PENGEMBANGAN E-MODUL PRAKTIKUM VIRTUAL PADA ...

11
134 ISSN : 2798-9100 VOL. 1 | AGUSTUS 2021 PELUANG DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN DIGITAL DI ERA INDUSTRI 4.0 MENUJU ERA 5.0PENGEMBANGAN E-MODUL PRAKTIKUM VIRTUAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR Halimatus Sakdiah 1 , Nuraini Fatmi 2 Universitas Malikussaleh e-mail: [email protected] 1 , [email protected] 2 Abstrak Masa pandemic Covid-19 memberikan batasan tatap muka dalam proses perkuliahan, begitu pula pada proses praktikum. Dibutuhkan media yang tepat dalam menghadapi permasalahan ini, agar mahasiswa dapat melakukan praktikum secara mandiri. Sehingga perlu dilakukan pengembangan e-modul praktikum virtual pada mata kuliah Fisika Dasar II. Pengembangan e-modul menggunakan model ADDIE lima langkah yaitu analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Subjek penelitian adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika UNIMAL. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument angket dengan skala likert. Proses Analisis data dilakukan dengan menguji validitas dan reliabilitas e-modul yang telah dibuat. Sehingga didapatkan hasil penelitian yaitu (1) uji kelayakan pada aspek materi uji validitas bernilai 73,67% kategori cukup valid, uji reliabilitas bernilai 75,96% dengan kategori sangat baik (2) uji kelayakan pada aspek media didapatkan nilai validitas bernilai 77,9% sangat valid dan reliabilitas 96,3,0% dengan kategori sangat baik. (3) Penilaian respon mahasiswa terhadap e-modul 82,0% dengan kategori sangat menarik. Dengan melihat hasil penelitian, maka dapat disimpulkan e-modul Praktikum Virtual pada Mata Kuliah Fisika Dasar II dinyatakan layak digunakan. Kata kunci: E-Modul, Praktikum, Virtual Abstract The Covid-19 pandemic period provides face-to-face restrictions in the lecture process, as well as in the practicum process. It takes the right media in dealing with this problem, so that students can do practicum independently. So it is necessary to develop a virtual practicum e-module in the Basic Physics II course. The e-module development uses the five-step ADDIE model, namely analysis,

Transcript of PENGEMBANGAN E-MODUL PRAKTIKUM VIRTUAL PADA ...

134

ISSN : 2798-9100

VOL. 1 | AGUSTUS 2021

“PELUANG DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN

DIGITAL DI ERA INDUSTRI 4.0 MENUJU ERA 5.0”

PENGEMBANGAN E-MODUL PRAKTIKUM VIRTUAL PADA MATA KULIAH

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Halimatus Sakdiah1, Nuraini Fatmi

2

Universitas Malikussaleh

e-mail: [email protected], [email protected]

2

Abstrak

Masa pandemic Covid-19 memberikan batasan tatap muka dalam proses

perkuliahan, begitu pula pada proses praktikum. Dibutuhkan media yang tepat

dalam menghadapi permasalahan ini, agar mahasiswa dapat melakukan

praktikum secara mandiri. Sehingga perlu dilakukan pengembangan e-modul

praktikum virtual pada mata kuliah Fisika Dasar II. Pengembangan e-modul

menggunakan model ADDIE lima langkah yaitu analisis (analyze), perancangan

(design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan

evaluasi (evaluation). Subjek penelitian adalah mahasiswa Prodi Pendidikan

Fisika UNIMAL. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument

angket dengan skala likert. Proses Analisis data dilakukan dengan menguji

validitas dan reliabilitas e-modul yang telah dibuat. Sehingga didapatkan hasil

penelitian yaitu (1) uji kelayakan pada aspek materi uji validitas bernilai 73,67%

kategori cukup valid, uji reliabilitas bernilai 75,96% dengan kategori sangat baik

(2) uji kelayakan pada aspek media didapatkan nilai validitas bernilai 77,9%

sangat valid dan reliabilitas 96,3,0% dengan kategori sangat baik. (3) Penilaian

respon mahasiswa terhadap e-modul 82,0% dengan kategori sangat menarik.

Dengan melihat hasil penelitian, maka dapat disimpulkan e-modul Praktikum

Virtual pada Mata Kuliah Fisika Dasar II dinyatakan layak digunakan.

