laporan wawancara tentang metodologi pengajaran fiqh

32
IXEB 3108 [METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM] ISI KANDUNGAN BIL PERKARA MUKASURAT 1. Secangkir Bicara 1-2 2. Bab 1 : perbahasan :- Pendahuluan Tujuan 3 4 3. Bab 2 : perbahasan :- Biodata responden Keterangan wawancara 4-5 5 4. Bab 3: Perbahasan :- metodologi pengajaran fiqh Keberkesanan dan pendekatan fiqh Penggunaan Alat Bantu Mengajar 6-8 8-9 10 5. Bab 4 : perbahasan :- Permasalahan dan cabaran dalam pengajaran fiqh Prinsip pengajaran fiqh 11-14 14-15 6. Bab 5 : perbahasan :- Pengalaman mengajar Harapan, Nasihat dan saranan 16 17 7. Penutup 18 8. Lampiran (1) 19-20 9. Lampiran (2) 20 0

Transcript of laporan wawancara tentang metodologi pengajaran fiqh

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

ISI KANDUNGAN

BIL PERKARA MUKASURAT

1. Secangkir Bicara 1-2

2. Bab 1 : perbahasan :-PendahuluanTujuan

34

3. Bab 2 : perbahasan :-Biodata respondenKeterangan wawancara

4-55

4. Bab 3: Perbahasan :-metodologi pengajaran fiqhKeberkesanan dan pendekatan fiqhPenggunaan Alat Bantu Mengajar

6-88-910

5. Bab 4 : perbahasan :-Permasalahan dan cabaran dalam pengajaran fiqhPrinsip pengajaran fiqh

11-1414-15

6. Bab 5 : perbahasan :-Pengalaman mengajarHarapan, Nasihat dan saranan

1617

7. Penutup 18

8. Lampiran (1) 19-20

9. Lampiran (2) 20

0

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

1.0 SECANGKIR BICARA

Kami dahulukan dengan bismillah, dengan ini kami

memanjat kesyukuran kehadrat allah swt dengan segala rahmat

iman dan islamnya,kami dapat menyiapkan tugasan bagi

Metodologi Pengajaran Fiqh Dalam Pendidikan Islam Ixeb3108

dalam tempoh masa yang telah ditetapkan.

Jazakallhu khairan khasira kepada pensyarah bagi subjek

ini DR ASYRAF AL ISHRAQI BIN JAMIL di atas segala tunjuk

ajar dan ilmu yang telah dicurahkan moga diberi keberkatan

dan limpahan rahmah inayahnya, Allah Swt sahaja dapat

membalasnya dengan ganjaran yang berlipat ganda.

Kajian kami berkisarkan tentang wawancara guru

pendidikan islam terhadap metodologi pengajaran fiqh. Tiada

kata yang boleh diucapkan yang boleh diucapkan, jutaan

terima kasih diatas ilmu yabg dicurahkan sepanjang sesi

pembelajaran di bilik kuliah dan tutorial.dan tidak lupa

1

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

juga pada ustazh aminah binti abdul hamid diatas

perkongsiaan ilmu dan pengalaman tentang metodologi

pengajaran fikh dalam pendidikan islam.

Ternyata masih banyak yang perlu dipelajari dan

diterokai dalam kajian ini.semoga ilmu yang dicurahkan

mendapat keberkatan dan hanya allah swt sahaja yang dapat

membalas amal soleh. Segala kesilapan dan kekurangan adalah

kelemahan kami. teguran yang membina amat diharapkan supaya

hasil tugasan kami yang seterusnya dapat diperbaiki pada

masa akan datang.

Ucapan terima kasih juga kepada sahabatt yang sentiasa

bersemangat membantu secara langsung atau tidak langsung

dalam pencambahan idea dan buah fikiran sepanjang proses

menyiapkan tugasan ini. terima kasih juga buat ayahanda dan

bonda yang memberi sokongan dari segi kewangan dan moral.s

Akhir kalam,jutaan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu kami dalam menyiapkan tugasan ini. allah swt

2

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

sentiasa memberkati usaha kita semua. semoga setiap usaha

dipermudahkan-Nya.

Allahhumma Amin.

