PROMOSI BUSANA MELALUI SISTEM ENDORSEMENT ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PROMOSI BUSANA MELALUI SISTEM ENDORSEMENT ...
i
i
PROMOSI BUSANA MELALUI SISTEM ENDORSEMENT OLEH AYU TING
TING DI INSTAGRAM: SUATU PENDEKATAN SEMIOTIKA
OLEH:
HIAGISTA S. ODJA
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
i
i
PROMOSI BUSANA MELALUI SISTEM ENDORSEMENT OLEH AYU TING
TING DI INSTAGRAM: SUATU PENDEKATAN SEMIOTIKA
OLEH:
HIAGISTA S. ODJA
E311 13 325
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Departemen Ilmu Komunikasi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
iv
iv
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Promosi Busana Melalui Sistem
Endorsement Oleh Selebriti di Instagram: Suatu Pendekatan Semiotika” ini disusun
untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Dalam proses penyusunan Skripsi ini penulis menyadari batasan kemampuan,
kekurangan maupun rintangan telah penulis hadapi yang tentu saja didukung oleh
berbagai pihak, baik itu dukungan secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
ijinkan penulis mengucapkan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak, mama, kakak serta adik yang tak henti-hentinya mengirimkan doa agar
penulis selalu diberkati, dilindungi dalam mengenyam pendidikan termasuk
dalam proses penyusunan skripsi ini.
2. Drs.Syamsuddin Aziz, M.Phil, Ph.D Selaku Pembimbing I skripsi yang selama
ini telah menyisihkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan, serta
bimbingannya kepada penulis, penulis juga memohon maaf jika dalam proses
penyusunan skripsi penulis melakukan kesalahan yang tidak berkenan selama
proses bimbingan.
v
v
3. Sitti Murniati Mukhtar, S.Sos.S.H, M.Ikom selaku pembimbing Akademik
sekaligus pembimbing II skripsi yang selama ini telah menyisihkan waktu untuk
memberikan nasihat, arahan, serta bimbingan kepada penulis, penulis memohon
maaf jika proses penyusunan skripsi ini penulis memiliki tingkah laku dan tutur
kata yang tidak berkenan dari penulis selaku anak bimbingan.
4. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Dr. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si, dosen-dosen
serta staf yang selama ini memberikan pemahaman dan ilmu pengetahuan yang
sangat berarti bagi kehidupan penulis kedepannya.
5. Sahabat-sahabat terbaik Liku Arruan, Desi Marleni D.L, Kostadia Yunita San
Roja, Desi Geviany terima kasih atas perhatian dan dukungannya.
6. Terima Kasih untuk Keluarga KOSMIK, yang telah menerima penulis untuk
berproses selama kurang lebih 4 tahun.
7. Teman-Teman BRITICAL’13 Bring The Pride of unique and Radikal (Teman
angkatan dan Seperjuangan) atas segala dukungan, canda, tangis, kebersamaan,
selama perkuliahan
8. Keluarga KEMA FISIP UNHAS khususnya angkatan 2013 yang telah mengukir
kebersamaan di tanah biru kuning. Bersama, Bersatu, Berjaya!
9. Teman-teman seperjuangan PUBLIC RELATIONS angkatan 2013
10. Kakak-kakak serta teman-teman anak bimbingan bapak Drs.Syamsuddin Aziz,
M.Phil, Ph.D dan Ibu Sitti Murniati Mukhtar, S.Sos.S.H, M.Ikom; Terima kasih
11. Teman-teman KKN gelombang 93, Kecamatan Alla, Desa Sumillan
vi
vi
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum dapat dikatakan sempurna, Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan yang membangun untuk menyempurnakan
penelitian ini. Dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan penelitian ini
kepada Universitas Hasanuddin, semoga dengan adanya skripsi ini dapat bermanfaat
dalam pengembangan ilmu Pengetahuan khususnya dalam Ilmu Komunikasi.
Terima Kasih.
Makassar, November 2017
Penulis
vii
vii
ABSTRAK
HIAGISTA S. ODJA. Promosi Busana Melalui Sistem Endorsement selebriti di
Instagram: Suatu Pendekatan Semiotika, (dibimbing oleh Syamsuddin Azis dan Sitti
Murniati Mukhtar).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses promosi busana yang dilakukan
oleh selebriti yang menggunakan sistem penyokongan (endorsement) di Instagram (2)
mengetahui kode penandaan apa saja yang digunakan dalam menyokong produk yang
busana yang dimaksud.
Penelitian ini dikhususkan pada pembacaan tanda terhadap unggahan endorse busana
dalam akun Instagram selebriti Ayu Ting Ting terutama pada unggahan yang murni
endorse dan kemudian diuraikan secara deskriptif. Data primer berasal dari hasil
pengamatan langsung terhadap unggahan endorse pada akun tersebut, dengan metode
penelitian menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif juga dengan melakukan
studi pustaka. Data tersebut kemudian dibedah dengan menggunakan teori pembacaan
tanda milik Roland Barthes.
Hasil penelitian yang ditemukan berdasarkan rumusan masalah adalah bahwa dalam
melakukan proses endorsement, selebriti Ayu Ting Ting menggunggah foto endorse
busana, menuliskan keterangan pada foto tersebut berupa kata pujian atau ajakan
kepada pengguna Instagram lain untuk membeli produk busana yang diendorse serta
menuliskan hastag (#) untuk memudahkan pengguna Instagram mencari produk busana
yang dimaksud. Penelitian ini juga menemukan bahwa secara denotatif, selebriti Ayu
Ting Ting menggunakan busana, keterangan foto pada unggahan foto endorse busana
berupa emotikon, Tanda Like, maupun Komentar.
Kata Kunci: Instagram, Endorsement, Semiotika Roland Barthes,
viii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
HASIL PENERIMAAN TIM EVALUASI .............................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 9
D. Kerangka Konseptual ................................................................................... 10
E. Metode Penelitian......................................................................................... 25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 30
A. Komunikasi Pemasaran ................................................................................ 30
B. Media Baru ................................................................................................... 33
C. Celebrity Endorsement ................................................................................. 42
D. Semiotika Roland Barthes Sebagai Pendekatan Dalam Metode
Penelitian ...................................................................................................... 48
ix
ix
E. Semiotika Busana (Fashion) ........................................................................ 51
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ........................................ 56
A. Instagram ...................................................................................................... 56
B. Akun Instagram Ayu Ting Ting .................................................................. 68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 69
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 69
B. Pembahasan .................................................................................................. 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 111
A. Kesimpulan ................................................................................................ 111
B. Saran ........................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 115
x
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Endorsement Busana Muslim ................................................................ 99
Tabel 4.2 Endorsement Busana Gaun .................................................................. 102
Tabel 4.3 Endorsement Busana Santai ................................................................. 103
xi
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.01 Signifikasi Dua Tahap Barthes ............................................................ 23
Gambar 1.02 Kerangka Konseptual .......................................................................... 25
Gambar 1.03 Hasil Screencapture unggahan Endorse (@Ayutingting92) ............... 27
Gambar 1.04 Peta Roland Barthes ............................................................................ 28
Gambar 2.01 Semiotika Barthes ............................................................................... 49
Gambar 3.01 Logo Instagram ................................................................................... 57
Gambar 3.02 Fitur Pengikut/Followers pada Instagram .......................................... 59
Gambar 3.03 Fitur Mengunggah foto pada tampilan utama Instagram .................... 60
Gambar 3.04 Tampilan kamera pada Instagram ....................................................... 61
Gambar 3.05 Efek foto pada Instagram .................................................................... 62
Gambar 3.06 Judul atau Captions foto ..................................................................... 63
Gambar 3.07 Penggunan arroba (@) ........................................................................ 63
Gambar 3.08 Penggunaan label foto ......................................................................... 64
Gambar 3.09 tanda Suka pada Akun @Instagram .................................................... 65
Gambar 3.10 Geotagging pada akun @Instagram .................................................... 66
Gambar 3.10 Fitur Stories di Instagram .................................................................... 67
xii
xii
Gambar 3.12 Tampilan akun Ayutingting ................................................................ 68
Gambar 4.01 Foto endorse Kaftan ............................................................................ 70
Gambar 4.02 Foto endorse busana Adelia ................................................................ 71
Gambar 4.03 Foto endorse busana Jumpsuit Abu-abu ............................................. 73
Gambar 4.04 Foto endorse busana Jumpsuit Pink .................................................... 74
Gambar 4.05 Foto endorse busana mukenah ............................................................ 75
Gambar 4. 06 Foto endorse busana gaun .................................................................. 76
Gambar 4.07 Foto endorse busana Laras Top ........................................................... 77
Gambar 4.08 Foto endorse busana gamis ................................................................. 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi, salah satunya adalah internet, telah
mengubah cara berinteraksi dan bertransaksi manusia, dari tatap muka (face to face)
menjadi bermedia (mediated) berupa internet marketing (face to screen). Hal ini
disebabkan terjadinya peningkatan pengguna internet berupa pemanfaatan media sosial
di Indonesia. Dampaknya juga dapat dilihat pada peningkatan minat belanja secara
online (Nisaputra, 2013). Menurut Bloom & Boone (2006:51) kegunaan internet saat
ini tidak hanya untuk keperluan riset saja, namun juga sebagai sumber berita, bermain
game online dan ajang sosialisasi serta bisnis. Selain itu pembelian melalui internet
juga telah banyak dilakukan karena alasan penghematan waktu. Dapat dikatakan bahwa
internet memang sangat membantu pengguna dengan kemudahan yang diberikannya,
terutama saat padatnya rutinitas di era digital saat ini. Dalam era digital saat ini,
diperlukan strategi komunikasi untuk memasarkan produk barang dan jasa, tidak hanya
secara konvensional, tetapi sudah harus menggunakan online marketing. Strategi
komunikasi pemasaran (marketing communication) yang tepat dapat menghindarkan
perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efisien
dan efektif (Soemanagara, 2006:1). Internet marketing merupakan salah satu alat
dalam komunikasi pemasaran yang saat ini banyak digunakan sebagai media baru di
2
dunia pemasaran, salah satunya dengan memanfaatkan kepopuleran media sosial
sebagai media berpromosi.
Transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan secara langsung
(face to face), kini sudah dapat dilakukan dengan menggunakan media internet dan
jejaring social. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya dunia teknologi
informasi. Saat ini dikenal adanya social network dimana obrolan (chatting) menjadi
salah satu pilihan cara berkomunikasi dan bertransaksi. Hal ini pula yang membuat
komunikasi menjadi lebih beragam sehingga banyak pengguna (user) mencoba untuk
memanfaatkannya. Salah satu pemanfaatan perkembangan teknologi tersebut nya
antara lain di bidang promosi penjualan (marketing promotion) yang dalam komunikasi
pemasaran dikenal dengan konsep bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi
adalah campuran dari variable promosi (terdiri dari periklanan, penjualan personal,
promosi penjualan, public relations dan penjualan personal) yang dipilih pemasar
untuk membantu perusahaan mereka mencapai keuntungan.
Marketing mix yang dikenal saat ini terdiri atas 4P yaitu, produk (product),
harga (price) tempat (place), dan promosi (promotion). Aktivitas promosi adalah
kegiatan pemasaran maupun penjualan dalam rangka untuk menginformasikan dan
mendorong permintaan konsumen terhadap produk, jasa dan ide dari suatu perusahaan
dengan cara mempengaruhi konsumen supaya membeli produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan (Rangkuti, 2010:50). Banyaknya pilihan media promosi
saat ini membuat persaingan usaha semakin ketat. Hal ini mendorong para pemasar
untuk berkreasi dalam berpromosi dengan memanfaatkan media sosial. Berpromosi di
3
media sosial membutuhkan usaha dan strategi agar memilki daya tarik untuk
menumbuhkan minat beli pada pengguna media sosial. Media sosial diharapkan
mampu memberikan kemudahan bagi pemasar agar dapat menggunakannya untuk
memasarkan produknya dengan lebih efektif dan efisien.
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk
menghubungkan orang-orang di seluruh belahan dunia. Saat ini para penjelajah internet
sedang maraknya menggunakan sosial media seperti Instagram misalnya. Instagram
telah menjadi pilihan yang diminati masyarakat Indonesia sebagai salah satu media
sosial yang memiliki kegunaan visual seperti mengunggah foto dan video. Instagram
adalah salah satu media sosial yang banyak digunakan di kalangan masyarakat, baik
anak muda maupun orang dewasa, baik yang digunakan untuk kepentingan pribadi
maupun untuk kebutuhan usaha yang mereka jalani. Instagram adalah sebuah aplikasi
berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital,
dan membagikannya ke berbagai layanan sosial media lainnya, termasuk Instagram itu
sendiri. Tak hanya itu Instagram telah menjadi sarana transaksi bisnis, iklan maupun
tempat memamerkan kepemilikan. Kemampuan Instagram dalam menyebarkan
gambar telah dimanfaatkan oleh sebagian pengusaha untuk ajang memamerkan produk
mereka. Instagram sebagai Media sosial juga telah berfungsi sebagai pengganti katalog
dalam dunia digital. Banyak yang menilai Instagram lebih kepada pengguna bersifat
pribadi, dalam arti unggahan yang diunggah banyak untuk narsis (narsism). Adanya
Instagram membuat pemilik online shop dapat menampilkan gambaran secara umum
tentang suatu produk yang dapat menghasilkan keuntungan serta hubungan antar
4
pelanggan yang baik. Instagram dapat menjadi pilihan konsumen untuk memiliki
jaringan pasar yang kuat. Manfaat yang bisa didapatkan ketika perusahaan melakukan
penjualan melalui Instagram, yaitu; Instagram dapat dipakai untuk membangun
produk. Menampilkan gambar tentang produk, hal-hal menarik disekitar. Pemilik
produk menampilkan cara sebagai daya tarik dan berguna dalam proses membangun
suatu merek. Konsumen akan merasa terhubung terhadap perusahaan, mengagumi
perusahaan dan juga mendukung produk tersebut. Hal ini akan sangat banyak
membantu pengenalan produk dan merek serta meningkatkan penjualan. Pelaku usaha
dapat menunjukkan suatu produk dan mengenalkannya kepada pemilik akun pribadi
Instagram dalam bentuk gambar dan video yang di unggah oleh pelaku usaha.
Hal tersebut di atas yang nantinya akan menjadi nilai lebih untuk membuat
produsen mempromosikan merek kepada konsumen tanpa mengeluarkan biaya untuk
membayar iklan. Instagram saat ini sudah dipergunakan sebagai sarana iklan contohnya
yang lagi booming sekarang ini adalah menyokong (endorse) dan sistem pemasaran
penyokongan (endorcement) di instagram sudah banyak dilakukan pada kalangan
selebriti papan atas. Narasumber yang digunakan dalam iklan disebut penyokong
(endorser). McCracken (dalam Hugosson dkk, 2014) selebriti penyokong (celebrity
endorser) sebagai orang yang dikenal pubik dan orang-orang yang mengambil
keuntungan darinya karena ketenarannya. Celebrity endorser sering muncul dalam
produk iklan. Hunter (dalam Hugosson dkk, 2014) mengatakan bahwa celebrity
endorser adalah individu terkenal dimata publik yang bekerja sama dengan brand atau
perusahaan atau produk untuk mengiklankan beberapa produk yang diinginkan untuk
5
sponsor brand. Dengan memanfaatkan ketenaran selebriti tertentu, produsen untuk
menyokong produk. Diharapkan produk dapat terjual dengan cepat berkat popularitas
dan pengikut (followers) yang dimiliki selebriti tertentu juga dapat meningkatkan daya
tarik dari produk tersebut. Promosi produk di Instagram yang di endorse selebriti
diharapkan dapat membuat konsumen tertarik membeli produk.
Endorsement dewasa ini menjadi semacam bentuk kerja sama antar kedua
pihak yang saling menguntungkan. Dalam hal ini antara online shop dan selebriti.
Endorse itu cara promosi di akun twitter ataupun instagram dengan cara memberi gratis
barang jualan ke selebriti untuk dipromosikan di akun twitter atau instagramnya.
Produk gratis yang diberikan tadi akan dipakai oleh si selebriti, difoto lalu diposting di
akun twitter atau instagramnya. Tak lupa pula dengan menyebutkan nama online shop
yang diendorse. Manfaat endorsement ini bagi kedua belah pihak bagi si online shop
ataupun produsen produk tertentu, tentu saja bisa meningkatkan penjualan, karena
produknya sudah diposting dengan kalimat kalimat dukungan oleh si selebriti. Sudah
bukan rahasia lagi bahwa apa yang dipakai oleh selebriti, maka para penggemar akan
berbondong-bondong mengikutinya. Dengan demikian, hal ini sangat membantu
online shop untuk meningkatkan penjualannya.
Selebgram atau selebriti di Instagram mulai terkenal (booming) di Indonesia
ketika selebriti mengendorse busana. Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai
dari ujung kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan
keindahan bagi orang yang memakainya.
6
Keberadaan selebgram juga membawa angin segar bagi para pengguna busana
di Indonesia. Selama ini penggunaan busana masih dianggap kuno di kalangan
masyarakat. Namun dengan keberadaan selebgram, penggunaan dikalangan
masyarakat menjadi lebih modern dan menarik. Selebgram mencoba menampilkan
sebuah identitas baru yang selama ini kurang menarik dan kuno menjadi sesuatu yang
menarik dan modern. Tidak hanya itu saja, kehadiran para selebgram juga
menghadirkan sebuah gaya hidup baru melalui busana yang mereka gunakan. Mereka
mengunggah sebuah tampilangaya hidup yang modern, mulai dari cara berbusana,
dimana mereka sedang berkumpul dengan teman-teman mereka, dan barang apa yang
mereka gunakan. Selebgram hadir di masyarakat dengan perkembangan teknologi
informasi. Saat ini selebriti tidak hanya berasal dari seorang dari seorang yang terkenal
di media konvensional, tetapi mereka yang berada di dunia maya juga dapat dijadikan
sebagai artis karena banyaknya jumlah orang yang mengikuti mereka (follower). Tidak
heran jika selebgram cukup booming di Indonesia.
