NASIONALISME DALAM T-SHIRT

21
NASIONALISME DALAM T-SHIRT Dicky Hidayat Institut Manajemen Telkom [email protected] ABSTRACT Globalization brings a great influence to a nation, including Indonesia. It covers two aspects of positive and negative influences. The influences of globalization in various fields of life, such as politics, economics, ideology, socio-cultural and others, will affect nationalism values to its nation. The emerging of nationalism T-shirts with various typical cultural patterns of Indonesia is an interesting phenomenon among the diversities. It becomes more interesting because it takes place in the middle of nationalism values declining in the younger generation. This qualitative study conducted with phenomenological approach. It aimed to analyze the extent of nationalism values application at T-shirt. The results of this research is expected to be a consideration for all stakeholders in preserving nationalism values and the decision makers who are related to the field of visual communication design. Keywords: Nationalism, T-shirt

Transcript of NASIONALISME DALAM T-SHIRT

NASIONALISME DALAM T-SHIRT

Dicky HidayatInstitut Manajemen [email protected]

ABSTRACT

Globalization brings a great influence to a nation, including Indonesia. It covers twoaspects of positive and negative influences. The influences of globalization invarious fields of life, such as politics, economics, ideology, socio-cultural and others,will affect nationalism values to its nation.

The emerging of nationalism T-shirts with various typical cultural patterns ofIndonesia is an interesting phenomenon among the diversities. It becomes moreinteresting because it takes place in the middle of nationalism values declining in theyounger generation.

This qualitative study conducted with phenomenological approach. It aimed toanalyze the extent of nationalism values application at T-shirt.

The results of this research is expected to be a consideration for all stakeholders inpreserving nationalism values and the decision makers who are related to the fieldof visual communication design.

Keywords: Nationalism, T-shirt

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini arus globalisasi telah merasuk ke seluruh aspek

kehidupan masyarakat. Tak ada satupun anggota masyarakat yang

dapat menghindar dari pengaruh yang ditimbulkannya, termasuk

kalangan generasi muda. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai

fenomena yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh

globalisasi ini antara lain ditunjukkan dengan banyaknya

generasi muda yang berdandan dan berbusana dengan cara budaya

Barat. Tak jarang juga mereka menggunakan pakaian yang

memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.

Cara berpakaian tersebut tentunya tidak sesuai dengan

kebudayaan Indonesia. Fenomena ini menunjukkan pengaruh

globalisasi khususnya cara berbusana, memberi andil terhadap

lunturnya rasa nasionalisme dikalangan generasi muda.

Salah satu busana yang berasal dari budaya Barat adalah T-

shirt. Sebagai busana yang berasal dari luar, tentunya tidak

semua model busana ini sesuai dengan kebudayaan Indonesia.

Saat ini banyak beredar di pasaran T-shirt dengan model dan

desain yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Namun

demikian, pemakaian T-shirt yang meluas memberikan juga

peluang bagi para desainer dalam berkarya. Fungsinya yang

semakin luas sangat mendukung perkembangan desain itu sendiri.

Berbagai karya desain yang diimplementasikan dalam media T-

shirt memberi kontribusi terhadap minat masyarakat untuk

menggunakan busana ini. Didukung kemajuan dibidang industri

textile dan printing, desain T-shirt kini tampil semakin masif

dalam berbagai tema dan gaya.

T-shirt atau dikenal juga sebagai kaus oblong adalah

jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan,

seluruh dada, bahu, dan perut. T-shirt biasanya berlengan

pendek berleher bundar, tidak memiliki kerah, kancing,

ataupun saku. Bahan yang digunakan untuk membuat T-shirt

umumnya adalah katun dan atau poliester.

Bermula dari fungsi dan modelnya yang sederhana, kini T-shirt

menjadi media aktualisasi identitas pemakainya.T-shirt dengan

elemen desain berupa gambar dan tipography yang menarik dan

penuh makna senantiasa diminati masyarakat. Apalagi

perkembangan dunia konsumen kini sangat memanjakan aktualisasi

pribadi. Konsumen, perusahaan, group band, partai, anggota

komunitas atau siapapun, bisa dengan mudah menunjukkan

identitas dirinya hanya dengan memakai T-shirt.