3

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kemampuan mengajar merupakan hal yang harus dimiliki oleh

seorang guru, karena mengajar adalah segala upaya untuk

memberikan bahan ajar bagi pelajar agar terjadinya proses

belajar yang sesuai dengan tujuan kurikulum yang telah

ditetapkan. Sebab kurikulum merupakan penentuan arah, isi

dan proses pendidikan yang harus dijalankan. Jadi mengajar

itu bukan hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru

kepada pelajar melainkan banyak kegiatan maupun tindakan

yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar

lebih baik pada seluruh peserta didiknya.

Kurikulum dan proses pengajaran merupakan dua hal yang

tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program,

kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak

diimplementasikan dalam bentuk proses pengajaran. Demikian

juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan,

4

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

maka proses pengajaran tidak akan berlangsung secara

efektif. Kurikulum sendiri berfungsi sebagai suatu alat dan

pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan harapan

dan cita-cita masyarakat melalui pengajaran yang berfungsi

untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh

peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya. Oleh karena

itu, kurikulum dan proses pengajaran juga harus

memperhatikan segala aspek yang terdapat pada peserta didik

agar relevan dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2  TUJUAN

Tujuan umum wawancara ini dilakukan adalah untuk

mengetahui latarbelakang dan pengalaman guru dalam

pendidikan islam khususnya bidang fikh . Manakala tujuan

khusus wawancara dan observasi ini dilakukan adalah untuk

memberikan informasi secara konprehensif kepada bakal-bakal

guru pendidikan islam yang mengikuti matapelajaran

metodologi pengajaran fiqh dalam pendidikan islam tentang

5

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

pandangan, motivasi dan metodologi pengajaran dan

pembelajaran serta proses pengaplikasiannya dalam pengajaran

dan pembelajaran fikh. Selain itu, untuk mengetahui secara

jelas prinsip pengajaran fiqh yang berkesan serta cabaran

yang wujud dalam proses pengajaran fiqh. Secara tidak

lansung dapat mengenalpasti permasalahan yang wujud dan

kebarangkalian akan wujud dalam proses pengajaran dan

pembelajaran fiqh ini.

BAB 2

HASIL WAWANCARA

2.1 LATARBELAKANG RESPONDEN

Nama                     : Aminah

Bt Abdul Halim                

Usia                          : 53

Tahun

Adik Beradik : 7orang, 5

Perempuan , 2 Lelaki

Nama suami : Zaki Bin

Said

6

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Anak : Lima

Orang,4 Perempuan, 1 Lelaki

Asal : Jerimbun, Jeli, Negeri

Kelantan

Pengalaman Mengajar  : 29 Tahun

Pendidikan :

1. Sekolah Rendah Kebangsaan Bukit Jering,Kelantan

2. Sekolah Menengah Agama Raudah Al Nazirin

3. Ma’ahad Muhammadi Perempuan (Tingkatan 6 Atas)

Sekolah Tempat Mengajar :

1. Sekolah Rendah Raudah Al Nazirin ( 2 Tahun )

2. Sekolah Rendah Agama Jedok,Tanah Merah (6 Bulan)

3. Sekolah Menengah Ugama Arab Islamiah Lubuk Gong,Rantau

Panjang (3 tahun )

4. Sekolah Menengah Ugama Arab Al Thahiriah,Tasek

Permai,Rantau Panjang (1990 hingga 2013 ) sekarang.

Guru Pelajaran :      1. Pendidikan Islam Tingkatan Satu,

Tingkatan Dua.

2. Pendidikan Islam Darjah

Empat, Lima Dan Enam

2.2 KETERANGAN WAWANCARA

7

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Wawancara ini kami lakukan di rumah responden tersebut.

wawancara ini dilakukan pada :

Hari/tanggal               : rabu,11 oktober 2013

Bersamaan 11 Zulhijjaz 1434 h

Tempat                             : Kampung Parit

Air, rantau panjang, Kelantan.

