LAPORAN AKHIR - Universitas Udayana

118
1 LAPORAN AKHIR HIBAH GRUP RISET UNIVERSITAS UDAYANA KONSTRUKSI APOSISI, DISLOKASI DAN EKSTRAPOSISI PERBATASAN ANTARKLAUSA TEKS MEDIA BERBAHASA INDONESIA TIM PENELITI NIDN Ketua Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. 0031125963 Angggota 1. Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. 0018037104 Dibiayai oleh DIPA PNBP Universitas Udayana sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor: 641-85/UN14.2/PNL.01.03.00/2016 GRUP RISET BAHASA MEDIA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA 2016 Bidang Unggulan: Sosial, Ekonomi dan Bahasa Kode/Nama Rumpun Ilmu: 520 /Ilmu Bahasa

Transcript of LAPORAN AKHIR - Universitas Udayana

1

LAPORAN AKHIR

HIBAH GRUP RISET UNIVERSITAS UDAYANA

KONSTRUKSI APOSISI, DISLOKASI DAN EKSTRAPOSISI

PERBATASAN ANTARKLAUSA TEKS MEDIA

BERBAHASA INDONESIA

TIM PENELITI NIDN

Ketua Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. 0031125963

Angggota 1. Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. 0018037104

Dibiayai oleh

DIPA PNBP Universitas Udayana

sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian

Nomor: 641-85/UN14.2/PNL.01.03.00/2016

GRUP RISET BAHASA MEDIA

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

Bidang Unggulan: Sosial, Ekonomi dan Bahasa

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 520 /Ilmu Bahasa

2

3

DAFTAR ISI

JUDULPROPOSAL……………….…………………………………………….

LEMBAR PENGESAHAN……………….……………………………..............

DAFTAR ISI……….……………………….……………………………………

RINGKASAN ……………………….………………………………………......

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….……………

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………....

1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................

1.3 Tujuan Khusus Penelitian…………………………………….……………...

1.4 Urgensi Penelitian ..........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................

2.1 Tinjauan Mikrolinguistik ................................................................................

2.2 Tinjauan Makrolinguistik Teks Media ............................................................

2.3 Peta Jalan (Road Map) Penelitian .....................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................

3.1 Lokasi Penelitian ..............................................................................................

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................

3.4 Metode dan Teknik Penganalisisan Data.........................................................

BAB IV ANALISIS DATA................................................................................

4.1 Aposisi............................................................................................................

4.2 Dislokasi ........................................................................................................

4.3 Ekstraposisi ...................................................................................................

4.4 Pembelakangan Subjek ...............................................................................

4.5 Subjek Beruntun ..........................................................................................

4.6 Informasi Baru, Informasi lama ..................................................................

4.7 Koreferentialitas melalui Nominalisasi ......................................................

4.8 Kekerapan Penggunaan Aposisi, Ekstraposisi dan Dislokasi

5. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….....

LAMPIRAN 1 Transkripsi Teks LisanTelevisi……………………........................

LAMPIRAN 2 Cuplikan Gambar Acara Televisi ................................................

LAMPIRAN 3 Logbook 100%..........................................................................

LAMPIRAN 4 Laporan Pertanggungjawaban Keuangan 100% ...................

LAMPIRAN 5 Laporan Presentasi Konferensi Internasional Masyarakat

Linguistik Indonesia 2016 (KIMLI 2016) ................................

I

ii

iii

iv

1

2

2

3

6

6

7

7

12

12

12

12

17

17

17

19

21

24

25

31

33

35

43

46

48

48

95

99

103

106

4

KONSTRUKSI APOSISI, DISLOKASI DAN EKSTRAPOSISI

PERBATASAN ANTARKLAUSA TEKS MEDIA

BERBAHASA INDONESIA

RINGKASAN

Penelitian konstruksi aposisi, dislokasi dan ekstraposisi perbatasan

antarklausa teks media merupakan penelitian pertama menyangkut topik ini.

Penelitian ini menyangkut persoalan mikrolinguistik yang berpengaruh pada

aspek makrolinguistik. Konstruksi aposisi berkaitan dengan dua bentuk sintaksis

yang mengacu pada satu bentuk informasi. Kedua bentuknya bersinonim, yang

salah satunya menempati argument inti sintaksis (Subjek, Objek, Agen atau

Adverbial). Sementara itu, dalam dislokasi, pemindahan bentuk acuan ke sisi kiri

atau ke sisi kanan menempatkan bentuk pengganti sebagai fungsi internal

sintaksis. Bentuk ekstraposisi menempatkan salah satu atribut menjauh dari unsur

intinya. Perpindahan itu menimbulkan persoalan sintaksis karena terjadi

perubahan dari fungsi internal menjadi eksternal.

Dari segi pragmatik, kontruksi ketiga bentuk mikro di atas dapat

berpengaruh secara makro terhadap struktur teks keseluruhan. Pilihan diatesis dan

kesinambungan topik merupakan dua unsur yang dapat disebababkan oleh ketiga

bentuk bermarkah itu. Bentuk bermarkah dipilih karena adanya derivasi struktural

yang membutuhkan kepaduan teks sehingga informasinya utuh. Sementara itu,

pola dasar meskipun miskin variasi, ia dapat menentukan pola pengembangan

struktur teks. Pengembangan teks tidak hanya ditentukan secara leksikal dan

gramatikal, tetapi juga ditentukan oleh orientasi penulisnya terhadap bentuk-

bentuk yang bervariasi sehingga teks itu menjadi padu, berlogika, beretika dan

berestetika. Apabila semua itu dipenuhi, keutuhan, keakuratan, kejelasan dan

kemutakhiran informasi dapat dipertanggungjawabkan.

Di samping kajian linguistik di atas, penelitian ini juga berkontribusi pada

pendokumentasian tipe-tipe teks media, yang di Indonesia belum mendapatkan

perhatian yang maksimal. Penelitian ini dapat mendorong usaha terbentuknya

pusat pendokumentasian korpus di Indonesia, seperti yang sudah ada di negara-

negara lain. Tersedianya tipe-tipe teks yang beragam sangat membantu peneliti,

tidak hanya untuk kepentingan sinkronik tetapi juga diakronik. Secara sinkronik,

peneliti tidak mempunyai kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena dewasa ini.

Berbeda halnya secara diakronik, peneliti harus berpaling pada pusat dokumentasi

korpus untuk melihat fenenomena masa lalu. Bidang lain, selain bidang linguistik,

dapat memanfaatkan dokumentasi teks sesuai dengan tuntutan data atau fakta

yang diperlukan.

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstruksi aposisi, dislokasi dan ekstraposisi meerupakan tiga bentuk

struktur bermarkah dalam bidang sintaksis ketika menetapkan perbatasan

antarklausa dalam satu kalimat majemuk atau kalimat kompkles. Bentuk aposisi

merupakan seperangkat unit kategori sintaksis dalam bentuk frase nomina, frase

preposisi, atau jenis frase lain yang menjadi satu konstituen dan memiliki acuan

yang sama dengan argumen sintaksis (Agen, Subjek dan Objek). Sementara itu,

dislokasi merupakan suatu teknik menempatkan fungsi frase-nomina eksternal

pada awal atau akhir suatu kalimat; kalau perpindahannya ke awal kalimat disebut

‗pemindahan letak kiri‘, seballiknya, pergerakannya ke akhir kalimat disebut

pemindahan letak kanan. Selain aposisi dan dislokasi, penetapan sebuah klausa

dalam satu kalimat kompleks berahadapan dengan bentuk ekstraposis.

Ekstraposisi adalah salah satu bagian dari satu unit komplemen (biasanya dalam

bentuk frase nomina) dapat bergerak menjauhi gabian yang lain dalam unit itu.

Ketiga konstruksi sintaksis tersebut di atas dapat menentukan konstruksi

kalimat yang lebih luas sehingga teks itu dapat berkembang mengikuti pola

gramatika bahasa itu dan pola logika penulisnya. Di samping itu, dengan adanya

pola dari ketiga konstruksi tersebut di atas, penalaran penulisna dapat berkembang

lebih bebas, bervariasi, menarik, berlogika dan berestetika. Bahasa yang

ditampilkan, baik secara lisan maupun tulisan, dapat berkembang tidak hanya

secara tak-bermarkah, tetapi juga secara bermarkah. Konstruksi-konstruksi tak-

bermarkah merupakan suatu sistem gramatika dan leksikal yang hanya mengikuti

pola dasar, misalnya, sebuah kalimat transitif berpola dasar secara urutan kata: A

V O dan secara intransitif berpola dasar SP. Secara singkat, pola-pola dasar itu

merupakan suatu sistem bahasa yang umum. Sebaliknya, bentuk-bentuk

bermarkah merupakan variasi dari pola dasar tersebut, misalnya, alih-alih AVO

atau SP kita temukan pola OAV atau PS.

6

Teks media sangat kaya dengan pola-pola yang disebutkan di atas karena

informasi atau pesan yang disampaikannya tidak hanya harus lugas, jelas, dan

tepat, tetapi harus juga ―enak‖ dibaca dan mutakhir.

a. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada tiga masalah yang akan dibahas

dalama penelitian ini.

1. Bagaimanakah pola dasar aposisi, dislokasi dan ekstraposisi secara

sintaktik dalam teks media.

2. Bagaimanakah pola derivasi aposisi, dislokasi dan ekstraposisi dalam teks

media.

3. Sejauhmana pola aposisi, dislokasi dan ekstraposisi menentukan struktur

pragmatik teks media

Penyelesaian ketiga masalah tersebut di atas ditentukan oleh kerangka

teori yang dipilih. Dalam penelitian ini, Teori Sintaksis Deskriptif diyakini dapat

memecahkan kompleksitas struktur klausa dan struktur morfosintaksis, sementara

Teori Pragmatik digunakan sebagai penunjang untuk melihat persoalan perbatasan

antarklausa, utamanya menyangkut pilihan diatesis dan kesinambungan topik.

Perpaduan kedua teori itu dapat memecahkan persoalan ketumpang-tindihan

(interface) antara sintaksis dan pragmatik sebagai akibat dari penggunaan bentuk-

bentuk bermarkah: aposisi, dislokasi dan ekstraposisi.

b. Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menemukan solusi sintaksis dan

pragmatik dari ketiga permasalahan yang dijabarkan di atas. Seecara spesifik ada

tiga tujuan khusus yang ingin dicapai, dijabarkan seperti berikut ni.

Pertama, penelitian dimaksudkan untuk menemukan pola-pola dasar

aposisi, dislokasi dan ekstraposisi. Dalam hal ini, konstruksi yang akan diamati

adalah bentuk yang diacu (referen) dan bentuk yang mengacu (sinonim) yang

7

masing-masing dapat direpresentasi oleh frase, klausa dan kaliimat. Dalam

benntuk yang berbeda itu, harus ditelusuri pengaruhnya secara struktur dengan

konstruksi klausa dan hubungan antarklausa dan antarkalimat dalam membangun

seuah teks.

Kedua, Penelitian iini juga ingin menemukan pola derivasi aposisi,

dislokasi dan ekstraposisi secarra sintaksit. Perpindahan ke awal kalimat atau ke

akhir kalimat, misalnya, menentukan pola fokus informasi dan juga piliha

diathesis dalam bangun kalimat yang mengikuti atau mendahuluinya. Pola

pergerakan unsur teks tersebut mmenentukaan efektifitas segmen informasi yang

dibawa unit kalimat.

Ketiga, secara pragmatik akan dapat diketahui sejauhmana pola ketiga

kontruksi tersebut di atas, menentukan pola klausa sesudahnya atau derivasi

klausa sebelumnya. Pola mikroteks dapat dijabarkan dari penggunaan bentuk-

bentuk bermarkah dari ketiga kontruksi sintaksis, sementara pola makroteks dapat

dijabarkan akibat yang ditimbulkan dari mikroteks itu. Akibat yang dimaksud

dalam hal ini adalah keberhasilan teks secara pragmatis: efektivitas pesan secara

tindak tutur.

c. Urgensi Penelitian

Urgensi penelitian ini adalah menemukan persoalan mikrolinguistik

sebagai keutamaan pertama dan paduannya dengan sistem pragmatik atau

makrolinguistik sebagai keutamaan kedua. Aspek mikrolinguistik khususnya

menyangkut tiga pola kontruksi: aposisi, dislokasi dan ekstraposisi dalam

perbatasan antarklausa diyakini memiliki keunikan dalam pengemasan informasi

dalam teks, sementara peran dari pola sintaktik bermarkah tersebut adalah

memaksimalkan proses keterkaitan antarunsur secara pragmatik. Persolan ketiga

unsur mikrolinguistik adalah menentukan pola-pola dasar (tak-bermarkah) dan

pola-pola derivasi yang bervariasi (bermarkah).

Pola dasar (bentuk tak-bermarkah) bahasa Indonesia diasumsikan tidak

jauh berbeda dengan pola dasar bahasa-bahasa daerah lain di bagian Barat

Indonesia karena bahasa-bahasa tersebut termasuk satu rumpun Austronesia.

8

Namun demikian, pola-pola bermarkahnya diprediksi memiliki keunikan karena

derivasi struktural terjadi sangat bervariasi apabila dikaitkan dengan beragamnya

dialek, baik dialek geeografi maupun dialek sosial. Misalnya, penutr bahasa

Indonnesia dialek Bali dapat mengatakan ungkapan dalam bentuk kalimat seperti

berikut: Ibu saya dia pergi ke pasar; sementara dialek Ambon dapat mengatakan

ungkapan seperti: Beta punya ibu pergi ke pasar.

Di samping variasi ungkapan berdasarkan dialek geografi seperti tersebut

di atas, bahasa Indonesia diperkaya dengan variasi struktural yang dikendalikan

oleh dialek sosial. Ungkapan dalam bentuk dua kalimat berikut mengandung

makna yang sama, tetapi ungkapan pertama cenderung digunakan oleh golongan

atas atau digunakan pada siuasi formal, sementara ungkapan berikut digunakan

oleh kalanngan bawah atau dalam situasi informal: Apakah Anda berkenaan

menunggu sebentar? (kalangan atas atau situasi resmi); Mau tunggu sebentar?

(kalangan bawah atau situasi tak-resmi)

Hubungan antarklausa atau antarkalimat yang membangun sebuah teks

menentukan keefektifan kemasan informasi. Di dalamnnya, aspek-aspek

mikrolinguistik dari tataran fonologis, morfologis dan sintaksis menjadi kerangka

dasar pemebntukan sebuah teks. Secara fonologis, misalnya, satu unit intonasi--

intonasi dengan jeda pendek atau jeda panjang--menentukan apakah satu unti

leksikal atau frase yang berada di antara unit intonasi itu menjadi bagian dari

klausa sebelumnya atau klausa sesudahnnhya. Sementara itu, ranah morfologi

berkontribusi untuk menentukan kemasan informmasi, utamanya dalam kaitan

apakah satu unit kecil informasi dalam satu teks itu merupakan infromasi yang

sudah disebutkan sebelumnya (given information) atau hanya informasi yang baru

disebutkan (new information). Informasi yang sudah disebutkan sebelumnya,

apabila dimunculkan dalam teks berikutnya, maka unsur informasi itu dapat

ditandai secara morfologis dengan partikel penentu (definite), misalnya, -nya; atau

dengan Demonstratif ini atau itu. Secara sintaksis, strukturnya dapat dimunculkan

dalam bentuk frase, klausa atau kalimat.

Urgensi kedua penelitian ini berkaitan dengan kepentingan makrobidang,

yakni perlunya pendokumentasian korpus (tipe-tipe teks), yang di dalam dunia

9

linguistik sangat diperlukan. Kegunaan dokumentasi korpus tidak hanya besar

bagi pengembangan dan perkembangan ilmu linguistik, tetapi juga memberi

manfaat pada bidang-bidang lain. Dalam satu tipe korpus, misalnya tipe teks

media, didapatkan berbagai karakteristik teks media yang ditentukan oleh topik,

kemutakhiran informasi, dan keberpihakan media. Secara linguistik semua aspek

tipe teks media tersebut mengandung ciri-ciri penggunaan bahasa sesuai

zamannya. Apabila tipe korpus media itu dipilah menjadi tipe-tipe korpus yang

berbeda, didapatkan teks media surat kabar, teks media majalah, teks media radio,

teks media televisi. Teks dalam hal ini, seperti juga disebutkan di bagian lain

proposal ini, bukan hanya teks tulis, tetapi juga teks lisan.

Kegunaan korpus/teks media dapat dimanfaatkan oleh bidang-bidang lain

untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada masa media itu dipublikasikan.

Misalnya, suatu studi perkembangan politik dari zaman ke zaman sangat

bergantung pada dokumentasi korpus media karena gejolak masyarakat dan

permainan elit politik dapat direkam oleh media massa. Peneliti lain dapat

menjadikannya sebagai sumber informasi. Sayang sekali, Indonesia belum

memiliki pusat dokumentasi korpus, padahal kekayaan budaya Indonesia, baik

secara kualitas maupun kuantitas menjadi kekaguman dunia. Hal itu terbukti

bahwa suatu yayasan akademik internasional yang berpusat di Jerman, Max

Planck Institute, telah mendokumentasikan teks-teks dari bangsa dan etnik di

dunia, termasuk teks-teks yang hidup berkembang di Indonesia.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bab ini dilakukan kajian terhadap hasil-hasil penelitian dan unsur-

unsur manuskrif yang membahas persoalan aposisi, dislokasi dan ekstraposisi.

Kajian itu dilakukan secara kritis sehingga dapat diketahui posisi akademik dari

penelitian yang akan dilakukan. Lingkup pustaka yang dicermati mencakup

analisis sintaksis (mikrolinguistik) dan pragmatik (makrolinguistik). Sementara

itu, dalam Bab ini juga ditinjau topik-topik makrolinguistik berkaitan dengan teks

media yang telah dilakukan oleh Grup Riset Bahasa Media Universitas Udayana

atau ahli lain.

2.1 Tinjauan Mikrolinguistik

Studi tentang perbatasan antarklausa menyangkut ranah mikrolinguistik

khususnya aspek aposisi, dislokasi dan ekstraposisi dalam teks media belum

pernah dilakukan sebelumnya. Rancangan penelitian ini mendukung topik

tersebut bukan hanya karena penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya

dalam teks media, tetapi karena penelitian ini dapat berkontribusi pada ranah ilmu

bahasa dan ranah teks mmedia, khususnya dalam pengemasan informasi.

Namun demikian, beberapa studi tentang aposisi, dislokasi dan

ekstraposisi, yang dapat dikategorikan sebagai kajian linguistik umum (bukan

kajian teks media) memang sudah banyak dilakukan oleh sejumlah ahli bahasa.

Quirk et al (1972) telah menguraikan secara deskriptif tentang aposisi. Dia

mengatakan bahwa aposisi mengkoordinasikan dua atau lebih unit argumen dalam

kata, frase atau klausa yang koreferen. Kedua bentuk secara eksplisit dapat

dihubunggan dengan konjungsi dan atau atau (h. 620). Konsep teoretisnya

diterapkan daalam penelitian ini dan ditunjang oleh hasil-hasil studi tentang ketiga

bentuk bermarkah tersebut.

Dalam hal topik dislokasi, Andrews (1985) mengatakan bahwa dislokasi

dapat digunakan untuk memastikan status sebuah klausa, apakah perpindahan

11

bagian dari suatu unit ke kiri atau ke kanan dapat mempengaruhi struktur sitaksis

secara internal atau eksternal (h. 83—85). Pemikiran Andrews ini penting

dipahami dalam menetapkan unsur mana yang berpindah; dan perpidahan ke kiri

atau ke kanan selalu ditunjang oleh bentuk subtitutif dalam klausa.

Radford (1981) mendeskripsikan tentang topik ekstraposisi dalam bahasa

Inggris yang mengatakan bahwa dalam bahasa Inggris terjadi transformasi (―from

NP‘) dengan menempatkan salah satu unsur dari NP itu menjauh dari bagian

unsur yang lain (h. 227). Pergerakan bagian unsur yang menjauh dari bbagian

unnsur yang lain tampaknya merupakan fenomena universal karena dapat

ditemukan pada baha-bahasa lain. Tanpa konsep ekstraposisi ini, peneliti dapat

terjebak pada kedua bentuk yang lain. Oleh karena itu, konsep yang dikemukan

oleh Radford di atas sangat membantu membedakan antara aposisi ddan dislokasi.

Selain ketiga linguis di atas, yang menjadikan bahasa-bahasa non-

Austronesia sebagai data atau fakta bahasa, Pastika (1999) juga menguraikan

ketika pola kontruksi itu dengan menjadikan teks narasi bahasa Bali sebagai

sumber data utama. Dia menemukan bahwa teks narasi menampakkan pola-pola

yang sangat bervariasi karena fokus informasi terletak pada tokoh dan urutan

waktu peristiwa. Dalam penelitian ini, bahasa Indonesia yang satu rumpun dengan

bahasa Bali, dijadikan sebagai sumber penelitian khususnya pada teks media,

diasumsikan memiliki pola dasar yang mirip satu sama lain. Namun demikian,

pola derivasinya diprediksi ada perbedaan sehingga penelitian yang akan

dilakukan ini cukup petensial menemukan keunikan sistem mikrolinguistik dan

makrolinguistik teks media.

2.2 Tinjauan Makrolinguistik Teks Media

Dalam studi-studi makrolinguistik sejumlah penellitian juga telah

dilakukan oleh Grup Riset Bahasa Meddia Universitas Udayana. Tujuh studi yang

dianggap gayut dengan ranah makrolinguistik, khususnya kajian faktor-faktor luar

bahasa yang dipicu oleh faktor mikrolinguistik meliputi Pastika, dkk. (2014),

Pastika (2013), Pastika (2007), Center for Media and Public Affairs (1998—1999)

12

di Amerika Serikat, Sita Supit (2005), ‗Analisis Wacana Kritis‘(van Dijk, 1985)

dan ‗Tindak Tutur‘ (Austin, 1962; Searle, 1969).

Dalam penelitian Pastika, dkk. (2014) tentang ‗Pola Pengembangan

Bahasa Bahasa Media Massa dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Banggsa‘

diajukan tiga pola: 1) pengaruh negatif teks media berkaitan dengan kebiasaan

penggunaan bentuk-bentuk lemah kaidah; 2) pengaruh positif teks media

berkaitan dengan pola-pola bahasa baik dan benar yang baru dikembangkan; dan

3) alasan-alasan dasar yang mempengaruhi teks media. Pengaruh netaif teks

media terhadap pembaca dan terhadap perkembangan baasa Indonesia terjadi,

baik pada tataran mikrolinguistik: fonologi, morfologi, leksikologi dan sintaksis

maupun pada tataran makrolinguistik: sikap negatif berbehasa Indonesia

Sementara itu, teks media masa bekrontribusi pada pembaca atau perkembangan

bahasa Indonesia, terutama menyangkut penyebaran kosakata baru dan pola

bentuk bervariasi.

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa ada lima faktor yang menentukan

pilihan bentuk-bentuk linguistik teks media: 1) sikap bahasa penelola media

masaa, 2) penggunnaan acuan kebahasaan, 3) keterampilan bahasa, 4)

kebanggaan, dan 5) dominasi pengaruh bahasa Inggris.

Dalam studi sebelumnya, Pastika (2013) menemukan dua belas jenis

kesalahan penulisan, yang terdiri atas: (1) struktur kalimat, (2) kehematan, (3)

kepaduani, (4) ejaan, (5) diksi, (6) keakuratan makna, (7) penalaran, (8) struktur

paragraf, (9) struktur kata, (10) dukungan fakta dan data, (11) ragam informal, dan

(12) penulisan judkonstruksi judul. Semua bentuk kesalahan tersebut dapat

dipandang sebagai bentuksebagai wujud sikap negatif penutur/penulis teks

berbahasa Indonesia.

Di samping studi mikrolinguistik seperti disebutkan diatas, Pastika (2007)

telah melakukan penelitian tentang penggunaan bahasa campuran dalam acara-

acara hioburan di media televisi Indonesia. Ditemukannya bahwa ragam bahasa

gaul, slank, Melayu-Jakarta (sebagai bentuk pijin), dan bahasa asing digunakan di

media televisi tanpa melalui penyaringan berdampak buru bagi perkembangan

bahasa Indonesia.

13

Ragam-ragam bahasa informal cenderung dikembangkan oleh penutur

bahasa Indonesia, tidak hanya dalam ranah kelompok terbatas tetapi juga dalam

ranah publik, seperti di acara televisi. Namun demikian, perkembangan semacam

itu telah terjadi juga di media televisi negara lain. Di Amerika Serikat, misalnya,

kajian yang dilakukan oleh Center for Media and Public Affairs (1998--1999)

menemukan bahwa:

―Ungkapan ―kotor‖ digunakan sekali dalam ‗setiap 6 menit dalam

acara pertunjukan TV, sekali dalam setiap 2 menit dalam acara TV

berlangganan, dan sekali dalam setiap 3 menit dalam acara filem

(Media Report to Women, 2000). Ungkapan-ungkapan seperti

―Bullshit!‖ ‗Omong kosong,‖ ―Dirty son of a bitch‖ ‗Anak

pelacur,‘ ―Where’s my fucking money‖ ‗mana uang sialan saya itu,‘

―Fucking ‘Eyewitness News’ Goddamnit‖ ‗Berita Eyewitness

sialan,‘ dan lain-lain merupakan ungkapan ‗kotor‖ yang dicatat

dalam penelitian itu. Di samping ungkapan-ungkapan kasar seperti

itu, menurut Johnson (dalam US Today, Nov. 1996) bahwa banyak

jaringan televisi di negara itu gemar menayangkan filem TV

dengan cerita dan adegan cabul sebelum puku 10 malam. ― (Bd.

Pastika, 2015)

Namun demikian, studi bahasa media dalam penelitian ini tidak hanya

tertarik pada penggunaan bahasa yang baku, tetapi juga pilihan bentuk bahasa

yang tidak baku. Keberagaman data penelitian dapat dicari baik dalam teks

beragam bahasa formal maupun teks beragam bahasa takformal

2.3 Peta Jalan (Road Map) Penelitian Bahasa Media

Peta jalan penelitian Grup Riset Bahasa Media Universitas Udayan dapat

dilihat dari pilihan topik selama kurun waktu sembilan tahun ini. Hasil-hasil

penelitian tersebut telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku maupun

prosiding seminar nasional dan sseminar internasional. Penelitian bahasa media

yang berkaitan dengan penggunaan bahasa campuran di acara televisi Indonesia

telah diterbit dalam E-Journal e-Utama (2007) oleh NTU Singapura. Penelitian

kedua telah dipublikasikan dalam bentuk buku yang berjudul Dinamika Bahasa

Media diterbitkan oleh Udayana Press (2013). Peenelittian bahasa media ketiga

difokuskan pada penggaruh negative dan positif tek media terhadap penutur dan

14

perkembangan bahasa Indoneisia, diterbitkan oleh Universitas Indonesia sebagai

bagian dari Prosiding Seminar Internasional Linguistik Transdidipliner

(Desember, 2014). Pada tahun lalu, penelitian bahasa media lebih banyak

ditekankan pada wacana politik di media televisi Indonesia yang dikaji dari

konsep-konsep pragmatik dan analisis wacana kritis. Penelitian tersebut

dipresentasikan pada The 7th

International Seminar on Austronesian-Non-

Austronesia Languages and Literature dan dipublikasikan dalam bentuk prosiding

(Pastika dan Satyawati, 2015).

15

1. Pastika dan Satyawati (2015) ―Representasi

Perangkat Linguistik Wacana Politik di Media

Televisi Indonesia‖

2. Pastika, dkk. (2014) ― Pola Pengembangan

Bahasa Media Massa dalam Upaya

Meningkatkan Daya saing banngsa‖.

3. Pastika (2013a) ―Analisis Penggunaan Bahasa

Indonesia Media Cetak Nasional Terbit di Bali‖

4. Pastika (Ed.) (2013b). Dinamika Bahasa Media.

5. Pastika (2007).‖Bahasa Pijin dan Bahasa Kasar

dalam Acara TV Indonesia‖.

STUDI

SEBE

LUM-

NYA

1. Menemukan struk dasar: aposisi,

dislokasi, ekstraposisi

2. Menemukan struktur derivasi:

aposisi, dislokasi dan ekstra

posisi

3. Menemmukan pengaruh pola

sintaktik terhadap pragmatik teks

media

T

U

J

U

A

N

L

U

A

R

A

N

1. Deskripsi struktur dasar:

aposisi,dislokasi, ekstraposisi

2. Deskripsi struktur derivasi:

aposisi, dislokasi dan ekstra

posisi

3. Deskripsi pengaruh pola

sintaktik terhadap pragmatik

teks media

4.

SAAT INI

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kota Denpasar karena persoalan

tempat tidak memengaruhi proses pengumpulan data. Media massa, baik media

elektronik maupun media cetak dapat diakses dari kota mana saja. Media televisi:

Metro TV, TV One, TVRI dan sebagainya; koran Kompas, Jawa Pos, Bali Post dan

sebagainya; majalah: Tempo, Kartini, Femina, dan sebagainya dapat dengan

mudah diakses dari kota Denpasar.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini ditentukan oleh pendekatan analisis

yang diterapkan. Karena penelitian ini tergolong penelitian kualitatif, jenis data

yang dikumpulkan adalah data teks verbal. Teks verbal itu adalah makna atau

informasi disajikan dalam bentuk kata-kata lingual yang dapat diamati secara

fonologis, morfologis, leksikologis, sintaksis dan tekstual. Teks media

dikumpulkan sehingga menjadi korpus penelitian, baik korpus tertulis maupun

korpus lisan. Sumber teks tulis diambil dari media massa cetak, sementara sumber

teks lisan diambil dari acara-acara televisi nasional

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan penerapan metode observasi yang

mengutamakan penggunaan teks secara alami, baik teks tulisan maupun teks lisan.

Peristiwa bahasa terlebih dahulu diamati untuk mendapatkan gambaran

sejauhmana pola-pola sintaktik bervariasi sehingga diasumsikan kaya dengan

bentuk-bentuk yang beraposisi, berdislokasi dan berekstraposisi. Setelah

ditemukan kemungkinan ada pola-pola bahasa yang dicari, pola-pola tersebuut

diidentifikasi, diklasifikasikan untuk disiapkan sebagai data dalam analisis.

17

Pola-pola sintaktik diklasifikasikan sehingga dapat diamati sehinbgga

dapat dibedakan antara bentuk dasar dan pola derivatif. Kemudian ditelusuri

apakah ada pengaruh pola sintaktik itu terhadap pola pragmatik dalam teks media.

Metodee observasi tersebut akan dapat diteraapkan secara mmaksimal

apabila ditunjang dengan teknik dan instrumen yang memadai. Untuk

mendapatkan teks lisan, peristiwa tutur akan direkam sebelum dilakukan

transkripsi. Dalam transkripsi, perangkat lunak yang tersedia dalam dunia

linguistik, antara lain toolboox dan speech analizer akan diterapkan sehingga

presentasi data lebih sahih.

3.4 Metode dan Teknik Penganalisisan Data

Data teks verbal secara kualitatif disiapkan dalam bentuk penggalan-

penggalan teks yang bervariasi. Setiap kalimat, baik kalimat kompleks maupun

kalimat majemuk, akan diamati tampilan perbatasan antarklausanya, apakah

terjadi bentuk-bentuk aposisi, bentuk-bentuk dislokasi dan bentuk-bentuk

ekstraposisi. Satu unit lingustik tersebut diasumsikan dapat diisi oleh bentuk yang

beragam: kata, frase atau klausa. Dalam pendekatan kualitatif, berdasarkan acuan

Teori Linguistik Deskriptif, metode analisis yang diterapkan adalah metode

paduan sintaktik-pragmatik dengan teknik subtitusi, permutasi, delisi dan

komparasi struktur.

Berikut disampaikan contoh-contoh kontruksi bahasa Indonesia yang

dapat dimunculkan dalam satu teks. Contoh-contoh berikut berbentuk klausa atau

kalimat tunggal yang diasumsikan merupakan penggalan dari kalimat luas atau

kalimat komplkeks dalam teks media. Ketaksaan (ambiguity) dapat terjadi pada

bagian yang dipenggal karena menyangkut kesinabungan teks, apakah unsur yang

di perbatasan tersebut merupakan bagian dari klausa sebelumnya atau bagian dari

kalusa sesudahnya. Untuk persoalan itu dalam analisis data digunakan teknik

permutasi, subtitusi dan pelesapan melalui sistem derivasi secara sintaktik dan

pragmatik. Berdasarkan sistem itu baru ditetapkan status dari klausa sehingga

dapat ditetapkan perbatasan antarklausa.

(1) Aposisi

18

a. Tidak bersedia ia / pencuri uang rakyat itu // mengakui perbuatannya.

b. Tidak bersedia ia // pencuri uang rakyat itu mengakuui perbuuatannya

(2) Dislokasi

a. Pencuri uang rakyat itu / dia telah dipenjara seumur hidup.

b. Dia telah dipenjara seumur hidup / pencuri uang rakyat itu.

(3) Ekstraposisi

a. Dia bersama temannya telah dipenjara seumur hidup.

b. Dia telah dipenjara seumur hidup bersama temannya.

