Makalah sejarah .sumpah pemuda.

44
Kata Pengantar Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan tugas sejarah wajib. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari guru bidang studi sejarah wajib. Selain itu juga penulis ingin memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Sumpah Pemuda 1928 sebagi Penguat Nasionalisme menuju Proklamasi 1945 Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing bidang studi dan teman-teman yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah membantu . Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnya dari teman-teman dan dosen pembimbing. Penulis akan sangat menerima segala kritik dan saran. Halaman | 1

Transcript of Makalah sejarah .sumpah pemuda.

Kata Pengantar

            Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Penulis dapat

menyelesaikan tugas sejarah wajib. Tugas ini dibuat dalam

rangka memenuhi tugas dari guru bidang studi sejarah wajib.

Selain itu juga penulis ingin memberikan pengetahuan kepada

pembaca mengenai Sumpah Pemuda 1928 sebagi Penguat

Nasionalisme menuju Proklamasi 1945

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada guru pembimbing bidang studi dan teman-teman

yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis

dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang

telah membantu .

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengaharapkan saran

dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnya dari

teman-teman dan dosen pembimbing. Penulis akan sangat

menerima segala kritik dan saran.

Halaman | 1

                                                            

         Bandar Lampung, 6 November 2014    

                                                            

                       Penulis

Daftar isi

Kata

pengantar..................................................

.......................................................1

Daftar

isi........................................................

...........................................................

2

BAB 1 : Pendahuluan

Halaman | 2

1.1 Latar

Belakang................................................

...................................................3

1.2 Tujuan

Penulisan...............................................

.................................................4

1.3 Kegunaan

Penulisan...............................................

............................................5

BAB 2 : Pembahasan

2.1 Menuju lahirnya “Sumpah

Pemuda”....................................................

.............6

2.1.1 Kongres Pemuda

I..........................................................

.........................7

Halaman | 3

2.1.2 Kongres Pemuda

II.........................................................

.........................8

BAB 1 : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda

yang berjuang demi Indonesia dengan cara bertempur dimedan

perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan indonesia. Kita

sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru

kerja keras mereka berjuang membela bangsa indoneisa, tak

Halaman | 4

harus berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi

pemuda-pemudi yang berprestasi dan mengharumkan nama

bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu berhasil melahirkan

sesuatu yang disebut “sumpah pemuda”

Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang

dijadikan bukti otentik bahwa pada tangga 28 oktober 1928

bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah

seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum

28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses

kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari

perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas

dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi

ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda

pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat

harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad

inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia

hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian

yaitu pada 17 Agustus 1945.

Halaman | 5

Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para

pemuda terdahulu. Sehingga banyak pemuda yang mudah

terkontaminasi oleh hasutan orang-orang jahat. Alhasil

banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat

musyawarah antara petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain

berdemo, para pemuda juga melakukan aksi tawuran yang telah

merajalela dikalangan siswa SD,SMP dan SMA. Dizaman yang

modern ini para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan

secara terang-terangan namun di jajah secara psikis.

Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan

memperkenalkan mereka dengan sejarah dan akhlak dari kecil

hingga dewasa. Sehingga pemuda Indonesia mampu membangun

negeri ini dengan kepala dingin.

Melihat kejadian pemuda yang makin agresif maka akan

dibahas dalam makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana

sejarah pemuda membangun bangsa ini serta bentuk

pengaplikasian tepat yang dilakukan dalam era modern ini.

Halaman | 6

Secara jelas mengenai sejarah dan pengaplikasiannya akan

dibahas pada Bab II.

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini di buat dengan tujuan agar para pembaca

terutama teman-teman dapat mangetahui dan memahami peran

pemuda-pemudi dalam pembangunan bangsa indonesia.

            Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

Untuk mengajak para pemuda-pemudi untuk membangun

bangsa bersama-sama seperti pemuda dijaman sebelum

kemerdekaan

Untuk mengetahui pokok-pokok pikiran pembangunan

bangsa indonesia

Untuk mengetahui peran pemuda-pemudi dalam pembangunan

bangsa indonesia.

Untuk mengetahui sejarah sumpah pemuda dan kaitannya

dengan proklamasi

Halaman | 7

1.3 Kegunaan Penulisan

Manfaat / kegunaan dari makalah ini yang kami adalah:

Dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan mengenai

peran sumpah pemuda.

