MODUL PRAKTIKUM
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of MODUL PRAKTIKUM
MODUL PRAKTIKUM HORTIKULTURA & BUDIDAYA TANAMAN
Oleh :
Ipin Aripin, M.Pd.
Nama :
NPM :
Asisten :
TADRIS IPA BIOLOGI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2018
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
1
PRAKTIKUM I
PEMBUNGAAN TANAMAN HORTIKULTURA
A Pendahuluan
Bunga merupakan salah satu sda yang berasal dan merupakan
bagian dari tanaman. Adanya bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau
spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga
merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto, 1997).
Menurut Darjanto dan satifah (1990) dari penelitian lebih lanjut
menunjukan bahwa : 1. Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun,
yang letaknya sama dengan tempat tunas yang akantumbuh menjadicabang.
2. Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.
3. Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang dapatmembentuk sebuah kuncup.
4. Kadang-kadang bunga dapat membentuk biasa yang berdaun. Proses penyerbukan antara benang sari dan putik terjadi bunga.
Bagian dari bunga yang terlibat dalam proses pembentukan biji adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari menghasilkan
serbuk sari yang masing-masing membentuk gamet. Dibagian bawah putik terbentuk bakal biji (ovulum) yang mengadung telur. Pada waktu penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari kekepala putik, terbentuk
tabung tabung serbuk sari. Selanjutnya berlangsung pembuahan antara sperma dengan telur dan akhirnya terbentuk biji
(Tjitrosomo,1985). Menurut Nasir (2001) dilihat dari komponen penyusunnya bunga
dapat diklasifikasikan atas dua macam yaitu: a. Bunga lengkap
Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai semua organ
bunga secara lengkap. Meliputi kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Contohnya adalah bunga tembakau, kedelai dan lain-lain.
b. Bunga tidak lengkap Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu atau
lebih komponen-komponen penyusun bunga. Cohtoh dari bunga ini adalah jagung, semangka, pepaya dan lain-lain.
Ditinjau dari keberadaan alat kelamin yang dimilikinya suatu
bunga dapat dibedakan atas: a. Bunga sempurna
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan betina (putik) dalam satu bunga.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
2
b. Bunga tidak sempurna
Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benang sari atau putik saja pada satu unit bunga (Nasir, 2001).
B Tujuan
- Mahasiswa dapat menentukan tipe perbungaan tanaman
hortikultura.
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Lup Bunga pepaya jantan, betina & banci Buku gambar Bunga bougenvilae
Alat tulis Bunga jagung Kamera Bunga salak
D Langkah Kerja
1. Ambil dan amati bunga pepaya jantan, betina dan hemafrodit 2. Lakukan hal yang sama pada objek berikutnya.
3. Gunakan lup untuk memperjelas objek yang akan diamati 4. Gambar dan dokumentasikan objek yang diamati
5. Lakukan analisis terhadap proses pembungaan tanaman hortikultura tersebut.
E Tabel Pengamatan
No Gambar pengamatam Gambar asli
1 Bunga pepaya betina
Keterangan:
2 Bunga pepaya jantan
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
3
No Gambar pengamatam Gambar asli
Keterangan:
3 Bunga pepaya
hemaprodit
Keterangan :
4 Bunga jantan jagung
Keterangan :
5 Bunga betina jagung
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
4
No Gambar pengamatam Gambar asli
Keterangan:
6 Bunga Sepatu
Keterangan:
7 Bunga bougenvilae
Keterangan:
8 Bunga salak
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
5
No Gambar pengamatam Gambar asli
Keterangan:
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
6
PRAKTIKUM II
HIDROPONIK
A Pendahuluan
Hidroponik adalah suatu cara pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan. Media tanah diganti
dengan arang sekam/pasir. Media yang digunakan bukan tanah, nutrisi yang diperlukan tanaman berbentuk larutan. Tidak seperti
media tanah yang memiliki unsur hara yang berupa zat-zat penting bagi tumbuhan. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak memerlukan lahan yang luas. Seiring pengembangan teknologi,
kombinasi sistem hidroponik dengan membran mampu mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien
(minimalys system) dibandingkan dengan kultur tanah , terutama untuk tanaman berumur pendek.
Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam dengan cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi, bayam, cabai
dan lain sebangainya. Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik
adalah media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik. Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di
serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang tanaman hidroponik.
Tahapan cara menanam secara hidroponik.
1. Penyemaian Benih Semai benih pada tray atau wadah semai, gunakan benih yang
tingkat germinasinya di atas 80%. Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki
daya serap air yang tinggi dan steril. Media alternatif sebagai pengganti tray adalah dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi yang. Semai benih diatas kapas tersebut. Jika benih telah cukup umur
pindahkan ke media tanam.
Gambar. Penyemaian Benih
2. Penyiapan Media Media tanam yang poros bisa campuran sekam bakar dan pasir
kerikil, atau campuran rockwool dan pasir kerikil atau sabut kelapa
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
7
dengan sekam. Tempatkan media tanam pada wadah yang diinginkan
seperti pot, kaleng bekas, atau bekas air mineral. 3. Pemberian Nutrisi
Pemberian nutrisi dalam cara menanam hidroponik sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Anda bisa meracik sendiri atau membeli nutrisi hidroponik di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan
cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih praktis anda bisa mencoba cara menanam hidroponik dengan sistem
sumbu atau wick silahkan cek pada gambar. Sumbu (bisa dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh
bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik hidroponik sederhana. Nutrisi hidroponik bisa didapatkan dengan cara merendam sabuk kelapa dalam botol kemudian diisi air hingga setengahnya.
Tutup rapat selama ±7-12 hari. Nutrisi yang dihasilkan berupa KCL. 4. Perawatan
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti
pemangkasan, pembersihan gulma dll. 5. Pembuatan Nutrisi Dalam takaran 1 ember
a. 1 ember kotoran domba+ 1 ember kotoran ayam+1 ember limbah sayuran (pelepah, bogol, daun pisang, daun bambo)
b. Aduk hingga rata/ menyatu c. Masukan dalam drum/ wadah tertutup ± 7-14 hari
d. Tambahkan EMF4/ air gula. Takaran satu botol ditambah 5 sdm gula
e. Tiga hari pertama di check.
Larutan EMF4, bisa dibuat secara manual dengan nama MOL (mikroorganisme lokal) Proses pembuatannya:
a. Nasi basi, dikepal-kepal sebesar bola tennis. Simpan selama ± 4 hari/ sampai terlihat jamur tumbuh
b. Masukkan dalam botol ± 4-7 hari (Takaran satu botol ditambah 5 sdm gula)
c. Tambahkan air gula dan air.
B Tujuan
- Mahasiswa melakukan penanaman sayuran secara hidroponik.
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
KIT Hidroponik Benih sawi Benih selada
Benih kangkung Kompos
Air Pekatan AB Mix
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
8
D Langkah Kerja
1] Menyiapkan bibit tanaman sayuran (sawi, selada dan kangkung). 2] Menyiapkan media berupa talang air yang diberi sistem aliran
pompa air pada wadah yang tersirkulasi.
3] Menanam bibit pada media styrofoam dengan bantuan busa sebagai penyangga.
4] Memelihara tanaman (perlu penambahan nutrisi). 5] Mengamati tanaman terhadap komponen pertumbuhan (tinggi
tanaman dan jumlah daun). E Tabel Pengamatan
Minggu
Ke-
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J. Daun
1
2
3
4
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
9
PRAKTIKUM III
HIDROPONIK BAWANG
A Pendahuluan
Hidroponik adalah suatu cara pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan. Media tanah diganti
dengan arang sekam/pasir. Media yang digunakan bukan tanah, nutrisi yang diperlukan tanaman berbentuk larutan. Tidak seperti
media tanah yang memiliki unsur hara yang berupa zat-zat penting bagi tumbuhan. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak memerlukan lahan yang luas. Seiring pengembangan teknologi,
kombinasi sistem hidroponik dengan membran mampu mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien
(minimalys system) dibandingkan dengan kultur tanah , terutama untuk tanaman berumur pendek.
Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam dengan cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi, bayam, cabai
dan lain sebangainya. Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik
adalah media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik. Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di
serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang tanaman hidroponik.
B Tujuan
- Mahasiswa melakukan penanaman bawang secara hidroponik.
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Botol Plastik Benih bawang merah
Sekam Bakar Air Tanah Nutrisi Hidroponik
Gunting/Cutter Kain Flanel
D Langkah Kerja
1] Siapkan benih bawang merah, pilihlah yang sudah tua kering dan mengkilap.
2] Bersihkan bawang merah lalu potong ujungnya sedikit dengan gunting atau cutter.
3] Basahi media tanam yang akan digunakan. 4] Tanam bawang merah sampai tertutup tanah separuh umbi
bawang saja.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
10
5] Simpan pada tempat yang teduh yang masih bisa terkena sinar
matahari.
E Tabel Pengamatan
Minggu
Ke-
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
Pj. daun Bny
umbi Pj. daun
Bny
umbi Pj. daun
Bny
umbi
Pj.
daun
Bny
umbi
Pj.
daun
Bny
umbi
1
2
3
4
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
11
PRAKTIKUM IV
PERBANYAKAN TANAMAN
Cangkok
A Pendahuluan
Teknik pencangkokan adalah untuk mendapatkan anakan atau
bibit untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan, karena dengan teknik ini bibit yang dihasilkan bersifat
dewasa sehingga lebih cepat berbunga atau berbuah. Pembuatan cangkokan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1] Pemilihan cabang yang sehat dengan diameter rata-rata 2 – 4 cm.
Cabang dikerat dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang dikelupas dan bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara dikerik.
2] Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media yang telah disiapkan kemudian ditutup dengan polybag dan diikat
dengan tali rafia sehingga media cangkok stabil. Bagian pembungkus cangkok dilubangi agar memudahkan masuknya air
atau keluarnya akar ketika cangkok telah berakar dengan baik (Adinugraha et al., 2007).
B Tujuan
- Mahasiswa mampu melakukan cangkok tanaman hortikultura.
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Pisau / cutter Tanaman mangga Tali plastik / rapia Tanaman nangka Label Tanaman rambuta
Polybag Tanah
D Langkah Kerja
1] Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum. 2] Menentukan cabang tanaman yang akan diberi perlakuan cangkok,
diameter cabang kira-kira 2-4 cm dan pertumbuhan tanamanya normal.
3] Mengerat kulit cabang tersebut selebar ±5 cm kemudian membersihkan kambiumnya dengan cara dikerik hingga bersih.
4] Melapisi cabang yang sudah dikerat tersebut dengan segenggam
tanah.
5] Membungkus cangkokan tersebut dengan plastik dan diikat dengan tali plastik supaya lebih stabil.
6] Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan cabang yang dicangkok tersebut.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
12
Gambar ; Cangkok
E Tabel Pengamatan
No. Nama Tanaman Perkembangan
Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4
Ket :
√ = berhasil
(x) = tidak berhasil
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
13
PRAKTIKUM V
PERBANYAKAN TANAMAN
STEK (Cuttage)
A Pendahuluan
Menurut Prastowo dkk. (2006), setek (cutting atau stuk) atau
potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan bibit dari setek yaitu
tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran,
warna dan rasanya, tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang, perbanyakan tanaman buah dengan
setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan, setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan
tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi. Sedangkan kerugian bibit dari setek yaitu perakaran dangkal
dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh, apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.
B Tujuan
- Mahasiswa dapat melakukan stek batang dan stek daun
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Gelas air Zamia Pisau (Cutter) Singkong Botol semprot Pepaya Jepang
Tanah Kompos
Pasir Polybag
D Langkah Kerja
Stek Batang
1] Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.
