makalah dakwah nabi muhammad periode madinah

28
MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM TENTANG DAKWAH NABI PAD APERIODE MADINAH DI SUSUN OLEH NUR NAJMI NIRM : 20141804163 1

Transcript of makalah dakwah nabi muhammad periode madinah

MAKALAHSEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM

TENTANG DAKWAH NABI PAD APERIODE MADINAH

DI SUSUN OLEH

NUR NAJMINIRM : 20141804163

1

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) SUNANGIRI BIMA

2015

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH

I. HijrahNabi

A. LatarBelakangRasulullah Berhijrah ke Madinah

Terjadinya perlawanan yang menentang penyebaran agama

Islam dari

Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari

Mekkah ke

Madinah.Tetapi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi

peristiwa yang sangatpenting,

yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun

621 M.

Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah,

kalau di

Mekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat

perlawanan sehingga

tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di MadinahNabi

Muhammad SAW

disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama

diharapkan.

Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan

penganutnya

2

Dakwah Rasulullah yang dilakukan di Mekkah baik secara

sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama

13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu

Allah MenyediakanTempat yang subur untuk da’wah yaitu

Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta

keseluruh pelosok dunia

B. KisahHijrahRasulullahkeMadinah

Setelah Rasulullah mandapat perintah dari Allah untuk

berhijrah maka beliau berangkat bersama Abu Bakar. semua

perbekalan perjalanan telah disiapkan oleh Asma Binti Bakar.

Abu Bakar telah menyewa penunjuk jalan yang bernama Abdullah

Ibnu Uraiqith dari bani Dail Ibnu Bakar. Walau dia masih

beragama musyrik, tapi dapat dipercaya. Abu Bakar berpesan

untuk merahasiakan kepergiannya dan menjemput di Goa Tsur

setelah 3 malam.Pada malam tersebut, bertepatan dengan

pelaksanaan rencana rahasia orang-orang Quraisy, Para pemuda

dari semua kalangan kabilah Quraisy mengepung rumah

Rasulullah SAW. Pada saat itu Rasulullah berada di dalam

rumahnya. Tatkala saat untuk keluar telah tiba, Rasullulah

memerintahkan anak pamannya, yaitu sahabat Ali, untuk tidur

di tempat tidurnya supaya orang-orang Quraisy tidak

mencurigai kepergiannya.

Sesungguhnya mereka selalu mengamat-amati semua gerakan

Rasulullah dari celah-celah kubah untuk menyelidiki

keberadaannya pada malam itu.

3

Kemudian Rasulullah SAW menyelimuti sahabat Ali dengan kain

burdahny, lalu ia keluar melewati para pemuda Quraisy yang

berada di luar pintu rumahnya seraya membacakan firmannya:

بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب

“Dan kami adakan dihadapan mereka dinding Dan di belakang mereka dinding

(pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”. (Qs.

36 Yasin:9)

Allah menimpakan kepada mereka rasa kantuk yang sangat.

Akhirnya mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari

mereka yang melihat kepergian rasulullah.Rasulullah SAW terus

berjalan tanpa menoleh hingga bertemu dengan sahabat Abu

Bakar di tempat yang telah dijanjikan, lalu keduanya

melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur. Kemudian

mereka berdua bersembunyi di dalamnya. Tatkala orang-orang

musyrik mengetahui bahwa tipu muslihatnya itu tidak membawa

hasil apa-apa, bahwa mereka semalaman hanya mengawasi Ali Bin

Abu Thalib, bukannya Muhammad Bin Abdullah, maka kemarahan

mereka semakin memuncak. Lalu mereka mengutus orang-orangnya

ke segala penjuru. Mereka menyediakan hadiah yang besar bagi

orang yang dapat menangkap Muhammad atau menunjukan tampat

persembunyiannya. Padahal Rasulullah telah sampai di Gua Tsur

sewaktu mereka mencarinya. Seandainya seorang dari mereka mau

melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan melihat

orang yang mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis

4

karena khawatir akan diketahui mereka. Akan tetapi Rasulullah

SAW bersabda kepadanya seraya mengucapkan firmanNya:

ببببهللابببببببب“Janganlah engkau bersedih hati karena sesungguhnya Allah beserta kita”. (Qs. At-

Taubah:40)

Allah memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada

seorangpun dari mereka yang memandang ke arah gua. Akhirnya

musuh bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu Khalaf,

memustahilkan orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam

gua tersebut. Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar tinggal di

dalam gua Tsur selama 3 malam hingga pencarian mereka

berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar, anak sahabat Abu Bakar,

sebelum peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang

berdekatan dengan orang-orang Quraisy. Dia adalah seorang

pemuda terdidik dan berpengalaman. Bila malam hari hampir

habis, yaitu pada waktu sahur, ia meninggalkan Rasulullah SAW

dan sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi harinya ia

menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga

mereka menduga bahwa dia bermalam bersama mereka. Ia selalu

mengintai gerak-gerik orang Quraisy dan menyadap semua

rencana orang Quraisy. Kemudian ia berangkat menuju tempat

Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada bila malam telah

pekat untuk menyampaikan berita yang telah diperolehnya itu.

Selain itu, Amir Ibnu Fuhairah selalu berangkat menuju ke

arah tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada

5

dengan membawa domba-domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu

Abu Bakar berangkat meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat

Abu Bakar, lalu Amir mengikuti jejak Abdullah bersama domba

gembalanya supaya jejak Abdullah terhapus oleh jejak domba.

Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti, Rasulullah

saw dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi

lewat 3 malam. Lalu keduanya menemui petunjuk jalan yang

membawa hewan kendaraan mereka berdua. Pada waktu itu

petunjuk jalan telah siap untuk melakukan tugas sesuai dengan

perjanjian semula. Kemudian Rasulullah saw dan sahabat Abu

Bakar beserta penunjuk jalan berhenti meniti daerah

pantai.Akan tetapi, di tengah jalan mereka disusul Suraqah

Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang memburu mereka.Sebelumnya

Suraqah telah didatangi utusan dari orang-orang musyrik

kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang

Quraisy telah menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa

Rasulullah dan Abu Bakar bagi siapa saja yang dapat membunuh

atau menangkap mereka berdua. Ketika itu Suraqah sedang

duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-tiba

datanglah sesorang dari Bani Mudlaj yang langsung berdiri di

hadapan mereka yang sedang duduk-duduk. Ia berkata,”Hai

Suraqah, sesungguhnya aku tadi telah melihat titik hitam di

daerah pantai. Aku yakin bahwa titik hitam tersebut Muhammad

dan sahabatnya”.

Setelah diam sesaat diantara kaumnya , Suraqah bangkit, lau

is menagih kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai

6

sehingga ia dekat dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu

Bakar. Akan tetapi tatkala ia mendekat, ternyata kaki depan

kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia menaiki kembali

mengejar Rasulullah saw hingga ia sempat mendengarkan bacaan

Al-Qur’an Rasulullah saw. Rasulullah saw tidak pernah

menengok kebelakang, tetapi sahabat Abu Bakar sering menengok

kebelakang. Kaki depan kuda Suraqah masuk ke dalam pasir

hingga batas lututnya, Suraqah terjungkal jatuh. Lalu ia

kembali menghardik kudanya supaya bangkit, tetapi ketika kaki

depan kudanya hendak tercabut dari pasir, tiba-tiba keluarlah

dari dalamnya debu yang pekat sekali hingga membumbung ke

langit. Debu tampak bagaikan asap. Kini mengertilah Suraqah

bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka, bahkan kini perasaan

takut merayap kedalamnya dirinya. Segera ia berseru meminta

perlindungan Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar. Mereka

menghentikan kendarannya hingga Suraqah datang kepada mereka.

Suraqah merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh

Rasulullah ini pasti akan mengalami kemenangan. Lalu Suraqah

menawarkan bekal dan harta bendanya kepada mereka berdua,

tetapi keduanya tidak mau mengambil sesuatu apapun

daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, “Sekarang pergilah

engkau dari kami.”Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih

dahulu ia meminta surat jaminan keamanan dari dirinya. Maka

Rasulullah saw memerintahkan Abu Bakar untuk menuliskannya.