Munculnya T-shirt dengan desain bertema Nasionalisme dan

mengangkat berbagai corak budaya khas Indonesia merupakan

fenomena menarik di tengah beragamnya tema dan model T-shirt.

Fenomena ini menjadi sangat menarik lagi, karena berlangsung

di tengah isu tentang kemerosotan nilai-nilai nasionalisme di

kalangan generasi muda yang kian menyeruak dewasa ini. Saat

ini kita kerap melihat remaja dan generasi muda dengan bangga

menggunakan T-shirt dengan gambar Garuda Pancasila, Bendera

Merah Putih, Pahlawan Nasional, maupun slogan-slogan

bernafaskan semangat kebangsaan dan nasionalisme. Kondisi ini

tentunya sangat menarik, karena mencerminkan kesadaran

generasi muda akan nilai-nilai kebangsaan dan jiwa

nasionalisme di tengah arus globalisasi yang semakin desar

menerpa.

Nasionalisme dalam T-shirt adalah cara mewujudkan nasionalisme

yang sangat kreatif. Nasionalisme dalam T-shirt ini menjadi

sebagai salah satu kekuatan bangsa ini di masa yang akan

datang karena tumbuh dan berawal dari generasi muda kreatif

yang mengaktualisasikan dan menanamkan semangat nasionalisme

melalui T-shirt.

Penelitian ini mencoba menganalisa sejauhmana penerapan nilai-

nilai nasionalisme, yang diwakili oleh simbol-simbol dan

identitas nasional, diimplementasikan pada T-shirt. Selain itu

akan dapat diketahui sejauhmana desain komunikasi visual dapat

menghasilkan pendekatan yang sangat kreatif untuk menyampaikan

nilai-nilai nasionalisme kepada generasi muda melalui media T-

shirt. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pertimbangan berbagai pihak yang berkepentingan dalam

pelestarian nilai-nilai nasionalisme dan pengambilan keputusan

terkait bidang desain komunikasi visual.

Rumusan Masalah

Sejauhmana nilai-nilai nasionalisme dan identitas nasional

diimplementasikan pada media T-shirt?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauhmana

nilai-nilai nasionalisme diimplementasikan pada media T-shirt.

Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis

Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dengan

melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan

semuapihak yang berkepentingan dapat lebih memahami

bagaimana keterkaitan disiplin ilmu Desain Komunikasi

Visual dengan bidang ilmu lain, dalam hal ini bidang

Pancasila dan Kewarganegaraan.

b. Manfaat dalam implementasi atau praktek.

Penelitian ini memfokuskan kepada desain T-shirt sebagai

objek penelitian, diharapkan para pelaku dibidang

industri kreatif maupun pihak-pihak lain yang

berkepentingan dapat menggunakan hasil penelitian ini

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

terkait bidang desain komunikasi visual.

KAJIAN PUSTAKA

Desain

Desain dapat didefinisikan sebagai upaya untuk melakukan

perubahan pada barang-barang ciptaan manusia (C. Jones, Design

Methods, 1969: 6). Desain juga merupakan aktifitas yang

dilakukan untuk mengurangi sesedikit mungkin kesalahan dan

resiko kegagalan produksi. Pengambilan keputusan dalam desain

dilakukan untuk menghadapi ketidak pastian dengan resiko

tinggi bila melakukan kekeliruan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Imam Buchori Zainuddin (Jonathan

Sarwono, Hary Lubis, 2007: 3), dalam desain bentuk dapat

menjadi tujuan atau pun akibat. Bentuk menjadi tujuan apabila

dilakukan dalam bidang kesenirupaan, yaitu upaya mencari

inovasi dengan menciptakan sebuah produk baru yang memenuhi

kriteria (atau kondisi yang diinginkan), bersifat humaniora.

Bentuk menjadi akibat apabila dilakukan dalam bidang rekayasa,

yaitu upaya mencari inovasi dengan menciptakan sebuah produk

baru yang memenuhi kriteria efektivitas teknis dan berdasarkan

efisiensi.

Desain Komunikasi Visual

Sumbo Tinarbuko (2008: 26) menyatakan bahwa desain komunikasi

visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan

ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media

komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang

terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna,

komposisi dan layout. Dengan demikian, desain pada T-shirt

termasuk dalam kategori desain komunikasi visual. Hal ini

tercermin dalam desain T-shirt yang di dalamnya terdapat

pengolahan elemen desain grafis yang terdiri dari gambar

(ilustrasi), tipografi, warna, komposisi dan layout.

Selanjutnya Widagdo (1993: 31) menyatakan bahwa desain

komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang

dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat

rasional dan pragmatis, jagad desain komunikasi visual

senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan. Hal itu karena

peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan lahirnya

industrialisasi. Sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan

sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga

berhadapan pada konsekuensi sebagai produk massal dan konsumsi

massal.

Desain T-shirt merupakan salah satu bentuk desain komunikasi

visual. Pada T-shirt terkandung unsur ilustrasi, teks dan

warna yang berfungsi sebagai media komunikasi. Ditinjau dari

sudut desain komunikasi visual, T-shirt Damn I Love Indonesia

dirancang dengan tampilan layaknya sebuah poster. Di dalamnya

terkandung ciri-ciri sebuah poster yaitu suatu media

komunikasi visual dua dimensi dengan ilustrasi, huruf dan

warna sebagai elemen-elemennya. Istilah poster atau plakat itu

sendiri sebenarnya adalah tempelan pengumuman yang dipasang di

tempat umum (Hornby, 1974: 799), namun secara umum poster

dapat diartikan sebagai salah satu media publikasi yang

mengandung tujuan untuk memberitahukan suatu keinginan,

mengumumkan sesuatu hal yang dianggap penting, mengingatkan

masyarakat tentang hal-hal yang penting untuk masyarakat itu

sendiri dan memberikan informasi yang positif kepada seluruh

lapisan masyarakat (Tinarbuko, 2008: 74).

Pada perkembangannya poster kini bermetamorfosa ke dalam

berbagai bentuk komunikasi visual yang menarik, termasuk

kedalam bentuk T-shirt. Dalam berbagai bentuknya tersebut

poster tetap mengemban tugas untuk mengkomunikasikan secara

verbal maupun visual pesan-pesan dan pemberitahuan agar

diketahui masyarakat. Untuk itu, apabila T-shirt akan

kembangkan dan difungsikan sebagai media poster, maka T-shirt

harus dibuat dengan pendekatan desain komunikasi visual, agar

pesan, tanda dan simbol yang terdapat didalamnya, dapat dengan

mudah dimengerti oleh pembacanya tanpa menimbulkan

interprestasi makna dari pesan tersebut.

Nasionalisme

Secara etimologis, kata nation berasal dari Bahasa Latin natio.

Kata natio sendiri memiliki akar kata nasci, yang pada awalnya

berkonotasi negatif yaitu sebutan untuk ras, suku, atau

keturunan dari orang yang dianggap kasar atau tidak tahu adat

menurut standar atau patokan moralitas Romawi. Kata natio

kemudian diadopsi oleh bahasa-bahasa turunan Latin seperti

Perancis yang menerjemahkannya sebagai nation, yang artinya

bangsa atau tanah air. Bahasa Italia memakai kata nascere yang

artinya “tanah kelahiran”. Bahasa Inggris pun menggunakan kata

nation untuk menyebut “sekelompok orang yang dikenal atau diidentifikasi

sebagai entitas berdasarkan aspek sejarah, bahasa, atau etnis yang dimiliki oleh

mereka” (The Grolier International Dictionary: 1992).

Istilah Nasionalisme dewasa ini kerap diartikan sebagai

(Anthony D. Smith, 2001: 6) :

- Suatu proses pembentukan, atau pertumbuhan bangsa-bangsa

- Suatu sentimen atau kesadaran memiliki bangsa

bersangkutan

- Suatu bahasa dan simbolisme bangsa

- Suatu gerakan sosial dan politik demi bangsa bersangkutan

- Suatu doktrin dan/atau ideologi bangsa, baik yang umum

maupun khusus.

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, selanjutnya

Anthony D. Smith (2001: 11) mendefinisikan nasionalisme

sebagai suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan

mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu

populasi, yang sejumlah anggotanya bertekad untuk membentuk

suatu “bangsa” yang aktual atau “bangsa” yang potensial.

