Laporan Pengenalan Alat Satuan Operasi

26
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I PENGENALAN ALAT Oleh ANIDA HUMAIRAH 05031281320009 KELOMPOK V TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA

Transcript of Laporan Pengenalan Alat Satuan Operasi

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I

PENGENALAN ALAT

Oleh

ANIDA HUMAIRAH

05031281320009

KELOMPOK V

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium berasal dari kata laboratory yang

memiliki pengertian yaitu : (1) tempat yang dilengkapi

peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam

sains atau melakukan pengujian dan analisis (is a place

equipped for experimental study in a science or for testing and analysis ,

(2) bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan

untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek

pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for

conducting scientific research or for teaching practical science), (3)

tempat memproduksi bahan kimia atau obat (a place where

chemicals or medicines are manufactured), (4) tempat kerja

untuk melangsungkan penelitian ilmiah ( a workplace for the

conduct of scientific research), (5) ruang kerja seorang

ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi

sains (the workplace a saintist also a place devoted to experiments in

any branch of natural science (Purwanti,2009).

Pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab

bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena

itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki

kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,

memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.

Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya

agar laboratorium tetap berfungsi sebagaimana

mestinya. Upaya menjaga keselamatan kerja mencakup

usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan

penangannya bila terjadi kecelakaan (Wanwan,2007).

Pengenalan, penggunaan, dan teknik dasar bekerja di

laboratorium antara lain pengenalan, pemberdayaan,

perawatan alat dan bahan praktik, serta keterampilan

mengoperasikan peralatan tertentu seperti cara

menggunakan termometer, mikroskop dan beberapa alat

lainnya (Wanwan,2007).

Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium

memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan

karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah

dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan

bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat

dan bahan dan terjadinya kecelakaan kerja. Cara

memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara

tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran

kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di

laboratorium seperti:(1) Membawa alat sesuai petunjuk

penggunaan, (2) Menggunakan alat sesuai petunjuk

penggunaan, (3) Menjaga kebersihan alat, dan (4)

Menyimpan alat (Wanwan,2007).

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang

digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia yang

dapat dipergunakan berulang–ulang. Alat laboratorium

kimia seperti: pembakar spiritus, termometer, tabung

reaksi, gelas ukur, dan lain sebagainya. Alat yang

digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum

seperti: pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan

Pertama (Purwanti,2009).

Diketahuinya bahan dasar dari suatu alat, kita dapat

menentukan atau mempertimbangkan cara penyimpanannya.

Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan

dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Alat

seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif

atau klem tiga jari karena ketiganya memiliki bahan

dasar yang sama yaitu logam, sedangkan gelas kimia

dikelompokkan dengan labu erlenmeyer dan labu dasar

rata karena bahan dasarnya gelas. Jika tempat

penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari menggunakan

lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus

berbeda dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi

kedua tahap rak harus berdekatan. Memperhatikan bahan

dasar alat yang terbuat dari logam umumnya memiliki

bobot lebih tinggi dari alat yang terbuat dari gelas

atau plastik. Oleh karena itu, dalam penyimpanan dan

penataan alat aspek bobot benda perlu juga

diperhatikan. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat

di tempat yang lebih tinggi,agar mudah diambil dan

disimpan kembali (Purwanti,2009).

Penyimpan alat laboratorium memperhatikan bahan

pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya,

serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat

menurut aturan tertentu harus disepakati antara

pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna

/praktikan. Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan

pengambilan kembali alat di laboratorium, maka

sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang

lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat

yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada

tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan

buku inventaris Laboratorium (Budiman, 2006).

B. Tujuan

Praktikan dapat mengetahui fungsi dan prosedur

penggunaan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium

khususnya pada paraktikum Satuan Operasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Autoklaf

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan

untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu

dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih

15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak

dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan

meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah

yang akan membunuh microorganisme (Madigan,2006).

B. Ball Pipet

Ball Pipet adalah alat berbentuk bulat seperti bola

dan terbuat dari karet, pada bagian bawahnya terdapat

lubang untuk memasukkan pipet yang akan digunakan, dan

pada bagian samping terdapat sejenis keran yang diberi

tanda berupa (↑) dan (↓). Pada tanda (↑) berfungsi untuk

menghisap larutan, sedangkan tanda(↓) berfungsi untuk

mengeluarkan larutan (Purwanti,2009).