Dengan demikian, selesailah peristiwa tersebut yang

menandakan besarnya perhatiann Allah terhadap Rasul-Nya.

7

Sejak penduduk Madinah mendengar berita tentang keluarnya

Rasulullah saw dari Mekkah untuk bergabung dengan mereka,

mereka selalu keluar menuju ke daerah Harrah, yaitu suatu

daerah yang penuh dengan batu hitam. Bila sudah tengah malam

mereka kembali ke rumah masing-masing. Pada suatu hari,

mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala mereka baru

sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang

pada saat itu sedang menaiki sebuah bukit karena ingin

melihat kedatangan Rasullullah saw dan sahabatnya dari

kejahuan, terkadang tampak dan terkadang tidak karena

tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang Yahudi itu berseru

sekuat suaranya, “Hai orang Arab semuanya, keberuntungan

kalian yang sedang kalian tunggu-tunggu telah datang.”

Mereka bergegas mengambil senjata masing-masing, lalu

berangkat ke daerah Harrah menyambut kedatangan Rasulullah

saw.

II. KondisiMadinahSebelumKedatanganNabi Muhammad SAW

Kota Madinahsekaranginiberada di

wilayahkekuasaanpemerintahanKerajaan Arab Saudi,

terletaksekitar 160 km dariLautMerahdanpadajarakkuranglebih

350 km sebelahutaradarikotamakkah.

KondisitanahkotaMadinahdikenalsubur. Di sanaterdapatoase-

oaseuntuktanahpertanian,

olehkarenaitupendudukkotainimemilikiusahapertanian,

selainberdagangdanbeternak. Usaha

8

pertanianinimenghasilkansayur-sayurandanbuah-

buahan.TentunyakondisiMadinahberbedadengankondisiMakkah yang

tandusdangersang.SebelumNabihijrah Kota

MadinahdisebutdenganYastrip.PenamaanMadinahsecarabahasamempun

yaiakar kata yang samadengan “tamaddun” yang

berartiperadaban.

KondisimasyarakatYastripsebelum Islam dating

terdiriatasduasukubangsa, yaitubangsa Arab

danbangsaYahudi.Bangsa Arab yang tinggal di

Yastripterdiriataspenduduksetempatdanpendatangdari Arab

Selatan yang pindahkeYastripkarenapecahnyabendunganMa’arib.

Persoalan yang

dihadapimasyarakatYastripwaktuituadalahtidakadanyakepemimpina

n yang membawahisemuasukuYastrip.Hanyaadapemimpin-

pemimpinsuku yang salingberebutpengaruh.Akibatnya,

perangantar-suku pun seringterjadi.

III. StrategiDakwahNabi Muhammad SAW Di Madinah

A. PerjanjianAqabah

PeristiwaHijrahnyakaummuslimMakkahkeMadinah,

selainkondisidalammasyarakatMakkah yang

sangatkerasterhadapdakwah Islam,

jugadisebabkanolehperjanjianpenting yang sudahdisepakati,

yaitu “PerjanjianAqabah” yang berlansungdua kali di Bukit

‘Aqabah’ yang disebutdengan “Baiatul ‘Aqabah I dan II”.

9

PerjanjianAqabah I

terjadipadatahunkeduabelaskenabian.Padasaatituduabelas

orang laki-

lakidanseorangperempuandarisukuKhazrajdanAusMadinahdatangp

adaRasulullah di Makkah.Merekamenyatakandirimasuk Islam,

merekaberjanjibahwa “Kami tidakakanmempersekutukan Allah

dengansesuatuapapun, kami tidakakanmencuri,

berzinaataumembunuhanak-anak kami,

tidakakanadafitnahmemfitnah, dantidakakanmendurhakai

Muhammad dengansesuatu yang tidak kami ingini”.Orang-orang

Madinah yang masuk Islam

itudenganmudahkarenasudahpernahmendengarajaranTauratdarika

umYahudi, yaitutentangharikebangkitan,

balasanterhadapperbuatanmanusia, dannabi yang terakhir.

