LAPORAN KKN UPI MITIGASI BENCANA
-
Upload
ryzandcares -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of LAPORAN KKN UPI MITIGASI BENCANA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Wilayah
Desa Cikole adalah wilayah desa yang terletak di wilayah Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat provinsi Jawa Barat. Desa Cikole ini
terdiri dari 15 RW dan 68 RT dan 4 Dusun. Secara fisik daerah Desa Cikole
adalah tempat yang perkembanganya tinggi karena di daerah ini juga terdapat
tempat-tempat pariwisata yang sebagian besar dimanfaatkan oleh warga.
Dengan potensi daerah yang baik dengan SDA dan SDM yang seimbang,
desa ini berpeluang tinggi untuk menjadi desa binaan daerah pariwisata.
Namun untuk menunjang hal tersebut SDA dan SDM yang ada di desa ini
harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
Maksudnya adalah terkondisikanya para penduduk desa ini untuk menjaga
potensi-potensi yang ada di dalam desa ini. Dengan begitu pengembangan
yang terjadi akan optimal.
Namun dalam hal ini keadaan geografis Desa Cikole harus
dipertimbangkan karena daerahnya yang bisa dikatakan derah rawan bencana
dan letaknya yang berada dekat dengan Tangkuban Perahu. Jadi diharap para
penduduk desa ini memahami apa saja hal yang bisa membuat SDA dan
potensi-potensi yang ada bisa tetap terjaga dan mata pencaharian wargapun
tidak terganggu, hal tersebut juga akan mempengaruhi perekonomian daerah
ini.
Untuk membuat SDM yang ada di desa ini memahami hal tersebut maka
diperlukan penaggulangan khusus, seperti menguatkan pemahaman-
pemahaman mereka terhadap bencana, sehingga akan meningkatkan kesiap-
siagaan mereka terhadap bencana. Dengan begitu setidaknya akan
mengurangi resiko dampak bencana, hal inilah yang disebut dengan “mitigasi
bencana”. Sesuai dengan tema KKN kali ini. Melalui program KKN tematik
ini diharapkan menciptakan masyarakat yang tanggap bencana untuk tetap
menyejahterakan Desa Cikole ini.
2
Sebelum menyusun program kegiatan KKN, kami melaksanakan
analisis pendahuluan dalam rangka mengetahui permasalahan yang ada di
desa Cikole. Adapun analisis pendahuluan tersebut tidak semata-mata
kami perloleh sendiri, melainkan kami mencari informasi melalui
wawancara dengan masyarakat, dengan pihak desa, dan tentu saja dengan
mengamati sendiri keadaan wilayah di desa Cikole yang menjadi lokasi
pengabdian kami.
Langkah analisis ini dilakukan untuk menyesuaikan program KKN
yang akan dilaksanakan. Program ini terintegrasi dari konsep yang
tersusun setelah analisis dilakukan. Namun analisis yang kami lakukan
tidak secara keseluruhan desa, kami memusatkan kegiatan KKN kami di
RW 06 karena keterbatasan kapasitas kelompok kami. Dimaksudkan untuk
mengoptimalkan kegiatan KKN beserta program-program kami.
Adapun analisis analisis yang kami lakukan untuk mendapatkan data
otentik yang kami butuhkan, seperti :
1. Batas Wilayah
Batas Desa Kecamatan
Sebelah utara CIATER JL.CAGAK SUBANG
Sebelah selatan DESA CIBOGO LEMBANG
Sebelah timur DESA CIKIDANG LEMBANG
Sebelah barat DESA JAYAGIRI LEMBANG
Penetapan Batas dan Peta Wilayah
Penetapan Batas Dasar Hukum Peta Wilayah
Sudah ada Ada/ Perbub No ; Ada
Tabel 1. Batas-bataswilayah Desa Cikole
3
PETA WILAYAH DESA CIKOLEU
TB
S KEHUTANAN
KE SUBANG
DESA C IKIDANG
DESA C IBO G O
KE BANDUNG
DESA JAYAGIRI
RW 11
RW 10
RW 08
RW 13
RW 14
RW C12RW 03RW 09
RW 02
RW 15
RW 01
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 13
Gambar 1 : peta desa Cikole
2. Jumlah Penduduk Desa Cikole di RW 06
Keterangan Jumlah
Kepala keluarga 435
Warga usia produktif 254
Kelompok rentan
Ibu hamil 10
< 1 tahun 25
1- < 5 tahun 121
Lansia 77
Jumlah 2295
Tabel 2. Penduduk Desa Cikole
4
3. Pendidikan
Desa Cikole adalah desa yang perkembanganya tinggi karena kebanyakanwarganya adalah lulusan SMP dan SMA. Oleh karena itu SDM yang ada di desaini bisa melakukan wirausahanya sendiri. Akan tetapi masyarakat yang berusialanjut kebanyakan hanya sampai lulus SD saja.
Untuk 5-6 tahun kebelakang warga yang ada adalah warga lulusan SMAbahkan ada pula yang pendidikanya mencapai tingkat perguruan tinggi.
Hal ini adalah salah satu pertimbangan untuk menyusun konsep danprogram yamg sesuai dengan kapasitas masyarakatnya.
4. Kewirausahaan
Masyarakat daerah desa Cikole mengembangkan usaha wirausahanyasecara individu, namun ada juga yang bekerjasama dengan pemerintah sekitaruntuk saling mengembangkan potensi yang ada di desa ini. Data kewirausahaanini kami butuhkan untuk melakukan pendekatan terhadap warga agar programkami bisa lebih efisien.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat seperti :EKONOMI LOKASI ( Kp./RT/RW) KETERANGAN
PENGRAJINBONEKA,KAYU
CIKOLE RW 07 BONEKA,KAYU,RAJUTAN
SOUVENIR CIKOLE RW 06 BAMBURUMAH MAKAN CIKOLEZONA TEMPUR CIKOLEPENGINAPAN CIKOLEKOPERASI CIBEDUG,PASAR
AHADPERTERNAKANDAN PERKEBUNAN
CIKOLE SAYUR-MAYUR, HEWANTERNAK
Tabel 3. Tabel Kewirausahaan Desa Cikole
Setelah mendapatkan data ini maka program KKN kami yang bertemakan“MITIGASI” difokuskan ke masyarakat yang notabene adalah petani, peternakdan pengerajin yang berjualan di daerah Tangkuban Perahu.
5
5. Bidang Kesehatan
Keadaan kesehatan masyarakat adalah hal yang juga tak kalah penting.Seperti pepatah mengatakan dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.Begitu pula dalam sebuah desa, apabila masyarakatnya sehat maka pembangunandesa pun akan lancar. Berikut tabel informasi mengenai fasilitas kesehatanmasyarakat:
1). Prasarana Kesehatan
Keterangan unit
Puskesmas 1 unit
Puskesmas pembantu ................ unit
Poliklinik/balai pengobatan 2 unit
Apotik - unit
Posyandu 16 unit
Toko obat 2 unit
Balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta 1 unit
Gudang menyimpan obat ................ unit
Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 1 unit
Rumah Bersalin 1 unit
Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1 unit
Rumah Sakit Mata ................ unit
Tabel 4: Prasarana Kesehatan di Desa Cikole
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa akses masyarakat
terhadap kesehatan cukup baik. Selain itu keberadaan kantor desa
Cikole yang satu tenpat dengan puskesmas semakin memudahkan
akses masyarakat dan perangkat desa dalam bidang kesehatan.
6
2) Sarana Kesehatan
Jumlah dokter umum 1 orang
Jumlah dokter gigi 1 orang
Jumlah dokter spesialis lainnya ................ orang
Jumlah paramedis 4 orang
Jumlah dukun bersalin terlatih 4 orang
Bidan 8 orang
Perawat 2 orang
Dukun pengobatan alternatif ................ orang
Jumlah dokter praktek 1 orang
Laboratorium kesehatan
Tabel 5. Sarana Kesehatan di Desa Cikole
B. Analisis Permasalahan
Sebelum merancang program kami terlebih dahulu harus
melakukan pemetaan untuk masalah yang akan kami hadapi dalam
kegiatan KKN ini, diantaranya :
1. Penyamaan persepsi kelompok untuk tujuan yang jelas tentang
mitigasi bencana.
2. Analisis masyarakat dengan menggunakan pengembangan dari
5W & 1H
3. Pengumpulan data dari Desa dan perangkat lainnya dengan
jelas untuk mendapatkan teknik pendekatan yang sesuai dengan
kondisi masyarakat dan lingkunganya.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari program KKN Mitigasi Bencana yang kami
laksanakan di Desa Cikole adalah:
7
Memberikan pemahaman kepada keluarga / masyarakat tentang
potensi bencana yang terdapat di wilayah masing masing.
Meningkatkan kesiapsiagaan Masyarakat dalam menghadapi bencana.
Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
Memberikan stimulus kepada generasi muda untuk memahami mitigasi
bencana.
D. Sasaran Umum
KKN tematik Mitigasi Bencana ini memiliki dua sasaran yaitu sasaran
subjek dan objek. Adapun sasaran subjek tersebut adalah :
1. Kepala desa/Lurah, Camat, Bupati/Wali Kota, agar meningkat
perhatiannya terhadap masyarakat agar bisa lebih optimal dalam
mengembangkan kapasitas dalam bermitigasi bencana.
2. Perangkat-perangkat masyarakat seperti RT / RW, dan karang taruna
agar lebih baik lagi dalam hal kesiap-siagaan bencana.
Adapun sasaran objek kegiatan KKN ini meliputi :
1. Kalangan Keluarga yang notabene bekerja dengan memanfaatkan SDA
yang ada di Desa ini
2. Kalangan generasi muda untuk setidaknya mengetahui potensi-potensi
daerahnya.
3. Kalangan Keluarga Marjinal (perdesaan karena factor geografi 3 T :
Terpencil, Terpencar, Tertinggal)
E. Target
Program KKN ini memiliki target untuk memberikan stimulus kepada
masyarakat agar meningkatnya kesiap-siagaan terhadap bencana. Karena
menurut kami ketika kapsitas masyarakatnya tinggi maka resiko yang akan
muncul bisa berkurang bahkan mendekati tidak ada.
= RESIKO
8
KETERANGAN :
KB = KERENTANAN BENCANA
PL = POTENSI LINGKUNGAN
KM = KAPASITAS MASYARAKAT
Jadi agar resiko yang muncul bernilai kecil maka pembaginya
yaityu kapasitas masyarakatnya harus bernilai besar, maka dengan begitu
target utama dari KKN tematik ini adalah meningkatkan kapasitas
masyarakatnya, hal ini adalah point utama dimana nilai dan fungsinya
harus ada dalam tiap programnya.
F. Lokasi KKN
Lokasi KKN bertempat di desa Cikole, kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat. Secara geografis, desa tepat kami melaksanakan KKN
berbatasan dengan beberapa desa lain diantaranya Sebelah utara Ciater,
sebelah selatan Desa Cibogo, sebelah timur Desa Cikidang dan sebelah barat
Desa Jayagiri.
9
BAB II
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL KERJA KKN
A. Perencanaan Program KKN
Berdasarkan analisis pendahuluan dan analisis situasi yang dilakukan
selama lima hari pertama pelaksanaan KKN, kami memutuskan untuk
mengerucutkan lingkup program kerja KKN di Desa Cikole yaitu berfokus
pada maryarakat RW 06 dan sekitarnya. Untuk menyiapkan program KKN ini
kami melakukan rapat perdana dengan pembahasan :
a. Persepsi kelompok terhadap pengertian Mitigasi Bencana.
b. Penentuan sasaran dan objek garapan.
c. Pembentukan koNsep.
d. Pembentukan konten acara.
e. Pengerucutan tujuan tiap acara.
f. Pembentukan sistem dan teknis pelaksanaan.
1. Persepsi Kelompok
Mitigasi Bencana adalah segala usaha yang dilakukan untuk
mengurangi resiko bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu
terjadi, dan diikuti dengan tindakan siap siaga ketika dan setelah
bencana itu terjadi.
2. Penentuan Sasaran dan Objek Garapan
Untuk point yang satu ini kami melakukan analisis dengan
pengembangan dari 5W + 1H dengan pertimbangan lingkungan yang
ada.
What : Apa saja potensi daerah desa Cikole ini? Mulai dari SDM dan
SDA yang ada?.
10
Sebagian besar warga desa Cikole memanfaatkan SDA yang ada
untuk dijadikan peluang usaha. Bagi mereka rusaknya SDA yang
ada sama saja dengan kehilangan mata pencaharian utamanya.
Why : Kenapa hal tersebut harus perhatikan?
Untuk membatasi permasalahan yang ada di desa ini tentunya
banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah potensi
SDM dan SDA yang ada, karena saling terkaitnya hal tersebut
dengan pengembangan desa.
When : Kapan hal ini harus lebih deperhatikan?
Semakin cepat semakin baik, karena dengan begitu proses
pengembangan desa akan lebih cepat, dan potensi SDM juga SDA
bisa lebih terkondisikan, sehingga akan lebih banyak lagi
keuntungan yang akan didapat dan kerugian-kerugian yang
diprediksikan akan lebih tertangani.
Who : Siapa yang harus memperhatikan semua hal tersebut?
Masyarakat dan perangkat-perangkat desa sebaiknya harus lebih
sigap dalam menyikapi hal ini, jadi sebaiknya mereka diberikan
pemahaman yang lebih, agar mereka faham tentang situasi kondisi
tempat tinggalnya sendiri.
Where : Dimana letak vocal point yang harus diperkuat untuk
mendapatkan kesiap-siagaan mereka?
Pemahaman masyarakat adalah point penting yang sangat
berpengaruh untuk berkembangnya suatu daerah. Dalam
11
perkembangan daerah diperlukan kesiap-siagaan terhadap situasi
yang tak diinginkan, seperti halnya bencana. Untuk bisa menangani
hal tersebut maka pemahaman tentang kesiap-siagaan terhadap
bencana atau biasa disebut dengan mitigasi bencana harus
ditingkatkan.
How : Bagaimana cara efisien untuk memberikan pemahaman tersebut?
Karena kesibukan mayarakatnya yang berbeda-beda sehingga
waktu luangnya pun berbeda dan sulitnya untuk dikondisikan hal
tersebut akan menghambat pelaksanaan program yang kami buat,
jadi kami melakukan pendekatan khusus secara personal kepada
mayarakat agar hal yang disampaikan bisa effisien.
Berdasarkan analisis tersebut maka kami mendapatkan point-point pokok
yang kami butuhkan untuk merangcang program KKN tematik Mitigasi
Bencana, diantaranya ;
Konsep : pendekatan secara khusus akan
memberikan hasil yang lebih baik.
Objek Garapan : masyarakat sekitar dari mulai kalangan
muda hingga lanjut usia.
Konten Acara : ada dua konten acara kami yaitu
konten acara primer dan sekunder
Acara Primer adalah acara yang difokuskan pada
pemberian stimulus dan pemahaman tentang mitigasi
bencana.
Acara Sekunder adalah acara yang titik fokusnya bukan
tentang pemahaman mitigasi bencana, akan tetapi
pemahaman tentang mitigasi bencana dimasukan disela-
sela acara.
12
Program ini mebutuhkan banyak pihak, sehingga kami bekerja sama
dengan pihak-pihak terkait seperti dengan perangkat desa, karang taruna, RT
dan RW setemapat.
Pada tanggal 2 januari kami menemui pihak desa untuk bekerja sama
dalam melaksanakan program KKN ini. Kami mendapat data-data yang kami
butuhkan pula dalam penyusunan program ini atas kerjasama yang kami jalin
dengan pihak desa.
Gambar 2&3. Pertemuan dengan pihak desa
Kami juga melakukan kerjasama dengan pihak terkait setempat dalam
mengumpulkan data dan merancang program yang sesuai dengan daerah
setempat. Teknik pendekatan pada masyarakatpun kami dapatkan dalam
hubungan kerjasama ini
.
Gambar 4. Pertemuan dengan pihak karangtaruna
13
Setelah pengumpulan data melakukan pendekatan dan kerjasama maka
program kami terbentuk sesuai kondisi yang ada, untuk mengefektifkan dan
mengefisiensikan pelaksanaan progran KKN kami.
3. Konten Acara
Program Acara Primer
No. Nama
Program
Rencana Tanggal
Pelaksanaan
Rencana Teknis Pelaksanaan
1.
“Program
penyuluhan
kepada siswa
SD dan SMP “
Dilaksanakan 2 kali,
yaitu pada tanggal
11 dan 19 januari
2014.
Tanggal 11
dilaksanakan di SD
M.I Nyalindung dan
di SMP MTS Nurul
Huda
Untuk melaksanakan program
tersebut, dilaksanakan beberapa
tahapan pelaksanaan, meliputi:
a. Menentukan lokasi dan sasaran
penyuluhan, yaitu SD dan SMP
Keputusan tersebut diambil
karena kedua sekolah tersebut
berada di desa Cikole.
b. Merancang tema dan teknis
pelaksanaan untuk SD dan SMP
karena bobot materi yang
dibeerikan berbeda.
c. Mengurus perizinan ke lokasi
penyuluhan.
d. Persiapan logistik dan teknis
acara.
e. Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
f. Evaluasi kegiatan.
14
2.
“program
sosialisasi door
to door “
Dilaksanakan rutin
tiap hari mulai dari
tanggal 19 januari
2014 sampai tanggal
30 januari 2014
Untuk melaksanakan program
tersebut, dilaksanakan beberapa
tahapan pelaksanaan, meliputi:
a. Menentukan lokasi untuk
diberiakan penyuluhan
secara khusus.
b. Menyususn materi yang akan
diberikan kepada sasaran.
Membuat brosur mitigasi
bencana dan membauat post
test untuk dijadikan sample
masyarakat.
c. Menyusun teknis
pelaksanaan yang dibagi
menjadi beberapa kelompok
untuk memudahkan dalam
pencapaian sasaran.
d. Pelaksanaan program sesuai
teknis.
e. Pengumpulan data untuk
dijadikan indikator kapasitas
mayarakat yang nantinya
menjadi rekomendasi
program KKN ini.
f. Evaluasi kegiatan.
15
3.
“sosialisasi
mitigasi
bencana se-
kecamatan
Lembang”
Tgl 20 januari 2014
Bertempat di desa
sunten jaya
Acara ini adalah acara yang
dilaksanakan oleh semua kelompok
KKN mitigasi bencana dengan
panitia pelaksana dari tiap kelompok
KKN mitigasi bencana.
Persiapan yang dilakukan untuk
acara ini sbb :
a. Koordinasi dengan kelompok
sunten jaya.
b. Koordinasi dengan pihak
desa Cikole untuk
mendapatkan kejelasan
partisipasinya.
c. Persiapan acara dan teknis
pemberangkatan.
d. Pelaksanaan acara.
e. Penutupan.
f. Recomendasi hasil acara.
g.
16
4.
“Sosialisasi
kepada majelis
ta’lim dengan
tema keluarga
tangguh”
24 januari 2014 di
masjid Nurul Huda
RW 09
Untuk melaksanakan program
tersebut, dilaksanakan beberapa
tahapan pelaksanaan, meliputi:
a. Rapat koordinasi,
menentukan tema, tempat,
sasaran dan persiapan
lainnya.
b. Memenuhi aspek birokrasi
dan administrasi acara.
c. Persiapan logistik acara.
d. Persiapan pemateri acara.
e. Pelaksanaan acara sesuai
petunjuk.
f. Sharing setelah acara
sekaligus clearing.
g. Evaluasi acara.
Table 6 : Program Acara Primer
17
Program Acara Sekunder
No. Nama Program Rencana Tanggal
Pelaksanaan
Rencana Teknis Pelaksanaan
1.
“mengajar
anak-anak
mengaji “
Dilaksanakan rutin
hampir tiap hari
dimulai dari tanggal
2 januari 2014
hingga akhir KKN.
Mengajar ngaji di masjid As-sallam
dengan menambahkan materi
18
2.
“Acara Maulid
Nabi
Muhammad
SAW”
Acara ini
berlangsung pada
tanggal 29 januari
2014.
Rangkaian acara pada peringatan
Maulid Nabi Muhammad saw adalah
perlombaan adzan, kaligrafi, dan
LCC yang dilaksanakan pukul
16.00. sedangkan acara puncaknya
yaitu Tabligh Akbar, pukul 20.00 s.d
23.00 WIB.
Table 7: Program Acara Sekunder
Adapun detail pelaksanaan program yang telah kami laksanakan untuk lebih
menjelaskan alur kegiatan KKN yang kami lakukan sbb :
1) Sosialisasi Mitigasi Bencana MI dan MTs.
a. Nama Kegiatan
Sosialisasi Mitigasi Bencana
b. Ketua Pelaksana
Fransiska Paulina Kaha
c. Susunan Kepanitiaan
Acara : Heldawati
Dokumentasi : Cindy Permatasari
19
Logistik : Didik Iswanto
Buensi Rumandani
d. Latar Belakang
Desa Cikole berada di wilayah rawan bencana, yaitu longsor dan gunung
meletus (Gunung Tangkuban Perahu). Sehingga warga Cikole sudah terbiasa
dengan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung Tangkuban
Perahu. Sayangnya, anak-anak yang belum paham menjadikan fenomena ini
menjadi suatu tontonan yang menarik bukan waspada akan bahayanya. Oleh
karena itu, kita mengadakan Sosialisasi Mitigasi Bencana ke MI dan MTs.
e. Tujuan
Memberikan pengetahuan dasar tentang Mitigasi Bencana. Membuat siswa tahu dan waspada akan bencana. Memberikan pemahaman apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan
sesudah bencana.
f. Sasaran
1) MI Nyalindung : kelas 4, 5, dan 6 (103 orang)
2) MTs Nurul Huda : kelas VIII (70 orang)
g. Waktu Pelaksana
1) MI Nyalindung : Sabtu, 11 Januari 2014
2) MTs Nurul Huda : Sabtu, 18 Januari 2014
h. Tempat Pelaksana
1) MI Nyalindung Cikole
2) MTs Nurul Huda Cikole
i. Deskripsi Kegiatan
1) MI Nyalindung
20
Acara dikemas dengan konsep outbond (pos by pos). Setiap pos
mempunyai tema dan materi masing-masing tentang bencana, yaitu
longsor, gempa bumi dan gunung meletus, banjir, serta kebakaran.
Masing-masing pos menggunakan metode penyampaian yang berbeda
dan bobot penyampaian yang disesuaikan dengan umur peserta. Materi
yang dibahas adalah penjelasan, kewaspadaan siswa menghadapi
bencana tersebut (sebelum, saat, dan sesudah bencana). Dengan perincian
masing-masing pos sebagai berikut :
Kegiatan Yang Dilaksanakan Di M.I Nyalindung dengan teknik pos
by pos
POS I (Longsor)
a) Perkenalan
b) Petunjuk Umum
- Anak berkumpul dan duduk memberntuk setengah lingkaran.
- Anak diberikan materi dengan metode komunikasi dua arah,
kemudian mereview materi yang sudah diberikan dengan member
pertanyaan dengan pilihan jawab lewat gambar.
- Setelah mereview, anak diberikan games dengan membagi mereka
dalam empat kelompok.
- Terakhir, anak-anakdiminta meneriakkan yel-yel untuk
penyemangat.
c) Games
“Estafet Bola”
Tools :
- Duabuah bola kaki.
Petunjuk :
21
- Anak dibagi menjad iempa tkelompok. Dua kelompok akan
bertanding terlebih dahulu, kemudian disusul dua kelompok
berikutnya.
- Saat bertanding, tiap kelompok berbaris rapi ke belakang. Anak
diminta mengestafet bola mulai dari orang yang paling depan ke
orang yang paling belakang. Kemudian, bola harus diantar kembali
dari belakang ke depan. Kelompok yang tercepat akan menjadi
pemenang.
- Hal yang sama juga dilakukan oleh dua kelompok berikutnya
sampai menemukan kelompok pemenang.
POS II (Gempa Bumi dan Gunung Meletus)
a) Perkenalan
b) Petunjuk Umum
- Anak dibagi ke dalam tiga kelompok dan diberi tiga games yang
berbeda dari masing-masing kelompok.
- Setelah selesai melakukan kegiatan games yang diberikan, anak
diberi feedback dengan mereview hasil kerja mereka.
c) Gempa Bumi
Smart Board
Tools :
- Styrofoam, pin push, kartu berisi tindakan-tindakan untuk sebelum,
saat, dan sesudah bencana.
Petunjuk :
- Anak memilah-milah kartu dan digantungkan di “board” sesuai
dengan judulnya (sebelum, saat, setelah) terjadinya bencana.
d) Gunung Meletus
Nama games :
- Do and Don’t
22
Petunjuk :
- Anak diberi 14 kartu yang berisi kalimat tindakan saat bencana
yang harus diselipkan di karton besar, 7 kartu untuk ”DO”
(tindakan yang harus dilakukan) dan 7 kartu untuk “DON’T”
(tindakan yang tidak boleh dilakukan).
e) Puzzle “ Kamar Aman Bencana"
POS III (Banjir)
a) Perkenalan
b) Petunjuk Umum
- Anak dibagi menjadi tiga kelompok
- Setiap kelompok memilih satu perwakilannya
- Diberi pemahaman tentang banjir
- Diberi pertanyaan tentang banjir
- Jawaban para peserta diaplikasikan menjadi permainan
c) Game
“Yang tinggi yang menang”
Petunjuk :
- Tiap kelompok memilih sati perwakilannya untuk menjadi ketua
kelompok dimana perwakilan tersebut akan berlomba mencari
tempat yang paling tinggi dalam hitungan 20 detik.
- Setelah permainan tersebut selesai di evaluasi, lalu tiap kelompok
disuruh menjawab pertanyaan tentang banjir dan
mengaplikasikannya, sesuai jawabannya seperti membuang sampah
pada tempatnya dan menjaga lingkungannya.
POS IV (Kebakaran)
a) Perkenalan
b) Petunjuk Umum
23
- Anak dibagi ke dalam tiga kelompok dan diberi games yang sama
dari masing-masing kelompok.
- Saat melakukan games anak yang telah dibagai menjadi tiga
kelompok bermain dengan cara berlomba untuk menyelesaikan
games tersebut.
- Setelah melakukan games tersebuat anak diperbolehkan
melanjutkan games berikutnya.
- Setelah selesai melakukan kegiatan games yang diberikan, anak
diberi feedback dengan mereview hasil kerja mereka.
c) Kebakaran
“Siapa cepat dia dapat”
Alat dan bahan :
- Gambar petugas pemadam kebakaran, gambar alat=alat pemadam
kebakaran, dan gambar kendaraan pemadam kebakaran.
Petunjuk permainan :
- Anak memilah-milah gambar yang telah disediakan dan ditempelkan
ke papan tulis sesuai dengan judulnya (Petugas Pemadam kebakaran,
alat pemadam kebakaran, kendaraan pemadam kebakaran).
“Bermain Peran (Roll Playing)”
Alat dan bahan :
- Masker, galon, handphone.
Petunjuk permainan :
- Sebelum memulai games anak diberikan petunjuk atau teknis
permainan dalam games yang akan dilakukan.
- Setelah anak memahami petunjuk yang diberikan barulah anak
melakukan games tersebut.
“Puzzle Kebakaran "
Alat dan bahan :
- Puzzle kebakaran hutan, puzzle kebakaran rumah, puzzle petugas
pemadam kebakaran.
24
Petunjuk :
- Anak dibagi menjadi tiap kelompok, setiap kelompok harus bekerja
sama untuk menyelesaikan puzzle yang telah disediakan.
- Setelah selesai melakukan kegiatan games yang diberikan, anak diberi
feedback dengan mereview hasil kerja mereka.
2) MTs Nurul Huda
Acara dikemas dengan konsep diskusi kelompok. Masing-masing
kelompok didampingi oleh tutor untuk membimbing jalannya diskusi.
Materi diskusi lebih mendalam tentang kesiapsiagaan siswa karena
penjelasan bencana sudah siswa pelajari di kelas. Setelah diskusi berakhir
dilaksanakan cerdas cermat antar kelompok dengan materi yang telah
didiskusikan untuk mengulas kembali hasil diskusi. Adapun pelaksana
tiap-tiap pos dan tiap-tiap kelompok diskusi antara lain :
Kegiatan Yang Dilaksanakan Di MTS Nurul Huda dengan teknik
diskusi kelompok
a) kelompok I
b) Pelaksana : Gilang Taufika dan Heldawati
c) Kelompok II
Pelaksana : Aldi Fahmi Pebrian, Dila Fadilah, dan Cindy
Permatasari
d) Kelompok III
Pelaksana : Moch Ramdhan Abdul Fatah dan Dilla Handayani
j. Realisasi Kegiatan
1) Acara diikuti oleh 84 orang dan diawali dengan perkenalan serta games
ringan. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk memasuki pos yang
mempunyai bahasan bencana masing-masing (longsor, gempa bumi dan
gunung meletus, banjir, dan kebakaran). Setiap pos diberikan waktu 30
menit untuk memberikan pengertian dan kewaspadaan siswa terhadap
25
bencana. Penyampaian materi sebagian besar menggunakan media ringan
mengingat usia siswa lebih mudah menangkap materi bila menggunakan
media. Teknis pos by pos adalah kelompok yang telah dibagi memasuki
pos yang telah ditentukan sehingga tidak ada pos yang kosong. Setelah
semua siswa menyelesaikan 4 pos, diadakan cerdas cermat untuk
mengulas kembali materi di setiap pos.
2) Acara diikuti oleh 70 orang dan diawali dengan perkenalan serta games
konsentrasi. Selanjutnya diadakan penayangan video tentang
penanggulangan bencana longsor dan kesiapsiagaan gunung meletus.
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk berdiskusi tentang video
tersebut dan mitigasi bencana. Masing-masing kelompok didampingi 2
tutor untuk menjaga berjalannya diskusi. Setelah diskusi diadakan cerdas
cermat antar kelompok dengan perwakilan 3 orang. Cerdas cermat dibagi
menjadi 3 sesi, yaitu pertanyaan kelompok, pertanyaan rebutan, serta
siapa berani.
k. Rincian Pembiayaan
Terlampir
l. Evaluasi Kegiatan
1) MI Nyalindung
Tidak ada briefingpelaksanaan kegiatan sehingga anggota lain tidak
tahu apa yang harus dilakukan setelah pos by pos. Malam sebelumnya
yang direncanakan briefing tidak dilaksanakan dikarenakan
menyiapkan hadiah untuk doorprize.
Time Keeper saat games awal tidak berjalan sehingga waktu games
terlalu lama (tidak sesuai rencana).
Tempat games terlalu kecil karena siswa yang datang di luar
perkiraan.
26
2) MTs Nurul Huda
Tempat tidak memungkinkan untuk terlalu berisik karena di masjid.
Waktu cerdas cermat tidak sesuai dengan yang telah direncanakan.
m.Rekomendasi
1) MI Nyalindung
Sebelum acara wajib melaksanakan briefing walaupun sambil
persiapan untuk besoknya.
Time Keeper harus ada. Bila kurang orang, panitia lain dapat
merangkap kerja (misalnya dokumentasi).
Mempunyai 2 plan untuk tempat agar acara berjalan lebih kondusif.
2) MTs Nurul Huda
Acara yang diadakan lebih baik acara yang tidak mengundang hiruk
pikuk siswa.
Time Keeper harus tetap berjalan walaupun siswa masih terlihat asyik
untuk menjawab pertanyaan.
n. Dokumentasi Kegiatan
1) MI Nyalindung
Gambar 5. Perkenalan Gambar 6. Pengkondisian anak-
anak
27
Gambar 7. Games Gambar 8. Pembagian kelompok
Gambar 9. Pos 1 (Longsor) Gambar 10. Pos 2 (Gempa Bumi
dan Gn. Meletus)
Gambar 11 . Pos 3 (Banjir) Gambar 12. Pos 4 (Kebakaran)
28
Gambar 13. Cerdas Cermat Gambar 14. Pemberian hadiah
cerdas cermat
2) MTs Nurul Huda
Gambar 15. perkenalan Gambar 16. Menonton Video SiagaBencana Gempa Bumi dan Longsor
Gambar 17. kelompok 1 Gambar 18. kelompok 2
29
Gambar 19. kelompok 3 Gambar 20. Cerdas cermat
Gambar 21. Pemberian hadiah Gambar 22. Penutup
2) Program Door to Door
a. Nama Kegiatan
Sosialisasi mitigasi bencana dari rumah ke rumah (door to door).
b. Ketua Pelaksana
Willy Wirawan
c. Latar Belakang
Berdasarkan tujuan yang telah disepakati kelompok dalam
pelaksanaan KKN ini, masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan
memahami maksud dari mitigasi bencana. Dari observasi dan wawancara
kepada pengurus RW mengenai aktifitas masyarakat, diperoleh informasi
bahwa pemberian penyuluhan untuk menyampaikan informasi mengenai
bencana kepada masyarakat cenderung sulit, karena waktu luang yang
mereka miliki cukup sukar untuk disatukan. Oleh karena itu, untuk
30
menyampaikan pemahaman dan pengetahuan mengenai bencana,
pelaksana melakukan kegiatan door to door dengan memberikan informasi
melalui percakapan, memberikan brosur Mitigasi Bencana, dan melakukan
tes mengenai pengetahuan tentang bencana, kesiapsiagaan, serta
penanganan di wilayah tempat warga tinggal.
d. Tujuan
Masyarakat dapat memahami pengurangan resiko bencana,
khususnya potensi bencana di sekitar tempat tinggal warga;
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis
bencana, teknik kesiapsiagaan, dan penanganan bencana;
Pelaksanaan post-test bertujuan untuk melihat sejauh mana
masyarakat memahami akan informasi mengenai bencana yang
telah disosialisasikan;
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapan
fisik dan mental dalam menghadapi bencaba;
Menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan urgensi menjaga
alam atau lingkungan sekitar;
e. Sasaran
Beberapa warga RW 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 Desa Cikole, sebagai
sampel masyarakat.
f. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 19 s.d. 30 Januari 2014.
g. Tempat Pelaksanaan
Lingkungan sekitar RW 6 s.d. 12 Desa Cikole.
31
h. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan program primer KKN yang bertujuan untuk
sosialisasi mengenai mitigasi bencana. Petunjuk dan teknis kegiatan ini
adalah dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga dengan tujuan
utama untuk melihat dan menyampaikan informasi mengenai pengurangan
resiko-resiko terhadap bencana. Selain itu, melalui kegiatan ini pelaksana
berharap agar silaturahim antara warga dan mahasiswa pelaksana KKN
dapat terjalin dengan baik. Setelah penyampaian informasi mengenai
kitigasi bencana, selanjutnya warga diberi atau dibimbing untuk mengisi
lembar tes (bagi warga rentan/terhambat) dengan tujuan mengobservasi
sejauh mana masyarakat memahami dan mengetahui apa yang harus
mereka lakukan sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana. Dari tes
tersebut, data yang diperoleh akan dijadikan rekomendasi kepada
pemerintah Desa setempat untuk selanjutnya diharapkan dapat
ditindaklanjuti langsung kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi
masyarakat rentan (lansia, ibu, anak, dan warga dengan disabilitas).
i. Indikator Keberhasilan
Warga memahami potensi bencana di sekitar tempat mereka
tinggal;
Dari hasil tes minimal diperoleh skor 50% untuk mendeskripsikan
pemahaman masyarakat mengenai bencana;
j. Realisasi Kegiatan
Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dengan pendekatan door to door
ini berjalan sesuai dengan target pelaksanaannya, yaitu mendatangi
minimal 20 rumah warga, dan berlangsung dari tanggal 19 s.d. 30 Januari
2014. Berdasarkan hasil observasi, animo masyarakat terhadap kegiatan
ini cukup baik, dilihat dari keramahan dan atensi untuk mendengarkan
32
serta berdiskusi mengenai informasi mitigasi bencana yang pelaksana
sampaikan. Adapun hasil skoring post-test adalah sebagai berikut:
No Nama Jenis kelamin Usia RW Tanggal Tes Hasil Tes(%)L P
1 Aming Udin √ 75 tahun 6 23-Jan-14 77.9
2 Rosmariati √ 47 tahun 6 23-Jan-14 92.6
3 Suni √ 19 tahun 6 23-Jan-14 50
4 Seminar √ 22 tahun 6 24-Jan-14 38.2
5 Entin Kartini √ 51 tahun 6 23-Jan-14 92.6
6 Fitri Raya L. √ 66 tahun 6 23-Jan-14 92.6
7 Kokom √ 42 tahun 6 19-Jan-14 95.6
8 Entan S Maja √ 43 tahun 6 19-Jan-14 50
9 Een √ 46 tahun 6 30-Jan-14 57.3
10 Tati √ 39 tahun 6 26-Jan-14 64.7
11 Yanti √ 27 tahun 6 30-Jan-14 61.8
12 Sindi √ 17 tahun 6 24-Jan-14 23.5
13 H √ 17 tahun 7 26-Jan-14 57.4
14 Nina √ 41 tahun 8 22-Jan-14 91.2
15 Aan √ 19 tahun 8 22-Jan-14 91.2
16 Susilawati √ 21 tahun 8 21-Jan-14 55.9
17 Isum √ 23 tahun 8 22-Jan-14 83.8
18 Daha Asikin √ 68 tahun 9 22-Jan-14 17.6
19 Lilis Sumiati √ 45 tahun 11 23-Jan-14 27.9
20 Dadang √ 38 tahun 12 22-Jan-14 32.4
21 N. Wartini √ 43 tahun 12 23-Jan-14 48.5Tabel 8: Hasil skoring post-test (keseluruhan)
Berdasarkan skor pada tabel di atas, diperoleh rata-rata hasil tes
sebesar 62,03%. Adapun berdasarkan klasifikasi usia, diperoleh
deskripsi sebagai berikut:
1) Kelompok warga dengan usia di bawah 30 tahun: 8 orang
33
Dari 8 orang yang diberikan lembar tes, 6 orang memperoleh skor
di bawah rata-rata, dan 2 orang memeproleh skor di atas rata-rata. Dari
deskripsi ini diasumsikan bahwa warga dari kelompok usia cenderung
kurang dalam memahami informasi mengenai bencana.
2) Kelompok warga dengan usia 31-50 tahun : 9 orang
Warga yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah 9 orang. Dari
9 orang ini diperoleh deskripsi melalui hasil skor tes, 5 rang
memperoleh skor di bawah rata-rata, dan 4 orang memperoleh skor di
atas rata-rata. Dari perbandingan ini diasumsikan bahwa warga dengan
kelompok usia 31-50 tahun cendeung masih kurang memahami
informasi mengenai bencana.
3) Kelompok warga berusia lanjut (di atas 50 tahun) : 21 orang
Dari 4 orang yang termasuk ke dalam kelompok lansia, diperoleh 3
memperoleh skor di atas rata-rata, dan 1 orang memperoleh skor jauh
di bawah rata-rata (17,6%) dengan catatan observasi bahwa tester
menghentikan pembacaan soal pada soal keempat dengan rasionalisasi
subjek cenderung sangat kurang memahami bencana dan bahkan
sering bertanya kembali kepada tester hal-hal di luar soal yang
diberikan. Berdasarkan deskripsi mengenai hasil skor yang diperoleh,
dari 21 warga yang diobservasi, 12 orang berada dalam tingkat
pemahaman yang kurang. Hal ini memberikan asumsi bahwa lebih
banyak warga yang belum mengetahui pemahaman-pemahaman
mengenai bencana dan pengurangan resiko yang diakibatkan oleh
bencana.
k. Faktor Pendukung Kegiatan
Terdapat beberapa faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini,
di antaranya yaitu informasi yang diperoleh dari pihak RW dan Karang
Taruna setempat mengenai aktifitas warga sekitar yang memiliki peluang
besar untuk didatangi.
34
l. Faktor Penghambat Kegiatan
Selain faktor pendukung, terdapat pula hal-hal yang menghambat
terlaksananya kegiatan ini, di antaranya mata pencaharian warga yang
menghambat pelaksana untuk menemui warga di siang hari, dan
kemampuan inquiry yang kurang dari pihak tester/pelaksana yang
mengakibatkan subjek/warga tidak serius dalam mengisi lembar tes.
m. Rincian Pembiayaan
Terlampir
n. Evaluasi Kegiatan
Kebanyakan mayarakat masih memiliki paradigma yang kurang baik
terhadap sosialisasi atau penyuluhan, khususnya mengenai bencana
sehingga harus ada pendekatan yang lebih atau dikhususkan agar apa yang
menjadi tujuan penyuluhan bisa diterima secara optimal.
o. Rekomendasi
Dari deskripsi kondisi masyarakat mengenai pemahaman akan
bencana, diharapkan selanjutnya pemerintah setempat dapat
menindaklanjuti masalah ini dengan sosialisasi yang lebih meluas,
terstruktur, dan simulasi agar masyarakat dapat memiliki pemahaman yang
cukup baik.
35
p. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 23. Door to door ke rumah
Pak Acip
Gambar 24. Door to door ke rumah
pak Ustadz
Gambar 25. Door to door ke rumah
warga lainnya
Gambar 26. Door to door ke rumah
warga lainnya
3) Program Sosialisasi Akbar Mitigasi Bencana
a. Nama Kegiatan
Sosialisasi mitigasi bencana se-kecamatan Lembang
b. Ketua Pelaksana
Revi Mainaki dari kelompok KKN Desa Suntenjaya.
36
c. Latar Belakang
Berdasarkan tujuan yang telah disepakati kelompok dalam
pelaksanaan KKN, maka pihak LPPM sendiri turut bekerja sama dengan
kelompok KKN tiap desa, bekerja sama dengan pihak DMRI, dan BPBD.
Dalam hubungan kerjasama ini diharap mayarakat maupun kami
bisa mendapat ilmu lebih mengenai mitigasi bencana. Sehingga materi
yang kami dapat, bisa disebarluaskan ke desa lainnya.
d. Tujuan
Mendapatkan ilmu lebih untuk dibagikan kepada sasaran;
Masyarakat dapat memahami pengurangan resiko bencana,
khususnya potensi bencana di sekitar tempat tinggal warga;
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis
bencana, teknik kesiapsiagaan, dan penanganan bencana;
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapan
fisik dan mental dalam menghadapi bencaba;
Menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan urgensi menjaga
alam atau lingkungan sekitar;
e. Sasaran
Beberapa pihak desa Sunten jaya dan desa lainnya, masyarakat, juga
tiap mahasiswa yang mengikuti program KKN tematik mitigasi
bencana.
f. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 20 januari 2014.
g. Tempat Pelaksanaan
Aula kantor Desa Sunten jaya dan lingkungan sekitar.
h. Deskripsi Kegiatan
37
Kegiatan ini merupakan program primer KKN yang bertujuan untuk
sosialisasi mengenai mitigasi bencana. Yang dilaksanakan di Desa Sunten
jaya dengan panitia inti adalah anggota kelompok desa Sunten jaya dengan
menjalin kerjasama dengan pihak yang lebih ahli di bidangnya seperi
DMRI BPBD.
Acara ini dihadiri oleh perangkat desa dan anggota kelompok KKN
mitigasi bencana lainnya. Tujuan utama acara ini adalah menyatukan
persepsi tentang maitigasi agar penyuluhan dan sosialisasi ini tersebar
dengan baik. Selain itu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya mitigasi bencana.
i. Realisasi Kegiatan
Kegiatan yang diadakan ini terlaksana dengan baik, namun follow up
dari kegiatan ini belum terlihat sama sekali.
j. Faktor Pendukung Kegiatan
Terdapat beberapa faktor yang mendukung terlaksananya koordinasi
yang baik, kerjasama yang solid dan toleransi antar tiap kelompok.
k. Faktor Penghambat Kegiatan
Akomodasi karena tempatnya yang jauh, pemberitahuan yang terkesan
mendadak sehingga kurangnya persiapan.
l. Rekomendasi
Follow-up nya dari pihak terkait terhadap sasaran atau objek
pengembangan untuk lebih mengefisienkan hal yang telah diberikan dan
didapat oleh masyarkat.
m. Dokumentasi kegiatan.
38
Gambar 27. Simulasi dari DMRI Gambar 28. Simulasi dengan DMRI
Gambar 29. Sambutan dari DMRI Gambar 30. Simulasi dengan DMRI
Gambar 31. Penampilan Tim Qasidah
As-Salam
Gambar 32. Prof. Wanjat dan tamu
undangan
39
Gambar 33. Bentang alam di Desa Suntenjaya
4) Program Penyuluhan ke Majlis Ta’lim
a. Nama Kegiatan
Sosialisasi Mitigasi Bencana dengan tema “Keluarga Tangguh”
b. Ketua Pelaksana
Gilang Taufika
c. Susunan Kepanitiaan
Sie. Acara : Aldi Febrian
Sie. Dokumentasi : Helda Wati
Sie. Logistik : Didik Iswanto
: Willy wiriawan
Sie. Konsumsi : Dilla Handayani
Moch. Ramdhan Abdul F.
40
d. Latar Belakang
Desa Cikole berada di wilayah rawan bencana, yaitu longsor, gempa, dan
gunung meletus (Gunung Tangkuban Perahu). Oleh karena itu, warga cikole
sudah terbiasa dengan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung
Tangkuban Perahu. Perempuan dan anak-anak, termasuk ke dalam kalangan
masyarakat yang rentan saat terjadi bencana. Hal ini diakbiatkan oleh kapasitas
perempuan dan kepribadian anak-anak yang masih perlu dibimbing.
Penyuluhan ini dinamai “Keluga Tangguh”, karena dengan judul mengenai
keluarga, masyarakat diasumsikan tidak merespon dengan sikap yang khawatir,
dan agar animo masyarakat cukup besar untuk berpartisipasi dalam acara ini.
e. Tujuan
Memberikan penyuluhan/materi mengenai tata cara membentuk keluargatangguh, yang dimulai dari pribadi ibu yang tangguh.
Memberikan pengetahuan dasar tentang Mitigasi Bencana. Memberikan pengetahuan bagaimana cara menjadi keluarga tangguh Memberikan pemahaman apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan
sesudah bencana.
f. Sasaran
3) Ibu ibu pengajian majelis ta,lim nuruh huda, yang mnecakup dari rw 06,
08, dan 09, dan 12.
g. Waktu Pelaksana
Jumat 24 januari 2014, pukul 16.00-17.30 WIB.
h. Tempat Pelaksana
Mesjid Nurul Huda RT 09.
i. Deskripsi Kegiatan
Acara dikemas dengan konsep talk show. Pada mulanya, acara
dibuka oleh MC (Dila Fadilah), setelah itu pembacaan ayat suci al-
Quran, lalu dilanjut dengan pemberian materi oleh Via Fitriani Aisyah,
41
S.Psi., S.Ud. yang mana isinya mengenai bencana diantaranya bahaya
jika gunung takuban perahu meletus, selain itu juga materi yang
diberikan ialah bagaimana menjadi keluarga tangguh yang bisa
mengayomi anak dan kelurga dengan cara islami. Intinya dalam
sosialisasi ini lebih ditekankan kepada diskusi mengenai keluarga,
mengenai cara bagaimana menjadi ibu yang tangguh dalam menghadapi
berbagai masalah atau ujian yang ada di keluarga.
RUNDOWN ACARA
No. Waktu Acara Alokasi waktu Pelaksana
1 14.30 –
15.30
Persiapan (60 menit)
a) Persiapan
pribadi
b) Persiapan
logistic
c) Persiapan
konsumsi
d) Persiapan
perjalanan
e) Persiapan
acara
(10 menit)
(10 menit)
(10 menit)
(10 menit)
(20 menit)
- all member
- Willy dan Didik
- Dilla dan Abdul
- Dila
- all member
2 15.30 –
15.35
Pembukaan (5
menit)
Perkenalan
Sambutan
a) PJ
b) Ketua dari
majelis ta’lim
(1 menit)
(2 menit)
(2 menit)
- MC
- Gilang (PJ)
- Ketua dari
majelis ta’lim
3 15.05 – Penyajian materi (95 - Pemateri
42
Tabel 9: Rundown acara penyuluhan
j. Realisasi Kegiatan
Acara ini diikuti oleh 45 ibu-ibu pengajian majelis ta’lim Nurul Huda dan
undangan dari warga-warga RW yang telah disebutkan di atas. Selama
persiapan acara, masyarakat datang ke lokasi dengan terlambat, sehingga waktu
dimulai acara yang pada awalnya diagendakan pukul 16.00 terrealisasi pada
pukul 16.20 WIB. Oleh karena itu, agenda semula yang akan dibuka oleh MC
(Gilang dan Aldi), langsung diambil alih oleh MC (Dila) dan memulai
langsung ke pemaparan materi serta diskusi.
k. Rincian Pembiayaan
Terlampir
16.50 menit)
a) Pemaparan
materi
b) Tanya jawab
(45 menit)
(60 menit)
- Dila
4 16.50 –
17.30
Penutup ( menit)
a) Kesimpulan
dan saran
b) Ucapan
terimakasih
dari panitia
(10 menit)
(10 menit)
- Pemateri
- All members
5 17.30
sampai
dengan
selesai
Operasi semut alias
beberes
Selama raga
masih
dikandung
badan
-All members
43
l. Evaluasi Kegiatan
1) Acara berjalan cukup lancer, dilihat dari atensi peserta penyuluhan dan
keaktifan dalam sesi Tanya jawab.
2) Pemateri kurang mumpuni untuk mengasosiasikan materi psikologi untuk
keluarga dengan mitigasi bencana.
3) Keterhambatan teknis, yaitu printer, sehingga rundown acara tidak
disebatkan kepada seluruh panitia.
m.Rekomendasi
1) Persiapan dalam acara diharapkan untuk selanjutnya dapat dipersiapkan
dengan matang, sehingga apabila terjadi perubahan agenda secara
mendadak, panitia dapat dengan sigap mengubah alur acara.
2) Menghubungi dan mencari pemateri dari jauh-jauh hari sebelum acara,
sehingga panitia dapat mempertimbangakan kemampuannya apakah
mumpuni atau tidak untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
n. Dokumentasi
Gambar 34. Sesi Diskusi Gambar 35. Mushofahah
44
Gambar 36. Pemaparan Materi Gambar 37. Peserta Penyuluhan
5) Program Mengajar
a. Nama Kegiatan
Mengajar anak-anak di masjid as-Salam
b. Pelaksana
Penanggungjawab Mengaji : Dila Fadilah
Penanggungjawab les : Buensi Rumandani
Penanggungjawab sepak bola : Mochammad Ramdhan Abdul Fatah
c. Latar Belakang
Berdasarkan tujuan yang telah disepakati kelompok dalam pelaksanaan
KKN ini, masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan memahami maksud dari
mitigasi bencana. Melihat kurangnya pengajar dan kurang efektifnya kegiata
mengaji di masjid as-Salam, maka kami membantu untuk mengajar membaca Al-
Quran dan ilmu-ilmu agama islam di masjid tersebut, yang mana kegiatan ini
berlangsung setiap hari setelah shalat magrib. Selain mengajar, di luar waktu
mengaji kami melaksanakan kegiatan les bahasa Inggris dan bahasa Arab, serta
bermain sepak bola.
45
d. Tujuan
Waktu mengaji anak-anak dapat terisi dengan efektif dan maksimal
Anak-anak dapat berlajar ilmu-ilmu agama selain membaca Al-Quran saja
sebagaimana biasanya
Mengajarkan ilmu bahasa asing sebagai kompetensi tambahan untuk anak
Menyelipkan materi mitigasi bencana sebagai pengetahuan bagi anak
e. Sasaran
Anak-anak yang sudah biasa mengaji di masjid As-Salam, yang berjumlah
23 orang.
f. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 3 Januari-3 Pebruari 2014, setelah berjama’ah shalat magrib.
g. Tempat Pelaksanaan
Masjid As-Salam, RT 06 RW 06.
h. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini terlaksana dengan muatan materi membaca AL-Quran dan
iqra, ilmu tajwid, bahasa Arab, fiqih, dan tarikh islam. Metode yang dipakai
adalah bimbingan langsung membaca AL-Quran dan iqra, sedangkan materi
ilmu agama disampaikan dengan metode ceramah. Selain rutinitas mengajar
ngaji, di luar pengajian kami mengadakan les bahasa Arab dan Inggris pada
hari selasa dan Jum’at, dan latihan sepak bola setiap hari minggu sore.
i. Indikator Keberhasilan
Anak-anak dapat membaca huruf hijaiyah dengan fasih dan benar sesuai
tajwidnya
Anak-anak mengetahui ajaran agama islam
Anak-anak mengenal bahasa Arab dan Inggris
j. Realisasi Kegiatan
46
Kegiatan mengaji ini berjalan lancar dan rutin setiap hari setelah shalat
berjama’ah magrib. Adapun kegiatan les dan latihan sepak bola, berjalan
hanya dua minggu pertama saja, selanjutnya kegiatan tidak dilanjutkan karena
anak-anak memiliki jadwal les yang dari sekolahnya. Mengingat kondisi dan
mdia pembelajaran yang kurang, kami memberikan buku iqra dan buku-buku
cara menulis huruf hijaiyah sebagai pendukung kegiatan mengaji di masjid
tersebut.
k. Faktor Pendukung Kegiatan
Kebersamaan bersama anak-anak didukung pula oleh kegiatan latihan
rebana yang telah menjadi rutinitas sebelumnya serta didukung oleh peralatan
yang sudah tersedia. Selain itu, kegiatan mengaji juga didukung oleh masjid
yang memang kgusu untuk mengaji anak-anak tersebut, dan alat-alat tulis
yang sudah tersedia, seperti papan tulis dan kapur. Sedangkan kegiatan les
dilaksankan di posko KKN, dan latihan sepak bola dilaksanakan di lapangan
sepak bola RW 06.
l. Faktor Penghambat Kegiatan
Beberapa sarana yang menghambat kegiatan mngaji adalah kurang
tersedianya buku iqra, sehingga anak-anak bergiliran memakainya, dan tidak
adanya tempat berwudhu sehingga menghambat ketika pelaksanaan sholat.
m. Rincian Pembiayaan
Anggaran dalam kegiatan ini hanya dialokasikan untuk kenang-kenangan,
yang diperoleh dari donasi anggota. Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut :
- 15 Sorban @12.500 Rp. 187.500
- 8 Kerudung @20.000 Rp. 160.000
- 15 buku iqra @4800 Rp. 72.000
- 2 Meja lipat @25.000 Rp. 25.000
- 9 buku-buku agama Rp. 34.000
47
Total Rp. 503.500
n. Evaluasi Kegiatan
1) Kegiatan ini sebaiknya dijadwalkan dengan baik dan diselenggarakan dengan
efektif
2) Setiap materi dipegang penanggungjawab yang mumpuni di bidangnya
o. Rekomendasi
1) Rekomendasi bagi pengajar tetap di masjid as-Salam agar anak dapat
memahami secara komprehensif materi yang disampaikan
2) Adanya variasi cara mengajar agar tidak monoton
p. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 38. Smart Board Game Gambar 39. Situasi Les Bahasa
Gambar 40. Situasi Pengajian Gambar 41. Do and Don’t Game
48
6) Program Sekunder Maulid Nabi Muhammad saw.
a. Nama Kegiatan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
b. Pelaksana
Ketua Pelaksana : Ust. Badrudin
Koord. Perlombaan : Irfan
Penanggungjawab LCC : Dila Fadilah
Dilla Handayani
Ramdhan Adykristanto
Penanggungjawab Lomba Adzan : Mochammad Ramdhan A. F.
Gilang Taufika
Penanggungjawab Lomba Kaligrafi : Willy Wirawan
Heldawati
c. Latar Belakang
Kegiatan perlombaan sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW dilaksanakan kurang persiapan, sehingga pihak karang
taruna yang diamanhi sebagai penanggungjawab perlombaan meminta
partisipasi tim KKN dalam pelaksanaan lomba tersebut.
d. Tujuan
Membangun sillaturrahim yang semakin baik dengan warga
Turut serta membantu acara-acara yang diselenggarakan oleh warga
e. Waktu Pelaksanaan
Acara ini terlaksana pada tanggal 29 Januari 2014, dari pukul 16.00 s.d
pukul 22.00 WIB.
f. Tempat Pelaksanaan
Masjid Husnul Khotimah RW 06.
49
g. Deskripsi Kegiatan
Tim KKN UPI membantu karang taruna untuk menyusun teknis
perlombaan dan menyusun soal-soal LCC. Perlombaan adzan, kaligrafi, dan
LCC berlangsung dalam waktu yang sama di masjid Husnul Khotimah pada
pukul 16.00 s.d. 17.00 WIB. Setelah itu, kegiatan penampilan dari anak-anak
madrasah, dan ditutup dengan Tabligh Akbar di malam harinya.
h. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 42. Lomba Cerdas Cermat Gambar 43. Penonton LCC
Gambar 44. Lomba Adzan Gambar 45. Lomba Kaligrafi
50
BAB III
SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Mengembangkan suatu daerah tidak akan optimal jika hanya
dilakukan hanya dengan satu tahap, perlu banyak proses yang dilalui oleh
mayarakat tersebut.
Dalam hal ini tiap individu di masyarakat tidak akan menerima jalur
proses yang sama karena pendekatan tiap individunya berbeda. Seperti
halnya di Desa Cikole ini pendekatan kami berbeda pada tiap individu
ataupun kelompok masyarakat. Karena menurut sudut kami di Desa ini
bisa diklasifikasilkan bahwa ada kelompok ataupun individu yang sudah
bisa dikatakan mengerti, akan tetapi mereka hanya sekedar mengerti bukan
memahami.
Artinya, kami yang berperan sebagai mahasiswa KKN harus bisa
memberi stimulus kepada masyarakat agar bisa lebih memahami ruang
lingkup dan potensi daerahnya masing-masing.
B. Saran dan Rekomendasi
Pengembangan daerah tidak akan optimal apabila hanya melalui
satu tahap, artinya pengembangan tersebut hanya melalui satu proses
tertentu yang pengembanganya terbatas.
Dengan demikian alangkah baiknya ada tindak lanjut setelah
proses yang direncanakan seperti halnya KKN ini kami
merekomendasikan kepada pihak yang berkewenangan untuk melakuakan
kegiatan pendukung setelah program KKN kami selesai.
Karena apabila ditarik garis besarnya kegiatan KKN kami ini
hanyalah sebatas pemberian pemahaman atau bisa disebut sebagai
mediator, dan masyarakatpun masih membutuhkan fasilitator lainya untuk
lebih mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusianya.