LAPORAN KKN UPI MITIGASI BENCANA

50
1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Wilayah Desa Cikole adalah wilayah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat provinsi Jawa Barat. Desa Cikole ini terdiri dari 15 RW dan 68 RT dan 4 Dusun. Secara fisik daerah Desa Cikole adalah tempat yang perkembanganya tinggi karena di daerah ini juga terdapat tempat-tempat pariwisata yang sebagian besar dimanfaatkan oleh warga. Dengan potensi daerah yang baik dengan SDA dan SDM yang seimbang, desa ini berpeluang tinggi untuk menjadi desa binaan daerah pariwisata. Namun untuk menunjang hal tersebut SDA dan SDM yang ada di desa ini harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Maksudnya adalah terkondisikanya para penduduk desa ini untuk menjaga potensi-potensi yang ada di dalam desa ini. Dengan begitu pengembangan yang terjadi akan optimal. Namun dalam hal ini keadaan geografis Desa Cikole harus dipertimbangkan karena daerahnya yang bisa dikatakan derah rawan bencana dan letaknya yang berada dekat dengan Tangkuban Perahu. Jadi diharap para penduduk desa ini memahami apa saja hal yang bisa membuat SDA dan potensi-potensi yang ada bisa tetap terjaga dan mata pencaharian wargapun tidak terganggu, hal tersebut juga akan mempengaruhi perekonomian daerah ini. Untuk membuat SDM yang ada di desa ini memahami hal tersebut maka diperlukan penaggulangan khusus, seperti menguatkan pemahaman- pemahaman mereka terhadap bencana, sehingga akan meningkatkan kesiap- siagaan mereka terhadap bencana. Dengan begitu setidaknya akan mengurangi resiko dampak bencana, hal inilah yang disebut dengan “mitigasi bencana”. Sesuai dengan tema KKN kali ini. Melalui program KKN tematik ini diharapkan menciptakan masyarakat yang tanggap bencana untuk tetap menyejahterakan Desa Cikole ini.

Transcript of LAPORAN KKN UPI MITIGASI BENCANA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Wilayah

Desa Cikole adalah wilayah desa yang terletak di wilayah Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat provinsi Jawa Barat. Desa Cikole ini

terdiri dari 15 RW dan 68 RT dan 4 Dusun. Secara fisik daerah Desa Cikole

adalah tempat yang perkembanganya tinggi karena di daerah ini juga terdapat

tempat-tempat pariwisata yang sebagian besar dimanfaatkan oleh warga.

Dengan potensi daerah yang baik dengan SDA dan SDM yang seimbang,

desa ini berpeluang tinggi untuk menjadi desa binaan daerah pariwisata.

Namun untuk menunjang hal tersebut SDA dan SDM yang ada di desa ini

harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Maksudnya adalah terkondisikanya para penduduk desa ini untuk menjaga

potensi-potensi yang ada di dalam desa ini. Dengan begitu pengembangan

yang terjadi akan optimal.

Namun dalam hal ini keadaan geografis Desa Cikole harus

dipertimbangkan karena daerahnya yang bisa dikatakan derah rawan bencana

dan letaknya yang berada dekat dengan Tangkuban Perahu. Jadi diharap para

penduduk desa ini memahami apa saja hal yang bisa membuat SDA dan

potensi-potensi yang ada bisa tetap terjaga dan mata pencaharian wargapun

tidak terganggu, hal tersebut juga akan mempengaruhi perekonomian daerah

ini.

Untuk membuat SDM yang ada di desa ini memahami hal tersebut maka

diperlukan penaggulangan khusus, seperti menguatkan pemahaman-

pemahaman mereka terhadap bencana, sehingga akan meningkatkan kesiap-

siagaan mereka terhadap bencana. Dengan begitu setidaknya akan

mengurangi resiko dampak bencana, hal inilah yang disebut dengan “mitigasi

bencana”. Sesuai dengan tema KKN kali ini. Melalui program KKN tematik

ini diharapkan menciptakan masyarakat yang tanggap bencana untuk tetap

menyejahterakan Desa Cikole ini.

2

Sebelum menyusun program kegiatan KKN, kami melaksanakan

analisis pendahuluan dalam rangka mengetahui permasalahan yang ada di

desa Cikole. Adapun analisis pendahuluan tersebut tidak semata-mata

kami perloleh sendiri, melainkan kami mencari informasi melalui

wawancara dengan masyarakat, dengan pihak desa, dan tentu saja dengan

mengamati sendiri keadaan wilayah di desa Cikole yang menjadi lokasi

pengabdian kami.

Langkah analisis ini dilakukan untuk menyesuaikan program KKN

yang akan dilaksanakan. Program ini terintegrasi dari konsep yang

tersusun setelah analisis dilakukan. Namun analisis yang kami lakukan

tidak secara keseluruhan desa, kami memusatkan kegiatan KKN kami di

RW 06 karena keterbatasan kapasitas kelompok kami. Dimaksudkan untuk

mengoptimalkan kegiatan KKN beserta program-program kami.

Adapun analisis analisis yang kami lakukan untuk mendapatkan data

otentik yang kami butuhkan, seperti :

1. Batas Wilayah

Batas Desa Kecamatan

Sebelah utara CIATER JL.CAGAK SUBANG

Sebelah selatan DESA CIBOGO LEMBANG

Sebelah timur DESA CIKIDANG LEMBANG

Sebelah barat DESA JAYAGIRI LEMBANG

Penetapan Batas dan Peta Wilayah

Penetapan Batas Dasar Hukum Peta Wilayah

Sudah ada Ada/ Perbub No ; Ada

Tabel 1. Batas-bataswilayah Desa Cikole

3

PETA WILAYAH DESA CIKOLEU

TB

S KEHUTANAN

KE SUBANG

DESA C IKIDANG

DESA C IBO G O

KE BANDUNG

DESA JAYAGIRI

RW 11

RW 10

RW 08

RW 13

RW 14

RW C12RW 03RW 09

RW 02

RW 15

RW 01

RW 04

RW 05

RW 06

RW 07

RW 13

Gambar 1 : peta desa Cikole

2. Jumlah Penduduk Desa Cikole di RW 06

Keterangan Jumlah

Kepala keluarga 435

Warga usia produktif 254

Kelompok rentan

Ibu hamil 10

< 1 tahun 25

1- < 5 tahun 121

Lansia 77

Jumlah 2295

Tabel 2. Penduduk Desa Cikole

4

3. Pendidikan

Desa Cikole adalah desa yang perkembanganya tinggi karena kebanyakanwarganya adalah lulusan SMP dan SMA. Oleh karena itu SDM yang ada di desaini bisa melakukan wirausahanya sendiri. Akan tetapi masyarakat yang berusialanjut kebanyakan hanya sampai lulus SD saja.

Untuk 5-6 tahun kebelakang warga yang ada adalah warga lulusan SMAbahkan ada pula yang pendidikanya mencapai tingkat perguruan tinggi.

Hal ini adalah salah satu pertimbangan untuk menyusun konsep danprogram yamg sesuai dengan kapasitas masyarakatnya.

4. Kewirausahaan

Masyarakat daerah desa Cikole mengembangkan usaha wirausahanyasecara individu, namun ada juga yang bekerjasama dengan pemerintah sekitaruntuk saling mengembangkan potensi yang ada di desa ini. Data kewirausahaanini kami butuhkan untuk melakukan pendekatan terhadap warga agar programkami bisa lebih efisien.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat seperti :EKONOMI LOKASI ( Kp./RT/RW) KETERANGAN

PENGRAJINBONEKA,KAYU

CIKOLE RW 07 BONEKA,KAYU,RAJUTAN

SOUVENIR CIKOLE RW 06 BAMBURUMAH MAKAN CIKOLEZONA TEMPUR CIKOLEPENGINAPAN CIKOLEKOPERASI CIBEDUG,PASAR

AHADPERTERNAKANDAN PERKEBUNAN

CIKOLE SAYUR-MAYUR, HEWANTERNAK

Tabel 3. Tabel Kewirausahaan Desa Cikole

Setelah mendapatkan data ini maka program KKN kami yang bertemakan“MITIGASI” difokuskan ke masyarakat yang notabene adalah petani, peternakdan pengerajin yang berjualan di daerah Tangkuban Perahu.

