Menapaki Sistem Perekonomian Di Indonesia Antara Pancasila Dan Neoliberalisme

29
SISTEM EKONOMI INDONESIA UNIVERSITY TEACHER: RASIDAR, S.E, M.SI CREATED BY: Aghatha – E1011141024 Yudi Suhendra –E1011141026 Evi Novianti – E1011141007 Sri Minarsih – E1011141027 Martadinata – E1011131162 PRESENTATION Menapaki Sistem Perekonomian Di Indonesia Antara Pancasila Dan Neoliberalisme PROGRAM EDUCATION OF STATE ADMINISTRATION SCIENCE FACULTY OF SOCIAL SCIENSES AND POLITICS TANJUNGPURA UNIVERSITY PONTIANAK 2015

Transcript of Menapaki Sistem Perekonomian Di Indonesia Antara Pancasila Dan Neoliberalisme

SISTEM EKONOMI INDONESIAUNIVERSITY TEACHER: RASIDAR, S.E, M.SI

CREATED BY:Aghatha – E1011141024Yudi Suhendra –E1011141026Evi Novianti – E1011141007Sri Minarsih – E1011141027Martadinata – E1011131162

PRESENTATIONMenapaki Sistem Perekonomian Di Indonesia

Antara Pancasila Dan Neoliberalisme

PROGRAM EDUCATION OF STATE ADMINISTRATION SCIENCE

FACULTY OF SOCIAL SCIENSES AND POLITICS

TANJUNGPURA UNIVERSITY

PONTIANAK

2015

Chester A. Bernaerd

“Sistem merupakan suatu kesatuan yang terpadu secara holistik yang didalamnya terdri dari bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri-ciri dan batas tersendiri”.

Sistem

Mengorganisir

Mengontrol

Mengatasi Masalah

Negara A Negara B

EkonomiIlmu yang menjelaskan mengapa manusia berbuat sesuatu untuk memilih (to choose) menggunakan (to employ) sumber sumber produksi yang langka, memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa kepada orang banyak di dalam masyarakat.

Grossman

Sistem ekonomi merupakan sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga lembaga ekonomi, yang bukan saja saling berhubungan dan berinterkasi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menopang dan mempengaruhi.

Sistem ekonomi didunia sangat beragam dan memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara sistem ekonomi yang diterapkan di satu negara dengan negara lain, yang dapat ditinjau dari beberapa hal yaitu:1. Sistem pemilihan sumber daya atau faktor faktor produksi2. Kekuasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya3. Kadar peranan pemerintahan dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan, bisnis dan perekonomian pada umumnya.

Menurut Mubyarto, Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang khas (berjati diri) Indonesia yang digali dan dikembangkan berdasarkan kehidupan rill rakyat Indonesia.Ekonomi pancasila merupakan kombinasi antara gagasan normatif dan fata-fakta empirik yang telah dirumuskan oleh bangsa Indonesia dalam wujud sila-sila dalam Pancasila, Pembukaan UUD 1945, pasal-pasal mengenai ekonomi dalam UUD 1945, yaitu pasal 23, 27, 33, 34, dan tap MPRS.

Moralistik

Nasionalistik

Keadilam sosial

Kearakyatam

Manusiawi

Sifat SEP

Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang Sistem Ekonomi Pancasila pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.

Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud dengan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang tertentu terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup dan peningkatan permintaan.

Unsur-unsur pokok dalam Ekonomi Pancasila

Menjamin kesempatan kerja dan usaha bagi seluruh rakyat atau warga negara yang sudah mencapai usia kerja.

Menjamin cukup makanan, pakaian, perumahan yang layak sehingga tidak hidup dalam kecemasan mengahadapi hari esok.

Menjamin pemeliharaan kesehatan dan pendidikan setiap warga negara yang cerdas untuk dapat menunaikan tugas dan haknya terhadap negara.

Menjamin hari tua setiap warga negaranya sehingga tidak hidup dalam ketakutan dan kemelaratan jika tidak berdaya lagi dalam mencari nafkah.

Menjamin tiap warga negara untuk dapat menikmati dan meperkembangkan kebudayaan dan meyempurnakan hidup kerohaniannya sehingga tidak haanya kehidupan lahir terpelihara tetapi juga kehidupan batinnya.

Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)

Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan.

Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti Sistem Ekonomi Pancasila sangat menolak sistem liberal, karena itu Sistem Ekonomi Pancasila juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik.

