LAPORAN AKHIR KKN

15
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) KEBANGSAAN 2015 DI DESA SEPAHAT KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS DARI TGL 1 S/D TGL 31 AGUSTUS 2015 IMAM MUNANDAR ISI PADANG PANJANG MAULANA ZAKI MUBARAQ UMRAH OKI PENDRI UIN SUSKA RIKARDUS UNTAN RISKA LESTARI UNTIRTA SOFI ULFIASARI UI SOLIHIN UR SUWARDA DUA IMATU DELA UNILA TRI WAHYUDI MUSLIM UR YULI HARDIYANTI UNIMED YUNES APLIA MUSTIKA UR MENGETAHUI DISETUJUI OLEH KEPALA DESA SEPAHAT DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN MUHAMMAD ALI SUSILAWATI, M.Pd NIP : 19650407 2007001 1 031 NIP :

Transcript of LAPORAN AKHIR KKN

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

KEBANGSAAN 2015

DI DESA SEPAHAT KECAMATAN BUKIT BATU

KABUPATEN BENGKALIS

DARI TGL 1 S/D TGL 31 AGUSTUS 2015

IMAM MUNANDAR ISI PADANG PANJANG

MAULANA ZAKI MUBARAQ UMRAH

OKI PENDRI UIN SUSKA

RIKARDUS UNTAN

RISKA LESTARI UNTIRTA

SOFI ULFIASARI UI

SOLIHIN UR

SUWARDA DUA IMATU DELA UNILA

TRI WAHYUDI MUSLIM UR

YULI HARDIYANTI UNIMED

YUNES APLIA MUSTIKA UR

MENGETAHUI DISETUJUI OLEH

KEPALA DESA SEPAHAT DOSEN PEMBIMBING

LAPANGAN

MUHAMMAD ALI SUSILAWATI, M.Pd

NIP : 19650407 2007001 1 031 NIP :

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2015. Laporan ini tersusun dengan

hasil pelaksanaan program kegiatan yang bertemakan “Pengelolaan Lingkungan

Berkelanjutan : Penguatan Program Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

(Karhutla) Berbasis Masyarakat” di desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu

Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.

Selama melaksanakan program kegiatan KKN Kebangsaan 2015, kami

banyak menerima bantuan dari berbagai pihak; Pertama, Rektor Universitas Riau

dan Rektor UIN SUSKA Riau, Lembaga Pemberdayaan dan Pengabdian

Masyarakat (LPPM) Universitas Riau dan UIN SUSKA Riau ; Kedua, perangkat

desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Masyarakat Peduli Api (MPA), pihak

pendidikan dasar SD Negeri 10 Desa Sepahat, dan Tokoh masyarakat desa.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini memiliki kekurangan

dan kesalahan dalam penulisan. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan

kritik dan saran guna menyempurnakan laporan akhir KKN Kebangsaan 2015.

Bengkalis, 20 Agustus 2015

Penulis,

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KKN Kebangsaan merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan 3 kali ;

pertama di tahun 2013 dilaksanakan di provinsi Aceh yang bertemakan

penanggulangan pasca bencana tsunami, kedua di tahun 2014 dilaksanakan di

Provinsi Kalimantan Barat yang bertemakan perbatasan wilayah antar negara

Indonesia dengan Malaysia, dan yang ketiga dilaksanakan di provinsi Riau yang

bertemakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. KKN Kebangsaan ini diikuti

oleh 30 universitas negeri di Indonesia dan 1 universitas negeri dari Malaysia.

Kegiatan KKN Kebangsaan yang dilaksanakan di desa Sepahat Kecamatan

Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yang sering terjadi kebakaran

hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan di desa Sepahat sebagai pemicunya

faktor manusia dan faktor alam, selain itu desa Sepahat memiliki tanah gambut.