Penggunaan seorang selebriti pendukung harus melalui beberapa pertimbangan
diantaranya adalah pilihan akan dijatuhkan pada selebriti yang sedng naik daun dengan
permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang
sedang diiklankan. Salah satu selebriti pendukung yang cukup terkenal adalah Ayu
Ting Ting. Ayu Ting Ting sebagai salah satu selebriti di Indonesia yang memiliki
pengikut terbanyak nomor satu dan urutan ke-63 dunia. Sebagai penyanyi, pemain
sinetron hingga brand ambassador, membuat banyak yang ingin mencari tahu tentang
kehidupan Ayu Ting Ting. Selain punya segudang fans, ia juga punya banyak haters
7
yang selalu memantau kehidupannya. Hal itulah yang membuat pengikutnya terus
bertambah. Ayu Ting Ting memiliki popularitas, memiliki daya Tarik dan memiliki
kemampuan menarik konsumen untuk membeli produk.
Hasil dari sebuah survey yang dilakukan oleh Global Web Index terhadap 170
ribu pengguna media sosial di 32 negara, jumlah pengguna aktif Instagram melonjak
32 persen dari 130 juta pengguna pada 2013 menjadi 150 juta perbulan pada kuartal
keempat tahun lalu, dengan kata lain Instagram menjadi media sosial dengan
peningkatan terbesar dalam enam bulan terakhir(Tempo.co, 2014:1). Sejauh ini
penelitian-penelitian mengenai endorsement juga berasal dari perspektif ekonomi
(Gevin Sepria Harly 2014), adapun penelitian lainnya yang berkaitan dengan
endorsement dan media sosial Instagram oleh (Satria Kusumah Wardana 2016) dalam
jurnal yang berjudul “Fenomena Endorsement Dalam Iklan di Media Sosial Instagram”
ini bertujuan untuk memahami fenomena endorse dalam iklan di Instagram tidak lepas
dari internet yang tumbuh sebagai media baru yang peranannya cukup kuat dalam
menyediakan informasi secara cepat dan luas, dimanfaatkan oleh para pengusaha
online dalam memasarkan produknya dengan cara yang mudah namun cukup efektif
dalam menarik perhatian konsumen. Sementara untuk penelitian tentang endorsement
dengan judul penelitian adalah ‘Penggunaan Selebriti Endorse dan Humor Sebagai
Daya Tarik Dalam Iklan: Studi Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan
Sempoerna Hijau Versi Banjir’ (Tri Wahyuningsih 2010) dalam penelitian ini
menggunakan teori semiotika Roland Barthes ini kemudian menyimpulkan dalam tiga
8
pembagian, yakni pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos yang tercipta dari analisis
pada iklan yang menjadi objek tersebut.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, penulis menyadari
pentingnya membahas tentang promosi busana melalui system endorsement di
Instagram yang di pandang dari segi ilmu komunikasi melalui pembacaan tanda-tanda
(semiotika) pada makna/pesan, dimana endorsement dilihat senagai salah satu bagian
dari komunikasi pemasaran.
Melihat fenomena Instagram dalam kaitannya dengan aktivitas promosi bentuk
baru berupa penyokongan produk tertentu melalui intagram, penulis merasa
tertarik untuk meneliti fenomena tersebut dengan menggunakan pendekatan semiotika.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis bermaksud meneliti tentang “Promosi
Busana Melalui Sistem Penyokongan (endorsement) Oleh Selebriti di Instagram:
Suatu pendekatan Semiotika.”
B. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana promosi busana yang dilakukan oleh selebriti yang
menggunakan sistem penyokongan (endorsement) di Instagram?
2. Kode penandaan apa saja yang dipergunakan dalam menyokong produk
yang dimaksud?
9
C. Tujuan dan kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses promosi busana yang dilakukan oleh selebriti
yang menggunakan sistem penyokongan (endorsement) di Instagram
2. Untuk mengetahui kode penandaan yang digunakan dalam menyokong
produk yang dimaksud
Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam rangka
pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam melihat proses promosi
busana yang dilakukan oleh selebriti yang menggunakan system
endorsement di Instagram,selain itu juga hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai proses promosi busana yang dilakukan
oleh selebritiyang menggunakan system endorsement.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
pengembangan praktis mengenai proses promosi busana yang dilakukan
oleh selebriti yang menggunakan system endorsement.
10
D. Kerangka Konseptual
Komunikasi pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari
marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target khalayak pada
segala bentuknya yang ditujukan untuk pemasaran (Prisgunanto, 2006:8). Dalam
memasarkan produk barang atau jasa kita memiliki media komunikasi yang akan
dijadikan media promosi produk yang ditawarkan. Memasarkan melalui online seperti
jejaring sosial inilah menjadi alternatif media promosi tidak memerlukan biaya banyak,
cukup bagaimana cara kita menarik minat para calon pelanggan untuk membeli produk
yang ditawarkan. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat komplek, pemasar
akan menggunakan berbagai bentuk strategi komunikasi yang tepat dengan proses
perencanaan yang matang untuk mempengaruhi pembelian pelanggannya.
Menurut Kotller dan Amstrong (2001: 111) bauran komunikasi pemasaran
yaitu perpaduan khusus antara periklanan (advertising), penjualan personal (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas
serta pemasaran langsung (direct marketing) yang digunakan perusahaan untuk meraih
tujuan promosi dan pemasarannya.Definisi dari keempat alat promosi utama ini adalah
:
1) Periklanan (advertising)segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan
barang atau jasa
11
2) Penjualan personal (personal selling) adalah presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan dalam rangka mnyukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
3) Promosi penjualan (sales Promotion) adalah insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk barang atau jasa.
4) Hubungan masyarakat (public relation) adalah membangun hubungan baik
dengan public terkait untuk memperoleh dukungan membangun “citra
perusahaan”yang baik dan menangani atau menyingkirkan cerita dan
peristiwa yang merugikan.
5) Pemasaran Langsung (direct marketing) adalah komunikasi langsung
dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung
–penggunaan surat, telefon, faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi
langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapatkan
tanggapan langsung.
Maka komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan
pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk
memberikan informasi kepada khalayak agar tujuan perusahaan tercapai yaitu,
terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang
ditawarkan (Kennedy dan Soemanagara, 2006:5).
Berkembang pesatnya teknologi komputer pada tahun 1980an telah
melahirkan new communication techonogies atau teknologi komunikasi baru, atau
sering disebut juga dengan istilah new media. Istilah new diartikan sebagai apa yang
12
baru bagi masyarakat, yakni dalam konteks sosial dan kultural, bukan semata-mata
memahaminya sebagai sebuah piranti atau artefak yang lebih berkaitan dengan konsep
teknologi itu sendiri (Flew, 2005:2). New media dapat dibatasi sebagai ide, perasaan,
dan pengalaman yang diperoleh seseorang melalui keterlibatannya dalam medium dan
cara berkomunikasi yang baru, berbeda dan lebih menantang.
Beberapa hal yang menjadi ciri new media adalah teknologi komunikasi dan
computer (computing, information and technology), jaringan komunikasi
(communication networks), digitalisasi (digitized media and information content)
(Flew, 2005:2). Karakter utama new media adalah individualisasi yakni adanya
peluang yang lebih tinggi bagi pengguna internet dalam mengontrol arus informasi dan
interaktifitas yang berarti kemampuan system komunikasi untuk balik berbicara
dengan pengguna seperti individu-individu yang terlibat dalam percakapan tatap muka.
Media sosial adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk serta
memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Melalui media
sosial kita dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi dan saling
berkenalan melalui tulisan, visual maupun audiovisual. Seperti twitter, facebook, Blog,
Video blog atau Vlog, Instagram yang banyak digunakan saat ini (Puntoadi, 2011: 1).
1) Manfaat Sosial Media
Personal branding is not only public figure’s, it’s for everyone (Puntoadi,
2011:6). Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menentukan personal branding
yang diinginkan, mencari lingkungan yang tepat, mempelajari cara
berkomunikasi untuk konsitensi dan sebagai mix the media.Fantastic marketing
13
result throught social media: “People don’t watch TVs anymore, their watch
treir mobile phones” (Puntoadi, 2011:19). Kebiasaan masyarakat sekarang
bergeser dari televisi ke layar smart phone mereka yang tidak memiliki banyak
waktu untuk menonton televisi, kini dapat dengan mudah mendapatkan informasi
dari smart phone. Informasi-informasi dapat diperoleh dari posting-an di media
sosial. Media sosial memberi kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat antara
berbagai pihak, seperti antara produsen dengan konsumen, media sosial dapat
menjadi media untuk membentuk komunitas online. Media sosial dapat menjadi
bagian dari keseluruhan e-marketing strategy yang digabungkan melalui sosial
media lainnya. Serta sebagai jalan menemukan atau menciptakan brand. Media
sosial memberikan peluang masuk ke dalam komunitas yang telah ada
sebelumnya dan memberi kesempatan mendapat feedback secara langsung
(Puntoadi, 2011: 21-31).
2) Kelebihan Media Sosial
Dennis McQuail memaparkan beberapa kelebihan media sosial di banding
media konvensional sebagai berikut:
a) Interactifity, kemampuan sifat interaktif yang hampir sama dengan
kemampuan komunikasi antarpersonal.
b) Sociability, berperan besar dalam membangun sense of personal contact
dengan partisipan komunikasi lain.
14
c) Media richness yaitu menjadi jembatan bila terjadi perbedaan kerangka
referensi, mengurangi ambiguitas, memberi isyarat serta lebih peka dan
lebih personal.
d) Autonomy memberikan kebebasan tinggi bagi para pengguna untuk
mengendalikan isi dan penggunanya, sehingga dapat bersikap independen
terhadap sumber komunikasi
e) Playfulness sebagai hiburan dan kenikmatan.
f) Privacy fasilitas yang bisa membuat peserta komunikasi menggunakan
media dan isi sesuai kebutuhan.
g) Personalization menekankan isi pesan dalam komunikasi antar
penggunanya.
Mulia 2009 mengatakan bahwa internet marketing sarana untuk memasarkan
produk atau jasa melalui internet. Internet marketing juga merupakan aplikasi dari
internet dan teknologi-teknologi digital terkait untuk mencapai tujuan-tujuan
pemasaran, teknologi-teknologi itu seperti media internet kabel-kabel satelit, perangkat
keras, perangkat lunak yang diperlukan untuk keperluan internet marketing tersebut.
Internet marketing juga merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui
medium internet dimana dunia dijadikan seakan-akan tidak mempunyai batas secara
ruang dan waktu. Internet memungkinkan untuk terjadinya sebuah proses komunikasi
yang lebih interaktif yang sebelumnya tidak dimungkinkan untuk dilakukan oleh media
yang tradisional.
15
Menurut Cleland (2000) terdapat tiga karakteristik khusus yang dimiliki oleh
internet membawa dampak besar jika digunakan pada pemasaran, yaitu: (1) Internet
secara dramatis mengurangi biaya informasi (2) Internet mengijinkan terjadinya
komunikasi dua arah dan interaktifitas (3) Internet mengatasi rintangan-rintangan
keterbatasan-keterbatasan ruang dan waktu. Sedangkan menurut Kotler dalam Widodo
(2002) internet marketing memilki lima keuntungan besar bagi perusahaan yang
menggunakannya. Pertama, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar dapat
melakukannya. Kedua, tidak terdapat batas nyata dalam dalam ruang beriklan jika
dibandingkan dengan media cetak dan penyiaran. Ketiga, akses dan pencarian
keterangan sangat cepat jika dibandingkan dengan surat kilat atau bahkan fax.
Keempat, situsya dapat dikunjungi oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun didalam
dunia ini,. Kelima, belanja dapat dilakukan secara lebih cepat dan sendirian.
3) Kekurangan Media Sosial
Dalam Hermawan (2012: 215) hal yang menjadi kekurangan media sosial
sebagai komunikasi pemasaran adalah:
a) Produk tidak tersentuh, dari perspektif konsumen, ketidakmampuan
menyentuh, membaui, merasakan atau mencoba produk secara nyata sebelum
membeli merupakan kekurangan pemasaran online.
b) Keamanan, keamanan terkait keaslian produk dan keamanan distribusi
produk.
c) Iklan dalam Iklan, melakukan promosi di media sosial sangat dimungkinkan
terjadinya iklan dalam iklan, ini terjadi ketika pemasar lain beriklan dalam
16
kolom komentar pada sebuah postingan iklan. Sehingga konsumen sasaran
terterpa iklan dari pemasar lain yang dapat mempengaruhi keputusan
konsumen tersebut.
Media sosial idealnya dapat dipandang sebagai sebuah grup atau
sekelompok online, yang berbagi sebagian besar atau keseluruhan dari karakter sebagai
berikut:
a) Partisipasi
Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik atau feedback dari semua
orang yang tertarik terhadapnya. Hal ini mengaburkan batasan antara media
dan khalayaknya.
b) Keterbukaan
Sebagian besar layanan media sosial terbuka terhadap feedback dan
partisipasi. Mereka mendorong voting, komentar, dan pembagian informasi.
Jarang ditemukan adanya hambatan atau batasan dalam mengakses dan
menggunakan konten media tersebut-pengecualian terhadap konten yang
dilindungi oleh kata kunci atau password.
c) Percakapan
Apabila media tradisional kemudian berkisar pada “broadcast” (konten yang
disiarkan atau didistribusikan kepada khalayak), maka media sosial dapat
dilihat sebagai percakapan dua arah.
17
d) Komunitas
Media sosial memungkinkan komunitas untuk dapat terbentuk secara cepat
dan berkomunikasi secara efektif, komunitas ini kemudian berbagi minat
yang sama seperti fotografi, isu politik atau program televisi favorit.
e) Keterhubungan
Sebagian besar media sosial bertumbuh diatas keterhubungannya dengan
memanfaatkan link atau sambungan ke situs lain, sumber saya ataupun
orang lain.
Karakter Media sosial menurut Heidi Cohen (2011), yaitu:
1. Mencakup variasi format konten yang luas, termasuk teks, video, gambar,
audio. PDF, dan Slide Power-Point.
2. Memungkinkan interaksi multi-platform melalui social sharing, e-mail, dan
konten.
3. Memungkinkan berbagai tingkat keterlibatan peserta yang dapat membuat,
mengomentari, dan mejelajah di jaringan media sosial.
4. Memfasilitasi penyebaran informasi yang luas dan cepat.
5. Menyediakan berbagai pola arus komunikasi, satu ke satu, satu ke banyak, dan
banyak ke banyak.
6. Memungkinkan komunikasi berlangsung secara realtime
7. Dapat diakses melalui computer, tablet, dan telephone seluler (khususnya
smartphone)
18
8. Memperdalam keterlibatan dengan mengadakan acara online secara realtime,
memungkinkan untuk melakukan interaksi online secara offline, dan
menyiarkan acara live online.
Sosial media yang banyak diminati saat ini adalah Instagram. Instagram adalah
sebuah aplikasi online yang menyediakan layanan untuk berbagi foto, video, dan
jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar,
mengaplikasikan filter atau efek digital pada foto, dan membagi-bagikan ke berbagai
layanan media sosial lain contohnya facebook, twitter, tumblr, Flickr. Instagram
dikembangkan pertama kali oleh Kevin Systorm dan Mike Krieger di San Fransisko.
Ide membuat Instagram muncul karena mereka menganggap foto yang dihasilkan oleh
kamera seluler yang pada saat itu masih rumit dan memakan waktu lama.
Nama Instagram merupakan gabungan dari kata instant dan telegram, Systorm
dan Krieger memilih nama tersebut karena keduanya memiliki hobi yang sama, yaitu
mengambil gambar dengan kamera klasik yang dipasangkan dengan slogan instant
serta gram dari kata telegram yang mereka rasa sangat cocok untuk menggambarkan
aplikasi tersebut karena foto yang dibagi mirip dengan telegram yang dapat mengirim
pesan ke mana saja. (www.instagram.com).
Instagram pertama kali diluncurkan 6 oktober 2010 melalui App Store dan
hanya diperuntukkan khusus smartphone dan tablet keluaran Apple, yaitu iPhone,
iPhad, Ipod touch. Melalui App Store, Instagram dapat diunduh secara gratis. Dalam
kurum waktu 3 bulan saja, unduhan Instagram telah mencapai 1 juta.
19
Banyaknya unduhan menjadi salah satu alasan mengapa Instagram
memutuskan untuk meluncurkan aplikasi untuk smartphone dengan system operasi
Android pada 3 April 2012 melalui Google play. Pada hari pertama peluncurannya,
Instagram utnuk android menembus angka 1 juta unduhan (www.cbsnews.com).
Hingga September 2013, pengguna aktif Instagram telah mencapai 150 juta
pengguna.Dengan angka pengguna yang begitu tinggi, Instagram menjadi aplikasi
Photo-sharing terpopuler baik di App Store dan Google play (
www.socialmediatoday.com). Instagram juga digunakan para selebriti dan tokoh
terkenal agar dapat berbagi dengan para pengagum mereka tentang kehidupan pribadi
dan kegiatan sehari-hari mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
popularitas, publisitas, membentuk citra sipemilik akun, dan juga membuat
follower/pengikut mereka merasakan kedekatan emosional dengan idolanya.
Penggunaan narasumber sebagai figur penarik perhatian dalam iklan
merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan (Kotler dan keller, 2006:
506). Pesan yang disampaikan oleh narasumber yang menarik akan lebih mudah dan
menarik perhatian konsumen. Narasumber yang digunakan dalam iklan disebut
`endorser. Shimp (2007:302) menyatakan definisi Endorser adalah pendukung iklan
atau juga dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang diiklankan.