Pada contoh (1a) pengalokasian durasi jeda menentukan fungsi sintaksis

dari frase nomina pencuri uang rakyat itu. Jeda pendek antara pronominal ia dan

acuannya, pencuri uang rakyat itu, menyebabkan frase nomina itu menjadi bagian

dari klausa pertama. Sebaliknya, contoh (1b) jeda panjang menempati posisi antar

unsur tersebut, sehingga menjadikan frase nomina itu menempati fungsi Subjek

klausa berikutnya.

Contoh dislokasi pada (2a) menempatkan frase nomina-acuan, pencuri

uang rakyat itu, berada di awal kalimat (sebagai perpindahan letak kiri) yang

koreferen dengan pronominal dia sebagai bentuk substituasi. Sebaliknya, frase

nomina yang sama digeser ke akhir kalimat (perpindahan letak kanan) pada

contoh (2b) yang koreferen dengan Subjek ia sebagai bentuk subtitusi. Pergeseran

ke kiri atau ke kanan tidak menyebabkan frase itu menempati fungsi eksternal

sintaksis, tetapi tetap sebagai fungsi internal sintaksis.

Ekstraposisi yang dicontohkan pada (3b) merupakan derivasi dari bentuk

(3a). Dalam contoh (3a) Klausa dia bersama temannya merupakan klausa

kompklemen yang berfungsi sebagai Subjek kalimat. Dalam kontruksi itu antara

Subjek dia dan Predikan bersama temannya masih dalam bentuknyya yang utuh,

tetapi bagian Predikat itu menjauh dari Subjeknya (3b) yang berubah fungsi

sebagai Adverbiial kalimat

19

Pengolahan data

Observasi awal teks media

massa: tv, koran dan

majalah

Mengidentifikasi dan

merumuskan permasalahan

penelitian

Melakukan kajian pustaka

dan menetapkan kerangka

teori

Pengumpulan data:

penyimakan mendalam

(perekaman dan transkripsi)

dan wawancara semi-

terstruktur

Menetapkan konserp

pendekatan dan metodologi:

kualitatif

Interpretasi data Analisis data

Temuan: simpulan dan rekomendasi

20

T

U

J

U

A

N

K

E

G

I

A

T

A

N

L

U

A

R

A

N

Bahasa Pijiin dan Bahasa Kasar Acara TV Indoneia (2007), Dinamika

Bahasa Media (Pastika (Ed.), 2013); Pola Pengembangan Bahasa

Media Massa dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa (Pastika, dkk.,

2014); Wacana Politi di Media TV (Pastika & Satyawati, 2015)

Bagaimanakah struktur derivasi dari aposisi, dislokasi

dan ekstraposisi

Sejauhmana pola dasar dan pola dderivasi dari aposisi,

dislokasi dan ekstraposisi mempenngaruhi unsur pragmatic

dalam pengemmbangan teks meddiaa.

INDIKATOR ; Uraian & %

1. Ditemukan struktur dasar

dari aposisi, dislokasi dan

ekstraposisi. (25%)

2. Ditemukan pola derivasi

yang bervariasi dari butir 1.

(50%).

3. Ditemukan unsur-unsur

pragmatik sebagai akibat

dari penggunaan pola dasar

dan derivasi sintaktif.

(25%)

Pelaksanaan

:

Tim Peneliti

& Pembantu

peneliti

Lama : 36

minggu

TAHAP ANALISIS

1. Menganalisis

struktur dasar dari

aposisi, dislokasi

dan ekstraposisi.

2. Menganalisis pola

derivasi yang

bervariasi dari butir

1.

3. Menganalisis

unsur-unsur

pragmatik sebagai

akibat dari

penggunaan pola

dasar dan derivasi

sintaktif.

1. Ditemukan pola dasar aposisi, dislokasi dan ekstraposisi.

2. Ditemukan pola derivasi sintaktik dari aposisi, dislokasi dan ekstraposisi

3. Ditemukan unsur-unsur pragmatik yang mengembangkan teks

Bagaimanakah struktur dasar dari aposisi, dislokasi dan

ekstraposisi

PENELITIAN

SEBELUMNYA

PENELITIAN

SAAT INI

BAGAN ALIR PENELITIAN

21

BAB IV

ANALISIS DATA

Analisis data pada Bab IV ini diklasifikasikan atas dua ranah, yaitu (1) ranah struktur

sintaksis bermarkah dan (2) ranah pola pengemasan informasi Subjek dan Objek. Dalam ranah

struktur sintaksis bermarkah, ditemukan tiga pola struktur: (i) aposisi, (ii) dislokasi, dan (iii)

ekstraposisi. Sementara itu, pada aspek pengemasan informasi Sujek dan Objek ditemukan tiga

pola juga: (i) pola subjek beruntun, (ii) pola topikalisasi, (iii) pola koreferentialitas, (iv) pola

penyelaan Subjek, dan (v) pola penyelaan Objek. Semua pembagian struktur sintaksis bermarkah

dan pola pengemasan informasi tersebut, masing-masing dijelaskan berikut ini.

4.1 Aposisi

Aposisi, dalam subbab ini, berarti kehadiran dua (atau lebih) frase nomina secara berjajar

yang masing-masing mengacu pada entitas yang sama, yang secara sendiri-sendiri berfungsi

sebagai Subjek, Objek atau Oblik sebuah klausa. Dalam penelitian ini, belum ditemukan aposisi

Objek, tetapi aposisi Subjek, Oblik dan lokasi.

4.1.1 Aposisi Subjek

Informasi yang dikemas dalam fungsi Subjek tidak selalu dihadirkan secara normative,

tetapi bervariasi. Salam satu variasinya adalah kehadiran dua bentuk berjajar yang mengacu pada

entitas yang sama. Data (1) berikut ini menunjukkan fenomena sintaksis seperti itu.

1. Ketua Umum Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, yang

menutup konferensi, berharap acara itu ditindaklanjuti dengan aksi nyata oleh NU

dan para peserta konferensi. (Koran KOMPAS 11 Mei 2016: 1, klm.1).

Pada data (1), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) adalah sebuah

frase nomina yang berjajar dengan frase nomina KH Said Aqil Siroi berbentuk nama diri serta

diikuti klausa relatif yang menutup konferensi. Dua frase nomina tersebut dan satu klausa relatif

sama-sama menngacu pada entitas yang sama. Subjek, inti argumen dari verba intransitif

berharap, adalah frase nomina yang disebutkan paling awal sebagai subjek kanonik, sementara

22

frase nomina kedua dan klausa relatif, yang mengacu pada entitas yang sama, bukanlah subjek

asli atau bukan subjek kanonik.

Dua contoh berikut juga termasuk aposisi Subjek yang ditunjukkan oleh adanya

hubungan antara FN (masing-masing pemilik sanggar Wyarihita (1) dan dua anaknya (2)) yang

beraposisi masing-masing dengan nama diri (Ni Wayan Deni (2) dan Ilham Akbbar dan Thareq

Kemal (3)).

(2) Pemilik sanggar Wyarihita, Ni Wayan Deni, mengatakan tujuan utama …. (Bali Post 9

Juli 20116: 20; klm 5.)

(3) Dua kali mengikuti ziarah ke pusara Ainum plus buka puasa di wisma Habibie-Ainum,

Jawa Pos bisa merasakan betapa antusiassnya presien ketiga RI itu mrnjalani hidup.

Padahal, di rumah dia praktis sendiri. Dua anaknya, Ilham Akbar dan Thareq Kemal,

sudah berkeluarga dan tinggal di rumah sendiri. (Jawa Pos, 25 Juni 2016: 7, klm 5).

Berikut adalah aposisi dan dislokasi kiri terjadi secara bersama-sama yang diperlihatkan

oleg data berikut. FN kedaulatan negara beraposisi denngan FN kewibawaan negara. Bentuk

beraposisi itu tidak menempati fungsi inti karena posisinya sudah diambil oleh pronominal

demonstratif itu yang koreferen dengan FN tersebut.

(4) … tapi sekali lagi buat saya kedaulatan negara, kewibawaan negara, itu nomer satu.

(JOKOWI METRO TV, 8 JANUARI 2015 2015)

Aposisi Subjek dari klausa elipsis juga cukup menarik dicermati, seperti ditunjukkan

pada data (5) berikut. FN istri Pak Ahok beraposisi dengan nama diri Veronica Tan yang menjadi

subjek dari klausa ellipsis yang berpredikat juga yang secara konteks pada teks tersebut adalah

frase verba juga dituding.

(5) … tapi sayangnya yang dituding bukan pak Ahok aja, istri Pak Ahok, Veronica Tan, juga.

(Kompas TV 12/03/2015)

4.1.2 Aposisi Lokatif

Lokatif merupakan argumen luar inti dalam sebuah klausa, yang diisi oleh Frase

Preposisi (FP) untuk menyatakan tempat. Sebuah FP terdiri atas dua bagian: preposisi dan FN.

23

Dalam hal proses aposisi, baik FP maupun FN yang menjadi bagian FP dapat beraposisi

bergantung pada kebutuhan teks. Berikut ditampilkan contoh FN (sebagai bagian lokatif FP)

tanah kelahirannya beraposisi dengan nama tempat Bali.

(6) Namun di tanah kelahirannya, Bali, sosok Murni seolah terlupakan. (Jawa Pos

18/07/2016:30)

Jika dilihat dari aspek keterikatan antara bentuk-bentuk aposisi yang berfungsi sebagai

Subjek dan frase verbalnya, maka penelitaian ini menganggap bahwa FN yang disebutkan lebih

awal menempati posisi utama, sementara FN yang disebutkan berikut sebagai bentuk sekunder.

Ini berarti bahwa FN yang disebutkan duluan merupakan inti, sementara FN yang disebutkan

kemudian merupakan informasi tambahan.

4.2 Dislokasi

Dislokasi merupakan perpindahan bentuk, baik FN maupun FP ke kiri atau ke kanan

klausa, sehingga posisinya tidak lagi menjadi argumen inti klausa tersebut karena telah

digantikan oleh pronominal yang koreferen. Meskipun bentuk tersebut bukan termasuk argument

inti, tetapi perannya tetap dominan dalam pengemasan informasi terutama menyangkut

topikalisasi wacana.

4.2.1 Dislokasi Kiri

Dislokasi kiri dimaksudkan sebagai adanya hubungan koreferensial antara FN yang

berposisi di kiri klausa dengan pronominal yang berfungsi sebagai Subjek kanonik klausa

tersebut. Pada (7), FN istri saya itu yang berposisi di awal klausa, berkoreferen dengan

pronominal ketiga tunggal dia pada klausa tersebut. Sementara itu, pada data (8), FN sesuatu

yang saya bilang juga berposisi di awal klausa, berkoreferensi dengan Subjek kanonik. Subjek

kanonik itu diisi oleh pronominal demonstratif itu yang mengacu pada entitas yang sama dengan

FN di awal klausa.

(7) Ahok: …[istri saya itu]1 telat sejam [dia]1(Kompas TV 12/03/2015)

(8) Ahok : … ehehe, makanya tu [sesuatu1 yang saya bilang] [itu1 dirancangnya lucu].

(Kompas TV 12/03/2015)

(9) Paling banyak pejabat ngaku tu2 hibah dari orang tua neneknya

24

Pada (7), penggunaan demonstratif itu pada FN istri saya itu dimaksudkan sebagai

representasi dari informasi lama di dalam wacana. Sebagai informasi lama dalam wacana,

pembicaraan tentang ‗istri saya‘ sudah berlangsung pada bagian teks sebelumnya. Fungsinya

pada klausa tersebut adalah sebagai topikalisasi wacana yang berada di luar struktur inti

sintaksis, sementara pronominal koreferensial dia mengambil alih posisi struktur inti sintaksis,

sebagai Subjek kanonik. Subjek kanonik tersebut berada pada posisi pascaverba karena terjadi

inversi dari posisinya yang semula praverba.

Jika pola (7) dibandingkan dengan pola (8), struktur FN pola (7) berbeda degan struktur

FN pola (8) yang menempatkan inti FN sesuatu diperluas informasinya dengan penerapan klausa

relatif yang saya bilang. Subjek dari klausa terikat itu merupakan pronominal relatif yang yang

koreferen dengan nomina yang mendahuluinya, yakni, sesuatu. Nomina inti, sesuatu, dari FN

tersebut kemudian dirujuk silang oleh pronominal demonstratif itu yang berfungsi sebagai

Subjek kanonik.

Pergerakan konstituen terjadi sebagai strategi pengemasan informasi agar pesan itu dapat

tersampai secara utuh, baik keutuhan makna tekstual: gramatikal dan leksikal maupun keutuhan

makna kontekstual: penopikan, pemokusan, pentipean informasi (lama vs baru)

(9) PRABOWO: … Jadi, [pendiri bangsa Indonesia] [Bung Karno, Bung Hatta dan

kawan-kawan ya Syahrir dan ee tokoh-tokoh yang merintis kemerdekaan]. [Mereka]

pernah mengalami 3 jaman pertama,… (Kompas TV 12/03/2015).

4.2.2 Dislokasi Kanan

Jika kekerapan kemunculan dislokasi kanan dibandingkan dengan dislokasi kiri, maka

dalam penelitian ini ditemukan penggunaan dislokasi kanan tidak sekerap dislokasi kiri. Hal itu

bisa terjadi karena pengisi argument yang lebih sering didislokasi adalah pengisi Subjek yang

sejatinya terletak dibagian kiri klausa. Di samping itu, Subjek menempati posisi Topik,

sementara sisanya (Predikat dan Objek) menempati posisi sebutan (comment) sehingga ia

menjadi inti pembicaraan atau inti informasi dalam klausa..

Dalam data (10) berikut dislokasi kanan terjadi pada klausa terakhir dari teks tersebut, FN

hibah dari orang tua neneknya berpindah ke kanan klausa yang kemudian digantikan posisinya

25

oleh pronominal-koreferensial demonstratif tu ‗itu‘ yang berfungsi sebagai Objek dari predikat

ngaku ‗mengaku.‘ FN yang berpindah ke kanan klausa tersebut sesungguhnya, dalam

pengemasan informasi, telah menjadi informasi lama pada bagian teks sebelumnya karena

topiknya memang soal ‗harta‘. Penelusuran kemasan informasinya dapat dirujuk silang dengan

tanda indeks […]1 atau […]2.

(10) AHOK: pernah gak lakukan kalo Anda mau jadi pejabat didatangi [KPK]1 1

tanya [mobilnya lo bener gak 10? rumahnya 50, bener gak 50? tanahnya 50]2 bener

gak? 1 gak pernah tanya lu 2 dapet dari mana? Paling banyak pejabat ngaku tu2

[hibah dari orang tua neneknya]2 (Kompas TV, 12/03/2015).

4.3 Ekstraposisi

Ekstraposisi merupakan pemisahan hubungan antarkonstituen karena adanya unsur lain

yang menyelanya. Hubungan antarkonstituen tersebut dapat meliputi hubungan antara Subjek

dan Predikat, hubungan antara Predikat dan Objek, bahkan antara konstituen inti dan luar inti,

misalnya, antara SPO dan OBL. Sementara itu, unsur lain yang menyelanya dapat berbentuk

kata, frase, klausa, bahkan kalimat.

4.3.1 Ekstraposisi S

Subjek dan Predikat pada data (11) – (12) berikut dipisahkan oleh unsur luar inti sehingga

posisinya menjauh satu sama lain. Meskipun posisi Subjek menjauh, fungsinya tetap menjadi

unsur inti klausa karena ia tidak digantikan oleh pronominal koreferen. Sebagai unsur penyela

(yang berada di dalam […]) dan konstituen luar inti, keberadaannya dapat dipindah ke dalam

atau ke luar klausa.

(11)… terus dia [kalo mau sewenang-wenang] masuknya lewat pintu saya dong, …

(Kompas TV 12/03/2015)

(12) Intinya [banyak orang di sektor tersebut] berkumpul untuk membicarakan, [salah

satunya], masa depan bisnis minyak dan gas atau migas di Indonesia. (Koran Kompas, 30

Mei 2016: 17; klm. 1)

(13) PBB [menurut dia sejak lama] menginginkan agar komunitas internasional

bergabung untuk menghentikann kejahatan NIIS (Koran Kompas, 26 Mei 2016:8; klm.

2).

26

(14) Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri,

[Kamis 9122/5), di Jakarta], mendesak Dewa Perwakilan Rakyat segera

memasukkan Rancangan Undang-Undang tentang Penhapusan Kekerasan Seksual

sebagai priritas dalam Program Legislasi Nasional 2016. (Koran Kompas 13 Mei 2016:

1; klm 5).

4.3.2 Ekstraposisi O

Ekstraposisi Objek terjadi ketika hubungannya dengan Predikat disela oleh unsur lain,

sehingga posisi Objek menjauh dari Predikat. Perilaku ekstraposisi Objek agak berbeda dengan

ekstraposisi Subjek, khususnya menyangkut tingkat topikalisasinya secara wacana. Dalam

ekstraposisi Subjek, keberadaannya tetap sentral karena ia selalu muncul sebagai konstituen yang

utama, sementara dalam ekstraposisi Objek, tingkat topikalisasinya rendah karena keberadaanya

tidak sentral.

(15) … akibatnya ya kita mengalami [sekarang disini] yang kaya tambah

kaya…(Kompas TV 12/03/2015)

(16) Hendrawan menjelaskan [dalam suratnya Setjen menjelaskan], Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) melakukan audit …. (Koran Kompas 13 Mei 2016; klm. 3).

(17) untuk membicarakan, salah satunya, masa depan bisnis minyak dan gas atau

migas di Indonesia. (Koran Kompas, 30 Mei 2016: 17; klm.1)

Unsur penyela, yang memisahkan Objek dengan Predikat, berfungsi sebagai Ajung atau

yang merupakan informasi tambahan pada klausa, tetapi kemunculannya diberikan penekanan

sehingga ia dapat menggeser fungsi inti ke belakang, dalam hal ini Objek. Pada data di atas FN

sekarang ini (15), FP dalam suratnya Setjen menjelaskan (16) dan FN salah satunya (17)

maasing-masin merupakan keterangan klausa yang bukan merupakan fungsi inti, tetapi

keberadaanya mempertegas informasi.

4.3.3 Ekstraposisi OBL

27

Oblik merupakan aktor dari tindakan verba pasif yang kehadirannya bersifat tidak wajib

karena yang lebih dipentingkan dalam konstruksi pasif adalah tindakan yang dilakukan pada

subjek, bukan siapa apa yang melakujkan tindakan tersebut. Pengisi oblik pada klausa passif

adalah FP. Pada data berikut aktor dalam bentuk Oblik FP oleh NU dan para peseerta konferensi

disela oleh keterangan cara dengan aksi nyata.

(18) Ketua Umum Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, yang

menutup konferensi, berharap acara itu ditindaklanjuti [dengan aksi nyata] oleh NU

dan para peserta konferensi. (Koran KOMPAS, 11 Mei 2016: 1, klm.1).

Penyebutan Oblik aktor secara eksplisit menunjukkan bahwa informasi tentang pelaku

menjadi topikal secara wacana atau kehadirannya merupakan informasi baru dalam teks. Pada

data di atas Oblik aktor tersebut baru diinformasikan dalam teks yang terkait dengan informasi

yang disebutkan pada Subjek klausa pertama. Informasi baru tersebut akan menjadi informasi

lama apabila disebutkan lagi pada teks berikutnya, tetapi bentuknya akan berpemarkah definit

atau zero anafora.

4.3.4 Ekstraposisi Klausa Pengendali

Ekstraposisi klausa pengendali dalam hal ini diartikan sebagai posisi klausa pengendali

atau klausa inti yang menjauh dari unsur luar inti yang dikendalikannya. Posisinya diambilalih

oleh unsur lain yang bertindak sebagai penunjang rangkaian klausa. Pada contoh (1) berikut,

klausa subordinatif meskipun ada pergerakan signifikan pejuang … menyela posisi antara kata

tanya mengapa dan klausa pengendali belum ada indikasi khusus. Fungsi kata tanya tersebut

dalam klausa adalah sebagai keterangan sebab yang melengkapi informasi inti.

(19) Hal itu tampaknya menjelaskan, mengapa [meskipun ada pergerkan signifikan

pejuang SDF dari Tel Abyad ke Ain Issa yang hanya berjarak 60 kilometer dari Raqqa]

belum ada indikasi khusus…(Koran Kompas, 26 Mei 2016:8; klm. 2).

Keterangan sebab merupakan unsur luar inti kalimat yang dapat diisi oleh klausa terikat

yang didahului oleh konjungsi subordinatif sebab atau karena, misalnya, dalam kalimat (yang

saya ciptakan sendiri) Belum ada indikasi khusus sebab para pejuang masih menyusun

rencana. Keterangan sebab tersebut dalam kalimat interogatif dapat disubstituasi dengan kata

tanya mengapa. Jika data (19) di atas dicermati kembali, maka posisi antara klausa inti atau

28

pengendali Belum ada indikasi khusus dan kata tanya mengapa tersebut disela oleh unsur lain,

yaitu, meskipun ada pergerakan signifikan pejuang SDF dari Tel Abyad ke Ain Issa yang hanya

berjarak 60 kilometer dari Raqqa. Unsur penyela tersebut dibentuk dengan kalimat panjang

tetapi termasuk kalimat terikat karena diisi oleh konjungsi subordinatif meskipun dan fungsinya

hanya memberikan informasi tambahan terhadap kalimat pengendali di posisi awal. Di dalam

informasi tambahan tersebut juga diperluas dengan klausa relatif yang dimarkahi oleh konjungsi

yang.

4.4 Pembelakangan Subjek

Pembelakangan Subjek dalam hal ini merupakan perpindahan Frase Nomina yang

berfungsi sebagai Subjek ke bagian belakang klausa. Dalam hubungan ini, posisi kosong yang

ditinggalkan oleh FN Subjek kanonik itu bukanlah zero anafora. Pada data (20) di bawah ini,

klausa [mengikuti ziarah ke pusara Ainum] plus buka puasa di wisma Habibie-Ainum Jawa Pos

bisa merasakan betapa antusiassnya presien ketiga RI itu mrnjalani hidup.tidak terlihat memiliki

Subjek. Hal itu terjadi karena subjeknya, FN Jawa Pos, berada di belakang klausa tersebut.

Sementara itu data (21) Di sela-sela [ membuat bubuk kopi] bersama istrinya, Sumi (31),

Mukidi [menjadikan dirinya] sebagai sumber informasi terlihat bahwa FN Subjek Mukidi berada

jauh di belakang klausa berpredikat membuat.

(20) Dua kali [ mengikuti ziarah] ke pusara Ainum plus buka puasa di wisma

Habibie-Ainum, [Jawa Pos bisa merasakan betapa antusiassnya presien ketiga RI itu]

menjalani hidup. Padahal, di rumah dia praktis sendiri. Dua anaknya, Ilham Akbar dan

Thareq Kemal, sudah berkeluarga dan tinggal di rumah sendiri. (Jawa Pos, 25 Juni

2016: 7, klm 5).

(21) Di sela-sela 1 membuat bubuk kopi bersama istrinya, Sumi (31), Mukidi1

menjadikan dirinya sebagai sumber informasi tentang kopi kepada setiap tamu yang

mengunjungi rumahnya. Mereka1 tidak hanya rekan sesama petani kopi di Temanggung,

tetapi 1 juga pemilik kafe, pemilik rumah makan, dan produsses kopi bubuk. (koran

KOMPAS, 30 Mei 2016: 16, klm. 1)

Data (20) dan (21) di atas sebagai bagian dari wacana memiliki kemasan informasi yang

saling berkait. Keterkaitan informasi dalam data tersebut terjadi pada bagian teks sebelumnya

dan/atau bagian teks sesudahnya. Klausa [mengikuti ziarah ke pusara Ainum]yang dipenggal dari

29

teks yang lebih luas (data 20) sangat terkait dengan bagian teks yang ada sesudah klausa tersebut

sehingga bagian informasi yang terkat dengan klausa tersebut dapat ditemukan di bagian teks

sesudah klusa tersebut. Seperti disinggung di atas bahwa FN Jawa Pos merupakan Subjek dari

klausa [mengikuti ziarah ke pusara Ainum], tetapi posisinya berada pada klausa di belakangnya,

yakni pada klausa [Jawa Pos bisa merasakan betapa antusiassnya presien ketiga RI itu]. Ini

berarti pula bahwa FN Jawa Pos sejatinya merupakan subjek kanonik dari klausa yang

disebutkan lebih awal sehingga pengemasan informasinya merupakan ‗informasi baru‘ pada

klausa awal, tetapi ‗informasi lama‘ pada klausa kedua. Oleh karena itu, Subjek kanonik dari

klausa kedua tersebut adalah zero anafora yang koreferen dengan FN Jawa Pos. Secara ilustratif

dapat digambarkan seperti berikut ini:

Data (21) juga menampilkan fenomena yang sama, seperti perpindahan Subjek pada data

yang diuraikan di atas. Untuk lebih jelasnya bagian teks yang didiskusikan dikutip kembali: Di

sela-sela [ membuat bubuk kopi] bersama istrinya, Sumi (31), [Mukidi menjadikan dirinya]….

Perpindahan subjek ke belakang sehingga menjadi Subjek teraga pada klausa di belakang itu

menjadikan pemokusan Subjek bukan terjadi pada kausa pertama, tetapi pada klausa kedua. Hal

ini dilihat dari perbedaan antara Subjek teraga di klausa kedua dan subjek tak-teraga di klausa

pertama.

Namun demikian, kemungkinan analisis lain dapat dipertimbangkan di sini, walaupun

kami menganggap bahwa rekayasa teks merupakan kekebasan penutur/penulis, peneliti tidak ikut

campur di dalamnya. Peneliti hanya bisa merekayasa teori berdasarkan fenomena teks yang ada.

Kemungkinan analisis yang dimaksud dalam hal ini adalah terjadinya perpindahan klausa, bukan

perpindahan Subjek. Jadi, pola dasar rangkaian klausa pada data (22) dapat diusulkan seperti

berikut ini:

(20)a. [Jawa Pos bisa merasakan betapa antusiassnya presien ketiga RI itu] setelah dua kali [

mengikuti ziarah] ke pusara Ainum plus buka puasa di wisma Habibie-Ainum…

(21)a. [Mukidi menjadikan dirinya] … di sela-sela [ membuat bubuk kopi] bersama istrinya,

Sumi (31)…

S1 V O + S1 V O V O S1 + S1 V O

1 = FN koreferen

30

Secara sintaksis (20a) dan (21a) dapat dianggap sebagai pola dasar karena keduanya

mengikuti kaidah struktur pada tingkat kognisi yang lantas berubah karena tuntutan pengemasan

informasi dalam wacana. Pola-pola kalimat majemuk secara kanonik (dalam teks bahasa

Indoneia) biasanya dimulai dengan klausa yang diisi oleh argumen secara lengkap, kemudian

beberapa argumen yang koreferensial muncul sebagai bentuk zero, misalnya, pola pengemasan

inforrmasi sepeti itu dapat dilihat pada kalimat majemuk setara atau bertingkat. Pertanyaan

dasarnya sekarang adalah mengapa ada pola permutasi dari pola (20a) ke (20) dan dari pola (21a)

ke pola (21). Jawaban yang diajukan untuk konsep seperti ini berkaitan dengan pemokusan

khususnya aspek ‗fokus-kontras‘. Maksudnya adalah klausa tanpa Subjek, yang berpindah ke

posisi awal, berperan sebagai keterangan yang tidak difokuskan, sementara klausa kedua yang

menggunakan Subjek teraga merupakan fokus informasi. Ini terjadi pada pola teks (20) dan (21).

Di sinilah fokus itu terjadi dengan mempertentangkan/mengontraskan antara klausa yang

berposisi di awal yang bukan fokus informasi karena Subjeknya tidak teraga, sementara klausa

kedua menjadi focus informasi. Sebaliknya, teks rekayasa peneliti (dengan cara membalikkan

posisi dua klausa dari teks asli) tidak terjadi fokus kontras. Informasi itu berjalan sesuai realitas

peristiwa yang dilakukan oleh partisipan; mana peristiwa yang berlangsung duluan dan mana

peristiwa yang muncul kemudian merupakan fenomena takverbal. Hal itu tidak selalu sama

dengan fenomena verbalnya yang tidak harus mengikuti urutan tindakan takverbal. Misalnya,

pada teks (20a) peristiwa takverbal yang terjadi di luar teks verbal adalah ‗peristiwa ziarah‘

terjadi terlebih dahulu sebelum ‗peristiwa merasakan‘, tetapi teks verbal diungkapkan secara

terbalik, yakni, peristiwa merasakan diungkapkan terlebih dahulu sebelum peristiwa ziarah.

4.5 Subjek Beruntun

Dalam sebuah wacana berbahasa Indoneia, rangkaian kalimat yang mengalir secara lisan

dari penutur tidak selalu memunculkan informasi secara tersurat. Apabila sebuah informasi

sudah dapat ditangkap secara tersirat melalui konteks kalimat, maka informasi itu tidak selalu

dimunculkan secara tersurat dalam teks. Hal itu bukan berarti bahwa informasi tersebut tidak ada

dalam teks. Dalam tipe wacana percakapan, fenomena itu berlangsug lebih ―liar‖ alih-alih tipe

wacana yang lain. Namun, ciri bersama yang selalu dimiliki oleh setiap wacana adalah sebuah

31

informasi selalu dimunculkan dalam bentuk lebih lengkap (mis., FN atau nama diri) pada tahap

awal. Ia dapat dimunculkan kembali dalam perjalanan teks melalui bentuk-bentuk pengganti:

parafrase (berbentuk frase, klausa atau kalimat), pronomina persona (dia atau mereka),

pronominal demonstratif (itu atau ini), partikel pengacu (mis., tersebut, sebelumnya, dan di atas),

dan bentuk kosong/anafora zero. Pada (22), informasi ditampilkan dalam bentuk frase nomina

sebagai informasi lama karena penggunaan demonstratif itu pada FN istri saya itu. Frase nomina

yang berada di sisi kiri klausa kemudian dirujuk silang oleh pronominal dia yang berfungsi

sebagai Subjek kanonik dari klausa inversi telat sejam dia. Dua klausa berikutnya yang

mengandung informasi lama pada subjeknya, tidak direpresentasikan dengan bentuk tersurat,

tetapi dengan bentuk zero anafora: [1 rapat tempat lain dulu] [1diarahkan rapat kesitu].

Setelah dua klausa dengan Subjek zero anafora tersebut, subjek dimunculkan kembali dalam

bentuk tersurat berupa pronominal dia: [dia1 pun duduk di depan terus] dan dilanjutkan dengan

tiga klausa yang secara berturut-turut bersubjek zero anafora: [1 suruh masuk ke depan lalu 1

difoto 1 langsung di ekspos jadi memang 1 sudah direncanakan]. Berikut ditampilkan data

tersebut secara lengkap.

(22) [istri saya itu]1 telat sejam [dia]1 1 rapat tempat lain dulu 1diarahkan rapat

kesitu [dia]1 pun duduk di depan terus 1 suruh masuk ke depan lalu 1 difoto 1

langsung di ekspos jadi memang 1 sudah direncanakan. (Kompas TV 12/03/2015)

Pada data (22) di atas secara keseluruhan terdapat delapan klausa dan semuanya memiliki

subjek yang sama, yaitu, tentang ‗istri saya itu,‘ baik dimunculkan dalam bentuk tersurat maupun

tersirat. Hal itu berarti pula bahwa dari aspek wacana kemunculan entitas informasi tersebut

sangat topikal, bukan hanya dilihat dari kekerapan kemunculannya, tetapi juga posisinya sebagai

Subjek pada setiap klausa. Pada klausa awal, informasi tersebut dimunculkan sebagai topik

wacana karena ia berpindah ke kiri klausa dan diacu oleh pronominal yang berfungsi sebagai

Subjek. Sementara itu, pada semua klausa sesudahnya, informasi tersebut juga berfungsi sebagai

Subjek dalam bentuk pronominal atau zero anafora.

4.5.1 Sistem Diatesis tentukan Pola Urutan Subjek

Sistem diatesis bahasa Indonesia ditentukan oleh pola pemarkah morfologis yang melekat

pada verba sebagai prefiks sehingga menentukan apakah Subjek klausa itu menjadi pelaku atas

32

tindakan atau menjadi sasaran tidakan. Dalam hubungan ini, pemarkah morfologis meng-

menjadikan Subjek sebagai pelaku tindakan sehingga pola hubungan Subjek – Predikat tersebut

disebut Aktif, misalnya, Desi suka menghias ruang tamu. Sementara itu, di- mengharuskan

Subjek dijadikan sasararan tindakan sehingga hubungannya dengan Predikat disebut Pasif,

Ruang tamu suka dihias oleh Desi. Selain pola diates kanonik tersebut, terdapat juga sistem yang

berada di antara kutub Aktif dan Pasif, yang disebut diatesis tengahan. Dalam pola yang terakhir

ini, peralihan tindakan bukan dari Subjek ke Objek seperti yang terjadi dalam tipe Aktif; bukan

pula peralihan dari pelaku Oblik ke Subjek seperti yang terjadi pada Pasif. Dalam diatesis

tengahan, mekanisme peralihan tindakan dilakukan oleh Subjek untuk dirinya sendiri karena

partisipan dari diatesis ini adalah tunggal, baik dalam bentuk berkomplemen maupun tanpa

komplemen, misalnya, Desi suka berhias vs. Desi menghias dirinya.