PerjanjianAqabah II

berlangsungsatutahunkemudian.Padasaatituada 73 orang

darisukuKhazrajmenghadapRasulullah, kali

inimerekamenyarankan agar RasulullahhijrahkeMadinah.

BaiatulAqabah II berisikesanggupanmerekauntukmasuk Islam

dankemudianberjanji :

1. Akan selalumendengardanmenaatiNabi Muhammad saw;

2. Menafkahkanharta, baikdalamkeadaanmudahmaupunsulit;

3. Melakukanamarmakrufnahimungkar;

4. Tetaptabahmenghadapicelaankaumkafir;

10

5. MelindungiNabi Muhammad saw,

danmenjaminkeamananbeliausebagaimanamembeladanmelindun

gikeluargamerekasendirihinggatitikdarahpenghabisan.

B. MENDIRIKAN MASJID

Mendirikan masjid, hal ini merupakan usaha pertamanabi

yang sangat penting dalam pembinaan masyarakat yaitu

sebagai tempat beribadah kepada Allah, tempat Rasulullah

manyampaikan ajaran-ajaran beliau dari wahyu Allah yang

baru diterima. Masjid ini juga tempat para sahabat

bermusyawarah atau menanyakan suatu masalah kepada

Rasululah dan juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu

dari negeri lain.Masjid yang pertama kali di

bangunolehNabiadalah Masjid Nabawi.Kemudianumatislamturut-

turutmembangunbeberapa masjid Jumu’ah

(tempatpertamaRasulullahmelaksanakanshalatjumat), Masjid

Gamamah (tempatpertama kali dilaksanakanshalathariraya

Islam), Masjid BaniQuraizah, Masjid Salman, Masjid Ali.

C. UKHUWAH ISLAMIYAH

Para

pendudukkotaMadinahtelahmendengarbahwaRasulullahakanhadird

anmenetap di kotamereka. Para

pendudukmenyambutkehadiranRasulullahdenganrianggembira.Pen

dudukMadinah yang

menyambutkehadiranRasulullahdisebutsebagaikaumAnshar,

11

sedangkaumMuslimin yang

hijrahdariMakkahkeMadinahdisebutkaumMuhajirin.

MeskipunkaumAnsharmengetahuibahwasebagiankaumMuhajirinti

dakmembawahartabendanyaketikaberhijrah,

kaumAnshartetapbersediaberbagitempattinggal, pekerjaan,

danpakaian.Bahkan,

RasulullahmenyatakanbahwakaumAnshardankaumMuhajirinsalingm

ewarisi.Dasarpersaudaraan yang di

bangunolehRasulullahadalahUkhuwahIslamiyah,

yaitupersaudaraan yang didasarkanpadakesamaansuku. Para

sahabat yang dipersaudarakan, antaralain :

a. Abu Bakar as-SiddiqdenganKharijah Bin Zuhair;

b. Umar Bin KhitabdenganItban bin Malik;

c. Utsman bin AffandenganAus bin Tsabit;

d. Zubair bin AwwamdenganSalamah bin Salamah;

e. Salman al-Farisidengan Abu Darda’.

Tujuanmempersaudarakanmerekaadalah agar satusama lain

salingtolongmenolong, yang mampumenolong yang kekurangan,

sertauntukmenyelapkan rasa asingpadadirisahabat-

sahabatMuhajirin di kotaMadinah.

D. UKHUWAH WATDHANIYAH

Dalam sejarah perjalanan dan perkembangan hijrah Nabi di

Madinah, Nabi Muhammad Saw. berhasil mempersaudarakan

semua komponen masyarakat Madinah, terutama kaum Aus dan

Khajraj yang selama ini tidak bisa bersatu dan sering

12

mengalami konflik horizontal di antara keduanya. Dalam

aspek ini Nabi Muhammad Saw. menggunakan sebuah istilah

baru untuk mengikat masyarakat Madinah menjadi suatu

kesatuan yang kokoh, yaitu ukhuwah Islamiyah, atau

persaudaraan sesama muslim. Dalam rangka menguatkan hal

ini, Rasulullah bersabda, “Seorang muslim bersaudara denga muslim

lainya. Dia tidak menganiayanya, tidak pula menyerahkannya (kepada 

musuh). Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan

memenuhi pula kebutuhanya. Barangsiapa yang melapangkan dari seorang

muslim suatu kesulitan, Allah akan melapangkan baginya suatu kesulitan dari

kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di hari kemudian. Barangsiapa yang

menutup aib seorang muslim, Allah menutup aibnya di hari kemudian.” (HR.