2] Mencampur media tanam pasir : kompos : tanah perbandingan 1 : 1 : 1.
3] Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume 2/3 bagian dari dasar gelas mineral.
4] Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian batang
yang agak muda dengan kemiringan 45o dan 180o ukuran + 10 cm. 5] Menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman
menggunakan hand sprayer.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
14
Stek Daun
1] Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.
2] Membuat perlakuan media tanam menjadi beberapa komposisi sebagai berikut:
a. Mencampur Pasir : Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1 : 1 b. Mencampur Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1
3] Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume
2/3 bagian dari dasar gelas mineral. 4] Memilih bahan stek dengan memotong bagian daun dengan
kemiringan 180o. 5] Menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman
menggunakan hand sprayer.
E Tabel Pengamatan
Bahan Tanam
Perlakuan Ulangan/ Kelompok
Parameter Pengamatan
Jumlah akar Panjang akar
(cm)
Batang
Dipotong
1800
1
2
3
Dipotong 450
1
2
3
Daun
Media pasir:
kompos: tanah
(1:1:1)
1
2
3
Media
kompos:
tanah (2:1)
1
2
3
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
15
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
16
PRAKTIKUM VI
PERBANYAKAN TANAMAN BUAH NAGA
A Pendahuluan
Di Indonesia buah naga baru populer sekitar tahun 2000, tidak
ada catatan juga siapa yang pertama kali memperkenalkan buah ini di Indonesia. Tetapi diperkirakan buah naga masuk di Indonesia melalui
negara Thailand dan dibudidayakan oleh penghobi tanaman ini secara sporadis.
Jenis buah naga yang banyak beredar di Indonesia hanya 2 jenis saja yakni Hylocereus undatus dengan ciri kulitnya merah dengan
daging buah putih dan Hylocereus polyrhisus yang mempunyai warna kulit merah dengan daging buah merah. Selain kedua jenis tersebut sebenarnya ada 2 jenis lainya yakni Hylocereus costaricensis kulit
merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan dan Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging
buah putih. Budidaya buah naga sangat cocok dilakukan di daerah dengan
iklim tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut dengan
curah hujan 720 mm per tahun. Suhu ideal untuk budidaya buah naga sekitar 26-36 derajat celsius.
(www.caratanam.com)
B Tujuan
- Mahasiswa mampu melakukan perbanyakan buah naga.
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Polybag / pot Tanaman buah naga
Tiang Pasir Label Tanah
Pupuk Kandang Kompos
Pupuk
D Langkah Kerja
1] Menyiapkan pot / polybag untuk buah naga
2] Siapkan tiang panjatan buah naga
3] Buat media tanam berupa pasir, tanah, pupuk kandang dan
kompos dengan perbandingan 2:1:3:1 tanah disiram dengan air
biarkan sehari semalam.
4] Tanam bibit buah naga, pilih batang yang besar dan sudah tua
yang bebas penyakit. Ideal tanaman bibit dengan panjang 30 cm.
5] Beri nutrisi berupa pupuk yang mengandung P dan K seperti
NPK.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
17
Gambar : Penanaman Bibit Buah Naga
E Tabel Pengamatan
No. Sampel Buah
Naga Ke-
Tinggi
Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
18
PRAKTIKUM VII
PERBANYAKAN TANAMAN
Menyambung (Grifting) dan Okulasi (Budding)
A Pendahuluan
Menurut Purnomosidhi dkk, (2002), menyambung adalah cara perbanyakan tanaman dengan cara menyambung pucuk (batang atas) yang berasal dari suatu tanaman induk pada tanaman lain (batang
bawah). Batang ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan sifat induk yang diinginkan. Batang bawah hanyalah sebagai tempat
untuk tumbuh dan mengambil makanan dari dalam tanah. Oleh sebab itu kriteria pemilihan batang atas dan batang bawah berbeda.
