SOSIAL CLASS

25
A. Pengertian Kelas Sosial Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di RT atau RW kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial ialah sekelompok manusia yang menempati lapisan social (stratifikasi) berdasarkan kriteria ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu. 1| Universitas Andalas

Transcript of SOSIAL CLASS

A. Pengertian Kelas Sosial

Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada

pembedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh

masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati

jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan

jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada

kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di RT atau RW kita

ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin

Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan

tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat

perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain.

Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin,

usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek,

dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu

dengan yang lain.

Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan

tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat

tersebut. Kelas Sosial ialah sekelompok manusia yang

menempati lapisan social (stratifikasi) berdasarkan

kriteria ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini

cukup luas yaitu meliputi sisi pendidikan dan pekerjaan

karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman

sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian

individu.

1| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

B. Faktor Penentu Kelas Sosial

Apakah yang menyebabkan seseorang tergolong ke

dalam suatu kelas sosial tertentu?Jawaban terhadap

pertanyaan tersebut sangat beragam, karena strata

sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya

sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat

itu sendiri atau terjadi dengan sengaja disusun untuk

mengejar tujuan-tujuan atau kepentingan-kepentingan

bersama.Secara ideal semua manusia pada dasarnya

sederajat.Namun secara realitas, disadari ataupun tidak

ada orang-orang yang dipandang tinggi kedudukannya dan

ada pula yang dipandang rendah kedudukannya.

Dalam istilah sosiologi kedudukan seseorang dalam

masyarakat disebut status atau kedudukan sosial (posisi

seseorang dalam suatu pola hubungan sosial

yang tertentu).Status merupakan unsur utama pembentukan

strata sosial, karena status mengandung aspek

struktural dan aspek fungsional.Aspek struktural adalah

aspek yang menunjukkan adanya kedudukan - tinggi dan

rendah dalam hubungan antar status.Aspek fungsional,

yaitu aspek yang menunjukkan adanya hak-hak dan

tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh penyandang

status.

2| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Talcott Persons, menyebutkan ada lima menentukan

tinggi rendahnya status seseorang, yaitu:

1. Kriteria kelahiran (ras, kebangsawanan, jenis

keCamin,

2. Kualitas atau mutu pribadi (umur, kearifan atau

kebijaksanaan)

3. Prestasi (kesuksesan usaha, pangkat,

4. Pemilikan atau kekayaan (kekayaan harta benda)

Otoritas (kekuasaan dan wewenang: kemampuan-untuk

menguasai/ mempengaruhi orang lain sehingga orang itu

mau bertindak sesuai dengan yang diinginkan tanpa

perlawanan).Beberapa indikator lain yang berpengaruh

terhadap pembentukan kelas sosial, yaitu:

1. Kekayaan

Untuk memahami peran uang dalam menentukan strata

sosial/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada

dasamya kelas sosial merupakan suatu carahidup. Artinya

3| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

bahwa pada kelas-kelas sosial tertentu, memiliki cara

hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang

cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang

memiliki peran untuk menopang cara hidup kelas sosial

tertentu.

Sebagai contoh: dalam kelas sosial atas tentunya

diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut

tata cara kelas sosial tersebut. Namun demikian, jumlah

uang sebanyak apa pun tidak menjamin segera mendapatkan

status kelas sosial atas. “Orang Kaya Baru” (OKB)

mungkin mempunyai banyak uang, tetapi mereka tidak

otomatis memiliki atau mencerminkan cara hidup orang

kelas sosial atas. OKB yang tidak dilahirkan dan

disosiaiisasikan dalam sub-kultur kelas sosial atas,

maka dapat dipastikan bahwa sekali-sekali ia akan

melakukan kekeliruan, dan kekeliruan itu akan

menyingkap sikap kemampuannya yang asli. Untuk memasuki

suatu status baru, maka dituntut untuk memiliki sikap,

perasaan, dan reaksi yang merupakan kebiasaan orang

status yang akan dituju, dan hal ini diperlukan waktu

yang tidak singkat.

