Laporan psikologi positif (character strength)

32
Profil Kekuatan Karakter dan Kebajikan (Character Strength and Virtues) pada Orang Minang Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psikologi Positif Oleh: Selly Puspita Azzahra 1211600110 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Transcript of Laporan psikologi positif (character strength)

Profil Kekuatan Karakter dan Kebajikan

(Character Strength and Virtues) pada Orang Minang

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah PsikologiPositif

Oleh:

Selly Puspita Azzahra

1211600110

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri

Sunan Gunung Djati Bandung

2013

2

ABSTRAK

Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri atas berbagai suku bangsa yangmemiliki budaya yang berbeda-beda. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan diIndonesia sendiri terdapat kekuatan ka-rakter yang berbeda pada budaya yangberbeda. Salah satu suku besar dan ter-sebar di Indonesia adalah suku Minang.Suku Minang adalah suku bangsa yang berasal dari ranah minang yang sistemkekerabatannya berdasarkan garis ke-turunan ibu (Amir, 1999). Selain di wilayahSumatera Barat, suku Minang juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia danMalaysia (Melalatoa, 1995). Suku Minang memiliki tiga ciri utama yang selalumelekat dan merupakan ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan suku lainnya.Ketiga ciri tersebut yaitu ketentuan yang kuat terhadap Islam, sistem kekerabatanmatrilinial dan kebiasaan merantau yang menyebabkan penyebaran suku Minangke berbagai daerah (Hasan, 2007). Ketiga ciri khas tersebut tidak menutupkemungkinan akan menyebabkan perbedaan kekuatan karakter yang menonjol.

Kekuatan karakter (Character Strengths) adalah potensi dalam diri individuyang berkaitan dengan solusi psikologis yang tepat dan baik ketika dihadapkanmasalah yang dapat membantu seseorang untuk menjalani hidup yang baik.Kekuatan karakter tersebut merupakan bahasan dari psikologi positif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif yangmana pendekatan kuantitatif ini bertujuan untuk mengkuantifikasi variasi darisuatu fenomena atau masalah yang diteliti. Prosedur pengumpulan datamenggunakan alat ukur kuesioner Values in Action Inventory Scale (VIA-IS).Penelitian ini dilakukan terhadap lima mahasiswa Bandung yang bersuku Minang.

Berdasarkan hasil analisis data, profil kekuatan karakter dan kebajikan padakelima orang Minang dalam penelitian ini, jika dilihat berdasarkan lima skor rata-rata tertinggi (kekuatan khas) adalah “bersyukur” yang membentuk kebajikan“transendensi”; “kebaikan hati” yang membentuk kebajikan “perikemanusiaan dancinta kasih”, “harapan” yang membentuk kebajikan “transendensi”, “cinta” yangmembentuk kebajikan “perikemanusiaan dan cinta kasih”, “kepemimpinan” yangmembentuk kebajikan “keadilan” serta “spiritualitas” yang membentuk kebajikan“transendensi”.

3

Kata kunci: Character Strength, Suku Minang.

4

KATA PENGANTAR

Segala puji dan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Kekurangan serta keterbatasan adalah milik manusia. Shalawat

serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi akhir zaman,

Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga,

shahabat, dan umatnya yang setia mengikuti sunnnah-sunnahnya.

Tiada kalimat yang sempurna selain ucapan tahmid dan

syukur atas segala nikmat yang senantiasa diberikan, sehingga

dengan inayah dan hidayah-Nya laporan ini dapat selesai.

Kendati demikian, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Segala tegur sapa dari para pembaca akan kami sambut dengan

baik, demi kebenaran dan mencari keridhaan Allah SWT. Amin.

Hanya kepada Allah kami meminta agar amal yang telah kami

lakukan ini merupakan amal yang ikhlas karena-Nya, tak lupa

juga kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Kami berharap

laporan ini dapat bermanfaat besar bagi mahasiswa psikologi.

Bandung, Desember 2013

Penulis

5

DAFTAR ISI

ABSTRAK......................................................2KATA PENGANTAR...............................................3DAFTAR ISI...................................................4PENDAHULUAN..................................................5A. Latar Belakang...........................................5B. Rumusan Masalah..........................................5C. Tujuan...................................................5

TINJAUAN PUSTAKA.............................................6A. Kekuatan Karakter dan Kebajikan..........................6B. Orang Minang............................................11C. Alat Ukur Values In Action-Inventory of Strength (VIA-IS)

13METODE PENELITIAN...........................................14A. Karakteristik Subjek dan Jumlah Subjek..................14B. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling).....................14

HASIL DAN ANALISIS..........................................16A. Gambaran Umum Subjek Penelitian.........................16B. Profil Kekuatan Karakter dan Kebajikan..................16

PENUTUP.....................................................18A. Kesimpulan..............................................18B. Saran...................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................19

6

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri atas berbagaisuku bangsa yang memiliki budaya yang berbeda-beda. Haltersebut tidak menutup kemungkinan di Indonesia sendiriterdapat kekuatan karakter yang berbeda pada budaya yangberbeda. Sudah menjadi streotip bahwa suku Sunda itu terkenaldengan orang yang sopan, suku Batak yang keras, suku Minangyang terkenal dengan merantaunya. Suku-suku tersebut merupakansuku-suku yang berpengaruh di Negara Indonesia. Salah satusuku besar dan tersebar di Indonesia adalah suku Minang.