Waktu                             : 11.00 pagi

Tempoh masa : 2 jam

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Metodologi pengajaran

Pengajaran merupakan seni kerjasama antara guru dan

pelajar dalam proses pembelajaran. Biasanya pengajaran akan

8

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

menjadi baik apabila dilakukan selaras dengan prosedur

pengembangan kurikulum. Dimana metode yang digunakan oleh

guru dapat membuat pelajar menjadi lebih mudah dan efektif.

Seperti yang dilakukan oleh ustazah Aminah Bt abdul Halim

disekolahnya iaitu sistem pengajarannya mengikuti kurikulum

yang ditetapkan, selalu melibatkan hubungan antara guru dan

pelajar. Hubungan seperti ini merupakan hubungan dua arah.

Guru memberikan dan pelajar menerima bantuan dan bimbingan.

Di sini juga responden menerapkan metode pengajaran

situasional, hal ini menunjukkan bahwa responden telah

menerapkan seni dalam mengajar, tidak terlepas dari

pengembangan kurikulum itu sendiri. Seperti yang kita

ketahui bahawa pengajar yang cerdas merupakan pengajar yang

melaksanakan pembelajaran secara efektif. responden juga

mengetahui tentang bagaimana para pelajarnya belajar.

Secara tidak langsung responden dapat menggunakan metode

yang pelbagai dalam mengajar,

9

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Selain itu, terdapat beberapa metodologi pengajaran fiqh

yang diaplikasikan sepanjang proses pengajaran dan

pembelajaran. metode yang digunakan adalah sangat berkesan

untuk memberi penghayatan ilmu kepada murid. metode yang

sering digunakan adalah metode bercerita. Kebiasaan

responden menggunakan metode ini ketika set induksi

dijalankan, hal ini akan menarik murid-murid untuk

meneruskan pembelajaran hingga akhir sesi tersebut. Sebagai

contoh, cerita yang berunsurkan ketuhanan seperti keadaan

mahsyar, ujian sakit dalam kehidupan seharian, cabaran hidup

dizaman moden,azab saat kematian.dalam masa yang sama

responden menggunakan metode nasihat. hal ini adalah supaya

murid-murid menghayati realiti kehidupan yang sebenar agar

murid menjadikan syariah islam sebagai panduan hidup, serta

tidak menjadikan islam sebagai mainan semata-mata. Selain

itu,metode soal jawab juga dikenal pasti dapat memberi

timbal balik terhadap proses pengajaran dan pembelajaran.

hal ini,responden akan dapat mengetahui tahap pengetahuan

yang dapat dipelajari dan difahami serta dihayati. metode

10

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

ini juga digunakan sebagai pendekatan penilaian secara tidak

langsung sepanjang proses pengajaran dan pembelajaran

dijalankan. Sebagai contoh, responden melakukan soal jawab

secara berkumpulan.

Sehubungan itu, metod syarahan, responden menggunakan

kaedah ini ketika ingin menerangkan dan menjelaskan

kandungan pelajaran yang sukar difahami dan murid tiada

pengetahuan sedia ada. Kaedah ini digunakan untuk mengelak

murid membuat andaian yang salah terhadap isi kandungan

pelajaran. sebagai contoh dalam aspek pengertian bagi

setiap tajuk yang diajar. Seperti bab, golongan yang harus

berbuka puasa.

Metode tunjuk cara, kaedah ini juga sering diaplikasikan

dalam kelas, akan tetapi bukan semua tajuk digunakan kaedah

ini.tajuk yang biasa digunakan adalah tajuk

solat,tayammum,haji,azan,solat, istinja’, Jemaah.hanya

sebahagian bab sahaja digunakan kaedah tunjuk cara

ini.selain itu,dalam masa yang sama,responden menggunakan

pendekatan yang berbeza bagi setiap bab yang diajar untuk

11

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

mengelak pelajar jemu dan objektif pelajaran tidak mencapai

tahap yang maksimum.pendekatan yang digunakan mengikut

kesesuaian bab yang ingin diajar.