Identitas Nasional Indonesia

Kata identitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu identity yang

memiliki pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati

diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang

membedakannya dengan yang lain. Bila dilihat dalam konteks

Indonesia maka identitas nasional itu merupakan manifestasi

nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai

aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu

kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan

Pancasila dan roh “Bhineka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah

pengembangannya (Syahrial Syarbani, 2009: 203).

Identitas nasional Indonesia terbentuk dari keragaman suatu

bangsa yang majemuk. Didalamnya terkandung unsur-unsur

pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan

bahasa. Dari unsur-unsur tersebut Syarbani (2009: 204)

merumuskan pembagiannya menjadi tiga bagian, yaitu:

- Identitas fundamental : yaitu Pancasila yang merupakan

falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi negara

- Identitas Instrumental : UUD 1945, Bahasa Indonesia,

lambang negara, bendera, lagu kebangsaan “Indonesia

Raya”

- Identitas Alamiah : meliputi negara kepulauan dan

keberagaman suku, bahasa, budaya, agama dan

kepercayaan.

Agar identitas nasional dapat dipahami oleh masyarakat maka

pemberdayaan nilai-nilai harus bermakna dalam arti relevan dan

fungsional bagi kondisi aktual yang sedang berkembang dalam

masyarakat. Implementasi identitas nasional dalam berbagai

media merupakan upaya menanamkan jiwa nasionalisme kepada

masyarakat, termasuk generasi muda sebagai penerus tradisi dan

nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyang kita.

Nasionalisme dalam Desain Komunikasi Visual

Didit Widiatmoko (2009: 44-46), menyatakan bahwa visualisasi

dari nasionalisme dalam iklan (media komunikasi visual) dapat

dianalisis berdasarkan kriteria visual (bendera atau kain

merah putih, burung garuda, pahlawan, peta Indonesia,

keindahan alam Indonesia, kandungan budaya lokal, kebersamaan

aneka suku bangsa, unsur-unsur pertahanan negara, periodisasi

sejarah Indonesia), kriteria voice over dan copy (menunjukkan

rasa kepemilikan terhadap bangsa, menunjukkan rasa kecintaan

kepada bangsa, menunjukkan rasa kebanggan terhadap bangsa,

menyerukan kata-kata perjuangan atau pembelaan terhadap

bangsa, menunjukkan kesetiaan atau pengabdian terhadap

bangsa), dan kriteria musik dan sound effect (lagu-lagu dengan

bahasa atau alat musik tradisional, lagu-lagu bertema

perjuangan, efek baris berbaris atau ketentaraan, lagu-lagu

bertema kesetiaan atau pengabdian terhadap bangsa).

Berdasarkan pendekatan tersebut diatas, untuk menganalisis

karya desain komunikasi berbentuk dua dimensi pada media T-

shirt, kriteria yang dapat dipergunakan adalah kriteria visual

(ilustrasi) dan copy (teks). Unsur warna selanjutnya

ditambahkan sebagai elemen ketiga yang terkandung dalam desain

komunikasi visual.

Warna merah dan putih merupakan warna yang dapat

merepresentasikan nasionalisme Indonesia. Warna yang terdapat

pada bendera kebangsaan tersebut memiliki hubungan yang erat

dengan sejarah, budaya dan kehidupan sosial masyarakat

Indonesia. Jauh sebelum warna merah dan putih dipergunakan

oleh bangsa Indonesia sebagai bendera kebangsaan, kerajaan

Kediri dan Majapahit telah memakai panji-panji dan bendera

merah putih sebagai lambang kebesaran. Warna merah dan putih

juga dipergunakan sebagai bendera perang oleh Sisingamangaraja

XII. Pangeran Diponegoro dan pejuang-pejuang Aceh ketika

terjadi perang melawan penjajah, juga menggunakan bendera

perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih. Selain

itu bendera Merah Putih adalah simbol kebesaran kerajaan Bone

dan panji kerajaan Badung yang berpusat di Puri Pamecutan

Bali.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan dengan

pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini dilakukan melalui

langkah-langkah metodis untuk mereduksi secara transedental,

sehingga didapat intensionalitas korelasi yaitu terhubungnya setiap

aspek dari obyek yang diteliti dengan dengan aspek-aspek lain

yang menjadi rujukannya.

Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti adalah desain T-shirt yang menjadi

finalis pada Kompetisi Desain Kaos Sumpah Pemuda ver.2.0, yang

diselenggarakan oleh Damn!I Love Indonesia. Nama yang cukup akrab

di telinga generasi muda urban itu adalah brand T-shirt

lokal milik mantan VJ MTV Indonesia Daniel Mananta. Brand

ini dikenal dengan desain T-shirt yang original dan asli

Indonesia serta diyakini dapat menumbuhkan sifat nasionalisme

bagi semua yang memakainya.

Daniel Mananta Poster Kompetisi Desain Kaos

(Sumber: www. the-marketeers.com) (Sumber: www. damniloveindonesia.com)

Brand lokal yang telah berdiri sejak tahun 2008 ini, konsisten

memasukkan unsur budaya Indonesia yang dimodifikasi sedemikian

rupa sehingga terlihat cocok dan suitable bagi kalangan

muda. Damn! I Love Indonesia  berharap bahwa setiap anak muda yang

memakai produk mereka dapat terinspirasi untuk mencintai

budaya nasional, menumbuhkan rasa nasionalisme dan jiwa

patriotisme.

Damn! I Love Indonesia memiliki cara yang unik dalam mengembangkan

desain untuk produk-produknya. Mereka kerap mengadakan

kompetisi desain kaos yang finalisnya ditentukan berdasar

voting dari pengunjung website mereka. Finalis-finalis yang

terpilih berdasarkan voting tersebut selanjut ditentukan

pemenangnya berdasarkan penilaian para juri yang berasal dari

berbagai disiplin keilmuan seperti desain, fashion, budaya,

dll.

Salah satu kompetisi desain T-shirt yang diselenggarakan Damn!

I Love Indonesia  adalah Kompetisi Desain Kaos Sumpah Pemuda

ver.2.0. Kompetisi ini diselenggarakan untuk menyambut hari

sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2012. Para juri yang terdiri

dari Daniel Mananta (pendiri dan CEO Damn! I Love Indonesia),

Pandji Pragiwaksono (TV & radio host, penulis, rapper),

Bernhard Subiakto (CEO Octovate Group), Surianto Rustan

(penulis dan akademisi desain grafis), dan Eric Widjaja

(pendiri ThinkingRoomInc), telah memilih para pemenang

sebagai berikut:

- Juara 1 : Tri Budiono (1 Atas

Nama Indonesia)

Desain terinspirasi dari

Indonesia sebagai negara yang

terdiri dari ribuan pulau.

Namun demikian, sekalipun

terdiri dari banyak pulau,

Indonesia tetaplah merupakan

satu kesatuan yang utuh.

(Sumber: www.damniloveindonesia.com)

- Juara 2 : Dedy Darsono

(Semoenja satoe)

Desain menggambarkan tiga

unsur sumpah pemuda, yaitu

tanah air, bangsa dan bahasa.

Tanah air digambarkan dengan

keadaan alam. Unsur Bangsa

digambarkan dengan burung

garuda dan kuda lumping. Dan

unsur bahasa digambarkan

dengan buku. Ketiga unsur

tersebut menyatu dalam bentuk

hati yang melambangkan cinta.

- Juara 3 : Louise Nathania

(Bersatu dalam Sumpah)

Desain berbentuk tiga buah

tangan yang sedang berjabat

tangan. Tiga buah tangan

tersebut memiliki warna yang

berbeda. Ketiga warna tersbut

menggambarkan ketiga unsur

yang ada dalam sumpah pemuda,

yaitu tanah air, bangsa dan

bahasa. Ketiganya saling

berjabat tangan yang

menggambarkan persatuan

Indonesia.

(Sumber: www.damniloveindonesia.com)

(Sumber: www.damniloveindonesia.com)

(Sumber: www.

damniloveindonesia.com)

- Juara 4 : Rahmat Jaka Perkasa

(Spirit of Sumpah Pemuda)

Desain menggambarkan semangat

persatuan dari sumpah pemuda.

Gambar tangan menggambarkan

semangat juang bangsa

Indonesia khususnya pemuda

pemudi Indonesia dalam

menjunjung tinggi harkat dan

martabat bangsa ini.