C. Beaker Glass

Beaker glass atau gelas piala tidak digunakan untuk

mengukur suatu larutan kimia, walaupun alat ini mempunyai

ukuran. Alat ini digunakan sebagai tempat larutan dan

dapat juga digunakan untuk memanaskan atau menguapkan

(memekatkan) suatu larutan. Beaker glass mempunyai ukuran

yang berbeda-beda (Tjurmin,2008).

D. Cawan Alumunium

Cawan alumunium digunakan untuk mengukur kadar air. Cawan

ini juga dapat digunakan pada analisa kolorimetri.

Analisa kolometri adalah suatu metode analisa kimia yang

berdasarkan pada perbandingan intensitas warna suatu

larutan dengan intesitas suatu larutan standar

(Tjurmin,2008).

E. Cawan Porselen

Alat ini terbuat dari porselen dan biasa digunakan

untuk mengukur kadar abu suatu bahan organik. Kadar abu

sutau bahan pakan ditentukan dengan pembakaran bahan

tersebut pada suhu tinggi (500-6000C). Pada suhu tinggi

bahan organik yang ada akan terbakar dan sisanya

merupakan abu (Hadi,2007).

F. Erlenmeyer

Erlenmeyer digunakan sebagai alat penampug larutan

kimia. Erlenmeyer pada umumnya digubakan sebagai wadah

titrasi suatu larutan. Alat ini terbuat dari kaca dan

memiliki mulut yang kecil (UNESA,2010).

G. Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk mengukur atau mengambil zat

cair dengan ketetaapan kira-kira. Besarnya antara 10 ml

hingga 2 liter, untuk pengukuran yang lebih teliti jangan

menggunakan gelas ukur tetapi gunakanlah pipet

(Tjurmin,2008).

H. Hotplate

Hot plate adalah sebuah alat portable yang berbentuk

seperti meja kecil yang memiliki satu, dua kompor gas

atau lebih atau elemen pemanas listrik. Sebuah hot plate

dapat digunakan sebagai pengganti salah satu pembakar

dari berbagai oven (Madigan, 2006).

I. Kertas Saring

Kita menggunakan dua macam kertas saring, yaitu kertas

saring yang biasa dan kertas saring yang dilipat ganda.

Kita menyaring dengan kertas yang dilipat biasa bila pada

penyaringan diperlukan zat endapan-nya, dan kita

menggunakan kertas saring yang dilipat ganda bila yang

diperlukan filtrat atau cairannya. Menggunakan kertas

saring yang dillipat biasa memudahkan memin-dahkan

endapan. Kertas saring dilipat menjadi setengah bagian

dan kemudian dilipat lagi menjadi seperempat bagian.

Kartas saring yang telah dilipat ini dibuka hingga

membentuk kerucut 60o. Selanjutnya kertas saring ini

diletakkan dalam corong yang serasi, yaitu bagian atas

kertas saring berada 1-2 cm lebih rendah dari bagian atas

corong (UNP,2011).

J. Kondensor

Kondensor mempunyai fungsi sebagai heat exchanger

antara alat pendingin dan lingkungannya. Lubang atau

celah yang terdapat pada kondensor dipengaruhi oleh

kecepatan aliran udara. Aliran udara yang tercipta

digunakan sebagai pendingin kondensor dengan prinsip

pertukaran panas konveksi (Mei,2003).

K. Labu Kedjhal

Pengujian kadar protein suatu zat dapat dilakukan

dengan labu kedjhal. Pengujian protein dilakukan dengan

cara pemanasan zat tersebut kemudian labu kedjhal

dipasangkan dengan alat destilasi (Universitas Negeri

Gorontalo,2010)

L. Mortar

Alat kimia dapat berupa benda padat, sebagai contoh

natrium. Pada beberapa praktikum natrium dihaluskan

dengan menggunakan mortar. Motar terbuat dari keramik

porselen dan berbentuk wadah (UNP,2011).

M. Oven

Oven adalah perangkat listrik yang digunakan dalam

sterilisasi. Oven menggunakan uap panas kering untuk

mensterilkan zat atau larutan kimia. Umumnya, alat ini

dapat dioperasikan 50-300 ° C (122-572 ° F). Alat ini

memiliki termostat mengendalikan suhu, dikontrol secara

digital untuk mempertahankan suhu. Dinding alat ini

dirancang ganda untuk menjaga panas dan hemat energi,

lapisan dalam menjadi konduktor dan lapisan luar terbuat

drai bahan metalik (Baveja,2003).