Pengadaan batang bawah dan batang atas Batang bawah disiapkan sesuai dengan kriteria batang bawah. Batang bawah diperoleh dari semai. Pengadaan semai untuk batang bawah dapat dilihat pada bab
perbanyakan tanaman dengan biji. Batang atas dipilih sesuai dengan kriteria batang atas. Kriteria batang atas: cukup tua, sudah berbuah
minimal 3 kali, berbuah lebat, buah manis, buah enak, buah besar, dan sehat. Kriteria batang bawah: sistem perakaran kuat, tahan
terhadap hama dan penyakit, tahan terhadap kekurangan air, sesuai dengan kondisi setempat.
B Tujuan
- Mahasiswa dapat melakukan okulasi dan menyambung tanaman
hortikultura
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Pisau Tanaman nangka
Tali plastik Tanaman mangga Label Tanaman jambu
Tanah
D Langkah Kerja
1] Menyiapkan bahan tanam yang akan digunakan sebagai batang bawah dan atas serta alat yang diperlukan.
2] Memilih batang atas sebesar batang bawah dan membuat perlakuan sebagai berikut:
Membuang daun pada batang atas. Menyisakan 2 daun atau lebih batang atas daun. Memotong batang bagian bawah 3-5 diatas leher bongol,
kemudian membuat sayatan celah berbentuk huruf V ke arah bawah sepanjang 1-1,5 cm.
Memotong dan membuat sayatan batang atas berbentuk baji (lancip) sepanjang 1-15 cm.
Menyisipkan batang atas (entres) ke dalam celah bawah (stock).
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
19
Membalut sambungan dengan tali rafia atau plastik mulai dari
bawah ke atas. Mengerudungi bidang sambungan dengan kantong platik
transparan dan letakkan di tempat teduh sekitar 3 minggu. Sambungan yang tumbu akan muncul daun atau tunas baru.
Gambar : Tipe Menyambung
Gambar : Tipe Okulasi
Gambar : Okulasi
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
20
E Tabel Pengamatan
Cara Grafting
Perlakuan Ulangan/
Kelompok
Keberhasilan
Penyambungan
Perubahan
Batang Atas Batang
Bawah
Daun
hilang
(dikupir)
1
2
3
Daun sisa
>2
4
5
6
Cara Budding
Perlakuan Ulangan/
Kelompok
Keberhasilan
Penyambungan
Perubahan
Batang Atas Batang Bawah
Daun
hilang
(dikupir)
1
2
3
Daun sisa
>2
4
5
6
Keterangan:
: Hasil penyambungan hidup - : Hasil penyambungan mati
* : Pembengkakan pada sambungan ** : Tumbuhnya batang atas abnormal ***: Daun-daun menguning
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
21
PRAKTIKUM VIII
PERBANYAKAN TANAMAN
Penyusuan
A Pendahuluan
Istilah penyusuan (approach grafting) merupakan cara penyambungan di mana batang bawah dan batang atas masing-masing
tanaman masih berhubungan dengan perakarannya.
Keuntungan dari teknik ini adalah tingkat keberhasilan tinggi, tetapi pengerjaannya agak merepotkan, karena batang bawah harus
selalu didekatkan kepada cabang pohon induk yang kebanyakan berbatang tinggi.
Kerugian lainnya bahwa penyusuan hanya dapat dilakukan dalam jumlah sedikit atau terbatas, tidak sebanyak sambungan atau menempel dan akibat dari penyusuan bisa merusak tajuk pohon
induk. Oleh karena itu penyusuan hanya dianjurkan terutama untuk
perbanyakan tanaman yang sulit dengan cara sambungan dan okulasi. Tipe penyusuan: Susuan duduk untuk mendekatkan batang bawah dengan cabang
induknya dibuat parapara dari bambu. Batang bawah kemudian ditaruh diatas para-para dan disusukan dengan cabang pohon
induk. Susuan gantung disebut demikian karena batang bawah yang akan
disusukan didekatkan dengan cabang pohon induk dengan posisi menggantung. Dan polybag batang bawah kita ikatkan pada cabang batang atas (Prastowo, 2006).