Endorser dibagi kedalam dua tipe oleh Terence Shimp dalam periklanan
promosi, yaitu celebrity endorser dan typical-person endorser. Mereka disebut sebagai
brand endorser atau brand ambassador. Selebriti adalah tokoh (actor/aktris,
20
penghibur, atau atlet) yang dikenal karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang
berbeda dari golongan produk yang didukungnya.
Dalam melakukan celebrity endorsement, setidaknya ada beberapa hal yang
menjadi focus perhatian perusahaan agara tercapainya kampanye iklan. Menurut
Terence A. Shimp (2007), ada lima factor penting yang menjadi indicator pengaruh
selebriti terhadap minat konsumen untuk membeli, kelima factor tersebut adalah,
kepercayaan (trusworthinhess), keahlian (expertise), Keretarikan fisik (physical
attractiveness), penghargaan (respect) dan kesamaan dengan target (audiences
(similarity).
Pilihan para selebriti ini dilakukan melalui berbagai pertimbangan antar lain
adalah pertama, pilihan dijatuhkan pada selebriti yang kala itu sedang naik daun,
dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk
yang sedang diiklankan. Yang kedua, tentu saja berhubungan dengan keuangan
perusahaan. Diharapkan selebriti menjadi spoke person dari merek produk (Royan,
2005: 6)
Selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang terkenal oleh
publik atas prestasinya selain dari pada produk yang didukungnya. Selebriti yang
digunakan untuk mempromosikan suatu produk, bisa berfungsi sebagai memberi
kesaksian (testimonial), memberikan dorongan dan penguatan (Endorsement),
bertindak sebagai actor dalam iklan, bertindak sebagai juru bicara perusahaan.
21
Dalam aktifitas pemasaran, penggunaan selebriti dalam iklan sebaiknya
dievaluasi. John R. Rossiter menggunakan model VisCAP yang mengevaluasi selebriti
(presenter effect in Anvertising), VisCAP terdiri dari empat unsur, yaitu:
a) Visibility, seberapa jauh popularitas selebriti
b) Credibility, berhubungan dengan keahlian (pengetahuan selebriti tentang
produk) dan objektivitas (kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan
atau percaya diri pada konsumen suatu produk).
c) Attraction, daya Tarik sang bintang, yaitu tingkat disukai (likeability) dan
tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan pengguna produk
(similarity).
d) Power, kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli.
Semiotika Roland Barthes
Menurut Eco, 1979 dalam bukunya yang dikutip oleh Alex Sobur istilah
semiotika secara etimotolgis berasal dari kata Yunani Semeion yang berarti “tanda”.
Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konveksi sosial yang
yang terbangun sebelumnya, yang dapat mewakili sesuatu yang lain. Dan secara
terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan
luas objek-objek, peristiwa, dan seluruh kebudayaan sebagai tanda.
Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia
sebagai system hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut tanda, dengan
demikian semiotika mempelajari hakekat tentang keberadaan tanda, baik itu
22
dikonstruksikan oleh symbol dan kata-kata yang digunakan dalam konteks
sosial.Semiotika dipakai sebagai pendekatan untuk menganalisa sesuatu baik itu
merupakan teks gambar maupun symbol di dalam media cetak ataupun elektronik.
Dengan asumsi media itu sendiri dikomunukasikan dengan symbol dan kata. Analisis
semiotika modern dikembangkan oleh Ferdinand De Saussure, ahli linguistic dari
benua Eropa dan Charles Sanders Pierce seorang Filosof dari benua Amerika. Saussure
menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi membagi tanda menjadi dua
komponen yaitu, penanda (signifier) yang terletak pada tingkatan ungkapan dan
mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti huruf, kata, gambar, bunyi, dan
komponen lain adalah petanda (signified) yang terletak dalam tingkatan isi dan gagasan
dari pa yang diungkapkan, serta sarannya bahwa hubungan kedua komponen ini adalah
sewenang-wenang yang merupakan hal penting dalam perkembangan semiotika.
Sedangkan Pierce lebih memfokuskan diri pada tiga aspek tanda yaitu dimensi ikon,
indeks dan symbol.
Salah seorang pengikut Saussure, Roland Barthes, membuat sebuah model
sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda. Menurut Roland Barthes,
semiotika tidak hanya meneliti mengenai penanda dan petanda, tetapi juga hubungan
yang mengikat mereka secara keseluruhan.
Fokus penelitian Barthes lebih tertuju kepada gagasan tentang signifikasi dua
tahap (two order of signification) seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
23
Gambar 1.1 Signifikasi Dua Tahap Barthes
Sumber: John Fiske, Cultural to Communication studies, 1990, hlm. 122
Melalui gambar diatas Barthes, seperti dikutip Fiske, menjelaskan: Signifikasi
tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified dalam sebuah tanda
terhadap terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi yaitu
makna paling nyata dari tanda. Atau dengan kata lain denotasi merupakan penandaan
yang menjelaskan hubungan Antara tanda dan rujukan pada realitas, yang
menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti (Paliang, 2010:304) Misalnya,
foto wajah Jokowi berarti wajah Jokowi yang sesungguhnya. Konotasi adalah istilah
yang digunakan Barthes untuk menunjukan signifikasi tahap kedua. Konotasi
mempunyai makna yang paling subjektif atau paling tidak intersubjektif. Pemilihan
kata-kata kadang merupakan pilihan terhadap konotasi misalnya kata “penyuapan”
dengan “memberi uang pelican”. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang
digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana
24
menggambarkannya. Pada signifikasi tahap kedua, berhubungan dengan isi, tanda
bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau
memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan produk
kelas sosial yang yang sudah mempunyai suatu dominasi. Mitos primitive misalnya,
mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa dan sebagainya. Sedangkan mitos masa
kini, misalnya, mengenai femininitas, maskulinitas, ilmu pengetahuan dan kesuksesan.
25
Gambar 1.2 Kerangka Konseptual
E. Metode penelitian
1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma Interpretatif dimana peneliti berusaha
menginterpretasikan hasil observasi pada objek penelitian berdasarkan
pendekatan semiotika Roland Barthes (Sobur, 127-129). Dengan pemaknaan
dua tahap denotasi konotasi yang digunakan oleh Roland Barthes dalam teori
Komunikasi Pemasaran
Endorse Busana di Instagram
Selebriti
Semiotika Roland Barthes
Denotatif, Konotatif dan Mitos
Representasi Endorsement
Mengenai Busana Yang Dipakai
26
semiotikanya, Roland Barthes menelusuri makna dengan pendekatan budaya
yaitu semiotika makro, dimana Barthes memberikan makna pada sebuah tanda
berdasarkan kebudayaan yang melatarbelakangi munculnya makna tersebut.
Dengan demikian makna dalam tataran mitos dapat diungkap sesuai
keunggulan semiotika Roland Barthes yang memsukkan elemen mitos sebagai
elemen penting.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah beberapa unggahan foto hasil menyokong
(endorse) busana yang dilakukan oleh selebriti pada akun Instagram selebriti
dan bagaimana penulis melihat proses promosi yang dilakukan oleh selebriti
menggunakan sistem endorsement.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh penulis
untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Data dalam penelitian ini
merupakan data kualitatif berupa sistem penandaan yang dipilih dan
dipergunakan oleh penyokong (endorser) dalam mempromosikan produknya.
Untuk mengumpulkan data terkait penelitian ini, penulis akan menelusuri
akun jejaring sosial instagram selebriti @ayutingting92, foto-foto unggahan
akun, hasil screen capture dari unggahan endorse busana selebriti, selama
27
tahun 2016 sampai tahun 2017 yakni murni foto endorse, mulai dari tanggal,
25 juni 2016 sampai 17 juni 2017.
Gambar 1.3 Hasil Screencapture unggahan endorse busana @ayutingting92
Sumber: Akun Instagram @Ayutingting92
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis proses promosi endorsement
yang dilakukan oleh selebriti dengan menggunakan system analisis yang
dikembang oleh Roland Barthes yaitu system denotasi, konotasi dan mitos.
Denotasi dan konotasi menguraikan hubungan antara signifier dan referentnya.
Denotasi menggunakan makna dari tanda sebagai definisi secara nyata.
Konotasi mengarah pada kondisi sosial dan emosional personal.
28
Sedangkan mitos bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami
beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.
Adapun langkah-langkah untuk menganalisis tanda bekerja dalam penelitian
ini adalah langkah-langkah analisa berdasarkan peta Roland Barthes.
1.Signifier
(Penanda)
2.Signified
(Petanda)
2.Tanda
Denotatif
4.Penanda Konotatif 5.Petanda
Konotatif
6.Tanda Konotatif
Gambar 1.4 Peta Roland Barthes
Denotasi merupakan makna gambar atau kelompok gambar yang didasarkan
atas penunjukan yang lugas pada sesuatu, bersifat literal. Pada tingkatan denotasi
penulis akan mendeskripsikan penanda dan petanda yang digunakan oleh selebriti
dalam menyokong atau mengendorse produk tertentu.
Konotasi diartikan sebagai aspek makna sebuah atau kelompok gambar yang
didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara
(penulis) dan pendengar (pembaca). Pada tingkatan konotasi peneliti akan
menganalisis metafora, metonimi, sinekdoke dan ironi yang dipergunakan dalam level
Mitos
29
ini. Pertama, metafora merupakan perumpamaan yang mengungkapkan secara
ekplisit/langsung melalui penggunaan kata ‘sebagai’ atau ‘seperti’. Kedua, metonimi
merupakan perumpamaan yang menggunakan ciri/label suatu benda untuk
menggantikan benda tersebut. Ketiga, sinekdoke merupakan perumpamaan yang
menyebutkan bagian untuk keseluruhan atau sebaliknya. Keempat, ironi dapat
mencerminkan kebalikan dari pikiran atau perasaan pembicara atau kadang-kadang
menandai sikap sinis yang mengasumsikan bahwa orang tidak pernah atau melakukan
apa yang mereka katakan (Chandler, 2007).
Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa
aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan produk kelas sosial yang yang
sudah mempunyai suatu dominasi.
30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Pemasaran
Pengertian Komunikasi pemasaran
Kebanyakan manusia menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah
periklanan dan promosi, namun pada perkembangan saat ini, komunikasi pemasaran
muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada
akhirnya banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu
semua elemen-elemen promosi dari bauran pemasaran yang melibatkan komunikasi
antar organisasi dan target konsumen pada segala yang ditujukan untuk performens
pemasaran (Prisgunanto, 2006: 8)
Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk
mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu: iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public
relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing) (Purba, dkk,
2006:126-127)
Maka komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran
dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada khalayak agar tujuan perusahan tercapai, yaitu terjadinya
31
peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan
(Kennedy dan Soemanagara, 2006:5)
Empat Komponen Pemasaran
Dalam pemanfaatan komunikasi pemasaran yang pada umumnya digunakan
oleh produsen adalah dengan menerapkan bauran pemasaran. Bauran pemasaran
adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P, yakni product (produk),
price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi) (Hermawan, 2012:33). Untuk
lebih rinci bauran pemasaran 4P akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Product (Produk)
Suatu perusahaan ada karena menghasilkan produk untuk ditawar
kepada konsumen yang akan dipertukarkan, umumnya dengan uang. Produk
pada dasarnya adalah segala hal yang dapat dipasarkan dan mampu
memuaskan konsumennya ketika dipakai atau digunakan
2) Price (Harga)
Harga suatu produk ditentukan tidak saja berdasarkan biaya produksi,
namun juga factor-faktor lain, seperti tingkatan permintaan terhadap produk
bersangkutan, tingkat persaingan, serta persepsi konsumen terhadap produk,
aktivitas mental yang dilakukan dan bahkan upaya tingkah laku untuk
mendukung produk itu
3) Place (Tempat, termasuk juga distribusi)
Salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran adalah menetukan
bagaimna cara suatu produk dapat tersedia di pasaran. Strategi distribusi
32
yang dibuat hendaknya terlebih dahulu mempertimbangkan tujuan
komunikasi serta efek pemilihan saluran terhadap program komunikasi
pemasaran terpadu
4) Promotion ( Promosi)
Michael Ray, mendefinsikan promosi sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai pihak penjualan untuk membangun berbagai
salura informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
memperkenalkan suatu gagasan (Morissan, 2010:16). Tujuan promosi adalah
untuk memodifikasi tingkah laku konsumen, membujuk dan mengingatkan
konsumen tentang produk agar tidak beralih ke produk lain.
Komunikasi Pemasaran Online
Di era globalisasi sekarang ini, internet menawarkan peluang untuk melakukan
penjualan produk kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada pelanggan yang
berada pada pasar konsumsi (consumer market) atau konsumen pada pasar industry
(business-to business market). Penjualan barang dan jasa secara langsung (direct
selling) melalui internet dinamakan dengan istilah e-commerce. Banyak perusahaan
atau bisnis-bisnis kecil saat ini menyediakan fasilitas penjualan produknya secara
online selain melalui cara konvensional yaitu melalui jaringan distribusi pemasaran,
namun dewasa ini tidak sedikit perusahaan yang haya menjual produknya melalui
internet atau media sosial.
Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis dengan
menggunkan fasilitas e-commerce (Morissan, 2010:335-337), yaitu
33
1. Dapat menjangkau audiens di seluruh dunia.
2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien.
3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu.
4. Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi seperti perubahan
harga atau in formasi lainnya.
5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses selama
24 jam, tujuh hari seminggu.
6. Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen
7. Merupakan saluran distribusi alternative
8. Menyediakan biaya penyebaran informasi merek yang efektif dan
efisien.
B. Media Baru
Media baru merupakan media yang pada saat sekarang ini sedang berkembang
dan akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Media ini berkembang
baik dalam segi teknologi, komunikasi maupun informasi. Media baru pada dasarnya
adalah hasil dari konvergensi dari media-media konvensional yang sudah ada
sebelumnya seperti televisi, komputer, telefon menjadi suatu media yaitu internet.
Martin Lister, dkk (2009) mendefinisikan media baru sebagai:
1) Pengalaman tekstual baru, bentuk tekstual dan genre baru dari konsumsi
media, contohnya computer games, simulasi dan film dengan special
efek.
34
2) Cara baru dalam mempresentasikan dunia, seperti lingkungan virtual,
screen based interactive multimedia.
3) Hubungan baru antara subjek (pengguna dan konsumen) dengan
teknologi media, perubahan dalam penggunaan dan penerimaan tampilan
dan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
4) Pengalaman dalam hubungan baru Antara perwujudan, identitas, dan
komunitas, pergeseran dalam pengalaman personal dan sosial tentang
waktu, ruang, dan tempat (baik skala local maupun global).
5) Konsepsi yang baru tentang hubungan biologisfisik dengan tantangan
teknologi media, membedakan Antara manusia dan tiruan, alami dan
buatan, nyata dan virtual.
6) Pola baru dari orgristik Media Online.
Karakteristik Media Baru
a) Media Interaktif
Media Interaktif adalah teknologi yang menimbulkan perubahan dalam
bagaimana konsumen akan menerima iklan media, apa yang akan diterima konsumen,
dan bagaimana konsumen akan merespon pesan iklan tersebut (Surmanek, 1996:131).
Sebagaimana interaktivitas meningkat, pelanggan menggunakan sebuah jasa layanan,
meningkatkan durasi dari aktivitas online mereka. Hal ini, menciptakan kesempatan
untuk personalisasi, pembangunan komunitas, kesempatan lain akan pemasaran waktu
nyata. Pada pemasaran tradisional meningkatnya kontak dengan konsumen
35
menimbulkan biaya yang tinggi. Situasi ini berbalik dalam pemasaran online. Kontak
pelanggan dapat digunakan oleh pemasaran online untuk menghasilkan biaya yang
tinggi. Situasi ini berbalik dalam pemasaran online. Kontak pelanggan dapat digunakan
oleh pemasar online untuk menghasilkan pendapatan, mengurangi biaya, menyediakan
informasi personal, membantu dalam memperkenalkan produk baru, membangun
komunitas, berpromosi, dan meningkatkan pembangunan merek. Kontak pelanggan
adalah salah satu sumber yang paling berharga bagi pemasar online. Interaktivitas
adalah sebuah factor yang memacu ukuran jaringan. Interaktivitas tergantung pada
Komunikasi langsung, dialog memungkinkan ketik ada komunikasi langsung Antara
pemasar dan pelanggan.
1. Pilihan individu, jaringan lebih dari sekedar media komunikasi. Hal ini juga
adalah kesadaran bagi penggolongan, saran, pilihan, dan transaksi.
2. Teknologi yang bersahabat, internet dapat menjadi sebuah lingkungan yang
sulit dan menantang bagi pengguna. Untuk menyadari potensi media tersebut,
perusahaan harus membuat internet bersahabat dan alat yang mudah
digunakan.
Pemasar online membutuhkan pemahaman yang hati-hati tentang bagaimana
perilaku konsumen berubah dalam sebuah dunia online.
b) Media Digital
Dalam proses digital, semua data input diubah menjadi angka. Dalam hal
komunikasi dan media representasional data seperti teks, grafik, dan diagram, foto
36
rekaman, gambar bergerak dan lain-lain diproses dan disimpan dalam bentuk angka
dan menjadi output dalam bentuk online, disk digital atau memory drive yang
terjemahkan dan diterima sebagai tampilan layar dan dikirim kembali melalui jaringan
telekomunikasi. Hal ini berbeda dengan media analog di mana semua input data diubah
menjadi benda fisik dari data input, cahaya dan gelombang suara tidak diubah menjadi
benda lain tapi menjadi angka.
c) Hypertextuality
Hypertextual yaitu potongan teks yang apabila diakses akan memberikan
sambungan pada sebuah halaman website lainnya, atau dapat disebut juga dengan teks
yang saling terhubung dengan teks lainnya.Munculnya hyperteks merupakan efek dari
teknologi baru dalam era media baru terutama terkait dengan jaringan internet. Adanya
hypertext tidak hanya sebagai cara untuk menunjukan adanya media baru, tetapi juga
memberikan manfaat bagi pengguna atau konsumen. Salah satu hal yangsering
diperdebatkan dalam hubungannya dengn hypertext adalah adanya arus perubahan
penggunaan perpustakaan menjadi penggunaan google. Dulu sebelum media baru
muncul, seseorang akan mencari referensi dengan cara mencari buku di perpustakaan.