3.2 Keberkesanan dan pendekatan Proses Pengajaran dan

Pembelajaran fiqh

Dalam temubual ini, responden mengunakan kaedah

berpusatkan kepada guru dan murid. Kedua-dua kaedah ini

memberi keberkesanan dalam proses p&p fiqh. Berpusatkan

kepada guru, iaitu guru memberi tunjuk ajar kepada murid,

sebelum mereka melakukannya. Contohnya dalam bab wudhu’,

responden memberi tunjuk ajar cara wudhu’ yang sempurna.

manakala berpusatkan kepada murid ialah praktikal yang

dilakukan sendiri oleh murid. Selain itu, responden

membahagikan murid kepada dua kumpulan, iaitu kumpulan murid

yang lemah dan cemerlang. Ia bertujuan supaya, responden

dapat memberi lebih perhatian dan pemulihan kepada murid

yang lemah. Manakala murid yang cemerlang diberikan

pengukuhan dan pengayaan. Dengan ini semua murid di dalam

12

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

kelas aktif dalam proses pengajaran dan pembelajaran dan

memberi keberkesanan kepada murid.

Selain itu, metode yang digunakan bersesuaian dengan

tajuk serta menarik minat murid juga memberi kesan positif

kepada murid. Sebagai contoh dalam metode bercerita telah

menarik minat murid. Contohnya dalam bab solat di sekolah

rendah, murid memberi respond kepada guru kerana metode yang

digunakan menarik minat murid. Dalam bab solat, responden

mudah melaksanakan proses pengajaran dan pembelajaran

kerana murid sudah mempunyai pengetahuan sedia ada, hanya

sedikit pelajar yang tidak dapat menguasai bacaan al-Quran.

Bagi murid yang kurang menguasai dalam bacaan al-quran,

responden mengatasinya dengan dendaan dikenakan kepada

mereka. Contohnya, murid dikehendaki membaca ayat al-quran

dihadapan kelas atau bertalaqi dengan ustazah diluar sesi

p&p dan mengulangi bacaan tersebut sehingga dapat

menguasainya. Kaedah ini memberi kesan kepada mereka untuk

menghafalnya dengan bersungguh-sungguh.

13

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Selain itu, dalam bab tayamun dan praktikal wudhu’,

kaedah tunjuk cara yang dilaksanakan oleh responden memberi

keberkesanan kepada murid untuk memahami bab tersebut dengan

lebih jelas kerana mereka melakukannya dengan sendiri.

Dengan ini, murid dapat mengingati apa yang telah dilakukan.

Selain itu, pendekatan yang digunakan memberi

keberkesanan kepada pelajar. Contohnya membawa pelajar ke

masjid untuk praktikal wudhu’. Pelajar lebih memahami dengan

melakukan secara praktikal dalam bab ini.serta keadaan

tempat tersebut lebih dekat degan pelajar. Di samping itu,

penilaian melalui soal jawab selepas p&p dan sebelum

memulakan tajuk baru. Ia memberi kesan kepada murid bersedia

dalam p&p yang dilakukan oleh responden.

Selain itu, latih tubi yang dilaksanakan selepas p&p

memberi kesan yang positif kepada murid sekaligus responden

dapat menilai prestasi murid dalam proses pengajaran dan

pembelajarannya. Kaedah soal jawab dan latih tubi

dilaksanakan, supaya pelajar memberi fokus apa yang telah

diajarkan dan mengulangkaji pembelajaran fiqh yang telah

14

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

diajar di rumah dan mempraktikkannya di dalam kehidupan

seharian mereka.

3.3 Penggunaan Alat Bantu Mengajar

Dalam temubual ini, responden menggunakan alat bantu

mengajar dalam pengajaran fiqh. Alat bantu mengajar yang

digunakan berkaitan dengan topic yang diajar supaya ia dapat

memberi kesan kepada murid. Bagi bab Tayamun, responden

menggunakan alat bantu mengajar seperti debu. Manakala dalam

bab Istinja’ responden menggunakan alat bantu mengajar

seperti tisu, kain, dan batu. Responden membawa dan

mengarahkan pelajar membawa sendiri peralatan tersebut

sebelum p&p dilakukan. Dalam bab ini, responden menggunakan

kaedah tunjuk cara. Ia memberi keberkesanan kepada pelajar

dalam p&p.

Selain itu, responden juga menggunakan alat bantu

mengajar seperti papan hitam dan kad imbas dalam proses p&p.

penggunaan alat bantu mengajar memberi keberkesanan kepada

15

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

murid, kerana murid dapat memperhatikan cara untuk

menggunakan bahan-bahan yang digunakan dengan betul.

