LAPORAN BENGKEL ELEKTRONIKA
Disusun oleh :
AAN NUR ARIFIN
32311010
2 A ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKALATIHAN MEMBUAT KUBUS
Tujuan
Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :
1. Membuat lilitan dari kawat e-mail
2. Merakit suatu kubus sama bidang
3. Menyolder dengan baik dan benar
4. Mentransfer dari gambar teknik kebentuk
sebenarnya
Dasar Teori
Menyolder merupakan pekerjaan yang membutuhkan
kesabaran cukup tinggi selain keterampilan tangan
dalam menggerakan solder. Dan solder adalah
perangkat wajib yang harus dimiliki dalam tahap
penyolderan, namun harus diperhatikan bahwa salah
satu penentu kualitas penyolderan adalah kualitas
soldernya itu sendiri. Proses menyatukan dua buah
logam tanpa mencairkannya terlebih dahulu. Dalam
penyolderan yang diperhatikan adalah titik cair dari
timahnya, sebab timah mempunyai campuran dengan
bahan lain, dimana persentase dari perbandingannya
biasa dilihat pada RHnya. Yang sering digunakan
adalah 50-50 dan 60-40. Angka pertama menunjukkan
persenta sebahan campurannya / timahhitam. Pada RH
50-50 timah akan mencair pada suhu 218°, sedangkan
RH 60-40 timah akan mencair pada suhu 188°.
Prinsip Kerja
Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap
siswa. Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik,
siapkan alat dan bahan dan ikuti ketentuan berikut:
1. Instruksi yang diberikan
2. Gambar benda yang akan dibuat
3. Langkah kerja
4. Kontrol selama praktek
Alat dan Bahan
Daftar Bahan
No NamaBarangdanSpesifikasi Jumlah
1Kawat email, ф 0,5 mm
(lotbar)400 mm
2Kawat email, ф 1,0 mm
(lotbar)960 mm
3 Kawat email, ф 2,5 mm (lotbar)75 mm
4 Flux / pastasecukupny
a
5 Timah ф 1 mm, RH 40-60secukupny
a
6 Isotip lebar 11 mmsecukupny
a
Daftar Alat
No NamaAlatdanSpesifikasi Jumlah
1Solder 25 Watt / 220 Volt
dengan pengatur suhu
1 buah
2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip I buah4 Cutter (pisau) 1 buah
5Balok kayu ukuran 60 x 60
x60 mm
1buah
Langkah Kerja
1. Memersiapkan alat yang digunakan, meletakkan
pada posisi yang benar.
2. Membuat gulungan (coil) dengan kawat ф 2,5 mm
sebagai dasar (koker) dan kawat ф 0,5 mm
dililitkan padanya, menggulung dengan rata dan
rapat
3. Hasil gulungan (coil) pada point 2,ditarik /
direnggangkan dengan lebar celah 1 mm
4. Memotong kawat hasil gulungan (coil) dengan
panjang 5 mm sebanyak 8 buah. Hasilnya disimpan
dengan baik.
5. Memotong kawat ф 1 mm dengan panjang 80 mm
sebanyak 12 buah, pertin kedua ujungnya dengan
panjang masing-masing ujung 7,5 mm
6. Menekuk kawat email pada point 5 untuk kedua
ujungnya, sepanjang 7,5 mm (hasil pertin) dengan
sudut 45° pada arah yang sama
7. Merekat dengan isolatip 3 buah ф 1,0 mm dengan
panjang 80 mm (point 6), pada salah satu ujung
balok dengan salah satu ujungnya disatukan
denganarah masing-masing kawat X, Y, dan Z lalu
memasukkan coil (hasil point 4) dan melakukan
penyolderan
8. Melakukan hal tersebut untuk setiap ujung yang
lain
Gambar Rangkaian
Kesimpulan
1. Untuk membuat sebuah lilitan kawat email, kita
harus dapat menentukan titik tolak dari
pengerjaan kubus sama bidang ini seperti memakai
diameter yang sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan agar merakit suatu kubus sama bidang
bisa dilakukan dengan baik dan sesuai dengan
gambar teknik yang ada pada contoh.