Kata kunci: E-Modul, Praktikum, Virtual

Abstract

The Covid-19 pandemic period provides face-to-face restrictions in the lecture

process, as well as in the practicum process. It takes the right media in dealing

with this problem, so that students can do practicum independently. So it is

necessary to develop a virtual practicum e-module in the Basic Physics II course.

The e-module development uses the five-step ADDIE model, namely analysis,

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 135

design, development, implementation, and evaluation. The research subjects were

students of the UNIMAL Physics Education Study Program. Data was collected

using a questionnaire instrument with a Likert scale. Process Data analysis is

done by testing the validity and reliability of the e-module that has been made. So

that the results of the research are (1) the feasibility test on the material aspect of

the validity test is worth 73.67%, the category is quite valid, the reliability test is

worth 75.96% with the very good category (2) the feasibility test on the media

aspect, the validity value is 77.9 % is very valid and reliability is 96.3,0% with

very good category. (3) The assessment of student responses to the e-module is

82.0% with a very interesting category. By looking at the results of the study, it

can be concluded that the Virtual Practicum e-module in the Basic Physics II

Course is declared suitable for use.

Keywords : E-Modul, Practical, Virtual

PENDAHULUAN

Corona virus (Covid-19) saat ini menjadi fenomena pandemi yang menjadi pusat perhatian

khalayak ramai (Susilo, Rumende, Pitoyo, Santoso, & dkk, 2020). Wabah ini selngkapnya

bernama coronavirus disease 2019 (Covid-19) berasal dari virus Severe Acute Respiratory

Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Pandemik Covid-19 merupkan wabah yang sangat

cepat penyebarannya sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam menaati protokol

kesehatan dalam mengahadapi kehidupan new normal (Wahidah, Septiadi, Rafqie, Hartono, &

Athallah, 2020).

Menghadapi peningkatan wabah pandemik corona virus (Covid 19), Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang

Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID (Safitri, Zulfa,

Cristanti, Wulandari, & Islam, 2021). Salah satu isi surat edaran tersebut adalah melaksanakan

work form home dan perkuliahan secara daring. Mengingat kegiatan civitas akademik di kampus

merupakan kegiatan tatap muka dengan jumlah peserta yang banyak, maka sangat rentan akan

penyebara covid 19. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan

fasilitas dan jasa perangkat elektronika dengan akses internet.

Pemanfaatan pembelajaran daring diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas

pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan kemandirian mahasiswa, serta komunikasi

antara dosen dengan mahasiswa maupun antar mahasiswa (Hayati, 2020). Pembelajaran daring

memungkinkan untuk menghubungkan antara mahasiswa dan dosen kapan dan dimana saja

dengan konesi internet (Adhe, 2018). Pembelajaran jarak jauh atau daring sangat dibantu dengan

pemanfaan teknologi mobile dalam mencapai tujuan pembelajaran (Korucu & Alkan, 2011).

Banyak media yang telah tesedia dalam melaksanakan pembelajaran daring seperti Google

Classroom, Edmodo, dan Schoology dengan dibantu dengan aktivitas sosial media seperti

Whatsapp, Facebook instagram dan lainnya (Sadikin & Hamidah, 2020).

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 136

Proses pembelajaran secara daring saat ini tidak hanya terpaku pada kegiatan tatap muka,

namun juga dapat melaksanakan praktikum secara virtual. Menurut Sutrisno praktikum virtual

merupakan pelaksanaan percobaan menggunakan media komputer yang telah menyediakan

software untuk dioperasikan (Sutrisno, 2012). Salah satu media yang digunakan untuk praktikum

virtual adalah Physics Education Technology ( PhET). Media simulasi PhET dibuat berdasarkan

fenomena nyata fisika yang disimulasikan dan dimodelkan oleh komputer secara konseptual fisis

(Cicyn, 2019). Pemanfaatan Media simulasi PhET ini juga memiliki kekurangan dari PhET itu

sendiri yaitu tidak tersedianya panduan praktikum, fitur yang tidak memiliki keterangan,

keterbatasanan akeses dibeberapa fitur, bahasa yang digunakan (Ulfa, Yuliani, & Nastit, 2020).

