LAPORAN REVERSE

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Scanning dan prinng 3D merupakan suatu alat cangggih yang dapat menscan benda 3D serta membuat prototype dari suatu benda. Scanning 3D sudah banyak digunakan pada industri-indus sekarang ini. Maka sangatlah penng untuk mempelajari pelajaran ini guna mengetahui fungsi dari alat tersebut serta mengiku perkembangan zaman. Tujuan pembuatan laporan Lab SCAN 3D ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Reverse Engineering. Dalam laporan ini terdapat data dari hasil percobaan yang telah dílakukan selama kuliah dan Laporan ini sebagai data pembanding antara data percobaan dengan data yang telah di Reverse Engineering atau di modifikasi serta analisanya untuk mencapai tujuan dari mata kuliah Reverse Engineering ini. B. Tujuan Prakkum Tujuan dari prakkum ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Dapat menggunakan SCAN 3D dengan baik dan benarberdasarkan SOP. 2. Dapat membuat sebuah benda yang sama dengan benda yang sudah dak terdapat dipasaran.

Transcript of LAPORAN REVERSE

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Scanning dan printing 3D merupakan suatu alat cangggih yang dapat menscan

benda 3D serta membuat prototype dari suatu benda. Scanning 3D sudah banyak

digunakan pada industri-industi sekarang ini. Maka sangatlah penting untuk

mempelajari pelajaran ini guna mengetahui fungsi dari alat tersebut serta mengikuti

perkembangan zaman. Tujuan pembuatan laporan Lab SCAN 3D ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah Reverse Engineering. Dalam laporan ini terdapat data

dari hasil percobaan yang telah dílakukan selama kuliah dan Laporan ini sebagai data

pembanding antara data percobaan dengan data yang telah di Reverse Engineering

atau di modifikasi serta analisanya untuk mencapai tujuan dari mata kuliah Reverse

Engineering ini.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Dapat menggunakan SCAN 3D dengan baik dan benarberdasarkan SOP.

2. Dapat membuat sebuah benda yang sama dengan benda yang sudah tidak terdapat

dipasaran.

3. Dapat memodifikasi dan mengedit benda-benda agar lebih baik lagi atau

mereversenya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Scanner 3D

Scanner 3D adalah alat yang berfungsi untuk memindai suatu objek 3D (dari

jarak tertentu, tanpa harus menyentuh objek), mengkonversikan ke dalam bentuk

gambar CAD, kemudian diolah lebih lanjut menggunakan software yang khusus dibuat

oleh pembuat alat scanner tersebut.

Scanner 3D ini adalah terobosan terbaru dalam dunia Teknik. Dengan tujuan

untuk membantu para produser yang ada di dalam bidang ini membuat suatu benda

yang tidak lagi diproduksi dan dengan adanya Scan 3D ini alat atau benda yang tak lagi

diproduksi akan tetapi masih dibutuhkan oleh masyarakat bisa dibuat kembali tanpa

harus memproduksi massal, dan dengan Scan 3D ini benda yang ada bisa diambil data

keseluruhannya baik dari bahan, ukuran, sampai bobot yang sama sekalipun. Setelah

gambar telah didapat dari Scan 3D ini benda akan dibuat Oleh print 3D. Print yang bisa

membuat benda yang telah kita ambil dari Scan 3D dan dibuat dengan tingkat kemiripan

yang cukup tinggi, dan juga memperbaiki atau memodifikasinya.

Data mentah yang dihasilkan oleh Scanner 3D berupa kumpulan titik – titik yang

disebut dengan pointcloud. Pointcloud mewakili bentuk surface dari objek dengan

kerapatan titik yang diatur sesuai dengan kebutuhan. Setiap titik dari masing – masing

pointcloud tersebut memiliki identitas koordinat X, Y, dan Z diukur dari titik berdiri alat

Scanner 3D.

Prinsip kerja 3D Scanner memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan kea rah

objek, kemudian pantulan sinar laser tersebut ditangkap kembali oleh alat Scanner dan

direkan ke dalam perangkat komputer yang telah dilengkapi software khusus dari

produsen scanner 3D tersebut (GOM ATOZ). Konsep ini mirip dengan prinsip kerja sonar,

perbedaannya adalah sonar menembakkan gelombang suara alih – alih sinar laser. Laer

yang ditembakkan tidaklah kontinyu, melainkan titik per titik, namun dengan kecepatan

yang cukup tinggi bervariasi antara ratusan hingga ribuan titik bisa direkam dalam 1

detik.

