laporan bengkel smt3

27
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014 BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dengan berkembanganya zaman, kebutuhan hidup manusia akan hal yang berhubungan dengan kelistrikan semakin tidak dapat dipungkiri, baik pada industri maupun pada konsumen yaitu masyarakat umum, hampir semua peralatan yang digunakan sehari-hari memerlukan listrik. Agar segala bentuk instalasi dapat terselenggara dengan baik dalam berbagai hal, maka diperlukan suatu acuan standar, baik untuk keamanan instalasi maupun perlengkapannya agar dapat digunakan secara terus- menerus dan terutama aman dari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi. Selain itu dalam penguasaan materi baik teori maupun prakteknya serta dalam melaksanakan pemasangan instalasinya ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi. Beberapa prinsip-prinsip dasar suatu instalasi adalah sebagai berikut: 1. Kehandalan (Accersibility) 2. Ketercapaian (Realibity) 3. Ketersediaan (Aviability) 4. Keindahan 5. Keamanan (Safety) 6. Ekonomis (Economics) 7. Pengaruh Lingkungan (Impact On Environtment) Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar diatas, maka sangat diperlukan informasi dan petunjuk-petunjuk yang sangat bermanfaat, seperti halnya dalam pengerjaan Praktek Instalasi Listrik Job Rumah Sudomo pada semester III ini. 1.2RUMUSAN MASALAH 1

Transcript of laporan bengkel smt3

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB I

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan berkembanganya zaman, kebutuhan hidup manusiaakan hal yang berhubungan dengan kelistrikan semakintidak dapat dipungkiri, baik pada industri maupun padakonsumen yaitu masyarakat umum, hampir semua peralatanyang digunakan sehari-hari memerlukan listrik.

Agar segala bentuk instalasi dapat terselenggaradengan baik dalam berbagai hal, maka diperlukan suatuacuan standar, baik untuk keamanan instalasi maupunperlengkapannya agar dapat digunakan secara terus-menerus dan terutama aman dari bahaya-bahaya yangmungkin terjadi.

Selain itu dalam penguasaan materi baik teori maupunprakteknya serta dalam melaksanakan pemasanganinstalasinya ada beberapa prinsip-prinsip dasar yangharus dipenuhi. Beberapa prinsip-prinsip dasar suatuinstalasi adalah sebagai berikut:

1.Kehandalan (Accersibility)2.Ketercapaian (Realibity)3.Ketersediaan (Aviability)4.Keindahan5.Keamanan (Safety)6.Ekonomis (Economics)7.Pengaruh Lingkungan (Impact On Environtment)

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar diatas,maka sangat diperlukan informasi dan petunjuk-petunjukyang sangat bermanfaat, seperti halnya dalam pengerjaanPraktek Instalasi Listrik Job Rumah Sudomo pada semesterIII ini.

1.2RUMUSAN MASALAH

1

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Dalam praktek instalasi listrik III ini diharapkanmahasiswa dapat mengetahui maksud dan tujuan praktek.Sehingga dalam melaksanakan praktek mahasiswa tidakmengalami kesulitan.

Untuk mencapai tujuan tersebut masalah yang harusdiselesaikan adalah cara membuat suatu instalasi denganbaik dan benar. Setiap mahasiswa wajib mengetahui caramembuat suatu instalasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar instalasi.

Adapun cara pemasangan instalasi harus mengikutigambar yang telah ditentukan.

BAB II

2. TEORI DASAR

2.1 TUJUAN

Dari pelaksanaan Praktek Bengkel Semester III “PROYEKINSTALASI RUMAH TINGGAL SUDOMO” terdapat beberapa tujuanyang ingin dicapai, antara lain :

1. Mengetahui cara kerja peralatan listrik yangdipakai.

2. Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian.3. Terampil dalam mengawati rangkaian.4. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan.5. Mampu membaca gambar rangkaian dengan baik.6. Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel.7. Dapat menentukan ukuran, jenis, dan warna

penghantar.8. Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai

dalam ruangan tertentu.9. Dapat membedakan rangkaian Otomatis dan Manual.

2

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

10. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerjaperalatan dan komponen yang digunakan pada PraktekBengkel III.

11. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerjarangkaian tiap – tiap grup.

12. Mahasiswa mampu membaca dan memahami gambarteknik dengan baik dan benar.

13. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian sesuaidengan gambar.