Proses pembelajaran daring dapat dilakukan dengan memanfaatkan media pembelajaran,

contohnya media modul. Modul adalah salah satu bagian bahan ajar yang berdiri sendiri dan

lengkap, modul berisi rangkaian pembelajaran yang telah disusun sedemikian rupa sehingga

mampu mencapai tujuan – tujuan pembelajaranyang sebelumnya telah dirancang secara spesifik

dan oprasional (Usman, 2002). Menurut Yudi Kata “media” berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”

yaitu perantara atau pengantar sumber pesan kepada penerima peran (Yudi, 2008). Penggunaan

media modul dalam pembelajaran jarak jauh akan evektif jika modul tersebut dalam bentuk

modul digital.

Modul digital yang selanjutnya disebut sebagai e-modul berbeda dengan modul biasanya,

dimana e-modul berbasis internet. Sehingga ketika penggunaan e-modul terkoneksi internet,

maka pengguna dapat menjangkau perangkat yang tersedia secara gratis di dunia maya (Laili,

Ganefri, & Usmeldi, 2019) . Artinya pengguna dapat mengakses praktikum virtual yang tersedia

gratis di internet dan telah disesuaikan dengan judul bab materi perkuliahan. e-modul disebut

juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar

sendiri (Sakidah, 2021). e-modul dapat diisi materi dalam bentuk pdf, video serta animasi yang

mampu membuat user belajar secara aktif. Penyusunan e-modul diharapkan mahasiswa

mendapatkan pengetahuan yang lebih luas pada perkuliahan Fisika Dasar II.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan mahasiswa dan mengetahui

tingkat efektifitas terhadap e-modul praktikum virtual pada mata kuliah Fisika Dasar II.

Sedangkan manfaat penelitian ini bagi mahasiswa sebagai sumber bahan ajar ketika mengikuti

perkuliahan, bagi dosen sebagai Sebagai sarana meningkatkan kemampuan penelitian

pengembangan modul dan menghasilkan produk e-modul.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu mengembangkan produk berupa

e-Modul Praktikum Virtual pada Mata Kuliah Fisika Dasar II. Pengembangan e-Modul

dilakukan dengan menerapkan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development,

Implementation, Evaluation) yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (Tageh, 2014).

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 137

Gambar 1. Bagan Desain Model Penelitian ADDIE

Subjek penelitian ini adalah e-modul Praktikum Virtual pada Mata Kuliah Fisika Dasar II

dan subjek uji coba e-modul adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Universitas

Malikussaleh. Objek Penelitian ini adalah kelayakan e-modul yang dikembangkan yang ditinjau

dari kelayakan media dan materi, dan respon mahasiswa terhadap e-modul. Teknik pengumpulan

data yaitu dengan menggunakan instrument angket dengan skala likert.

Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis validitas dan reliabilitas dari e-modul.

Validasi kelayakan e-modul dihitung menggunakan rumus.

(1)

Keterangan:

Va : validasi ahli

Tsh : total skor maksimum

Tse : total skor empiris (nilai dari validator)

Hasil validasi ahli kemudian disesuaikan dengan kriteria validasi pada tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Validasi

No Kriteria Validasi Tingkat Validasi

1 1,00% - 25,00% Tidak valid (tidak boleh digunakan)

2 25,01% - 50,00% Kurang valid (tidak dapat digunakan karena perlu revisi besar)

3 50,01% - 75,00% Cukup valid (dapat digunakan dengan revisi kecil)

4 75,01% - 100,00% Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

Selanjutnya, kelayakan e-modul dinilai kestabilan dan konsistensinya dengan menghitung

nilai reabilitasnya dengan menggunakan rumus berikut

(

) (2)

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 138

Keterangan:

R : Percent agreement

A : Skor tertinggi dari validator

B : Skor terendah dari validator

Dari hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan pedoman kriteria reliabilitas pada

tabel 2 berikut.

Tabel 2. Kriteria Reliabilitas

N

No Persentase Tingkat Reliabilitas

1 0,00% - 25,00% Tidak Baik

2 25,01% - 50,00% CukupBaik

3 50,01% - 75,00% Baik

4 75,01% - 100,00% Sangat Baik

Respon mahasiswa e-modul terhadap e-modul praktikum virtual pada mata kuliah Fisika

Dasar II dapat dihitung dengan menggunakan rumus.

