Ni made sarmeiyati PROMOSI KESEHATAN

26
PROMOSI KESEHATAN “PERSONAL SKILL” Di susun Oleh : NI MADE SARMEIYATI 201103083 YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA PALU T.A 2013 / 2014

Transcript of Ni made sarmeiyati PROMOSI KESEHATAN

PROMOSI KESEHATAN

“PERSONAL SKILL”

Di susun Oleh :

NI MADE SARMEIYATI

201103083

YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI

AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA PALU

T.A 2013 / 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME karena berkat rahmatnya penulis

dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, guna menunjang program

pembelajaran kesehatan, meningkatkan mutu pendidikan dan

mendorong kami sebagai mahasiswa AKBID GRAHA ANANDA untuk

mengetahui makalah ini dengan judul ”Personal skill” Dalam

kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga makalah

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makallah ini kami mengaku masih begitu

banyak kekurangan baik karena keterbatasan ilmu pengetahuan

maupun kurangnya literatur

Disamping itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan materi dan pemahaman

yang penulis dapatkan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi untuk perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama

penyusun.

penulis

Palu, mei 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................

KATA

PENGANTAR........................................................

.......................................

DAFTAR ISI.............................................

BAB I:

PENDAHULUAN......................................................

..................................

A. Latar belakang

............................................................

.................................

B. Tujuan

…...........................................................

..................................

BAB II: PEMBAHASAN.....................................

A. Keterampilan individu ( Personal skill ).........

B. Inter personal skill.............................

BAB III: PENUTUP.......................................

A. Kesimpulan .......................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakangPemberdayaan di bidang kesehatan adalah upaya untuk

memampukan masyarakat sehingga mereka mempunyai daya atau

kekuatan untuk hidup mandiri di bidang kesehatan. Upaya

pemberdayaan tersebut dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat, disertai dengan

pengembangan iklim yang mendukung. Kesehatan masyarakat adalah

kesehatan agregat yang terdiri dari kelompok, keluarga dan

individu- individu. Meningkatnya keterampilan setiap anggota

masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan

mereka sendiri ( personal skill) sangat penting. Dalam mewujudkan

kesehatan masyarakat secara keseluruhan, ketrampilan individu

mutlak diperlukan. Dengan harapan semakin banyak individu yang

terampil akan pelihara diri dalam bidang kesehatan, maka akan

memberikan cerminan bahwa dalam kelompok dan masyarakat tersebut

semuanya dalam keadaan yang sehat. ketrampilan individu sangatlah

diharapkan dalam mewujudkan keadaan masyarakat yang sehat.

Sebagai dasar untuk terapil tentunya individu dan masyarakat

perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan mengenai kesehatan,

selain itu masyarakata juga perlu dilatih mengenai cara-cara dan

pola-pola hidup sehat. interpersonal skill (keterampilan

interpersonal) sebagai kemampuan seseorang secara efektif untuk

berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti

pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan

bekerja dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal

skill adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh

seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau

keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal skill (keterampilan

interpersonal) adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan

merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi

serta keinginan orang lain. Bagimana seseorang mampu membangun

hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau

orang lain.

B. Tujuan Setelah mendapatkan penjelasan tentang personal skill,individu dan

masyarakat diharapkan mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang

baik terhadap :

-cara – cara memelihara kesehatannya

-mengenal penyakit2 dan penyebabnya

-mampu mencegah penyakit

-mampu meningkatkan kesehatannya

-mampu mencari pengobatan yang layak bilamana sakit .

BAB II

PEMBAHASAN

A.Keterampilan Individu (Personal Skill)

    Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang

terdiri dari kelompok, keluarga dan individu- individu.

Meningkatnya keterampilan setiap anggota masyarakat agar mampu

memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri ( personal

skill) sangat penting. Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat

secara keseluruhan, ketrampilan individu mutlak diperlukan.

Dengan harapan semakin banyak individu yang terampil akan

pelihara diri dalam bidang kesehatan, maka akan memberikan

cerminan bahwa dalam kelompok dan masyarakat tersebut semuanya

dalam keadaan yang sehat. ketrampilan individu sangatlah

diharapkan dalam mewujudkan keadaan masyarakat yang sehat.

Sebagai dasar untuk terapil tentunya individu dan masyarakat

perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan mengenai kesehatan,

selain itu masyarakata juga perlu dilatih mengenai cara-cara dan

pola-pola hidup sehat.

Masing-masing individu seyogyanya mempunyai pengetahuan dan

kemampuan yang baik terhadap :

-cara – cara memelihara kesehatannya

-mengenal penyakit2 dan penyebabnya

-mampu mencegah penyakit

-mampu meningkatkan kesehatannya

-mampu mencari pengobatan yang layak bilamana sakit 

   Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan

sosial melalui penyediaan informasi, pendidikan kesehatan, dan

pengembangan keterampilan hidup. Dengan demikian, hal ini

meningkatkan pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk melatih

dalam mengontrol kesehatan dan lingkungan mereka, dan untuk

membuat pilihan yang kondusif bagi kesehatan. Memungkinkan

masyarakat untuk belajar melalui kehidupan dalam menyiapkan diri

mereka untuk semua tingkatannya dan untuk menangani penyakit dan

kecelakaan sangatlah penting. Hal ini harus difasilitasi dalam

sekolah, rumah, tempat kerja, dan semua lingkungan komunitas.

Keterampilan Individu adalah kemapuan petugas dalam menyampaikan

informasi kesehatan dan kemampuan dalam mencontohkan

(mendemostrrasikan).

Contoh : melalui penyuluhan secra indicidu atau kelompok

seperti di Posyandu, PKK. Adanya pelatihan,kader

kesehatan,pelatihan dokter kecil,pelatihan guru,UKS,dll.

B.Inter Personal Skill

Inter Personal Skill adalah kecakapan atau keterampilan

yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang

lain, baik dalam berkomunikasi verbal maupun non verbal

dengan tujuan untuk pengembangan kerja secara optimal

Interpersonal  Skill seseorang tercermin dari :

Kemampuan berkomunikasi

Membangun hubungan baik

Kemampuan memotivasi

Kemampuan kepemimpinan

Kemampuan memasarkan diri sendiri

Kemampuan bernegosiasi

Kemampuan berpresentasi

Kemampuan berkomunikasi di depan public

Secara garis besar Point penting yang harus  dimengerti

dalam interpersonal skill adalah

Mendengarkan

Memberikan umpan balik

Membujuk

1. Mengelola konflik.

Secara  skematik  menurut  Stephen P. Robbins,1989 di

gambarkan sebagai berikut :

a. Mendengarkan

Mendengarkan adalah proses menangkap makna dari suara yang

kita dengar, bukan hanya sekedar mendengar suara, dan akhirnya

dikeluarkan lagi.

Active Vs Passive Listening

Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti

mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukkan ke dalam memori

(yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat

membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak

mengerti apa maknanya.

Mendengarkan secara aktif , menuntut kita agar mampu

menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati).

Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang

dikemukakan pembicara. Empat tuntutan “mendengarkan secara active

“ yakni:

Apa sih pentingnya mendengarkan bagi kita? Apakah kita perlu

mendengarkan berbagai presentasi orang-orang atau mitra bisnis?

Apakah kita perlu mendengarkan orang lain yang khusus berbicara

dengan kita tentang sesuatu hal? Apakah kita mendapatkan

keuntungan apabila kita meluangkan waktu kita untuk mendengarkan?

Alasan mendengarkan  yakni :

1. Untuk memahami dan memperoleh informasi Orang yang

menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk

sukse, baik secara pribadi maupun dal konteks professional,

sebab, di era sekarang, menguasai informasi berarti menguasai

sumber daya.

2. Analisis terhadap kualitas informasi Mendengarkan dan

mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas

pesan yangditerima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah

informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi

atau keadaan dapat di ambil.

3. Membangun dan memelihara hubungan Alasan untuk

mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal.

Banyak survai telah membuktikan bahwa orang yang memiliki

kemampuan untuk mendengarkan dengan efektif/baik, memiliki

hubungan yang lebih baiik dengan sesamanya, sebaliknya mereka

yang kurang mampu untuk mendengar akan memperburuk hubungan, atau

setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik

(Kaufgmann, 1993).

4. Menolong orang lain Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki

agar dapat memahami oaring lain dan, pada akhirnya, dapat

menolong orang lain. Beberapa profesi menjadikan kemampuan

mendengarkan sebagai suatu yang wajib dimiliki untuk dapat

membantu para klien, misalnya profesi dokter, pengacara ,

psikolog, guru atau lainnya. Namun tidak terbatas hanya pada para

professional, setiap orang dapat juga memberikan bantuan bagi

orang lain, karena yang diperlukan hanya kemampuan untuk

mendengarkan dengan baik dan efektif.

