MODUL PRAKTIKUM

34
MODUL PRAKTIKUM HORTIKULTURA & BUDIDAYA TANAMAN Oleh : Ipin Aripin, M.Pd. Nama : NPM : Asisten : TADRIS IPA BIOLOGI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON 2018

Transcript of MODUL PRAKTIKUM

MODUL PRAKTIKUM HORTIKULTURA & BUDIDAYA TANAMAN

Oleh :

Ipin Aripin, M.Pd.

Nama :

NPM :

Asisten :

TADRIS IPA BIOLOGI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2018

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

1

PRAKTIKUM I

PEMBUNGAAN TANAMAN HORTIKULTURA

A Pendahuluan

Bunga merupakan salah satu sda yang berasal dan merupakan

bagian dari tanaman. Adanya bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau

spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga

merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto, 1997).

Menurut Darjanto dan satifah (1990) dari penelitian lebih lanjut

menunjukan bahwa : 1. Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun,

yang letaknya sama dengan tempat tunas yang akantumbuh menjadicabang.

2. Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.

3. Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang dapatmembentuk sebuah kuncup.

4. Kadang-kadang bunga dapat membentuk biasa yang berdaun. Proses penyerbukan antara benang sari dan putik terjadi bunga.

Bagian dari bunga yang terlibat dalam proses pembentukan biji adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari menghasilkan

serbuk sari yang masing-masing membentuk gamet. Dibagian bawah putik terbentuk bakal biji (ovulum) yang mengadung telur. Pada waktu penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari kekepala putik, terbentuk

tabung tabung serbuk sari. Selanjutnya berlangsung pembuahan antara sperma dengan telur dan akhirnya terbentuk biji

(Tjitrosomo,1985). Menurut Nasir (2001) dilihat dari komponen penyusunnya bunga

dapat diklasifikasikan atas dua macam yaitu: a. Bunga lengkap

Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai semua organ

bunga secara lengkap. Meliputi kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Contohnya adalah bunga tembakau, kedelai dan lain-lain.

b. Bunga tidak lengkap Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu atau

lebih komponen-komponen penyusun bunga. Cohtoh dari bunga ini adalah jagung, semangka, pepaya dan lain-lain.

Ditinjau dari keberadaan alat kelamin yang dimilikinya suatu

bunga dapat dibedakan atas: a. Bunga sempurna

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan betina (putik) dalam satu bunga.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

2

b. Bunga tidak sempurna

Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benang sari atau putik saja pada satu unit bunga (Nasir, 2001).

B Tujuan

- Mahasiswa dapat menentukan tipe perbungaan tanaman

hortikultura.

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Lup Bunga pepaya jantan, betina & banci Buku gambar Bunga bougenvilae

Alat tulis Bunga jagung Kamera Bunga salak

D Langkah Kerja

1. Ambil dan amati bunga pepaya jantan, betina dan hemafrodit 2. Lakukan hal yang sama pada objek berikutnya.

3. Gunakan lup untuk memperjelas objek yang akan diamati 4. Gambar dan dokumentasikan objek yang diamati

5. Lakukan analisis terhadap proses pembungaan tanaman hortikultura tersebut.

E Tabel Pengamatan

No Gambar pengamatam Gambar asli

1 Bunga pepaya betina

Keterangan:

2 Bunga pepaya jantan

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

3

No Gambar pengamatam Gambar asli

Keterangan:

3 Bunga pepaya

hemaprodit

Keterangan :

4 Bunga jantan jagung

Keterangan :

5 Bunga betina jagung

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

4

No Gambar pengamatam Gambar asli

Keterangan:

6 Bunga Sepatu

Keterangan:

7 Bunga bougenvilae

Keterangan:

8 Bunga salak

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

5

No Gambar pengamatam Gambar asli

Keterangan:

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

6

PRAKTIKUM II

HIDROPONIK

A Pendahuluan

Hidroponik adalah suatu cara pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan. Media tanah diganti

dengan arang sekam/pasir. Media yang digunakan bukan tanah, nutrisi yang diperlukan tanaman berbentuk larutan. Tidak seperti

media tanah yang memiliki unsur hara yang berupa zat-zat penting bagi tumbuhan. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak memerlukan lahan yang luas. Seiring pengembangan teknologi,

kombinasi sistem hidroponik dengan membran mampu mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien

(minimalys system) dibandingkan dengan kultur tanah , terutama untuk tanaman berumur pendek.

Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam dengan cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi, bayam, cabai

dan lain sebangainya. Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik

adalah media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik. Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di

serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang tanaman hidroponik.

Tahapan cara menanam secara hidroponik.

1. Penyemaian Benih Semai benih pada tray atau wadah semai, gunakan benih yang

tingkat germinasinya di atas 80%. Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki

daya serap air yang tinggi dan steril. Media alternatif sebagai pengganti tray adalah dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi yang. Semai benih diatas kapas tersebut. Jika benih telah cukup umur

pindahkan ke media tanam.

Gambar. Penyemaian Benih

2. Penyiapan Media Media tanam yang poros bisa campuran sekam bakar dan pasir

kerikil, atau campuran rockwool dan pasir kerikil atau sabut kelapa

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

7

dengan sekam. Tempatkan media tanam pada wadah yang diinginkan

seperti pot, kaleng bekas, atau bekas air mineral. 3. Pemberian Nutrisi

Pemberian nutrisi dalam cara menanam hidroponik sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Anda bisa meracik sendiri atau membeli nutrisi hidroponik di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan

cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih praktis anda bisa mencoba cara menanam hidroponik dengan sistem

sumbu atau wick silahkan cek pada gambar. Sumbu (bisa dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh

bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik hidroponik sederhana. Nutrisi hidroponik bisa didapatkan dengan cara merendam sabuk kelapa dalam botol kemudian diisi air hingga setengahnya.

Tutup rapat selama ±7-12 hari. Nutrisi yang dihasilkan berupa KCL. 4. Perawatan

Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti

pemangkasan, pembersihan gulma dll. 5. Pembuatan Nutrisi Dalam takaran 1 ember

a. 1 ember kotoran domba+ 1 ember kotoran ayam+1 ember limbah sayuran (pelepah, bogol, daun pisang, daun bambo)

b. Aduk hingga rata/ menyatu c. Masukan dalam drum/ wadah tertutup ± 7-14 hari

d. Tambahkan EMF4/ air gula. Takaran satu botol ditambah 5 sdm gula

e. Tiga hari pertama di check.

Larutan EMF4, bisa dibuat secara manual dengan nama MOL (mikroorganisme lokal) Proses pembuatannya:

a. Nasi basi, dikepal-kepal sebesar bola tennis. Simpan selama ± 4 hari/ sampai terlihat jamur tumbuh

b. Masukkan dalam botol ± 4-7 hari (Takaran satu botol ditambah 5 sdm gula)

c. Tambahkan air gula dan air.

B Tujuan

- Mahasiswa melakukan penanaman sayuran secara hidroponik.

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

KIT Hidroponik Benih sawi Benih selada

Benih kangkung Kompos

Air Pekatan AB Mix

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

8

D Langkah Kerja

1] Menyiapkan bibit tanaman sayuran (sawi, selada dan kangkung). 2] Menyiapkan media berupa talang air yang diberi sistem aliran

pompa air pada wadah yang tersirkulasi.

3] Menanam bibit pada media styrofoam dengan bantuan busa sebagai penyangga.

4] Memelihara tanaman (perlu penambahan nutrisi). 5] Mengamati tanaman terhadap komponen pertumbuhan (tinggi

tanaman dan jumlah daun). E Tabel Pengamatan

Minggu

Ke-

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J. Daun

1

2

3

4

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

9

PRAKTIKUM III

HIDROPONIK BAWANG

A Pendahuluan

Hidroponik adalah suatu cara pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan. Media tanah diganti

dengan arang sekam/pasir. Media yang digunakan bukan tanah, nutrisi yang diperlukan tanaman berbentuk larutan. Tidak seperti

media tanah yang memiliki unsur hara yang berupa zat-zat penting bagi tumbuhan. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak memerlukan lahan yang luas. Seiring pengembangan teknologi,

kombinasi sistem hidroponik dengan membran mampu mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien

(minimalys system) dibandingkan dengan kultur tanah , terutama untuk tanaman berumur pendek.

Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam dengan cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi, bayam, cabai

dan lain sebangainya. Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik

adalah media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik. Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di

serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang tanaman hidroponik.

B Tujuan

- Mahasiswa melakukan penanaman bawang secara hidroponik.

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Botol Plastik Benih bawang merah

Sekam Bakar Air Tanah Nutrisi Hidroponik

Gunting/Cutter Kain Flanel

D Langkah Kerja

1] Siapkan benih bawang merah, pilihlah yang sudah tua kering dan mengkilap.

2] Bersihkan bawang merah lalu potong ujungnya sedikit dengan gunting atau cutter.

3] Basahi media tanam yang akan digunakan. 4] Tanam bawang merah sampai tertutup tanah separuh umbi

bawang saja.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

10

5] Simpan pada tempat yang teduh yang masih bisa terkena sinar

matahari.

E Tabel Pengamatan

Minggu

Ke-

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

Pj. daun Bny

umbi Pj. daun

Bny

umbi Pj. daun

Bny

umbi

Pj.

daun

Bny

umbi

Pj.

daun

Bny

umbi

1

2

3

4

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

11

PRAKTIKUM IV

PERBANYAKAN TANAMAN

Cangkok

A Pendahuluan

Teknik pencangkokan adalah untuk mendapatkan anakan atau

bibit untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan, karena dengan teknik ini bibit yang dihasilkan bersifat

dewasa sehingga lebih cepat berbunga atau berbuah. Pembuatan cangkokan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1] Pemilihan cabang yang sehat dengan diameter rata-rata 2 – 4 cm.

Cabang dikerat dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang dikelupas dan bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara dikerik.

2] Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media yang telah disiapkan kemudian ditutup dengan polybag dan diikat

dengan tali rafia sehingga media cangkok stabil. Bagian pembungkus cangkok dilubangi agar memudahkan masuknya air

atau keluarnya akar ketika cangkok telah berakar dengan baik (Adinugraha et al., 2007).

B Tujuan

- Mahasiswa mampu melakukan cangkok tanaman hortikultura.

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Pisau / cutter Tanaman mangga Tali plastik / rapia Tanaman nangka Label Tanaman rambuta

Polybag Tanah

D Langkah Kerja

1] Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

praktikum. 2] Menentukan cabang tanaman yang akan diberi perlakuan cangkok,

diameter cabang kira-kira 2-4 cm dan pertumbuhan tanamanya normal.

3] Mengerat kulit cabang tersebut selebar ±5 cm kemudian membersihkan kambiumnya dengan cara dikerik hingga bersih.

4] Melapisi cabang yang sudah dikerat tersebut dengan segenggam

tanah.

5] Membungkus cangkokan tersebut dengan plastik dan diikat dengan tali plastik supaya lebih stabil.

6] Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan cabang yang dicangkok tersebut.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

12

Gambar ; Cangkok

E Tabel Pengamatan

No. Nama Tanaman Perkembangan

Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4

Ket :

√ = berhasil

(x) = tidak berhasil

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

13

PRAKTIKUM V

PERBANYAKAN TANAMAN

STEK (Cuttage)

A Pendahuluan

Menurut Prastowo dkk. (2006), setek (cutting atau stuk) atau

potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan bibit dari setek yaitu

tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran,

warna dan rasanya, tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang, perbanyakan tanaman buah dengan

setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan, setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan

tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi. Sedangkan kerugian bibit dari setek yaitu perakaran dangkal

dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh, apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.