Tapi ketika media baru muncul, orang-orang lebih memilih menggunakan google yang
merupakan sebuah mesin pencari, daripada harus dating ke perpustakaan.
d) Media Virtual
e) Karakteristik maya atau virtual ini menjadi karakteristik yang melemahkan
bagi media baru internet, karena sifatnya yang maya sehingga identitas
seseorang atau kelompok di dalam media baru internet ini menjadi tidak jelas
37
atau tidak dipercaya sepenuhnya. Wilayah jangkauan penyebaran informasi
di internet sangatlah bebas tidak ada batas, sehingga penyebaran informasi
sangat mudah didapat oleh siapa saja.
f) Simulated
Simulated atau simulasi adalah imitasi atau representasi dari suatu peristiwa
dengan penambahan berbagai macam dramatis. Simulasi memiliki kaitan yang erat
dengan konsep virtual.
Di era media bru terdapat istilah change & continuity, hal ini berkaitan dengan
pertimbangan media untuk mengubah atau untuk meneruskan bentuk dari media yang
lama. Hal ini dikarenakan tidak semua perubahan yang dilakukan oleh media tersebut
akan berdampak positif atau dapat selalu diterima dengan baik oleh pengguna.
Misalkan saja perubahan media Koran dari versi cetak ke versi digital. Tidak semua
pembaca Koran cetak mau untuk membaca Koran dalam versi digital. Perubahan
tersebut harus berdasarkan pemikiran yang matang tidak hanya asal mengikuti
perkembangan teknologi
Keberadaan Media Sosial Sebagai Media Informasi Baru
Kehadiran media baru semakin memudahkan manusia dalam berkomunikasi.
Media baru seperti internet, pada akhirnya berfungsi sebagai media sosial. Melalui
media sosial, pola komunikasi masyarakat tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Media
sosial mempercepat arus komunikasi dengan mendorong kontribusi dan umpan balik
dari semua orang yang tertarik, dan merupakan percakapan dua arah ketika
38
membandingkan ke media tradisional karena media sosial terbuka untuk umpan balik
dan berpartisipasi (Mayfield, 2008)
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010), media sosial
merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar
ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran
user- generated content. Jadi, yang dimaksud user –generated content adalah segala
isi yang dibuat dan atau yang dipublikasikan oleh pengguna media siber Antara lain,
artikel, gambar, komentar, suara, video dan berbagai bentuk unggahan yang melekat
pada media siber, seperti vlog, forum, komentar pembaca atau pemirsa, dan bentuk
lain.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diikuti dengan perubahan
gaya hidup masyarakatnya, tidak terkcuali di Indonesia. Data memperlihatkan bahwa
masyarakat Indonesia yang sudah mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi,
terbilang aktif utamanya dalam menggunakan media sosial.
Kemunculan internet yang disusul dengan berbagai sarana media sosial, dimana
komunikasi antar manusia dapat berlangsung real time dengan cakupan wilayah yang
luas. Di Indonesia media sosial telah menarik perhatian masyarakat. Media sosial
menjadi media interaksi baru yang membuat ruang-ruang bagi masyarakat untuk saling
berbagi, bercerita dan menyalurkan ide-idenya. Aktivitas masyarakat yang bnyak
dilakukan dengan menggunakan internet adalah membuka situs jejaring sosial
(64,43%). Selain membuka situs jejaring sosial, aktivitas lain adalah mencari informasi
mengenai barang/jasa (48, 55%), mengirim dan menerima email (47,33%) dan
39
mengunduh gambar/film (46,98%). Selanjutnya menggunkaan internet untuk aktivitas
belajar dan mengakses berita melalui portal berita (Meiningsih, 2011: 17)
Media sosial menjadi bermanfaat dan saluran komunikasi yang semakin
penting karena meningkatnya penggunaan sosial media sebagai situs berita dan
informasi oleh banyak orang, penggunaan terus-menerus dan ketergantungan terhadap
media sosial di kalangan masyarakat, penyebarluasan berita dan informasi melalui
media sosial dan jejaring sosial, memperluas audiens media massa, referensi ke situs
berita utama yang seringkali datang dari media sosial (misalnya, dalam percakapan
online dan link posting), peningkatan penggunaan media sosial untuk komunikasi
publik yang diawali oleh pelanggan, karyawan dan warga, termasuk komentar tentang
brand, poduk dan layanan.
Mengenal Instagram Sebagai Platform Jejaring Sosial Media Berbagi Foto
Salah satu sarana (platform) sosial media yang menyodok para pesaingnya
adalah berbagi foto (photo sharing). Media sosial berbagi foto mulai menjadi
primadona seiring makin mudahnya orang menangkap momen-momen dengan
berbagai perangkat fotografinya. Selain mudah, dengan berbagi gambar atau foto
sebenarnya kita tidak hanya menunjukan apa yang sedang kita lihat, kerjakan atau
rasakan namun lebih dari itu kita bisa menyampaikan pesan di dalamnya. Hal ini
menjadi salah satu nilai tambah kenapa media sosial berbagi foto banyak diminati.
Layanan berbagi foto tidak hanya sebagai kebutuhan personal, kini juga mulai dilirik
tangan-tangan kreatif dunia bisnis.
40
Para enterpreneur dan korporat sudah bisa menangkap celah positi berbagi foto
(photo sharing) sebagai media promosi dan perluasan bisnisnya. Sosial media
terpopuler yang mengambil alih ialah Instagram. Berbeda dengan facebook dan twitter,
situs ini menggunakan foto sebagai media penyampai pesan dimana ia dibaca sebagai
sebuah teks. Foto dilekati tanda yang dapat berfungsi sebagai petanda dan penanda
sekaligus yang terjadi ketika sebuah narsis didalam foto dari si narator dimaknai oleh
si pembaca narasi.
Sejarah Perkembangan Instagram
Instagram diciptakan oleh Kevin Systorm dan Mike Krieger dan didirikan pada
bulan oktober 2010. Instagram adalah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai
layanan jejaring sosial termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di
Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil
kamera Kodak Instamatic dan Polaroid.
Instagram berasal dari pengertian keseluruhan funsi aplikasi ini. Kata “insta”
berasal dari kata instan, seperti kamera Polaroid yang pada masanya lebih dikenal
dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara
instan. Seperti Polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal
dari kata “telegram” yang cara kerjanya utuk mengirimkan informasi kepada orang lain
dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat
41
diterima dengan cepat. Oleh karea itu, Instagram merupakan gabungan dari kata instan
dan telegram.
Kelebihan Instagram
Adapun kelebihan instagram adalah
a. Pasar yang melek teknologi. Salah satu kelebihan berjualan lewat Instagram
adalah pengguna Instagram sudah terjamin melek teknologi. Artinya, mereka
yang aktif di Instagram pastilah aktif pula di twitter danmungkin juga di
facebook. Karena itu sangat tepat bila mempromosikan produk melalui Instagram
dan dibantu jejaring sosial lainnya.
b. Pengguna Instagram tentu mempunyai gadget yang mendukung aplikasi tersebut,
yaitu android phones maupun iPhone. In I berarti Instagram memiliki pengguna
yang rata-rata kelas menengah ke atas. Hal ini menguntungkan, karena calon
konsumen kemungkinan besar mempunyai “kantong”yang cukup dalam
c. Tampilan produk yang simple. Karena Instagram memang digunakan sebagai
aplikasi berbagi foto, fitur-fitur yang berada di Instagram akan mendukung
gambar produk yang di unggah di dalamnya.
d. Di Instagram kebanyakan fotonya menggunakan (#) hashtag. Oleh karena itu
sangat disarankan untuk menggunakan hashtag agar memudahkan calon pembeli
menemukan produk yang dijual.
42
C. Celebity Endorsement
Dalam kegiatan promosi, penggunaan sumber pesan untuk mengatakan atau
memperlihatkan pesan iklan dapat dilakukan dengan cara memilih penyampai pesan
yang dianggap dapat berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi iklan.
Endorsement berasal dari kata endorse. Jika diterjemahkan secara sempit
pengertian endorsement adalah mendukung atau memberi saran. Endorser yaitu orang
atau karakter yang muncul dalam iklan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan
baik itu selebritis, tokoh masyarakat, publik figur atau bahkan orang biasa yang dapat
mempengaruhi pikiran konsumen sebagai preferensi dalam melakukan keputusan
pembelian (Engel, Black Well & Miniard, 1990).
Shimp (2003) mendefinisikan celebrity endorser adalah seorang pribadi baik
itu aktor, artis maupun atlet yang dikenal masyarakat dan menjadi pujaan, karena
prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang
dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi konsumen sasaran.
Saat ini kebanyakan perusahaan menggunakan selebriti dibanding orang biasa untuk
mengiklankan produknya karena selebriti memilki atribut kesohoran, kecantikan,
keberanian, prestasi, jiwa olahraga (athleticisme), keanggunan, kekuasaan/kekuatan,
dan daya tarik seksualnya sehingga sering mewakili daya tarik yang diinginkan
perusahaan untuk mengiklankan produknya dan dijadikan pemikat yang ampuh bagi
calon konsumen (Suyanto, 2005), sedangkan pendapat Shimp (2003) mengatakan
bahwa untuk membuat selebriti efektif sebagai pendukung produk tertentu dalam suatu
iklan maka harus memiliki hubungan yang berarti (meaningful relationship) atau
43
kecocokan (match-up) antara selebriti dengan produk yang di iklankan. Dalam
kaitannya dengan pemasaran, seorang konsumen harus mempunyai keinginan terhadap
suatu kategori produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli produk
tersebut. Hal inilah yang dimaksudkan para pemasar dengan membangkitkan minat
(intention) akan suatu kategori, yang juga disebut usaha permintaan primer (primary
demand) (Shimp, 2003). Setiap pengenalan suatu produk baru akan membawa
konsekuensi akan tanggung jawab dari sang inovator untuk membangkitkan keinginan
konsumen secara agresif dan para pemasar dalam kategori yang telah mapan perlu
melakukan berbagai usaha untuk mempertahankan atau membangun kategori produk
mereka. Penggunaan komunikator celebrity endorser yang memiliki karakteristik akan
dapat mempengaruhi sikap (attitudes) atau tanggapan konsumen yang positif terhadap
produk tersebut, sehingga konsumen akan mempertimbangkannya dalam proses
pembelian dan diharapkan secara langsung mempengaruhi perilaku melalui alam tak
sadar mereka. Dengan demikian konsumen dipengaruhi untuk membeli tanpa ada
paksaan. Setelah terpengaruh secara suka rela, merasa ingin dan senang kepada produk,
maka apabila konsumen mempunyai kemampuan untuk membeli pada akhirnya akan
melakukan pembelian terhadap produk yang diinginkan di masa yang akan datang
(Shimp, 2003).
Untuk menyampaikan pesan dalam iklan, selebriti memiliki beberapa daya
Tarik yang diharapkan mampu membangun brand image berkaitan dengan produk
yang ditawarkan dalam iklan tersebut. Atribut selebriti seperti talenta, kecantikan,
kemampuan dan keberanian serta tidak jarangnya daya sensualnya menjadi kekuatan
44
yang dapat mempengaruhi pikiran setiap orang yang melihatnya, dengan begitu,
selebriti dapat membangun bentuk ekspresi penyampaian pesan yang menarik dan dan
dapat mewakili daya Tarik yang diinginkan perusahaan iklan. Hubungan antara
selebriti dengan produk yang ditawarkannya harus didasari atas kecocokan dan
keterkaitan yang berarti agar tercapainya efektivitas komunikasi antara selebriti
sebagai penyokong produk yang diiklankan.
Menurut Terence A, Shimp (2007:315) atribut seorang endorser adalah:
1. Trustworthiness/Kepercayaan: tingkat kepercayaan, ketergantungan, citra diri
yang dapat mempengaruhi kepercayaan
2. Expertise/Keahlian: kemampuan khusus yang dimiliki oleh seorang endorser,
pengetahuan dan karakteristik yang dapat membangun pengaruh terhadap
merek produk yang di dukung.
3. Physical Attractiveness/ketertarikan secara fisik: daya Tarik dan perlakuan
terhormat untuk bisa diterima dalam suatu kelompok.
4. Respect/Dihormati: citra diri yang dapat dipuja dan dihormati oleh orang lain.
5. Similarity/Kesamaan dengan target audiens : suatu kesamaan yang yang
dimiliki endorser dengan target audiens( segmen pasar yang dituju)
Dalam keputusan pemilihan pendukung iklan, selebriti yang menjadi pendukung
iklan harus dikenal banyak orang, karena dapat mempengaruhi citra positif yang
mencerminkan produknya sehingga pemilihan pendukung iklan yang tepat dalam iklan
sangatlah penting.
45
Faktor-Faktor Pemilihan pendukung iklan (Endorser)
Dalam pemilihan seorang endorser, seorang pemasar perlu memperhatikan
beberapa komponen yang dapat mempengaruhi efektivitas seorang endorser terhadap
penyampaian pesan dalam iklan. Untuk menjaga agar iklan yang diendorse oleh
selebriti dapat menyampaikan pesannya secara maksimal.Pemilihan endorser tersebut
dapat mempengaruhi secara positif dapat mencerminkan merek produk yang
didukungnya dengan maksimal. Beberapa kriteria khusus biasanya ditentukan oleh
perusahaan yang akan memilih pendukung iklan.
Shimp (2007:314) menjelaskan bahwa seseorang eksekutif periklanan
menggunakan berbagai faktor untuk memilih selebriti yang akan di endorse yaitu:
1. Celebrity and audience Match Up
Selebriti sebagai endorser mencerminkan konsumennya
2. Celebrity and Brand Match Up
Pengiklan celebrity endorsement akan melibatkan perilaku, nilai dan
penampilan dan selebriti tersebut yang dengan citra yang diinginkan merek
yang diiklankan.
3. Celeb Credibility
Kredibilitas seorang selebriti merupakan alasan utama untuk memilih selebriti
sebagai pendukug iklan. Orang yang dapat dipercaya dan dinilai mempunyai
pengetahuan tentang kategori produk adalah orang terbaik untuk meyakinkan
orang lain.
46
4. Celeb Attractiveness
Dalam memilih seorang selebriti sebagai pembawa pengaruh terhadap produk
yang akan diiklankan, seorang eksekutif perusahaan diharapkan dapat memilih
seorang selebriti yang cocok dengan brand yang di dukungnya dan dapat
diterima oleh audiens. Beberapa aspek evaluasi yang perlu dilakukan
a. Cost Consideration ; Seorang selebriti biasanya meminta bayaran yang
tinggi untuk menjadi seorang endorser
b. Working Ease Of Dificult Factor; Beberapa selebriti mudah untuk diajak
bekerja sama, beberapa cukup sulit karena keras kepala, arogan,
temperamental, dan tidak dapat diatur.
c. Saturation Factor ; Banyaknya produk yang di endorse oleh seorang
selebriti mejadi kunci lain sebagai pertimbangan
d. The Trouble Factor; Pertimbangan akhir dalam memilih selebriti sebagai
endorser adalah seberapa sering selebriti tersebut akan berurusan dengan
masalah setelah menjadi endorser.
Peran selebriti endorse dalam model iklan yang bisa digunakan perusahaan dalam
sebuah iklan adalah:
1) Testimonial / Kesaksian
Penggunaan tokoh yang berasal dari kalangan orang biasa yang dianggap
netral (tidak memihak) untuk menyampaikan pernyataan (testimony) tentang
keunggulan produk. Fungsinya penggunaan orang biasa ini agar melalui
47
pernyataan orang tersebut, konsumen dapat diyakinkan akan kejujuran
produsen atas keunggulan produk tersebut. Contoh: Ibu Rumah Tangga dalam
iklan detergen Rinso.
2) Endorsement / penyokongan/ dukungan
Selebriti yang sering diminta untuk meminjamkan nama untuk mengiklankan
produk atau jasa suatu perusahaan. Contoh
3) Actor / Aktor
Seorang selebriti diminta untuk menggunakan produk atau jasa sebagai bagian
dari suatu acting, contonhnya adalah iklan kebanyakan saat ini misalnya iklan
kosmetik Ponds, Vit C 1000 dan lain-lain
4) Spoke Person
Selebriti yang memprosikan produk, merk, atau suatu perusahaan dalam kurun
waktu tertentu masuk dalam kelompok peran spokeperson. Penampilan
mereka akan di asosiasikan dengan produk dan merk yang mereka wakili.
D. Semiotika Roland Barthes Sebagai Pendekatan Dalam Metode Penelitian
Memaknai berarti bahwa objek tersebut tidak hanya membawa informasi,
dalam hal mana objek-objek itu hendak dikomunikasikan, tetapi juga mengkonstitusi
sistem terstruktur dari tanda. Salah satu wilayah penting yang dirambah Barthes dalam
studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader) seperti yang sudah dibahas
sebelumnya, adalah sistem pemaknaan tataran ke-dua, yang dibangun di atas sistem
lain yang telah ada sebelumnya. sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan
48
konotatif, yang di dalam buku Mythologies-nya secara tegas ia bedakan dari denotative
atau sistem pemaknaan tataran pertama. Dari uraian sebelumnya, Barthes membagi
tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat
bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Jadi, dalam konsep
Barthes, tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga
mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Pada
dasarnya, ada perbedaan antara denotasi dan konotasi dalam pengertian secara umum
serta denotasi dan konotasi yang dipahami oleh Barthes. Di dalam semiologi Barthes
dan para pengikutnya, denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama,
sementara konotasi merupakan tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi justru lebih
diasosiasikan dengan ketertutupan makna. Sebagai reaksi untuk melawan keharfiahan
denotasi yang bersifat opresif ini, Barthes mencoba menyingkirkan dan menolaknya.
