Nation Building, State Building, dan MP3EI

25
1 I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah. Setiap zaman ditandai dengan tuntutan dan tantangan tersendiri, yang tentunya juga mempengaruhi kualitas paham kebangsaan. Indonesia adalah salah satu bangsa yang terdiri dari bermacam-macam suku dan melebur menjadi sebuah bangsa Indonesia. 1 Dalam perjalananya, negara Indonesia mnghadapi beberapa tahap dalam proses pembentukan bangsa hingga menjadi sebuah negara Indonesia yang diakui kedaulatannya di dunia Internasional. Proses terbentuknya negara Indonesia berawal dari terbentuknya sebuah bangsa atau biasa disebut dengan nation building, kemudian dilanjutkan dengan terbentuknya sebuah negara independent yang diakui atau state building, dan pada akhirnya Indonesia pada tahap program pengembangan negara untuk menjadi sebuah negara maju (developing program). Menurut Prof. Robert A.Scalapino mengatakan bahwa nilai-nilai politik pada akhir-akhir ini telah memudar da nada kekuatan-kekuatan (nilai-nilai) lain yang segera mengisi kekosongan ini,yaitu kesadaran etnis yang meningkat, dan di wilayah-wilayah tertentu oleh komitmen keagamaan,terutama paham fundamentalis. 2 Hal tersebut yang menyebabkan banyak timbulnya konflik etnis di negara- negara berkembang saat ini. Sebab, banyak masyarakat yang 1 Indra J. Piliang,Merumuskan Kembali Kebangsaan Indonesia, Jakarta : CSIS,2002. hal-5 2 Dikutip dalam orasi ilmiah memperingati 25 tahun CSIS (18-19 September 199

Transcript of Nation Building, State Building, dan MP3EI

1

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah.

Setiap zaman ditandai dengan tuntutan dan tantangan

tersendiri, yang tentunya juga mempengaruhi kualitas paham

kebangsaan. Indonesia adalah salah satu bangsa yang

terdiri dari bermacam-macam suku dan melebur menjadi

sebuah bangsa Indonesia. 1Dalam perjalananya, negara

Indonesia mnghadapi beberapa tahap dalam proses

pembentukan bangsa hingga menjadi sebuah negara Indonesia

yang diakui kedaulatannya di dunia Internasional. Proses

terbentuknya negara Indonesia berawal dari terbentuknya

sebuah bangsa atau biasa disebut dengan nation building,

kemudian dilanjutkan dengan terbentuknya sebuah negara

independent yang diakui atau state building, dan pada akhirnya

Indonesia pada tahap program pengembangan negara untuk

menjadi sebuah negara maju (developing program).

Menurut Prof. Robert A.Scalapino mengatakan bahwa

nilai-nilai politik pada akhir-akhir ini telah memudar da

nada kekuatan-kekuatan (nilai-nilai) lain yang segera

mengisi kekosongan ini,yaitu kesadaran etnis yang

meningkat, dan di wilayah-wilayah tertentu oleh komitmen

keagamaan,terutama paham fundamentalis.2 Hal tersebut yang

menyebabkan banyak timbulnya konflik etnis di negara-

negara berkembang saat ini. Sebab, banyak masyarakat yang1 Indra J. Piliang,Merumuskan Kembali Kebangsaan Indonesia,Jakarta : CSIS,2002. hal-52 Dikutip dalam orasi ilmiah memperingati 25 tahun CSIS (18-19 September 199

2

masih belum memahami arti dari kebangsaan yang

dimilikinya. Nilai-nilai kebangsaan mulai hilang diikuti

dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai sejarah

pembentukan negara. Sehingga diperlukan kajian mengenai

paham kebangsaan dan perjalanan negara menuju sebuah

negara dengan proses pembangunan yang pesat dan stabil.

Oleh karena itu,disini akan dikaji mengenai bagaimana proses

terbentuknya negara Indonesia sampai dalam tahapan pembangunan modern

menuju sebuah negara maju?. Kajian awal akan dimulai dengan

terbentuknya sebuah kebangsaan Indonesia, kemudian proses

perjalanan kemerdekaan Indonesia, dan akhirnya berada pada

tahap pembangunan menujua sebuah negara maju.

II. NATION BUILDING

Nation building merupakan proses dimana sebuah kelompok

atau ras memutuskan untuk melebur menjadi sebuah identitas

yang disebut bangsa. Indonesia merupakan sebuah bangsa

yang terdiri dari berbagai macam suku sehingga dalam

proses peleburan menjadi sebuah bangsa yang satu

menghadapi banyak tantangan, selain itu wilayah Indonesia

yang cukup luas dengan beragam suku dan kebudayaan menjadi

salah satu hambatan dalam peleburan menjadi satu bangsa

Indonesia.

3

Bangsa adalah alat yang bergerak dari seleksi kelompok.

Bangsa mempunyai daur hidupnya sendiri3. Terbentuknya

bangsa Indonesia menjadi satu identitas berawal dari

perkembangan bahasa yang digunakan masyarakat pada saat

itu. Perkembangan bahasa melayu menjadi Bahasa Indonesia

yang sekarang ini merupakan bahasa nasional Republik

Indonesia menjadi awal terbentuknya sebuah identitas bagi

bangsa Indonesia. Bahasa Melayu merupakan bahasa kelompok

suku bangsa di kepulauan Indonesia, menjadi bahasa

perdagangan di daerah pelabuhan di Indonesia. Bahasa

melayu juga dipahami hampir seluruh masyarakat di kawasan

Indonesia saat itu atau yang lebih dikenal dengan istilah

“Nusantara” karena bahasa melayu dipergunakan pula dalam

penyebaran agama Islam dan Kristen. Selain itu,bahasa

melayu juga menjadi bahasa pengantar menjadi bahasa

pengantar di sekolah pribumi kemudian 1924 kaum elit baru

yang terdiri dari mahasiswa indonesia di netherland

memimpin dan menggarahkan ide indonesia menjadi sebuah

pengertian politik. kata indonesia semula yang hanya

dikenal dalam kepustakaan etnologi menjadi sebuah istilah

identitas mereka.4

Pada bulan oktober 1928 pemuda-pemuda indonesia

mengadakan kongress kedua yang dikenal dengan sumpah

pemuda indonesia raya. dalam kongress ini dihasilkan

sebuah legitimasi identitas bangsa indonesia yang teridri3 ibid hal-574 Sartono kartodirjo, sejarah nasional indonesia, Departemen pendidikan dan kebudayaan.1975. hal.287

4

dari berbagai macam suku bangsa. Adapun tekad dari kongres

tersebut menjadi dasar perjuangan mereka untuk menanamkan

pemikiran satu tanah air yaitu tanah indonesia; merupakan

satu bangsa yaitu bangsa indonesia dan menjunjung tinggi

satu bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. ini sesuai

dengan pernyataan E.Renan bahwa nation adalah suatu

kesatuan solidaritas, kesatuan yang terdiri atas manusia-

manusia yang saling merasa bersetia kawan dengan satu sama

lain. kehadiran suatu nation adalah satu kesepakatan

bersama yang seolah-olah terjadi setiap hari antara

manusia-manusia yang bersama-sama mewujudkan bagsa yang

bersangkutan. sumpah pemuda merupakan bukti dari

kesepakatan bersama terbentuknya negara Indonesia.5

Istilah Indonesia sendiri yang diciptakan oleh seorang

yang bernama James Richardson Logan seorang ahli

antropologi yang berkebangsaan inggris yang tinggal dan

bekerja di singapura. Usul logan ini tercantum dalam

catatan kaki dari karya tulisnya yang berjudul “The

Ethnology of the Indian archipelago”.

Dalam sejarah kuno, terutama dalam kejayaan majapahit

indonesia digunakan dengan nama nusantara akan tetapi nama

nusantara mengacu pada sekalian pulau dikepulauan kita di

luar pulau jawa jadi tidak termasuk pulau jawa sendiri.

Sehingga pembentukan identitas Indonesia sendiri telah ada

5 Op.cit, hal 33

5

sejak jaman kejayaan majapahit dimana penyebaran itu

melalui bahasa melayu.

III. PROSES KEMERDEKAAN NKRI

Sebagian orang mengharapkan masa lalu dapat menjelaskan

atau bahkan memberikan pembenaran terhadap apa yang

terjadi sekarang. sebagain orang berharap, dari sejarah,

dapat dicari akar-akar identitas bahkan orientasi mas

depan. harapan ini termasuk fungsi sosial-mengutip Lucien

febvre –mengorganisasi masa lalu sebagai fungsi masa

sekarang (to organize the past as a function of the present).6 Pada masa

pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945,

Indonesia dibagi dalam dua wilayah kekuasaan. 1). Wilayah

Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi;

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian

Jaya. 2). Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di

Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra dan Malaya. Pusat

komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di

Dalat (Vietnam).

Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke

Indonesia.Setelah menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai

di Kepulauan Maluku pada tanggal 20 Oktober 1944. Jendral

Douglas Mac Arthur, Panglima armadaAngkatan Laut Amerika

Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan leyte (Filipina).

Penyerbuan ini adalah penyerbuan terbesar dalam Perang6 . Francois bedarida, the social responsibility of the historian (paris: diognes, 1994) di kutip dari Willia, H.Fredrick Soerio Soeroto, “Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi” Jakarta;LP3ES 2005.Hal-xii

6

Pasifik. Pada tanggal 25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac

Arthur mendarat di pulau Leyte. Untuk menarik simpati

rakyat Indonesia, Jepang mengijinkan pengibaran bendera

Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan

Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu

kebangsaan Jepang Kimigayo.

Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang

Pasifik sudah sangat terdesak. Dalam keadaan terjepit,

pemerintah Jepang memberikan “kemerdekaan” kepada

Indonesia yang merupakan garda terdepan kemerdekaan

nasional republik Indonesia, yakni Birma dan Filipina.

Tetapi kemudian kedua bangsa itu memproklamasikan lagi

kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun kepada Indonesia

baru diberikan janji “kemerdekaan” dikelak kemudian hari.

Dengan cara demikian Jepang mengharapkan bantuan rakyat

Indonesia menghadapi AmerikaSerikat, apabila mereka

menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan

tahun 1945 ketika tentara Serikat mendarat dipelabuhan

minyak Balikpapan. Dalam keadaan yang gawat ini, pemimpin

pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk sebuah

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

(Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu beranggotakan tokoh-

tokoh utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap

daerah dan aliran dan meliputi pula Soekarno- Hatta.

Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat

seorang nasionalis tua, dengan dua orang wakil ketua, yang

7

seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang. Pada

tanggal 28 Mei 1945 dilakukan upacara pelantikan anggota

Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan persidangan pertama

berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal

1 Juni 1945. Persidangan pertama itu dipusatkan kepada

usaha merumuskan dasar filsafat bagi negara Indonesia

Merdeka. Dalam sidang 29 Mei, Mr. Muh. Yamin di dalam

pidatonya mengemukakan lima azas dan dasar negara

kebangsaan Republik Indonesia berikut ini.

1. Peri Kebangsaan, 2. Peri Kemanusiaan, 3. Peri Ke-

Tuhanan, 4. Peri Kerakyatan, 5. Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno mengucapkan

pidatonya mengenai dasar filsafat negara Indonesia Merdeka

yang juga terdiri atas 5 azas berikut.

1. Kebangsaan Indonesia, 2. Internasionalisme atau peri

kemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi, 4. Kesejahteraan sosial, 5.

Ketuhanan Yang Maha Esa

Ia menambahkan pula nama Pancasila kepada kelima azas

itu yang dikataknnya “atas usul seorang teman ahli

bahasa”. Sesudah persidangan pertama itu, Dokuritsu Junbi

Cosakaimenunda persidangannya sampai bulan juli. Sementara

itu padatanggal 22 Juni 1945, 9 orang anggotanya yaitu :

Ir. Sukarno,Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad

subarjo, Mr. A.A.Maramis, Abdulkahar Muzakkir, Wachid

8

hasyim, H. Agus salimdan Abikusno TjokroSuyoso membentuk

suatu panitia kecil.

Panitia kecil ini menghasilkan suatu dokumen yang

berisi rumusan azas dan tujuan negara Indonesia merdeka.

Dokumen ini kemudian dikenal dengan nama “Piagam Jakarta”

sesuai dengan penamaan Muh.Yamin. Kemudian pada tanggal 7

Agustus 1945, Dokuritsu JunbiCosakai dibubarkan. Sebagai

gantinya dibentuk Panitia PersiapanKemerdekaan Indonesia

(PPKI). 7

Pada tanggal 7 Agustus 1945, Ir.Soekarno, Drs. Moh.

Hatta dan dr. Radjiman dipanggil olehPanglima tertinggi

Mandala Selatan Jepang yang membawahi seluruh Asia

Tenggara, yakni Marsekal Darat Hisaici Terauci kemarkas

besarnya di Dalat (Vietnam selatan). Kepada ketiga

pemimpin Indonesia itu, disampaikan oleh Marsekal Terauci

bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan

kemerdekaan kepada Indonesia. persoalan siapa yang

sebaiknya menandatangani Proklamasi ini.Sukarni yang

mengusulkan agar teks proklamasi sebaiknyaditandatangani

oleh Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa

Indonesia. Usul itu diterima oleh seluruh hadirin, dan

konsep itu kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah yang

7 http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-

kemerdekaan-indonesia-457876.html di akses pada hari sabtu tanggal 1

mareti 2014 pukul 23.54 Wib

9

telah diketik oleh Sayuti Melik dan kemudian

ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta inilah

yang merupakan naskah proklamasi yang otentik (sejati).

Malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia akan dibacakan di tempat kediaman Ir.Soekarno,

yaitu Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang

jl.Proklamasi).

IV. STATE BUILDING

Terbentuknya negara Indonesia merupakan sebuah kebebasan

bangsa indonesia dari penjajahan asing, di tandai dengan

pembacaan teks Proklamasi adalah pernyataan kebebasan

bangsa indonesia dari penjajajahan. Bangsa Indonesia telah

melewati peristiwa itu setelah pada tanggal 17 Agustus

1945 memproklasikan kemerdekaan. Sejak saat itu Indonesia

berdaulat sebagai negara merdeka dalam bentuk Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bangsa Indonesia

benar-benar telah siap untuk mempertahankan kemerdekaan

yang telah diproklamasikannya itu, demikian juga siap

untuk mempertahankan negara yang baru didirikan tersebut.

Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pada naskah

proklamasi yang berbunyi: “Kami banga Indonesia, dengan ini

menyatakan kemerdekaan Indonesia”. yang menjadikan Indonesia

sebagai negara secara utuh yang telah terbebas dari

penjajahan asing. paska kemerdekaan RI yang menjadi

timbal-balik kebebasan Indonesia, yang selanjutnya membawa

10

Indonesia ke beberapa fase kepemimpinan sampai sekarang

ini.

a. Masa Orde Lama

Pada era, presiden soekarno telah mengikrarkan suatu

wilayah dari Sabang sampai Merauke dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Konstelasi politik dalam

negeri yang begitu cepat berubah tidak menggoyahkan

presiden sebagai pemimpin besar Revolusi. Pada percaturan

politik luar negeri, Presiden Ir Sukarno telah berhasil

menjadi kampium dunia yang disegani kawan maupun lawan.

Gerakan non Blok dan konfrensi Asia-Afrika adalah salah

satu bukti keperkasaan dalam percaturan politik

internasional.8 Kekuasaan Bung Karno berakhir pasca

diterbitkan Supersemar ( yang penuh dengan kontrofersi),

dengan dilantiknya Jendral Suharto sebagai Presiden RI ke

2 oleh MPRS pada tanggal 27 Maret 1968. Nasionalisme pada

era orde lama (Bung Karno) dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Bung Karno menginginkan suatu  ’nation character

building’ karakter politik nasionalisme Indonesia adalah

anti imperialisme, anti kolonialisme, sekaligus pro-

perdamaian.

8 http://www.antaranews.com/berita/421358/sejarah-era-orde-lama-1945-1965. diakses pada tanggal 01 maret 2014 pukul 18.00 Wib

11

 Tujuan nasionalisme ala Bung Karno adalah

membangkitkan rasa percaya diri sebagai bangsa besar,

yang sanggup menyelesaikan masalah sendiri.

Bung Karno menggelorakan sentimen nasionalisme dengan

sesuatu yang ”mengangkat” martabat bangsa dan dengan

progresif mengisi karakter nasionalisme Indonesia.

Bung Karno merumuskan politiknya sebagai ”anti

nekolim”, yang membuatnya dekat dengan blok Timur dan

sejalan dengan PKI.9

b. Masa Orde Baru

Pada periode awal kepemimpinannya, yakni selama masa

jabatan pertama 1968-1973, dominasi gagasan-gagasan

sendiri lebih menonjol dalam pesan-pesan politik Presiden

Soeharto. Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga

1998. Dalam jangka waktu tersebut, kepemimpinan mantan

Presiden Soeharto telah memberikan berbagaai kemajuan dan

juga kemundurun.10

Walaupun terdapat berbagai kekurangan dari pemerintahan

Soeharto tapi tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa

pemerintahan Soeharto Indonesia menjadi salah satu negara

kaya dan disegani negara lain. kelebihan

9 http://sosok.kompasiana.com/2013/04/16/mengenal-gaya-hasil-kepemimpinan-presiden-di-indonesia-551824.html di akses pada tanggal 01 maret 2014 pukul 18.00 Wib10 Roeder, O.G., Anak Desa Biografi Presiden Soeharto, Jakarta: Gunung

Agung, Cet.5, 1984.

12

1. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru perkembangan

GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya

AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000

2. Kemajuan sektor migas

Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang memiliki

nilai sama dengan 80% ekspor Indonesia. Dengan kebijakan

itu, Indonesia di bawah Orde Baru, bisa dihitung sebagai

kasus sukses pembangunan ekonomi.

Keberhasilan Pak Harto membenahi bidang ekonomi

sehingga Indonesia mampu berswasembada pangan pada tahun

1980-an, menurut Emil Salim, diawali dengan pembenahan di

bidang politik. Kebijakan perampingan partai dan penerapan

azas tunggal ditempuh pemerintah Orde Baru, dilatari

pengalaman masa Orde Lama ketika politik multi partai

menyebabkan energi terkuras untuk bertikai.

3. Swasembada beras

Seperti pepatah From Zero to Hero itulah kebijakan yang

dilakukan oleh HM. Soeharto pada masa pemerintahannya.

Saat itu Indonesia menjadi pengimpor beras terbesar

didunia, namun oleh Soeharto ini dijadikan motivasi untuk

menjadikan Indonesia sebagai lumbung beras dunia.

Puncaknya adalah ketika pada 1984 Indonesia dinyatakan

mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan beras atau mencapai

swasembada pangan. Prestasi itu membalik kenyataan, dari

negara agraria yang mengimpor beras, kini Indonesia mampu

13

mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri. Pada tahun

1969 Indonesia memproduksi beras sekitar 12,2 juta ton

beras tetapi tahun 1984 bisa mencapai 25,8 juta ton.

4. Sukses transmigrasi

5. Sukses Program KB

6. Sukses memerangi buta huruf

7. Sukses swasembada pangan

8. Pengangguran minimum

9. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

10. Sukses Gerakan Wajib Belajar

11. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh

12. Sukses keamanan dalam negeri

13. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.

14. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk

dalam negeri

c. Era Reformasi

Era reformasi di Indonesia merupakan era perubahan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang dimulai dari tahun

1998 karena pemerintahan yang ada tidak menjalankan

fungsinya dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Pasca pemerintahan orde baru lengser pada tahun

1998, era reformasi muncul ditahun 1998 sampai dengan

sekarang. Era reformasi berlangsung dari tahun 1998 sampai

dengan saat ini.11

11 http://politik.kompasiana.com/2013/08/06/era-reformasi-demokrasi-dan-keterbukaan-di-indonesia-579405.html di akses pada tanggal 01 maret 2014 pada pukul 19.31 Wib.

14

Krisis ekonomi dan moneter tahun 1997 yang berkembang

menjadi krisis multi dimensional tahun 1998 telah

memberikan energi positif bangkitnya reformasi di

Indonesia untuk merekonstruksi kehidupan bernegara yang

demokratis dan bermartabat. Satu dekade reformasi telah

berlangsung, namun masih berada dalam tahapan transisi

demokrasi prosedural- elektoral dan belum terwujud

demokrasi substansial. Dalam tahapan ini masih ditengarai

bahwa agenda signifikan berlangsungnya pemilihan umum

(Pemilu) secara regular sebagai arena kompetisi partai

politik merebut mandat rakyat untuk mengakumulasi

kekuasaan dalam jabatan publik baik di lembaga legislatif

maupun lembaga esksekutif.12 selain itu juga ada beberapa

pencapaian kebijakan pada era reformasi yaitu. Dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah, rezim orba dinilai

tidak adil oleh daerah-daerah yang memiliki nilai lebih

dalam arti memiliki sumber daya alam yang berlimpah.

Ketidak adilan tersebut ditandai dengan pengaturan sistem

pemerintahan darah yang sentralistis, berdasarkan UU No. 5

Tahun 1974 tentang pemerintahan daerah UU No. 5 tahun 1974

dibuat dengan asumsi bahwa dengan memberikan otonomi yang

seluas-luasnya daerah akan menjadi tidak respek terhadap

pemerintah pusat yang pada akhirnya akan menyebabkan

disintegrasi. Otonomi Daerah.

12 Soebagio “Distorsi Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia” Tangerang. Program Pascasarjana, Universitas Islam Syekh Yusuf, 15118, Indonesia

15

Dalam bidang pemerintahan daerah, Habibie menjawab

tuntutan daerah kaya, dengan mengeluarkan UU No. 22 tahun

1999 tentang pemerintahan Daerah, dan UU No. 25 tahun 1999

tentang pertimbangan keuangan antara pusat dan daerah.

Kedua UU tersebut secara subtansial sangat berbeda dengan

UU No. 5 Tahun 1974 tentang pemerintahan daerah. Dalam

beberapa hal UU No. 22 tahun 1999 dianggap telah menganut

asas-asas federalism, sering dengan semakin sedikitnya

kewenangan yang dimiliki pemerintah pusat di daerah. Dalam

pasal 7 UU No. 22 tahun 1999, yang menegaskan bahwa

kewenangan pemerintah pusat di daerah hanya meliputi:

1. Bidang pertahanan

2. Bidang moneter dan fiskal

3. Bidang politik  luar negeri

4. Bidang peradilan

5. Agama

Berakhirnya kekuasaan Habibi sebagai akibat kebijaksanaan

yang kontroversial  yang mengizinkan Timor Timur

mengadakan referendum, yang kemudian menyebabkan lepasnya

Tim-Tim dari Indonesia. Persoalan tersebut menjadi

sandungan utama  Habibie untuk masa jabatan kedua pasca

pemilu 1999, sebab pertanggung jawabannya ditolak oleh

MPR-RI. Walaupun secara realistis kebijakan-kebijakan

Habibie sebenarnya logis, tetapi realitas politik

16

menyatakan bahwa Habibie harus turun dari kursi

kepresidenan.

Abdurrahman Wahid yang semakin banyak dipersoalkan oleh

kalangan politisi senanyan, akhirnya harus turun dari

kursi kepresidenan seiring dengan hasil temuan pansus

Bulogate/Brunei Gate yang memberikan kesimpulan patut

diduga kalau Abdurrahman Wahid terlibat kasus tersebut.

Abdurrahman Wahid akhirnya digantikan oleh Megawati

Soekarnoputri sebagai presiden RI. Megawati Soekarno Putri

yang rasionalis telah banyak diprediksi sebelumnya, bahwa

pemerintahannya tidak akan sungguh-sungguh menangani

pelaksanaan otonomi daerahberdasarkan UU No. 22 tahun 1999

dan UU No. 25 Tahun 1999 dalam banyak hal kedua UU

tersebut mengandung banyak persoalan. Di era Megawati

Soekarnoputri dengan Mendagrinya Hari Sabarno, timbul

upaya-upaya untuk merevisi UU No. 22 Tahun 1999, padahal

UU tersebut belum sepenuhnya dijalankan, berhubung masih

banyaknya aturan pelaksanaan kedua UU tersebut yang belum

dikeluarkan oleh pemerintah.

V. MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia)

Sejak dimulainya pencanangan Masterplan Percepatan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau disingkat

MP3EI pada 27 Mei 2011, masyarakat Indonesia harus bersiap

menghadapi pembangunan besar-besaran yang difokuskan pada

17

beberapa sektor seperti pangan, energi, dan

infrastruktur.13

MP3EI bisa diartikan sebagai salah satu bagian dari

rencana pembangunan jangka panjang Indonesia. Landasan

hukumnya adalah Perpres No. 32 tahun 2011. Pasal 1 ayat 2

Perpres ini menyebutkan bahwa MP3EI merupakan arahan

strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan

ekonomi Indonesia untuk periode lima belas tahun sejak

2011 sampai 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, dan

melengkapi dokumen perencanaan yang ada.14 Untuk mendukung

penguatan MP3EI, Pemerintah telah menetapkan Cetak Biru

Pengembangan Sistem Logistik Nasional, yang antara lain

mengatur strategi program, peta panduan, dan rencana aksi

dalam memperbaiki kinerja logistik Indonesia sebagaimana

diatur dalam Perpres No. 26 tahun 2012.

Dalam lampiran Perpres itu, disebutkan bahwa MP3EI

disusun mengingat membesarnya peran Indonesia dalam

perekonomian global. Indonesia menempati urutan ekonomi

ke-17 terbesar di dunia. Karena itu Indonesia diharapkan

terlibat dalam berbagai forum global dan regional seperti

ASEAN, APEC, G-20, dan berbagai kerjasama bilateral

13 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 11 September 2012, Presiden Undang Investor APEC Sukseskan MP3EI. di akses pada tanggal 01 maret 2014 pada pukul 20.05 Wib14 Dokumen perencanaan tersebut: Sistem Perencanaan dan Penganggaran dalam  UU Nomor 25 tahun 2004 dan  UU Nomor 17 tahun 2003 , RPJPN 2005-2025, RPJMN 2014, RKP, RANGRK, REDD, RTRWN, RTRW Pulau, serta RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota)

18

lainnya. Lebih lanjut dipaparkan bahwa keberhasilan

Indonesia melewati krisis ekonomi global tahun 2008,

mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga

internasional.

Sementara itu, keberadaan Indonesia di pusat baru

gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan

Asia Tenggara, mengharuskan negara ini mempersiapkan diri

lebih baik untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju

dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat

dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.15

a. MP3EI Sebagai Koneksi ASEAN

Keberadaan MP3EI tak terlepas dari peran negara-

negara dan lembaga-lembaga keuangan internasional.

Lembaga-lembaga seperti International Monetary Fund (IMF),

World Bank (WB), dan Asian Development Bank (ADB),

menyiapkan dana besar untuk mendukung proyek-proyek

infrastruktur.16 Sebelum pertemuan APEC di Rusia, pertemuan

internasional negara-negara anggota G20 telah menjadikan

infrastruktur sebagai fokus perundingan. G20 ingin

menerapkan skema penyediaan dan pembiayaan infrastruktur

dalam rangka menolong krisis. Pertemuan APEC di Rusia

kemudian menyepakati bahwa akselerasi investasi

15 Lampiran Perpres No. 32 tahun 2011 hal 1.16 Salamuddin Daeng, Manipulasi Kapitalisme atas Krisis Infrastruktur, artikel dalamJurnal Free Trade Watch, IGJ, Jakarta, edisi Oktober 2012, hal 6

19

infrastruktur adalah strategi penting untuk melaksanakan

pembangunan berkelanjutan di Asia Pasifik.17

APEC beranggotakan 21 negara dan lembaga keuangan

internasional seperti ADB, WB, dan insitusi-institusi

bisnis lainnya. Bisa dikatakan bahwa inisiatif-inisiatif

untuk membuka peluang investasi global secara lebih luas

melalui pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang

didengungkan dalam pertemuan APEC, G20, dan ASEAN berjalan

seiring. Tetapi, ide tentang konektivitas ASEAN ini

pertama kali diusulkan oleh Perdana Menteri Thailand

Abhisit Vejjajiva pada pembukaan pertemuan Menteri Luar

Negeri ASEAN ke-42 pada 20 Juli 2009 di Thailand. Ia

mengatakan bahwa community of connectivity (keterhubungan

komunitas) dimana semua barang, orang, investasi dan

inisiatif bisa berjalan tanpa hambatan, seharusnya menjadi

tujuan ASEAN tahun 2015.

