan masyarakat pekebun dilakukan sesuaidengan potensi, aspirasi dan kebutuhannya. Sejalan denganarah pembangunan perkebunan tersebut, peran pemerintahadalah mempertajam arah pembangunan untuk rakyat melaluipenguatan kelembagaan pembangunan, baik kelembagaanmasyarakat pekebun maupun kelembagaan birokrasi. Penguatankelembagaan pembangunan perkebunan dilakukan melaluipembangunan partisipatif untuk mengembangkan kapasitasmasyarakat dan berkembangnya kemampuan aparat dalammenjalankan fungsi lembaga pemerintah yang berorientasi padakepentingan rakyat.

Dalam implementasinya, pelaksanaan kegiatan pembangunanperkebunan diharapkan melalui penetapan lokasi kawasankomoditas perkebunan sehingga pelaksanaan kegiatan akanberjalan efektif, efisien, terfokus, terpadu danberkelanjutan. Penyusunan proposal kegiatan pembangunanperkebunan merupakan rencana penting didalam mengajukanprogram dan kegiatan yang bersumber dari dana APBN karenamemiliki 3 (tiga) alasan yaitu (1) pedoman pengajuanproposal merupakan representasi dari potensi, kemampuan dankesiapan daerah terhadap rencana program dan kegiatanperkebunan yang akan dijalankan, (2) pedoman pengajuanproposal merupakan representasi dari asumsi daerah terhadapprospek peningkatan dan pengembangan pembangunan perkebunan,dan (3) pedoman pengajuan proposal merupakan tolok ukur danpanduan bagi daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunanperkebunan. Dengan pertimbangan tersebut maka “PedomanPengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan Perkebunan”diterbitkan sebagai satu kelengkapan materi dalam mengajukanrencana program dan kegiatan pembangunan perkebunan sertasebagai kelengkapan panduan bagi Pusat dan Daerah dalamrangka mendampingi dan mengarahkan kegiatan pembangunanperkebunan di daerah.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

3

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan Perkebunanpada dasarnya mengacu pada Rencana strategis DirektoratJenderal Perkebunan 2010-2014 yang merupakan acuan dalamkegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah baik Pusatmaupun Daerah. Saat ini pengajuan kegiatan oleh pemerintahdaerah belum mengacu pada rencana strategis dan kebijakanyang telah ditetapkan, selain itu format pengajuan kegiatanyang beragam menjadikan seleksi pengajuan kegiatan tidakoptimal, terhambat dan proposal belum menjadi acuan dalampenyusunan anggaran sehingga untuk mengatasi masalahtersebut maka disusunlah Pedoman Pengajuan Proposal KegiatanPembangunan Perkebunan lingkup Direktorat JenderalPerkebunan. Dengan terbitnya Buku Pedoman ini diharapkanProvinsi/Kabupaten/Kota dapat menyusun dan mengajukanproposal yang sejalan dengan ketentuan dan kebijakanDirektorat Jenderal Perkebunan yang menjadi prioritasnasional serta sesuai dengan potensi dan kebutuhanpembangunan perkebunan di daerah setempat sehingga akantercapai peningkatan kualitas dan sinergitas perencanaan ditingkat Pusat dan Daerah serta diharapkan dapat mencapaitujuan kegiatan pembangunan perkebunan dengan lebih baik.

I.2.Maksud dan Tujuan

Adapun Maksud diterbitkannya Pedoman Pengajuan ProposalPembangunan Perkebunan adalah untuk mendorong,memfasilitasi, memberikan kesempatan dan pemahaman bagiDinas Provinsi/Kabupaten/Kota termasuk bagi masyarakatpekebun di daerah agar secara terus menerus dan konsistenmelaksanakan kegiatan pembangunan perkebunan sesuai potensi,kemampuan dan kesiapan di Daerah.

Adapun Tujuan diterbitkannya Pedoman Pengajuan ProposalPembangunan Perkebunan adalah :1. Memberikan acuan pengajuan proposal kegiatan

bidang perkebunan bagi Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yangmenjalankan fungsi kegiatan pembangunan perkebunan yangdifasilitasi melalui Direktorat Jenderal Perkebunan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

4

2. Meningkatkan kualitas perencanaan kegiatanpembangunan perkebunan di Pusat dan Daerah.

3. Meningkatkan koordinasi, keterpaduan dansinergisme perencanaan pembangunan perkebunan antarapemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.

4. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, tertib dantransparan serta tanggung jawab dalam penyusunan proposalrencana program dan kegiatan pembangunan perkebunansehingga memudahkan evaluasi kinerja pelaksanaanpembangunan perkebunan.

5. Meningkatnya mutu penyajian proposal kegiatanpembangunan perkebunan sebagai sasaran utama daripenyusunan rencana program dan kegiatan pembangunanperkebunan.

I.3.Sasaran dan Ruang Lingkup

Sasaran diterbitkannya pedoman pengajuan proposal kegiatanpembangunan perkebunan adalah 1. Terwujudnya penyusunan proposal rencana kegiatan

pembangunan perkebunan yang mengacu pada program dankegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan sebagaiimplementasi kebijakan dan strategi pembangunanperkebunan.

2. Terjabarkannya program pembangunan perkebunan di daerahke dalam kegiatan-kegiatan operasional berdasarkananggaran kinerja pembangunan perkebunan.

3. Terlaksananya koordinasi dan keterpaduan dalam penyusunanrencana dan kegiatan pembangunan perkebunan baik antarpusat dan daerah maupun antar sub sektor.

Ruang lingkup pedoman pengajuan proposal kegiatanpembangunan perkebunan antara lain meliputi :1. Mekanisme pengajuan proposal, prosedur dan jadwal

pengusulan proposal, persyaratan pengusul proposal,administrasi proposal dan proses seleksi proposal.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

5

2. Pedoman penulisan proposal, sistematika dan penjelasanoutline proposal, kegiatan yang dibatasi dan yangdilarang serta rambu-rambu penyajian proposal.

3. Pedoman penilaian proposal, kriterian penilaian proposal,bobot penilaian proposal dan form penilaian proposal.

4. Pedoman penelaahan proposal, kompilasi dan verifikasipenelaahan proposal, kriteria penelaahan proposal,outline penalaahan proposal dan form penelaahan proposal.

5. Uraian kegiatan pengajuan proposal dan tata urutanpengajuan proposal.

6. Sistem informasi dan aplikasi proposal kegiatanpembangunan proposal (SIAP-KPP), sistematika danpenjelasan SIAP-KPP dan kelayakan proposal berdasarkanSIAP-KPP.

I.4.Indikator Kegiatan

Adapun indikator kegiatan penyusunan pedoman pengajuanproposal kegiatan pembangunan perkebunan yaitu :

1. Output

Keluaran (output) dari kegiatan penyusunan pedoman pengajuanproposal kegiatan pembangunan perkebunan adalah bukupetunjuk/pedoman pengajuan proposal kegiatan pembangunanperkebunan.

2. Outcome

Bagi Direktorat Jenderal Perkebunan, adanya proposal yangbaik, tepat dan sesuai dari daerah akan sangat membantudidalam menetapkan kebijakan alokasi perencanaan kegiatan,program dan anggaran bagi daerah yang bersumber dari danaAPBN.

3. Benefit

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

6

Tersusunnya perencanaan program pembangunan pertaniankhususnya kegiatan pembangunan perkebunan secara lebih baikyang melibatkan semua pihak terkait khususnya masyarakatpekebun dalam penyusunannya, transparan, terintegrasi antarainstitusi Pusat, Provinsi, Kabupaten /Kota dan instansi lainserta berkelanjutan.

4. Impact

Diharapkan dengan adanya pedoman pengajuan proposal ini,kegiatan pembangunan perkebunan bersifat spesifik, memilikiefektifitas yang tinggi untuk memecahkan permasalahanperkebunan, dapat mengembangkan pembangunan perkebunansesuai potensi, kemampuan dan kesiapan daerah dalammeningkatkan daya saing komoditas perkebunan di dalam danluar negeri, dapat mensejahterakan masyarakat pekebun sertamemberi manfaat berkelanjutan bagi pembangunan nasional danmasyarakat indonesia seluruhnya.

BAB IIMEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL

2.1.Prosedur dan Jadwal Pengusulan

Berikut ini adalah prosedur pengusulan proposal kegiatanpembangunan perkebunan:1. Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perkebunan tingkat

Kabupaten/Kota diusulkan oleh Dinas yang membidangiperkebunan kepada Dinas yang membidangi perkebunan di

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

7

tingkat Provinsi dengan tembusan ditujukan kepadaSekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan.

2. Pemerintah Provinsi melalui Dinas yang membidangiperkebunan melakukan kompilasi semua usulan hasilMusyawarah Perencanaan Pembangunan Perkebunan tingkatKabupaten/Kota dengan mempertimbangkan aspek sumber daya,kinerja dan aspek lainnya sesuai kebijakan di tingkatProvinsi. Hasil kompilasi disampaikan sebagai usulankegiatan pembangunan perkebunan Provinsi kepadaSekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan.

3. Direktorat Jenderal Perkebunan merangkum usulan yangdisampaikan dari seluruh Provinsi dengan memperhatikanketersediaan anggaran, keterpaduan kebijakan Pusat-Daerah, sumber daya, kinerja, komitmen Pemerintah Daerah(Provinsi dan Kabupaten/Kota) yang ditunjukan denganalokasi APBD untuk mendukung kegiatan yang didanai APBNdan nomenklatur Dinas yang membidangi perkebunan.

Menyesuaikan dengan jadwal agenda penyusunan RKP (RencanaKerja Pemerintah), RKA-KL (Rencana Kerja dan AnggaranKementerian/Lembaga), DIPA (Daftar Isian PelaksanaanAnggaran) untuk Kementerian Pertanian, maka jadwalpemrosesan proposal adalah sebagai berikut:1. Bulan Januari yaitu Sosialisasi dan penyebarluasan

Pedoman Perencanaan Program dan Kegiatan PembangunanPerkebunan serta direncanakan dilakukan bersamaan denganpenyerahan POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) dansosialisasi pedoman pelaksanaan/teknis kegiatanDirektorat Jenderal Perkebunan.

2. Bulan Februari yaitu Proposal yang telah mendapatpersetujuan dari pimpinan daerah (Bupati/Walikota) danDinas yang membidangi Perkebunan lingkup Kabupaten/Kota(dana Tugas Pembantuan) sudah harus diterima oleh DinasProvinsi yang membidangi perkebunan dan ditembuskan keDirektorat Jenderal Perkebunan. Proposal akan dibahas ditingkat Provinsi dalam acara Musrenbang (MusyawarahPerencanaan Pembangunan) tingkat Provinsi.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

8

3. Bulan Maret yaitu Rekapitulasi proposal dari Provinsi danKabupaten/Kota hasil Musrenbang tingkat Provinsi sudahharus diterima di Direktorat Jenderal Perkebunan. Dokumenini selanjutnya akan dievaluasi dan dijadikan bahanpembahasan untuk penetapan alokasi kegiatan dan anggaranpembangunan perkebunan untuk disampaikan kepada DirekturJenderal Perkebunan sebagai bahan MUSRENBANG tingkatnasional di Bappenas dan MUSRENBANGTAN yang akandilaksanakan pada bulan April.

4. Dokumen proposal ini disampaikan kepada SekretarisDirektorat Jenderal Perkebunan, Kementerian PertanianGedung C, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan-Jakarta Selatan.

Berikut ini adalah Tabel yang menunjukkan tahapanpengusulan, penilaian dan penelaahan proposal kegiatanpembangunan perkebunan.Tabel 1. Jadwal Tahapan Pengusulan, Penilaian dan PenelaahanProposal Kegiatan

Uraian Tahun Anggaran 2013/2014Januari

Februari

Maret

April

Juni-November

Penyebarluasan dan sosialisasi pedoman perencanaan program dankegiatan pembangunan perkebunan serta pedoman pengajuan proposalPenyampaian proposal oleh Dinas Kab/Kota ke ProvinsiRekapitulasi, kompilasipenilaian kelayakan proposal dan PenelaahanProposal di Ditjen PerkebunanPelaksanaan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

9

MusrenbangtanProposal kegiatan di proses dalam Renja dan RKA-KL

2.2.Persyaratan Pengusul Proposal

Adapun persyaratan pengusul proposal kegiatan pembangunan perkebunan antara lain :1. Kelompok tani yang berbasis masyarakat pekebun/rakyat

yang berada di Provinsi/Kabupaten/Kota sampai denganKecamatan/Desa yang ditandatangani oleh penanggung jawabkegiatan.

2. Pengajuan proposal harus mendapat rekomendasi dari DinasPerkebunan atau instansi di Provinsi/Kabupaten/Kota yangmenangani bidang Perkebunan.

3. Tema proposal adalah untuk pengembangan kegiatanperkebunan atau yang berkaitan dengan pemberdayaanmasyarakat pekebun (sesuai dengan output kegiatan yangditerbitkan Direktorat Jenderal Perkebunan).

4. Kegiatan pembangunan perkebunan harus berdasarkankomoditas unggulan nasional yang telah ditetapkanDirektorat Jenderal Perkebunan dan pengajuannya harusmendukung pengembangan pembangunan perkebunan berbasiskawasan/cluster komoditas perkebunan.

5. Pengajuan kegiatan harus memperhatikan beberapa kegiatanyang dibatasi dan yang dilarang oleh pendanaan APBN.

6. Pengusul proposal kegiatan perkebunan harus berkinerjabaik dalam pelaksanaan kegiatan ditahun-tahun sebelumnyadengan menunjukkan beberapa data yang mendukungkeberhasilan kegiatan pembangunan perkebunan di tahunsebelumnya (untuk satker mandiri).

7. Bersedia mengikuti semua persyaratan, prosedurpengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang diaturdalam pengajuan pendanaan APBN dari Direktorat Jenderal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

10

Perkebunan baik selama proses pengajuan proposal,pelaksanaan kegiatan, perubahan atau revisi dan evaluasipelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan.

2.3.Proses Seleksi Proposal

Proses seleksi proposal akan dilakukan melalui penilaianterhadap dokumen proposal yang diajukan secara keseluruhan(desk evaluation) dengan memperhatikan persyaratan pengusulproposal, sistematika outline penulisan proposal dankriteria penilaian proposal. Proses seleksi dilakukan olehbagian perencanaan Sekretariat Direktorat JenderalPerkebunan beserta tim perencanaan dari Eselon II lingkupDirektorat Jenderal Perkebunan. Proposal yang telah memenuhikriteria seleksi dan penilaian akan dibahas lebih lanjut(site evaluation) untuk menentukan jumlah pendanaan APBN denganmemperhatikan ketersediaan anggaran dan kebijakanpembangunan perkebunan seperti dukungan terhadap komoditasunggulan nasional yang telah ditetapkan Direktorat JenderalPerkebunan dan dalam hal pengembangan pembangunan perkebunanberbasis kawasan/cluster komoditas perkebunan.

Proposal yang telah diseleksi dengan kriteria yang telahdisebutkan, kemudian akan disinkronkan dengan usulan dariEselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian (DirektoratJenderal Perkebunan) dan disesuaikan dengan kebijakanMenteri Pertanian atau DPR. Secara umum mekanisme penentuanusulan kegiatan pembangunan perkebunan dapat digambarkansebagai berikut :

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan

Perkebunan11

Kebijakan Kementan/DPR/Direktif Presiden

Usulan Eselon I Kementan & Non

Kementan

Ditjen. Perkebunan

Seleksi, Penilaian dan Evaluasi oleh

Tim Ditjenbun

Gambar 1 : Mekanisme penentuan usulan kegiatan pembangunanperkebunan.

2.4.Administrasi Proposal

Proposal yang diajukan dicetak dalam kertas ukuran A4 denganformat seperti pada sistematika outline penulisan proposaldan tertera pada bagian Lampiran Panduan Proposal. Proposaldibuat rangkap 3 (tiga) dan direkam pada 1 CD (formatword/PDF) untuk disampaikan ke alamat di bawah ini :

Bagian Perencanaan, Sekretariat Direktorat JenderalPerkebunanKantor Pusat Kementerian Pertanian, Jalan Harsono RM No.3Gedung C, Ragunan-Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550Telp : (021) 7815380-4, Fax : (021) 7815486-7815586Website : http://ditjenbun.deptan.go.id

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

12

Keputusan Dirjen Perkebunan

Usulan DinasBUN Provinsi

Usulan DinasBUN Kab/Kota

Usulan Kegiatan

Gapoktan/Poktan

Keterpaduan Pusat-Daerah??

Siapa Penerimanya??Potensi, Kebutuhan, Kesiapan Daerah??

Indikator Keberhasilan??

Prestasi Tahun Sebelumnya??

Nomenklatur Dinas??Dukungan Sumber Daya??