(3)

Keterangan:

R : nilai rata - rata

A : Skor skor yang diperoleh

B : Skor maksimal

Perhitungan angket respon siswa kemudian dibandingkan dengan pedoman kriteria respon

mahasiswa pada tabel 3.

Tabel 3. Kriteria Respon Mahasiswa

No Persentase Tingkat Validasi

1 0,00% - 25,00% Tidak Baik/Tidak Menarik

2 25,01% - 50,00% Baik/Menarik

3 50,01% - 75,00% Cukup Baik/Cukup Menarik

4 75,01% - 100,00% Sangat Baik/Sangat Menarik

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 139

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang dikembangkan Raiser

dan Mollenda. Langkah-langkah model ADDIE yang terdapat dalam Tageh (2014) terdiri dari

lima langkah yaitu analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development),

implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).

Pada tahap analisis (analyze), dilakukan kegiatan menganalisis judul praktikum apa saja

yang harus dilakukan mahasiswa saat mengikuti perkuliahan Praktikum Fisika Dasar II.

Berdasarkan kebutuhan dalam mencapai capaian pemelajaran Praktikum Fisika Dasar II, maka

judul praktikum yang diambil adalah Praktikum I Pembiasan, Praktikum II Gaya Gravitasi,

Praktikum III Keseimbangan, Raktikum IV Hukum Hooke, Praktikum V Resistansi Dan

Konduktor, Praktikum VI Hukum Ohm, Praktikum VII Hukum Faraday. Evaluasi dilakukan

untuk mengevaluasi kesesuaian materi dana e-modul yang akan dikembangkan.

Perancangan (design), dilakukan merencanakan struktur isi dari e-modul dimulai dari

Judul, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Skema Praktikum, Langkah Kerja, dan Pengolahan

Data. Selain itu di tahapan ini juga mendesai tata letak gambar pendukung yang dibutuhkan di

langkah kerja. Evaluasi dilakukan untuk memeriksa kembali desain dan isi dari e-modul.

Pengembangan (development) dilakukan dengan melakukan uji validasi dan reliabilitas

kelayakan e-modul kepada ahli materi dan media. Hasil validasi dan reliabilitas menjadi bahan

revisi dan evaluasi sesuai dengan masukan dari ahli media dan ahli materi.

Implementasi (implementation) dilakukan dengan menyebarkan e-modul yang telah di uji

validasi ahli dan materi. Implementasi dilakukan pada mahasiswa semster 2 yang sedang

mengabil matakuliah Praktikum Fisika Dasar II. Pelaksanaan implementasi selanjutnya

dilakukan penyebaran angket untuk melihat respon mahasiswa terhadap e-modul. Evaluasi

dilakukan dengan merevisi e-modul sesuai dengan masukan dari respon mahasiswa.

Evaluasi (evaluation), tahapan ini dilakukan dalam setiap akhir tahapan ADDIE. Selain itu

evaluasi juga dilakukan secara menyeluruh untuk menghasilkan e-modul¬ yang semakin baik

lagi.

Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas Kelayakan e-modul

Uji validitas dan reliabilitas kelayakan e-modul dilakukan dengan dua ahli materi dan

media. Hasil uji Uji validitas dan reliabilitas berdasarkan ahli materi dapat dilihat pada tabel 4

berikut ini.

Tabel 4. Hasil Validasi dan Reliabilitas menurut ahli materi

No Aspek Penilaian Rata - Rata Nilai

Validitas (%)

Kriteria Reliabilita

s (%) Kriteria

1 Kelayakan Isi 3.80 76.0 Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

79.5 Sangat Baik

2 Kelayakan Penyajian

3.6 72.0 Cukup valid (dapat digunakaan namun sedikit revisi kecil)

74.7 Baik

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 140

3 Kelayakan Bahasa Menurut

BSNP

3.65 73.0 Cukup valid (dapat digunakaan namun sedikit revisi kecil)

73.7 Baik

RATA - RATA 3.71 73.67 Cukup valid, (dapat digunakaan namun sedikit revisi kecil)

75.96 Sangat

Baik

Berdasarkan tabel 4 di atas, selanjutnya hasil validasi dan reliabilitas menurut ahli materi

dapat dibuat menjadi grafik seperti gambar 2 berikut ini.

.