B Tujuan
- Mahasiswa memahami teknik penyusuan pada tanaman
hortikulutura.
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Pisau Tanaman nangka
Tali plastik Tanaman mangga Label Tanaman jambu
D Langkah Kerja
1] Menyiapkan tanaman yang akan digunakan baik sebagai
batang bawah maupun batang atas. 2] Menyayat kulit batang kedua tanaman tersebut di satu sisi,
diameter batang yang dipilih berukuran ±2-4 cm. 3] Merekatkan kedua batang tersebut, mempertemukan kedua
sayatanya, kemudian mengikatnya dengan tali plastik.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
22
4] Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan penyusuan
tersebut.
Gambar : Teknik Penyusuan
E Tabel Pengamatan
No. Nama Tanaman Perkembangan
Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4
Ket :
√ = berhasil
(x) = tidak berhasil
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
23
PRAKTIKUM IX
KULTUR JARINGAN SEDERHANA
A Pendahuluan
Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing
disebut sebagai tissue culture, weefsel cultuusatau gewebe kultur. Kultur adalah budidaya, jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman
kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Dapat disimpulkan bahwa kultur jaringan adalah suatu metode
untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik. Sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak
diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Kultur jaringan atau biakan jaringan sering juga disebut kultur in vitro yakni
teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. In vitro berasal dari
bahasa Latin yang artinya "di dalam kaca". Jadi Kultur in vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung
inkubasi atau cawan petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia,
karena berdasarkan teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu
memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi individu lengkap. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya
sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel.
Usaha pengembangan kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan vegetatif tanaman yang dapat dikatakan masih baru. Namun, saat ini sudah banyak sekali penemuan – penemuan tentang
ilmu pengetahuan kultur jaringan dalam bidang pertanian, biologi, farmasi, kedokteran dan sebagainya. Di bidang farmasi, teknik kultur
jaringan sangat menguntungkan karena dapat menghasilkan metebolit sekunder untuk keperluan obat – obatan dalam jumlah yang besar dan
dalam waktu yang singkat. Pada prinsipnya kultur jaringan merupakan dua kegiatan utama.
Pertama, yaitu mengisolasi atau memisahkan bagian tanaman dari
tanaman induk. Kedua, yaitu menumbuhkan dan mengembangkan bagian tanaman tersebut di dalam media yang kondisinya steril dan
mampu mendorong pertumbuhan bagian tanaman menjadi tanaman yang sempurna.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
24
B Tujuan
- Memahami konsep dasar kultur jaringan tumbuhan
- Dapat melakukan kultur jaringan skala rumahan/sederhana.
C Alat dan Bahan
Alat Pembuatan Media Kultur
1. Gelas becker/piala, untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Ukuran
gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml, 1000ml, 2000ml. 2. Pipet, untuk mengambil cairan.
3. Timbangan, untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.
4. Spatula, untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam
pembuatan media kultur. 5. Indicator pH/ lakmus, untuk mengukur pH media ketika membuat
media. 6. Sendok kaca, untuk mengaduk media saat persiapan dan saat
pemanasan. 7. Panci, uempat memasak media. 8. Kompor, untuk pemanas saat memasak media.
9. Autoklaf, untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan.
10. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. 11. Plastik dan karet tahan panas, untuk penutup pada botol kultur
dan sebagai pengikat plastik dengan botol kultur. Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi)
1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. 2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan
3. Gunting, untuk memotong eksplan
Alat Penanaman (Inokulasi) 1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol
dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi
dengan blower dan lampu UV. 2. Pinset, untuk mengambil eksplan.
3. Spatula, untuk mengambil eksplan. 4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di
tanam dalam botol kultur. 5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti
alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan
tersebut tetap steril.
Alat Inkubasi 1. Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan
hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
25
2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil
sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan. Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi
pertumbuhan tanaman. 3. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman
kultur.
4. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan.
