MP3EI , Pembangunan atau pemiskinan ?

19
Posiotioning Paper Pembangunan dan Perencanaan Pembangunan Kritik Pembangunan Atas Perencanaan Pembangunan Master Plan Percepetan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Studi Kasus : Pra Proyek MP3EI Di Sumatera Utara : “Pembangunan Atau Pemiskinan ?” Disusun Oleh : Teddy Firman Supardi (110906009) Penanggap Oleh : Daniel Hugo Yadi (110906) Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Transcript of MP3EI , Pembangunan atau pemiskinan ?

Posiotioning Paper

Pembangunan dan Perencanaan Pembangunan

Kritik Pembangunan Atas Perencanaan Pembangunan Master Plan

Percepetan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Studi Kasus : Pra Proyek MP3EI Di Sumatera Utara : “Pembangunan

Atau Pemiskinan ?”

Disusun Oleh :

Teddy Firman Supardi (110906009)

Penanggap Oleh :

Daniel Hugo Yadi (110906)

Departemen Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Medan

2014

BUMIKU BUKAN

UNTUK

Pengantar

“Untuk mempercepat pembangunan, pada Mei 2011, kami meluncurkan Master Plan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 (MP3EI). Dalam

waktu 14 tahun ke depan, kami menargetkan 460 miliar US$ untuk investasi di 22 kegiatan

ekonomi utama, yang terintegrasi dalam delapan program, yang mencakup

pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata dan telekomunikasi. Karena itu,

Master Plan ini memberikan kesempatan besar bagi investor internasional. Akhirnya, dalam

kapasitas saya sebagai Kepala Pemasaran Perusahaan Indonesia (chief salesperson of

Indonesia Inc.), saya mengundang anda untuk memperbesar bisnis dan kesempatan

investasi di Indonesia1.”

___ Susilo Bambang Yudhyono1 Pesan ini disampaikan oleh SBY pada sidang pembukaan APEC 2013 , dimanayang harus digaris dibawahi adalah dia sebagai kepala pemasaran perusahaanIndonesia ? itu artinya desain MP3EI adalah sebuah desain pembangunan yangmemasukkan dengan jelas pengaruh dari industri didalamnya . Dan apa jadinyapembangunan yang dilakukan dengan semangat industri . Untuk selengkapnyaakan dijelaskan didalam paper singkat ini.

(Pidato Pembukaan Presiden Republik Indonesia pada pertemuan

Chief Executife Officer [CEO] APEC, Nusa Dua,

Bali, 6 Oktober 2013)

Krisis kapitalisme global yang menghantam ibu dari

jejaring kapital dunia yaitu amerika serikat yang

mengakibatkan runtuhnya sektor finansial dimana bertumpuk

keuangan dan kapital dagang disana , tepatnya di Wall Street2.

Over krisis dan akumulasi tahun 2008 adalah kejadian yang

menghantam pusat dari kapitalisme global Amerika Serikat .

Over akumulasi merupakan siklus dari kehidupan produksi sistem

kapitalisme (Harvey : 2010 : 24) – suatu keadaan dimana bukan

tidak ada uang yang tersisa untuk dijadikan kapital , tetapi

terlalu banyak duit yang tidak tersalurkan dalam ruang – ruang

kapital yang baru sehingga terjadi over akumulasi , selain

over akumulasi uang – akumulasi produksi juga diikuti oleh

krisis pembayaran pada sektor keuangan sehingga menimbulkan

hantaman badai krisis yang menghancurkan sirkulasi produksi

kapitalisme – dan untuk mengurangi dampak krisis yang membuat

hantaman untuk kapitalisme adalah tidak lain dan harus membuka

ruang – ruang arus kapital yang terbaru agar bisa kembali

menjalankan produksi kapitalnya dan tentunya sifat primitif

dari kapitalisme adalah pemaksimalan kepentingan dari membuka

ruang – ruang baru tersebut dengan rumus (Money – Commodity – More

Money 3) dan tentu skema yang dijalankan adalah tidak lain

2 Wall Street adalah sebuah jalan dimana perusahaan raksasa duniamendirikan kantor pusat yang berpusat di Wall Street Amerika Serikat3 Marx Karl Das Capital Jilid 1 Hal 33 ,

melalui penghisapan dan penindasan yang sangat tidak

mementingkan kemajuan pembangunan kemanusian dan

kesejahteraannya , dan proses itu tidak akan berhenti (endless

proccess) karena dengan cara itu lah mereka dapat bertahan untuk

terus melanggengkan berjalannya sistem (baca : lawan

kapitalisme!) . Kapital juga adalah relasi sosial, yaitu

hubungan antara kelas kapitalis dan kelas buruh dalam suatu

proses kerja dimana untuk memperoleh uang lebih banyak (laba),

kelas kapitalis mengeksploitasi dan menghisap kelas buruh

(Dian , Swanvri : 2014 : 40).