Mengingatkan para pemuda sekarang untuk berusaha

seperti para pemuda dijaman dahulu

Memberi informasi bagaimana cara mengapresiasikan

sumpah pemuda pada era modern.

BAB 3 : Pembahasan

Halaman | 8

2.1 Menuju lahirnya “Sumpah Pemuda”

Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebelum tahun 1908 dan

sesudah tahun 1908. Perjuangan sebelum tahun 1908 selalu

dapat digagalkan oleh penjajah. Hal itu karena perjuangan

masih bersifat kedaerahan, dan perjuangan masih berupa

perjuangan fisik dengan senjata yang sederhana. Kegagalan

perjuangan yang telah dilakukan mendorong pejuang mengubah

taktik perjuangan melalui organisasi sosial politik. Awal

tahun 1908 mulailah bermunculan berbagai organisasi

pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam,

Indische Partij, dan PNI. Sejak saat itu arah perjuangan

bangsa Indonesia pun makin tegas, yaitu mewujudkan

persatuan nasional.

Pada tahun 1908, nama Indonesia untuk pertama kalinya

di gunakan oleh Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan

Indonesia adalah organisasi yang didirikan oleh pelajar-

pelajar Indonesia di negeri Belanda. Organisasi ini awalnya

bernama Indische Vereeniging. Namun, pada tahun 1922 nama

Halaman | 9

itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging, tetapi pada

tahun yang sama namanya berubah menjadi Perhimpunan

Indonesia. Para pahlawan kita, seperti Ki Hajar Dewantara,

Budi Utomo, dan DR. Mohammad Hatta, turut memopulerkan

istilah Indonesia untuk mengimbangi istilah ‘Hindia

Belanda’ yang dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda saat

itu.

2.1.1 Kongres Pemuda 1

Terselenggaranya Kongres Pemuda 1 tidak terlepas dari

adanya Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1925 di Indonesia

telah mulai didirikan Perhimpunan Pelajar – pelajar

Indonesia (PPPI), tetapi peresmiannya baru pada tahun

1926.anggota- anggotanya terdiri dari pelajar-pelajar

sekolah tinggi yang ada di Jakarta dan di Bandung. Para

tokoh PPPI antara lain adalah : Sugondo Djojopuspito,

sigit, Abdul Sjukur, Gularso, Sumitro, Samijono,

Halaman | 10

Hendromartono, Subari, Rohjani, S. djoenet Poesponegoro,

Kunjtoro, Wilopo, Surjadi, Moh. Yamin, A.K. gani, Abu

Hanifah, dan lain-lain. PPPI di Indonesia sering

mendapatkan kiriman majalah Indonesia Merdeka dari

Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Disamping majalah

Indonesia Merdeka  terbitan PPPI di negeri Belanda, PPPI

sendiri juga menerbitkan majalah Indonesia Raya. Yang

pemimpin redaksinya Abu Hanifah. Pandangan organisasi PPPI

sudah menunjukkan persatuan dan kesatuan sebagaimana yang

terdapat pada PI. Pemuda-pemuda di Bandung menginginkan

agar mulai melepaskan sifat-sifat kedaerahan. Hal itu

didasarkan atas dorongan Mr. sartono dan Mr. Sunario

Pada tanggal 20 Februari 1927 nama Jong Indonesia telah

diubah menjadi Pemuda Indonesia. Para pemimpin organisasi

pemuda Indonesia ini ialah Sugiono, Sunardi, Moeljadi,

Soepangkat, Agus Prawiranata, Soekamso, Soelasmi, Kotjo

Sungkono, dan Abdul Gani. Sedangkan ketuanya pertama kali

ialah Sugiono. Mengenai gerakan politik organisasi pemuda

ini belum belum ikut langsung dalam gerakan politik. Selama

Halaman | 11

beberapa tahun diperdebatkan bentuk persatuan yang

diinginkan.

Akhirnya para pemuda Indonesia sepakat untuk

mengadakan Kongres Pemuda yang berlangsung di Jakarta pada

30 April-2 mei 1926. Kongres Pemuda 1 bertujuan untuk

Membentuk badan sentral organisasi pemuda menjadi bahasa

persatuan atau bahasa pergaulan bagi rakyat Indonesia.