5. Memberi umpan balik

1. Pendengar Yang Efektif

1.    Kontak mata

2.    Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh perhatian

3.    Cegah gerakan atau tindakan yang berkesan negative

4.    Ajukan pertanyaan

5.    Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiri

6.    Hindarkan interupsi atau memotong pembicaraan

7.    Jangan terlalu banyak bicara

Kontak Mata

Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang

anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan

memandang ke tempat lain?. Seperti juga kebanyakan

orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut

mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan.

Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain

menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan

melihat mata anda.

Anggukkan kepala dan Ekspresikan wajah penuh perhatian

Pendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang

sedang diucapkan orang lain dengan memberikan tanda

“nonverbal”.

Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika

pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi

duduk ke arah pembicara, dan lain sebagainya.

Cegah Tindakan atau Gerakan yang Berkesan negative

Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang

lain, jangan terlampau sering melihat atau melirik ke

arah jam, memainkan pinsil, membuka-buka halaman buku,

atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan

isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut mengesankan

bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang

sedang diutarakan pembicara.

Ajukan Pertanyaan

Pendengar yang kritis menganalisis apa yang

didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang relevan. Perilaku ini memberikan

keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-

benar mendengarkan.

Uraikan apa yang didengar dengan kata – kata sendiri

Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata

pembicara) “ “Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata

anda sendiri) ?” Ada dua alasan perilaku ini

ditampilkan.

Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-

baik isi pembicaraan.

Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai

salah mentafsirkan kata-kata pembicara.

Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan

Beri kesempatan kepada pembicara untuk

menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah itu baru anda

boleh mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.

Biasakan untuk bersabar mendengarkan pembicaraan orang

lain.

2. Memberi umpan balik

Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang

dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya

terhadap anda atau orang lain.

Beberapa tipe respon dalam mendengarkan, berdasarkan tingkat

kualitasnya, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1 Mendengarkan dengan diam Banyak alasan untuk tidak

mengatakan sesuatu ketika mendengarkan, antara lain, mungkin

kita tidak iingin pembicaraan berlanjut atau bosan karena

sudah mendengarkan cerita tersebut berulang kali.Pada

kondisi seperti di atas, respon terbaik memang diam, karena

jika kita memberikan respon verbal, si pembicara akan

terdorong untuk melanjutkan ceritanya.

2 Mengajukan pertanyaan Beberapa alasan untuk mengajukan

pertanyaan antara lain :

Untuk memperjelas makna

Untuk mendapatkan konsep, perasaan, keinginan lain

Untuk mendorong berbicara lebih lanjutUntuk mendorong

pencarian lebih lanjut.

3 Membuat pertanyaan Membuat pernyataan adalah menyatakan

kembali pesan yang diterima dengan menggunakan kalimat

sendiri. Menyatakan kembali pesan yang kita terima bukan

dengan cara mengulang apa yang disampaikan, melainkan dengan

menyatakan kembali apa yang kita pikirkan mengenai pesan

yang kita terima dengan menggunakan kata-kata sendiri,

sebagai cara untuk meyakinkan arti dari pesan yang kita

terima.

4 Menyatakan empati Menyatakan empati adalah tipe pemberian

umpan balik yang digunakan oleh pendengar untuk menyatakan

keberadaannya, menunjukkan perasaan, menyatakan persepsi

ataupun perhatian kepada apa yang disampaikan oleh si

pemberi pesan.

5 Memberikan dukungan Respon dengan memberikan dukungan adalah

menyatakan rasa solidaritas pendengar terhadap situasi yang

dihadapi oleh pembicara.

6 Melakukan analisis

7 Melakukan evaluasi

8 Memberikan pendapat

3. Membujuk

Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh

seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan

sukarela kehendak seseorang tadi.

Strategi membujuk

Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk

seseorang untuk melakukan sesuatu.

