Makalah sejarah .sumpah pemuda.
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Makalah sejarah .sumpah pemuda.
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Penulis dapat
menyelesaikan tugas sejarah wajib. Tugas ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas dari guru bidang studi sejarah wajib.
Selain itu juga penulis ingin memberikan pengetahuan kepada
pembaca mengenai Sumpah Pemuda 1928 sebagi Penguat
Nasionalisme menuju Proklamasi 1945
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada guru pembimbing bidang studi dan teman-teman
yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis
dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang
telah membantu .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengaharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnya dari
teman-teman dan dosen pembimbing. Penulis akan sangat
menerima segala kritik dan saran.
Halaman | 1
Bandar Lampung, 6 November 2014
Penulis
Daftar isi
Kata
pengantar..................................................
.......................................................1
Daftar
isi........................................................
...........................................................
2
BAB 1 : Pendahuluan
Halaman | 2
1.1 Latar
Belakang................................................
...................................................3
1.2 Tujuan
Penulisan...............................................
.................................................4
1.3 Kegunaan
Penulisan...............................................
............................................5
BAB 2 : Pembahasan
2.1 Menuju lahirnya “Sumpah
Pemuda”....................................................
.............6
2.1.1 Kongres Pemuda
I..........................................................
.........................7
Halaman | 3
2.1.2 Kongres Pemuda
II.........................................................
.........................8
BAB 1 : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda
yang berjuang demi Indonesia dengan cara bertempur dimedan
perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan indonesia. Kita
sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru
kerja keras mereka berjuang membela bangsa indoneisa, tak
Halaman | 4
harus berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi
pemuda-pemudi yang berprestasi dan mengharumkan nama
bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu berhasil melahirkan
sesuatu yang disebut “sumpah pemuda”
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang
dijadikan bukti otentik bahwa pada tangga 28 oktober 1928
bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah
seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum
28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses
kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari
perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas
dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi
ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda
pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat
harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad
inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia
hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian
yaitu pada 17 Agustus 1945.
Halaman | 5
Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para
pemuda terdahulu. Sehingga banyak pemuda yang mudah
terkontaminasi oleh hasutan orang-orang jahat. Alhasil
banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat
musyawarah antara petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain
berdemo, para pemuda juga melakukan aksi tawuran yang telah
merajalela dikalangan siswa SD,SMP dan SMA. Dizaman yang
modern ini para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan
secara terang-terangan namun di jajah secara psikis.
Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan
memperkenalkan mereka dengan sejarah dan akhlak dari kecil
hingga dewasa. Sehingga pemuda Indonesia mampu membangun
negeri ini dengan kepala dingin.
Melihat kejadian pemuda yang makin agresif maka akan
dibahas dalam makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana
sejarah pemuda membangun bangsa ini serta bentuk
pengaplikasian tepat yang dilakukan dalam era modern ini.
Halaman | 6
Secara jelas mengenai sejarah dan pengaplikasiannya akan
dibahas pada Bab II.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar para pembaca
terutama teman-teman dapat mangetahui dan memahami peran
pemuda-pemudi dalam pembangunan bangsa indonesia.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
Untuk mengajak para pemuda-pemudi untuk membangun
bangsa bersama-sama seperti pemuda dijaman sebelum
kemerdekaan
Untuk mengetahui pokok-pokok pikiran pembangunan
bangsa indonesia
Untuk mengetahui peran pemuda-pemudi dalam pembangunan
bangsa indonesia.
Untuk mengetahui sejarah sumpah pemuda dan kaitannya
dengan proklamasi
Halaman | 7
1.3 Kegunaan Penulisan
Manfaat / kegunaan dari makalah ini yang kami adalah:
Dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan mengenai
peran sumpah pemuda.
Mengingatkan para pemuda sekarang untuk berusaha
seperti para pemuda dijaman dahulu
Memberi informasi bagaimana cara mengapresiasikan
sumpah pemuda pada era modern.
