modul kebijakan dan strategi

12
Modul Pelatihan MODUL MD-1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI UPAYA SANITASI DI DAERAH TANGGAP DARURAT I. DESKRIPSI SINGKAT ika terjadi bencana, maka yang terpikir adalah adanya 2 permasalahan yaitu (1) disaat bencana biasanya timbul korban dalam keadaan meninggal atau cedera yang membutuhkan pertolongan medis darurat dan (2) terjadi pengungsian yang memunculkan masalah kesehatan masyarakat pengungsi, khususnya masalah kesehatan lingkungan yang berpotensi menimbulkan KLB penyakit diare, ISPA, kulit, campak dll yang memerlukan upaya sanitasi darurat. Upaya sanitasi darurat dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit berbasis lingkungan akibat terbatasnya sarana sanitasi dasar di lokasi pengungsian atau tempat terselenggaranya kegiatan tertentu melalui pengawasan dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan. J

Transcript of modul kebijakan dan strategi

Modul Pelatihan MODUL MD-1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI UPAYA SANITASI

DDII DDAAEERRAAHH TTAANNGGGGAAPP DDAARRUURRAATT

I. DESKRIPSI SINGKAT

ika terjadi bencana, maka yang terpikir adalah adanya 2 permasalahan yaitu (1) disaat

bencana biasanya timbul korban dalam keadaan meninggal atau cedera yang membutuhkan

pertolongan medis darurat dan (2) terjadi pengungsian

yang memunculkan masalah kesehatan masyarakat pengungsi, khususnya masalah kesehatan lingkungan

yang berpotensi menimbulkan KLB penyakit diare, ISPA, kulit, campak dll yang memerlukan upaya sanitasi

darurat.

Upaya sanitasi darurat dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit

berbasis lingkungan akibat terbatasnya sarana sanitasi dasar di lokasi pengungsian atau tempat

terselenggaranya kegiatan tertentu melalui pengawasan dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan.

J

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

2

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah proses pembelajaran materi ini, pembelajar memiliki wawasan tentang kebijakan dan strategi

pemerintah dalam upaya sanitasi darurat di daerah tanggap darurat

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah proses pembelajaran materi ini pembelajar

dapat:

1. Menjelaskan ruang lingkup upaya sanitasi di

daerah tanggap darurat

2. Menjelaskan kebijakan dan strategi upaya

sanitasi pada fase tanggap darurat

3. Menjelaskan kegiatan pokok upaya sanitasi

darurat di daerah tanggap darurat

III. POKOK BAHASAN

A. Ruang lingkup upaya sanitasi di daerah tanggap

darurat

B. Kebijakan dan strategi upaya sanitasi pada fase

tanggap darurat

C. Kegiatan pokok upaya sanitasi darurat di daerah

tanggap darurat

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

3

IV. PROSES PEMBELAJARAN

Agar proses pembelajaran dapat berhasil secara efektif,

maka perlu disusun langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1: Penyiapan Proses pembelajaran

1. Kegiatan Fasilitator

Kegiatan bina suasana dikelas

a. Memperkenalkan diri

b. Menggali pendapat pembelajar (curah pendapat) tentang apa yang dimaksud dengan pengelolaan

sarana air bersih di daerah tanggap darurat

c. Menyampaikan ruang lingkup bahasan dan tujuan pembelajaran tentang pengelolaan sarana air

bersih di daerah tanggap darurat

2. Kegiatan Peserta

a. Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan

b. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan

fasilitator

c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting

Langkah 2: Ceramah dan Tanya Jawab

1. Kegiatan Fasilitator

a. Menyampaikan Pokok Bahasan 1 sampai dengan

3 secara rinci

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

4

b. Memberikan kesempatan kepada pembelajar

untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas

c. Memberikan jawaban jika ada pertanyaan yang

diajukan peserta

2. Kegiatan Peserta

a. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal

yang dianggap penting

b. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan

kesempatan yang diberikan

c. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diajukan fasilitator

Langkah 3: Pendalaman pokok bahasan di

kaitkan dengan situasi dan kondisi di daerah

masing-masing peserta menurut jenis bencana yang pernah terjadi

1. Kegiatan Fasilitator

a. Meminta kelas dibagi menjadi 3 kelompok untuk

mendiskusikan topik jenis bencana yang

berbeda-beda sebagai berikut : 1. Kelompok 1 : Pemetaan faktor risiko kesling

akibat bencana gunung berapi

2. Kelompok 2 : Pemetaan faktor risiko kesling

akibat bencana Gempa Bumi

3. Kelompok 3 : Pemetaan faktor risiko kesling

akibat bencana Banjir (tanggul jebol)

b. Menugaskan kelompok untuk memilih ketua,

sekretaris dan penyaji.

c. Meminta masing-masing kelompok untuk

menuliskan hasil dikusi untuk disajikan.