Data Pendukung??

BAB IIIPEDOMAN PENULISAN PROPOSAL

3.1.Sistematika Outline Penulisan Proposal

Pembangunan suatu sektor bidang pertanian khususnyaperkebunan tidak terlepas dari pembangunan suatu daerahberdasarkan potensi daerah dan pengembangan daerahnya yangdalam hal ini berwujud suatu kawasan pengembangan atau dapatjuga disebut kawasan sentra komoditas perkebunan. Berikutini adalah sistematika outline penulisan proposal usulandaerah yang didasarkan pengembangan pembangunan perkebunanberbasis kawasan/cluster komoditas perkebunan.

HALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GAMBAR (Jika Ada)DAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANBab I PENDAHULUAN

1.1. InformasiUmum1.2. Permasalahan1.3. Maksud dan Tujuan1.4. Manfaat Kegiatan

Bab II DESKRIPSI LOKASI KEGIATAN2.1. Deskripsi Lokasi2.2 Potensi Komoditas Daerah2.3 Penentuan Skala Prioritas

Bab III USULAN KEGIATAN3.1. Kesesuaian Pengusulan Kegiatan3.2. Sasaran dan Kontribusi Pengembangan3.3. Kelayakan Teknis dan Kelayakan Pengembangan

Kawasan/cluster Berbasis Komoditas PerkebunanPedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan

Perkebunan13

3.4. Pelaksanaan Kegiatan3.5. Jadwal dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan3.6. Profil Lembaga dan Ketersediaan Sarana3.7. Rincian Anggaran3.8. Indikator dan Tolak Ukur Kinerja Keberhasilan

Bab IV PENUTUPLAMPIRAN

3.2.Penjelasan Outline Proposal

Adapun penjelasan tentang sistematika outline proposal dapatdisampaikan sebagai berikut :

1. Halaman Judul, memuat :a. Tulisan “PROPOSAL”.b. Judul besar kegiatan yaitu singkat dan cukup spesifik

tetapi jelas menggambarkan kegiatan yang akandilakukan. Usulan program hendaknya disesuaikan denganpengembangan kawasan/cluster berbasis komoditasunggulan perkebunan dan menjadi perhatian pengusul didaerahnya.

c. Logo Kabupaten/Provinsi/Dinas/Pemkot dan lain-lainpada bagian tengah.

d. Nama lembaga pengusul kegiatan (berasal dariKabupaten, Provinsi, Dinas, Pemkot dan lain-lain) yangdisertai dengan alamat lengkap (Nomor telpdicantumkan) dibagian bawahnya.

e. Bulan dan tahun pengusulan kegiatan.2. Kata Pengantar

a. (Sudah Jelas) tetapi ditandatangani dan cap basah olehkepala/ketua/pimpinan/pejabat yang berwenang.

3. Daftar Isi (Sudah Jelas)4. Daftar Tabel (Sudah Jelas)5. Daftar Gambar (Sudah Jelas)6. Daftar Lampiran (Sudah Jelas)7. Pendahuluan, berisi :

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

14

a. Informasi umum berisi tentang arah kebijakanpembangunan perkebunan daerah (visi, misi, tujuan danstrategi), informasi tentang sasaran pemerintah daerahyang ingin dicapai jangka pendek, menengah dan panjangserta informasi tentang kinerja pembangunan perkebunanyang telah dicapai khususnya tentang kegiatan yangterkait dengan usulan yang diajukan termasukkontribusinya terhadap perekonomian daerah dankesejahteraan masyarakat.

b. Permasalahan berisi kendala yang dihadapi dan menjadihambatan dalam pencapaian sasaran Pemerintah Daerah.

a. Maksud dan tujuan dari pengusulan kegiatan. Rumusanmaksud dan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukurbaik secara kualitatif maupun kuantitatif.

b. Manfaat kegiatan terhadap masyarakat dan pembangunanwilayah (Kabupaten, Provinsi dan Nasional). Gambarkanjuga manfaat dan nilai tambah kegiatan bagi khalayaksasaran dari sisi ekonomi maupun pembangunanperkebunan apabila perubahan kondisi terjadi setelahkegiatan selesai.

8. Deskripsi Lokasi Kegiatan, berisi profil lokasi kegiatanyang meliputi :a. Deskripsi lokasi berisi keadaan/gambaran umum lokasi

kegiatan serta ketersediaan sumber daya pendukung(agro-ekosistem, sosial budaya, sumber daya manusia/SDM,kelembagaan, infrastruktur, ketersediaan inputproduksi, teknologi dan pasar).

b. Potensi komoditas yang dapat dikembangkan meliputikondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial,ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatanyang akan dilakukan.

c. Penentuan skala prioritas dari potensi pengembanganyang sudah dijabarkan dan harus spesifik denganmemperhatikan kebutuhan khalayak sasaran serta betul-betul merupakan kegiatan pengembangan perkebunanberkelanjutan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

15

9. Usulan kegiatan, berisi penjelasan tentang hal-halsebagai berikut:a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dimana pentingnya

kegiatan ini diusulkan oleh Pemerintah Daerah dankegiatan yang diusulkan harus sesuai dengan fokuspembangunan perkebunan yang tertuang dalam Renstra(Rencana Strategis) tahun 2010-2014.

b. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada akhir tahundan kontribusi kegiatan terhadap pembangunan daerah.Rumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai secaraspesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkanterwujud setelah kegiatan pembangunan perkebunandilaksanakan. Rumusan tujuan dan sasaran hendaknyajelas dan dapat diukur baik secara kualitatif maupunkuantitatif.

c. Kelayakan teknis dan kelayakan pengembangan kegiatanbagi daerah terhadap pengembangan kawasan/clusterproduksi pertanian. Uraikan spesifikasi kelayakanteknis kegiatan dan profil kelayakan pengembangankegiatan yang dianggap strategis (mampu dan mau) untukdilibatkan dalam pengembangan tanaman perkebunanberkelanjutan.

d. Rincian pelaksanaan kegiatan yang diusulkan dengananggaran yang diperlukan serta kontribusi dari APBN,APBD dan masyarakat. Gambarkan juga beberapa carametode penerapan pelaksanaan kegiatan secara jelas danterinci sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yangtelah dirumuskan. Kegiatan yang dilaksanakandidasarkan pada hasil-hasil penelitian/pendidikan,potensi daerah dan kegiatan yang telah dilaksanakansebelumnya.

e. Rincian anggaran belanja kegiatan yang diusulkansesuai dengan satuan biaya yang ditetapkan olehPemerintah Daerah setempat dan memiliki relevansidengan kegiatan/program yang akan dilaksanakan.

f. Jadwal pelaksanaan kegiatan untuk setiap tahapanpelaksanaan dan lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

16

dilakukan. Gambarkan tahap-tahap kegiatan dan jadwalsecara spesifik dan jelas dalam suatu bar-chart.

g. Profil lembaga/Informasi calon penerima manfaat(kelompok tani dan lokasi) dan ketersediaansarana/prasarana kegiatan. Dapat digambarkan secarakuantitatif potret, profil dan kondisi khalayaksasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan besertaadanya ketersediaan sarana dan prasarana pendukungkegiatan. Proses pemilihan khalayak sasaran/calonpenerima manfaat hendaknya dilakukan dengan situasilapangan dan berdasarkan kriteria yang disiapkan olehtim pengusul. Dapat juga disebutkan sarana/prasaranapendukung, teknologi terapan pendukung, jumlahSDM/tenaga ahli, potensi daerah lain dan dukunganfisik lain

h. Indikator kinerja (output dan outcome) sebagai alat ukurpencapaian tujuan dan sasaran. Bisa juga digambarkankriteria, indikator pencapaian tujuan dan tolok ukuryang digunakan untuk menyatakan keberhasilan darikegiatan yang dilakukan serta dampak program dari segimanajemen, proses produksi, nilai ekonomi dan lainsebagainya. Uraikan juga bagaimana mengukur indikatortersebut.

10. Penutup, berisi kesimpulan dari usulan kegiatantersebut dan saran yang mungkin diajukan untukkeberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut.

11. Lampiran yang terdiri dari : a. Rincian pendukung lain seperti SK (Surat Keputusan)

Gubernur tentang penetapan harga sarana produksi sertabiaya transportasi lokal.

b. Untuk peralatan dan teknologi terapan perlu dilengkapidengan spesifikasi dan harga.

c. Untuk bangunan perlu dilengkapi dengan gambarbangunan, rincian biaya dan data pendukung lain.

d. Detail lokasi pelaksanaan kegiatan baik dalam bentukpeta ataupun matriks lokasi.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

17

e. Data lainnya terkait dengan usulan kegiatan sepertinama anggota pengusul kegiatan/anggota KT dan tenagaahli, daftar pustaka, daftar riwayat hidup, suratpernyataan dan lain-lain.

3.3. Kegiatan Yang Dibatasi dan Yang Dilarang

Pedoman penulisan proposal kegiatan ini disusun untukdijadikan acuan utama bagi Dinas lingkup pertanian diProvinsi dan Kabupaten/Kota yang ingin mendapatkan bantuandana dari sumber APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)Direktorat Jenderal Perkebunan. Pedoman penulisan proposalini bermanfaat bagi daerah agar dapat menentukan kegiatanpengembangan bidang perkebunan yang benar-benar sesuai danmenjadi prioritas kebutuhan di daerah. Bagi DirektoratJenderal Perkebunan, dengan adanya proposal yang baik daridaerah maka akan sangat membantu dalam menetapkan kebijakanalokasi anggaran bagi daerah yang tepat sasaran dan tepatguna. Dengan cara ini diharapkan ada peningkatan kualitasdan sekaligus sinergi antara perencanaan di tingkat Pusatdan Daerah.

Dalam menyusun kegiatan pembangunan perkebunan perludiperhatikan kegiatan yang dibatasi dalam pendanaan APBNyaitu:a) Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan,

lokakarya, peresmian kantor/proyek dan sejenisnyadibatasi pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukansesederhana mungkin.

b) Pemasangan telepon baru kecuali untuk satker (satuankerja) yang belum ada.

c) Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsungmenunjang untuk pelaksanaan tupoksi/tugas pokok danfungsi (antara lain mess, wisma, rumah dinas/rumahjabatan dan gedung pertemuan) kecuali untuk gedung yangbersifat pelayanan umum dan gedung/bangunan khusus(laboratorium dan gudang).

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

18

d) Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali a) kendaraanfungsional (seperti ambulance untuk rumah sakit,kendaraan roda 2 untuk petugas lapangan; b) pengadaankendaraan bermotor untuk satker baru yang sudah adaketetapan Kemeneg-PAN dan RB (Kementerian NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)dilakukan secara bertahap sesuai dana yang tersedia; c)penggantian kendaraan operasional yang benar-benar rusakberat sehingga secara teknis tidak dapat dimanfaatkanlagi; d) penggantian kendaraan yang rusak berat yangsecara ekonomis memerlukan biaya pemeliharaan yang besaruntuk selanjutnya harus dihapuskan dari daftar inventarisdan tidak diperbolehkan dialokasikan biayapemeliharaannya (didukung oleh berita acara penghapusan);e) kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk keperluan antarjemput pegawai dapat dialokasikan secara sangat selektif.

Selain itu ada beberapa kegiatan yang dilarang dalampengajuan proposal yaitu:a. Perayaan atau peringatan hari besar, hari raya dan hari

ulang tahun Kementerian/Lembaga.b. Pemberian ucapan selamat, hadiah/tanda mata, karangan

bunga dan sebagainya untuk berbagai peristiwa.c. Pesta untuk berbagai peristiwa dan pekan olah raga pada

Kementerian/Lembaga kecuali Kementerian Negara/Lembagayang mengemban fungsi-fungsi tersebut.

d. Pengeluaran lain untuk kegiatan dan keperluan sejenisdengan tersebut diatas.

e. Kegiatan yang memerlukan dasar hukum berupa PP/Perpresnamun pada saat penelaahan RKA-KL belum ditetapkan denganPP/Perpres.

3.4. Rambu-Rambu Penyajian Proposal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

19

Rambu-rambu penyajian proposal ini bertujuan agar usulanproposal kegiatan daerah dapat lebih terstruktur, seragam,efektif dan efisien baik dari segi penyajian fisiknya,penyajian sistematika outline penulisan maupun segipenyajian isinya agar mudah dikenali, diketahui dan dipahamilebih mendalam dari berbagai Provinsi. Adapun rambu-rambuyang ditetapkan sebagai berikut :1. Proposal usulan kegiatan daerah harus disertai dengan

softcopy proposal dalam bentuk CD atau DVD dalam formatword/pdf dengan tujuan agar lebih mudah dalam pengarsipandan telaah proposal.

2. Menyertakan juga CD atau DVD dalam format video atauslide show foto untuk usulan kegiatan Kelompok Tani(menyajikan Profil Kelompok Tani) atau usulan kegiatanyang menyajikan objek atau tempat kegiatan (misal: objekbangunan, alat, sarana prasarana pendukung, lahan danprofil objek lainnya).

3. Proposal usulan kegiatan dijilid seperti jilid buku agarterlihat lebih rapi dan seragam.

4. Warna cover proposal harus disesuaikan sebagai berikut :cover Putih (Provinsi yang termasuk wilayah Sumatera,termasuk juga Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nias,Mentawai Dll), cover Hijau (Provinsi yang termasukwilayah Kalimantan dan sekitarnya), cover Biru (Provinsiyang termasuk wilayah Sulawesi dan sekitarnya), coverKuning (Provinsi yang termasuk wilayah Jawa, Madura dansekitarnya), cover Coklat (Provinsi Bali, NTB, NTT dansekitarnya), cover Merah (Provinsi Maluku, Maluku Utara,Papua, Papua Barat dan sekitarnya).

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

20

BAB IVPEDOMAN PENILAIAN PROPOSAL

4.1.Kriteria Penilaian Proposal

Kriteria-kriteria dalam menilai kelayakan pengajuan proposaldari daerah dalam rangka mendapatkan pendanaan APBN dapatdijelaskan sebagai berikut :

1. Keterpaduan Pusat dan Daerah, kegiatan yang diusulkanharus fokus pada kegiatan yang telah tercantum dalamRenstra (Rencana Strategis) Pembangunan Perkebunan 2010-2014 dan sinergis dengan kebijakan pengembangan komoditiunggulan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

2. Komitmen Daerah yang ditunjukan oleh kontribusi APBD(Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) maupun masyarakatatau swasta yang dialokasikan untuk pembiayaan kegiatanyang diusulkan.

3. Kinerja/Prestasi selama 2 tahun terakhir dan ketaatandalam penyampaian laporan kegiatan dan laporan keuangan.

4. Kontribusi Daerah terhadap sasaran nasional baik untukproduksi, produktivitas, mutu maupun luas areal.

5. Nomenklatur Dinas di Kabupaten/Kota yang dapatmencerminkan keseriusan daerah dalam partisipasinyamengembangkan perkebunan.

6. Calon Penerima Manfaat dengan informasi nama dankesiapan kelompok tani serta lokasi untuk pelaksanaankegiatan yang diusulkan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

21

7. Indikator Keberhasilan dari setiap kegiatan yangdiusulkan baik input, output maupun outcome. Indikatortersebut harus spesifik, dapat diukur dan dapat dicapaidengan waktu yang ditetapkan.

8. Kelengkapan Data Pendukung yang terkait dengan usulanyang diajukan.

9. Dukungan Sumber Daya seperti sarana dan prasarana,teknologi serta dukungan fisik lainnya yang mendukungusulan kegiatan.

4.2.Bobot Penilaian Proposal

Dalam penilaian proposal dilakukan dengan Sistem BobotPenilaian untuk masing-masing kriteria penilaian dimanabobot nilai tersebut akan menentukan seberapa pantas/layaksuatu usulan kegiatan dari daerah akan dapat diterima olehpusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkebunan yangmemiliki wewenang dalam menerima dan memberikan dana yangdibutuhkan dari usulan kegiatan tersebut.