14. Mahasiswa mampu mengerjakan Instalasi Listrikdengan urutan kerja yang sesuai.

15. Mahasiswa dapat membedakan bagaimana rangkaianOtomatis dan Manual.

16. Mahasiswa mampu merencanakan suatu InstalasiListrik On Plaster.

Dan pada bab ini saya akan menjelaskan cara kerja atauprinsip kerja dari komponen-komponen yang digunakan dalamPraktek Bengkel Listrik Semester III.

2.2 KOMPONEN YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK

2.2.1 SAKLAR SERI

Saklar seri biasanya digunakan dalam ruangan-ruanganyang membutuhkan penerangan yang terpisah. Saklar seriumumnya mempunyai empat terminal yaitu dua terminal inputyang ditandai dengan warna merah dan dua terminal untukoutput yang ditandai dengan warna putih. Untuk duaterminal yang input-nya diseri, kerja saklar tidak salingmempengaruhi. Sedangkan untuk terminal output-nya masing-masing langsung ke beban.

3

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Cara kerja dari gambar diagram pengawatan diatasadalah sebagai berikut : Lampu A1 akan menyala jikasaklar seri C1 ditekan, Lampu A2 akan menyala jika saklarC2 ditekan. Jadi kesimpulannya lampu dioperasikansendiri-sendiri dan tidak saling mempengaruhi ON-OFFkedua lampu tersebut.

2.2.2 SAKLAR SILANG

Saklar silang pada dasarnya adalah gabungan dari duabuah saklar tukar, tetapi pada silang terminal output-nyadikopel ke masing-masing dua terminalnya. Sistempengaturan penerangan saklar silang digunakan untukmelayani keadaan ON dan OFF dari tiga tempat atau lebih.Saklar silang untuk sistem penerangan pada lorong-lorongbesar atau gedung-gedung bertingkat. Saklar silangmemiliki dua posisi pengoperasian. Terminal-terminal darisaklar tersebut terdiri dari dua terminal masukanuntukpenghantar aktif dan dua terminal lagi masing-masing ke-beban.

Diagram Pengawatan Untuk Saklar

Silang

4

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.2.3 SAKLAR TUKAR

Saklar tukar biasanya disebut saklar dua arah.Sistem pengaturan dua arah untuk menghidupkan danmematikan rangkaian dari suatu pemakai, dimanapengoperasiannya dapat dilakukan dari dua tempatterpisah. Pemakai bisa mengoperasikan secara bergantian.Saklar tukar mempunyai tiga kutub, sering jugadisebutsaklar ganda kutub satu yang mempunyai satu input danoutput ke beban. Cara kerja saklar ini tidak beda dengansaklar tunggal, hanya saja saklar tukar mempunyai 2Output, tetapi saklar tukar hanya bisa menghidupkan salahsatu lampu saja, dengan kata lain lampu menyala secarabergantian.

Diagram Pengawatan untuk 2Buah Saklar Tukar

2.2.4 TOMBOL TEKAN

Tombol tekan merupakan jenis saklar tunggal tetapiprinsip kerjanya hanya bekerja sesaat tidak mengunciseperti saklar tanggal atau saklar lain.

5

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

Diagram Pengawatan Tombol Tekan

2.2.5 TOMBOL TEKAN DENGAN LAMPU TANDA

Tombol tekan ini pada dasarnya sama dengan tomboltekanbiasa dalam hal prinsip kerjanya, hanya lampu tandadisinifungsinya sebagai lampu indicator apakah saklardalam posisioperasi atau tidakPada saat lampu matisaklar pada posisi OFF maka lampu tanda dalam posisiterseri dengan tegangan 220 Volt ini menyebabkan tahananpada lampu tanda menjadi lebih besar dibanding tahananpada lampu penerangan.

Maka sebagian besar tegangan sumber 220 Volt didrop olehlampu tanda, akibatnya lampu tanda menyala.Dan pada saklarposisi ON maka lampu tanda akan mati,dikarenakan hubunganparalel langsung dengan saklar terseridengan tegangan 220 Voltdengan menghubungkan ke beban lampu sehingga lampu tandadisini tidak berfungsi dikarenakan tegangan mengalir melaluisaklar ke beban (lampu tanda menjadi terhubung singkat)

2.2.6 KOTAK KONTAK

 Kotak kontak adalah suatu susunan rangkaian yangmemberikan tegangan pada suatu peralatan listrik. Kotak kontakdisebut juga komponen fleksibel artinya dapat dipindahkan padasuatu bagian instalasi.