Bukhari dan Muslim). Semangat hijrah yang dilanjutkan

dengan spirit untuk membangun persaudaraan danukhuwah

Islamiyah pada kenyatannya berhasil menjadikan umat Islam

sebagai kekuatan yang luar biasa dan diperhitungkan oleh

siapapun, maka jika mengamati fenomena ini dapat ditarik

kesimpulan, bahwa relasi antara hijrah dan

pembangunan normal”">ukhuwah Islamiyah bagaikan dua sisi

koin yang tidak bisa dipisahkan, keduanya akan saling

bersinergi dan menopang satu dengan lainya.

Selanjutnya ada empat bagian macam ukhuwah atau

persaudaraan yang disebutkan dalam Al-Quran dan

dikembangkan dan  dibangun Nabi Muhammad Saw. pasca hijrah

beliau di Madinah.

13

Pertama, ukhuwah ‘ubudiyah atau persaudaraan kesemakhlukan

serta ketundukan secara total kepada Allah

Swt. Kedua, normal”">ukhuwah insaniyah atau basyariyah,

yaitu persaudaraan antar umat manusia, dalam arti semua

manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Adam dan

Hawa, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari

dan Muslim Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Jadilah kalian hamba

Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari dan Muslim), atau dalam

hadis lain, “Hamba-hamba Allah semuanya

bersaudara”. Ketiga, ukhuwah wathaniayah wa an-nasab, atau

persaudaraan atas dasar kebangsaan dan nasab. Persaudaraan

jenis ini didasarkan atas nasionalisme terhadap sesuatu

yang didiami, Nabi bersabda, normal”">“ Cinta tanah air

sebagiaan dari iman”. normal”"> Keempat, ukhuwah fi din al-

islam, atau persaudaraan antar sesama muslim. Dalam

kaitannya dengan hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah

(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap

Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat: 10)

di dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita

adalah yang datang sesudah wafatku”.

Relasi kuat antara hijrah dan Ukhuwah Islamiyah yang

dipraktekkan oleh Nabi Muhammad Saw, seharusnya menjadi

pelajaran bagi umat Islam untuk bersama melakukan hijrah

14

rohani dan mempererat persatuan kaum muslim. Maksud dari

hijah rohani adalah meninggalkan semua sifat-sifat negatif

dan egoisme pribadi menuju ke arah perbaikan diri serta

senantiasa berpikir, bertindak dan berbuat positif demi

kepentingan bangsa, Negara serta agama, agar umat Islam

kembali memperoleh kejayaan demi tegaknya kalimat Allah.

Terakhir semangat hijrah dan ukhuwah Islamiyah harus

diiringi dengan optimisme dan tawakal, artinya kita

sebagai umat Islam harus yakin.

E. MELETAKAN DASAR-DASAR NEGARA

SelanjutnyaNabi saw. merumuskanpiagam yang

berlakubagiseluruhkaumMuslimindan orang-orang Yahudi.

Piagaminilah yang olehIbnuHisyamdisebutsebagaiundang-

undangdasarnegaradanpemerintahan Islam yang

pertama.Isinyamencakuptentangperikemanusiaan,

keadilansosial, toleransiberagama,

gotongroyonguntukkebaikanmasyarakat, dan lain-

lain.Saripatinyaadalahsebagaiberikut:

Kesatuanumat Islam, tanpamengenalperbedaan.

Persamaanhakdankewajiban.

Gotongroyongdalamsegalahal yang

tidaktermasukkezaliman, dosa, danpermusuhan.

Kompakdalammenentukanhubungandengan orang-orang yang

memusuhiumat.