Salah satu aktualisasi dari penciptaan ruang baru itu

adalah mega proyek MP3EI yang merupakan aktualisasi dan

berhubungan erat dengan dampak krisis kapitalisme global

(imperialisme) – kebutuhan akan ruang – ruang baru untuk

mengekspansi kapital – kapital agar tidak bertumpuk dan

berdampak pada over akumulasi yang menyebab krisis –

Indonesia sebagai negara dunia ketiga dengan senang hati

menerima desain pembangunan yang diorientasikan untuk dengan

persetujuan dari mantan presiden SBY yang semasa menjabat

sebagai presiden Indonesia sangat setia melayani kepentingan

kapitalisme global terutama kepentingan imperialisme Amerika

Serikat untuk menancapkan kepentingannya di Indonesia yang

kita tahu itu terjadi adalah lewat jalan penindas dan

menurunkan derajat kehidupan rakyat .

Dalam paper ini akan dibahas MP3EI secara umum dengan

memperlihatkan hal apa saja yang melatarbelakangi munculnya

mega proyek ini . Dan untuk lebih lebih dalam membahas

kerangka kerja dari proyek iniakan dibahas kondisi terkini

dari mega proyek MP3EI yang dilaksanakan di Sumatera Utara

yang merupakan koridor 1 Sumatera yang akan difokuskan pada

“Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional ”4.

Desain Master Plan Pembangunan Percepatan Perluasan Ekonomi

Indonesia (MP3EI)

Setidaknya sebelum dari mega proyek ini menjadi draft

pembangunan Indonesia , ada sejumlah undang – undang pendukung

berjalannya yang dasarnya adalah Perpres Nomor 32Tahun 2011,

peraturan tersebut5

4 Draft MP3EI : Master Plan Percepatan Pembangunan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia , Diunduh Dari Kementerian Ekonomi Indonesia. 5 Laporan Penelitian : Sajogyo Institute MP3EI : Kerusakan Sosial dan Ekologis.Tahun2014 . Hal 12 .

Sumber : Laporan Sajogyo Institute “MP3EI ; Kerusakan Sosial dan Ekologis”

Masterplan ini memiliki dua kata kunci, yaitu percepatan

dan perluasan. Dengan adanya masterplan ini, diharapkan

Indonesia mampu mempercepat pengembangan berbagai program

pembangunan yang ada, terutama dalam mendorong peningkatan

nilai tambah sektor-sektor unggulan ekonomi, pembangunan

infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan Iptek.

Percepatan pembangunan ini diharapkan akan mendongkrak

pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya. Selain percepatan,

Pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan ekonomi

Indonesia agar efek positif dari pembangunan ekonomi Indonesia

dapat dirasakan tidak saja di semua daerah di Indonesia tetapi

juga oleh seluruh komponen masyarakat di seluruh wilayah

Nusantara. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah awal untuk

mendorong Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10

(sepuluh) negara besar di dunia pada tahun 2025 melalui

pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan dan

berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan

pertumbuhan ekonomi riil rata-rata sekitar 7-9 persen per tahun

secara berkelanjutan. Untuk mendapatkan manfaat yang konkret

serta dampak yang terukur, langkahlangkah percepatan dan

perluasan ini dirumuskan secara terfokus, berdasarkan

kesepakatan dengan semua pemangku kepentingan terkait. Telah

ditetapkan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama.

Selain itu, juga telah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi

sebagai pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat mendorong

perkembangan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara. Dengan

demikian, para pelaku ekonomi dapat memilih bidang usahanya

secara jelas sesuai dengan minat maupun keunggulan potensi

wilayahnya. Pengembangan MP3EI dilakukan dengan pendekatan

breakthrough yang didasari oleh semangat “Not Business As

Usual”6,dimana dijelaskan didalam naskah MP3EI ;

“ melalui perubahan pola pikir bahwa keberhasilan pembangunan

ekonomi tidak hanya tergantung pada pemerintah saja melainkan

merupakan kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan Swasta. Pihak swasta akan

diberikan peran utama dan penting dalam pembangunan ekonomi

terutama dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan

kerja, sedangkan pihak pemerintah akan berfungsi sebagai

regulator, fasilitator dan katalisator. Dari sisi regulasi,

pemerintah akan melakukan deregulasi (debottlenecking)

terhadap regulasi yang menghambat pelaksanaan investasi.