Suku Minang adalah suku bangsa yang berasal dari ranahminang yang sistem kekerabatannya berdasarkan garis ke-turunanibu (Amir, 1999). Selain di wilayah Sumatera Barat, sukuMinang juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia danMalaysia (Melalatoa, 1995). Suku Minang memiliki tiga ciriutama yang selalu melekat dan merupakan ciri khas yang berbedadibandingkan dengan suku lainnya. Ketiga ciri tersebut yaituketentuan yang kuat terhadap Islam, sistem kekerabatanmatrilinial dan kebiasaan merantau yang menyebabkan penyebaransuku Minang ke berbagai daerah (Hasan, 2007). Ketiga ciri khastersebut tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan perbedaankekuatan karakter yang menonjol. Kekuatan karakter inimerupakan sesuatu yang baik yang ada dalam diri seseorang danmemungkinkan mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik danterefleksi dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Maka dariitu, penulis tertarik untuk mengetahui profil kekuatankarakter dan kekuatan khas dari orang-orang Minang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil kekuatan karakter dan kebajikan (character strength) pada orang minang?

7

2. Bagaimana profil kekuatan khas (signature strengths) pada orang Minang?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kekuatan khas dan profil kekuatan karakter dan kebajikan pada orang minang.

2. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah psikologi positif.

8

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kekuatan Karakter dan Kebajikan

“Character is personality evaluated, and personality is character devaluated.”(Allport, 1960, hal. 52)

Peterson dan Seligman (2004) berpendapat bahwa karaktermencakup perbedaan individual yang bersifat stabil dangeneral, tetapi juga dapat berubah. Karakter dapat dikatakansebagai trait positif yang dapat membantu seseorang untukmenjalani hidup yang baik. Kajian Seligman mengenai karakterini menitikberatkan pada trait positif dari individu.

Peterson dan Seligman (2004) memfokuskan pada kekuatankarakter (character strengths) dan kebajikan (virtues). Merekamengartikan kebajikan sebagai ciri inti yang dihargai olehpara filsuf dan kaum religius. Kebajikan bersifat universaldan penting bagi keberlangsungan hidup. Kebajikan digolongkanmenjadi enam kategori, yaitu kearifan dan pengetahuan (wisdomand knowledge), keteguhan hati (courage), perikemanusiaan dan cintakasih (humanity and love), keadilan (justice), kesederhanaan(temperance), dan transendensi(transcendence).

Kekuatan karakter adalah unsur psikologis yang membentukkebajikan (Peterson & Seligman, 2004). Dengan kata lain,setiap kebajikan terbentuk dari beberapa kekuatan karakter,misalnya kebajikan “kearifan dan pengetahuan” terdiri darikekuatan karakter kreativitas, keingintahuan, keterbukaanpikiran, kecintaan akan belajar, dan perspektif. Apabilaseorang individu mempunyai satu atau dua kekuatan karakterdari setiap kebajikan, maka individu tersebut dapat disebutmempunyai karakter yang baik.

Seligman (2002) juga memperkenalkan istilah “kekuatankhas (signature strengths)”, yang merupakan karakteristik khasseorang individu. Menurut Seligman, individu dapat mencapai

9

keberhasilan dan kepuasan emosional yang terdalam denganmenggunakan dan mengembangkan kekuatan khas dalam kehidupansehari-hari, daripada berusaha amat keras untuk memperbaikikelemahan. Kekuatan khas dapat dikatakan sebagai kekuatan yangdisadari dan sering ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Klasifikasi Kekuatan Karakter dan KebajikanTelah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat 6 jenis kebajikanyang terdiri dari 24 kekuatan karakter. Berikut ini akandijelaskan lebih mendalam mengenai ke-24 kekuatan karaktertersebut (Peterson & Seligman, 2004).

1) Kearifan dan Pengetahuan (Wisdom and Knowledge). Kebajikanini merupakan kebajikan yang berkaitan dengan fungsikognitif, yaitu mengenai bagaimana individu memperolehdan menggunakan pengetahuan. Kebajikan ini meliputi limakekuatan karakter, yaitu:a) Kreativitas (Creativity)

Kreativitas mengarahkan individu untuk mencapaitujuannya dengan caranya sendiri yang baru, unik, danorisinil. Bagaimanapun, ide atau perilaku tersebutharus adaptif, yaitu harus dapat memberikan kontribusiyang positif bagi diri sendiri dan orang lain.

b) Keingintahuan (Curiosity)Keingintahuan berkaitan dengan rasa ingin tahuseseorang yang mengarah pada munculnya keterbukaan padahal-hal baru, pengalaman-pengalaman yang bervariasi danmenantang. Dengan kata lain, rasa ingin tahumengarahkan individu untuk bersikap terbuka danfleksibel pada hal-hal baru. Individu yang memilikikeingintahuan akan secara aktif mencari informasi danmerasa puas bila berhasil memperoleh jawaban atasberbagai pertanyaan, dapat mempelajari sesuatu yangbaru, dan mendapat pengalaman baru.

c) Keterbukaan Pikiran (Open-mindedness) Individu dengan kekuatan karakter ini akan berpikirsecara menyeluruh dan memandang suatu hal dari berbagaisisi atau mempertimbangkan berbagai bukti yang ada.