Gambar 2. Grafik persentasi hasil validasi dan reliabilitas menurut ahli materi

Berdasarkan tabel dan grafik pemaparan di atas, maka dapat diketahui bahwa rata- rata

validitas bernilai 3.71 dengan persentase sebesar 73.67% dengan kategori cukup valid, (dapat

digunakaan namun sedikit revisi kecil) dan 75.96% dengan kategori Sangat Baik. Maka dapat

disimpulkan bahwa menurut ahli materi e-modul berkategori cukup valid dan reliabilitas sangat

baik.

Uji validitas dan reliabilitas berdasarkan ahli media dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Validitas Dan Reliabilitas Dari Ahli Media

NO INDIKATOR Validitas

(%) Kriteria R (%) Kriteria

1 Ukuran modul 78,5 Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

95 Sangat Baik

2 Desain sampul e-modul (cover)

77,5 Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

96.5 Sangat Baik

3 Desain isi e-modul

76.5 Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

97.5 Sangat Baik

RATA-RATA 77.9 Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)

96.3 Sangat Baik

76%

72% 73%

79,5%

74,7% 73,7%

68%70%72%74%76%78%80%82%

Isi Penyajian Bahasa

Validitas Reliabilitas

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 141

Berdasarkan tabel 5 di atas, selanjutnya hasil validasi dan reliabilitas menurut ahli materi

dapat dibuat menjadi grafik seperti gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Grafik persentasi hasil validasi dan reliabilitas menurut ahli media

Berdasarkan tabel 5 dan gambar 3 di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil validitas e-

modul berdasarkan ahli media rata –rata bernilai 77,9% dengan kategori sangat valid dan dapat

digunakan tanpa revisi dan reliabilitas e-modul berdasarkan dari ahli media rata –rata bernilai

96.3% dengan kategori sangat baik.

Hasil Respon Mahasiswa

Respon mahasiswa diketahui dengan menyebarkan angket respon mahasiswa menggunakan

angket skala likert dengan lima pilihan jawaban. Adapun hasil angket respon mahasiswa

terhadap e-modul dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6 Kriterian Penilaian Respon Mahasiswa

No Indikator Nilai Persentase

(%) Kriteria

1 Ketertarikan 4.01 80.2 Sangat Menarik

2 Materi 4.20 84.0 Sangat Menarik

3 Bahasa 4.11 82.2 Sangat Menarik

RATA- RATA 4.1 82.0 Sangat Menarik

Tabel 7 kemudian dapat digambarkan menjadi grafik persentasi respon mahasiswa terhadap

e-modul seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 4. Penilaian Respon Mahasiswa Terhadap e-Modul

78,5% 77,5% 76,5% 95% 96,5% 97,5%

0,0%20,0%40,0%60,0%80,0%

100,0%120,0%

Ukuran modul Desain sampul e-modul (cover)

Desain isi e-modul

Validasi Reliabilitas

80,2%

84,0% 82,2%

78,0%

80,0%

82,0%

84,0%

86,0%

Ketertarikan Materi Bahasa

Persentase

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 142

Berdasarkan tabel 6 dan gambar 3 di atas, maka dapat diketahui bahwa rata – rata respon

mahasiswa terhadap e-modul adalah 82.0% dengan kategori sangat menarik. Berdasarkan

indikator, indikator materi mendapat respon paling besar yaitu 84,0%. Besarnya respon

mahasiswa terhadap materi menunjukkan bahwa materi yang terdapat pada e-modul sangat

menarik perhatian mahasiswa pembacanya.

Hasil validasi materi yang bernilai 73.67% dengan kategori cukup valid, validasi media

yang bernilai 77,9% dengan kategori sangat valid dan respon mahasiswa bernilai 82.0% dengan

kategori sangat menarik menunjukkan bahwa e-modul Praktikum Virtual pada Mata Kuliah

Fisika Dasar II dinyatakan layak digunakan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nurul Latifah dan kawan kawan yang menyimpulkan bahwa respon peserta

didik terhadap e-modul Fisika dengan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker bernilai 81% pada uji

coba terbatas dan 84% pada tahap penerapan (Latifah, Ashari, & Kurniawan, 2020). Sejalan pula

dengan penelitian yang dilakukan oleh Kana Puspita dan kawan – kawan yang menyimpulkan e-

modul praktikum kimia dasar praktikum kimia dasar menggunakan aplikasi canva design

tergolong ke dalam e-modul yang baik untuk digunakan sebagai sumber belajar di masa pandemi

(Puspita, Nazar, Hanum, & Reza, 2021).