Contohnya dalam bab tayammun, murid dapat mengetahui

penggunaan debu dengan betul. Dengan kaedah ini, responden

dapat mengetahui sejauhmana murid dapat menguasai dan

memahami topic yang diajar.

BAB 4

PERBAHASAN

4.1 Permasalahan Dan Cabaran

Secara umum, dalam pengajaran dan pembelajaran fikh terdapat

beberapa permasalahan dan cabaran yang sering berlaku .

16

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Antara permasalahan dan cabaran yang dapat dirumuskan adalah

seperti berikut:

Permasalahan pertama ialah Pelajar tidak mempunyai asas

pengetahuan dalam pengajaran fikh. mengikut responden, bagi

sesetengah tajuk fikh, terdapat sebahagian pelajar tidak

mempunyai pengetahuan asas dalam bidang tersebut. antara bab

yang sering menjadi masalah pada guru seperti zakat fitrah,

solat qasar dan jamak, bab bersuci daripada najis serta

pembahagian dan kaedah bersuci najis. dalam bab ini,

kebanyakan pelajar tidak mempunyai pendedahan awal atau

pengetahuan khususnya daripada ibubapa mereka. Malah ada

sebahagian kecil sahaja yang ada pengetahuan asas.

Dalam bab bersuci, secara khususnya permasalahan haid,

kebanyakan pelajar sangat sukar untuk mengetahui secara

terperinci tempoh masa haid,jenis darah haid. Dalam

permasahan ini juga, pelajar perempuan malu bertanya secara

langsung walaupun mereka tidak memahaminya. Hal ini, menjadi

permasalahan dan cabaran untuk meghadapi pelajar dalam

keadaan sedemikian. Guru perlu kreatif untuk mencari cara

17

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

penyampaian isi pembelajaran dengan berkesan. Ini bukan

sesuatu yang mudah untuk ditangani. Pelajar malu bertanya

walaupun tidak mengetahui asas, hal ini objektif

pembelajaran sukar dicapai kerana pelajar tidak terbuka

bertanya. Menurut responden, beliau membuat slot khusus

untuk pelajar perempuan supaya mereka lebih terbuka untuk

bertanya persoalan yang berbangkit.

Oleh yang demikian juga, menjadi permasalahan pada

guru untuk memberi penerangan secara umum dan terperinci.

Hal ini, pertama kerana bimbang penjelasan yang disampaikan

disalah tafsir oleh sebahagian pelajar yang tiada

pengetahuan asas fikh bagi tajuk tersebut. kemugkinan

penjelasan tersebut hanya memberi kefahaman pada murid yang

pandai atau yang telah memahami sahaja. Kedua, kerumitan

pemilihan contoh yang bersesuaian, guru khuatir contoh bagi

isi pembelajaran terhadap tajuk-tajuk tersebut tidak memberi

kesan. contoh yang diberi tidak sesuai dengan

persekitaran,tahap pengetahuaan dan umur. Sehubungan itu,

Permasalahan ini harus ditangani dengan baik oleh

18

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

guru,kerana akan memberi kesan tidak baik kepada pengajaran

dan pembelajaran fikh sebagai contoh, murid mempraktik fikh

secara salah atau minat untuk mendalami fikh hilang

disebabkan permasalahan tersebut. Selain itu, kesan utama

yang berlaku dalam p&p pelajar tiada respond apabila guru

bersoal jawab jika permasalahan ini tidak ditangani dengan

sebaiknya.