10

Individu akan secara aktif mengumpulkan buktibukti atauinformasi untuk melakukan penilaian secara objektif,sehingga tidak terjadi bias dan mampu meyakini sesuatusetelah mendapat buktibuktiyang objektif.

d) Kecintaan belajar (Love of learning)Kekuatan karakter ini mengarahkan individu untuk selaluingin mempelajari hal-hal baru untuk mengembangkanketerampilan atau memperkaya pengetahuan yang telahdimilikinya. Individu yang mempunyai kecintaan belajarakan merasakan emosi yang positif apabila ia dapatmemperoleh keterampilan atau informasi baru danmempelajari sesuatu yang sama sekali baru baginya.Individu menganggap belajar sebagai suatu tantangan.

e) Perspektif (Perspective)Perspektif memungkinkan individu untuk memandang duniasecara holistik, sehingga ia dapat memahami dirinya danorang lain. Ia mampu menyadari keterbatasan ataukelemahan dan kekuatan dirinya. Kekuatan ini digunakanuntuk mencapai kesehjateraan individu dan orang lain.Dalam mengambil keputusan, individu akanmempertimbangkan baik perasaannya maupunrasionalitasnya. Individu dengan kekuatan ini mempunyaikebutuhan yang kuat untuk berkontribusi terhadaplingkungan dan kehidupan orang lain, memikirkankebutuhan orang lain, serta mendengarkan orang lain,mengevaluasi apa yang dikatakan, dan kemudianmemberikan nasihat.

2) Keteguhan Hati (Courage)Keteguhan hati merupakan kebajikan yang melibatkandorongan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan. Walaupunterdapat rintangan, baik eksternal maupun internal, namunindividu tetap termotivasi berjuang untuk mencapaitujuan. Keteguhan hati terdiri dari empat kekuatankarakter, yaitu:a) Keberanian (Bravery)

Dengan adanya keberanian, individu tidak akan mundurmeskipun ia menerima ancaman, tantangan, kesulitan

11

ataupun rasa sakit dalam mencapai tujuannya. Sebagaicontoh, individu berani mengatakan atau melakukansesuatu yang benar, meskipun hal tersebut tidakpopuler. Ia juga mampu bertahan dari tekanan kelompok(peer preasure) untuk menerima pandangan moral tertentuyang tidak sesuai dengan pandangannya sendiri. Dengankata lain, individu berani melakukan sesuatu yangmemang perlu dilakukannya dengan mengesampingkan rasatakut.

b) Ketekunan (Persistence)Individu dengan kekuatan karakter ini akan selalumenyelesaikan segala sesuatu yang telah dimulainya,meskipun menghadapi berbagai tantangan. Ia akanmengambil tantangan untuk mengerjakan proyek atau tugasyang sulit dan menyelesaikannya sesuai dengan yangtelah direncanakannya. Ketekunan tidak hanya dapatdiukur dari lamanya individu berhadapan dengan suatutugas, karena berhadapan lama dengan tugas yangmenyenangkan dan memberikan hasil yang menguntungkansecara ekonomi tidak memerlukan daya tahan danperhatian dari individu. Walaupun tekun dalammengerjakan sesuatu, individu dengan kekuatan ini tetapfleksibel, realistis, dan tidak perfeksionis.

c) Integritas (Integrity)Kekuatan karakter ini mengacu pada kejujuran dankemampuan untuk menampilkan diri apa adanya (genuine),tanpa kepura-puraan. Kata integrity berasal dari bahasalatin “integritas” yang berarti keseluruhan yangmengandung makna bahwa tingkah laku yang ditampilkanselalu konsisten dengan nilai-nilai yang dianut,memperlakukan orang lain dengan perhatian penuh,sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan membantuorang lain berdasarkan kebutuhannya. Dengan kata lain,individu juga memiliki rasa tanggung jawab terhadappikiran dan perasaan orang lain atas perbuatan yangtelah dilakukannya.

d) Vitalitas (Vitality)

12

Vitalitas mengacu pada gairah dan antusiasme dalammenjalani segala aktivitas. Individu dengan kekuatankarakter ini tampil sebagai pribadi yang enerjik,gembira, penuh semangat, dan aktif. Vitalitas berkaitandengan kesehatan fisik dan fungsi tubuh yang optimal,misalnya tidak mudah lelah dan jatuh sakit. Sedangkansecara psikologis, vitalitas mencerminkan kemauan untukmengerjakan sesuatu. Individu yang memiliki vitalitascednderung lebih mudah menghadapi keteganganpsikologis, konflik, dan stressor.

3) Perikemanusiaan dan Cinta Kasih (Humanity and Love)Perikemanusiaan dan cinta melibatkan hubunganinterpersonal yang baik dengan orang lain, yang mencakupmempedulikan dan memperhatikan orang lain. Kebajikan inimeliputi tiga kekuatan karakter, yaitu:a) Cinta (Love)

Cinta melibatkan hubungan dengan orang lain, salingberbagi dan memperhatikan, serta mencoba untuk dekatdengan orang lain. Dalam hal ini, cinta terbatas padahubungan timbal-balik, misalnya hubungan romantis danrasa cinta antara orangtua dan anak. Individu dengankekuatan karakter ini memandang pentingnya hubunganyang dekat dan intim dengan orang lain. Kekuatan iniditandai dengan adanya keinginan untuk memberi bantuankepada orang lain dan memberi rasa nyaman. Kekuatankarakter ini juga melibatkan emosi positif yang kuat,komitmen yang tinggi, dan rasa pengorbanan.