Pengembangan e-modul Praktikum Virtual pada Mata Kuliah Fisika Dasar II sangat

bermanfaat dalam pelaksanaan praktikum secara daring. Sehingga mahasiswa mampu

menghubungkan pengetahuan prosedural dalam bentuk formula matematika dan kenyataan

aslinya, mengembangkan pengetahuan prosedural dan keterampilan proses sains dan memahami

penerapan pengetahuan Fisika dalam dunia nyata. Manfaat ini sejalan dengan hasil penelitian

yang menyatakan bahwa softskills dapat distimulasi dengan memanfaatkan e-module praktikum

kimia berbasis eksperimen sederhana sehingga dapat menjawab tantangan era revolusi industri

4.0 (Harefa & Purba, 2019).

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan penelitian pengembangan e-modul praktikum virtual pada mata kuliah

Praktikum Fisika Dasar yaitu (1) pada aspek materi e-modul memiliki kategori cukup valid

dengan reliabilitas berkategori sangat baik, (2) pada aspek media e-modul memiliki kategori

sangat valid dengan reliabilitas berkategori sangat baik, (3) respon mahasiswa terhadap e-modul

berkategori sangat menarik (4) e-modul Praktikum Virtual pada Mata Kuliah Fisika Dasar II

dinyatakan layak digunakan.

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 143

DAFTAR PUSTAKA

Adhe, K. R. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di

Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Journal Of

Early Childhood Care & Education , 26-31.

Cicyn, R. (2019). Studi Penggunaan PhET Interactive Simulation dalam Pembelaajran Fisika.

Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika , 71-75.

Harefa, N., & Purba, L. S. (2019). PEMANFAATAN E-MODULE PRAKTIKUM KIMIA

BERBASIS ESKPERIMEN SEDERHANA. Simposium Nasional Ilmiah & Call for Paper

Unindra (Simponi) (pp. 298-303). Jakarta: -.

Hayati, N. (2020). Metode Pembelajaran Daring/E-Learning. Undiksha Journal , -.

Korucu, A. T., & Alkan, A. (2011). Differences between m-learning (mobile learning) and

elearning, basic terminology and usage of m-learning in education. Procedia - Social and

Behavioral Science , 214 – 224.

Laili, I., Ganefri, & Usmeldi. (2019). EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN E-MODUL

PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR

LISTRIK. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran , 306-315.

Latifah, N., Ashari, & Kurniawan, E. S. (2020). Pengembangan e-Modul Fisika Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. JIPS: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains ,

1-7.

Puspita, K., Nazar, M., Hanum, L., & Reza, M. (2021). Pengembangan E-modul Praktikum

Kimia Dasar Menggunakan Aplikasi Canva Design. Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA ,

151-161.

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. BIODIK:

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi , 214 – 224.

Safitri, N. G., Zulfa, A., Cristanti, A., Wulandari, P. R., & Islam, E. N. (2021). DAMPAK

PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENERAPAN PEMBELAJARAN SEKOLAH

DASAR.

Sakdiah, H. (2021). Modul Praktikum Virtual Fisika Dasar. Media Sains Indonesia.

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., & dkk. (2020). Coronavirus Disease

2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia , 45-67.

Sutrisno. ( 2012). Kreatif Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta:

Referensi.

Tageh, M. I. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha .

Ulfa, R. Y., Yuliani, H., & Nastit, L. R. (2020). Kendala Mahasiswa Dalam Menggunakan

Simulasi Virtual Phet Pada Pembelajaran Praktikum Gelombang Selama Pandemi Covid-

P E N G E M B A N G A N E - M O D U L P R A K T I K U M V I R T U A L | 144

19. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA VI 2020 (pp. 1-6). Madiun:

UNIVERISTAS PGRI Madiun.

Usman, B. (2002). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers.

Wahidah, I., Septiadi, M. A., Rafqie, M. C., Hartono, N. F., & Athallah, R. (2020). Pandemik

Covid-19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya

Pencegahan. Jurnal Manajemen dan Organisasi (JMO) , 179-188.

Yudi, M. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.