N. Pipet Gondok

Pipet gondok disebut juga pipet volume. Dalam

pembacaan volume, mata harus tepat pada garis volume yang

diinginkan. Untuk larutan encer tak berwarna letakkan

pada meniscus bawah, larutan dengan kerapatan besar

misalnya Hg terletak pada meniscus atas sedangkan untuk

larutan berwarna/keruh misalnya KMNO4 tepat pada garis

batas (Tjurmin, 2008).

O. Pipet Tetes

Pipet digunakan untuk memindahkan suatu volume tertentu

dari zat cair dengan ketelitian yang lebih besar

dibanding dengan gelas ukur (Tjurmin,2008).

P. Pipet Ukur

Pipet volumetrik atyau pipet ukur digunakan untuk

mengukur volume larutan dengan sangat akurat. Alat ini

umumnya digunakan sebagai pengambil larutan dengan skala

tertentu untuk titrasi. Alat ini tersedia dengan brbagai

ukuran (Tom,2011).

Q. Soxhlet

Soxhlet adalah bagian dari peralatan laboratorium yang

ditemukan pada tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet. Pada

awalnya alat ini dirancang untuk ekstraksi lipid dari

bahan padat. Soxhlet hanya diperlukan dimana senyawa yang

diinginkan memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan

pengotor yang tidak larut dalam pelarut. Jika senyawa

yang diinginkan memiliki kelarutan yang signifikan dalam

pelarut maka filtrasi sederhana dapat digunakan untuk

memisahkan senyawa dari substansi yang tidak larut

(William,2007).

R. Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula

yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia

berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Alat ini

juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan

larutan kecuali larutan asam. Berasal dari sebatang kaca

yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang

sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala

Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk

digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan

dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh

digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu

ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang

batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih

lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan

menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut

kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke

bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci.

Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman

digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam

wadah kaca (Mandigan,2006).

S. Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah

termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti

panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip

kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum

digunakan adalah termometer air raksa (Hadi,2007).

T. Viskometer Ostwalt

Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan

mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk

lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi

melalui viskometer ostwalt. Waktu alir dari cairan yang

diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi

suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui untuk lewat

2 tanda tersebut (Budiman,2006).

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum yang berjudul ‘Pengenalan Alat’ ini

dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2014, pukul 10.00

WIB sampai dengan pukul 11.40 WIB di Laboratorium Kimia

Hasil Pertanian (KHP), Teknologi Hasil Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum yang berjudul

‘Pengenalan Alat’ ini adalah: 1) Autoclave, 2) Ball

Pipet, 3)Beaker Glass, 4) Cawan Alumunium, 5) Cawan

Porselen, 6) Erlenmeyer, 7) Gelas Ukur, 8) Hotplate, 9)

Kertas Saring, 10) Kondensor, 11) Labu Kedjhal, 12)

Mortar, 13) Oven, 14) Pipet Gondok, 15) Pipet Tetes, 16)

Pipet Ukur, 17) Soxhlet, 18) Spatula, 19) Termometer, 20)

Viskometer Ostwalt.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1)

Aquadest.

C. Cara Kerja

Cara praktikum kali ini adalah:

1. Seluruh praktikan diberi penjelasan dari asisten

tentang alat laboratorium.

2. Setiap penjelasan dicatat oleh masing-masimng

praktikan.

3. Salah satu praktikan ditunjuk untuk menjelaskan

kembali alat-alat laboratorium yang telah dijelaskan

oleh asisten.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah :

No.

Nama Alat Fungsi Gambar

1. Termometer

Alat ini digunakan untuk mengukursuhu suatu benda atau larutan kimia yang akan diteliti oleh praktikan.

2. Mortal Alat ini digunakan untuk mengecilkan ukuran atau menghaluskan zat-zat kimia padatan.

3. Cawan Porselen

Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukurkadar abu.

4. Cawan Alumunium

Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukurkadar air.

5. Pipet Tetes

Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil dengan tingkatketelitian rendah.

6. Ball Pipet

Alat ini adalah pasangan dari pipet gondok yang digunakanuntuk mengambil larutan.