B Tujuan

- Mahasiswa dapat melakukan stek batang dan stek daun

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Gelas air Zamia Pisau (Cutter) Singkong Botol semprot Pepaya Jepang

Tanah Kompos

Pasir Polybag

D Langkah Kerja

Stek Batang

1] Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.

2] Mencampur media tanam pasir : kompos : tanah perbandingan 1 : 1 : 1.

3] Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume 2/3 bagian dari dasar gelas mineral.

4] Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian batang

yang agak muda dengan kemiringan 45o dan 180o ukuran + 10 cm. 5] Menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman

menggunakan hand sprayer.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

14

Stek Daun

1] Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.

2] Membuat perlakuan media tanam menjadi beberapa komposisi sebagai berikut:

a. Mencampur Pasir : Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1 : 1 b. Mencampur Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1

3] Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume

2/3 bagian dari dasar gelas mineral. 4] Memilih bahan stek dengan memotong bagian daun dengan

kemiringan 180o. 5] Menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman

menggunakan hand sprayer.

E Tabel Pengamatan

Bahan Tanam

Perlakuan Ulangan/ Kelompok

Parameter Pengamatan

Jumlah akar Panjang akar

(cm)

Batang

Dipotong

1800

1

2

3

Dipotong 450

1

2

3

Daun

Media pasir:

kompos: tanah

(1:1:1)

1

2

3

Media

kompos:

tanah (2:1)

1

2

3

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

15

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

16

PRAKTIKUM VI

PERBANYAKAN TANAMAN BUAH NAGA

A Pendahuluan

Di Indonesia buah naga baru populer sekitar tahun 2000, tidak

ada catatan juga siapa yang pertama kali memperkenalkan buah ini di Indonesia. Tetapi diperkirakan buah naga masuk di Indonesia melalui

negara Thailand dan dibudidayakan oleh penghobi tanaman ini secara sporadis.

Jenis buah naga yang banyak beredar di Indonesia hanya 2 jenis saja yakni Hylocereus undatus dengan ciri kulitnya merah dengan

daging buah putih dan Hylocereus polyrhisus yang mempunyai warna kulit merah dengan daging buah merah. Selain kedua jenis tersebut sebenarnya ada 2 jenis lainya yakni Hylocereus costaricensis kulit

merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan dan Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging

buah putih. Budidaya buah naga sangat cocok dilakukan di daerah dengan

iklim tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut dengan

curah hujan 720 mm per tahun. Suhu ideal untuk budidaya buah naga sekitar 26-36 derajat celsius.

(www.caratanam.com)

B Tujuan

- Mahasiswa mampu melakukan perbanyakan buah naga.

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Polybag / pot Tanaman buah naga

Tiang Pasir Label Tanah

Pupuk Kandang Kompos

Pupuk

D Langkah Kerja

1] Menyiapkan pot / polybag untuk buah naga

2] Siapkan tiang panjatan buah naga

3] Buat media tanam berupa pasir, tanah, pupuk kandang dan

kompos dengan perbandingan 2:1:3:1 tanah disiram dengan air

biarkan sehari semalam.

4] Tanam bibit buah naga, pilih batang yang besar dan sudah tua

yang bebas penyakit. Ideal tanaman bibit dengan panjang 30 cm.

5] Beri nutrisi berupa pupuk yang mengandung P dan K seperti

NPK.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

17

Gambar : Penanaman Bibit Buah Naga

E Tabel Pengamatan

No. Sampel Buah

Naga Ke-

Tinggi

Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

18

PRAKTIKUM VII

PERBANYAKAN TANAMAN

Menyambung (Grifting) dan Okulasi (Budding)

A Pendahuluan

Menurut Purnomosidhi dkk, (2002), menyambung adalah cara perbanyakan tanaman dengan cara menyambung pucuk (batang atas) yang berasal dari suatu tanaman induk pada tanaman lain (batang

bawah). Batang ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan sifat induk yang diinginkan. Batang bawah hanyalah sebagai tempat

untuk tumbuh dan mengambil makanan dari dalam tanah. Oleh sebab itu kriteria pemilihan batang atas dan batang bawah berbeda.