Permasalahan kedua adalah, masa yang ditetapkan terlalu

singkat. Menurut responden, kebanyakan tajuk dalam bidang

fikh ini memerlukan masa yang panjang untuk membolehkan

pelajar mengetahui, memahami dan melakukan secara praktikal.

sebagai contoh, bab solat Jemaah, bab ini Memerlukan masa

yang panjang untuk amali bagi membolehkan pelajar

mempraktikkan dalam kehidupan seharian. penglibatan secara

keseluruhan pelajar adalah sangat perlu agar semua murid

boleh melakukan dengan sempurna. Oleh yang demikian, guru

perlu memberi lebih masa dalam bab ini agar para pelajar

membuat kaedah solat Jemaah dengan betul. Oleh itu, kesan

utama bagi permasalahan ini menyebabkan silibus pengajaran

19

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

fikh sedikit terjejas. bab-bab pelajaran yang sepatutnya

habis pada waktu yang ditetapkan kementerian tidak dapat

dilaksanakan dengan baik pada masa yang ditetapkan. guru

terpaksa menambah masa yang tertentu untuk menghabiskan

silibus yang sepatutnya atau guru perlu meringkaskan

pelajaran walaupun ada pelajar masih tidak dapat melakukan

dengan baik. Ini merupakan cabaran bagi guru untuk mengambil

inisiatif tersendiri.

Permasalahan ketiga adalah pelajar tidak dapat

melakukan rukun qauli dengan sempurna. ramai diantara

pelajar responden tidak celik alquran. Hal ini juga menjadi

permasalahan besar kepada responden dalam melakukan proses

pengajaran dan pembelajaran fikh.

P&p fikh sangat menuntut pelajar menguasai al quran dengan

fasih. Dalam permasalahan ini, P&p yang dilakukan mesti

mengambil kira pelajar yang kurang penguasaanya dalam bidang

quran bagi meraikan perbezaan individu. Oleh itu, guru

perlu memberi sedikit masa bagi membantu murid yang

sedemikian agar p&p fikh mencapai objektif yang ditetapkan.

20

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

sebagai contoh keadaan yang biasa berlaku kepada responden

adalah murid tidak dapat membaca lafaz niat solat

terawih,solat jamak dan qasar dengan sempurana. hal ini,

penguasaan pelajar sedemikian dalam bidang fikh juga lambat.

permasalahan ini akan menjejaskan p&p fikh. Kumpulan pelajar

yang pandai juga sedikit terjejas, oleh kerana, guru perlu

mengambil kira perbezaan individu seperti ini.

Selain itu, factor utama berlaku permasalahan ini

adalah sosio masyarakat setempat itu sendiri, sebahagian

penduduk tidak mementingkan pendidikan agama seperti

pendidikan quran. Menurut responden, walaupun diberi tahu

kepada ibu bapa, bahawa anak mereka sangat lemah dalam

penguasaan al quran, mereka tetap tidak mengambil inisiatif

untuk membantu anak mereka malah membiarkan tangungjawab ini

kepada guru. Hal ini, menjadi satu cabaran besar pada guru

untuk mendidik pelajar yang lemah penguasaan.

4.2 Prinsip Pengajaran Dan Pembelajaran Fiqh

21

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Terdapat beberapa prinsip yang dikenal pasti berdasarkan

responden, berikut merupakan prinsip yang dapat dirumuskan

daripada responden :

Menurut responden, dalam pengajaran dan pembelajaran

fikh, beliau sangat menekankan penghayatan bab yang ingin

diajar sebagai contoh dalam bab solat dan puasa menceritakan

kisah azab neraka,siksaan saat kematian. Dalam p&p, induksi

beliau sangat menekankan kaedah bercerita supaya pelajar

tertarik dan melekat dihati terhadap pengajaran sehingga

selesai p&p. Hal ini, seorang guru itu sangat dituntut

untuk menghayati bab yang ingin diajar supaya pelajar dapat

merasai pengetahuan dan penghayatan fikh terhadap pelajar.

Selain itu, dalam prinsip ini juga memerlukan guru kreatif

dalam menyampaikan penceritaan tersebut. Hasil daripada p&p

responden, pelajar dapat mencapai objektif yang digariskan

oleh responden. Pelajar memberi focus bagi keseluruhan p&p

responden.

Prinsip kedua, penyampaian yang jelas, ringkas dan

terperinci. Menurut responden selama mengajar fikh, hasil

22

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

penyampaian beliau yang jelas dan ringkas serta tersusun

memberi impak yang sangat besar pada objektif yang

digariskan dalam p&p fikh. Sebagai contoh dalam bab haid,

contoh yang digunakan untuk memberikan penerangan tentang

haid diberikan penjelasan secara terperinci agar pelajar

tidak keliru. Hal ini disebabkan pelajar yang mempunyai

pelbagai latarbelakang pengetahauan.

