perekonomian indonesia

30
Sejarah & Sistem Perekonomian Indonesia SEJARAH dan SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA 1. Pendahuluan Dalam suatu negara, proses dinamika pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal (domestik) dan eksternal (global). Yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu kondisi fisik (iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas Sda, SDM yang dimiliki, dan kondiosi awal perekonomian. Sedangkan faktor eksternal meliputi perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global. Namun, untuk mengetahui faktor atau hal apa saja yang menyebabkan perbedaan suatu negara terhadap negara lain dalam membangun perekonomiannya adalah latar belakang sejarah perekonomian negara itu sendiri. Biasanya, keadaan/ cara pembangunan negara berkembang (seperti malaysia, India, Indonesia) tidak lepas dari pengaruh sistem perekonomian pada masa kolonialisasi (penjajahan), yang meliputi orientasi pembangunan ekonomi yang diterapkan, pembangunan infrastruktur fisik dan sosial (pendidikan dan kesehatan)yang dilakukan. Dapat dikatakan bahwa yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah bukan “warisan” dari negara penjajah, tetapi orientasi politik, sistem ekonomi serta kebijakan yang diterapkan tersebut. 2. Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia 1. 1. Pemerintahan Orde Lama (1945 – 1965) Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan orde lama memiliki karakteristik sebagai berikut:

Transcript of perekonomian indonesia

Sejarah & Sistem Perekonomian Indonesia

SEJARAH

dan

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Pendahuluan

Dalam suatu negara, proses dinamika pembangunan ekonomidipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal (domestik) daneksternal (global). Yang termasuk ke dalam faktor internal yaitukondisi fisik (iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas Sda,SDM yang dimiliki, dan kondiosi awal perekonomian. Sedangkanfaktor eksternal meliputi perkembangan teknologi, kondisiperekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.

Namun, untuk mengetahui faktor atau hal apa saja yang menyebabkanperbedaan suatu negara terhadap negara lain dalam membangunperekonomiannya adalah latar belakang sejarah perekonomian negaraitu sendiri. Biasanya, keadaan/ cara pembangunan negaraberkembang (seperti malaysia, India, Indonesia) tidak lepas daripengaruh sistem perekonomian pada masa kolonialisasi(penjajahan), yang meliputi orientasi pembangunan ekonomi yangditerapkan, pembangunan infrastruktur fisik dan sosial(pendidikan dan kesehatan)yang dilakukan.

Dapat dikatakan bahwa yang sangat menentukan keberhasilanpembangunan ekonomi adalah bukan “warisan” dari negara penjajah,tetapi orientasi politik, sistem ekonomi serta kebijakan yangditerapkan tersebut.

2. Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia

1. 1. Pemerintahan Orde Lama (1945 – 1965)

Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan orde lamamemiliki karakteristik sebagai berikut:

· Dekade 1950 sampai dengan 1965 yang dilanda oleh gejolakpolitik di dalam negeri dan beberapa daerah, seperti Sumatradan Sulawesi.

· Keadaan perekonomian yang sangat buruk, waalaupun sempatmemiliki lajju rata-rata 7% dan kemudian turun hinggadrastis di 1,9% dan nyaris stagflasi selama 1965-1966.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (1951-1966)

TahunIndeks

(1951 =100)

%

PertumbuhanTahun Indeks

%

Perubahan

1951 100,0 - 1960 146,8 -1,51952 103,8 3,8 1961 149,4 1,71953 126,8 22,1 1962 145,3 -2,71954 128,6 1,4 1963 141,4 -2,71955 133,4 3,7 1964 144,7 2,41956 136,4 2,2 1965 145,5 0,51957 144,4 5,8 1966 146,4 0,61958 152,0 5,31959 149,1 -1,9

NB: 1951-1957 diukur dengan Pendapatan Nasional bruto (PNB)

1958-1966 diukur dengan Pendapatn Domestik bruto (PDB)

· Tahun 1958, defisit saldo neraca pembayaran (BOP) dananggaran pendapatan dan belanja pemerintah (APBN) terusmembesar dari tahun ke tahun.

· Kegiatan di sektor industri pertanian dan sektor industrimanufaktur berada pada tingkat sangat rendah, karenaketerbatasan kapasitas produksi dan infrastruktur pendukung.

· Tingkat inflasi yang tinggi dikarenakan rendahnya volumeproduksi (dari sisi suplai) sedangkan tingginya tingkatpermintaan akibat terlalu banyaknya uang beredar dimasyarakat.

Perkembangan Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (1955-1966)

TahunIndeks Harga

(1954 = 100)

Jumlah Uang Beredar

(juta rupiah)1955 135 12,201956 133 13,401957 206 18,901958 243 29,401959 275 34,901960 330 47,901961 644 67,901962 1.648 135,901963 3.770 263,401934 8.870 675,101965 61.400 2.582,001966 152.200 5.593,40

Sumber: Arndt (1994)

· Manajemen perekonomian moneter yang buruk, banyakya rupiahyang dicetak pada saat itu untuk membiayai perang pembebasanIrian barat, serta pertikaian dengan malaysia dan Inggris.

· Selama periode orde lama, mengalami 8 kali pergantiankabinet, yaitu:

· Aspek positif Indonesia selama masa orde lama dapatdikatakan dengan sitem ekonomi yang sangat demokratis (1950-1959), sebelum diganti menjadi demokrasi terpimpin. Namu,tercatat dalam sejarah Indonesia, bahwa sistem politikdemokrasi tersebut ternyata menyebabkan kehancuran politikdan perekonomian nasional.

· Selama periode 1950-an, struktur ekonomi Indonesia masihmerupakan peninggalan dari masa kolonial, mulai dari sektorformal yang meliputi pertambangan, distribusi transportasi,bank, dan pertanian komersil, bahkan termasuk juga sektorinformal.