Baginya yang ada hanyalah konotasi. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa makna
“harfiah” merupakan sesuatu yang bersifat alamiah (Budiman, 1999:22). Dalam
kerangka Barthes, terdapat makna yang lebih dalam tingkatnya dan lebih bersifat
konvensional yakni makna-makna yang berkaitan dengan mitos (Piliang 2010:305),
Di dalam mitos juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda.
Sehingga, tingkatan tanda dan makna Barthes ini dapat di gambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.01 Semiotika Barthes
49
Berangkat dari kerangka semiotika Barthes dan tingkatan diatas, hal berikutnya
yang harus di pahami dalam mengkaji ( menerjemahkan) makna-makna pada media
komunikasi visual seperti komik adalah memahami Relasi antar tanda-tanda itu sendiri.
Bentuk- bentuk interaksi antar tanda sangat terbuka dan luas, akan tetapi ada dua
bentuk yang di kenal luas, yakni metafora dan metonimi. Dalam bukunya, Yasraf
Amir Piliang yang berjudul semiotika dan hipersemiotika menjelaskan secara singkat
- Pengertian metafora, yang diartikan sebagai salah satu model interaksi tanda yang
didalamnya tanda dari sebuah sistem digunakan untuk menjelaskan makna untuk
sistem yang lainnya. Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal berbeda
secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat Misalnya penggunaan metafora
kepala batu untuk menjelaskan seseorang yang tidak mau diubah pemikirannya.
Penggunaan metafora sangat sering di jumpai dalam karya-karya komunikasi visual
saat ini.
- Sedangkan menurut Yasraf metonimi adalah interaksi tanda yang didalamnya
terdapat hubungan bagian (part) dengan keseluruhan (whole). Majas ini
mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai
pertalian yang sangat dekat .Misalnya, tanda botol (bagian) untuk mewakili
pemabuk(total). Atau tanda mahkota untuk mewakili konsep untuk kerajaan, karena
ketika tanda makhota muncul, kita akan memikirkan tentang sebuah kerajaan, ataupun
kekuasaan, penggunaan majas metonimi ini biasanya digunakan oleh pelaku-pelaku
komunikasi visual termasuk komik untuk menggunakan penanda-penanda yang lebih
50
mudah di jangkau dengan keyakinan bahwa semua pembacanya memiliki sebuah
konsesus yang sama atas pengertian secara harafiah dari tanda tersebut. (Piliang
2012:305)
Selain dua yang di sebutkan diatas Daniel Chandler dalam bukunya ‘the Basic,
Semiotics’ menambahkan dua lagi yakni Sinedoke (Chandler 2007:132) dan Ironi
(Chandler 2007:134)
- Sinedoke Semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari
sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan
keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte).
Contoh Majas Sinekdoke :
a. Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 ( Majas Sinekdoke
pars pro toto ).
b. Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan
kemenangan Indonesia ( Majas Sinekdoke totem pro parte).
- Ironi, diantara keempat pilar utama majas, menurut Chandler ironi adalah yang
sangat radikal, dia merupakan bentuk tanda yang di tangkap (signifier) yang terlihat
seolah-oleh telah mewakili satu hal,namun dari pembacaan tanda tersebut kita justru
tau bahwa maksud sebenarnya dari tanda tersebut adalah hal yang berlawanan, yang
biasanya penggunaan majasnya disertakan dengan maksud sebenarnya yang tergambar
tersirat.
51
E. Semiotik Busana (Fashion)
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Semiotika adalah upaya manusia dalam mempelajari tanda untuk memaknai sesuatu
yang dibawa oleh tanda tersebut. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya
membawa arus informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi,
tetapi juga mengkonstitusi system tersrtuktur dari tanda (Barthes, 1988:179)
Untuk memahmi komunikasi pada fashion, kita menggunakan dua mazhab utama
dalam studi komunikasi menurut John Fiske (1990). Kedua mazhab tersebut adalah:
a. Mazhab Proses
Dalam mazhab ini komunikasi dilihat sebagai suatu proses, dimana seseorang
menyatakan sesuatu kepada yang lain dengan menggunakan satu atau lebih medium
atau saluran dengan beberapa efeknya. Hal yang penting dalam mazhab ini adalnah
maksud pengirim, efisiensi proses transmisi dan efeknya pada penerima.
Dalam hal ini, fashion adalah medium yang dipergunakan untuk saling bertukar
pesan. Dalam mazhab ini maksud pengirim pesan sangat penting; hal utama adalah
pesan, yang atas segalanya, mesti disusun berdasarkan prinsip yang bisa diperoleh
kembali atau ditemukan. Efisiensi dan efektifitas proses transmisi juga penting; bila
pesan tidak sampai pada penerima atau sampai dalam bentuk yang berbeda atau
terdistorsi, maka salah satu bagian dari proses komunikasi, bisa jadi mediunnya,
dianggap mengandung kegagalan. Namun mazhab ini memiliki masalah karena alasan
bahwa pemakai dan perancang atau penciptanya tidak mempunyai maksud serupa
52
dalam satu produk fashion yang sama. Selain itu sedikit kemungkinan bahwa penerima
pesan akan menyimpulkan pesan yang sama.
b. Mazhab Semiotika
Mazhab ini proses pertukaran pesan dalam fashion dipandang sebagai komunikasi di
antara individu-individu yang “pertama-tama” membuatnya sebagai anggota suatu
kelompok budaya. Seperti pernyataan John Fiske, “Semiotika merumuskan interaksi
sosial sebagai tindakan yang mendasari individu sebagai anggota dari masyarakat atau
budaya tertentu” (1990:2-3). Di sini, ada dua hal yang jelas. Pertama, fashion bisa saja
digunakan untuk memahami dunia serta benda-benda dan manusia yang ada di
dalamnya, sehingga fashion merupakan fenomena komunikatif. Kedua, ada system
makna yang terstruktur, yakni buaya yang memungkinkan individu untuk
mengkonstruksi suatu identitas melalui saran komunikasi.
Dalam mazhab proses, makna dalam fashion telah ada sejak garmen yang di
maksud dibuat. Makna adalah sesuatu yang dibentuk oleh perancang atau pembuat.
Sedangkan semiotika, proses komunikasi yang terjadi ketik fashion sampai kepada
pembaca yang memproduksi atau menghasilkan makna. Maka dalam hal ini, mazhab
semiotika memusatkan perhatian pada negosiasi makna dan bukannya penerimaan
pesan (Barnard, 1996:44).
Dalam fashion, proses komunikasi yang terjadi adalah melalui objek dan
citra. Dengan semiotika, tanda diterapkan objek dan citra pada pakaian dan fashion
didefinisikan. Maka dari itu, setelah pakaian adalah penanda, karena ia
merepresentasikan sesuatu yang lain, yaitu identitas orang yang mengenakannya.
53
Sebagai sesuatu yang terindrai melalui indera pengelihatan, penafsiran makna
fashion adalah menggunakan semiotika visual. Dalam buku semiotika visual Kris
Budiaman menjelaskan bahwa bidang semiotika visual adalah studi semiotika yang
secara khusus melakukan penyelidikan terhadap jenis makna yang disampaikan melaui
indera penglihatan (visual senses).
Dalam bukunya Fashion as Communication, Malcolm Barnard membagi dua
bentuk pemaknaan dalam Fashion, yaitu:
1. Pemaknaan Ekstrnal. Menurut Barnard, selain perancang, pemakai atau penonton
dan otoritas yang dijelaskannya, kritikus fashion, jurnalis dan orang tua adalah
bagian-bagian lain yang berperan dalam melakukan proses pemaknaan secara
eksternal dalam fashion.
- Perancang. Di sini jelas yang dimaksudkan adalah ide bahwa makna adalah
produk dari maksud sang perancang. Misalnya pikiran, perasaan, keyakinan
dan hasrat perancang atas dunia dan hal tersebut tentu diekspresikan dan
direfleksikan dalam pakaian yang diciptakannya. Lebih lanjut Barnard
menjelaskan bahwa ide ini merupakan ide yang dipaksakan mengingat
bahwa jika makna adalah produk dari pikiran perancang, maka tidak akan
ada ruang bagi penafsiran alternative terhadap produk fashion yang
diciptakan. Sedangkan makna bukan semata-mata produk perancang, dan
sulit untuk dinyatakan apa yang dimaksud oleh perancang.
- Pemakai atau penonton. Makna adalah apa yang berusaha dikatakan dari
pakaian yang dikenakan oleh sang pemakai, dan kemudian dimaknai nulang
54
oleh penonton. Menurut Barnard, pemaknaan oleh pemakai dan penonton
seringkali berbeda.
- Otoritas. Pemaknaan ini lekat dengan seragam, yang tentu saja adalah milik
otoritas-otoritas, seperti sekolah, ,iliter dan pemerintah. Di sini makna yang
lahir dalam fashion adalah makna-makna yang telah diatur dan diputuskan
oleh lembaga-lembaga tersebut. Barnard menjelaskan bahwa makna tidak
dapat didefinisikan atau dibangkitkan oleh otoritas jika orang diluar
lembaga tersebut mengkomunikasikan makna yang berbeda dari maksud
yang berusaha dicapai lembaga-lembaga tersebut.
2. Pemaknaan Internal. Barnard menjelaskan bahwa makna dalam fashion di
pemaknaan internal ini berada dalam bentuk, garis, dan tekstur. Pemaknaan ini
mengandaikan bahwa ada sifat-sifat yang terkandung dalam garmen dan fashion
dan orang hanya melihat untuk bisa memahami maknanya. Lebih lanjut Barnard
menjelaskan bahwa pemakna internal ini akan menemui masalah ketika ia
dimaknai oleh orang yang tidak akrab dengan budaya garmen yang tidak akrab
dengannya. Makna bisa berada dalam suatu budaya namun tidak dalam budaya
lain.
Fashion atau busana adalah salah satu objek kebudayaan lainnya yang sarat
dengan penggunaan tanda dan citra semiotika. Berbagai ahli semiotika, seperti Barthes
telah mengembangkan semiotika khusus untuk fashion, untuk menganalisis fashion
sebagai system tanda. Dalam fashion, denotasi sebagai signifikasi tahap pertama yang
dirumuskan Roland Barthes adalah tatanan penandaan yang paling awal terhadap
55
fashion yang dikenakan. Misalnya warna dan motif kain serta model pakaian tersebut;
ia bersifat faktual. Denotasi menunjukan bahan pembuat, tempat dan waktu pembuatan
dan sebagainya (Barbard, 1996:119). Sedangkan makna konotasi adalah seperti yang
dimaksud Malcolm Barnard (1996:121) dalam Fashion as Communication:
Konotasi dapat dijelaskan sebagai suatu kata atau citra yang membuat orang berpikir
atau merasa, atau sebagai asosiasi bahwa sebuah kata atau citra untuk seseorang. Secara
teknis, atau secara semiologis, tanda denotatif (kesatuan penanda dan petanda),
dianggap sebagai sebuah penanda. Petanda dari penanda ini akan bervariasi bagi setiap
orang. Seperti halnya kata atau citra akan memiliki perbedaan asosiasi, atau konotasi,
bagi orang yang berbeda sebaborang tersebut memang beda.
Dalam semiotika busana, Barthes mencoba membedakan tiga tipe busana (Barthes,
1990), yakni: Image clothing, busana yang ditampilkan sebagai fotografi atau gambar;
written clothing, busana yang dideskripsikan secara tertulis atau ditransformasikan ke
dalam Bahasa;real clothing, busana actual yang dikenakan pada tubuh manusia, busana
sebagai objek
56
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi online yang menyediakan layanan untuk
berbagi foto, video, dan jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk
mengambil gambar, mengaplikasikan filter atau efek digital pada foto, dan membagi-
bagikan ke berbagai layanan media sosial lain contohnya facebook, twitter, tumblr,
flikr. Oleh karena itu instagram menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang ingin
peruntungan, mulai dari berbagi foto/video ke teman, mengedit foto/video dengan
berbagai efek filter menarik. Selain digunakan sebagai aplikasi sosial media berbagi
foto/video ternyata Instagram juga digunakan oleh pebisnis untuk menjual atau
mempromosikan produknya. Contohnya Ayu Ting Ting yang sangat aktif
menggunakan sosial media Instagram. Saat ini Instagram sangatlah booming dan
diminati masyarakat Indonesia sebagai salah satu media sosial yang memiliki kegunaan
visual seperti mengunggah foto dan video. Baik anak muda maupun orang dewasa, baik
yang digunakan untuk kepentingan pribadi maupun untuk kebutuhan usaha yang
mereka jalani.
Alasan penulis memilih Instagram karena objek dari penelitian saat ini lebih terkenal
dan aktif menjadi artis yang mempromosikan endorse dengan bayaran yang mahal.
57
1. Sejarah Instagram
Gambar 3.01 Logo Instagram
Sumber: www.google.com
Media sosial yang paling digemari saat ini adalah Instagram. Popularitas
Instagram, aplikasi berbagi foto oleh perusahaan Burbn, Inc. ini, telah terlihat sejak 10
bulan setelah dikeluarkan, instagram menari perhatian 7 juta pengguna baru yang telah
mengundah 150 juta foto di dalam instagram. Sedangkan pada saat itu instagram
sendiri hanya memiliki 5 staff yang bekerja dalamnya, Semenjak kemunculannya
Instagram pada tanggal 6 oktober 2010 di Apple Store aplikasi ini langsung diburu oleh
pengguna Apple. Terbukti pada akhir desember 2010 pengguna instagram telah
mencapai 1 juta pengguna dan pada juni 2011 telah mencapat 5 juta pengguna dengan
total 150 juta photo pada bulan agustus 2011. (Putri, 2013: 13)Instagram berasal dari
pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”,
seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”.
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti Polaroid
tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram” yang cara
kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya
58
dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan
internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat.
Oleh karena itulah Instagram merupakan leburan dari kata instan dan telegram
Instagram adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada tahun
2010 oleh sebuah perusahaan Burbn Inc. Pada awalnya Burbn Inc sendiri memiliki
focus yang terlalu banyak di dalam HTML5 peranti bergerak, namun kedua CEO,
Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih focus pada satu hal saja.
Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus,
pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya
masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah dapat
digunakan iphone isinya terlalu banyak fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike
Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun
akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga
kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram.
2. Fitur-Fitur Instagram
Adapun fitur-fitur yang ada dalam Instagram adalah sebagai berikut:
1. Followers (Pengikut)
Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan mengikuti akun pengguna
lainnya, atau memilki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesame
pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga
59
mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga
menjadi salah satu unsur yang penting, dan jumlah tanda suka dari para pengikut sangat
mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang popular atau tidak.
Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram, dapat menggunakan
teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial Twitter
dan juga Facebook.
Gambar 3.02 Fitur Pengikut pada Instagram akun ayutingting92
2. Mengunggah Foto
Kegunaan utama dari instagram adalah sebagai tempat untuk menggunggah dan
berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang ingin diunggah dapat diperoleh
melalui kamera smartphone ataupun foto-foto yang ada di album foto yang ada di
smartpnone itu sendiri.
60
Gambar 3.03 Fitur Mengunggah foto pada tampilan utama Instagram.
3. Kamera
Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di
dalam smartphone tersebut. Penggunaan kamera melalui intsgram juga dapat
langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto
yang dikehendaki oleh sang pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang
fungsinya adalah utnuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Setekah
foto diambil melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut juga dapat diputar
arahnya sesuai dengan keinginan para pengguna.
Foto-foto yang diunggah melalui intsgram tidak terbatas atas jumlah tertentu.
Setelah para pengguna memilih sebuah foto untuk diunggah di dalam Instagram,
maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyuntung foto
tersebut
61
Gambar 3.04 Tampilan kamera pada Intagram
4. Efek Foto
Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek foto tetapi pada versi
barunya sudah mencapai 23 efek foto yang dapat digunakan oleh para pengguna
pada saat mereka hendak menyunting foto. Efek tersebut terdiri dari Clarendon,
Gingham, Moon, Lark, Reyes, Juno, Slumber, Cinema, Ludwig, Aden, Perpetua,
Amaro, Mayfair, Rise, Hudson, Valencia, X-Pro II, Sierra, Willow, Lo-Fi, Inkwell,
Hefe, Nashville, Stinson, vesper, Earlybird, Branan, Sutro, Toaster, Walden, 1977,
Kelvin, maven, Ginza, Skyline, Dogpatch, Brooklyn, Helena, Ashby, da Chames.
Fitur lain yang ada pada bagian penyuntingan adalah sesuaikan kecerahan ,
Kontras, Struktur, Hangat, Saturasi, Warna, Pudar, Sorotan, Bayangan, Sketsa,
Miniatur, Pertajam.
62
Gambar 3.05 Efek foto pada Instagram
5. Judul Foto
Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman
selanjutnya dan foto tersebut akan diunggah kedalam Instagram. Untuk
memasukan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut. Sebelum
mengunggah sebuah foto, para pengguna memasukan judul untuk menamai foto
tersebut sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna.
Judul-judul tersebut dapat digunkan pengguna untuk menyinggung
pengguna Instagram lainnya dengan mencantumkan nama akun dari orang tersebut.
Para pengguna juga dapat memberikan label untuk mengelompokkan foto tersebut
didalam sebuah kategori
63
Gambar 3.06 Judul atau Captions foto pada akun Instagram
@Ayutingting92
6. Arroba
Seperti pada twitter dan Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang juga
dapat digunkan oleh penggunanya untuk menyinggung pengguna lainnya dengan
menambahkan arroba (@) dan memasukan nama akun Instagram dari pengguna
tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung para pengguna lainnya di
dalam judul foto, tetapi juga pada bagian kolom komentar foto
Pada dasarnya penyinggungan pengguna yang lainnya dimaksudkan untuk
berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.