Untuk penentuan sistem bobot penilaian ini perlu adanyaStandarisasi Penilaian yang merupakan pedoman/ukuran diterimaatau tidaknya suatu usulan kegiatan yang termuat dalamproposal. Standarisasi penilaian ini berisi batasan-batasanpenilaian dari 0-10 yang akan menentukan apakah proposaltersebut dapat diterima jika berada pada range penilaianyang lebih tinggi atau dapat ditolak jika berada pada rangepenilaian yang lebih rendah. Standarisasi penilaian inimemiliki batasan penilaian yang bersifat pasti dan objektifsehingga dalam prakteknya dapat terhindar dari penilaianyang subjektif, seadanya atau penilaian yang asal-asalan.Berikut adalah standarisasi penilaian dari sistem bobotpenilaian masing-masing kriteria penilaian proposal yangtersaji pada Tabel 2 berikut ini.Tabel 2. Standarisasi penilaian dari sistem bobot penilaian

masing-masing kriteria penilaian proposal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

22

No. Kriteria Point View Bobot

Nilai

TotalNilai(Maks

)

Keterangan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

23

1. Kriteria KeterpaduanPusat-Dearah

a) Fokus Renstra Ditjenbun 2010-2014

b) Tidak Fokus Renstra Ditjenbun 2010-2014

2

02

Harusada

2. Kriteria Kontribusi Daerah terhadap Pengembangan Cluster

a) Adanya potensi pengembangan kawasan/cluster didaerah untuk peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan luas areal pada usulan kegiatan untuk semua komoditas unggulan nasional

b) Tidak adanya potensi pengembangan kawasan/cluster untuk semua komoditas unggulannasional

1,5

0

1,5

Harusada

3. Kriteria Kejelasan Sasaran/Calon PenerimaManfaat

a) Adanya kejelasan sasaran penerima dana bantuan dari usulan kegiatan (berupa kelompok/ lembaga/lainnya)

b) Tidak adanya kejelasan penerimadana bantuan dari usulan kegiatan

1

0

1

Harusada

4. Kriteria Kinerja/Pre

a) Kinerja berkemajuan

1 -

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

24

stasi meningkat 2-3 tahun terakhir

b) Kinerja berkemajuan tetap 2-3 tahun terakhir

c) Kinerja berkemajuan menurun 2-3 tahun terakhir

0,5

0

1

5. Kriteria Indikator Keberhasilan

a) Adanya indikator keberhasilan (input, output, outcome, benefit, impact)

b) Kurang lengkapnyaindikator keberhasilan pada point a

c) Tidak ada indikator

1

0,5

0

1

Harusada

6. Kriteria NomenklaturDinas

a) Adanya keseriusandan partisipasi Daerah terhadap kegiatan pembangunan perkebunan melaluinama Nomenklatur Dinas Perkebunan

b) Tidak adanya Nomenklatur Dinas Perkebunan di Daerah (Prov/Kab/Kota)

1

0

1

-

7. Kriteria KelengkapanData Pendukung

a) Adanya kelengkapan data dan informasi padasistematika outline penulisan

1 Harusada

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

25

proposal sampai dengan pada lampiran (SK Gubernur/walikota,SK pengusulan kegiatan, SK pengesahan dan lembaran pengesahan lainnya, gambar pendukung dan datapendukung lain.

b) Kurang lengkapc) Tidak adanya datautama dan pendukung seperti pada point a

0,5

0

1

8. Kriteria Dukungan Ketersediaan Sumber Daya

a) Adanya SDM utama atau pendukung yang mengusulkan kegiatan, profil lembaga/kelompok, sarana prasarana pendukung dan teknologi terapan dalam pengembanganusulan kegiatan

b) Kurang lengkapnyadata dukungan ketersediaan sumber daya

c) Tidak ada yang tersebut di point a

1

0,5

0

1

Harusada

9. Kinerja Komitmen Daerah

a) Adanya pendanaan dari sumber lain seperti APBD, swasta, swadaya

0,5

0,5

-

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

26

masyarakat dllb) Tidak adanya sumber pendanaan lain/hanya APBN saja yang diusulkan

0

Total Point 10

Keterangan Standarisasi Penilaian :a. Point 8-10 : Usulan kegiatan tersebut dapat langsung

diterima/approve.b. Point 5-8 : Usulan kegiatan tersebut dapat

dipertimbangkan untuk diterima (dapat langsungditerima dengan pertimbangan tertentu) atauuntuk tidak diterima.

c. Point 0-5 : Usulan kegiatan tidak dapatditerima/reject.

Atau - Ada Kriteria keterpaduan Pusat-Daerah (fokus Renstra),

Kejelasan sasaran/calon penerima manfaat, indikatorkeberhasilan, kelengkapan data pendukung, kontribusidaerah terhadap pengembangan cluster, dukungan ketersediaansumber daya = proposal DITERIMA.

- Tidak Ada Kriteria keterpaduan Pusat-Daerah (fokusRenstra), Kejelasan sasaran/calon penerima manfaat,indikator keberhasilan, kelengkapan data pendukung,kontribusi daerah terhadap pengembangan cluster, dukunganketersediaan sumber daya = Proposal TIDAK DITERIMA atauditerima dengan pertimbangan kriteria lain sehingga totalpenilaian memenuhi standar penilaian 8-10 (catatan :total kriteria penilaian yang “tidak harus ada” = 2,5sehingga untuk dapat diterima minimal 8 maka kriteriayang “harus ada” harus berjumlah minimal 5,5) ataupertimbangan kebijakan lain.

4.3.Ringkasan Penilaian Proposal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

27

Adapun ringkasan penilaian proposal dapat di sajikan padarangkuman penilaian proposal yang tercermin dari kriteriapenilaian proposal berikut ini :

1. Kriteria Keterpaduan Pusat-Daerah (Fokus Renstra) (focus OK = 2, no focus = 0)

2. Kriteria Kontribusi Daerah terhadap Pengembangankawasan/cluster (cluster development YES = 1,5; no cluster = 0)

3. Kriteria Kejelasan Sasaran/Calon Penerima Manfaat (ada kejelasan sasaran penerima bantuan = 1, tidak ada kejelasan= 0)

4. Kriteria Kinerja/Prestasi (kinerja increasing = 1, constant = 0,5; decreasing = 0)

5. Kriteria Indikator Keberhasilan(indicator YES = 1, kurang lengkap = 0,5; no indicator = 0)

6. Kriteria Nomenklatur Dinas (ada nomenklatur Dinas Prov/Kab/Kota = 1, tidak ada nomenklatur Dinas Prov/Kab/Kota = 0)

7. Kriteria Kelengkapan Data Pendukung(ada kelengkapan data lampiran baik key data maupun supportingdata = 1, kurang lengkap data pendukung = 0,5; tidak ada data = 0)

8. Kriteria Dukungan Ketersediaan Sumber Daya(lengkapnya ketersediaan sumber daya = 1, kurang lengkap dukunganketersediaan sumber daya = 0,5; tidak tersedia = 0)

9. Kriteria Komitmen Daerah (ada pendanaan lain dari APBD/swadaya= 0,5; tidak ada = 0)

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

28

4.4.Form Penilaian Proposal

Proposal kegiatan yang diajukan oleh daerah akan dilakukanpenilaian untuk menentukan kelayakan proposal kegiatantersebut dapat didanai oleh APBN. Dalam melakukan penilaianberdasarkan kriteria penilaian proposal dapat di tuangkankedalam FORM PENILAIAN PROPOSAL yang berfungsi sebagai alatukur untuk mempermudah melakukan penilaian proposal kegiatansesuai kriteria dan standar penilaian proposal yang telahberlaku.

Form penilaian proposal diisi oleh orang yang mengerti danmemahami tata cara dan mekanisme pengajuan dan penilaianproposal yang berasal dari Bagian Perencanaan DirektoratJenderal Perkebunan atau tim perencanaan lain dari masing-masing Direktorat lingkup Ditjen Perkebunan. Setelahdilakukan penilaian, form penilaian ini dilakukan kompilasioleh bagian perencanaan, Sekretariat Direktorat JenderalPerkebunan untuk menentukan kesimpulan secara keseluruhanapakah usulan proposal kegiatan memiliki kelayakan teknisuntuk diterima dan juga dengan memperhatikan kebijakan laindari Direktorat Jenderal Perkebunan seperti ketersediaananggaran. Form penilaian proposal juga dapat berfungsisebagai salah satu alat evaluasi secara administratif yangdapat menentukan penilaian proposal kegiatan pembangunanperkebunan.

Berikut ini disampaikan outline yang terdapat di dalam formpenilaian proposal kegiatan (contoh form dapat dilihat padabagian lampiran) :

1. JUDULJudul “Form Penilaian Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan Tahun ..../....”

2. NOMOR URUT PENILAIANartinya menunjukkan nomor urut proposal tersebut di nilaioleh tim penilai.

3. IDENTITAS KEGIATAN

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

29

Identitas kegiatan dalam proposal meliputi :a. Judul atau tema proposal kegiatan yang dimaksud.b.Nama Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai Dinas yangbertanggungjawab langsung terhadap usulan kegiatan yangdiajukan daerah.

c.Nama kawasan/cluster berisi namaKabupaten/Kota/Kecamatan yang menjadi kawasan/clusterpengembangan komoditi unggulan perkebunan.

d.Nama komoditi/kegiatan unggulan berisi nama komoditasunggulan perkebunan atau nama kegiatanprioritas/unggulan yang dibina oleh Ditjen Perkebunan.

e.Penanggungjawab kegiatan adalahperseorangan/badan/lembaga/kelompok tani/perwakilansuatu organisasi yang bertanggungjawab langsungterhadap pelaksanaan usulan kegiatan pembangunanperkebunan.

f.Lokasi kegiatan berisi tempat atau lokasi dimanapelaksanaan usulan kegiatan tersebut dilaksanakanseperti nama Desa atau Kecamatan atau nama lokasilingkup terkecil lainnya.

g.Jadwal pelaksanaan kegiatan berisi rentang waktu yangakan dilaksanakan suatu usulan kegiatan dari awalsampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan (tanggal,bulan dan tahun pelaksanaan kegiatan).

h.Dana kegiatan berisi jumlah anggaran yang diperlukanuntuk pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari danaAPBN seperti yang di usulkan.

4. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN Berisi :a.Beberapa kriteria penilaian yang dipersyaratkanterhadap kelayakan diterima atau tidaknya suatu usulankegiatan (terdapat 9 kriteria penilaian proposal).

b.Indikator penilaian yang berisi ada atau tidaknyaindikator yang mencerminkan apakah suatu proposal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

30

usulan kegiatan sudah sesuai dengan kriteria penilaianproposal atau belum.

c.Bobot penilaian berisi nilai minimal dan maksimal yangdiberikan dari beberapa indikator penilaian proposalusulan kegiatan (hanya bernilai 0; 0,5; 1; 1,5 dan 2).

d.Nilai yang diberikan adalah nilai yang harus diberikanterhadap proposal kegiatan berdasarkan beberapaindikator penilaian yang dipersyaratkan. Nilai yangdiberikan adalah bersifat objektif artinya sudah sesuaidengan range dari nilai minimal dan maksimal yangdiberikan pada masing-masing indikator penilaian.

e.Keterangan berisi hal-hal yang perlu disampaikanterkait kriteria dan indikator penilaian serta dapatjuga berisi beberapa keterangan mengenai nilai yangdiberikan pada proposal tersebut.

f.Total nilai adalah jumlah nilai yang didapatkan dariproposal tersebut sesuai dengan range nilai yang dapatdi katakan proposal ini diterima antara nilai 8-10.

5. HASIL PENILAIANBerisi :a.Pernyataan apakah proposal usulan kegiatan pembangunanperkebunan tersebut dapat DITERIMA atau DITOLAK untukdi danai APBN berdasarkan hasil penilaian atau daritotal nilai yang didapatkan.

b.Total nilai yang didapat dari proposal tersebut sesuaidengan range penilaian diterima atau range penilaianditolak.

6. ALASAN PENERIMAAN/PENOLAKANBerisi :a.Beberapa pointer dari indikator penilaian proposal yangdapat diterima artinya pada tahap alasan penerimaan ini(jika proposal diterima), tim penilai hanya melingkaripointer indikator penilaian yang menunjukkan proposalitu dapat diterima.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

31

b.Beberapa pointer dari indikator penilaian proposal yangditolak artinya pada tahap alasan penolakan ini (jikaproposal ditolak), tim penilai hanya melingkari pointerindikator penilaian yang menunjukkan proposal ituditolak.

7. CATATAN PENILAICatatan penilai dapat berupa saran, kritik, kesimpulan danhal-hal lain yang perlu di sampaikan terkait penilaianproposal.8. KETERANGANKeterangan berisi beberapa panduan di dalam mengisi setiapitem penilaian proposal.9. TEMPAT, TANGGAL, BULAN, TAHUN10. NAMA PENILAI, TANDA TANGAN DAN NIP

BAB V

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

32

PEDOMAN PENELAAHAN PROPOSAL

5.1.Tujuan Penelaahan Proposal

Pada dasarnya tujuan penelaahan proposal adalah :1. Untuk membuktikan kelayakan dari suatu proposal diajukan.2. Sebagai sarana evaluasi dan pelaporan (rekapitulasi

pelaporan) dari suatu proposal setelah dilakukanpenilaian.

3. Sebagai tindak lanjut dari proses penilaian proposal yangmenggambarkan hasil dan kelayakan proposal yang telahditerima untuk didanai APBN.

4. Menunjukkan kesimpulan dan substansi penting darikriteria penilaian proposal yang akan menggambarkankelayakan proposal.

5. Meningkatkan pengorganisasian dari gambaran fakta dandata dalam proposal sehingga dapat diketahui secara jelasdan sistematik tujuan pengajuan proposal beserta isikegiatan yang akan mencerminkan kelayakan penilaianproposal.

5.2.Kompilasi dan Verifikasi Penelaahan Proposal

Proposal yang diajukan oleh Dinas yang menangani Perkebunanbaik di Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan penilaian,kompilasi, verifikasi dan selanjutnya ditelaah secarasistematis oleh Direktorat Jenderal Perkebunan berdasarkankriteria penilaan dan penelaahan proposal. Penelaahanproposal oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dilakukandengan koordinasi dari beberapa unit kerja lingkupDirektorat Jenderal Perkebunan seperti bagian perencanaandan tim perencanaan Direktorat teknis lingkup Ditjen.Perkebunan.Hasil verifikasi dan penelaahan proposal selanjutnya akan dikompilasi menurut kawasan/cluster pengembangan komoditas

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

33

perkebunan di tiap Provinsi/Kabupaten/Kota dan di susunmenurut komoditas unggulan nasional yang dibina DirektoratJenderal Perkebunan melalui APBN. Hasil penyusunan dankompilasi ini digunakan sebagai pelaporan dan evaluasi darikegiatan pembangunan perkebunan serta digunakan sebagaibahan penilaian kinerja kegiatan per satker yang dibiayaiAPBN ditahun-tahun berikutnya. Kegiatan penelaahan proposalini dikhususkan untuk proposal yang telah dinilai dandinyatakan kelayakannya untuk didanai oleh sumber pendanaanAPBN.

5.3.Kriteria Penelaahan Proposal

Tata cara penelaahan proposal dilakukan secara bertingkatsesuai dengan kepentingan penelaahan yaitu untuk kepentingankelengkapan administrasi dan kepentingan substansi. Prosespenelaahan proposal merupakan proses pembahasan daripenilaian proposal yang berarti tahapan lanjutan dalampenentuan kelayakan proposal sesuai kriteria-kriteriatertentu. Kriteria penelaahan proposal diantaranya adalah :1. Kesesuaian administratif

Artinya penelaahan proposal harus dilengkapi denganlegalitas dukumen proposal dari Dinas terkait diProvinsi/Kabupaten/Kota, surat pengantar pengajuanproposal dari penanggung jawab kegiatan, kesesuaian kodesurat dan lokasi satker ataupun kelengkapan lain yangmendukung dokumen administratif dan instrumen proposallainnya sebagai informasi administratif.

2. Kesesuaian substantifKesesuaian substantif maksudnya bahwa dalam penelaahanproposal harus melihat kesesuaian klasifikasi fungsiorganisasi dan ekonomi, kesesuaian pengalokasian anggaranberdasarkan skala prioritas, kesesuaian komponen inputdari suatu output kegiatan, relevansi komponen inputdengan output yang berkaitan dengan volume dan kualitas

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

34

output yang dihasilkan dan kesesuaian rincian anggrandengan output kegiatan.

3. Sistematis dan mengikuti konsep.Sistematis artinya penelaahan proposal harus dilakukanmenurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampaikompleks hingga tercapai tujuan dan maksud pengajuanproposal secara efektif dan efesien. Mengikuti konsepberarti proposal yang telah dinilai kelayakannya harusmemenuhi konsep/kriteria penilaian proposal dan prinsip-prinsip lain dalam penelaahan proposal.

4. Kesesuaian dengan kriteria penilaian proposalArtinya dalam menelaah proposal harus memperhatikanapakah proposal tersebut sudah memenuhi kriteriapenilaian proposal yang menentukan kelayakannya sepertiKeterpaduan Pusat dan Daerah (Fokus Renstra), KomitmenDaerah, Kinerja/Prestasi, Kontribusi Daerah, NomenklaturDinas, Calon Penerima Manfaat, Indikator Keberhasilan,Kelengkapan Data Pendukung dan Dukungan Sumber Daya.