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

5

d. Memberikan bimbingan pada proses diskusi.

2. Kegiatan Peserta

a. Membentuk kelompok diskusi dan memilih ketua,

sekretaris dan penyaji.

b. Mendengar, mencatat dan bertanya pada hal-hal

yang kurang jelas pada fasilitator.

c. Melakukan proses diskusi sesuai dengan pokok bahasan/ sub pokok bahasan yang ditugaskan

dan menuliskan hasil dikusi untuk disajikan.

Langkah 4: Penyajian dan pembahasan hasil

diskusi

1. Kegiatan Fasilitator

a. Meminta masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil duskusi

b. Memimpin proses tanggapan (tanya jawab)

c. Memberikan masukan khususnya dikaitkan dalam situasi dan kondisi di daerah tanggap darurat

d. Merangkum hasil diskusi

2. Kegiatan Peserta

a. Mengikuti proses penyajian kelas

b. Berperan aktif dalam proses tanya jawab yang dipimpin oleh fasilitator

c. Bersama fasilitator merangkum hasil presentasi

masing – masing pokok bahasan yang dikaitka dalam situasi dan kondisi di daerah tanggap

darurat yang telah dibuat oleh tiap kelompok

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

6

Langkah 5: Rangkuman dan evaluasi hasil

belajar

1. Kegiatan Fasilitator

a. Mengadakan evaluasi dengan melemparkan 5 pertanyaan sesuai topik pokok bahasan

b. Memperjelas jawaban peserta terhadap masing

– masing pertanyaan

c. Bersama peserta merangkum hasil proses hasil

pembelajaran kebijakan dan strategi upaya sanitasi darurat di daerah tanggap darurat

2. Kegiatan Peserta

a. Menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator.

d. Bersama fasilitator merangkum hasil proses

hasil pembelajaran kebijakan dan strategi upaya sanitasi darurat di daerah tanggap

darurat

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

7

V. URAIAN MATERI

POKOK BAHASAN 1

RUANG LINGKUP UPAYA SANITASI DARURAT DI DAERAH TANGGAP DARURAT

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yg

disebabkan oleh alam dan manusia yg mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta

benda, sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan

masyarakat yg memerlukan pertolongan dan bantuan.

Jika terjadi bencana, maka akan memunculkan

permasalahan yang dapat dikatagorikan menjadi 2 (dua) yakni (1) disaat bencana biasanya timbul korban

dalam keadaan meninggal atau cedera yang

membutuhkan pertolongan medis darurat dan (2) terjadi pengungsian yang memunculkan masalah

kesehatan masyarakat pengungsi, khususnya masalah kesehatan lingkungan yang berpotensi menimbulkan

KLB penyakit diare, ISPA, kulit, campak dll yang memerlukan upaya sanitasi darurat.

Upaya sanitasi darurat dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit

berbasis lingkungan akibat terbatasnya sarana sanitasi dasar di lokasi pengungsian atau tempat

terselenggaranya kegiatan tertentu melalui pengawasan

dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan.

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

8

Sedangkan batasan-batasan yang digunakan dalam

memahami kebijakan ini diantaranya : Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa

yg disebabkan oleh alam dan manusia yg

mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, sarana dan prasarana umum

serta menimbulkan gangguan terhadap tata

kehidupan dan penghidupan masyarakat yg memerlukan pertolongan dan bantuan

Sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui

pengendalian faktor lingkungan yg menjadi rantai

penularan penyakit.

Keadaan Darurat adalah suatu keadaan/kejadian

yang tidak tersangka yang pada umumnya tidak

diharapkan dan memerlukan tindakan segera

Sanitasi Darurat adalah upaya pengamanan

substansi dan sarana kesling utk melindungi kesmas

yg berisiko pd situasi darurat seperti bencana, lokasi pengungsi dan kegiatan tertentu yg tdk permanen

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

9

POKOK BAHASAN 2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI UPAYA SANITASI DI DAERAH TANGGAP DARURAT

Dalam Penyelenggaraan upaya sanitasi darurat ini

diutamakan kegiatan pd fase kesiapsiagaan dan fase persiapan untuk menghadapi bencana. Sedangkan

dalam menghadapi bencana penyelenggaraan kegiatan/ upaya sanitasi ditekankan pada upaya pengawasan,

perbaikan dan pemenuhan kebutuhan minimal sanitasi dalam situasi darurat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan

secara terkoordinasi dengan mengoptimalkan

kerjasama lintas program dan lintas sektor serta pemberdayaan masyarakat/ unsur masyarakat

termasuk lembaga swadaya masyarakat yang selama ini dirasakan kepeduliannya terhadap penderitaan

korban bencana.