B. Sudut Blade Impeller

Pada dasarnya, range sudut blade impeller antara 90o hingga 180o tegak lurus

dengan sumbu putar. Jika sudut blade impeller 90o tidak akan membelah angin/udara

tetapi putaran impeller menjadi sempurna, sedangkan pada sudut 180o akan ada

pembelahan angin tetapi tidak teratur dan juga membuat putaran impeller tidak

sempurna karena gesekan dengan udara sangat besar.

BAB III

ISI

A. Modifikasi

Impeller merupakan salah satu komponen penting di dalam pompa sentrifugal,

yang fungsinya untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang

dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi impeller.

Cara kerja dari impeller adalah dapat menghisap fluida dari sisi isap dan

menekannya dalam arah aksial ke sisi buang. Fungsinya untuk merubah energi kinetik

atau memberikan energi kinetik pada zat cair, kemudian di dalam casing diubah menjadi

energi tekanan.

Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari beberapa sumber, kami berfikir

untuk memodifikasi sudut dari blade impeller tersebut menjadi 160o, karena pada benda

asli sudut yang ada sebesar 170o. Pada sudut 170o, pembelahan angin yang terjadi tidak

efisien, karena hambatannya terlalu besar hampir tegak lurus dengan permukaan dan

gesekan dengan permukaan sangat besar, sehingga putaran impeller menjadi berat dan

tidak sempurna, sedangkan pada sudut 160o pembelahan angin menjadi lebih efisien

karena gaya gesek antara udara/angin dengan permukaan blade impeller menjadi kecil

sehingga putaran impeller menjadi lebih ringan dan sempurna.

B. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan untuk pengambilan gambar adalah sebagai berikut.

No. Nama Alat Jumlah

1. 3D Scanner ATOZ 1 buah

2. Seperangkat Komputer dan Regulator 1 buah

3. Meja 1 buah

4. Pinset 1 buah

5. Meteran 1 buah

6. Hair Dryer 1 buah

7. Cotton Bud 1 buah

8. Grabber 1 buah

Bahan yang digunakan untuk pengambilan gambar adalah sebagai berikut.

No. Nama Bahan Jumlah

1. Sticker 3 mm White on Black

2. Bedak Khusus 1 buah

C. Langkah Kerja

Dalam langkah pengambilan gambar, dibagi menjadi 2 persiapan, yaitu:

1. Persiapan Benda

Benda dibersihkan dari kotoran

Setelah bersih, tempelkan sticker sebagai reference point (min 3

buah sticker) untuk pengambilan gambar yang tertangkap kamera

Setelah dipasang sticker, kemudian semprotkan bedak khusus

secara merata pada benda (jangan terlalu tebal atau tipis)

Supaya bedak semprot tersebut cepat kering, keringkan dengan

menggunakan hair dryer

Setelah kering, bersihkan sticker yang tertutup dengan bedak

menggunakan cotton bud

Benda siap diambil gambarnya

2. Persiapan Komputer

Periksa kabel – kabel yang ada. Kabel dipastikan terpasang dengan

grabber, monitor, dan scanner

Hidupkan computer. Untuk keamanan, grabber dan lensa arusnya

harus distabilkan dengan stabilizer

Setelah proses booting selesai, pilih program GOM ATOZ

Lepaskan tutup lensa pada lensa

Jika lampu pada scanner sudah bewarna hijau, klik kamera lalu

pilih sensor, kemudian pilih Configuration Hardware

Setelah muncul Window Configuration Hardware, pilih Configure

Klik sensor lalu pilih Initialization Censor. Setelah itu, klik lagi

Sensor kemudian pilih Sensor Setup untuk memfokuskan kamera

pada benda

Jika sudah yakin, objek akan muncul pada layar monitor. Setelah

objek muncul, matikan sensor dengan cara klik sensor lalu pilih

close sensor

Atur jarak benda dengan scanner + 65 cm. alat siap digunakan

untuk pengambilan gambar

3. Langkah Scanning Benda kerja .

Buat titik referensi pada meja dengan sticker white on black

sebanyak 4 buah.

Arahkan kamera ke titik referensi tersebut tepat diatas meja atau

latar benda kerja.

Tekan spacebar untuk melakukan pemotretan dalam mengambil

titik referensi yang ada dimeja.

Apabila titik referensi belum tertangkat semua oleh kamera maka

ulangi kembali sampai titik referensi tersebut tertangkap kamera

scaning.