Usulan Abhisit tersebut ditindaklanjuti dalam

beberapa pertemuan ASEAN selanjutnya. Pada 24 Oktober

2009, para pemimpin ASEAN merancang Master plan on ASEAN

connectivity yang kemudian disepakati dalam KTT ASEAN Ke-17 di

Hanoi, Vietnam, pada 28 Oktober 2010. Master plan ini adalah

dokumen strategis untuk ASEAN connectivity  dan rencana aksi

2011-2015 untuk menghubungkan ASEAN melalui pembangunan

infrastruktur fisik, konektivitas institusional dan

konektivitas orang.

17 Ibid, hal 8.

20

Mengapa konektivitas penting bagi negara ASEAN?

Karena ASEAN adalah pasar 573 juta orang, dengan daya beli

yang cenderung meningkat. Sedangkan Indonesia adalah pusat

pertumbuhan ASEAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,50%,

Singapore 6,10%, Malaysia 5,80%, China 5,80%, Thailand

3,50% dan Filipina 3,20%.

Dengan demikian, ASEAN community akan menyediakan

pasar lebih besar, lebih efektif, dan kompetitif. Apalagi

total perdagangan ASEAN sedang naik, dari 17,4 triliun ASD

ke 72,3 triliun pada 2010. Potensi ASEAN inilah yang

kemudian dilirik oleh negara-negara maju dan lembaga-

lembaga keuangan internasional. Apalagi dengan krisis

ekonomi yang melanda Uni Eropa, lembaga-lembaga tersebut

memandang ASEAN sebagai pasar yang menjanjikan untuk

ekspansi modal mereka.

Keterkaitan MP3EI dengan perekonomian ASEAN rupanya

menemukan benang merahnya. Duta Besar RI mengatakan bahwa

integrasi hanya dapat dilakukan jika ASEAN  dan intra-

connectivity dapat tercipta, sehingga perpindahan barang,

orang, dan jasa dapat dilakukan dengan cepat, murah dan

leluasa. Untuk itu negara-negara kepulauan di ASEAN perlu

menggalakkan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan

udaranya guna menunjang integrasi antar sesama negara

ASEAN serta antar negara ASEAN dengan kawasan dan

dunia.18Hal ini diperkuat dengan pernyataan Presiden SBY18 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 3 April 2012, Indonesia UndangPengusaha ASEAN Investasi Proyek MP3EI. di akses pada tanggal 01 maret

21

bahwa perbaikan infrastruktur di Indonesia akan

meningkatkan konektivitas ASEAN dan pada akhirnya

mendorong pertumbuhan ekonomi di lingkup APEC dan dunia.

b. MP3EI Sebagai proyek Kerjasama ASEAN

Pemerintah mencontohkan proyek MPEI kerjasama dengan

negara-negara ASEAN diantaranya adalah Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle (IMT – GT) juga tercantum dalam Koridor

Ekonomi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan contoh kerjasama:

jaringan listrik ASEAN yang dinamai ASEAN Power Grid yang

berkapasitas 600 MW antara Semenanjung Malaka, Malaysia, dan

Pulau Sumatera dan menjadi bagian dari Proyek Melaka –

Pekanbaru Interconnection dalam program kerjasama subregional

IMT – GT.19

Dari rumusan lampiran Perpres No.32 tahun 2011 di

atas, terlihat betapa Pemerintah menginginkan Indonesia

menjadi negara maju dengan cepat. Itulah mengapa

masterplan ini menggunakan pendekatan percepatan

transformasi ekonomi, bukan pendekatan business as

usual. Masterplan ini menggunakan slogan: locally integrated,

globally connected. Ia menggunakan pendekatan spasial, membagi

Indonesia menjadi 6 koridor ekonomi, yaitu koridor ekonomi

pukul 21.00 wib19 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 5 November 2012, JICA SarankanPengembangan 2 Jalur Kapal Ro-Ro di Segitiga RI, Malaysia danThailand. di akses pada tanggal 01 maret pukul 21.00 wib

22

Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara,

Papua-Maluku.