5. Orginalitas ProposalArtinya dalam menelaah suatu proposal harus mengedepankanorginalitas atau sumber asli proposal tersebut tanpamerubah substansi penting dalam menelaah proposal sepertikesesuaian tujuan, arah dan sasaran pengajuan proposal,kesesuaian metodologi penyampaian proposal baik ketepatanmetode, cakupan masalah, metode analisis kegiatan,kelayakan SDM, waktu pelaksanaan kegiatan, ketersediaansarana/prasarana maupun sumber dan jumlah pendanaan dalamproposal tersebut.

6. Kesesuaian rincian anggaranArtinya dalam menelaah proposal harus melihat danmencantumkan rincian anggaran kegiatan yang meliputi namakegiatan/sub kegiatan, volume kegiatan, harga satuan,jumlah biaya per kegiatan dan total dana/anggaran.

7. Kesesuaian permasalahan dan tindak lanjut

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

35

Artinya dalam menelaah proposal harus dapat merangkum apasaja permasalahan yang terdapat di dalam pengajuanproposal kegiatan dan disertai tindak lanjut/saran/solusiyang mungkin dapat disampaikan.

8. Cakupan sistematika penulisan proposalArtinya dalam menelaah proposal hendaknya disertaiinformasi-informasi terhadap sistematika penulisanproposal terutama pada bagian Latar Belakang meliputijudul/tema kegiatan, nama pengusul kegiatan, deskripsilokasi, profil lembaga/KT, indikator dan tolak ukurkinerja keberhasilan, jadwal kegiatan, rincian anggaran,pelaksanaan kegiatan, sasaran dan kontribusipengembangan, kelayakan teknis dan pengembangankawasan/cluster komoditas perkebunan serta hal-hal lainmenyangkut pengajuan proposal.

5.4.Outline Penelaahan Proposal

Berikut ini disampaikan outline dalam menelaah proposal kegiatan yang diajukan setelah dilakukan penilaian terhadap proposal tersebut :

a. JUDUL : Penelaahan Proposal Kegiatan.b. PENGUSUL KEGIATAN , berisi :

- Nama Dinas yang mengajukan proposal kegiatanpembangunan perkebunan.

- Tema/judul proposal kegiatan pembangunan perkebunan.- Lokasi/cluster pelaksanaan kegiatan.- Jumlah dana/anggaran pelaksanaan kegiatan.- Nama komoditas/kegiatan unggulan perkebunan.- Jadwal pelaksanaan kegiatan.- Nomor surat rekomendasi/keterangan/usulan proposal

kegiatan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

36

c. LATAR BELAKANG PENGUSULAN KEGIATAN , berisi :- Informasi-informasi singkat meliputi tujuan, maksud,

sasaran dan ruang lingkup pengajuan proposal, deskripsilokasi, profil lembaga/KT, indikator dan tolak ukurkinerja keberhasilan, jadwal kegiatan, pelaksanaankegiatan, sasaran dan kontribusi pengembangan,kelayakan teknis dan pengembangan kawasan/clusterkomoditas perkebunan serta hal-hal lain menyangkutpengajuan proposal.

- Informasi lain yang mendukung pengajuan proposalkegiatan, bisa berupa kesiapan, kebutuhan dan potensidaerah terhadap tujuan dan prioritas nasional yangmendukung pengembangan kawasan/cluster berbasiskomoditas perkebunan dan mendukung komoditas perkebunanunggulan nasional.

d. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN berisi indikator kinerjakeberhasilan proposal kegiatan yang meliputi input,output, impact, outcome dan benefit.

e. RINCIAN KEGIATAN/SUB KEGIATAN DAN RINCIAN ANGGARAN ,berisi :

- Rincian kegiatan dan anggaran dalam bentuk tabel dengantotal anggaran yang dibutuhkan.

- Rincian volume kegiatan, harga satuan kegiatan danjumlah harga per kebiatan dalam bentuk tabel.

- Jika ada disertai rincian kontribusi anggaran selainAPBN (APBD atau swadaya masyarakat).

f. PENELAAHAN PROPOSAL , berisi :- Pembahasan tentang kriteria penilaian proposal seperti

Keterpaduan Pusat dan Daerah (Fokus Renstra), KomitmenDaerah (disebutkan sumber pembiayaan lain jika ada),Kinerja/Prestasi (disebutkan juga persentase penyerapanfisik dan anggaran kegiatan di tahun sebelumnya),Kontribusi Daerah terhadap pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas unggulan perkebunan, Nomenklatur

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

37

Dinas, Calon Penerima Manfaat (disebutkan juga namaKT/lembaga penerima dana APBN tersebut), IndikatorKeberhasilan, Kelengkapan Data Pendukung (apa sajadisebutkan jika ada), Dukungan Sumber Daya (apa sajadisebutkan jika ada seperti sarana/prasarana pendukung,teknologi terapan pendukung, nama dan jumlah SDM/tenagaahli, potensi daerah lain dan dukungan fisik lainnya)dan prosentase peluang keberhasilan kegiatan (disertaijustifikasi peluang keberhasilan).

- Pembahasan tersebut disertai justifikasi apakahproposal kegiatan sudah terdapat kriteria penilaianproposal atau belum.

g. HASIL PENELAAHAN , berisi :- Kesimpulan yang diambil dari kriteria penilaian

proposal yaitu apakah kegiatan tersebut sudah layakdimasukkan ke kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunanuntuk dibiayai dari APBN.

- Berisi justifikasi tentang kenapa alokasi pendanaanAPBN dirasa cocok untuk DinasProvinsi/Kabupaten/Kota/Satker dalam mendukungkomoditas unggulan nasional, pengembangankawasan/cluster berbasis komoditas perkebunan dan dalamhal peningkatan kesejahteraan masyarakat.

- Penyampaian hal-hal yang dirasa kurang dari pengajuanproposal misalnya kelengkapan proposal secaraadministratif dan substantif sebagai evaluasi terhadapproposal kegiatan di tahun berikutnya.

- Penyampaian permasalahan yang didapat dalam pelaksanaankegiatan.

- Penyampaian saran terhadap pengembangan usulan kegiatandari penelaah proposal kegiatan.

h. TEMPAT, TANGGAL, BULAN DAN TAHUN (sudah jelas)i. NAMA PENELAAH, TANDA TANGAN DAN NIP (sudah jelas)

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

38

5.5.Penelaahan Proposal Berdasarkan Kriteria Penilaian Proposal

Substansi penting dalam menelaah suatu proposal adalahdengan melihat apakah proposal yang telah diajukan dandinilai kelayakannya sudah sesuai dan sudah memenuhikriteria penilaian proposal atau memang belum memenuhikriteria tersebut. Pada dasarnya penelaahan proposal hanyaberfungsi sebagai sarana evaluasi dan pelaporan mengenaikelayakan suatu proposal dan tidak menentukan proposal ituditerima atau tidak. Penelaahan proposal merupakan hasilkompilasi, simpulan dan rekapitulasi dari beberapa substansipenting dalam proposal yang diajukan terutama substansikriteria penilaian. Dalam menelaah proposal, kriteriapenilaian adalah hal paling penting yang menunjukkan apakahsuatu proposal yang diajukan dan yang dinilai sudah memenuhikriteria tersebut atau belum. Dalam menelaah proposal lebihmengkhususkan terhadap proposal yang sudah dinilai dan diterima/dinyatakan kelayakannya untuk didanai APBN.Berikut ini adalah uraian singkat mengenai penelaahanproposal yang dilihat berdasarkan ada atau tidaknya kriteriapenilaian dalam proposal tersebut.

1. Dalam menelaah proposal harus melihat ada atau tidaknyarelevansi proposal yang diajukan terhadap kegiatan pusatartinya apakah pengajuan proposal kegiatan pembangunanperkebunan sudah sesuai dengan Rencana StrategisDirektorat Jenderal Perkebunan (Renstra Ditjenbun 2010-2014), apakah sudah sesuai dengan arah dan kebijakanpembangunan perkebunan atau tidak dan apakah sudah sesuaidengan visi dan misi Direktorat Jenderal Perkebunan didalam pengembangan kegiatan perkebunan. Hal ini berkaitandengan kriteria keterpaduan Pusat-Daerah (fokus Renstra).

2. Dalam menelaah proposal harus melihat ada atau tidaknyahasil evaluasi kinerja kegiatan tahun sebelumnya(anggaran berbasis kinerja) dari pengajuan proposaltersebut serta memperhatikan ketaatan penyampaian laporankegiatan dan laporan penyerapan fisik/keuangan per

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

39

triwulan dari kegiatan sebelumnya dimana hal iniberkaitan dengan kriteria kinerja/prestasi.

3. Dalam menelaah proposal harus melihat apakah proposaltersebut memiliki syarat kelayakan, kebutuhan dankesiapan terhadap kontribusi daerah di dalam pengembangankawasan/cluster berbasis komoditas unggulan perkebunansecara nasional atau tidak menunjukkan syarat tersebut.Kriteria ini juga dengan melihat apakah ada potensidaerah seperti komoditas unggulan dan agroekosistem lainterhadap peningkatan produksi, produktivitas dan luasareal dalam pengembangan kegiatan pembangunan perkebunanuntuk semua komoditas unggulan nasional yang dicanangkantiap tahun. Semua hal ini berkaitan dengan kriteriakontribusi daerah terhadap pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas unggulan perkebunan.

4. Dalam menelaah proposal harus melihat apakah adakejelasan sasaran/calon penerima manfaat/bantuan daripengajuan proposal tersebut. Penelaahan proposal harusmelihat ada atau tidaknya calon penerima dana APBN yangberupa kelompok tani/lembaga lainya atas dasarrekomendasi dari Dinas yang menangani perkebunan diProvinsi/Kabupaten/Kota. Hal ini berkaitan dengankriteria kejelasan sasaran/calon penerima manfaat.

5. Dalam menelaah proposal harus melihat ada atau tidaknyaindikator kinerja keberhasilan dari suatu usulan kegiatanpembangunan perkebunan yang meliputi input, output, outcome,benefit dan impact. Indikator keberhasilan ini akandigunakan sebagai alat ukur/evaluasi keberhasilankegiatan dan indikator ini harus bisa dan mudah diukurserta bersifat kuantitatif. Hal ini berkaitan dengankriteria indikator keberhasilan.

6. Dalam menelaah proposal harus melihat ada atau tidaknyasumber pembiayaan lain yang diajukan proposal selain danadari APBN seperti pembiayaan dari APBD dan swadayamasyarakat atau investasi lain. Dengan adanya sumberpembiayaan lain dapat diartikan bahwa daerah dalam

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

40

mengajukan proposal sangat memperhatikan keterpaduansumber pembiayaan yang menunjukkan keseriusan daerahuntuk tidak sepenuhnya bergantung kepada dana pemerintahmelalui APBN, hal ini juga berarti daerah memilikiperencanaan anggaran dan kegiatan yang jelas,terstruktur, sistematis dan terorganisir dalam membiayaikegiatan pembangunan perkebunan. Hal ini berkaitan dengankriteria komitmen daerah.

7. Dalam menelaah proposal harus melihat apakah adanomenklatur yang berbunyi “perkebunan” pada Dinas yangmenangani perkebunan di Provinsi/Kabupaten/Kota. Namanomenklatur ini membuktikan keseriusan daerah dalampartisipasinya untuk mengembangkan kegiatan pembangunanperkebunan. Hal ini berkaitan dengan kriteria nomenklaturdinas.

8. Dalam menelaah proposal harus melihat ada atau tidaknyakelengkapan data pendukung dalam pengajuan proposalseperti kelengkapan data dan informasi pada sistematikaoutline penulisan proposal sampai dengan pada lampiran(SK Gubernur/walikota, SK pengusulan kegiatan, SKpengesahan dan lembaran pengesahan lainnya, gambarpendukung dan data pendukung lain. Pada dasarnyakelengkapan data pendukung dalam pengajuan proposal akanmenentukan kesempurnaan pengajuan proposal, hal iniberarti adanya keseriusan perencanaan dari pengusulkegiatan terhadap pengembangan kegiatan pembangunanperkebunan. Hal ini berkaitan dengan kriteria kelengkapandata pendukung.

9. Dalam menelaah proposal harus melihat ada atau tidaknyadukungan lain di daerah dalam hal ketersediaan sumberdaya pendukung pengusulan kegiatan. Ketersediaan sumberdaya pendukung berkaitan dengan adanya SDM utama ataupendukung yang mengusulkan kegiatan, profillembaga/kelompok, sarana prasarana pendukung danteknologi terapan dalam pengembangan usulan kegiatan. Halini berkaitan dengan kriteria dukungan ketersediaansumber daya.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

41

5.6.Form Penelaahan Proposal

Untuk memudahkan penelaahan proposal yang dilakukan olehbeberapa unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Perkebunanseperti bagian perencanaan dan tim perencanaan Direktoratteknis lingkup Ditjen. Perkebunan, maka pada waktumengajukan proposal kegiatan pembangunan perkebunan,pengusul kegiatan di daerah sesuai rekomendasi DinasPerkebunan terkait di Provinsi/Kabupaten/Kota harus mengisiFORM PENELAAHAN PROPOSAL. Form penelaahan proposal bertujuanagar dapat memudahkan Direktorat Jenderal Perkebunan dalammembuat laporan penelaahan proposal sehingga kelayakanproposal dapat digambarkan secara sistematis, tepat, jelasdan terorganisir.

Form penelaahan proposal terdiri dari (contoh FormPenelaahan Proposal terlampir) :A. JUDUL : Form Penelaahan Proposal Kegiatan Pembangunan

Perkebunan.B. NOMOR TELAAH PROPOSAL : Nomor urut proposal yang di

telaah.

C. DATA UMUMBerisi :1. Nama dinas Provinsi/Kabupaten/Kota/Satker

Mandiri/Satker TP yang mengusulkan kegiatan.2. Nama kawasan/cluster pengembangan berbasis komoditas

perkebunan.3. Judul/tema proposal kegiatan.4. Nama komoditi/kegiatan unggulan perkebunan.5. Lokasi pelaksanaan kegiatan.6. Jadwal pelaksanaan kegiatan (awal s/d akhir).7. Penanggungjawab kegiatan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

42

8. Dana yang dibutuhkan.9. Nomor surat rekomendasi/surat usulan proposal

kegiatan.D. DATA SUBSTANTIF

Berisi :1. Fokus renstra Ditjen Perkebunan 2010-2014 a) Ya

b) Tidak2. Sesuai pengembangan kawasan/cluster a) Ya

b) Tidak3. Kejelasan calon penerima manfaat a) Ya

b) Tidak4. Kinerja/prestasi di tahun sebelumnya a) Ya

b) Tidak5. Indikator kinerja keberhasilan a) Ya

b) Tidak6. Nomenklatur dinas “Perkebunan” a) Ya

b) Tidak7. Komitmen daerah dari sumber dana lain a) Ya

b) Tidak8. Dukungan ketersediaan sumber daya a) Ya

b) Tidak9. Kelengkapan data pendukung a) Ya

b) Tidak10. % peluang/target keberhasilan kegiatan (Probability of

Success) yang berisi persentase peluang kegiatan yangdiajukan memiliki keberhasilan penyerapan fisik dananggaran dengan melihat kinerja di tahun sebelumnya.

E. PERMASALAHANBerisi beberapa permasalahan yang mungkin akan timbul dalampelaksanaan kegiatan atau yang sudah timbul pada saatpelaksanaan kegiatan di tahun-tahun sebelumnya.F. SARAN

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

43

Berisi saran yang perlu direkomendasikan untuk keberhasilankegiatan pembangunan perkebunan yang akan dilaksanakan.G. TANGGAL, BULAN, TAHUN H. NAMA PENELAAH, TANDA TANGAN DAN NIP

5.7.Hasil Penelaahan Proposal

Setelah dilakukan penelaahan proposal berdasarkan kriteriapenilaian proposal seperti disampaikan pada bagiansebelumnya, langkah selanjutnya dan terakhir adalahmenyimpulkan hasil penelaahan proposal berdasarkan penilaiankelayakan proposal. Penyampaian simpulan hasil penelaahanproposal berarti proposal yang diajukan daerah sudah dinilaiberdasarkan kriteria penilaian proposal dan disimpulkankelayakannya apakah proposal tersebut berhak mendapatkandana dari APBN atau tidak setelah dilakukan penelaahanproposal.

Pada bagian simpulan hasil penelahaan proposal terdiridari :1. Simpulan hasil penelaahan berdasarkan beberapa kriteria

penilaian proposal yang berarti ada atau tidaknyabeberapa kriteria penilaian proposal tersebut.

2. Penyataan dari hasil simpulan beberapa kriteria penilaianproposal, apakah proposal tersebut dimungkinkan masukkedalam usulan prioritas kegiatan Direktorat JenderalPerkebunan dan apakah dapat dialokasikan pendanaannyaoleh APBN.