Setelah titik referensi telah tertangkap semua lalu letakan benda

kerja (Blower Impeler) ditengah titik referensi.

Lakukan pemotretan benda kerja (Blower Impeler) dengan syarat

semua titik referensi pada benda kerja tertangkap semua.

Akan tetapi saat pengambilan gambar minimal 3 titik referensi

tertangkap. Lanjutkan pemotretan sampai terbentuk gambar

benda (Blower Impeler) sebagus mungkin dan semua permukaan

tertutupi dengan maksimal 25 kali pengambilan gambar.

Jika telah terbentuk gambar benda kerja pada satu Sisi yang

diinginkan. save hasil scan benda kerja (Blower Impeler) pada

folder yang telah dibuat yaitu Blower Impeler l .

Kemudian buka kembali file tersebut untuk dilakukan perataan

atau finishing pada permukaan benda yang masih terdapat bolang

kecil ataupun sedang. Lakukan proses tersebut sampai benda

kerja (Blower Impeler) rata dan sempurna. Kemudian balik benda

kerja (Blower Impeler) tersebut ke Sisi lainnya untuk pengambilan

gambar disisi kedua.

Jika dalam penggantian Sisi terjadi Iuka atau lecetnya cat pada

benda kerja blower impeler) yang telah sebelumnya, maka

lakukan pengecatan kembali pada sisi-sisi yang lecet.

Setelah itu keringkan benda kerja (Blower Impeler) dengan hair

drayer. dan bersihkan kembali sticker white on black sampai

terlihat jelas. kemudian letakan kembali benda kerja dengan Sisi

yang kedua. Dan ambil gambar pada Sisi kedua dengan cara yang

sama seperti pengambilan gambar Sisi ke-l.

Akan tetapi titik referensi yang ada dimeja tidak boleh berubah

dan berbeda dfari titik referensi saat pengambilan gambar ke-l.

Dan pengambilan gambar benda kerja (Blower Impeler) pada Sisi

ke-2 ini dengan maksimal 25 kali pengambilan.

Setelah dirasa cukup maka save gambar scan Sisi ke-2 ini dalam

folder 4a.

Dan lakukan kembali penambalan pada permukaan Sisi ke-2 yang

belum tertutup sampai cukup dan sempurna.

4. Langkah Pengeditan Benda Kerja Setelah di Scanning

Setelah dilakukan Scanning, ternyata hasil scanning yang dilakukan kurang

masimal, artinya pada hasil scanning masih terdapat lubang – lubang yang tidak

diinginkan atau bahkan sisi belakang benda tidak ikut discan. Untuk mengatasi hal ini,

dilakukan dengan pengeditan pada software GOM ATOZ itu sendiri. Berikut langkah –

langkah yang dilakukan.

1. Menggabungkan dua hasil scanning menjadi satu

Buka folder yang telah dibuat,lalu pilih dua file penyimpanan scanning

benda kerja dengan cara : klik open pada icon menu bar lalu pliih file

yang telah kita simpan kemudian klik ok.

Diantara dua file yang dibuka, pilih salah satu file yang akan dijadikan

set refrensi point, kemudian sembunyikan file yang lain dengan cara

mengosongkan tanda hitam pada symbol kotak di samping kanan file

yang telah dibuka.

Pilih semua titik refrensi point dengan cara : klik kanan titik refrensi

(biasanya bewarna orange),pilih select as common reference point.

(lakukan langkah tersebut pada setiap titik refrensi point )

Kemudian masukan titik refrensi point benda yang lainnya, dengan

cara yang sama, dan sembunyikan file yang teleh diberikan refrensi

point sebelumnya.

Munculkan semua file yang telah diberi titik refensi point dan klik

kanan pada benda pilih select all.

Untuk menggabungkan kedua file scanning benda kerja tesebut, pilih

UKW pada menu bar pilih project kemudian transformasion dan pilih

transfom by common point , normal ,klik ok , folder , next , finish.

2. Menyempurnakan hasil scanning

Pilih icon edit pada menu bar, lalu pilih polygonisasi, kemudian pilih

complete polygonisasi , dan pilih normal lalu ok.

3. Menghilangkan kelebihan (bersisa) setelah menyempurnakan hasil scanning

Pilih select of surface pada icon sebelah kanan , kemudian pilih

kelebihan (bersisa) hasil scanning pada benda kerja, dan pada menu

bar, pilih edit lalu klik belet select point.