BAB 3 : Pembahasan
Halaman | 8
2.1 Menuju lahirnya “Sumpah Pemuda”
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebelum tahun 1908 dan
sesudah tahun 1908. Perjuangan sebelum tahun 1908 selalu
dapat digagalkan oleh penjajah. Hal itu karena perjuangan
masih bersifat kedaerahan, dan perjuangan masih berupa
perjuangan fisik dengan senjata yang sederhana. Kegagalan
perjuangan yang telah dilakukan mendorong pejuang mengubah
taktik perjuangan melalui organisasi sosial politik. Awal
tahun 1908 mulailah bermunculan berbagai organisasi
pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam,
Indische Partij, dan PNI. Sejak saat itu arah perjuangan
bangsa Indonesia pun makin tegas, yaitu mewujudkan
persatuan nasional.
Pada tahun 1908, nama Indonesia untuk pertama kalinya
di gunakan oleh Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan
Indonesia adalah organisasi yang didirikan oleh pelajar-
pelajar Indonesia di negeri Belanda. Organisasi ini awalnya
bernama Indische Vereeniging. Namun, pada tahun 1922 nama
Halaman | 9
itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging, tetapi pada
tahun yang sama namanya berubah menjadi Perhimpunan
Indonesia. Para pahlawan kita, seperti Ki Hajar Dewantara,
Budi Utomo, dan DR. Mohammad Hatta, turut memopulerkan
istilah Indonesia untuk mengimbangi istilah ‘Hindia
Belanda’ yang dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda saat
itu.
2.1.1 Kongres Pemuda 1
Terselenggaranya Kongres Pemuda 1 tidak terlepas dari
adanya Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1925 di Indonesia
telah mulai didirikan Perhimpunan Pelajar – pelajar
Indonesia (PPPI), tetapi peresmiannya baru pada tahun
1926.anggota- anggotanya terdiri dari pelajar-pelajar
sekolah tinggi yang ada di Jakarta dan di Bandung. Para
tokoh PPPI antara lain adalah : Sugondo Djojopuspito,
sigit, Abdul Sjukur, Gularso, Sumitro, Samijono,
Halaman | 10
Hendromartono, Subari, Rohjani, S. djoenet Poesponegoro,
Kunjtoro, Wilopo, Surjadi, Moh. Yamin, A.K. gani, Abu
Hanifah, dan lain-lain. PPPI di Indonesia sering
mendapatkan kiriman majalah Indonesia Merdeka dari
Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Disamping majalah
Indonesia Merdeka terbitan PPPI di negeri Belanda, PPPI
sendiri juga menerbitkan majalah Indonesia Raya. Yang
pemimpin redaksinya Abu Hanifah. Pandangan organisasi PPPI
sudah menunjukkan persatuan dan kesatuan sebagaimana yang
terdapat pada PI. Pemuda-pemuda di Bandung menginginkan
agar mulai melepaskan sifat-sifat kedaerahan. Hal itu
didasarkan atas dorongan Mr. sartono dan Mr. Sunario
Pada tanggal 20 Februari 1927 nama Jong Indonesia telah
diubah menjadi Pemuda Indonesia. Para pemimpin organisasi
pemuda Indonesia ini ialah Sugiono, Sunardi, Moeljadi,
Soepangkat, Agus Prawiranata, Soekamso, Soelasmi, Kotjo
Sungkono, dan Abdul Gani. Sedangkan ketuanya pertama kali
ialah Sugiono. Mengenai gerakan politik organisasi pemuda
ini belum belum ikut langsung dalam gerakan politik. Selama
Halaman | 11
beberapa tahun diperdebatkan bentuk persatuan yang
diinginkan.
Akhirnya para pemuda Indonesia sepakat untuk
mengadakan Kongres Pemuda yang berlangsung di Jakarta pada
30 April-2 mei 1926. Kongres Pemuda 1 bertujuan untuk
Membentuk badan sentral organisasi pemuda menjadi bahasa
persatuan atau bahasa pergaulan bagi rakyat Indonesia.
Hasil utama yang dicapai dalam Kongres Pemuda 1 itu antara
lain sebagai berikut :
a. Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia
(walaupun dalam hal ini masih tampak samar – samar)
b.Usaha untuk menghilangkan pandangan adat dan
kedaerahan yang kolot, dan lain – lain.