· Setelah dilakukannya nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing belanda, keadaan menjadi buruk lagidibandingkan dengan ekonomi demasa penjajahan belanda.

· Pada september 1965, ketidakstabilan politik di Indonesiamemuncak dengan terjadinya kudeta gagal dari partai komunisIndonesai (PKI) yang menyebabkan perubahan drastis terhadappolitik dalam negeri dari sosialis ke kapitalis.

1. 2. Pemerintahan Orde Baru (Maret 1966 – Mei 1998)

Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan orde barumemiliki karakteristik sebagai berikut:

· Perhatian pemerintah lebih tertuju kepada kesejahteraanmasyarakat lewat pembangunan sosial-ekonomi di tanah air.

· Hubungan baik dengan pihak barat kemnbali terjalin danmenjauhi ideologhi komunis. Indonesia kembali menjadianggota BB dan lembaga lain, seperti bank Dunia dan danaMoneter Internasional (IMF).

· Dilakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial, danpolitik, serta rehabilitasi ekonomi di dalam negeri dengansasaran utama untuk menekan laju inflasi, mengurangi defisitkeuangan pemerintah, menghidupkan kembali kegiatan produksi,termasuk ekspor yang sempat mengalami stagnasi pada ordelama.

· April 1969, repelita I dimulai dengan penekanan pembanguansektor pertanian dan agroindustri (seperti pupuk, semen,kimia dasar, pulp, kertas, dan tekstil) dengan tujuan utamauntuk membuat Indonesia menjadi swasembada, terutama untukkebutuhan beras, sehingga untuk mencapai tujan tersebutpemeritah melakukan program pemghijauan (revolusi hijau) disektor pertanian.

· Keberhasilan pembanguan ekonomi pada masa orde baru nukanhanya dikarenakan kabinet yang solid, tapi juga berkatpenghasilan dari ekspor minyak.

1. 3. Pemerintahan Transisi

Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan transisimemiliki karakteristik sebagai berikut:

· Kegoncangan terhadap rupiah terjadi pada pertengahan 1997,pada saat itu dari Rop 2500 menjadi Rp 2650 per dollar AS.Sejak masa itu keadaan rupiah menjadi tidak stabil.

· Krisis rupiah akhirnya menjadi semakin parah dan menjadikrisi ekonomi yang kemudian memuncuilkan krisis politikterbesar sepanjang sejarah Indonesia.

· Pada awal pemerintahan yang dipimpin oleh habibie disebutpemerintahan reformasi. Namun, ternyata opemerintahan baruini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, sehingga kalanganmasyarakat lebih suka menyebutnya sebagai masa transisikarena KKN semakin menjadi, banyak kerusuhan.

1. 4. Pemerintahan Reformasi (1999)

Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan reformasimemiliki karakteristik sebagai berikut:

· Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi perekonomianIndonesia mulai mengarah pada perbaikan, di antaranyapertumbuhan PDB yang mulai positif, laju inflasi dan tingkatsuku bunga yang rendah, sehingga kondisi moneter dalamnegeri jufga sudah mulai stabil.

· Hubungan pemerintah dibawah pimpinan Abdurahman Wahiddengan IMF juga kurang baik, yang dikarenakan masalah,seperti Amandemen UU No.23 tahun 1999 mengenai bankIndonesai, penerapan otonomi daerah (kebebasan daerah untukpinjam uang dari luar negeri) dan revisi APBN 2001 yangterus tertunda.

· Politik dan sosial yang tidak stabil semakin parah yangmembuat investor asing menjadi enggan untuk menanamkan modaldi Indonesia.

· Makin rumitnya persoalan ekonomi ditandai lagi denganpergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderungnegatif, bahkan merosot hingga 300 poin, dikarenakan lebihbanyaknya kegiatan penjualan daripada kegiatan pembeliandalam perdagangan saham di dalam negeri.

1. 5. Pemerintahan Gotong Royong

Keadaan sistem ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan gotongroyong memiliki karakteristik sebagai berikut:

· Rendahnya pertumbuhan ekonomi yang dikarenakan masihkurang berkembangnya investasi terutama disebabkan olehmasih tidak stabilnya kondisi sosial politik dalam negeri.

· Dalam hal ekspor, sejak 2000, nilai ekspor non-migasIndonesia terus merosot dari 62,1 miliar dollar AS menjadi56,3 miliar dollar As tahun 2001, dan tahun 2002 menjadi42,56 miliar dollar AS.

3. Sistem Ekonomi

Menurut Dumairy (1996), sistem ekonomi adalah suatu sistem yangmengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia denganseperangkat kelembagaan dalam sutau tatanan kehidupan.

Menurut Sheridan (1998), sistem ekonomi adalah cara manusiamelakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan/memberikankepuasan pribadinya.

Menurut Sanusi (2000), sistem ekonomi adalah suatu totalitasterpadu yang terdiri dari unsur-unsur yang saling berhubungan,saling terkait, saling mempengaruhi, dan saling ketergantunganmenuju tujuan bersama tertentu.

Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatunegara untuk mengalokasikan sumber daya (SD) yang dimilikinyabaik kepada individu maupun organisasi pada negara tersebut.Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengansistem ekonomi lainnya adalah cara/metode sistem untukmengatur faktor produksinya.

Secara umum, ada tiga macam sistem ekonomi yag dikenal di dunia,yaitu sistem ekonomi liberal (kapitalis), sistem ekonomisosialis, dan sistem ekonomi campuran, yakni tidak 100% kapitalisdan tidak 100% sosialis.

A. Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem ekonomi yang di manakekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksiterutama dilakukan untuk dijual, guna mendapatkan laba.Karakterisistiknya yaitu:

· Hak milik pribadi

à SDA, modal, dan tenaga kerja dimiliki oleh individu/ swasta.

