LAPORAN BENGKEL ELEKTRONIKA

21
LAPORAN BENGKEL ELEKTRONIKA Disusun oleh : AAN NUR ARIFIN 32311010 2 A ELEKTRONIKA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Transcript of LAPORAN BENGKEL ELEKTRONIKA

LAPORAN BENGKEL ELEKTRONIKA

Disusun oleh :

AAN NUR ARIFIN

32311010

2 A ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKALATIHAN MEMBUAT KUBUS

Tujuan

Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :

1. Membuat lilitan dari kawat e-mail

2. Merakit suatu kubus sama bidang

3. Menyolder dengan baik dan benar

4. Mentransfer dari gambar teknik kebentuk

sebenarnya

Dasar Teori

Menyolder merupakan pekerjaan yang membutuhkan

kesabaran cukup tinggi selain keterampilan tangan

dalam menggerakan solder. Dan solder adalah

perangkat wajib yang harus dimiliki dalam tahap

penyolderan, namun harus diperhatikan bahwa salah

satu penentu kualitas penyolderan adalah kualitas

soldernya itu sendiri. Proses menyatukan dua buah

logam tanpa mencairkannya terlebih dahulu. Dalam

penyolderan yang diperhatikan adalah titik cair dari

timahnya, sebab timah mempunyai campuran dengan

bahan lain, dimana persentase dari perbandingannya

biasa dilihat pada RHnya. Yang sering digunakan

adalah 50-50 dan 60-40. Angka pertama menunjukkan

persenta sebahan campurannya / timahhitam. Pada RH

50-50 timah akan mencair pada suhu 218°, sedangkan

RH 60-40 timah akan mencair pada suhu 188°.

Prinsip Kerja

Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap

siswa. Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik,

siapkan alat dan bahan dan ikuti ketentuan berikut:

1. Instruksi yang diberikan

2. Gambar benda yang akan dibuat

3. Langkah kerja

4. Kontrol selama praktek

Alat dan Bahan

Daftar Bahan

No NamaBarangdanSpesifikasi Jumlah

1Kawat email, ф 0,5 mm

(lotbar)400 mm

2Kawat email, ф 1,0 mm

(lotbar)960 mm

3 Kawat email, ф 2,5 mm (lotbar)75 mm

4 Flux / pastasecukupny

a

5 Timah ф 1 mm, RH 40-60secukupny

a

6 Isotip lebar 11 mmsecukupny

a

Daftar Alat

No NamaAlatdanSpesifikasi Jumlah

1Solder 25 Watt / 220 Volt

dengan pengatur suhu

1 buah

2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip I buah4 Cutter (pisau) 1 buah

5Balok kayu ukuran 60 x 60

x60 mm

1buah

Langkah Kerja

1. Memersiapkan alat yang digunakan, meletakkan

pada posisi yang benar.

2. Membuat gulungan (coil) dengan kawat ф 2,5 mm

sebagai dasar (koker) dan kawat ф 0,5 mm

dililitkan padanya, menggulung dengan rata dan

rapat

3. Hasil gulungan (coil) pada point 2,ditarik /

direnggangkan dengan lebar celah 1 mm

4. Memotong kawat hasil gulungan (coil) dengan

panjang 5 mm sebanyak 8 buah. Hasilnya disimpan

dengan baik.

5. Memotong kawat ф 1 mm dengan panjang 80 mm

sebanyak 12 buah, pertin kedua ujungnya dengan

panjang masing-masing ujung 7,5 mm

6. Menekuk kawat email pada point 5 untuk kedua

ujungnya, sepanjang 7,5 mm (hasil pertin) dengan

sudut 45° pada arah yang sama

7. Merekat dengan isolatip 3 buah ф 1,0 mm dengan

panjang 80 mm (point 6), pada salah satu ujung

balok dengan salah satu ujungnya disatukan

denganarah masing-masing kawat X, Y, dan Z lalu

memasukkan coil (hasil point 4) dan melakukan

penyolderan

8. Melakukan hal tersebut untuk setiap ujung yang

lain

Gambar Rangkaian

Kesimpulan

1. Untuk membuat sebuah lilitan kawat email, kita

harus dapat menentukan titik tolak dari

pengerjaan kubus sama bidang ini seperti memakai

diameter yang sesuai dengan ukuran yang

dibutuhkan agar merakit suatu kubus sama bidang

bisa dilakukan dengan baik dan sesuai dengan

gambar teknik yang ada pada contoh.