Pengadaan batang bawah dan batang atas Batang bawah disiapkan sesuai dengan kriteria batang bawah. Batang bawah diperoleh dari semai. Pengadaan semai untuk batang bawah dapat dilihat pada bab

perbanyakan tanaman dengan biji. Batang atas dipilih sesuai dengan kriteria batang atas. Kriteria batang atas: cukup tua, sudah berbuah

minimal 3 kali, berbuah lebat, buah manis, buah enak, buah besar, dan sehat. Kriteria batang bawah: sistem perakaran kuat, tahan

terhadap hama dan penyakit, tahan terhadap kekurangan air, sesuai dengan kondisi setempat.

B Tujuan

- Mahasiswa dapat melakukan okulasi dan menyambung tanaman

hortikultura

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Pisau Tanaman nangka

Tali plastik Tanaman mangga Label Tanaman jambu

Tanah

D Langkah Kerja

1] Menyiapkan bahan tanam yang akan digunakan sebagai batang bawah dan atas serta alat yang diperlukan.

2] Memilih batang atas sebesar batang bawah dan membuat perlakuan sebagai berikut:

Membuang daun pada batang atas. Menyisakan 2 daun atau lebih batang atas daun. Memotong batang bagian bawah 3-5 diatas leher bongol,

kemudian membuat sayatan celah berbentuk huruf V ke arah bawah sepanjang 1-1,5 cm.

Memotong dan membuat sayatan batang atas berbentuk baji (lancip) sepanjang 1-15 cm.

Menyisipkan batang atas (entres) ke dalam celah bawah (stock).

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

19

Membalut sambungan dengan tali rafia atau plastik mulai dari

bawah ke atas. Mengerudungi bidang sambungan dengan kantong platik

transparan dan letakkan di tempat teduh sekitar 3 minggu. Sambungan yang tumbu akan muncul daun atau tunas baru.

Gambar : Tipe Menyambung

Gambar : Tipe Okulasi

Gambar : Okulasi

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

20

E Tabel Pengamatan

Cara Grafting

Perlakuan Ulangan/

Kelompok

Keberhasilan

Penyambungan

Perubahan

Batang Atas Batang

Bawah

Daun

hilang

(dikupir)

1

2

3

Daun sisa

>2

4

5

6

Cara Budding

Perlakuan Ulangan/

Kelompok

Keberhasilan

Penyambungan

Perubahan

Batang Atas Batang Bawah

Daun

hilang

(dikupir)

1

2

3

Daun sisa

>2

4

5

6

Keterangan:

: Hasil penyambungan hidup - : Hasil penyambungan mati

* : Pembengkakan pada sambungan ** : Tumbuhnya batang atas abnormal ***: Daun-daun menguning

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

21

PRAKTIKUM VIII

PERBANYAKAN TANAMAN

Penyusuan

A Pendahuluan

Istilah penyusuan (approach grafting) merupakan cara penyambungan di mana batang bawah dan batang atas masing-masing

tanaman masih berhubungan dengan perakarannya.

Keuntungan dari teknik ini adalah tingkat keberhasilan tinggi, tetapi pengerjaannya agak merepotkan, karena batang bawah harus

selalu didekatkan kepada cabang pohon induk yang kebanyakan berbatang tinggi.

Kerugian lainnya bahwa penyusuan hanya dapat dilakukan dalam jumlah sedikit atau terbatas, tidak sebanyak sambungan atau menempel dan akibat dari penyusuan bisa merusak tajuk pohon

induk. Oleh karena itu penyusuan hanya dianjurkan terutama untuk

perbanyakan tanaman yang sulit dengan cara sambungan dan okulasi. Tipe penyusuan: Susuan duduk untuk mendekatkan batang bawah dengan cabang

induknya dibuat parapara dari bambu. Batang bawah kemudian ditaruh diatas para-para dan disusukan dengan cabang pohon

induk. Susuan gantung disebut demikian karena batang bawah yang akan

disusukan didekatkan dengan cabang pohon induk dengan posisi menggantung. Dan polybag batang bawah kita ikatkan pada cabang batang atas (Prastowo, 2006).