64
Gambar 3.07 Penggunan arroba (@)pada akun Instagram @Instagram
7. Label foto
Sebuah label pada Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para
pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan kata kunci. Bila para
pengguna memberikan label pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat lebih
mudah ditemukan. Label itu sendiri dapat digunakan di dalam segala bentuk
komunikasi yang bersangkutan dengan foo itu sendiri. Para pengguna dapat
memasukkan namanya sendiri, tempat penggambilan foto tersebut, untuk
memberitakan sebuah acara, untuk menandakan bahwa foto tersebut mengikuti
sebuah lomba, atau untuk menandakan foto tersebut dihasilkan oleh anggota
komunitas Instagram.
Foto yang telah diunggahdapat dicantumkan labelyang sesuai dengan
Informasi yang bersangkutan dengan foto. Pada saat ini label adalah cara yang
terbaik jika pengguna hendak mempromosikan foto di dalam Instagram.
Gambar 3.08Penggunaan label pada akun Instagram (@Instagram)
65
8. Tanda Suka
Instagram juga memilki sebuah fitur tanda suka yang fungsinya memilki
kesamaan dengan yang disediakan Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa
pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah. Berdasarkan dengan durasi
waktu dan jumlah suka pada sebuah foto didalam Instagram, hal itulah yang
menjadi factor khusu yang mempengaruhi foto tersebut terkenal atau tidak. Namun
jumlah pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting membuat foto menjadi
terkenal.
Gambar 3.09 Tanda suka pada akun Instagram (@Instagram)
9. Geotagging
Setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian
geotag. Bagian ini akan muncul ketika para para penguna smartpone mengaktifkan
GPS mereka di dalam smartphone mereka. Dengan demikian Smartphone tersebut
dapat mendeteksi lokasi para pengguna Instagram tersebutn berada. Geotagging
sendiri adalah indentifikasi metadata geografis dalam situs web ataupun foto.
66
Dengan geotag, para pengguna dapat terdeteksi lokasi mereka telah mengambil foto
tersebut atau tempat foto tersebut diunggah.
Gambar 3.10 Geotagging pada akun Instagram (@Instagram)
10. Stories
Fitur baru ini memungkinkan pengguna Instagram untuk mengurum foto
dan video dan akan dilihat oleh followers dalam waktu 24 jam, dan setelah itu akan
hilang. Dengan stories, pengguna bisa menambah coretan, teks dan emoji pada
gambar dan dapat diakses di bagian atas.
Untuk mengambil gambar klik ikon gambar di pojok kiri atas layar atau jika
pengguna ingin mengambil foto atau video yang ada digaleri pengguna, pengguna
cukup menggeser ke atas dan pilih foto yang diinginkan. Selanjutnya untuk
menambahkan teks, tekan “Aa” di atas foto, atau gunakan ikon pena untuk
memberikan coretan artistic. Setelah selesai klik tombol “selesai”.
67
Untuk melihat foto stories dari orang yang di follow, klik foto mereka yang
yang muncul di feed pengguna. Pengguna dapat mengakses cerita seseorang
dengan menekan foto profil mereka. Jika mereka memilki cerita yang aktif, foto
profil mereka akan dikelilingi oleh lingkaran yang berwarna pelangi.
Gambar 3.11 Fitur Stories di Instagram
68
A. Akun Instagram Ayutingting
Akun Instagram @ayutingting92 merupakan akun yang memuat foto pribadi,
foto endorse dari selebriti Ayu Ting Ting
Gambar 3.12 Tampilan akun Ayutingting (04/07/2017)
Sumber: Instagram.com/ Ayutingting92
Popularitas akun ini berkembang dengan sangat cepat tercatat sebelumnya
bahwa per tanggal 16 Agustus 2016 Ayu Ting Ting memiliki 1697 unggahan foto dan
video dan jumlah pengikut sebanyak 15,3 juta orang (15,3 m) serta mengikuti 398 akun
lalu melonjak tercatat per tanggal 4 Juli 2017 sebanyak 3297 post foto dan orang yang
mengikutinya pun melonjak menjadi 20,983,328 juta orang (20,9 m) yang berarti
dalam waktu sebelas bulan telah berhasil menggaet 5,6 juta orang. Menurut data
socialblade, akun Instagram Ayu Ting Ting menjadi akun dengan pengikut terbanyak
nomor 63 di dunia. Di Indonesia, ia menjadi akun dengan pengikut terbanyak nomor
satu.
69
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan pada penelitian dengan cara melakukan observasi terhadap objek
unggahan foto dukungan iklan (endorse) akun Instagram Ayu Ting Ting selama tahun
2016 sampai 2017 yakni unggahan yang murni endorse busana, lalu penulis paparkan
hasil observasi dan pembahasan hasil penelitian tersebut.
Menurut Engel Black Well (1990) endorsement merupakan pemberian
dukungan terhadap seseorang yang mengandung unsur promosi. Caranya adalah pihak
yang mendukung iklan (endorser) memakai/menggunakan/mengkonsumsi produk atau
jasa pihak online shop, dan melalui teori semiotika Roland Barthes, penulis telah
menguraikan bentuk denotasi, Konotasi dan mitos dalam foto endorse busana Ayu
Ting Ting. Pada tahapan pertama yakni denotasi, menurut teori Roland Barthes adalah
mengidentifikasi signifier (penanda) dan signified (petanda), karena denotasi berarti
makna sebenarnya atau yang terlihat, maka makna denotasi yang mengidentifikasi
gambar penanda dan petanda akan dapat ditangkap langsung oleh mata pada foto
endorse dan akan diuraikan oleh penulis dalam pembahasan dijelaskan secara
deskriptif bentuk denotasi tersebut. Misalnya saja gambar lingkaran (signifier) yang
diidentifikasi sebagai bola (signified)
70
I. Proses promosi busana oleh selebriti menggunakan system endorsement di
Tren pemasaran digital kini semakin merambat melalui berbagai media sosial,
termasuk Instagram. Para pemilik online shop atau merek pun akhirnya memanfaatkan
selebriti Instagram untuk menyokong produk-produk mereka. Selebriti ini mampu
meraih keuntungan yang besar dari endorse barang-barang online shop dan online
shop meraup keuntungan penjualan yang meningkat dari hasil endorse selebriti
tersebut.
Endorsement merupakan pemberian dukungan terhadap seseorang atau sesuatu
yang mengandung unsur promosi. Caranya adalah pihak yang mendukung iklan
memakai/menggunakan/mengkonsumsi produk atau jasa pihak yang mengendorse.
Cara yang dilakukan oleh selebriti Ayu Ting Ting dalam menyokong barang/produk
online shop ataupun brand di Instagram yaitu melalui foto, video, Instastory, dan
penggabungan antara foto dan video.
Proses promosi busana yang dilakukan oleh Ayu Ting Ting di Instagram
melalui sistem endorsement yaitu:
71
1. Foto endorse busana kaftan
Gambar 4.1 Foto endorse kaftan
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement bisa dilihat; pertama endorser mengenakan produk busana
yang sedang di endorse; pada foto endorse di atas Ayu Ting Ting mengenakan produk
busana kaftan dari merek Qonita Qolib dan mengunggahnya di Instagram. Kedua,
Endorser memberikan komentar terhadap produk yang sedang di endorse; Ayu Ting
Ting menuliskan keterangan foto (captions) berupa pujian pada produk busana yang di
endorse “I love to wear this”. Pada Keterangan foto itu juga, Ayu Ting Ting menandai
nama akun online shop @Qonitaqolib_official dan @Qonita_kemang. Akhir dari
keterangan foto tersebut, Ayu Ting Ting menuliskan Selamat puasa semuanya. Ketiga,
endorser menuliskan emotikon; emotikon yang dituliskan Ayu Tng Ting pada
keterangan foto diatas adalah emotikon love dan emotikon bunga, keempat, Dari hasil
unggahan foto endorser mendapatkan puluhan ribu like terhadap produk yang sedang
di endorse, Ayu TingTing berhasil menarik perhatian puluhan ribu pengguna Instagram
dibuktikan dengan total jumlah like pada instagram @Ayutingting92 mencapai
115,677 likes. Kelima, unggahan endorser akan produk busana kaftan di Instagram
menuai beragam komentar positif antara lain dari, @Ayu_dianta: Cantik
72
@Ayutingting92, @Ukhti_tkj: Kak Ayu cantik bngt deh….., @fayvicollection.id
memberi komentar berupa emotikon love. Selain dari pengguna Instagram ada juga
komentar dari desainer terkenal Indonesia @Ivan_gunawan yang mengatakan bahwa
kaftan yang dikenakan oleh Ayu Ting Ting tersebut bagus.
2. Foto endorse busana Adelia Top
Gambar 4.2 Foto endorse busana adelia dan celana toba
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement busana dari gambar 4.2 bisa dilihat sebagai berikut:
Pertama endorser mengenakan produk busana yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting
mengenakan produk busana Adelia dan Celana Tubo dari brand Kuloprojek, kedua;
endorser memberikan komentar berupa kata pujian terhadap produk yang sedang di
endorse yang dituliskan pada keterangan foto (captions); Ayu Ting Ting menuliskan
kata pujian pada keterangan foto “be your own kind of beautiful”pada keterangan foto
di atas Ayu Ting Ting menandai nama akun Instagram; outfit by @kuloprojek,
photographer by @advanmattew, styled by @sekarlarasati, Make Up @ hair by
@lala_8888, digital Imaging by @topherkoper. Ketiga, dari unggahan endorser
73
mendapatkan ratusan ribu like; dari hasil unggahan endorse busana di atas Ayu Ting
Ting berhasil menarik ratusan ribu pengguna Instagram @Ayutingting dibuktikan
dengan total jumlah like mencapai 117,694 likes. Keempat, unggahan endorser akan
produk busana Adelia Top dan Celana Tubo mendapatkan beragam komentar positif;
Ayu Ting Ting mendapatkan komentar dari ribuan pengguna Instagram antara lain dari
@mariani596: Kak Ayu cantik, @arista888833: Cantik sya suka gaya mbak,
@lisna_gaya: kerem, @Ayu_anchiiqa: Fashion kayak teteh ini pantas d contoh…ga
berlebihan…simpel bangett, sukaaaaa (emotikon mencium), @andinisiregar03: kak
@Ayutingting92mirip orang korea.
3. Foto endorse busana Jumpsuit
Gambar 4.3 Foto endorse busana Jumpsuit
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement busana dari gambar 4.2 bisa dilihat sebagai berikut:
Pertama endorser mengenakan produk busana yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting
mengenakan produk busana jumpsuit dan mengungganya di insgram. Kedua endorser
74
memberikan komentar berupa kata pujian terhadap produk yang sedang di endorse
yang dituliskan pada keterangan foto (captions); Ayu Ting Ting menuliskan
keterangan foto (captions) berupa kata pujian “Thank you,,Love Love” Ketiga, endorser
menuliskan emotikon; emotikon yang dituliskan Ayu Tng Ting pada keterangan foto
diatas adalah emotikon bunga, pada keterangan foto endorse di atas Ayu Ting Ting
juga menandai dan mempromosikan nama akun online shop @scarlettathelabel.
Keempat dari unggahan endorser mendapatkan ratusan ribu like; dari hasil unggahan
endorse busana di atas Ayu Ting Ting berhasil menarik puluhan ribu pengguna
Instagram @Ayutingting dibuktikan dengan total jumlah like mencapai 97,033 likes.
Kelima, unggahan endorser akan produk busana jumpsuit mendapatkan beragam
komentar positif; Ayu Ting Ting mendapatkan komentar dari ribuan pengguna
Instagram antara lain dari @nadiameydi: Cantik sekali, @haitttata_: org Depok Ka Ayu
dong dh yang paling Cantik:*, @antiqueen_zy: Cantiknya sempurna (emotikon
mencium). Bukan hanya mendapat komentar positif, Ayu Ting Ting juga mendapat
komentar negatif berupa hastag (#) #BoikotAyuTingTing dari pengguna Instagram.
75
4. Foto endorse busana Jumspuit
Gambar 4.4 Foto endorse busana Jumpsuit
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement bisa dilihat; pertama endorser mengenakan produk busana
yang sedang di endorse; pada foto endorse di atas Ayu Ting Ting mengenakan produk
busana jumpsuit mengunggahnya di Instagram pribadinya. Kedua, endorser
memberikan komentar berupa kata pujian terhadap produk yang sedang di endorse
yang dituliskan pada keterangan foto (captions); Ayu Ting Ting menuliskan
keterangan pada foto tersebut berupa kata pujian “Thank you valen for giving me
this,,,love this jumpsuit”. Ketiga endorser menuliskan emotikon bunga/kembang,
emotikon bersyukur, emotikon berjoget. Keempat, dari unggahan endorser
mendapatkan ratusan ribu like; dari hasil unggahan endorse busana di atas Ayu Ting
Ting berhasil menarik puluhan ribu pengguna Instagram @Ayutingtiong dibuktikan
dengan total jumlah like mencapai 86,570 likes. Kelima, unggahan endorser akan
produk busana jumpsuit mendapatkan beragam komentar positif; Ayu Ting Ting
76
mendapatkan komentar dari ribuan pengguna Instagram antara lain dari @ Audryy_:
waw @Ayutingting92, @hawchini: @Ayutingting92 mirip actrees india @sheenabaja.
5. Foto endorse busana Mukenah
Gambar 4.5 foto endorse busana mukenah
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement busana dari gambar 4.2 bisa dilihat sebagai berikut:
Pertama endorser mengenakan produk busana yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting
mengenakan produk busana Muslim mukenah dan mengunggahnya di instagram.
Kedua, endorser memberikan komentar berupa emotikon terhadap produk yang sedang
di endorse yang dituliskan pada keterangan foto (captions); Ayu Ting Ting menuliskan
emotikon love dan emotikon tertawa. Ketiga, dari unggahan endorser mendapatkan
ratusan ribu like; dari hasil unggahan endorse busana di atas Ayu Ting Ting berhasil
menarik puluhan ribu pengguna Instagram @Ayutingting dibuktikan dengan total
jumlah like mencapai 77,110 likes. Keempat, unggahan endorser akan produk busana
jumpsuit mendapatkan beragam komentar positif; Ayu Ting Ting mendapatkan
77
komentar dari ribuan pengguna Instagram antara lain dari @syafiqah_ransfatar17:
@ayutingting cantiiiikkkkkkk pake bangettttt, @nimasragilf_12: Alhamdulillah
cantikkkkkkkkkk, @wulan.afif: anggun bgt sih kak ayu…(emotikon senyum)
@angelinesanjaya: Masyaalloh cantik banget kak @ayutingting92
6. Foto endorse busana gaun
Gambar 4.6 foto endorse busana gaun
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement bisa dilihat; pertama endorser mengenakan produk busana
yang sedang di endorse; pada foto endorse di atas Ayu Ting Ting mengenakan produk
busana gaun. Kedua, endorser memberikan komentar berupa emotikon, kata pujian dan
hastag terhadap produk yang sedang di endorse yang dituliskan pada keterangan foto
(captions); Ayu Ting Ting menuliskan keterangan pada foto tersebut berupa emotikon
dan kata pujian “in @rentagown (dengan emotikon love) thank u” dan hastag (#)
#lovethedress. Ketiga, dari unggahan endorser mendapatkan ratusan ribu like; dari
hasil unggahan endorse busana di atas Ayu Ting Ting berhasil menarik puluhan ribu
pengguna Instagram @Ayutingting dibuktikan dengan total jumlah like mencapai
78
115,451 likes. Keempat, unggahan endorser akan produk busana gaun mendapatkan
beragam komentar positif; Ayu Ting Ting mendapatkan komentar dari ribuan
pengguna Instagram antara lain dari @mitasari_agustina: Bu ayu cantik y kalo pke
dress…, selalu cantik walaupun gk make up, @nur669087: cantik anggun,
@fimandaptri: Cantiknyaaaaa, @khuzaimatsusaaadah: suka bngt lihat rambut ayu
jadi tambah imut.
7. Foto endorse busana Laras Top
Gambar 4.7 foto endorse busana Laras Top dan celana Tubo
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement busana dari gambar 4.7 bisa dilihat sebagai berikut:
Pertama endorser mengenakan produk busana yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting
mengenakan produk busana Laras Top dari brand Kuloprojek, kedua; endorser
memberikan komentar berupa kata pujian terhadap produk yang sedang di endorse
yang dituliskan pada keterangan foto (captions); Ayu Ting Ting menuliskan kata pujian
pada keterangan foto “one colorful day with @kuloproject laras top and Driya batik
pants. Ketiga, endorser memberikan komentar berupa emotikon; Ayu Ting Ting
79
menuliskan emotikon love. Keempat, endorser mengajak pengguna Instagram lain
untuk membeli produk yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting mengajak pengguna
Instagram untuk membeli produk busana diatas dengan cara menuliskan “for order
now, whatsapp at 081 289 220 473” pada akhir keterangan foto. Kelima, dari unggahan
endorser mendapatkan ratusan ribu like; hasil unggahan endorse busana di atas Ayu
Ting Ting berhasil menarik puluhan ribu pengguna Instagram @Ayutingting
dibuktikan dengan total jumlah like mencapai 99,628 likes.
8. Foto endorse busana gamis
Gambar 4.8 foto endorse busana gamis
Sumber: Akun Instagram Ayu Ting Ting
Proses endorsement busana dari gambar 4.2 bisa dilihat sebagai berikut:
Pertama endorser mengenakan produk busana yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting
mengenakan produk busana Muslim gamis dari dari merek Qonita Qolib dan
mengunggahnya di Instagram. Kedua, Endorser memberikan komentar terhadap
produk yang sedang di endorse; Ayu Ting Ting menuliskan keterangan foto (captions)
“in @qonitaqolib_official”. Keterangan foto itu juga, Ayu Ting Ting menandai nama
80
akun online shop @Qonitaqolib_official. Ketiga endorser menuliskan emotikon; Ayu
Ting Ting menuliskan emotikon love. Keempat, dari unggahan endorser mendapatkan
ratusan ribu like; dari hasil unggahan endorse busana di atas Ayu Ting Ting berhasil
menarik ratusan ribu pengguna Instagram @Ayutingting dibuktikan dengan total
jumlah like mencapai 182,342 likes. Kelima, unggahan endorser akan produk busana
jumpsuit mendapatkan beragam komentar positif; Ayu Ting Ting mendapatkan
komentar dari ribuan pengguna Instagram antara lain dari @itsrahayhu97: Cantik bnget
kak, klo berhijab @Ayutingting92, @tarunatanta: Adem lihat nya Yu…. Ini bidadari
surge heheh.