Adapun strategi yang ditempuh untuk menjabarkan

kebijakan di atas diantaranya :

Mengupayakan kebutuhan minimal sanitasi darurat

pada situasi bencana dan kegiatan tertentu

Mengembangkan kemitraan dengan LSM dan

organisasi profesi dalam upaya pemenuhan minimal sarana sanitasi darurat

Mengembangkan dan menerapkan teknologi tepat

guna dalam upaya sanitasi darurat dengan

memanfaatkan sumberdaya setempat serta mudah dioperasionalkan

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

10

POKOK BAHASAN 3

KEGIATAN SANITASI DARURAT DAN PERSYARATAN MINIMAL

Kegiatan sanitasi di daerah tanggap darurat ini jenis

dan jumlah sangat tergantung dari keadaan setempat. Secara keseluruhan upaya sanitasi darurat ini meliputi:

• Pengawasan dan Perbaikan Kualitas Air Bersih

• Pembuangan Kotoran • Pengelolaan Sampah

• Pembuangan Limbah • Pengendalian Vektor

• Pengawasan Sanitasi Makanan

• Pemberdayaan Masyarakat

Dari ke delapan upaya itu masing-masing harus memenuhi pesyaratan minimal sebagai berikut:

Penyediaan air bersih diarahkan untuk memenuhi

kebutuhan minimal air bersih bagi pengungsi min 5 ltr/org pd hari pertama dan hari berikutnya 20

ltr/org/hari. Sedangkan Pengawasan kualitas air

dilakukan melalui pemeriksaan mikrobiologis yang dilakukan paling tidak 1 kali/minggu.

Pembuangan kotoran/jamban dibangun minimal 50

meter dari tenda pengungsi dengan ratio 1 jamban untuk 20 orang.

Pembuangan sampah dengan ketentuan tempat

sampah 1 buah dengan kapasitas 50-100 liter untuk

25-50 org/hari, atau bak sampah besar ukuran 2m x 5m x 2m dapat digunakan untuk 500 orang atau

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

11

berupa parit den gan ukuran 2m x 1,5m x 1m untuk

200 orang. Tetapi yang terbaik adalah tipe yang mudah diangkat untuk dibuang di tempat

pembuangan akhir.

Pembuangan air limbah harus dibuang ke tempat

tertentu/ lubang resapan yang sengaja dibuat untuk

itu dengan jarak minimal 30 – 50 mtr dari tenda

pengungsi.

Pengawasan Sanitasi Makanan diarahkan pada hal-

hal sebagai berikut:

kualitas dan keamanan bahan makanan kebersihan peralatan/perabotan

kebersihan petugas penjamah makanan tempat pengolahan dan penyimpanan makanan

ketersediaan air bersih

Pengendalian Vektor :

Lalat dilakukan melalui perbaikan tempat pembuangan sampah/ limbah dan penyemprotan

insektisida pada tempat penampungan sampah.

Nyamuk dilakukan melalui penyemprotan

insektisida, pemberantasan breeding places.

Pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk saling

bergotong royong menjaga/ merawat fasilitas kesehatan lingkungan yang telah tersedia dan saling

menganjurkan untuk hidup dengan perilaku PHBS

Disamping itu juga diperlukan penyediaan bahan-bahan

dan peralatan guna menunjang upaya sanitasi darurat sebagai berikut:

Bahan-bahan kesehatan lingkungan diantaranya:

Kaporit

PAC (Penjernih Air Cepat) Aquatab

Modul MD-1 : Kebijakan dan Strategi Upaya Sanitasi

Pelatihan Sanitasi Taggap Darurat

12

Air Rahmat

Kantong Plastik Sampah Insektisida

Bahan Penyuluhan (Poster, Spanduk, Leaflet)

Peralatan lainnya:

Sanitarian Kit. Komparator Sisa Chlor& pH Test Kit.

Tangki Air

Slab Portable Mist Blower/Spray can/Swing Fog.

Masker Hipokhlorinator

EPAM

VI. REFERENSI

Departemen Kesehatan RI (2008), Kepmenkes RI Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.

Bahan Materi Ajar Pelatihan Brigade Siaga Bencana, Ciloto, 2006