6

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.2.7 SAKLAR IMPULS

Saklar impuls adalah saklar yang bekerja berdasarkanimpuls yang diberikan secara sesaat dengan menggunakantombol tekan, pada dasarnya impuls mempunyai empatterminal,dimana dua terminal dengan notasi A1 dan A2menandakan untuk terminal masukan sumber koil magnet dandua notasi 1 dan 2 menandakan anak kontak impuls untukmengoperasikan beban.

Dari simbol diagram diatas terlihat pada saklarimpuls hanya mempunyai satu anak kontak saja, sehinggadapat disimpulkan bahwa fungsinya sama dengan saklartunggal hanya prinsip kerjanya saja yang berbeda.

2.2.8 STAIRCASE

Staircase adalah saklar waktu yang cara kerjanyasama seperti timer, dimana ia bekerja berdasarkan waktu

7

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

yang ditentukan. Staircase salah satu saklar yang bekerjasecara magnetis yang akan memutuskan rangkaian secaraotomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Staircase tiga kawat tidak menambah waktu apabiladalam operasinya tombol tekan ditekan sebanyak mungkin,sebelum habis waktu operasi semula. Sedangkan untukstaircase 4 kawat akan menambah waktu walaupun saklarmasih dalam beroperasi dengan cara menekan tombol tekanberulang kali maka sisa waktu yang masih ada bertambahdengan setting waktu yang telah ditentukan.

Diagram Pengawatan Staircase

2.2.9 LDR (Light Depended Resistor)

LDR atau sensor cahaya adalah saklar yang bekerjaberdasarkan cahaya yang diterima, di dalam sensor cahayatelah dipasang suatu alat yang berfungsi untuk mengontrolcahaya yang masuk jika mencapai cahaya yang telahditentukan maka dalam sensor cahaya akan terjadi reaksi

8

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

elektronis yang dapat menghubungkan suatu tegangan yangterlebih dahulu telah dirakitsesuai dengan terminal-terminalnya.

Cara kerjanya adalah Jika LDR menerima cahaya makaLDR akan berfungsi sebagai saklar, yaitu memutuskan arusyang mengalir kebeban. Begitu juga sebaliknya apabila LDRtidak menerima cahaya maka LDR akan mengalirkan aruskebeban.

2.2.10 TIMER (Saklar Waktu)

Saklar waktu adalah saklar yang ON dan OFF nyatergantung waktu yang telah ditentukan dalam 24 jamsehari. Saklar waktu ini akan terus bekerja selama masihada tegangan yang mengalir ke koil saklar waktu tersebut.Saklar waktu ini tidak mempengaruhi komponen apapun.

9

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.2.11 KONTAKTOR (Relay Kontaktor)

Kontaktor adalah suatu saklar yang menggunakansistem elektromagnetik sama halnya dengan saklar impulskontaktor mempunyai anak kontak, tetapi Kontaktormemiliki lebih dari satu anak kontak yang terdiri darianak kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close)

Dari beberapa kontaktor kita dapat membuat beberaparangkaian kontrol yang dapat mengoperasikan denganberbagai sistem antara lain pengoperasian denganpengunci. Cara kerja dari kontaktor yaitu apabila mekanis(koil) dialiri arus listrik maka dalam koil akan timbulmedan magnet dan akan menarik anak kontak NO dan NCsehingga merubah anak kontak dari posisi semula. Jadirelay hanya akan bekerja jika teraliri arus listrik.

2.3 Group Satu

Grup satu merupakan grup bagi penerangan yangdipasang diruang tamu, ruang makan dan dapur. Ruang tamu

10

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

dan ruang makan diaktifkan oleh sebuah saklar seri.Selain itu pada ruang tamu disediakan sebuah kotak, kotakini berguna untuk keperluan yang ada. Jalur instalasi duaruangan ini langsung dilayani oleh keluaran fasa dari F1.