2. Untuk merakit sebuah kubus yang sama bidang,
dibutuhkan ketelitian dalam memotong kawat email
sehingga sama panjang dan kita juga harus
menyolder dengan baik dan benar agar bidang kubus
bisa tersambung dengan baik.
LATIHAN MENYOLDER PAPAN PCB I
Tujuan
Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :
1. Membaca gambar teknik dengan benar
2. Mentransfer dari bentuk gambar kebentuk
sebenarnya
3. Melakukan pengawatan dengan baik dan benar
4. Menyolder dengan baik dan benar
Dasar Teori
Soldering (proses menyolder) didefinisikan
dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara
difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang
relative berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa
menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal)
dimana salah satunya mempunyai titik cair relative
lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik
cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika
proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka
logam yang mencair tesebut akan kembal imembeku dan
menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain.
Menyolder harus ada teknik dancara-cara tertentu.
Tidak boleh asal menyolder karena hasilnya bisa jadi
tidak memuaskan atau rangkaian menjadi tidak bekerja
sesuai dengan semestinya. Menyolder adalah kemampuan
yang penting di dalam elektronika. Proses menyolder
biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik
untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika
pada papan circuit (PCB).
Prinsip Kerja
Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap
mahasiswa. Sebagai alat bantu, dilampirkan daftar
bahan, gambar, dan langkah kerja. Agar pelaksanaan
dapat berjalan dengan baik,
siapkanalatdanbahandanikutiketentuanberikut:
- Instruksi yang diberikan
- Daftar perakitan dan gambar bentuk sebenarnya
- Susunan langkah kerja
- Kontrol selama praktek
Alat dan Bahan
Daftar Bahan
No Nama Barang dan Spesifikasi Jumlah
1PCB Matriks dari bahan exposi/
pertinak
1 buah
2
Kabel ф 0,6 (pejal) warna
merah
secukupnya
Putih secukupnyaHijau secukupnyaBiru secukupnya
3 Timah RH 60: ф 1 – 1,5 secukupnya
Daftar Alat
No NamaAlatdan Spesifikasi Jumlah
1Solder 20 – 25 Watt/ 220 Volt
dengan pengatur daya
1 buah
2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip 1 buah4 Cutter (pisau pengupas) 1 buah
Langkah Kerja
1. Mempersiapkan peralatan yang akandigunakan dan
meletakkan pada posisi yang benar
2. Memeriksa PCB matriks, harus dalam keadaan bersih
3. Memotong kabel – kabel yang diperlukan sesuai
dengan warna dan panjangnya
4. Posisi switch dari solder di ‘on’ kan (sebelum
pemotongan dan pembentukan kabelselesai)
5. Merencanakan pengawatan (hubungan) pada PCB dan
melakukan penyolderan
6. Memeriksa kembali hasil pengerjaan tersebut
Gambar Rangkaian
Kesimpulan
Pada latihan menyolder papan PCB dibutuhkan
ketelitian dan kerapian, karena pada papan PCB
matriks memiliki lubang-lubang. Dan setiap lubang
itu di isi oleh kabel dengan warna yang berbeda.
Apabila tidak teliti dalam mengerjakannya maka pada
saat penyolderan akan rumit, dimana kabelnya agak
longgar dan sebagainya.
PCB RANGKAIAN FLIP-FLOP
Tujuan Praktek
Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :
1. Diharapkan dapat menjelaskan prinsip kerja
rangkaian.
2. Diharapkan dapat merancang layout PCB untuk
rangkaian secara baik dan benar, memiliki nilai
estetika dan nilai jual.
3. Diharapkan dapat merakit rangkaian
4. Diharapkan dapat mengukur dan mengoperasikan
rangkaian.
Dasar Teori
Flip-flop yang dirancang pada praktikum ini
adalah multivibrator bistabil flip-flop dengan led.
Rangkaian ini bekerja bergantian satu dengan yang
lainnya, yang masa antara output transistor1 dengan
output transistor2 mempunyai kedudukan berkebalikan.
Yang satu menghantar dan yang lain tidak menghantar.
Misalnya transistor1 menghantar (LED1 menyala) dan
transistor2 tidak menghantar (LED2 padam). Keadaan
ini berlangsung selama ada input yang diberikan.