3. Justifikasi dari penyataan tersebut yang mendukungpengembangan kawasan/cluster berbasis komoditas unggulanperkebunan secara nasional dan yang menjadi fokuskegiatan pembangunan perkebunan (sesuai Renstra Ditjenbun2010-2014).

4. % peluang/target keberhasilan kegiatan (Probability of Success)yang berisi persentase peluang kegiatan yang diajukan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

44

memiliki keberhasilan penyerapan fisik dan anggarandengan melihat kinerja di tahun sebelumnya.

5. Berisi permasalahan yang mungkin ditemui selamapelaksanaan kegiatan dan saran yang mungkin direkomendasikan agar pelaksanaan kegiatan dapat berhasildengan baik.

6. Penjelasan lain yang menyatakan hal-hal yang perludisampaikan pada bagian ini seperti ada atau tidaknyakelengkapan data pendukung dan informasi lain padaproposal ini yang mendukung pengusulan kegiatan.

Adapun contoh simpulan hasil penelaahan proposal adalahsebagai berikut :

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

45

Pengembangan Areal Perkebunan Rakyat melalui Komoditi Kelapa seluas 200 Ha di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi

Papua Barat

Hasil Penelaahan :

Mencermati hasil penelaahan proposal dari beberapa kriteria penilaian seperti :

Adanya keterpaduan Pusat-Daerah yaitu fokus terhadap Renstra dalam pengembangan tanaman Kelapa.

Adanya kontribusi terhadap pengembangan kawasan/cluster berbasis komoditas perkebunan.

Adanya kejelasan calon penerima manfaat yaitu Kelompok Tani Kabupaten Raja Ampat.

Adanya indikator keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan seperti output dan outcome.

Adanya nomenklatur Dinas Perkebunan di Kabupaten Raja Ampat.

dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan areal perkebunan rakyat melalui komoditi Kelapa di Kabupaten Raja Ampat adalah LAYAK dan dimungkinkan masuk ke dalam usulan prioritas kegiatan Ditjen Perkebunan untuk tahun mendatang dikarenakan Kabupaten Raja Ampat merupakan kawasan/cluster/sentra pengembangan komoditi Kelapa yang ditetapkan pemerintah melalui kebijakan Ditjen Perkebunan, hal lain yang mendukung bahwa komoditas Kelapa merupakan komoditi unggulan perkebunan secara nasional dan menjadi fokus kegiatan pembangunan perkebunan yang ditetapkan oleh Ditjen Perkebunan dalam Renstra Ditjenbun 2010-2014. Adapun % peluang/target keberhasilan kegiatan (Probability of Success) dari kegiatan pengembangan tanaman kelapa di Kabupaten Raja Ampat pada akhir tahun adalah 100% penyerapan fisik dan anggaran. Masih terdapat permasalahan yang ditemui dari pelaksanaan kegiatan di tahun sebelumnya yaitu terkendala transportasi dan jarak tempuh yang jauh sehingga nilai cost kegiatan akan tinggi. Proposal ini masih diperlukan kelengkapan data pendukung lain seperti kinerja kegiatan tahun sebelumnya dan beberapa profil komoditi di kawasan pengembangan Kabupaten Raja Ampat beserta lokasi pengembangannya.

Saran : Koordinasi yang lebih intens dengan Dinas Perkebunan tingkat Provinsi.

BAB VIURAIAN KEGIATAN DAN TATA URUTAN

PENGAJUAN PROPOSAL

6.1.Uraian Kegiatan Pengajuan Proposal

Pada Bab ini akan dibahas secara singkat dan jelas mengenaiuraian kegiatan dalam rangka pengajuan usulan proposalkegiatan pembangunan perkebunan oleh daerah melalui DinasProvinsi/Kabupaten/Kota yang menangani perencanaanpengembangan kawasan/cluster berbasis komoditas unggulannasional perkebunan. Adapun prosedur dan jadwal pengusulanproposal telah dibahas sebelumnya pada Bab MekanismePengajuan Proposal tetapi pada Bab ini akan dibahas lebih

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

46

Pengembangan Areal Perkebunan Rakyat melalui Komoditi Kelapa seluas 200 Ha di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi

Papua Barat

Hasil Penelaahan :

Mencermati hasil penelaahan proposal dari beberapa kriteria penilaian seperti :

Adanya keterpaduan Pusat-Daerah yaitu fokus terhadap Renstra dalam pengembangan tanaman Kelapa.

Adanya kontribusi terhadap pengembangan kawasan/cluster berbasis komoditas perkebunan.

Adanya kejelasan calon penerima manfaat yaitu Kelompok Tani Kabupaten Raja Ampat.

Adanya indikator keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan seperti output dan outcome.

Adanya nomenklatur Dinas Perkebunan di Kabupaten Raja Ampat.

dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan areal perkebunan rakyat melalui komoditi Kelapa di Kabupaten Raja Ampat adalah LAYAK dan dimungkinkan masuk ke dalam usulan prioritas kegiatan Ditjen Perkebunan untuk tahun mendatang dikarenakan Kabupaten Raja Ampat merupakan kawasan/cluster/sentra pengembangan komoditi Kelapa yang ditetapkan pemerintah melalui kebijakan Ditjen Perkebunan, hal lain yang mendukung bahwa komoditas Kelapa merupakan komoditi unggulan perkebunan secara nasional dan menjadi fokus kegiatan pembangunan perkebunan yang ditetapkan oleh Ditjen Perkebunan dalam Renstra Ditjenbun 2010-2014. Adapun % peluang/target keberhasilan kegiatan (Probability of Success) dari kegiatan pengembangan tanaman kelapa di Kabupaten Raja Ampat pada akhir tahun adalah 100% penyerapan fisik dan anggaran. Masih terdapat permasalahan yang ditemui dari pelaksanaan kegiatan di tahun sebelumnya yaitu terkendala transportasi dan jarak tempuh yang jauh sehingga nilai cost kegiatan akan tinggi. Proposal ini masih diperlukan kelengkapan data pendukung lain seperti kinerja kegiatan tahun sebelumnya dan beberapa profil komoditi di kawasan pengembangan Kabupaten Raja Ampat beserta lokasi pengembangannya.

Saran : Koordinasi yang lebih intens dengan Dinas Perkebunan tingkat Provinsi.

singkat, jelas dan komprehensif mengenai beberapa tahap danuraian kegiatan dalam rangka pengajuan proposal agar daerahdalam mengajukan usulan proposal mendapat informasi yanglebih jelas mengenai pengajuan usulan proposal hinggamendapatkan penilaian dan kelayakan apakah usulan proposaltersebut dapat diterima dan didanai oleh APBN DirektoratJenderal Perkebunan.Uraian kegiatan dalam rangka pengajuan usulan proposalkegiatan pembangunan perkebunan oleh daerah antara lain :1. Adanya sosialisasi dan penyebarluasan Pedoman Perencanaan

Program dan Kegiatan Pembangunan Perkebunan sertadirencanakan dilakukan bersamaan dengan penyerahan POK(Petunjuk Operasional Kegiatan) dan sosialisasi pedomanpelaksanaan/teknis kegiatan Direktorat JenderalPerkebunan yang dilakukan oleh Eselon 2, Eselon 3, Eselon4 dan tim perencanaan lingkup Direktorat JenderalPerkebunan. Dalam hal ini daerah melalui Dinas yangmenangani bidang perkebunan di Provinsi/Kabupaten/Kotamemiliki kewajiban didalam mempelajari PedomanPerencanaan tersebut khususnya dalam hal mekanisme danpersyaratan didalam pengajuan proposal yang nanti akandibahas pada pertemuan Musrenbangtan tingkatKabupaten/Kota dan Provinsi.

2. Penyampaian dan penyebarluasan Pedoman PerencanaanProgram oleh Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kotakepada daerah dalam hal ini secara khususdisosialisasikan kepada kelompok tani yang berada diKecamatan atau Desa yang ingin mengajukan proposalsehingga para kelompok tani didaerah dapat mengetahuiproses, mekanisme dan persyaratan dalam membuat proposalkegiatan pembangunan perkebunan.

3. Setelah kelompok tani di daerah membuat usulan proposal,maka usulan proposal ini dilakukan kompilasi oleh Dinasyang menangani Perkebunan di tingkat Kabupaten/Kota untukselanjutnya akan dibahas dalam forum pertemuanMusrenbangtan tingkat Kabupaten/Kota untuk menentukanusulan proposal mana yang layak diajukan berdasarkan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

47

skala prioritas tingkat Kabupaten dan kebijakan DitjenPerkebunan seperti kebijakan pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas unggulan perkebunan.

4. Dari hasil forum pertemuan Musrebangtan tingkatKabupaten/Kota maka usulan proposal yang sudahdikompilasi tersebut akan dikompilasi kembali ditingkatProvinsi melalui Dinas yang menangani Perkebunan tingkatProvinsi dan kemudian akan dibahas kembali melalui forumpertemuan Musrenbangtan tingkat Provinsi. Pada tingkatini, usulan proposal dari beberapa Kabupaten/Kota dalam 1Provinsi dilakukan penilaian kelayakan berdasarkan skalaprioritas tingkat Provinsi dan kebijakan DitjenPerkebunan seperti kebijakan pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas unggulan perkebunan.

5. Hasil dari Musrenbangtan tingkat Provinsi ini, makaseluruh usulan proposal yang telah layak di tingkatProvinsi akan diajukan ke pusat dalam hal ini melaluiDirektorat Jenderal Perkebunan untuk dilakukan kompilasidan penilaian kelayakan berdasarkan skala prioritastingkat Pusat dan kebijakan Ditjen Perkebunan sepertikebijakan pengembangan kawasan/cluster berbasis komoditasunggulan perkebunan.

6. Selanjutnya, dari hasil kompilasi dan penilaian kelayakanusulan proposal oleh Ditjen Perkebunan melalui timperencanaan lingkup Ditjen Perkebunan maka semua usulanproposal daerah akan dibahas kembali di tingkat nasionalmelalui Musrenbangtannas untuk menentukan alokasianggaran APBN yang akan diberikan dari tiap usulanproposal daerah berdasarkan ketersediaan APBN, penilaiankelayakan proposal dan kebijakan lain Ditjen Perkebunanseperti kebijakan pengembangan kawasan/cluster berbasiskomoditas unggulan perkebunan. Dalam hal ini, penentuanusulan proposal kegiatan pembangunan perkebunan yang akandidanai oleh APBN harus juga melihat kebijakan dari DPR,Presiden, Bappenas, Kementerian Keuangan dan Eselon 1lain tingkat Kementerian Pertanian serta non KementerianPertanian.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

48

6.2.Tata Urutan Pengajuan Proposal

Adapun tata urutan dalam mengajukan proposal antara lain sebagai berikut :1. Setelah usulan proposal diajukan oleh kelompok tani/KT

dan disampaikan kepada Dinas Kabupaten/Kota untukdilakukan pembahasan pada forum Musrenbangtan tingkatKabupaten/Kota. Hasil dari Musrenbangtan tingkatKabupaten/Kota akan dibahas kembali pada tingkatMusrenbangtan tingkat Provinsi oleh Dinas PerkebunanProvinsi.

2. Dinas Perkebunan Provinsi selain melakukan kompilasi dariusulan proposal dari beberapa Kabupaten/Kota, jugamelakukan input usulan proposal melalui SIAP-KPP setelahdisetujui dalam forum Musrenbangtan tingkat Provinsi.Dalam meng-input berbagai usulan proposal kegiatanpembangunan perkebunan harus melihat beberapa syaratantara lain :- Apakah usulan proposal tersebut sudah sesuai dengan

sistematika outline penulisan proposal.- Apakah kegiatan yang ada di usulan proposal tersebut

sudah mengacu pada pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas unggulan perkebunan.

- Apakah kegiatan yang ada di usulan proposal sudahmemperhatikan kegiatan yang dibatasi dan kegiatan yangdilarang dalam pendanaan APBN.

- Apakah usulah proposal tersebut sudah mengikutikriteria penilaian proposal.

- Apakah usulan proposal tersebut sudah mengikuti rambu-rambu dalam penyajian proposal.

3. Tata urutan selanjutnya adalah dilakukan oleh DirektoratJenderal Perkebunan melalui tim perencanaan yaitu :a. Melakukan kompilasi terhadap beberapa usulan proposal

dari hasil Musrenbantan tingkat Provinsi untuk kemudiandi bahas lebih lanjut di forum Musrenbangtannas untuk

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

49

menentukan alokasi anggaran APBN terhadap usulanproposal yang disetujui. Pada tahap ini juga dilakukandengan melihat kebijakan pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas unggulan perkebunan, ketersediaananggaran APBN, kriteria penilaian proposal dankelengkapan pengajuan proposal seperti yang terdapatpada rambu-rambu pengajuan proposal.

b. Melakukan penilaian terhadap usulan proposal daerahdengan mengisi form penilaian proposal sesuai denganstandarisasi penilaian dan sistem bobot penilaianmasing-masing kriteria penilaian proposal. Pengisianform penilaian ini dilakukan oleh tim perencanaanlingkup Direktorat Jenderal Perkebunan. Pengisian formpenilaian proposal yaitu dengan menilai proposaltersebut dari berbagai kriteria penilaian proposalserta total nilai penilaiannya, kemudian menentukanhasil penilaian apakah proposal tersebut layak diterimauntuk didanai oleh APBN Direktorat Jenderal Perkebunan.

c. Proposal yang sudah dinilai maka akan dilakukan inputpenilaian proposal pada SIAP-KPP dengan mengisibeberapa item penilaian sampai dengan mencantumkanhasil penilaian terhadap kelayakan penerimaaan proposalselanjutnya form penilaian proposal di upload padadatabase SIAP-KPP sebagai bahan evaluasi dan bank data.

d. Setelah semua usulan proposal dinilai dan dinyatakankelayakannya untuk di danai oleh APBN, maka langkahselanjutnya adalah mengisi form penelaahan proposaloleh tim penelaah yang berasal dari tim perencanaanlingkup Direktorat Jenderal Perkebunan. Form ini diisiberdasarkan data umum dan data substantif yang terdapatdalam usulan proposal serta harus disesuaikan dengankriteria penelaahan dan penilaian proposal. Form inijuga harus di upload ke dalam data base SIAP-KPPsebagai bank data.

e. Langkah selanjutnya adalah membuat pencatatan telaahproposal berdasarkan outline penelaahan proposal dansebagai bahan pembuatan catatan penelaahan ini berasal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

50

dari form penalaahan proposal dan dari usulan proposaldari daerah (baik dalam bentuk CD/DVD atau hard copy).Dari catatan penelaahan proposal ini kemudian akandigunakan sebagai bahan evaluasi dan bank data untukdisimpan kedalam data base SIAP-KPP dengan cara meng-upload data.

f. Catatan penelaahan proposal juga berisi hasil dankesimpulan dari usulan proposal yang ditelaahberdasarkan penilaian kelayakan proposal yang akandimasukan ke data base SIAP-KPP sebagai bahan evaluasidan bank data. Hasil penalaahan proposal ini terdiridari :- Simpulan hasil penelaahan berdasarkan beberapakriteria penilaian proposal.

- Penyataan dari hasil simpulan beberapa kriteriapenilaian proposal.

- Justifikasi dari penyataan tersebut yang mendukungpengembangan kawasan/cluster berbasis komoditasunggulan perkebunan.

- % peluang/target keberhasilan kegiatan (Probability ofSuccess).

- permasalahan yang mungkin ditemui selama pelaksanaankegiatan dan saran yang mungkin di rekomendasikan.

- Penjelasan lain yang menyatakan hal-hal yang perludisampaikan pada bagian ini seperti ada atau tidaknyakelengkapan data pendukung dan informasi lain padaproposal ini yang mendukung pengusulan kegiatan.

g. Tata urutan yang terakhir adalah didapatkannya HasilPenilaian dan Penelaahan Proposal sebagai Bank Data danBahan Evaluasi.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

51

Berikut ini adalah bagan/gambar yang menunjukkan secara singkat alur tata urutan pengajuan proposal kegiatan pembangunan perkebunan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

52

Usulan Proposal tingkat Kelompok

Tani/KTDinas Perkebunan

tingkat Kabupaten/Kota

Musrenbangtan tingkat Provinsi

Musrenbangtan tingkat

Kabupaten/Kota

Musrenbangtan tingkat Nasional

Kompilasi usulan proposal kelompok tani/KT/Poktan/ Gapoktan

Ditjen. Perkebunan

Dinas Perkebunan tingkat Provinsi

Kompilasi usulan proposal tingkat Kab/Kota

Input usulan proposal tingkat Kab/Kota melalui SIAP-KPP

Kompilasi usulan proposal tingkat Provinsi

Pengisian form penilaian proposal

Input penilaian proposal dan upload form penilaian proposal melalui SIAP-KPP

Pengisian form penelaahan proposal

Pembuatan catatan telaah proposal sesuai outline

Upload form dan catatan penelaahan proposal ke SIAP-KPP

Hasil Penilaian dan Penelaahan Proposal sebagai Bank Data dan Bahan Evaluasi

Gambar 2 : Alur tata urutan pengajuan proposal kegiatanpembangunan perkebunan.

BAB VII SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI PROPOSAL

KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN (SIAP-KPP)

7.1.Pengertian SIAP-KPP

Seiring dengan kemajuan teknologi, maka kebutuhan akan suatusistem terpadu yang mampu memberikan kemudahan dalammelaksanakan aktivitas-aktivitas pekerjaan akan semakinmeningkat dengan pesat pula. Sampai saat ini, banyakkegiatan yang dilakukan pemerintah secara terpisah, tanpaadanya suatu perencanaan yang terintegrasi antara satukegiatan dengan kegiatan lainnya. Dengan adanya SIAP-KPP,sistem informasi proposal akan terintegrasi dengan kegiatanlain seperti penelaahan proposal dan penilaian kelayakanproposal sehingga proses dan mekanisme pengajuan proposalakan menunjukkan sistem perencanaan yang baik, teratur danterorganisir.

Sistem informasi dan aplikasi proposal kegiatan pembangunanperkebunan (SIAP-KPP) adalah suatu sistem berbasis aplikasi

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

53

Kompilasi usulan proposal tingkat Provinsi

Pengisian form penilaian proposal

Input penilaian proposal dan upload form penilaian proposal melalui SIAP-KPP

Pengisian form penelaahan proposal

Pembuatan catatan telaah proposal sesuai outline

Upload form dan catatan penelaahan proposal ke SIAP-KPP

yang memuat berbagai data dan informasi tentang mekanisme,persyaratan, sistematika dan penilaian suatu proposalkegiatan pembangunan perkebunan yang diajukan oleh daerah.Sistem aplikasi ini pada dasarnya berupa software yangdiperuntukkan untuk masing-masing PC yang memenuhi standaraplikasi windows. Pada sistem aplikasi ini, sistem dapatmelakukan upload/pengiriman data ke sistem lain dan dapatmelakukan download/pengambilan data dari sistem ke luarsistem.

Tujuan pembuatan sistem aplikasi ini adalah untuk :

1. Memudahkan memperoleh data dan informasi tentang prosespengajuan proposal kegiatan pembangunan perkebunan.

2. Memudahkan penyajian dokumen-dokumen yang terkaitpengajuan proposal kegiatan pembangunan perkebunan.

3. Memudahkan dalam pelaporan dan pelayanan karena didalamnya terdapat rekapitulasi proposal kegiatanpembangunan perkebunan.

4. Memudahkan meng-input data, informasi dan sumber-sumberlain ke database aplikasi sehingga dapat diketahui secaralengkap mengenai deskripsi proposal kegiatan.

Adapun manfaat pembuatan sistem aplikasi ini adalah :

1. Agar proses pengajuan proposal dapat dilakukan secaraefektif, efisien, berdaya guna dan terstruktur denganbaik sehingga memudahkan mendapatkan berbagai data daninformasi tentang proposal kegiatan pembangunanperkebunan yang diajukan oleh daerah.

2. Penyajian dokumen proposal dapat lebih valid, rapi dantertib sehingga memudahkan evaluasi dan pelaporan.

3. Agar sistem data dan informasi tentang proposal memilikiakurasi yang cukup tinggi, ketepatan dan kecepatan aksesyang lebih baik.

4. Berperan sangat penting untuk dapat menunjang danmeningkatkan mutu/kualitas layanan/ produk suatubisnis/organisasi/institusi.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

54

5. Didapatkan kemudahan untuk menyimpan, mengorganisasi danmelakukan retrieval terhadap berbagai data proposalkegiatan untuk menghasilkan informasi sesuai kebutuhan.

Ruang lingkup pembuatan sistem aplikasi ini adalah :

1. Aplikasi ini memuat proses dan mekanisme pengajuanproposal kegiatan pembangunan perkebunan mulai dari inputdokumen proposal sampai dengan sistematika dan mekanismepengajuannya.

2. Aplikasi ini memuat kompilasi, kesimpulan danrekapitulasi dari berbagai proposal kegiatan berdasarkankriteria tertentu seperti berdasarkan komoditas unggulannasional dan berdasarkan pengembangan kawasan/clusterberbasis komoditas perkebunan.

3. Aplikasi ini memuat standar penilaian proposal besertakriteria, hasil penilaian proposal dan sejauh manaproposal tersebut layak di danai oleh APBN DirektoratJenderal Perkebunan.

4. Aplikasi ini memuat proses, tata cara dan hasilpenelaahan proposal kegiatan pembangunan perkebunanberdasarkan kriteria komoditas unggulan nasional danberdasarkan pengembangan kawasan/cluster berbasiskomoditas perkebunan.

Dengan adanya sistem aplikasi ini, sasaran kerja yangdiharapkan adalah dapat diperolehnya suatu informasi yangtidak hanya berfungsi sebagai media kontrol proses tetapijuga sebagai pengambilan keputusan dan basis data pelayananadministratif.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

55

7.2.Sistematika dan Penjelasan SIAP-KPP

Adapun sistematika dan penjelasan yang terdapat dalam SIAP-KPP antara lain:1. Bagian Input ProposalPada bagian ini, usulan proposal dapat dimasukkan kedalamdata base aplikasi SIAP-KPP dengan cara meng-klik bagianINPUT PROPOSAL. Adapun alur/tata urutan bagian inputproposal ini dapat disajikan sebagai berikut :a. Meng-klik bagian input proposal.b. Mengisi kelengkapan proposal yang di ajukan seperti :

- Judul/tema kegiatan.- Nama Dinas pengusul kegiatan.- Jenis kegiatan (TP/DK/Bansos/dll).- Jumlah anggaran.- Nama penanggungjawab kegiatan.- Calon lokasi kegiatan dan calon petani (CP/CL) dengan

berapa Ha dan berapa KT.- Komoditi atau kegiatan unggulan.- Kawasan/sentra berbasis komoditi perkebunan.- Tanggal/bulan/tahun input proposal.- Jadwal pelaksanaan kegiatan.

c. Menyimpan (save) kelengkapan data yang sudah diisi.d. Memilih format data usulan proposal yang akan di input ke

database SIAP-KPP (format pdf atau word).e. Meng-input data usulan proposal sesuai format yang

dipilih.f. Proses meng-input data usulan proposal selesai dimasukkan

ke data base SIAP-KPP.2. Bagian Lihat/Search Proposal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

56

Pada bagian ini, usulan proposal yang diajukan setelahproses input kedalam data base SIAP-KPP maka bisa dilihatdengan sistem search/mencari berdasarkan komoditi unggulannasional perkebunan, kawasan/cluster berbasis komoditiperkebunan dan tanggal input usulan proposal. Pada bagianini juga terdapat pilihan untuk mencetak/printer,menghapus/delete, meng-edit/merubah dan mengirim/sent to.Berikut ini adalah item-item yang terdapat pada bagiansearching proposal :

a. Search Proposal Berdasarkan Komoditi Unggulan Nasional Perkebunan

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam mencari/searchproposal berdasarkan komoditi unggulan nasional perkebunanantara lain :

- Mencari/search usulan proposal kegiatan pembangunanperkebunan berdasarkan output kegiatan dan komoditidari masing-masing Direktorat lingkup Ditjen Perkebunanseperti output Direktorat Tanaman Semusim yaituperluasan tanaman tebu.

- Memilih output kegiatan atau komoditi yang sesuai darimasing-masing Direktorat lingkup Ditjen Perkebunan.

- Sistem akan menampilkan beberapa list usulan proposaldari data base sesuai pilihan output Direktorat.

- Memilih judul/key word usulan proposal kegiatan yangdimaksud dari beberapa list usulan proposal.

- Meng-klik judul usulan proposal yang dimaksud lalusistem akan menampilkan proposal tersebut secaralengkap dengan format sesuai pilihan (pdf atau word).

- Setelah itu akan muncul/terdapat pilihan lain sepertimencetak/printing, meng-edit/merubah, menghapus/delete,mengirim/sent to dan kembali/keluar ke home.

b. Search Proposal Berdasarkan Kawasan/Cluster Berbasis Komoditi Perkebunan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

57

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam mencari/searchproposal berdasarkan kawasan/cluster berbasis komoditiperkebunan antara lain :

- Memilih search proposal berdasarkan kawasan/clusterberbasis komoditi perkebunan.

- Sistem akan menampilkan nama Provinsi dari NAD sampaidengan Papua Barat.

- Memilih nama Provinsi yang dimaksud dimana usulanproposal itu berasal.

- Sistem akan menampilkan kawasan/cluster per Kabupatendi dalam 1 Provinsi.

- Memilih nama kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud sesuai dengan usulan proposal itu berasal.

- Kemudian sistem akan menampilkan beberapa list usulanproposal dalam 1 kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud.

- Memilih judul/key word usulan proposal kegiatan yangdimaksud dari beberapa list usulan proposal.

- Meng-klik judul usulan proposal yang dimaksud lalusistem akan menampilkan proposal tersebut secaralengkap dengan format sesuai pilihan (pdf atau word).

- Setelah itu akan muncul/terdapat pilihan lain sepertimencetak/printing, meng-edit/merubah, menghapus/delete,mengirim/sent to dan kembali/keluar ke home.

c. Search Proposal Berdasarkan Tanggal Input Data Proposal Langkah-langkah yang harus diikuti dalam mencari/searchproposal berdasarkan tanggal input data usulan proposalantara lain :

- Memilih search proposal berdasarkan tanggal input datausulan proposal.

- Sistem akan menampilkan kotak atau isian tanggal, bulandan tahun meng-input proposal.

- Mengisi tanggal, bulan dan tahun dalam meng-inputusulan proposal.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

58

- Kemudian sistem akan menampilkan beberapa list judulusulan proposal berdasarkan tanggal input proposal.

- Memilih judul/key word usulan proposal kegiatan yangdimaksud dari beberapa list usulan proposal.

- Meng-klik judul usulan proposal yang dimaksud lalusistem akan menampilkan proposal tersebut secaralengkap dengan format sesuai pilihan (pdf atau word).

- Setelah itu akan muncul/terdapat pilihan lain sepertimencetak/printing, meng-edit/merubah, menghapus/delete,mengirim/sent to dan kembali/keluar ke home.

3. Bagian Rekapitulasi ProposalPada bagian ini akan menampilkan kompilasi dan rekapitulasibeberapa usulan proposal daerah berdasarkan komoditiunggulan nasional perkebunan, kawasan/cluster berbasiskomoditi perkebunan dan tanggal input data usulan proposal.Berikut ini adalah item-item yang terdapat pada bagianrekapitulasi proposal :a. Rekapitulasi Proposal Berdasarkan Komoditi Unggulan

Nasional PerkebunanLangkah-langkah yang harus diikuti dalam merekapitulasiproposal berdasarkan komoditi unggulan nasional perkebunanantara lain :

- Memilih bagian rekapitulasi proposal berdasarkankomoditi unggulan nasional perkebunan.

- Sistem akan menampilkan output kegiatan dan komoditidari masing-masing Direktorat lingkup Ditjen Perkebunanseperti output Direktorat Tanaman Semusim yaituperluasan tanaman tebu.

- Memilih output kegiatan atau komoditi yang sesuai darimasing-masing Direktorat lingkup Ditjen Perkebunan.

- Sistem akan menampilkan beberapa list usulan proposaldari data base sesuai pilihan output Direktorat yangberada di 1 output yang merupakan hasil rekapitulasiusulan proposal per komoditi/kegiatan unggulan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

59

perkebunan. List usulan proposal tersebut dapatberupa : Nomor urut proposal. Judul/tema/key word besar usulan proposal. Nama dinas perkebunan. Lokasi pengembangan kawasan/cluster. Jumlah Ha atau KT dari proposal yang dimaksud. Jumlah anggaran. Format yang ditampilkan (pdf atau word) : tampilan

ini untuk mendownload usulan proposal. Status proposal : diperiksa, dinilai dan ditelaah. Kotak pilihan proposal yang akan dipilih atau di

download.Contoh rekapitulasi proposal :

No. Judul Proposal NamaDinasPerkebunan

LokasiKawasan

JumlahHa/KT

JumlahAnggaran

FormatDownload

StatusProposal Pilih

an

1. Perluasan Tanaman Tebu di Kab. Pacitan, Jawa Timur

DinasPerkebunan Kab.Pacitan

Kab.Pacitan

100 Ha 1milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

2. Perluasan Tanaman Tebu di Kab. Kediri, Jawa Timur

DinasPerkebunan danPertanian Kab.Kediri

Kab.Kediri

200 Ha 2,5milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

60

- Setelah itu akan muncul/terdapat pilihan lain sepertimencetak/printing, menghapus/delete, mengirim/sent todan kembali/keluar ke home.

b. Rekapitulasi Proposal Berdasarkan Kawasan/Cluster Berbasis Komoditi Perkebunan

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam merekapitulasiproposal berdasarkan kawasan/cluster berbasis komoditiperkebunan antara lain :

- Memilih search proposal berdasarkan kawasan/clusterberbasis komoditi perkebunan.

- Sistem akan menampilkan nama Provinsi dari NAD sampaidengan Papua Barat.

- Memilih nama Provinsi yang dimaksud dimana usulanproposal itu berasal.

- Sistem akan menampilkan kawasan/cluster per Kabupatendi dalam 1 Provinsi.

- Memilih nama kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud sesuai dengan usulan proposal itu berasal.

- Kemudian sistem akan menampilkan beberapa list usulanproposal dalam 1 kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud.

- List usulan proposal berupa rekapitulasi usulanproposal per sentra/kawasan Kabupaten dan terdiri atasbeberapa bagian yaitu : Nomor urut proposal. Lokasi pengembangan kawasan/cluster. Judul/tema/key word besar usulan proposal. Nama dinas perkebunan. Jumlah Ha atau KT dari proposal yang dimaksud. Jumlah anggaran. Format yang ditampilkan (pdf atau word) : tampilan

ini untuk mendownload usulan proposal.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

61

Status proposal : diperiksa, dinilai dan ditelaah. Kotak pilihan proposal yang akan dipilih atau di

download.Contoh rekapitulasi proposal :

No. Kawasan/ClusterPengembangan

UsulanKegiatan

Dinas Perkebunan

JumlahHa/KT

JumlahAnggaran

FormatDownload

StatusProposal Pilih

an1. Kabupaten

Pacitan,Jawa Timur

PerluasanTanamanTebuRakyat

DinasPerkebunan Kab.Pacitan

100 Ha 1milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

IntensifikasiKakaoRakyat

DinasPerkebunan Kab.Pacitan

150Ha

2milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

2. Kabupaten Kediri, Jawa Timur

PerluasanTanamanTebuRakyat

DinasPerkebunan Kab.Kediri

50 Ha 500juta

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

IntensifikasiKakaoRakyat

DinasPerkebunan Kab.Kediri

250Ha

3milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

62

- Ditelaah

- Setelah itu akan muncul/terdapat pilihan lain sepertimencetak/printing, menghapus/delete, mengirim/sent todan kembali/keluar ke home.

c. Rekapitulasi Proposal Berdasarkan Tanggal Input Data Proposal

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam merekapitulasiproposal berdasarkan tanggal input data usulan proposalantara lain :

- Memilih search proposal berdasarkan tanggal input datausulan proposal.

- Sistem akan menampilkan kotak atau isian tanggal, bulandan tahun meng-input proposal.

- Mengisi tanggal, bulan dan tahun dalam meng-inputusulan proposal.

- Kemudian sistem akan menampilkan beberapa list judulusulan proposal berdasarkan tanggal input proposal.

- List usulan proposal berupa rekapitulasi usulanproposal berdasarkan tanggal meng-input data usulanproposal dan terdiri atas beberapa bagian yaitu : Nomor urut proposal. Tanggal, Bulan, Tahun meng-input data usulan

proposal. Judul/tema/key word besar usulan proposal. Lokasi pengembangan kawasan/cluster. Nama dinas perkebunan. Jumlah Ha atau KT dari proposal yang dimaksud. Jumlah anggaran. Format yang ditampilkan (pdf atau word) : tampilan

ini untuk mendownload usulan proposal.Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan

Perkebunan63

Status proposal : diperiksa, dinilai dan ditelaah. Kotak pilihan proposal yang akan dipilih atau di

download.Contoh rekapitulasi proposal :

No.