Hasil utama yang dicapai dalam Kongres Pemuda 1 itu antara

lain sebagai berikut :

a. Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia

(walaupun dalam hal ini masih tampak samar – samar)

b.Usaha untuk menghilangkan pandangan adat dan

kedaerahan yang kolot, dan lain – lain.

2.1.2 Kongres Pemuda II

Namun, sampai berlangsungnya kongres pemuda II pada

tanggal 28 oktober 1928 organisasi Pemuda Indonesia belum

juga bergerak secara langsung di bidang politik Kongres

Halaman | 12

Pemuda 1 ini menerima dan mengakui cita – cita persatuan

Indonesia, walaupun perumusannya masih samar – samar dan

belum jelas. Oleh karena itu, antara PPPI, Pemuda

Indonesia, PI, dan PNI berencana untuk memfusikan

organisasi mereka dengan alas an untuk mewujudkan persatuan

Indonesia dan persamaan cita – cita. Peleburan (fusi) dari

organisasi pemuda itu ternyata semakin lama semakin

diperlukan karena kaum pemuda sangat merasakan bahwa bentuk

organisasi masih bersifat kedaerahan, seperti Jong Java,

Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Bataks Bond, Sekar

Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond, Studerence

Minahasa, dan pemuda kaum Theosofi. Hal ini jelas tampak

adanya perbedaan pada waktu diselenggarakan Kongres pemuda

1. Dalam pembicaraan ternyata kepentingan daerah masih

sangat menonjol. Masalah bahasa juga menunjukkan masalah

yang tak mudah mendapatkan kesepakatan dalam kongres

tersebut. Di samping itu juga masih tampak sifat

mementingkan daerah misalnya tentang adat yang ada di

daerah masing – masing. Untuk membentuk cita – cita bersama

Halaman | 13

seperti rasa persatuan dan kesatuan bangsa, maka hal – hal

tersebut sangat menghambat. Untuk itulah, maka para peseta

merasa tidak puas dan ingin melanjutkan Kongres Pemuda yang

berikutnya. Sebenarnya dalam Kongres Pemuda 1 tersebut,

para peserta dan pemimpin Kongres telah menunjukkan usaha

yang keras untuk mencapai suatu cita – cita persatuan.

Namun, mengingat baru pertama kali Kongres Pemuda

dilaksanakan, maka untuk mencapai cita – cita yang

dikehendaki masih mengalami kesulitan. Fanatisme terhadap

adat masih sangat kuat dan berpengaruh besar terhadap semua

pembicaraan. Pemimpin Kongres Moh. Tabrani pandai menjaga

jangan sampai terjadi perpecahan, karena setiap pembicaraan

yang menjurus kearah perbedaan adat dan pandangan, segera

diambil jalan tengah untuk dinetralisasi.

Oleh karena itu, dalam kongres banyak pidato yang

berjudul Indonesia Bersatu para pemuda diharapkan

memperkuat rasa persatuan yang harus tumbuh untuk mengatasi

kepentingan golongan, agama, dan daerah. Juga secara jelas

diuraikan tentang Sejarah Perjuangan Indonesia dan

Halaman | 14

ditekankan masalah- masalah yang perlu mendapat perhatian

pemuda untuk meresapkan dan dihayati dalam rangka mencapai

cita – cita Indonesia merdeka.

Jadi, para peserta memang menyadari bahwa pada saat

itu masih sulit untuk membentuk kebulatan tekad dalam

perjuangan mencapai cita – cita Nasional. Selain itu, belum

banyak para anggota PI yang kembali ke tanah air dan juga

belum ada anggota PI yang mengikuti Kongres pemuda 1

tersebut. Oleh karena itu, cita – cita untuk mencapai

persatuan memang belum kuat. Baru dalam persiapan Kongres

Pemuda II tanggal 28 oktober 1928, banyak bekas anggota PI

yang ikut serta memikirkan jalannya Kongres Pemuda II yang

akan diselenggarakan. Memang dapat dipahami, bahwa kondisi

politik sangat berat. Hal tersebut dikarenakan adanya

pemberontakan komunis yang gagal dan pihak Pemerintah

Kolonial Belanda terus meningkatkan pengawasan pergerakan

nasional dalam bidang politik. Itu artinya manifestasi

persatuan pemuda Indonesia berhasil diwujudkan dalam

Kongres Pemuda II pada 26 – 28 Oktober 1928. dilaksanakan

Halaman | 15

di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali

rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung

Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang

Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo

Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat

persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan

dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan

persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang

bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa,

hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-

Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua

pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,

berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan

kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan

di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara

demokratis.