Jika sumber listrik diberikan maka terjadi kedudukan
berkebalikan, misalnya TR1 menghantar (LED1 menyala)
dan TR2 tidak menghantar (LED2 padam) dan
sebaliknya. Kedudukan berkebalikan dari semula akan
bertahan terus sampai ada pulsa input.
Alat dan Bahan
Daftar Bahan
No Nama Barang dan Spesifikasi Jumlah1 Resistor 560 Ω 2 buah2 Resistor 10 KΩ 2 buah3 LED 2 buah4 Kapasitor 220 µF 2 buah5 Dioda 1N914 2 buah6 Transistor BC107 2 buah7 Kabel ф 0,6 (pejal) warna :
Merah
Hitam
Secukupnya
Secukupnya
8 PCB ukuran 5x5 cm 1 buah9 Ferry cloryda (FeCl3) Secukupnya10 Vim pembersih (tinner) Secukupnya11 Timah RH 40-60 / ф 1 mm Secukupnya
Daftar Alat
No Nama Alat dan Spesifikasi Jumlah
1Solder 20 – 25 Watt/ 220 Volt
dengan pengatur daya
1 buah
2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip 1 buah4 Spidol permanent 1 buah
Langkah Kerja
1. Memotong papan PCB dengan ukuran 5x5 cm dengan
menggunakan alat potong PCB.
2. Membersihkan bagian layout dengan cara mencuci
bersih atau menggosokkannya dengan abu gosok
hingga lemak yang ada pada layout tersebut
hilang.
3. Menggambar rangkaian yang terlah dirancang
sebelumnya dengan menggunakan spidol permanent
dan menunggu hingga spidol tersebut kering.
4. Menyiapkan larutan FeCl3 yang dicampur dengan air
kemudian merendam PCB yang telah digambar hingga
bagian tembaga yang tidak terpakai hilang atau
jalur rangkaian telah terbentuk dengan baik.
Memastikan spidol tidak hilang agar jalur
rangkaian tidak terputus yang menyebabkan arus
tidak dapat mengalir.
5. Setelah proses perendaman selesai membersihkan
bagian spidol dengan menggosokkannya dengan vim
permbersih (tinner) hingga yang tersisa adalah
tembaga layout PCB yang membentuk rangkaian
sebelumnya.
6. Mengebor papan PCB sesuai dengan tata letak
komponen pada layout PCB kemudian merangkai
komponen dengan memasukkan kedua kaki komponen
sesuai dengan gambar tata letak komponen.
7. Setelah komponen dirangkai solder bagian kaki
komponen pada layout PCB dan buat serapi mungkin.
8. Yang terakhir adalah pengetesan dengan memasukkan
tegangan 9 Volt dan cek apakah bodynya tidak
panas, jika panas berarti terjadi short circuit
dan periksa kembali rangkaian. Periksa juga
keadaan led apakah dapat menyala dengan flip-flop
dan terlihat sinyal segi empat saat diukur dengan
osiloskop.
Gambar Rangkaian
Kesimpulan
Dalam merancang PCB Layout membutuhkan
kreativitas dan ketelitian agar dapat membentuk
rangkaian flip-flop dengan baik dan benar.
Prinsip kerja rangkaian FF yaitu bekerja secara
bergantian satu dengan yang lainnya, yang masa
antara output transistor1 dengan output
transistor2 mempunyai kedudukan berkebalikan.
Yang satu menghantar dan yang lain tidak
menghantar sehingga menyebabkan LED1 dan LED2
menyala secara bergantian.
Perancangan rangkaian harus memiliki nilai
estetika dan nilai jual dalam meminimalisir
penggunaan PCB. Semakin kecil ukuran PCB yang
digunakan dalam merangkai semakin tinggi harga
jualnya.
PCB RANGKAIAN DRIVER MOTOR DC DENGAN H BRIDGE
Tujuan Praktek
Setelah melakukan praktek, mahasiswa mampu :
1. Diharapkan dapat menjelaskan prinsip kerja
rangkaian.
2. Diharapkan dapat merancang layout PCB untuk
rangkaian driver motor dc dengan H Bridge.
3. Diharapkan dapat merakit rangkaian driver motor
dc.
4. Diharapkan dapat mengukur dan mengoperasikan
rangkaian driver motor dc.