Sedangkan bendera merupakan

lambang persatuan dalam satu

rumpun.

Jenis Data

Data yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah data-data

sekunder berupa ilustrasi, teks dan warna yang terkandung

dalam desain yang dijadikan sampel, yaitu T-shirt pemenang

Kompetisi Desain Kaos Sumpah Pemuda ver.2.0. Data-data

sekunder tersebut merupakan unsur desain komunikasi visual

pada T-shirt, memegang peranan penting dan berfungsi sebagai

media komunikasi, visualisasi dan daya tarik dari pesan yang

akan disosialisasikan.

Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data diawali dengan problem seeking melalui pengamatan

karakteristik desain T-shirt, khususnya desain T-shirt yang

produk oleh Damn! I Love Indonesia. Selanjutnya dilakukan

pengumpulan data dan teori berkaitan dengan nilai-nilai

nasionalisme dan desain komunikasi visual. Data dan teori yang

didapat dengan kajian pustaka tersebut dipergunakan untuk

memperoleh kerangka teoritik sebagai landasan proses analisis.

Pengamatan di lapangan dilakukan dengan cara berkunjung

langsung ke Outlet Damn! I Love Indonesia. Data yang diobservasi

adalah produk dan desain T-shirt yang diproduksi oleh Damn! I

Love Indonesia. Baik desain yang telah diproses menjadi produk

jadi maupun desain hasil kompetisi, yaitu Kompetisi Desain

Kaos Sumpah Pemuda ver.2.0. T-shirt Pemenang kompetisi

tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai sampel obyek

penelitian.

HASIL ANALISIS

Proses analisis dilakukan dengan menempatkan desain T-shirt

sebagai obyek penelitian yang akan diurai berdasarkan elemen-

elemen komunikasi visual yang terkandung di dalamnya.

Berdasarkan data dan teori yang telah didapat selanjutnya

dilakukan analis sejauhmana nilai-nilai nasionalisme

diimplementasikan dalam elemen-elemen desain komunikasi visual

T-shirt tersebut.

Dari observasi yang dilakukan ditemukan bahwa obyek-obyek

sampel telah memanfaatkan elemen desain komunikasi visual

untuk mengkomunikasikan secara verbal maupun visual pesan-

pesan nasionalisme agar diketahui masyarakat. Disamping

menghasilkan aspek estetika, unsur-unsur desain komunikasi

visual tersebut memegang peranan penting dan berfungsi sebagai

media komunikasi, visualisasi dan daya tarik dari pesan yang

disosialisasikan.

PEMBAHASAN

Dengan pendekatan pengejawantahan nasionalisme dalam iklan

(Didit Widiatmoko, 2009), yang diimplemantasikan pada desain

T-shirt, berikut di bawah ini adalah hasil analisis penerapan

nasionalisme dalam T-shirt pemenang Kompetisi Desain Kaos

Sumpah Pemuda ver.2.0 yang diselenggarakan oleh Damn! I Love

Indonesia.

- Unsur Visual

Unsur visual yang terkandung dalam ke empat desain T-shirt

yang komunikasikan nilai-nilai nasionalisme adalah: bendera

atau kain merah putih, burung Garuda, peta Indonesia,

kandungan budaya lokal, kebersamaan aneka suku bangsa dan

periodesasi sejarah Indonesia.

- Unsur copy atau teks

Unsur copy atau teks yang terkandung dalam ke empat desain

T-shirt yang komunikasikan nilai-nilai nasionalisme adalah:

Menunjukkan rasa kecintaan kepada bangsa dan Menunjukkan

rasa kebanggaan terhadap bangsa. Teks yang Menunjukkan rasa

kebanggaan terhadap bangsa dipergunakan oleh tiga sampel.

Ini menunjukkan ungkapan ini dianggap paling mampu

mengkomunikasikan nilai-nilai nasionalisme.

- Unsur warna

Ke empat desain T-shirt mempergunakan warna merah dan

putih, baik sebagai warna utama maupun warna pendukung. Ini

menunjukkan bahwa warna merah dan putih dianggap paling

mampu mengkomunikasikan nilai-nilai nasionalisme.

Berikut dibawah ini adalah tabel hasil analisis penerapan

nasionalisme dalam T-shirt pemenang Kompetisi Desain Kaos

Sumpah Pemuda ver.2.0

tabel analisis penerapan nasionalisme dalam T-shirt

Visualisasi Nasionalisme Desain 1

Desain 2

Desain 3

Desain 4

Visual

1. Bendera atau kain merah putih V2. Burung Garuda V V3. Pahlawan4. Peta Indonesia V5. Keindahan alam Indonesia6. Kandungan budaya lokal V7. Kebersamaan aneka suku bangsa V8. Unsur-unsur pertahanan negara9. Periodisasi sejarah Indonesia V

Teks

10. Menunjukkan rasa kepemilikan terhadapbangsa

11. Menunjukkan rasa kecintaan kepadabangsa

V

12. Menunjukkan rasa kebanggaan terhadapbangsa

V V V

13. Menyerukan kata-kata perjuanganpembelaan bangsa

14. Menunjukkan kesetiaan dan pengabdianterhadap bangsa

Warna 15. Warna merah V V V V16. Warna Putih V V V V

Hasil 4 5 5 5

PENUTUP

Banyak cara bagi masyarakat Indonesia untuk menunjukkan

identitas nasionalnya. T-shirt yang pada awalnya hanya

berfungsi sebagai busana, ternyata bagi sebagian orang

Indonesia dapat dijadikan sebagai media untuk menunjukkan

identitas nasional, kebanggaan dan rasa cinta kepada tanah

air. Cara-cara seperti ini tentunya sangat diperlukan untuk

menanamkan nasionalisme di benak seluruh masyarakat Indonesia,

sehingga setiap perilaku yang dilakukan selalu memikirkan

dampak bagi bangsa dan negara. Penanaman nilai-nilai

nasionalisme melalui media T-shirt ini dapat menjadi salah

satu kekuatan bangsa ini di masa yang akan datang, karena

tumbuh dan berawal dari kalangan generasi muda yang secara

kreatif mengaktualisasikan dan menanamkan semangat

nasionalisme melalui T-shirt.

Penelitian ini dapat dilakukan juga terhadap T-shirt – T-shirt

yang diproduk oleh brand lain. Dengan demikian dapat

dibandingkan brand mana yang paling kuat dan konsisten di

dalam mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme dalam

produk mereka.

Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan

melakukan penelitian serupa yaitu dengan melakukan analisis

terhadap media lain selain T-shirt. Dapat juga dikembangkan

dengan melakukan penelitian pada berbagai media desain

komunikasi visual berbasis waktu (animasi, video), maupun

multimedia interaktif dan Game .

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro.Surabaya. Penerbit Insan Cendikia.

Smith, Anthony D. (terj). 2003. Nasionalisme, Teori-Ideologi-Sejarah.Jakarta. Penerbit Erlangga.

Suratman, Tono. 2008. Patriotisme, Semangat Bela Negara. Jakarta. PT.Gheananta Cahaya Abadi

Suwarno, J dan Lubis, H. 2007. Metode Riset untuk Desain KomunikasiVisual. Yogyakarta. Penerbit Andi Offset.

Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-nilaiKarakter Bangsa) Di Perguruan Tinggi. Bogor. Ghalia Indonesia,

Tinarbuko, Sumbo. 1998. Memahami Tanda, Kode, dan Makna Iklan LayananMasyarakat (Sebuah Kajian Semiotik dengan Studi Kasus Iklan LayananMasyarakat yang Dimuat Di Harian Kompas Periode 1994-1998). TesisProgram Magister Seni Rupa dan Desain, ProgramPascasarjana, ITB.

Tinarbuko, Sumbo. 2001. Semiotika Desain Dagadu Djokdja dalam PerspektifDesain Komunikasi Visual, Dagadu for Beginner. Yogyakarta. PTAseli Dagadu Djokdja.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta.Penerbit Jalasutra.

Thung, Ju Lan dan Manan, M.’Azzam. 2011. Nasionalisme danKetahanan Budaya Indonesia, Sebuah Tantangan. Jakarta. LIPIPress bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia

Widiatmoko, Didit dan Kharunnisa, Anggi. 2009. MengukurNasionalisme dalam Iklan. Jurnal Komunikasi visual Wimba. Vol.01 No.2/2009. 41-54.