Kondisi tanah gambut di desa Sepahat mengakibatkan api sulit untuk

dipadamkan karena kedalaman tanah gambut mencapai 7 – 10 meter. Kondisi

inilah yang menjadi pemicu terbesar dalam kebakaran hutan di desa Sepahat,

walaupun ada campur tangan dari manusia.

1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan KKN Kebangsaan 2015 adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui penyebab dan cara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

di desa Sepahat.

b. Memberi kesadaran kepada masyarakat dan kelembagaan desa akan

pentingnya menjaga lingkungan.

c. Turut andil dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan dari sektor

pendidikan usia dini, sosialisasi masyarakat dan kelembagaan desa Sepahat.

d. Mengoptimalkan kelembagaan desa yang berperan aktif dalam pencegahan

kebakaran hutan dan lahan.

II. KONDISI YANG ADA

2.1 Pemerintah Desa

Pemerintah desa Sepahat berperan aktif dalam pencegahan dan

penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah desa telah

membentuk masyarakat peduli api (MPA) yang berfungsi sebagai pencegahan dan

membantu dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta membentuk

DamKar (Pemadam Kebakaran) yang berfokus kepada penanggulangan kebakaran

hutan dan lahan. Kedua kelembagaan desa ini saling bekerja sama dalam

permasalahan kebakaran hutan dan lahan.

Pemerintah desa juga melakukan sosialisasi bahaya membakar lahan

perkebunan yang tidak terkendali dan memberikan sosialisasi cara membakar

lahan perkebunan milik pribadi.

2.2 Masyarakat Desa

Masyarakat desa Sepahat turut serta dalam pencegahan dan

penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat ikut serta dalam

memadamkan api yang kondisi kebakaran tidak dapat terkendali oleh kedua

kelembagaan (MPA dan DamKar) yang ada di desa Sepahat.

III. KONDISI YANG DIINGINKAN

3.1 Pemerintah Desa

Pemerintah desa di harapkan untuk terus memantau kelembagaan yang ada

di desa Sepahat khususnya lembaga Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Pemadam

Kebakaran (Damkar) agar terus berkerja sama dengan baik, baik dari konseptor

maupun eksekutor di lapangan. Selain itu pemeritah desa Sepahat memberikan

aspirasi kepada kedua kelembagaan agar terus berkerja dengan komitmen

kelembagaan.

Pemerintah desa juga harus memiliki inisiatif untuk bekerja sama dengan

pihak pemerintah daerah hingga pemerintahan pusat dalam bentuk sumbangsih

dana, peralatan kelembagaan sampai perhatian kepada kelembagaan dalam

menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan lahan.

3.2 Masyarakat Desa

Masyarakat desa harus memiliki rasa kesadaran akan pentingnya menjaga

lingkungan dan mematuhi peraturan perundang-undangan mengenai kebakaran

hutan dan lahan. Masyarakat juga harus belajar cara membakar lahan pribadi yang

terkendali dan masyarakat juga harus saling mengingatkan akan bahaya kebakaran

hutan dan lahan kepada setiap masyarakat desa maupun pendatang.

IV. PROGRAM KERJA DAN PELAKSANAAN KKN KEBANGSAAN

1. Optimalisasi Kelembagaan “Masyarakat Peduli Api (MPA)”.

Kegiatan :

Patroli harian bersama pihak Masyarakat Peduli Api (MPA) setiap

harinya.

Pemadaman api di lahan perbatasan desa Sepahat dan Tanjung Leban.

2. Revegetasi dengan tumbuhan lokal pada lahan gambut terdegradasi.

Kegiatan :

Penanaman pohon dengan pihak pemerintah desa.

Penanaman pohon dengan anak sekolah dasar.

Penanaman pohon dengan masyarakat.

3. Edukasi informal pencegahan karhutla melalui kelembagaan sosial

masyarakat.

Kegiatan :

Sosialisasi kepada kelembagaan sosial desa melalui Khatib Jum’at

Sosialisasi kepada kelembagaan sosial desa melalui acara ibu PKK.

4. Pembelajaran pencegahan karhutla pada pendidikan dasar dan menengah.

Kegiatan :

Training pencegahan kebakaran hutan dan lahan kepada anak Sekolah

Dasar

V. MASALAH YANG DITEMUI DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN

5.1 Dana Kegiatan

Ada beberapa program yang tidak terlaksana dikarenakan keterbatasan

dana seperti :

a. Pelaksanaan memberikan pelatihan leadership pencegahan kebakaran

hutan dan lahan kepada siswa tingkat menengah se-kabupaten.

b. Pembuatan plang bahaya kebakaran hutan dan lahan.

5.2 Waktu Pelaksanaan

Singkatnya waktu yang diberikan dalam pelaksanaan KKN yang jumlah

waktunya 30 hari, sehingga dalam pelaksanaan program kerja tidak maksimal.

VI. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

6.1 Dana Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan, dana yang diberikan oleh pihak panitia harus

lebih besar dari yang sebelumnya karena setiap kegiatan yang dilaksanakan

maksimal, efektif dan tepat sasaran harus mengeluarkan dana yang cukup besar.

6.2 Waktu Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan yang efektif membutuhkan waktu yang lebih

lama dari sebelumnya. Sehingga sasaran yang ditargetkan oleh panitia bisa

tercapai.

VII. HASIL IMPLEMENTASI PROGRAM

7.1 Patroli harian bersama pihak Masyarakat Peduli Api (MPA) setiap harinya.

Patroli ini berfungsi untuk meninjau titik api ke lapangan dalam

pencegahan kebakaran hutan dan lahan

Gambar 1. Patroli

(03 Agutus 2015)

7.2 Pemadaman api di lahan perbatasan desa Sepahat dan Tanjung Leban.

Gambar 2. Pemadaman Kebakaran

(03 Agustus 2015)

7. 3 Penanaman pohon dengan pihak pemerintah desa, sekolah dasar, masyarakat.

Revegetasi ini diharapkan untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan

dan diharapkan pohon yang telah ditanam dapat menjadi aset desa kedepannya.

Gambar 3. Penanaman pohon dengan pihak Pemerintah Desa

(17 Agustus 2015)

7.4 Sosialisasi kepada kelembagaan sosial desa melalui Khatib Jum’at dan acara

Ibu PKK

Gambar 4. Sosialisasi dengan Ibu PKK

(07 Agustus 2015)

7.5 Training pencegahan kebakaran hutan dan lahan kepada anak Sekolah Dasar

Training ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan

dan mengetahui bahaya serta cara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Gambar 5. Training Pencegahan Karhutla

(15 Agustus 2015)

VIII. KESIMPULAN

1. Pemerintah desa Sepahat memiliki dua kelembagaan yang terfokus pada

pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yakni

Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Pemadam Kebakaran (DamKar).

2. Masyarakat desa Sepahat sebagian besar memiliki pengetahuan tentang

bahaya kebakaran hutan dan lahan.

3. Program kerja yang telah dilaksanakan yakni :

a. Optimalisasi kelembagaan “Masyarakat Peduli Api (MPA)”.

b. Revegetasi dengan tumbuhan lokal pada lahan gambut yang terdegradasi.

c. Edukasi informal pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui

kelembagan sosial masyarakat.

d. Pembelajaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada pendidikan

dasar.

LAMPIRAN KEGIATAN

KEGIATAN 1. PEMADAMAN API

KEGIATAN 2. SILATURAHMI KERUMAH WARGA

KEGIATAN 3. PENANAMAN POHON

KEGIATAN 4. TRAINING PENCEGAHAN KARHUTLA DAN SIMULASI

PEMADAMAN API

KEGIATAN 5. ACARA 17 AGUSTUS

KEGIATAN 6. ACARA IBU PKK

KEGIATAN 7. RAPAT DENGAN PIHAK PEMERINTAH DESA DAN MPA