Tanggal Input

UsulanKegiatan

Kawasan/ClusterPengembangan

Dinas Perkebunan

JumlahHa/KT

JumlahAnggaran

FormatDownload

StatusProposal Pilih

an1. 15

Juni 2012

PerluasanTanamanTebuRakyat

KabupatenPacitan

DinasPerkebunan Kab.Pacitan

100 Ha 1milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

IntensifikasiKakaoRakyat

KabupatenPacitan,KecamatanArjosari

DinasPerkebunan Kab.Pacitan

150Ha

2milyar

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

2. 16 Juni 2012

PerluasanTanamanPala

KabupatenPacitan,KecamatanBandar

DinasPerkebunan Kab.Pacitan

50 Ha 500juta

- PDF- WORD

- Diperiksa

- Dinilai

- Ditelaah

- Setelah itu akan muncul/terdapat pilihan lain sepertimencetak/printing, menghapus/delete, mengirim/sent todan kembali/keluar ke home.

4. Bagian Penilaian Proposal

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

64

Pada bagian ini berisi penilaian dari masing-masing usulanproposal daerah oleh penilai dari tim perencanaan lingkupDirektorat Jenderal Perkebunan yang akan menentukankelayakan usulan proposal dapat diterima oleh sumber danaAPBN. Bagian penilaian proposal ini juga dimaksudkan agartiap penilaian usulan proposal dapat direkam dalam data baseSIAP-KPP, sebagai bahan evaluasi dan diharapkan dapatdilihat secara online oleh para pengusul proposal di daerah.Adapun item/bagian penilaian proposal terdiri dari penilaianproposal berdasarkan komoditi unggulan nasional perkebunandan berdasarkan kawasan/cluster berbasis komoditiperkebunan. a. Penilaian Proposal Berdasarkan Komoditi Unggulan Nasional

PerkebunanLangkah-langkah yang harus diikuti dalam penilaian proposalberdasarkan komoditi unggulan nasional perkebunan antaralain :

- Memilih bagian penilaian usulan proposal kegiatanpembangunan perkebunan berdasarkan komoditi unggulannasional perkebunan.

- Sistem akan menampilkan beberapa output kegiatanberdasarkan komoditas unggulan dari masing-masingDirektorat lingkup Ditjen Perkebunan.

- Memilih output kegiatan yang dimaksud dari Direktoratyang sesuai dengan usulan proposal tersebut.

- Sistem akan menampilkan beberapa list usulan proposaldari data base sesuai pilihan output Direktorat.

- Memilih/mengklik judul/key word usulan proposalkegiatan yang dimaksud dari beberapa list usulanproposal.

- Kemudian dari usulan proposal yang dimaksud akan munculbeberapa tampilan terkait judul usulan proposal sebagaiberikut :1. Data umum proposal yang dimaksud (sudah terisi dari

data base) yang terdiri dari :

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

65

a. Judul kegiatan usulan proposal.b. Nama dinas perkebunan pengusul kegiatan.c.Nama komoditas unggulan/kegiatan.d.Penanggungjawab kegiatan.e.Lokasi Kegiatan.f.Jadwal pelaksanaan kegiatan.g.Anggaran kegiatan.(setelah itu ada tampilan NEXT) maka akan muncullagi tampilan sebagai berikut :

2. Hasil penilaian dari Kriteria penilaian proposalyang terdiri dari :a.Kriteria keterpaduan Pusat-Daerah dengan nilai :__(antara 0 dan 2).

b.Kriteria kontribusi daerah terhadap pengembangankawasan dengan nilai :____ (antara 0 dan 1,5).

c.Kriteria kejelasan sasaran calon penerima manfaatdengan nilai :____ (antara 0 dan 1).

d.Kriteria kinerja/prestasi dengan nilai :____(antara 0; 0,5 dan 1).

e.Kriteria indikator keberhasilan dengan nilai :__(antara 0; 0,5 dan 1).

f.Kriteria nomenklatur dinas dengan nilai : ____(antara 0 dan 1).

g.Kriteria kelengkapan data pendukung dengan nilai :____ (antara 0; 0,5 dan 1).

h.Kriteria dukungan sumber daya dengan nilai : ____(antara 0; 0,5 dan 1).

i.Kriteria komitmen daerah dengan nilai : ____(antara 0 dan 0,5).

j.Total nilai adalah : ____ (penerimaan antara 8-10).

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

66

(setelah itu ada tampilan NEXT) maka akan muncullagi tampilan sebagai berikut :

3. Hasil kelayakan dari usulan proposal yang terdiridari :a.Penyataan kelayakan usulan proposal dari hasilkriteria penilaian proposal.

b.Nama tim penilai dan tanggal/bulan/tahun penilaianproposal.

c.Tampilan untuk mendownload hasil dari formpenilaian proposal jika dibutuhkan sebagaipendukung data (PDF atau Word).

Contoh hasil kelayakan usulan proposal :

4. Bagian upload hasil dari penilaian proposal.Pada bagian ini adalah bagian yang dikhususkan untukdiisi oleh tim penilaian proposal dengan cara meng-upload hasil dari form penilaian proposal sehinggadata dari hasil form penilaian proposal akantersimpan dalam data base dan akan digunakan sebagaidata pendukung oleh pengusul proposal denganmendownload pada bagian tampilan download (PDF atauWord).

- Tahapan terakhir setelah adanya tampilan penilaianproposal adalah munculnya pilihan tampilan sepertimencetak/printing tampilan penilaian proposal darinomor 1 sampai dengan nomor 3 dan mengirim/sent to

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

67

- Berdasarkan total nilai dari kriteria danindikator penilaian, maka proposal iniDITERIMA/DITOLAK*) dengan mendapatkan totalnilai____________(kriteria diterima antara 8-10).

- Jakarta, 8 Oktober 2012, Penilai : M. Fauzan

tampilan penilaian proposal tersebut ataukembali/keluar ke home.

b. Penilaian Proposal Berdasarkan Kawasan/Cluster Berbasis Komoditi Perkebunan

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penilaian proposalberdasarkan kawasan/cluster berbasis komoditi perkebunanantara lain :

- Memilih bagian penilaian proposal berdasarkankawasan/cluster berbasis komoditi perkebunan.

- Sistem akan menampilkan nama Provinsi dari NAD sampaidengan Papua Barat.

- Memilih nama Provinsi yang dimaksud dimana usulanproposal itu berasal.

- Sistem akan menampilkan kawasan/cluster per Kabupatendi dalam 1 Provinsi.

- Memilih nama kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud sesuai dengan usulan proposal itu berasal.

- Kemudian sistem akan menampilkan beberapa list usulanproposal dalam 1 kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud.

- Memilih/mengklik judul/key word usulan proposalkegiatan yang dimaksud dari beberapa list usulanproposal.

- Kemudian dari usulan proposal yang dimaksud akan munculbeberapa tampilan terkait judul usulan proposal sebagaiberikut :1. Data umum proposal yang dimaksud (sudah terisi dari

data base) yang terdiri dari :a.Judul kegiatan usulan proposal.b.Nama dinas perkebunan pengusul kegiatan.c.Nama kawasan/cluster pengembangan berbasiskomoditas perkebunan.

d.Penanggungjawab kegiatan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

68

e.Lokasi Kegiatan.f.Jadwal pelaksanaan kegiatan.g.Anggaran kegiatan.(setelah itu ada tampilan NEXT) maka akan muncullagi tampilan sebagai berikut :

2. Hasil penilaian dari Kriteria penilaian proposalyang terdiri dari :a.Kriteria keterpaduan Pusat-Daerah dengan nilai :__(antara 0 dan 2).

b.Kriteria kontribusi daerah terhadap pengembangankawasan dengan nilai :____ (antara 0 dan 1,5).

c.Kriteria kejelasan sasaran calon penerima manfaatdengan nilai :____ (antara 0 dan 1).

d.Kriteria kinerja/prestasi dengan nilai :____(antara 0; 0,5 dan 1).

e.Kriteria indikator keberhasilan dengan nilai :__(antara 0; 0,5 dan 1).

f.Kriteria nomenklatur dinas dengan nilai : ____(antara 0 dan 1).

g.Kriteria kelengkapan data pendukung dengan nilai :____ (antara 0; 0,5 dan 1).

h.Kriteria dukungan sumber daya dengan nilai : ____(antara 0; 0,5 dan 1).

i.Kriteria komitmen daerah dengan nilai : ____(antara 0 dan 0,5).

j.Total nilai adalah : ____ (penerimaan antara 8-10).

(setelah itu ada tampilan NEXT) maka akan muncullagi tampilan sebagai berikut :

3. Hasil kelayakan dari usulan proposal yang terdiridari :

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

69

a.Penyataan kelayakan usulan proposal dari hasilkriteria penilaian proposal.

b.Nama tim penilai dan tanggal/bulan/tahun penilaianproposal.

c.Tampilan untuk mendownload hasil dari formpenilaian proposal jika dibutuhkan sebagaipendukung data (PDF atau Word).

Contoh hasil kelayakan usulan proposal :

4. Bagian upload hasil dari penilaian proposal.Pada bagian ini adalah bagian yang dikhususkan untukdiisi oleh tim penilaian proposal dengan cara meng-upload hasil dari form penilaian proposal sehinggadata dari hasil form penilaian proposal akantersimpan dalam data base dan akan digunakan sebagaidata pendukung oleh pengusul proposal denganmendownload pada bagian tampilan download. Padatampilan upload ini juga disertakan pilihan formatdata yang akan di upload baik dalam bentuk PDFmaupun Word.

- Tahapan terakhir setelah adanya tampilan penilaianproposal adalah munculnya pilihan tampilan sepertimencetak/printing tampilan penilaian proposal darinomor 1 sampai dengan nomor 3 dan mengirim/sent totampilan penilaian proposal tersebut ataukembali/keluar ke home.

5. Bagian Penelaahan ProposalPada bagian penelaahan proposal berisi hasil telaah dariusulan proposal kegiatan pembangunan perkebunan setelahdilakukan penilaian kelayakan usulan proposal. Penelaahan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

70

- Berdasarkan total nilai dari kriteria danindikator penilaian, maka proposal iniDITERIMA/DITOLAK*) dengan mendapatkan totalnilai____________(kriteria diterima antara 8-10).

- Jakarta, 8 Oktober 2012, Penilai : M. Fauzan

proposal hanya dilakukan untuk usulan proposal yangditerima/layak secara kriteria penilaian atau menurutkebijakan lain dari Ditjen Perkebunan dalam mendapatkan danaAPBN. Penelaahan proposal dilakukan oleh penelaah dari timperencanaan lingkup Ditjen Perkebunan. Adapun penelaahanusulan proposal ini terdiri atas 2 bagian diantaranya :a. Penelaahan Proposal Berdasarkan Komoditi Unggulan

Nasional PerkebunanLangkah-langkah yang harus diikuti dalam penilaian proposalberdasarkan komoditi unggulan nasional perkebunan antaralain :

- Memilih bagian penelaahan proposal kegiatan pembangunanperkebunan berdasarkan komoditi unggulan nasionalperkebunan.

- Sistem akan menampilkan beberapa output kegiatanberdasarkan komoditas unggulan dari masing-masingDirektorat lingkup Ditjen Perkebunan.

- Memilih output kegiatan yang dimaksud dari Direktoratyang sesuai dengan usulan proposal tersebut.

- Sistem akan menampilkan beberapa list usulan proposaldari data base sesuai pilihan output Direktorat.

- Memilih/mengklik judul/key word usulan proposalkegiatan yang dimaksud dari beberapa list usulanproposal.

- Kemudian dari judul usulan proposal yang dimaksud akanmuncul beberapa tampilan terkait penelaahan proposalsebagai berikut :1. Tampilan upload dimana pada tampilan ini adalah

bagian yang dikhususkan untuk diisi oleh timpenelaahan proposal dengan cara meng-upload hasildari catatan penelaahan proposal (sesuai outline)dan hasil dari form penelaahan proposal sehinggadata dari hasil form dan catatan penelaahan proposalakan tersimpan dalam data base dan akan digunakansebagai data pendukung oleh pengusul proposal dengan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

71

mendownload pada bagian tampilan download. Padatampilan upload ini juga disertakan pilihan formatdata yang akan di upload baik dalam bentuk PDFmaupun Word.

2. Tampilan catatan penelaahan proposal berdasarkanoutline penelaahan proposal (lihat bab penelaahanproposal) dan dapat mendownload (PDF atau Word).

3. Tampilan hasil dari form penelaahan proposal danjuga terdapat pilihan untuk mendownload (PDF atauWord).

- Tahapan terakhir setelah adanya tampilan penelaahanproposal adalah munculnya pilihan tampilan sepertimencetak/printing catatan penelaahan proposal dan hasildari form penelaahan proposal, mengirim/sent totampilan penelaahan proposal tersebut (nomor 1 dan 2)atau kembali/keluar ke home.

b. Penelaahan Proposal Berdasarkan Kawasan/Cluster Berbasis Komoditi Perkebunan

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penelaahan proposalberdasarkan kawasan/cluster berbasis komoditi perkebunanantara lain :

- Memilih bagian penelaahan proposal berdasarkankawasan/cluster berbasis komoditi perkebunan.

- Sistem akan menampilkan nama Provinsi dari NAD sampaidengan Papua Barat.

- Memilih nama Provinsi yang dimaksud dimana usulanproposal itu berasal.

- Sistem akan menampilkan kawasan/cluster per Kabupatendi dalam 1 Provinsi.

- Memilih nama kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud sesuai dengan usulan proposal itu berasal.

- Kemudian sistem akan menampilkan beberapa list usulanproposal dalam 1 kawasan/cluster per Kabupaten yangdimaksud.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

72

- Memilih/mengklik judul/key word usulan proposalkegiatan yang dimaksud dari beberapa list usulanproposal.

- Kemudian dari judul usulan proposal yang dimaksud akanmuncul beberapa tampilan terkait penelaahan proposalsebagai berikut :1. Tampilan upload dimana pada tampilan ini adalah

bagian yang dikhususkan untuk diisi oleh timpenelaahan proposal dengan cara meng-upload hasildari catatan penelaahan proposal (sesuai outline)dan hasil dari form penelaahan proposal sehinggadata dari hasil form dan catatan penelaahan proposalakan tersimpan dalam data base dan akan digunakansebagai data pendukung oleh pengusul proposal denganmendownload pada bagian tampilan download. Padatampilan upload ini juga disertakan pilihan formatdata yang akan di upload baik dalam bentuk PDFmaupun Word.

2. Tampilan catatan penelaahan proposal berdasarkanoutline penelaahan proposal (lihat bab penelaahanproposal) dan dapat mendownload (PDF atau Word).

3. Tampilan hasil dari form penelaahan proposal danjuga terdapat pilihan untuk mendownload (PDF atauWord).

- Tahapan terakhir setelah adanya tampilan penelaahanproposal adalah munculnya pilihan tampilan sepertimencetak/printing catatan penelaahan proposal dan hasildari form penelaahan proposal, mengirim/sent totampilan penelaahan proposal tersebut (nomor 1 dan 2)atau kembali/keluar ke home.

6. Bagian Download BahanBerisi bahan-bahan yang perlu di download terkait pedomanpengajuan proposal kegiatan pembangunan perkebunandiantaranya adalah :a. Download jadwal pengusulan, penilaian dan penelaahan

proposal kegiatan pembangunan perkebunan.Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan

Perkebunan73

b. Download administrasi alamat pengajuan proposal.c. Download sistematika dan penjelasan outline penulisan

proposal.d. Download kegiatan yang dibatasi dan kegiatan yang

dilarang dalam pengajuan proposal.e. Download rambu-rambu penyiapan proposal.f. Download bobot penilaian proposal berdasarkan kriteria

penilaian proposal.g. Download form penilaian dan penjelasan proposal.h. Download outline penelaahan proposal.i. Download form penelaahan dan penjelasan proposal.j. Download gambar alur tata urutan pengajuan proposal

kegiatan pembangunan perkebunan.k. Download sistematika dan penjelasan SIAP-KPP.l. Download contoh cover depan usulan proposal.m. Download contoh lembar pengesahan usulan proposal.n. Download contoh rincian usulan kegiatan (RKA-K/L).