b) Kebaikan Hati (Kindness)Kekuatan karakter ini mengacu pada keinginan yang kuatuntuk bersikap baik dan memberikan bantuan kepada oranglain secara sukarela. Empati dan simpati adalahkomponen yang penting dalam kebaikan hati. Individuyang memiliki kebaikan hati tidak pernah terlalu sibukuntuk membantu orang lain yang membutuhkan, baik yangtelah dikenalnya maupun dengan yang belum dikenalnya,

13

misalnya berdiri untuk memberi kursi kepada orang yanglebih tua di kereta.

c) Kecerdasan Sosial (Social intelligence)Kecerdasan sosial adalah pengetahuan yang berkaitandengan diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini,individu mampu menyadari motivasi dan perasaan oranglain serta mampu memberi respons yang baik dan tepatpada orang lain. Selain itu, ia juga memiliki kesadaranakan perasaannya sendiri, mampu mengolah informasi yangbersifat emosional dengan baik, dan mampumenggunakannya untuk menuntun perilaku. Meski kekuatanini dinamakan kecerdasan sosial, namun kekuatan inisebenarnya juga mencakup kecerdasan emosional (emotionalintelligence) dan kecerdasan personal (personal intelligence).Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menggunakaninformasi emosi dalam melakukan penalaran. Kecerdasanpersonal mengacu pada ketepatan dalam memahami diri danmenilai diri, termasuk kemampuan untuk memahamimotivasi, emosi dan dinamika internal. Sedangkankecerdasan sosial berkaitan dengan hubungan individudengan orang lain, seperti keintiman dan kepercayaan.Ketiga konsep tersebut saling melengkapi.

4) Keadilan (Justice)Keadilan berkaitan dengan interaksi antara beberapaindividu yang ada dalam kelompok dengan kelompok itusendiri. Keadilan melandasi kehidupan yangsehat dalamsuatu masyarakat. Dalam kebajikan ini, terdapat tigakekuatan karakter, yaitu:a) Keanggotaan dalam kelompok (Citizenship)

Kekuatan karakter ini mengacu pada kemampuan individuuntuk bekerja keras sebagai anggota suatu kelompok,setia pada kelompok, dan melaksanakan kewajiban sebagaianggota kelompok. Dengan kata lain, individumengidentifikasikan diri sebagai anggota kelompok. Iamenyadari kewajibannya, mengutamakan kepentingan atautujuan kelompok daripada kepentingan atau tujuan

14

pribadi, dan secara sukarela mau mengerjakan tugasnyasebagai anggota kelompok demi kesuksesan bersama.

b) Keadilan dan Persamaan (Fairness) Individu dengan kekuatan karakter ini akanmemperlakukan orang lain secara sama, tidak membeda-bedakan. Ia tidak akan membiarkan perasaannyamempengaruhi pandangannya terhadap orang lain. Iamemberi setiap orang kesempatan yang sama untukberusaha dan menerapkan sanksi yang sama pula sesuaidengan kesalahan masingmasing.

c) Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan mengarahkan individu untuk menjadipemimpin yang baik. Ia dapat mengorganisasikanaktivitas dalam kelompok dan memastikan bahwa segalasesuatu berjalan dengan baik. Selain itu, ia juga dapatmenjadi sumber inspirasi bagi anggota dalamkelompoknya, yang pada akhirnya dapat mendorong anggotakelompok untuk melakukan apa yang seharusnya merekalakukan dan menciptakan hubungan interpersonal sertamoral yang baik pula.

5) Kesederhanaan (Temperance)Kebajikan ini mengarahkan individu untuk berpikir sebelumbertindak, untuk menghindari akibat buruk yang mungkinterjadi di kemudian hari karena tindakannya tersebut.Terdapat empat kekuatan karakter dalam kebajikan ini,yakni:a) Memaafkan (Forgiveness and mercy)

Individu dengan kekuatan karakter ini mampu memaafkanorang lain yang melakukan kesalahan atau bersikap burukkepadanya. Ia dapat melupakan pengalaman buruk di masalalunya, tanpa paksaan dari orang lain.

b) Kerendahan Hati (Humility and modesty)Kekuatan karakter ini menekankan pada kerendahan hati.Dalam hal ini, individu tidak menyombongkankeberhasilannya. Kerendahan hati juga membuat seseorangmampu melihat kekurangan dan ketidaksempurnaan yang adapada dirinya. Modesty berbeda dengan humility. Modesty

15

lebih bersifat eksternal, yang artinya bersifatsederhana secara perilaku maupun penampilan. Sedangkanhumility bersifat internal, yaitu kecenderungan individuyang merasa bahwa dirinya bukanlah pusat dari dunia.

c) Kebijaksanaan (Prudence)Kekuatan karakter ini merupakan suatu bentuk manajemendiri yang membantu individu meraih tujuan jangkapanjangnya. Individu akan bertindak hati-hati dalammemilih, tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yangtidak bertanggung jawab, dan tidak mementingkankesenangan sesaat. Dengan kata lain, individu akanberpikir dan memiliki perhatian penuh pada masa depan,serta menetapkan tujuan jangka panjang dan membuatperencanaan yang matang.

d) Regulasi Diri ( Self regulation)Individu yang memiliki kekuatan karakter ini mampumenahan diri, emosi, nafsu, serta dorongan-doronganlain dalam dirinya. Saat berhadapan dengan peristiwayang tidak menyenangkan atau menyakitkan, individumampu meregulasi emosinya dan mengobati sendiriperasaan-perasaan negatifnya. Dengan kata lain, iadapat mengatur apa yang dirasakan dan akan dilakukannyaagar sesuai dengan situasi dan pandangan moralmasyarakat.