1. Kredibilitas (anda bisa dipercaya)

2. Nalar (isinya masuk akal)

3. Sentuhan emosional (memunculkan perasaan suka)

Keterampilan membujuk

1. Bangun kredibilitas

2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana

3. Jelaskan dengan baik maksud kita

4. Sajian bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita

5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang

yang kita bujuk

6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk

7. Sentuh aspek emosionalnya

4. Mengelola konflik

Pada dasarnya, konflik terjadi bila dalam satu peristiwa

terdapat dua atau lebih pendapat atau tindakan yang

dipertimbangkan.

Manfaat dan dampak buruk konflik

Manfaat:

Motivasi meningkat

Identifikasi masalah/pemecahan meningkat

Ikatan kelmpok lebih erat

Penyesuaian diri pada kenyataan

Pengetahuan.

keterampilan meningkat

Kreativitas meningkat

Membantu upaya mencapai tujuan

Mendorong pertumbuhan

Dampak buruk konflik:

Produktivitas menurun

Kepercayaan merosot

Pembentukan kubu-kubu

Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang

Timbul masalah moral

Waktu terbuang sia-sia

Proses pengambilan keputusan tertunda

Anggapan-anggapan salah dalam menghadapi konflik:

Konflik akan teratasi dengan densirinya bila dibiarkan

Konfrontasi dengan sebuah persoalan atau dengan

seseorang adalah hal yang tidak menyenangkan

Konflik dalam perusahaan menunjukkan pemimpinnya tidak

bias memimpin

Konflik diantara keryawan menunjukkan mereatidak peduli

pada perusahaan

Amarah selalu bersifat negative dan merusak

Jenis-jenis konflik:

Konflik diriKonflik diri adalah gangguan emosi yang

terjadi dalam diri seseorang.

Konflik antar individuKonflik antara dua individu.

Konflik antar kelompok dan dalam kelompokKonflik dalam

kelompok dalah konflik yang terjadi antara individu dalam suatu

kelompok (tim, bagian, organisasi, dsb), sedangkan konflik

antarkelompok melibatkan lebih dari satu kelompok.

Gaya menghadapi konflik

1. Kronfontatif / agresif /

I win, you lose

2. Asertif / persuasif / kolaborasi

I win, you win

3. Koperatif / konsiliasi.

I lose , you lose

4. Menghindar / akomodasi

 I lose, you win

Manfaat  Interpersonal skill dalam Dunia Kerja

1.Beberapa ciri utama yakni orang yang mudah merebut peluang

2. Punya ketajaman intuisi karena seiring melihat ke dalam

dirinya (intuitif)

3. Punya skill berkomunikasi dengan orang lain untuk

memperluas jaringan kerja (komunikatif)

4. Punya motivasi dan gairah untuk yang kuat untuk maju

5. Punya kecakapan menggunakan dalam bakat yang dimiliki

(talented)

6. Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru atau menemukan

sesuatu yang baru,’different and differently’(creative)

7. Inisiatif, kaya prakasa tentang kemajuan

8. Punya kesadaran bertanggung jawab yang lebih besar untuk

memperbaiki dirinya (sense of responsibility)

Bab III

PenutupA. Kesimpulan

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang

terdiri dari kelompok, keluarga dan individu- individu.

Meningkatnya keterampilan setiap anggota masyarakat

agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka

sendiri ( personal skill) sangat penting. Dalam

mewujudkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan,

ketrampilan individu mutlak diperlukan. Dengan harapan

semakin banyak individu yang terampil akan pelihara

diri dalam bidang kesehatan, maka akan memberikan

cerminan bahwa dalam kelompok dan masyarakat tersebut

semuanya dalam keadaan yang sehat. ketrampilan individu

sangatlah diharapkan dalam mewujudkan keadaan

masyarakat yang sehat. Sebagai dasar untuk terapil

tentunya individu dan masyarakat perlu dibekali dengan

berbagai pengetahuan mengenai kesehatan, selain itu

masyarakata juga perlu dilatih mengenai cara-cara dan

pola-pola hidup sehat.

Masing-masing individu seyogyanya mempunyai pengetahuan

dan kemampuan yang baik terhadap :

-cara – cara memelihara kesehatannya

-mengenal penyakit2 dan penyebabnya

-mampu mencegah penyakit

-mampu meningkatkan kesehatannya

-mampu mencari pengobatan yang layak bilamana sakit 

Daftar pustaka

www.google.com “PERSONAL SKILL”

http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/

2178693-definisi-interpersonal-skill/ Di unduh pada

hari senin jam 21.36 wita