Pola-pola klausa yang digunakan dalam teks juga ditentutkan oleh jenis atau genre dari

wacana atau teks tersebut. Pola-pola wacana dapat dibedakan menjadi narasi, deskripsi,

argumentasi, eksposisi, hortatori, procedural dan percakapan. Dalam wacana narasi, rangkaian

peristiwa berlangsung secara berurutan yang dapat didukung oleh informasi tambahan. Lain

halnya dengan wacana deeskripsi yang menguraikan tentang sesuatu apa adanya. Kemudian,

wacana argumentasi merupakan teks yang memberikan ulasan aatau analisis terhadap suatu

fenomena dengan penalaran yang dapat didukung oleh konsep dan fakta. Sementara itu,tiga tipe

wacana terakhir: eksposisi mengungkapkan suatu fenomena dengan pernyataan-pernyataan logis;

hortatori merupakan teks tentang nasehat atau saran untuk melakukan sesuatu; procedural

merupakan tahapan-tahapan melakukan kegiatan; dan percakapan merupakan interaksi verbal

antara pembicara dan lawan bicara sehingga ada pertukaran pesan di antara keduanya.

Dalam data di bawah ini ditemukan empat pola klausa yang memiliki kecenderungan

berulang dalam satu bagian teks.

A. POLA PASIF

Penggunaan pola kalimat pasif pada data (23) dilakukan secara berulang yang cenderung

mengikat Subjek secara berulang pula. Pola kalimat pasif itu diperlukan karena pembicara

menginginkan bahwa Subjek kalimat dijadikan sasaran tindakan, sementara pelaku tindakan

tidak disebutkan. Di samping itu, Subjek sebagai sararan tindakan menjadi topik pembicaraan

yang difokuskan.

33

(23) AHOK:… hal-hal itu yang masyarakat dibangunin opini kan [media begitu

banyak]1 ada [media]1 yang bisa dibayar, 1 bisa dimaenin kita udah biasa kayak

begitu. (Kompas TV 12/03/2015).

(24) AHOK : begitu [gak bisa crop]1 dia keki dia mua fitnah aya lagi dibilang versi kita

gak dibahas versi dia bener… tapi saya senang artinya kali ini anda mengakui ada dua

versi

Dalam data (23) di atas, topik pembicaraan adalah media, yang pertama disuguhkan tidak

pada posisi sintaksis yang lekat pada salah satu klausa, tetapi ia menjadi sentra karena sejatinya

merupakan klausa nominal. Unsur pengisi klausa tersebut hanya tiga komponen: negasi kan,

nomina inti media sebagai subjek dan frase kuantifikasi begitu banyak sebagai predikat.

Sementara klausa lain yang mendahuluinya secara pelatardepanan berfungsi memberikan

ketereangann tambahan. Topik media selanjutnya berulang sebanyak dua kali pada klausa ada

media yang disebut secara eksplisit dan dalam bentuk mana-suka zero anafora pada klauusa bisa

dimaenin. Hal yang mirip juga dapat disaksikan dalam data (24) penggunaan pasif juga terjadi

secara beruntun sehingga subjek juga beruntun: dibilang dan dibahas.

Penggunaan topik yang berulang tersebut tidak terlepas dari keterkaitannya dengan pola

diatesis. Dalam data tersebut pola pasif berulanng sebanyak tiga kali: dibangunin, dibayar dan

dimaenin. Dalam hal ini topik sentral media diperkuat oleh verba pasif yang merepresentasikan

adanya peristiwa inti yang berlangsung secara kronologis dalam teks tersebut.

B. POLA AKTIF

Diatesis aktif dalam bahasa Indonesia ditentukan oleh adanya pemarkah Sunjek-Pelaku

yang secara morfologis dilekatkan sebagai prefiks pada verba. Pemarkah morfologis tersebut

adalah meng- yang beralomorf dengan beberapa bentuk bergantung K/V yang mengawali kata

dasar atau adanya kata dasar bersuku satu; mem- (untuk dasar verba yang mulai dengan

konsonan bilabial), men- (untuk dasar verba yang mulai dengan konsonan dental/alveolar),

meny- (untuk dasar verba yang mulai dengan konsonaan palatal), meng- (untuk dasar vverba

yang mulai dengan konsonan velar atau vocal apa saja), me- (untuk dasar verba yang mulai

dengan lateral, getar dan semi vokal), dan menge- (dasar verba bersuku satu).

34

Namun demikian, pemarkah aktif tersebut tidak selalu digunakan secara eksplisit oleh

pembicara ketika pembicaraan terbentuk secara akrab. Di samping itu, Subjek-Pelaku juga dapat

terjadi pada klausa yang berverba inransitif tanpa pemarkah meng-, seperti terlihat pada data di

bawah.

(25) yang mengarahkan siapa? [deputi]1 juga yang suruh duduk, [dia]1 duduk di depan

kok, banyak saksinya kok, terus [dia]1 kalo mau sewenang-wenang masuknya lewat pintu

saya dong, [dia]1 aja gak tau ada ruang rapat lewat pintu rahasia saya. (Kompas TV

12/03/2015).

(26) AHOK:. Lu ajak gua bertinju, gua ladenin, gak usah munafiks. Santun-santun

nusuk orang. Kalo [nusuk orang dari belakang]1,[ tu]1 pengecut. (Kompas TV

12/03/2015)

(27) Kalau kita buat [jalur rel kereta api]1 di Sumatra, di Kalimantan, Sulawesi, Papua [itu]1

hanya butuh anggaran kira-kira tiga ratus enam puluh triliun… berarti sudah jadi

semuanya [itu]1 nanti. Kalau kita ingin buat [jalan tol itu]2 kirai-kira karena satu

kilometer [jalan tol]2 eee informasi yang saya terima 2 butuh kira-kira delapan puluh

meliard berarti akan menjadi berapa kira-kira enam belas ribu kilometer [jalan tol]2 sudah

ada semuanya nanti di semua kepulauan. Ini yang kita mau fokus dan konsentrasi untuk

menyelesaikan masalah-masalah infrastruktur dan terutama memang infrastruktur laut

kita. (METRO TV, 8 JANUARI 2015 (WWW.YOUTUBE.COM).

(28) PRABOWO: … Jadi, [pendiri bangsa Indonesia] [Bung Karno, Bung Hatta dan

kawan-kawan ya Syahrir dan ee tokoh-tokoh yang merintis kemerdekaan]. [Mereka]

pernah mengalami 3 jaman pertama, dijajah Belanda kemudian dijajah Jepang baru

masa perebutan kemerdekaan dalam perang kemerdekaan ya menuju Indonesia Merdeka.

Jadi, waktu [mereka] proklamasiken republik [mereka] sudah mengalami sistim

kolonialisme dan impirialisme yang merupakan perpanjangan tangan dari sistim

kapitalisme yang tidak terkendali ya . TVRI WAWANCARA DENGAN PRABOWO

SUBIANTO, 26 Januari 2014 (www.youtube.com)

35

(29) Hendrawan menjelaskan, dalam suratnya, Setjen menjelaskan, Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) melakukan audit dan menemukan adanya sejumlah laporan

kunjungan kerja anggota yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. (Koran Kompas 13

Mei 2016; klm. 3).

Dalam data (25--29) di atas terdapat tiga jenis bentuk aktif digunakan: (i) bentuk verba

aktif yang secara morfologis dimarkahi oleh adanya prefiks meng-, (ii) bentuk verba aktif tanpa

pemarkah morfologis tetapi kata kerja itu sudah bermakna tindakan, dan (iii) bentuk aktif yang

sebetulnya memerlukan pemarkah morfologis aktif, tetapi tidak digunakan oleh penutur karena

teks yang dihasilkan menjadi informal. Kategori pertama tersebut dapat dilihat pada penggunaan

verba: mengarahkan (25), menyelesaikan (26), mengalami (27), menjelaskan, melakukan dan

menemukan (28). Kategori kedua dapat dilihat pada verba tanpa prefiks aktif: duduk dan masuk

(26). Sementara itu, tipe verba aktif ketiga adalah kata kerja yang mengabaikan pemarkah

morfologis aktif: nusuk (26) yang merupakan interferensi prefiks dari bahasa daerah (Jawa),

butuh dan buat (27).

4.6 Informasi Baru, Informasi Lama

Informasi baru tidak dilengkapi bentuk-bentuk definit, seperti sufiks, klitik atau partikel

demonstratif, sementara informasi lama ditentukan oleh bentuk-bentuk tersebut dan zero anafora.

Namun demikian, pronominal relatif yang dapat diperlakukan sebagai informasi baru karena ia

termasuk pronominal generik yang tidak mewakili satu entitas spesifik. Pada data (1) di bawah,

pronominal relatif yang pada klausa [yang mengarahkan siapa]? menjadi spesifik ketika

infomasinya direpresentasikan dalam bentuk nomina inti pada FN (deputi) yang berada

sesudahnya. Informasi baru itu tidak menjadi topikal karena kemunculannya tidak berlanjut pada

klausa-klausa berikutnya. Sebetulnya, informasi baru tersebut hanya berfungsi sebagai informasi

penyela karena dibutuhkan kehadirannya, tetapi informasi tersebut tidak berlanjut. Kelanjutan

informasi tersebut diambilalih oleh informasi lama yang telah menjadi topik pada bagian teks

yang berada sebelumnya. Sebagai informasi lama, ia dapat disela dengan informasi baru yang

lain, sehingga kehadiran informasi lama tersebut tidak harus dalam bentuk FN definit tetapi

dapat dalam bentuk pronominal, meskipun jarak rujuk silangnya dengan FN tersebut cukup jauh.

Pada data (30) di bawah, informasi lama dimulai dengan pronominal dia dan berlanjut dengan

36

pronominal yang sama pada satu klausa berikutnya. Bentuk zero anafora digunakan pada tiga

klausa berikutnya. Jadi, informasi baru pada teks itu tidak berlanjut sehingga tidak topikal,

sementara pronominal dia dan zero anafora menjadi sangat topikal karena frekuensi

kemunculannya tinggi dalam lima klausa berturut-turut.

(30) AHOK: …yang mengarahkan siapa? [deputi]1 juga yang suruh duduk, [dia]1

duduk di depan kok, banyak saksinya1 kok, terus [dia]1 kalo mau sewenang-wenang

masuknya1, lewat pintu saya dong, [dia]1 aja gak tau ada ruang rapat, lewat pintu

rahasia saya. (IDEM)

Dalam data (30) tersebut, informasi baru diperkenalkan dalam bentuk nomina tanpa

pemarkah definit pada kata deputi. Informasi kata benda tersebut terus berlanjut dalam benntuk

pronominal dia dan zero anafora pada tujuh klausa berikut secara beruntun. Keberadaannya

dapat dipolakan seperti berikut ini.

Berbeda halnya dengan data (30) di atas, dalam data (31) berikut acuan anaforik sebagian

informasi cenderung bersifat eksoforik yakni acuan atau anteseden tidak bersifat langsung di

dalam teks. Dalam data (31) berikut, teks didukung oleh dua partsipan: reporter dan narasumber.

Reporter menginisiasi keinginannya tentang adanya ―…pimpinan sekolah musik yang juga

kodaktur…‖. Reporter itu berbicara dengan Avip Priatna seorang pengurus sekolah musik

Rezonans Children Choir yang juga kondaktur. Kemudian, berkaitan dengan topik tersebut,

reporter kemudian melanjutkan dengan topik keterlibatan anak-anak dalam bermusik, dengan

pengenalan informasi baru: usia yang ikut. Ketika pengurus musik itu dapat giliran

menanggapinya dia melesapkan informasi baru tersebut, tanpa kata ganti sekalipun. Kata ganti

orang ketiga jamak mereka baru digunakan oleh lawan bicara ketika dia memberikan tanggapan

lanjut dan tanggapan elaboratif, suatu tanggapan yang memberi kedalaman informasi.

N INDEF1 -> PRON1 -> PRON1 -> PRON1 -> PRON1 -> ZERO1 -> PRON1 -> ZERO1

INFO BARU INFO LAMA

37

(31) Najwa/Reporter : ―Saya ingin ada pimpinan sekolah musik yang juga kondaktur

dari Rezonans Children Choir, ada pak Avip Priatna. Pak Avip ada suaranya pak Avip.

Sekali lagi selamat anak asuh anda sudah memenangkan juara lagi. Saya ingin tahu

ceritakan-ceritakan sedikit dong tentang sekolah musik anda, rata-rata usia yang ikut itu

rentang usianya berapa ?.‖

Avip/Narasumber : ―Rata-rata sembilan sampai enam belas tahun.‖

Najwa : ―Sembilan sampai enam belas tahun. Dan mereka memang dididik ikut

kompetisi atau sebetulnya itu bagian dari..‖

Avip : ―Bagian dari pembinaan. Jadi sebetulnya setiap tahun kami ada tiga kali konser

besar bersama orcestra dengan Jakarta konser orcestra dan kakak-kakak choir dan

Batavia Medical Singer. Jadi kami menaklukkan tiga kali konser setahun dan mereka ada

latihan konser sendiri dan tentunya kayaknya nggak kita ingin lebih menambah

pengalaman dengan adanya mengikuti kompetisi di luar negeri gitu.‖ (―Mata Najwa‖

Metro TV, 10/08/2016)

4.7 Koreferentialitas melalui Nominalisasi

Koreferentialitas dalam hal ini berkaitan dengan kesetaraan makna yang dibawa oleh dua

bentuk berbeda, baik secara leksikal maupun gramatikal. Perbedaan bentuk leksikal dapat berupa

perbedaan antara kata dasar dan kata turunan, sementara perbedaan secara gramatikal meliputi

perbedaan morfologis atau sintaksis. Dalam kasus nominalisasi, perubahan umumnya terjadi dari

struktur frase verba (menginguti teori transformasi klasik yang dicetuskan oleh Chomsky, 1957)

ke struktur frase nomina. Dalam teks berikut, perubahan semacam itu tidak terjadi dalam satu

TEKS INISIASI Info baru:F N indef (usia yang ikut)

TEKS TANGGAPAN

AWAL

Info lama: zero

TEKS TANGGAPAN

BALIK LANJUT

TEKS TANGGAPAN

BALIK ELABORATIF

Info lama: pron (mereka)

Info lama: pron (mereka)

38

untaian kalimat, tetapi dalam rangkaian kalimat pancingan-tanggapan (stimulus and respond)

yang disampaikan oleh pembicara dan lawan bicara.

(32) P.ACARA : Yang kedua kalau [kita menenggelamkan kapal] akankah ini

memicu hubungan panas dingin dengan negara tetangga?

JOKOWI : Oh… ndak ada ndak ada setelah [penenggelaman itu] kan saya sudah

bertemu dengan kepala negara kepala pemerintahan. (Metro TV, 8 Januari 2015,

www.youtube.com).

(33) Jurnalis : ―Sekarang sekarang, mas. Pihak polisi sudah mulai membidik rumah ,

sudah membidik rumah yang ada dua orang pelaku di dalamnya.‖Pembawa acara :

―Baik.‖

Jurnalis : ― Dan mulai melakukan pendobrakan dan pembidikan ni, mas, sudah mulai

pendekatan.‖

Pembawa Acara : ―Sudah melakukan pembidikan, ya.‖ (CNN Indonesia ―Breaking

News‖, 03/09/2016)

(34) Ya Robet. Tepatnya pada pukul 10.30 tadi gubernur Jawa Timur Sukarwo ini

memberangkatkan 440 jemaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya di

asrama haji Sukolilo Surabaya ini menuju tanah suci Mekah. 5 jemaah calon haji ini

terpaksa ditunda keberangkatannya karena sedang sakit. (Meto TV, ―Metro Siang”,

16/09/2016)

Data (32 – 34) di atas menunjukkan bahwa perubahan dari frase verba menjadi nominal

ditentukan oleh dua faktor. Pertama, bentuk yang diubah adalah frase verba yang terdari dari kata

kerja sebagai Predikat dan kata benda sebagai Objek. Kedua, hasil perubahannya adalah nomina

yang dihasilkan melalui proses morfologis, baik dengan cara pengimbuhan pe-an (32—33)

maupun ke-an (34), perhatikan proses tersebut pada gambaran alur berikut iini.

FV: menenggelamkan kapal penenggelaman (32)

FV: membidik rumah pembidikan (33)

FV: memberangkatkan 440 jemaah keberangkatannya (34)

39

Dari aspek wacana perlu dijelaskan alasan tekstual penominalan semacam itu karena

berkaitan dengan kepaduan (kohesi) dan pengemasan informasi. Ketika nominalisasi diterapkan,

hanya informasi tindakan dan sasaran tindakan dipertahankan, sementara pelaku tindakan tidak

diberikan peluang untuk mucul. Proses nominalisasi semacam itu menjamin informasi berjalan

pada lintsan yang bervariasi tanpa kehilangan pesan dan tanpa pengulangan bentuk yang sama.

Perhatikan prosesnya perubahaan itu pada konteks klausa utuh.

Klausa: Kita menenggelamkan kapal Setelah penenggelaman itu kan saya

sudah bertemu (32)

Klausa: Pihak polisi sudah mulai membidik rumah Pembidikan ni, mas,

sudah mulai pendekatan.

Klausa: Gubernur Jawa Timur Sukarwo ini memberangkatkan 440 jemaah

Lima jemaah calon haji ini terpaksa ditunda keberangkatannya.

Semua nominalisasi tersebut di atas, baik dengan penngimbuhan pe-an maupun ke-an,

tidak dibiarkan dalam bentuknya yang indefinit, tetapi definit, terbukti dari penggunaan

demonstratif itu (32), ni (33) dan definit/posesor –nya (34). Penggunaan pemarkah definit itu

membuktikan bahwa informasi yang disampaikan menjadi informasi lama yang mengacu pada

informasi sebelumnya, meskipun bentuk sebelumnya berwujud frase verba.

4.8 Kekerapan Penggunaan Aposisi, Ekstraposisi dan Dislokasi

Identifikasi sampel acak menunjukkan bahwa kekerapan kemunculan tiga kontruksi:

aposisi, ekstraposisi, dan dislokasi, baik pada teks media cetak maupun media televisi,

menunjukkan keselarasan. Di kedua tipe media tersebut, konstruksi yang menempati kekerapan

tinggi adalah aposisi (64 kali / 41%), disusul oleh ekstraposisi (56 kali / 36%) dan dislokasi (36

kali / 23%). Kekerapan kemunculan tersebut bersumber dari 19 teks media televisi (Metro TV,

TVOne, CNN Indonesia, Kompas TV, Net TV, RCTI, dan Trans TV) dan 15 teks media surat

kabar (yang diambil dari koran KOMPAS, Jawa Pos, dan koran Bali Post, dan majalah Bali

Post). Dari ketiga puluh empat teks itu, ada yang dilansir tahun 2015 dan ada yang diterbitkan

40

tahun 2016. Perlu juga di sampaikan daalam laporan ini bahwa data dapat ditemukan dalam satu

teks atau satu media jauh lebih banyak dibandingkan dengan teks atau media lain.

Bagan 1: kekerapan aposisi, ekstraposisi dan dislokasi

Kemunculan kontruksi aposisi lebih kerap dibandingkan dua kontruksi yang lain karena

di dalam teks dibutuhkan informasi identitas dari acuan. Istiah acuan di sini digunakan untuk

menjelaskan bentuk yang disebutkan terlebih dahulu meskipun secara sintaksis, baik bentuk yang

disebutkan duluan mapun yang disebutkan belakangan, keduanya menempati level yang sama.

Level yang sama secara sintaksis dimaksudkan sebagai fungsi sebuah konstituan dalam struktur

klausa, misalnya, sebuah FN dapat beraposisi dengan nama diri, tetapi masing-masing dapat

menempati fungsi Subjek atau Objek.

4.8.1 Kekerapan Aposisi

Fungsi-fungsi aposisi dapat dibedakan atas enam tipe: (1) tipe Subjek dari klausa statif

yang secara singkat diberi lebel Sstatif, (2) tipe Subjek dari diatesis pasif yang disingkat sebagai

Spasif, (3) tipe Agen dari klausa transitif yang disingkat Atrans, (4) tipe Lokatif yang tergolong

lokasi sumber sehingga disingkat Lsumber, (5) tipe Komplemen dari verba intransitive sehingga

disngkat KOMvintr, dan (6) tipe Oblik khususnya Oblik aktor dari diatesis pasif sehingga

disingkat OBLaktor pas. Kekerapan penggunaan tiap-tiap fungsi aposisi tersebut menunjukkan

41

kecenderungan yang berbeda. Agen transitif menempati kekerapan yang paling tinggi, diikuti

oleh klausa statif kekerapan pada Subjek pasif dan Subjek. Namun, ketiga fungsi tersebut

merupakan fungsi inti klausa yang berposisi praverbal sehingga secara keseluruhan fungsi-fungsi

tersebut berbanding terbalik dengan fungsi Lokatif-sumber, Komplemen dan Oblik yang

berposisi pascaverbal. Fungsi-fungsi praverbal secara keseluruha mencapai 65,62% (42 kali

penggunaan), sementara fungsi-fungsi pascaverbal hanya mencapai 34,38% (22 kali

penggunaan). Ini berarti bahwa informasi yang dikemas di posisi awal klausa mendapat

perhatian rinci karena ia menjadi topik sebelum predikat yang merupakan unsuur sebutan

memperjelas keberadaan topik.

NO APOSISI FUNGSI KETERANGAN JUMLA

H

1 Jurnalis Trans

media, Sofian

Firdaus, ada di lokasi

saat ini (CNN

Indonesia,

03/09/2016)

Sstatif Sstatif merupakan FN apositif yang

berfungsi sebagai Subjek dari verba

statif: ada

10

2 Baru dua pekan dilantik

Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral,

ESDM, Arcandra Tahar

dicopot dari jabatannya.

(Kompas TV,

15/08/2016)

Spasif Spasif adalah FN apositif yang

berfungsi sebagai verba pasif

volisional: dicopot. Tambahan pula,

Subjek tersebut dipermutasi ke

belakang verba (menjadi VS)

sebagai variasi dari pola urutam

dasar (SV).

12

3 Menteri Sekretaris

Negara, Pratikno, dan

juga Staf Khusus

Kepresidenan, Johan

Budi, belum

Atransitif

Atransitif merupakan FN apositif yang

berfungsi sebagai Agen klausa

transitif. Verba dari klausa tersebut

adalah mengkonfirmasikan.

20

42

mengkonfirmasi

mengapa Presiden

memberhentikan secara

resmi Menteri ESDM

Arcandra Tahar.

(Kompas TV,

15/08/2016)

4 Kami sempat memantau

adanya kedatangan dari

Ketua Umum Partai

Golkar, Setya Novanto

ke Istana

Kepresidenan… (Kompas

TV, 15/08/2016)

Lsumber Lsumber merupakan keterangan

tempat atau lokasi yang

menerangkan sumber atau asal dari

suatu peristiwa yang ditandai dengan

adanya preposisi (dari) yang

mendahului FN.

6

5 Di studio saya sudah

bersama dengan

Pengamat Politik,

Effendi Gazali. (Kompas

TV, 15/08/2016)

COMPVInt COMPVIntansitif Merupakan FN yang

berfungsi sebagai Komplemen.

Dalam hal ini FN tersebut menjadi

Komplemen dari verba intytransitif:

bersama.

8

6 Usai Olimpiade ada

profesi baru yang

dijalani perenang

Prancis, Florent

Manaudou. (Majalah

Bali Post, 10—

19/10/2016: 27)

OBLaktor pas OBLaktor pasif Merupakan FN atau

FP Apositif yang berfungsi sebagai

Oblik verba pasif. Dalam hal ini

verba pasif dijalani didukung oleh

Oblik FN, bukan FP.

8

JUMLAH 64

Tabel 1: Kekerapan penggunaan fungsi-fungsi aposisi

43

4.8.2 Kekerapan Fungsi Ekstraposisi

Fungsi-fungsi ekstraposisi, jika dipilah menjadi dua kelompok, yaitu fungssi-fungsi di posisi

praverbel dan fungsi-fungsi di posisi pascaverbal, maka selalu fungsi di posisi preverbal menempati

kekerapan lebih tingggi aliih-alih fungsi di posisi pascaverbal. Fungsi-fungsi preverbal secara keseluruha

mencapai 57% (atau 32 kali pengggunaan) dengan rincian Ekstraposisi-Subjek sebanyak 16 pengggunaan

sementara Ekstraposisi-Agen sebanyak 16 kali penggunaan pula. Sementara itu, fungsi-fungsi

pascaverbal mencapai 43% (24 kali pengggunaan) yang meliputi Ekstraposisi-Objek (10 kali

penggunaan), Ekstraposisi-Komplemen sebanyak (8 kali penggunaan) dan Ekstraposisi-Oblik mencapai (6

kali penggunaan). Hal penting lain yang perlu mendapat perhatian adalah fungsi inti (Subjek, Agen dan

Objek), baik berada pada posisi preverbal maupun pascaverbal selalu menempati kekerapan lebih tinggi

alih-alih fungsi-fungsi luar inti (seperti komplemen dan Oblik).

NO EKSTRAPOSISI FUNGSI KETERANGAN JUMLAH

1

2

… lalu jawaban yang

bertele-tele, [mohon

maaf], tidak lucu tapi

menggelikan… (Kompas

TV, 15/08/2016)

… Pak Luhut yang akan

menggunakan apa

“buldoser” dan lain-lain

itu itu semuanya, [dalam

tanda petik], melindungi.

(Kompas TV, 15/08/2016)

EKSTRAPOSS Subjek jawaban yang bertele-tele

didesak keluar oleh klausa

mohon maaf, sehingga subjek

tersebut menjauh dari Predikat

menggelikan (Data 1). Hal yang

mirip juga terjadi pada data (2),

frase “dalam tanda petik”

menjauhkan Subjek itu semuanya

dari Predikat melindungi. Proses

itu disebut dengaan ekstraposisi

sub

16

2 Mohon maaf, jadi itu

memang enggak bisa

diterima pada era ini dan

agak mengejutkan, [lagi-

lagi saya bisa saja anu ya

dibenci atau apapun tapi

ESKTRAPOScomp Prdikat mengejutkan dapat

digolongkan sebagai semitransitif

karena Objek dapat tidak

dimunculkan. Dalam data itu

ketidakmunculan Objek

digantikan dengan komplemen

8

44

harus saya sampaikan ini

bahwa mengejutkan]

ketika PLT-nya justru

diberikan kepada bapak

kita… (Kompas TV,

15/08/2016).

ketika PLI-nya…, tetapi

komplemen itu disela oleh

kalimat lain. Proses semacam itu

disebut dengan ekstraposisi

komplemen.

3 Menteri Perindustrian,

Airlangga Hartarto [yang

juga kader dari politisi

Partai Golkar] sudah

menjabat posisi menteri

begitu… (Kompas TV,

15/08/2016)

EKSTRAPOSA A adalah Subjek dari klausa

transitif yang dibedakan dengan

Subjek intransitif. Perbedaannya

terletak pada adanya unsur

tindakan yang dipindahkan dari

Subjek ke Objek. Pada data (3)

Menteri Perindustrian (yang

beraposisi dengan nama diri

Airlangga Hartato) merupakan

Agen k yang memindahkan

tindakan ke Objek posisi menteri.

Tetapi, Agen tersebut dijauhkan

posisinya oleh klausa relatif yang

juga kader dari Politisi Golkar

yang diangggap sebagai

ekstraposisi Agen.

16

4 Pantauan di lapangan

menunjukkan, [akibat

hujan deras disertai

angina kencang yang

terjadi Senin (26/9)

malam], sejumlah titik di

wilayah Kuta Selatan

(Kutsel) terancam banjir.

(Majalah Bali Post, 10—

EKSTRAPOSO Pola transitif pada data (3)

berbeda dengan pola transitif

dengan data (4) khususnya dalam

posisi ekstraposisi. Dalam data

(4) posisi Objek … sejumlah titik…

diekstraposisi oleh kalimat lain,

akibat hujan…terjadi Senin, yang

merupakan unsur tambahan

informasi

10

45

19/10/2016: 27)

5 …acara itu

ditindaklanjuti [dengan

aksi nyata] oleh NU

dan para peserta

konferensi…. (Koran

KOMPAS, 11 Mei

2016: 1, klm.1).

EKSTRAPOSOBL Oblik pada data (5) adalah unsur

pinggiran dari sebuah klausa

sehingga kemunculannnya tidak

wajib. Pada data itu, Oblik oleh

NU dan para perserta konferensi

merupakan Oblik/Aktor dari

pasif, tetapi posisinya dengan

verba pasif ditindaklanjuti,

dijauhkan oleh frase.

6

JUMLAH 56

Tabel 2: Kekerapan fungsi-fungsi ekstraposisi

4.8.3 Kekerapan Funggsi Dislokasi

Dislokasi, seperti telah dijelaskan di atas, dimaksudkan sebagai pemindahan unsur

nomina ke kanan klausa atau ke kiri klausa sehingga posisinya ditempati oleh pronominal.

Berdasarkan pergerakan nomina dan pronominal tersebut, dislokasi dibedakan atas dislokasi kiri

dan dislokasi kana. Dislokasi kiri dalam bahasa Indonesia terjadi pada Subjek karena tempatnya

di sisi kiri klausa, sementara dislokasi kanan terjadi pada Objek karena tempatnya di kanan

klausa. Secara teori fungsi-fungsi klausa mana saja dapat mengalami dislokasi sepanjang ada

pergerakan frase nomina ke kiri atau ke kanan dan posisinya digantikan oleh pronominal yang

koreferen. Namun demikian, dalam penelitian ini hanya ditemukan dislokasi dalam jumlah yang

terbatas: dislokasi kiri sebanyak 24 kali pengggunaan (66%), sementara dislokasi kanan

sebanyak 12 kali pengggunaan (34%).

NO DISLOKASI FUNGSI KETERANGAN JUMLAH

1

Prabowo: … Jadi,

[pendiri bangsa Indonesia]1\

[Bung Karno, Bung Hatta

dan kawan-kawan ya

Syahrir dan ee tokoh-tokoh

DISLOKkiri Pronomina mereka pada

data (1) tersebut

menggantikan tiga nama

diri dan satu FN dan

berfungsi sebagai Agen

klausa transitif. Nama diri

dan FN tersebut

24

46

2.

3.

yang merintis

kemerdekaan]1. [Mereka]1

pernah mengalami tiga zaman

pertama,… (Kompas TV,

12/03/2015)

Ahok: …[istri saya itu]1 telat

sejam [dia]1

(Kompas, TV 12/03/2015)

Ahok: : … ehehe, makanya tu

[sesuatu1 yang saya bilang]

[itu1 dirancangnya lucu].

(Kompas TV, 12/03/2015)

berpindah ke sisi kiri dan

posisinya ditempati oleh

pronominal mereka pada

posisi Agen.

Dislokasi kiri juga terjadi

pada Subjek intransitif (2)

dan Subjek pasif (3). Pada

data (2) FN istri saya itu

berpindah ke sisi klausa

dan tempatnya diisi oleh

pronominal dia dalam

klausa intransitif berverba

telat. Sementara itu, pada

data (3) FN sesuatu yang

saya bilang berpindah

pula ke sisi kiri klausa

dan tempatnya diisi oleh

Demonstratif itu pada

fungsi Subjek kalimat

pasif dengan verba

dirancangnya.

4 … gak pernah tanya lu dapet

dari mana? Paling banyak

pejabat ngaku [tu]1 [hibah

dari orang tua

neneknya]1.…(Kompas TV,

12/03/2015).

DISLOKkanan Pronomina pengganti FN

tidak selalu pronominal

persona atau kata ganti

orang, tetapi dapat juga

pronominal Demonstratif,

seperti yang terjadi pada

data (4). Pada data

tersebut, nomina hibah

berpindah ke sisi kanan

dan posisinya digantikan

oleh pronominal

Demonstratif itu yang

berfungsi sebagai Objek

dari klausa yang berverba

ngaku (bahasa Indonesia

umum: mengaku)

12

JUMLAH 36

Tabel 3: kekerapan fungsi dislokasi

47

BAB V

KESIMPULAN

Teks media, baik media elektronik maupun teks media cetak, bertipe bahasa dinamis

dibandingkan dengan teks akademik. Kedinamisan penggunaan bahasa media diperlukan karena

pertimbangan: keefektifan pesan, kevariasian bentuk, pengemasan informasi, keberagaman latar

belakang penikmat. Namun demikian, karena media massa merupakan kegiatan usaha padat

modal finansial dan produknya adalah informasi, keberpihakan yang dapat memperkuat

keuntungan ekonomi dan politik sering menjadi pilihan mereka. Wujud keberpihakan tersebut

dari segi wacana media dapat dibedakan atas dua unsur: keberpihakan teks dan keberpihakan

pesan. Keberpihakan teks diartikan sebagai pilihan leksikal dan gramtikal yang dapat

dikendalikan secara semantik dan pragmatik. Misalnya, diatesis aktif dan pasif merupakan

struktur klausa yang ditentukan oleh peran Subjek, apakahSubjek berperan sebagai Pelaku atau

sebagai Penderita/Penerima. Ketika Subjek berperan sebagai Pelaku yang melakukan tindakan,

maka dibutuhkan klausa berdiatesis aktif. Sebaliknya, kalau Subjek itu berperan sebagai

Penderita/Penerima dari tindakan yang dilakukan oleh Pelaku, maka klausa berdiatesis pasif

digunakan. Konsep yang dijelaskan tersebut didasarkan pada deskripsi sintaksis sebagai

paradigma mikrolinguistik. Sesungguhnya, teks atau wacana bukan hanya dibangun oleh teks itu

sendiri, tetapi juga oleh konteks sebagai paradigm makrolinguistik. Konteks dalam hal ini

diartikan sebagai unsur-unsur yang berada di luar teks dan di dalam teks. Konteks di luar teks itu

dapat berupa pertimbangan politik, ekonomi, partisipan sehinggga dapat mempengaruhi bentuk

teks yang dihasilkan. Sementara itu, konteks di dalam teks meliputi unsur-unsur teks yang berada

sebelumnya atau sesudahnya untuk menghasilkan pesan yang lengkap.