2.1.2 Kongres Pemuda II
Namun, sampai berlangsungnya kongres pemuda II pada
tanggal 28 oktober 1928 organisasi Pemuda Indonesia belum
juga bergerak secara langsung di bidang politik Kongres
Halaman | 12
Pemuda 1 ini menerima dan mengakui cita – cita persatuan
Indonesia, walaupun perumusannya masih samar – samar dan
belum jelas. Oleh karena itu, antara PPPI, Pemuda
Indonesia, PI, dan PNI berencana untuk memfusikan
organisasi mereka dengan alas an untuk mewujudkan persatuan
Indonesia dan persamaan cita – cita. Peleburan (fusi) dari
organisasi pemuda itu ternyata semakin lama semakin
diperlukan karena kaum pemuda sangat merasakan bahwa bentuk
organisasi masih bersifat kedaerahan, seperti Jong Java,
Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Bataks Bond, Sekar
Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond, Studerence
Minahasa, dan pemuda kaum Theosofi. Hal ini jelas tampak
adanya perbedaan pada waktu diselenggarakan Kongres pemuda
1. Dalam pembicaraan ternyata kepentingan daerah masih
sangat menonjol. Masalah bahasa juga menunjukkan masalah
yang tak mudah mendapatkan kesepakatan dalam kongres
tersebut. Di samping itu juga masih tampak sifat
mementingkan daerah misalnya tentang adat yang ada di
daerah masing – masing. Untuk membentuk cita – cita bersama
Halaman | 13
seperti rasa persatuan dan kesatuan bangsa, maka hal – hal
tersebut sangat menghambat. Untuk itulah, maka para peseta
merasa tidak puas dan ingin melanjutkan Kongres Pemuda yang
berikutnya. Sebenarnya dalam Kongres Pemuda 1 tersebut,
para peserta dan pemimpin Kongres telah menunjukkan usaha
yang keras untuk mencapai suatu cita – cita persatuan.
Namun, mengingat baru pertama kali Kongres Pemuda
dilaksanakan, maka untuk mencapai cita – cita yang
dikehendaki masih mengalami kesulitan. Fanatisme terhadap
adat masih sangat kuat dan berpengaruh besar terhadap semua
pembicaraan. Pemimpin Kongres Moh. Tabrani pandai menjaga
jangan sampai terjadi perpecahan, karena setiap pembicaraan
yang menjurus kearah perbedaan adat dan pandangan, segera
diambil jalan tengah untuk dinetralisasi.
Oleh karena itu, dalam kongres banyak pidato yang
berjudul Indonesia Bersatu para pemuda diharapkan
memperkuat rasa persatuan yang harus tumbuh untuk mengatasi
kepentingan golongan, agama, dan daerah. Juga secara jelas
diuraikan tentang Sejarah Perjuangan Indonesia dan
Halaman | 14
ditekankan masalah- masalah yang perlu mendapat perhatian
pemuda untuk meresapkan dan dihayati dalam rangka mencapai
cita – cita Indonesia merdeka.
Jadi, para peserta memang menyadari bahwa pada saat
itu masih sulit untuk membentuk kebulatan tekad dalam
perjuangan mencapai cita – cita Nasional. Selain itu, belum
banyak para anggota PI yang kembali ke tanah air dan juga
belum ada anggota PI yang mengikuti Kongres pemuda 1
tersebut. Oleh karena itu, cita – cita untuk mencapai
persatuan memang belum kuat. Baru dalam persiapan Kongres
Pemuda II tanggal 28 oktober 1928, banyak bekas anggota PI
yang ikut serta memikirkan jalannya Kongres Pemuda II yang
akan diselenggarakan. Memang dapat dipahami, bahwa kondisi
politik sangat berat. Hal tersebut dikarenakan adanya
pemberontakan komunis yang gagal dan pihak Pemerintah
Kolonial Belanda terus meningkatkan pengawasan pergerakan
nasional dalam bidang politik. Itu artinya manifestasi
persatuan pemuda Indonesia berhasil diwujudkan dalam
Kongres Pemuda II pada 26 – 28 Oktober 1928. dilaksanakan
Halaman | 15
di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali
rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung
Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang
Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan
dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang
bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa,
hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-
Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua
pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,
berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan
di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara
demokratis.
Halaman | 16
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw
di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak
bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan
sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal
yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten
Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Halaman | 17
Peserta : Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul
Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan
Kapau Gani, Ramelan, Amir (Dienaren van Indie), Saerun
(Keng Po), Anta Permana, Sahardjo, Anwari, Sarbini, Arnold
Manonutu, Sarmidi Mangunsarkoro, Assaat, Sartono, Bahder
Djohan, S.M. Kartosoewirjo, Dali, Setiawan, Darsa, Sigit
(Indonesische Studieclub), Dien Pantouw, Siti Sundari,
Djuanda, Sjahpuddin Latif, Dr.Pijper, Sjahrial (Adviseur
voor inlandsch Zaken), Emma Puradiredja, Soejono Djoenoed
Poeponegoro, Halim, R.M. Djoko Marsaid, Hamami, Soekamto,
Jo Tumbuhan, Soekmono, Joesoepadi, Soekowati (Volksraad),
Jos Masdani, Soemanang, Kadir, Soemarto, Karto Menggolo,
Soenario (PAPI & INPO), Kasman Singodimedjo, Soerjadi,
Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji Prawirohardjo,
Martakusuma, Soewirjo, Masmoen Rasid, Soeworo, Mohammad Ali
Hanafiah, Suhara, Mohammad Nazif, Sujono (Volksraad),
Mohammad Roem, Sulaeman, Mohammad Tabrani, Suwarni,
Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas
Halaman | 18
(Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf
Soepratman, Nona Tumbel.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada
sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan
tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah
sebagai berikut
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe
Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra
dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu,
Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe
Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan
Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa
Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng
Halaman | 19
Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri
Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama
kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia
Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media
cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang
menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu
sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda,
Halaman | 20
namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi
Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI
Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki
koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf
Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya
serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal
28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan
pemuda-pemudi Indonesia.
Kongres ini merupakan puncak Integrasi ideology
Nasional dan merupakan peristiwa nasional yang belum
pernah terjadi pada masa itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Kongres itu membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang
lebih tinggi hal itu di sebabkan utusan yang datang
mengucapkan "Sumpah Pemuda" yang menjadi landasan
perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Kalau pada bulan
Halaman | 21
April 1926 telah berlangsung Kongres Pemuda 1 yang biasa
dikatakan belum berhasil sesuai dengan yang di harapkan,
maka dalam Kongres Pemuda II benar – benar dapat memenuhi
harapan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun kongres Pemuda
1 tidak dapat dikatakan gagal total karena telah berhasil
meletakkan dasar – dasar perstuan. Dalam Kongres Pemuda 1
belum banyak orang – orang bekas anggota Perhimpunan
Indonesia yang ikut membantu pembicaraan sejak persiapan
maupun dalam persidangan. Sedangkan dalam kongres Pemuda II
telah banyak orang – orang bekas anggota Perhimpunan
Indonesia yang secara aktif mengambil bagian dalam
persiapan sampai dengan pelaksanaan Kongres. Pelaksanaan
dan hasil kongres Pemuda 1 dan Kongres Pemuda II adalah
sangat berbeda, namun, kedua Kongres tersebut tetap
mempunyai tujuan yang sama yaitu menuju tercapainya
kemerdekaan Indonesia.
Sumpah Pemuda pun kemudian menjadi senjata ampuh untuk
merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dengan semangat
persatuan dan kesatuan bangsa, kesadaran para pemuda
Halaman | 22
Indonesia saat itu pun semakin kuat karena mereka tidak
berjuang sendiri. Maka tak heran, Sumpah Pemuda adalah
salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.
2.2 Menuju Proklamasi 1945
Proses panjang sejak terbentuknya gerakan kepemudaan
yang berciri kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatera,
Jong Celebes, Jong Ambon dan sebagainya maka pada tanggal
31 Desember 1930 jam 12 malam, mereka telah berfusi menjadi
satu dan membentuk Perkoempoelan “INDONESIA MOEDA”.