7. Beaker Glass

Alat ini digunakan sebagai wadah atau tempat

larutan, zat kimia ditempatkan

8. Pipet Ukur

Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam skala tertentu, khususnya larutan berbahaya

9. Pipet Gondok

Alat ini digunakan untuk mengambil larutan denganskala tertentu, khususnya larutan berbahaya

10.

Spatula Alat ini digunakan untuk mengadukatau mengambillarutan atau zat kimia tertentu

11.

Erlenmeyer

Alat ini digunakan sebagai tempatlarutan kimia,khususnya padasaat melakukantitrasi, alat ini digunakan sebagai tempattitran

12.

Gelas Ukur

Alat ini digunakan untuk mengaturlarutan kimia dengan skala tertentu. Alatini memiliki tingkat ketelitian yang lumayan baik

13.

Labu Kedjhal

Alat ini digunakan sebagai alat dalam melakukan praktikum analisa protein.

14.

Kondensor Alat ini digunakan sebagai pendingin larutan atau zat kimia yangditeliti oleh praktikan.

15.

Soxhlet Alat ini digunakan sebagai pendingin balik ari suatu larutan atau zat kimiayang dipanaskan.

16.

Hotplate Alat ini digunakan untuk memanaskan zatatau larutan kimia.

17.

Outaclave Alat ini digunakan untuk sterilisasi suatu zat ataularutan kimia agar terbebas dari mikroba-mikroba yang mengganggu.

18.

Viskometer Ostwalt

Alat ini digunakan untuk mengukurkekentalan arau viskositas suatu zat ataularutan kimia.

19.

Oven Alat ini digunakan untuk mengeringkan suatu zat kimia dan mengurangi kadar air dalam suatu zat kimia.

20.

Kertas Saring

Kertas ini digunakan untuk menyaring suatu larutan

kimia agar terhindah daripadatan-padatan lain

B. Pembahasan

Penelitian akan bahan-bahan atau zat kimia memerlukan

seorang praktikan yang ahli dan mampu melakukan

penelitian dengan baik dan benar. Seorang praktikan tidak

hanya ahli mencampur za-zat kimia untuk menghasilkan zat-

zat kimia baru di laboratorium, tetapi juga harus ahli

dalam penggunaan alat-alat kimia. Oleh karena itu, salah

satu kriteria seorang praktikan yang ahli adalah memiliki

pemahaman yang baik akan penggunaan alat-alat kimia dan

trampil dalam penggunaan alat-alat kimia tersebut.

Apabila seorang praktikan tidak paham akan alat-alat

kimia yang digunakannya dalam melakukan penelitian maka

tidak akan diperoleh hasil yang akurat atau bahkan selama

penelitian berlangsung terjadi kecelakaan-kecelakaan

kecil dalam penggunaan dan pemanfaatan alat-alat kimia

tersebut yang dapat menyebabkan tidak berjalan lancarnya

kegiatan praktikum di laboratorium.

Beberapa alat yang biasanya digunakan selama melakukan

praktikum, yaitu alat ukur dan alat gelas. Alat ukur

digunakan untuk mengukur zat-zat kimia berupa larutan

agar sesuai dengan takaran yang akan diuji. Alat gelas

akan membantu praktikan dalam melihat segala perubahan

yang terjadi pada larutan selama reaksi dan menjauhkan

praktikan dari kecelakaan zat-zat kimia.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur viskositas

atau kelarutan suatu zat memiliki jenis yang berbeda-

beda, yaitu: viskotester, viskometer ostwalt, dan

viskometer canon fensky. Alat-alat gelas juga banyak

digunakan dalam laboratorium, alat gelas juga memiliki

jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Gelas ukur yaitu alat

yang berbentuk gelas kecil panjang digunakan untuk

mengukur bahan cair dengan volume tertentu, beker gelas

yaitu alat gelas yang digunakan untuk menampung bahan

sementara dan dapat pula digunakan untuk memanaskan

larutan. Gelas ukur memiliki tingkat ketelitian yang

tinggi dibanding dengan beaker glass. Oleh karena itu,

beaker gelas tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan

walaupun terdapat skala karena ralatnya cukup besar.

