Nation Building, State Building, dan MP3EI
Transcript of Nation Building, State Building, dan MP3EI
1
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah.
Setiap zaman ditandai dengan tuntutan dan tantangan
tersendiri, yang tentunya juga mempengaruhi kualitas paham
kebangsaan. Indonesia adalah salah satu bangsa yang
terdiri dari bermacam-macam suku dan melebur menjadi
sebuah bangsa Indonesia. 1Dalam perjalananya, negara
Indonesia mnghadapi beberapa tahap dalam proses
pembentukan bangsa hingga menjadi sebuah negara Indonesia
yang diakui kedaulatannya di dunia Internasional. Proses
terbentuknya negara Indonesia berawal dari terbentuknya
sebuah bangsa atau biasa disebut dengan nation building,
kemudian dilanjutkan dengan terbentuknya sebuah negara
independent yang diakui atau state building, dan pada akhirnya
Indonesia pada tahap program pengembangan negara untuk
menjadi sebuah negara maju (developing program).
Menurut Prof. Robert A.Scalapino mengatakan bahwa
nilai-nilai politik pada akhir-akhir ini telah memudar da
nada kekuatan-kekuatan (nilai-nilai) lain yang segera
mengisi kekosongan ini,yaitu kesadaran etnis yang
meningkat, dan di wilayah-wilayah tertentu oleh komitmen
keagamaan,terutama paham fundamentalis.2 Hal tersebut yang
menyebabkan banyak timbulnya konflik etnis di negara-
negara berkembang saat ini. Sebab, banyak masyarakat yang1 Indra J. Piliang,Merumuskan Kembali Kebangsaan Indonesia,Jakarta : CSIS,2002. hal-52 Dikutip dalam orasi ilmiah memperingati 25 tahun CSIS (18-19 September 199
2
masih belum memahami arti dari kebangsaan yang
dimilikinya. Nilai-nilai kebangsaan mulai hilang diikuti
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai sejarah
pembentukan negara. Sehingga diperlukan kajian mengenai
paham kebangsaan dan perjalanan negara menuju sebuah
negara dengan proses pembangunan yang pesat dan stabil.
Oleh karena itu,disini akan dikaji mengenai bagaimana proses
terbentuknya negara Indonesia sampai dalam tahapan pembangunan modern
menuju sebuah negara maju?. Kajian awal akan dimulai dengan
terbentuknya sebuah kebangsaan Indonesia, kemudian proses
perjalanan kemerdekaan Indonesia, dan akhirnya berada pada
tahap pembangunan menujua sebuah negara maju.
II. NATION BUILDING
Nation building merupakan proses dimana sebuah kelompok
atau ras memutuskan untuk melebur menjadi sebuah identitas
yang disebut bangsa. Indonesia merupakan sebuah bangsa
yang terdiri dari berbagai macam suku sehingga dalam
proses peleburan menjadi sebuah bangsa yang satu
menghadapi banyak tantangan, selain itu wilayah Indonesia
yang cukup luas dengan beragam suku dan kebudayaan menjadi
salah satu hambatan dalam peleburan menjadi satu bangsa
Indonesia.
3
Bangsa adalah alat yang bergerak dari seleksi kelompok.
Bangsa mempunyai daur hidupnya sendiri3. Terbentuknya
bangsa Indonesia menjadi satu identitas berawal dari
perkembangan bahasa yang digunakan masyarakat pada saat
itu. Perkembangan bahasa melayu menjadi Bahasa Indonesia
yang sekarang ini merupakan bahasa nasional Republik
Indonesia menjadi awal terbentuknya sebuah identitas bagi
bangsa Indonesia. Bahasa Melayu merupakan bahasa kelompok
suku bangsa di kepulauan Indonesia, menjadi bahasa
perdagangan di daerah pelabuhan di Indonesia. Bahasa
melayu juga dipahami hampir seluruh masyarakat di kawasan
Indonesia saat itu atau yang lebih dikenal dengan istilah
“Nusantara” karena bahasa melayu dipergunakan pula dalam
penyebaran agama Islam dan Kristen. Selain itu,bahasa
melayu juga menjadi bahasa pengantar menjadi bahasa
pengantar di sekolah pribumi kemudian 1924 kaum elit baru
yang terdiri dari mahasiswa indonesia di netherland
memimpin dan menggarahkan ide indonesia menjadi sebuah
pengertian politik. kata indonesia semula yang hanya
dikenal dalam kepustakaan etnologi menjadi sebuah istilah
identitas mereka.4
Pada bulan oktober 1928 pemuda-pemuda indonesia
mengadakan kongress kedua yang dikenal dengan sumpah
pemuda indonesia raya. dalam kongress ini dihasilkan
sebuah legitimasi identitas bangsa indonesia yang teridri3 ibid hal-574 Sartono kartodirjo, sejarah nasional indonesia, Departemen pendidikan dan kebudayaan.1975. hal.287
4
dari berbagai macam suku bangsa. Adapun tekad dari kongres
tersebut menjadi dasar perjuangan mereka untuk menanamkan
pemikiran satu tanah air yaitu tanah indonesia; merupakan
satu bangsa yaitu bangsa indonesia dan menjunjung tinggi
satu bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. ini sesuai
dengan pernyataan E.Renan bahwa nation adalah suatu
kesatuan solidaritas, kesatuan yang terdiri atas manusia-
manusia yang saling merasa bersetia kawan dengan satu sama
lain. kehadiran suatu nation adalah satu kesepakatan
bersama yang seolah-olah terjadi setiap hari antara
manusia-manusia yang bersama-sama mewujudkan bagsa yang
bersangkutan. sumpah pemuda merupakan bukti dari
kesepakatan bersama terbentuknya negara Indonesia.5
Istilah Indonesia sendiri yang diciptakan oleh seorang
yang bernama James Richardson Logan seorang ahli
antropologi yang berkebangsaan inggris yang tinggal dan
bekerja di singapura. Usul logan ini tercantum dalam
catatan kaki dari karya tulisnya yang berjudul “The
Ethnology of the Indian archipelago”.
Dalam sejarah kuno, terutama dalam kejayaan majapahit
indonesia digunakan dengan nama nusantara akan tetapi nama
nusantara mengacu pada sekalian pulau dikepulauan kita di
luar pulau jawa jadi tidak termasuk pulau jawa sendiri.
Sehingga pembentukan identitas Indonesia sendiri telah ada
5 Op.cit, hal 33
5
sejak jaman kejayaan majapahit dimana penyebaran itu
melalui bahasa melayu.
III. PROSES KEMERDEKAAN NKRI
Sebagian orang mengharapkan masa lalu dapat menjelaskan
atau bahkan memberikan pembenaran terhadap apa yang
terjadi sekarang. sebagain orang berharap, dari sejarah,
dapat dicari akar-akar identitas bahkan orientasi mas
depan. harapan ini termasuk fungsi sosial-mengutip Lucien
febvre –mengorganisasi masa lalu sebagai fungsi masa
sekarang (to organize the past as a function of the present).6 Pada masa
pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945,
Indonesia dibagi dalam dua wilayah kekuasaan. 1). Wilayah
Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi;
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian
Jaya. 2). Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di
Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra dan Malaya. Pusat
komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di
Dalat (Vietnam).
Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke
Indonesia.Setelah menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai
di Kepulauan Maluku pada tanggal 20 Oktober 1944. Jendral
Douglas Mac Arthur, Panglima armadaAngkatan Laut Amerika
Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan leyte (Filipina).
Penyerbuan ini adalah penyerbuan terbesar dalam Perang6 . Francois bedarida, the social responsibility of the historian (paris: diognes, 1994) di kutip dari Willia, H.Fredrick Soerio Soeroto, “Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi” Jakarta;LP3ES 2005.Hal-xii
6
Pasifik. Pada tanggal 25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac
Arthur mendarat di pulau Leyte. Untuk menarik simpati
rakyat Indonesia, Jepang mengijinkan pengibaran bendera
Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan
Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu
kebangsaan Jepang Kimigayo.
Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang
Pasifik sudah sangat terdesak. Dalam keadaan terjepit,
pemerintah Jepang memberikan “kemerdekaan” kepada
Indonesia yang merupakan garda terdepan kemerdekaan
nasional republik Indonesia, yakni Birma dan Filipina.
Tetapi kemudian kedua bangsa itu memproklamasikan lagi
kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun kepada Indonesia
baru diberikan janji “kemerdekaan” dikelak kemudian hari.
Dengan cara demikian Jepang mengharapkan bantuan rakyat
Indonesia menghadapi AmerikaSerikat, apabila mereka
menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan
tahun 1945 ketika tentara Serikat mendarat dipelabuhan
minyak Balikpapan. Dalam keadaan yang gawat ini, pemimpin
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk sebuah
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
(Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu beranggotakan tokoh-
tokoh utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap
daerah dan aliran dan meliputi pula Soekarno- Hatta.
Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat
seorang nasionalis tua, dengan dua orang wakil ketua, yang
7
seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang. Pada
tanggal 28 Mei 1945 dilakukan upacara pelantikan anggota
Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan persidangan pertama
berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal
1 Juni 1945. Persidangan pertama itu dipusatkan kepada
usaha merumuskan dasar filsafat bagi negara Indonesia
Merdeka. Dalam sidang 29 Mei, Mr. Muh. Yamin di dalam
pidatonya mengemukakan lima azas dan dasar negara
kebangsaan Republik Indonesia berikut ini.
1. Peri Kebangsaan, 2. Peri Kemanusiaan, 3. Peri Ke-
Tuhanan, 4. Peri Kerakyatan, 5. Kesejahteraan Rakyat.
Kemudian pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno mengucapkan
pidatonya mengenai dasar filsafat negara Indonesia Merdeka
yang juga terdiri atas 5 azas berikut.
1. Kebangsaan Indonesia, 2. Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi, 4. Kesejahteraan sosial, 5.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Ia menambahkan pula nama Pancasila kepada kelima azas
itu yang dikataknnya “atas usul seorang teman ahli
bahasa”. Sesudah persidangan pertama itu, Dokuritsu Junbi
Cosakaimenunda persidangannya sampai bulan juli. Sementara
itu padatanggal 22 Juni 1945, 9 orang anggotanya yaitu :
Ir. Sukarno,Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad
subarjo, Mr. A.A.Maramis, Abdulkahar Muzakkir, Wachid
8
hasyim, H. Agus salimdan Abikusno TjokroSuyoso membentuk
suatu panitia kecil.
Panitia kecil ini menghasilkan suatu dokumen yang
berisi rumusan azas dan tujuan negara Indonesia merdeka.
Dokumen ini kemudian dikenal dengan nama “Piagam Jakarta”
sesuai dengan penamaan Muh.Yamin. Kemudian pada tanggal 7
Agustus 1945, Dokuritsu JunbiCosakai dibubarkan. Sebagai
gantinya dibentuk Panitia PersiapanKemerdekaan Indonesia
(PPKI). 7
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Ir.Soekarno, Drs. Moh.
Hatta dan dr. Radjiman dipanggil olehPanglima tertinggi
Mandala Selatan Jepang yang membawahi seluruh Asia
Tenggara, yakni Marsekal Darat Hisaici Terauci kemarkas
besarnya di Dalat (Vietnam selatan). Kepada ketiga
pemimpin Indonesia itu, disampaikan oleh Marsekal Terauci
bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. persoalan siapa yang
sebaiknya menandatangani Proklamasi ini.Sukarni yang
mengusulkan agar teks proklamasi sebaiknyaditandatangani
oleh Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa
Indonesia. Usul itu diterima oleh seluruh hadirin, dan
konsep itu kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah yang
7 http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-
kemerdekaan-indonesia-457876.html di akses pada hari sabtu tanggal 1
mareti 2014 pukul 23.54 Wib
9
telah diketik oleh Sayuti Melik dan kemudian
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta inilah
yang merupakan naskah proklamasi yang otentik (sejati).
Malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia akan dibacakan di tempat kediaman Ir.Soekarno,
yaitu Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang
jl.Proklamasi).
IV. STATE BUILDING
Terbentuknya negara Indonesia merupakan sebuah kebebasan
bangsa indonesia dari penjajahan asing, di tandai dengan
pembacaan teks Proklamasi adalah pernyataan kebebasan
bangsa indonesia dari penjajajahan. Bangsa Indonesia telah
melewati peristiwa itu setelah pada tanggal 17 Agustus
1945 memproklasikan kemerdekaan. Sejak saat itu Indonesia
berdaulat sebagai negara merdeka dalam bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bangsa Indonesia
benar-benar telah siap untuk mempertahankan kemerdekaan
yang telah diproklamasikannya itu, demikian juga siap
untuk mempertahankan negara yang baru didirikan tersebut.
Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pada naskah
proklamasi yang berbunyi: “Kami banga Indonesia, dengan ini
menyatakan kemerdekaan Indonesia”. yang menjadikan Indonesia
sebagai negara secara utuh yang telah terbebas dari
penjajahan asing. paska kemerdekaan RI yang menjadi
timbal-balik kebebasan Indonesia, yang selanjutnya membawa
10
Indonesia ke beberapa fase kepemimpinan sampai sekarang
ini.
a. Masa Orde Lama
Pada era, presiden soekarno telah mengikrarkan suatu
wilayah dari Sabang sampai Merauke dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Konstelasi politik dalam
negeri yang begitu cepat berubah tidak menggoyahkan
presiden sebagai pemimpin besar Revolusi. Pada percaturan
politik luar negeri, Presiden Ir Sukarno telah berhasil
menjadi kampium dunia yang disegani kawan maupun lawan.
Gerakan non Blok dan konfrensi Asia-Afrika adalah salah
satu bukti keperkasaan dalam percaturan politik
internasional.8 Kekuasaan Bung Karno berakhir pasca
diterbitkan Supersemar ( yang penuh dengan kontrofersi),
dengan dilantiknya Jendral Suharto sebagai Presiden RI ke
2 oleh MPRS pada tanggal 27 Maret 1968. Nasionalisme pada
era orde lama (Bung Karno) dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Bung Karno menginginkan suatu ’nation character
building’ karakter politik nasionalisme Indonesia adalah
anti imperialisme, anti kolonialisme, sekaligus pro-
perdamaian.
8 http://www.antaranews.com/berita/421358/sejarah-era-orde-lama-1945-1965. diakses pada tanggal 01 maret 2014 pukul 18.00 Wib
11
Tujuan nasionalisme ala Bung Karno adalah
membangkitkan rasa percaya diri sebagai bangsa besar,
yang sanggup menyelesaikan masalah sendiri.
Bung Karno menggelorakan sentimen nasionalisme dengan
sesuatu yang ”mengangkat” martabat bangsa dan dengan
progresif mengisi karakter nasionalisme Indonesia.
Bung Karno merumuskan politiknya sebagai ”anti
nekolim”, yang membuatnya dekat dengan blok Timur dan
sejalan dengan PKI.9
b. Masa Orde Baru
Pada periode awal kepemimpinannya, yakni selama masa
jabatan pertama 1968-1973, dominasi gagasan-gagasan
sendiri lebih menonjol dalam pesan-pesan politik Presiden
Soeharto. Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga
1998. Dalam jangka waktu tersebut, kepemimpinan mantan
Presiden Soeharto telah memberikan berbagaai kemajuan dan
juga kemundurun.10
Walaupun terdapat berbagai kekurangan dari pemerintahan
Soeharto tapi tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa
pemerintahan Soeharto Indonesia menjadi salah satu negara
kaya dan disegani negara lain. kelebihan
9 http://sosok.kompasiana.com/2013/04/16/mengenal-gaya-hasil-kepemimpinan-presiden-di-indonesia-551824.html di akses pada tanggal 01 maret 2014 pukul 18.00 Wib10 Roeder, O.G., Anak Desa Biografi Presiden Soeharto, Jakarta: Gunung
Agung, Cet.5, 1984.
12
1. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru perkembangan
GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya
AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
2. Kemajuan sektor migas
Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang memiliki
nilai sama dengan 80% ekspor Indonesia. Dengan kebijakan
itu, Indonesia di bawah Orde Baru, bisa dihitung sebagai
kasus sukses pembangunan ekonomi.
Keberhasilan Pak Harto membenahi bidang ekonomi
sehingga Indonesia mampu berswasembada pangan pada tahun
1980-an, menurut Emil Salim, diawali dengan pembenahan di
bidang politik. Kebijakan perampingan partai dan penerapan
azas tunggal ditempuh pemerintah Orde Baru, dilatari
pengalaman masa Orde Lama ketika politik multi partai
menyebabkan energi terkuras untuk bertikai.
3. Swasembada beras
Seperti pepatah From Zero to Hero itulah kebijakan yang
dilakukan oleh HM. Soeharto pada masa pemerintahannya.
Saat itu Indonesia menjadi pengimpor beras terbesar
didunia, namun oleh Soeharto ini dijadikan motivasi untuk
menjadikan Indonesia sebagai lumbung beras dunia.
Puncaknya adalah ketika pada 1984 Indonesia dinyatakan
mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan beras atau mencapai
swasembada pangan. Prestasi itu membalik kenyataan, dari
negara agraria yang mengimpor beras, kini Indonesia mampu
13
mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri. Pada tahun
1969 Indonesia memproduksi beras sekitar 12,2 juta ton
beras tetapi tahun 1984 bisa mencapai 25,8 juta ton.
4. Sukses transmigrasi
5. Sukses Program KB
6. Sukses memerangi buta huruf
7. Sukses swasembada pangan
8. Pengangguran minimum
9. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
10. Sukses Gerakan Wajib Belajar
11. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
12. Sukses keamanan dalam negeri
13. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
14. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk
dalam negeri
c. Era Reformasi
Era reformasi di Indonesia merupakan era perubahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang dimulai dari tahun
1998 karena pemerintahan yang ada tidak menjalankan
fungsinya dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pasca pemerintahan orde baru lengser pada tahun
1998, era reformasi muncul ditahun 1998 sampai dengan
sekarang. Era reformasi berlangsung dari tahun 1998 sampai
dengan saat ini.11
11 http://politik.kompasiana.com/2013/08/06/era-reformasi-demokrasi-dan-keterbukaan-di-indonesia-579405.html di akses pada tanggal 01 maret 2014 pada pukul 19.31 Wib.
14
Krisis ekonomi dan moneter tahun 1997 yang berkembang
menjadi krisis multi dimensional tahun 1998 telah
memberikan energi positif bangkitnya reformasi di
Indonesia untuk merekonstruksi kehidupan bernegara yang
demokratis dan bermartabat. Satu dekade reformasi telah
berlangsung, namun masih berada dalam tahapan transisi
demokrasi prosedural- elektoral dan belum terwujud
demokrasi substansial. Dalam tahapan ini masih ditengarai
bahwa agenda signifikan berlangsungnya pemilihan umum
(Pemilu) secara regular sebagai arena kompetisi partai
politik merebut mandat rakyat untuk mengakumulasi
kekuasaan dalam jabatan publik baik di lembaga legislatif
maupun lembaga esksekutif.12 selain itu juga ada beberapa
pencapaian kebijakan pada era reformasi yaitu. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, rezim orba dinilai
tidak adil oleh daerah-daerah yang memiliki nilai lebih
dalam arti memiliki sumber daya alam yang berlimpah.
Ketidak adilan tersebut ditandai dengan pengaturan sistem
pemerintahan darah yang sentralistis, berdasarkan UU No. 5
Tahun 1974 tentang pemerintahan daerah UU No. 5 tahun 1974
dibuat dengan asumsi bahwa dengan memberikan otonomi yang
seluas-luasnya daerah akan menjadi tidak respek terhadap
pemerintah pusat yang pada akhirnya akan menyebabkan
disintegrasi. Otonomi Daerah.
12 Soebagio “Distorsi Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia” Tangerang. Program Pascasarjana, Universitas Islam Syekh Yusuf, 15118, Indonesia
15
Dalam bidang pemerintahan daerah, Habibie menjawab
tuntutan daerah kaya, dengan mengeluarkan UU No. 22 tahun
1999 tentang pemerintahan Daerah, dan UU No. 25 tahun 1999
tentang pertimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Kedua UU tersebut secara subtansial sangat berbeda dengan
UU No. 5 Tahun 1974 tentang pemerintahan daerah. Dalam
beberapa hal UU No. 22 tahun 1999 dianggap telah menganut
asas-asas federalism, sering dengan semakin sedikitnya
kewenangan yang dimiliki pemerintah pusat di daerah. Dalam
pasal 7 UU No. 22 tahun 1999, yang menegaskan bahwa
kewenangan pemerintah pusat di daerah hanya meliputi:
1. Bidang pertahanan
2. Bidang moneter dan fiskal
3. Bidang politik luar negeri
4. Bidang peradilan
5. Agama
Berakhirnya kekuasaan Habibi sebagai akibat kebijaksanaan
yang kontroversial yang mengizinkan Timor Timur
mengadakan referendum, yang kemudian menyebabkan lepasnya
Tim-Tim dari Indonesia. Persoalan tersebut menjadi
sandungan utama Habibie untuk masa jabatan kedua pasca
pemilu 1999, sebab pertanggung jawabannya ditolak oleh
MPR-RI. Walaupun secara realistis kebijakan-kebijakan
Habibie sebenarnya logis, tetapi realitas politik
16
menyatakan bahwa Habibie harus turun dari kursi
kepresidenan.
Abdurrahman Wahid yang semakin banyak dipersoalkan oleh
kalangan politisi senanyan, akhirnya harus turun dari
kursi kepresidenan seiring dengan hasil temuan pansus
Bulogate/Brunei Gate yang memberikan kesimpulan patut
diduga kalau Abdurrahman Wahid terlibat kasus tersebut.
Abdurrahman Wahid akhirnya digantikan oleh Megawati
Soekarnoputri sebagai presiden RI. Megawati Soekarno Putri
yang rasionalis telah banyak diprediksi sebelumnya, bahwa
pemerintahannya tidak akan sungguh-sungguh menangani
pelaksanaan otonomi daerahberdasarkan UU No. 22 tahun 1999
dan UU No. 25 Tahun 1999 dalam banyak hal kedua UU
tersebut mengandung banyak persoalan. Di era Megawati
Soekarnoputri dengan Mendagrinya Hari Sabarno, timbul
upaya-upaya untuk merevisi UU No. 22 Tahun 1999, padahal
UU tersebut belum sepenuhnya dijalankan, berhubung masih
banyaknya aturan pelaksanaan kedua UU tersebut yang belum
dikeluarkan oleh pemerintah.
V. MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia)
Sejak dimulainya pencanangan Masterplan Percepatan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau disingkat
MP3EI pada 27 Mei 2011, masyarakat Indonesia harus bersiap
menghadapi pembangunan besar-besaran yang difokuskan pada
17
beberapa sektor seperti pangan, energi, dan
infrastruktur.13
MP3EI bisa diartikan sebagai salah satu bagian dari
rencana pembangunan jangka panjang Indonesia. Landasan
hukumnya adalah Perpres No. 32 tahun 2011. Pasal 1 ayat 2
Perpres ini menyebutkan bahwa MP3EI merupakan arahan
strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi Indonesia untuk periode lima belas tahun sejak
2011 sampai 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, dan
melengkapi dokumen perencanaan yang ada.14 Untuk mendukung
penguatan MP3EI, Pemerintah telah menetapkan Cetak Biru
Pengembangan Sistem Logistik Nasional, yang antara lain
mengatur strategi program, peta panduan, dan rencana aksi
dalam memperbaiki kinerja logistik Indonesia sebagaimana
diatur dalam Perpres No. 26 tahun 2012.
Dalam lampiran Perpres itu, disebutkan bahwa MP3EI
disusun mengingat membesarnya peran Indonesia dalam
perekonomian global. Indonesia menempati urutan ekonomi
ke-17 terbesar di dunia. Karena itu Indonesia diharapkan
terlibat dalam berbagai forum global dan regional seperti
ASEAN, APEC, G-20, dan berbagai kerjasama bilateral
13 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 11 September 2012, Presiden Undang Investor APEC Sukseskan MP3EI. di akses pada tanggal 01 maret 2014 pada pukul 20.05 Wib14 Dokumen perencanaan tersebut: Sistem Perencanaan dan Penganggaran dalam UU Nomor 25 tahun 2004 dan UU Nomor 17 tahun 2003 , RPJPN 2005-2025, RPJMN 2014, RKP, RANGRK, REDD, RTRWN, RTRW Pulau, serta RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota)
18
lainnya. Lebih lanjut dipaparkan bahwa keberhasilan
Indonesia melewati krisis ekonomi global tahun 2008,
mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga
internasional.
Sementara itu, keberadaan Indonesia di pusat baru
gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan
Asia Tenggara, mengharuskan negara ini mempersiapkan diri
lebih baik untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju
dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat
dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.15
a. MP3EI Sebagai Koneksi ASEAN
Keberadaan MP3EI tak terlepas dari peran negara-
negara dan lembaga-lembaga keuangan internasional.
Lembaga-lembaga seperti International Monetary Fund (IMF),
World Bank (WB), dan Asian Development Bank (ADB),
menyiapkan dana besar untuk mendukung proyek-proyek
infrastruktur.16 Sebelum pertemuan APEC di Rusia, pertemuan
internasional negara-negara anggota G20 telah menjadikan
infrastruktur sebagai fokus perundingan. G20 ingin
menerapkan skema penyediaan dan pembiayaan infrastruktur
dalam rangka menolong krisis. Pertemuan APEC di Rusia
kemudian menyepakati bahwa akselerasi investasi
15 Lampiran Perpres No. 32 tahun 2011 hal 1.16 Salamuddin Daeng, Manipulasi Kapitalisme atas Krisis Infrastruktur, artikel dalamJurnal Free Trade Watch, IGJ, Jakarta, edisi Oktober 2012, hal 6
19
infrastruktur adalah strategi penting untuk melaksanakan
pembangunan berkelanjutan di Asia Pasifik.17
APEC beranggotakan 21 negara dan lembaga keuangan
internasional seperti ADB, WB, dan insitusi-institusi
bisnis lainnya. Bisa dikatakan bahwa inisiatif-inisiatif
untuk membuka peluang investasi global secara lebih luas
melalui pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang
didengungkan dalam pertemuan APEC, G20, dan ASEAN berjalan
seiring. Tetapi, ide tentang konektivitas ASEAN ini
pertama kali diusulkan oleh Perdana Menteri Thailand
Abhisit Vejjajiva pada pembukaan pertemuan Menteri Luar
Negeri ASEAN ke-42 pada 20 Juli 2009 di Thailand. Ia
mengatakan bahwa community of connectivity (keterhubungan
komunitas) dimana semua barang, orang, investasi dan
inisiatif bisa berjalan tanpa hambatan, seharusnya menjadi
tujuan ASEAN tahun 2015.
Usulan Abhisit tersebut ditindaklanjuti dalam
beberapa pertemuan ASEAN selanjutnya. Pada 24 Oktober
2009, para pemimpin ASEAN merancang Master plan on ASEAN
connectivity yang kemudian disepakati dalam KTT ASEAN Ke-17 di
Hanoi, Vietnam, pada 28 Oktober 2010. Master plan ini adalah
dokumen strategis untuk ASEAN connectivity dan rencana aksi
2011-2015 untuk menghubungkan ASEAN melalui pembangunan
infrastruktur fisik, konektivitas institusional dan
konektivitas orang.
17 Ibid, hal 8.
20
Mengapa konektivitas penting bagi negara ASEAN?
Karena ASEAN adalah pasar 573 juta orang, dengan daya beli
yang cenderung meningkat. Sedangkan Indonesia adalah pusat
pertumbuhan ASEAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,50%,
Singapore 6,10%, Malaysia 5,80%, China 5,80%, Thailand
3,50% dan Filipina 3,20%.
Dengan demikian, ASEAN community akan menyediakan
pasar lebih besar, lebih efektif, dan kompetitif. Apalagi
total perdagangan ASEAN sedang naik, dari 17,4 triliun ASD
ke 72,3 triliun pada 2010. Potensi ASEAN inilah yang
kemudian dilirik oleh negara-negara maju dan lembaga-
lembaga keuangan internasional. Apalagi dengan krisis
ekonomi yang melanda Uni Eropa, lembaga-lembaga tersebut
memandang ASEAN sebagai pasar yang menjanjikan untuk
ekspansi modal mereka.
Keterkaitan MP3EI dengan perekonomian ASEAN rupanya
menemukan benang merahnya. Duta Besar RI mengatakan bahwa
integrasi hanya dapat dilakukan jika ASEAN dan intra-
connectivity dapat tercipta, sehingga perpindahan barang,
orang, dan jasa dapat dilakukan dengan cepat, murah dan
leluasa. Untuk itu negara-negara kepulauan di ASEAN perlu
menggalakkan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan
udaranya guna menunjang integrasi antar sesama negara
ASEAN serta antar negara ASEAN dengan kawasan dan
dunia.18Hal ini diperkuat dengan pernyataan Presiden SBY18 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 3 April 2012, Indonesia UndangPengusaha ASEAN Investasi Proyek MP3EI. di akses pada tanggal 01 maret
21
bahwa perbaikan infrastruktur di Indonesia akan
meningkatkan konektivitas ASEAN dan pada akhirnya
mendorong pertumbuhan ekonomi di lingkup APEC dan dunia.
b. MP3EI Sebagai proyek Kerjasama ASEAN
Pemerintah mencontohkan proyek MPEI kerjasama dengan
negara-negara ASEAN diantaranya adalah Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle (IMT – GT) juga tercantum dalam Koridor
Ekonomi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan contoh kerjasama:
jaringan listrik ASEAN yang dinamai ASEAN Power Grid yang
berkapasitas 600 MW antara Semenanjung Malaka, Malaysia, dan
Pulau Sumatera dan menjadi bagian dari Proyek Melaka –
Pekanbaru Interconnection dalam program kerjasama subregional
IMT – GT.19
Dari rumusan lampiran Perpres No.32 tahun 2011 di
atas, terlihat betapa Pemerintah menginginkan Indonesia
menjadi negara maju dengan cepat. Itulah mengapa
masterplan ini menggunakan pendekatan percepatan
transformasi ekonomi, bukan pendekatan business as
usual. Masterplan ini menggunakan slogan: locally integrated,
globally connected. Ia menggunakan pendekatan spasial, membagi
Indonesia menjadi 6 koridor ekonomi, yaitu koridor ekonomi
pukul 21.00 wib19 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 5 November 2012, JICA SarankanPengembangan 2 Jalur Kapal Ro-Ro di Segitiga RI, Malaysia danThailand. di akses pada tanggal 01 maret pukul 21.00 wib
22
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara,
Papua-Maluku.