Alat Aklimatisasi 1. Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol
yang akan dicuci. 2. Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida
dan bakterisida/ alcohol 70%.
3. Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur. 4. Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
5. Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida.
6. Pot try, tempat menanam plantlet. 7. Kertas koran, sebagai alas untuk mengeringkan tanaman yang
sudah di rendam.
Persiapan Bahan Bahan untuk Pembuatan Media
• Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, Hyponex • Gula
• Agar • Air Bahan untuk Sterilisasi Eksplan
Eksplan
Air
Fungisida
Bakterisida
HgCl2
Klorox/pemutih pakaian
Alkohol Bahan untuk Penanaman (Inokulasi)
Alkohol
Air steril
Betadin
Eksplan Bahan untuk Aklimatisasi
• Tanaman • Air
• Fungisida • Bakterisida • Media (mos, pakis, arang, sterofom)
(http://www.eshaflora.com/)
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
26
D Langkah Kerja
1. Akar wortel yang tidak cacat dicuci dalam air mengalir untuk menghilangkan kotoran pada permukaan akar.
2. Potong kedua bagian ujungnya, buat potongan akar menjadi
ukuran 6-10 cm lalu masukkan ke dalam erlenmeyer. 3. Di dalam laminar air flow, rendam potongan akar tersebut dengan
larutan alkohol 70% selama 5 menit sambil dikocok. 4. Buang larutan alkohol dan bilas dengan akuades steril. Kemudian
masukkan larutan sunclin atau bayclin 20%. Rendam selama 15-25 menit sambil dikocok.
5. Buang larutan sunclin/bayclin, kemudian bilas dengan akuades
steril 3-5 kali. 6. Dengan menggunakan pinset, angkat potongan akar dan simpan di
atas cawan petri yang diberi alas kertas saring steril. 7. Potong melintang akar setebal 3-5 mm, kemudian buat potongan
eksplan ± 5 x 5 mm. Pastikan jaringan kambium (bagian dalam akar) menjadi bagian potongan eksplan.
8. Pindahkan/tanam eksplan tersebut pada media induksi kalus yang
sudah disiapkan. Setiap botol kultur berisi 4 potongan eksplan. 9. Tutup botol dengan rapat dan simpan diruang inkubasi dalam
keadaan gelap. 10. Amati perkembangannya setiap minggu, selama 4-6 minggu.
Gambar : Proses Kuljar
Gambar : Eksplan
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
27
E Tabel Pengamatan
No. Sample Perkembangan Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
28
PRAKTIKUM X
MEMBUAT ZPT DARI BAWANG MERAH
A Tujuan
- Mahasiswa mengetahui cara pembuatan zpt alami dari bawang
merah.
B Alat dan Bahan
Alat Bahan
Blender Bawang merah Ulekan Air
Saringan
C Langkah Kerja
1] Siapkan 10 siung bawang merah / sesuai kebutuhan
2] Haluskan dengan cara di blender/diulek
3] Saring untuk memisahkan ampasnya
D Cara Penggunaan
1] Penyemaian benih
Rendam dalam 100 cc larutan campuran bawang merah dengan
1 liter air hangat selama 3-5 jam, lalu tiriskan dan siap disemai.
2] Penyetekan (stek batang)
Rendam batang yang di stek dalam 1 liter air bersih yang telah
dicampur dengan 200 cc larutan bawang merah selama 3-5 jam,
tiriskan kemudian tanam
3] Pencangkokan
Oleskan campuran larutan air bawang dengan perbandingan 1
liter air 200 cc larutan bawang pada bagian yang dicangkok
kemudian bungkus dengan media sabut kelapa/tanah.
4] Bibit Tanaman
Rendam bibit tanaman dalam 1 liter air bersih yang dicampur
100 cc larutan bawang merah selama 10 menit
(Sumber : kabartani.com) E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
29
PRAKTIKUM XI
PEMBUATAN MOL (MIKRO ORGANISME LOKAL)
A Tujuan
- Mahasiswa dapat melakukan pembuatan pupuk cair.