Masing-masing koridor ekonomi memiliki tema sesuai

dengan potensinya: koridor Ekonomi Sumatera

sebagai “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan

Lumbung Energi Nasional”; Koridor Ekonomi Jawa sebagai

“Pendorong Industri dan Jasa Nasional”; Koridor Ekonomi

Kalimantan sebagai “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Tambang & Lumbung Energi Nasional”; Koridor Ekonomi

Sulawesi sebagai ‟ Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan

Nasional”; Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara sebagai

‟Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional;

dan Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku sebagai “Pusat

Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan

Nasional”.

MP3EI ini terfokus pada 8 program utama, yaitu:

pertanian, pertambangan, energi,  industri,  kelautan, pariwisata, dan

telematika, serta pengembangan kawasan strategis. Pengembangan

kawasan dengan penentuan koridor-koridor tersebut menurut

Pemerintah dapat memberi dampak spill over (melampaui batas)

dan mendorong pertumbuhan kawasan-kawasan sekitarnya

secara lebih cepat.20

VI. KESIMPULAN20 http://www.setkab.go.id/mp3ei.html, 5 November 2012, JICA Sarankan Pengembangan 2 Jalur Kapal Ro-Ro di Segitiga RI, Malaysia dan Thailand. di akses pada tanggal 01 maret pukul 21.00 wib

23

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam

suku dan memiliki perjalanan sejarah yang panjang dalam

membangun negaranya menjadi sebuah negara seperti saat

ini. Proses Indonesia menjadi sebuah negara yang independent

mengalami beberapa tahapan yang berawal dari terbentuknya

sebuah kebangsaan, yaitu bangsa Indonesia. Bahasa

Indonesia merupakan salah satu identitas bagi bangsa

Indonesia. Bahasa merupakan identitas terbentuknya bangsa

Indonesia. Walaupun istilah Indonesia tidak berasal dari

masyarakat Indonesia sendiri. Kebangsaan tersebut semakin

dipertegas dengan adanya Sumpah Pemuda pada bulan Oktober

1928. Kemudian mulai terbentuknya sebuah rasa nasionalisme

bagi seluruh masyarakat Indonesia pada saat itu dan

menjadi alat bagi Indonesia untuk mendapatkan

kemerdekaannya ditandai dengan adanya Proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan tersebut merupakan awal kelanjutan Indonesia

dalam membangun negaranya menuju sebuah negara maju yang

independent yang telah terlepas dari pengaruh negara lain

dalam sistem pemerintahan. Ini merupakan arah pembangunan

pada masa Soekarno yang lebih banyak berfokus pada

penanaman national character building dan pembebasan Indonesia

dari pengaruh kolonialisme bangsa Barat, sehingga masa

Soekarno yang merupakan awal pembangunan Indonesia dengan

segala masalah kebangsaan lebih berfokus pada

mempertahankan kemerdekaan dan penanaman nilai-nilai

24

nasionalisme. Sedangkan pada masa Orde Baru, masalah-

masalah yang dihadapi bangsa Indonesia lebih kepada

penanaman nilai-nilai nasionalisme yang menjadi alat

untuk mempercepat pembangunan Indonesia yang pada saat itu

dalam kondisi sangat tidak stabil. Orde Baru lebih berarah

pada pembangunan dalam perencanaan ekonomi dan ketahanan

pangan berjangka waktu lima tahun untuk menetaskan masalah

kemiskinan di Indonesia. Pada masa reformasi, masalah yang

dihadapi bangsa Indonesia lebih kearah perpecahan bangsa

Indonesia dimana mulai banyak timbul gerakan separatisme

dikarenakan pembangunan yang belum merata. Sehingga

pemerintahan pada masa reformasi terus berganti dengan

banyak kebijakan yang belum tuntas berjalan salah satunya

adalah otonomi daerah. Permasalahan Indonesia semakin

bertambah dengan keharusan Indonesia bersaing dengan pasar

global ditengah masalah domestik Indonesia. Selain itu,

wilayah Indonesia yang cukup luas cakupannya menjadi salah

satu penghambat dalam pemerataan pembangunan di Indonesia.

Oleh karena itu muncul Masterplan Percepatan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia atau disingkat MP3EI pada 27

Mei 2011, dimana masyarakat Indonesia harus bersiap

menghadapi pembangunan besar-besaran yang difokuskan pada

beberapa sektor seperti pangan, energi, dan infrastruktur.

MP3EI muncul sebagai sebuah solusi bagi Indonesia yang

merupakan sebuah negara berkembang untuk menjadi negara

maju dan dapat bersaing secara global. Dan sejarah

Indonesia menggambarkan Indonesia memiliki perjalanan yang

25

cukup panjang dalam membangun negara menjadi sebuah negara

independent dan mengatasi segala masa pembangunan sebagai

negara yang tergolong baru di dunia internasional.