Prinsip ketiga, menghubungkait isi pelajaran fikh

dengan persekitaran pelajar. Dalam p&p responden , keadah

penceritaan yang dilakukan dihubungkait dengan persekitaran

pelajar serta diolah sebagai nasihat. Contoh-contoh yang

digunakan juga adalah yang paling dekat dengan pelajar dan

persekitaran mereka. Hal ini, bertujuan untuk memudahkan

kefahaman pelajar dalam fikh, menyemai nilai islami yang

tinggi. Serta untuk menyemai rasa indahnya syariah islam.

Prinsisp keempat, memberi perhatian yang lebih dalam

praktikal. Dalam bab-bab fikh, seperti solat, solat

Jemaah,jamak dan qasar, istinjak, tayammum, haji dan umrah.

Dalam bab ini responden menekankan praktikal.

23

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Prinsip kelima, meraikan perbezaan individu dalam

proses pengajaran fikh. Secara umum,semua pengajaran dan

pembelajaran memerlukan guru mengambil kira perbezaan

individu. Dalam p&p fikh juga, guru sangat menuntut untuk

meraikan perbezaan individu. Guru harus mengambil kira

perbezaan individu dalam pelbagai aspek. Sebagai contoh,

kemampuan pelajar dalam memahami syarahan atau tunjuk ajar

daripada guru. Menurut responden, beliau akan memberi focus

kepada pelajar yang lambat.dalam masa yang sama beliau akan

melakukan pengukuhan pada pelajar yang cepat memahami.

Menurut Responden juga, Bersifat kasih sayang serta tegas

sangat diperlukan. Hal ini agar semasa proses pengajaran,

pengawalan kelas berada dalam keadaan baik. Responden banyak

melakukan pujian, pujukan serta memberi ganjaran pada

pelajar yang kurang cemerlang agar mereka sentiasa

bermotivasi untuk belajar.

4.3 Pengalaman Mengajar Fiqh

Dalam temubual ini, pengalaman responden dalam mengajar

fiqh sangat gembira namun perasaan takut tercalit sedikit di

24

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

hati kerana baru pertama kali mengajar di sekolah dan tidak

pernah menghadapi khusus perguruan sebelum ini. Responden

mempunyai pengalaman mengajar di sekolah rendah dan

menengah. Terdapat perbezaan dalam proses pengajaran dan

pembelajaran dalam peringkat sekolah ini. Dalam proses

pengajaran dan pembelajaran bagi sekolah menengah dalam bab

yang berkaitan dengan fiqh, memberi sedikit cabaran kerana

silibus yang diajar, murid tidak mempunyai pengetahuan

sedia ada mengenainya. Seperti bab mudharabah, murid tiada

pengetahuan sedia ada. Ini menyukarkan kepada responden

untuk memberi pemahaman kepada murid tentang mudharabah.

Manakala, bagi sekolah rendah silibus mereka kebanyakannya

berkaitan dengan pengetahuan sedia ada murid. Dengan ini,

murid mudah memahami sesuatu topic yang diajar dalam bab

fiqh. Ini memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran

dilaksanakan oleh responden kepada murid. Pengalaman

responden banyak di sekolah rendah berbanding disekolah

menengah. Dalam bab solat, responden mengatasi murid yang

kurang menguasai bacaan al-quran dengan bersabar dan tidak

25

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

putus asa sehingga murid dapat menguasai bacaan ayat al-

quran tersebut.

4.5 Harapan , Saranan Dan Nasihat

Sebagai guru pendidikan islam, kita mestilah bersabar,

bersemangat dan mempunyai perasaan kasih sayang untuk

menghadapi dan mengatasi masalah dan tingkah laku generasi

yang akan datang kerana pelbagai media telah mempengaruhi

murid. Selain itu, sebelum melaksanakan proses pengajaran

dan pembelajaran, guru mestilah memahami dan menguasai topic

yang diajar supaya murid juga dapat memahami dan menghayati

topic tersebut. Oleh itu, tugas guru pendidikan islam adalah

memastikan murid memahami bab fiqh dengan betul kerana ia

merupakan tunjang kepada kehidupan harian murid. Di samping

26

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

itu, sebagai guru pendidikan islam, mestilah mempunyai

keperibadian yang tinggi supaya menjadi ikutan dan contoh

teladan bagi murid-murid sama ada dari segi perkataan,

perbuatan atau gerak geri. Oleh itu, guru harus berpegang

teguh dengan ajaran agama dan berakhlak mulia serta berbudi

luhur dan pengasih serta penyayang kepada murid-muridnya.

Penutup

Menurut Abdul Halim El-Muhammady (1993) yang menyatakan

bahawa matlamat falsafah pendidikan Islam dalam membentuk

27

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

akhlak manusia ialah sebagai proses melatih, mendidik jiwa,

jasmani, rohani dan emosi manusia dengan berasaskan sumber

wahyu iaitu al-Quran, al-Sunah, pengalaman salaf Al-Salih

serta ilmuan para muktabar dengan bertujuan untuk melahirkan

insan soleh yang mampu memikul tanggungjawab khalifah yang

dipertanggungjawabkan oleh Allah s.w.t ke atas manusia

supaya mengimarahkan alam ini untuk kebahagian kehidupan di

dunia dan akhirat.

Guru pendidikan islam berperanan dan bertanggungjawab

dalam aspek pendidikan, pengajaran, pembangunan akhlak,

meningkatkan mutu pendidikan dan menanam keimanan kepada

murid. Guru pendidikan islam mempunyai tanggungjawab dan

peranan yang besar dalam mendidik murid supaya cemerlang

dalam semua aspek kehidupan duniawi dan ukhrawi khususnya

dalam menangani cabaran hidup ke arah membina generasi yang

beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.

28

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

Lampiran (1)

Soalan wawancara

1. Latar belakang ustazah?

2. Pengalaman ustazah dalam p&p fiqh?

3. Apakah metode ustazah gunakan ketika mengajar p&p fiqh

4. Apakah metode kebiasaan ustazah gunakan ketika mengajar

p&p fiqh?

5. Apakah prinsip pengajaran fiqh yang berkesan?

6. Bagaimana ustazah mengatasi masalah murid yang kurang

berminat dan yang kurang menguasai bacaan al-quran

dalam bab solat. Adakah ustazah menggunakan kaedah

ulangan atau talaqi di luar sesi p&p atau memberi

tanggungjawab kepada guru yang mengajar al-quran?

29

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

7. Bagaimana penyampaian dan contoh yang digunakan dalam

p&p fiqh?

8. Bagaimana ustazah menghubungkait contoh yang terdekat

dalam fiqh?

9. Apakah permasalah yang biasa berlaku dalam fiqh?

10. Contoh dalam bab bersuci. Bagaimana ustazah

menggunakan kaedah p&p untuk mengelak dari wujudnya

perasaan malu bagi murid perempuan? Adakah disarankan

bertanya di luar proses p&p?

11. Apakah abm yang digunakan dalam pengajaran fiqh?

12. Adakah metode atau abm yang sama bagi kelas yang

cemerlang dan kelas yang lemah?

13. Bagaimana pendekatan yang digunakan oleh ustazah

kepada pelajar yang cemerlang dan yang lemah? Adakah

ustazah membuat pengukuhan kepada murid? Bagaimana

kaedah pengukuhannya?

14. Bagaimana pendekatan demonstrasi p&p dalam bab

tayammun dan solat?

30

IXEB3108

[METODOLOGI PENGAJARAN FIQH DALAM PENDIDIKAN ISLAM]

15. Adakah ustazah membahagikan murid yang cemerlang

dan yang lemah dalam p&p?

16. Bagaimana kaedah penilaian dalam p&p fiqh?

17. Bagaimana ustazah tangani, jika pengajaran tidak

habis dalam tempoh masa yang ditetapkan?

18. Apakah aspek penting dalam persediaan mengajar?

19. Apakah harapan, saranan dan nasihat ustazah kepada

bakal-bakal guru pendidikan islam?

Lampiran (2)

Gambar Ustazah Aminah Bt Abdul Halim

31