Uang juga memiliki makna halus lainnya.Penghasilan

yang diperoleh dari pekerjaan profesional lebih

memiliki prestise daripada penghasilan yang berujud

upah dari pekerjaan kasar.Uang yang diperoleh dari

4| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

pekerjaan halal lebih memiliki prestise daripada uang

hasil perjudian atau korupsi. Dengan demikian, sumber

dan jenis penghasilan seseorang memberi gambaran

tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan cara

hidupnya.

Jadi, uang memang merupakan determinan kelas sosial

yang penting; hal tersebut sebagian disebabkan oleh

perannya dalam memberikan gambaran tentang latar

belakang keluarga dan cara hidup seseorang.

2. Pekerjaan

Kondisi di pekerjaan seseorang sangat bervariasi

tergantung pada kelas. Mereka yang berada di kelas

menengah-atas dan kelas menengah menikmati kebebasan

yang lebih besar dalam pekerjaan mereka. Mereka

biasanya lebih dihormati, menikmati lebih banyak

keragaman, dan mampu menunjukkan beberapa otoritas.

Mereka yang berada di kelas bawah cenderung merasa

lebih terasing dan memiliki kepuasan kerja yang lebih

5| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

rendah secara keseluruhan. Kondisi fisik tempat kerja

berbeda jauh antara kelas. Sementara pekerja kelas

menengah mungkin "menderita kondisi keterasingan" atau

"kurangnya kepuasan kerja", pekerja kerah biru lebih

cenderung untuk menderita mengasingkan, seringkali

rutinitas, bekerja dengan jelas bahaya kesehatan fisik,

cedera, dan bahkan kematian.

Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang

terspesialisasi kedalam jenis-jenis pekerjaan tertentu,

kita secara sadar atau tidak bahwa beberapa jenis

pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis

pekerjaan lainnya.Hal ini dapat kita lihat pada

masyarakat Cina klasik, dimana mereka lebih menghormati

ilmuwan dan memandang rendah serdadu; Sedangkan orang-

orang Nazi Jerman bersikap sebaliknya.

                Mengapa suatu jenis pekerjaan harus

memiliki prestise yang lebih tinggi daripada jenis

pekerjaan lainnya.Hal ini merupakan masalah yang sudah

lama menarik perhatian para ahli ilmu sosial.Jenis-

jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya

memberi penghasilan yang lebih tinggi; meskipun

demikian terdapat banyak pengecualian (?).Jenis-jenis

pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya

memerlukan pendidikan tinggi, meskipun korelasinya

masih jauh dari sempuma. Demikian halnya pentingnya

6| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

peran suatu jenis pekerjaan bukanlah kriteria yang

memuaskan sebagai faktor determinan strata sosial,

Karena bagaimana mungkin kita bisa mengatakan bahwa

pekerjaan seorang petani atau polisi kurang berharga

bagi masyarakat daripada pekerjaan seorang penasihat

hukum atau ahli ekonomi ? Sebenarnya, pemungut sampah

yang jenjang prestisenya rendah itulah yang mungkin

merupakan pekerja yang memiliki peran penting dari

semua pekerja dalam peradaban kota! Pekerjaan merupakan

aspek strata sosial yang penting, karena begitu banyak

segi kehidupan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan.

Apabila kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka

kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan, standar

hidup, pertemanannya, jam kerja, dan kebiasaan sehari-

hari keluarga orang tersebut. Kita bahkan bisa menduga

selera bacaan, selera rekreasi, standar moral, dan

bahkan orientasi keagamaannya. Dengan kata lain, setiap

jenis pekerjaan merupakan bagian dari cara hidup yang

sangat berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya.

                Keseluruhan cara hidup seseoranglah

yang pada akhimya menentukan pada strata sosial mana

orang itu digolongkan. Pekerjaan merupakan salah satu

indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup

seseorang. Oleh karena itu, pekerjaan-pun merupakan

indikator terbaik untuk mengetahui strata sosial

seseorang.

7| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

3. Pendidikan

Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi

sekurang-kurangnya dalam dua hal.Pertama, pendidikan

yang tinggi memerlukan uang dan motivasi.Kedua, jenis

dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang

kelas sosia.Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan

ketrampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan

mental, selera, minat, tujuan, etiket, cara berbicara–

perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang.