Halaman | 16

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw

di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya

nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak

bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan

sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal

yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten

Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Halaman | 17

Peserta : Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul

Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan

Kapau Gani, Ramelan, Amir (Dienaren van Indie), Saerun

(Keng Po), Anta Permana, Sahardjo, Anwari, Sarbini, Arnold

Manonutu, Sarmidi Mangunsarkoro, Assaat, Sartono, Bahder

Djohan, S.M. Kartosoewirjo, Dali, Setiawan, Darsa, Sigit

(Indonesische Studieclub), Dien Pantouw, Siti Sundari,

Djuanda, Sjahpuddin Latif, Dr.Pijper, Sjahrial (Adviseur

voor inlandsch Zaken), Emma Puradiredja, Soejono Djoenoed

Poeponegoro, Halim, R.M. Djoko Marsaid, Hamami, Soekamto,

Jo Tumbuhan, Soekmono, Joesoepadi, Soekowati (Volksraad),

Jos Masdani, Soemanang, Kadir, Soemarto, Karto Menggolo,

Soenario (PAPI & INPO), Kasman Singodimedjo, Soerjadi,

Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji Prawirohardjo,

Martakusuma, Soewirjo, Masmoen Rasid, Soeworo, Mohammad Ali

Hanafiah, Suhara, Mohammad Nazif, Sujono (Volksraad),

Mohammad Roem, Sulaeman, Mohammad Tabrani, Suwarni,

Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas

Halaman | 18

(Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf

Soepratman, Nona Tumbel.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada

sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan

tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah

tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian

dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah

sebagai berikut

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe

Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra

dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu,

Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe

Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan

Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa

Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng

Halaman | 19

Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri

Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut

diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama

kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia

Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media

cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang

menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu

sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda,

Halaman | 20

namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai

banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi

Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI

Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki

koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf

Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya

serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal

28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan

pemuda-pemudi Indonesia.

Kongres ini merupakan puncak Integrasi ideology

Nasional  dan merupakan peristiwa nasional yang belum

pernah terjadi pada masa itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa

Kongres itu membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang

lebih tinggi hal itu di sebabkan utusan yang datang

mengucapkan "Sumpah Pemuda" yang menjadi landasan

perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Kalau pada bulan

Halaman | 21

April 1926 telah berlangsung Kongres Pemuda 1 yang biasa

dikatakan belum berhasil sesuai dengan yang di harapkan,

maka dalam Kongres Pemuda II benar – benar dapat memenuhi

harapan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun kongres Pemuda

1 tidak dapat dikatakan gagal total karena telah berhasil

meletakkan dasar – dasar perstuan. Dalam Kongres Pemuda 1

belum banyak orang – orang bekas anggota Perhimpunan

Indonesia yang ikut membantu pembicaraan sejak persiapan

maupun dalam persidangan. Sedangkan dalam kongres Pemuda II

telah banyak orang – orang bekas anggota Perhimpunan

Indonesia yang secara aktif mengambil bagian dalam

persiapan sampai dengan pelaksanaan Kongres. Pelaksanaan

dan hasil kongres Pemuda 1 dan Kongres Pemuda II adalah

sangat berbeda, namun, kedua Kongres tersebut tetap

mempunyai tujuan yang sama yaitu menuju tercapainya

kemerdekaan Indonesia.

Sumpah Pemuda pun kemudian menjadi senjata ampuh untuk

merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dengan semangat

persatuan dan kesatuan bangsa, kesadaran para pemuda

Halaman | 22

Indonesia saat itu pun semakin kuat karena mereka tidak

berjuang sendiri. Maka tak heran, Sumpah Pemuda adalah

salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.

2.2 Menuju Proklamasi 1945

Proses panjang sejak terbentuknya gerakan kepemudaan

yang berciri kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatera,

Jong Celebes, Jong Ambon dan sebagainya maka pada tanggal

31 Desember 1930 jam 12 malam, mereka telah berfusi menjadi

satu dan membentuk Perkoempoelan “INDONESIA MOEDA”.