6) Transendensi (Transcendence)Kebajikan ini berkaitan dengan hubungan antara individudan alam semesta, serta bagaimana individu memberi maknapada kehidupan. Kebajikan ini meliputi lima kekuatankarakter, yaitu:1) Apresiasi terhadap Keindahan dan Kesempurnaan

(Appreciation of beauty and excellence)Kekuatan karakter ini membuat individu mampu menyadaridan memberikan apresiasi atas keindahan dankesempurnaan. Individu dengan kekuatan karakter inisering merasa terpana atau bergairah saat melakukankegiatan sederhana, seperti berkeliling kota, membaca

16

surat kabar atau novel, atau saat menyelami kehidupanorang lain dan menonton pertandingan olahraga.

2) Bersyukur (Gratitude)Bersyukur adalah rasa terima kasih sebagai responsterhadap suatu pemberian. Individu dengan kekuatankarakter ini dapat menyadari dan bersyukur atas segalahal yang telah terjadi dalam hidupnya, serta selalumenyempatkan waktu untuk mengucapkan rasa syukur.

3) Harapan (Hope)Kekuatan karakter ini berkaitan dengan bagaimanaindividu memandang masa depannya. Individu berpikirmengenai masa depan, mengharapkan hasil yang terbaik dimasa yang akan datang, dan merasa percaya diri terhadaphasil dan tujuan. Dengan kata lain, perwujudan darikekuatan karakter ini adalah munculnya rasa optimis.Dengan demikian, kekuatan karakter ini juga mendorongindividu untuk berusaha mencapai harapannya tersebut.

4) Humor (Humor)Dengan kekuatan karakter ini, individu dapat membawakeceriaan dan senyuman pada orang-orang di sekitarnya.Ia senang tertawa, bergurau, membuat lelucon ataupunmenghibur orang lain. Secara keseluruhan, humor dapatdiartikan sebagai pikiran yang menyenangkan, pandanganyang membahagiakan yang memungkinkan individu untukmelihat sisi positif dari suatu hal.

5) Spiritualitas (Spirituality)Spiritualitas membuat individu memiliki kepercayaantentang adanya sesuatu yang lebih besar dari alamsemesta ini. Hal ini sering digambarkan sebagai Tuhan.Individu mampu menempatkan dirinya menjadi bagian darialam semesta. Ia menyadari makna hidupnya danmengetahui apa yang harus dilakukannya untuk mencapaihal tersebut. Perwujudan dari kekuatan karakter iniadalah berpegang teguh pada nilai moral tertentu danselalu ingin melakukan kebaikan bagi orang lain.

B. Orang Minang

17

Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalahkelompok etnis Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adatMinangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi SumateraBarat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagianbarat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, danjuga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orangMinang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujukkepada nama ibu kota provinsi Sumatera Barat yaitu kotaPadang. Namun, masyarakat ini biasanya akan menyebutkelompoknya dengan sebutan urang awak, yang bermaksud samadengan orang Minang itu sendiri.

Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau.Nama itu dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yangdikenal di dalam tambo. Dari tambo tersebut, konon pada suatumasa ada satu kerajaan asing (biasa ditafsirkan sebagaiMajapahit) yang datang dari laut akan melakukan penaklukan.Untuk mencegah pertempuran, masyarakat setempat mengusulkanuntuk mengadu kerbau. Pasukan asing tersebut menyetujui danmenyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif, sedangkanmasyarakat setempat menyediakan seekor anak kerbau yang lapar.Dalam pertempuran, anak kerbau yang lapar itu menyangka kerbaubesar tersebut adalah induknya. Maka anak kerbau itu langsungberlari mencari susu dan menanduk hingga mencabik-cabik perutkerbau besar tersebut. Kemenangan itu menginspirasikanmasyarakat setempat memakai nama Minangkabau, yang berasal dariucapan "Manang kabau" (artinya menang kerbau). Kisah tambo inijuga dijumpai dalam Hikayat Raja-raja Pasai dan juga menyebutkanbahwa kemenangan itu menjadikan negeri yang sebelumnya bernamaPeriaman (Pariaman) menggunakan nama tersebut. Selanjutnyapenggunaan nama Minangkabau juga digunakan untuk menyebutsebuah nagari, yaitu Nagari Minangkabau, yang terletak dikecamatan Sungayang, kabupaten Tanah Datar, provinsi SumateraBarat.

Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnisdari suatu rumpun Melayu yang tumbuh dan besar karena sistem

18

monarki, serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikandengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan ataumatrilineal, walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnaiajaran agama Islam, sedangkan Thomas Stamford Raffles, setelahmelakukan ekspedisi ke pedalaman Minangkabau tempat kedudukanKerajaan Pagaruyung, menyatakan bahwa Minangkabau adalahsumber kekuatan dan asal bangsa Melayu, yang kemudianpenduduknya tersebar luas di Kepulauan Timur.

Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganutmatrilineal terbesar di dunia. Selain itu, etnis ini juga telahmenerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu denganadanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting danpermasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkatdalam pernyataan Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (Adatbersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berartiadat berlandaskan ajaran Islam.

Orang Minangkabau sangat menonjol di bidang perniagaan,sebagai profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaristerhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yanggemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhananggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minangperantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, sepertiJakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, danSurabaya.

Orang Minang terkenal sebagai kelompok yang terpelajar,oleh sebab itu pula mereka menyebar di seluruh Indonesiabahkan manca-negara dalam berbagai macam profesi dan keahlian,antara lain sebagai politisi, penulis, ulama, pengajar,jurnalis, dan pedagang. Berdasarkan jumlah populasi yangrelatif kecil (2,7% dari penduduk Indonesia), Minangkabaumerupakan salah satu suku tersukses dengan banyak pencapaian.Majalah Tempo dalam edisi khusus tahun 2000 mencatat bahwa 6dari 10 tokoh penting Indonesia di abad ke-20 merupakan orangMinang. Tiga dari empat orang pendiri Republik Indonesia adalahputra-putra Minangkabau.

19

20

C. Alat Ukur Values In Action-Inventory of Strength

(VIA-IS)

Pada awalnya beberapa ahli memandang pesimis terhadappengukuran character strengths. Keinginan untuk mengembangkanpositive psychology mendorong mengembangkan inventori yang bersifatself-report untuk mengukur character strengths. Pengukuran dimulaiuntuk versi individu dewasa: The Values in Action-Inventory of Strenghts(VIA-IS). VIA-IS menggunakan model Likert dengan lima skalauntuk mengukur derajat individu berespon terhadap pernyataanyang merefleksikan 24 karakter pada klasifikasi. Skor didapatdari rata-rata respon pada setiap skala. Character strengths yangmelekat pada individu adalah lima strengths dengan skor rata-rata terbesar dari 24 daftar strengths. Peterson & Seligman(dalam Carr, 2004 & Seligman, 2002) menyebutnya dengan signaturestrengths yaitu strengths yang melekat pada diri individu. Konsepini menyerupai pandangan Allport mengenai personal trait.

Sebagian besar dari item disusun oleh ChristopherPeterson dan Martin Seligman yang dibantu oleh mahasiswa dariUniversitas Pennsylvania. Pada tahun 2000, VIA-IS berhasildisusun dan diuji cobakan pada 250 orang dewasa. Melalui ujikonsistensi internal didapat bahwa hampir sebagian besar skalamemuaskan pada tingkat alpha lebih besar dari 0,70, dan item-item yang berkorelasi rendah diganti. Proses uji konsistensiinternal ini kemudian diuji cobakan kembali dan mendapatkanhasil bahwa setiap skala melampaui alpha 0,7.

Versi terbaru dari VIA-IS tidak mencantumkan skalanegatif karena secara logika character strengths artinya kehadirankekuatan itu sendiri dan bukan berarti absennya kelemahan. Ujialpha kembali dilakukan pada versi terbaru dan hasilnya tidakberbeda jauh dengan versi sebelumnya yang mencantumkan skalanegatif. Pada akhirnya VIA-IS digunakan untuk individu dewasapada negara-negara yang menggunakan Bahasa Inggris danbeberapa kolega di negara-negara Non-Bahasa Inggris mulaimenerjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Setiap strengthsdiwakili oleh sepuluh pernyataan dan tersedia dalam bentuk

21

tercetak dan versi internet. Pada beberapa pengadministrasian,VIA-IS membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk pengisian 240item.

22

METODE PENELITIAN

A. Karakteristik Subjek dan Jumlah Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa daribeberapa universitas di Bandung yang merupakan orang minangyang bermukim di Bandung. Subjek berjumlah 5 orang dan rata-rata berusia 20 tahun.

B. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)

Penelitian menggunakan metode kuantitatif yaitumengkuantifikasi variasi dari fenomena yang diteliti. Tekniksampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknikaccidental sampling yaitu teknik yang dilakukan atas dasarkesediaan dan ketersediaan subjek. Dalam hal ini, semuaindividu yang memenuhi kriteria dan bersedia berpartisipasidalam penelitian ini diambil sebagai sampel. Teknik accidentalsampling ini tergolong dalam jenis nonprobability sampling, di manatidak setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yangsama untuk menjadi sampel (Kerlinger, 1990).

C. Alat Ukur PenelitianDalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner Values inAction Inventory Scale (VIA-IS) yang kemudian diadaptasi. Kuesionerini terdiri dari beberapa bagian, diawali dengan pengantar,petunjuk pengisian, isi, dan data responden. Dalam kuesionerini, terdapat 24 kekuatan karakter yang masing-masing terdiridari 10 aitem. Berikut ini adalah ke-24 kekuatan karaktertersebut beserta aitem-aitemnya.

Kebajikan Kekuatan Karakter Nomor ItemKearifan dan pengetahuan (Wisdomand knowledge)

Kreativitas (Creativity)

4, 28, 52, 76, 100,124, 148, 172, 196,220

Keingintahuan 1, 25, 49, 73, 97, 23

(Curiosity) 121, 145, 169, 193,217

Keterbukaan pikiran(Open-mindedness)

3, 27, 51, 75, 99, 123, 147, 171, 195,219

Kecintaan belajar (Love oflearning)

2, 26, 50, 74, 98, 122, 146, 170, 194,218

Perspektif (Perspectives)

6, 30, 54, 78, 102,126, 150, 174, 198,222

Keteguhan hati (Courage)

Keberanian (Bravery) 7, 31, 55, 79, 103,127, 151, 175, 199,223

Ketekunan (Persistence)

