MASSA DALAM PSIKOLOGI SOSIAL-II

12

Transcript of MASSA DALAM PSIKOLOGI SOSIAL-II

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Banyak teori yang mengupas tentang struktur pribadi manusia,

salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud menyatakan

bahwa struktur pribadi manusia itu terdiri dari tiga bagian

yaitu:

a. Das Es atau The Id yaitu berupa dorongan-dorongan, nafsu-

nafsu yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan,

ingin muncul, ingin keluar.

b. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sinsor untuk

menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, teruatama dengan

norma-norma yang ada, di sini berfungsinya pikiran.

c. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang

berhubungan dengan moral baik buruk.

Bila das es mau keluar, tetapi tidak diperbolehkan oleh das

ich karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

masyarakat, maka dorongan-dorongan/ das es kemudian ditekan

masuk dalam kompleks tersedak, masuk dalam bawah sadar. Apa

yang masuk dalam kompleks tidak mai, tidak hilang, tetapi

dalam keadaan laten kompleks terdesak ke permukaan. Ke alam

sadar pemunculan tersebut terjadi bila sensor yaitu das ich

dalam keadaan tidak aktif atau kurang baik berfungsinya.

Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma atau

aturan-aturan tertentu, yang merupakan pedoman-pedoman atau

batasan-batasan yang membatasi gerak atau perilaku anggota

masyarakat. Maka dengan adanya norma-norma tersebut, sebagai

anggota masyarakat baik tidak dapat berbuat seenaknya. Jadi

ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menghalangi

dorongan-dorongan yang ingin mendapat pemuasan, karena the ego

yang berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu

menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Atas dasar uaraian tersebut di atas, dapat dikemukakan salah

satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas

faktor psikologis yang mendasarinya. Yaitu orang bertindak

dalam massa adalah berdasarkan atas dorongan-dorongan atau

keinginan-keinginan dan sebagainya yang muncul dari bawah

sadar yang semula ditekannya. Karena itu, bila banyak hal yang

ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada

suatu waktu dapat muncul di permukaan bila keadaan

memungkinkan.

B.Rumusan Masalah

1. Apa defini dari massa ?

2. Apa sajakah ciri – ciri dari massa ?

3. Apa yang menjadi sifat – sifat khas dari massa ?

4. Apa yang menyebabkan terjadinya massa ?

5. Bagaimana hubungan antara massa dengan agresi ?

6. Apa – apa sajakah teori – teori dari massa ?

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi MassaMassa dapat diartikan sebagai bentuk koliktivisme

(kebersamaan). Oleh karena itu psikologi massa akan

berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh

sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula

sebagai Perilaku Kolektif (Collective Behavior).

Pengertian Psikologi Massa menurut para ahli:

1. Gustave Le Bon

Beliau menyatakan bahwa Massa adalah sekumpulan orang atau

manusia yang berada dalam waktu dan tempat yang sama yang sama

yang mempunyai ketertarikan yang sama yang bersifat sementara.

Misalnya penonton sepak bola.

2. Mennicke (1948)

Beliau membedakan Massa yang Abstrak dan Massa Konkrit.

Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh

adanya persamaan minat,persamaan

perhatian,kepentingan,tujuan,tidak adanya struktur yang

jelas,tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud massa yang

konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri :

1. Adanya ikatan batin,ini dikarnakan adanya persamaan

kehendak,persamaan tujuan,dan sebagainya.

2. Adanya persamaan norma,ini dikarnakan mereka memiliki

pereturan sendiri,kebiasaan sendiri dan sebagainya.

3. Mempunyai struktur yang jelas,didalamnya telah ada pimpinan

tertentu1.

B. Ciri – Ciri Massa1. Massa Abstrak

Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh

adanya persamaan minat,persamaan perhatian,persamaan

kepentingan,persamaan tujuan,tidak adanya struktur yang jelas,dan

tidak terorganisir.

2. Massa Konkrit

Mempunyai ciri-ciri:

1. Adanya ikatan batin,ini dikarnakan adanya persamaan

kehendak,persamaan tujuan,dan sebagainya.

1 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Penghantar ( Yogyakarta : Andi, 2003) h.117 – 118.

2. Adanya persamaan norma,ini dikarnakan mereka memiliki

pereturan sendiri,kebiasaan sendiri dan sebagainya.

3. Mempunyai struktur yang jelas,didalamnya telah ada pimpinan

tertentu.

C. Sifat – Sifat Massa1. Impulsif ,berarti massa itu akan mudah memberikan respon

Terhadap rangsang atau stimulusyang diterimanya.

2. Mudah sekali tersinggung

3. Sugestibel,ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima

sugesti dari luar.

4. Tidak Rasional,yaitu karna massa itu sugestibel,maka massa

itu dalam bertindak tidak rasional,dan mudah dibawa

sentimen.

5. Adanya Social Facilitation (F.Allport),yaitu adanya suatu

penguatan aktifitas,yang disebabkan karena adnya aktivitas

individu yang lain2.

D. Penyebab Timbulnya MassaBanyak teori yang mengupas tentang struktur pribadi

manusia,salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Freud

menyatakan bahwa struktur pribadi manusia itu terdiri dari tiga

bagian3 yaitu:

1. Das es atau The Id yaitu berupa dorongan – dorongan , nafsu – nafsu

, yang pada dasarnya itu semua membutuhkan pemenuhan, ingin

muncul, ingin keluar

2. Das Ich atau The Ego, yaitu merupakan sensor untuk menyesuaikan

dengan keadaan sekitarnya

3. Das Uber Ich atau The Super Ego, merupakan kata hati yang berhungan

dengan moral baik buruk

2 bid, Hal 119 – 120.3 bid, Hal 120 – 122.

Menurut Smelser sebab – sebab yang menimbulkan gerakan masa ada

enam :

1. Kondusifitas struktual

2. Ketegangan struktual

3. Tersebarnya kepercayaan / keyakinan yang umum

4. Faktor – faktor yang mempercepat

5. Mobilisasi partisipan untuk bertindak / aksi

6. Pelaksaan kontrol sosial

E. Macam – Macam Bentuk Perilaku Kolektif

1. CROWD (Kerumunan )

Secara Deskriptif Milgram (1977) melihat kerumunan (CROWD)

sebagai :

a. Sekelompok orang yang membentuk akregrasi (kumpulan )

b. Jumlahnya semakin lama semakin meningkat

c. Orang – orang ini mulai membuat suatu bentuk baru ( seperti

lingkaran )

d. Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan

tempat tertentu dengan lingkaran ( boundary) yang semakin jelas

e. Titik pusatnya permeable dan saling mendekat

2. MOB

Adalah kerumunan yang emosional yang cenderung melakukan

kekerasan / penyimpangan ( violence) dan tindakan destruktif.

umumnya mereka melakukan tindakan melawan tekanan sosial yang ada

secara lansung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidak puasan,

ketidak adilan frustasi, adanya perasaan dicederai.

3. PANIC

Adalah bentuk prilaku kolektif yang tindakannya merupakan

reaksi terhadap ancamam yang muncul dalam kelompok tersebut. Yang

biasanya berhubungan dengan kejadiaan – kejadiaan bencana (disaster)

4. RUMORS

Adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan

dikomunikasikan yang muncul dari satu orang kepada orang lain (

isu sosial )

5. OPINI PUBLIC

Adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai

sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik ini antara

kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan

6. PROPAGANDA

Adalah informasi ata pandangan yang sengaja digunakan untuk

menyampaikan atau membentuk opini publik4

F. Teori – Teori Perilaku Massa

Dalam tulisan ini ada empat teori yang menjelaskan kejadiaan

prilaku massa :

4 http://suryanto.blog.unair.ac.id/2008/12/03/memahami-psikologi-massa-dan-penanganannya/

1. Social contagion theory ( teori penularan sosial ) menyatakan

bahwa orang akan mudah tertular perilaku orang lain dalam

situasi sosial massa

2. Emergency norm theory. Menyatakan bahwa perilaku didasari oleh

norma kelompok

3. Convergency theory, menyatakan bahwa kerumunan massa akan

terjadi pada suatu kejadiaan dimana ketika mereka berbagi

pemikiran dalam menginterpretasi suatu kejadiaan

4. Deindivuation theory menyakan bahwa ketika orang dalam kerumunan

maka mereka akan “menghilangkan “ jati dirinya dan kemudian

menyatu dalam jiwa massa

G. Cara Menyikapi Perilaku Massa1. Memahami bentuk perilaku kolektif

2. Memahami motif perilaku kolektif

3. Perencanaan penyelesain yang matang

4. Kesiapan mental petugas

5. Pengendalian diri yang baik

6. Keberaniaan dalam bersikap

7. Menghindari hal – hal yang sekiranya dapat menimbulkan

kekecewaan

8. Menampung pendapat – pendapat yang ada permasalahan agar

dapat segera diatasi

9. Sebagai pemimpin yang baik harus memberikan contoh kepada

yang dipimpinnya

10. Sebagai seorang pemimpin sebaiknya bila memberikan janji

– janji maka haruslah ditepati, jika tidak dapat menepati

janji maka jangan memberikan janji agar tidak frustasi

11. Bila gerakan massa aktif maka seorang pemimpin harus

tegas, tidak ragu – ragu , dan berani bertindak

PENUTUP

Saat Diskusi

1. Bagaimana cara mengatur massa yang anarkis ?

►Cara mengatur massa yang anarkis adalah : anarkis

berhubuangan dengan agrecivitas, jadi cara kontrol nya

adalah dengan memahami perilaku yang kolektif atau

perilaku kebersamaan.

2. Apa saja dampak terjadinya massa ?

►Dampak dari massa ada 2 yakni :

1.Dampak positif yakni massa yang pasif

2.Dampak negatif yakni massa yang aktif membuat

kericuhan.

3. Bagaimana hubungan massa dengan agrecivitas ?

►Hubungan Massa dengan agrecivitas :

Banyak pandangan yang menyatakan bahwa perilaku kolektif

berkatian erat dengan tindakan agresi / kekerasan. Bahkan

sejumlah studi banyak dilakukan untuk melihat pengaruh

berkumpulnya orang dalam massa terhadap kekerasan yang

ditimbulkannya. Pendekatan keamanan selama ini juga

selalu memandang bahwa adanya kumpulan orang selalu

disikapi sebagai bentuk potensi konflik, dan kadangkala

tindakan antisipasi yang dilakukannya sangat berlebihan.

Ciri penting yang harus dipahami petugas apakah kumpulan

dapat mengakibatkan potensi konflik :

1.Apakah terjadi kebangkitan emosi (arousal) massa yang

sangat signifikan? Bila mereka sangat antusias dengan

yel-yel dan gerakan yang menyinggung harga diri kelompok

maka perlu dibutuhkan upaya kesabaran namun waspada.

2.Apakah ada stimulator / pemicu dari lingkungan yang

membahayakan? Alat agresi apakah muncul dalam kerumunan

massa tu. Batu, pentungan, senjata tajam, dll, sangat

mendorong munculnya kekerasan.

3.Apakah ada provokator yang terorganisir? Provokator

selalu menyemangati para anggota kelompoknya untuk tetap

melakukan tindakan demonstrasi.

4.Apakah situasinya panas atau hujan?  Situasi panas

dapat membuat situasi tidak nyaman, dan situasi ini dapat

mudah menyulut kekerasan.

5.Apakah munculnya sesaat atau bersifat kronis? Perilaku

kolektif yang munculnya sesaat umumnya tidak menimbulkan

agresi, terkecuali memang sudah ada konflik didalamnya.

Kesimpulan

Pendekatan yang mana yang harus ditempuh, apakah

pendekatan keamanan atau pendekatan humanisme? Paduan antara

keduanya akan lebih tepat daripada hanya mengandalkan salah

satunya. Karena sampai saat ini tidak satupun kerumunan

dapat diprediksi apakah akan terjadi kerusuhan massa ataukah

tetap damai. Olehj karena itu, peran analisis inteligen

sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam

melakukan tindakan terhadap perilaku massa ini.

Daftar Kepustakaan

● Walgito, Bimo.2003. Psikologi Social Suatu Pengantar, Yogyakarta:

Andi Yogyakarta.

●http://suryanto.blog.unair.ac.id/2008/12/03/memahami-

psikologi-massa-dan-penanganannya/ diakses pada tanggal 10

Jan. 14 Pukul 19.44.

.