11

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.4 Group Dua

Grup ini melayani penerangan kamar mandi, kamartidur, selasar dan ruangan panel. Dimana peneranganmasing-masing ruangan tersebut diaktifkan oleh sebuahsaklar silang dan dua buah saklar tukar yangdikombinasikan sehingga mampu menjadi saklarpengaktif penerangan yang dapat mengaktifkan peneranganpada ruang-ruangyang dimaksud dari tiga tempat yangberbeda.

2.5 Group Tiga

Group tiga inilah yang bebannya benar-benartergantung pada kontrol yang dipasang pada group empat.Group ini tidak memiliki sebuah pengaktif, bahkan sepertiyang diuraikan diatas bahwa aktifnya group tiga inisangat bergantung pada kontrol di group empat.

12

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

2.7 Group Empat

Group empat ini berisi peralatan kontrol yang sumberenerginya langsung diberikan pada F4. Aktifnya penerangandi group tiga berupa penerangan jalan dan parkir dikontrol sebuah saklar selector dimana untukmengaktifkannya dapat dipilih dua keadaan yaitu dapatdiaktifkan secara manual dengan menekan tombol yangtersedia didua tempat yang berbeda dimana penggunaannyasecara Manual ini dimaksudkan untuk mengatasi keadaan-keadaan darurat apabila kondisi Otomatis tidak dapatberfungsi dengan baik. Keadaan kedua adalah pengoperasiansecara Otomatis, dimana operasi ini dilakukan oleh sebuahTimer yang dapat kita sesuaikan operasi waktunya sesuaifungsi penerangan jalan dan parkir luar yaitu hanya akanberoperasi pada malam hari.

13

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

BAB III

3. DAFTAR MATERIAL DAN KOMPONEN

3.1 Material dan Komponen

No Nama Peralatan/Bahan Jumlah SatuanA. Pipa dan Alat Bantu

1. Pipa Abu-abu 5⁄8 Secukupnya Meter2. El bow Secukupnya Buah3. Klem kabel 12 mm Secukupnya Buah4. Klem pipa 17 mm Secukupnya Buah

B. Saklar dan Peralatannya5. Timer 1 Buah6. Saklar Tukar 2 Buah7. Saklar Seri 1 Buah8. Saklar Silang 1 Buah9. Saklar Selector 1 Buah10.

Saklar Tekan Dengan Lampu Tanda

2 Buah

11. Lampu Tanda (Merah) 1 Buah

12. Fiting Duduk 5 Buah

13. Roset Kayu 5 Buah

14.

Saklar Dimer (Light Depended Resistor)

1 Buah

15. Saklar Tekan 2 Buah

14

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK BENGKEL SEMESTER III 2014

16. Kotak Kontak 3 Buah

17. T-Dos/Kotak Hubung 3 Buah

18. Box Panel

C. Panel19.

MCB 4 Buah

20.

Relay Kontraktor 2 Buah

21.

Saklar Impuls 1 Buah

22.

Saklar Staircase 1 Buah

23.

Bus Bar 1 Buah

24.

Din G 1 Buah

25.

Din C 1 Buah

26.

Kabel NYAF 2.5 (M,H,B,K/H)

Secukupnya Meter

27.

Kabel NYA 2.5 (M,H,B,K/H)

Secukupnya Meter

28.

Kabel NYY 3x2.5 Secukupnya Meter

29.

Mur Baut M4 x 10 Secukupnya Buah

Keterangan :

M :Kabel warna Merah

H :Kabel warna Hitam

B :Kabel warna Biru

K/H :KabelwarnaKuning/Hijau

15

BAB IV

4. PEMBAHASAN

4.1. Group 1

Pada grup 1 terdiri dari Saklar Seri , Tombol Tekan

dan Kotak Kontak. Dimana Saklar Seri akan mengoperasikan

lampu C1 dan C2, sedangkan Tombol Tekan akan mengoperasikan

Lampu D.

Saat MCB di ON-kan dan diberi sumber tegangan , saklar

seri di fungsikan dan arus mengalir pada saklar dan menuju

lampu C1 dan atau lampu C2. Dan tombol tekan akan

memfungsikan saklar impuls yang menyalakan lampu D.

Lampu C1 dan C2 ( Lampu Ruang Tamu dan ruang

makan ).

Lampu D ( Lampu Ruang Dapur )

4.2. Group 2

Pada grup 2 terdiri dari Saklar Tukar, Saklar Silang,

dan Kotak Kontak. Dari saklar tersebut dapat memfungsikan

Lampu F.