8, 32, 56, 80, 104,128, 152, 176, 200,224

Integritas (Integrity) 9, 33, 57, 81, 105,129, 153, 177, 201,225

Vitalitas (Vitality) 23, 47, 71, 95, 119, 143, 167, 191,215,239

Perikemanusiaan dancinta kasih (Humanityand love)

Cinta (Love) 11, 35, 59, 83, 107, 131, 155, 179,203, 227

Kebaikan hati (Kindness)

10, 34, 58, 82, 106, 130, 154, 178,202, 226

Kecerdasan sosial (Socialintelligence)

5, 29, 53, 77, 101,125, 149, 173, 197,221

Keadilan (Justice)

Keanggotaan dalam kelompok (Citizenship)

12, 36, 60, 84, 108, 132, 156, 180,204, 228

Keadilan dan persamaan(Fairness)

13, 37, 61, 85, 109, 133, 157, 181,205, 229

Kepemimpinan (Leadership)

14, 38, 62, 86, 110, 134, 158, 182,206, 230

Kesederhanaan Memaafkan (Forgiveness 24, 48, 72, 96,

24

(Temperance)

and mercy) 120, 144, 168, 192,216, 240

Kerendahan hati (Humility and modesty)

21, 45, 69, 93, 117, 141, 165, 189,213, 237

Kebijaksanaan (Prudence)

16, 40, 64, 88, 112, 136, 160, 184,208, 232

Regulasi diri (Self regulation)

15, 39, 63, 87, 111, 135, 159, 183,207, 231

Apresiasi terhadap keindahan dan kesempurnaan(Appreciation of beauty andexcellence)

17, 41, 65, 89, 113, 137, 161, 185,209, 233

Transendensi Bersyukur (Gratitude) 18, 42, 66, 90, 114, 138, 162, 186,210, 234

Harapan (Hope) 19, 43, 67, 91, 115, 139, 163, 187,211, 235

Humor (Humor) 22, 46, 70, 94, 118, 142, 166, 190,214, 238

Spiritualitas (Spirituality)

20, 44, 68, 92, 116, 140, 164, 188,212, 236

Untuk penilaian, kuesioner ini menggunakan skala Likert, yangterdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu: STS = Sangat Tidak Sesuai (skor 1) TS = Tidak Sesuai (skor 2) N = Netral (skor 3) S = Sesuai (skor 4) SS = Sangat Sesuai (skor 5)

Kekuatan karakter yang melekat pada individu adalah limakekuatan karakter dengan skor rata-rata terbesar dari24

25

kekuatan karakter. Kelima kekuatan karakter itu disebutsebagai kekuatan khas (signature strengths) (Seligman, 2002).

26

HASIL DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, universitas. Berikut dijelaskan berdasarkan tabel.

Inisial Usia JenisKelamin

TingkatPendidikan

Universitas

I.S 21 th Laki-laki S1 (mahasiswasmt 7)

UIN BDG

A.R 21 th Laki-laki S1 (mahasiswasmt 7)

UNPAD

A.C 21 th Laki-laki S1 (mahasiswasmt 7)

UNPAD

R.H.T 21 th Laki-laki S1 (mahasiswasmt 7)

UNPAD

D 21 th Laki-laki S1 (mahasiswasmt 7)

UIN BDG

B. Profil Kekuatan Karakter dan Kebajikan

Dalam penelitian ini dihitung skor rata-rata (mean)setiap kekuatan karakter untuk melihat profil kekuatankarakter pada subjek penelitian. Tabel di bawah ini adalahprofil kekuatan karakter tersebut jikadiurutkan dari yangtertinggi.

No Kekuatan Karakter Rata-rata1 Bersyukur (Gratitude) 4,342 Kebaikan hati (Kindness) 4,243 Harapan (Hope) 4,164 Cinta (Love) 4,085 Kepemimpinan (Leadership) 4,086 Spiritualitas (Spirituality) 4,087 Keadilan dan Persamaan (Fairness) 3,988 Vitalitas (Vitality) 3,96

27

9 Kecerdasan Sosial (Social Intelligence) 3,9610 Apresiasi terhadap Keindahan (Appreciation

of beauty andexcellence)

3,94

11 Humor (Humor) 3,9412 Keterbukaan Pikiran (Open-Mindedness) 3,9213 Keberanian (Bravery) 3,9214 Ketekunan (Persistence) 3,9015 Keanggotaan dalam Kelompok (Citizenship) 3,9016 Keingintahuan (Curiosity) 3,8817 Memaafkan (Forgiveness) 3,8618 Integritas (Integrity) 3,8419 Kreativitas (Creativity) 3,7420 Kebijaksanaan (Wisdom) 3,6621 Regulasi Diri (Self-Regulation) 3,6622 Perspektif (Perspective) 3,6423 Kecintaan Belajar (Love of Learning) 3,4624 Kerendahan Hati (Humality and Modesty) 3,44

Dari tabel diatas, terdapat 5 kekuatan karakter dankebajikan yang memiliki rata-rata lebih tinggi daripadakekuatan karakter dan kebajikan lainnya, yang pada akhirnyamenjadi kekuatan khas (signature strengths) dari kelima orang yangbersuku minang ini. Kekuatan karakter yang paling tinggi yaitubersyukur yang membentuk kebajikan transendensi dengan rata-rata 4,34. Selanjutnya, kekuatan karakter yang kedua palingtinggi yaitu kebaikan hati yang membentuk kebajikanperikemanusiaan dan cinta kasih dengan rata-rata 4,24. Urutanketiga ditempati oleh kekuatan karakter harapan yang membentukkebajikan transendensi dengan rata-rata 4,16. Kemudian urutankeempat dan sekaligus kelima paling tinggi ditempati oleh 3kekuatan karakter sekaligus karena ketiga kekuatan karakterini memiliki rata-rata yang sama sebesar 4,08. Ketiga kekuatankerakter itu yaitu cinta yang membentuk kebajikanperikemanusiaan dan cinta kasih, kepemimpinan yang membentukkebajikan keadilan, dan spiritualitas yang membentuk kebajikantransendensi.