Indonesia Muda tidak punya afiliasi dengan partai politik
manapun juga, dalam sejarahnya merupakan cikal bakal
gerakan kepemudaan menuju Indonesia merdeka. Meskipun
organisasi ini sudah tidak berdiri lagi dizaman pendudukan
Jepang, para anggotanya tetap aktif memperjuangkan cita-
cita mereka secara terselubung. Dengan menimba ilmu dan
teknologi kemiliteran dizaman Jepang para pemuda bergabung
dalam Tentara Nasional Indonesia, yang ahirnya pada periode
Revolusi Kemerdekaan 1945-1949, dengan semangat, cita-cita
Halaman | 23
Sumpah Pemuda, ikut serta mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan
R.I, 17 Agustus 1945.
6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di
Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan
sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan dibentuk lembaga
baru yang akan meneruskan tugas BPUPKI yaitu PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan Ir. Soekarno sebagai
ketuanya. 9 Agustus 1945, Soekarno, Hatta dan Radjiman
Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu
Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang
sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan
kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
10 Agustus 1945, Sementara itu, di Indonesia, Sutan
Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang
telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah
Halaman | 24
bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak
bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang
dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah
menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir
mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang
ketika itu terlarang. Berita ini kemudian tersebar di
lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.
11 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di
Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan
Radjiman bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari. 14 Agustus 1945, Saat
Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari
Dalat (250 km di sebelah timur laut dari Saigon), Syahrir
mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu
busuk Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus
menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan
dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro dengan
Halaman | 25
Jepang. Hatta menceritakan kepada Sjahrir tentang hasil
pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang
bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap
menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan
menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks
proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk
dicetak dan dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa
Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI
saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar,
dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang
Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa
Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena
itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu.
Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di
Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan
Halaman | 26
kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Setelah mendengar
desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, Soekarno dan Hatta
mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk
memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan
Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke
kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol.
Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat
atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum
menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari
Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera
mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan
harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari
sebelumnya telah disiapkan Hatta.
16 Agustus 1945, Gejolak tekanan yang menghendaki
pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak
Halaman | 27
dilancarkan para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka
berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di
rumah Soekarno. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul
pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI
untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus.
2.1.1 Peristiwa Rengasdengklok
Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak
dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul.
Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa
Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul
Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan
kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945
mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang
baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan membawanya ke
Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa
Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno
Halaman | 28
bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta,
bertemu dengan Jenderal Yamamoto dan bermalam di kediaman
wakil Admiral Maeda Tadashi. Dari komunikasi antara Hatta
dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan
Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada
Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan
kemerdekaan.
2.1.2 Naskah Proklamasi
Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumpahan darah
telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI
lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi
yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus
1945.
Sebelumnya para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi
menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh
rakyat dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi
Halaman | 29
mayoritas anggota PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah
proklamasi seperti adanya hingga sekarang. Para pemuda juga
menuntut enam pemuda turut menandatangani proklamasi
bersama Soekarno dan Hatta dan bukan para anggota PPKI.
Para pemuda menganggap PPKI mewakili Jepang. Kompromi pun
terwujud dengan membubuhkan anak kalimat “atas nama Bangsa
Indonesia” Soekarno-Hatta. Rancangan naskah proklamasi ini
kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-
Halaman | 30
singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan
tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605. Teks diatas
merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti
Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam
persiapan proklamasi. Sementara naskah yang sebenarnya
hasil gubahan Muh.Hatta, A.Soebardjo, dan dibantu oleh
Ir.Soekarno sebagai pencatat.
2.1.3 Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen
Nasional
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam
penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Teks proklamasi
Halaman | 31
ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam
Bonjol No.1
Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno,
Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks
proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang
depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro.
Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks
proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas
nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu
diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945,
di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir
antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani
dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan
pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato
singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang
telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul
dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat
itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Halaman | 32
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera
namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya
dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah
Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh
Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari
belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang
Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa
hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini,
bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu
Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100
orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang
terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan
tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut
Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak.
Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.[5]
Halaman | 33
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan,
mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)
sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya
dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah
Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk
Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul
dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai
presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang
pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.