5

5. Bidang Kesehatan

Keadaan kesehatan masyarakat adalah hal yang juga tak kalah penting.Seperti pepatah mengatakan dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.Begitu pula dalam sebuah desa, apabila masyarakatnya sehat maka pembangunandesa pun akan lancar. Berikut tabel informasi mengenai fasilitas kesehatanmasyarakat:

1). Prasarana Kesehatan

Keterangan unit

Puskesmas 1 unit

Puskesmas pembantu ................ unit

Poliklinik/balai pengobatan 2 unit

Apotik - unit

Posyandu 16 unit

Toko obat 2 unit

Balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta 1 unit

Gudang menyimpan obat ................ unit

Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 1 unit

Rumah Bersalin 1 unit

Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1 unit

Rumah Sakit Mata ................ unit

Tabel 4: Prasarana Kesehatan di Desa Cikole

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa akses masyarakat

terhadap kesehatan cukup baik. Selain itu keberadaan kantor desa

Cikole yang satu tenpat dengan puskesmas semakin memudahkan

akses masyarakat dan perangkat desa dalam bidang kesehatan.

6

2) Sarana Kesehatan

Jumlah dokter umum 1 orang

Jumlah dokter gigi 1 orang

Jumlah dokter spesialis lainnya ................ orang

Jumlah paramedis 4 orang

Jumlah dukun bersalin terlatih 4 orang

Bidan 8 orang

Perawat 2 orang

Dukun pengobatan alternatif ................ orang

Jumlah dokter praktek 1 orang

Laboratorium kesehatan

Tabel 5. Sarana Kesehatan di Desa Cikole

B. Analisis Permasalahan

Sebelum merancang program kami terlebih dahulu harus

melakukan pemetaan untuk masalah yang akan kami hadapi dalam

kegiatan KKN ini, diantaranya :

1. Penyamaan persepsi kelompok untuk tujuan yang jelas tentang

mitigasi bencana.

2. Analisis masyarakat dengan menggunakan pengembangan dari

5W & 1H

3. Pengumpulan data dari Desa dan perangkat lainnya dengan

jelas untuk mendapatkan teknik pendekatan yang sesuai dengan

kondisi masyarakat dan lingkunganya.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari program KKN Mitigasi Bencana yang kami

laksanakan di Desa Cikole adalah:

7

Memberikan pemahaman kepada keluarga / masyarakat tentang

potensi bencana yang terdapat di wilayah masing masing.

Meningkatkan kesiapsiagaan Masyarakat dalam menghadapi bencana.

Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Memberikan stimulus kepada generasi muda untuk memahami mitigasi

bencana.

D. Sasaran Umum

KKN tematik Mitigasi Bencana ini memiliki dua sasaran yaitu sasaran

subjek dan objek. Adapun sasaran subjek tersebut adalah :

1. Kepala desa/Lurah, Camat, Bupati/Wali Kota, agar meningkat

perhatiannya terhadap masyarakat agar bisa lebih optimal dalam

mengembangkan kapasitas dalam bermitigasi bencana.

2. Perangkat-perangkat masyarakat seperti RT / RW, dan karang taruna

agar lebih baik lagi dalam hal kesiap-siagaan bencana.

Adapun sasaran objek kegiatan KKN ini meliputi :

1. Kalangan Keluarga yang notabene bekerja dengan memanfaatkan SDA

yang ada di Desa ini

2. Kalangan generasi muda untuk setidaknya mengetahui potensi-potensi

daerahnya.

3. Kalangan Keluarga Marjinal (perdesaan karena factor geografi 3 T :

Terpencil, Terpencar, Tertinggal)

E. Target

Program KKN ini memiliki target untuk memberikan stimulus kepada

masyarakat agar meningkatnya kesiap-siagaan terhadap bencana. Karena

menurut kami ketika kapsitas masyarakatnya tinggi maka resiko yang akan

muncul bisa berkurang bahkan mendekati tidak ada.

= RESIKO

8

KETERANGAN :

KB = KERENTANAN BENCANA

PL = POTENSI LINGKUNGAN

KM = KAPASITAS MASYARAKAT

Jadi agar resiko yang muncul bernilai kecil maka pembaginya

yaityu kapasitas masyarakatnya harus bernilai besar, maka dengan begitu

target utama dari KKN tematik ini adalah meningkatkan kapasitas

masyarakatnya, hal ini adalah point utama dimana nilai dan fungsinya

harus ada dalam tiap programnya.

F. Lokasi KKN

Lokasi KKN bertempat di desa Cikole, kecamatan Lembang, Kabupaten

Bandung Barat. Secara geografis, desa tepat kami melaksanakan KKN

berbatasan dengan beberapa desa lain diantaranya Sebelah utara Ciater,

sebelah selatan Desa Cibogo, sebelah timur Desa Cikidang dan sebelah barat

Desa Jayagiri.

9

BAB II

PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL KERJA KKN

A. Perencanaan Program KKN

Berdasarkan analisis pendahuluan dan analisis situasi yang dilakukan

selama lima hari pertama pelaksanaan KKN, kami memutuskan untuk

mengerucutkan lingkup program kerja KKN di Desa Cikole yaitu berfokus

pada maryarakat RW 06 dan sekitarnya. Untuk menyiapkan program KKN ini

kami melakukan rapat perdana dengan pembahasan :

a. Persepsi kelompok terhadap pengertian Mitigasi Bencana.

b. Penentuan sasaran dan objek garapan.

c. Pembentukan koNsep.

d. Pembentukan konten acara.

e. Pengerucutan tujuan tiap acara.

f. Pembentukan sistem dan teknis pelaksanaan.

1. Persepsi Kelompok

Mitigasi Bencana adalah segala usaha yang dilakukan untuk

mengurangi resiko bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu

terjadi, dan diikuti dengan tindakan siap siaga ketika dan setelah

bencana itu terjadi.

2. Penentuan Sasaran dan Objek Garapan

Untuk point yang satu ini kami melakukan analisis dengan

pengembangan dari 5W + 1H dengan pertimbangan lingkungan yang

ada.

What : Apa saja potensi daerah desa Cikole ini? Mulai dari SDM dan

SDA yang ada?.

10

Sebagian besar warga desa Cikole memanfaatkan SDA yang ada

untuk dijadikan peluang usaha. Bagi mereka rusaknya SDA yang

ada sama saja dengan kehilangan mata pencaharian utamanya.

Why : Kenapa hal tersebut harus perhatikan?

Untuk membatasi permasalahan yang ada di desa ini tentunya

banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah potensi

SDM dan SDA yang ada, karena saling terkaitnya hal tersebut

dengan pengembangan desa.

When : Kapan hal ini harus lebih deperhatikan?

Semakin cepat semakin baik, karena dengan begitu proses

pengembangan desa akan lebih cepat, dan potensi SDM juga SDA

bisa lebih terkondisikan, sehingga akan lebih banyak lagi

keuntungan yang akan didapat dan kerugian-kerugian yang

diprediksikan akan lebih tertangani.

Who : Siapa yang harus memperhatikan semua hal tersebut?

Masyarakat dan perangkat-perangkat desa sebaiknya harus lebih

sigap dalam menyikapi hal ini, jadi sebaiknya mereka diberikan

pemahaman yang lebih, agar mereka faham tentang situasi kondisi

tempat tinggalnya sendiri.

Where : Dimana letak vocal point yang harus diperkuat untuk

mendapatkan kesiap-siagaan mereka?

Pemahaman masyarakat adalah point penting yang sangat

berpengaruh untuk berkembangnya suatu daerah. Dalam

11

perkembangan daerah diperlukan kesiap-siagaan terhadap situasi

yang tak diinginkan, seperti halnya bencana. Untuk bisa menangani

hal tersebut maka pemahaman tentang kesiap-siagaan terhadap

bencana atau biasa disebut dengan mitigasi bencana harus

ditingkatkan.

How : Bagaimana cara efisien untuk memberikan pemahaman tersebut?

Karena kesibukan mayarakatnya yang berbeda-beda sehingga

waktu luangnya pun berbeda dan sulitnya untuk dikondisikan hal

tersebut akan menghambat pelaksanaan program yang kami buat,

jadi kami melakukan pendekatan khusus secara personal kepada

mayarakat agar hal yang disampaikan bisa effisien.

Berdasarkan analisis tersebut maka kami mendapatkan point-point pokok

yang kami butuhkan untuk merangcang program KKN tematik Mitigasi

Bencana, diantaranya ;

Konsep : pendekatan secara khusus akan

memberikan hasil yang lebih baik.

Objek Garapan : masyarakat sekitar dari mulai kalangan

muda hingga lanjut usia.

Konten Acara : ada dua konten acara kami yaitu

konten acara primer dan sekunder

Acara Primer adalah acara yang difokuskan pada

pemberian stimulus dan pemahaman tentang mitigasi

bencana.

Acara Sekunder adalah acara yang titik fokusnya bukan

tentang pemahaman mitigasi bencana, akan tetapi

pemahaman tentang mitigasi bencana dimasukan disela-

sela acara.

12

Program ini mebutuhkan banyak pihak, sehingga kami bekerja sama

dengan pihak-pihak terkait seperti dengan perangkat desa, karang taruna, RT

dan RW setemapat.

Pada tanggal 2 januari kami menemui pihak desa untuk bekerja sama

dalam melaksanakan program KKN ini. Kami mendapat data-data yang kami

butuhkan pula dalam penyusunan program ini atas kerjasama yang kami jalin

dengan pihak desa.

Gambar 2&3. Pertemuan dengan pihak desa

Kami juga melakukan kerjasama dengan pihak terkait setempat dalam

mengumpulkan data dan merancang program yang sesuai dengan daerah

setempat. Teknik pendekatan pada masyarakatpun kami dapatkan dalam

hubungan kerjasama ini

.

Gambar 4. Pertemuan dengan pihak karangtaruna

13

Setelah pengumpulan data melakukan pendekatan dan kerjasama maka

program kami terbentuk sesuai kondisi yang ada, untuk mengefektifkan dan

mengefisiensikan pelaksanaan progran KKN kami.

3. Konten Acara

Program Acara Primer

No. Nama

Program

Rencana Tanggal

Pelaksanaan

Rencana Teknis Pelaksanaan

1.

“Program

penyuluhan

kepada siswa

SD dan SMP “

Dilaksanakan 2 kali,

yaitu pada tanggal

11 dan 19 januari

2014.

Tanggal 11

dilaksanakan di SD

M.I Nyalindung dan

di SMP MTS Nurul

Huda

Untuk melaksanakan program

tersebut, dilaksanakan beberapa

tahapan pelaksanaan, meliputi:

a. Menentukan lokasi dan sasaran

penyuluhan, yaitu SD dan SMP

Keputusan tersebut diambil

karena kedua sekolah tersebut

berada di desa Cikole.

b. Merancang tema dan teknis

pelaksanaan untuk SD dan SMP

karena bobot materi yang

dibeerikan berbeda.

c. Mengurus perizinan ke lokasi

penyuluhan.

d. Persiapan logistik dan teknis

acara.

e. Pelaksanaan kegiatan

penyuluhan.

f. Evaluasi kegiatan.

14

2.

“program

sosialisasi door

to door “

Dilaksanakan rutin

tiap hari mulai dari

tanggal 19 januari

2014 sampai tanggal

30 januari 2014

Untuk melaksanakan program

tersebut, dilaksanakan beberapa

tahapan pelaksanaan, meliputi:

a. Menentukan lokasi untuk

diberiakan penyuluhan

secara khusus.

b. Menyususn materi yang akan

diberikan kepada sasaran.

Membuat brosur mitigasi

bencana dan membauat post

test untuk dijadikan sample

masyarakat.

c. Menyusun teknis

pelaksanaan yang dibagi

menjadi beberapa kelompok

untuk memudahkan dalam

pencapaian sasaran.

d. Pelaksanaan program sesuai

teknis.

e. Pengumpulan data untuk

dijadikan indikator kapasitas

mayarakat yang nantinya

menjadi rekomendasi

program KKN ini.

f. Evaluasi kegiatan.

15

3.

“sosialisasi

mitigasi

bencana se-

kecamatan

Lembang”

Tgl 20 januari 2014

Bertempat di desa

sunten jaya

Acara ini adalah acara yang

dilaksanakan oleh semua kelompok

KKN mitigasi bencana dengan

panitia pelaksana dari tiap kelompok

KKN mitigasi bencana.

Persiapan yang dilakukan untuk

acara ini sbb :

a. Koordinasi dengan kelompok

sunten jaya.

b. Koordinasi dengan pihak

desa Cikole untuk

mendapatkan kejelasan

partisipasinya.

c. Persiapan acara dan teknis

pemberangkatan.

d. Pelaksanaan acara.

e. Penutupan.

f. Recomendasi hasil acara.

g.

16

4.

“Sosialisasi

kepada majelis

ta’lim dengan

tema keluarga

tangguh”

24 januari 2014 di

masjid Nurul Huda

RW 09

Untuk melaksanakan program

tersebut, dilaksanakan beberapa

tahapan pelaksanaan, meliputi:

a. Rapat koordinasi,

menentukan tema, tempat,

sasaran dan persiapan

lainnya.

b. Memenuhi aspek birokrasi

dan administrasi acara.

c. Persiapan logistik acara.

d. Persiapan pemateri acara.

e. Pelaksanaan acara sesuai

petunjuk.

f. Sharing setelah acara

sekaligus clearing.

g. Evaluasi acara.

Table 6 : Program Acara Primer

17

Program Acara Sekunder

No. Nama Program Rencana Tanggal

Pelaksanaan

Rencana Teknis Pelaksanaan

1.

“mengajar

anak-anak

mengaji “

Dilaksanakan rutin

hampir tiap hari

dimulai dari tanggal

2 januari 2014

hingga akhir KKN.

Mengajar ngaji di masjid As-sallam

dengan menambahkan materi

18

2.

“Acara Maulid

Nabi

Muhammad

SAW”

Acara ini

berlangsung pada

tanggal 29 januari

2014.

Rangkaian acara pada peringatan

Maulid Nabi Muhammad saw adalah

perlombaan adzan, kaligrafi, dan

LCC yang dilaksanakan pukul

16.00. sedangkan acara puncaknya

yaitu Tabligh Akbar, pukul 20.00 s.d

23.00 WIB.

Table 7: Program Acara Sekunder

Adapun detail pelaksanaan program yang telah kami laksanakan untuk lebih

menjelaskan alur kegiatan KKN yang kami lakukan sbb :

1) Sosialisasi Mitigasi Bencana MI dan MTs.

a. Nama Kegiatan

Sosialisasi Mitigasi Bencana

b. Ketua Pelaksana

Fransiska Paulina Kaha

c. Susunan Kepanitiaan

Acara : Heldawati

Dokumentasi : Cindy Permatasari

19

Logistik : Didik Iswanto

Buensi Rumandani

d. Latar Belakang

Desa Cikole berada di wilayah rawan bencana, yaitu longsor dan gunung

meletus (Gunung Tangkuban Perahu). Sehingga warga Cikole sudah terbiasa

dengan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung Tangkuban

Perahu. Sayangnya, anak-anak yang belum paham menjadikan fenomena ini

menjadi suatu tontonan yang menarik bukan waspada akan bahayanya. Oleh

karena itu, kita mengadakan Sosialisasi Mitigasi Bencana ke MI dan MTs.

e. Tujuan

Memberikan pengetahuan dasar tentang Mitigasi Bencana. Membuat siswa tahu dan waspada akan bencana. Memberikan pemahaman apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan

sesudah bencana.

f. Sasaran

1) MI Nyalindung : kelas 4, 5, dan 6 (103 orang)

2) MTs Nurul Huda : kelas VIII (70 orang)

g. Waktu Pelaksana

1) MI Nyalindung : Sabtu, 11 Januari 2014

2) MTs Nurul Huda : Sabtu, 18 Januari 2014

h. Tempat Pelaksana

1) MI Nyalindung Cikole

2) MTs Nurul Huda Cikole

i. Deskripsi Kegiatan

1) MI Nyalindung

20

Acara dikemas dengan konsep outbond (pos by pos). Setiap pos

mempunyai tema dan materi masing-masing tentang bencana, yaitu

longsor, gempa bumi dan gunung meletus, banjir, serta kebakaran.

Masing-masing pos menggunakan metode penyampaian yang berbeda

dan bobot penyampaian yang disesuaikan dengan umur peserta. Materi

yang dibahas adalah penjelasan, kewaspadaan siswa menghadapi

bencana tersebut (sebelum, saat, dan sesudah bencana). Dengan perincian

masing-masing pos sebagai berikut :

Kegiatan Yang Dilaksanakan Di M.I Nyalindung dengan teknik pos

by pos

POS I (Longsor)

a) Perkenalan

b) Petunjuk Umum

- Anak berkumpul dan duduk memberntuk setengah lingkaran.

- Anak diberikan materi dengan metode komunikasi dua arah,

kemudian mereview materi yang sudah diberikan dengan member

pertanyaan dengan pilihan jawab lewat gambar.

- Setelah mereview, anak diberikan games dengan membagi mereka

dalam empat kelompok.

- Terakhir, anak-anakdiminta meneriakkan yel-yel untuk

penyemangat.

c) Games

“Estafet Bola”

Tools :

- Duabuah bola kaki.

Petunjuk :

21

- Anak dibagi menjad iempa tkelompok. Dua kelompok akan

bertanding terlebih dahulu, kemudian disusul dua kelompok

berikutnya.

- Saat bertanding, tiap kelompok berbaris rapi ke belakang. Anak

diminta mengestafet bola mulai dari orang yang paling depan ke

orang yang paling belakang. Kemudian, bola harus diantar kembali

dari belakang ke depan. Kelompok yang tercepat akan menjadi

pemenang.

- Hal yang sama juga dilakukan oleh dua kelompok berikutnya

sampai menemukan kelompok pemenang.

POS II (Gempa Bumi dan Gunung Meletus)

a) Perkenalan

b) Petunjuk Umum

- Anak dibagi ke dalam tiga kelompok dan diberi tiga games yang

berbeda dari masing-masing kelompok.

- Setelah selesai melakukan kegiatan games yang diberikan, anak

diberi feedback dengan mereview hasil kerja mereka.

c) Gempa Bumi

Smart Board

Tools :

- Styrofoam, pin push, kartu berisi tindakan-tindakan untuk sebelum,

saat, dan sesudah bencana.

Petunjuk :

- Anak memilah-milah kartu dan digantungkan di “board” sesuai

dengan judulnya (sebelum, saat, setelah) terjadinya bencana.

d) Gunung Meletus

Nama games :

- Do and Don’t

22

Petunjuk :

- Anak diberi 14 kartu yang berisi kalimat tindakan saat bencana

yang harus diselipkan di karton besar, 7 kartu untuk ”DO”

(tindakan yang harus dilakukan) dan 7 kartu untuk “DON’T”

(tindakan yang tidak boleh dilakukan).

e) Puzzle “ Kamar Aman Bencana"

POS III (Banjir)

a) Perkenalan

b) Petunjuk Umum

- Anak dibagi menjadi tiga kelompok

- Setiap kelompok memilih satu perwakilannya

- Diberi pemahaman tentang banjir

- Diberi pertanyaan tentang banjir

- Jawaban para peserta diaplikasikan menjadi permainan

c) Game

“Yang tinggi yang menang”

Petunjuk :

- Tiap kelompok memilih sati perwakilannya untuk menjadi ketua

kelompok dimana perwakilan tersebut akan berlomba mencari

tempat yang paling tinggi dalam hitungan 20 detik.

- Setelah permainan tersebut selesai di evaluasi, lalu tiap kelompok

disuruh menjawab pertanyaan tentang banjir dan

mengaplikasikannya, sesuai jawabannya seperti membuang sampah

pada tempatnya dan menjaga lingkungannya.

POS IV (Kebakaran)

a) Perkenalan

b) Petunjuk Umum

23

- Anak dibagi ke dalam tiga kelompok dan diberi games yang sama

dari masing-masing kelompok.

- Saat melakukan games anak yang telah dibagai menjadi tiga

kelompok bermain dengan cara berlomba untuk menyelesaikan

games tersebut.

- Setelah melakukan games tersebuat anak diperbolehkan

melanjutkan games berikutnya.

- Setelah selesai melakukan kegiatan games yang diberikan, anak

diberi feedback dengan mereview hasil kerja mereka.

c) Kebakaran

“Siapa cepat dia dapat”

Alat dan bahan :

- Gambar petugas pemadam kebakaran, gambar alat=alat pemadam

kebakaran, dan gambar kendaraan pemadam kebakaran.

Petunjuk permainan :

- Anak memilah-milah gambar yang telah disediakan dan ditempelkan

ke papan tulis sesuai dengan judulnya (Petugas Pemadam kebakaran,

alat pemadam kebakaran, kendaraan pemadam kebakaran).

“Bermain Peran (Roll Playing)”

Alat dan bahan :

- Masker, galon, handphone.

Petunjuk permainan :

- Sebelum memulai games anak diberikan petunjuk atau teknis

permainan dalam games yang akan dilakukan.

- Setelah anak memahami petunjuk yang diberikan barulah anak

melakukan games tersebut.

“Puzzle Kebakaran "

Alat dan bahan :

- Puzzle kebakaran hutan, puzzle kebakaran rumah, puzzle petugas

pemadam kebakaran.

24

Petunjuk :

- Anak dibagi menjadi tiap kelompok, setiap kelompok harus bekerja

sama untuk menyelesaikan puzzle yang telah disediakan.

- Setelah selesai melakukan kegiatan games yang diberikan, anak diberi

feedback dengan mereview hasil kerja mereka.

2) MTs Nurul Huda

Acara dikemas dengan konsep diskusi kelompok. Masing-masing

kelompok didampingi oleh tutor untuk membimbing jalannya diskusi.

Materi diskusi lebih mendalam tentang kesiapsiagaan siswa karena

penjelasan bencana sudah siswa pelajari di kelas. Setelah diskusi berakhir

dilaksanakan cerdas cermat antar kelompok dengan materi yang telah

didiskusikan untuk mengulas kembali hasil diskusi. Adapun pelaksana

tiap-tiap pos dan tiap-tiap kelompok diskusi antara lain :

Kegiatan Yang Dilaksanakan Di MTS Nurul Huda dengan teknik

diskusi kelompok

a) kelompok I

b) Pelaksana : Gilang Taufika dan Heldawati

c) Kelompok II

Pelaksana : Aldi Fahmi Pebrian, Dila Fadilah, dan Cindy

Permatasari

d) Kelompok III

Pelaksana : Moch Ramdhan Abdul Fatah dan Dilla Handayani

j. Realisasi Kegiatan

1) Acara diikuti oleh 84 orang dan diawali dengan perkenalan serta games

ringan. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk memasuki pos yang

mempunyai bahasan bencana masing-masing (longsor, gempa bumi dan

gunung meletus, banjir, dan kebakaran). Setiap pos diberikan waktu 30

menit untuk memberikan pengertian dan kewaspadaan siswa terhadap

25

bencana. Penyampaian materi sebagian besar menggunakan media ringan

mengingat usia siswa lebih mudah menangkap materi bila menggunakan

media. Teknis pos by pos adalah kelompok yang telah dibagi memasuki

pos yang telah ditentukan sehingga tidak ada pos yang kosong. Setelah

semua siswa menyelesaikan 4 pos, diadakan cerdas cermat untuk

mengulas kembali materi di setiap pos.

2) Acara diikuti oleh 70 orang dan diawali dengan perkenalan serta games

konsentrasi. Selanjutnya diadakan penayangan video tentang

penanggulangan bencana longsor dan kesiapsiagaan gunung meletus.

Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk berdiskusi tentang video

tersebut dan mitigasi bencana. Masing-masing kelompok didampingi 2

tutor untuk menjaga berjalannya diskusi. Setelah diskusi diadakan cerdas

cermat antar kelompok dengan perwakilan 3 orang. Cerdas cermat dibagi

menjadi 3 sesi, yaitu pertanyaan kelompok, pertanyaan rebutan, serta

siapa berani.

k. Rincian Pembiayaan

Terlampir

l. Evaluasi Kegiatan

1) MI Nyalindung

Tidak ada briefingpelaksanaan kegiatan sehingga anggota lain tidak

tahu apa yang harus dilakukan setelah pos by pos. Malam sebelumnya

yang direncanakan briefing tidak dilaksanakan dikarenakan

menyiapkan hadiah untuk doorprize.

Time Keeper saat games awal tidak berjalan sehingga waktu games

terlalu lama (tidak sesuai rencana).

Tempat games terlalu kecil karena siswa yang datang di luar

perkiraan.

26

2) MTs Nurul Huda

Tempat tidak memungkinkan untuk terlalu berisik karena di masjid.

Waktu cerdas cermat tidak sesuai dengan yang telah direncanakan.

m.Rekomendasi

1) MI Nyalindung

Sebelum acara wajib melaksanakan briefing walaupun sambil

persiapan untuk besoknya.

Time Keeper harus ada. Bila kurang orang, panitia lain dapat

merangkap kerja (misalnya dokumentasi).

Mempunyai 2 plan untuk tempat agar acara berjalan lebih kondusif.

2) MTs Nurul Huda

Acara yang diadakan lebih baik acara yang tidak mengundang hiruk

pikuk siswa.

Time Keeper harus tetap berjalan walaupun siswa masih terlihat asyik

untuk menjawab pertanyaan.

n. Dokumentasi Kegiatan

1) MI Nyalindung

Gambar 5. Perkenalan Gambar 6. Pengkondisian anak-

anak

27

Gambar 7. Games Gambar 8. Pembagian kelompok

Gambar 9. Pos 1 (Longsor) Gambar 10. Pos 2 (Gempa Bumi

dan Gn. Meletus)

Gambar 11 . Pos 3 (Banjir) Gambar 12. Pos 4 (Kebakaran)

28

Gambar 13. Cerdas Cermat Gambar 14. Pemberian hadiah

cerdas cermat

2) MTs Nurul Huda

Gambar 15. perkenalan Gambar 16. Menonton Video SiagaBencana Gempa Bumi dan Longsor

Gambar 17. kelompok 1 Gambar 18. kelompok 2

29

Gambar 19. kelompok 3 Gambar 20. Cerdas cermat

Gambar 21. Pemberian hadiah Gambar 22. Penutup

2) Program Door to Door

a. Nama Kegiatan

Sosialisasi mitigasi bencana dari rumah ke rumah (door to door).

b. Ketua Pelaksana

Willy Wirawan

c. Latar Belakang

Berdasarkan tujuan yang telah disepakati kelompok dalam

pelaksanaan KKN ini, masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan

memahami maksud dari mitigasi bencana. Dari observasi dan wawancara

kepada pengurus RW mengenai aktifitas masyarakat, diperoleh informasi

bahwa pemberian penyuluhan untuk menyampaikan informasi mengenai

bencana kepada masyarakat cenderung sulit, karena waktu luang yang

mereka miliki cukup sukar untuk disatukan. Oleh karena itu, untuk

30

menyampaikan pemahaman dan pengetahuan mengenai bencana,

pelaksana melakukan kegiatan door to door dengan memberikan informasi

melalui percakapan, memberikan brosur Mitigasi Bencana, dan melakukan

tes mengenai pengetahuan tentang bencana, kesiapsiagaan, serta

penanganan di wilayah tempat warga tinggal.

d. Tujuan

Masyarakat dapat memahami pengurangan resiko bencana,

khususnya potensi bencana di sekitar tempat tinggal warga;

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis

bencana, teknik kesiapsiagaan, dan penanganan bencana;

Pelaksanaan post-test bertujuan untuk melihat sejauh mana

masyarakat memahami akan informasi mengenai bencana yang

telah disosialisasikan;

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapan

fisik dan mental dalam menghadapi bencaba;

Menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan urgensi menjaga

alam atau lingkungan sekitar;

e. Sasaran

Beberapa warga RW 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 Desa Cikole, sebagai

sampel masyarakat.

f. Waktu Pelaksanaan

Tanggal 19 s.d. 30 Januari 2014.

g. Tempat Pelaksanaan

Lingkungan sekitar RW 6 s.d. 12 Desa Cikole.

31

h. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini merupakan program primer KKN yang bertujuan untuk

sosialisasi mengenai mitigasi bencana. Petunjuk dan teknis kegiatan ini

adalah dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga dengan tujuan

utama untuk melihat dan menyampaikan informasi mengenai pengurangan

resiko-resiko terhadap bencana. Selain itu, melalui kegiatan ini pelaksana

berharap agar silaturahim antara warga dan mahasiswa pelaksana KKN

dapat terjalin dengan baik. Setelah penyampaian informasi mengenai

kitigasi bencana, selanjutnya warga diberi atau dibimbing untuk mengisi

lembar tes (bagi warga rentan/terhambat) dengan tujuan mengobservasi

sejauh mana masyarakat memahami dan mengetahui apa yang harus

mereka lakukan sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana. Dari tes

tersebut, data yang diperoleh akan dijadikan rekomendasi kepada

pemerintah Desa setempat untuk selanjutnya diharapkan dapat

ditindaklanjuti langsung kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi

masyarakat rentan (lansia, ibu, anak, dan warga dengan disabilitas).

i. Indikator Keberhasilan

Warga memahami potensi bencana di sekitar tempat mereka

tinggal;

Dari hasil tes minimal diperoleh skor 50% untuk mendeskripsikan

pemahaman masyarakat mengenai bencana;

j. Realisasi Kegiatan

Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dengan pendekatan door to door

ini berjalan sesuai dengan target pelaksanaannya, yaitu mendatangi

minimal 20 rumah warga, dan berlangsung dari tanggal 19 s.d. 30 Januari

2014. Berdasarkan hasil observasi, animo masyarakat terhadap kegiatan

ini cukup baik, dilihat dari keramahan dan atensi untuk mendengarkan

32

serta berdiskusi mengenai informasi mitigasi bencana yang pelaksana

sampaikan. Adapun hasil skoring post-test adalah sebagai berikut:

No Nama Jenis kelamin Usia RW Tanggal Tes Hasil Tes(%)L P

1 Aming Udin √ 75 tahun 6 23-Jan-14 77.9

2 Rosmariati √ 47 tahun 6 23-Jan-14 92.6

3 Suni √ 19 tahun 6 23-Jan-14 50

4 Seminar √ 22 tahun 6 24-Jan-14 38.2

5 Entin Kartini √ 51 tahun 6 23-Jan-14 92.6

6 Fitri Raya L. √ 66 tahun 6 23-Jan-14 92.6

7 Kokom √ 42 tahun 6 19-Jan-14 95.6

8 Entan S Maja √ 43 tahun 6 19-Jan-14 50

9 Een √ 46 tahun 6 30-Jan-14 57.3

10 Tati √ 39 tahun 6 26-Jan-14 64.7

11 Yanti √ 27 tahun 6 30-Jan-14 61.8

12 Sindi √ 17 tahun 6 24-Jan-14 23.5

13 H √ 17 tahun 7 26-Jan-14 57.4

14 Nina √ 41 tahun 8 22-Jan-14 91.2

15 Aan √ 19 tahun 8 22-Jan-14 91.2

16 Susilawati √ 21 tahun 8 21-Jan-14 55.9

17 Isum √ 23 tahun 8 22-Jan-14 83.8

18 Daha Asikin √ 68 tahun 9 22-Jan-14 17.6

19 Lilis Sumiati √ 45 tahun 11 23-Jan-14 27.9

20 Dadang √ 38 tahun 12 22-Jan-14 32.4

21 N. Wartini √ 43 tahun 12 23-Jan-14 48.5Tabel 8: Hasil skoring post-test (keseluruhan)

Berdasarkan skor pada tabel di atas, diperoleh rata-rata hasil tes

sebesar 62,03%. Adapun berdasarkan klasifikasi usia, diperoleh

deskripsi sebagai berikut:

1) Kelompok warga dengan usia di bawah 30 tahun: 8 orang

33

Dari 8 orang yang diberikan lembar tes, 6 orang memperoleh skor

di bawah rata-rata, dan 2 orang memeproleh skor di atas rata-rata. Dari

deskripsi ini diasumsikan bahwa warga dari kelompok usia cenderung

kurang dalam memahami informasi mengenai bencana.

2) Kelompok warga dengan usia 31-50 tahun : 9 orang

Warga yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah 9 orang. Dari

9 orang ini diperoleh deskripsi melalui hasil skor tes, 5 rang

memperoleh skor di bawah rata-rata, dan 4 orang memperoleh skor di

atas rata-rata. Dari perbandingan ini diasumsikan bahwa warga dengan

kelompok usia 31-50 tahun cendeung masih kurang memahami

informasi mengenai bencana.

3) Kelompok warga berusia lanjut (di atas 50 tahun) : 21 orang

Dari 4 orang yang termasuk ke dalam kelompok lansia, diperoleh 3

memperoleh skor di atas rata-rata, dan 1 orang memperoleh skor jauh

di bawah rata-rata (17,6%) dengan catatan observasi bahwa tester

menghentikan pembacaan soal pada soal keempat dengan rasionalisasi

subjek cenderung sangat kurang memahami bencana dan bahkan

sering bertanya kembali kepada tester hal-hal di luar soal yang

diberikan. Berdasarkan deskripsi mengenai hasil skor yang diperoleh,

dari 21 warga yang diobservasi, 12 orang berada dalam tingkat

pemahaman yang kurang. Hal ini memberikan asumsi bahwa lebih

banyak warga yang belum mengetahui pemahaman-pemahaman

mengenai bencana dan pengurangan resiko yang diakibatkan oleh

bencana.

k. Faktor Pendukung Kegiatan

Terdapat beberapa faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini,

di antaranya yaitu informasi yang diperoleh dari pihak RW dan Karang

Taruna setempat mengenai aktifitas warga sekitar yang memiliki peluang

besar untuk didatangi.

34

l. Faktor Penghambat Kegiatan

Selain faktor pendukung, terdapat pula hal-hal yang menghambat

terlaksananya kegiatan ini, di antaranya mata pencaharian warga yang

menghambat pelaksana untuk menemui warga di siang hari, dan

kemampuan inquiry yang kurang dari pihak tester/pelaksana yang

mengakibatkan subjek/warga tidak serius dalam mengisi lembar tes.

m. Rincian Pembiayaan

Terlampir

n. Evaluasi Kegiatan

Kebanyakan mayarakat masih memiliki paradigma yang kurang baik

terhadap sosialisasi atau penyuluhan, khususnya mengenai bencana

sehingga harus ada pendekatan yang lebih atau dikhususkan agar apa yang

menjadi tujuan penyuluhan bisa diterima secara optimal.

o. Rekomendasi

Dari deskripsi kondisi masyarakat mengenai pemahaman akan

bencana, diharapkan selanjutnya pemerintah setempat dapat

menindaklanjuti masalah ini dengan sosialisasi yang lebih meluas,

terstruktur, dan simulasi agar masyarakat dapat memiliki pemahaman yang

cukup baik.

35

p. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 23. Door to door ke rumah

Pak Acip

Gambar 24. Door to door ke rumah

pak Ustadz

Gambar 25. Door to door ke rumah

warga lainnya

Gambar 26. Door to door ke rumah

warga lainnya

3) Program Sosialisasi Akbar Mitigasi Bencana

a. Nama Kegiatan

Sosialisasi mitigasi bencana se-kecamatan Lembang

b. Ketua Pelaksana

Revi Mainaki dari kelompok KKN Desa Suntenjaya.

36

c. Latar Belakang

Berdasarkan tujuan yang telah disepakati kelompok dalam

pelaksanaan KKN, maka pihak LPPM sendiri turut bekerja sama dengan

kelompok KKN tiap desa, bekerja sama dengan pihak DMRI, dan BPBD.

Dalam hubungan kerjasama ini diharap mayarakat maupun kami

bisa mendapat ilmu lebih mengenai mitigasi bencana. Sehingga materi

yang kami dapat, bisa disebarluaskan ke desa lainnya.

d. Tujuan

Mendapatkan ilmu lebih untuk dibagikan kepada sasaran;

Masyarakat dapat memahami pengurangan resiko bencana,

khususnya potensi bencana di sekitar tempat tinggal warga;

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis

bencana, teknik kesiapsiagaan, dan penanganan bencana;

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapan

fisik dan mental dalam menghadapi bencaba;

Menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan urgensi menjaga

alam atau lingkungan sekitar;

e. Sasaran

Beberapa pihak desa Sunten jaya dan desa lainnya, masyarakat, juga

tiap mahasiswa yang mengikuti program KKN tematik mitigasi

bencana.

f. Waktu Pelaksanaan

Tanggal 20 januari 2014.

g. Tempat Pelaksanaan

Aula kantor Desa Sunten jaya dan lingkungan sekitar.

h. Deskripsi Kegiatan

37

Kegiatan ini merupakan program primer KKN yang bertujuan untuk

sosialisasi mengenai mitigasi bencana. Yang dilaksanakan di Desa Sunten

jaya dengan panitia inti adalah anggota kelompok desa Sunten jaya dengan

menjalin kerjasama dengan pihak yang lebih ahli di bidangnya seperi

DMRI BPBD.

Acara ini dihadiri oleh perangkat desa dan anggota kelompok KKN

mitigasi bencana lainnya. Tujuan utama acara ini adalah menyatukan

persepsi tentang maitigasi agar penyuluhan dan sosialisasi ini tersebar

dengan baik. Selain itu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat

terhadap pentingnya mitigasi bencana.

i. Realisasi Kegiatan

Kegiatan yang diadakan ini terlaksana dengan baik, namun follow up

dari kegiatan ini belum terlihat sama sekali.

j. Faktor Pendukung Kegiatan

Terdapat beberapa faktor yang mendukung terlaksananya koordinasi

yang baik, kerjasama yang solid dan toleransi antar tiap kelompok.

k. Faktor Penghambat Kegiatan

Akomodasi karena tempatnya yang jauh, pemberitahuan yang terkesan

mendadak sehingga kurangnya persiapan.

l. Rekomendasi

Follow-up nya dari pihak terkait terhadap sasaran atau objek

pengembangan untuk lebih mengefisienkan hal yang telah diberikan dan

didapat oleh masyarkat.

m. Dokumentasi kegiatan.

38

Gambar 27. Simulasi dari DMRI Gambar 28. Simulasi dengan DMRI

Gambar 29. Sambutan dari DMRI Gambar 30. Simulasi dengan DMRI

Gambar 31. Penampilan Tim Qasidah

As-Salam

Gambar 32. Prof. Wanjat dan tamu

undangan

39

Gambar 33. Bentang alam di Desa Suntenjaya

4) Program Penyuluhan ke Majlis Ta’lim

a. Nama Kegiatan

Sosialisasi Mitigasi Bencana dengan tema “Keluarga Tangguh”

b. Ketua Pelaksana

Gilang Taufika

c. Susunan Kepanitiaan

Sie. Acara : Aldi Febrian

Sie. Dokumentasi : Helda Wati

Sie. Logistik : Didik Iswanto

: Willy wiriawan

Sie. Konsumsi : Dilla Handayani

Moch. Ramdhan Abdul F.

40

d. Latar Belakang

Desa Cikole berada di wilayah rawan bencana, yaitu longsor, gempa, dan

gunung meletus (Gunung Tangkuban Perahu). Oleh karena itu, warga cikole

sudah terbiasa dengan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung

Tangkuban Perahu. Perempuan dan anak-anak, termasuk ke dalam kalangan

masyarakat yang rentan saat terjadi bencana. Hal ini diakbiatkan oleh kapasitas

perempuan dan kepribadian anak-anak yang masih perlu dibimbing.

Penyuluhan ini dinamai “Keluga Tangguh”, karena dengan judul mengenai

keluarga, masyarakat diasumsikan tidak merespon dengan sikap yang khawatir,

dan agar animo masyarakat cukup besar untuk berpartisipasi dalam acara ini.

e. Tujuan

Memberikan penyuluhan/materi mengenai tata cara membentuk keluargatangguh, yang dimulai dari pribadi ibu yang tangguh.

Memberikan pengetahuan dasar tentang Mitigasi Bencana. Memberikan pengetahuan bagaimana cara menjadi keluarga tangguh Memberikan pemahaman apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan

sesudah bencana.

f. Sasaran

3) Ibu ibu pengajian majelis ta,lim nuruh huda, yang mnecakup dari rw 06,

08, dan 09, dan 12.

g. Waktu Pelaksana

Jumat 24 januari 2014, pukul 16.00-17.30 WIB.

h. Tempat Pelaksana

Mesjid Nurul Huda RT 09.

i. Deskripsi Kegiatan

Acara dikemas dengan konsep talk show. Pada mulanya, acara

dibuka oleh MC (Dila Fadilah), setelah itu pembacaan ayat suci al-

Quran, lalu dilanjut dengan pemberian materi oleh Via Fitriani Aisyah,

41

S.Psi., S.Ud. yang mana isinya mengenai bencana diantaranya bahaya

jika gunung takuban perahu meletus, selain itu juga materi yang

diberikan ialah bagaimana menjadi keluarga tangguh yang bisa

mengayomi anak dan kelurga dengan cara islami. Intinya dalam

sosialisasi ini lebih ditekankan kepada diskusi mengenai keluarga,

mengenai cara bagaimana menjadi ibu yang tangguh dalam menghadapi

berbagai masalah atau ujian yang ada di keluarga.

RUNDOWN ACARA

No. Waktu Acara Alokasi waktu Pelaksana

1 14.30 –

15.30

Persiapan (60 menit)

a) Persiapan

pribadi

b) Persiapan

logistic

c) Persiapan

konsumsi

d) Persiapan

perjalanan

e) Persiapan

acara

(10 menit)

(10 menit)

(10 menit)

(10 menit)

(20 menit)

- all member

- Willy dan Didik

- Dilla dan Abdul

- Dila

- all member

2 15.30 –

15.35

Pembukaan (5

menit)

Perkenalan

Sambutan

a) PJ

b) Ketua dari

majelis ta’lim

(1 menit)

(2 menit)

(2 menit)

- MC

- Gilang (PJ)

- Ketua dari

majelis ta’lim

3 15.05 – Penyajian materi (95 - Pemateri

42

Tabel 9: Rundown acara penyuluhan

j. Realisasi Kegiatan

Acara ini diikuti oleh 45 ibu-ibu pengajian majelis ta’lim Nurul Huda dan

undangan dari warga-warga RW yang telah disebutkan di atas. Selama

persiapan acara, masyarakat datang ke lokasi dengan terlambat, sehingga waktu

dimulai acara yang pada awalnya diagendakan pukul 16.00 terrealisasi pada

pukul 16.20 WIB. Oleh karena itu, agenda semula yang akan dibuka oleh MC

(Gilang dan Aldi), langsung diambil alih oleh MC (Dila) dan memulai

langsung ke pemaparan materi serta diskusi.

k. Rincian Pembiayaan

Terlampir

16.50 menit)

a) Pemaparan

materi

b) Tanya jawab

(45 menit)

(60 menit)

- Dila

4 16.50 –

17.30

Penutup ( menit)

a) Kesimpulan

dan saran

b) Ucapan

terimakasih

dari panitia

(10 menit)

(10 menit)

- Pemateri

- All members

5 17.30

sampai

dengan

selesai

Operasi semut alias

beberes

Selama raga

masih

dikandung

badan

-All members

43

l. Evaluasi Kegiatan

1) Acara berjalan cukup lancer, dilihat dari atensi peserta penyuluhan dan

keaktifan dalam sesi Tanya jawab.

2) Pemateri kurang mumpuni untuk mengasosiasikan materi psikologi untuk

keluarga dengan mitigasi bencana.

3) Keterhambatan teknis, yaitu printer, sehingga rundown acara tidak

disebatkan kepada seluruh panitia.

m.Rekomendasi

1) Persiapan dalam acara diharapkan untuk selanjutnya dapat dipersiapkan

dengan matang, sehingga apabila terjadi perubahan agenda secara

mendadak, panitia dapat dengan sigap mengubah alur acara.

2) Menghubungi dan mencari pemateri dari jauh-jauh hari sebelum acara,

sehingga panitia dapat mempertimbangakan kemampuannya apakah

mumpuni atau tidak untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

n. Dokumentasi

Gambar 34. Sesi Diskusi Gambar 35. Mushofahah

44

Gambar 36. Pemaparan Materi Gambar 37. Peserta Penyuluhan

5) Program Mengajar

a. Nama Kegiatan

Mengajar anak-anak di masjid as-Salam

b. Pelaksana

Penanggungjawab Mengaji : Dila Fadilah

Penanggungjawab les : Buensi Rumandani

Penanggungjawab sepak bola : Mochammad Ramdhan Abdul Fatah

c. Latar Belakang

Berdasarkan tujuan yang telah disepakati kelompok dalam pelaksanaan

KKN ini, masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan memahami maksud dari

mitigasi bencana. Melihat kurangnya pengajar dan kurang efektifnya kegiata

mengaji di masjid as-Salam, maka kami membantu untuk mengajar membaca Al-

Quran dan ilmu-ilmu agama islam di masjid tersebut, yang mana kegiatan ini

berlangsung setiap hari setelah shalat magrib. Selain mengajar, di luar waktu

mengaji kami melaksanakan kegiatan les bahasa Inggris dan bahasa Arab, serta

bermain sepak bola.

45

d. Tujuan

Waktu mengaji anak-anak dapat terisi dengan efektif dan maksimal

Anak-anak dapat berlajar ilmu-ilmu agama selain membaca Al-Quran saja

sebagaimana biasanya

Mengajarkan ilmu bahasa asing sebagai kompetensi tambahan untuk anak

Menyelipkan materi mitigasi bencana sebagai pengetahuan bagi anak

e. Sasaran

Anak-anak yang sudah biasa mengaji di masjid As-Salam, yang berjumlah

23 orang.

f. Waktu Pelaksanaan

Tanggal 3 Januari-3 Pebruari 2014, setelah berjama’ah shalat magrib.

g. Tempat Pelaksanaan

Masjid As-Salam, RT 06 RW 06.

h. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini terlaksana dengan muatan materi membaca AL-Quran dan

iqra, ilmu tajwid, bahasa Arab, fiqih, dan tarikh islam. Metode yang dipakai

adalah bimbingan langsung membaca AL-Quran dan iqra, sedangkan materi

ilmu agama disampaikan dengan metode ceramah. Selain rutinitas mengajar

ngaji, di luar pengajian kami mengadakan les bahasa Arab dan Inggris pada

hari selasa dan Jum’at, dan latihan sepak bola setiap hari minggu sore.

i. Indikator Keberhasilan

Anak-anak dapat membaca huruf hijaiyah dengan fasih dan benar sesuai

tajwidnya

Anak-anak mengetahui ajaran agama islam

Anak-anak mengenal bahasa Arab dan Inggris

j. Realisasi Kegiatan

46

Kegiatan mengaji ini berjalan lancar dan rutin setiap hari setelah shalat

berjama’ah magrib. Adapun kegiatan les dan latihan sepak bola, berjalan

hanya dua minggu pertama saja, selanjutnya kegiatan tidak dilanjutkan karena

anak-anak memiliki jadwal les yang dari sekolahnya. Mengingat kondisi dan

mdia pembelajaran yang kurang, kami memberikan buku iqra dan buku-buku

cara menulis huruf hijaiyah sebagai pendukung kegiatan mengaji di masjid

tersebut.

k. Faktor Pendukung Kegiatan

Kebersamaan bersama anak-anak didukung pula oleh kegiatan latihan

rebana yang telah menjadi rutinitas sebelumnya serta didukung oleh peralatan

yang sudah tersedia. Selain itu, kegiatan mengaji juga didukung oleh masjid

yang memang kgusu untuk mengaji anak-anak tersebut, dan alat-alat tulis

yang sudah tersedia, seperti papan tulis dan kapur. Sedangkan kegiatan les

dilaksankan di posko KKN, dan latihan sepak bola dilaksanakan di lapangan

sepak bola RW 06.

l. Faktor Penghambat Kegiatan

Beberapa sarana yang menghambat kegiatan mngaji adalah kurang

tersedianya buku iqra, sehingga anak-anak bergiliran memakainya, dan tidak

adanya tempat berwudhu sehingga menghambat ketika pelaksanaan sholat.

m. Rincian Pembiayaan

Anggaran dalam kegiatan ini hanya dialokasikan untuk kenang-kenangan,

yang diperoleh dari donasi anggota. Adapun rinciannya adalah sebagai

berikut :

- 15 Sorban @12.500 Rp. 187.500

- 8 Kerudung @20.000 Rp. 160.000

- 15 buku iqra @4800 Rp. 72.000

- 2 Meja lipat @25.000 Rp. 25.000

- 9 buku-buku agama Rp. 34.000

47

Total Rp. 503.500

n. Evaluasi Kegiatan

1) Kegiatan ini sebaiknya dijadwalkan dengan baik dan diselenggarakan dengan

efektif

2) Setiap materi dipegang penanggungjawab yang mumpuni di bidangnya

o. Rekomendasi

1) Rekomendasi bagi pengajar tetap di masjid as-Salam agar anak dapat

memahami secara komprehensif materi yang disampaikan

2) Adanya variasi cara mengajar agar tidak monoton

p. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 38. Smart Board Game Gambar 39. Situasi Les Bahasa

Gambar 40. Situasi Pengajian Gambar 41. Do and Don’t Game

48

6) Program Sekunder Maulid Nabi Muhammad saw.

a. Nama Kegiatan

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

b. Pelaksana

Ketua Pelaksana : Ust. Badrudin

Koord. Perlombaan : Irfan

Penanggungjawab LCC : Dila Fadilah

Dilla Handayani

Ramdhan Adykristanto

Penanggungjawab Lomba Adzan : Mochammad Ramdhan A. F.

Gilang Taufika

Penanggungjawab Lomba Kaligrafi : Willy Wirawan

Heldawati

c. Latar Belakang

Kegiatan perlombaan sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi

Muhammad SAW dilaksanakan kurang persiapan, sehingga pihak karang

taruna yang diamanhi sebagai penanggungjawab perlombaan meminta

partisipasi tim KKN dalam pelaksanaan lomba tersebut.

d. Tujuan

Membangun sillaturrahim yang semakin baik dengan warga

Turut serta membantu acara-acara yang diselenggarakan oleh warga

e. Waktu Pelaksanaan

Acara ini terlaksana pada tanggal 29 Januari 2014, dari pukul 16.00 s.d

pukul 22.00 WIB.

f. Tempat Pelaksanaan

Masjid Husnul Khotimah RW 06.

49

g. Deskripsi Kegiatan

Tim KKN UPI membantu karang taruna untuk menyusun teknis

perlombaan dan menyusun soal-soal LCC. Perlombaan adzan, kaligrafi, dan

LCC berlangsung dalam waktu yang sama di masjid Husnul Khotimah pada

pukul 16.00 s.d. 17.00 WIB. Setelah itu, kegiatan penampilan dari anak-anak

madrasah, dan ditutup dengan Tabligh Akbar di malam harinya.

h. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 42. Lomba Cerdas Cermat Gambar 43. Penonton LCC

Gambar 44. Lomba Adzan Gambar 45. Lomba Kaligrafi

50

BAB III

SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Mengembangkan suatu daerah tidak akan optimal jika hanya

dilakukan hanya dengan satu tahap, perlu banyak proses yang dilalui oleh

mayarakat tersebut.

Dalam hal ini tiap individu di masyarakat tidak akan menerima jalur

proses yang sama karena pendekatan tiap individunya berbeda. Seperti

halnya di Desa Cikole ini pendekatan kami berbeda pada tiap individu

ataupun kelompok masyarakat. Karena menurut sudut kami di Desa ini

bisa diklasifikasilkan bahwa ada kelompok ataupun individu yang sudah

bisa dikatakan mengerti, akan tetapi mereka hanya sekedar mengerti bukan

memahami.

Artinya, kami yang berperan sebagai mahasiswa KKN harus bisa

memberi stimulus kepada masyarakat agar bisa lebih memahami ruang

lingkup dan potensi daerahnya masing-masing.

B. Saran dan Rekomendasi

Pengembangan daerah tidak akan optimal apabila hanya melalui

satu tahap, artinya pengembangan tersebut hanya melalui satu proses

tertentu yang pengembanganya terbatas.

Dengan demikian alangkah baiknya ada tindak lanjut setelah

proses yang direncanakan seperti halnya KKN ini kami

merekomendasikan kepada pihak yang berkewenangan untuk melakuakan

kegiatan pendukung setelah program KKN kami selesai.

Karena apabila ditarik garis besarnya kegiatan KKN kami ini

hanyalah sebatas pemberian pemahaman atau bisa disebut sebagai

mediator, dan masyarakatpun masih membutuhkan fasilitator lainya untuk

lebih mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya

manusianya.