Dasar TeoriMotor DC atau motor arus searah adalah mesin listrik
yang mengubah energy listrik arus searah menjadi energy
mekanik. Dalam rangkaian Driver motor dengan H bridge
ini akan mengatur putaran motor DC ke arah putaran motor
forward (maju) atau reverse (mundur). Pengaturan ini
dilakukan oleh kerja dariempat transistor(TR1,TR2,TR3,
dan TR4 ) yang dikendalikan oleh dua saklar yaitu ( S1
dan S2). Prinsip kerja dari rangkaian driver motor
dengan H bridge ini yaitu ketika saklar 1 di ON kan maka
arus akan mengalir melalui Basis TR2 dan TR3, sehingga
kedua transistor ini bekerja dan memutar motor
kearahjarum jam, sebaliknya pada saat saklar 2 di ON kan
maka arus akan mengalir melalui Basis TR1 dan TR4,
sehingga kedua transistor ini bekerja dan memutar motor
kearah yang berlawanan jarum jam. Kedua saklar( S1 dan
S2 ) ini tidak bisa dihidupkan secarabersama-sama.
Alat dan Bahan
Daftar Bahan
No Nama Barang dan Spesifikasi Jumlah1 Transistor C8550 2 buah2 Transistor C8050 2 buah3 Transistor C9014 2 buah4 Kapasitor 102 nF 2 buah5 Kapasitor 104 µF 1 buah6 Resistor 1KΩ 4 buah7 Motor dc 12 Volt 1 buah8 Saklar Push-Botton 2 buah9 Pcbukuran 7,5 x 5 cm 1 papan
10
Kabel ф 0,6 (pejal) warna :
Merah
Hitam
Secukupnya
Secukupnya
11 Ferry cloryda (FeCl3) Secukupnya12 Vim pembersih (tinner) Secukupnya13 Timah RH 40-60 / ф 1 mm Secukupnya
Daftar Alat
No NamaAlatdan Spesifikasi Jumlah
1Solder 20 – 25 Watt/ 220 Volt
dengan pengatur daya
1 buah
2 Tang potong 1 buah3 Tang lancip 1 buah4 Spidol permanent 2buah
Langkah Kerja
1. Memotong papan PCB dengan ukuran 7,5x5 cm dengan
menggunakan alat potong PCB.
2. Membersihkan bagian layout dengan cara mencuci
bersih atau menggosokkannya dengan abu gosok
hingga lemak yang ada pada layout tersebut
hilang.
3. Menggambar rangkaian yang terlah dirancang
sebelumnya dengan menggunakan spidol permanent
dan tunggu hingga spidol tersebut kering.
4. Menyiapkan larutan FeCl3 yang dicampur dengan air
kemudian rendam PCB yang telah digambar hingga
bagian tembaga yang tidak terpakai hilang atau
jalur rangkaian telah terbentuk dengan baik.
Pastikan spidol tidak hilang agar jalur rangkaian
tidak terputus yang menyebabkan arus tidak dapat
mengalir.
5. Setelah proses perendaman selesai, membersihkan
bagian spidol dengan menggosokkannya dengan vim
permbersih (tinner) hingga yang tersisa adalah
tembaga layout PCB yang membentuk rangkaian
sebelumnya.
6. Mengebor papan PCB sesuai dengan tata letak
komponen pada layout PCB kemudian rangkai
komponen dengan memasukkan kedua kaki komponen
sesuai dengan gambar tata letak komponen.
7. Setelah komponen dirangkai, menyolder bagian kaki
komponen pada layout PCB dan buat serapi mungkin.
8. Yang terakhir adalah melakukan pengetesan dengan
menggunakan multimeter apabila tegangannya
terbaca maka rangkaiannya benar tapi apabila
tegangannya tidak terbaca maka periksa kembali
rangkaiannya.
Gambar Rangkaian
Kesimpulan
Dalam merancang PCB Layout rangkaian driver motor
membutuhkan kreativitas dan ketelitian agar tidak
terjadi kesalahan pada saat melakukan penyolderan
Prinsip kerja rangkaian driver motor ini yaitu
mengatur putaran motor DC kearah putaran forward
(maju) atau reverse (mundur) dengan menggunakan
empat buah transistor atau yang disebut H Bridge.
Top Related