Indonesia Muda tidak punya afiliasi dengan partai politik

manapun juga, dalam sejarahnya merupakan cikal bakal

gerakan kepemudaan menuju Indonesia merdeka. Meskipun

organisasi ini sudah tidak berdiri lagi dizaman pendudukan

Jepang, para anggotanya tetap aktif memperjuangkan cita-

cita mereka secara terselubung. Dengan menimba ilmu dan

teknologi kemiliteran dizaman Jepang para pemuda bergabung

dalam Tentara Nasional Indonesia, yang ahirnya pada periode

Revolusi Kemerdekaan 1945-1949, dengan semangat, cita-cita

Halaman | 23

Sumpah Pemuda, ikut serta mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan

R.I, 17 Agustus 1945.

6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di

Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini

menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan

sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk

memproklamasikan kemerdekaannya.

7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan dibentuk lembaga

baru yang akan meneruskan tugas BPUPKI yaitu PPKI (Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan Ir. Soekarno sebagai

ketuanya. 9 Agustus 1945, Soekarno, Hatta dan Radjiman

Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu

Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang

sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan

kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.

10 Agustus 1945, Sementara itu, di Indonesia, Sutan

Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang

telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah

Halaman | 24

bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak

bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang

dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah

menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir

mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang

ketika itu terlarang. Berita ini kemudian tersebar di

lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.

11 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di

Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan

Radjiman bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat

dilaksanakan dalam beberapa hari. 14 Agustus 1945, Saat

Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari

Dalat (250 km di sebelah timur laut dari Saigon), Syahrir

mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan

karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu

busuk Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus

menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan

dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro dengan

Halaman | 25

Jepang. Hatta menceritakan kepada Sjahrir tentang hasil

pertemuan di Dalat.

Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang

bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap

menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan

menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks

proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk

dicetak dan dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa

Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI

saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar,

dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang

Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa

Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena

itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(PPKI).

15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu.

Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di

Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan

Halaman | 26

kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Setelah mendengar

desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, Soekarno dan Hatta

mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk

memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan

Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke

kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol.

Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat

atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum

menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari

Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera

mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan

harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan

segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari

sebelumnya telah disiapkan Hatta.

16 Agustus 1945, Gejolak tekanan yang menghendaki

pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak

Halaman | 27

dilancarkan para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka

berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di

rumah Soekarno. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera

memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul

pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI

untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus.

2.1.1 Peristiwa Rengasdengklok

Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak

dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul.

Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa

Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul

Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan

kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945

mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang

baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan membawanya ke

Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa

Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno

Halaman | 28

bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap

untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta,

bertemu dengan Jenderal Yamamoto dan bermalam di kediaman

wakil Admiral Maeda Tadashi. Dari komunikasi antara Hatta

dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan

Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada

Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan

kemerdekaan.

2.1.2 Naskah Proklamasi

Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumpahan darah

telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI

lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi

yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus

1945.

Sebelumnya para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi

menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh

rakyat dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi

Halaman | 29

mayoritas anggota PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah

proklamasi seperti adanya hingga sekarang. Para pemuda juga

menuntut enam pemuda turut menandatangani proklamasi

bersama Soekarno dan Hatta dan bukan para anggota PPKI.

Para pemuda menganggap PPKI mewakili Jepang. Kompromi pun

terwujud dengan membubuhkan anak kalimat “atas nama Bangsa

Indonesia” Soekarno-Hatta. Rancangan naskah proklamasi ini

kemudian diketik oleh Sayuti Melik.

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan 

kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,

diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-

Halaman | 30

singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan

tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605. Teks diatas

merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti

Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam

persiapan proklamasi. Sementara naskah yang sebenarnya

hasil gubahan Muh.Hatta, A.Soebardjo, dan dibantu oleh

Ir.Soekarno sebagai pencatat.

2.1.3 Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen

Nasional

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam

penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Teks proklamasi

Halaman | 31

ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam

Bonjol No.1

Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno,

Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks

proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang

depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro.

Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks

proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas

nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu

diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945,

di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir

antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani

dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan

pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato

singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang

telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul

dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat

itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Halaman | 32

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera

namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya

dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah

Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh

Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari

belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang

Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa

hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin

menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini,

bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu

Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100

orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang

terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan

tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut

Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak.

Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.[5]

Halaman | 33

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan,

mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)

sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya

dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah

Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk

Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang

dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

(MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul

dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai

presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang

pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh

sebuah Komite Nasional.

Isi Teks Proklamasi – Naskah Klad

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan 

kemerdekaan Indonesia.

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,

Halaman | 34

diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempoh 

jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-05

Wakil-wakil bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

NASKAH BARU SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN

Di dalam teks proklamasi terdapat beberapa perubahan yaitu

terdapat pada:

•    Kata tempoh diubah menjadi tempo

•    Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas

nama bangsa Indonesia

•    Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari

17 boelan 08 tahun ’05

•    Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani

kemudian menjadi otentik dan ditandatangani oleh Ir.

Soekarno dan Drs. Moh.Hatta

•    Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal

Halaman | 35

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan 

kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,

diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo 

jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

2.1.4 Cara Penyebaran Teks Proklamasi

Halaman | 36

Gedung Menteng 31 yang digunakan sebagai tempat

pemancar radio yang baru Wilayah Indonesia sangatlah luas.

Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat

terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk

menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di

Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan

berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah

daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan

semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi

diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya

ikuti pembahasan di bawah ini.

Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di

daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera

menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi

telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor

Domei (sekarang Kantor Berita ANTARA), Waidan B. Palenewen.

Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei

yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz

(seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga

Halaman | 37

kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan

tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil

marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah

tersiar ke luar melalui udara.

Meskipun orang Jepang tersebut memerintahkan

penghentian siaran berita proklamasi, tetapi Waidan

Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan.

Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam

sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari

penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa

memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai

kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut

disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.

Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda

bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio

Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan

teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto,

Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru

Halaman | 38

di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah

selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.

Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan

berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan

surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam

penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita

proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan

koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh

pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M.

Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan

juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui

pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding

tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan

Respect our Constitution, August 17!(Hormatilah Konstitusi

kami tanggal 17 Agustus!) Melalui berbagai cara dan media

tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar

negeri. Di samping melalui media massa, berita proklamasi

Halaman | 39

juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah

yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI

yang ikut menyebarkan berita proklamasi.

•    Teuku Mohammad Hassan dari Aceh.

•    Sam Ratulangi dari Sulawesi.

•    Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).

•    A. A. Hamidan dari Kalimantan

Halaman | 40

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Sumpah

Pemuda Sebagai Penggerak Nasionalisme menuju Proklamasi

1945 ” penulis menyimpulkan bahwa begitu besar kerja keras

dan pengorbanan para pahlawan untuk mewujudkan cita-cita

merdeka. Untuk itu kita sebagai generasi pemuda-pemudi

indonesia seharusnya mencontoh sikap kerja keras dan

nasionalisme para pahlawan. Dimulai dari hal terkecil,

Sebagai seorang pelajar kita harus belajar tekun untuk

membuat negara Indonesia lebih maju kedepannya.

3.2 Saran

Halaman | 41

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,

kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam

menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber

yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung

jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap

penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan

dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

Sekian

“Terima Kasih”

3.3 Daftar Pustaka

Hindun, Siti. 2014.

http://sitihindun94.wordpress.com/2014/04/01/bangsa-negara-chekoslovakia-

sumpah-pemuda-dan-proklamasi/

Halaman | 42

NN. 2012. http://pknkita.blogspot.com/2012/02/sejarah-proklamasi-

kemerdekaan.html#sthash.1pVEntQx.dpuf

Hadi, Ahmad. 2014. https://www.facebook.com/permalink.php?

story_fbid=458624287577085&id=155963677843149

NN. 2014. http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.com/p/sejarah-

sumpah-pemuda.html

Firda Rahma, Annisa. 2014.

http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/kongres-pemuda-1.html

NN. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Kongres_Pemuda

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

Madrasah Aliyah (MA) kelas XI. Pusat Perbukuan. Jakarta:

Departemen Pendidikan Jakarta

NN. 2013. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/sejarah-

kongres-pemuda-1-dan-2-latar-belakang-tujuan-tokoh.html

Karionline, Berdi. 2011.

http://www.berdikarionline.com/lipsus/menuju-kongres-pemuda-pergerakan/

20110524/pemuda-dalam-sejarah.html#ixzz3Ip04DQl4 

Abdurahman, Nabil. 2009.

http://pcimlibya.wordpress.com/2009/10/31/peranan-pemuda-indonesia-

dalam-pergerakan-kemerdekaan/

Halaman | 43

Halaman | 44