· Kebebasan berusaha dan memilih

à Bebas dilakukan oleh siapa saja yang memiliki inisiatif, danmenyangkut kebebasan untuk memilih dari mana memeproleh sumberdaya.

· Motif kepentingan diri sendiri

à Motivasi merupakan pendukung bagi setiap individu untukmemenuhi kepentingan sendiri.

· Persaingan

à Persaingan yang bebas, setiap pelaku ekonomi swasta bebasmemasuki dan meninggalkan pasar.

· Harga ditentukan oleh mekanisme pasar

à Tingkat harga dan jumlah produksi yang terjual ditentukan olehtingkat permintaan dan penawaran pasar.

· Peranan terbatas pemerintah

à Pemerintah masih mempunyai peranan dengan mengeluarkanperaturan atau larangan yang melarang praktek monopoli.

B.Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis merupakan sistem ekonomi kebalikan darikapitalis, sehingga pasar justru harus dikendalikan melaluiperencanaan terpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme

pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, sehinggapemerintah harus turut aktif.

Menurut Mubyarto (2000), ada enam kriteria sistem ekonomisosialisme demokrat, yaitu:

· Ada kebebasan individu dan perlindungan usaha · Pemerataan sosial merupakan prinsip dan tekad masyarakat · Kebijakan siklus bisnis dan kaitannya dengan pertumbuhan

ekonomi · Kebijaksanaan pertumbuhan menciptakan kerangka hukum dan

prasarana terkait dengan pertumbuhan ekonomi · Kebijaksanaan struktural · Konformitas pasar dan persaingan

C. Sistem ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang mengandungbeberapa karakteristik dari sistem ekonomi kapitalis dan sistemekonomi sosialis yang umumnya diterapkan di negara berkembang.Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yangbenar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana,bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangatbebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapaperaturan yang membatasi kegiatan ekonomi.Campur tanganpemerintah di sini dimaksudkan untuk mengendalikan pertumbuhanekonomi, mencegah adanya konsentrasi yang terlalu besar pada satuorang/ kelompok swasta, melakukan stabilisasi perekonomian,mengatur tata tertib, serta membantu golongan ekonomi lemah.

4. Sistem Ekonomi Indonesia

Menurut Sanusi (2000), sistem ekonomi Indonesia termasuk ke dalamkategori sistem ekonomi campuran yang disesuaikan dengan UUD 1945sebelum diamandemen tahun 2000, yaitu ekonomi Pancasila denganmenitikberatkan pada koperasi, terutama pada masa orde lamasebelum tahun 1996 dan hingga kini masih berkembang. Yangkemudian juga muncul dengan istilah ekonomi kerakyatan pada erareformasi.

Ketentuan-ketentuan dasar konstitusional tentang kehidupanekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (sebelum diamandemen),seperti tercantum dalam pasal 27, pasal 33, dan pasal 34 UUD1945. Pasal 33 dianggap sebagai pasal yang terpenting karenamenetapkan tiga hal sebagai berikut:

a.  Perkonomian sebagai usaha berdasarkan asas kekeluargaan.

b.  Cabang prosuksi terpenting bagi negara dan menguasai hajathidup orang banyak yang dikuasai negara.

c.  Bumi, air, kekayaan alam yang terkandung di dalamnyadipergunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat.

Sedangkan pasal 27 berisikan hal bahwa tiap warga negara berhakatas pekerjaan serta penghidupan yang layak. Adapun pasal 34 jugamenetapkan bahwa kaum miskin dan anak terlantar dipelihara olehnegara.

Demikianlah dapat disimpulkan bahwa perbedaan sistem ekonomikapitalisme atau sistem ekonomi sosialisme yang dianut olehIndonesia adalah seturut dengan makna yang terkandung dalam silake-5 pada Pancasila, yaitu prinsip pembagian pendapatan yang adildan prinsip demokrasi ekonomi. Oleh karena itu, Pancasila harusdapat tercermin pada berbagai jenis lembaga ekonomi serta prosespengambilan keputusan yang ada dalam susunan organisasiekonominya yang terikat dengan sistem ekonomi Indonesia.

 

 

REFERENSI

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Sanusi, Bachrawi. 2000. Sistem Ekonomi Surat Pengantar. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tambunan, Tulus. 2003. Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting.Jakarta: Ghalia Indonesia.

IDENTITAS

Nama                          : CANDY GLORIA

NPM                           : 21210516

Kelas                           : 1 EB 07

Mata Kuliah              : PEREKONOMIAN INDONESIA

Tugas                          : ke-1 Sejarah & SistemPerekonomian Indonesia

sejarah dan sistem perekonomian Indonesia (23210895)

16 Feb

PENDAHULUAN

Sebelum kita membahas sistem ekonomi Indonesia , sebaiknya kitamengetahui terlebih dahulu pengertian sistem ekonomi. Sistemekonomi adalah seperangkat unsur ekonomi yang terdiri dari subyekatau obyek yang secara teratur saling berkaitan dan membentuksuatu totalitas untuk mencapai tujuan yang di tetapkan.

Laju proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh faktor-faktor domestik seperti kondisi fisik dansosial serta lokasi geografi, sumber daya alam yang di miliki dansistem politik serta peranan pemerintah di dalam ekonomi.

Pengalaman Indonesia  sendiri menunjukan bahwa pada zamanpemerintahan orde lama, regim yang berkuasa menerapkan sistemekonomi tertutup ( inward oriented )  dan lebih mengutamakan

kegiatan militer dari pada kekuatan ekonomi serta kesatuan danstabilitas nasional, ini semua menyebabkan ekonomi nasional padamasa itu mengalami stagnasi dan akibat selanjutnya dari prosespembangunan ekonomi di tanah air pada masa orde lama.

Untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dari waktu ke waktu,perlu ada suatu sistem yang menjadi acuan untuk bertindak. Salahsatu acuan misalnya sistem ekonomi Indonesia adalah ahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara  dan yang menguasaihajat  hidup orang banyak di kuasai oleh negara.

Tentu harus kita sadari bahwa penggunaan sistem banyak dipengaruhi atau bahkan di tentukan oleh struktur masyarakat,ideologi yang di anut, dan faktor-faktor lainnya. Sistem ekonomidigunakan untuk menjalankan kegiatan ekonomi demi kesejahteraanmasyarakat. Di dalam sistem ekonomi terdapat pola atau caramengatur kegiatan ekonomi seperti produksi, perdagangan,konsumsi, dan distribusi sebagai satu kesatuan yang teratur dandinamis.

Sistem ekonomi Indonesia diatur dan di arahkan oleh pancasila,Undang- Undang Dasar 1945, khususnya pasal 33,  dan Garis-GarisBesar Haluan Negara. Dengan demikian dapat di katakan bahwasistem ekonomi Indonesia adalah pola atau cara mengatur kegiatanekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD, dan GBHN.

 

 

EKONOMI ORDE LAMA

Periode Orde Lama (1945 – 1966)

Setelah kemerdekaan ekonomi nasional boleh di katak mengalamistagflasi ( stagflasi adalah stagnasi produksi dengan tingkatinflansi yang tinggi ) yang di sebabkan beberapa faktor -faktoryang penting di antaranya:

Akibat kependudukan jepang,

Perang dunia II, Perang revolusi, Akibat manajemen ekonomi  makro yang sangat jelek

Akibat dari faktor-faktor  di atas ekonomi nasional mengalamitingkat kenaikan inflansi yang sangat tinggi hingga mencapailebih dari 500 % menjelang akhir periode lama, defisit saldoneraca pembayaran dan keuangan pemerintah sangat besar dankegiatan produksi sektor-sektor ekonomi termasuk pertanian danindustri praktis terhenti. Dari tahun 1949 sampai 1956 pemerintahIndonesia menerapkan sistem politik ke sistem ekonomi atau“demokrasi terpimpin” yaitu antara tahun 1957 sampai 1965 berbedadengan periode sebelumnya, pada zaman demokrasi terpimpinkekuasaaan militer dan presiden soekarno sangat besar sedangkanpada periode demokrasi liberal kekuasaan ada di tangan sejumlahpartai politik. Dua di antaranya adalah Partai Masyurni danPartai Nasional Indonesia (PNI).

Selama periode 1949-1956, struktur ekonomi Indonesia masihpeninggalan zaman kolonalisasi  sektor formal atau modern,seperti pertambangan, distribusi, transport, bank, dan pertaniankomersil yang memiliki konstribusi lebih besar dari pada sektorinformal atau tradisional terhadap output nasional yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing yang kebanyakanberorientasi ekspor komoditi primer.

Keaadan ekonomi Indonesia terutama setelah di lakukannasionalisasi terhadap semua perusahaan-perusahaan asing di tanahair, termasuk perusahaan-perusahaan milik Belanda menjadi lebihburuk di bandingkan keadaan ekonomi semasa penjajahan Belanda  ditambah lagi dengan peningkatan laju inflansi yang sangat tinggipada tahun 1950-an.

Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda dan asing lainnyayang di lakukan pada tahun 1957 dan 1958 adalah awal periode“ekonomi terpimpin “( guided economy ). Sistem politik danekonomi pada masa orde lama, khususnya setelah “ ekonomi terpimin“ di canangkan semakin dekat dengan haluan atau pemikiransosialis atau komunis.

Hingga akhir tahun 1950-an, sumber utama penanaman modal asing diIndonesia berasal dari Belanda yang sebagian besar di gunakanuntuk kegiatan ekspor, seperti perkebunan, pertambangan.

 

EKONOMI ORDE  BARU

Periode Orde Baru (1966 – 1998)

Prioritas yang dilakukan adalah pengendalian inflasi danpertumbuhan ekonomi yang tinggi. Modal asing mulai masuk sehinggaindustrialisasi mulai dikerjakan dan Rencana Pembangunan LimaTahun (REPELITA) yang pertama dibuat tahun 1968. Pada tahun 1970-an dan awal 1980-an harga minyak bumi melonjak tinggi di pasardunia sehingga Orde Baru mampu membangun dan mengendalikaninflasi serta membuat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak membuat rakyatnya bebasdari kemiskinan dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang hanyadinikmati segelintir orang saja.  Dampak negatif kondisi ekonomiIndonesia pada masa Orde Baru antara lain :

a.       Ketergantungan terhadap Minyak dan Gas Bumi (Migas)

Migas merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi anggaranbelanja negara. Jadi harga Migas sangat berpengaruh bagipendapatan negara sehingga turunnya harga minyak mengakibatkanmenurunnya pendapatan negara.

b.      Ketergantungan terhadap Bantuan Luar Negeri

Akibat berkurangnya pendapatan dari Migas, pemerintah melakukanpenjadualan kembali proyek – proyek pembangunan yang ada,terutama yang menggunakan valuta asing. Mengusahakan peningkatanekspor komoditi non migas dan terakhir meminta peningkatanpinjaman luar negeri kepada negara – negara maju. Tahun 1983,Indonesia negara ketujuh terbesar dalam jumlah hutang dan tahun1987 naik ke peringkat keempat. Ironisnya, di tahun 1986/87,

sebanyak 81% hutang yang diperoleh untuk membayar hutang lamaditambah bunganya.

Akhir 1970-an, proses pembangunan di Indonesia mengalami “nonmarket failure” sehingga banyak kerepotan dalam prosespembangunan, misalnya merebaknya kemiskinan dan meluasnyakesenjangan pendapatan, terutama disebabkan oleh “marketfailure”.