Menurut Mubyarto, Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan Sistem Ekonomi Pancasila dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.

Konsep Emil Salim tentang Sistem Ekonomi Pancaila sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar.

Menurut Prof.Dr. Boediono, Ciri Utama Sistem Ekonomi Pancasila

Adanya peran dominan koperasi dalam perekonomian. Suatu usaha yang tidak efisien dengan koperasi dikelola oleh BUMN. Bila tidak efisien dengan kedua badan usaha tersebut. baru dikelola oleh swasta. Namun semua badan usaha dalam Sistem Ekonomi Pancasila harus didasarkan pada asas kekeluargaan dan prinsip harmoni, dan bukan pada asas kepentingan pribadi dan prinsip konflik kepentingan.

Menurut Prof.Dr. Boediono, Ciri Utama Sistem Ekonomi PancasilaDiterapkannya rangsangan-rangsangan yang bersifat ekonomis maupun moral untuk menggerakkan roda perekonomian. Manusia bukan hanya mahluk eknomi, tetapi manusia adalah juga mahluk sosial dan relegius.

Adanya kecendrungan dan kehendak sosial yang kuat kearah egalitarianisme atau kemerataan sosial.

Menurut Prof.Dr. Boediono, Ciri Utama Sistem Ekonomi PancasilaDiberikannya prioritas utama pada terciptanya suatu perekonomian nasional yg tangguh. Unsur nasionalisme ekonomi merupakan kenyataan hidup. Internasionalisme ekonomi sesungguhnya adalah kemunafikan.

Pengandalan pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi, diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah perkembangan perekonomian.

Operasionalisasi Ekonomi Pancasila yang didasari oleh landasan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan pendasaran akan pentingnya spirit teistik yang menekankan etika dan moral bangsa dalam perekonomian. Dengan kata lain, perekonomian harus memiliki landasan etis dan pertanggungjawaban kepada Tuhan. Meski Indonesia bukan sebuah negara yang menetapkan agama tertentu sebagai ideologi bangsa, namun nilai-nilai ketuhanan dan spirit keagamaan telah menjadi landasan ideologi kita, Pancasila. Karena itu, ekonomi Pancasila digagas dan dibangun berdasarkan pertimbangan moral dan etika religius. Dengan demikian, ekonomi Pancasila meniscayakan nilai-nilai kebaikan dan kedermawanan, serta hukum sipil yang tegak untuk menindak ketidakadilan.

Sila Kedua. Sebagai konsekuensi logis dari sila pertama, sila kedua menekankan kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam ekonomi Pancasila, pembangunan ekonomi tidak sebatas mengejar prestasi atau penilaian secara materi. Lebih dari itu, pembangunan ekonomi harus berorientasi pada keadilan dan peradaban manusia, khususnya bangsa Indonesia. Masalah kemiskinan, kesenjangan sosial yang begitu lebar, dan lain sebagainya harus dientaskan untuk menuju keadilan dan kemajuan (per)adab(an) bangsa dalam dimensi kemanusiaan. Artinya dalam perspektif ini unsur manusia menjadi penting dan pelaku aktif dalam menggerakkan roda perekonomian. Ekonomi Pancasila tidak melakukan pengekangan terhadap kreativitas dan kebebasan individu dalam mencapai peningkatan peradaban secara kolektif.

Sila ketiga, menekankan persatuan Indonesia. Ekonomi Pancasila digagas untuk mempersatukan bangsa. Apabila kemudian kebijakan ekonomi justru memudarkan semangat persatuan bangsa maka kebijakan tersebut pastilah bukan bercorak atau bercirikan Ekonomi Pancasila. Dalam hal ini, usaha bersama/gotong royong menjadi kuncinya. Produksi dan distribusi yang dikerjakan melalui mekanisme usaha bersama/Gotong royong dalam peningkatan ekonomi memperkecil kesenjangan yang berpotensi memecah belah bangsa. Dalam konteks ini, maka kemudian negara mengambil peran strategis untuk melakukan proses distribusi akses sumber daya ke wilayah-wilayah negara sesuai dengan prinsip keadilan dan pemerataan.

Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, menekankan mekanisme kerja perekonomian yang mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan individu/golongan/modal. Sila tersebut juga menuntut peran aktif dari setiap perusahaan/badan usaha milik negara (BUMN) saat ini untuk mensejahterakan rakyat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan akses yang besar kepada masyarakat terhadap kebutuhan dasarnya.

sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima adalah sila pamungkas. Empat sila lain merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai keadilan sosial yang tercatat dalam sila pamungkas tersebut. Dengan prinsip keadilan sosial, ekonomi Pancasila digagas untuk memberikan pemerataan pembangunan dan mendorong terciptanya emansipasi sosial. Dalam konteks ini, spirit teistik atau etika religius yang tercermin di sila pertama, peradaban manusia di sila kedua, persatuan di sila ketiga, dan demokrasi ekonomi/equal opportunity di sila keempat disusun untuk menegakkan keadilan. Sebab, keadilan adalah nilai universal kemanusiaan. Dalam konteks ini juga, equal opportunity harus mendapatkan perhatian khusus. Setiap warga Indonesia harus mendapatkan kesempatan terbuka menuju kesejahteraan bersama. Konsekuensi logisnya, negara harus melakukan pembagian hasil produksi yang merata di seluruh pelosok negeri.

Paradigma/

Komponen

Sistem Ekonomi

Pancasila

Relasi Penguasaan negara

untuk kemamuran rakyat

Pelaku Usaha bersama/

Koperasi bercorak

gotong royong

Harga Kebutuhan dasar

dikendalikan negara

Neoliberalisme adalah bentuk lain dari liberalisme. Dalam bidang ekonomi, disebut dengan ekonomi neoliberalisme. Ekonomi neoliberalisme masih menggunakan prinsip-prinsip liberalisme klasik dalam menjalankan agendanya. Ekonomi neoliberalisme merupakan anak ideologi kapitalis yang lebih berorientasi pada pertumbuhan di level makro melalui penanaman investasioleh kalangan pemilik modal secara massif.

Indonesia dikatakan menganut sistem neoliberalisme, karena berdasarkan dari kata dasarnya yaitu liberal yang berarti bebas, dimana dalam sistem ini menjelaskan bahwa setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing.

Indonesia dikatakan menganut sistem neoliberalisme, karena berdasarkan dari kata dasarnya yaitu liberal yang berarti bebas, dimana dalam sistem ini menjelaskan bahwa setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing.

Jadi Indonesia dikatakan menganut sistem neoliberalisme dikarenakan berdasarkan adanya kesamaan antara kedua sistem ekonomi ini dimana didalamnya sama sama menjelaskan bahwa dalam pelaksanaanya tidak menginginkan adanya campur tangan dari pemerintah.

Dengan kata lain sistem ekonomi ini lebih merujuk kepada kebebasan bagi masyrakat untuk berkembang dan bersaing di bidang ekonomi secara sehat tanpa adanya pembatasan hak untuk memilih pekerjaan yang dikehendaki.

NASIONALISASIPerusahaan swasta di ambil alih pemerintah

SOSIALISMETidak hanya mementingkan

individu

PROTEKSIONISMEKebijakan ekonomi yang membatasi perdagangan

antarnegara.ENVIRONMENTALISMEGerakan perlindungan lingkungan dan alam

NEGARA KESEJAHTERAANNegara berperan penting dalam kesejahteraan

warganya

NEOLIBERALISME

Bertolakbelak

ang

Pengaruh pemerintah yang besar

Pasar bebas

Keunggulan yang dimiliki dalam sistem ekonomi pancasila adalah:

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Bumi, air, kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh negara yang digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat.

Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Hak milik perorangan diakui dan penmanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat

Potensi, inisiatif, dan daya kresi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum

Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Dalam penerapan sebuah sistem tentunya juga ada kelemahan, yakni kelemahan dalam sistem ekonomi pancasila yaitu:

Sistem “free fight liberalism” yang menubuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain.

Sistem “etatisme” negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

Pemusatan kekuasaan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Sebagai negara yang beridiologi pancasila, Indonesia harus menjunjung tinggi asaz-asaz yang terkandung dalam Pancasila. Sistem Ekonomi merupakan sistem yang harus berjati diri suatu bangsa tersebut. Indonesia menjadikan pancasila sebagai landasan dalam pembangunan ekonominya.

Indonesia patutnya kembali becermin dan mengevaluasi tindakan-tindakan ekonomi yang telah dilakukan. Evaluasi harus dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan dari sistem ekonomi yang harusnya berlandaskan pancasila ke sistem ekonomi lainnya. Pemerintah dan masyarakat sebaiknya paham akan sistem yang digunakan. Pemahaman yang baik akan menghasilkan pelaksanaan dan pengawasan yang baik juga.