Masing-masing koridor ekonomi memiliki tema sesuai
dengan potensinya: koridor Ekonomi Sumatera
sebagai “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan
Lumbung Energi Nasional”; Koridor Ekonomi Jawa sebagai
“Pendorong Industri dan Jasa Nasional”; Koridor Ekonomi
Kalimantan sebagai “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Tambang & Lumbung Energi Nasional”; Koridor Ekonomi
Sulawesi sebagai ‟ Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan
Nasional”; Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara sebagai
‟Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional;
dan Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku sebagai “Pusat
Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan
Nasional”.
MP3EI ini terfokus pada 8 program utama, yaitu:
pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan
telematika, serta pengembangan kawasan strategis. Pengembangan
kawasan dengan penentuan koridor-koridor tersebut menurut
Pemerintah dapat memberi dampak spill over (melampaui batas)
dan mendorong pertumbuhan kawasan-kawasan sekitarnya
secara lebih cepat.20
VI. KESIMPULAN20 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 5 November 2012, JICA Sarankan Pengembangan 2 Jalur Kapal Ro-Ro di Segitiga RI, Malaysia dan Thailand. di akses pada tanggal 01 maret pukul 21.00 wib
23
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam
suku dan memiliki perjalanan sejarah yang panjang dalam
membangun negaranya menjadi sebuah negara seperti saat
ini. Proses Indonesia menjadi sebuah negara yang independent
mengalami beberapa tahapan yang berawal dari terbentuknya
sebuah kebangsaan, yaitu bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan salah satu identitas bagi bangsa
Indonesia. Bahasa merupakan identitas terbentuknya bangsa
Indonesia. Walaupun istilah Indonesia tidak berasal dari
masyarakat Indonesia sendiri. Kebangsaan tersebut semakin
dipertegas dengan adanya Sumpah Pemuda pada bulan Oktober
1928. Kemudian mulai terbentuknya sebuah rasa nasionalisme
bagi seluruh masyarakat Indonesia pada saat itu dan
menjadi alat bagi Indonesia untuk mendapatkan
kemerdekaannya ditandai dengan adanya Proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan tersebut merupakan awal kelanjutan Indonesia
dalam membangun negaranya menuju sebuah negara maju yang
independent yang telah terlepas dari pengaruh negara lain
dalam sistem pemerintahan. Ini merupakan arah pembangunan
pada masa Soekarno yang lebih banyak berfokus pada
penanaman national character building dan pembebasan Indonesia
dari pengaruh kolonialisme bangsa Barat, sehingga masa
Soekarno yang merupakan awal pembangunan Indonesia dengan
segala masalah kebangsaan lebih berfokus pada
mempertahankan kemerdekaan dan penanaman nilai-nilai
24
nasionalisme. Sedangkan pada masa Orde Baru, masalah-
masalah yang dihadapi bangsa Indonesia lebih kepada
penanaman nilai-nilai nasionalisme yang menjadi alat
untuk mempercepat pembangunan Indonesia yang pada saat itu
dalam kondisi sangat tidak stabil. Orde Baru lebih berarah
pada pembangunan dalam perencanaan ekonomi dan ketahanan
pangan berjangka waktu lima tahun untuk menetaskan masalah
kemiskinan di Indonesia. Pada masa reformasi, masalah yang
dihadapi bangsa Indonesia lebih kearah perpecahan bangsa
Indonesia dimana mulai banyak timbul gerakan separatisme
dikarenakan pembangunan yang belum merata. Sehingga
pemerintahan pada masa reformasi terus berganti dengan
banyak kebijakan yang belum tuntas berjalan salah satunya
adalah otonomi daerah. Permasalahan Indonesia semakin
bertambah dengan keharusan Indonesia bersaing dengan pasar
global ditengah masalah domestik Indonesia. Selain itu,
wilayah Indonesia yang cukup luas cakupannya menjadi salah
satu penghambat dalam pemerataan pembangunan di Indonesia.
Oleh karena itu muncul Masterplan Percepatan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia atau disingkat MP3EI pada 27
Mei 2011, dimana masyarakat Indonesia harus bersiap
menghadapi pembangunan besar-besaran yang difokuskan pada
beberapa sektor seperti pangan, energi, dan infrastruktur.
MP3EI muncul sebagai sebuah solusi bagi Indonesia yang
merupakan sebuah negara berkembang untuk menjadi negara
maju dan dapat bersaing secara global. Dan sejarah
Indonesia menggambarkan Indonesia memiliki perjalanan yang