Kelima kekuatan karakter tersebut adalah kekuatan khas(signature strengths) pada kelima orang minang, yaitu kekuatan yangmelekat, yang disadari dan sering ditampilkan dalam kehidupan

28

sehari-hari. Hal ini berarti bahwa rata-rata subjek padapenelitian ini merasa diri mereka sebagai individu yang mampumenyadari dan bersyukur atas segala hal yang telah terjadidalam hidupnya, serta selalu menyempatkan waktu untukmengucapkan rasa syukur (Peterson & Seligman, 2004). KebaikanHati (Kindness) mengacu pada keinginan yang kuat untuk bersikapbaik dan memberikan bantuan kepada orang lain secara sukarela.Kemdsian harapan (Hope) ini berkaitan dengan bagaimanaindividu memandang masa depannya. Individu berpikir mengenaimasa depan, mengharapkan hasil yang terbaik di masa yang akandatang, dan merasa percaya diri terhadap hasil dan tujuan.Selanjutnya spiritualitas (Spirituality) membuat individu memilikikepercayaan tentang adanya sesuatu yang lebih besar dari alamsemesta ini. Hal ini sering digambarkan sebagai Tuhan.Perwujudan dari kekuatan karakter ini adalah berpegang teguhpada nilai moral tertentu dan selalu ingin melakukan kebaikanbagi orang lain. Kepemimpinan (Leadership) mengarahkan individuuntuk menjadi pemimpin yang baik. Ia dapat mengorganisasikanaktivitas dalam kelompok dan memastikan bahwa segala sesuatuberjalan dengan baik. Dan yang terakhir Cinta (Love), Cintamelibatkan hubungan dengan orang lain, saling berbagi danmemperhatikan, serta mencoba untuk dekat dengan orang lain.Dalam hal ini, cinta terbatas pada hubungan timbal-balik.

Adapun kekuatan karakter yang paling rendah dari ke 24kekuatan yaitu kerendahan hati yang membentuk kebajikankesederhanaan dengan rata-rata 3,44. Berkaitan dengankebajikan, dari keenam kebajikan, yang paling dominan darikelima orang minang ini yaitu kebajikan transendensi. Haltersebut tergambar jelas pada tabel berikut.

No Kekuatan Karakter Kebajikan Rata-rata1 Bersyukur (Gratitude) Transendensi 4,342 Kebaikan hati (Kindness) Perikemanusiaan

dan cinta4,24

3 Harapan (Hope) Transendensi 4,164 Cinta (Love) Perikemanusiaan 4,08

29

dan cinta5 Kepemimpinan (Leadership) Keadilan 4,086 Spiritualitas (Spirituality) Transendensi 4,08

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat ditarikkesimpulan bahwa profil kekuatan karakter dan kebajikan padakelima orang Minang dalam penelitian ini, jika dilihatberdasarkan lima skor rata-rata tertinggi (kekuatan khas)adalah “bersyukur” yang membentuk kebajikan “transendensi”;“kebaikan hati” yang membentuk kebajikan “perikemanusiaan dancinta kasih”, “harapan” yang membentuk kebajikan“transendensi”, “cinta” yang membentuk kebajikan“perikemanusiaan dan cinta kasih”, “kepemimpinan” yangmembentuk kebajikan “keadilan” serta “spiritualitas” yangmembentuk kebajikan “transendensi”.

B. Saran

1. Metodologis- Memperbanyak subjek penelitian dan membuat

penyebarannya lebih merata sehingga dapat diperolehhasil penelitian yang lebih representatif.

- Menambahkan variabel tertentu pada data kontrol,misalnya agama dan suku bangsa disertakan tempatasalnya, sehingga dapat dilakukan analisis datakontrol untuk lebih membantu dalam memperkirakan danmemahami faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukankekuatan karakter.

2. Praktis - Setiap orang dari berbagai suku manapun haruslah

mengembangkan kekuatan karakter dan kebijakan

30

(Character Strength and Virtues) agar menjadi insan kamildan menjadi manusia yang positif.

- Kelima orang minang tersebut harus tetap menjagakekuatan khas (signature strength) rasa bersyukurnyakarena setidaknya kekuatan karakter rasa bersyukurmerupakan representasi dari suku Minang yang dapatdi contoh oleh suku-suku lain.

31

DAFTAR PUSTAKA

Chirtoper Peterson dan Martin E. P. Seligman. 2004. Ebook Handbook of Character Strength and Virtues. APA.

Tugas Akhir Iddha Diyaning Ratri, Profil Kekuatan Karakter danKebajikan (Character Strengths and Virtues) pada Psikolog

Jurnal CHARACTER STRENGTH CAREGIVER ISTRI PADA SUAMI PENDERITASTROKE by Feti Pratiwi dan Irfan Fahmi

http://www.harianhaluan.com/index.php/opini/28635-kekuatan-berpikir-orang-minang

www.wikipedia.com

32