Mendekati pertengahan 1980-an, terjadi kegagalan pemerintah(lembaga non pasar) dalam menyesuaikan mekanisme kinerjanyaterhadap dinamika pasar. Ekonomi Indonesia menghadapi tantanganberat akibat kemerosotan penerimaan devisa dari ekspor minyakbumi pada awal 1980-an. Kebijakan pembangunan Indonesia yangdiambil dikenal dengan sebutan “structural adjustment” dimana ada4 jenis kebijakan penyesuaian sebagai berikut :

1.      Program stabilisasi jangka pendek atau kebijakanmanajemen permintaan dalam bentuk kebijakan fiskal, moneter dannilai tukar mata uang dengan tujuan menurunkan tingkat permintaanagregat. Dalam hal ini pemerintah melakukan berbagai kebijakanmengurangi defisit APBN dengan memotong atau menghapus berbagaisubsidi, menaikkan suku bunga uang (kebijakan uang ketat) demimengendalikan inflasi, mempertahankan nilai tukar yang realistik(terutama melalui devaluasi September 1986).

2.      Kebijakan struktural demi peningkatan output melaluipeningkatan efisiensi dan alokasi sumber daya dengan caramengurangi distorsi akibat pengendalian harga, pajak, subsidi danberbagai hambatan perdagangan, tarif maupun non tarif. Kebijakan“Paknov 1988” yang menghapus monopoli impor untuk beberapa produkbaja dan bahan baku penting lain, telah mendorong mekanisme pasarberfungsi efektif pada saat itu.

3.      Kebijakan peningkatan kapasitas produktif ekonomi melaluipenggalakan tabungan dan investasi. Perbaikan tabungan pemerintahmelalui reformasi fiskal, meningkatkan tabungan masyarakatmelalui reformasi sektor finansial dan menggalakkan investasidengan cara memberi insentif dan melonggarkan pembatasan.

4.      Kebijakan menciptakan lingkungan legal dan institusionalyang bisa mendorong agar mekanisme pasar beroperasi efektiftermasuk jaminan hak milik dan berbagai tindakan pendukungnyaseperti reformasi hukum dan peraturan, aturan main yang menjaminkompetisi bebas dan berbagai program yang memungkinkan lingkunganseperti itu.

 

Dampaknya cukup meyakinkan terhadap ekonomi makro, sepertiinvestasi asing terus meningkat, sumber pendapatan bertambah dariperbaikan sistem pajak, produktivitas industri yang mendukungekspor non-migas juga meningkat. Namun hutang Indonesiamembengkak menjadi US$ 70,9 milyar (US$20 milyar adalah hutangkomersial swasta) dan debt-service rationya sudah melewati 30%.Hutang inilah sebagai salah satu faktor penyebab Rezim Orde Baruruntuh akibat krisis moneter (penurunan nilai mata uang rupiahterhadap dolar Amerika dari 2.000-an menjadi 10.000-an per 1US$).

Rezim Orde Baru membangun ekonomi hanya berorientasi padapertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pengendalian inflasi tanpamemperhatikan pondasi ekonomi yang memberikan dampak sebagaiberikut:

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia, sebagaisalah satu faktor produksi,  tidak disiapkan untuk mendukungproses industrialisasi.

Barang – barang impor (berasal dari luar negeri) lebihbanyak digunakan sebagai bahan baku dalam proses industrisehingga industri Indonesia sangat bergantung pada barangimpor tersebut.

Pembangunan tidak didistribusikan merata ke seluruh wilayahIndonesia dan ke seluruh rakyat Indonesia sehingga hanyasedikit elit politik dan birokrat serta pengusaha –pengusaha Cina yang dekat dengan kekuasaan saja yangmenikmati hasil pembangunan.

 

EKONOMI REFORMASI

Periode Orde Reformasi (1998 – 2007)

Tahun 1998 adalah tahun terberat bagi pembangunan ekonomi diIndonesia sebagai akibat krisis moneter di ASIA yang dampaknyasangat terasa di Indonesia. Nilai rupiah yang semula 1 US$senilai Rp. 2.000,- menjadi sekitar Rp. 10.000,- bahkan mencapaiRp. 12.000,- (5 kali lipat penurunan nilai rupiah terhadapdolar). Artinya, nilai Rp. 1.000.000,- sebelum tahun 1998 senilaidengan 500 US$ namun setelah tahun 1998 menjadi hanya 100 US$.Hutang Negara Indonesia yang jatuh tempo saat itu dan harusdibayar dalam bentuk dolar, membengkak menjadi lima kali lipatnyakarena uang yang dimiliki berbentuk rupiah dan harus dibayardalam bentuk dolar Amerika. Ditambah lagi dengan hutang swastayang kemudian harus dibayar Negara Indonesia sebagai syarat untukmendapat pinjaman dari International Monetary Fund (IMF).Tercatat hutang Indonesia membengkak menjadi US$ 70,9 milyar(US$20 milyar adalah hutang komersial swasta).

Pembangunan ekonomi periode Orde Reformasi (1998 – 2004) berjalantak jelas arahnya. Masa tahun 1998 – 2004 adalah masa transisidari Orde Baru ke Orde Reformasi yang  ditandai dengan silihbergantinya Presiden RI dalam waktu relatif singkat. Dari B.J.Habibie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999), Abdurrahman Wahid (20Oktober 1999 – 23 Juli 2001) kemudian Megawati (23 Juli 2001 – 20Oktober 2004). Pembangunan ekonominya berjalan terseok – terseok,disambut dengan gegap gempita euforia politik rakyat Indonesiayang selama masa Orde Baru dikekang kemudian menjadi bebas lepasdi masa Orde Reformasi ini. Dalam masa ini, Indonesia masihmencari jati dirinya kembali dengan mencoba menerapkan demokrasiyang sesungguhnya yang ternyata sangat mahal biayanya. Praktis,dana pembangunan banyak teralokasikan untuk pembiayaan pestademokrasi tersebut, mulai dari Pemilihan Presiden (PILPRES,periode 2004 – 2009) langsung oleh rakyat, hingga berbagaiPemilihan Kepala Daerah (PILKADA) .

Kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik dan terkendali setelahdua tahun masa pemerintahan SBY. Sedikit demi sedikit danasubsidi MIGAS ditarik oleh pemerintah mulai dari Bensin, Solar

kemudian Minyak Tanah yang selama ini membebani pemerintah.Pemerintah cenderung menyerahkan harga barang pada mekanismepasar. Interaksi ekonomi domestiknya berwawasan internasional danmengikuti sistem ekonomi internasional. Secara ekonomi memangmenunjukkan kondisi membaik, namun rakyat Indonesia masih banyakyang miskin, pengangguran belum bisa diatasi pemerintah, nilairupiah masih sekitar 9.000-an per 1 US$, kemampuan daya belimasyarakat Indonesia masih rendah, korupsi masih tinggi tercatatIndonesia termasuk dalam peringkat kelima negara terkorup didunia (TEMPO, 20 Oktober 2004), dan sebagainya.

Landasan Ekonomi Indonesia

Ekonomi  Indonesia di letakkan pada 3 landasan, yaitu landasanidiil, landasan struktural, dan landasan operasional.

 

 

1)      Landasan idiil ( filosofis )

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan landasan idiilekonomi Indonesia.  Sebagai landasan idiil, nilai-nilai ataupandangan hidup yang ada pada Pancasila menjadi landasan dasarperekonomian.

Menurut Mubyarto, jika sila-sila dari Pancasila di jabarkan kedalam konsep ekonomi, maka akan memberi ciri-ciri sepertiberikut:

Roda perekonomian Indonesia di gerakan oleh rangsanganekonomi, sosial, dan moral.

Ada keinginan yang kuat dari masyarakat untuk mewujudkanpemerataan sosial yang ada di Indonesia.

Prioritas kebijakan ekonomi adalah pengembangan ekonominasional yang kuat dan tangguh.

Koperasi adalah sokoguru perekonomian Indonesia.

2)    Landasan struktural

Landasan struktural ekonomi Indonesia adalah Undang-Undang Dasra1945. Pasal 33 Undang-Undang Dasar  1945 beserta penjelasannyamerupakan dasar demokrasi ekonomi Indonesia. Prinsip demokrasiekonomi Indonesia menyatakan bahwa produksi di kerjakan olehsemua untuk semua di bawah pimpinan anggota masyarakat dankepemilikannya juga oleh anggota masyarakat.

3)    Landasan operasional

Landasan operasional pembangunan ekonomi Indonesia adalah Garis-Garis Besar Haluan Negara ( GBHN ). Pada GBHN di berikan arahatau rambu-rambu dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi yangmengarah pada pencapaian  tujuan nasional secara bertahap. Sistemekonomi nasional di susun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi yangharus di jadikan dasar pelaksanaan pembangunan. Demokrasi ekonomiIndonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

>>> Demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunanmemiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atasasas kekeluargaan.

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara yangmenguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara.

Warga negara memiliki kebebasan memilih pekerjaan yang dikehendaki, serta mempunyai hak akan pekerjaan danpenghidupan yang layak.

Hak milik perorangan di akui dan pemanfaatannya tidak bolehbertentangan dengan kepentingan masyarakyat.

>>>  Dalam Demokrasi ekonomi, harus di hindari ciri-ciri negatifsebagai berikut:

Sistem persaingan bebas, yang menumbuhkan eksploitasiterhadap manusia dan bangsa lain. Dalam sejarah Indonesia,persaingan bebas telah menimbulkan dan mempertahankankelemahan struktural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia.

Sistem etastisme yang memberi kesempatan pada negara besertaaparatur ekonomi untuk  mendominasi kegiatan ekonomi serta

mendesak  dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unitekonomi di luar sektor negara.

Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentusuatu monopoli yang merugikan masyarakat.

 

Setiap negara berusaha melakukan pembangunan ekonomi untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Indonesia telah dansedang melakukan pembangunan ekonomi. Salah satu ciri negara yangmelakukan pembangunan ekonomi adalah adanya perubahan strukturekonomi. Perubahan ini menyangkut perubahan-perubahan komposisiseperti produk nasional, kesempatan kerja, ketimpangan sektoralantardaerah, dll.

Dalam perubahan struktur ekonomi terjadi proses peralihan dantranformasi dari suatu tingkat ekonomi yang bercorak sederhana ketingkat yang lebih maju dan mencakup beraneka kegiatan ekonomi.

Pada akhir pembanguan jangka panjang tahap pertama, strukturIndonesia telah berubah dari ekonomi agraris menjadi negara semiindustri. Pada pembangunan jangka panjang tahap kedua, targetIndonesia  adalah menjadi negara industri baru di Asia yangsejajar dengan Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Hongkong.

Dalam pembangunan ekonomi jangka pendek dan panjang di perlukan 4(empat) faktor yang saling keterkaitan, yaitu:

1. Sumber daya manusia2. Ilmu pengetahuan dan teknologi3. Sumber daya alam4. Pembentukan modal

Peranan sumber daya manusia ( SDM ) paling sentral di antarakeempat faktor tersebut karena manusia merupakan pelaksanasekaligus sasaran pembanguana ekonomi Indonesia.