6 Ibid Draft MP3EI

Fasilitasi dan katalisasi akan diberikan oleh pemerintah

melalui penyediaan infrastruktur maupun pemberian insentif

fiskal dan non fiskal ”.

Problematika Penerapan MP3EI : Penindasan Atau Pembangunan ;

Studi Kasus : Pra Proyek MP3EI Di Sumatera Utara.

Khusus untuk Provinsi Sumatera Utara terdapat beberapa

proyek skala besar yang mendukung MP3EI yang sumber dananya

dari Pemerintah, BUMN dan Swasta serta kolaborasi dari

ketiganya, adapun beberapa proyek tersebut antara lain :

Sumber : Laporan Tentang MP3EI di Sumatera Utara BAPPEDA-SU

Disamping kegiatan yang tercantum dalam Master Plan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI), Provinsi Sumatera Utara juga mengusulkan beberapa

proyek/kegiatan untuk mengakselerasi pembangunan Sumatera

Utara, diantaranya :

Sumber : Laporan Tentang MP3EI di Sumatera Utara BAPPEDA-SU (Gambar Diolah)

Dan berdasarkan estimasi yang disusun oleh Bappeda Provinsi

Sumatera Utara, maka ditargetkan beberapa indikator makro

ekonomi sebagai dampak dari MP3EI sampai dengan tahun 2013

antara lain :

Penutup : MP3EI ; Penindasan atau Pembangunan ?

Jika gambaran ideal yang digambarkan dalam draft MP3EI

merupakan suatu draft pembangunan yang bertujuan untuk

pembangunan yang berkeadilan , tentu tidaklah menimbulkan

dampak terhadap kesenjangan ekonomi dan sosial yang begitu

parah sebelum penerapannya – hal yang harus dikhawatirkan

adalah bagaimana MP3EI resmi diterapkan menjadi suatu model

pembangunan Indonesia nantinya tentu sejumlah masalah besar

akan dihadapi , terutama dalam kaitannya pengekslusian

kehidupan rakyat secara massif , bila kita ambil contoh

pembangunan pelabuhan Sei Mangke yang merupakan kawasan

ekonomi khusus yang didukung oleh arus infrastruktur sebagai

pendukung mobilitas produksi , ketimpangan sangat kontras

disana , apalagi untuk mendukung berdirinya kawasan ekonomi

khusus ini menimbulkan banyak resistensi seperti pengusiran

ruang hidup atas tanah yang diterima oleh masyarakat yang

tempat tingga merupakan situs dari pembangunan proyek ini .

Tentu ini tidak mencerminkan sebuah pembangunan yang

digambarkan oleh MP3EI sebagai tahapan proses pembangunan

menuju kemajuan indonesia pada tahun 2025.

Paper ini sebenarnya mengajak secara kritis untuk melihat

dan merefleksikan kembali apa agenda dibalik mega proyek

MP3EI , apakah proyek ini akan menaikkan derajat kehidupan

rakyat Indonesia dan pemenuhan hak – hak demokratis rakyat

terhadap pelayanan publik yang seharusnya diberikan oleh

negara atau malah negara bersikap sebaliknya dan abai

terhadap nasib kehidupan rakyat kedepan ?

MP3EI ini diciptakan untuk menaungi proyek-proyek

infrastruktur raksasa, dengan mempermudah kalangan pebisnis

dan pemilik perusahaan raksasa untuk melakukan investasi dan

bisnis di bidang infrastruktur. Pada mulanya proyek-proyek

infrastruktur untuk kepentingan umum dibatasi dengan ketentuan

proyeknya dimiliki, dibiayai dan dilaksanakan oleh pemerintah,

dan bukan untuk kepentingan pengusaha menciptakan dan

melipatgandakan keuntungan. Dengan MP3EI, penguasa politik

saat ini mengubahnya bahwa pengusaha raksasa dalam dan luar

negeri dapat berinvestasi, menciptakan keutungan, dan

melipatgandakan modalnya dengan berbisnis infrastruktur.

Sangat jelas bahwa MP3EI mendasarkan pada asumsi bahwa

pasar global sebagai kesempatan emas. MP3EI adalah suatu

kerangka pembangunan nasional yang mempercayai bahwa Indonesia

harus menyadari posisinya dalam pembagian kerja ekonomi

internasional, dan mengoptimasikan posisinya sebagai produsen

dan pengeksport komoditas global yang berbasiskan sumber daya

alam. Konsekuensinya tidak dibicarakan bahwa pasar global bisa

menjadi kekuatan pemaksa yang mampu mereorganisasi dan

merekonstruksi ruang geografis pedesaan, untuk pembukaan

ruang-ruang baru bagi situs-situs produksi komoditas global

yang dimulai dengan mengubah hubungan kepemilikan rakyat

pedesaan dengan tanah, kekayaan alam, dan wilayahnya, dan

segala hal-ihwal kebudayaannya yang hidup di atasnya dan

melekat secara sosial pada tempat-tempat itu sebelumnya.

Ellen M. Wood (1994, 2002) membedakan market-as-opportunity

(pasar-sebagai-kesempatan), dan market-as-imperative (pasar-

sebagai-paksaan). Pasar sebagai kesempatan bekerja melalui

proses sirkulasi barang dagangan. Kebutuhan manusia pada

gilirannya dibentuk agar dapat mengkonsumsi apa-apa yang

diproduksi. Sebagai suatu sistem produksi yang khusus, ia

mendominasi cara pertukaran komoditas melalui pasar7. Lebih

dari itu, perusahaan-perusahaan raksasa sanggup membentuk

bagaimana cara sektor ekonomi dikelola oleh badan-badan

pemerintahan hingga ke pemikiran cara bagaimana ekonomi pasar

itu diagung-agungkan. Sementara itu, pasar-sebagai-keharusan

dapat dipahami mulai dari karakter sistem produksi kapitalis

sebagai yang paling mampu dalam mengakumulasikan keuntungan

melalui kemajuan dan sofistikasi teknologi, serta peningkatan

produktivitas tenaga kerja per-unit kerja, dan efisiensi

hubungan sosial dan pembagian kerja produksi dan sirkulasi

barang dagangan (Dian , Swanvri : 2014 : 224). Kesemuanya

mengakibatkan penggantian pabrik-pabrik yang telah usang,

sektorsektor ekonomi yang tidak kompetitif, hingga ketrampilan

para pekerja yang tidak lagi dapat dipakai. Sebagai sistem

produksi yang khusus, kapitalisme ini memberi tempat hidup dan

insentif bagi semua komponen yang efisien, dan menghukum mati

atau membiarkan mati hal-hal yang tidak sanggup menyesuaikan

diri dengannya. Selanjutnya, di atas apa-apa yang telah

dihancurleburkan itulah dibangun sesuatu yang baru, yang dapat

lebih menjamin penciptaan keuntungan dan keberlangsungan

akumulasi modal.

Kehadiran MP3EI mempertegas pola pembangunan ekonomi dan

industri Indonesia yang semakin berjalan ke arah melayani

7 Wood, Ellen Meiskins. 2002. The Origin of Capitalism: A Longer View. (NewYork: Verso). 1994. “From Opportunity to Imperative: The History of the Market”. Monthly Review Hal 46.

korporasi raksasa dan memfasilitasi pasar bebas bekerja. Dalam

kerangka semacam itu, rejim penguasa pemerintahan di bawah

kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu kemudian secara

aktif mentransformasi cara pemerintah bekerja demi membuat

MP3EI bekerja. Dalam konteks ini lah, sungguh menarik untuk

menyebut kalimat terakhir dari pidato Presiden Indonesia,

Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan Chief Executife

Officer [CEO] APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), Nusa

Dua, Bali 6 Oktober 2013, yang mengibaratkan Indonesia sebagai

perusahaan, dengan posisi dirinya sebagai “chief salesperson of

Indonesia Inc.”

Dan pada akhirnya kita harus membuka kembali ruang –

ruang diskusi yang membicarakan masalah ini dengan serius ,

dan menemukan apa sebenarnya titik temu dari agenda

pembangunan ini dengan kepentingan kapitalisme global yang

dipimpin oleh Imperialisme Amerika Serikat yang saat ini

semakin menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat terkhusus di

Indonesia . Untuk menjaga akal sehat kita kedepan dan tidak

tercebak dalam pewacanaan politik praktis yang semakin tidak

mencerminkan keadaan sebenarnya . terutama kehidupan rakyat .

Daftar Pustaka

Wood, Ellen Meiskins. 2002. The Origin of Capitalism: A Longer

View. (New York: Verso).

_________________. 1994. “From Opportunity to Imperative: The History of

the Market”. Monthly Review 46(3). Diunduh dari Mothly Review.Com.

Draft MP3EI : Master Plan Percepatan Pembangunan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia , Diunduh Dari Kementerian

Ekonomi Indonesia.

Marx Karl Das Capital Jilid 1 Edisi Indonesia “Sebuah Kritik Ekonomi

politik” Penerjemah Oey Dha Joen , Editor Cahaya.

Laporan Penelitian Sajogyo Institute MP3EI : Krisis Sosial dan Ekologis

. 2014.Tanah Air Beta.