Saat MCB di ON-kan maka sumber tegangan menuju saklar

tukar , kemudian jika saklar tukar atau saklar silang

difungsikan maka akan menyalakan lampu F

Lampu F ( Lamapu Kamar Mandi , Kamar Tidur ,

Lorong , Ruang Panel )

4.3. Group 3

Pada grup 3 terdiri dari anak kontak K7 dan beban ,

Pada saat MCB di ON-kan maka sumber hanya mengalirkan

tegangan pada anak kontak NO pada K7 dan menyalakan lampu

B. Lampu B dapat menyala bila anak kontak NO dari K7

tertutup atau dengan kata lain group 4 dioperasikan.

Lampu B ( Lampu Parkir dan Lampu Taman ).

4.4. Group 4

Pada grup 4 terdiri dari dua fungsi , yaitu fungsi

manual dan fungsi otomatis . Pada fungsi manual terdiri

dari tombol tekan , K6T dan K7 . Pada saat MCB di ON-kan

dan switch selector pada fungsi Manual . Sumber tegangan

menuju tombol tekan dan menuju anak kontak NC dari K9A

sehingga lampu tanda menyala , dan sumber tegangan juga

menuju koil ( lilitan ) dari K6T , ketika tombol tekan

difungsikan dan sumber tegangan menuju K6T sehingga koil

mendapat sumber tegangan dan bekerja dan memfungsikan anak

kontak dari K6T dan memberikan sumber tegangan sehingga

arus melalui koil dari K7 dan menarik anak kontak dari K7 ,

pada waktu yang sudah ditentukan pada K6T yang membuat K6T

off sehingga semua kembali pada keadaan awal.

Pada fungsi otomatis terdiri dari K4T , K9A , S8 .

Pada saaat MCB di ON-kan dan switch selector di fungsikan

pada fungsi Auto maka sumber tegangan mengalir pada K4T ,

pada K4T disetting pada waktu tertentu anak kontak pada

posisi menutup pada saat koil dari K4T diberi sumber

tegangan , sehingga sumber tegangan menuju S8 ,

memfungsikan koil dari S8 , jika S8 dalam keadaan

pencahayaan gelap dan merubah resistansi pada LDR maka akan

merubah posisi anak kontak dari S8 menjadi menutup dan

mengalirkan arus pada koil K7 sehingga K7 bekerja dan

memfungsikan anak kontak dari K7

Pada posisi otomatis koil dari K9A langsung di aliri

arus sehingga memfungsikan anak kontak dari K9A , pada anak

kontak K9A yang posisi semula Normally Open menjadi

tertutup setelah koil dari K9A mendapat sumber tegangan ,

dan arus dapat mengalir pada Line 8 , jadi pada saat fungsi

otomatis fungsi manual pun juga dapat di operasikan juga.

Pada anak kontak dari K9A yang fungsi awal Normally

Close sebelum koil diberi sumber tegangan , setelah koil

mendapat sumber tegangan , maka anak kontak berubah posisi

menjadi terbuka , dan memutus sumber tegangan yang mengalir

pada lampu tanda , sehingga pada saat switch selector pada

posisi otomatis maka lampu tanda tidak akan menyala.

BAB V

5. TROUBLE SHOOTING

5.1 Tujuan

Setelah melakukan trouble shooting diharapkan mahasiswadapat :

Memperbaiki segala jenis kerusakan pada instalasi listrik. Menentukan tempat kerusakan Mengetahui langkah langkah yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan suatu

perbaikan instalasi listrik.

Tujuan diadakan trouble shooting adalah : Untuk melatih mahasiswa mengembangkan pemikiran analisa

terhadap suatu permasalahan yang mungkin terjadi padarangkaian yang berhubungan dengan instalasi listrik

Untuk mengantisipasi atau sebagi bekal mahasiswa dilapanganapabila menemui suatu permasalahan / troubleshooting.

Trouble shooting biasanya terjadi pada peralatan,penghantar, pengaman dan lain-lainya. Tiap trouble shootingyang diterapkan mahasiswa yaitu dihadapkan pada suatupermasalahan yang menyebabkan suatu rangkaian tidak bekerjasesuai dengan deskripsi kerja yang diharapkan.

5.2 PERALATAN

Peralatan yang digunakan: Test Pen Multimeter  Obeng (+) dan Obeng (-) Tang potong dan Tang kupas

5.3 TROUBLE SHOOTING

Adapun langkah penyelesaian trouble shooting sebagaiberikut:

1. Mengecek fungsi rangkaian per group untuk mengetahuiletak trouble shotting pada rangkaian.

2. Menggunakan multimeter untuk mengecek setiapsambungan pada rangkaian untuk mengetahui posisitroble shotting.

3. Melakukan perbaikan dari hasil analisa yang telahdilakukan.

Adapun trouble shooting yang terjadi adalah: Pada Grup 1 kabel netral pada lampu D yang dinyalakan

menggunakan tombol tekan terlepas Pada Grup 1 kabel Fasa pada Kotak Kontak terlepas Pada Grup 2 kabel masukan ke saklar silang tertukar  Kabel dari line up 11 yang menuju LDR terlepas Pada saat Manual , pada saat tombol tekan B di tekan

lampu tanda mati. Pada saat dilakukan tes fungsi saat Trouble Shooting

Lampu pada grup 1 yang dinyalakan dengan tombol tekan tidak menyala

Stop kontak grup 1 tidak berfungsi Lampu pada grup 2 tidak dapat difungsikan

sebagaimanamestinya LDR tidak berfungsi dengan baik

Cara mengatasi trouble shooting yang terjadi :

Kabel netral pada lampu dipasang kembali Kebel Fasa pada stop kontak dipasang kembali Kabel masukan pada saklar silang yang ditukar dan

dikembalikan ke keadaan semula Kabel dari line up 11 yg dilepas dipasang kembali.

Karena kabel dari line up terminal 11 di lepas arus tidak dapat menuju koil K7. Sehingga lampu AB tidak dapat menyala.

Cek LDR , LDR tidak dapat berfungsi dengan baik , lampu tanda mati disaat tombol tekan B di tekan , ituterjadi karena anak kontak dari LDR menutup dan anak kontak dari K4T dalam posisi menutup sehingga tegangan masuk menuju koil dari K9A , solusi ganti LDR.

6. GAMBAR RANGKAIAN6.1. Berikut adalah gambar rangkaian single line panel

diagram rumah tinggal AB sudomo:

1.2.3.4.5.6.

6.1.6.2.6.3.6.4.

6.2. Berikut adalah gambar rangkaian single line paneldiagram rumah tinggal AB sudomo:

6.3. Gambar Rangkaian Diagram Garis Pengawatan Yang digambar Mahasiswa :

6.4. Berikut Gambar Rangkaian Instalasi yang Telah Selesai :

BAB VI

7. PENUTUP

7.1. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktek kerja bengkel semester III ini, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, diantaranya :

Penggunaan peraturan-peraturan misalkan pada PUIL 2000 tentang instalasi listrik sangatlah penting dikarenakan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

Ketelitian dan kedisiplinan sangatlah penting dalam melakukansuatu pekerjaan.

Dalam memasang instalasi penerangan khususnya proyek SUDOMOini , pemahaman pembacaan gambar rangkaian dandeskripsi kerja suatu rangkaian yang sangatlah penting.Guna mengetahui cara kerja dan fungsi dari suatu peralatan.

Instalasi proyek SUDOMO terbagi menjadi 4 group. Ini berguna apabila terjadi suatu gangguan arus lebih dapat lebih mudah dideteksi, tanpa menggangu group lainnya.

Suatu rangkaian yang dibuat 2 fungsi atau lebih seperti manual dan automatis bertujuan untuk kondisi normal dan kondisi darurat juga mempermudah pengoperasian.

7.2. SARAN- SARAN

  Sebelum laporan ini ditulis beberapa saran yang ingin

penulis sampaikan, baik untuk penulis sendiri maupun rekan-rekan mahasiswa yang lain:

Menaati peraturan bengkel. Ketelitian dan kedisiplinan harus diterapkan.

Hubungan komunikatif antar pembimbing dan mahasiswa ditingkatkan.

Bertanggung jawab terhadap material dan peralatan yang dipinjam.

Dan diharapkan untuk bahan – bahan yang digunakan pada praktek instalasi yang sudah tidak layak untuk di pakai dapat diganti demi menunjang pelaksanaan praktek instalasi Bengkel Listrik III.