B Tujuan

- Mahasiswa memahami teknik penyusuan pada tanaman

hortikulutura.

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Pisau Tanaman nangka

Tali plastik Tanaman mangga Label Tanaman jambu

D Langkah Kerja

1] Menyiapkan tanaman yang akan digunakan baik sebagai

batang bawah maupun batang atas. 2] Menyayat kulit batang kedua tanaman tersebut di satu sisi,

diameter batang yang dipilih berukuran ±2-4 cm. 3] Merekatkan kedua batang tersebut, mempertemukan kedua

sayatanya, kemudian mengikatnya dengan tali plastik.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

22

4] Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan penyusuan

tersebut.

Gambar : Teknik Penyusuan

E Tabel Pengamatan

No. Nama Tanaman Perkembangan

Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4

Ket :

√ = berhasil

(x) = tidak berhasil

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

23

PRAKTIKUM IX

KULTUR JARINGAN SEDERHANA

A Pendahuluan

Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing

disebut sebagai tissue culture, weefsel cultuusatau gewebe kultur. Kultur adalah budidaya, jaringan adalah sekelompok sel yang

mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman

kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Dapat disimpulkan bahwa kultur jaringan adalah suatu metode

untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik. Sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak

diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Kultur jaringan atau biakan jaringan sering juga disebut kultur in vitro yakni

teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. In vitro berasal dari

bahasa Latin yang artinya "di dalam kaca". Jadi Kultur in vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung

inkubasi atau cawan petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia,

karena berdasarkan teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu

memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi individu lengkap. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya

sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel.

Usaha pengembangan kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan vegetatif tanaman yang dapat dikatakan masih baru. Namun, saat ini sudah banyak sekali penemuan – penemuan tentang

ilmu pengetahuan kultur jaringan dalam bidang pertanian, biologi, farmasi, kedokteran dan sebagainya. Di bidang farmasi, teknik kultur

jaringan sangat menguntungkan karena dapat menghasilkan metebolit sekunder untuk keperluan obat – obatan dalam jumlah yang besar dan

dalam waktu yang singkat. Pada prinsipnya kultur jaringan merupakan dua kegiatan utama.

Pertama, yaitu mengisolasi atau memisahkan bagian tanaman dari

tanaman induk. Kedua, yaitu menumbuhkan dan mengembangkan bagian tanaman tersebut di dalam media yang kondisinya steril dan

mampu mendorong pertumbuhan bagian tanaman menjadi tanaman yang sempurna.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

24

B Tujuan

- Memahami konsep dasar kultur jaringan tumbuhan

- Dapat melakukan kultur jaringan skala rumahan/sederhana.

C Alat dan Bahan

Alat Pembuatan Media Kultur

1. Gelas becker/piala, untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Ukuran

gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml, 1000ml, 2000ml. 2. Pipet, untuk mengambil cairan.

3. Timbangan, untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.

4. Spatula, untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam

pembuatan media kultur. 5. Indicator pH/ lakmus, untuk mengukur pH media ketika membuat

media. 6. Sendok kaca, untuk mengaduk media saat persiapan dan saat

pemanasan. 7. Panci, uempat memasak media. 8. Kompor, untuk pemanas saat memasak media.

9. Autoklaf, untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan.

10. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. 11. Plastik dan karet tahan panas, untuk penutup pada botol kultur

dan sebagai pengikat plastik dengan botol kultur. Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi)

1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. 2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan

3. Gunting, untuk memotong eksplan

Alat Penanaman (Inokulasi) 1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol

dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi

dengan blower dan lampu UV. 2. Pinset, untuk mengambil eksplan.

3. Spatula, untuk mengambil eksplan. 4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di

tanam dalam botol kultur. 5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti

alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan

tersebut tetap steril.

Alat Inkubasi 1. Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan

hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

25

2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil

sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan. Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi

pertumbuhan tanaman. 3. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman

kultur.

4. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan.

Alat Aklimatisasi 1. Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol

yang akan dicuci. 2. Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida

dan bakterisida/ alcohol 70%.

3. Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur. 4. Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.

5. Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida.

6. Pot try, tempat menanam plantlet. 7. Kertas koran, sebagai alas untuk mengeringkan tanaman yang

sudah di rendam.

Persiapan Bahan Bahan untuk Pembuatan Media

• Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, Hyponex • Gula

• Agar • Air Bahan untuk Sterilisasi Eksplan

Eksplan

Air

Fungisida

Bakterisida

HgCl2

Klorox/pemutih pakaian

Alkohol Bahan untuk Penanaman (Inokulasi)

Alkohol

Air steril

Betadin

Eksplan Bahan untuk Aklimatisasi

• Tanaman • Air

• Fungisida • Bakterisida • Media (mos, pakis, arang, sterofom)

(http://www.eshaflora.com/)

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

26

D Langkah Kerja

1. Akar wortel yang tidak cacat dicuci dalam air mengalir untuk menghilangkan kotoran pada permukaan akar.

2. Potong kedua bagian ujungnya, buat potongan akar menjadi

ukuran 6-10 cm lalu masukkan ke dalam erlenmeyer. 3. Di dalam laminar air flow, rendam potongan akar tersebut dengan

larutan alkohol 70% selama 5 menit sambil dikocok. 4. Buang larutan alkohol dan bilas dengan akuades steril. Kemudian

masukkan larutan sunclin atau bayclin 20%. Rendam selama 15-25 menit sambil dikocok.

5. Buang larutan sunclin/bayclin, kemudian bilas dengan akuades

steril 3-5 kali. 6. Dengan menggunakan pinset, angkat potongan akar dan simpan di

atas cawan petri yang diberi alas kertas saring steril. 7. Potong melintang akar setebal 3-5 mm, kemudian buat potongan

eksplan ± 5 x 5 mm. Pastikan jaringan kambium (bagian dalam akar) menjadi bagian potongan eksplan.

8. Pindahkan/tanam eksplan tersebut pada media induksi kalus yang

sudah disiapkan. Setiap botol kultur berisi 4 potongan eksplan. 9. Tutup botol dengan rapat dan simpan diruang inkubasi dalam

keadaan gelap. 10. Amati perkembangannya setiap minggu, selama 4-6 minggu.

Gambar : Proses Kuljar

Gambar : Eksplan

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

27

E Tabel Pengamatan

No. Sample Perkembangan Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

28

PRAKTIKUM X

MEMBUAT ZPT DARI BAWANG MERAH

A Tujuan

- Mahasiswa mengetahui cara pembuatan zpt alami dari bawang

merah.

B Alat dan Bahan

Alat Bahan

Blender Bawang merah Ulekan Air

Saringan

C Langkah Kerja

1] Siapkan 10 siung bawang merah / sesuai kebutuhan

2] Haluskan dengan cara di blender/diulek

3] Saring untuk memisahkan ampasnya

D Cara Penggunaan

1] Penyemaian benih

Rendam dalam 100 cc larutan campuran bawang merah dengan

1 liter air hangat selama 3-5 jam, lalu tiriskan dan siap disemai.

2] Penyetekan (stek batang)

Rendam batang yang di stek dalam 1 liter air bersih yang telah

dicampur dengan 200 cc larutan bawang merah selama 3-5 jam,

tiriskan kemudian tanam

3] Pencangkokan

Oleskan campuran larutan air bawang dengan perbandingan 1

liter air 200 cc larutan bawang pada bagian yang dicangkok

kemudian bungkus dengan media sabut kelapa/tanah.

4] Bibit Tanaman

Rendam bibit tanaman dalam 1 liter air bersih yang dicampur

100 cc larutan bawang merah selama 10 menit

(Sumber : kabartani.com) E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

29

PRAKTIKUM XI

PEMBUATAN MOL (MIKRO ORGANISME LOKAL)

A Tujuan

- Mahasiswa dapat melakukan pembuatan pupuk cair.

B Alat dan Bahan

Alat Bahan

Blender Bonggol pisang 10 Kg Jerigen Air cucian beras 2 liter

Selang Air Air kelapa 2 liter Botol Air Tetes tebu / gula 20% dari berat bahan Air bersih

C Langkah Kerja

1] Lumatkan bonggol pisang atau di blender.

2] Larutkan gula merah dengan air cucian beras. 3] Masukkan semua bahan ke dalam jerigen, tutup rapat beri

lubang udara dengan cara memasukkan selang yang dihubungkan dengan botol yang sudah diisi air, ujung selang

plastik harus terendam dalam air. 4] Diamkan selama 2 minggu secara anaerob. 5] Saring larutan kemudian masukkan dalam wadah penyimpanan

(jerigen).

D Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

30

PRAKTIKUM XII

OBSERVASI SENTRA HORTIKULTURA

A Tujuan

- Mahasiswa mengetahui sentra komoditi unggul dan hortikultur di wilayah 3 Cirebon

- Mahasiswa mengetahui teknik budidaya tanaman hortikultur di wilayah 3 Cirebon.

B Objek yang dituju

- Sentra perkebunan sayuran

- Sentra perkebunan jambu

- Sentra perkebunan mangga

- Sentra perkebunan pepaya

- Sentra pembibitan tanaman

C Alat dan Bahan

Alat Bahan

Alat tulis Pedoman observasi

Kamera Handycam

Vaskulum

D Langkah Kerja

1. Tentukan objek yang akan dikunjungi 2. Lakukan pengumpulan data dari objek observasi berupa :

deskripsi objek, identifikasi tanaman, teknik budidaya, panen dan pasca panen, pengemasan, pemasaran, dll

3. Buat dalam sebuah laporan kuliah lapangan

E Tabel Pengamatan

No. Tempat Observasi / Kulap Deskripsi Data yang Ditemukan

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

31

No. Tempat Observasi / Kulap Deskripsi Data yang Ditemukan

E Pembahasan & Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

32

PROJEK MAHASISWA

No. Nama Projek Keterangan

1. Membuat verticultur Kelompok

2. Membuat vertical garden Kelompok

3. Identifikasi bisnis tanaman hortikultura Kelompok

4. Membuat buku hortikultura Kelompok

5. Membuat poster hortikultura Individu

6. Mini riset hortikultura Kelompok

7. Kamus Mini Hortikultura dan Botani Kelas

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

33

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, E. S. 2016. Modul Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman

Generatif dan Vegetatif. Universitas Malikussaleh

Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Prastowo, N. H., J. M. Roshetko, G. E. S. Maurung, E. Nugraha, J. M.

Tukan, F. Harum. 2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan

Vegetatif Tanaman Buah. Bogor: World Agroforestry Centre

(ICRAF) dan Winrock Internasional.

Purnomosidhi, Suparman, J. M. Roshetko, dan Mulawarman.2002.

Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan dengan

Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo, dan

Saw:Pedoman Lapang. Bogor: International Centre for Research

in Agroforestry (ICRAF) dan Winrock Internasional.

Pitoyo, T. 2014. Laporan Praktikum Pembiakan Tanaman. Universitas

Negeri Jember

Tim Dosen Pemuliaan Tanaman. 2015. Modul Pemuliaan Tanaman.

UNSOED. Purwokerto

Zulkarnain. 2014. Dasar-dasar Hortikulutura. Jakarta : Bumi Aksara.

https://eshaflora.com/2016/10/26/alat-dan-bahan-untuk-kultur-

jaringan/

http://belajarberkebun.com/cara-menanam-bawang-merah-secara-

hidroponik.html

https://kabartani.com/membuat-zat-pengatur-tumbuh-zpt-dari-

bawang-merah.html

https://kabartani.com/cara-membuat-pupuk-cair-perangsang-akar-

dari-bonggol-pisang-dan-air-cucian-beras.html