II. Kode Penandaan yang digunakan dalam menyokong produk busana
endorsement.
Berikut ini merupakan data hasil penelitian yang telah penulis kumpul sebagai
objek pengamatan yang berupa screenshoot unggahan endorsement di akun Instagram
Ayu Ting Ting
85
B. Pembahasan
I. Proses Promosi Busana yang dilakukan oleh selebriti yang menggunakan
system endorsement di Instagram
Proses promosi busana yang dilakukan oleh selebriti di Instagram melalui sistem
endorsement yaitu:
1. Selebriti mengenakan produk dari online shop atau brand berupa busana dan
mengunggah di instagram sang selebriti tersebut. Selebriti menuliskan
keterangan mengenai foto yang di unggah di laman Instagram. Adapun biasanya
keterangan itu berupa kata pujian dan kalimat ajakan untuk memakai atau
menggunakan produk yang di endorse, dan memberikan sedikit info tentang
produk atau brand yang di endorse.
2. Menyinggung nama pengguna lain Instagram dari online shop atau brand yang
ia endorse. Ketika pengguna Instagram yang lain ingin mengunjungi Instagram
online shop atau brand, mereka cukup mengklik menuliskan Hastag (#) atau
kata kunci yang berhubungan dengan endorse produk tersebut. Misalkan
#kuloproject, #qonitaqolib dan lainnya.
3. Para pengguna Instagram juga menyukai unggahan foto endorse dan bisa
mengomentari produk yang di endorse oleh selebriti.
86
II. Kode Penandaan yang digunakan dalam menyokong produk busana yang
di endorse
Berdasarkan semiotika Barthes, pemaknaan denotasi atau tahapan pertama, yang
berisi pembacaan tanda yakni menerjemahkan tanda yang ditangkap/dilihat secra
indrawi oleh penulis kedalam bentuk tulisan. Setelah mengidentifikasi makna pada foto
endorse secara denotatif atau pemaknaan langsung, berikutnya adalah pemahaman
secara konotatif, untuk menerjemah tanda secara konotatif tentu saja berangkat dari
penangkapan tanda pada tahap pertama. Karena konotasi berarti makna atau pesan akan
berupa pemaknaan eksplisit, atau yang bukan sebenarnya tersirat maka perlu metode-
metode untuk melihat bagaimana hubungan setiap tanda pada tahapan pertama
membentuk atau merangkai dan menghadirkan makna konotatif. Sedangkan mitos
dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau dengan kata
lain, mitos adalah juga system pemaknaan tataran kedua.
Berikut ini penguraian / pembacaan tanda denotatif, tanda konotatif dan mitos.
87
1) Di posting pada tanggal 25 juni 2016
Gambar 4.1
Foto endorse busana kaftan Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna Denotasi
Makna denotasi adalah Tahap pemaknaan pada lapisan pertama. Tahap ini dapat
dilihat jelas dengan mata. Adapun makna denotasi pada dari foto endorse tersebut
adalah:
- Pada foto endorse tersebut memiliki 115,677 likes ( lihat gambar 4.1)
- Keterangan foto tersebut I love it to wear this..in @qonitaqolib_official
@qonita_kemang Selamat puasa semuanya.
- Terlihat senyum yang menghiasi wajah Ayu Ting-Ting
- Ayu Ting Ting memakai kaftan berwarna pink yang menjuntai hingga
menutupi kakinya dan memakai kerudung segitiga.
88
b. Makna Konotasi
Makna konotatif bersifat subjektif dalam pengertian bahwa ada pergeseran makna
umum (denotatif) karena sudah ada penambahan rasa dan nilai tertentu.
Model busana kaftan selalu diidentikan dengan acara-acara religi seperti puasa dan
lebaran.
Ditinjau dari sisi warna, warna pink pastel yang mendominasi pada endorse busana
diatas berkonotasi feminim, sehingga dengan sendirinya menerangkan bahwa
warna pink adalah warna yang dekat dengan perempuan.
c. Mitos
Mitos dimaknai sebagai suatu operasi ideologi yang berkembang dalam masyarakat
yang sudah terjadi secara turun temurun.
Merujuk pada hasil analisis dan pembahasan mitos yang berkembang dan diyakini
dalam kebudayaan di Indonesia, busana kaftan biasanya dipakai pada acara
keagamaan umat Islam bagi perempuan, terkhusus pada waktu bulan puasa dan hari
lebaran.
Dan warna pink yang menimbulkan kesan feminis. Yang telah menimbulkan kesan
bahwa memang warna pink adalah warna yang dimiliki oleh perempuan
89
2). Di posting tanggal 25 Juni 2016
Gambar 4.2
Foto endorse busana Adelia Top Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna Denotasi
Endorse busana ini menampilkan penanda-penanda yang diidentifikasi antara lain:
- Foto endorse ini mendapat 117.649 likes (lihat gmbar 4.2)
- Dengan keterangan Be your own kind of beautiful. Outfit by @kuloproject,
Photographer by @advanmatthew, Styled by @sekarlarasati, make up and
hair by @lala_8888, digital imaging by @thoperkoper.
- Ayu Ting-Ting mengenakan atasan yang berbentuk kimono berwarna biru
navi disertai bintik-bintik putih dan kerahnya berwarna merah, Juga ia
mengenakan bawahan berupa celana yang menyerupai celana harem serta
memakai sandal Wedges erwarna hijau muda
90
b. Makna Konotasi
Celana harem mempunyai makna santai, menampilkan kesan unik dalam
berpakaian apalagi di kombinasikan dengan busana atasan yang mirip dengan
kimono dan sandal wedges.
Ditambah dengan mimik wajah Ayu Ting-ting menunjukan rasa percaya diri yang
tinggi dengan mengenakan busana tersebut.
c. Mitos
Di jepang kimono dipakai pada saat acara yang bersifat sakral, beda halnya dengan
ayu ting-ting yang mengkombinasikannya dengan celana harem, yang memberikan
kesan santai, ditambah dengan mimik muka serius, pemakaian sandal wages
mempertegas kepercayaan diri yang tinggi, mandiri dan tegas.
3). Di posting tanggal 28 Juli 2016
Gambar 4.3
Foto endorse busana Jumpsuit Oleh Ayu Ting Ting
91
a. Makna Denotasi Gambar:
Tahap denotasi adalah tahap pemaknaan pada lapisan pertama. Pemaknaan
dilakukan secara deskriptif dan literal serta dapat dipahami oleh pembaca
tanpa harus melakukan penafsiran terlebih dahulu. Tahap ini dapat dilihat
secara jelas oleh mata. Makna denotasi dari foto endorse tersebut adalah:
- Postingan ini memiliki 97,933 likes saat foto diambil (lihat gambar
4.3)
- dengan caption wearing @scarlettathelabel from my beautiful cici
@linapriscilla thank you,,,love love #loveit #thankyou #smilemore
#oppo #oppof1plus #oppoindonesia #oppocameraphone
#Opposmartphone #takenbyoppo.
- Ayu Ting Ting mengenakan Jumpsuit berwarna abu-abu
- Mengenakan sepatu kitten heels berwarna putih yang berbentuk
lancip
b. Makna Konotasi
Jumpsuit menjadi salah satu busana yang bergaya dan sangat ideal untuk
menciptakan kesan panjang bagi pemakai yang bertubuh mungil. Serta di
padukan dengan kitten heels yaitu heels pendek yang membuat wanita yang
memakainya dapat bergerak lebih leluasa.
c. Mitos
Pemakain busana Jumpsuit meninggalkan kesan yang kasual, elegan dan
feminis. Biasanaya pemakain busana semacam ini ingin menunjukan kesan
92
tubuh yang lebih tinggi, sebagai upaya untuk menunjukan rasa percaya diri
yang juga tinggi.
4) Di posting tanggal 05 Agustus 2016
Gambar 4.4
Foto endorse busana jumpsuit Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna denotasi
Makna Denotasi pada foto endorse di atas adalah:
- Pada postingan foto endorse diatas mendapat 86,570 likes (Lihat
gambar 4.4)
- Memiliki keterangan Thank you valen for giving me this,,,,love this
jumpsuit
- Dengan posisi Tangan menyentuh rambut
93
- Terdapat dua foto Ayu Ting Ting yang mengenakan busana yang sama
yaitu Jumpsuit yang berwarna orange
- Memakai sepatu jenis stiletto yang berwarna putih
- Dilengkapi dengan aksesoris berupa anting-anting
- Pada kedua gambar tersebut terlihat rambut Ayu Ting Ting berwarna
coklat dan dibiarkan tergerai.
b. Makna Konotasi
Sepatu jenis stiletto merupakan jenis sepatu yang hamper mirip dengan kitten
heels, bedanya adalah stiletto memilki heels yang lebih tinggi dan tipis dibagian
depan sepatu yang lebih meruncing. Stilleto bisa dikombinasikan dengan
busana jenis apapun dan membuat para wanita yang memakainya terlihat lebih
anggun, menarik dan menonjolkan sisi feminim bagi orang yang memakainya.
Rambut yang berwarna cokelat dan keriting tersebut memberi makna konotasi
yaitu berusaha keluar dari model yang selama ini digemari yaitu model rambut
lurus. Warna coklat berarti hangat, nyaman dan ramah.
C.Mitos
Sedikit centil dan bergaya layaknya model, membuat Ayu Ting-ting terlihat
ingin menunjukan sisi feminis dari pemakaian jumpsuit, tidak seperti foto
sebelumnya yang ingin terlihat elegan, kali ini pemakaina warna pink ditambah
dengan warna rambut yang memberi kesan nyaman dan santai, menunjukan sisi
manja perempuan namun tetap terlihat menarik.
94
5) Di posting pada tanggal 17 September 2016
Gambar 4.5
Foto endorse busana mukenah Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna Denotasi :
- Pada postingan ini terdapat 77,110 likes (lihat gambar 4.5)
- Dengan keterangan emoticon love
- Ayu Ting Ting memakai mukenah dengan atasan berwarna putih, dan
bawahan berwarna kuning dengan motif bunga berwarna cokelat yang
men juntai hingga menutup kakinya. Pada bagian tengah terdapat
tulisan @dwin_koneksi_premium.
b. Makna Konotasi
Warna merupakan salah satu elemen yang memegang peranan penting dalam
menciptakan kesan dan suasana. Warna-warna cerah biasanya diidentikan
dengan wanita. Penggunaan warna cerah melambangkan keceriaan bagi wanita.
95
Pemilihan warna pada endorse busana mukena sangat sederhana, karena hanya
menggunakan warna putih dan kuning warna putih memberikan kesan damai,
suci, bersih dan warna kuning memberikan kesan keramahan dan kehangatan.
Mitos
Telah menjadi kesepakatan bersama bahwa warna putih melambangkan
kesucian, apalagi ketika dikaitkan degan keyakinan yang beragama Islam,
tentunya akan lebih menambah kesan suci, bersih dari dosa, serta kembali ke
fitrah. Dengan jilbab yang menutupi dada serta busana baju yang menutup
semua aurat, semakin memperjelas akan nilai keyakinan yang ingin
disampaikan.
Di bagian bawah pakaian yang memunculkan motif bunga, yang memang
sering dikaitkan dengan keindahan yang sama dengan perempuan dan kesucian.
6) Di posting pada Tanggal 16 oktober 2016
Gambar 4.6
96
Foto endorse busana Gaun Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna Denotasi
Makna denotasi dari foto endorse di atas adalah:
- Pada postingan foto endorse ini mempunyai 115,451 likes ( lihat gambar
4.6)
- Dengan keterangan in @rentagown (emoticon bentuk hati) thank u
#lovethedress.
- Foto endorse ini menampilkan selebriti Ayu Ting Ting memakai sebuah
gaun panjang tanpa lengan berwarna abu-abu dengan motif bunga
dengan kombinasi warna hitam dan putih dengan pandangan kearah
kamera, serta dengan sikap tangannya memegang pinggangnya
b. Makna Konotasi
Gaun panjang yang dulunya biasa dikenakan oleh putri dari kerajaan, tetapi
seiring perkembangan jaman, gaun panjang dikenakan oleh para public
figure atau orang biasa untuk menghadiri acara-acara resmi atau pesta pada
kalangan atas. Pemakaian gaun panjang terlihat lebih istimewa, anggun dan
elegan.
c. Mitos
Gaun panjang selalu dikaitkan dengan pengguna perempuan yang memiliki
strata sosial yang tinggi, dengan tiadanya sistem kerajaan yang mengatur,
tentunya siapa saja dapat mengenakan pakaian ini. Tentu saja saat ini
97
penggunaan gaun dilekatkan pada masyarakat kalangan atas, entah itu
sebagai publik figur maupun sebagai pasangan dari pejabat. Gaun tetap
menunjukan bahwa pemakaianya adalah orang yang memiliki strata diatas
dari masyarakat pada umumnya.
7) Di posting pada tanggal 3 November 2016
Gambar 4.7
Foto endorse busana Laras Top Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna Denotasi :
Makna denotasi dari foto endorse ini adalah:
- Pada postingan endorse ini mendapat tanda suka sebanyak 99,628 likes
(lihat gambar b4.7)
98
- Dengan keterangan one colour day with @kuloproject Laras top and driya
batik pants. For order now, whatsapp us at 081 289 220 473 #kuloprojek
#madeinindonesia #readytowear #wearkulo #kulootd.
- Selebriti Ayu Ting Ting mengenakan busana terdiri dari atasan dan
bawahan, atasan menggunakan motif Bunga-bunga pada bagian hingga
ujung bawah baju serta dipadukan dengan garis-garis, kemudian
bawahannya batik dengan motif belimbing.
b. Makna Konotasi
Bahwa di Indonesia yang modern sekarang ini dimana setiap aspek
kehidupan mengalami perkembangan. Salah satunya adalah cara
berpakaian yang telah mengikuti perkembangan zaman dan menjadi tren
busana yang diadopsi, khususnya oleh perempuan Indonesia. Misalnya saja
busana saat ini terdiri atas beberapa macam seperti kameja, celana pendek,
blazer, Jas dan lain-lain.
Gambar di atas tersirat makna, perempuan Indonesia dapat menjadi modern
tetapi tidak berarti harus melupakan budaya mereka. Bahkan dengan
budaya tersebut, sang perempuan yang berada di jaman moderenisme
seperti sekarang ini tidak akan kehilangan identitasnya sebagai perempuan
Indonesia karena budaya merupakan ciri khas dari suatu bangsa.
c. Mitos
99
Penerapan motif pada busana yang digunakan tetap menunjukan sisi
keindonesiaan, meski dengan desain baju yang moderen, dan mengadopsi
model dari luar Indonesia, motif tradisional berusaha diangakat kelasnya
sehingga Motif ini menunjukan kesan yang kasual, mampu berbaur dengan
gaya moderen, serta tidak ketinggalan zaman. Tetap menunjukan sisi
perempuan Indonesia yang mampu untuk menuju modern, tanpa
meninggalkan sepenuhnya keindonesiannya.
8) Diposting tanggal 16 juli 2017
Gambar 4.8
Foto endorse busana Gamis Oleh Ayu Ting Ting
a. Makna Denotasi
Makna Denotasi pada foto endorse di atas adalah:
- Pada unggahan ini mendapatkan tanda like sebanyak 182,342 likes
(lihat gambar 4.8)
100
- keterangan in @qonitagholib_official for tonight
- Busana yang digunakan adalah gamis atau bisa disebut juga abaya.
Gamis ini berwarna hitam dan pada bagian kiri serta kedua tangan
terdapat motif batik bunga-bunga.
- Jilbab yang dikenakan berwarna senada dengan motif batik, cara
memakai jilbabnya di lilit di lehernya.
- Make up yang digunakan adalah make up natural. Ekspresi wajah
menampakan keceriaan dan senyuman serta tatapan mata yang
memandang ke arah depan.
b. Makna konotasi
Nuansa batik yang digunakan oleh selebriti Ayu Ting-ting sebagai aplikasi
yang terdapat pada gamis atau abaya tersebut menggambarkan sifat tradisional.
Cara penggunaan jilbab yang cukup simpel dan mudah cara pemakaiannya
dengan bagian sisi bawah jilbab dililit keliling leher. Warna netral pada make
up menambah kesan simpel dan tidak mencolok.
Kesan wanita muslimah ditunjukan lewat senyumannya serta tatapan yang
menunjukan keramahan yang menunjukan ciri wanita muslimah. Foto ini
memperjelas bahwa endorser ingin menampilkan sesuatu yang berbeda pada
perempuan Muslim yang menggunakan jilbab dapat bereksperimen dengan
menggunakan busana muslim yang bermotif batik yang merupakan kain ciri
khas Indonesia bisa diaplikasikan lewat busana modern dan bermotif batik yang
101
menunjukan cinta terhadap produk dalam negeri dan hasil karya anak bangsa
namun tidak menghilangkan karakter sebagai muslimah. Makna metonimi dari
jilbab adalah Islam.
c. Mitos
Jika biasanya masyarakat mengenal batik yang dipakai pada acara-acara resmi
seperti acara pernikahan atau acara-acara adat lainnya, tetapi kini batik bisa
dipakai di acara formal maupun informal dengan mengaplikasikan lewat busana
Muslim sehari-hari dan tidak dibuat kaku oleh pemakainya.