15

Membangunsuatumasyarakatdalamsuatusistem yang sebaik-

baiknya, selurusnyadansekokoh-kokohnya.

Melawan orang-orang yang memusuhinegaradanmembangkang,

tanpabolehmemberikanbantuankepadamereka.

Melindungisetiap orang yang

inginhidupberdampingandengankaumMuslimindantidakbolehb

erbuatzalimatauaniayaterhadapnya.

Umat yang di luar Islam bebasmelaksanakanagamanya.

Merekatidakbolehdipaksamasuk Islam

dantidakbolehdigangguhartabendanya.

Umat yang di luar Islam

harusambilbagiandalammembiayainegara, sebagaimanaumat

Islam sendiri.

Umatnon

Muslimharusmembantudanikutmemikulbiayanegaradalamkeada

anterancam.

Umat yang di luar Islam, harussalingmembantudenganumat

Islam dalammelindunginegaradanancamanmusuh.

Negara melindungisemuawarganegara, baik yang Muslim

maupunbukanMuslim.

Umat Islam danbukan Islam

tidakbolehmelindungimusuhnegaradan orang-orang yang

membantumusuhnegaraitu.

Apabilasuatuperdamaianakanmembawakebaikanbagimasyaraka

t, makasemuawarganegarabaik Muslim maupunbukan Muslim,

harusrelamenerimaperdamaian.

16

Seorangwarganegaratidakdapatdihukumkarenakesalahan

orang lain. Hukuman yang mengenaiseseorang yang

dimaksud,

hanyabolehdikenakankepadadiripelakusendiridankeluargan

ya.

Warganegarabebaskeluarmasukwilayahnegarasejauhtidakmer

ugikannegara.

Setiapwarganegaratidakbolehmelindungi orang yang

berbuatsalahatauberbuatzalim.

Ikatansesamaanggotamasyarakatdidasarkanatasprinsiptolo

ng-menolonguntukkebaikandanketakwaan,

tidakatasdosadanpermusuhan.

Dasar-dasartersebutditunjangolehduakekuatan.Kekuatan

spiritual yang

meliputikeimananseluruhanggotamasyarakatkepada Allah,

keimananakanpengawasandanpenlindungan-Nyabagi orang yang

baikdankonsekuen, danKekuatan material

yaitukepemimpinannegara yang tercerminkanolehNabi Muhammad

saw.

IV. RAHASIA SUKSES DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MADINAH

A. Dakwah Rasulullah SAW pada Periode Mekah

Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah

masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih

beradadalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya

17

masyarakatArab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran

agama tauhid,yang telah diajarkan oleh para rasul

terdahulu, seperti Nabi AdamA.S. Mereka umumnya beragama

watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang

mereka puja itu mereka letakkan diKa’bah ( Baitullah =

rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur

bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzzadan Manar.

Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang

menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in

1. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul

Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah

SWT,terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum

hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua

Hira, waktu itu beliaugenap berusia 40 tahun. Gua Hira

terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara

kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau

rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk

menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah

Al-Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut,

dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.Menurut

sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-Alaq:

1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi

perintahAllah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan

ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi

Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13

tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan

18

kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat,

yang meliputi 89 surah. Surah-surah yangditurunkan pada

periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.

2. Ajaran Islam Periode Mekah

Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan

RasulullahSAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:

a. Keesaan Allah SWT

b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan

c. Kesucian jiwa

d. Persaudaraan dan Persatuan

3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW

 Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan

Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang

dakwah RasulullahSAW, yakni:

1.Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya

sangatkeberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan

antarasemua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup

berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin

mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW

(Islam) melarangnya.

2.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang

adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan

alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur

dan azab neraka.

19

3.Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka

merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup nya

bermasyarakat warisan leluhur mereka.

4.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha

menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang

menyembah berhala.

Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan

menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara

lain:

Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin

Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil

dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir

Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.

Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW

agar  permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu

saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan

ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kaum

kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap

berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy,

Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk di

dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk

berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di

negeri itu memberikan jaminan keamanan.

Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada

tahun (615 M.) Suatu saat keenam belas orang tersebut

20

kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah

normal,  dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir

Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka

meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam. Akhirnya,

Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang

kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu

Thalib.

Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib,

paman RasulullahSAW dan pelindungnya wafat. Empat hari

setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam

sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah

disebut amul huzni (tahun duka cita).

Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di

Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha

melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan

pemblokiran terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib

(keluarga besar Muhammad SAW.).

Beberapa pemblokiran tersebut antara lain :

a. Memutuskan hubungan perkawinan.

b. Memutuskan hubungan jual beli.

c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.

d. Tidak ada tolong menolong.

Kesulitan dan hambatan yang terus-menerus menimpa

Muhammad SAW. Dan pengikutnya dihadapi dengan sabar dan

tawakal. Saat mengahadapi ujian yang berat dan tingkat

perjuangan sudah berada pada puncaknya, Rasulullah SAW. di

21

perintahkan oleh Allah SWT untuk menjalani Isra dan Mi’raj

dari Mekah menuju ke Baitul Maqdis di Palestina, dan

selanjutnya naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha (QS

Al-Isra/17:1). Kejadian Isra dan Mi’raj terjadi pada malam

17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di

tempuh dalam waktu satu malam.Hikmah Allah Swt. Dari

peristiwa isra dan mi’raj antar lain sebagai berikut.

1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad

SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia

dan nabi-nabi sebelumnya.

2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau

sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada

seluruh umat manusia.

3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana

mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan

itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam.

Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy

dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian,

ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian

ini,yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan

gelar As Sidik

3.Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota Mekah

 Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka

berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di

kota Mekkah. Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau berjuang

antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah

22

masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa

dan raga.Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba

selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid

quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada

hari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1Hijrah bertepatan pada 24

September 6 M. Mereka mendapat sambutan penuh haru, hormat,

dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat

Madinah. Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali

dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan

muslimin Muhajirin dan Anshar

B. Dakwah Rasulullah SAW pada periode madinah

Pada tahun ke-13 (sesudah Nabi Muhammad diutus,) 73

orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk

mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah.

Melihat kondisi Masyarakat di Mekkah yang memandang

Rasulullah sebagai buruan akhirnya nabi memandang bahwa

kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena

itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif,

untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata

tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh

karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib  ) sebagai

tempat hijrah kaum Muslimin.

1.  Faktor –faktor Nabi memilih kota Madinah sebagai

tempat hijrah kaum muslimin.

1.      Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.

23

2.      Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan

yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul

Mutholib, mempunyai istri orang Madinah.

3.      Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki

sifat yang lemah lembut.

4.      Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu

bani Nadjar.

5.      Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena

perintah Allh SWT.

2.      Dakwah Rasulullah Periode Madinah

Penduduk kota Madinah terb\diri dari 2 golongan yang

berbeda jauh, yaitu:

1.                          Golongan Arab yang berasal dari selatan yang

terdiri dari suku Aus dan Khazraj

2.                          Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang

berasal dari utara (Palestina)

Dengan hijrahnya kaum muslimin, terbukalah kesempatan

bagi Nabi saw untuk mengatur strategi membentuk masyarakat

Islam yang bebas  dari ancaman musuh baik dari luar maupun

dari dalam.

3.      Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah saw Periode Madinah

Hikmah sejarah dakwah Rasulullah saw antara lain:

24

1.      Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum

Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan

tentram.

2.      Persatuan dan saling menghormati antar agama.

3.      Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan

lemah, yang kaya dan miskin.

4.      Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan

Allah swt memahami dan menyadari bahwa kita wajib agar

menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia

dengan manusia.

5.      Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan

keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.

6.      Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama

Islam.

7.      Terciptanya hubungan yang kondusif

C. Dakwah Nabi di Madinah

Di samping itu, ada beberapa hal yang menjadi modal

kesuksesan utama dalam berdakwah sehingga mudah diterima oleh

segala lapisan masyarakat yang mendambakan kebenaran dan

ketentraman, di antaranya :

a)      meletakkan dasar keimanan yang kokoh

b)      menciptakan keteladanan yang baik seperti yang dilukiskan

Al Qur’an

c)      menetapkan persamaan derajat manusia dengan mengangkat

harkat dan martabat mereka di atas azaz toleransi

d)     menjadikan ukhuwah islamiyah sebagai tiang kebudayaan

25

e)      pembinaan sistem akhlakul karimah dan pendidikan dalam

menjalani kehidupan

f)       menegakkan secara bersama-sama syari’at Islam menuju

muslim kaffah.

Setelah dipelajari oleh para ulama ternyata rahasia

keberhasilan dakwah Rasulullah karena beliau istiqomah dan

berkomitmen dengan isi pelantikan beliau sebagai Rasul. Isi

pelantikan beliau termuat di dalam surat Almudastssir surat ke

74 ayat 1 sampai 7

a. Perjalanan Rasulullah Saw. Membangun basis sosial dakwah

Langkah Pertama

Perjalanan Rasulullah saw. Dimulai sejak Rasulullah saw.

Menerima wahyu yang pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.

Langkah kedua

Rasulullah saw. Terus berdakwah dengan sembunyi-sembunyi

sampai turun ayat yang memerintahkan beliau untuk terang-

terangan menyampaikan dakwah ke seluruh manusia, yaitu ayat 94

Surah Al-Hijr.

Langkah ketiga

Setelah memasuki jahriyyatu ad-dakwah, dakwah dengan

gerakan terang-terangan, hambatan dari kaum kafir Quraisy

begitu hebat.

V. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE MADINAH

26

Nabi Muhammad SAW hendak menciptakan toleransi antar

golongan yang ada di Madinah, oleh karena itu Nabi membantu

perjanjian antara kaum muslimin dengan non muslimin.

Menurut ibnu Hisyam, isi perjanjian tersebut atntara lain

sebagai berikut:

1. Pengakuan atas hak pribadi keagamaan dan politik

2. Kebebasan beragama terjamin untuk sesame umat

3. Adalah kewajiban penduduk madinah, baik muslim maupun non

muslim, dalam hal moril maupun materil, mereka harus bahu

membahu menangkis semua serangan terhadap kota mereka

(Madinah)

Rasulullah adalah pemimpin bagi penduduk madinah kepada

beliaulah dibawa segala perkara dan perselisihan yang besar

untuk diselesaikan.

Karena masyarakat islam itu telah terwujud, maka menjadi

suatu keharusan islam untuk menentukan dasar-dasar yang kuat

bagi masyarakat yang baru teòwujud itu. Sebab itu ayat-ayat

Al-Qur’an yang diturunkan dalam periode ini terutama

ditujukan kepada pembiaan hokum. Ayat-ayat yang diturunkan

itu diberi penjelasan oleh Rasulullah. Mana-mana yang belum

jelan dan belum terperinci dijelaskan oleh Rasulullah dengan

perbuatan-perbuatan beliau.

27

Maka timbullah dari satu buah sumber yang menjadi pokok hokum

ini (Al Qur’an dan Hadits). Satu sistem yang amat indah untuk

bidang politik, yaitu sistem bermusyawarah.[5]

Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Muhammad

mengadakan ikatan perjanjian dengan Yahudi dan orang-orang

Arab yang masih menganut agama nenek moyang. Sebuah piagam

yang menjamin kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai

suatu komunitas yang dikeluarkan. Setiap golongan masyarakat

yang memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaa.

Kemerdekaan beragama dijamin, dan seluruh anggota masyarakat

berkewajiban mempertahankan negeridari serangan luar.

Dalam perjajian itu disebutkan bahwa rasulullah menjadi

kepala pemerintahan karena menyangkut peraturan dan tat

tertib umum, otoritas mutlak diberikan pada beliau.

VI. PENUTUP

Berbeda dengan periode mekah, pada periode madinah, islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat banyak turun di madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala Negaradengan meletakkan dasar-dasar dalam kehidupan masyarakat madinah diantaranya Mendirikan Masjid Mempersatukan dan mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaumanshor Mempersaudarakan antara kaum muslim dan non muslim Melatakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sodial untuk

masyarakat baru

28