Lakukan langkah tersebut sampai benda kerja tidak kelebihan

(bersisa).

4. Menutup lubang pada hasil scanning

Pilih icon meshes pada menu bar, kemudian pilih close hole, lalu pilih

close hole interaktifity control. Arahkan disamping lubang benda kerja

lalu tekan tombol control (ctrl) , klik apply.

Lakukan langkah tersebut sampai benda kerja tidak kelebihan

(bersisa)

5. Hasil Scanning

Berikut hasil scanning yang telah didapatkan.

Side/Front Isometric

Top

Dari hasil scanning yang didapatkan (setelah diedit di software GOM ATOZ),

ternyata masih ada permukaan hasil scanningnya yang tidak rata. Hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor, seperti :

1. Bagian permukaan ada yang tidak rata yang disebabkan karena penambalan

yang dilakukan tidak sempurna

2. Bedak yang disemprotkan pada benda kerja tidak rata

3. Reference point pada benda pertama tidak tertangkap semua oleh scanner

6. Permasalahan

Dikarenakan hasil scan yang kurang baik dan kurang maksimal, praktikan

mencoba untuk memodifikasi dan memperbaikinya dengan :

Mengeditnya didalam software Solidworks ataupun catia. Akan tetapi

karena satu dan lain hal kami tidak bisa menggunakan software

tersebut untuk memperbaiki hasil scan Blower Impeller, maka dengan

sangat terpaksa kami menggambar ulang Blower Impeller tersebut di

software Solidworks dengan meniban gambar hasil scanning

dikarenakan ukuran blower impeller tersebut tidak diketahui secara

detail.

Untuk melakukan pengeditan di software seperti Solidworks,

dilakukan dahulu pengeditan arah pandangan benda agar

mempermudah dalam mengedit. Pengeditan dilakukan pada software

ATOZ yakni dengan perintah memutar(rotate) yang berada pada

menu transform. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki pandangan

benda sehingga lebih mudah dibuat atau diedit pada software

Solidworks.

Berikut hasil modifikasi yang dilakukan.

Side/Front

Isometric

Top

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum dan hasil scan yang didapatkan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu :

1. Proses penyemprotan bedak dan proses pembersihan benda merupakan

faktor penting dalam penentuan hasil scanning yang didapatkan

2. Penempatan sticker juga harus diperhatikan, agar pada saat menscann benda

banyak bagian yang didapatkan dan tidak perlu membolak – balikan benda

3. Tidak boleh menggoyangkan benda kerja jika proses scanning belum selesai,

karena susah meletakkan kembali keposisi semula

4. Peletakan stiker bedan kerja harus efisien agar dalam sekali pengambilan

gambar, banyak bagian benda kerja yang tertangkap .

5. Peletakan benda kerja harus strategis, agar kedua Sisi benda kerja yang

berlawanan dapat tertangkap kamera secara bersamaan dalam 1 posisi.

6. Untuk mendapatkan gambar yang bagus, maka titik referensi yang harus

tertangkap kamera minimal 3.

7. Agar mudah untuk melakukan penggabungan(poligonisasi) maka kedua Sisi

yang saling bertolak belakang harus tertangkap kamera secara bersamaan.

8. Proses pengambilan gambar tidak cukup sekali/dua kali, harus berkali-kali

hingga mendapatkan hasil yang bagus.

9. Jangan sampai ada titik referensi pada benda yang tidak terambil, karena

dapat menyebabkan penggabungan tidak sempurna

10. Hasil scan sebaiknya diedit lagi misalnya pandangannya harus sesuai dengan

kenyataan, dengan menggunakan perintah rotate pada menu transform agar

lebih mudah di buat/diedit di software Iain

B. Saran

1. Lebih detail dalam melakukan proses pembedakan.

2. Lebih teliti dalam pengambilan gambar agar semua bagian terambil dan tidak

banyak penambalan.

3. Harus lebih hati-hati dalam meletakan benda kerja .

4. Jangan mengambil gambar Yang tingkat jaraknya lebih dari 65mm karena

tidak terdeteksi.

5. Jangan mengganti titik referensi awal.

6. Jangan menggerakan meja saat pengambilan gambar sedang berlangsung.

Reverse Engineering

“Scanning 3D dan Printing 3D”

KELAS 4 –A

DISUSUN OLEH :

Ihsan Mahardhika (1213010076)

Tommy Arief Saputra (1213010090)