Selain itu, dahulu pemakaian jilbab terkesan kaku, namun dengan adanya
endorse ini memperlihatkan bahwa berjilbab dan berbusana Muslim seorang
perempuan tetap bisa menjadi cantik, modis, anggun dan elegan.
102
Tabel 4.1 Endorsement Busana Muslim
Penanda
(Signifier)
Busana Muslim (Gambar 4.1, Gambar 4.5, Gambar 4.8)
Petanda
(Signified)
Makna Konotasi
(Analisis tataran
makna kedua)
Makna konotasi pada gambar 4.1 adalah Model busana
busana Kaftan selalu konotasikan dengan acara-acara
religi seperti puasa dan lebaran. Ditinjau dari sisi warna,
warna pink yang mendominasi pada endorse busana
gambar 4.1 berkonotasi kesan feminism, sehingga dengan
sendirinya menerngkan bahwa warna pink adalah warna
yang dekat dengan perempuan.
Makna konotasi pada gambar 4.5, Warna merupakan salah
satu elemen yang memegang peranan penting dalam
menciptakan kesan dan suasana. Warna-warna cerah
biasanya dikonotasikan dengan wanita. Penggunaan warna
cerah melambangkan keceriaan bagi wanita. Pemilihan
warna pada endorse busana mukena sangat sederhana,
karena hanya menggunakan warna putih dan kuning warna
putih memberikan kesan damai, suci, bersih dan warna
kuning memberikan kesan keramahan dan kehangatan.
Dengan begitu endorse produk diatas ingin menyampaikan
103
kepada konsumen atau pembeli bahwa produknya hanya
untuk wanita saja.
Makna konotasi pada gambar 4.5 Nuansa batik yang
digunakan oleh selebriti Ayu Ting-ting sebagai aplikasi
yang terdapat pada gamis atau abaya tersebut
menggambarkan sifat tradisional.
Cara penggunaan jilbab yang cukup simpel dan mudah cara
pemakaiannya dengan bagian sisi bawah jilbab dililit
keliling leher. Warna netral pada make up menambah kesan
simpel dan tidak mencolok.
Kesan wanita muslimah ditunjukan lewat senyumannya
serta tatapan yang menunjukan keramahan yang
menunjukan ciri wanita muslimah. Foto ini memperjelas
bahwa endorser ingin menampilkan sesuatu yang berbeda
pada perempuan muslim yang menggunakan jilbab dapat
bereksperimen dengan menggunakan busana muslim yang
bermotif batik yang merupakan kain ciri khas Indonesia
bisa diaplikasikan lewat busana modern dan bermotif batik
yang menunjukan cinta terhadap produk dalam negeri dan
hasil karya anak bangsa namun tidak menghilangkan
104
karakter sebagai muslimah. Makna metonimi dari jilbab
adalah Islam.
Mitos Mitos pada Gambar 4.1 busana kaftan biasanya dipakai
pada acara keagamaan umat Islam bagi perempuan,
terkhusus pada waktu bulan puasa dan hari lebaran.
105
Dan warna pink yang menimbulkan kesan feminism. Yang
telah menimbulkan kesan bahwa memang warna pink
adalah warna yang dimiliki oleh perempuan.
Mitos pada gambar 4.5 Telah menjadi kesepakatan bersama
bahwa warna putih melambangkan kesucian, apalagi ketika
dikaitkan degan keyakinan yang beragama Islam, tentunya
akan lebih menambah kesan suci, bersih dari dosa, serta
kembali ke fitrah. Dengan jilbab yang menutupi dada serta
busana baju yang menutup semua aurat, semakin
memperjelas akan nilai keyakinan yang ingin disampaikan.
Di bagian bawah pakaian yang memunculkan motif bunga,
yang memang sering dikaitkan dengan keindahan yang
sama dengan perempuan dan kesucian.
Mitos pada gambar 4.5 Jika biasanya masyarakat mengenal
batik yang dipakai pada acara-acara resmi seperti acara
pernikahan atau acara-acara adat lainnya, tetapi kini batik
bisa dipakai di acara formal maupun informal dengan
mengaplikasikan lewat busana Muslim sehari-hari dan
tidak dibuat kaku oleh pemakainya.
Selain itu, dahulu pemakaian jilbab terkesan kaku, namun
dengan adanya endorse ini memperlihatkan bahwa
106
berjilbab dan berbusana Muslim seorang perempuan tetap
bisa menjadi cantik, modis, anggun dan elegan.
Tabel 4.2 Endorsement Busana Gaun
Penanda
(Signifier)
Busana Gaun (Gambar 4.6)
Petanda
(Signified)
Makna denotasi
(Analisis tataran
makna pertama)
Di dalam gambar 4.6 Ayu Ting Ting mengenakan sebuah
gaun panjang tanpa lengan berwarna abu-abu dengan motif
bunga dan kombinasi warna hitam dan putih dengan
pandangan kea rah kamera, serta dengan sikap tangan
memegang pinggangnya. Pada gambar tersebut Ayu Ting
Ting berhasil menarik ratusan ribu pengguna Instagram
dibuktikan dengan total jumlah like sebanyak 115,451
likes. Dengan keterangan in @rentagown Thank u
#lovethedress.
Petanda
(Signified)
Makna Konotasi
(Analisis tataran
makna kedua)
Gaun panjang yang dulunya biasa dikenakan oleh putri dari
kerajaan, tetapi seiring perkembangan jaman, gaun panjang
dikenakan oleh para public figure atau orang biasa untuk
menghadiri acara-acara resmi atau pesta pada kalangan
107
atas. Pemakaian gaun panjang terlihat lebih istimewa,
anggun dan elegan.
Mitos Gaun panjang selalu dikaitkan dengan pengguna
perempuan yang memiliki strata sosial yang tinggi, dengan
tiadanya sistem kerajaan yang mengatur, tentunya siapa
saja dapat mengenakan pakaian ini. Tentu saja saat ini
penggunaan gaun dilekatkan pada masyarakat kalangan
atas, entah itu sebagai publik figur maupun sebagai
pasangan dari pejabat. Gaun tetap menunjukan bahwa
pemakaianya adalah orang yang memiliki strata diatas dari
masyarakat pada umumnya.
Tabel 4.3 Endorsement Busana Santai
Penanda
(Signifier)
Busana Santai (Busana Adelia Top Gambar 4.2, Busana
Jumpsuit 4.3, Busana 4.4, Busana Laras Top 4.7)
108
Petanda
(Signified)
Makna denotasi
(Analisis tataran
makna pertama)
Di dalam gambar 4.2 terlihat Ayu Ting Ting mengenakan
Ayu Ting-Ting mengenakan atasan yang berbentuk
kimono berwarna biru navi disertai bintik-bintik putih dan
kerahnya berwarna merah, Juga ia mengenakan bawahan
berupa celana yang menyerupai celana harem serta
memakai sandal Wedges erwarna hijau muda. Pada gambar
tersebut Ayu Ting Ting berhasil menarik ratusan ribu
pengguna Instagram dibuktikan dengan total jumlah like
sebanyak 117,649 likes. Pada keterangan foto itu juga Ayu
Ting Ting menuliskan keterangan (Caption) Dengan
keterangan Be your own kind of beautiful. Outfit by
@kuloproject, Photographer by @advanmatthew, Styled
by @sekarlarasati, make up and hair by @lala_8888,
digital imaging by @thoperkoper.
Di dalam gambar 4.3 terlihat Ayu Ting Ting mengenakan
Ayu Ting Ting mengenakan Jumpsuit berwarna abu-abu,
dan mengenakan sepatu kitten heels berwarna putih yang
berbentuk lancip. Pada gambar tersebut Ayu Ting Ting
berhasil menarik puluhan ribu pengguna Instagram
dibuktikan dengan total jumlah like sebanyak 97,933 likes.
109
Pada keterangan foto itu juga Ayu Ting Ting menuliskan
keterangan (Caption) “wearing @scarlettathelabel from
my beautiful cici @linapriscilla thank you,,,love love
#loveit #thankyou #smilemore #oppo #oppof1plus
#oppoindonesia #oppocameraphone #Opposmartphone
#takenbyoppo”
Di dalam gambar 4.4 terlihat Ayu Ting Ting mengenakan
busana Jumpsuit berwarna orange. Memakai sepau Stilleto
yang berwarna putih dan dilengkapi dengan pemakaian
aksesoris anting-anting. Pada kedua gambar tersebut (lihat
gambar 4.4) terlihat rambut Ayu Ting Ting berwarna coklat
dan dibiarkan tergerai. Pada gambar tersebut Ayu Ting
Ting berhasil menarik puluhan ribu pengguna Instagram
dibuktikan dengan total jumlah like sebanyak 86,570 likes.
Pada keterangan foto itu juga Ayu Ting Ting menuliskan
keterangan (Caption) “ Thank you Vallen for giving me
this,,,love this jumpsuit”
Pada gambar 4.7 terlihat Ayu Ting Ting mengenakan
busana terdiri dari atasan dan bawahan, atasan
menggunakan motif bunga-bunga hingga pada ujung
bawah baju serta dipadukan dengan garis-garis, kemudian
110
bawahannya menggunkan batik motif belimbing. Pada foto
endorse tersebut (lihat gambar 4.7) jumlah pengguna
instagram yang suka terhadap unggahan foto endorse
tersebut adalah mencapai 99,628 likes. Adapun keterangan
foto “one colour day with @kuloproject Laras top and
driya batik pants. For order now, whatsapp us at 081 289
220 473 #kuloprojek #madeinindonesia #readytowear
#wearkulo #kulootd”.
111
Petanda
(Signified)
Makna Konotasi
(Analisis tataran
makna kedua)
Makna konotasi pada gambar 4.2 Celana harem
mempunyai makna santai, menampilkan kesan unik dalam
berpakaian apalagi di kombinasikan dengan busana atasan
yang mirip dengan kimono dan sandal wedges.Ditambah
dengan mimik wajah Ayu Ting-ting menunjukan rasa
percaya diri yang tinggi dengan mengenakan busana
tersebut.
Makna Konotasi dai gambar 4.3 Jumpsuit menjadi salah
satu busana yang bergaya dan sangat ideal untuk
menciptakan kesan panjang bagi pemakai yang bertubuh
mungil. Serta di padukan dengan kitten heels yaitu heels
pendek yang membuat wanita yang memakainya dapat
bergerak lebih leluasa.
Makna konotasi dari gambar 4.4 adalah Sepatu jenis stiletto
merupakan jenis sepatu yang hamper mirip dengan kitten
heels, bedanya adalah stiletto memilki heels yang lebih
tinggi dan tipis dibagian depan sepatu yang lebih
meruncing. Stilleto bisa dikombinasikan dengan busana
jenis apapun dan membuat para wanita yang memakainya
terlihat lebih anggun, menarik dan menonjolkan sisi
feminim bagi orang yang memakainya. Rambut yang
112
berwarna cokelat dan keriting tersebut memberi makna
konotasi yaitu berusaha keluar dari model yang selama ini
digemari yaitu model rambut lurus. Warna coklat berarti
hangat, nyaman dan ramah.
Makna konotasi dari gambar 4.7 Bahwa di Indonesia yang
modern sekarang ini dimana setiap aspek kehidupan
mengalami perkembangan. Salah satunya adalah cara
berpakaian yang telah mengikuti perkembangan zaman dan
menjadi tren busana yang diadopsi, khususnya oleh
perempuan Indonesia. Misalnya saja busana saat ini terdiri
atas beberapa macam seperti kameja, celana pendek,
blazer, Jas dan lain-lain.
Tersirat makna, perempuan Indonesia dapat menjadi
modern tetapi tidak berarti harus melupakan budaya
mereka. Bahkan dengan budaya tersebut, sang perempuan
yang berada di jaman moderenisme seperti sekarang ini
tidak akan kehilangan identitasnya sebagai perempuan
Indonesia karena budaya merupakan ciri khas dari suatu
bangsa.
113
Mitos Mitos dari gambar 4.2 Di Negara jepang kimono dipakai
pada saat acara yang bersifat sakral, beda halnya dengan
ayu ting-ting yang mengkombinasikannya dengan celana
harem, yang memberikan kesan santai, ditambah dengan
mimik muka serius, pemakaian sandal wages mempertegas
kepercayaan diri yang tinggi, mandiri dan tegas.
Mitos dari gambar 4.3 Pemakain busana Jumpsuit
meninggalkan kesan yang kasual, elegan dan feminis.
Biasanaya pemakain busana semacam ini ingin
menunjukan kesan tubuh yang lebih tinggi, sebagai upaya
untuk menunjukan rasa percaya diri yang juga tinggi.
Mitos dari gambar 4.4 Sedikit centil dan bergaya layaknya
model, membuat Ayu Ting-ting terlihat ingin menunjukan
sisi feminis dari pemakaian jumpsuit, tidak seperti foto
sebelumnya yang ingin terlihat elegan, kali ini pemakaina
warna pink ditambah dengan warna rambut yang memberi
kesan nyaman dan santai, menunjukan sisi manja
perempuan namun tetap terlihat menarik.
Mitos dari gambar 4.7 Penerapan motif pada busana yang
digunakan tetap menunjukan sisi keindonesiaan, meski
dengan desain baju yang moderen, dan mengadopsi model
114
dari luar Indonesia, motif tradisional berusaha diangakat
kelasnya sehingga Motif ini menunjukan kesan yang
kasual, mampu berbaur dengan gaya moderen, serta tidak
ketinggalan zaman. Tetap menunjukan sisi perempuan
Indonesia yang mampu untuk menuju modern, tanpa
meninggalkan sepenuhnya keindonesiannya.
115
DAFTAR PUSTAKA
A Terence, Shimp. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta: PT Gelora AksaPratama
Agus, Hermawan. 2012. Komunikasi pemasaran. Jakarta: Erlangga
Amir Piliang, Yasraf. 2010. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari
Andreas, Kaplan, M, Michael Haenlein, “Users Of The World, Unied The Challengers
and Opportunities of Social Media” Jakarta, Busines horizons 53(1) 2010
Ayun, Primada Qurrota dkk. 2014. Cyberspace and Culture. Yogyakarta: Buku litera
Barthes, Roland. 1983. The Fashion System. Edisi pertama. Terjemahan Matthew Ward
and Richard Howard.1990. London: Universityof California Press
Bloom,PN, Boone, LN. 2006. Strategi Pemasaran Produk. Jakarta: Prestasi Pustaka
Chandler, Daniel. 2007. Semiotic The Basic Second Edition. London: Reutledge
Harly, Gevin Sepria & Damayanti Oktavia. 2014. ‘Pengaruh Endorsement Fashion
Blogger Terhadap Minat Beli Merek Lokal Pada TAhun 2013-2014 (Studi
Kasus Pada Fashion Blogger Evita Nuh)’. eJurnal Mahasiswa Universitas
Telkom.Vol.14/ Agustus : 143
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Hugosson, O., Matthys, C., & Phung L. (2014). Perceptions Of The Celebrity Endorser
(Thesis). Jonkoping University.
Ilham, Prisgunanto. 2006. Komunikasi Pemasaran, Strategi, dan Taktik, Jakarta:
Ghalia Indonesia
Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara., 2006. Marketing Communication –
Taktik dan Strategi. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia)
Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif dalam Periklanan konsep Pesan, media
Branding, Anggaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis riset komunikasi.Jakarta:Kencana
116
Prenadamedia Group.
Lister, Martin. 2009. New Media A Critical Introduction Second Edition. New York:
Routledge
Malcolm, Bernard. 1996. Fashion Sebagai Komunikasi (Cara Mengkomunikasikan
Identitas Sosial, Seksual, Kelas dan Gender). Bandung dan Jogjakarta:
Mayfield, Anthony. 2008. (e-book) What is Social Media?. London: iCrossing
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1.Jakarta:
Salemba Humanika
Morisaan. 2014. Periklanan-Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana
Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran Strategi & Taktik. Bogor: Ghalia
Indonesia
Puntoadi, Danis.2011. Menciptakan penjualan Melalui Media Sosial. Jakarta: PT Elex
Komputindo.
Rangkuti, Freddy. 2010. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Royan, Frans M. 2005. Marketing Selebrities: Selebriti dalam iklan dan strategi
selebriti Memasarkan Diri Sendiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya
_________, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Surmanek, Jim. 1996. Media Planning: A Practical Guide. Third edition. London: The
McGrow Companies
Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia
(http://www.slideshare.net/pycnat/teknik-analisis-semiotika)diakses 01 Februari 2017
pukul 21.07 WITA
(https://socialblade.com/instagram/top/100/followers) Diakses 12 Juli 2017 pukul
20.25 WITA
(https://www.instagram.com/ayutingting92/) Diakses 13 Agustus 2017 pukul 15.10
WITA
(http://www.cbsnews.com/news/instagram-community-more-than-500-million-users/)
diakses tanggal 3 februari 2017 pukul 07.00 WITA
117
(http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161111112706-185-171956/fitur-baru-
instagram-stories-boomerang-mention-dan-link/) (diakses pada 20 februari
2017
(http://heidicohen.com/what-is-socialmedia/) Diakses tanggal 13 februari 2017 pukul
09.00 WITA
(http://wellymulia.com/rp-l- j u t a-pertama-anda-lewat-internet) diakses 01 Januari
2017 pukul 09.00 WITA.
(Http://instagram.com/press/#) diakses pada tanggal 1 September 2016, pukul 21:14
WITA.
(http://www.lintas.me/bisnis/inspirasi/laptopbunda.com/36-juta
jiwaaktifmenggunakan-bisnis) diakses pada 01 februari 2017, pukul 18.00
wita
(http://www.lintas.me/bisnis/inspirasi/laptopbunda.com/36-juta
jiwaaktifmenggunakan-bisnis) diakses pada 01 februari 2017, pukul 18.00
wita
(http://www.socialmediatoday.com), diakses 02 Februari 2017, pukul 21.00
(https://m.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/pengguna-aktif-instagram-
naik-pesat) diakses 4 februari 2017 pukul 14.30 WITA)