7.3.Kelayakan Proposal Berdasarkan SIAP-KPP

Pada dasarnya kelayakan proposal berdasarkan SIAP-KPP adalahmengacu kepada form penilaian proposal artinya SIAP-KPPhanya berfungsi sebagai penyimpan data penilaian proposalyang berasal dari form penilaian proposal yang telahdilakukan penilaian dari tiap usulan proposal daerah.Seperti telah diketahui bahwa form penilaian proposal secaragaris besar terdiri atas identitas kegiatan dari proposalyang dimaksud, kriteria dan indikator penilaian, hasilpenilaian proposal dan alasan penerimaan atau penolakanproposal. Dari bagian-bagian tersebut akan dapat ditentukanapakah suatu usulan proposal memiliki kelayakan untukditerima dalam pendanaan APBN atau tidak.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

74

Untuk menilai kelayakan proposal berdasarkan SIAP-KPP harusmemperhatikan hal-hal sebagai berikut :1. Form penilaian proposal

Artinya dalam menilai kelayakan suatu proposal harusmengacu pada form penilaian proposal dimana pada SIAP-KPPdapat dimasukkan kedalam database dengan cara meng-uploadhasil dari form penilaian proposal tersebut. Formpenilaian proposal secara garis besar terdiri atasidentitas kegiatan dari proposal yang dimaksud, kriteriadan indikator penilaian, hasil penilaian proposal danalasan penerimaan atau penolakan proposal yang kesemuanyaberfungsi sebagai data/bahan didalam menentukan kelayakanproposal pada SIAP-KPP.

2. Data umum proposal yang dimaksud.Artinya data umum proposal harus ada didalam suatu usulanproposal yang meliputi judul kegiatan usulan proposal,nama dinas perkebunan pengusul kegiatan, nama komoditasunggulan/kegiatan, nama kawasan/cluster pengembangan,penanggungjawab kegiatan, lokasi Kegiatan, jadwalpelaksanaan kegiatan dan anggaran kegiatan. Data umumproposal ini secara lengkap akan dimasukkan ke dalamdatabase SIAP-KPP sehingga kita dapat mengetahui profilsingkat dari suatu usulan proposal daerah sebagai bahanpenilaian berdasarkan SIAP-KPP.

3. Kriteria penilaian proposal.Artinya suatu proposal dapat menjadi bahan penilaian jikadalam proposal usulan kegiatan tersebut terdapat beberapapoint penting yang masuk kedalam kriteria penilaianproposal karena kriteria ini merupakan hal yangterpenting dalam menentukan kelayakan suatu proposalkegiatan. Dari kriteria ini akan mengkonversi beberapastandar penilaian sehingga akan diketahui nilai totalyang didapatkan dari suatu proposal kegiatan yang akanmenentukan penerimaannya.

4. Hasil kelayakan proposal.Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan Pembangunan

Perkebunan75

Artinya dari hasil penilaian kriteria penilaian proposaltersebut barulah kita dapat memperoleh kesimpulan tentangapakah usulan proposal yang dimaksud layak didanai olehAPBN atau tidak dilihat dari total nilai yang didapatkan.

Perlu diperhatikan bahwa SIAP-KPP bukan merupakan satu-satunya persyaratan yang harus ditempuh oleh para pengusulkegiatan didaerah untuk mendapatkan dana APBN artinyawalaupun usulan proposal banyak masuk dan diterima karenatelah memenuhi kriteria penilaian proposal tetapi tidaksemuanya proposal tersebut dapat didanai oleh APBN. Semuatergantung pada kebijakan lain dari Direktorat JenderalPerkebunan seperti kebijakan pimpinan, kebijakan DPR atauPresiden, ketersediaan anggaran dan kebijakan-kebijakan lainyang akan menentukan kelayakan proposal dapat diterimaselain dilihat dari kriterian penilaian proposal. Tetapipaling tidak dengan adanya SIAP-KPP diharapkan dapatmempermudah didalam melakukan penilaian dan penalaahanterhadap usulan proposal daerah serta dapat dijadikan sumberdata utama dan pendukung didalam melakukan evaluasiperencanaan kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan.

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

76

BAB VIIIPENUTUP

Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional, tujuandan sasaran Pembangunan Pertanian Nasional 2010-2014 akandiwujudkan melalui pencapaian 4 (empat) target utama yaitu:(1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2)peningkatan diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilaitambah, daya saing dan ekspor; serta (4) peningkatankesejahteraan petani/pekebun. Selanjutnya target tersebutakan menjadi pedoman bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsidan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menetapkan sasaranPembangunan Perkebunan di tingkat nasional dan regional yangdisesuaikan dengan potensi sumber daya serta karakteristikpermasalahan yang dihadapi di lapangan.

Tantangan berat yang dihadapi dalam perencanaan pembangunanperkebunan adalah kompleksnya permasalahan dan keterbatasananggaran karena setiap kegiatan yang diusulkan sebagianbesar termasuk kegiatan prioritas, namun pemerintah belummampu memfasilitasinya secara utuh. Disisi lain targetkontribusi produksi perkebunan di daerah diharapkan terusmeningkat sehingga diperlukan perencanaan dan koordinasidalam implementasi pembangunan perkebunan baik di pusatmaupun di daerah. Oleh karena itu diharapkan agar anggaranpemerintah yang terbatas dapat dimanfaatkan secara tepatsasaran dalam rangka menggerakkan partisipasi masyarakat danswasta dalam pembangunan perkebunan. Pedoman pengajuanproposal kegiatan pembangunan perkebunan ini masih bersifatumum dan belum sempurna sehingga perlu dilengkapi dandijabarkan lebih lanjut kedalam kegiatan-kegiatanoperasional berdasarkan anggaran kinerja sesuai dengan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

77

tujuan dan prioritas nasional, potensi, karakteristik,kebutuhan dan kesiapan daerah sebagai pelaksananya.

Pembangunan dibidang perkebunan melibatkan aspek yang sangatluas dan terkait dengan kewenangan instansi lain di dalamdan di luar lingkup Kementerian Pertanian, maka kerjasamayang harmonis secara lintas instansi sangat dibutuhkan.Dukungan para pelaku usaha agribisnis, pemerintah daerah danmasyarakat luas khususnya masyarakat pekebun yang merupakankomponen utama di dalam sistem agribisnis perkebunannasional juga sangat dibutuhkan. Melalui kerjasama yangefektif dan bersifat saling mendukung diharapkan program-program yang telah dirumuskan dapat direalisasikan danmencapai tujuan serta sasaran yang diinginkan. Buku pedomanini disusun dan diterbitkan untuk memberikan panduan kepadaDinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota yang menanganifungsi perkebunan dan para pengusul kegiatan pembangunanperkebunan di daerah dalam mengajukan rencana kegiatanpembangunan perkebunan pada tahun 2012 dan tahun-tahunberikutnya untuk mendapatkan sumber dana APBN. Semogabermanfaat.

LAMPIRAN PANDUAN PROPOSAL1. Contoh Format Cover Depan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

78

PROPOSALKEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN

TAHUN ____________

(Judul Usulan Kegiatan)

(Logo Dinas Prov/Kab/Kota)

(Nama Dinas)(Nama Kabupaten/Kota)

(Nama Provinsi)

(Alamat Lengkap Pengusul Kegiatan)

(Bulan, Tahun)

2. Contoh Lembar Pengesahan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

79

PROPOSALKEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN

TAHUN ____________

(Judul Usulan Kegiatan)

(Logo Dinas Prov/Kab/Kota)

(Nama Dinas)(Nama Kabupaten/Kota)

(Nama Provinsi)

(Alamat Lengkap Pengusul Kegiatan)

(Bulan, Tahun)

Judul Usulan Kegiatan :Jumlah Usulan Anggaran :

(Dana Dekon/TP)Penanggung Jawab Kegiatan :Nama :Jabatan :Alamat :Telp/Hp :Fax :Email :Lokasi Kegiatan :Jumlah Dana Kegiatan :

(tempat, tanggal, bulan, tahun)Disampaikan oleh,

(Kepala Dinas ) (Penanggung jawab Kegiatan )

(..............................................)(..............................................)

Mengetahui,

(Bupati/Walikota )(.................................

.............)

3. Contoh Rincian Usulan Kegiatan (Rka-KL)Contoh Rincian Usulan Kegiatan (Rka-KL)/MAK

Jenis Belanja/Rincian Belanja

Volume HargaSatuan (Rp.)

Jumlah (Rp.)

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

80

Judul Usulan Kegiatan :Jumlah Usulan Anggaran :

(Dana Dekon/TP)Penanggung Jawab Kegiatan :Nama :Jabatan :Alamat :Telp/Hp :Fax :Email :Lokasi Kegiatan :Jumlah Dana Kegiatan :

(tempat, tanggal, bulan, tahun)Disampaikan oleh,

(Kepala Dinas ) (Penanggung jawab Kegiatan )

(..............................................)(..............................................)

Mengetahui,

(Bupati/Walikota )(.................................

.............)

521211 Belanja Bahan

521213 Honor Output Kegiatan

521219 Belanja Barang Non OperasionalLainnya

522151 Belanja Jasa Profesi

522191 Belanja Jasa Lainnya

524119 Belanja Perjalanan Lainnya

526115 Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda

533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

81

4. Contoh Form Penelaahan Proposal KegiatanPembangunan Perkebunan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

82

FORM PENELAAHAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN______

DATA UMUMNama dinas Provinsi/Kabupaten/Kota

/Satker Mandiri/Satker TP yang mengusulkan kegiatan :...........................

Nama kawasan/cluster pengembangan berbasis komoditas perkebunan :...........................

Judul/tema proposal kegiatan :...........................

Nama Komoditi/Keg Unggulan :...........................

Lokasi pelaksanaan kegiatan :...........................

Jadwal pelaksanaan kegiatan :...........................

Penanggungjawab kegiatan :...........................

Dana yang dibutuhkan :...........................

Nomor surat rekomendasi/surat usulan proposal kegiatan :...........................

DATA SUBSTANTIF (lingkari salah satu)Fokus renstra Ditjen Perkebunan 2010-2014 a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan nama komoditas/kegiatan

______________________Sesuai pengembangan kawasan/cluster a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan nama

kawasan/cluster__________________________Kejelasan calon penerima manfaat a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan nama KT/calon

penerima_______________________Kinerja/prestasi di tahun sebelumnya a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan % penyerapan fisik dan

anggaran________________Indikator kinerja keberhasilan a) Ya

b) TidakJika Ya : Input Output Outcome Impact

Benefit

Nomor Telaah :___

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

83

FORM PENELAAHAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN______

DATA UMUMNama dinas Provinsi/Kabupaten/Kota

/Satker Mandiri/Satker TP yang mengusulkan kegiatan :...........................

Nama kawasan/cluster pengembangan berbasis komoditas perkebunan :...........................

Judul/tema proposal kegiatan :...........................

Nama Komoditi/Keg Unggulan :...........................

Lokasi pelaksanaan kegiatan :...........................

Jadwal pelaksanaan kegiatan :...........................

Penanggungjawab kegiatan :...........................

Dana yang dibutuhkan :...........................

Nomor surat rekomendasi/surat usulan proposal kegiatan :...........................

DATA SUBSTANTIF (lingkari salah satu)Fokus renstra Ditjen Perkebunan 2010-2014 a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan nama komoditas/kegiatan

______________________Sesuai pengembangan kawasan/cluster a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan nama

kawasan/cluster__________________________Kejelasan calon penerima manfaat a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan nama KT/calon

penerima_______________________Kinerja/prestasi di tahun sebelumnya a) Ya

b) TidakJika Ya, sebutkan % penyerapan fisik dan

anggaran________________Indikator kinerja keberhasilan a) Ya

b) TidakJika Ya : Input Output Outcome Impact

Benefit

FORM PENELAAHAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN____

Nomenklatur dinas “Perkebunan” a) Yab) TidakJika Ya, sebutkan nama Dinas pengusul kegiatan__________________

Komitmen daerah dari sumber dana lain a) Yab) TidakJika Ya, sebutkan sumber pembiayaan lain_______________________

sebutkan jumlah pembiayaan___________________________

Dukungan ketersediaan sumber daya a) Yab) Tidak

Jika Ya, sebutkan sarana/prasarana pendukung___________________

sebutkan teknologi terapan pendukung__________________

sebutkan jumlah SDM/tenaga ahli_______________________

sebutkan potensi daerah lain___________________________

sebutkan dukungan fisik lain___________________________

Kelengkapan data pendukung a) Yab) TidakJika Ya, sebutkan data pendukung lain__________________________

% peluang keberhasilan kegiatan (Probability of Succsess)_________

PERMASALAHAN

___________________________________________________SARAN

___________________________________________________

(tempat, tanggal, bulan, tahun)

Penelaah,

(Nama Penelaah Proposal)

NIP.

5. Contoh Form Penilaian Proposal KegiatanPembangunan Perkebunan

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

84

FORM PENELAAHAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN____

Nomenklatur dinas “Perkebunan” a) Yab) TidakJika Ya, sebutkan nama Dinas pengusul kegiatan__________________

Komitmen daerah dari sumber dana lain a) Yab) TidakJika Ya, sebutkan sumber pembiayaan lain_______________________

sebutkan jumlah pembiayaan___________________________

Dukungan ketersediaan sumber daya a) Yab) Tidak

Jika Ya, sebutkan sarana/prasarana pendukung___________________

sebutkan teknologi terapan pendukung__________________

sebutkan jumlah SDM/tenaga ahli_______________________

sebutkan potensi daerah lain___________________________

sebutkan dukungan fisik lain___________________________

Kelengkapan data pendukung a) Yab) TidakJika Ya, sebutkan data pendukung lain__________________________

% peluang keberhasilan kegiatan (Probability of Succsess)_________

PERMASALAHAN

___________________________________________________SARAN

___________________________________________________

(tempat, tanggal, bulan, tahun)

Penelaah,

(Nama Penelaah Proposal)

NIP.

FORM PENILAIAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNANPERKEBUNAN TAHUN____

I. IDENTITAS KEGIATAN1.Judul Kegiatan :2.Nama Dinas Pengusul Kegiatan :3.Nama Kawasan/Cluster :4.Nama Komoditi/Keg Unggulan :5.Penanggungjawab Kegiatan :6.Lokasi Kegiatan :7.Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :8.Dana Kegiatan :

II. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIANNo. Kriteria

PenilaianIndikator Penilaian

Bobot Penilaian(Min-Maks)

Nilai Yang Diberikan

Ket.

1. Kriteria KeterpaduanPusat-Daerah

a. Ada Fokus Renstra

b. Tidak ada

2

0

2. Kriteria Kontribusi Daerah Thd Pengembangan Kawasan

c.Ada potensi pengembangan kawasan berbasis komoditi unggulan nasional

1,5

0

Nomor Penilaian :____

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

85

FORM PENILAIAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNANPERKEBUNAN TAHUN____

No. Kriteria Penilaian

Indikator Penilaian

Bobot Penilaian(Min-Maks)

Nilai Yang Diberikan

Ket

4. Kriteria Kinerja/Prestasi

g. Kinerja maju/naik

h. Kinerja tetapi. Kinerja turun

10,50

5. Kriteria Indikator Keberhasilan

j. Ada indikator keberhasilan(lengkap)

k. Indikator keberhasilan kurang lengkap

l. Tidak ada

1

0,5

0

6. Kriteria Nomenklatur Dinas

m. Ada nomenklatur dinas “Perkebunan”

n. Tidak ada

1

0

7. Kriteria Kelengkapan Data Pendukung

o. Ada kelengkapan data pendukung (sesuai sistematika outline, surat pengesahan/SK, data/gambar pendukung, RAB,dll)

p. Kurang lengkap

1

0,5

0

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

86

FORM PENILAIAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNANPERKEBUNAN TAHUN____

No. Kriteria Penilaian

Indikator Penilaian

Bobot Penilaian(Min-Maks)

Nilai Yang Diberikan

Ket.

s. Kurang lengkapnya dukungan ketersediaan sumber daya

t. Tidak ada dukungan

0,5

0

9. Kriteria Komitmen Daerah

u. Adanya sumber pembiayaan lain (APBD, swadaya masyarakat, dll)

v. Tidak ada sumber pembiayaan lain/hanya APBN

0,5

0

TOTAL NILAI YANG DI DAPATKAN

III.HASIL PENILAIANBerdasarkan kriteria dan indikator penilaian, maka proposalini DITERIMA*)/DITOLAK*) dengan mendapatkan total

Pedoman Pengajuan Proposal Kegiatan PembangunanPerkebunan

87

FORM PENILAIAN PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNANPERKEBUNAN TAHUN____

V. CATATAN PENILAI__________________________________________________________

__________________________________________________________

VI. KETERANGAN1. *) Coret yang tidak perlu.2. (lingkari) artinya hanya dengan melingkari beberapa

point/huruf/abjad yang sesuai dari indikator penilaian.

3. Kriteria nilai yang di terima antara 8-10 atau lihat Bab mengenai keterangan standarisasi penilaian.

4. Nilai yang diberikan harus sesuai dengan bobot penilaian minimal sampai dengan maksimal (hanya ada nilai 0; 0,5; 1, 1,5 dan 2) dengan total nilai berjumlah 10.

5. Catatan penilai dapat berupa saran, kritik, kesimpulandan hal-hal lain yang perlu di sampaikan terkait penilaian proposal.

(Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun)Penilai,