Adapun struktur ekonomi Indonesia meliputi berbagai kegiatan yangmembantu dalam melakukan perubahan ekonomi Indonesia diantaranya:

1. Produksi

Dasar penetapan Indonesia menjadi negara semiindustri adalahberdasarkan kategori sebagai berikut:

a)      Negara nonoindustri, jika sumbangan industri terhadap PDBberkisar di bawah 10%.

b)      Negara yang sedang dalam proses industri, bila sumbanganindustri terhadap PDB berkisar antara 10% – 20%.

c)      Negara semiindustri, bila sumbangan industri terhadap PDBantara 20% – 30%.

d)      Negara industri, bila sumbangan industri terhadap PDBlebih dari 30%.

Dari kategori di atas, dapat di ketahui baha Indonesia dengansumbangan sektor industrinya terhadap PDB sebesar 26,63%menempati posisi sebagai negara semiindustri.

1. Konsumsi

Pengeluaran konsumsi masyarakat dapat di bagi atas pengeluarankonsumsi untuk makanan dan bukan untuk makanan.

1. Ekspor

Dalam kurun waktu kurang lebih 13 tahun, peranan ekspor non-migassudah dapat menggantikan ekspor migas.

1. Impor

Impor Indonesia dari tahun ke tahun secara rata-rata mengalamikenaikan. Kenaikan bukan hanya pada impor non-migas, tetapi jugaimpor migas. Hal ini dapat di maklumi karena Indonesia sedangmelakukan pembangunan ekonomi dan sering kali bantuan luar negeridi berikan dalam bentuk barang-barang modal.

1. Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja pada sektor Industri naik secaraperlahan-lahan menggeser penyerapan tenaga kerja sektorpertanian.

1. Investasi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara pada dasarnya berkaitan eratdengan tingkat pertumbuhan investasi yang di tanam di negaratersebut.

1. Pendapatan Regional tiap Propinsi

Rendahnya PDB pada beberapa propinsi dapat di akibatkan karenamasih minimnya pemanfaatan modal untuk mengolah sumber daya alamyang tersedia. Pada tahun 1998 nilai PDRB Propinsi DKI Jakartaadalah yang terbesar di bandingkan dengan propinsi-propinsi yanglain.

 

SUMBER:

Alam S, Ekonomi, Edisi 2. Jakarta: penerbit Erlangga, 1999 Tambunan, Tulus TH, Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1996 http://tulisan2.blog.dada.net/post/688123/

ANALISIS+KONDISI+EKONOMI+POLITIK+INDONESIA+TAHUN+1945+-+2007

SEJARAH

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Sejarah perekonomian Indonesia. Perekonomian di Indonesia terbagimenjadi beberapa tahap. Hal itu di sebabkan oleh adanyapergantian pemimpin dan kebijakan ekonomi yang berubah – ubah,maka terdapat perubahan pula yang terjadi pada PerekonomianIndonesia.

Sejarah Perekonomian Indonesia terbagi dalam beberapa tahapperekonomian :

1. Perekonomian orde lama (1950-1966)

2. Perekonomian orde baru (1966-Mei 1998)

3. Perekonomian transisi (Mei 1998-November 1999)

4. Perekonomian reformasi atau pemerintahan Gus Dur (2000-2001)

5. Perekonomian gotong royong atau pemerintahan Megawati (2001-2004)

6. Perekonomian Indonesia Bersatu I atau pemerintahan SBY – JK(2004 – 2009)

7. Perekonomian Indonesia Bersatu II atau Pemerintahan SBY-Budiono (2009-2014)

Uraian masing-masing perekonomian diuraikan sebagai berikut:

A. ORDE LAMA

Selama Pemerintahan Orde Lama, keadaan perekonomianIndonesia sangat buruk, walaupun sempat mengalami pertumbuhandengan laju rata-rata per tahun hampir 7% selama dekade 1950-an,dan setelah itu turun drastis menjadi rata-rata per tahun hanya1,9% atau bahkan nyaris mengalami stagflasi selama tahun 1965-1966. Tahun 1965 dan 1966 laju pertumbuhan ekonomi atau produkdomestic bruto (PDB) masing-masing hanya sekitar 0,5% dan 0,6%.

Adapun kebijakan – kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah padaera itu diantaranya ,

- Program Banten (1950 – 1951)

Tujuan program ini adalah untuk mempersatukan kelompok pribumiagar bisa mengembangkan segala aktivitas ekonomi di Indonesia.

- Program Urgensi Perekonomian (1952-1954)

Program ini disebut Soemitro’s plan, diantaranya adalah BNI 1946harus dinasionalisir, karena saat itu masih terdapat saham VOC didalamnya . Memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pengusahapribumi untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan VOC.Pemerintah mengambil alih perusahaan pelayaran yang masihdikelola oleh VOC yang sekarang telah berunah nama menjadi PELNI.

- Program Repelita I (1955 – 1960)

Secara Umum program ini bertujuan untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat, namun belum tercapai. Yaitu dengan caraRencana Juanda (1955) Rencana Pembangunan Lima Tahun I meliputikurun waktu 1956-1960.

- Program Repelita II (1960 – 1965)

Indonesia mulai berhubungan dengan dunia luar (ekspor dan impor),mulai ada pinjaman Luar Negeri, namun sebagian peruntukannyauntuk pembangunan mercusuar (Politik Mercusuar Soekarno). Padatahun 1965 ada pemberontakan G30S-PKI pada bulan September danpada bulan November terjadi Senering atau pemotongan uang rupiahdari 1000 rupiah menjadi hanya 1 rupiah. Senering ini dilakukankarena diprediksi akan terjadi Hyper Inflation sampai 500 %.

B. ORDE BARU

 

Tepatnya sejak bulan Maret 1966 Indonesia memasuki pemerintahanOrde Baru. Berbeda dengan pemerintahan Orde Lama, dalam era OrdeBaru ini perhatian pemerintah lebih ditujukan pada peningkatankesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial di

tanah air. Pemerintahan Orde Baru menjalin kembali hubungan baikdengan pihak Barat dan menjauhi pengaruh ideologi komunis.Indonesia juga kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) dan lembaga-lembaga dunia lainnya, seperti Bank Dunia danDana Moneter International (IMF).

Sebelum rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebihdahulu pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social,dan politik serta rehabilitasi ekonomi di dalam negeri. Sasarandari kebijakan tersebut terutama adalah untuk menekan kembalitingkat inflasi, mengurangi defisit keuangan pemerintah, danmenghidupkan kembali kegiatan produksi, termasuk ekspor yangsempat mengalami stagnasi pada masa Orde Lama.

Adapun kebijakan – kebijakannya adalah :

- Repelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Perbedaan repelita pada era orde baru dan orde lama adalah, padaera Orde Lama rencana pembangunan lima tahunan tersebut disusunoleh DPR dan perancang Negara/cabinet, sedangkan pada era OrdeBaru rencana pembangunan lima tahun, disusun oleh DPR, Kabinet,dosen, masyarakat.

Pada repelita I ini menitikberatkan pada sektor perekonomian yangdidukung oleh sektor industri. Muncul istilah Trilogi Pembangunanyang pertama adalah Stabilitas Nasional, yang keuda Pemerataandan yang ketiga adalah Pertumbuhan Ekonomi. Pada masa ini, barang– barang yang diekspor masih berupa bahan mentah.

- Repelita II (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Trilogi pembangunan diubah urutannya menjadi , yang pertama yaituPertumbuhan ekonomi , yang kedua Pemerataan dan dan yang ketigaStabilitas Nasional. Kebijakan ekonomi yang terkenal adalahadanya KNOP 15 tanggal 15 November 1978, isinya yang pertama

adalah Masyarakat harus mencintai produk dalam negeri 2, yangkedua Mendorong ekspor dan yang ketiga yaitu Memberikan tariffspesifik bagi barang impor

- Repelita III (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Trilogi pembangunan ekonomi mengalami perubahan yaitu menjadi,yang pertama Pemerataan pembangunan dan hasil2nya yang keduaPertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan yang ketiga adalahStabilitas Nasional yang sehat dan dinamis.

Terdapat kebijakan devaluasi rupiah tanggal 30 Maret 1983 denganmenurunkan nilai rupiah menjadi 937 rupiah per dollar. Terdapatkebijakan deregulasi perbankan oleh Soemarlin (gebrakan Soemarlinpertama) tanggal 1 Juni 1983 karena ada bank – bank yang meminjamdana dari BI namun khawatir akan disalahgunakan.

- Repelita IV (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Muncul kebijakan devaluasi tanggal 12 September 1986 karenabanyak produk – produk Indonesia yang digudangkan di luar negeridan aliran kas masuk berkurang (saat itu telah dipakai neracapembayaran Balance of Payment). Selain itu, muncul juga kebijakanderegulasi, tanggal 12 Oktober 1987 tentang penyederhanaan aturandan tanggal 27 Oktober 1988 tentang deregulasi dandebirokratisasi (birokrasi dipangkas dan bank2 diberi kemudahanpendiriannya).

- Repelita V (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Muncul kebijakan uang ketat (tight money policy) untuk mengatasiinflasi yang meningkat tajam (gebrakan Soemitro kedua)

- Repelita VI (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Pengalihan dana pembangunan ke Indonesia Timur, karena sebelumnya75% KBI 25% KTI menjadi 40% KBI dan 60% KTI. Muncul krisis matauang, krisis moneter sampai krisis ekonomi pada tahun 1997-1998.

C. PEMERINTAHAN TRANSISI (era Presiden B.J. Habibie)

  Krisis ekonomi mempunyai dampak yang sangat memprihatinkanterhadap peningkatan pengangguran, baik di perkotaan maupun dipedesaan, daya beli masyarakat menurun, pendidikan dan kesehatanmerosot serta jumlah penduduk miskin bertambah oleh karena itumuncul kebijakan Jaring Pengaman Sosial (social safety net). Yangmenyebabkan suatu prestasi yang mengagumkan yakni nilai tukarrupiah dari 16.000 menjadi 6.000 rupiah.

D. PEREKONOMIAN REFORMASI (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)

Terjadi banyak keanehan dan tidak terdapat kebijakanperekonomian.Pada masa Gus Dur, rating kredit Indonesia mengalamifluktuasi, dari peringkat CCC turun menjadi DDD lalu naik kembalike CCC. Salah satu penyebab utamanya adalah imbas dari krisismoneter pada 1998 yang masih terbawa hingga pemerintahannya.

E. PEREKONOMIAN GOTONG ROYONG (era Presiden Ibu MegawatiSoekarnoputri)

Kebijakan Privatisasi secara teoritis, bagi penganut neoliberal,privatisasi dimaksudkan sebagai jalan untuk mengatasi masalahkekurangan financial, untuk membuat pelayanan menjadi lebihefisien, serta mengindari distorsi pada makro dan mikro ekonomiakibat pelayanan public gratis (Carlos Vilas). Pada kenyataannya,privatisasi telah mengarah para pengguna jasa untuk membelidengan harga yang lebih mahal, karena perusahaan yangterprivatisasi kini menggunakan kriteria bisnis dan mencarikeuntungan (profit). Atau dapat di mengert secara umum yaituKebijakan privatisasi – menjual BUMN sehat ke luar negeri.

F. PEREKONOMIAN INDONESIA BERSATU JILID I (era SBY- JK)

Muncul beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah seperti,Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM Mandiri dan Jamkesmas.

G. PEREKONOMIAN INDONESIA BERSATU JILID II (era SBY – Boediono)

Bank Indonesia menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkanpertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, yakni BI rate, nilaitukar, operasi moneter dan kebijakan makroprudensial untukpengelolaan likuiditas, serta makroprudensial lalu lintas modal.