Dalam beberapa hal, pendidikan malah lebih penting

daripada pekerjaan. De Fronzo (1973) menemukan bahwa

dalam segi sikap pribadi dan perilaku sosial para

pekerja kasar sangat berbeda dengan para karyawan

kantor. Namun demikian, perbedaan itu sebagian besar

tidak tampak bilamana tingkat pendidikan mereka

sebanding.

4. Kesehatan dan Gizi

8| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Anggota kelas pekerja, dan terutama peasantries,

mati kelaparan di tingkat yang lebih tinggi daripada

profesional petits-borjuis atau kapitalis.Kelas sosial

seseorang memiliki dampak yang signifikan pada

kesehatan fisik mereka, kemampuan mereka untuk menerima

perawatan medis yang memadai dan gizi, dan harapan

hidup mereka.

Orang kelas bawah mengalami beragam masalah

kesehatan sebagai akibat dari status ekonomi

mereka.Mereka tidak dapat menggunakan layanan kesehatan

sering, dan ketika mereka melakukannya adalah kualitas

rendah, meskipun mereka umumnya cenderung mengalami

tingkat yang lebih tinggi dari masalah

kesehatan.Keluarga kelas bawah memiliki tingkat lebih

tinggi dari kematian bayi, kanker, penyakit jantung,

dan melumpuhkan luka fisik.Selain itu, orang-orang

miskin cenderung untuk bekerja dalam kondisi yang jauh

lebih berbahaya, namun umumnya memiliki lebih sedikit

9| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

(jika ada) asuransi kesehatan yang disediakan bagi

mereka, dibandingkan dengan pekerja menengah dan kelas

atas.

C. Klasifikasi Kelas Sosial

Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:

a. Berdasarkan status ekonomi

1. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi

menjadi kelas atau golongan:

10| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil

dalam masyarakat. Mereka terdiri dari

pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.

Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup

banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka

terdiri dari para pedagang, dsbnya.

Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak

dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat

biasa.

2. Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga

golongan, yakni:

Golongan kapitalis atau borjuis : adalah

mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.

Golongan menengah : terdiri dari para pegawai

pemerintah.

Golongan proletar : adalah mereka yang tidak

memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk

11| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja

pabrik.

Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung

dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam

kenyataannya golongan ini adalah pembela setia

kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam

kenyataannya hanya terdapat dua golongan

masyarakat, yakni golongan kapitalis atau

borjuis dan golongan proletar.

3. Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan

masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:

Kelas sosial pertama (Kelas sosial atas lapisan

atas / Upper-upper class) keluarga-keluarga

yang telah lama kaya.

12| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Kelas sosial kedua (Kelas sosial atas lapisan

bawah / Lower-upper class): belum lama menjadi

kaya

Kelas sosial ketiga (Kelas sosial menengah

lapisan atas / Upper-middle class) : pengusaha,

kaum professional

Kelas sosial keempat (Kelas sosial menengah

lapisan bawah / Lower-middle class): pegawai

pemerintah, kaum semi profesional,

supervisor, pengrajin terkemuka

Kelas sosial kelima (Kelas sosial bawah lapisan

atas / Upper lower class) : pekerja tetap

(golongan pekerja)

Kelas sosial keenam (Kelas sosial lapisan

sosial bawah-lapisan bawah / Lower-lower

class): para pekerja tidak tetap, pengangguran,

buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.

4. Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:

a. Kelas puncak (top class)

b. Kelas menengah berpendidikan (academic middle

class)

c. Kelas menengah ekonomi (economic middle class)

d. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)

e. Kelas bawah (underdog class)

13| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

b. Berdasarkan Status Sosial

Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam

penghormatan dan status sosialnya.Misalnya, seorang

anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki

status sosial yang tinggi, dan seorang anggota

masyarakat dipandang rendah karena memiliki status

sosial yang rendah.

Contoh :Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi

dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan

Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa.Kasta

keempat disebut Jaba.Sebagai tanda pengenalannya dapat

kita temukan dari gelar seseorang.Gelar Ida Bagus

dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa,

Ngakan dipakai oleh kasta Satria.Gelar Bagus, I Gusti

dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar

Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.

c. Berdasarkan Status Politik

14| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Secara politik, kelas sosial didasarkan pada

wewenang dan kekuasaan.Seseorang yang mempunyai

wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisantinggi,

sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan

bawah.