B Alat dan Bahan
Alat Bahan
Blender Bonggol pisang 10 Kg Jerigen Air cucian beras 2 liter
Selang Air Air kelapa 2 liter Botol Air Tetes tebu / gula 20% dari berat bahan Air bersih
C Langkah Kerja
1] Lumatkan bonggol pisang atau di blender.
2] Larutkan gula merah dengan air cucian beras. 3] Masukkan semua bahan ke dalam jerigen, tutup rapat beri
lubang udara dengan cara memasukkan selang yang dihubungkan dengan botol yang sudah diisi air, ujung selang
plastik harus terendam dalam air. 4] Diamkan selama 2 minggu secara anaerob. 5] Saring larutan kemudian masukkan dalam wadah penyimpanan
(jerigen).
D Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
30
PRAKTIKUM XII
OBSERVASI SENTRA HORTIKULTURA
A Tujuan
- Mahasiswa mengetahui sentra komoditi unggul dan hortikultur di wilayah 3 Cirebon
- Mahasiswa mengetahui teknik budidaya tanaman hortikultur di wilayah 3 Cirebon.
B Objek yang dituju
- Sentra perkebunan sayuran
- Sentra perkebunan jambu
- Sentra perkebunan mangga
- Sentra perkebunan pepaya
- Sentra pembibitan tanaman
C Alat dan Bahan
Alat Bahan
Alat tulis Pedoman observasi
Kamera Handycam
Vaskulum
D Langkah Kerja
1. Tentukan objek yang akan dikunjungi 2. Lakukan pengumpulan data dari objek observasi berupa :
deskripsi objek, identifikasi tanaman, teknik budidaya, panen dan pasca panen, pengemasan, pemasaran, dll
3. Buat dalam sebuah laporan kuliah lapangan
E Tabel Pengamatan
No. Tempat Observasi / Kulap Deskripsi Data yang Ditemukan
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
31
No. Tempat Observasi / Kulap Deskripsi Data yang Ditemukan
E Pembahasan & Kesimpulan
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
32
PROJEK MAHASISWA
No. Nama Projek Keterangan
1. Membuat verticultur Kelompok
2. Membuat vertical garden Kelompok
3. Identifikasi bisnis tanaman hortikultura Kelompok
4. Membuat buku hortikultura Kelompok
5. Membuat poster hortikultura Individu
6. Mini riset hortikultura Kelompok
7. Kamus Mini Hortikultura dan Botani Kelas
Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
33
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, E. S. 2016. Modul Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman
Generatif dan Vegetatif. Universitas Malikussaleh
Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Prastowo, N. H., J. M. Roshetko, G. E. S. Maurung, E. Nugraha, J. M.
Tukan, F. Harum. 2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan
Vegetatif Tanaman Buah. Bogor: World Agroforestry Centre
(ICRAF) dan Winrock Internasional.
Purnomosidhi, Suparman, J. M. Roshetko, dan Mulawarman.2002.
Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan dengan
Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo, dan
Saw:Pedoman Lapang. Bogor: International Centre for Research
in Agroforestry (ICRAF) dan Winrock Internasional.
Pitoyo, T. 2014. Laporan Praktikum Pembiakan Tanaman. Universitas
Negeri Jember
Tim Dosen Pemuliaan Tanaman. 2015. Modul Pemuliaan Tanaman.
UNSOED. Purwokerto
Zulkarnain. 2014. Dasar-dasar Hortikulutura. Jakarta : Bumi Aksara.
https://eshaflora.com/2016/10/26/alat-dan-bahan-untuk-kultur-
jaringan/
http://belajarberkebun.com/cara-menanam-bawang-merah-secara-
hidroponik.html
https://kabartani.com/membuat-zat-pengatur-tumbuh-zpt-dari-
bawang-merah.html
https://kabartani.com/cara-membuat-pupuk-cair-perangsang-akar-
dari-bonggol-pisang-dan-air-cucian-beras.html