2. Untuk merakit sebuah kubus yang sama bidang,

dibutuhkan ketelitian dalam memotong kawat email

sehingga sama panjang dan kita juga harus

menyolder dengan baik dan benar agar bidang kubus

bisa tersambung dengan baik.

LATIHAN MENYOLDER PAPAN PCB I

Tujuan

Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :

1. Membaca gambar teknik dengan benar

2. Mentransfer dari bentuk gambar kebentuk

sebenarnya

3. Melakukan pengawatan dengan baik dan benar

4. Menyolder dengan baik dan benar

Dasar Teori

Soldering (proses menyolder) didefinisikan

dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara

difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang

relative berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa

menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal)

dimana salah satunya mempunyai titik cair relative

lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik

cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika

proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka

logam yang mencair tesebut akan kembal imembeku dan

menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain.

Menyolder harus ada teknik dancara-cara tertentu.

Tidak boleh asal menyolder karena hasilnya bisa jadi

tidak memuaskan atau rangkaian menjadi tidak bekerja

sesuai dengan semestinya. Menyolder adalah kemampuan

yang penting di dalam elektronika. Proses menyolder

biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik

untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika

pada papan circuit (PCB).

Prinsip Kerja

Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap

mahasiswa. Sebagai alat bantu, dilampirkan daftar

bahan, gambar, dan langkah kerja. Agar pelaksanaan

dapat berjalan dengan baik,

siapkanalatdanbahandanikutiketentuanberikut:

- Instruksi yang diberikan

- Daftar perakitan dan gambar bentuk sebenarnya

- Susunan langkah kerja

- Kontrol selama praktek

Alat dan Bahan

Daftar Bahan

No Nama Barang dan Spesifikasi Jumlah

1PCB Matriks dari bahan exposi/

pertinak

1 buah

2

Kabel ф 0,6 (pejal) warna

merah

secukupnya

Putih secukupnyaHijau secukupnyaBiru secukupnya

3 Timah RH 60: ф 1 – 1,5 secukupnya

Daftar Alat

No NamaAlatdan Spesifikasi Jumlah

1Solder 20 – 25 Watt/ 220 Volt

dengan pengatur daya

1 buah

2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip 1 buah4 Cutter (pisau pengupas) 1 buah

Langkah Kerja

1. Mempersiapkan peralatan yang akandigunakan dan

meletakkan pada posisi yang benar

2. Memeriksa PCB matriks, harus dalam keadaan bersih

3. Memotong kabel – kabel yang diperlukan sesuai

dengan warna dan panjangnya

4. Posisi switch dari solder di ‘on’ kan (sebelum

pemotongan dan pembentukan kabelselesai)

5. Merencanakan pengawatan (hubungan) pada PCB dan

melakukan penyolderan

6. Memeriksa kembali hasil pengerjaan tersebut

Gambar Rangkaian

Kesimpulan

Pada latihan menyolder papan PCB dibutuhkan

ketelitian dan kerapian, karena pada papan PCB

matriks memiliki lubang-lubang. Dan setiap lubang

itu di isi oleh kabel dengan warna yang berbeda.

Apabila tidak teliti dalam mengerjakannya maka pada

saat penyolderan akan rumit, dimana kabelnya agak

longgar dan sebagainya.

PCB RANGKAIAN FLIP-FLOP

Tujuan Praktek

Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :

1. Diharapkan dapat menjelaskan prinsip kerja

rangkaian.

2. Diharapkan dapat merancang layout PCB untuk

rangkaian secara baik dan benar, memiliki nilai

estetika dan nilai jual.

3. Diharapkan dapat merakit rangkaian

4. Diharapkan dapat mengukur dan mengoperasikan

rangkaian.

Dasar Teori

Flip-flop yang dirancang pada praktikum ini

adalah multivibrator bistabil flip-flop dengan led.

Rangkaian ini bekerja bergantian satu dengan yang

lainnya, yang masa antara output transistor1 dengan

output transistor2 mempunyai kedudukan berkebalikan.

Yang satu menghantar dan yang lain tidak menghantar.

Misalnya transistor1 menghantar (LED1 menyala) dan

transistor2 tidak menghantar (LED2 padam). Keadaan

ini berlangsung selama ada input yang diberikan.

Jika sumber listrik diberikan maka terjadi kedudukan

berkebalikan, misalnya TR1 menghantar (LED1 menyala)

dan TR2 tidak menghantar (LED2 padam) dan

sebaliknya. Kedudukan berkebalikan dari semula akan

bertahan terus sampai ada pulsa input.

Alat dan Bahan

Daftar Bahan

No Nama Barang dan Spesifikasi Jumlah1 Resistor 560 Ω 2 buah2 Resistor 10 KΩ 2 buah3 LED 2 buah4 Kapasitor 220 µF 2 buah5 Dioda 1N914 2 buah6 Transistor BC107 2 buah7 Kabel ф 0,6 (pejal) warna :

Merah

Hitam

Secukupnya

Secukupnya

8 PCB ukuran 5x5 cm 1 buah9 Ferry cloryda (FeCl3) Secukupnya10 Vim pembersih (tinner) Secukupnya11 Timah RH 40-60 / ф 1 mm Secukupnya

Daftar Alat

No Nama Alat dan Spesifikasi Jumlah

1Solder 20 – 25 Watt/ 220 Volt

dengan pengatur daya

1 buah

2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip 1 buah4 Spidol permanent 1 buah

Langkah Kerja

1. Memotong papan PCB dengan ukuran 5x5 cm dengan

menggunakan alat potong PCB.

2. Membersihkan bagian layout dengan cara mencuci

bersih atau menggosokkannya dengan abu gosok

hingga lemak yang ada pada layout tersebut

hilang.

3. Menggambar rangkaian yang terlah dirancang

sebelumnya dengan menggunakan spidol permanent

dan menunggu hingga spidol tersebut kering.

4. Menyiapkan larutan FeCl3 yang dicampur dengan air

kemudian merendam PCB yang telah digambar hingga

bagian tembaga yang tidak terpakai hilang atau

jalur rangkaian telah terbentuk dengan baik.

Memastikan spidol tidak hilang agar jalur

rangkaian tidak terputus yang menyebabkan arus

tidak dapat mengalir.

5. Setelah proses perendaman selesai membersihkan

bagian spidol dengan menggosokkannya dengan vim

permbersih (tinner) hingga yang tersisa adalah

tembaga layout PCB yang membentuk rangkaian

sebelumnya.

6. Mengebor papan PCB sesuai dengan tata letak

komponen pada layout PCB kemudian merangkai

komponen dengan memasukkan kedua kaki komponen

sesuai dengan gambar tata letak komponen.

7. Setelah komponen dirangkai solder bagian kaki

komponen pada layout PCB dan buat serapi mungkin.

8. Yang terakhir adalah pengetesan dengan memasukkan

tegangan 9 Volt dan cek apakah bodynya tidak

panas, jika panas berarti terjadi short circuit

dan periksa kembali rangkaian. Periksa juga

keadaan led apakah dapat menyala dengan flip-flop

dan terlihat sinyal segi empat saat diukur dengan

osiloskop.

Gambar Rangkaian

Kesimpulan

Dalam merancang PCB Layout membutuhkan

kreativitas dan ketelitian agar dapat membentuk

rangkaian flip-flop dengan baik dan benar.

Prinsip kerja rangkaian FF yaitu bekerja secara

bergantian satu dengan yang lainnya, yang masa

antara output transistor1 dengan output

transistor2 mempunyai kedudukan berkebalikan.

Yang satu menghantar dan yang lain tidak

menghantar sehingga menyebabkan LED1 dan LED2

menyala secara bergantian.

Perancangan rangkaian harus memiliki nilai

estetika dan nilai jual dalam meminimalisir

penggunaan PCB. Semakin kecil ukuran PCB yang

digunakan dalam merangkai semakin tinggi harga

jualnya.

PCB RANGKAIAN DRIVER MOTOR DC DENGAN H BRIDGE

Tujuan Praktek

Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :

1. Diharapkan dapat menjelaskan prinsip kerja

rangkaian.

2. Diharapkan dapat merancang layout PCB untuk

rangkaian driver motor dc dengan H Bridge.

3. Diharapkan dapat merakit rangkaian driver motor

dc.

4. Diharapkan dapat mengukur dan mengoperasikan

rangkaian driver motor dc.

Dasar TeoriMotor DC atau motor arus searah adalah mesin listrik

yang mengubah energy listrik arus searah menjadi energy

mekanik. Dalam rangkaian Driver motor dengan H bridge

ini akan mengatur putaran motor DC ke arah putaran motor

forward (maju) atau reverse (mundur). Pengaturan ini

dilakukan oleh kerja dariempat transistor(TR1,TR2,TR3,

dan TR4 ) yang dikendalikan oleh dua saklar yaitu ( S1

dan S2). Prinsip kerja dari rangkaian driver motor

dengan H bridge ini yaitu ketika saklar 1 di ON kan maka

arus akan mengalir melalui Basis TR2 dan TR3, sehingga

kedua transistor ini bekerja dan memutar motor

kearahjarum jam, sebaliknya pada saat saklar 2 di ON kan

maka arus akan mengalir melalui Basis TR1 dan TR4,

sehingga kedua transistor ini bekerja dan memutar motor

kearah yang berlawanan jarum jam. Kedua saklar( S1 dan

S2 ) ini tidak bisa dihidupkan secarabersama-sama.

Alat dan Bahan

Daftar Bahan

No Nama Barang dan Spesifikasi Jumlah1 Transistor C8550 2 buah2 Transistor C8050 2 buah3 Transistor C9014 2 buah4 Kapasitor 102 nF 2 buah5 Kapasitor 104 µF 1 buah6 Resistor 1KΩ 4 buah7 Motor dc 12 Volt 1 buah8 Saklar Push-Botton 2 buah9 Pcbukuran 7,5 x 5 cm 1 papan

10

Kabel ф 0,6 (pejal) warna :

Merah

Hitam

Secukupnya

Secukupnya

11 Ferry cloryda (FeCl3) Secukupnya12 Vim pembersih (tinner) Secukupnya13 Timah RH 40-60 / ф 1 mm Secukupnya

Daftar Alat

No NamaAlatdan Spesifikasi Jumlah

1Solder 20 – 25 Watt/ 220 Volt

dengan pengatur daya

1 buah

2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip 1 buah4 Spidol permanent 2buah

Langkah Kerja

1. Memotong papan PCB dengan ukuran 7,5x5 cm dengan

menggunakan alat potong PCB.

2. Membersihkan bagian layout dengan cara mencuci

bersih atau menggosokkannya dengan abu gosok

hingga lemak yang ada pada layout tersebut

hilang.

3. Menggambar rangkaian yang terlah dirancang

sebelumnya dengan menggunakan spidol permanent

dan tunggu hingga spidol tersebut kering.

4. Menyiapkan larutan FeCl3 yang dicampur dengan air

kemudian rendam PCB yang telah digambar hingga

bagian tembaga yang tidak terpakai hilang atau

jalur rangkaian telah terbentuk dengan baik.

Pastikan spidol tidak hilang agar jalur rangkaian

tidak terputus yang menyebabkan arus tidak dapat

mengalir.

5. Setelah proses perendaman selesai, membersihkan

bagian spidol dengan menggosokkannya dengan vim

permbersih (tinner) hingga yang tersisa adalah

tembaga layout PCB yang membentuk rangkaian

sebelumnya.

6. Mengebor papan PCB sesuai dengan tata letak

komponen pada layout PCB kemudian rangkai

komponen dengan memasukkan kedua kaki komponen

sesuai dengan gambar tata letak komponen.

7. Setelah komponen dirangkai, menyolder bagian kaki

komponen pada layout PCB dan buat serapi mungkin.

8. Yang terakhir adalah melakukan pengetesan dengan

menggunakan multimeter apabila tegangannya

terbaca maka rangkaiannya benar tapi apabila

tegangannya tidak terbaca maka periksa kembali

rangkaiannya.

Gambar Rangkaian

Kesimpulan

Dalam merancang PCB Layout rangkaian driver motor

membutuhkan kreativitas dan ketelitian agar tidak

terjadi kesalahan pada saat melakukan penyolderan

Prinsip kerja rangkaian driver motor ini yaitu

mengatur putaran motor DC kearah putaran forward

(maju) atau reverse (mundur) dengan menggunakan

empat buah transistor atau yang disebut H Bridge.