Kelompok kelas sosial atas antara lain:

pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.

pejabat legislatif, dan

pejabat yudikatif.

Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan

jelas pada hirarki militer.

Kelas Sosial Atas (perwira) : Dari pangkat Kapten

hingga Jendral

Kelas sosial menengah (Bintara) :Dari pangkat

Sersan dua hingga Sersan mayor.

15| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Kelas sosial bawah (Tamtama) : Dari pangkat

Prajurit hingga Kopral kepala

D. Pengukuran Kelas Sosial

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas

sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas,

meliputi ukuran subyektif, ukuran reputasi, ukuran

obyektif dari kelas sosial.

1. Ukuran Subyektif

Untuk mengukur kelas sosial dengan pendekatan ini,

para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas

sosial mereka masing-masing.Klasifikasi keanggotaan

kelas sosial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi

partisipan terhadap dirinya atau citra diri partisipan.

Kelas sosial dianggap sebagai fenomena “pribadi” yaitu

fenomena yang menggambarkan rasa memiliki seseorang

atau identifikasi dengan orang lain. Rasa keanggotaan

kelompok sosial ini sering disebut kesadaran sosial.

16| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

2. Ukuran Reputasi

Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial

memerlukan informan mengenai masyarakat yang dipilih

untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan

kelas sosial orang lain dalam masyarakat.

E. Pengaruh Kelas Sosial dan Status Terhadap

Pembelian dan Konsumsi

Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para

pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu

karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas

sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi,

dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk

lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah

produk-produk “kelas yang lebih rendah”.

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas

sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas

17| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan

ukuran objektif dari kelas sosial.

Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di

setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup

tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku

bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas

dari anggota kelas sosial lainnya.

Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke

bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas

yang disandang oleh orang tua mereka.Yang paling umum

dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena

tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk

mengembangkan dan memajukan diri. Dengan mengenal bahwa

para individu sering menginginkan gaya hidup dan

barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial

yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan

simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik

sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang

ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih

rendah.

Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang

hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis

kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen

untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari

produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang

lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Memang

18| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan

jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan

segmentasi yang alamiah karena semua sudah terjadi dan

tercipta dengan sendirinya. 

Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari

konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin

merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari

pekerjaan, pendidikan dan penghasilan Mesir Kuno. Gaya

hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup

lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan

perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan

sehingga kita mengetahui dari kalangan kelas social

mana seseorang berasal.

Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan

diantara kelas social tertentu, mereka enggan bergaul

dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri

hanya bergaul dengan kelas yang sama dengan kelas

mereka.Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih

berbudaya dibandingkan dengan kelas social di bawahnya.

Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka

sebagai orang boros dan konsumtif dan menganggap apa

yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki

kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang

menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing-

masing adalah wujud dari etnosentrisme.

19| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Pemasaran pada Segmen Pasar Berdasarkan Kelas Sosial

Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, kita

pertama kali harus terlebih dahulu melakukan segmentasi

pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar

pada intinya membagi potensi pasar menjadi bagian-

bagian tertentu; bisa berdasar pembagian demografis,

berdasar kelas ekonomi dan pendidikan ataupun juga

berdasar gaya hidup (psikografis).

Pembagian segmen yang paling lazim dilakukan adalah

berdasar kelas sosial ekonomi. Sebagai misal, pembagian

yang sering dilakukan adalah membagi lapisan pasar

menjadi empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi

rendah), kelas B (menengah), dan kelas AB (menengah

atas) dan kelas A (golongan atas).

Sebagai misal, produk kartu ponsel Esia yang murah

meriah cenderung ditujukan untuk golongan B dan

golongan C. Sementara produk mobil mewah seperti BMW

atau produk tas Gucci ditujukan untuk segmen kelas

atas.

Setelah segmentasi atas produk telah ditetapkan,

maka langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau

membidik target market yang telah kita pilih dalam

20| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

analisa segmentasi pasar.Dalam hal ini tentu saja

serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas

dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita

tuju. Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu mewah

seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka

mereka selalu memilih mal kelas atas seperti Plaza

Senayan dan Pacific Place untuk membuka outletnya; dan

bukan di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara.

Hal diatas dilakukan agar kegiatan promosi peasaran

yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen

pasar yang ditujunya.

Selain targeting, maka langkah berikutnya adalah

melakukan positioning produk. Langkah ini artinya

adalah menciptpakan keunikan posisi produk dalam benak

atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik.

Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan memposisikan

dirinya sebagai kendaraan mewah nan elegan. Pada sisi

lain Esia selalu mencoba memposisikan dirinya sebegai

produk rakyat kebanyakan yang murah dan tersedia

dimana-mana.

Positioning yang pas ini menjadi sangat penting,

sebab dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam

benak pelanggan.Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong

mereka untuk melakukan pembelian produk yang

ditawarkan.

21| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Konflik Kelas

Konflik kelas, sering disebut sebagai "kelas perang"

atau "perjuangan kelas," adalah ketegangan atau

antagonisme yang ada dalam masyarakat karena persaingan

kepentingan sosial ekonomi dan keinginan antara orang-

orang dari kelas yang berbeda.

Bagi Marx, sejarah masyarakat kelas adalah sejarah

konflik kelas. Dia menunjuk kenaikan sukses borjuis,

dan perlunya revolusi kekerasan-bentuk tinggi kelas

konflik dalam mengamankan hak-hak kaum borjuis yang

mendukung ekonomi kapitalis.

Marx percaya bahwa eksploitasi dan kemiskinan yang

melekat dalam kapitalisme adalah bentuk yang sudah ada

konflik kelas. Marx percaya bahwa upah buruh akan

membutuhkan torevolt untuk membawa distribusi yang

lebih adil dari kekayaan dan kekuasaan politik.

Masyarakat Tanpa Kelas

"Masyarakat Tanpa kelas" mengacu pada masyarakat di

mana tidak ada orang yang dilahirkan dalam kelas

sosial. Perbedaan kekayaan, pendapatan, pendidikan,

kebudayaan, atau jaringan sosial mungkin timbul dan

22| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

hanya akan ditentukan oleh pengalaman individu dan

prestasi dalam masyarakat seperti itu.

Karena perbedaan ini sulit untuk menghindari,

advokat, seperti Anarkis, komunis, dll dari masyarakat

tanpa kelas mengusulkan berbagai cara untuk mencapai

dan mempertahankan dan melampirkan berbagai tingkat

pentingnya untuk itu sebagai tujuan program mereka

secara keseluruhan / filsafat.

Hubungan antar Etnis dan Kelas

Potret berkuda dari Ratu Elisabeth Rusia dengan Moor a.

Ras dan kelompok skala besar lainnya juga dapat

mempengaruhi kelas berdiri. Asosiasi kelompok etnis

23| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

tertentu dengan status kelas umum di banyak masyarakat.

Sebagai hasil dari penaklukan atau diferensiasi etnis

internal, kelas penguasa sering etnis homogen dan

khususnya ras atau kelompok etnis di beberapa

masyarakat secara hukum atau lazim dibatasi untuk

menduduki posisi kelas tertentu. Yang etnis dianggap

sebagai milik kelas tinggi atau rendah bervariasi dari

masyarakat untuk masyarakat. Dalam masyarakat modern

hubungan hukum yang ketat antara etnisitas dan kelas

telah ditarik, seperti di apartheid, sistem kasta di

Afrika, posisi Burakumin di masyarakat Jepang, dan

sistem Casta di Amerika Latin.

24| U n i v e r s i t a s A n d a l a s

Kesimpulan

Di dalam kehidupan masyarakat terdapat banyak perbedaan

status sosial dan kelas sosial. Perbedaan status sosial

dan kelas sosial tersebut menyebabkan adanya

diferensiasi dan stratifikasi sosial .Meskipun demikian

perbedaan status sosial dan kelas sosial ini seharusnya

tidak menyebabkan kesenjangan sosial di dalam kehidupan

bermasyarakat, sehingga di dalam kehidupan

bermasyarakat kita tidak boleh membeda – bedakan status

sosial dan kelas sosial seseorang.

25| U n i v e r s i t a s A n d a l a s