Isi Teks Proklamasi – Naskah Klad
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
Halaman | 34
diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh
jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
NASKAH BARU SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN
Di dalam teks proklamasi terdapat beberapa perubahan yaitu
terdapat pada:
• Kata tempoh diubah menjadi tempo
• Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas
nama bangsa Indonesia
• Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari
17 boelan 08 tahun ’05
• Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani
kemudian menjadi otentik dan ditandatangani oleh Ir.
Soekarno dan Drs. Moh.Hatta
• Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal
Halaman | 35
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
2.1.4 Cara Penyebaran Teks Proklamasi
Halaman | 36
Gedung Menteng 31 yang digunakan sebagai tempat
pemancar radio yang baru Wilayah Indonesia sangatlah luas.
Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat
terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk
menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di
Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan
berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah
daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan
semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi
diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya
ikuti pembahasan di bawah ini.
Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di
daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera
menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi
telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor
Domei (sekarang Kantor Berita ANTARA), Waidan B. Palenewen.
Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei
yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz
(seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga
Halaman | 37
kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan
tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil
marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah
tersiar ke luar melalui udara.
Meskipun orang Jepang tersebut memerintahkan
penghentian siaran berita proklamasi, tetapi Waidan
Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan.
Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam
sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari
penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa
memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai
kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut
disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.
Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda
bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio
Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan
teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto,
Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru
Halaman | 38
di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah
selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan
berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan
surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam
penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita
proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan
koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh
pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M.
Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan
juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui
pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding
tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan
Respect our Constitution, August 17!(Hormatilah Konstitusi
kami tanggal 17 Agustus!) Melalui berbagai cara dan media
tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar
negeri. Di samping melalui media massa, berita proklamasi
Halaman | 39
juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah
yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI
yang ikut menyebarkan berita proklamasi.
• Teuku Mohammad Hassan dari Aceh.
• Sam Ratulangi dari Sulawesi.
• Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).
• A. A. Hamidan dari Kalimantan
Halaman | 40
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Sumpah
Pemuda Sebagai Penggerak Nasionalisme menuju Proklamasi
1945 ” penulis menyimpulkan bahwa begitu besar kerja keras
dan pengorbanan para pahlawan untuk mewujudkan cita-cita
merdeka. Untuk itu kita sebagai generasi pemuda-pemudi
indonesia seharusnya mencontoh sikap kerja keras dan
nasionalisme para pahlawan. Dimulai dari hal terkecil,
Sebagai seorang pelajar kita harus belajar tekun untuk
membuat negara Indonesia lebih maju kedepannya.
3.2 Saran
Halaman | 41
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan
dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Sekian
“Terima Kasih”
3.3 Daftar Pustaka
Hindun, Siti. 2014.
http://sitihindun94.wordpress.com/2014/04/01/bangsa-negara-chekoslovakia-
sumpah-pemuda-dan-proklamasi/
Halaman | 42
NN. 2012. http://pknkita.blogspot.com/2012/02/sejarah-proklamasi-
kemerdekaan.html#sthash.1pVEntQx.dpuf
Hadi, Ahmad. 2014. https://www.facebook.com/permalink.php?
story_fbid=458624287577085&id=155963677843149
NN. 2014. http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.com/p/sejarah-
sumpah-pemuda.html
Firda Rahma, Annisa. 2014.
http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/kongres-pemuda-1.html
NN. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Kongres_Pemuda
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Madrasah Aliyah (MA) kelas XI. Pusat Perbukuan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Jakarta
NN. 2013. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/sejarah-
kongres-pemuda-1-dan-2-latar-belakang-tujuan-tokoh.html
Karionline, Berdi. 2011.
http://www.berdikarionline.com/lipsus/menuju-kongres-pemuda-pergerakan/
20110524/pemuda-dalam-sejarah.html#ixzz3Ip04DQl4
Abdurahman, Nabil. 2009.
http://pcimlibya.wordpress.com/2009/10/31/peranan-pemuda-indonesia-
dalam-pergerakan-kemerdekaan/
Halaman | 43