Dari pemaparan mikrolinguistik dan makrolinguistik di atas, dalam penelitian ini

penggunaan struktur sintaksis yang berkaitan dengan struktur normatif dan strutur derivatif

menjadi ranah penelitian. Struktur normatif: struktur pasif, struktur aktif dan strukutur refleksif

sudah tidak perlu dibahas lagi secara spesifik dalam penelitian ini karena termasuk struktur dasar

atau struktur umum yang tidak bermarkah. Dalam penelitian ini, fokus perhatian justru

dipusatkan pada struktur sintaksis derivatif: aposisi, ekstraposisi dan dislokasi karena ketiga

bentuk tersebut digunakan atas dasar pertimbangan pragmatik media. Pilihan itu merupakan

48

bentuk bermarkah, dalam arti bahwa bentuk-bentuk klausa atau kalimat yang dipilih

mengandung penekanan-penekanan khusus sesuai dengan kepentingan media.

Konstruksi aposisi, ekstraposisi dan dislokasi merupakan tiga bentuk bermarkah yang

menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini. Aposisi berarti dua bentuk terpisah posisi tetapi

memiliki acuan makna yang sama dan fungsi sintaksis yang sama pula. Dalam struktur normatif,

hanya salah satu bentuk saja yang dibutuhkan karena unsur kelengkapan makna sudah daapat

dipenuhi oleh struktur yang ada. Tetapi, secara pragmatik kemunculan bentuk koreferen

dibutuhkan untuk memberikan informasi tambahan atau adanya penekanan informasi. Misalnya,

ketika jabatan disebutkan dalam bentuk frase nomina, diperlukan nama diri pejabat sehingga

informasi menjadi lebih lengkap: Bupati Gianyar, Anak Agung Bharata….. Secara kuantitatif

struktur aposisi digunakan secara lebih sering alih-alih dua konstruksi yang lain. Hal tu terjadi

karena media lebih sering memberitakan soal pejabat dan nama pejabatnya alih-alih peristiwa

yang mucul dari masyarakat. Ketika unsur partisipan dari suatu peristiwa diberikan perhatian

lebih sering, maka itu dapat ditapsirkan bahwa ada keterikatan politik atau ekonomi antara media

di Indonesia dengan partisipan yang memiliki kekuatan secara ekonomi dan politik.

Konstruksi derivatif kedua adalah konstruksi ekstraposisi yang digunakan karena

perlunya ada informasi lain yang dapat menggeser argumen dari klausa inti. Unsur penggeser itu

dalam penelitian ini disebut ekstraposisi berperan mengalihkan perhatian pembaca atau pemirsa

agar informasi pendukung menjadi pertimbangan. Panjang-pendek unsur ekstraposisi sangat

bervariasi sesuai kehendak pembicara atau penulisnya, yang dapat dalam bentuk kata, frase,

kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Secara kuantitatif, kecenderungan unsur yang

berekstraposisi, seperti halnya aposisi, adalah konstituen posisi preverbal. Tetapi, peredaan yang

mendasar dengan aposisi adalah konstruksi ekstraposisi lebih dinamis dalam menempatkan unsur

penggeser di posisi pascaverbal dibandingkan dengan aposisi. Hal itu terjadi karena unsur yang

diekstraposisi biasanya peristiwa, bukan seperti aposisi yang memberi informasi tambahan

tentang Subjek atau Agen berkaitan dengan nama dan status sosial.

Dislokasi sebagai konstruksi derivatif yang ketiga dalam penelitian ini menempati tingkat

kekerapan yang paling rendah. Hal itu terjadi karena struktur sintaktik konstruksi ini lebih rumit

alih-alih struktur dari kedua konstruksi yang lain. Kerumitannya terletak pada adanya subtitusi

pronominal pada posisi yang ditinggalkan frase nomina acuan. Pergeseran dari argumen inti

menjadi argumen luar inti tersebut menjadikan pola pengemasan informasi sangat bermarkah

49

karena pemokusan diberikan pada unsur acuan alih-laih pronominal koreferen yang mengambil

alih fungsi inti sintaksis.

50

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, B.R.O‘G. 1990. Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia.

New York: Cornell University Press.

Anonim. 2000. ‗Blue language red hot on movies, television shows, new study finds‘ dalam

Media Report to Women. Academic Research Library

Austin, J.l. 1962. How to Do Things With Words. Cambridge (Mass.): Harvard University Press,

2nd edition

Eckert, Penelope and Sally McConnell-Ginet. 2003. Language and Gender. Cambridge:

Cambridge University Press.

Engels, Friederick. 1973. The Origin of the Family, Private Property and the State. New York:

International Publishers.

Fairclough, N. 1992. Discourse and Social Change. Oxford: Blackwell Publisher.

Foley, William A. 1997. Anthropological Linguistics, An Introduction. Oxford: Blackwell

Publishers.

Garman, Michael. 1990. Psycholinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.

Johnson, T. 1996. ‗The decline of television's family hour‘ dalam USA Today. Academic

Research Library

Pastika, I W. 1999. ―Voice Selection in Narrative Balinese Discourse.‖ Ph.D thesis. Australian

National University.

Pastika, I Wayan. 2007 ―Bahasa Pijin dan Bahasa Kasar dalam Acara TV Indonesia.‖

Electronic Journal e-Utama. Jilid 1, Bilangan 1, Juli – Desember 2007. Singapore:

National Institute of Education, Nanyang Technological University. Jabatan Bahasa &

Kebudayaan Melayu. [Online]. http://mcd.myplace.nie.edu.sg/e-utama. 10 Maret 2008.

Pastika, I.W. 2013. ‗Analisis Penggunaan bahasa Indonesia Media Cetak Nasional di

Bali.‘ Dalam I Wayan Pastika (Ed.). Dinamika Bahasa Media:

Televisi, Internet daan Surat Kabar. Denpasar Udayana University Press.

Pastika, I.W. dkk. 2014. ‗The Indonesian Language in the Indonesian Media during the

Reformation Era.‘ Makalah disajikan pada International Seminar on

Translinguistics di Universitas Indonesia, Jakarta, 02 Desember 2014.

51

Pastika, I W dan Satyawati, N. M. S. 2015. ―Reprsentasi Perangkat Linguistik Wacana

Politik di Media Televisi Indonesia. Dalam Prceedings The 7th

International Seminar on

Austronesian-Non-Austronesian Languages and Liiterature. Denpasar: Udayana

University, Local Language Association, Reseearch Institute for Languages and Culture of

Asia and Africa Tokyo University of Foreign Studies. h. 215—221.

Quirk, Randolph et al. 1972. A Grammar of Contemporary English. Essex: Longman.

Radford, Andrew. 1981. Transformational Syntax: a students guide to Chomsky’s Extended

Standard Theory. Cambridge: Cambridge University Press.

Searle, J. 1969. Speech Acts. Cambridge: Cambridge University Press.

Sita Supit, R. 2005. ―Fenomena Bahasa Film dan Bahasa Siaran di Indonesia.‖ Disampaikan

dalam Seminar Penggunaan Bahasa dalam Film, Sinteron, Televisi, dan Media Luar

Ruang. Dilaksanakan oleh Pusat Bahasa dan Lembaga Sensor Film di Jakarta: 10

Agustus 2005.

Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Thompson, J.B. 1984. Studies in the Theory of the Ideology. California: University of California

Press. (diterjemahkan oleh Haqqul Yaqin menjadi: Analisis Ideologi, Kritik Wacana

Ideologi-ideologi Dunia. Penyunting: Fathurrahman. Penerbit IRCiSod, Yogyakarta.

Van Dijk, Teun A (ed), 1985. ―Structures of News in the Press‖ Discourse and Communication

New Approachs to the Analysis of Mass Media Discourse and Communication. New

York: Walter de Gruyter.

Zald, M. N., McCarthy, J.D., McAdam, D. 1996. Comparative Perspective on Social

Movements. Cambridge : Cambridge University Press (h.426).

52

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Transkripsi Teks Lisan Acara Televisi

Judul acara : Sarah Sechan – Bintang Tamu Aming

Sumber media : Televisi (NET)

Waktu : Kamis, 18 Agustus 2016, pukul 13:00 WIB

Durasi : 40:10 menit

Pengumpul data : Ketut Ayu Masyeni

Ditto : Hello everybody, yo watching Sarah Sechan Show and Ditto Percussion, sit down, relex, and

enjoy the show.

Sarah : Oh my goodness... Ditto, what happen? Apa yang terjadi dengan Ditto kok tiba-tiba

enggak ada sit down with sugar, sit down, enjoy the show, sit back, apaan Ditto?

Ditto : Enggak, aku baru tau gitu ya, setelah setahun ini belajar bahasa Inggris.

Sarah : Oh belajar bahasa Inggris intensif.

Ditto : Jadi sit down with sugar itu ternyata duduk dengan gula gitu.

Sarah : Ternyata salah ya.

Ditto : Salah.

Sarah : Kau baru sadar sekarang ya, setelah belajar ya.

Ditto : Ahh iya jadi aku e sekarang lebih e mengerti kalau duduk dengan emas tu nicely sit.

Sarah : Oo, sit nicely gitu ya.

Ditto : Sit nicely, gitu

Sarah : Oke, oke, jadi...

Ditto : Betul ya?

Sarah : Betul, betul, betul.

Ditto : Uoh, luar biasa lo..

Sarah : Jadi memang bahasa apapun silahkan gunakan tapi harus dengan baik dan benar, oh...

Ditto : Betul, aaa... terima kasih.

Sarah : Ditto hebat banget kasih tepuk tangan buat Ditto. Aku seneng..

Ditto : Ini berkat teteh.

Sarah : Sesuai kata tamu kemarin ya, hai lagi nonton dimana saja, hai yang di studio, hai

semoga sehat ya. Sesuai kata tamu, kemarin tamu Sarah Sechan ya...

Ditto : Ya dong..

Sarah : beberapa hari yang lalu ya..

Ditto : Betul teteh.

Sarah : Bapak Anis Baswedan..

Ditto : Bapak Anis.

Sarah : bilang bahwa e harus e puss potensi kita..

Ditto : Bener...

Sarah : sampai ke limit yang paling kece, kita harus kembangkan sayap, harus terus belajar,

belajar, dan belajar. Ditto bahasa Inggris semakin lancar.

Ditto : Amin.. amin..

Sarah : Besok-besok kalau ada politician atau presiden dari luar Indonesia bisa kita tugaskan

Ditto untuk wawancara ya.

Ditto : Amin, amin..

Sarah : Ini untuk semuanya juga ya, e apa namanya, usia berapapun enggak ada saatnya

enggak ada e yang bisa bilang bahwa stop enggak usah belajar, enggak usah ini, belajar itu bisa kapan aja,

memperbaiki diri itu bisa sampai kapan aja ya.

Ditto : Betul teteh..

53

Sarah : Dan ini prestasi Ditto, Indonesia dapat prestasi. Semua sudah tau ya, kalau liat, liat

sosial medianya Ditto sampai abis-abisan tadi malem ya. Mendali emas yang dinanti-nanti...

Ditto : Indonesia! Woo..

Sarah : dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016 akhirnya diperoleh oleh Indonesia. Selamat ya

untuk pebulutangkis ganda campuran Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir.

Ditto : Yoo...

Sarah : Pas banget di tanggal 17 Agustus kemarin ya memberikan hadiah kemerdekaan untuk

Indonesia berupa mendali emas, setelah mengalahkan Malaysia pada e pertandinganya ya, dan penantian

ini cukup panjang lo untuk mendapatkan mendali emas di cabang bulu tangkis. Ini tercatat Indonesia

kalau enggak salah terakhir mendapat mendali emas di cabang bulu tangkis itu di tahun 2008 oleh Markis

Kido dan Hendra Setiawan. Nah, ini juga merupakan medali emas pertama setelah olimpiade di 2012 ini

Indonesia tidak membawa mendali emas sama sekali. Jadi selamat untuk Nowi dan Butet. Semoga ini

juga jadi motivasi dan membuka e atau pembuka prestasi-prestasi untuk para atlet yang sedang berjuang

di olimpiade, juga enggak cuma di olimpiade untuk semua anak muda, enggak cuma anak muda deh anak

tua usia apapun..

Ditto : Semua usia, semua usia.

Sarah : prestasi itu bisa dikejar kapan saja ya.

Ditto : Betul sekali teteh.

Sarah : Selamat untuk semuanya, hebat, hebat, hebat. Ditto...

Ditto : Ya teteh.

Sarah : you come over here Ditto,

Ditto : Oke teteh.

Sarah : because this is Thursday,

Ditto : Yes.

Sarah : hari Kamis berarti waktunya untuk...

Ditto : Kilas balik Kamis... Wuu

Sarah : Oke, karena kemarin kita semua baru merayakan e Indonesia ke-71 ya kemerdekaan

Indonesia ke-71, jadi kami berdua ingin mengajak kalian semua untuk mengingat-ingat kembali mungkin

sempet jalan-jalan keliling Indonesia atau kebeberapa tempat dan langsung timbul rasa cinta yang luar

biasa,

Ditto : Jatuh cinta.

Sarah : karena ternyata Indonesia itu memang super kece banget.

Ditto : Keren banget pemandangannya.

Sarah : Pemandangannya itu bisa dibilang enggak kalah sama pemandangan di luar

Indonesia,

Ditto : Luar negeri ya.

Sarah : walaupun memang dibeberapa tempat banyak orang yang belum sadar untuk buang

sampah sembarangan untuk merawat,

Ditto : Nah itu dah...

Sarah : sehingga terlihat seolah-olah tempat itu tidak bagus tapi saya rasa kalau tempat itu

dirawat dengan baik,

Ditto : Ya teteh.

Sarah : pasti akan cantik juga. Oke sekarang sit back relex ya.

Ditto : Sit back relex...

Sarah : Saya akan mengajak kalian, cuma di acara ini lo..

Ditto : Bener...

Sarah : bisa ngajak penontonnya di studio...

Ditto : Jalan-jalan

Sarah : Jalan-jalan. Kita akan pergi ke Folres, oke,

Ditto : Kita lihat..

Sarah : seperti apa Flores

54

Ditto : Wahh.. wahh

Sarah : Ini waktu saya tahun lalu berlibur dengan keluarga ya, ada fotonya juga. Itu kami ke

Flores, itu perjalanan di a kapal dari Pulau Komodo. Pada hari itu ke Pulau Komodo kembali ke Labuhan

Bajo di sore hari. Ya Tuhan, itu kalau dikelilingi gitu ya pake, pake, pake, gadget itu ya, kelihatan

warnanya yang di sini sudah ada matahari mulai tenggelam,

Ditto : Gradasi warnanya ya teh ya bagus.

Sarah : di sini masih biru, aduh cantik banget dan dilihat dengan mata itu jauh lebih cantik

daripada ngelihat dengan ini. Jadi, memang kalau kita kemana-mana di Indonesia usahakan enggak usah

selalu kita ngelihat gadget..

Ditto : Gadget..

Sarah : Tau apa karena rugi banget, karena cantik banget. Ini a kami di Pulau Rinca, kita bisa

hiking. Ada pilihan hiking satu jam, dua jam, tiga jam. Rajata bilang dua jam, dua jam, ibunya bilang ada

setengah jam enggak sih, setengah jam. Jadi kami mengambil yang satu jam, ternyata itu juga lumayan

ohh capek juga karena kami ke atas kan, dari bawah kita kan..

Ditto : Ya kalo ke bawah kan...

Sarah : a a kan kapalnya kan ditaroh gitu... ditaroh kapalnya ya, parkir gitu ya..

Ditto : Parkir..

Sarah : a a dok trus kita ke ke atas, trus a bisa lihat pemandangan ini. Ini ada beberapa...

Ditto : Pulau a..

Sarah : komodo juga di sini, bisa lihat komodo tapi pada saat itu di bulan Juli-Agustus itu,

bulan Juli, itu komodo lagi pada komodo kawin.

Ditto : Ooo..

Sarah : Jadi banyak yang ngumpet, jadi cuma kelihatan komodo bayi-bayi karena orang

tuanya lagi sibuk, jadi kita jalan-jalan aja gitu. Komodo kecil-kecil, Rajata...

Ditto : Oh, masih kecil..

Sarah : udah gini ―ibu, ibu, lucu banget kita enggak boleh bawa pulang ya?‖ ya enggaklah..

Ditto : Ya enggak dong..

Sarah : ini kan dilindungi komodo ya. Ini Rajata berasa king of the world ada di atas.

Ditto : Berapa lama teh waktu itu teh perjalanannya?

Sarah : Ee..

Ditto : Di sini.

Sarah : di di Flores sendiri waktu itu kurang lebih seminggu.

Ditto : Semingguan.

Sarah : Setiap hari kita ke pulau-pulau lain, aduh cantik sekali. Semoga maunya sih bisa ke

pulau-pulau lain di Indonesia, ke e apa perairan yang lain karena memang cantik banget ya.

Ditto : Ya.

Sarah : Itu kilas balik aku, Ditto ada kilas balik apa di hari ini?

Ditto : Aku ada... apa ya, cobak...

Sarah : Jalan-jalan kemana? Uuu

Ditto : Naa...

Sarah : Eh Indonesia banyak air terjun yang cakep juga ya..

Ditto : Iyaa, nah ini tu dulu tu kan aku nggak suka ke pantai ya teh takut panas, dulu...

Sarah : Oh, takut panas, oke..

Ditto : Tapi orang tua seneng banget namanya hiking juga ke... ni Gunung Halimun,

Sarah : Ohh, oke.

Ditto : di Sukabumi,

Sarah : Oke.

Ditto : jadi itu bagus banget sih Gunung Halimun itu walaupun ekstrim, pendakiannya juga

terjal, kita sampai di air terjun itu puas gitu..

Sarah : Oke.

Ditto : karena dari kecil aku dikenali ama alam sih ama orang tua...

55

Sarah : Yayaya,

Ditto : Jadi bener-bener megahnya Indonesia tu sampai di pegunungannya, dipantainya juga

luar biasa indahnya.

Sarah : Iyaa, tadi kan aku ke pantai, ini pegunungan.

Ditto : Aku pegunungan.

Sarah : Ini aa apa namanya boleh berenang nggak di situ? Ini kamu...

Ditto : boleh-boleh, ini aku lagi..

Sarah : udah langsung toplees gitu..

Ditto : Ee e, ini lagi berenang.

Sarah : Itu berenang?

Ditto : Berenang..

Sarah : Ohh gitu..

Ditto : Berenang dan a ni kan jarak ke air terjun tiga hari teh,

Sarah : Ohh gitu..

Ditto : Nginep dulu, iya.

Sarah : Oo, jadi..

Ditto : Lama...

Sarah : nggak langsung jalan trus nyampe...

Ditto : dari bawah gitu..

Sarah : Oo I see

Ditto : Emang bener-bener...

Sarah : Nginep dulu..

Ditto : Ya nginep dulu sehari trus ada stage yang kedua itu nginep lagi.

Sarah : Di penginapan apa kamping?

Ditto : Kamping..

Sarah : Oh, kamping bawa tenda..

Ditto : Kamping bawa tenda.

Sarah : Ohh, menyenangkan..

Ditto : Iya, seru banget, seru banget.

Sarah : Itu satu hal yang aku ingin ajak Rajata juga..

Ditto : Iya, tapi naiknya lama teteh..

Sarah : kamping.

Ditto : Teteh dua jam aja udah... aduhh..

Sarah : Enggak, maksudnya ajak Rajata, Rajata yuk kamping, ibu di basecamp pertama abang

silahkan naik ke atas. Aku pengen, tapi itu menyenangkan..

Ditto : Harus sih, harus sih..

Sarah : Apalagi buat anak cowok ya..

Ditto : Aku juga pengen kayak gitu entar.

Sarah : Oke, semoga kalian yang lagi nonton belum sempet kemana-mana mungkin ya

keliling Indonesia, ya yang deket-deket aja dulu ternyata banyak tempat yang bagus juga.

Ditto : Banyak banget sih ya..

Sarah : Oke kita lihat nanti siapa bintang tamunya dan dia sudah pernah kemana aja. Jangan

kemana-mana tetap di sini.

***

Sarah : Terima kasih Ditto. Ditto semakin hari semakin kece...

Ditto : Aduh terima kasih.

Sarah : aku semakin merasa terancam jadi pembawa acara di sini ya aku takut tiba-tiba acara

berubah jadi acara judulnya bukan Sarah Sechan...

Ditto : Haha jangan haha

Sarah : yang bawa acara Ditto. Gue ngapain,

Ditto : Jangan..

56

Sarah : aku enggak bisa main perkusi,

Ditto : Jangan...

Sarah : main kastanyet, main apa dong gua?

Ditto : Aku butuh, Aku butuh ibuku, jangan... please, please jangan..

Sarah : Owh, butuh ibuku, aku ibunya oke. Sebelum Ditto mengundang bintang tamu..

Ditto : Ya.

Sarah : di segmen ini, saya mau kasih clue untuk kuis kejar sejarah ya, dengarkan baik-baik.

Pada tanggal 17 Agustus 1950, Bung Karno atau a Presiden Republik Indonesia yang pertama ya, Bapak

Soekarno, Ir. Soekarno melaksanakan upacara kemerdekaan untuk pertama kalinya di Jakarta karena

setelah merdeka ibu kota negara dipindah ke Jogyakarta. Nah silahkan datangi dan foto di tempat dimana

upacara kemerdekaan Indonesia pertama kali dilaksanakan di Jakarta. Jangan lupa hastag kejar sejarah

dan juga hastag tantangan on Sarah, lalu mention ke @sarahsechan_net, fotonya harus ada ya, harus ada

kamunya juga untuk membuktikan bahwa memang betul-betul datang ke tempat tersebut dan hadiahnya

semua udah tau enggak usah saya sebutin lagi tapi ya saya sebutin aja biar lebih tau lagi jutaan rupiah...

Ditto : Rupiah, Uuu

Sarah : jutaan rupiah. Udah ngerti ya? Oke ya, langsung ya, eh tunggu dulu tapi jangan

sekarang nggak usah pergi ke tempat itu sekarang untuk foto ya, ini kan acara masih berlangsung ya.

Ditto : Ya dong, jangan sekarang.

Sarah : Bintang tamu..

Ditto : Ya teteh.

Sarah : silahkan Ditto..

Ditto : Oke... Alhamdullilah, hari ini aku mau undang bintang tamu yang sangaaat fenomenal,

dia seorang aktor komedian, lucu sekali, baik sekali hatinya, tapi sebelum itu, tepuk dulu tangannya

semuaaa. One, two, three, go... datang di sini tidak sendiri, dia datang berdua, aku tidak tau dengan siapa

ke acara Sarah Sechan, ahaa dia ini seorang yang luar biasa, hidupnya penuh arti juga penuh misteri, aku

mau tau dong teteh, ini dia yang jago akting, siapa lagi kalau bukan Amingg..

Sarah : Aming... Antara jaipongan sama mogboug ya, oke, oke. Gila Aming...

Aming : Aduhh...

Sarah : Aduh Aming.. rambut ala-ala..

Aming : Ala-ala ape?

Sarah : Sampo gimana gitu, gaya Justin Bieber gimana gitu.

Aming : Alisnya?

Sarah : Alisnya luar biasa, tadi mah masih botak ya pas di ruang ganti ya, tiba-tiba tebal.

Aming : Tadi nemu krayon teh.. langsung pake ini.

Sarah : Oh lansung, lansung, lebih heboh dari aku, lebih kece dari aku lagi, cium boleh?

Aming : Oh boleh dong..

Sarah : Muach...muach.. Aminggg..

Aming : Saya sudah ada yang punya mas.. hahaha

Ditto : Oh, iya.

Aming : Sudah ada yang punya nggak usah tapi nggak apa-apalah, haha

Sarah : Ini Ditto, Ditto, Ditto, kenapa tadi bilang Aming dateng berdua, emang dateng berdua?

Ditto : Nggak tadi ada siapa tadi kakak..

Sarah : Oo ada yang nganter..

Aming : Oo kakaknya, kakaknya..

Sarah : Itu mah kakak, selalu,

Ditto : Iya dateng berdua.

Sarah : Selalu, selalu menemani?

Aming : Selalu... dan selain nemenin saya nggak ada kerjaan lain teh. haha

Sarah : Owh ya jadi kakaknya baik sekali, berarti deket sekali. Boleh dinilai lima sampai

sepuluh a ngerappnya Ditto berapa?

Aming : Aa...

57

Ditto : Gimana Ming?

Aming : delapanlah delapan.

Ditto : Delapan ya, ada yang kurang harus diperbaiki menurut kamu apanya? Supaya bisa

mencapai ke angka sepuluh.

Aming : Aa saya enggaklah cukup segitu teh.

Ditto : Haha.. yaudahlah hahaha..

Sarah : Cukup segitu aja, ya oke segitu. Setuju nggak dipanggil komedian, tadi kan disebut

komedian, setujunya maunya dipanggil apa?

Aming : Ya komedian nggak papalah, aktor komedi kali ya.

Sarah : Aktor komedi, aktor tadi disebut komedian.

Aming : Ya aktor komedian, aktor komedian, alhamdullilah... walaupun mana filmnya mana

acaranya

Sarah : Ada kan?

Aming : Ada, ada, ada, ada, ada, ada...

Sarah : Ada dong.. mungkin lagi sibuk kali. Bicara soal sibuk ya aku pengen ngobrol soal

jalan-jalan ya. Sudah pernah jalan ke suatu tempat di Indonesia yang berkesan sekali untukmu dan

menurutmu.. oah gila ni Indonesia kecenya luar biasa.

Aming : Alhamdullilah teh, kan punya program reguler yang memang jatohnya tu

mengeksplorasi kekayaan keindahan Indonesia.

Sarah : Itu ada programnya?

Aming : E e... tapi kan baru nikah teh jadi butuh lebih banyak lagi gitu.

Sarah : Jadi baru nikah tapi terus pergi jalan-jalan, jadi gimana Evelin gimana?

Aming : Evelin baik-baik aja.

Sarah : Ikut atau enggak? Kalau kayak gitu?

Aming : Evelin kalau, kalau dianya mau mangga..

Sarah : Ikut?

Aming : kalau nggak, nggak saya izinkan. Kalau bisa sih ikut, karena saya butuh buat orang

buat bawain tas.

Ditto : Yahh.. hahaha

Sarah : Gimana sih orang istri, istri apa asisten?

Aming : Haha.. Nggak, nggak, gak, butuh untuk mendatangi, mendampingi asistensi..

Sarah : Mendampingi iya dong.. untuk memberikan atensi, maksudnya gitu ya.

Aming : Betul, betul, betul..

Sarah : Tapi jadi tempat di Indonesia yang paling cantik menurutmu yang sudah pernah kamu

kunjungi apa?

Aming : Banyak banget, yang paling suka salah satunya saya lupa namanya cuma waktu itu

ke Nusa Tenggara Barat, ke Nusa Tenggara Timur, ke Lombok...

Sarah : Ya itu mah bagus ya, pantai-pantai di Selatan Lombok ya.

Aming : E em, bagus banget pada saat.. e em betul sekali. Pas saat ke Lombok tu ada pantai

apa tapi lagi ada..

Sarah : Mawon?

Aming : Aa.. bingung teh, pokoknya..

Sarah : Tanjung an? Banyak ada beberapa, ceileh banyak sok tau banget ya aku ya.

Aming : Iya, yang ada tebingnya gitu lo teh?

Sarah : Tanjung an kali ya apa ya.. lupa aku..

Aming : Ya, bingung, pokonya waktu itu ada festival baunyalek aja.

Sarah : Owh iya, ada festival itu jadi rame ya..

Aming : Iya, baunyalek...

Sarah : Owh kamu datang pas festival?

Aming : Enggak..

58

Sarah : Owh enggak, cuma lihat doang ya, hahaha.. karena setiap aku lewat, Ditto, enggak,

setiap aku lewat situ pasti orangnya bilang ini suka ada festval ini tapi belom pernah ngelihat, cuman itu

seru banget ya..

Aming : Enggak, gak, datengnya setelah festivalnya..

Sarah : Setelah festival, terus?

Aming : Datengnya setelah festivalnya, jadi konon katanya di sana tu ada festival tahunan

namanya baunyalek.

Sarah : Iya.

Aming : Baunyalek itu salah legenda di pantai tersebut, yang berkaitan dengan pantainya,

dimana si baunyalek itu festival untuk mencari cacing pelangi.

Sarah : Iya.

Aming : Cacing pelangi di pantai itu kan. Terus cacingnya kalau udah ketemu, udah? Ooh

belum sampai di situ Mas Aming, trus diapain? Dimakan? Gitu kan..

Sarah : Dimakan?

Aming : Dimakan.

Sarah : Oke, Aming?

Aming : Ya berasa.. dimakan terus enggak di apa-apain? Makan mentah? Iya. Enggak kayak

cendol elizabet gitu? Enggak katanya.

Sarah : Cendol elizabet.. hahaha

Aming : Jadi langsung dimakan gini aja gitu.

Sarah : Untuk, tapi itu untuk, oke itu tradisi ya berarti ya tradisi, tapi ada untuk kasiat apa gitu

mereka, kenapa mereka makan itu?

Aming : Ee.. katanya itu kan e si cacing itu dari rambut putri yang menjelma jadi cacing-

cacingnya katanya buat keberuntungan..

Sarah : Owh gitu..

Aming : Tapi, pas Mas Aming mau? Oh, saya udah cukup beruntung gitu kan, jadi ya

makasih..

Sarah : Owh iya, sudah cukup beruntung, jadi..

Aming : Ya, ya, ya, ya.... Enggak, keberuntungannya buat yang terindah aja gitu ya, enggak

boleh serakah gitu kan..

Sarah : Ya, ya, ya, bener, nggak apa-apa, emang kalau keberuntungan kita serahkan saja

kepada yang menciptakan kita dan katanya sudah ada garisnya keberuntungan itu..

Aming : Betul sekali, iya takut gitu...

Sarah : Ya, Ditto?

Ditto : Aa.. Gini teh, a..

Sarah : Apa Ditto?

Ditto : karena di Sarah Sechan itu lagi memperingati olimpiade,

Sarah : Ow, yaa.. olimpiade..

Ditto : aku ingin mengajak kalian untuk sebuah games yang memperebutkan sebuah emas.

Jadi kita main Cerdas Cermat.

Sarah : Antara aku sama Aming?

Ditto : Iya, karena gini, mofon maaf, aa..

Sarah : Duh, ada contekannya nggak ya..

Ditto : kalian kan, kalian seumuran gitu ya

Aming : Ini saya..

Sarah : Ini seumuran?

Ditto : Seumuran dong.

Sarah : Ini cerdas cermat..

Ditto : Ya buat yang seumuran aja..

Sarah : Pengetahuan, oke, oke, oke

Ditto : Aa a, gitu..

59

Sarah : Ini memperebutkan emas?

Ditto : Bukan,

Sarah : Emas, ini ada hadiah? Iya?

Aming : Ini cerdas cermat?

Ditto : Iya.

Aming : Aduh, otak saya ketinggalan. Ehehe

Sarah : Kamu cerdas, aku cermat, aku kan cermat ya

Aming : Otaknya..

Sarah : Bro, bro, bro, bro, my the best person wins, oke..

Aming : So do you..

Ditto : Tolong dibantu..

Sarah : Good luck ya..

Aming : Aku bukan good luck,

Sarah : Apa?

Aming : Aku good look hehehe

Sarah : Kita test dulu...

Ditto : Test dulu dong..

Sarah : Ini hadiahnya adalah hadiah berbalut emas ya,

Ditto : Berbalut emas.

Sarah : emas, kita bukan cuman olimpiade aja yang ngasihnya juga emas ya. Pernah nggak ke

program lain yang ngasih emas gitu pernah nggak?

Aming : Belom pernah.

Sarah : Ya kan, ya kan, ya kan

Aming : Berbalut emas ya? Tapi saya sudah mas mas kayaknya nggak butuh deh

Sarah : Lebih dibalut lagi jadi tumbuh kumis

Ditto : Oke, pertanyaan pertama, pada tanggal berapakah WR Supratman meninggal dunia

secara tidak sengaja nantinya tanggal ini akan menjadi tanggal yang bersejarah bagi Indonesia?

Sarah : 17 Agustus?

Ditto : Betul sekali, 17 Agustus 1938, teh kok tau?

Sarah : Karena bersejarah, aku nebak ya nebak aja soalnya kan aku lupa belom lahir 38, 83 aja

belom lahir.

Aming : Enggak saya berusaha sopan teh pas mau jawab saya tu inget konsep ini, ladies

first gitu

Sarah : Nggak papa, aku itu ladies dengan ee macoku lebih itu banyak

Ditto : Oke, oke, ke soal berikutnya ya, soal berikutnya di rumah siapakah naskah proklamasi

kemerdekaan Indonesia dirumuskan? Aming?

Aming : Di rumah... aduh saya taunya yang ngetiknya Sayuti Melik

Ditto : Di rumahnya, di rumahnya

Aming : Rumah Fatmawati?

Ditto : Bukan, Aming gagal, Aming gagal, Ibu Sarah?

Sarah : Laksamana Maeda?

Ditto : Betul sekali..

Sarah : Nggak cuma cantik ya, nggak cuma cantik ternyata, aku aja kaget..

Aming : Aku kaget aku keren, tapi aku bodoh lo..

Sarah : Nggak kan soalnya kita belum pada lahir, lupa-lupa

Ditto : skornya dua puluh – kosong ya, oke, soal berikutnya siapakah pahlawan yang dijuluki

ayam jantan dari timur? Karena kegigihannya... Aming?

Aming : Hasanudin?

Ditto : Sultan Hasanudin... keren...

Sarah : Eh kok kita gini? Enggak dong, kita kan memperebutkan emas, kita musuh dong, oke,

oke, go go..

60

Ditto : Soal yang keempat ya, siapakah presiden Indonesia yang juga pernah menjadi

pembawa baki dalam pasukan pengibar bendera pusaka?

Sarah : Ibu Megawati bukan?

Ditto : Betul... ih, ih jago pisan..

Sarah : Soalnya aku itu waktu SMP, aku pernah jadi bawa bendera juga tapi..

Aming : Saya protes, saya protes, dia nggak konsisten..

Ditto : Kenapa?

Aming : Ibu Megawati bukan? Kan jawabnya Ibu Megawati bukan.

Ditto : Ih, teh salah ngomong tu kayak gitu, nggak boleh...

Sarah : Ibu Megawati iya?

Ditto : Oke, oke, soal berikutnya deh, udah, udah, udah, siapakah pasangan yang sama-sama

meraih medali emas pertama Indonesia?

Aming : Wahh.. tahun berapa ni masalahnya.. aa tahun sekarang ya?

Sarah : Udah pernah..., ini a untuk apa, a untuk apa bidang, bidangnya disebut cabangnya,

bulu tangkis ya?

Ditto : Bulu tangkis, bulu tangkis..

Aming : Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir...

Sarah : Bukan...

Ditto : Salah, salah, teteh.. teteh?

Sarah : Alan....susanti... aaa akhirnya menang, bukan cuman cantik ya...

Aming : Tahun-tahun berapa aja udah tau jawabanya ya

Ditto : Luar biasa ya berarti ya, 40 – 10 lo Aming, oke, soal keenam, oke siapakah wakil

presiden Indonesia pertama Indonesia? Ibu Sarah?

Sarah : Aku kasih kamu deh, aku udah banyak banget, aku takut overload

Aming : Aa... Hatta?

Sarah : Yang lengkap dong ah..

Ditto : Bapak Mohammad Hatta.

Aming : Hatta lengkap.. hehehe

Sarah : Ya ya, kasih, kasih, kasih, aku udah banyak banget, aku takut terlalu pinter..

Ditto : 40 – 20, soal berikutnya ya

Sarah : Kamu ambil aja, gua terlalu pinter juga enggak enak kan takut banyak yang sirik

Ditto : Inget ya ini ada berlapis emas lo, inget oke, siapakah pahlawan nasional wanita dari

Jawa Barat yang memperjuangkan... Aming?

Aming : Dewi Sartika?

Ditto : Yeeee.... Ibuk hati-hati buk... 40 – 30...

Sarah : Eh yang tadi yang Bung Hatta balikin lagi...

Ditto : Masih banyak ibuk, tenang.. Oke, soal berikutnya di hotel manakah bendera Belanda

untuk pertama kalinya disobek dan di... oke?

Aming : Hotel Orange Surabaya?

Ditto : Salahh.. bukan-bukan, bukan Hotel Orange tapi di sini jawabannya.. sekarang orange

bener? betul sekali Aming..

Sarah : Yang Bung Hatta balikin dong, bearti aku kasi, yang Bung Hatta balikin..

Ditto : Tuh kan jadi seri, ibuk kasih sih..

Aming : Tadi, tadi gue bingung, Hotel Orange? Bukan..

Ditto : Hotel Yamato sekarang, oke, soal berikutnya, aduh dua soal lagi nih ya, selain Jakarta,

kota manakah yang pernah menjadi ibu kota?

Sarah : Aaa... Jogyakarta? Aa.. suaraku tinggi banget, suaraku tinggi banget, aku berasa kayak

Candil barusan..

Ditto : Oke, oke, oke, soal terakhir, soal terakhir, dari bahan apakah bendera pusaka pertama

kali dijahit Ibu Fatmawati?

Aming : Dari bahan-bahan yang mudah dijahit? Hehe

61

Ditto : Bukaaan... ayo Ibu Sarah? Warna putih?

Sarah : Warna putih dari seprai..

Ditto : Oke, warna merah?

Sarah : Warna merah dari aa tutup warung soto atau apa ya..

Ditto : Betul sekali, Ibu Sarah pemenangnyaaa... ini dia, program ini sangat sangat sekali

ingin memberikan..

Sarah : Aduhh kemaren bulu tangkis dapat emas, hari ini aku di Sarah Sechan.. foto..

Ditto : Silahkan untuk teteh Sarah Sechan... hahaha.. udahlah, udah, udah, udah, udah jangan

kemana-mana tetap di sini kita masih ngobrol bersama Aming juga di sini ya...

***

Sarah : Terima kasih Ditto, terima kasih Ditto..

Ditto : Ya teteh.

Sarah : Masih dengan saya Sarah Sechan peraih medali emas untuk hari ini di program Sarah

Sechan...

Aming : Masih dengan saya, lawan Sarah Sechan pulang dengan membawa tangan kosong..

hahaha

Sarah : Ohh.. tidak, tidak ada satu tamu pun yang datang di sinini dan pulang dengan tangan

kosong, masih ada ini seharga dengan emas lo ini, ini this T-shirt is gold, tapi nanti ya. Ka aa.. saya akan

memberikan kaos ini kepada Anda, kalau Anda mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari saya..

Aming : Boleh.. kalau semuanya ditambah bantal yaa....

Sarah : Bantal? Iya ada, bantal lagi nggak produksi jadi aa..

Aming : Tapi istri saya penggemar bantal teteh... demi Allah teh, terus aku bawa bantal

teteh dikasi itu kan, bukan dikasih teteh, aku yang minta inget kan teh, nah udah gitu tiap kita shotting

keluar kota dia ikut dia bawa bantalnya, iyaa

Sarah : Oh ya udah, berarti udah ada satu, mau perlu berapa lagi? tenang-tenang, bantal aja,

semua ada, berapa lagi, berapa lagi?

Aming : Selusin aja teh buat stok juga...

Sarah : Gue takut, takutnya dijual.. ohh.. oke, tenang-tenang..

Aming : Nggak dijual dong...

Sarah : Bantal, bantal kita bisa kasih, apapun, cuman emasnya sorry ya bro ini aku bawa ke

rumah..

Aming : Oke, nggak dijual, kalo ada yang mau pre-order bisa ya.. hahaha

Sarah : Oke, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, silahkan anda pilih yang mana, angka keberuntungan

mungkin di situ?

Aming : Delapan..

Sarah : Delapan angka keberuntungan ya hoki, invinity, oh ya betul oke, kita lihat

pertanyaannya apa di nomor delapan ya. Jika kamu bisa mengajak lima orang terkenal di Indonesia untuk

makan malam, mau ajak siapa, apa yang mau dibicarakan ya? Topiknya simple aja, topik aja, nggak usah

panjang-panjang ya, aa boleh politician, boleh aa seniman, boleh selebritis, boleh apa aja... vlogger

Aming : Saya bawa Sarah Sechan dong, iyaa... enggak sedikit menjilat sih sebenernya...

cuman haha enggak kok ama teh Sarah teh pasti enggak kehabisan topik, itu aja, kan kita orang seneng

ngoceh ya teh, trus saya bakal bawa...

Sarah : Oh. Tapi sorry kalo saya kalo lagi dinner-dinner gitu kalo ngoceh juga itu harus ada

bayarannya lo kan cuman ngoceh kalau itu iyaa...

Aming : Oh my God, saya cancel aja.. ahahaa, aduh saya nggak mikirin budget lo, saya

cancel aja. Teteh jangan dong kan temen kan teteh lagi nongkrong, ya udah..

Sarah : Oh ya udah, aku dateng, aku dateng, kamu selalu menyenangkan, aku dateng..

Aming : Saya bakal bawa... Ki Joko Bodo..

Sarah : Kenapa Ki Joko Bodo?

Aming : Karna kan dia bisa ngebaca hati kita ni..

Sarah : Ngerii dong kalau kita lagi dibaca-baca..

62

Aming : Iya makanya, enggak, jadi ada pembicaraan yang menyenangkan tapi agak sedikit

horror gitu kan.. haha iyaa.. jadi ada treller-treller-nya gitu kan... Nah, habis itu saya bakal bawa

Komeng...

Sarah : Komeng? Oke, kenapa?

Aming : Supaya ketika Joko Bodo membuka isi hati kita, Komeng akan mencairkan dengan

komedian dia yang jenius gitu kan..

Sarah : Oh iya, jadi nggak ada yang baper, nggak ada yang baper ya, oke, oke..

Aming : Terus berikutnya bawa Farhat Abas... jadi ketika semuanya udah cooling down

lagi, ada dia kompor lagi... hahaha

Sarah : Jadi, dinamis ya, dinamis ya... tiga, baru tiga...

Aming : Yang terakhir saya akan bawa Mario Teguh..

Sarah : Ouh... Karna untuk?

Aming : Ditutup dengan bijaksana.. jadi, semuanya dapet motivasi, dapet hal positif...iyaa..

Sarah : Ya, ya, betul, betul, luar biasa, satu lagi kan? Eh sudah lima? Satu lagi ya? Satu lagi?

Aming : Satu lagi saya bawa Reza Gunawan..

Sarah : Kenapa Reza Gunawan?

Aming : Supaya setelah obrolan yang ketawa-ketawa, horror, dibuka rahasaia, udah itu

dikasi motivasi, akhirnya ditutup dengan penyembuhan diri... jadi enggak ada dendam, ya kan, jadi tetep

fine gitu..

Sarah : Ini makan malam yang menyenangkan...

Aming : Ya.. dipikir-pikir saya jenius ya bawa orang-orangnya ya..

Sarah : Ya.. sebetulnya ini kamu jenius seniman, mungkin tadi hafalan cerdas cermat kurang

gimana tapi ini mah oke banget. Oke, silahkan, silahkan pilih, nomor delapan sudah, nomor berapa lagi?

Aming : Tujuh..

Sarah : Nomor tujuh yah, kita lihat ya nomor tujuh. Jika di rekeningmu sekarang tiba-tiba ada

uang 1 milyar rupiah harus menghabiskan dalam satu hari, dihabiskan untuk apa? Apa yang akan kamu

lakukan? Nggak boleh dicemilin ya...

Aming : Eee.. 1 M ya?

Sarah : 1 M, itu mah kayak aku untuk makan siang ya 1 M...

Aming : Saya akan.... Saya tau, 1 M ya? saya akan pinjamkan ke orang-orang yang

membutuhkan, dengan bunga tinggi teh.. hahahahaha iya kan..

Sarah : Ya ihh, jago banget ihh, aku belum pernah, aku, aku suka, aku belum pernah dapet

jawaban seperti itu di yayasan, ini pinter, cerdas..

Aming : Iya, ya, ya, enggak-enggak, untuk orang membutuhkan, berapa persen tergantung

tingkat kesulitan orang itu, kan makin butuh keperluan makin tinggi teteh.. hahaha... Iya tergantung

misalnya dia butuh banget berarti 20% lah ya... kalau misalnya butuh-butuhnya banget bion butuh 50%,

jadi kan baliknya sekitar satu setengah M kan cepet ya..

Sarah : Sinting, oke banget ya, pasti itu udah gitu acara makan malamnya pasti kita cemilin

emas, apa gitu, permata kali ya, ah gila ni

Aming : Tapi kalo misalnya kelihatan pura-pura nggak butuh, 0 sekian persen lah, gitu

kan...

Sarah : Kalo dia sok-sok nggak butuh..

Aming : Ato emang dia, nggak Ming nggak butuh, karna mereka lagi nggak butuh, saya

kasih gratis duitnya...

Sarah : Ihh.. hebat banget ih, Aming ihhh, gila, tapi habis banyak yang nggak butuh gimana

sih..

Aming : Ya karna mereka punya harga diri untuk tidak menggantungan hidupnya ma orang

lain, saya berusaha nggak akan mau minjem gitu.. prinsip namanya itu, kalo soal prinsip saya hargai

dengan uang yang tidak seberapa..

63

Sarah : Aku semakin pusing, oke ke pertanyaan berikutnya aja aku semakin pusing yang

barusan ya... satu lagi, satu lagi ya, satu lagi ya, tapi aku suka jawaban-jawaban kamu, silahkan nomor

berapa?

64

Judul Acara : Mata Najwa

Tema : Generasi Pemenang

Sumber Media : Metro TV

Waktu Tayang : 10 Agustus 2016 / 20.03 WIB.

Durasi : 01 : 01 : 37

Pengumpul Data : Putri Dwi Ardhanariswari

(1) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (1)

Selamat datang di Mata Najwa, saya Najwa Sihan tuan rumah Mata Najwa. Anak-anak Indonesia

sesungguhnya berpotensi. Sangat banyak anak Indonesia yang berprestasi, menjadi juara di berbagai

kompetisi lintas negara, mengharumkan nama bangsa di berbagai penjuru dunia. Dari jawara hafidz Al-

Qur‘an dengan daya ingat luar biasa, hingga juara paduan suara, hingga pemenang robot rakitan. Inilah

kisah tentang anak-anak berbakat yang harus digalang aga kita tidak telat membaca gelagat tentang

prestasi yang direkuh melalui kerja, tentang penghargaan yang didapat dengan segala daya upaya. Inilah

Mata Najwa ―Generasi Pemenang‖. (Najwa Sihab)

Pemirsa prestasi puluhan anak-anak ini sudah mendunia, mereka bertarung lewat harmoni suara

mengharumkan Indonesia dari Asia hinga Eropa, terakhir prestasi mereka merebut juara di Italia. (Najwa

Sihab)

***

Kita berikan tepuk tangan dan sambutan yang paling meriah untuk juara dunia dari Indonesia The

Rezonans Children Choir. (Najwa Sihab)

***

Itulah tadi The Rezonanz Children Choir dan kita ingin kenal lebih dekat dengan mereka, kita

saksikan profil paduan suara luar biasa yang berikut ini. (Najwa Sihab)

***

Paduan suara anak Indonesia The Rezonanz Children Choir atau TRCC ini mulai terbentuk sejak

sembilah tahun lalu, mereka terdiri dari 42 orang pelajar berumur 9 sampai 17 tahun. Prestasi kelompok

paduan suara ini sudah mendunia sejak 2012 lalu. TRCC sudah menjuarai lima ajang kompetisi sekaligus

; dari Bali, Hongkong, Hongaria, Amerika, dan yang terakhir juara pertama di Claudio Monoverdi

International Choral Festival di Venezia, Italia pada 10 Juni 2016. Mereka kerap memilih lagu-lagu

daerah Indonesia untuk dipertandingkan selain lagu berbahasa asing lainnya. Sejumlah lagu daerah yang

pernah dipertandingkan saat kompetisi antara lain, Yamko Rambe dari Papua, Bungong Jeumpa dari

Aceh, dan Ondel-ondel dari Jakarta.

***

Dan sudah hadir saat ini di meja Mata Najwa, dua orang perwakilan kelompok paduan suara dari

TRCC ada Seril Veriena (Cheryll Veriena) dan Antonio Krisanto. (Najwa Sihab)

Najwa : ―Selamat Malam Antonio, Selamat Malam Seril. Terima kasih sudah hadir di Mata Najwa.

Pertama-tama, selamat atas prestasi yang begitu membanggakan. Seril, sudah berapa lama ikut paduan

suara TRCC?‖

Seril : ―Sembilan tahun.‖

Najwa : ―Sembilan tahun ?.‖

Seril : ―Iya.‖

Najwa : ―Dan selama berdiri, itu sudah berapa kali juara ?.‖

Seril : ―Lima.‖

65

Najwa : ―Lima kali.‖ Dimana saja tu ?.‖

Seril : ―A...yang pertama kali di Bali, kemudian tahun berikutnya ke Hongkong, Hongari, San

Franssisco, lalu tahun ini di Venezia.‖

Najwa : ―Yang tadi terakhir di Venezia.‖

Seril : ―Ya.‖

Najwa : ―Juara umum gitu ya, juara umum. Apa rasanya sudah berkali-kali jadi juara membawa nama

Indonesia.‖

Seril : ―Bangga tentunya, soalnya bisa konsisten dalam membanggakan nama Indonesia dan..‖

Najwa : ―Sebetulnya tidak menyangka bisa menang. Begitu ! Tetapi sudah berkali-kali menang, yang

kemarin paling susah ya, yang tahun yang baru saja ini di Veniz.‖

Seril : ―Kalau bagi saya lawan itu kayak killer semua. Semuanya bagus. Jadi..‖

Najwa : ― Dari negara mana aja tu ?.‖

Seril : ―Ada dari Romania, Solvagia, Poland, sama Turki.‖

Najwa : ―Jadi itu jago-jago, itu yang terkenal keren-keren paduan suaranya. Tapi lebih keren Indonesia

dong, buktinya yang jadi juara kita lho. Antonio sudah berapa lama kalau tadi seril sudah sembilan tahun.

Antonio sudah berapa lama jadi ikut paduan suara ini.‖

Antonio : ―Sudah tiga tahun. Dari tahun 2013 sampai sekarang.‖

Najwa : ―Memang suka nyanyi?.‖‘

Antonio : ―Iya, dari dulu suka nyanyi dari kecil.‖

Najwa : ―Kenapa nggak nyanyi solo aja. Apa enaknya sih nyanyi rame-rame paduan suara ?‖

Antonio : ―Enak aja sih, apa namanya punya sahabat yang lain untuk bisa ikutan nyanyi. Bisa ngrasain

uforia dan juga kegembiraan. Menyanyi itu sama-sama lebih terasa banget sih.‖

Najwa : ―Lho, rame-rame lebih berasa. Apalagi kalau lagunya seperti tadi ya ? Dan memang itu ciri

khas paduan Rezonanz selalu koreografi, selalu ada tarian begitu. Itu jadi ciri khas.‖

Antonio : ―Cukup jadi ciri khas sih.‖

Najwa : ―Dibandingkan dengan negara-negara lain yang tampil, keistimewaan kita itu.‖

Antonio & Seril : ―Ya, menyanyi sambil menari.‖

Najwa : ―Latihannya ? Seperti misalnya mau tampil kemarin tu, tu latihannya berapa lama ?.‖

Antonio : ―Sekitar enam bulan sih. Totalnya ada enam bulan.‖

Najwa : ―Enam bulan.‖

Antonio : ―Tapi sebenarnya frekuensi rutin satu bulan. Jadi kita setiap sore, sekitar jam lima sore itu kita

mulai latihan fisik juga.‖

Najwa : ―Latihan fisik itu apa?.‖

Antonio : ―Jadi kita lari atau jogging gitu di sekitar tempat latihan. Jadi kita..‖

Najwa : ―Ohh gitu. Penting ya paduan suara latihan fisik.‖

Seril : ―Iya.‖

Antonio : ―Itu lumayan membantu.‖

Seril : ―Biar bisa ningkatin stamina juga.‖

Najwa : ―O iya. Apalagi kalu sambil sambil narinya sambil itu ya, harus harus kuat nafasnya.‖

Seril : ―Iya.‖

Najwa : ―Jadi ada latihan fisik. Latihannya selama enam bulan, setiap seminggu dua kali. Ini jadi kerja

keras untuk jadi juara dunia. Harus kerja keras ya. Harus kerja keras seperti itu.‖

(2) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (2)

Najwa : ―Saya ingin ke ada pimpinan sekolah musik yang juga kondaktur dari Rezonans Children Choir,

ada pak Avip Priatna. Pak Avip ada suaranya pak Avip. Sekali lagi selamat anak asuh anda sudah

memenangkan juara lagi. Saya ingin tahu ceritakan-ceritakan sedikit dong tentang sekolah musik anda,

rata-rata usia yang ikut itu rentang usianya berapa ?.‖

Avip : ―Rata-rata sembilan samapi enam belas tahun.‖

Najwa : ―Sembilan sampai enam belas tahun. Dan mereka memang dididik ikut kompetisi atau

sebetulnya itu bagian dari..‖

66

Avip : ―Bagian dari pembinaan. Jadi sebetulnya setiap tahun kami ada tiga kali konser besar bersama

orcestra dengan Jakarta konser orcestra dan kakak-kakak choir dan Batavia Medical Singer. Jadi kami

menaklukkan tiga kali konser setahun dan mereka ada latihan konser sendiri dan tentunya kayaknya

nggak kita ingin lebih menambah pengalaman dengan adanya mengikuti kompetisi di luar negeri gitu.‖

Najwa : ―Jadi selain berkompetisi di luar negeri juga konser pun bahkan di luar negeri.‖

Avip : ―Iya.‖

Najwa : ―Sudah di mana saja pak Avip konsernya?‖

Avip : ―Aaa..waktu di Hongaria. Kebetulan itu merupakan festival juga dan juga kompetisi. Jadi kita

aaa dalam rangkaian festival itu kita harus menyanyi juga dibeberapa konser di beberapa tempat di sekitar

kota penyelenggara kompetisi itu. Dan yang kemarin waktu di Amerika terus kita tanding di Berkeli di

San Fransisko, tapi kita setelah itu kita mengadakan konser di Pasadena Los Angeles dan yang kemarin

terakhir ni kebetulan yang tahun ni sebetulnya kondaktur yang memimpin waktu di Itali, Devi Fransiska,

itu kan sedang belajar di Jerman di Hanover dan beliau itu tahun ini menyelesaikan program studi

masternya. Jadi anak-anak diminta datang khusus ke sana untuk..‖

Najwa : ―Konser di sana.‖

Avip : ―Iya, dalam acara ujian akhirnya Devi. Gitu dan..‖

Najwa : ―Oke, Jadi dijadikan bahan ujian ya.‖

Avip : ―Betul.‖

Najwa : ―Lulus nggak ini.‖

Avip : ―Dapat nilai satu dan baru pertama kali dalam sejarah sekolah itu mahasiswanya mendapat nilai

satu, gitu.‖

Najwa : ―Waw, luar biasa.‖

Avip : ―Karena memang paduan suaranya juga bagus di Indonesia. Hahahah.‖

Najwa : ―Saya kembali ke Serli, kalau berkompetisi di luar negeri. Biasanya mempersiapkan berapa

lagu?‖

Serli : ―Aaaa tergantung berapa banyak kategori yang diikuti di sana. Aaaa satu kategori butuh dua lagu

kalo misalnya ikut dua kategori berarti harus belajar empat lagu. Tapi diselain empat lagu itu kita kan

juga ngebawain lagu-lagu yang lain jadi tambah-tambah terus.‖

Najwa : ―Yang kemarin jadi persiapannya berapa lagu?‖

Serli : ―Untuk kompetisi sendiri ada enam lagu.‖

Najwa : ―Dan tidak semuanya lagu Indonesia ya ?‖

Serli : ―Iya, ada dari Hungari, ada dari bahasa jerman. Udah kan ?‖

Antonio : ―Iya.‖

Najwa : ―Jadi lagu-lagu bahasa asingnya juga harus dipersiapkan. Dan itu masuk dari penilaian dewan

jurinya juga, lagu-lagu bahasa asing.‖

Avip : ―Iya.‖

Najwa : ―tadi lagu kita sendiri ya yang Yamko Rambe Yamko yang kemudian dipersiapkan. Aaa

tantangan jadi paduan suara kelas dunia apa sih pak Avip ?‖

Avip : ―Namanya anak-anak itu kan a apa umurnya makin lama ya tentunya usia bertambah dan harus

ada regenerasi. Nah itu, itu tantangan kami adalah untuk mepertahankan kualitas kami sambil regenerasi

itu yang yang merupakan apa ya proses yang mau nggak mau harus kita jalani gitu karena ya yang senior-

senior kan udah umurnya udah bukan anak-anak lagi gitu.‖

Najwa : ―Sementara batasanya memang tujuh belas tahun?‖

Avip : ―Iya.‖

Najwa : ―Untuk bisa masuk kategori itu. Apa lagi sih manfaat yang Antonio maupun Serli yang rasakan

dengan ikut paduan suara dan berkompetisi di tingkat Internasional.‖

Serli : ―Untuk saya sendiri, yang pertama itu bisa kenalan sama teman-teman yang asalnya dari sekolah

yang berbeda dan kita juga ada perbedaan umur kan jadi kita bisa lebih mengenal satu sama lain tanpa

pandang dari sekolah mana terus kayak umur berapa gitu.‖

Najwa : ―Antonio.‖

67

Antonio : ―Bagi saya sih yang paling terutama juga adalah kedisiplinan dan juga ltihan dalam

kepemimpinan juga. Jadi kondaktur kita kak Devi Fransiska ini juga menekankan kalo sebagai anak itu

kita juga tidak hanya pintar nyanyi tapi kurvanya memang harus seperti gini, jadi kayak nyanyi bisa

tingkat tinggi tetapi juga kedisiplinan dan juga kepemimpinan juga sangat tinggi. Jadi itu baru menjadi

anak Indonesia yang ideal.‖

Najwa : ―Anak Indonesia yang ideal. Boleh saya minta satu lagi dong lagu untuk Mata Najwa. Lagu-lagu

spesial mungkin atau lagu bahasa asing karena rasanya kurang tadi baru dengar satu lagu.‖

Avip : ―Boleh.‖

Najwa : ―Boleh ya kita kasih tepuk tangan sekali lagi ya. Mari kita sambut Rezonans Children Choir.‖

(3) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (3)

Pemirsa mengingat ratusan deret angka, nama, dan wajah dalam hitungan menit bukan hal

mudah. Tapi kedua anak ini adalah pemegang rekor dunia dalam soal ingat mengingat, mereka bertarung

ingatan atas nama Indonesia. (Mata Najwa)

***

Fahri Shafly (Fakhri Shafly) pelajar SMA lima belas tahun ini berhasil memecahkan rekor dunia

daya ingat untuk kelompok remaja. Ajang ini diselenggarakan oleh lembaga pencatat rekor Inggris di

Jakarta 2015 lalu. Fahri total bisa mengingat seratus dua puluh karakter kombinasi kata kunci dalam

waktu lima menit. Ia juga menyabet juara dengan medali emas dalam ajang kompetisi di Pena Malasya

pada Juni 2015. Di ajang yang sama ada juga Shafa Annisa, bocah perempuan dua belas tahun yang baru

masuk SMP dan sempat menggondol empat emas sekaligus. Shafa punya keahlian mengingat wajah dan

nama, dia sekaligus pemegang rekor dunia dalam mengingat wajah dan nama yang dicetaknya di ajang

Asia Memory Championship di Hongkong pada 2015. Shafa bisa mengingat 88 nama dan wajah dalam

waktu kurang dari 15 menit, dia memecahkan rekornya sendiri yang pernah dibuat pada 2013 untuk

kategori anak-anak.

Najwa : ―Iya, telah duduk di depan saya, dua anak luar biasa yang punya daya ingat yang juga luar biasa.

Fahri Shafly dan Shafa Annisa. Selamat malam Shafa, Selamat malam Fahri. Terima kasih sudah hadir di

Mata Najwa. Punya daya ingat luar biasa. Fahri 15 tahun, Shafa 12 tahun. Fahri sejak kapan sih mulai

melatih daya ingat ini ?‖

Fahri : ―Saya mulai mengingat hal-hal seperti ini sejak dua tahun yang lalu, 2014.‖

Najwa : ―2014. Apa pemicunya, kenapa tiba-tiba Fahri tertarik untuk ikut ini?‖

Fahri : ―Karena dari awal seperti judulnya mengingat, nah saya berfikir bahwa pasti mengingat ini

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seterusnya tanpa berhenti. Kita ke depannya bagaimana dan jadi

apa pasti dibutuhkan kebutuhan mengingat dalam kehidupan sehari-hari.‖

Najwa : ―Jadi niatnya itu cuman supaya kalo‘ nggak apa supaya mudah dalam hal sehari-hari begitu,

tidak tidak ada niat menang mau memecahkan rekor dunia, mau jadi orang yang mengingat paling banyak

kombinasi angka dan huruf nggak ada niat itu.‖

Fahri : ―Nggak ada niat sama sekali tentang itu.‖

Najwa : ―Betul-betul sederhana supaya nggak gampang lupa. Begitu ya.‖

Fahri : ―Ya, supaya berguna.‖

Najwa : ―Kalo..sesederhana itu tidak menyangka akhirnya dapet medali. Ada berapa tu 1, 2, 3, 4, 5, 6

yang dipakek.‖

Fahri : ―Iya dan ini aaa sebenarnya masiha da lagi yang lain cuman yang di apa ya..‖

Najwa : ―Takut penuh nggak cukup meja Mata Najwa ya kalau kebanyakan medali hahaha, yang dimuat

cuman sebagian. Saya mau tahu dong satu-satu itu jadi yang dipakai medali apa ? itu menang yang

mana?‖

Fahri : ―Ini medali rekor saya yaitu RHR.‖

Najwa : ―Apa itu?‖

Fahri : ―Yang dipecahkan tahun lalu yaitu mengingat kombinasi angka dan huruf sebanyak sera..22

kotak pasword dalam waktu 5 menit.‖

Najwa : ―5 menit, 22 kotak pasword. Itu satu satu kotak itu berapa kombinasi?‖

68

Fahri : ―Berisi 6 kombinasi angka dan huruf.‖

Najwa : ― 6 kombinasi angka dan huruf itu memecahkan rekor sendiri.‖

Fahri : ―Iya memecahkan rekor dunia.‖

Najwa : ―Rekor dunia, kalo yang lain-lain itu?‖

Fahri : ―Kalau yang lain-lain ini, aaa kombersi tahunan dari berbagai negara.‖

Najwa : ―Boleh diangkat dong.‖

Fahri : ―Misalnya yang...‖

Najwa : ―Kan susah-susah dapat medali harud masuk TV medalinya.‖

Fahri : ―Dua ini.‖

Najwa : ―Aha..‘

Fahri : ―Ini dari Malasyia yang baru-baru ini.‖

Najwa : ―Oke.‖

Fahri : ―Selama bulan puasa juga.‖

Najwa : ―Itu juga kombinasi angka dan huruf ?‖

Fahri : ―Aaa beda, ini masuk wajah dan nama dan ini mengingat bek kartu remi yang diacak.‖

Najwa : ―Oke, kemudian yang lain itu yang yang mengkilat apa tu, kayaknya bagus tu.‖

Fahri : ―Yang ini.‖

Najwa : ―Aha.‖

Fahri : ―Ini dua tahun lalu di Hongkong.‖

Najwa : ―Itu menang apa di Hongkong.‖

Fahri : ―Menang kategori spoken numbers yaitu angka yang diucap lalu kita hafal lalu kita tulis kembali

di kertas.‖

Najwa : ―Oke, spoken numbers jadi kita mengucap numbers aangka berapa banyak tu angkanya?‖

Fahri : ―Aaaa yang disebutkan seratus tapi nggak semuanya dihafal.‖

Najwa : ―Disebutkan seratus kemudian ditulis dan diucap di disebutkan lagi.‖

Fahri : ―Disebutkan oleh yang mengadakan lombanya.‖

Najwa : ―Lalu semua kompetirer menghafal setelah habis disebutkan lalu dituliskan kembali.‖

Najwa : ―Oke, susah tu kayaknya.‖

Fahri : ―Lumayan.‖

Najwa : ―Lumayan ya, kalau yang lainnya. Saya mau satu-satu, kalau perlu yang di rumah nanti juga

saya tanyak medalinya. Kan dapatnya susah tu, harus diceritakan.‖

Fahri : ―Kalau yang dua itu aaaa lomba pertama kali di Filiphin.‖

Najwa : ―Oke, itu pertama kali ikut lomba. Luar biasa. Kasih tepuk tangan dong untuk Fahri. Mau ke

Shafa, Shafa sudah berapa lama melatih daya ingat atau memori ini.‖

Shafa : ―Sudah ti tiga tahun dari tahun 2013. Awalnya dulu tau memori ini karena kak Yudi itu teman

ayah saya satu kantor lalu saya tertarik dengan mengingat, sepertinya mengingat ini berguna untuk

kehidupan sehari-hari ya, ternyata dibuktikan ternyata sangat betul sekali, berguna untuk mengingata

pelajaran.‖

Najwa : ―Ooo jadi sekarang lewbih konsen belajar.‖

Shafa : ―Iya, spertti mengingat Tafiz Al-Qur‘an juga biasanya saya memakai metode memori ini.‖

Najwa : ―Untuk belajar menghafal Al-Qur‘an.‖

Shafa : ―Iya.‖

Najwa : ―Jadi betul-betul dipake untuk sehari hari oleh Shafa.‖

Shafa : ―Betul sekali.‖

Najwa : ―Nah itu yang saya saya juga mau seperti tadi Fahri. Jadi apa saja yang sudah menangnya Shafa.

Rekor dunianya yang itu.‖

Shafa : ―Yaa yang ini tahun 2014 di Hongkong, saya memecahkan rekor mengingat 82 wajah dan nama

lalu yang ini itu binary numbers yang di Malasyia kemarin, sama yang ini medali perak di Visi Seremat

mengingat kata-kata acak.‖

Najwa : ―Mengingat kata-kata acak, ada berapa banyak tu kata-katanya?‖

Shafa : ―Ada dua apa ada ratusan lebih tapi yang saya ingat dua puluhan saja.‖

69

Najwa : ―Oke, kata-kata susah tu bahasanya.‖

Shafa : ―Enggak, bahasanya kita bahasa Indonesia. Kat‖

Najwa : ―Ow, bahasa Indonesia. Kata-kata acak yang diucapkan dalam kurun waktu tertentu, begitu ya

?‖

Shafa : ―Iya.‖

Najwa : ―Oke kalau yang lainnya, Shafa ?‖

Shafa : ―Yang ini Name and Face juara satu di Indonesia, kalau yang ini mengingat karta acak saat di

Filiphina, ini mengingat gambar abstrak yang diacak pada tahun 2014 di Hongkong, kalau yang ini iru

Name and Face juga di Cina.‖

Shafa : ―Dengan yang Malasyia kemarin sudah delapan.‖

Najwa : ―Sudah delapan. Ikut delapan menangnya berapa banyak.‖

Shafa : ―Aaaa yang pastinya yang di 2013 itu saya nggak menang , saya kalah.‖

Najwa : ―Oke jadi Cuma ikut delapan kali, tujuh kalinya menang.‖

Shafa : ―Iya.‖

Najwa : ―Cuman yang pertama kali aja yang yang kalah. Luar biasa ! Tadi Shafa nyebut nyebut Nama

Yudi. Saya ingin kenalkan juga hadir di Mata Najwa, Presiden Indonesian Memories Sport Council, Yudi

Lesmana. Selamat malam mas Yudi sudah hadir.‖

Yudi : ―Selamat malam mbak Nana.‖

Najwa : ―Mas Yudi pelatih Shafa dan Fahri, Predisen Indonesian Memories Sport Council. Jadi ini itu

olahraga ya. Mengingat itu olahraga mas Yudi.‖

Yudi : ―Jadi kalau dari pusatnya adalah Word Memories Sports Council di Inggris dan mereka

menjadikan memori ini seperti seperti Olahraga pikiran ataupun seperti catur kalau kita lihat catur dan

tornamen tornamen yang lain, dia menggunakan otak untuk terus dilatih dan dijadikan sebuah kompetisi

dengan sepuluh disiplin menggunakan sistem Atlentik Declaton. Jadi mereka dalam setiap kali

pertandingan diukur, setiap poinnya bernilai seribu‘ maksimum seribu‘ satu disiplin dan mereka diujikan

sepuluh setiap kali pertandingan.‖

Najwa : ―Oke.‖

Yudi : ―Yang nilainya paling tinggi itu akan menjadi juara. Jadi kita gunakan habitnya , style adalah

sport tapi aaa tujuan akhirnya adalah untuk membantu sekolah mereka untuk membantu kehidupan

mereka untuk membantu keseharian mereka.‖

Najwa : ―Baik saya aaa saya rasa banyak yang penasaran ingin tau seperti apa sih begitu ya aa mengingat

lomba daya uji memori ini. Saya maU meminta Fahri untuk mempertunjukkan ke aa pemirsa Mata Najwa

ya. Seperti apa, jadi ini akan kombinasi pasword angka dan huruf.‖

Fahri : ―Yap.‖

Najwa : ―Mas Yudi, boleh bantu kami untuk seperti apa nanti jadi yang akan ditunjukkan oleh Fahri.‖

Yudi : ―Jadi yang akan ditunjukkan oleh Fahri adalah dia akan mengingat kombinasi pasword terdiri

atas angka dan huruf. Setiap pasword terdiri atas enam karakter dan akan diberikan sepuluh pasword atau

kurang lebih 60 karakter. Waktu yang diberikan adalah sekitar dua menit dan Fahri nanti akan mengingat

dalam waktu tersebut. Kita akan tutup dan Fahri akan kita uji apakah dia mampu mengingat paswordnya

dan para penonton di rumah di studio juga boleh mencoba, kira-kira sudah pasword keberapa sudah lupa,

gitu ya !‖

Najwa : ―Oke kita akan ingat jadi saya yakinkan teman-teman yang menonton Mata Najwa ini adalah

susunan susunan huruf angka yang dibuat oleh tim Mata Najwa, aaa Fahri belum melihat sampai nanti

kertasnya akan saya berikan kepada Fahri dan kita akan memberikan waktu dua menit pada Fahri untuk

mengingat dan nanti setelah itu Fahri akan mengucapkan dan kita akan lihat apakah dalam waktu dua

menit bisa aa membuktikan daya ingat yang jadi rekor dunia. Saya akan kasih kertasnya ke Fahri, bisa

ditunjukkan ke layar supaya penonton di studio juga bisa lihat sama-sama dalam waktu dua menit.‖

Fahri : ―Insyaalloh.‖

Najwa : ―Insyalloh, Bismillah. Kita kasih tepuk tangan dulu dong biar semangat iar semangat, baik

silahkan ditutup dulu. Dua menit dimulai dari sekarang.‖

70

Najwa : ―Sudah dua menit, oke. Baik saya minta Fahri untuk menghadap kesana karena screennya akan

kita buka sepaya penonton yang bisa melihat.‖

Fahri : ―Muter, kesini.‖

Najwa : ―Memutar, iya‘ memutar untuk menghadap ke penontoin. Silahkan Fahri.‖

Fahri : ―Yang pertama 97D34Q, yang kedua D144AB, lanjut S6ER17, RI168W, V1G55K, L413AN,

lalu A121ER, F3B12I, B11D13, dan yang terakhir W10(nol)YA4.‖

Najwa : ―Yes, huumm.‖

(4) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (4)

Najwa : ―Saya ingin ke Shafa, kalau Shafa aaa Shafa ini akan seperti apa mas Yudi, tolong bantu saya

untuk apa yang akan kita pertunjukkan ke pemirsa Mata Najwa.‖

Yudi : ―Baik, Shafa adalah pemegang rekor dunia mengingat wajah dan nama. Sebelumnya ..‖

Najwa : ―Mengingat wajah dan nama.‖

Yudi : ―Benar, sebelumnya rekor ini dipegang Jerman, dipecahkan Cina, dipecahkan Indonesia, nah

jadi aaa Shafa ini mempunyai spesialisasi di wajah dan nama walaupun yang lainnya juga baik dan kali

ini dia bakal mengingat aa sejumlah nama di trimbun penonton, diberi waktu singkat lalu ada 27 nama

wajah dan nama yang akan dia ingat, dan setelah mengingat nama tersebut akan ditutup. Shafa akan

menyebutkan nama-nama orang yang tadi dia ingat, jika benar silahkan diangkat dan ini adalah suatu skill

yang kalau kita bilang dibutuhkan dalam hidup, kita ketemu orang setiap hari baru kenal kenal sebentar

udah lupa‘ namanya.‖

Najwa : ―Iya, saya paling sering tu. Ingat wajahnya , aduh namanya siapa siapa, kan sering sekali.‖

Yudi : ―Dan itu wajar terjadi karena wajah itu adalah gambar, nama itu adalah teks. Kenapa anak-anak

nonton TV nonton film bisa tahan berjam-jam dan dia ingat ceritain, karena dia ngelihat gambar teks,

buku teks, gambar bergerak , sedangkan baca buku 15 menit dia males karena dia teks tidak perlu

dibayangkan. Itulah kenapa tadi Fahri melihat rangkaian pasword seperti gambar dan itu yang kita latih

persatu-satu, kita latih dari yang kecil-kecil , kecil-kecil dan ini yang kita akan lihat lagi di Shafa. Di

dalam mengingat wajah dan nama, mudah-mudahan nanti bisa.‖

Najwa : ―Wajah dan nama. Shafa usia 12 tahun pemegang rekor dunia pemegang wajah dan nama, dan

akan ditunjukkan khusus di Mata Najwa malam ini. Kita kasih tepuk tangan untuk Shafa, silahkan Shafa.

Baik baik sekali lagi bapak, ibu, teman-teman penonton di studio Mata Najwa kami sudah meminta nanti

untuk menuliskan nama. Shafa belum kenal sama mereka ya. Mereka juga baru tahu Shafa sekarang ya,

jadi sebelumnya belum kenal, dijamin kerahasiannya semua. Shafa baru akan tau siapa nama mereka pada

saat diberikan ditunjukkan oleg nama-nama penonton. Kita akan berikan waktu juga‘, sama waktunya

dengan tadi waktu Fahri. Silahkan waktunya kita mulai dari sekarang. Silahkan.‖

Najwa : ―Sudah baik, tolong ditutup semuanya, tetap berdiri tema-teman. Tetap berdiri tapi ditutup

namanya, sudah siap Shafa ?. Kita kasih tepuk tangan untuk Shafa. Iya‘ baik.‖

Shafa : ―Sandi, Farhan, Dimas, Gilang, Rizki, Alif, Rafi, Sri, Ester, Revi, Nizar, Yiyin, Artiya, Imah,

Iki, Annisa, Widya, Devi, Ani, Rohana, Hardi, Natan, Lina, Nia, Fera, Gatot, abis itu Gatot, siapa tadi ya

Gatot abis itu Rizki..‖

Shafa : ―Miko.‖

Najwa : ―26 nama disebutkan. Tidak papa dibuka. Kita kasih tepuk tangan untuk Shafa. Silahkan Shafa

duduk. Luar biasa dalam waktu dua menit 26 nama.‖

Shafa : ―Susah.‖

Najwa : ―26 nama. Luar biasa. Jadi apa rahasianya itu Shafa.‖

Shafa : ―Tadi susah soalnya plesetannya lupa, apa tadi. Iya ya intinya tadi tu di asosiasiin diimaji apa

dimajinasi nanti diplesetin namanya.‖

Najwa : ―Diplesetin namanya.‖

Shafa : ―Iya, baru kita membutuhkan lokasi, jadi misalnya lokasi rumah kita mulai misalnya dari pagar,

misalnya tadi namanya Sandi, saya ingat nama om saya ada yang namanya Sandi gitu.‖

Najwa : ―Oke.‖

71

Shafa : ―Yang saya taruh di situ.‖

Najwa : ―Mana Sandi angkat tanga dong Sandi. Ada omnya Shafa namanya Sandi juga. Oke terus.‖

Shafa : ―Abis itu ada Sandi, Sandinya lagi buka pagar apa buka pagar lalu disebelahnya tadi ada siapa

tadi aa iya Farhan. Lalu saya p[unya temen memori namanya kak Farhan jadi di situ bukain tau tau kena‘

sama kak Farhan. Gitu, kak Farhan gitu.‖

Najwa : ―Jadi dibuat rangkaian cerita, kalau tadi ada bu Rohana itu ceritanya apa kalo bu Rohana.‖

Shafa : ―Jadi saya ngebayanginnya tadi tu saya nggak tau gimana plesetin, ya udah saya plesetin jadi

apa tadi ya. Saya potong namanya jadi Ro‘ Ha‘ Ana‘.‖

Najwa : ―Ow Roh-ana.‖

Shafa : ―Jadi intinya ada Roh.‖

Najwa : ―Ada roh rohnya, nungguin ana.‖

Shafa : ―Baru tu Ana Ana Frozen gitu, baru saya gabungin sama yang saunya.‖

Najwa : ―Baru yang lainnya, kasih contoh lagi dong tadi siapa yang mau dicontohin namanya, tadi ada

nama ada Vera tadi. Vera yang mana Vera.‖

Shafa : ―Iya Vera sama Gatot. Vera saya ngebayangin ada di meja ada mobil ferari baru di baru tu

ternyata pas dibuka kacanya ada Gatotkaca gitu ternyata yang nyetir, gitu.‖

Najwa : ―Ow oke. Hahaha. Ada ada ibunda Shafa, ada ibu Siti Jawariah. Ibu pasti bangga dengan Shafa

ya buk.‖

Ibu Shafa : ―Alhamdulillah iya.‖

Najwa : ―Apa yang ibu lihat sejak Shafa mulai rajin berlatih daya memori ini, apa dampaknya unuk anak

ibu‘.‖

Ibu Shafa : ―Pertama prestasinya, prestasinya bisa membanggakan membawa nama bangsa , agama itu

yang kita inikan tapi saya tetap berpesan ke Shafa aa setinggi apapun kamu sesukses apapun tetap harus

sholeha‘ itu yang pertama, dia di sekolah bisa apa ada hafalan hafalan juga. Hafalan Al Qur‘an itu dia

pakek ternyata, berarti bermnfaat sekali buat di kedepannya.‖

Najwa : ―Bermanfaat untuk Shafa, jadi prestasinya lebih meningkat gitu ya, Shafa.‖

Ibu Shafa : ―Alhamdulillah.‖

Najwa : ―Saya mau tanya‘ dong ke orangtua- orangtua Fahri, ada bapak Adi Khorim yang pak Adi lihat,

yang Fahri semenjak Fahri ikut latihan daya memori ini apa ? Adakah perubahan karakter atau seperti ap

?‖

Pak Adi : ―Yang jelas sih saa dari dulu nggak pernah nyuruh dia belajar, saya Cuma‘ melihat saja,

akhirnya Cuma mengiungatkan bahwa segala sesuatu itu yang positif itu tujuannya akhirnya untuk untuk

kamu sendiri gitu lo, nah saya lihat juga di raportnya aa terjadi ada pertum peningkatannya dari nilai-nilai

pelajaran dari sekolah.‖

Najwa : ―Jadi menjadi lebih aaa prestasinya meningkat.‖

Pak Adi : ―Meningkat prestasinya dan dia jauh lebih dewasa gitu. Jadi kalau seperti lupa, saya Cuma‘

bilang nggak kerenlah percuma atlet memori lupa gitu gitu.‖

Najwa : ―Jadi udah nggak bisa pakek alasan ngeles lupa lagi ya.‖

Pak Adi : ―Nggak bisa ngeles.‖

Najwa : ―Jadi lebih dewasa, lebih bisa mengatur waktu, lebih berprestasi. Setelah ini ada rencana ikut

lomba lagi tidak dalam waktu dekt atau aa kedepannya akan ada lomba lagi yang akan diiukti. Shafa.‖

Shafa : ―Rencananya, katanya kak Yudi bulan November atau akhir akhir ini ada perlombaan di Las

Vegas di Amerika.‖

Najwa : ―Hmm..Fahri akan ikut juga‘.‖

Fahri : ―Belum tau sih, yang pasti bulan akhir bulan.‖

Shafa : ―Yang pasti ada , tapi kita ya..‖

Najwa : ― Akhir bulan di mana tu lombanya.‖

Fahri : ―Di Singapur, kejuaraan dunia.‖

Najwa : ―Kejuaraan dunia di Singapur. Fahri akan ikut kategori apa aja.‖

Fahri : ―Aaaa jadi dalam satu pertandingan itu sepuluh kategori , seperti mengingat wajah.‖

Shafa : ―Memang kita harus.‖

72

Fahri : ―Mengingat kata-kata angka.‖

Shafa : ―Kita harus kita harus..‖

Fahri : ―Nah itu sepuluh kategori itu semua kita harus ikut.‖

Najwa : ―Semua harus ikut.‖

Shafa : ―Iya wajib.‖

Najwa : ―Nggak boleh milih-milih ?‖

Shafa dan Fahri : ―Nggak boleh.‖

Najwa : ―Semuanya harus ikut, harus hafal nama, harus hafal wajah, harus hafal kombinasi.‖

Shafa : ―Iya.‖

Najwa : ― Harus jadi super dan Insyaalloh menang.‖

Fahri : ―Insyaalloh.‖

Shafa : ―Insyaalloh Amin.‖

Najwa : ―Kita kasih tepuk tangan untuk Shafa dan Fahri.‖

(5) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (5)

Pemirsa selain memiliki kemampuan menghafal dan ingatan kuat, bocah ini mahir melantunkan

ayat suci Al-Qur‘an. Ia menjadi jawara Hafidz se Asia-Pasifik. (Najwa Sihab)

***

Lalu Muhammad Khairulrazab Al Hafizi, dia biasa disapa dewngan Hafizi, pelajar kelas satu

SMP di Pondok Pesantren Baitul Qurra‘wal Huffazh Lombok ini didapok menjadi juara satu Hafidz Al-

Qur‘an se Asia-Pasifik yang digelar di Jakarta pada April 2016. Dia berhasil menyingkirkan 150 peserta

dari 25 negara lainnya di ajang yang digelar oleh Pemerintah ARAB Saudi. Dalam kompetisi ini Hafizi

lolos menjadi pemenang menghafal Qur‘an kategori 10 juz. Hafizi mengakui sebetulnya dia bisa

menghafal 20 juz atau lebih dari yang dilombakan. Orang tuanya punya cara untuk metode menghafal,

Hafizi diperbolehkan menghafal sambil bermain.

***

Najwa : ―Sudah hadir di Studio Mata Najwa, Lalu Muhammad Khairulrazab Al Hafizi dan

ayahanda, Lalu Muhibban. Selamat malam , Assallamuallaikum Hafizi, Assallamuallaikum pak pak

Muhaban Muhibban. Terima kasih sudah hadir di Mata Najwa pak Muhibban dan juga Al Hafizi. Sudah

sewjak kapan belajar menghafal Al-Qur‘an?‖

Hafizi : ―Mul mulai belajar menghafal Al-Qur‘an dimulai dari kelas tiga.‖

Najwa : ―Sehari bisa be latihannya berapa banyak berapa lama?‖

Hafizi : ―Aaa..yang dihafal.‖

Najwa : ―Yang dihafal.‖

Hafizi : ―Kalo‘ awal-awal kan baca dari seayat, dua ayat, tiga ayat. Alhamdulillah sekarang bisa 2

lembar.‖

Najwa : ― Dua lembar dalam satu hari bisa hafal 2 lembar, jadi sudah-sudah juara apa saja? Yang

terakhir kan juara Asia-Pasifik. Sebelumnya ada juara menag juga‘?‖

Hafizi : ―Pertama kan kita mulai dari tingkat kabupaten pada 2015, karena lolos juara satu lalu

melanjutkan di tingkat Provinsi pada September kemarin, kemudian karena juara satu ada panggilan

untuk mengikuti Musamah Khokhifil Qur‘an tingkat nasional antar pondok pesantren yang

diselenggarakan oleh pemerintah atau pondok pesantren yang ada di Qatar yang diselenggarakan di

Darunajjah. Alhamdulillah saya mendapat juara satu, kemudian hadiahnya Umroh.‖

Najwa : ―Hadiahnya Umroh?‖

Hafizi : ―Iya.‖

Najwa : ―Jadi sudah berangkat Umroh kemarin?‖

Hafizi : ―Alhamdulillah.‖

Najwa : ―Alhamdulillahh.‖

73

Hafizi : ―Setelah itu. Setelah itu datang lagi panggilan dari Pemerintah Arab Saudi atasi untuk mengikuti

Musamah Khokhifil Qur‘an di tingkat nasional antar LPTIKI dan pondok pesantren se-Indonesia pada

Maret kemarin. Alhamdulillah dapat juara satu.‖

Najwa : ―Juara satu juga.‖

Hafizi : ―Iya, karena dapet..‖

Najwa : ―Aha.‖

Hafizi : ―Yang yang diikutkan ke tingkat Internasional atau se Asia-Pasifik itu juara 1,2,3 dan itu sudah

diselenggarakan pada April kemarin.‖

Najwa : ―April kemarin, itu kemudian yang juara satu juga‘.‖

Hafizi : ―Alhamdulillah.‖

Najwa : ―Lawannya negara-negara di maan saja dan itu kalau Asia-Pasifik ?‖

Hafizi : ―Ya yang paling jauh mungkin Rusia,ada yang Basnia juga‘, Jepang, Korea, Cina, Myanmar,

Brunei, Malasyia.‖

Najwa : ―Rata-rata umurnya berapa tu yang lawan-lawan Hafizi ?

Hafizi : ― Ada yang udah nikah sih.‖

Najwa : ―Ada yang udah nikah ...o jadi ini tidak ada kategori umur. Bebas aja begitu ya?‖

Hafizi : ―Ya, ada ada sih maksimal tapi kayaknya.‖

Najwa : ―Maksimal, kalau dah nikah berarti ya minimal udah di atas dua pu...tujuh belaslah sih ya.‖

Hafizi : ―Iya udah.‖

Najwa : ―Pak aa Muhibban, aaa memotivasi agar Hafizi mau menjadi Hafizi menjadi Hafidz, menghafal

ayat-ayat suci, lewat cara apa?‖

Muhibban : ―Cara pertama yang pertama sekali saya perkenalkan ke anak ini, saya mencoba‘ bukan satu

ayat, misalnya alif lam mim misalnya kalo‘ itu bisa dihafal saya kasih hadiah, aa pada waktu masih kecil

dia masih SD kelas 3 itu hadihnya cadel bibirnya ngucapin apa masih kaku gitu nggak bisa dia bilang bak

sud, bak tud dia bilang. Jadi hadiahnya bak tud. Nah kemudian di dalam dia mengulang hafalan, dia

mengulang hafalan tidak mesti harus bersilah. Saya mencoba lewat maen-maen. Artinya saya harus ikut

menjadi anak gitu.‖

Najwa : ―Oke.‖

Muhibban : ―Saya maen bola, habis maen bola istirahat di lapangan, bisa nggal nak dilanjutkan ini.‖

Najwa : ―Jadi yang tadi sudah pernah Umroh hadiahnya, kemudian ada hadiah-hadiah yang lain juga‘,

itu juga‘ menjadi semangat Hafizi untuk menghafal Al- Qur‘an atau ada yang lain motivasinya?‖

Hafizi : ― Motivasi sih melihat dari sekarang banyak kan hafidz-hafidz cilik, ya saya termotifikasi

dengan itu. Orang lain aja bisa masak saya nggak.‖

Najwa : ―Masak nggak bisa anak dari Lombok , Nusa Tenggara Barat.‖

(6) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (6)

Najwa : ―Jadi biasanya kalo kemudia dalam kompetisi hafidz itu, itu biasanya dibacakan penggalan ayat

kemudian nanti dilanjutkan, seperti itu ya pak?‖

Muhibban : ―Iya.‖

Hafizi : ―Iya.‖

Najwa : ―Biasanya seperti itu ya.‖

Muhibban : ―Iya.‖

Najwa : ―Dan itu juga latihan yang dilakukan ?‖

Muhibban : ―Setiap hari tu malah, sebab kalau hanya sekedar dibaca-dibaca kemudian tidak diuji masih

belum dikatakan dia hafidz. Itu sebabnya anak kita ini, dai mengharapkan mudah-mudahan karena dia

selalu melihat di Metro TV Mata Najwa itu, kapan saya bisa dites sama mbak Najwa. Dia bilang gitu.‖

Najwa : ―Waduh luar biasa. Jadi Hafizi, saya akan membacakan penggalan ayat seperti halnya biasanya

kalau di kompetisi-kompetisi. Hanya saya akan bacakan penggalan ayat sedikit saja dan nanti kemudian

Hafizi yang melanjutkan, seperti itu ya.‖

74

Najwa : ― Audzubillah himinas syaiton nirohim. Bismillahhirohman nirokhim. Yaa aiyuhaal ladziina

aamanuut taquullaha wadzaruu ma baqiya minarribaa in kuntum mu’miniin.”

Hafizi : ―Audzubillah himinas syaiton nirohim. Bismillahhirohman nirokhim. Yaa aiyuhaal ladziina

aamanuut taquullaha wadzaruu ma baqiya minarribaa in kuntum mu’miniin .Fa’in lam taf’aluu

fa’dzanuu biharbin minallahi warasuulihi wa’in tubtum falakum ruusu amwaalikum laa tazhlimuuna

walaa'tuzhlamuun, Wa’in kaana dzuu ‘usratin fanazhiratun ila maisaratin wa an tashaddaquu khairun

lakum in kuntum ta’lamuun. Waattaquu yauman turja’uuna fiihi ilallahi tsumma tuwaffa kullu nafsin maa

kasabat wahum laa yuzhlamuun.”

Najwa : ―MasyaAllah MasyaAllah kita kasih tepuk tangan luar biasa indah luar biasa indah. Merinding

merinding saya mendengarkan suara Hafizi dan tadi betul-betul secara rendem disampaikan dan Hafizi

bisa langsung menyambung dengan sempurna bacaannya, tajwidnya dengan sempurna. Kalau ada yang

menyangka kongkalikong Najwa dengan Hafizi, tidak ada kongkalikong, berdosa kongkalikong dengan

Hafidz. Siapa yang mau menguji ? Silahkan ada yang mau . Ya, sudah membawa Al Qur‘an. Silahkan.‖

Pemirsa : ―Audzubillah himinas syaiton nirohim. Bismillahhirohman nirokhim. Alam tara ilaal ladziina

kharajuu min diyaarihim..”

Hafizi : ―Alam tara ilaal ladziina kharajuu min diyaarihim wahum uluufun hadzaral mauti faqaala

lahumullahu muutuu tsumma ahyaahum innallaha ladzu fadhlin alannasi walakinna aktsarannassi laa

yasykuruun. Waqatiluu fii sabiilillahi waa’lamuun annallaha samii’un alimun. Man dzal ladzi

yuqridhullaha qardhan hasanan fayudhaa ifahu lahu adh’afan katsiratan wallahu yaqbidhu wayabsuthu

wailaihi turja’un.”

Najwa : ―MasyaAllah. Apakah benar. Benar, tepat semua tepat semua. Alhamdulillah Alhamdulillah

MasyaAllah luar biasa luar biasa. Cita-cita mau jadi apa Hafizi?‖

Hafizi : ―Insyaallah. Imam Masjidil Haram.‖

Najwa : ―Itu cita-cita. Saya ingin tau juara Hafidz Al Qur‘an. Pelajaran di sekolah bagus juga nggak ?.‖

Hafizi : ―Alhamdulillah.‖

Najwa : ―Alhamdulillah bagus, berprestasi juga‘?‖

Hafizi : ―Iya.‖

Najwa : ―Juara?‖

Hafizi : ―Juara kelas.‖

Muhibban : ―Juara Olimpiade Matematika.‖

Najwa : ―Juara Olimpiade.‖

Najwa : ―Wuisshh keren. Juara kelas, juara olimpiade matematika, dan hafidz Al Qur‘an, penghafal Al

Qur‘an se Asia-Pasifik.‖

(7) Transkip Video Mata Najwa – Generasi Pemenang (7)

Bocah ini mempunyai hobi merakit robot, usianya belum genap tujuh tahun kala meraih juara di

ajang Kompetisi Robotik Internasional, ia terbiasa dengan kompetisi lokal sampai dunia. (Najwa Sihab)

***

Salman Trisnadi Wajrasena, bocah tujuh tahun yang baru naik kelas 2 SD di Depok, Jawa Barat

ini meraih penghargaan lomba Robotik Internasional di Korea Selatan pada 2015 lalu. Di ajang in, Slman

ikut dua kategorii dan unggul dalam kategori kreatif desain, ia langsung menjadi pemenang dalam lomba

yang baru pertama kali diikutinya, dan melibatkan anak-anak dari 25 negara. Sebelumnya, Salman sering

juga memenangi lomba di tingkat lokal di kota Depok. Dalam waktu dekat orang tua Salman bakal

mengikutsertakan di ajang Robotik di Amerika Serikat.

***

Najwa : ―Telah hadir di meja Mata Najwa, ada Salman Trisnadi dan ayahanda. Terima kasih, terima

kasih sudah hadir di Mata Najwa. Tadi Salman lihat ada gambar ada ada muka Salman ya di layar besar

ya, itu waktu Salman di Korea ya ?‖

75

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Waktu..seru nggak waktu di Korea.‖

Salman : ―Seru.‖

Najwa : ―Seru. Apalagi menang juara 1 ya.‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Itu pialanya ?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Seneng nggak waktu menang ?‖

Salman : ―Seneng.‖

Najwa : ―Seneng. Itu pertama kali ikut lomba kan Salman.‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Iya. Pertama kali ikut , eh langsung juara satu‘. Kok hebat banget.‖

Salman : ―Hmm hebat.‖

Najwa : ―Hebat ya.‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Kenapa sih suka merakit robot. Karena apa ?‖

Salman : ―Karena .‖

Najwa : ―Seru aja ?‖

Salman : ―Seru, iya.‖

Najwa : ―Serru, biasanya rakit robotnya robot apa ja yang dirakit?‖

Salman : ―Gajah, Jerapah.‖

Najwa : ―Ada robot gajah ? Bisa bikin robot gajah ?

Salman : ―Bisa.‖

Najwa : ―Wuihh keren, etrus robot apa lagi ?‖

Salman : ―Jerapah.‖

Najwa : ―Robot jerapah. Jerapahnya bisa jalan?‖

Salman : ―Jalan sendiri.‖

Najwa : ―Bisa jalan sendiri, selain robot binatang. Salman bisanya bikin robot apa lagi?

Salman : ―Hmm...buaya.‖

Najwa : ―Robot buaya ? Robot buaya kayak gimana?‖

Salman : ―Sama kodok kodok. Juga bisa.‖

Najwa : ―Robot kodok juga.‖

Najwa : ―Jadi mo bentuknya kayak kodok gitu ?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Bisa lompat-lompat.‖

Salman : ―Bisa.‖

Najwa : ―Bisa?‖

Salman : ―Bisa.‖

Najwa : ―Bisa kog gini, bisa gini. Bisa ya ? lompat-lompat. Kalau robot, itu kalau apa, kalau ini robot

apa ni, Salman?‖

Salman : ―Ini.‖

Najwa : ―Hooh.‖

Salman : ―Tank.‖

Najwa : ―Tank.‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Ooo jadi selain binatang ada robot model-model kendaraan juga, robot pesawat juga?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Semuanya Salman yang bikin?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Semuanya Salman yang bikin.‖

Salman : ―Iya, semua.‖

76

Najwa : ―Semuanya. Hebat banget Salman. Itu tepuk tepuk tepuk tangan buat Salman lo. Karna kagum.

Salman jadi umurnya sekarang tuhuh tahun persis?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Kapan ulang tahunnya?‖

Salman : ―Tahunnya..‖

Najwa : ―Ulang tahunnya kapan ? Kapan papa ulang tahunnya?‖

Pak Hadi : ―Jadi Salman ulang tahun pas hari, kebetulan saya dinas di polisi mbak. Salman lahir pas aa

ulang tahun Brimob.‖

Najwa : ―Ulang tahun Brimob.‖

Pak Hadi : ―Maka namanya ada Wajrasena, itu kompi Brimob itu.‖

Najwa : ―Kompi Brimob, jadi terinspirasi karena ayahnya polisi dan pas ulang tahun Brimob. Jadi

tanggal berapa itu, pak ?

Pak Hadi : ―14 November.‖

Najwa : ―14 November.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Jadi 14 November ini baru tujuh tahun?‖

Pak Hadi : ― Tujuh tahun.‖

Najwa : ―Tujuh tahun kelas dua.‖

Pak Hadi : ―Eee delapan tahun.‖

Najwa : ―Delapan tahun. Sekarang tujuh tahun nanti akan delapan tahun . Kelas 2 SD sekarang. Kelas 2

SD.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Kasih tepuk tangan dong untuk Salman, jadi pertama kali Salman tertarik merakit robot itu

kapan pak Hadi?‖

Pak Hadi : ―Waktu, jadi saya ceritakan di sini, Salman ini sangat hiperaktif mungkin bisa dilihat tadi dia

gelisah. Saya mulai mengenalkan robot saat dia TK,kebetulan kami mengelola sekolah robotik namanya

Robogen di Depok. Jadi anak kami tertarik, jadi bisa diem.‖

Najwa : ―Jadi bisa diem karena diajarkan merakit robot.‖

Pak Hadi : ―Iya, biasanya aaa duduk lima menit udah hebat itu. Kalo dulu.‖

Najwa : ―Ini berarti hebat banget bisa bisa duduk diam dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Bisa satu jam dua jam anteng merakit.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Betul betul dari dari dari.‖

Pak Hadi : ―Nol.‖

Najwa : ―Dari nol, ini juga Salman yang rakit ni, iya. Boleh dong ditunjukin dong kayak gimana sih.

Hmm oke. Salman yang masukin mesin-mesinnya, semuanya Salman?‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Bisa nyala-nyala. Bisa jalan nggak, Man ?.Bisa, wuihh. Kalo besar mau jadi apa Salman, mau

jadi pembuat robot juga‘, mau jadi apa ?‖

Salman : ―Polisi.‖

Najwa : ―Mau jadi polisi, seperti ayahnya ?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Mau jadi polisi yang jago bikin robot. Gimana, bikin robocop. Setuju, mau ya?‖

Salman : ―Iya.‖

Najwa : ―Mau dong, Salman mau jadi polisi. Setelah ini ada rencana kejuaraan dunia lagi?‖

Pak Hadi : ―Rencana kami awal taun nanti‘ ke Amerika di Texas untuk kejuaraan di RC juga‘.‖

Najwa : ―Dan semua ini, itu maaf saya bertanya dana pribadi atau disponsori ?‖

Pak Hadi : ―Selama ini pribadi , mbak.‖

Najwa : ―Pribadi.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

77

Najwa : ―Dan rata-rata saya rasa tadi juga‘ rata-rata orang tua yang anak-anak juara lomba dunia ini,

rata-rata memang sendiri dana pribadi dan tidak ada sponsor ya ibuk. Shafa juga seperti itu, temen-temen

Choir juga seperti itu. Rata-rata seperti itu dan apa yang diharapkan sekarang ? Anda mewakili orang tua

yang lain.‖

Pak Hadi : ―Kami berharap, terutama pemerintah untuk mendukung kegiatan kami seperti aaa di

Internasional, seperti tadi paduan suara, lomba-lomba yang lain yang..‖

Najwa : ―Lomba hafidz, lomba daya ingat, dan sebagainya.‖

Pak Hadi : ―Selama ini kami mencari dana sendiri, bahkan apa sampai berantem sama isteri gitu.‖

Najwa : ―Oh ya, waduh berat tu pak kalau berantem istri.‖

Pak Hadi : ―Lebih untuk biar ada anak kita berprestasi di..‖

Najwa : ―Bagaimana caranya mengatur bajet begitu ya.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Iya, karena bapak ingin Salman terus bida berprestasi tapi repot juga kalau kalau uang istri

dikurangi terus ya pak.‖

Pak Hadi : ―Bisa.‖

Najwa : ―Karenanya perlu perhatian dari semua.‖

Pak Hadi : ―Iya.‖

Najwa : ―Mudah-mudahan semua yang menyaksikan Mata Najwa ini tergerak untuk bagaimana caranya

kita melahirkan lebih banyak lagi juara-juara dunia.‖

Pak Hadi : ―Amin.‖

Najwa : ―Di bidang robotik seperti Salman dan juga di bidang bidang yang lain.‖

*****

Anak-anak ialah pesan hidup yang kita kitim pada masa depan, merekalah wajah yang sebenarnya dari

pengharapan. Anak-anak tak mengenal tapal batas sebab imajinasi mereka terbang begitu bebas. Sekali

seorang anak menyukai sesuatu imajinasinya akn terus memburu. Berlatih nyaris setiap hari menepikan

segala bosan dan rasa sepi. Menguji terus menerus diri sendiri dengan segenap keteguhan hati demi

menggapai segala macam mimpi. Kita percaya anak-anak bangsa berlian-berlian terpendam dengan masa

depan luar biasa. Negara mesti sungguh-sungguh menyiapkan berbagai kebutuhan agar anak-anak

Indonesia bisa tumbuh dengan segala keistemawaan. Pendidikan yang mengakomodasi bakat dan

ketrampilan bukan pendidikan yang hanya bisa memberi beban. Percayalah kalau Indonesia masih punya

masa depan. Anak-anak kitalah yang akan meneruskan semua pencapaian. Maju dan berkembanglah

semua anak bangsa Indonesia, jadilah manusia yang membuatkita semua menjadi bangga. (Najwa Sihab)

78

Judul Acara : Ini Talk Show

Sumber Media : Net TV

Waktu Tayang : 02 Februari 2016 / 20.00 WIB

Durasi : 01 : 13 : 58

Pengumpul Data : Ni Luh Putu Rumpiani

Transkip video 1

Pembuka : disiarkan langsung dari son snap c net Jakarta, kita sambut hostand dan host yang masih

maggang Andre Taulani dan Sule.

Andre : wow wow luar biasa

Sule : luar biasa pada malam hari ini sangat spektakuler

Andre : iya

Sule : suaranya sangat gemuruh sekali

Andre : iya

Yujeng : menggelega

Sule : menggelega, padahal biasanya lebih dari ini

Andre : iya

Sule : luar biasa luar biasa ya

Andre : ya ya

Sule : kalau begitu supaya semakin semangat tepuk tangan untuk kalian semua yang sudah

hadir di Initalkshow

Andre : ya ini malam hari ini studio dibikin biru

Sule : ow biru

Andre : karena kita lihat semuanya biru dirujuk, ini mukanya yujeng juga biru kelihatanya, luar

biasa sekali ya

Yujeng : yah kalo ini di gaplak sama pak RW tadi

Andre : ow dikasi blawo

Sule : pantesan keliatan biru-biru dongo, eh biru dongker maksudnya. Ini deh dari mana ini

Yujeng?

Yujeng : tp maaf nih sebelum perkenalan nih, kang sule dandanannya wah spekta skuler sekali

Andre : ini jas tanpa kerah

Yujeng : gak bukan maksud jas tanpa kerahnya atasannya bagus, liat sepatu

Sule : akibatnya buru-buru seperti ini jadinya ketuker

Andre : gimana sih elu le, masa sih elu ga bisa bedain warna merah sama warna item

Yujeng : warna putih

Andre : liat dong

Sule :gak jeng, ini masalahnya tadi gue di ruang make up, gue sepatu putih semuanya lo, pas

gitu dipanggil kan gue buru-buru, dia buru-buru, gue buru-buru lari

Andre : ya kok tiba-tiba bisa pindah ya?

Yujeng : nah itu

Andre : ini aneh ini

Sule : aneh ini

Yujeng : gimana gantinya gue gak ngerti

Sule : e jeng kita buka dulu aja ya, terus terang gue malu hari ini

Yujeng : ya malu

Sule : e buat permisa, muka gue udah malu gak?

Andre : coba kurang malu kurang malu

Sule : e buat permisa

Andre : lebih malu lagi, nah gitu

79

Sule : maaf ya sepatu aku ketuker

Sule & Andre : pokoknya jangan kemana-mana masih di Initalkshow

Sule : memang kalau kita bicara masalah buru-buru makanya kita harus disiplin secara dini

Andre : betul

Sule : apa-apa harus di prepare dulu ya kan jangan sampe terburu-buru, masih mending ini

ketuker sepatu. Pernah no tetangga gue mau berangkat ke kantor, dia ama neneknya ketuker bajunya,

anaknya pakek baju kebaya emaknya pakek baju anaknya. Makanya janganlah

Yujeng : jangan

Sule : iya, Yujeng di sini yang biru-biru ini dari mana

Yujeng : ini secara penuh biji dan energi, ini adalah salah satu teman saya dari Universitas Negri.

Okey mungkin saya salah, ya saya udah kelihatan salah ya

Sule : emang salah elu lahir aja udah kelihatan salah

Yujeng : Politeknik Negri Malang

Sule : Negri Malang, ada dari mana lagi?

Yujeng : ini ada temen saya

Sule : iya siapa Yujeng?

Yujeng : pakek kacamata tapi bukan Afgan

Sule : oh kelihatan jauh soalnya sama Afgan

Dawin : hallo kang

Sule : iya hallo

Dawin : saya Dawin kang

Sule : iya

Dawin : datang dari Bogor

Sule : dari Bogor, kelihatannya mukanya kusut buru-buru juga ya?

Dawin : saya biasa kang naik motor kalo buru-buru tu begitu kang

Sule : punya pengalaman?

Dawin : iya, naik motor ya naik motor, paling serem kalo ada ibu-ibu naik motor begitu, kalo

pelan-pelan tapi tengah-tengah, gak ke kanan gak ke kiri di tengah-tengah, kadang-kadang saya di kanan

belok kiri, saya di kiri belok kanan, ibu-ibu kan gitu

Andre : panik kita jadinya di belakang

Dawin : ya jadi panic, susah nyalipnya tu lagi, baru salip ke kanan takutnya tiba-tiba ke kanan,

salip ke kiri tiba-tiba ke kiri, kita lurus takutnya dia terbang kan susah

Yujeng : bahaya

Sule : bener-bener, jadi jangan sampe terburu-buru ya. Takut tu, bahaya lo ibu-ibu sampek

terbang begitu yak an

Dawin : ibu-ibu begitu the apa aja bener kayak anak jendral, kita nabrak dia marah, dia nabrak

dia juga yang marah

Sule : iya bener-bener, tapi Dawin tapi ini bahaya ya juga kalo ibu-ibu terbang brati supermen

jadi apa ya?

Dawin : ya supermen kayaknya jadi ibu-ibu

Sule : kebayangkan ibu-ibu terbang gitu ke atas, supermen belanja ke pasar. Jadi ibu-ibu aduh

Andre : kebalik

Dawin : oh brati ibu-ibu naik motor sempaknya di luar kang

Sule : okey terimakasih Dawin emang buru-buru itu janganlah

Andre : okey, saya ingin memberikan info buat pemirsa-pemirsa di rumah untuk memberikan

tantangan melalui youtube

Sule : oh ya betul

Andre : silahkan boleh memberikan tantangan kepada sule atau misalnya kepada host atau

kepada sule juga boleh

Sule : perasaan gue terus ya

Andre : ya, caranya gampang kirim video dengan hastag Sule chalens initalkshownet

80

Sule : okey contohin dong contohin

Andre : tantangan harus dilakuin karena yang masukinnya salah presepsi. Jadi cuman bilang

Sule begini dong, padahal gak dilakuin sama dia

Sule : iya bener

Yujeng : dilakuin

Sule : saya juga, kang sule bisa gak jilat hidung sendiri, elu aja sendiri

Andre : iya

Sule : jilat hidung sendiri bagaimana

Andre : iya

Sule : saya ngeliat kuping sendiri aja susah

Andre : iya susah. Klau mau member tantangan dia sendiri juga harus melakukan dulu tantangan

seperti apa

Sule : okey

Andre : contoh

Sule : contoh elu ngasi tantangan ke gue

Andre : le gue akan tantang elu nih

Sule : okey boleh dah

Andre : ini apa?

Sule : itu sapu tangan

Andre : yang bilang metromini siapa? Contohnya begini ya, ni le bisa gak kayak begini ni

Sule : eee

Andre : ssseest sssuts begitu

Sule : nanti gue harus begini ya tantangannya

Yujeng : coba coba bisa gak

Sule : Ndre lu bisa begini gak?

Andre : kagak, nah begitu

Sule : perasaan tantangannya gampang banget ya, gak ada yang susah

Andre : contoh

Sule : oh contoh, jadi seperti itu ya contohnya , dilakuin dulu dikirimkan videonya nanti saya

akan

Andre : menirukan tantanganya

Sule : menirukan tantanganya

Andre : bisa apa gak

Sule : bisa apa gak, dan nanti saya akan ngasi tantangan balik

Yujeng : betul

Sule : bagus-bagus

Yujeng : itu mah baru semula, ini ada temen saya pak Sule bisa apa gak?

Sule : boleh-boleh

Yujeng : yang nitip, ni sok

Andre : ini siapa?

Penonton : saya yang nonton pak

Andre : oh yang nonton

Sule : oh ini yang penggemar Nunung

Penonton : iya

Andre : ya ya

Sule : ini adalah penggemar Nunung itu adalah ibu-ibu, brati ini yang ketemu Dawin

Sule, Yujeng, .

Andre .wow wow wow

Sule : kamu mau ngasi tantangan?

Yujeng : ayo tantangan apa mas?

Penonton : ini saya bawa alat musik pak, ini suling pak

81

Sule : asli dari mana?

Penonton : saya dari bandung

Sule : wah luar biasa, silahkan

Penonton : saya mau nantang kang sule untuk main suling sedikit

Andre & sule : okey

Andre : ini ditiup ya?

Penonton : enggak pak disepak, gak pak ditiup, pak Andre tau ini apa?

Andre : suling

Penonton : iya kata siapa tiang listrik

Andre : bales

Penonton : ini pak sedikit aja, segitu bisa gak kang sule

Andre : bisa gak

Sule : sini

Penonton : ya bagus

Yujeng : kenapa pak?

Sule : susah

Andre : baek-baek soalnya ada virusnya

Penonton : ya

Sule : aduh susah kayaknya

Andre : coba dulu coba lagi ya

Sule : coba lagi ya

Penonton : pasti

Sule : aduh susah lagi, sekarang gue nantang elu

Andre : ya tantang balik

Sule : ya ayo bisa elu gak

Yujeng : ayo ayo bisa

Andre : coba

Sule : ayo cek dulu, coba tiup dulu

Andre : takluk

Penonton : asin

Sule : okey, jadi contohnya seperti itu ya, dan kali ini adalah kuis buat pemirsa yang siap-siap

mendapatkan hadiah dari initalkshow, kuis ini kuis, okey mala mini adalah kamu boleh member

pertanyaan untuk bintang tamu malam hari ini atau untuk saya dan juga Andre tentang rahasia tidak tahu

rahasianya okey. Mention pertanyaan kalian ke @ini_talkshow dengan hastag rahasia initalkshownet.

Okey contoh kompak wendram dulu jangan tawa mul, okey contoh kang sule apa sih rahasianya biar

lucu? Rahasia lucu itu adalah ada penontonnya percuma kita ngelucu gak ada penonton

Yujeng : ya bener

Sule : contoh ya, ibaratnya kalo kita show tidak ada yang tertawa tidak akan lucu, jadi yang

membesarkan kita adalah penonton semuanya okey. Pemenang yang terpilih akan mendapatkan hadiah

masing-masing dua ratus lima puluh juta dipotong pajak, itu kompak bawa apa itu?

Mang Saswi : bawa map bawa map cari pekerjaan

Sule : wah hebat

Mang Saswi : Sule saya kebetulan ada interview

Sule : bawa apa itu?

Mang Saswi : bawa map bawa map cari pekerjaan

Sule : okey

Mang Saswi : saya ada interview le cari pekerjaan

Andre : bawa apa le?

Sule : bawa map, biar beda gimana

Mang Saswi : iya interview buat lamaran jam setengah 7 jadi bisalah sekarang

Sule : maksudnya mamang telat jam berapa sekarang?

82

Mang Saswi : jam setengah 7

Sule : jam setengah 7 apa, udah jam 8 malam masak interview malam-malam gini

Andre : kayak judul flim

Sule : kayak flim

Mang Saswi : jam saya

Sule : ini jam berapa?

Mang Saswi : jam setengah 7

Sule : jarumnya juga jarum suntik gimana

Andre : gak bisa

Mang Saswi : aduh telat saya le, saya harus buru-buru, aduh kacau duh maaf ya le doakan saya makasi

le

Sule : iya

Mang Saswi : kamu gak kasi tau

Sule : gue yang dimarahin

Mang Saswi : aduh-aduh

Sule : apaan

Mang Saswi : kenapa

Ranti : maaf ya

Mang Saswi : saya nabrak bidadari le

Sule : nabrak bidadari pasti sengaja tau lah

Mang Saswi : enggak ini saya udah telat le

Sule : makanya jangan telat

Mang Saswi : iya

Ranti : maaf ya

Sule : maaf ya

Mang Saswi : nomor telpon berapa?

Sule : nomor telpon, ayo silahkan. Penonton-penonton

Penonton : Sule-Sule

Sule : penonton-penonton

Penonton : Sule-Sule

Sule : masih di initalkshow, gimana tadi pas tabrakan udah gak pusing lagi?

Ranti : udah gak papa

Sule : malah saya yang pusing

Andre : kenapa kamu kok pusing tiba-tiba?

Sule : liat celana robek, maklum orang kampong dia model

Andre : itu model

Sule : elu aja deh yang ngomong

Andre : kenapa?

Sule : gue mah orangnya gak kuatan

Andre : makanya dong

Sule : sudah gak sabaran jadi kacau gue

Andre : tanya hallo dong hallo

Sule : hallo gitu doang

Andre : iya apalagi

Ranti : baik, kakak Sule baik?

Sule : kakak, iya makasih berasa tua ya, gimana sendiri ke sini?

Ranti : sama mama

Sule : oh sama mamanya, salam buat mamanya ya. Maaf yang ditanya sedikit agak sensitif ,

cemewe masih sama dia?

Ranti : cemewe apa ya?

Sule : itu sama Arjoni

83

Ranti : Arjoni siapa cobak?

Sule : bukannya pacar kamu?

Ranti : coba dibaca lagi namanya

Andre : coba di eja

Ranti : coba di eja

Sule : Amarjoni

Ranti : kok Amarjoni

Sule : salahnya di mana pakek z? saya mah gak bisa ngomong z

yujeng & andre: itu bisa

sule : kalo satu bisa, kalo bareng-bareng engga. Gimana masih ama bebebnya? Lah gitu

ngapain liat sono terus, matiin liat sono terus. Percayakan sama saya aja jangan percaya sama penonton

biarkan dia mah cuma penonton

Ranti : ee ya begitulah

Sule : begitulah masih ya, e katanya kamu ni sama bebebnya termasuk yang romantis

Ranti : kata siapa?

Sule : katanya katanya sih, katanya sering banget ngasi rayuan –rayuan bener gak? Ni kayak

dia nih dia juga jago banget ngerayu dulu 6 tahun

Andre : udah insaf

Sule : udah insaf ya

Andre : romantisan mana sama bapaknya sule?

Sule : bapak gue mana pernah romantic, bapak gue sama emak gue diem, gak ada romantisnya

Andre : tapi ngeliat foto-fotonya kelihatanya romantis banget

Sule : emang elu ada fotonya

Andre : ada

Sule : mana kita lihat. Wah digigit

Andre : kalo foto itu begitu

Sule : okey luar biasa. Nah ini di antara kamu sama dia paling romantis siapa kamu apa dia ?

Ranti : kelihatannya gimana?

Sule : lah saya baru kali ini liat

Ranti : ya kalo gitu berdasarkan foto yang kak sule lihat

Sule : kelihatannya sih agak cowoknya ya

Ranti : maybe

Sule : maybe itu mungkin, kalo beby itu orok gitu

Andre : dari sekian banyak cewek katanya yang berhasil menaklukan hati Amarzoni itu Cuma

kamu

Sule : menurut kamu gimana emang bener itu omonganya?

Andre : yang menaklukan sebenernya kamu apa Amarzoni

Sule : kalo kamu menilainya bagaimana?

Ranti : menaklukan hati itu apa ya gak ngeri?

Sule : oh gatau, tapi udah pacaran aja. Jadi menkalukan tu begitu nih perempuan cowok

misalkan

Yujeng : mana perempuanya?

Sule : ini perempuan ini laki-lakinah itu takluk. Gitu maksudnya gimana Amarzoni

Andre : le ini sih bukan Amarzoni

Sule : siapa?

Andre : Amarzombi

Sule : zombie zombo bingung dong

Bolot : udah lama dik?

Ranti : udah barusan

Bolot : baru sampek?

Ranti : iya

84

Sule : nyambung ya, tumben

Bolot : ini kalo ini pak RT di sini

Ranti : ya pak RT

Bolot : pak RT sini jadi Sule itu wilayah pak RT

Ranti : bunganya bagus banget pak RT

Bolot : eh sule apa kabar lu le

Sule : baik

Ranti : kok aku gak ditanyak sih?

Bolot : le apa kabar lu le?

Sule : baik

Bolot : nyautin napa

Sule : baik

Ranti : pak RT tadi aku nanyak lo bunganya itu bagus boleh dibeli gak?

Bolot : dia nanyak bunganya bagus

Sule : lah kan saya denger

Bolot : dia nanyak pak RT bunganya bagus

Sule : lah kan saya denger

Bolot : kata dia

Sule : saya kan denger, saya gak budek

Bolot : dia yang nanyak

Sule : iya denger

Bolot : gue nyautin gue

Sule : saya kenyot lagi nih kuping

Bolot : jangan terharu

Ranti : boleh buat aku gak?

Sule : sini yang nanyak

Andre : jangankan gue

Bolot : ini bunga rose

Sule : mami

Ranti : buat aku

Bolot : engga sih buat dianya

Ranti : makasih pak RT wangi banget

Sule : mami bawa air mi

Mami : air

Sule : air panas siram kupingnya tuh, yah si mami ngambek. Tu kan pak RT ngambek dia ya

ngambek pastinya deket-deket cewek, kan dia udah punya pacar

Bolot : kelihatanya ngambek le

Sule : lah iya ngambek emang ngambek

Bolot : jengkel dia marah tu

Sule : iya marah pak RT deket-deket sama cewe

Bolot : pastinya ngambek

Sule : lah dia marah

Bolot : lu bilangin. Makasih sudah bilangin

Sule : ketawa

Bolot : dia mau nyium bunganya bagus, cakep, wangi lagi

Sule : iya

Bolot : lo denger apa yang gue omong?

Sule : nih gue mau nanyak sama elu, sebenernya yang bodo dia apa gue sih? Kok jadi gue

yang salah takut salah kecoak semua itu

Bolot : ini bunga belum berapa ntar gue bawain lagi yang lebih lebih dari ini

Sule : ya udah

85

Bolot : bentar

Sule : ya udah buktiin

Bolot : gue bawain sama gue cariin ya

Sule : buktiin

Andre : le

Bolot : le gak galak?

Sule : tau nih baru mau nanyak

Andre : lo ulang tahun le

Sule : engga kenapa emangnya?

Andre : kok datang begini

Sule : kamu kira badut ulang tahun?

Andre : hallo

Nunung : hallo suara saye hallo

Sule : buk elpi

Andre : oh buk elpi

Yujeng : rambutnya kribo gitu buk elpi?

Sule : siape?

Nunung : saya salah satu orang yang terobsesi untuk menjadi artis luar negri

Sule : Ahmad Albar

Nunung : bukan moso panggeling nama saya

Sule : panggeling

Andre : pangling

Nunung : saya ini yang terobsesi ingin menjadi artis luar negri si jeni love

Sule : jenglot ada jenglot luar negri?

Nunung : itu lo penyanyi plus artis

Andre : jelo

Yujeng : Jenifer Lovest

Sule : jenglot gak ada yang kribo, jenglot panjang makananya juga darah

Nunung : masak pangling nama saya sih?

Sule : oh ini mami Nunung

Nunung : iya

Sule : masa ampun

Yujeng : beda banget ya

Sule : iya beda banget lo

Nunung : kelihatan kecil ya, kenapa mas Abri ngeliatnya kok kabur begitu?

Andre : engga aku kayak gak tau jadi pangling kayak ngefans gitu ama kamu

Nunung : sini dong, gimana?

Andre : habis megang apa?

Sule : Rianti tau jelo?

Ranti : Jenifer Lovest

Sule : tau?

Ranti : tau dong

Sule : emang kayak gini?

Nunung : engga

Sule : kalo engga, ngapain biilangmirip-mirip, aneh ini orang

Nunung : ya iyalah mirip lah mirip kan mas?

Andre : mirip banget

Ranti : tapi kayaknya gak mungkin deh

Andre : ya allah le

Sule : datang kemari sama siapa?

Nunung : aku punya kejutan deh, aku punya temen

86

Andre : aku punya temen?

Nunung : namanya si paul, aku punya temen namanya si paul orangnya gundul dan suka bergaul he he

paul

Sule : temenya dari luar negri?

Nunung : ada dari luar negri mas

Sule : asli dari luar negri?

Nunung : Justien Babeber

Sule : wow

Andre : Justien Beiber?

Nunung : no salah. Ini di aatasnya Justien Beiber mas

Sule : siapa namanya?

Nunung : Justien Baibaber

Sule : brati dia lebih

Nunung : wih lebih keren abis, kerenya abis mas

Andre : kerennya abis, brati gak ada keren-kerenya dong

Sule : keren abis kerennya sudah abis dong kalo gitu gak kelihatan apa-apa dong

Nunung : udah deh semuanya nanti akan terkenyut

Sule & andre : terkejut

Andre : yang lagunya ngetop banget?

Nunung : hello hello hello kitty

Andre : bukan, masak Justien Beiber hello kitty, yang baru 2015 si pak amin

Sule : what do you mean, si pak amin. Sekarang di mana temenya?

Nunung : lagi di parkiran

Sule : ow lagi di parkiran

Nunung : saya rante mas

Sule : temenya orang apa guguk ya?

Andre : saya ngefans banget

Nunung : orangnya dari luar negri Justin Baibaber udah deh

Sule : gue juga penasaran sih sebenernya

Andre : boleh dibawa kesini gak?

Nunung : boleh

Sule : Rianti penasaran ga?

Ranti : penasaran, pastinya ganteng banget ya?

Nunung : elu habis gantengnya

Andre : kerenya habis, gantengnya habis, ini orang apa apa?

Sule : gue curiga

Nunung : ya nanti akan datang ke sini mas, kalo saya omongin kan gak surpise

Sule : oh yayaya kalo begitu, pemirsa di rumah jangan-jangan penasaran dengan semua ini.

Tidak apa-apa yang penting di sini aja. Jangan-jangan ini

Nunung : iya pasti

Sule : masuk-masuk, ini mah malah mirip abang Ajiroma

Aziz : hallo apa kabar duduk

Sule : kita disuruh duduk, padahal gue yang punya rumah

Nunung : hey kamu kemana aja?

Aziz : yes

Sule : ga ada yang baru katanya, what your name?

Azis : a my name

Sule : ini penyanyi?

Azis : yes

Sule : penyanyi kok patah-patah gitu suaranya gimana?

Azis : ref

87

Andre : ref

Sule : oh penyanyi ref, katanya Justien Beiber?

Andre : Justien Beiber kok begitu?

Sule : kalo memang dia penyanyi coba nyanyi

Andre : what song?

Aziz : yes

Andre : what song?

Azis : elu nyiksa gue ya

Sule : nanya lagu apa? Yang tadi all feel good

Azis : all feel good

Sule : depan depan sana noh

Andre : di sini duduk

Azis : all feel good

Andre : nyanyi malah nongkrong

Azis : all feel good

Sule ; wow suaranya

Yujeng, Andre, & Sule: wow wow wow

Sule : luar biasa sekali ya. Rianti coba nanti coba nanti kasi penilaian

Ranti : iya

Sule : berapa ni kira-kira Rianti?

Azis : keluarga gue aja gak demen gue nyanyi

Andre : silahkan dinilai Rianti

Ranti : tapi suaranya

Sule : elu kalo ada orang jangan digeserin dong

Ranti : tapi suaranya bagus lo, suaranya bagus banget, kalau aku sih jadi guru aku kasi ten auto

top

Azis : udah-udah

Nunung : iya si Azis geblek gimana habiskan kerenna

Sule : wow abis banget kerenya habis banget udah berapa lama dipasung? Maksudnya nyanyi

Azis : 4

Sule : ow 4 tahun?

Azis : 4 juta

Sule : pantesan ini bukan Justien Beiber ya? Justien Beiber km

Nunung : Justien Baibaber

Andre : masak?

Sule : anda merasa mirip dengan Justien Beiber

Andre : gue curiga kayaknya bukan Justien Beiber

Sule : coba

Andre : Azis ini gue tau ini, jangan pulang dulu, elu tanggung jawab bawa dia kemari

Nunung : gak mau bikin malu saya aja udah saya pamer- pamerin

Sule : ini kan temenya bawa aja lagi sana

Nunung : gak kamu tinggal sini aja

Sule : kan situ yang bawa ih, saya ga nrima di sini ah

Andre : dia gak nrima, kamu tanggung jawab dong

Nunung : gak usah ngapain malu-maluin aja tadi katanya Justien Beiber

Sule : kasi tau mana ada tamu lagi

Andre : kasi tau

Nunung : plentas plentis lu tu, jangan bikin malu, saya udah pamerin kamu kalo kamu itu orang keren dari

luar negri di sinsi malah kayak orang bodo gitu

Andre : mana nying-nying

Nunung : pulang-pulang sini

88

Sule : ini kalo dari gagapnya Azis

Andre : iya Azis

Sule : Azis?

Andre : Azis kan?

Sule : Azis kelihatan ciri khasnya item-item dikit gitu, silahkan Azis untuk kembali keluar ,

geser sseest kenalan dong

Azis : le le

Ranti : iya

Azis : kalo boleh abang kenalan namamu siapa?

Ranti : Ranti

Azis : ahh jangan ahh

Ranti : lucu ya hidungnya

Azis : kayaknya gue kenal nih yang asem-asem sule bukannya elu?

Sule : sehat jis?

Azis : allhamdulilah

Sule : kemana aja ditunggu-tunggu sini kok gak sini-sini?

Azis : jarang ada nelpon sih

Sule : gue telpon melbox mulu, elu ganti no mulu sih

Azis : nomormya yang mana?

Sule : yang dulu

Azis : yah dulu, sekarang dong

Andre : udah ganti nomornya?

Sule : udah ganti nomoenya?

Azis : ada 4 nomor

Sule : ow banyak, kok bisa banyak gitu nomornya gibagi-bagi buat ini, buat ini gitu?

Azis : 4 nomor le

Sule : maksudnya dibagi-bagi nomornya?

Azis : handphone gue ada 4 nomor

Sule : maksudnya cuman ada 4 nomornya? Ndre ngbrol ndre kangen ndre

Andre : kangen juga sama Azis gimana kabar?

Azis : allhamdulilah

Andre : kan bisnis elu banyak benget nih, kalo gue perhatiin yang lagi elu konsenin yang mana

sekarang? Apa sudah gak ada semua bisnisnya yang lo fokusin yang mana?

Sule : kripik-kripik gagap gimana?

Azis : allhamdulilah

Sule : lancar ya?

Azis : udah bangkrut le

Sule : tapi sapi masih?

Andre : sapi masih?

Azis : sapi masih ada

Sule : bengkel?

Azis : bengkel ada

Sule : kambing ada?

Azis : kambing ada, sapi ada

Sule : ada semuanya ya?

Azis : iya ada, kebo ada

Sule : ada semuanya ya sukse ya

Azis : siapa?

Sule : usahanya

Azis : usaha siapa?

Andre : itu tadi sapi ada

89

Azis : sapi ada, kambing ada, kebo ada

Sule : ada usahanya sukses ya

Azis : siapa yang suskses?

Andre : lah itu tadi sapi siapa?

Azis : lah gue cuman bilang, sapi ada, kebo ada, kambing ada

Sule : gue kirain usaha

Azis : usaha sya, oh

Sule : bengkel oli bekas masih?

Azis : masih

Andre & sule : masih

Sule : yang penting bisa

Azis : elektronik ada

Sule : elektronik apa diantaranya?

Azis : ada kpias, ac, kulkas, tv

Sule : tipu?

azis : tv

Sule : oh tv

Azis : trus banyak

Andre : beras masih?

Azis : beras udah kurang ndre

Andre : berkurang

Sule : papah masih di swiss?

Azis : papah allhamdulilah ke swis. Biasa ngurusin perdagangan

Sule : minyak apa di sana?

Azis : biasa keliling-keliling aja

Sule : keliling dunia?

Azis : keliling kampong di sana le

Sule : Ranti biasanya kan seorang entertai

Mami : sule nanti sule mau pakek dasi yang mana?

Sule : ini aja

Mami : yang pink ya

Sule : iya

Mami : pakek jasnya item ya. Eh Ranti, hallo neng gelis

Ranti : hallo baik

Mami : ini le cantik

Sule : emang cantik disbanding yang itu mah

Mami : elu azis ya?

Sule : elu elu

Azis : ya tante

Mami : rambutnya berubah sekarang. Di apain?

Azis : habis dari luar tante

Mami : di luar kenapa?

Azis : baru dari luar saya

Sule : oh luar negri

Mami : oh luar negri

Azis : luar komplek le

Mami : oh gitu

Sule : elu mah gue angkat-anglkat juga kawin sendiri

Mami : ih Ranti ketawamu manis banget

Ranti : makasih tante

Sule : udah punya pacar mi, saya patah hati

90

Mami : siapa yang nanyak situ?

Sule : punya elu mah

Mami : silahkan-silahkan duduk. Azis kalo kamu mami pakein dasi ini cocok gak ya?

Sule : cocok mi, pakein mi

Mami : mau yang ini apa yang ini?

Azis : jangan tante jadi ngerepotin

Mami : gapapa, coba yang ini deh yang agak coklatan , yang ini pasang masukin ke dalem nah

Azis : gak ngerepotin kan tante?

Mami : ehhh aaaahhh

Sule : gue gak ikut-ikutan urusan di rumah

Andre : gak ikut

Sule : gue gatau jis kalo urusan begini mah

Bolot : gue udah gak percaya lagi

Mami : ih pak RT jangan marah dong, le nanti mami urusin lagi le

Sule : mami sih

Mami : Ranti maaf ya

Ranti : iya tante

Sule : ini lagi

Yujeng : lagi seneng-senengan

Sule : elu sih, duduk-duduk lagi

Azis : siapa le?

Sule : dia demenannya mami, pak RT itu lagi deket sama mami kebetulan gue gak setuju,

repot di K U A ngikutin ijab Kabul trima saya nikah, eh beli tadi kepotong ya

Azis : tadi am ague biasa aja tu

Sule : emang biasa, hidupnya juga biasa, santai aja orang dia rame, dia mah santé

Azis : tadi kan gue mau kemari le, dia lagi duduk ngopi, gue lewat pak RT, hay gue pikir ama

gue, ama tetangganya, hay mat mau kemana, gue azis

Sule : lah kan budek dia

Azis : dia kan gue tanyak pak RT hallo eh malah dia gituin gue bingingung mamat di

belakang, saya azis, iya sini mat, saya azis, itu mamat itu azis gitu

Andre : kebalik berarti

Sule : pak RT kan tidak hanya budek, rabun juga

Azis : ih

Sule : iya

Azis : oh

Sule : Ranti artis-artis banyakan bisnis-bbisnis goitu, kalo ranti sendiri ada niatan untuk bisnis

gitu kayak azis gitu jual beli kambing?

Ranti : belom sih, aku masih sekolah

Sule : masih sekolah juga, tapi keinginan ada seperti itu?

Ranti : engga sih kalo misalnya aku mau, ini mau ngelanjutin kuliah dulu gatau gimana hukum

sih gak minat ke bisnis

Sule : oh brati lebih ke notaries kalau hukum ya pengacara

Ranti : mau cari diploma

Sule : mau cari apa?

Ranti : diploma

Sule : oh diploma tau?

Azis : sule suka meremehkan gue, diploma dia gatau

Sule : eh makanya gue nanyak sama elu gue gak tau, elu kan yang lebih tau urusan hukum

Azis : makanya belajar le kuliah diploma itu macem-macem di jelasin

Andre : gue, gue suruh jelasin

91

Sule : okey nanti kita akan ngobrol-ngobrol lagi saya mau nenangin pak RT sama mami ,

disini aja. Masuk , ada ciciu silahkan andre

Andre : ciciu ini lagi sibuk main tinju katanya sekarang?

Ciciu : engga sih, kemarin baru selesa proses flim, flimnya action kan tapi di sini bukan tinju

karate

Azis : karate, jadi latihan untuk bermain flim

Ciciu : tapi sekarang flimnya udah selesai tinggal productionnya, aku kembali lagi hobbynya

latihan boxing lagi

Andre : kembali latihan boxing lagi, emang udah gak jadi srigala lagi?

Ciciu : ini ada manusia harimau di sini, oh gak gak itu dah selesai

Sule : film yang baru manusia kampret

Ranti : pemainya siapa?

Sule : ini pemainnya nih, tapi katanya ciciu jago tinjunya ya?

Ranti : dulu

Sule : dulu ya, masih inget gak pukul-pukulan, huuk, jen, dan yg lain masih inget gak?

Ciciu : dulu masih manusia seriigala, masih sering-seringnya latihan

Sule : tapi masih inget kan?

Ciciu : inget

Sule : coba contohin dong, elu samsak diem aja kalo dipukul diem

Ranti : kasian ahh

Sule : mau ngelawan, oh bisa, kalo petinju mah gak asik pakek wik

Andre : le malah kayang ajan dancer

Sule : ciciu kasi tau dia gerak-gerakan, nanti dia ngikutin

Ciciu : ini jame

Sule : ikutin liatin, jame jame, latihan

Azis : le say amah bukan masalah jamenya , kalo kena

Dawin : saya kalo liat mbak Ranti langsung diem, cakep banget, kalo masjid kan bawaanya

pnegn wudhu kang ya, kalo liat mbak ini bawaanya pengen batalin wudhu

Andre : Ranti ini mama papah dari Indonesia semua apa dari korea semua?

Ranti : Indonesia sma korea

Andre : kalo ciciu?

Ciciu : mama sih Indonesia kalo papa asili itali

Andre : kalo azis?

Sule : zis

Azis : papa kebetulan Thailand

Sule : mama

Azis : mama korengan

Sule : oww sipi-sipitnya ada, koreanya juga ada, banyakn orang tidak tau kalo azis ini

keturunan tiong hoa siapa?

Azis : kakek

Sule : semuanya putih-putih tiong hoa ?

Azis : saya doang item

Sule : nah itu mau ditanyain, dari kakek azis?

Azis : dari kakek gue lah

Sule : elu baru tau kan? Makanya lacak

Andre : baru tau le, gue setiap nyari di google ketik azis yang keluar beda le

Sule : masak yang keluar kotoran, tanyak azis dong

Andre : ciciu dengan acting yang di jalani sekarang, mau acting lagi apa mau nyanyi lagi?

Ciciu : maalah aku mau fokusin, dalam arti seniman yak arena basic aku emang suka flim

setiap hari nonton 3 sampek 4 flim, 40 50 . dan suatu hari aku jadi produser

Sule : bawa apa itu?

92

Parto : tebak dong saya bawa apa

Sule : ayam ya

Parto : hallo saya security di sini

Sule : cie security, coba liatin dong, wayang sama dalang. Ini buat apa ini? Buat jaga?

Parto : iya le, ini berkat mimipi pak sule

Sule : mimpi

Parto : saya mau cerita ini

Sule : boleh-boleh

Parto : ceritanya begini pak sule, saya kan lagi tidur

Sule : kok buaya suaranya monyet?

Parto : apa pak sule? Monyet dirumah kalo ini si aya

Sule : anaknya

Parto : kalo buaya si aya dan pak aya

Sule : yayay gimana mimpinya?

Parto : jadi begini mimpinya, saya mimpi berantem sama keong terus, di sungai ada kancil di

atas ngeliatin saya gak lama kemudian kancil ikut ngeroyok saya,

Sule : ni buayanya belum pada dating kali ya

Paro : kancil ama keong berantem sama saya,

Sule : buaya?

Parto : angsa, trus angsa ngelerai saya. Saya dikeroyok dua

Sule : si kancil kemana?

Parto : berantem sama saya

Sule : si keong nyekek

Parto : angsa misahin, dating lagi

Sule : buaya?

Parto : bebek

Sule : bebek kayak ular ya?

Parto : kan nyelem dia

Sule : yayya terus buayanya di mana?

Parto : gataunya didasar sungai, saya injek lagi

Sule : buayanya?

Parto : lele ternyata

Sule : trus buayanya?

Parto : ada yang dagang, ini saya beli satu

Sule : kirain ngambil buaya dari sungai, taunya beli

Andre : beli

Parto : pas saya bangun ada tukang ginian, ini bisa ngomong

Sule : yang bener?

Parto : cuman sama orang gak kenal dia gamau ngomong pak sule, cuman sama saya

Sule : oh sama orang kenal, emang sma syang gak kenal ya

Parto : ini dia gak kenal

Sule : oo kenalan dong, gimana sih, coba

Parto : bisa di ajak ngomong kok

Azis : hallo

Sule : gausah kemana-mana di sini aja dulu saya mengajak temen-temen semuanya kita akan

bermain games, games akapela, karena kan di sini yang paham pak edi. Udah ajak ngobrolnya?

Azis : diem aja

Sule : oh diem aja

Parto : tau boneka di ajak ngomong

Sule : okey kita akan bermain gaem di ini akapela. Okey ikutan ndre. Okey ranti ciciu dan

justien silahkan ke depan, mengambil satu-satu kertas di sini, nanti dibacakan dan kita akan bermain ya,

93

okey andre dulu ambil satu , ya jangan dibuka dulu, iya ranti satu ciciu juga satu duhh berasa ngaca nih

ya, duh berasa pengen muntah, okey ada satu ini. Okey kalo begitu dibuka satu-satu, iya silahkan andre

suara apa? Suara tokek

Andre : tokek

Sule : yaya mirip-mirip, suara gitar okey bagus, suara apaketas sobek, okey ya apa suara

bedug suara apa pak edi?

Parto : saya dapat suara tiut

Sule : peluit, okey peluit, elu nyanyi aja engga dia nyanyi aja

Andre : dia nyanyi aja

Sule : kenapa mang tabrakan lagi?

Mang Saswi : engga, saya di interview capek le

Sule : capek?

Mang saswi : azis le?

Sule : iya emang azis, kecapean jadi gini ni

Azis : le mau pulang

Sule : lo bagaimana kok pulang?

Azis : bengkak

Andre : nyanyi ntar ngikutin musiknya

Sule : kemarin saya ngikut ya

Mang Saswi : udah le saya gak ngikut

Sule : makanya dilihat-lihat dulu, kerjanya kerja apa itu, nih kalo urusan bisnis dia yang

paham, kasi tau jis

Azis : kalo mau erobik dating kerumah

Sule : mamang begitu banget kalo lagi vapek ya, mamang niruin gitu bisa gak? Ciciu bisa gak?

Bisa cobak ranti tuh kayak mamang tuh wah pada jago semua ya ndre, wah kalo jago saya akan tantang

kalian miri-miripan. Okey kita akan bermain games mirip-miripan kalian harus mengikuti foto yang

diikutin mang saswi, karena mang saswi bisa berubah lagi emang begitu dari lahir pas begitu keluar, ya

okey kalo begitu silahkan kita akan menyaksikan foto ini, satu-satu ya, ini ada enam ekspresi, ladies first

okey silahkan kita akan lihat potonya okey jangan sampek foto rongsen okey itu dia silahkan ranti

silahkan ikutin

Ranti : gimana sih, kayaknya itu kakak sule lebih cocok deh

Sule : kan kamu yang maen gamesnya kok saya, ayo cobak okey miripin lidahnya gak keluar

nah gitu, susah mah kalo orang cantik ya okey tapi lumayan lah. Okey yang kedua silahkan oh masih ini

ya fotonya ganteng susah lumayan lah, nah itu ya tanganya di atas nah okey. Kalo yg ganteng cantik

susah, kalo yg ini susah, balik ke rianti fotonya, matanya skip bahaya, langsung ciciu ini bikin aja

gimana-gimana ni okey, skip ceweknya juga bahaya, yang ini juga kayaknya mirip, hehe gambarnya

beda. Mirippp okey dan pemenangnya adalah azis hadiahnya akan diberikan oleh mang saswi

Mang Saswi : may baby bala bala e gorengan

Sule : di sini aja

Sule : penonton-penonton

Penonton : sule-sule, terimakasih oleh-olehnya dari malang ya, politeknik malang luar biasa sekali

ya andre ada yang mau ditanyain lagi silahkan

Andre : saya mau tanyak sama ciciu dan ranti ternyata waktu masih kecil pernah syuting bareng

juga ya

Ciciu : sering ya

Andre : oh iya flim apa

Ciciu : sinetron

Ranti : pokoknya masih kecil banget sih terakhir untuk cinta ya kita di pulau seribu

Ciciu : pulau seribu selama seminggu

Sule : kalo saya inget sih waktu kecil kan kebelet pipis gitu sekarang udah gede ya

Andre : pernah kecil

94

Azis : pernah

Andre : katanya waktu kecil pernah syuting flim juga ya judulnya apa?

Azis : jolok setan

Sule : orang jaka sembung dong. Tapi azis waktu kecil punya temen

Azis : punya lah

Sule : temen kecil-kecil juga waktu itu?

Azis : gede

Sule : oh azis masih kecil temen-temenya udah gede kenapa? Emang gak di terima sama

temen-temenya ya? Apa yg membuat anda di jauhi sama temen, asap pengepul. Gue tau ini ceritanya asap

pngepu

Andre : azis pernah bkin album

Azis : punya

Sule : sekarang ada project flim apa ni jis?

Azis : bulan mei insyallah

Sule : bulan mei judulnya mei, oh bukan, oh surpise. Katanya mau ada single baru lagi

Azis : gue lagi bikin

Sule : luar biasa, setiap bulan puasa religi luar biasa sekali okey, tapi orang-orang minimal tau

ya pucet lagi, yak an abis putus pucet lagi okey buat semuanya ni, apa yang paling berkesan tahun 2015

silahkan ranti

Ranti : ga banyak sih, cuman aku lama main di 7 manusia harimau lebih banyak

Sule : berkesan sekali ya, kalo ciciu

Ciciu : aku sih gak bekresan banget tapi kayak yang berkesan kemarin aku akhir tahun 3

bulanan sempet project flim kan yang aku cerita tadi karate karena tajun lalu bisa main bareng-bareng

senior kan tora sudiro itu tu sangat luar biasa buat aku

Sule : okey luar biasa ya, semuanya juga mengalami hal berkesan ya 2015 ya seperti halnya

gue sangat berkesan sekali tahun 2015 gue tidak menyangka mendapatkan, gue seniman dari sunda tapi

gue dihargai dari korea

Azis : le sule

Andre : luar biasa

Sule : jadi gue sebagai orang sunda merasa banga sekali

Azis : sule

Andre : bangga sekali

Sule : oke kalo gitu kita akan membacakan elu belum

Azis : belum

Sule : kalo ngambek lancer ya dia

Andre : iyaa

Sule : silahkan, okey luar biasa. Elu tadi mau ngomong kan gue tau apa yang mau lo omongin

elu tau?

Azis : tau

Andre : tau

Sule : semua tau

Penonton : tau

Sule : okey penonton kita akan bacakan kui twitter bacakan sini, bantuin sini

Azis : gue tau apa yang elu mau baca

Sule : okey kuis twitter pada malam hari ini yang menang adalah kayaknya cocok juga kita

berdua ya, yang ini jis rio ya semua bintang tamu, rahasia apa sih yang dilakukan waktu sma?

Ranti : masih sma

Sule : oh masih sma, tapi hal yang paling memalukan, mohon maaf kita jawab, ciciu

Ciciu : kalo gue gak pernah malu-maluin

Sule : kalo elu kan gue tau waktu sma. Okey yang kedua, bang azis apa sih rahasianya pengen

menjadi pengusaha yang sukses? Jawab

95

Azis : cuman 1 juju

Sule : luar biasa, okey itulah pemenang kuis twitter kita pada malam hari ini masing-masing

akan mendapatkan dua ratus lima puluh ribu rupiah di potong pajak. Okey terimakasih azis, thankyu

sukses buat karirnya, ranti terimaksih banyak, ciciu terimakasih banyak. Terimaksih Politeknik Negri

Malang terimaksih, pemirsa juga terimaksih, Dawin juga terimaksih Arjun Yujeng terimakasih semuanya

Andre : dan terimakasih juga buat peneonton drumah tetep tonton initlakshowsenin samapai

dengan jumat jam 8 malem hanya di net

Sule : besok akan ada Raisa, pokoknya kita akan ketemu besok bareng Raisa

Sule & andre : tetap di initalshow

96

Transkip

Acara : Metro Siang (Berita Nusantara)

Sumber Media : Metro TV

Waktu Tayang : Setiap hari pukul 11.30 WIB

Durasi : 11 menit 35 detik

Pengumpul Data : Chikmatul Fauziah

Pemirsa jemaah calon haji kloter pertama embarkasi Medan Sumatra Utara pagi ini sudah

diberangkatkan. Dari total 393 jemaah calon haji hanya 390 yang berhasil diberangkatkan. Sementara itu,

gubernur Jawa Timur hari ini melepas 450 dari 455 calon haji asal asrama Sukolilo, Surabaya. Kita

bergabung bersama dengan dua rekan kami Risti Ayu dari Medan Sumatra Utara dan Vera Baasuan dari

Surabaya Jawa Timur.

Kami akan melihat bagaimana situasi di Medan bersama Risti. Risti mengapa 3 calon jemaah haji gagal

berangkat?

Robet, 3 dari 393 manivest yang terdaftar di embarkasi Medan untuk keberangkatan kloter 1 memang

terpaksa gagal berangkat, dikarenakan dua diantaranya ini persoalan teknis yakni visa yang diajukan ke

kedutaan Arab Saudi ini belum rampung sehingga belum bisa diberangkatkan dua orang calon haji untuk

kloter 1 ini. Sementara satu lainnya adalah suami dari salah satu calon haji yang visanya belum keluar

sehingga secara suka rela mengundurkan diri dan menunggu hingga visa sang istri rampung untuk

kemudian berangkat bersama dengan kloter yang akan diseduaikan oleh panitia nanti secara bersama-

sama ke tanah suci. Dan sampai saat ini proses perampungan visa untuk dua orang ini pun masih terus

dikawal oleh pihak penyelenggara haji provinsi Sumatra Utara, diharapkan dalam waktu 3 sampai 7 hari

kedepan ini sudah bisa selesai dan dirampungkan. Agar sang jamaah ini bisa yang bersangkutan bisa

segera diberangkatkan menyesuaikan untuk kloter yang ada. Sementara untuk hari ini total 390 calon haji

kloter 1 yang berangkat pada siang tadi sekitar pukul 10.30 ini berasal dari daerah Padang Lawas dan

dilepas langsung oleh Gubernur Sumatra Utara yang didampingi oleh bupati Padang Lawas yakni Ali

Harahap dan juga didampingi oleh kepala kantor wilayah kementrian agama provinsi Sumatra Utara

yakni Tohar Bayo Angin dan sebelumnya diketahui total 390 calon haji dari Padang Lawas ini sudah tiba

di asrama haji Medan Johor sejak siang hari kemarin pada pukul 12 untuk mengikuti segala rangkaian

persiapan terakhir termasuk untuk pemeriksaan kesehatan dan juga pembagian gelang indikasi kesehatan.

Dan pada malam hari tadi juga jamaah haji ini diberi pembekalan teknis termasuk juga pembagian uang

saku dan sebelumnya pada pagi hari tadi juga selesai sarapan jemaah haji ini telah mengikuti pengarahan

terakhir oleh kepala kantor wilayah kementrian agama provinsi Sumatra Utara diantaranya adalah

pembekalan apa saja yang bisa dilakukan selama penerbangan menuju ke Madina. Dan rencananya untuk

jemaah kloter 1 embarkasi Medan ini akan diberangkatkan dari bandara Kuala Name pada pukul 12.30

nanti Robet.

Ya Risti, lalu bagaimana dengan persiapan kloter-kloter selanjutnya?

Ya Robet. Untuk persiapan kloter berikutnya yakni mulai dari kloter 2 sampai dengan kloter terakhir nanti

yakni kloter 17, tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan di kloter 1 kali ini yakni diminta para jemaah

haji untuk menginap 24 jam sebelum waktu keberangkatan di asrama haji yang telah ditentukan yakni di

asrama haji medan Johor untuk mengikuti pembekalan terakhir karena memang yang paling ditekankan

oleh panitia penyelenggara haji ini pembekalan yang dibutuhkan adalah sekali lagi diingatkan untuk tidak

membawa barang-barang yang tidak diperbolehkan seperti barang atau benda-benda tajam dan juga

termasuk batu yang digunakan untuk lempar jumroh karena sebetulnya di Arab nanti ketika sebelum

melempar jumroh batu tersebut sudah disediakan di lokasi tersebut sehingga tidak perlu lagi membawa

dari daerah asal. Dan yang juga menjadi perhatian khusus terutama untuk panitia penyelenggara

persiapannya adalah mengantisipasi kemungkinan adanya visa yang belum rampung dari kedutaan Arab

97

Saudi karena tadi menurut panitia penyelenggara haji kemungkinan besar ada potensi visa yang juga

belum rampung di kloter berikutnya. Namun tadi panitia penyelenggara belum bisa mengklasifikasi ada

berapa total visa yang belum rampung tersebut samapai dengan nanti menjelang waktu keberangkatan

dari kloter yang bersangkutan.

Robet, kembali ke studio.

Beralih ke rekan kami Vera Baasuan dari Surabaya Jawa Timur. Vera 455 manivest tetapi hanya 450

yang berangkat. Mengapa 5 orang gagal berangkat?

Ya Robet. Tepatnya pada pukul 10.30 tadi gubernur Jawa Timur Sukarwo ini memberangkatkan 440

jemaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya di asrama haji Sukolilo Surabaya ini menuju tanah

suci Mekah. 5 jemaah calon haji ini terpaksa ditunda keberangkatannya karena sedang sakit. Nah kloter

pertama embarkasi Surabaya mulai diberangkatkan dari asrama haji sukolilo Surabaya ini menuju tanah

suci Mekah melalui bandara internasional Juanda, dari 445 jamaah calon haji yang masuk di asrama haji

sukolilo Surabaya 5 diantaranya tertunda keberangkatanya. Mereka terdiri atas 3 orang sakit dan seorang

jemaah calon haji mendampingi keluarga yang sakit di asrama haji, sedangkan 1 jemaah calon haji

meninggal dunia sebelumberangkat ke asrama haji. Tahun ini embarkasi surabaya memberangkatkan total

28.676 calon jemaah haji berasal dari 3 provinsi yang tergabung dalam 64 kloter. Terdiri atas Jawa Timur

sebanyak 27.323 jemaah calon haji, Bali 512 calon jemaah haji, dan Nusa Tenggara Timur 521 jemaah

calon haji, sedangkan jumlah petugas kloter sebanyak 192 orang. Gubernur Jawa Timur Sukarwo yang

melepas jemaah calon haji kloter pertama meminta para jemaah calon haji untuk sabar dan menjaga

kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Sebab cuaca yang ekstrim ini bisa berdampak pada kondisi

tubuh jemaah calon haji. Di sisi lain penyelenggaraan ibadah haji tahun ini diharapkan lebih baik dari

tahun-tahun sebelumnya.

Rober.

Vera, lalu bagaimana dengan persiapan kloter-kloter selanjutnya?

Yak, persiapan untuk kloter selanjutnya ini fokus pada persiapan pemeriksaan kesehatan di saat jemaah

calon haji ini sudah datang di asrama haji sukolilo Surabaya karena pemeriksaan kesehatan ini dianggap

sangat penting dilakukan mengingat cuaca ekstrim di Arab Saudi ini mencapai 45 hingga 49 derajat

celcius. Selain itu saat ini pun para jemaah rentan dengan berbagai penyakit yang bisa kapan saja

menyerang karena masih menyebarnya virus mers dan korona di Arab Saudi oleh karena itu para jamaah

diminta menjaga kesehatan dan kondisi tubuh dengan cukup minum air dan membawa obat-obatan yang

diperlukan, namun sebenarnya menurut aturan dari kementrian kesehatan jamaah yang kondisinya tidak

memungkinkan untuk berangkat sudah dipending atau ditunda keberangkatannya dan tetap diminta

berada di daerahnya, namun jika ditemukan jemaah dengan penyakit resiko tinggi yang sudah terlanjur

tergabung dalam kloter akan mendapatkan pengawalan khusus dari petugas kesehatan haji yang ada di

tiap kloter.

Rober, sementara demikian yang dapat kami laporkan, kembali ke anda di studio.

Baik terima kasih Vera Baasuan atas informasinya langsung dari Surabaya Jawa Timur dan sebelumnya

Risti Ayu dari Medan Sumatra Utara.

Sementara itu ada seorang remaja putri dari kota Langsa menjadi jamaah calon haji termuda dari 135

jamaah calon haji dari kota Langsa yang akan diberangkatkan pada kloter pertama esok hari.

Yak usianya baru 18 tahun ya, dan ternyata pemirsa ia didaftarkan haji oleh kakeknya sebagai nazar jika

remaja tersebut sembuh dari sakitnya.

Upili Radiyaalloh seorang remaja putri berusia 18 tahun merupakan jemaah calon haji termuda asal kota

langsa Aceh. Anak dari pasangan Ismail Umar dan Rusniati ini di masa kecilnya kerap mengalami sakit

usus buntu akut saat berusia 8 tahun. Berbagai upaya telah dilakukan kedua orang tuanya, namun

penyakit yang diderita tak kunjung sembuh. Mengetahui kondisi tersebut, sang kakek Umar Syam

bernazar atau berniat jika sakit yang diderita cucunya sembuh ia akan memberangkatkan cucunya

menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Berkat doa kerabat dan keluarga pada usia sepuluh tahun penyakit

usus buntu yang diderita Upili sembuh tanpa proses operasi. Sang kakek pun langsung mendaftarkan

cucunya yang saat itu masih berusia 10 tahun untuk beribadah haji. Sementara itu ibu Upili Rusniati

98

mengatakan Upili sudah 8 tahun lalu didaftarkan kakeknya untuk berangkat haji ke Baitulloh, namun saat

itu usianya masih belum diperbolehkan menunaikan ibadah haji.

Yang pertama memang karena niat, kedua emang kakenya bernazar karena dia kemarin tu sakit sakit

parah, jadi begitu sembuh kakeknya bernazar kalau emang dia udah sembuh apa niatnya suruh bawa ke

tanah suci. Awalnya Upili Radialloh belum siap untuk melaksanakan ibadah haji karena masih duduk di

bangku sekolah, namun usai menamatkan sekolah beberapa bulan lalu ia pun akhirnya bersedia untuk

menunaikan ibadah haji bersama kedua orang tuanya. Selasa 9 Agustus Upili akan diberangkatkan

bersama dengan ratusan jemaah calon haji lainnya dari embarkasi Aceh.

Dari Aceh, Langsa Aceh Mujiburrohman Mahyudin Metro TV.

Yak pemirsa biasanya di musim haji seperti ini berbagai tradisi tahunan dilakukan dan sudah terjadi turun

temurun setiap musim haji dilakukan masyarakat terhadap calon haji yang akan berangkat ke tanah suci

ya.

Tradisi ini bertujuan untuk meminta doa agar diberi kelancaran dan keselamatan hingga kembali ke tanah

air.

Tradisi walimahan atau yang dikenal dengan hajatan haji ini sudah berlangsung sejak lama di sejumlah

daerah termasuk di kabupaten Indramayu Jawa Barat. Tradisi walimahan ini dihadiri ratusan sanak

saudara dari luar daerah serta kerabat sekitar rumah, bagi sebagian calon haji tradisi walimahan ini sudah

menjadi tradisi dan harus dilaksanakan sepekan menjelang calon haji berangkat menuju ke tanah suci.

Walimahan diakhiri dengan kegiatan makan bersama sebagai ungkapan syukur karena ada warganya yang

menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Sementara di kabupaten Dili Serdang Sumatra Utara, warga menggelar tradisi tepung tawar terhadap

calon haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci Mekah. Sebanyak 30 calon haji mendpatkan tepung

tawar agar para jamaah calon haji diberi kesehatan, keselamatan, dan kemudahan menjalankan ibadah di

Tanah suci Mekah. Sehingga saat dipulangkan menjadi haji mambrur. Selain tepung tawar, puluhan calon

haji juga diberikan upah-upah dengan tepak di dalam makanan beras pulut yang sudah dimasak lengkap

dengan lauknya, tradisi ini untuk mendoakan calon haji dapat bersemangat dalam menjalankan ibadahnya

tanpa halangan apapun. Calon haji asal Ubuk Pakan ini nantiny akan diberangkatkan bersama 385 jamaah

calon haji asal Deli Serdang yang tergabung dalam kloter 8 akan masuk asrama haji pada 17 Agustus

2016.

Tim liputan, Metro TV.

99

LAMPIRAN 2: Cuplikan Gambar Acara-acara Televisi Indonesia

100

101

102

103

LAMPIRAN 3: LOGBOOK

CATATAN KEMAJUAN PENELITIAN GRUP RISET 2016

KONTRUKSI APOSISI, DISLOKASI DAN EKSTRAPOSISI PERBATASAN

ANTARKLAUSA TEKS MEDIA BERBAHASA INDONESIA

No. Tanggal Kegiatan Catatan

Kemajuan

Indikator

kinerja Kemajuan Keuangan

(dan jam) (berisi data yang

diperoleh,

keterangan data,

sketsa, gambar,

analisis singkat

dsb)

1 02/05/201

6, 12.30--

14.00

Rapat Penetapan Korpus

Penelitian

40%

Belanja

Bahan

300,000

2 20-May-

16

Survei media

acara/isi media

cetak

Peneliti dan

Pembantu peneliti

memperhatikan

berbagai sumber

data untuk melihat

isi dari ha;laman

media cetak dan

acara-acara televisi 50%

Belanja

Bahan

berupa 5

modem

internet

2,500,000

Belanja

bahan

pulsa

modem

1,000,000

3 10-Jun-16 Mulai

mengunduh

program acara

di di TV dan

melakukan

Identifikasi

Acara-acara TV

seperti acara

pendidikan,

bincang-bincang

dan

hiburan/komedi

mulai diunduh

melalui Youtube,

kemudian

ditranskrisi 50%

serta transkripsi

data

Semua kegiatan itu

dibantu oleh 7

orang mahasiswa

Honor 7

mahasisw

a sebagai

pembantu

peneliti

dalam 3

kegiatan

10,500,000

104

4 30-Jun-16 Mengobservasi

hasil

pengumpulan

data/teks

Data teks yang

telah

ditransklripsikan

dari sumbernya

diperiksa kembali

dengan

mencocokkan pada

sumber: acara tv

dan halaman koran

dan pengeditan

agar sesuai dengan

sumber aslinya 70%

5 10-Jul-16 pengunduhan

data dan

pentranskripsia

n teks koran

melalui

Youtube

masing-masiung

anggota dan

pembantu peneliti

mengunduh data

televisi dan

mentranskrisi teks

koran 70%

Membeli

6 modem

internet

untuk

mengundu

h data

2,100,000

6 30-Jul-16 Klasifikasi data

dan membuat

draf analisis

Data yang telah

diidentifikasi

kemudian

diklasifikasikan

sesuai dengan

variabel-variabel

untuk menjawab

permasalahan.

Analisis awal

dilakukan

70%

Konsumsi

dan

transporta

si untuk

diskusi

antara tim

peneliti

dan

mahasisw

a 20 orang

x Rp

150.000

3,000,000

7 02-Aug Mendraf

analisis

Memerikasa hasil

klasifikasi

sementara dan

melanjutkan

klasifikasi 50%

Fotokopi

data-data

pendukun

g

1,800,000

8 08-Aug Pemutakhiran

peralatan

Diperlukan

penyewaan 3 laptop

karena ada

kerusakan pada

laptop yang

dimiliki para

peneliti 70%

sewa 3

laptop @

1000.000

3,000,000

9 13-Aug-16 Klasifikasi

lanjutan

Melanjutkan

klasifikasi dengan

mengikuti panduan

klasifikasi

sebelumnya. 70%

honor

70% 3

pembantu

peneliti

mahasisw

1,500,000

105

Analisis

dimutakhirkan agar

relevan dengan

data, permasalahan

dan teori

a @ Rp

500.000

10 10-Aug Rapat:

Persiapan

Monev LPPM

Unud

Draf awal analisis

diselesaikan.

60%

Belanja

bahan lain

1,000,000

11 Agustus

2016

Monev LLP

Unud

membawa laporan

kemajuan dan

presentasi

kemajuan di Unud

kampus Bukit 65%

Transport

dan

fotokopi

500,000

12 Agustus

2014

Rapat Rapat membahas

masukan dari

Monev dan

langkah-langkah

pekerjaan berikut 70%

Konsumsi

rapat dan

tranportasi

300,000

13 30-Jul-16 Seminar

mencari

masukan

Seminar mencari

masukan di FIB

Unud 55%

2,550,000

14 27--28

Agustus

2016

Presentasi hasil

penelitian:

sebagai

pemakalah

dalam

konferensi

internasional

KIMLI 2016

Presentasi dalam

Konferensi

Intyernasional

Masyarakat

Linguistik

Indonesia; sebagai

pemakalah

65%

2,200,000

15 01-06-

2016 - 20-

07-2016

Perjalanan

pengumpul

data dan

peneliti

Melakukan

observasi dalam

pengumpulan data

70%

2,250,000

16 01-09-16 menyempurnak

an analisis

berdasarkan

masukan dari

MONEV

Tim peneliti

memadukan

analisis antarbab

sesuai dengan

permasalahan,

tujuan dan teori

penelitian 80%

biaya

ATK

500,000

17 01-09-16 menyusun

laporan akhir

Ketua peneliti

disamping menulis

bab, juga mengedit

laporan 100%

2,000,000.00

19 30-09-16 mengumpulkan

data tamabahan

dan

mengklasifikasi

dilakukan oleh

pembantu peneliti 6

orang dan dua

peneliti 100%

9,000,000.00

106

20 30-10-16 membayar

pajak

pengeluaran

penelitian

disetorkan ke

kantor pajak

100%

3,000,000.00

21 01-10-16 memperbanyak

laporan akhir

laporan akhir telah

tersusun, tetatpi

beberapa analisis

masih perlu

dilakukan 100%

1,000,000.00

JUMLAH

50,000,000.00

107

LAMPIRAN 4: Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

108

109

110

LAMPIRAN 5: Bukti Dokumen Presdentasi Konferensi Intternasional Masyarakat

Linguistik Indonesia (KIMLI 2016)

Scanned by CamScanner

111

Scanned by CamScanner

112

Scanned by CamScanner

113

Scanned by CamScanner

114

Scanned by CamScanner

115

Scanned by CamScanner

116

Scanned by CamScanner

117

Scanned by CamScanner

118

Scanned by CamScanner