Pipet volume yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk

mengambil larutan dengan volume tertentu. Pemakaian pipet

volume biasanya dihubungkan dengan ball pipet, pada ball

pipet ada tahapan-tahapan dalam menggunakannya seperti

untuk mengempeskan balon pada ball pipet tekan dahulu

huruf A, untuk menghisap atau mengambil larutan tekan

huruf S, dan huruf E untuk mengeluarkan larutan. Ball pipet

terbuat dari bahan karet dan berbentuk seperti bola.

Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur suhu tertentu, adapula spatula yang digunakan

untuk mengambil zat padat atau berbentuk serbuk dan biasa

juga digunakan untuk mengadul larutan, ada dua jenis

spatula yaitu spatula kaca dan spatula besi. Pipet tetes

digunakan untuk memindahkan larutan dalam skala kecil.

Masih banyak lagi alat-alat yang sering digunakan dalam

laboratorium seperti cawan dan mortal yang digunakan

sebagai alat untuk mengecilkan ukuran suatu zat berupa

zat padat atau serbuk.

Penggunaan alat-alat gelas praktikum kimia ini

haruslah berhati-hati karena alat-alat gelas bersifat

peka dan mudah pecah apabila menerima tekanan berlebih

atau jatuh dari suatu ketinggian.

Alat-alat berukuran besar juga digunakan dalam

mendukung kegiatan praktikum suatu zat, misalnya oven,

hotplate, atau autaclave. Oven digunakan untuk menurunkan

kadar air pada zat, hotplate digunakan untuk memanaskan

zat berupa larutan, sedangkan autaclave berbentu seperti

pot raksasa yang digunakan untuk sterilisasi zat-zat yang

akan diteliti dari mikroorganisme yang dapat mempengaruhi

atau memberikan perubahan-perubahan pada zat-zat kimia.

Penyimpanan alat-alat kimia juga mempengaruhi proses

pelaksanaan praktikum. Penyimpanan alat perlu

memperhatikan frekuensi pemakaian alat tersebut. Apabila

alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada

tempat yang mudah diambil. Penyimpanan dan pemeliharaan

alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat

tersebut. Sumber kerusakan alat kimia dapat diakibatkan

oleh lingkungan, seperti: udara, air dan asam-basa, suhu,

cahaya dan api. Oleh karena itu, penyimpanan alat-alat

kimia harus dihindarkan dari faktor-faktor perusak

tersebut agar alat-alat tersebut dapat bertahan lama.

Alat–alat hanya boleh diambil oleh mahasiswa atau

mahasiswi dengan sepengetahuan dosen dan asisten

laboratorium.

E. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Pengenalan Alat

ini adalah:

1. Pengenalan alat-alat praktikum sangat dibutuhkan

praktikan sebelum melakukan praktikum atau

penelitian.

2. Pemahaman yang baik akan alat-alat praktikum kimia

akan mempengaruhi kelancaran suatu praktikum

dilaksanakan.

3. Pada umumnya, alat-alat kimia terbuat dari bahan

kaca yang transparan.

4. Setiap alat-alat kimia haruslah digunakan sesuai

dengan fungsi dan kegunaannya agar dapat bekerja

secara maksimal dan praktikan terhindar dari

kecelakaan terhadap zat-zat kimia.

5. Kebersihan alat-alat praktikum sangat diperlukan dan

harus diperhatikan sebelum melakukan suatu

penelitian terhadap zat-zat kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Baveja, Prof. C .P. ,2008. Textbook of Microbiology. ISBN 81-7855-266-3. University of California. California.Amerika Serikat

Budiman, 2009. Pengenalan Laboratorium. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya

Ginting, tjurmin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Laboratorium Dasar Bersama, Universitas Sriwijaya. Palembang

Hadi, Salekun, dkk. 2008. Peralatan dan Fasilitas Laboratorium. Laboratorium Migas, Politeknik Akamigas. Palembang

Klimatpress. 2008. Pengenalan Alat-alat. (online) (http://www.klimatologibanjarbaru.com, 25 Februari 2012)

Setiabudi, Dedi, dkk. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya. Inderalaya

UNESA.2008.Laporan Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://elearning.unesa.ac.id, 4 Maret 2012)

Universitas Negeri Padang.2011.Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://fip.unp.ac.id, 4 Maret 2012)

Universitas Negeri Gorontalo.2010. Ekstraksi dan Karakteristik Umbi Dahlia. (online) (http://ung.ac.id, 4 Maret 2012)

Widhy, Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta