laporan akhir pengawasan pilkada 2020
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of laporan akhir pengawasan pilkada 2020
i
KATA PENGANTAR
Pemilihan Kepala Daerah atau Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang
selanjutnya disebut Pilkada atau Pilwakot merupakan indikasi kehidupan
demokrasi suatu daerah dalam Negara yang berdemokrasi. Selain itu Pilkada juga
menggambarkan peta kehidupan sosial budaya, dan ekonomi masyarakat di suatu
daerah. Sebagai salah satu sarana demokrasi, Pilkada menunjukkan kualitas
kehidupan demokrasi dalam memilih wakil rakyat dan pemimpin yang
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Parameter kehidupan
demokrasi suatu Negara bukan hanya dilihat dari bagaimana Pemilu maupun
Pilkada diselenggarakan, tetapi juga dilihat dari bagaimana masyarakat ambil
bagian dalam proses Pilkada tersebut.
Pilkada merupakan mekanisme penting yang harus dilaksanakan, karena
salah satu fungsinya adalah sebagai fasilitator pada ajang Kompetisi Politik agar
tercipta politik yang damai dan tertib. Selain itu agar tercipta pula Pemerintahan
yang memiliki legitimasi terhadap hukum dan atau agar terciptanya Good
Goverment. Pelaksanaan Pilkada yang demokratis beserta tahapan-tahapan,
prosedur – prosedur yang dilaksanakan akan menjadi instrumen penting yang
harapannya nanti dapat menjadi budaya Politik yang baik.
Sebuah daerah memiliki karakteristik pemilih yang berbeda-beda,
sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih jauh. Demikian juga halnya dengan
karakteristik pemilih di Kota Surakarta, terdapat beberapa faktor pendorong dan
faktor penghambat yang akan membuat penyelenggaraan Pilkada/Pilwakot di
wilayah ini menjadi berkualitas. Dalam hal ini masyarakat akan menjadi sasaran
dari mobilisasi kepentingan-kepentingan tertentu. Menguatnya faktor pendorong
ini akan menghasilkan partisipasi politik yang tinggi, sementara faktor
penghambat akan menyebabkan rendahnya partisipasi politik karena Kota
Surakarta merupakan daerah dengan iklim politik yang cukup tinggi, hal ini dapat
dilihat dari banyaknya kegiatan kegiatan politik yang dimobilisasi oleh peserta
pemilu.
ii
Pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada serentak) petama kali
diselenggarakan di inonesia pada tahun 2015. Pada Tahun 2020 ini Pilkada
serentak dilaksanakan di tengah Pandemi Covid 19 yang sedang melanda hampir
diseluruh penjuru Nusantara dan menimbulkan kontroversi di masyarakat
Indonesia dan berdmpak signifikan namun tidak menyurutkan partisipasi Pesta
Demokrasi tahun 2020 dan hal ini dapat dimaknai baik sebagai upaya
meningkatkan iklim berpolitik di Kota Surakarta, walaupun prosentasi masyarakat
sebenarnya tidak mengalami peningkatan atau penurunan partisipasinya dalam
pesta demokrasi tahun ini.
Surakarta, 28 Desember 2020
Muh. Muttaqin, S.Pd
(Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta)
iii
ABSTRAK
Laporan akhir Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta berisi tentang laporan
pengawasan dari setiap tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun
2020 di Kota Surakarta. Tahapan Pilkada Tahun 2020 yang diawasi adalah
Pengawasan Tahapan Pemutakhiran data dan Daftar Pemilih, Pengawasan
Tahapan Pencalonan Paslon dari Calon Perseorangan dan Paslon Partai Politik
dalam pemilihan Pilwalkot tahun 2020, Pengawasan Tahapan kampanye,
Pengawasan Tahapan Dana Kampanye, Pengawasan Tahapan pengadaan dan
pendistribusian Logistik, pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi hasil suara,
netralitas ASN, pengawasan politik uang dan pengawasan politisasi SARA. Hasil
dari pengawasan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta berjalan dengan baik
dengan beberapa kendala yang akan di jabarkan didalam laporan akhir
pengawasan.
Pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 di Kota
Surakarta dilaksanakan pada tangal 09 Desember 2020. Pilkada Tahun 2020
dilaksanakan secara serentak di tengah Pandemi Covid-19. Total daerah yang akan
melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah
dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 35 kota. Jawa tengah (Jateng)
terdapat 21 Kabupaten/kota yang menggelar Pilkada di 2020. Kota Surakarta
merupakan salah satu bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 5
kecamatan, 54 kelurahan dan 1.231 TPS. Dengan komposisi masyarakat yang
beragam menjadikan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta lebih dinamis.
Kata Kunci: Bawaslu Kota Surakarta, Jawa Tengah, Pilkada 2020, Tahapan Pilkada,
Prokes Covid-19.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i
ABSTRAK ……………………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum …………………………………………………………. 1
B. Tujuan Laporan ……………………………………………………………… 4
C. Landasan Hukum ……………………………………………………………. 4
D. Sistematika Laporan ………………………………………………………. 8
BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN
A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih ……. 15
B. Pengawasan Tahapan Pencalonan Perseorangan dan
Pasangan Calon Partai Politik ………………………………………… 25
C. Pengawasan Tahapan Kampanye …………………………………. 36
D. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan Suara dan Perlengkapan
Lainnya ………………………………………………………………………….
43
E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye …………………………. 53
F. Pengawasan Pemungutan, Penghitungan dan
Rekapitulasi Suara ………………………………………………………… 61
G. Pengawasan Netralitas ASN …………………………………………. 69
H. Pengawasan Politik Uang ……………………………………………… 72
I. Pengawasan Politisasi SARA …………………………………………. 74
BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI …………………………………………… 77
BAB IV PENGAWASAN PARTISIPATIF ………………………………………… 81
BAB V PENUTUP
v
Lampiran-Lampiran
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 88
B. Rekomendasi ……………………………………………………………….. 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu instrumen untuk
memenuhi desentralisasi politik dimana dimungkinkan terjadinya transfer
lokus kekuasaan dari pusat ke daerah. Pemilihan kepala daerah sebagaimana
pemilu nasional merupakan sarana untuk memilih dan mengganti
pemerintahan secara damai dan teratur. Melalui pemilihan kepala daerah,
rakyat secara langsung akan memilih pemimpinnya di daerah sekaligus
memberikan legitimasi kepada siapa yang berhak dan mampu untuk
memerintah. Melalui pemilihan kepala daerah perwujudan kedaulatan rakyat
dapat ditegakkan.
Indonesia merupakan negara yang menganut kedaulatan rakyat, hal ini
memiliki arti bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kedaulatan di
tangan rakyat merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan negara
demokrasi. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah kepala
pemerintahan daerah yang dipilih secara demokratis. Pemilihan secara
demokratis yang dimaksud adalah pemilihan yang dilakukan oleh rakyat
secara langsung yang persyaratan dan tata caranya di dalam peraturan
perundang-undangan. Hal ini sejalan dengan pasal 56 Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala
daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara
demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Pilkada 2020 haruslah dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil, sudah menjadi kewajiban bersama untuk
melaksanakannya. Demikian juga dengan Bawaslu Kota Surakarta yang
dibentuk oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Bawaslu Kota Surakarta
bertugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Surakarta Tahun 2020. Wilayah Geografis Kota
2
Surakarta merupakan wilayah yang terdiri dari lima kecamatan dengan luas
wilayah geografis kira-kira 44 km2 populasi penduduk lebih dari 421 ribu jiwa
mayoritas masyarakatnya berpendidikan dan melek politik. Jika menilik
pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota Surakarta dapat dikatakan bahwa
pelaksanaannya berjalan lancar dan cukup dinamis.
Pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota Surakarta pada tahun ini dapat
dikatakan cukup menantang, utamanya karena dilakukan pada masa
pandemi terhadap virus Covid-19. Pandemi Covid-19 memaksa seluruh
lapisan masyarakat untuk merubah adat kebiasaan normalnya, tak terkecuali
dalam hal pesta demokrasi. Pilkada 2020 harus tetap dilaksanakan, begitulah
sebagaimana amanat Undang-undang untuk menjaga marwah demokrasi di
Indonesia. Penyelenggara Pemilu, Peserta Pemilu maupun masyarakat-pun
akhirnya juga menyesuaikan proses tahapan Pilkada 2020 dengan pandemi
Covid-19 ini, hal ini perlu dilakukan agar Pilkada 2020 tidak menimbulkan
catatan seperti pada Pemilu 2019 yang mana pada saat itu banyak
penyelenggara pemilu yang mengeluh kelelahan hingga tidak sedikit yang
meninggal dunia.
Selain dilakukan pada masa pandemi, Pilkada tahun 2020 di Kota
Surakarta juga berkembang cukup dinamis, hal ini dikarenakan untuk
pertama kalinya Kota Surakarta memiliki Pasangan Calon yang berasal dari
Perseorangan. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan
Pilkada 2020 utamanya bagi Penyelenggara Pemilu. Kami senantiasa
berkoordinasi agar dapat memformulasikan hal hal teknis mengenai
pencalonan bakal pasangan calon dimasa pandemi ini.
Hal yang tidak kalah penting adalah partisipasi dari masyarakat, bentuk
partisipasi masyarakat yang tinggi sebagai subyek dalam pelaksanaan
pemilihan yang berdaulat di Kota Surakarta dapat menjadi salah satu
justifikasi sebagai kota yang mempunyai tingkat kedewasaan yang matang
dalam berdemokrasi. Untuk mengimbangi tingkat partisipasi masyarakat Kota
Surakarta yang cukup tinggi tersebut, Bawaslu Kota Surakarta sedapat
3
mungkin berperan secara aktif sebagai fasilitator maupun ujung tombak
pengawasan Pilkada di Kota Surakarta. Bawaslu Kota Surakarta dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya akan dapat berjalan dengan baik
secara keseluruhan berkat adanya kerjasama, konsolidasi dan koordinasi baik
intern Bawaslu Kota, Panwascam, Pengawas pemilihan Desa/kelurahan dan
Pengawas TPS. Selain itu kerja sama ekstern yang baik dengan KPU,
Pemerintah Daerah, Kepolisian, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan
stakeholder lainnya juga menunjang keberhasilan Bawaslu Kota Surakarta
dalam melakukan pengawasan 2020. Peran serta seluruh stakeholder pilkada
dan demokrasi, yang didukung oleh masyarakat sipil yang kuat.
Pencegahan menjadi strategi yang sangat jitu untuk menekan potensi
pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta.
Tentunya selain kegiatan-kegiatan pengawasan partisipatif yang dilakukan
Bawaslu Kota Surakarta juga sudah memaksimalkan kegiatan pencegahan di
setiap tahapan Pilkada Tahun 2020 juga pada non tahapan sepanjang proses
Pilkada 2020 berlangsung, setidaknya tercatat sebanyak 65 forum sosialisasi,
sejumlah 4.842 ILM, 7 kali kegiatan talk show live di media masa, 172
Himbauan, 32 Saran perbaikan, 9 kali cegah dilapangan dengan total
keseluruhan pencegahan sebanyak 5.127 pencegahan dengan total formulir
model A hasil pengawasan mencapai 737 form A Hasil pengawasan.
Selanjutnya dalam rangka memegang teguh prinsip Partisipatif dan
Berintegritas, Bawaslu Kota Surakarta senantiasa terus menerus membangun
ruang dialog sebagai bentuk partisipasi publik dalam menterjemahkan motto
Bawaslu, bersama rakyat awasi pemilu. Hal tersebut dilakukan sebagai
pilihan logis upaya konkrit dalam mengedepankan pencegahan/langkah
preventif. Dengan demikian modal sosial dalam bentuk relasi publik dengan
Bawaslu merupakan salah satu langkah yang tepat dalam menekan adanya
eskalasi politik yang menyebar tanpa kontrol. Dalam pelaksanaannya secara
umum pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta pada tanggal 9
4
Desember 2020 berjalan dengan lancar, meskipun terdapat beberapa catatan
yang ditemukan oleh Bawaslu Kota Surakarta.
B. Tujuan Laporan
1. Untuk menjaga Pilkada 2020 sesuai dengan amanah Undang – Undang
10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor
1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota menjadi Undang – Undang;
2. Untuk memberikan gambaran pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota
Surakarta.
3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban Bawaslu Kota Surakarta terhadap
pelaksanaan pengawasan Pilkada 2020 di Kota Surakarta.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 Tahun 2017 Tentang
Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 14 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 Tahun
2017 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil
Walikota;
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan, Penanganan Pelanggaran, Dan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati
5
Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan
Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Pemungutan Dan Penghitungan
Suara Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati,
Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara Dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kotaperaturan
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020
Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan, Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati Dan/Atau Walikota Dan Wakil
Walikota;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
2 Tahun 2017 Tentang Pemutakhiran Data Dan Pemilih Dalam Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau
Walikota Dan Wakil Walikota;
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil
Walikota
9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program Dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Wali Kota Tahun 2020;
6
10. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan, Penanganan Pelanggaran, Dan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati
Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan
Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
11. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program Dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota Tahun 2020;
12. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota
Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19).
13. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2020 Tentang Perlengkapan Pemungutan Suara Dan Perlengkapan
Lainnya Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;
14. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2020 Tentang Pengamanan Surat Suara Dalam Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil
Wali Kota;
15. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2020 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur
Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan
Wakil Walikota;
16. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
7
6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali
Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19);
17. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
4 Tahun 2017 Tentang Kampanye Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil
Walikota;
18. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
5 Tahun 2017 Tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil
Walikota;
19. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil
Walikota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19).
20. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pemutakhiran Data Dan Penyusunan Daftar
Pemilih Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota;
21. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
8 Tahun 2018 Tentang Pemungutan Dan Penghitungan Suara Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali
Kota Dan Wakil Kota;
8
22. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
9 Tahun 2018 Tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/ Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;
23. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota Dengan
Satu Pasangan Calon.
D. Sistematika Laporan
Sistematika Laporan Akhir Pengawasan Pilkada Tahun 2020 Bawaslu Kota
Surakarta adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Tujuan Laporan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika Laporan
BAB II
PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN
A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pemutakhiran
Data dan Daftar Pemilih
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
a. Pencegahan
9
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih.
B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Pasangan Calon
Perseorangan dan Pasangan Calon Partai Politik dlaam Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota tahun 2020.
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pencalonan
Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon Partai Politik
dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2020.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon
Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020.
c. Pencegahan
d. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon
Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020.
d. Temuan
e. Rekomendasi
10
f. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan
Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon
Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon
Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020.
C. Pelaksanaan Tahapan Kampanye
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Kampanye.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Kampanye.
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Kampanye.
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan
Kampanye.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
Kampanye.
D. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan suara
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan suara
11
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan suara
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan suara
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan suara
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan suara
E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Dana
Kampanye.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Dana
Kampanye.
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Dana
Kampanye.
12
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan
Dana Kampanye.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Dana
Kampanye.
F. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan
Rekapitulasi Suara
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pemungutan,
Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.
G. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN
1. Pelaksanaan Pengawasan.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
13
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan.
H. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang
1. Pelaksanaan Pengawasan.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan.
I. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politisasi SARA
1. Pelaksanaan Pengawasan.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.
14
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan.
BAB III
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
BAB IV
PENGAWASAN PARTISIPATIF
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Lampiran-Lampiran
15
BAB II
PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILIHAN
A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
Kualitas dan akurasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan salah satu
faktor penting dalam penyelenggaraan Pemilu. Dalam hal ini KPU sebagai
penyelenggara bertanggung jawab atas keakuratan daftar pemilih dan
Panitia Pengawas Pemilihan juga bertanggung jawab mengenai hal
tersebut. Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang baik memastikan setiap warga
negara mempunyai hak pilih tercatat sebagai pemilih dan tidak terdapat
banyak pemilih yang memenuhi syarat tidak masuk daftar pemilih atau
sebaliknya tidak memenuhi syarat masuk daftar pemilih. Oleh karenanya,
pengawasan terhadap Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih harus
senantiasa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
1. Pelaksanaan pengawasan tahapan dan sub tahapan pemutakhiran
data pemilih dan daftar pemilih
a. Kerawanan – kerawanan dan IKP
Mengingat penyusunan daftar pemilih memiliki banyak
kerawanan, maka Bawaslu Kota Surakarta juga perlu untuk
menyusun daftar inventaris masalah yang mungkin ada pada saat
pelaksanaan tahapan ini, kerawanan tersebut yaitu:
1) Petugas PPDP tidak memenuhi syarat
2) PPDP diwakilkan oleh orang lain
3) Kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) tidak dilakukan
secara door to door
4) PPDP kurang memahami SOP pelaksanaan coklit
5) Terdapat data Tidak Memenuhi Syarat (TMS) namun masih
terdapat di formulir A.KWK
16
6) Terdapat warga yang Memenuhi Syarat (MS) namun belum
terdata
7) Rumah tidak dilakukan coklit
8) Pemilih Pemula belum terdaftar dalam formulir A.KWK
9) Jumlah pemilih dalam satu TPS lebih dari 500 pemilih
10) Pemilih dalam satu Kartu Keluarga berada dalam TPS yang
berbeda
11) Petugas tidak menggunakan APD yang memadai.
Pengunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada setiap kegiatan
selalu ditekankan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19
dilingkungan penyelengara dan kepada masyarakat Surakarta.
b. Perencanaan Pengawasan
Persiapan pengawasan penyusunan daftar pemilih dimulai
dengan rapat koordinasi dengan jajaran pengawas di tingkat
kecamatan, hal ini bertujuan untuk menyampaikan teknis dan
tatacara pengawasan tahapan pencocokan data dan penyusunan
daftar pemilih hasil pemutakhiran.
Selain berkoordinasi dengan jajaran pengawas, Bawaslu Kota
Surakarta juga aktif berkoordinasi dengan KPU Kota Surakarta dan
Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil. Langkah langkah ini perlu
dilakukan mengingat teknis lapangan yang cukup dinamis. Bahkan,
Bawaslu Kota Surakarta juga membentuk Kelompok Kerja (POKJA)
Pengawasan Pemutakhiran Data Daftar Pemilih yang beranggotakan
dari Bawaslu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Dinas Sosial
Kota Surakarta, Keterlibatan dinas pendudukan dan catatan sipil
dikarenakan yang mempunyai data kependudukan yang dapat
dipertanggungjawabkan di lingkungan Kota Surakarta adalah Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil sehingga koordinasi demi
terciptanya daftar pemilih pilkada yang akurat.
17
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan sub tahapan
pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih
a. Pencegahan
Bawaslu Kota Surakarta beserta jajarannya selalu menghimbau
kepada KPU Kota Surakarta beserta jajarannya untuk selalu
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan dalam
melaksanakan tugas. Tidak lupa untuk selalu mengikuti protokol
kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Himbauan yang
dibuat oleh Bawaslu Kota Surakarta antara lain melalui Surat Nomor
101/Bawaslu Prov.JT-34/PM.00.02/VI/2020 tertanggal 29 Juni 2020
yang berisi tentang himbauan pembentukan PPDP.
b. Aktivitas pengawasan
Pengawasan secara langsung dilaksanakan oleh Bawaslu Kota
Surakarta beserta jajarannya, dimana kegiatan pengawasan yang
dilakukan secara terus menerus secara efektif dan efisien meliputi
pembentukan PPDP hingga pelaksanaan pencocokan dan penelitian
daftar pemilih hasil pemutakhiran.
Selain dengan pengawasan melekat dengan pertugas PPDP,
Bawaslu Kota Suarakarta juga tetap berkoordinasi dengan tingkatan
kelurahan untuk mendapatkan pembaharuan tentang data demografi
setempat, hal ini dilakukan karena Bawaslu Kota Surakarta tidak
memiliki daftar pemilih.
Hasil pengawasan dapat dirinci sebagai berikut:
1) Pembentukan PPDP
Pembentukan PPDP merupakan salah satu objek
pengawasan dari Bawaslu Kota Surakarta. Titik Pengawasan dari
pembentukan PPDP ini adalah bahwa calon PPDP merupakan
calon yang telah memenuhi syarat berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
18
Poin lainnya adalah sebagai upaya pencegahan
penyebaran virus Covid-19, maka calon PPDP haruslah melewati
tes kesehatan berupa rapid testI, rapid test dilaksanakan di RSUD
Ngipang dan Balaikota Surakarta. Apabila terdapat calon PPDP
yang dinyatakan reaktif maka harus diganti. Berikut hasil
pengawasan pembentukan PPDP:
Tabel 2.1
JUMLAH
PPDP
RAPID
TEST REAKTIF
NON
REAKTIF
1231 1255 24 1231
Untuk Calon PPDP yang dinyatakan Reaktif telah
digantikan dengan calon PPDP lain, sehingga prosedur kesehatan
yang dilakukan oleh KPU Kota Surakarta telah sesuai dengan
prosedur pencegahan Covid-19.
2) Pencocokan dan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan pengawasan bawaslu pada tahapan
pencocokan data dan penyusunan daftar pemilih pilkada 2020
dimulai dari pengawasan penyusunan TPS oleh Panitia
Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan masing – masing,
dan di dapatkan data sebaran TPS sebanyak 1231 TPS yang
terbagi dalam 5 Kecamatan dan 54 Kelurahan se-Kota Surakarta,
Penyusunan TPS di Pilkada tahun 2020 didasarkan pada jumlah
maksimal pemilih dalam 1 TPS adalah 500 pemilih dengan
memperhatikan jumlah dalam satu Rukun Tetangga (RT),
dilarang untuk memecah pemilih dalam satu RT untuk
digabungkan dengan pemilih RT lain menjadi satu TPS.
19
Berikut data sebaran TPS di Kota Surakarta:
Tabel 2.2
NO KECAMATAN JUMLAH TPS
1 Laweyan 230
2 Serengan 106
3 Pasar Kliwon 176
4 Jebres 319
5 Banjarsari 400
Jumlah 1231
Pelaksanaan pencocokan dan penelitian daftar pemilih
dilaksanakan secara serentak pada tanggal 15 Juli 2020 oleh KPU
Kota Surakarta yang melalui petugas pemutakhiran data pemilih.
Pelaksanaan coklit dilaksanakan secara door to door dengan tetap
menerapkan protokol.
3) Rekapitulasi penyusunan daftar pemilih
Hasil pengawasan terhadap rekapitulasi penyusunan daftar
pemilih untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta
adalah sebagai berikut:
a) Daftar Pemilih Sementara Pilkada Walikota dan Wakil
Walikota Tahun 2020 ditetapkan tanggal 12 September 2020.
Daftar Pemilih ini ditetapkan di Hotel Dana Kota Surakarta,
dan dihadiri oleh yang di hadiri Ketua PPK se-Kota Surakarta,
Bawaslu Kota Surakarta, Disdukcapil Kota Surakarta, dan tamu
undangan.
20
Tabel 2.3
JML JML
JML TPS
JUMLAH PEMILIH
TOTAL
KEC DESA
LK PR
5 54 1.231 203.465 215.822 419.287
Sumber: Berita Acara KPU Kota Surakarta
b) Daftar Pemilih Tetap Pilkada Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2020 ditetapkan tanggal 14 Oktober 2020. Daftar
Pemilih ini ditetapkan di Hotel Harris Kota Surakarta, dan
dihadiri oleh yang di hadiri Ketua PPK se-Kota Surakarta,
Bawaslu Kota Surakarta, Disdukcapil Kota Surakarta, dan tamu
undangan. KPU Kota Surakarta menetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.4
JML JML
JML TPS
JUMLAH PEMILIH
TOTAL
KEC DESA
LK PR
5 54 1.231 202.933 215.350 418.283
Sumber: Berita Acara KPU Kota Surakarta
3. Hasil-hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan pemutakhiran
data pemilih dan daftar pemilih
a. Temuan
21
1) Pencocokan dan Penelitian
Bawaslu Kota Surakarta menemukan bahwa dalam proses
pencocokan dan penelitian, Bawaslu Kota Surakarta tidak
mendapatkan salinan Daftar Pemilih Sementara (hasil sinkronisasi
DP4 dan DPT Pemilu terakhir) seperti yang diamanatkan oleh
Pasal 12 ayat (11) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Pemutakhiran Data dan Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota.
Saran perbaikan telah dikeluarkan oleh pengawas
kelurahan kepada PPS agar PPS memberikan Salinan data pemilih
yang digunakan PPDP untuk melakukan coklit di lapangan, namun
tidak ditindsk lsnjuti oleh PPS. Sehingga Bawaslu Kota Surakarta
memanggil PPS sekota Surakarta untuk klarifikasi di kantor
Bawaslu Kota Surakarta.
Data pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap
(DPT) baru diberikan dengan model NIK dan NKK ditutup 8
(delapan) digit di nomor awal. Dalam melakukan coklit DPS
maupun DPT jajaran bawaslu Kota Surakarta menemukan
beberapa ketidak cocokan/potensi ketidak benaran data mulai
dari tingkat kelurahan ,kecamatan maupun Kota, yang
selanjutnya PKD, Panwascam dan Bawaslu Kota Surakarta
memberikan saran perbaikan kepada jajaran KPU Kota Surakarta.
2) Rekapitulasi Daftar Pemilih
Hasil Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta telah
menunjukkan beberapa temuan terkait Daftar Pemilih di Kota
Surakarta, seperti masih adanya data Ganda dalam Daftar
Pemilih Tetap, Pemilih yang belum memiliki KTP-Elektronik dan
22
TMS lain. Selain data TMS tersebut, Bawaslu Kota Surakarta juga
menemukan data pemilih yang rusak yang harus segera
dibenarkan. Data yang akan dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5
NO JENIS TMS JUMLAH
1 Meninggal Dunia 783
2 Pindah Domisili (keluar) 894
3 Ganda 52
4 Belum rekam e-KTP 215
5 MS yang belum tercantum 189
Sumber: Data Bawaslu Kota Surakarta
Sepanjang tahapan Daftar Pemilih, Bawaslu Kota Surakarta
telah mengirimkan 4 (empat) saran perbaikan terhadap Daftar
Pemilih, diantaranya:
1) Bawaslu Kota Surakarta telah memberikan saran perbaikan
kepada KPU Kota Surakarta untuk perbaikan DPS melalui surat
No. 193/Bawaslu Prov.JT-34/PM.00.02/X/2020 pada tanggal 06
Oktober 2020.
2) Bawaslu Kota Surakarta telah menyampaikan saran perbaikan
terhadap Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan kepada KPU
Kota Surakarta melalui surat No. 220/Bawaslu Prov.JT-
34/PM.00.02/X/2020 tertanggal Oktober 2020.
3) Bawaslu Kota Surakarta telah menyampaikan saran perbaikan
untuk pemeliharaan Daftar Pemilih Tetap kepada KPU Kota
Surakarta melalui surat No. 227/Bawaslu Prov.JT-
34/PM.00.02/X/2020 tertanggal 23 November 2020.
4) Bawaslu Kota Surakarta telah menyampaikan saran perbaikan
untuk pemeliharaan Daftar Pemilih Tetap kepada KPU Kota
Surakarta melalui surat No. 231/Bawaslu Prov.JT-
34/PM.00.02/X/2020 tertanggal 03 Desember 2020
23
Berdasarkan saran perbaikan dari Bawaslu Kota Surakarta di
atas, KPU Kota Surakarta telah menindaklanjuti hasil
rekomendasi dari Bawaslu Kota Surakarta.
b. Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu
Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta, namun seluruhnya telah
ditindaklanjuti sehingga tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada
tahapan ini.
4. Dinamika dan Permasalahan tahapan dan subtahapan pemutakhiran data
dan daftar pemilih.
Setelah tahapan pencocokan data dan pemutakhiran daftar pemilih ini
PPDP akan menyampaikan hasil pekerjaannya kepada Panitia Pemungutan
Suara ditingkat Kelurahan masing – masing untuk dilakukan pleno
penentapan bahan DPS yang sekiranmya akan diteruskan ke Panitia
Pemilihan Kecamatan (PPK) dan terakhir ke KPU untuk ditetapkan sebagai
Daftar Pemilis Sementara (DPS).
Dari hasil pengawasan bawaslu dan jajaranya ditingkat kecamatan dan
desa/kelurahan dapat disimpulkan bahwa :
24
a. Masih kurangnya koordinasi antar lembaga;
b. Protokol Kesehatan untuk selalu diperhatikan, mengingat Kota Surakarta
masih memiliki kasus aktif penyebaran covid-19 yang perlu diwaspadai;
c. Peningkatan kapasitas SDM di jajaran Bawaslu Kota Surakarta untuk
menghadapi tahapan tahapan selanjutnya dalam pemilihan kepala daerah
di masa pandemi.
d. Pengaturan yang tidak sinkron dengan peraturan sebelumnya, sehingga
menyebabkan perbedaan penafsiran aturan hukum yang kemudian
mengakibatkan multitafsir antara jajaran KPU dan Bawaslu.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
pemutakhiran data dan daftar pemilih.
Hasil Pengawasan terhadap Daftar Pemilu di Kota Surakarta sudah
dijalankan semaksimal mungkin, baik ditingkatan kota, kecamatan hingga
kelurahan. Namun, melihat dinamika yang ditemui di lapangan, akan lebih
baik apabila terdapat upaya – upaya perbaikan yang dapat mengatasi
dinamika dan permasalah penyusunan Daftar Pemilih tersebut, upaya
tersebut:
a. Koordinasi dan konsolidasi lebih baik dalam hubungan antar lembaga
yang berkaitan dengan Daftar Pemilih. Utamanya berkaitan dengan
instruksi masing masing lembaga.
b. Meminimalisir perubahan instruksi secara mendadak.
c. Demikian merupakan evaluasi dari Bawaslu Kota Surakarta, dengan
metode evaluasi tersebut akan diperoleh adanya pola kerja yang
sinergis dijajaran penyelenggara pemilu disemua tingkatan.
25
B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Perseorangan dan
Pasangan Calon Partai Politik dalam Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Surakarta Tahun 2020.
Untuk pertama kali Kota Surakarta memiliki calon dari perseorangan
untuk Walikota dan Wakil Walikota Surakarta. Pasangan calon perseorangan
dapat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota apabila memenuhi jumlah syarat
dukungan minimal yang telah diterapkan oleh Undang-Undang berdasarkan
pada jumlah penduduk yang ada dalam Kabupaten/Kota yang dimaksud. Kota
Surakarta memiliki jumlah penduduk dalam DPT sebanyak 421.999 jiwa,
dengan demikian menurut ketentuan yang ada, apabila terdapat pasangan
calon perseorangan yang ingin mendaftar sebagai pasangan calon
independen maka perlu mendapat dukungan sebanyak 8,5 % dari total
penduduk dalam DPT di Kota Surakarta (Pasal 41 Ayat (2) b Undang-Undang
nomor 10 Tahun 2016) sehingga dibutuhkan 8,5 % x 421.999 = 35.870 syarat
dukungan untuk calon perseorangan di Kota Surakarta.
KPU Kota Surakarta melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota
Surakarta Nomor 63/PL/02.2-Kpt/3372/KPU-Kota/VII/2020 tentang
Penetapan Jumlah Minimal Perolehan Kursi Atau Suara Sah Partai Politik Atau
Gabungan Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 Sebagai
Persyaratan Pencalonan Dalam Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota
Surakarta Tahun 2020 menetapkan jumlah minimal kursi partai politik atau
gabungan partai politik dalam Pemilihan Umum Tahun 2O19 paling sedikit
20% (dua puluh persen) dari 45 (empat puluh lima) kursi Dewan Perwakilan
Ra}yat Daerah Kota Surakarta, yaitu sejumlah paling sedikit 9 (sembilan) kursi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta, serta Menetapkan jumlah
minimal akumulasi perolehan suara sah partai potitik atau gabungan partai
politik dalam Pemilihan Umum Tahun 2O19 paling sedikit 25% (dua puluh
lima persen) dari 343.495 (tiga ratus empat puluh tiga ribu empat ratus
sembilan puluh tima) jumlah suara sah hasil Pemilihan Umum Tahun 2019 di
26
tingkat Kota Surakarta, yaitu sejumlah paling sedikit 85.874 (delapan puluh
lima ribu delapan ratus tujuh puluh empat) suara sah.
1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan
Calon Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2020.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Setidaknya terdapat poin poin penting kerawanan dalam
pengawasan tahapan pencalonan, untuk calon perseorangan
kerawanan yang mungkin muncul antara lain:
1) Ketidaksesuaian dokumen antara B.1.1 KWK dan B.1 KWK
2) Ketidaksesuaian data antara B.1 KWK, B.1.1 KWK dan data dari
SILON
3) Penyerahan dokumen syarat dukungan pada saat saat terakhir
(last minute).
4) Pengecekan jumlah dukungan tidak selesai sebagai akibat
penyerahan dokumen pada saat saat terakhir;
5) Hasil pengecekan jumlah dukungan kurang
6) Pelaksanaan verifikasi faktual yang dilaksanakan pada masa
pandemi
7) Pendukung tidak dapat ditemui
8) Rekapitulasi hasil verifikasi faktual tidak sesuai dengan Berita Acara
9) Terdapat peserta yang tidak mendukung namun tidak
menandatangani BA.5 KWK
Selain dari calon perseorangan, fokus pengawasan proses
pencalonan peserta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota juga
terfokus pada calon dari partai politik. Poin penting dalam pengawasan
ini adalah ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang
meliputi ketaatan terhadap prosedur, kelengkapan dan kebenaran
data, serta keabsahan dokumen persyaratan, transparansi proses
27
pencalonan dan perlakuan yang adil dan setara kepada semua
pasangan calon.
Kerawanan yang dimungkinkan muncul pada saat pendaftaran
Calon difokuskan pada:
1) Pengajuan Bakal Calon/ Perbaikan
2) Kelengkapan dan Kesesuaian Syarat Bakal Calon/Perbaikan
3) Verifikasi kelengkapan administrasi Daftar Calon/Bakal Calon
4) Pengawasan Kesalahan Prosedur
5) Dugaan Pelanggaran oleh Peserta Pilkada
b. Perencanaan Pengawasan
Persiapan pengawasan Tahapan Pencalonan dimulai dengan rapat
koordinasi dengan jajaran pengawas di tingkat kecamatan, hal ini
bertujuan untuk menyampaikan teknis dan tatacara pengawasan
tahapan Pencalonan. Melalui Surat Instruksi Pengawasan No
070/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/III/2020 tertanggal 18 Maret 2020
pula, Bawaslu Kota Surakarta menerbitkan instruksi pengawasan
verifikasi faktual syarat dukungan bakal pasangan calon
perseorangan.
Selain berkoordinasi dengan jajaran pengawas, Bawaslu Kota
Surakarta juga aktif berkoordinasi dengan KPU Kota Surakarta dan
Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil. Langkah langkah ini perlu
dilakukan mengingat teknis lapangan yang cukup dinamis. Untuk
pertama kalinya, Kota Surakarta terdapat calon perseorangan dalam
pemilihan kepala daerah, sehingga Bawaslu Kota Surakarta juga perlu
untuk menyusun daftar inventaris masalah yang mungkin ada pada
saat pelaksanaan pemenuhan syarat dukungan ini.
28
2. Kegiatan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon
Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota Tahun
2020.
a. Pencegahan
Sebagai upaya pencegahan pelaksanaan pemenuhan syarat dukungan
calon pasangan perseorangan, yaitu:
1) Surat Himbauan Nomor 077/BawasluProv.JT-
34/PM.00.02/III/2020 tertanggal 30 Maret 2020 yang berisi
penundaan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
sebagai upaya pencegahan dan penyebaran virus Covid-19.
2) Surat Himbauan Nomor 099/BawasluProv.JT-
34/PM.00.02/VI/2020 tertanggal 24 Juni 2020 yang berisi
himbauan kepada Bakal Calon Perseorangan untuk dapat
mengikuti tahapan verifikasi faktual dengan tetap berpedoman
pada protokol kesehatan.
3) Surat Himbauan Nomor 109/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/I/2020
tertanggal 9 Juli 2020 berisi tentang himbauan pelaksanaan
verifikasi faktual syarat dukungan calon perseorangan selama 14
hari.
4) Surat Himbauan Nomor 127/BawasluProv.JT-
34/PM.00.02/VIII/2020 tertanggal 7 Agustus 2020 berisi tentang
himbauan pelaksanaan verifikasi faktual perbaikan syarat
dukungan calon perseorangan.
5) Surat Himbauan Nomor 136/bawasluProv.JT-
34/PM.00.02/VIII/2020 tertanggal 14 Agustus 2020 berisi tentang
himbauan pelaksanaan pendaftaran calon
b. Aktivitas Pengawasan
1) Penyerahan Syarat Dukungan
Pengawasan secara langsung dilaksanakan oleh Bawaslu
Kota Surakarta beserta jajarannya dimulai dari saat penyerahan
29
syarat dukungan bakal calon pasangan perseorangan di KPU Kota
Surakarta, titik fokus pengawasan pada kegiatan ini adalah
ketepatan waktu penyerahan dan jumlah syarat dukungan yang
memenuhi syarat diserahkan memenuhi batas minimum syarat
dukungan.
Setelah penyerahan syarat dukungan, kegiatan selanjutnya
adalah verifikasi administrasi dan verifikasi faktual, titik fokus dari
pengawasan ini adalah tentang kebenaran informasi dari syarat
dukungan yang diserahkan oleh bakal pasangan calon dan
ketaatan terhadap protokol kesehatan. Untuk Rekapitulasi titik
fokus pengawasan terdapat pada kesesuaian data berjenjang
sebagai hasil dari verifikasi faktual.
Setidaknya dalam pelaksanaan pengawasan terhadap
pemenuhan syarat dukungan pasangan calon perseorangan di
KPU Kota Surakarta, terdapat dua calon perseorangan yang
mengirimkan pemenuhan syarat dukungan, yaitu:
a) Muhammad Ali dan Achmad Abu Jazid
Berdasarkan hasil pengawasan calon Pasangan
Muhammad Ali dan Abu Jazid menyerahkan syarat dukungan
sebanyak 38.743 syarat dukungan, namun dalam
melaksanakan pengecekan terhadap jumlah syarat dukungan
tersebut, ditemukan dokumen yang ganda maupun tidak
lengkap. Setelah dilakukan pengecekan dan penghitungan
syarat dukungan diketahui bahwa sebanyak 14.557 syarat
dukungan lolos pengecekan, sedangkan yang tidak lolos
sebanyak 24.186 syarat dukungan.
Oleh karena jumlah dukungan yang dibutuhkan adalah
35.870 syarat dukungan, dengan demikian Calon Pasangan
Muhammad Ali dan Achmad Abu Jazid dinyatakan tidak
memenuhi syarat.
30
b) Bagyo Wahyono-FX Suparjo
Calon Pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo
menyerahkan lima kontainer berkas sesuai dengan jumlah
kecamatan di Kota Surakarta, dengan jumlah berkas sebanyak
41.425 dokumen B.1 KWK sebagai syarat dukungan dari Calon
Pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo.
KPU Kota Surakarta menemukan dokumen yang ganda
maupun tidak lengkap. Hal ini mengakibatkan dokumen
tersebut tidak dapat digunakan sebagai syarat dukungan
pasangan calon. Jumlah dokumen yang tidak lolos pengecekan
dan penghitungan adalah 5.419 syarat dukungan, adapun
jumlah syarat dukungan yang lolos pengecekan dan
penghitungan syarat dukungan adalah 36.006.
Oleh karena jumlah dukungan yang dibutuhkan adalah
35.870 syarat dukungan, dengan demikian bakal Calon
Pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo dinyatakan telah
memenuhi syarat.
Setelah dinyatakan memenuhi syarat karena telah
memenuhi batas minimal penyerahan syarat dukungan, maka
syarat dukungan dari Bagyo Wahyono dan FX Suparjo berhak
untuk melanjutkan ke tahapan verifikasi administrasi dan
verifikasi faktual. Untuk verifikasi administrasi KPU Kota
Surakarta berkoordinasi dengan dinas pendudukan dan
catatan sipil terkait, hal ini dimaksudkan untuk
mengkonfirmasi data syarat dukungan dari bakal calon
perseorangan merupakan data yang valid. Selain itu dalam
tahapan verifikasi administrasi ini juga menindaklanjuti data
kegandaan dalam syarat dukungan, maupun TMS lain (anggota
TNI, POLRI, PNS), dengan memberi tanda sehingga data
tersebut tidak digunakan dalam proses verifikasi faktual.
31
Sementara untuk proses verifikasi faktual, dilaksanakan dalam
kurun waktu dua minggu. Syarat dukungan yang dilaksanakan
proses verifikasi faktual adalah hasil dari verifikasi
administrasi.
Hasil pengawasan syarat dukungan calon pasangan
Bagyo Wahyono-FX Suparjo adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6
NO TAHAPAN JUMLAH
MS
JUMLAH
TMS
1 Penyerahan Syarat Dukungan 41.425
2 Pengecekan Syarat Dukungan 36.006 5.419
3 Verifikasi Administasi 35.142 594
4 Verifikasi Faktual 28.629 6.513
5 Rekapitulasi dukungan awal 28.629
6 Rekapitulasi dukungan
perbaikan 10.202
7 Total dukungan MS Awal dan
Perbaikan 38.831
Sumber: data pengawasan Bawaslu Kota Surakarta
Oleh karena batas minimal syarat dukungan adalah
35.870, pasangan calon pasangan Bagyo Wahyono dan FX
Suparjo kekurangan 7.241 syarat dukungan sehingga harus
memperbaiki kekurangan syarat dukungannya, dengan
menyerahkan dua kali jumlah kekurangan syarat dukungan
minimal sebesar 14.482 syarat dukungan.
Untuk memenuhi jumlah syarat dukungan
perbaikan bakal pasangan calon, timses mengirimkan
21.063 dukungan dan setelah diverifikasi menghasilkan
10.202 dan sudah melebihi syarat dukungan minimal calon
32
perseorangan untuk paslon bagyo wahyono-FX suparjo
dengan jumlah total akumulasi syarat dukungan sejumlah
38.831 dukungan.
2) Pendaftaran Calon
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pengawasan terhadap
pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta 2020
dengan hasil pengawasan sebagai berikut:
a) Bakal Pasangan Calon Bagyo Wahyono – FX. Suparjo
Bakal Pasangan Calon Bagyo Wahyono – FX. Suparjo
mendaftar pada tangal 6 September 2020, setelah
sebelumnya dinyatakan telah memenuhi jumlah syarat
dukungan oleh KPU Kota Surakarta. Hasil dari penelitian
dokumen persyaratan tersebut dinyatakan lengkap dan
telah memenuhi syarat keabsahan, hasil tersebut
dituangkan formulir model TT.1-KWK dan lampiran formulir
Model TT.1-KWK.
b) Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh
Prakosa
Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh
Prakosa mendaftar pada tangal 8 September 2020, setelah
sebelumnya dinyatakan telah memenuhi jumlah syarat
dukungan oleh KPU Kota Surakarta. Hasil dari penelitian
dokumen persyaratan tersebut dinyatakan lengkap dan
telah memenuhi syarat keabsahan, hasil tersebut
dituangkan formulir model TT.1-KWK dan lampiran formulir
Model TT.1-KWK.
Setelah dilakukan verifikasi administrasi oleh KPU Kota
Surakarta. Bakal Pasangan Calon Bagyo Wahyono – FX.
Suparjo dan Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka
33
– Teguh Prakosa dinyatakan sebagai Pasangan Calon
Walikota dan Wakil Walikota Surakarta tahun 2020.
Selama pengawasan pemenuhan syarat dukungan bakal pasangan
calon perseorangan Bawaslu telah melayangkan tiga saran perbaikan,
yaitu:
1) Saran Perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual, bahwa di
Kecamatan Banjarsari dalam hasil pengawasannya ditemukan
yang tidak mendukung dan tidak menandatangani BA.5 KWK.
Saran perbaikan ini dilayangkan dari Pengawas Kecamatan
Banjarsari kepada PPK Banjarsari.
2) Saran Perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual, bahwa di
Kecamatan Jebres dalam hasil pengawasannya ditemukan yang
tidak mendukung dan tidak menandatangani BA.5 KWK. Saran
perbaikan ini dilayangkan dari Pengawas Kecamatan Jebres
kepada PPK Jebres.
3) Saran Perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual, bahwa di
Kecamatan Pasar Kliwon dalam hasil pengawasannya ditemukan
yang tidak mendukung dan tidak menandatangani BA.5 KWK.
Saran perbaikan ini dilayangkan dari Pengawas Kecamatan Pasar
Kliwon kepada PPK Pasar Kliwon.
4) Saran Perbaikan Pengawas Kecamatan Banjarsari terhadap
kesalahan penulisan jumlah di Berita Acara Kelurahan Keprabon.
Bahwa terhadap 4 (empat) saran perbaikan di atas. KPU Kota
Surakarta tidak menindaklanjuti saran perbaikan dari Bawaslu Kota
Surakarta tersebut.
34
3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon
Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota Tahun
2020.
a. Temuan
Selama melaksanakan pengawasan verifikasi faktual pada
pemenuhan syarat dukungan calon perseorangan, Bawaslu Kota
Surakarta menemukan 75 orang yang mana menyatakan tidak
mendukung pasangan calon yang dimaksud namun juga tidak
menandatangi form BA.5 KWK. Temuan Bawaslu tersebut tersebar
dalam tiga kecamatan, dan menindaklanjuti Surat Badan Pengawas
Pemilu tentang saran perbaikan verifikasi faktual, pengawas
pemilihan tingkat kecamatan telah melayangkan saran perbaikan
kepada PPK untuk mencoret 75 nama tersebut hasil temuan tersebut.
Tabel 2.7
NO KECAMATAN
Jumlah Tidak
Mendukung dan
Tidak TTD BA.5
KWK
1 Pasar Kliwon 52
2 Jebres 5
3 Banjarsari 18
b. Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu
Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.
35
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada
tahapan ini.
4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan
Calon Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2020.
Terdapat beberapa permasalahan khusus terkait dengan pemenuhan
syarat dukungan, yaitu:
a. Proses pengecekan syarat dukungan bakal pasangan calon cukup
memakan waktu, terlebih terdapat dua pasangan calon yang
menyerahkan di saat saat terakhir waktu penyerahan, terlebih berkas
diserahkan tidak tertata rapi, sehingga mengakibatkan proses
pengecekan cukup terhambat. Untuk permasalahan tersebut, KPU
Kota Surakarta bekerja secara maksimal dengan melakukan
pengecekan hingga pukul 03.00 WIB, mengingat pengecekan hanya
dapat dilakukan dalam kurun waktu tiga hari.
b. Seperti diketahui bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Surakarta Nomor 14 tahun 2017 tentang Pemekaran Kelurahan
Semanggi dan Kelurahan Kadipiro. Kelurahan Semanggi dimekarkan
menjadi Kelurahan Mojo dan Kelurahan Semanggi, sedangkan
Kelurahan Kadipiro dimekarkan menjadi Kelurahan Banjarsari,
Kelurahan Kadipiro dan Kelurahan Joglo. Mengingat pelaksanaan
verifikasi faktual dilaksanakan setelah pemekaran terjadi.
36
5. Evaluasi Pelaksanaan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon
Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota Tahun
2020.
Selama pelaksanaan pengawasan pemenuhan syarat dukungan
bakal pasangan calon perseorangan, terdapat beberapa poin yang perlu
diperhatikan:
a. Pelaksanaan penyerahan syarat dukungan ini masih ditemui kendala
yang cukup berarti, salah satunya kegiatan verifikasi faktual yang
membutuhkan tatap muka dengan orang banyak. Hal ini perlu
menjadi perhatian karena dilakukan pada masa pandemi sekarang
ini.
b. Keterbatasan SDM dari jajaran Bawaslu juga cukup memberikan
hambatan dalam proses pengawasan, dengan dua tahapan yang
sedang berjalan yaitu Pencocokan dan Penelitian Daftar Pemilih Serta
Pemenuhan Syarat Dukungan Bakal Calon Perseorangan.
c. Tidak ditindaklanjutinya saran perbaikan dari Bawaslu Kota Surakarta
sebagai akibat dari perbedaan tafsir peraturan-peraturan terkait,
mengindikasikan bahwa komunikasi dan koordinasi antar lembaga
untuk dapat lebih ditingkatkan.
C. Pelaksanaan Tahapan Kampanye
1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan sub tahapan kampanye
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Pada tahapan kampanye, potensi kerawanan yang mungkin terjadi
pada Tahapan Kampanye:
1) penyusunan jadwal waktu dan lokasi Kampanye oleh KPU tidak
dikoordinasikan dengan pasangan calon dan pemerintah daerah;
2) tim kampanye Pasangan Calon tidak terdaftar di KPU serta
terdapat pihak-pihak yang dilarang sebagai tim kampanye dalam
daftar tim kampanye
37
3) Alat peraga kampanye yang dipasang di tempat yang tidak
diperbolehkan (dilarang) dan desain berbeda dengan yang telah
disetujui oleh KPU.
4) Jumlah peserta undangan pertemuan terbatas dan tatap muka
melebihi ketentuan (50 orang).
5) Tidak ada pemberitahuan tertulis yang disampaikan kepada
Kepolisian setempat, dengan tembusan disampaikan kepada
KPU Kota Surakarta.
6) Pelaksanaan kampanye melibatkan pihak yang dilarang, yaitu
pejabat BUMN/BUMD, ASN, anggota Kepolisian, dan anggota
TNI, Kepala Desa/Lurah dan perangkat desa/kelurahan; dan
7) Terdapat politik uang;
8) Pelaksanaan Kampanye tidak mematuhi protokol kesehatan;
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Kota Surakarta telah berkoordinasi dengan pihak terkait
diantaranya KPU, kepolisian, dan Satpol PP mengenai kampanye yang
dilakukan masing-masing peserta pemilu. Adapun rencana
pengawasan yang kami lakukan yaitu;
1) Berkoordinasi dengan kepolisian mengenai ijin kampanye;
2) Berkoordinasi dengan KPU mengenai bahan kampanye yang
difasilitasi oleh KPU;
3) Berkoordinasi dengan Satpol PP mengenai penertiban dan
penurunan APK yang melanggar peraturan perundang-undangan.
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan kampanye
a. Pencegahan
Tahapan kampanye merupakan salah satu tahapan yang paling
banyak dimaksimalkan oleh peserta pemilu untuk menarik simpati
dari masyarakat dengan berbagai cara. Oleh karena itu, Bawaslu
melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengawasan
38
kampanye kepada jajaran di bawahnya (Panwascam) dan (Waskel)
untuk memberikan informasi mengenai tahapan kampanye yang
dilaksanakan peserta pilkada, serta dengan berkoordinasi dengan tim,
tim pemenangan, dan atau tim sukses peserta pemilu mengenai
kampanye yang dilarang undang-undang.
Sebagai upaya pencegahan dari Bawaslu Kota Surakarta untuk
meminimalisir adanya pelanggaran pada masa tahapan kampanye
adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan serangkaian kegiatan koordinasi dengan KPU dan
Peserta Pemilu mengenai regulasi terkait dengan kampanye;
2) Melaksanakan serangkaian Sosialisasi dan Rapat Koordinasi terkait
dengan pihak terkait;
b. Aktivitas Pengawasan
Hasil Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta adalah sebagai berikut;
1) Pengawasan Kampanye
Tahapan kampanye pada Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Surakarta pada tahun ini tergolong cukup menantang,
hal ini dikarenakan pandemi virus Covid-19 di Kota Surakarta yang
cukup mengkhawatirkan, peraturan sebisa mungkin
mengakomodir kebutuhan pasangan calon namun tetap
mematuhi protokol kesehatan.
Tren kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon juga
cenderung berubah dari Pemilu tahun 2019, dimana pada Pemilu
tahun 2019 kampanye dilakukan dengan pengumpulan masa yang
cukup banyak, namun pada Pilkada tahun 2020 ini lebih dilakukan
pada kegiatan door to door, penyebaran bahan kampanye berupa
masker dan hand sanitize. Hal ini dikarenakan kegiatan yang
bersifat tatap muka maupun terbatas dibatasi hanya dapat diikuti
oleh 50 orang saja.
39
Berdasarkan pengawasan Badan Pengawas Pemilu Kota
Surakarta, data pengawasan kampanye pada Pilkada tahun 2020
adalah sebagai berikut:
a) Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa
Tabel 2.8
NO JENIS JUMLAH
1. Pertemuan Terbatas 34
2. Pertemuan Tatap
Muka 50
3.
Penyebaran Bahan
Kampanye/Door to
Door
1
4. Bentuk Lainnya/Daring 30
TOTAL 115
b) Bagyo Wahyono – FX. Suparjo
Tabel 2.9
NO JENIS JUMLAH
1. Pertemuan Terbatas 3
2. Pertemuan Tatap
Muka 68
3.
Penyebaran Bahan
Kampanye/Door to
Door
22
4. Bentuk Lainnya/Daring 4
TOTAL 97
Bawaslu Kota Surakarta juga telah mengirimkan Saran Perbaikan
kepada Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa
melalui surat nomor 199/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/X/ 2020
40
tertanggal 16 Oktober 2020 berkaitan dengan bahan kampanye yang
boleh diberikan oleh Pasangan Calon pada tahapan kampanye
tersebut.
2) Pengawasan Penertiban Alat Peraga Kampanye
Alat Peraga Kampanye merupakan salah satu media
kampanye yang cukup efektif di masa pandemi seperti ini, tidak
jarang Pasangan Calon memaksimalkan potensi dari Alat Peraga
Kampanye ini. Namun, tidak jarang pula bahwa dalam
menggunakan Alat Peraga Kampanye tidak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Selama tahapan kampanye, Bawaslu Kota Surakarta
bersama dengan Satpol PP Kota Surakarta telah melaksanakan
penuruan Alat Peraga Kampanye sebanyak:
Tabel 2.10
NO. KABUPATEN/KOTA PERIODE TOTAL
1 KOTA SURAKARTA
26 Sept- 10 Okt
11-24 Okt 125
25 Okt-7 Nov
8 - 21 Nov 274
22 Nov - 5 Des 1648
jumlah 2047
3. Hasil-hasil Pengawasan tahapan dan subtahapan kampanye
a. Temuan
Bawaslu Kota Surakarta dalam melaksanakan fungsi pengawasan
kampanye tidak menemukan pelanggaran terhadap tahapan
kampanye
41
b. Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu. Meskipun terdapat saran perbaikan dari Bawaslu Kota
Surakarta kepada KPU Kota Surakarta, namun seluruhnya telah
ditindaklanjuti sehingga tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Tindak lanjut rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada
tahapan ini.
4. Pengawasan protokol kesehatan pada masa kampanye
a. Temuan
Pada Tahapan dan subtahapan kampanye, Bawaslu Kota
Surakarta tidak menemukan temuan kampanye yang melanggar
protokol kesehatan.
b. Saran Perbaikan
Walaupun Bawaslu Kota Surakarta tidak menemukan pelanggaran
terhadap protokol kesehatan pada masa kampanye, namun Bawaslu
Kota Surakarta telah mengirimkan saran perbaikan kepada pasangan
calon terkait pengawasan terhadap kampanye melalui surat Bawaslu
Kota Surakarta Nomor 161/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/IX/2020
tertanggal 8 September 2020 terkait himbauan dan saran perbaikan
kepada pasangan calon agar dalam melaksanakan kampanye tetap
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
42
5. Dinamika dan Permasalahan tahapan dan subtahapan kampanye
Permasalahan yang timbul dalam tahapan kampanye dapat kami
rangkum sebagai berikut:
a. Peraturan yang berkaitan dengan kampanye disahkan dalam waktu
yang singkat dan mendadak, terlebih regulasi yang ditetapkan cukup
multitafsir.
b. Kampanye yang dilaksanakan dalam masa pandemi membutuhkan
tenaga yang lebih ekstra, hal ini karena metode door to door cukup
banyak dilakukan oleh Pasangan Calon.
c. Selain permasalahan kampanye, pemasangan Alat Peraga Kampanye
juga tidak sesuai dengan peraturan terkait yang telah ditentukan, Alat
Peraga Kampanye yang diproduksi sendiri tidak didaftarkan desainnya
ke KPU Kota Surakarta dan tidak pula ditembuskan kepada Bawaslu
Kota Surakarta.
6. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Kampanye
a. Pemerintah menetapkan Undang-undang beserta perubahannya
tentang pemilu jauh sebelum tahapan penyelenggaraan pemilu
berjalan. Saat tahapan sudah berjalan, diharapkan sudah tidak ada
lagi perubahan Undang-undang;
b. KPU untuk melaksanakan sosialisasi yang masif dan berulang-ulang
untuk memberikan pemahaman tentang regulasi/peraturan
perundang-undangan tentang Pemilu kepada masyarakat;
c. Perlu adanya MoU / kesepakatan bersama antara penyelenggara
dengan peserta pemilu. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan peserta
pemilu berkaitan dengan prosedur dan hal-hal lainnya yang diatur
dalam regulasi pemilu, baik dalam Undang-undang tentang pemilu,
PKPU, Perbawaslu, maupun peraturan lainnya yang berkaitan dengan
pemilu. Banyak peserta pemilu yang sering tidak mengindahkan/tidak
mematuhi peraturan/regulasi pemilu mencari celah atau kelonggaran
43
yang ada pada peraturan/regulasi pemilu, sehingga
MoU/kesepakatan bersama dimaksudkan untuk mengatur celah atau
kelonggaran yang ada pada peraturan/regulasi pemilu.
D. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan suara
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan
lainnya;
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
1) Potensi kerawanan sub tahapan pengadaan perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan.
a) Tidak menempatkan petugas KPU di lokasi pencetakan surat
suara
b) yang melakukan pengawasan dan menjadi saksi dalam
pembuatan berita acara dan verifikasi dan penyerahan surat
dari perusahaan;
c) Tidak adanya koordinasi yang berarti antara KPU dan Bawaslu
Kota Surakarta tentang distribusi logistik;
d) Tidak melakukan verifikasi terhadap proses pencetakan surat
suara, dan surat suara yang telah selesai dicetak;
e) Tidak membuat berita acara yang ditandangani pihak
percetakan dan petugas KPU terhadap surat suara yang sudah
dikirim dan /atau yang masih tersimpan;
f) Warna tidak tidak sesuai yang ditetapkan;
g) Jadwal produksi yang tidak tepat waktu.
2) Potensi kerawanan sub tahapan pendistribusian perlengkapan
penyelenggaraan
a) Pengepakan dari pabrik tidak sesuai standar keamanan dari
kerusakan akibat kondisi cuaca dan lain sebagainya;
44
b) Distribusi perlengkapan pemungutan suara sampai ke TPS
tidak mendapatkan pengawalan dari aparat keamanan;
c) Alat tranportasi pendistribusian perlengkapan pemilihan tidak
memenuhi standar sehingga berpotensi menyebabkan
kerusakan/cacat;
d) Wilayah rawan yang sulit terjangkau secara geografis yang
berpotesi terjadinya keterlambatan/dan atau gagalnya
pendistribusian tidak menjadi prioritas;
e) Tidak adanya koordinasi antara petugas pengirim logistik
dengan petugas penerima logistik;
f) Jadwal waktu pengiriman dari pabrik terlambat dari waktu
yang ditentukan KPU;
g) Perlengkapan pemungutan suara disimpan dirumah
penyelenggara;
h) Gudang penyimpanan perlengkapan penyelenggaraan
pemilihan tidak layak; dan
i) Sortir perlengkapan pemungutan suara, dan pelipatan surat
suara tidak dilakukan secara benar.
3) Potensi kerawanan sub tahapan sortir lipat perlengkapan
penyelenggaraan
a) Distribusi yang terlambat mengakibatkan sortir lipat yang tidak
maksimal;
b) Surat suara rusak atau tidak tersortir walaupun surat tidak
dapat digunakan;
c) Surat suara kurang.
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan perencanaan dengan:
1) Koordinasi dengan KPU Kota Surakarta mengenai pendistribusian
dan sortir lipat Logistik Pilkada 2020;
45
2) Berkoordinasi dengan pihak pihak terkait yang terlibat dalam
produksi, distribusi dan sortir lipat Logistik Pilkada 2020;
3) Melaksanakan pengawasan langsung terhadap proses produksi,
distribusi dan sortir lipat;
2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara;
a. Pencegahan
1) Koordinasi dengan KPU atau pihak lain untuk memperoleh
informasi terkait jadwal distribusi perlengkapan penyelenggaraan
pemilihan tiba tepat waktu dan memastikan mendapatkan
pengawalan yang cukup dari aparat keamanan;
2) Koordinasi dengan KPU dalam rangka memberikan masukkan atas
wilayah-wilayah rawan distribusi ditingkat Kecamatan dan
kelurahan yang harus menjadi prioritas pengiriman;
3) Koordinasi dengan KPU dan memastikan agar dalam rangka proses
sortir perlengkapan pemungutan suara dan pelipatan suara sesuai
dengan ketentuan;
4) Koordinasi dengan KPU dan memastikan agar dalam rangka proses
sortir bahan sosialisasi dan kampanye sesuai dengan ketentuan;
5) Menelusuri kelengkapan, kebenaran, keakuratan, dan keabsahan
data pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan pemilihan
melalui pengawasan langsung ke lapangan;
b. Aktivitas Pengawasan
Pengawasan tahapan logistik terdiri atas:
1) Produksi
- Produksi
Pengawasan Produksi Surat Suara oleh Bawaslu Kota
Surakarta dilaksanakan di PT. Pura Barutama TSS di Kabupaten
Kudus. Perusahaan ini merupakan perusahaan konsorsium dari
46
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Terletak di Jl. AKBP Agil
Kusumadya No.KM. 4, Jatimakmur, Jati Wetan, Kec. Jati,
Kabupaten Kudus, perusahaan produksi surat suara ini
memiliki luas 5.000 m2.
Karyawan yang bertugas dalam mencetak surat suara
berjumlah tujuh orang, dengan perpindahan shift selama tiga
kali. Hal ini karena PT Pura Barutama akan memproduksi surat
suara selama 24 jam. PT Pura Barutama didukung dengan alat
mesin pencetak sebanyak satu buah, alat pemotong satu
buah. Dengan alat kelengkapan yang dimiliki, PT Pura
Barutama dapat memproduksi surat suara Kota Surakarta
dalam waktu satu hari saja.
Untuk keamanan dan kerahasiaan pabrik cukup terjamin,
dengan keamanan berlapis. Hanya karyawan pabrik yang
dapat memasuki pabrik tersebut. Bawaslu Kota Surakarta
memastikan bahwa plat suat suara telah sesuai dengan desain
yang dibuat oleh Bawaslu Kota Surakarta. Setelah sesuai, maka
masuk kepada tahap produksi, dimana PT Baruna Barutama
mencetak surat suara Walikota dan Wakil Walikota Surakarta
sebanyak 432.321, hal ini termasuk juga 2,5% lebih surat suara
berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Kota Surakarta yang
sejumlah 418.183 orang.
- Gudang Penyimpanan
Proses setelah pencetakan adalah proses pengepakan dan
penyimpanan. Sebelum didistribusikan ke Kabupaten Kota
masing masing, surat suara akan disimpan setidaknya lima
hari di gudang penyimpanan PT. Pura Barutama. Gedung
penyimpanan sendiri terpisah dengan gedung produksi dan
dijaga dengan ketat. Bawaslu Kota Surakarta tidak dapat
mengecek kondisi dari gudang penyimpanan tersebut.
47
Setelah didistribusikan ke Kota Surakarta, surat suara akan
disimpan di Aula KPU Kota Surakarta yang beralamat Jl.
Kahuripan Utara No.23, Sumber, Kec. Banjarsari, Kota
Surakarta, Jawa Tengah untuk meminimalisir ada sabotase
dalam peyimpanan Surat Suara. Surat Suara juga tidak
dimungkinakan untuk disimpan di gudang KPU karena Gudang
hanya dimungkinkan untuk menyimpan logistik selain surat
suara. Keadaan Gudang di KPU Kota Surakarta luas dengan
sirkulasi udara yang baik. Setiap logistik yang disimpan di
Gudang KPU akan dibungkus menggunakan plastik, untuk
menghindari kelembapan udara yang ada di ruangan
- Sortir Lipat
Sorlip kertas suara dilakukan di Kantor KPU Kota Surakarta
dengan menggunakan tenaga tambahan dari masyarakat
diluar jajaran KPU Kota Surakarta. Berikut ini hasil pengawasan
Bawaslu kota Surakarta:
Tabel 2.11
Sumber: Data Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta
Dari hasil baik sortir pertama maka masih ada kekurangan
sebanyak 7.629 dari 429.321 yang langsung dipesankan lagi
oleh KPU ke PT. Pura Barutama, Kudus. Sehingga kebutuhan
surat suara terpenuhi sesuai dengan jumlah kebutuhan surat
suara pada jadwal yang telah ditetapkan.
48
2) Distribusi
Logistik surat suara Walikota dan Wakil Walikota telah datang
di KPU Kota Surakarta, Surat suara diantar oleh PT POS Logistik
Indonesia selaku pihak pertama jasa ekspedisi. Datang
menggunakan satu mobil Box dengan dikawal oleh Bawaslu Kota
Surakarta dan Kepolisian Kota Surakarta.. Untuk jumlah
keseluruhan surat suara yang diterima menurut Berita Acara
Serah Terima berjumlah 432.321 buah. Surat suara diterima oleh
KPU Kota Surakarta atas nama MARTINI INDRI HAPSARI selaku
pelaksana logistik KPU Kota Surakarta, dan disaksikan oleh Ketua
KPU Kota Surakarta, NURUL SUTARTI dan Koordinator Divisi
Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta.
Untuk Logistik surat suara dan kelengkapan lain didistribusikan
kepada lima kecamatan di Kota Surakarta pada saat masa tenang.
Termasuk kedalamnya alat proteksi diri. Kebutuhan logistik yang
didistribusikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.12
1. Kotak Suara 2.522 buah
a. Kotak Suara 1.231 buah
b. Kotak Suara Keliling (Monbile) 1.231 buah
c. Kotak Suara RS/Puskesmas/Polsek 30 buah
d. Kotak Suara PPK 29 buah
e. Kotak Suara KPU 1 buah
2. Surat Suara 429.321 lembar
NO. JENIS LOGISTIKTOTAL
KEBUTUHAN
49
3. Bilik 2.424 buah
4. Tinta 2.462 botol
5. Segel 29.788 keping
a. Segel TPS 17.234 keping
b. Segel KSK 3.693 keping
c. Segel KS RS/Puskesmas/Polsek 90 keping
d. Segel PPK 1.352 keping
e. Segel KPU 7.419 keping
6 Sampul
a. Sampul Di TPS 12.310 buah
1) Formulir Model C-KWK 4.924 buah
2) Surat Suara Sah 2.462 buah
3) Surat Suara Rusak atau Keliru Coblos 1.231 buah
4) Surat Suara Tidak Sah 1.231 buah
5) Surat Suara Tidak Digunakan 1.231 buah
6) Sampul Besar Formulir A3, ATb, A4, Daftar
Hadir 1.231 buah
b. Sampul Di PPS
Sampul Besar Formulir Model D-KWK 54 buah
c. Sampul di PPK
1) Formulir Model DA-KWK (DA,DA1,DA2,DA7) 5 buah
2) Formulir Model DAA-KWK (DAA, DAA Plano) 54 buah
d. Sampul di KPU
1) Model DB 1 jenis
2) Surat Suara yang akan digunakan 2.462 jenis
7. Alat Coblos (Paku, Bantalan, Tali) 7.416 set
a. 6.155 set
b. 1.231 set
c. 30 set
8. Tanda Pengenal
a. KPPS 8.617 buah
b. Petugas Ketertiban 2.462 buah
c. Saksi 2.462 buah
9. Karet Pengikat 73.860 buah
a. Karet Pengikat Surat Suara TPS 49.240 buah
b. Karet Pengikat Surat Suara KPU 24.620 buah
Alat Coblos
Alat Coblos KSK
Alat Coblos KS RS/Puskesmas/Polsek
50
10. Lem/Perekat 1.236 botol
a. Lem Perekat di TPS 1.231 botol
b. Lem Perekat di PPK 5 botol
11. Ballpoint 6.195 buah
a. Ballpoint di TPS 6.155 buah
b. Ballpoint di PPK 40 buah
12. Kabel Ties Pengaman 6.216 buah
a. Kabel Ties Kotak TPS di KPU 1.231 buah
b. Kabel Ties Kotak TPS di TPS 3.693 buah
c. Kabel Ties Kotak TPS di PPK 1.231 buah
d. Kabel Ties Kotak RS/Pusk/Polsek 30 buah
e. Kabel Ties Kotak Rekap PPK 29 buah
f. Kabel Ties Kotak Rekap di KPU 2 buah
15. Spidol Besar 1.236 buah
a. Spidol Besar PPK 5 buah
b. Spidol Besar TPS 1.231 buah
16. Spidol Kecil 3.718 buah
a. Spidol Kecil PPK 25 buah
b. Spidol Kecil TPS 3.693 buah
17. Formulir
a. Formulir TPS
1) Salinan Formulir Model C-KWK 17.234 lembar
2) Salinan Formulir Model C1-KWK 8.617 lembar
3) Formulir Hologram Model C-KWK 2.462 lembar
4) Formulir Hologram Model C1-KWK 1.231 lembar
5) Formulir Model C1 Plano-KWK 3.693 lembar
6) Formulir Model C2-KWK 4.924 lembar
7) Formulir Model C3-KWK 12.310 lembar
8) Formulir Model C4-KWK 2.462 lembar
9) Formulir Model C5-KWK 3.693 lembar
10) Formulir Model C6-KWK 418.283 lembar
11) Formulir Model C7-KWK 49.240 lembar
12) Formulir Model A.3-KWK 6.155 set
13) Formulir Model A.4-KWK 1.231 lembar
14) Formulir Model A.Tb-KWK 2.462 lembar
b. Formulir PPS
1) Model D-KWK 108 lembar
2) Model D1-KWK 2.462 lembar
3) Model D2-KWK 105 lembar
c. Formulir PPK
1) Formulir Model DAA-KWK Hal 1 (15 TPS) 54 lembar
2) Formulir Model DAA-KWK Hal 1…(14 TPS) 108 lembar
3) Formulir Model DAA-KWK Hal 2 (15 TPS) 54 lembar
4) Formulir Model DAA-KWK Hal 2.... (14 TPS) 108 lembar
5) Formulir Model DAA-Plano KWK Hal 1 54 lembar
6) Formulir Model DAA-Plano KWK Hal 1… 54 lembar
7) Formulir Model DA-KWK 25 lembar
8) Formulir Model DA1-KWK Hal 1 (15 Kel) 5 lembar
9) Formulir Model DA1-Plano KWK Hal 1 (15 Kel) 5 lembar
10) Formulir Model DA2-KWK 15 lembar
11) Formulir Model DA3-KWK 108 lembar
12) Formulir Model DA4-KWK 10 lembar
13) Formulir Model DA5-KWK 5 lembar
14) Formulir Model DA6-KWK 74 lembar
15) Formulir Model DA7-KWK 10 lembar
d. Formulir di KPU
1) Model DB-KWK 5 lembar
2) Model DB1-KWK 5 lembar
3) Model DB2-KWK 3 lembar
4) Model DB3-KWK 10 lembar
5) Model DB4-KWK 2 lembar
6) Model DB5-KWK 1 lembar
7) Model DB6-KWK 9 lembar
8) Model DB7-KWK 50 lembar
9) Model DB8-KWK Hal 1 1 lembar
10) Model DB8-KWK Hal … 3 lembar
51
18 Stiker Kotak Suara 2.521 buah
1) Stiker Kotak Suara TPS 1.231 buah
2) Stiker Kotak Suara Keliling 1.231 buah
3) Stiker Kotak Suara RS/Puskesmas/Polsek 30 buah
4) Stiker Kotak Suara PPK 29 buah
19 Alat Bantu Tuna Netra 1.231 lembar
20 Daftar Pasangan Calon 1.231 lembar
21 Hologram 7.386 Keping
22 Buku Panduan KPPS 4.924 buah
Buku Panduan KPPS bagi PPK 25 buah
Buku Panduan KPPS bagi PPS 40 buah
23 Kantong Plastik Kotak Suara 2.522 buah
a. Plastik Pembungkus Kotak Suara TPS 1.231 buah
b. Plastik Pembungkus Kotak Suara Keliling 1.231 buah
c. Plastik Pembungkus Kotak Suara PPK 29 buah
d. Plastik Pembungkus RS/Puskesmas/Polsek 30 buah
e. Plastik Pembungkus Kotak Suara KPU 1 buah
24 Kantong Plastik 8.617 buah
a. Kantong Plastik Besar (TPS) 2.462 buah
b. Kantong Plastik Besar (KPU) 2.462 buah
c. Kantong Plastik Sedang (KPU) 1.231 buah
d. Kantong Plastik Kecil (KPU) 1.231 buah
25 Checklist Kelengkapan TPS 1.231 buah
26
a.
1. Masker sekali pakai 3.721 Box
2. Sarung Tangan Karet 1.247 Box
3. Termometer Infrared 1.231 Unit
4. Baju Hazmat 1.231 Paket
b.Perbekalan Rumah Tangga
1. Handsinitizer 1.330 Botol
2 Sabun Pencuci Tangah 2.561 Botol
3. Disinfektan 1.393 Liter
c.
1. Sarung Tangan Plastik 461.250 Pasang
2. Kantong Plastik Tempat Sampah 2.595 Buah
3. Face Shield 11.476 Buah
4. Masker Kain 4.764 Buah
5. Semprotan 1.301 Unit
6. Tisu Towel Sheet 12.498 Pak
7 Fasilitas Cuci Tangan 2.462 Pak
Alat Kesehatan
Kategori Umum
Alat Pelindung Diri
52
Bawaslu Kota Surakarta telah memberikan saran perbaikan agar
setiap pendistribusian surat suara dijadwalkan dan dikawal oleh pihak
keamanan dan Bawaslu Kota Surakarta juga memberikan saran perbaikan
terkait surat suara yang tersortir lipat, dikarenakan terdapat noda putih
yang berada di gambar, dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan
nantinya.
Selanjutnya KPU Kota Surakarta telah menindaklanjuti saran
perbaikan dari Bawaslu Kota Surakarta terkait pelaksaan sortir surat suara
yaitu Surat suara yang tersortir tidak digunakan kembali.
3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan lainnya;
a. Temuan
Pada saat sortir lipat, Bawaslu Kota Surakarta menemukan masih
ditemukannya surat suara yang bernoda. Meskipun bernoda bercak
kecil namun dikhawatirkan hal ini dapat menjadi permasalahan jika
tidak disortir.
b. Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu
Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada
tahapan ini.
53
4. Dinamika dan permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Perlengkapan lainnya;
Penyelenggara Pemilu kurang transparan dalam memberikan data
mengenai kebutuhan surat suara yang rusak selama sortir lipat.
Khususnya pada saat pelaksanaan sortir-lipat tahap 2 (dua). Yaitu
kekurangan surat suara hasil sortir pertama, surat suara tersebut
langsung dipesankan oleh KPU Kota Surakarta di PT. Baruna Kudus dan di
antar langsung oleh pihak percetakan lalu langsung di sortir dan dilipat
oleh KPU Kota Surakarta pada saat itu.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan.
1) KPU Kota Surakarta dalam melakukan perencanaan produksi dan
distribusi untuk memperhatikan timeline di lapangan, agar hal serupa
tidak terjadi lagi.
2) Untuk menjadi perhatian ketika jadwal distribusi yang terlambat akan
berakibat pada sortir lipat surat suara dan tentu akan berakibat pada
keterpenuhan surat suara yang ada.
E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye
Bahwa dalam rangka menjamin transparansi kepada publik mengenai
integritas harta kekayaan bagi setiap calon kepala daerah, maka setiap
calon kepala daerah diwajibkan untuk menyampaikan daftar isian LHKPN.
Selain itu, yang juga perlu menjadi perhatian dalam transparansi adalah
dalam pengelolaan dana dan pelaporan dana kampanye calon kepala
daerah yang dilaporkan secara periodik kepada Komisi Pemilihan Umum
(KPU).
Bawaslu Kota Surakarta dalam melakukan pengawasan tahapan dana
kampanye dalam pemilihan kepala daerah Kota Surakarta. Mengacu pada
peraturan KPU yaitu PKPU No. 12 tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
54
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Dana
Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota. Pengawasan pada
tahapan ini dibagi menjadi 3 (tiga) sub tahapan yaitu diantaranya: Laporan
awal dana Kampanye (LADK), Laporan sementara dana kampanye (LPSDK)
dan Laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK).
1. Pelaksanaan Pengawasan Dana Kampanye
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Pada pengawasan dana kampanye Pemilihan Kepala Daerah
Tahun 2020 Kota Surakarta, Bawaslu Kota Surakarta melakukan
pengawasan dengan memperhatikan adanya potensi kerawanan-
kerawanan yang mungkin terjadi. Potensi kerawanan pada tahap ini
yaitu:
1) Penyerahan LADK pasangan calon kepada KPU;
2) Penyerahan LPSDK pasangan calon kepada KPU;
3) Penyerahan LPPDK pasangan calon kepada KPU;
4) Upload SIDAKAM bermasalah jaringan/sistem;
5) Kepatuhan pelaporan tepat waktu (batas akhir pelaporan);
6) Transparansi Pasangan Calon dalam melaporkan dana
kampanye;
7) Penyelarasan Alat Kerja Pengawasan dengan instrument
Laporan Dana Kampanye.
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Kota Surakarta berkoordinasi dengan KPU Kota
Surakarta dalam mengakses data salinan laporan dana kampanye
pasangan calon. Adapun fokus pengawasan pada tahapan ini yaitu :
1) Pengawasan penyerahan rekening khusus dana kampanye;
2) Pengawasan dokumen laporan dana kampanye;
3) Pengawasan upload laporan dana kampanye ke sistem informasi
55
dana kampanye (SIDAKAM);
4) Pengawasan waktu terkait batas akhir penyerahan laporan dana
kampanye khususnya untuk LPPDK.
Strategi pengawasan dana kampanye yang dilakukan oleh
Bawaslu Kota Surakarta baik kepada KPU Kota Surakarta maupun
Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sebagai berikut:
1) menjalin komunikasi terkait regulasi dan prosedur pelaporan
kepada KPU Kota Surakarta. Komunikasi ini dijalin lewat
pertemuan secara langsung diforum KPU-Bawaslu;
2) Strategi preventif baik secara lesan maupun tertulis kepada
Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye untuk melaporkan dana
kampanye sesuai dengan ketentuan tahapan yang telah
ditentukan;
3) Memberikan himbauan atau penjelasan regulasi dari perspektif
pengawasan;
4) Melakukan pengawasan melekat pada saat penyerahan LADK,
LPSDK dan LPPDK, dengan membuat tim pengawasan yang terdiri
dari komisioner dan staff;
5) Melakukan pengawasan penyerahan hasil audit dana kampanye
dari kantor akuntan publik (KAP) kepada KPU Kota Surakarta
hingga penyerahan ke Pasangan calon.
2. Kegiatan Pengawasan Dana Kampanye
a. Pencegahan
1) Bawaslu Kota Surakarta memberikan surat himbauan kepada
pasangan calon dan/atau tim kampanye untuk melaporkan dana
kampanye sesuai peraturan yang berlaku kepada KPU Kota
Surakarta.
2) Bimtek Aplikasi Pelaporan Dana Kampanye, KPU Kota Surakarta
melaksanakan Bimtek Aplikasi Pelaporan Dana Kampanye
56
(SiDakam) pemilihan kepala daerah tahun 2020. Kegiatan Bimtek
diikuti oleh Bendahara dan operator Sidkam dari pasangan calon
juga Bawaslu Kota Surakarta.
b. Aktivitas Pengawasan
Dalam melakukan pengawasan rekening khusus dana kampanye,
Bawaslu Kota Surakarta melakukan pencermatan atas akun rekening
khusus dana kampanye. Hal yang harus diperhatikan adalah akun
rekening atas nama pasangan calon, kebenaran rekening dan
rekening koran sebagai bukti adanya setoran awal dan jumlah
penerimaan sumbangan dana kampanye dari pasangan calon atau
pihak lain.
Bawaslu Kota Surakarta juga melaksanakan pengawasan
langsung sebagai berikut:
1) LADK (Laporan Awal Dana Kampanye)
Pada tanggal 25 September 2020, Bawaslu Kota Surakarta
melaksanakan pengawasan penyerahan Laporan Awal Dana
Kampanye di Kota Surakarta. Pengawasan dilaksanakan hingga
pukul 19.00 WIB, diantaranya Pasangan calon: Gibran
Rakabuming Raka – Teguh Prakosa telah menyampaikan LADK
pada pukul 14:00 WIB, sedangkan Pasangan calon: Bagyo
Wahyono – FX Suparjo menyampaikan LADK pada pukul 18:03
WIB.
Berikut ini adalah rincian Laporan Awal Dana Kampanye yang
disampaikan oleh Pasangan Calon:
57
Tabel 2.13
NO PASANGAN
CALON NOMOR
REKENING NOMOR NPWP
JUMLAH SALDO AWAL
DALAM PEMBUKA
AN REKENIN
G
JUMLAH PENERIMAAN
SUMBANGAN (RP)
PARPOL PIHAK LAIN
PERSEORANG AN
1
Gibran Rakabuming Raka –
Teguh Prakosa
Rek. 200225582
32 Bank Jateng
341199735526000 Dan
260194139526000
25.000.000
25.000.000
2
Bagyo
Wahyon
o – FX.
Suparjo
Rek. 200225605
6 Bank Jateng
070589635526000 dan
937515021526000
0
2) LPSDK
Pada tanggal 20 Oktober 2020, Bawaslu Kota Surakarta
melaksanakan pengawasan penyerahan laporan penerimaan
sumbangan dana kampanye bertempat di KPU Kota Surakarta
dari pasangan calon di Kota Surakarta yaitu 2 (dua) pasangan
calon, dengan rincian 1 (satu) pasangan calon dari Partai Politik
(PDIP) dan 1 (satu) pasangan calon perseorangan. Semuanya
telah patuh menyampaikan/melaporkan LPSDK hingga batas
waktu yang ditentukan.
58
Hasil Pengawasan terhadap LPSDK adalah sebagai berikut:
Tabel 2.14
N0 PASANGAN CALON
URAIAN PENERIMAAN SUMBANGAN
BENTUK DANA KAMPANYE
UANG (RP) BARANG (RP)
JASA (RP)
01
GIBRAN RAKABUMING RAKA – TEGUH PRAKOSA
Pasangan calon 650.000.000
Partai politik/gabungan partai politik
Pihak lain perseorangan
Pihak lain kelompok
Pihak lain badan hukum
JUMLAH PENERIMAAN SUMBANGAN
650.000.000
Tabel 2.15
N0 PASANGAN CALON
URAIAN PENERIMAAN SUMBANGAN
BENTUK DANA KAMPANYE
UANG (RP) BARANG (RP)
JASA (RP)
02
BAGYO WAHYONO – FX. SUPARJO
Pasangan calon 30.250.000 6.350.000
Partai politik/gabungan partai politik
Pihak lain perseorangan
54.000.000 41.875.000 21.000.000
Pihak lain kelompok
Pihak lain badan hukum
JUMLAH PENERIMAAN SUMBANGAN
84.250.000 48.225.000 21.000.000
59
3) LPPDK
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pengawasan
terhadap pelaporan LPPDK pada tanggal 05 dan tanggal 06
Desember 2020 bertempat di Aula KPU Kota Surakarta, yaitu
tanggal 05 desember 2020 adalah penyerahan LPPDK pasangan
calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa sedangkan
tanggal 06 Desember adalah penyerahan LPPDK pasangan calon
Bagyo Wahyono – FX Suparjo.
Pembukuan LPPDK sejak ditetapkan sebagai Pasangan
Calon oleh KPU Kota Surakarta sampai dengan berakhirnya masa
kampanye, semua pasangan calon telah patuh menyampaikan
LPPDK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Hasil-Hasil Pengawasan Dana Kampanye
a. Temuan
Terdapat 1 (satu) pasangan calon yang melaporkan LADK sebesar
Rp 0,-, yaitu pasangan calon nomor urut 02 (Bagyo Wahyono - FX.
Suparjo).
b. Rekomendasi
Bawaslu Kota Surakarta mengklarifikasi atas temuan Laporan Awal
Dana Kampanye sebanyak Rp 0,- kepada pasangan calon nomor urut
02 (Bagyo Wahyono - FX. Suparjo).
c. Tindak Lanjur Rekomendasi
Setelah menerima keterangan dari pasangan calon nomor urut 02
(Bagyo Wahyono - FX. Suparjo) dan dari KPU Kota Surakarta. Bahwa
terkait yang dana kampanye nya Rp 0,- didapatkan informasi bahwa
terjadi kendala teknis yang mengakibatkan pembukaan rekening
khusus dana kampanye dari pasangan calon nomor urut 02 (Bagyo
60
Wahyono - FX. Suparjo) sedikit terlambat dari jadwal yang ditentukan,
sehingga mengakibatkan informasi dalam SIDAKAM online KPU Saldo
awal pembukaan rekening pasangan calon nomor urut 02 (Bagyo
Wahyono - FX. Suparjo) tertera Rp 0,-
4. Dinamika dan permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan Dana
Kampanye
Beberapa permasalahan yang terjadi pada tahapan dana kampanye
berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Kota Surakarta sebagai berikut :
a. Tim Kampanye kurang maksimal dalam menggunakan waktu
pelaporan yang disediakan oleh KPU Kota Surakarta, sehingga tim
kampanye mengumpulkan disaat jam jam penutupan pelaporan.
b. Tim Kampanye (operator SIDKAM) dari pasangan calon kurang
memahami aplikasi pelaporan dana kampanye, sehingga sering
dijumpai terjadi salah input ketika melaporkan Laporan Dana
Kampanye.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas laporan dana
kampanye pasangan calon, maka terdapat ketentuan adanya audit
kepatuhan yaitu berupa patuh atau tidak patuh. Tujuan audit kepatuhan
adalah untuk menilai kesesuaian pelaporan dana kampanye dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Dana Kampanye.
Oleh karenanya, diperlukan kesungguhan dari pasangan calon/tim
kampanye untuk dapat melaksanakan laporan dana kampanye sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
61
F. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi
Suara
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Sejatinya pengawasan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi
rekapitulasi diawali dengan pengawasan pada masa tenang. Maka
potensi kerawanan yang dipetakan oleh Bawaslu Kota Surakarta
terdiri dari:
1) Masa Tenang
Kerawanan yang muncul pada tahapan ini adalah:
a) Kampanye yang dilakukan pada masa tenang.
b) Politik uang yang terjadi pada hari pemilihan.
c) Pendistribusian Logistik yang tidak sesuai dengan
kebutuhan TPS.
2) Hari Pemungutan
Kerawanan yang muncul pada saat tahapan proses ini adalah:
a) Lokasi TPS yang mungkin tidak sesuai dengan peraturan.
b) Terjadinya kerusuhan di tempat pemungutan suara.
c) Kekurangan Logistik.
d) Petugas KPPS tidak memahami alur pemungutan suara.
e) Mobilisasi Pemilih Pemungutan Suara Ulang
f) Kesiapan TPS yang kurang;
g) Adanya TPS yang tidak ramah disabilitas;
h) Kesiapan logistik yang tidak maksimal;
i) Netralitas petugas KPPS;
j) Pelaksanaan pembukaan proses pemungutan yang tidak
sesuai jadwal;
k) Pelayanan pemungutan suara di rumah sakit ataupun rumah
tahanan yang sering terabaikan;
62
l) Manipulasi hasil pemungutan suara;
m) Kesalahan penulisan dalam formulir;
n) Adanya upaya menggagalkan pemilihan (sabotase).
2) Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara
a) Pemungutan Suara Ulang
b) Pembacaan Rekapitulasi suara.
c) Perbedaan selisih hasil.
d) Proses penyerahan hasil rekapitulasi dari kecamatan ke kota
b. Perencanaan Pengawasan
Melihat potensi-potensi kerawanan yang mungkin terjadi
dalam pelaksanaan pemungutan dan rekapitulasi suara, maka
dilakukan perencanaan pengawasan oleh Bawaslu Kota Surakarta,
diantaranya :
1) Melakukan rapat koordinasi intern dengan Panwas Kecamatan
untuk mempersiapkan mekanisme pengawasan melekat pada
hari pemungutan suara sampai dengan rekapitulasi suara;
2) Melakukan bimbingan teknis pengawasan terhadap Pengawas
Pemilihan Desa/Kelurahan dan Pengawas TPS melalui
Panwascam;
3) Mempersiapkan alat kerja pengawasan;
4) Memetakan TPS rawan;
5) Berkoordinasi dengan stakeholder terkait, dalam hal ini KPU
Kota Surakarta, Dispendukcapil, dan Kepolisian untuk
memastikan bahwa pelaksanaan pemungutan suara berjalan
sesuai dengan ketentuan, aman, dan lancar.
6) Melakukan patroli pengawasan.
63
2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pemungutan,
Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;
a. Pencegahan
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pencegahan langsung di
lapangan sebagai upaya preventif dalam memastikan tahapan
proses pemungutan suara, penghitungan suara, dan rekapitulasi
perolehan hasil suara tidak keluar dari ketentuan hukum. Bawaslu
Kota Surakarta membekali jajaran pengawas, dari pengawas
kecamatan, pengawas kelurahan, dan pengawas TPS dengan alat
kerja pengawasan. Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan
bimbingan teknis dan rapat koordinasi rutin dengan seluruh stake
holder penyelenggara Pemilu dan juga seluruh jajaran pengawas
guna penyampaian materi-materi dan peraturan hukum yang harus
dijadikan acuan di dalam menjalankan kegiatan pengawasan. Selain
bimbingan teknis, Bawaslu Kota Surakarta juga melakukan
pencegahan sebagai berikut:
1) Melakukan pengawasan lebih intens pada hari tenang;
2) Melakukan patroli pengawasan;
3) Mengaplikasikan aplikasi SIWASLU;
4) Mengaplikasikan Template Rekapitulasi Hasil;
5) Melakukan pengawasan melekat pada hari pemungutan suara;
6) Memastikan bahwa TPS benar-benar representatif dan memihak
pada disabilitas;
7) Memastikan ketersediaan perlengkapan pemungutan dan
rekapitulasi suara sesuai dengan yang dibutuhkan;
8) Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam
pengawasan partisipatif;
9) Sebelum dilakukan rekapitulasi suara dipastikan tempatnya
representatif, terang, terbuka dan aman ketika terjadi rekapitulasi
suara;
64
10) Melakukan pengawasan melekat pada saat proses rekapitulasi
penghitungan suara;
11) Menyampaikan saran perbaikan jika dalam rekapitulasi suara
terdapat proses yang tidak sesuai prosedur dan tatacara.
b. Aktivitas Pengawasan
1) Masa Tenang
a) Patroli Pengawasan
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan Patroli Pengawasan
bersama stake holder terkait. Hal ini dilaksanakan mengingat
beberapa TPS berada ditempat/daerah rawan, dikategorikan
rawan adalah apabila TPS tersebut berada di dekat fasilitas
pendidikan, fasilitas ibadah dan berada dekat dengan rumah
Calon Legislatif.
b) Penertiban Alat Peraga Kampanye
Bahwa Bawaslu Kota Surakarta bersama dengan Satpol PP
melaksanakan penertiban Alat Peraga Kampanye di seluruh
Kota Surakarta pada tanggal 6-8 Desember 2020, jumlah
Alat Peraga Kampanye yang ditertibkan adalah 1.648 buah
alat peraga kampanye.
2) Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pengawasan
terhadap Pemungutan suara terhadap 1.231 TPS di Kota
Surakarta, adapun kejadian khusus yang terjadi pada saat hari
pemungutan suara adalah sebagai berikut:
a) Terdapat penolakan saksi dari pihak Bagyo Wahyono - FX.
Suparjo di Kelurahan Pucang sawit, Kecamatan Jebres, Kota
Surakarta. Hal ini dikarenakan saksi tersebut bukan berasal
dari Kota Surakarta.
65
3) Rekapitulasi Suara
Kota Surakarta telah melakukan pengawasan terhadap
penetapan perolehan suara pada tingkat Kota Surakarta yang
dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2020 di The Sunan Hotel
Kota Surakarta yang beralamat l. A. Yani No.40, Kerten, Kec.
Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57143. Penetapan
perolehan suara tingkat Kota Surakarta dihadiri oleh Ketua dan
anggota KPU Kota Surakarta, Ketua dan anggota Bawaslu Kota
Surakarta, saksi pasangan calon.
Terdapat tanggapan dari saksi Paslon Gibran Rakabuming
Raka – Teguh Prakosa, yang menyatakan keberatan karena
terdapat perubahan data yang terjadi di tiga kecamatan. Hasil-
hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pemungutan,
Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;
Hasil rekapitulasi suara tingkat Kota Surakarta dengan
rincian, Jumlah perolehan suara pasangan calon nomor urut 01
(gibran rakabuming Raka – Teguh Prakosa) yaitu sebanyak 225.
451 (86,54 %) suara sedangkan pasangan calon nomor urut 02
(Bagyo Wahyono – Fx Suparjo) memperoleh suara 35.055 (13,46
%) suara. Dengan total keseluruhan suara sah sebanyak 260.506
suara sedangkan suara tidak sah sebanyak 35.476 suara, dengan
tingkat partisipasi sebagaimana tabel berikut:
66
Tabel 2.16
NO KECAMATAN DAFTAR
PEMILIH
PEENGGUNA
HAK PILIH
%
1 Laweyan 75.297 49.098 65,21
2 Serengan 40.476 27.078 66,90
3 Pasar Kliwon 62.572 43.282 69,17
4 Jebres 108.597 81.154 74,73
5 Banjarsari 132.763 95.370 71,83
Total
Kota Surakarta 419.705 295.982 70,52
Sumber: Data Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta
Bahwa Bawaslu Kota Surakarta telah memberikan saran
perbaikan kepada KPU Kota Surakarta, yaitu untuk dilakukan
pengecekan kembali terhadap Berita Acara maupun template
rekapitulasi hasil tingkat Kecamatan dan merevisi hasilnya
berdasarkan temuan Jajaran Bawaslu Kota Surakarta.
Selanjutnya berdasarkan saran perbaikan di atas, KPU Kota
Surakarta melakukan pengecekan dan merubah data administrasi
terkait penggunaan suara. Perubahan yang dimaksud diantaranya
sebagai berikut:
1) Kauman Tps 2, jumlah surat suara yang diterima, termasuk surat
suara cadangan salah input 178 seharusnya 278.
2) Semanggi Tps 12, jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih
karena rusak/keliru dicoblos salah input 18 (terinput dua kali)
seharusnya 0.
3) Semanggi Tps 32, jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih
karena rusak/keliru dicoblos salah input 58 (terinput dua kali)
seharusnya 0
67
4) Kampungbaru Tps 7, jumlah surat suara yang tidak
digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan
salah input 43 seharusnya 46.
5) Banjarsari Tps 16, surat suara yang tidak sah sejumlah 31
terinput di surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena
keliru coblos
6) Joglo Tps 5, surat suara yang tidak sah sejumlah 19 terinput
disurat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau
keliru coblos
7) Sumber Tps 30, surat suara tidak sah sejumlah 24 terinput di
surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau
keliru coblos
8) Mangkubumen Tps 11, surat suara tidak sah sejumlah 23
terinput di surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen
rusak atau keliru coblos
9) Setabelan Tps 1, surat suara yang tidak terpakai tertulis 77
seharusnya 97
10) Kadipiro Tps 1, surat suara tidak sah sejumlah 46 terinput di
surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau
keliru coblos
11) Kadipiro Tps 10, surat suara tidak sah sejumlah 51 terinput di
surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau
keliru coblos
12) Kadipiro Tps 11, surat suara tidak sah sejumlah 30 terinput di
surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau
keliru coblos
13) Banyuanyar Tps 13, dptb laki-laki tertulis 1 seharusnya 0
14) Kepatihan Wetan Tps 2, salah input di dptb perempuan , tertulis
1 seharusnya 0.
68
a. Temuan
Bawaslu Kota Surakarta menemukan perbedaan selisih hasil
penggunaan surat suara yang ada pada formulir rekapitulasi di
tingkat kecamatan. Terdapat tiga kecamatan yang menurut
pengawasan Bawaslu Kota Surakarta perlu untuk ditinjau kembali
yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon dan Kecamatan
Jebres.
Temuan tersebut telah diselesaikan oleh KPU dan jajarannya
sebelum rekapitulasi tingkat Kota Surakarta. Sehingga pada saat
rekapitulasi tingkat Kota Surakarta tidak ada temuan lagi.
b. Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu
Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan
pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara
pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada
tahapan ini.
3. Dinamika dan permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan
Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;
Karena Pilkada 2020 dilaksanakan pada masa pandemi, sehingga
pelaksanaanya menjadi cukup menantang. Utamanya dalam menjaga hak
pilih bagi warga yang terdampak pada virus Covid-19.
69
4. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan
Rekapitulasi Suara.
Secara umum pelaksanaan Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi
Suara di Kota Surakarta berjalan dengan lancar, meskipun terdapat
beberapa temuan dari Bawaslu kota Surakarta, Khususnya pada saat
proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dan juga terkait
permasalahan penggunaan aplikasi sirekap yang tidak dapat digunakan
secara maksimal. Namun demikian semua kendala dapat terselesaikan
dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
G. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN
1. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN;
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Penyelenggaraan Pilkada Tahun 2020 yang diselenggarakan
secara pada masa pandemi seperti ini menimbulkan beberapa
kerawanan-kerawanan yang patut untuk menjadi perhatian.
Kerawanan yang mungkin muncul mengacu pada Netralitas ASN
adalah:
1) Memobilisasi Perangkat Desa ataupun ASN Lainnya.
2) Mengadakan kegiatan yang menguntungkan Peserta Pemilihan.
3) Membuat Kebijakan yang akan menguntungkan salah satu
peserta pemilihan.
4) Menghadiri kampanye salah satu peserta pemilihan
5) Mengunggah dukungan kepada salah satu peserta pemilihan
di sosial media.
b. Perencanaan Pengawasan
Kedewasaan berpikir dan bertindak dari para pejabat pembina
kepegawaian khususnya di kota Surakarta sangat diperlukan. Agar
tidak berupaya mengarahkan para pegawai ASN terjebak dalam
pola politik praktis dengan berupaya mengarahkan para pegawai
70
ASN untuk memilih kandidat tertentu yang pada akhirnya akan
mengganggu netralitas, profesionalitas dan integritas para pegawai
ASN.
Berdasarkan situasi di atas maka Bawaslu kota Surakarta telah
melakukan upaya-upaya preventif berupa kegiatan sosialisasi yang
melibatkan staek holder dan kegiatan lainnya dalam rangka
mengawal Pilkada 2020. Sehingga sinergitas antara masyarakat,
Bawaslu Kota Surakarta, dan pejabat pembina kepegawaian dapat
terjalin dalam upaya menjaga “marwah” ASN agar selalu bersikap
dan bertindak profesional, berintegritas dan independen. Apabila
hal tersebut bisa dilaksanakan dengan baik maka pesta demokrasi
yang berkualitas jujur dan adil akan mudah diraih.
2. Kegiatan Pengawasan Non Tahapan ASN;
a. Pencegahan
Pencegahan adalah merupakan tindakan preventif Bawaslu
Kota Surakarta dalam melakukan pengawasan terhadap setiap
tahapan Pilkada 2020 khususnya terhadap potensi pelanggaran-
pelanggaran yang berkaitan dengan ketidak netralan ASN. Dalam
konteks mengawal netralitas ASN, Bawaslu Kota Surakarta telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan pencegahan diantaranya,
melakukan beberapa kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh sejumlah
stakeholder yang terdiri dari unsur, lurah, camat, serta unsur-unsur
pemerintahan tingkat Kota Surakarta. Serta beberapa kegiatan dalam
bentuk lainnya.
Kegiatan di atas guna nemberikan pemahaman kepada
stakeholder maupun unsur-unsur ASN di Kota Surakarta terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan terkait netralitas ASN
dalam kontestasi. Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan kegiatan
Rapat Koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemilih
71
berbagai agama, penyelenggara, partai politik, ormas, Organisasi
Kepemudaan, Aparatur Sipil Negara, TNI dan POLRI, sebagai upaya
pencegahan terhadap netralitas ASN, TNI, dan POLRI. Kegiatan ini
dilaksanakan insentif pada bulan Oktober-November 2020 bertempat
di Kusuma Sahid Prince Hotel, Kota Surakarta. Kegiatan tersebut
dihadiri oleh Jajaran Lurah, Jajaran Camat, Jajaran Polsek, Jajaran
Polresta, Jajaran Koramil, Jajaran Kodim, Jajaran Korem, Kota
Surakarta.
b. Aktivitas Pengawasan
Selain tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota
Surakarta seperti tersebut di atas, dalam melaksanakan aktivitas
pengawasan terhadap netralitas ASN Bawaslu Kota Surakarta telah
melakukan pengawasan di lapangan pada setiap tahapan Pilkada
2020. Kota Surakarta tidak menemukan adanya pelanggaran
Netralitas ASN di Kota Surakarta.
3. Hasil-hasil Pengawasan Non Tahapan ASN
a. Temuan
Bawaslu Kota Surakarta telah berkoordinasi dengan KPU Kota
Surakarta mengenai pengawasan Netralitas ASN, dan berdasarkan
data hasil pengawasan tidak terdapat temuan maupun laporan di
Bawaslu Kota Surakarta yang terkait dengan Netralitas ASN
b. Rekomendasi
Bahwa berdasarkan data hasil pengawasan tidak terdapat
temuan maupun laporan di Bawaslu Kota Surakarta yang terkait
dengan Netralitas ASN, sehingga tidak terdapat rekomendasi
sebagai produk tindak lanjut dari hasil temuan maupun laporan
terkait dengan netralitas ASN.
Pada tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran
administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara pemilu.
72
Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu Kota
Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Bawaslu Kota Surakarta telah berkoordinasi dengan pihak terkait agar
Netralitas ASN di Kota Surakarta tetap terjaga. Bahwa berdasarkan
hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta, dalam
tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran administrasi,
pidana, maupun kode etik penyelenggara pemilu sehingga tidak
terdapat tindak lanjut rekomendasi pada tahapan ini.
4. Dinamika dan permasalahan dalam Non Tahapan ASN;
Untuk dapat mendeteksi ASN yang terlibat dalam Kampanye atau
kegiatan bermuatan politik lainnya cukup sulit, hal ini dimungkinkan
karena terkadang ASN dapat menanggalkan statusnya tanpa diketahui
oleh orang lain saat terlibat dalam kegiatan berpolitik.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN.
Peningkatan dan pembaharuan regulasi terkait ASN sangat
dimungkinkan, mengingat aturan sekarang perlu diperbarui untuk
mengakomodir kebutuhan saat ini.
H. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Non Tahapan Politik Uang;
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Kerawanan yang mungkin muncul mengacu pada Politik Uang:
1) Serangan fajar.
2) Money Politik dengan modus uang saksi.
3) Money Politik dengan modus uang transport.
b. Perencanaan Pengawasan
1) Melaksanakan pengawasan langsung.
73
2) Melaksanakan sosialisasi partisipatif dengan lapisan masyarakat.
2. Kegiatan Pengawasan dalam Non Tahapan Politik Uang
a. Pencegahan
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan upaya pencegahan
dalam bentuk sosialisasi partisipatif dengan turun langsung ke
masyarakat dan mengedarkan surat himbauan yang ditujukan pada
peserta pemilihan. Selain itu, Bawaslu Kota Surakarta juga
melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan stake holder
sebagai upaya pencegahan pelanggaran Pemilu.
b. Aktivitas Pengawasan
Selain tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota
Surakarta seperti tersebut di atas, dalam melaksanakan aktivitas
pengawasan terhadap Politik Uang Bawaslu Kota Surakarta telah
melakukan pengawasan di lapangan pada setiap tahapan Pilkada
2020. Kota Surakarta tidak menemukan adanya pelanggaran Politik
Uang di Kota Surakarta.
3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Non Tahapan Politik Uang;
a. Temuan
Bahwa Bawaslu Kota Surakarta tidak menemukan dugaan
pelanggaran politik uang baik yang dilaksanakan pada masa
kampanye maupun yang dilaksanakan pada masa tenang.
b. Rekomendasi
Bahwa Bawaslu Kota Surakarta tidak mengeluarkan
rekomendasi dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan
pengawasan politik uang. Bahwa berdasarkan hasil pengawasan
yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta, dalam tahapan ini
tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran administrasi, pidana,
maupun kode etik penyelenggara pemilu.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
74
Dikarenakan tidak ada temuan mengenai pelanggaran pemilu
berupa politik uang maka Bawaslu Kota Surakarta tidak
mengeluarkan rekomendasi dan tidak menindaklanjuti
rekomendasi apapun.
4. Dinamika dan permasalahan dalam Non Tahapan Politik Uang;
Politik uang seolah menjadi budaya yang terbiasa dilakukan oleh
peserta pemilu ataupun menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh
masyarakat. Disinilah mengapa jajaran pengawas melakukan patroli anti
politik uang mulai dari masa tenang, dengan tujuan untuk menekan
praktek politik uang.
Kemudian perubahan peraturan yang menyatakan bahwa bagi
yang diberi sanksi politik uang adalah bukan hanya pemberi namun juga
penerima membuat masyarakat menjadi enggan untuk melaporkan
adanya Politik Uang.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang.
Perubahan Regulasi yang diharapkan melihat sisi lapagan
pengawasan mengenai ketentuan dari Politik Uang itu sendiri.
Dikarenakan banyak kasus Politik Uang tidak dapat dilaksanakan hanya
karena tidak memenuhi definisi Politik Uang itu sendiri.
I. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan SARA
1. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA;
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
1) Orasi yang menyebabkan Politisasi SARA.
2) Politisasi SARA yang dilaksanakan melalui mobile.
b. Perencanaan Pengawasan
1) Sosialisasi dengan pihak terkait dalam mengawasai politisasi
SARA, utamanya pada saat kampanye.
75
2) Melaksanakan upaya pencegahan dengan rapat koordinasi
dengan pemangku kepentingan.
3) Menkonsolidasi alat kerja pengawasan dengan jajaran
pengawas tingkat kecamatan dan kelurahan.
2. Kegiatan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA;
a. Pencegahan
Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan upaya pencegahan dalam
bentuk sosialisasi partisipatif dengan turun langsung ke masyarakat
dan mengedarkan surat himbauan yang ditujukan pada peserta
pemilihan. Selain itu, Bawaslu Kota Surakarta juga melakukan
serangkaian rapat koordinasi dengan stake holder sebagai upaya
pencegahan pelanggaran Pemilu.
b. Aktivitas Pengawasan
Bawasu Kota Surakarta selalu terjun ke lapangan dalam rangka
mengawasi kegiatan yang dimungkinkan terjadi Politik SARA, tidak
hanya dengan kampanye namun juga kegiatan kegiatan
kemasyarakatan yang berpotensi terjadi Politisasi SARA.
3. Hasil-hasil Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA;
a. Temuan
Bahwa berdasarkan data hasil pengawasan tidak terdapat temuan
maupun laporan di Bawaslu Kota Surakarta yang terkait dengan
Politisasi SARA, sehingga tidak terdapat rekomendasi sebagai produk
tindak lanjut dari hasil temuan maupun laporan terkait dengan
Politisasi SARA
b. Rekomendasi
Dikarenakan tidak ada temuan mengenai isu SARA maka Bawaslu Kota
Surakarta tidak mengeluarkan rekomendasi. Bahwa berdasarkan hasil
pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta, dalam
76
tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran administrasi,
pidana, maupun kode etik penyelenggara pemilu.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Dikarenakan tidak ada temuan mengenai isu SARA maka Bawaslu
Kota Surakarta tidak mengeluarkan rekomendasi dan tidak
menindaklanjuti rekomendasi apapun.
4. Dinamika dan permasalahan dalam Non Tahapan Pengawasan Politisasi
SARA;
Politisasi SARA dapat dilakukan dimana saja, utamanya majelis
keagamaan. Walaupun sebenarnya majelis keagamaan haruslah terbebas
dari Politisasi SARA. Kendala yang muncul adalah banyaknya kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan tidak memungkinkan untuk diawasi satu
per satu, berbeda dengan kampanye yang perlu di daftarkan, majelis
keagamaan tidak perlu.
Melihat isu yang diangkat oleh masyarakat, Politisasi SARA
teruslah menjadi isu yang cukup banyak diangkat dikalangan masyarakat.
Oleh karena itu, pengawasan Politasi SARA harus cukup menyeluruh.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Pengawasan Politisasi
SARA.
Potisisai SARA akan menjadi ancaman tersendiri selama proses
tahapan Pemilu berjalan. Bahkan bisa saja isu sara dihembuskan sebelum
dan sesudah proses pemilu selesai. Maka sebagai jajaran pengawas perlu
menjadi barisan terdepan untuk melakukan kegiatan pencegahan secara
intens agar iklim politik tidak memanas akibat adanya politisasi SARA.
77
BAB III
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Saat ini perkembangan internet di Indonesia memang belum merata,
khususnya di daerah terpencil. Hal ini disebabkan karena Indonesia adalah Negara
kepulauan, namun di beberapa kota besar di Indonesia sudah bisa merasakan
kecepatan internet yang signifikan. Infrastruktur pendukung perlu diperhatikan
untuk menerapkan teknologi informasi dalam proses Pemilu maupun Pilkada di
Indonesia. Digitalisasi juga perlu memperhatikan kesiapan masyarakat untuk
menggunakan teknologi tersebut. Selain jangkauan teknologi yang masih terbatas
juga harus ada paraturan yang mengatur penggunaan teknologi dalam
pelaksanaan proses Pemilu maupun Pilkada di Indonesia.
Terdapat beberapa sistem digital yang digunakan oleh penyelenggara
pemilu khususnya pada pelaksanaan Pilkada Tahun 2020, diantaranya Sistem
Informasi Pengawasan Pemilu (Siwaslu) yang dipakai oleh jajaran bawaslu, Sistem
informasi dana kampanye (Sidakam), Sistem Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan
oleh jajaran KPU sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Pengawasan Pemilu (SIWASLU)
Pelaksanaan Pengawasan pemungutan Penghitungan, dan Rekapitulasi
Suara pada kesempatan tahun 2020 ini selain mengawasi melalui media masa
FB (Facebook), IG (Instagram) dan media darring yang lain. Bawaslu juga
kembali menggunakan SIWASLU (Sistem Pengawasan Pemilu) seperti tahun
2019 lalu. SIWASLU merupakan Sistem Pengawasan Pemilihan Umum, yakni
sebuah perangkat lunak yang digunakan sebagai sarana informasi dalam
pengawasan proses dan hasil rekapitulasi suara dalam Pilkada 2020. SIWASLU
dapat membantu jajaran Bawaslu untuk lebih cepat mengetahui hasil
pengawasan serta dapat digunakan untuk mengawasi dokumentasi C1-Plano
atau C. Hasil Penghitungan Suara juga agar lebih cepat, akurat dan dapat
diarsipkan secara aman, maksimal dan mudah tentunya. SIWASLU harus
diakses secara online terlebih dulu pada smartphone pengawas dan terlebih
78
aplikasi ini harus di download dahulu melalui Aplikasi Play Store atau
appstore, selain itu bisa juga langsung dioprasikan dengan PC atau Komputer.
Pada kesempatan tahun ini Bawaslu telah memberi inovasi pada aplikasi
SIWASLU. SIWASLU dilihat dari respon pengguna (Read ; Pengawas) dikatakan
lebih mudah diakses di tahun 2020 dibanding pada tahun 2019 lalu. Tahun
2020 SIWASLU lebih ramping dan tidak serumit dalam hal pelaporannya ;
a. Tujuan SIWASLU adalah :
1) Memaksimalkan penyajian data dan informasi serta mempermudah
pengambilan keputusan oleh pengawas Pemilu untuk meningkatkan
kinerja pemilu.
2) Memenuhi kebutuhan proses pelaporan dan pelayanan informasi
terkini dalam proses pengawasan pemilihan umum 2020
b. Sasaran SIWASLU adalah:
1) Peningkatan kinerja pengawasan dengan sistem terkini serta kualitas
penyajian data dan informasi yang akurat.
2) Digitalisasi data yang lebih efektif dan efisien untuk dimutakhirkan dan
dianalisis lebih lanjut.
3) Pengamanan data laporan pengawasan yang menggunakan jalur data
daring yang aman sesuai standar.
4) Penguatan hasil pelaporan yang lebih akurat, singkat serta disertai
dengan bukti dokumen dalam bentuk gambar.
SIWASLU menjadi sistem bersama yang dipakai oleh Pengawas TPS,
Pengawas Kelurahan, Pengawas Kecamatan, Bawaslu Kabupaten/Kota dan
Bawaslu Propinsi untuk mengumpulkan hasil pemungutan, penghitungan dan
proses tahapan Pilkada 2020 sejak masa tenang hingga rekapitulasi suara
tingkat nasional. SIWASLU dirancang secara langsung dapat menyajikan
dokumen digital hasil rekapitulasi masing-masing tingkatan secara sistemik
dikonsolidasikan dan dapat dipublikasikan secara periodik. Data digital yang
sudah terkam nantinya juga untuk menjadi dokumen pendukung dalam proses
tindak lanjut jika terjadi sengketa hasil Pemilu. Walau demikian Bawaslu
79
Surakarta tetap mendukung dan mewajibkan pula untuk membuat Form A
disetiap temuan atau kegiatan tahapan-tahapan Pemilihan Serentak Tahun
2020.
Berikut ini hasil pengawasan yang tercatat/terekam di dalam sistem
informasi pengawasan pemilu (SIWASLU) pada setiap formulir yang diinput
oleh jajaran Pengawas TPS, Pengawas Kelurahan, Pengawas kecamatan dan
Bawaslu Kota Surakarta yaitu:
Tabel 3.1
NO JAJARAN FORM JUMLAH
INPUT %
1 PTPS
Form A.1 1.204 98 %
Form A.2 1.132 92 %
Form A.3 1.190 97 %
Form A.4 1.188 97 %
Form A.5 1.199 97 %
2 PKD Form B.1 48 89 %
Form B.2 53 98 %
3 PANWASCAM Form C.1 5 100 %
Form C.2 5 100 %
4 BAWASLU KOTA
SURAKARTA Pilwalkot 1 100 %
Sumber: Data Siwaslu WEB Bawaslu Kota Surakarta
Keterangan:
Untuk PTPS dan PKD sebenarnya sudah melakukan pengiriman
laporan melalui siwaslu semuanya, namun masih ada akun yang
belum berhasil terekam server pusat.
80
2. Penggunaan teknologi Multimedia (Pelaporan cepat google formulir)
Pilkada Tahun 2020 dilaksanakan dalam situasi pandemi covid-19.
Penggunaan media daring dalam berbagai kegiatan dianggap sebagai strategi
jitu dalam hal koordinasi antar jajaran. Salah satunya yaitu menggunakan fitur
“google form” dalam menjawab kebutuhan pelaporan cepat secara
berjenjang di seluruh tahapan yang saat itu berjalan.
Teknologi digital (google form, zoom metting, dll) dapat membantu Jajaran
Bawaslu Kota Surakarta diantaranya dalam hal melakukan:
a. Koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran pengawas;
b. Koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran KPU;
c. Pembedayaan masyarakat dalam pengawasan Partisipatif;
d. Pengawasan kampanye menggunakan media sosial/ daring;
e. Sistem komunikasi dan pelaporan jajaran pengawas secara berjenjang
Terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan khususnya terkait
dengan sistem pelaporan melalui google form. Keunggulannya diantaranya
mampu mengirimkan hasil-hasil pengawasan secara cepat dan efisien, artinya
jajaran pengawas pemilu dapat melaporkan hasil pengawasannya secara
cepat hanya dengan menggunakan smart phone lalu dengan real time
informasi itu dapat tersampaikan oleh jajaran pengawas pemilu di atasnya.
Kekurangan dari mekanisme pelaporan cepat menggunakan fitur ini
diantaranya khususnya di kota Surakarta secara umum kualitas signal sudah
sangat baik tersebar di seluruh wilayah 5 (lima) kecamatan di Kota Surakarta,
namun permasalahannya terletak dalam kualitas smart phone dan SDM
jajaran penyelenggara di tinggkat bawah yang kurang sejalan dengan
teknologi. Meskipun tidak banyak yang mengalami permasalahan terkait
penggunaan fitur google form di Kota Surakarta, namun hal ini dapat menjadi
kendala kurang akuratnya data yang diserap oleh jajaran Bawaslu di atasnya.
Namun secara keseluruhan seluruh jajaran Bawaslu Kota Surakarta telah
dapat menggunakan fitur-fitur media digital secara baik.
81
BAB IV
PENGAWASAN PARTISIPATIF
Sebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu turut bertanggung jawab atas
terciptanya proses demokrasi yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan
rahasia. Dalam mengawal Pilkada Serentak 2020, Bawaslu telah menyiapkan
beberapa strategi pengawasan. Strategi pengawasan yang dimiliki oleh Bawaslu
dimulai dari pengawasan partisipatif hingga Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Salah
satu program yang terus digalakkan adalah program pengawasan partisipatif.
Pengawasan partisipatif adalah upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat
untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih
baik.
Khususnya dalam jajaran Bawaslu Kota Surakarta, Keterlibatan masyarakat
dalam pengawasan partisipatif mengawal Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta
menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi yang lebih baik.
Diantaranya program kegiatan sosialisasi kepada masyarakat telah
diimplementasikan Bawaslu Kota Surakarta untuk menekan potensi kecurangan.
program kegiatan sosialisasi tatap muka maupun daring kepada masyarakat terus
digencarkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat. Termasuk juga Salah satu
bentuk program pengawasan partisipatif yang dibuat Bawaslu, yakni Sekolah
Kader Pengawasan.
SKPP Daring adalah sarana pendidikan pemilu dan pilkada serta
pengawasannya bagi masyarakat. Melalui SKPP Daring, Bawaslu Kota Surakarta
berupaya menyediakan fasilitas yang baik dan optimal bagi masyarakat untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan melakukan pengawasan partisipatif.
Tujuan penyelenggaraan SKPP Daring adalah untuk meningkatkan pengawasan
partisipatif pemilu dan pilkada oleh masyarakat. Pengawasan partisipatif tersebut
merupakan hasil dari semakin banyak pihak yang mengetahui tugas, pokok dan
fungsi pengawasan pemilu dan pilkada.
82
Selain sebagai pengawas partisipatif, peserta SKPP Daring nantinya akan
menjadi kader yang merupakan perpanjangan tangan Bawaslu Kota Surakarta
dalam menggerakkan masyarakat untuk turut melakukan pengawasan partisipatif
pemilu dan pilkada. Meski dilakukan secara daring, komunikasi program ini tidak
hanya satu arah yaitu dari Bawaslu kepada peserta. SKPP Daring juga membuka
ruang diskusi yang memungkinkan masyarakat menggali lebih dalam pengetahuan
mengenai pemilu, pilkada dan pengawasannya.
1. Sekolah Kader Pengawas Partisipatif;
Program SKPP untuk Tahun 2020 dilaksanakan secara daring (dalam
jaringan) karena Indonesia tengah menghadapi pandemic covid-19 yang
mewajibkan semua lini kehidupan masyarakat menerapkan protokol
kesehatan, salah satunya Social Distancing dan Physical Distancing. Tahapan
SKPP Daring 2020 dimulai pada 5 April 2020 dan berakhir nantinya pada 30 Juni
2020. Melalui tahapan pendaftaran, tahapan audio visual, tahapan Web
Diskusi, tahapan evaluasi dan tahapan akhir adalah ujian daring.
Peserta SKPP Daring 2020 dari Kota Surakarta pada tahap pendaftaran
sebanyak 33 (tiga puluh tiga) orang peserta kemudian di seleksi secara
administrasi menghasilkan 30 (tiga puluh) peserta yang berhak mengikuti
pembelajaran audio visual, serta pada tahapan Web Diskusi berhak diikuti oleh
28 (dua puluh delapan) peserta. Secara nasional tentunya jumlah peserta Web
Diskusi SKPP 2020 sangat banyak dan tidak mungkin untuk dilaksanakan secara
terpusat dari Bawaslu RI. Maka pelaksanaan Web Diskusi di delegasikan ke
Bawaslu Kabupaten/Kota.
2. Podcast Bawaslu Surakarta
Kegiatan lain yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta dalam
meningkatkan pengawasan partisipatif adalah dengan mengadakan podcast
melalui youtube Bawaslu Kota Surakarta. Melalui podcast ini, Bawaslu Kota
83
Surakarta mengajak masyarakat agar lebih terlibat aktif dan menambah
informasi mengenai kepemilihan.
Bawaslu Kota Surakarta telah mengadakan 5 (lima) kali podcast, dengan
mengundang tokoh dan praktisi masyarakat. Tujuan utama dari Podcast ini
adalah selain mengajak namun juga mengedukasi masyarakat agar memahami
pentingnya penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun
2020.
3. Penyiaran Iklan Layanan Masyarakat
Bawaslu Kota Surakarta juga membuat program layanan iklan masyarakat
yang disiarkan di Radio lokal Kota Surakarta seperti Meta FM dan RRI, dan
Statisun Teevisi Lokal seperti TaTV dan TVRI. seperti Pop FM, Café FM dan
Radio Thomson. Iklan tersebut berisi tentang ajakan masyarakat untuk
mengawasi penyelenggaraan Pilkada Tahun 2020 termasuk didalamnya
penerapan protokol kesehatan.
4. Forum-forum sosialisasi/koordinasi
Adapun kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selain menggandeng kader
pengawasan melalui SKKP di atas yaitu diantaranya meliputi sosialisasi
kepemiluan, rapat koordinasi pengawasan baik secara tatap muka maupun
daring sebagai berikut:
a. Rakor Sosialisasi pengawasan partisipatif dengan Camat dan lurah PILKADA
Bawaslu Kota Surakarta di KSPH pada tanggal 21 November 2019;
b. Rakor Sosialisasi pengawasan partisipatif PILKADA Bawaslu Kota Surakarta
di KSPH pada tanggal 27 Januari 2019;
c. Bimbingan teknis manajemen kepemliuan dan organisasi Bawaslu kota
surakarta pada tanggal 28 - 29 Januari 2020 di Pondok Asri Tawangmangu;
d. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 12 Februari 2020 di KSPH Surakarta;
84
e. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 13 Februari 2020 di KSPH Surakarta;
f. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 25 Februari 2020 di KSPH Surakarta;
g. Rapat Koordinasi Tahapan Pemilu Bawaslu kota surakarta pada tanggal 27
Februari 2020 di KSPH Surakarta;
h. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 04 Maret 2020 di KSPH
Surakarta;
i. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 5 Maret 2020 di KSPH Surakarta;
j. Rakor Pengawasan tahapan Verifikasi faktual Pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota tahun 2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 23 Juni
2020 di KSPH Surakarta;
k. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 14 Juli 2020 di KSPH Surakarta;
l. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 13 Agustus 2020 di KSPH Surakarta;
m. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 27 Agustus2020 di KSPH Surakarta;
n. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 16 September 2020 di KSPH
Surakarta;
o. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 28 September 2020 di KSPH
Surakarta;
p. Bimbingan teknis manajemen kepemliuan dan organisasi Bawaslu kota
surakarta pada tanggal 16 - 17 Oktober 2020 di Pondok Asri Tawangmangu;
q. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 22 Oktober 2020 di KSPH Surakarta;
85
r. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 6 November 2020 di KSPH Surakarta;
s. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 12 November 2020 di KSPH
Surakarta;
t. Rakor Sosialisasi pengawasan partisipatif dengan Camat dan lurah PILKADA
Bawaslu Kota Surakarta di KSPH pada tanggal 19 November 2020;
u. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 2 Desember 2020 di KSPH
Surakarta;
v. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun
2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 7 Desember 2020 di KSPH
Surakarta;
w. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada
tanggal 1 Desember 2020 di KSPH Surakarta;
x. Bimbingan teknis manajemen kepemliuan dan organisasi Bawaslu kota
surakarta pada tanggal 23 - 24 Desember 2020 di Pondok Asri
Tawangmangu;
y. Rapat Kerja Teknis Dengan Media Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota
Surakarta Tahun 2020 Di Ksph Surakarta;
z. Sosialisai sistem pengawasan dan pencegahan setiap kegiatan pada
tahapan Pilkada Tahun 2020 dengan SKPP dan masyarakat umum,
dilakukan secara daring sebanyak 3 (tiga) kali
aa. Sosialisasi pengawasan pemutahiran data pemilih (DPT) secara daring
terhadap beberapa stakeholder dan juga SKPP.
Melalui beberapa kegiatan diatas, Bawaslu selalu menyampaikan bahwa Kota
Surakarta membutuhkan dukungan dari masyarakat dalam melakukan
pengawasan, hal ini karena personil pengawas sangatlah terbatas. Oleh
karenanya, masyarakat dapat berperan aktif dalam menentukan kesuksesan
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta tahun 2020. Masyarakat dapat
86
berpartisipasi dalam mewujudkna Ilkada 2020 yang jujur, adil sehingga dapat
melahirkan pemimpin yang bersih dan berintegritas.
Bawaslu Kota Surakarta menjadi penggerak utama dalam melahirkan
pengawas partisipatif yang berasal dari masyarakat. Peran penagwasan yang
dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memberikan informasi atau
laporan mengenai adnya dugaan pelanggaran, baik yang dilakukan oleh
penyelenggara ataupun peserta pemilihan termasuk didalamnya dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh tim sukses.
Meskipun Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 berlangsung
di tengah pandemi Covid-19, tetapi Bawaslu Kota Surakarta dengan semua jajaran
berharap, masyarakat tetap ikut aktif melakukan pengawasan dengan tetap taat
dan patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh kementrian
kesehatan dan ketua gugus tugas Covid-19. Hal ini sangat penting, karena untuk
mencegah dan memutus penyebaran Covid-19.
Sinergi antara Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kota Surakarta dengan
pengawas partisipatif, akan semakin mempermudah dalam mengawal Pilkada
agar berjalan secara demokratis sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil. Pada akhirnya, Pilkada yang berkualitas, berintegritas, dan bermartabat
akan benar-benar terwujud. Sebaliknya, jika masyarakat bersikap tidak peduli,
tentu Pilkada berkualitas, berintegritas, dan bermartabat hanya menjadi cita-cita
tanpa pernah menjadi nyata.
Terakhir dengan keterbatasan jumlah personil pengawas dalam Pilkada
Tahun 2020 Kota Surakarta. Bawaslu Kota Surakarta mendorong kepada seluruh
lapisan masyarakat (Staekholder/personil) untuk turut serta berpartisipasi dalam
kegiatan pengawasan yang meliputi pendidikan politik di masyarakat, sosialisasi
peraturan dalam pelaksanaan Pilkada 2020 dan sistem pencegahan maupun
pelaporan. Hal ini akan berdampak terhadap kepedulian akan pentingnya
pemilihan yang jurdil dan bermartabat guna menghasilkan pemimpin yang
berintegritas dan berwibawa.
87
Upaya kami dalam melakukan kegiatan, mendorong dan mengajak
stakeholder maupun masyarakat secara umum dalam pengawasan partisipatif
secara nyata terbukti bahwa tidak adanya pelanggaran dalam pelaksanaan
seluruh tahapan Pilkada Tahun 2020 walaupun tidak satupun laporan dari
masyarakat masuk ke Bawaslu Kota Surakarta dan jajarannya tentang
pelanggaran Pilkada Tahun 2020. Hal ini dimungkinkan keefektifan kegiatan
pencegahan berupa himbauan dan perbaikan baik secara lisan maupun tertulis.
88
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengawasan tahapan penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan
wakil Walikota Kota Tahun 2020 di Kota Surakarta telah berjalan dengan
baik, aman, dan lancar walaupun terdapat beberapa hal yang tidak dapat
dipungkiri menorehkan catatan yang sangat mendasar. Misalnya berkaitan
dengan tidak sempurnanya penyusunan daftar pemilih. Dalam hal
melakukan pengawasan pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 di Kota
Surakarta, Bawaslu Kota Surakarta telah menyusun berbagai langkah
strategi pengawasan baik dari sisi pencegahan serta dalam melaksanakan
tugas pengawasan secara menyeluruh pada setiap tahapan Pemilihan
Kepala Daerah 2020 sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pada tahapan Pemutahiran data pemilih Bawaslu Kota Surakarta
telah melakukan pengawasan dan memastikan KPU Kota Surakarta beserta
jajarannya agar menghasilkan data yang valid dan transparan sehingga
dapat diakses oleh masyarakat secara mudah yakni dengan sistem online
dan offline (penempelan DPS dan DPT disetiap RW). Meskipun dalam
pelaksanaannya berdasarkan dari hasil pengawasan masih terdapat
tahapan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih masih ditemukan Pemilih
yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak pilihnya namun
belum masuk dalam daftar pemilih. Selain itu masih banyak ditemukan
masyarakat yang belum mengetahui syarat dan jadwal terkait pindah
memilih bagi masyarakat yang berada di luar domisili. Selain itu masih
terdapat pemilih ganda dan meninggal dunia yang masih tercantum dalam
DPT.
Selain permasalahan DPT di atas, Tahapan Kampanye juga
merupakan tahapan yang sangat vital pada pelaksanaaan pemilihan kepala
daerah tahun 2020 di Kota Surakarta. Pada umumnya beberapa strategi
89
pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta telah berjalan
dengan baik. Tindakan pencegahan merupakan kegiatan pengawasan yang
efisien untuk menekan adanya potensi pelanggaran pada tahapan
kampanye pemilihan kepala daerah tahun 2020 di Kota Surakarta.
Tindakan pencegahan tersebut di lakukan dalam bentuk tertulis maupun
lisan, secara tertulis diantaranya dalam bentuk penyampaian surat
himbauan kepada setiap tim Paslon atau kepada Paslon peserta Pemilihan
Walikota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.
Untuk Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan
kewajiban. Bawaslu Kota Surakarta telah banyak dibantu oleh Panwas
Kecamatan, Panwas Kelurahan , PTPS dan juga masyarakat serta pihak-
pihak terkait yang lainnya yang telah berkomitmen dalam hal mengawal
demokrasi bangsa ini sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai.
Seluruh tahapan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta telah
berjalan dengan lancar sampai akhirnya KPU Kota Surakarta menetapkan
pemenang pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Surakarta pada
tanggal 21 Januari 2021 atas nama Gibran Rakabuming Raka (Walikota)
dan Teguh Prakosa (Wakil Walikota) periode 2020-2024 (Pasal 201 Ayat (7)
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016).
Demikian laporan pengawasan ini dibuat, semoga dapat
bermanfaat sebagai bahan informasi terhadap pelaksanaan Pengawasan
pemilihan Walikota dan wakil Walikota di Kota Surakarta Tahun 2020.
B. REKOMENDASI
Melihat uraian kesimpulan di atas dan beberapa hasil pelaksanaan
pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta,
maka ada beberapa yang menjadi rekomendari perbaikan, walaupun
secara umum terkait dengan tata laksanan pengawasan melalui alat kerja
pengawasan sudah cukup sesuai. Berikut beberapa rekemendarinya:
90
1. Beberapa permasalahan yang timbul agar tidak terjadi lagi di masa
yang akan datang diantaranya minimnya Pengawas atau jumlah
pengawas Pemilihan yang ada, terutama untuk Waskel di kelurahan-
kelurahan besar yang jumlah TPS nya melebihi 20 TPS. Meskipun
masyarakat juga dapat berperan dalam hal pengawasan pemilihan
Kepala Daerah serentak 2020 yakni melalui pengawas partisipatif;
2. Tentang pemutakhiran data pemilih. Selain itu harus ada peningkatan
kualitas SDM khususnya untuk petugas PPDP , disamping harus warga
setempat dan diwajibkan bertemu langsung dengan warga.
Peningkatan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) yang handal
dalam proses pemutakhiran data pemlih agar dapat menghasilkan
data pemilih yang valid dan dapat mengakomodir seluruh Hak Pilih
masyarakat yang sudah memiliki hak pilih;
3. Pelaporan Online melalui aplikasi terkait dengan temuan dan laporan
masyarakat perlu dikembangkan lagi, dengan harapan dapat
meningkatkan peran dan partisipari aktif dalam mengawasi semua
tahapan Pemilihan;
4. Bawaslu Kota Surakarta memandang perlu agar regulasi maupun
beberapa alat kerja pengawasan di sesuaikan dengan keadaan yang
ada. Sehingga kedepan dapat memudahkan pengawas Pemilihan
dalam melaksanakn tugas-tugas pengawasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 38/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat
(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
SALINAN
- 2 -
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di
Wilayah Kecamatan Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
- 3 -
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman
Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN
JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan
Suara di wilayah Kecamatan Jebres Kota Surakarta untuk
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun
2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Bagian Hukum,
-4-
Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat
kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari
2021.
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan
Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2O2O,
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 38/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH
KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
1. Kepatihan Kulon
1. Christmas Setiawan L Kepatihan Kulon RT 5
RW 5
2. Ginanjar Yudha Duvamindra
L Kepatihan Kulon RT 2
RW 2
3. Nuha Puspaningtyas P Kepatihan Kulon RT 6
RW 1
2. Kepatihan Wetan
1. Wahyu Hardjono L Cokronegaran RT 5 RW
11
2. Bambang Supiarso L Kepatihan Wetan RT 001
RW 002
3. Novia Leni Anjarsari P Kepatihan Wetan
3. Sudiroprajan
1. Winda Ayu Tunggadewi P Kepanjen RT.003 RW
005
2. Felisiana Maria Asri Widiasih
P Mijen RT 004 RW.007
3. Kristitik Yulieni P Samaan RT.002 RW 002
4. Gandekan
1. Yosep Karnanto L Kebonan RT 003 RW 006
2. Puji Waluyo L Gandekan RT 005 RW
006
3. Eka Diana Setyaningsih P Kebonan RT 003 RW 006
5. Sewu
1. Retno Kusumastuti P Kampung Sewu RT 005
RW 005
2. Sabar Matheus L Kampungsewu RT 03 RW
08
3. Galang Adityastama L Sewu RT 002 RW 009
6. Jagalan
1. Adnan Syamsuddin, S.E L Jl. Kalimandahan I RT
003 RW 006
2. Junaidi, Amd L Rejosari RT 02 RW 7
3. Resa Aditya Utama L Jagalan RT 006 RW 005
-2-
No Kelurahan Nama PPS LIP Alamat
7 Pucangsawit
1 Abdul Aziz Insarr Adij aya LPucangsawit RT 002 RW
013
2 Nu'rul Nur Pertiwi PPucangsawit RT 001 RW
13
3 Dwi Sujiati PPucangsawit RT 003 RW
011
8 Tegalharjo
1 Kristiyanti PTegalharjo RT 006 RW
005
2 Yosi Pidina Untoro L Tegalharjo RT 06 RW 5
3 Seno Hernowo Indaryanto L Kepunton Gang Irian IINo.39 RT 007 RW 003
9 Jebres
1 Agung Dewantoro LJl Mendung4l43 RT 002
RW 015
2 Suyatno L Jl. Angkasa KaplinganRT OO5 RW O2O
3 LNgasinan RT 003 RW
oL2
10. Mojosongo
1 Fredy Citra Adi L Jl. Mr. Sartono, GangArjuna,Krajan RT03 RW 03
2 Kiki Rin Widyaningrum PJl.Lampo Batang Timur
21 RT 05 RW 23
3 Antonius Gatut Haryadi L Perum Prihatna Indah ANo.5 RT 001 RW 034
11. Purwodiningratan
1Widya Rindayu ChatarinSantoso P
Purwodiningratan RT 01RW5
2 Muthia Suryo Widigdo P Kanggotan RT 02 RW 02
3 Lor ertza Yu fa M ar gantari PPurwodiningratan RT 03
RW5
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
bB Hukum,
Aria Surya Putra
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 32/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 11/PP.04.2-KPT/3372/KPU-Kot/II/2020 TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang
menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan
Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi
Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,
Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan
Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal
15 Juni 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan
SALINAN
- 2 -
Umum Kota Surakarta Nomor 11/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan
Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata
Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
- 3 -
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan
dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-
Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan Tahun 2020;
5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019
tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 11/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil
- 4 -
Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota
Surakarta Nomor 23/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-
Kot/III/2020 tentang Perubahan atas Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor 11/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan
Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020;
7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;
Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-
SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal
Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan
Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 11/PP.04.2-KPT/3372/KPU-
Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN
PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA
DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah
adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai
tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.
-5-
KEDUA
KETIGA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja
Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali
Kota Surakarta Tahun 2O2O.
Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 29/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 8/PP.04.2-KPT/3372/KPU-KOT/II/2020 TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang
menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan
Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi
Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,
Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan
Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal
15 Juni 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan
SALINAN
- 2 -
Umum Kota Surakarta Nomor 8/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan
Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata
Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
- 3 -
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan
dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-
Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan Tahun 2020;
5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019
tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 8/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan
- 4 -
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta Nomor 20/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 8/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;
Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-
SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal
Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan
Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan Tahun
2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 8/PP.04.2-KPT/3372/KPU-
Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN
PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA
DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah
adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai
tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.
-5-
KEDUA
KETIGA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja
Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali
Kota Surakarta Tahun 2O2O.
Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 37/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
DI WILAYAH KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI KOTA
DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat
(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
SALINAN
- 2 -
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di
Wilayah Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
- 3 -
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman
Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN
PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan
Suara di wilayah Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta untuk
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun
2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Bagian Hukum,
-4-
Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat
kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari
2021.
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan
Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2O2O,
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 37/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH
KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN
WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN PASARKLIWON
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
1. Joyosuran
1. Erna Alfiah P Kusumodilagan RT.01
RW.10
2. Jumaerry L Tempen Baturono RT 002
RW 003
3. Hamzah Izzan Alimuddin L Gabudan RT 002 RW 008
2. Semanggi
1. Dedy Pramadi L Semanggi RT 004 RW 016
2. Sugiman L Mojo Semanggi RT 002
RW 004
3. Muhammad Nurdi L Semanggi RT 05 RW 16
3. Pasarkliwon
1. Hilmi Setiyawan L Mertodranan RT.001
RW.001
2. Fitri Kurniasih, S.KM. P Gurawan RT 001 RW 009
3. Iwan Kus Hariyanto L Mertodranan, 81 RT 01
RW 1
4. Gajahan
1. Yunus Cahyo Wicaksono,
S.Pd. L Gajahan RT 04 RW 01
2. Imron Rosyadi L Gajahan RT 01 RW 03
3. Agung Pamuji Adi,S.H L Gajahan RT 001 RW 002
5. Baluwarti
1. Philipus Ekonugroho Dwi S L Gambukan RT 004 RW
002
2. Dody Widyanarko L Wirengan RT 003 RW 005
3. Fachri Satya Izzan L Tamtaman RT 001 RW
010
6. Kampungbaru
1. Dwi Suryanto L Kampungbaru RT 004 RW
001
2. Nur Ayu Puspitaningrum P Kampungbaru RT 001 RW
001
3. Dani Agus Purnomo L Kampungbaru RT 005 RW
002
-2-
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
7 Kedunglumbu
1 Sumisih PYosodipuran RT 004 RW
003
2. Sumanto LKedunglumbu RT 001 RW
001
3. Muhammad Mirwan Yazid LYosodipuran RT 003 RW
003
8 Sangkrah
1 Anton Sujarwo L Sangkrah RT 005 RW 01 1
2 Rini Prasnawati P Sangkrah RT 005 RW 011
3 Tri Rahmawati, SE P Sangkrah RT.04 RW.03
9 Kauman
1Muhammad FajarWidyantoro L Jl. KH. Hasyim Ashari 288
2 Muhammad Mahmoed L Jl Trisula 2 No 13
3 Novia Tegar Putri PJI. Cakra II No.4 RT.001
RW.006
10. Mojo
1 Fitria Romadoni P Mojo RT 002 RW 005
2 Oky Hermawan L Mojo RT 004 RW 002
3 Diyah Puji Astuti P Mojo RT 002 RW 002
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
b Hukum,TARIATs[
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 30/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 9/PP.04.2-KPT/3372/KPU-KOT/II/2020 TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang
menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan
Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi
Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,
Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan
Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal
15 Juni 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan
SALINAN
- 2 -
Umum Kota Surakarta Nomor 9/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan
Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata
Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
- 3 -
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan
dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-
Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan Tahun 2020;
5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019
tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 9/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan
- 4 -
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta Nomor 21/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 9/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;
Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-
SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal
Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan
Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan Tahun
2020.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 9/PP.04.2-KPT/3372/KPU-
Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN
PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA
DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah
adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai
tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.
-5-
KEDUA
KETIGA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja
Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali
Kota Surakarta Tahun 2O2O.
Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 31/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 10/PP.04.2-KPT/3372/KPU-KOT/II/2020 TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang
menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan
Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi
Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,
Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan
Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal
15 Juni 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan
SALINAN
- 2 -
Umum Kota Surakarta Nomor 10/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan
Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata
Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
- 3 -
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan
dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-
Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan Tahun 2020;
5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019
tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 10/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan
- 4 -
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta Nomor 22/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 10/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;
Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-
SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal
Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan
Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 10/PP.04.2-KPT/3372/KPU-
Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN
PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja
setelah adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai
tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.
-5-
KEDUA
KETIGA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja
Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali
Kota Surakarta Tahun 2O2O.
Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 33/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 12/PP.04.2-KPT/3372/KPU-Kot/II/2020 TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang
menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan
Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi
Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,
Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan
Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal
15 Juni 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan
SALINAN
- 2 -
Umum Kota Surakarta Nomor 12/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan
Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata
Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
- 3 -
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan
dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-
Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan Tahun 2020;
5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019
tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan
Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 12/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan
- 4 -
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta Nomor 24/PP.04.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 12/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang
Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang
Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;
Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-
SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal
Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan
Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 12/PP.04.2-KPT/3372/KPU-
Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN
PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah
adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai
tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.
-5-
KEDUA
KETIGA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja
Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali
Kota Surakarta Tahun 2O2O.
Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 36/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
DI WILAYAH KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat
(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
SALINAN
- 2 -
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di
Wilayah Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
- 3 -
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman
Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN
SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan
Suara di wilayah Kecamatan Serengan Kota Surakarta untuk
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun
2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Bagian Hukum,
-4-
Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat
kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari
2021.
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan
Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2O2O,
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 36/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH
KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN
WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN SERENGAN
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
1. Joyotakan
1. Didik Kurniawan L Joyotakan RT 001 RW 003
2. Sarwiji Wahyuniyati, S.E P Jl Bohang I No.3
Joyotakan RT 004 RW 002
3. Vergina Rica Kusriani P Joyotakan RT 001 RW 006
2. Danukusuman
1. Ika Megawati Sebayang P Jl. Srikuncoro RT. 002
RW. 009
2. Anisa Silfia Hanim P Jl. Sri Kuncoro II No.17
3. Dewi Mardiyana Sebayang P Jl. Srikuncoro RT. 002
RW. 009
3. Serengan
1. Sigit Rahmadi L Makam Bergolo RT 003 RW
007
2. Sutanto L Dawung Tengah RT 004
RW 013
3. Emi Mardyastuti P Dawung Tengah RT 003
RW 013
4. Tipes
1. Susilowati, SE P Sutogunan RT.02 RW.07
2. Oktavianto Sandy Kurniawan L Tipes RT02 RW.14
3. Beti Lestari P Puspan RT.01 RW.05
5. Kratonan
1. Joko Utomo L Kratonan RT 004 RW 001
2. Jaka Santosa L Joyodiningratan RT.05
RW.05
3. Zainab Ummu Latifah P Kratonan RT 004 RW 001
6. Jayengan
1. Sasongko Nugroho Hernu Putro
L Jayengan Lor 174 RT 01
RW 08
2. Nur Hasan Huda Choiri L Kartopuran RT 003 RW
005
3. Adi Purnomo L Kartopuran RT 002 RW
002
-2-
No Kelurahan Nama PPS LIP Alamat
7 Kemlayan
1 Teza Ramananda Febriana PNotodiningratan RT 5 RW 4
Kemlayan
2 Reno Apindo Tama LSingosaren RT 02 RW 3,
Kemlayan
3. Riko Sandya Pasana Windra L Jl. Golek 23Notodiningratan
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 35/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
DI WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat
(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
SALINAN
- 2 -
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di
Wilayah Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
- 3 -
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman
Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN
LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan
Suara di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta untuk
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun
2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Bagian Hukum,
-4-
Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat
kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari
2021.
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan
Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2O2O,
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 35/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH
KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN
WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
1. Pajang
1. Drs. Hariyanto L Karangturi RT 002 RW
007
2. Andi Kusjatmiko, S.T L Kagokan RT 002 RW 11
3. Supriyati Ratnaningtyas P Suronalan RT 004 RW 008
2. Laweyan
1. Kristinawati P Sayangan Wetan RT.001
RW.002
2. Riyanto L Jl. Setono No.15 RT 002
RW 002
3. Muhamad Amirul Mu'minin L Sayangan Kulon RT 001
RW 003
3. Bumi
1. Didik Pamungkas L Baron Cilik RT 002 RW
007
2. Joko Wahyono L Baron Cilik RT 003 RW
007
3. Maeya Yessica L Baron Cilik RT 003 RW
007
4. Panularan
1. Islam Hari Sukarno L Panularan RT 001 RW 006
2. Nugraheni Dwi Suryaningrum P Baron Kunden RT 005 RW
002
3. Demta Tona Wahyutama L Jl. Panularan No.15 B
RT.003 RW.008
5. Penumping
1. Dicky Darmawan L Jl. Angling Darmo No.15
RT 005 RW 003
2. Soedarmanto L Kalitan RT 3 RW 1
Penumping
3. Cahyo Brilliandito L Penumping RT 002 RW
004
6. Sriwedari
1. Drs. Basyaruddin L Priyobadan RT 002 RW
004
2. Agus Budiyanto L Kebonan RT 05 RW 01
3. Supeno L Kebonan RT 5 RW 1
Sriwedari
-2-
No Kelurahan Nama PPS LIP Alamat
7 Purwosari
1 Drs. Y. Wahyu Widodo LJL. Dahlia No.3 RT 05 RW
08
2 Nadia Fatma Nurwindita PTegalmulyo RT 003 RW
o07
3 Feny Anggun Pridiasari PJl. Slamet Riyadi No 512
RT 03 RW 14
8 Sondakan
1 Dwi Ariyanto L Tegal Rejo RT001 RW 001
2 Adi Supriyanto L Jl. Truntum V RT. 002RW. 014 Jantirejo
3 Wahyu Tri Manunggal LTegalrejo RT 2 RW 3
Sondakan
9 Kerten
1 Joko Pramono, S.E, M.M L Jl. Manyar 13 A Kerten
2. Rosyid Agus Prasetyo L Kerten RT 002 RW 005
3 Syahro Wardi L JL Samratulangi No 4Kerten RT 03 RW 02
10 Jajar
1 Riyatno, S.T L Jajar RT 001 RW 006
2 Haris Nur Ridwan Yazid LGg. Duku II A No.19 RT
003 Rw 004
3Muhammad RizlryKurniawan L Jajar RT 003 RW 008
11. Karangasem
1 Muchamad Wahyu Perdana L Karangasem RT 03 RW 04
2 Drs. H. Anwari LSoropadan RT 002 RW
008
3 Andy Novian Istanto L Karangasem RT 01 RW 02
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
b Bagian Hukum,
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 39/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
DI WILAYAH KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat
(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3
Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
SALINAN
- 2 -
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan
Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di
Wilayah Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
denganPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja
Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
- 3 -
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1498);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman
Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN
BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan
Suara di wilayah Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun
2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Bagian Hukum,
-4-
Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat
kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari
2021.
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia
Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan
Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2O2O,
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 39/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH
KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN
WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN BANJARSARI
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
1. Kadipiro
1. Yehezkiel Pramudhana Lysandro
L Sumpingan RT 005 RW
006
2. Muh Syaibani L Kadipiro RT 009 RW 003
3. Setya Adhy Wicaksana L Lemah Abang RT.003 018
2. Nusukan
1. Murdyanto Tjahjo Puspito L Jl. Krakatau IV RT.003
RW.023 Bibis Baru
2. Puji Rahayu P Praon RT 005 RW 007
3. Agus Sugiyanto L Distrikan RT 04 RW XI
Nusukan
3. Gilingan
1. Wahyudi L Cinderejo RT.006 RW.005
2. Muhammad Jihad L Bibis Wetan RT 06 RW 19
3. Niken Tri Nugraini P Bibis Wetan RT.04 RW 19
Gilingan
4. Setabelan
1. Bagas Mario Waskito L Jl Abdul Muis 21a RT 2
RW 6
2. Eni Setyowati P Pringgading RT 001 RW
007
3. Rika Yuliana P Jogobayan RT 001 RW
006
5. Kestalan
1. Tri Wahyu Irianto L Kandang Doro RT 002 RW
006
2. Yunita Windy Listya Putri P Kestalan RT 004 RW 003
3. Gilang Pamungkas Wicaksono
L Ngebrusan RT.04 RW.01
6. Keprabon
1. Taufik Yoga Hutama Putra L Keprabon Wetan
2. Catur Setiawan L Kusumodiningratan
RT.06/RW.05
3. Andri Maulana Firdaus L Jl. Imam Bonjol No.31 RT.04 RW.03 Keprabon
Wetan
- 2 -
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
7. Timuran
1. Suyanto L Jl. Ronggowarsito No.159
RT 002 RW 002
2. Bambang Joko Santoso L Jl. Jawa Gang 7 RT 003
RW 004
3. Sri Lestari Kusumawati P Timuran RT 4 RW 4
8. Ketelan
1. Henry Sosiawan Adiarto L JL. Batam III No.8,
Grogolan
2. Joko Sambodo L Grogolan RT 04 RW 04
3. Teguh Giyatno L Totogan RT02 RW 06
9. Punggawan
1. Wendy Prudensia Radmoko,
S.H. L
Jl. Punggawan No.17 RT 003 RW 005
2. Y. Kristian Iswahyudi L Jl. RM Said III RT 03 RW
4
3. Leo Kuncoro Poernomo Siddi, S.Pd.
L Jl. Nusa Indah I No.4
10. Mangkubumen
1. Ahmad Musa Saifunnuha L Jl Seruni 11 No 7 02 RW
06 Mangkubumen
2. Afifah Nur Atika P Jl Sro Gading RT 001 RW
032
3. Khoirul Rizal Iskandar L Sidorejo RT 004 RW 001
11. Manahan
1. Sri Hartati, S.E P Manahan RT 002/RW 006
2. Any Sulistiyowati P Jl. Kepodang No.11,
Gremet RT 001 RW 013
3. Nuffic Widyo Utomo L Jl. Samratulangi No.18 RT
001 RW 007
12. Sumber
1. Handrianus Sulis Setyo Wawan
L Sumber RT 5 RW 8
2. Sukanto, SE L Jl. Pajajaran Barat I/53
RT 03 RW 17
3. Muchamad Saleh, S.E. L Jl. Kahuripan No 38 RT
02 RW 09
13. Banyuanyar
1. Rubangi L Dukuhan Banyuanyar RT
03 RW 06
2. Agung Wahyudi, S.Sos L Margorejo RT 03 RW 3
3. Slamet Mulud L Banyuanyar RT 2 RW 5
14. Banjarsari
1. Mulyono Dwi Santoso L Karangasem RT 001 RW
022
2. Ilham Pramudya Adi Sarno L Sekip RT 003 RW 002
3. Raafi Dimas Adji Pradana L JL. Garuda Sakti II No 19
RT 04 RW 11
'!r
-3-
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
ub Hukum,
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat
15. Joglo
1 Yanuar Prasetyo Wibowo L Joglo RT 3 RW 10
2 Al Majud L Pundung Gede RT 5 RW 9
3 Rully Puthut Setiawan LSumber Nayu RT 001 RW
006
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 47/PL.02.1-Kpt/3372/KPU-Kot/VII/2020
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH DAN JUMLAH TEMPAT
PEMUNGUTAN SUARA PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (1)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota, Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
menyusun daftar pemilih berdasarkan data hasil
sinkronisasi dari Komisi Pemilihan Umum dengan
menggunakan formulir Model A.KWK;
b. bahwa dalam menyusun daftar pemilih sebagaimana
dimaksud dalam haruf a, dilakukan dengan membagi
pemilih untuk tiap Tempat Pemungutan Suara, dengan
memperhatikan aspek sosiologis, geografis, jarak dan
waktu tempuh menuju Tempat Pemungutan Suara
dengan memperhatikan tenggang waktu pemungutan
suara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang
Penetapan Rekapitulasi Daftar Pemilih dan Jumlah
Tempat Pemungutan Suara pada Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
SALINAN
- 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017
tentang Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar
Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 819), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih
dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1676);
3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
Nomor 13/PL.02.1-Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang
Pedoman Teknis Pemutakhiran Data dan Penyusunan
Daftar Pemilih dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2020;
-3-
Memperhatikan
Menetapkan
KESATU
Salinan sesuaiSEKRETARIAT
dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUMRTA
Surat Komisi Pemilihan Umum r:ofiLor 421/PL.O2.L-
SD/OI/KPU/V||2O2O tanggal 5 Juni 2020 perihal
Perubahan Jumlah Pemilih untuk Pemetaan TPS
Pemilihan Serentak Tahun 2020;
Berita Acara Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota
Surakarta Nomor 42|PL.OL.2-BA/3372|KPU-
Kot/Vll /2O2O tentang Penetapan Rekapitulasi Daftar
Pemilih (A.KWK) dan Jumlah Tempat Pemungutan Suara
(TPS) Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSI(AN:
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI
DAFTAR PEMILIH DAN JUMLAH TEMPAT PEMUNGUTAN
SUARA PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
Menetapkan Rekapitulasi Daftar Pemilih berdasarkan
formulir model A.KWK dan Jumlah Tempat Pemungutan
Suara (TPS) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan yang merupakan bagtan yang tidak
terpisah dari Keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 7 Juli2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
aharani
Hukum,
1.
2-
KEDUA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 47/PL.02.1-Kpt/3372/KPU-Kot/VII/2020
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH
DAN JUMLAH TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH (A.KWK) DAN JUMLAH TEMPAT
PEMUNGUTAN SUARA PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020
NO KELURAHAN KECAMATAN JUMLAH
TPS
DAFTAR PEMILIH (A.KWK)
L P L+P
A LAWEYAN 230 37.524 40.526 78.050
1 Pajang Laweyan 56 9.212 9.827 19.039
2 Laweyan Laweyan 5 799 848 1.647
3 Bumi Laweyan 14 2.333 2.508 4.841
4 Penularan Laweyan 21 3.382 3.756 7.138
5 Penumping Laweyan 8 1.442 1.605 3.047
6 Sriwedari Laweyan 10 1.564 1.687 3.251
7 Purwosari Laweyan 24 3.729 4.085 7.814
8 Sondakan Laweyan 27 4.562 4.850 9.412
9 Kerten Laweyan 20 3.359 3.685 7.044
10 Jajar Laweyan 23 3.479 3.681 7.160
11 Karangasem Laweyan 22 3.663 3.994 7.657
B SERENGAN 106 20.495 21.731 42.226
12 Joyotakan Serengan 14 2.968 3.072 6.040
13 Danukusuman Serengan 21 3.889 4.098 7.987
14 Serengan Serengan 23 4.114 4.334 8.448
15 Tipes Serengan 24 4.582 4.818 9.400
16 Kratonan Serengan 10 2.037 2.237 4.274
17 Jayengan Serengan 7 1.487 1.645 3.132
18 Kemlayan Serengan 7 1.418 1.527 2.945
C PASARKLIWON 176 32.115 33.512 65.627
19 Joyosuran Pasarkliwon 20 3.983 4.180 8.163
20 Semanggi Pasarkliwon 49 8.760 8.929 17.689
21 Pasakliwon Pasarkliwon 11 2.004 2.196 4.200
22 Gajahan Pasarkliwon 8 1.475 1.634 3.109
23 Baluwarti Pasarkliwon 14 2.364 2.633 4.997
24 Kampungbaru Pasarkliwon 7 1.052 1.219 2.271
25 Kedunglumbu Pasarkliwon 12 2.043 2.134 4.177
26 Sangkrah Pasarkliwon 24 4.800 4.880 9.680
27 Kauman Pasarkliwon 6 981 1.046 2.027
28 Mojo Pasarkliwon 25 4.653 4.661 9.314
DAFTAR PEMILIH (A.I(WK)
5
JUMI,AHTPSNO KELURAHAN
Kepatihan Kulon
KECAMATAN
l 046
P
57.696L+P
t.954772.787
908
L
55.091
2.O9t1.002 1.089Jebres30 Kepatihan Wetant.437 1.599Jebres 931 Sudiroprajan
3.624 7.1392t 3.51132 Gandekan Jebres2.805 5.539t4 2.734Sewu Jebres33
5.183 5.366 10.549Jebres34 Pucangsawit4.761 9.29327 4.53235 Jagalan Jebres
3.90172 1.883 2.O18Jebres36 Purwadiningratan2.O49 3.934Jebres 1137 Tegalharl'o
13.066 25.46573 t2.399Jebres Jebres
t9.6t7
9.161
6egn20.26972.006
39.886
18.887
rc8.gnJebres
Banjarsari
113
400
5340
E
Mojosongo
Kadipiro67 1 1.575 t2.370 23.9454l Nusukan Banj arsari
8.O90 15.542Banj arsari 45 7.45242
Banjarsari 11 1.555 1.630 3.18543 Setabelan1.o59 1.220 2.27944 Kestalan Banj arsari1.185 1.318 2.503Keprabon Barrj arsari 8
7 1.01I 1. 196 2.20746 Timuran Banj arsari1.308 7.452 2.76047 Ketelan Banjarsari 9
Banj arsari 9 7.672 t.745 3.3574a Punggawan
23 3.984 7.56449 Mangkubumen Banjarsaria.2a650 Malahan Banjarsari 23
Sumber Banjarsari 4t 6.733 7.183 13.91651
29 5.4t2 5.637 11.04952 Banyuanyar
53 Banjarsari Banj arsari 4t 6.762 13.891
Banj arsari 27 4.7 t7 4.889 9.60654 Joglo
-2-
sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 7 Juli2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
r\,,
rO
'tt
aranl
Hukum,
D JEBRES 3r929 Jebres
6
3.036
28
1.885
38
39
BANJARSARI9.726
Gilingarr
45
3.580
3.849 4.437
Banj arsari7.129
Jumlah L.23L 2L2.196 225.47t 437.667
SALINAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NoMOR 63 I PL.o2.2-Kpt I 3372 I KPU -Kot I vtt / 2o2O
TENTANG
PENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI ATAU SUARA SAH
PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019 SEBAGAI PERSYARATAN PENCALONAN DALAM
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O
KE"TUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan
ayat (2\Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota
dan Wakil Walikota, sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor I Tahun 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan
Jumlah Minimal Perolehan Kursi atau Suara Sah Partai
Politik atau Gabungan Partai Politik dalam Pemilihan
Umum Tahun 2019 sebagai Persyaratan Pencalonan dalam
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun
2020;
Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2O15 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
I
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2O2O terfiarrg Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan l,embaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 826), sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 159);
3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
36/PL.01.8-Kptl3372lKPU-KotlVl2Ol9 tentang
Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Surakarta Tahun 2019 sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
39/PL.O1.8-Kptl3372lKPU-KotlVfil/2019 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Kota Surakarta Nomor 36/PL.01.S-Kpll3372IKPU-
KotlY /2019 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta
Tahun 2019;
-2-
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KE"TIGA
-3-
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
40/PL.O1.9-Kptl3372ll<PU-KotlVllll2OL9 tentang
Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Surakarta Tahun 2019;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN
KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU
GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2OI9 SEBAGAI PERSYARATAN PENCALONAN
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020.
Menetapkan jumlah minimal kursi partai politik atau
gabungan partai politik dalam Pemilihan Umum Tahun 2O19
paling sedikit 2Oo/o (dua puluh persen) dari 45 (empat puluh
lima) kursi Dewan Perwakilan Ra}yat Daerah Kota Surakarta,
yaitu sejumlah paling sedikit 9 (sembilan) kursi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta.
Menetapkan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah
partai potitik atau gabungan partai politik dalam Pemilihan
Umum Tahun 2O19 paling sedikit 25% (dua puluh lima persen)
dari 343.495 (tiga ratus empat puluh tiga ribu empat ratus
sembilan puluh tima) jumlah suara sah hasil Pemilihan Umum
Tahun 2019 di tingkat Kota Surakarta, yaitu sejumlah paling
sedikit 85.874 (delapan puluh lima ribu delapan ratus tujuh
puluh empat) suara sah.
Jumlah minimal perolehan kursi sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU atau jumlah minimal perolehan suara
sah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, digunakan
sebagai dasar pemenuhan persyaratan pencalonan bagi partai
politik atau gabungan partai politik untuk mengusulkan Bakal
Pasangan Calon dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2020.
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
-4-
Dalam hal partai politik atau gabungan partai politik
mengusulkan Bakal Pasangan Calon dalam Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 dengan
menggunakan ketentuan akumulasi perolehan suara sah
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, maka
ketentuan tersebut hanya berlaku bagi partai politik yang
memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Ralryat Daerah Kota
Surakarta pada Pemilihan Umum Tahun 2019.
Akumulasi perolehan suara sah partai politik pada Pemilihan
Umum Tahun 2019 di tingkat Kota Surakarta sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Partai politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan
Ralryat Daerah Kota Surakarta pada Pemilihan Umum Tahun
2019 sebagaimana tercantum dalam l,ampiran II Keputusan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 16 Juli 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA SURAKARTA
ub Hukum,
LAMPIRAN IKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTANoMoR 63 I PL.o2.2 -Kpt I 337 2 / KPU -Kot / vlr I 2o2oTENTANGPENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI ATAUSUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIKDALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2OI9 SEBAGAIPERSYARATAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTADAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O
AKUMULASI PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019SEBAGAI DASAR PEMENUHAN PERSYARATAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2O2O
No Partai PolitikPerolehan Suara Sah pada setiap Daerah Pemilihan Jumlah
Suara SahSurakarta 2 Surakarta 3 Surakarta 4 Surakarta 5
1 Partai Kebangkitan Bangsa 1.815 t.6t2 688 767 5.926
2 Partai Gerakan Indonesia Raya 4.751 2.341 3.O16 r.531 3.693 15.372
.) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 45.509 29.t13 29.t69 30.533 55.436 t49.760
4 Partai Golkar 4.O79 4.979 2.484 3.509 t8.727
5 Partai NasDem 1.016 1.101 2.687 2.t29 3.651 10.584
6 Partai Garuda 0 0 0 0 0
7 Partai Berkarya 347 361 188 245 223 t.364
8 Partai Keadilan Sejatera 9.066 9. r55 7.466 5.439 6.398 37.524
Surakarta 1
t.o44
3.276
0
-2-
No Partai PolitikPerolehan Suara Sah pada setiap Daerah Pemilihan Jumlah
Suara SahSurakarta 1 Surakarta 2 Surakarta 3 Surakarta 4 Surakarta 5
9 755 943 1.040 732 1.138
10 Partai Persatuan Pembangunan 2.986 1.540 2.O76 2.603 tt.470
11 Partai Solidaritas Indonesia 2.304 2.L47 1.379 3.723 12.162
12 Partai Amanat Nasional 6.206 3.514 2.298 3.107 5.135 20.260
13 Partai Hati Nurani Rakyat 3.409 7L8 235 105 995 5.462
L4 Partai Demokrat t.824 t.265 2.449 909 2.463 8.950
Partai Bulan Bintang 341 238 t20 2t6 L40 1.055
PKP Indonesia 62 42 39 67 27L
Jumlah 43.749 60.574 56.471 52.7L6 89.985
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
Kpala ub an Hukum,
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 16 Juli 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
aranl
Partai Persatuan Indonesia 4.608
2.265
2.609
15
16 61
343.495
PARTAI POLITIK YANG MEMPEROLEH KURSI DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTAPADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 16 Juli 2020
LAMPIRAN IIKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTANoMoR 63 I PL.o2.2 -Kpt / 337 2 / KPU -Kot / vtt / 2O2oTENTANGPENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI ATAUSUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIKDALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2OL9 SEBAGAIPERSYARATAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTADAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
RAKARTA
agian Hukum,
No Partai PolitikPerolehan Kursi pada setiap Daerah Pemilihan Jumlah
KursiSurakarta 1 Surakarta 2 Surakarta 4 Surakarta 51 Partai Gerakan Indonesia Raya 1 1 o 1 J
2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 7 5 5 8 30Partai Golkar 1 1 1 o 3
4 Partai Keadilan Sejatera 1 1 1 I 1 5
5 Partai Solidaritas Indonesia o o o 1 I6 Partai Amalat Nasional I 1 0 I 3
Jumlah Alokasi Kursi 11 B 7 t2 45
Ke
maharani
Surakarta 30
5
o
0o
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 77/PL.02.3-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020
TENTANG
PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 68 ayat (2)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota, sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan
Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan
SALINAN
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6547);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 826), sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 980);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 716),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam
Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 981);
Memperhatikan
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3941PL.O2.2-
Kpt/O6/1AV /VlIll2O2O tentang Pedoman Teknis
Pendaftaran, Penelitian dan Perbaikan Dokumen
Persyaratan, Penetapan, serta Pengundian Nomor Urut
Pasangan Calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;
Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota
Surakarta Nomor 7 I |PL.O2.3-BA/3372 ll<PV-Kot/lX/2O2O
tanggal 23 September 2020 tentang Penetapan Pasangan Calon
dalam Pemilihan Wali Kota dan Walil Wdi Kota Surakarta
Tahun 2020;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020.
Menetapkan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 sebagai berikut:
a. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Sdr. Gibran Rakabuming Raka dan Sdr. Teguh Prakosa;
dan
b. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Sdr. Bagro Wahyono dan Sdr. Supaq'o Fransiskus
Xaverius.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 23 September 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
lt Bagian Hukum,
maharani
Salinan sesuai dengan aslinya
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 80/PL.02.5-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020
TENTANG
PEMBATASAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PESERTA
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (4)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017
tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 tentang Dana
Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;
b. bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Pasangan
Calon dan/atau Petugas Penghubung Pasangan Calon
untuk mendapatkan masukan mengenai pembatasan
pengeluaran dana kampanye Peserta Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
tentang Pembatasan Pengeluaran Dana Kampanye
Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020;
SALINAN
- 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6547);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017
tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 828), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1059);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
716) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
-3-
Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2O2O tentang
Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana
Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19) (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1068);
MEMUTUSI(AN:
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PEMBATASAN PENGELUARAN DANA
KAMPAI{YE PESERTA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.
Menetapkan pembatasan pengeluaran Dana Kampanye
Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2O2O yaitu sebesar
Rp. 19.8 1 8.87 8.625,00 (sembilan belas milg ar delapan ratus
delapan belas juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu
enam ratus dua puluh lima rupiahl.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
aranl
Salinan sesuai dengan aslinya
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 26/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA NOMOR 43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun
2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Desease 2019 (COVID-10), yang
menetapkan COVID-19 sebagai jenis penyakit yang
menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan
wajib dilakukan upaya penanggulangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk
upaya untuk penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
b. bahwa untuk mengantisipasi menyebarnya COVID-19 di
wilayah Indonesia dan dengan ditetapkannya Keputusan
Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Desease 2019
(COVID-19) sebagai Bencana Nasional, yang menetapkan
COVID-19 sebagai bencana nasional di Indonesia;
c. bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Tahun 2020;
SALINAN
-2-
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor 43/PP.01.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang Pedoman Teknis
Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6512);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Tahun 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 905) sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 615);
-3-
3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang
Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020, sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kota Surakarta Nomor 17/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-
Kot/III/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor
43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang
Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA NOMOR 43/PP.01.2-
Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS
TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Menetapkan perubahan Lampiran I menjadi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Menetapkan perubahan Lampiran II menjadi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Keputusan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KETIGA : Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA
meliputi rincian tahapan, program, dan jadwal
penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020 yang mengatur mengenai :
1. Penyusunan keputusan penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
KEEMPAT
-4-
2. Sosialisasi kepada masyarakat danpenyuluhan/bimbingan teknis kepada penyelenggara
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun2020;
3. pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih,serta masa kerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, dan Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih;4. pemberitahuan dan pendaftaran pemantau, lembaga
survey atau jajak pendapat, dan penghitungan cepat hasilPemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun2020;
5. pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;6. pemenuhan persyaratan dukungan pasarlgan calon
perseorangan;
7. pengumuman pendaftaran pasangan calon;
8. pendaftaran pasangan calon;
9. verifikasi persyaratan pencalonan dan syarat calon;
10. penetapan pasangan calon, termasuk penyelesaian
sengketa atas penetapan pasangan calon;
1 1. pelaksanaan kampanye, termasuk masa kampanye danlaporan audit dana kampanye;
12. pelaksanaan pemungutan suara;13. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan
suara;14. penetapan pasangan calon terpilih;15. penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O;
16. pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih; dan17. evaluasi dan pelaporan tahapan.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 13 Juni 2Ol9
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
SURAKARTA
NOMOR 26/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA NOMOR
43/PP.01.2-KPT/3372/KPU-KOT/IX/2019
TENTANG PEDOMAN TEKNIS TAHAPAN,
PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020
PEDOMAN TEKNIS
TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020,
merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil.
Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2020 dilanjutkan setelah sempat ditunda berdasarkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 179/ PL.02-Kpt/01/KPU/III/2020,
ditengah merebaknya penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus Disease
2019 (COVID-19), yang telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemic, dan
Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun
2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) telah menyatakan COVID-19 sebagai
kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya
penanggulangan. Dalam rangka upaya pencegahan kian meluasnya
pandemi COVID-19, maka dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 wajib
diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan penanganan
Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) secara ketat.
Dalam rangka mewujudkan ketertiban, kelancaran, dan kepastian
penyelenggaraan sekaligus sebagai pedoman bagi penyelenggara dan para
pemangku kepentingan, maka Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta
menetapkan pedoman teknis tahapan, program, dan jadwal
- 2 -
penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2020.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan disusunnya Pedoman Teknis ini adalah :
1. sebagai acuan/pedoman bagi Penyelenggara Pemilihan dalam
melaksanakan dan menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Surakarta Tahun 2020.
2. untuk mewujudkan ketertiban, kelancaran, dan kepastian dalam
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan.
3. sebagai informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan
penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2020.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 meliputi :
1. Tahapan persiapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2020; dan
2. Tahapan penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020.
D. PENGERTIAN UMUM
1. Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020,
selanjutnya disebut Pilwalkot Surakarta 2020, adalah pelaksanaan
kedaulatan rakyat di wilayah Kota Surakarta untuk memilih Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Surakarta secara langsung dan demokratis.
2. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta, selanjutnya
disebut Paslon, adalah Bakal Pasangan Calon yang telah memenuhi
syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pilwalkot Surakarta 2020.
3. Partai Politik adalah partai politik nasional hasil Pemilihan Umum
Tahun 2019 yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Surakarta.
4. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU adalah
lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara
pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam
penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang yang mengatur tentang Pemilihan.
- 3 -
5. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum dan pemilihan di tingkat Provinsi Jawa
Tengah.
6. Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, selanjutnya disebut KPU Kota
Surakarta, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai penyelenggara pemilihan umum, yang diberikan tugas
menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang yang
mengatur tentang Pemilihan.
7. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah
panitia yang dibentuk oleh KPU Kota Surakarta untuk
menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di tingkat
Kecamatan.
8. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah
panitia yang dibentuk oleh KPU Kota Surakarta untuk
menyelenggarakan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di tingkat
Kelurahan.
9. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat
KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk
menyelenggarakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara.
10. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang selanjutnya disingkat PPDP
adalah petugas Rukun Tetangga Rukun Warga atau nama lainnya yang
yang membantu PPS dalam pemutakhiran data pemilih.
11. Tempat Pemungutan Suara selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan.
12. Hari adalah hari kalender.
E. ASAS PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
1. Pilwalkot Surakarta 2020 dilaksanakan secara demokratis berdasarkan
asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
2. Dalam menyelenggarakan Pilwalkot Surakarta 2020 sebagaimana
dimaksud pada angka 1, penyelenggara Pilwalkot Surakarta 2020
harus memenuhi prinsip:
a. mandiri;
b. jujur;
c. adil;
d. berkepastian hukum;
e. tertib;
f. terbuka;
g. proporsional;
- 4 -
h. profesional;
i. akuntabel;
j. efektif;
k. efisiensi; dan
l. aksesibilitas.
BAB II
TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
A. Penyelenggaraan Pilwalkot Surakarta 2020 berpedoman pada tahapan,
program, dan jadwal sebagai berikut :
1. Tahapan Pilwalkot Surakarta 2020 terdiri atas :
a. tahapan persiapan; dan
b. tahapan penyelenggaraan.
2. Tahapan persiapan sebagaimana dimaksud angka 1 huruf a meliputi :
a. perencanaan program dan anggaran;
b. Penyusunan keputusan penyelenggaraan Pilwalkot Surakarta 2020;
c. perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata cara
dan jadwal tahapan pelaksanaan Pilwalkot Surakarta 2020;
d. pembentukan PPK, PPS, dan KPPS;
e. pemberitahuan dan pendaftaran pemantau Pilwalkot Surakarta
2020;
f. penyerahan daftar penduduk potensial pemilih; dan
g. pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih.
3. Tahapan perencanaan program dan anggaran sebagaimana dimaksud
pada angka 2 huruf a termasuk:
a. penyusunan dan penandatanganan naskah perjanjian hibah
daerah;
b. pengelolaan program dan anggaran.
4. Tahapan perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata
cara dan jadwal tahapan pelaksanaan Pilwalkot Surakarta 2020
sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c termasuk:
a. sosialisasi kepada masyarakat; dan
b. penyuluhan/bimbingan teknis KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS dan
KPPS.
5. Tahapan pembentukan PPK, PPS, dan KPPS sebagaimana dimaksud
pada angka 2 huruf d, termasuk:
a. masa kerja PPK, PPS, dan KPPS; dan
b. pembentukan dan masa kerja PPDP.
- 5 -
6. Tahapan pemberitahuan dan pendaftaran pemantau Pilwalkot
Surakarta 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf e
termasuk:
a. pendaftaran pelaksana survei atau jajak pendapat; dan
b. pendaftaran pelaksana penghitungan cepat.
7. Tahapan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam angka 1
huruf b, meliputi:
a. pengumuman pendaftaran Paslon;
b. pendaftaran Paslon;
c. penelitian persyaratan Paslon;
d. penetapan Paslon;
e. pelaksanaan kampanye;
f. pelaksanaan pemungutan suara;
g. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara;
h. penetapan Paslon terpilih;
i. penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pilwalkot Surakarta
2020; dan
j. pengusulan pengesahan pengangkatan Paslon terpilih.
8. Sebelum tahapan pengumuman pendaftaran Paslon sebagaimana
dimaksud pada angka 7 huruf a, dilaksanakan tahapan pemenuhan
persyaratan dukungan Paslon perseorangan.
9. Setelah tahapan penetapan Paslon sebagaimana dimaksud pada angka
7 huruf d, dilaksanakan tahapan sengketa tata usaha negara Pilwalkot
Surakarta 2020.
10. Pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf e,
meliputi tahapan:
a. masa kampanye; dan
b. laporan dan audit dana kampanye.
12. Sebelum tahapan pelaksanaan pemungutan suara sebagaimana
dimaksud pada angka 7 huruf f, dilaksanakan tahapan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.
13. Penetapan Paslon terpilih sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf
h merupakan tahapan penetapan pasangan calon terpilih tanpa
permohonan perselisihan hasil Pilwalkot Surakarta 2020.
14. Setelah tahapan penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pilwalkot
Surakarta 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf i,
dilakukan tahapan penetapan Paslon terpilih pasca putusan
Mahkamah Konstitusi.
15. Setelah tahapan pengusulan pengesahan pengangkatan Paslon terpilih
sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf j, dilaksanakan tahapan
evaluasi dan pelaporan tahapan.
-6-
B Rincian tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O sebagai berikut :
Rincian tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan Pilwalkot
Surakart a 2O2O tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
BAB IIIKETENTUAN LAIN-LAIN
1. Jadwal penyelesaian perselisihan hasil Pilwalkot Surakarta 2O2O
berpedoman pada Peraturan Mahkamah Konstitusi yang mengatur
tentang tahapan, kegiatan, dan jadwal penanganan perkara perselisihan
hasil Pemilihan.2. Seluruh tahapan, program, dan jadwal Pilwalkot Surakarta 2O2O harus
dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan
Corona Virus Desease 2019 (COVID- 19).
BAB IVPENUTUP
Pedoman teknis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara dan
pemangku kepentingan dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 13 Juni 2Ol9
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
AWAL AKHIR1 3 4
I
1 30 September 2019
a.01 Oktober 2019
b. Setelah
Penandatangan
Naskah Perjanjian
Hibah Daerah
3 (tiga) bulan setelah
pengusulan
pengesahan
pengangkatan
2
Sampai dengan
tahapan penetapan
pasangan calon
terpilih
3 a. 01 November 2019 08 Desember 2020
b. 01 November 2019 08 Desember 2020
4
a.
1) 15 Januari 2020 28 Februari 2020
2) 15 Februari 2020 21 Maret 2020
3) 01 Oktober 2020 23 November 2020
b.
1) 01 Maret 2020 31 Maret 2020
15 Juni 2020 31 Januari 2021
2) 15 Juni 2020 31 Januari 2021
3) 24 November 2020 23 Desember 2020
c.
1) 24 Juni 2020 14 Juli 2020
2) 15 Juli 2020 13 Agustus 2020
5
6
a. 01 November 2019 02 Desember 2020
b.01 November 2019 08 November 2020
c. 01 November 2019 08 November 2020
PEMBERITAHUAN DAN PENDAFTARAN PEMANTAU
PEMILIHAN
Pendaftaran Pemantau Pemilihan
Pendaftaran Pelaksana Survei atau Jajak
Pendapat
Pendaftaran Pelaksana Penghitungan Cepat
KPPS
Pembentukan dan Masa Kerja PPDP
Pembentukan
Masa Kerja
PEMBENTUKAN PANITIA PENGAWAS TINGKAT
KOTA, PANITIA PENGAWAS KECAMATAN, PPL DAN
PENGAWAS TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Badan
Pengawas Pemilihan Umum
PPS
KPPS
Masa Kerja PPK, PPS dan KPPS
a. PPK (sebelum penundaan Tahapan)
b. PPK (setelah penundaan Tahapan)
PPS
SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT
PENYULUHAN / BIMBINGAN TEKNIS KEPADA
KPU KABUPATEN/KOTA, PPK, PPS DAN KPPS
PEMBENTUKAN DAN MASA KERJA PPK, PPS, PPDP,
dan KPPS
Pembentukan PPK, PPS dan KPPS
PPK
2
PERSIAPAN
PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN
Penyusunan dan Penandatanganan Naskah
Perjanjian Hibah Daerah
Pengelolaan Program dan Anggaran
PENYUSUNAN KEPUTUSAN PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN
RINCIAN TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
NO KEGIATANJADWAL
LAMPIRAN IIKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTASURAKARTANOMOR 26/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020TENTANGPERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISIPEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA NOMOR43/PP.01.2-KPT/3372/KPU-KOT/IX/2019 TENTANGPEDOMAN TEKNIS TAHAPAN, PROGRAM, DANJADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN2020
- 2 -
AWAL AKHIR1 3 42
NO KEGIATANJADWAL
7
a. 23 Januari 2020 25 Januari 2020
b.26 Januari 2020 22 Maret 2020
c.21 Maret 2020 23 Maret 2020
e. 21 Maret 2020 23 Maret 2020
8
a. 15 Juni 2020 14 Juli 2020
b.
1) 15 Juli 2020 13 Agustus 2020
2)07 Agustus 2020 29 Agustus 2020
3)
30 Agustus 2020 01 September 2020
4)
02 September 2020 04 September 2020
5)
05 September 2020 14 September 2020
6)14 September 2020 18 September 2020
7)19 September 2020 28 September 2020
8) 29 September 2020 03 Oktober 2020
9)
04 Oktober 2020 06 Oktober 2020
10)
07 Oktober 2020 09 Oktober 2020
11)
a)
09 Oktober 2020 16 Oktober 2020
b) 17 Oktober 2020 26 Oktober 2020
c) 28 Oktober 2020 06 Desember 2020
II
a.
26 Oktober 2019 26 Oktober 2019
b. 03 Desember 2019 16 Desember 2019
Penyampaian DPT kepada PPS
Pengumuman DPT oleh PPS
PENYELENGGARAAN
PEMENUHAN PERSYARATAN DUKUNGAN
PASANGAN CALON PERSEORANGAN
Penetapan jumlah minimum Dukungan
Persyaratan dan Persebaran Pasangan Calon
Perseorangan Berdasarkan Rekapitulasi DPT
Pemilu Terakhir
Pengumuman Penyerahan Dukungan
Pengumuman dan Tanggapan Masyarakat
terhadap DPS
Perbaikan DPS oleh PPS
Rekapitulasi dan penyampaian DPS Hasil
Perbaikan tingkat Kelurahan kepada PPK
Rekapitulasi dan Penyampaian DPS Hasil
Perbaikan tingkat Kecamatan kepada KPU
Kota Surakarta
Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Rekapitulasi DPS Hasil Perbaikan
tingkat Kota untuk ditetapkan sebagai
DPT
Pencocokan dan Penelitian
Penyusunan Daftar Pemilih Hasil
Pemutakhiran oleh PPS
Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil
Pemutakhiran tingkat Kelurahan dan
Penyampaiannya beserta Daftar Pemilih
Hasil Pemutakhiran ke PPK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil
Pemutakhiran Tingkat Kecamatan dan
Penyampaiannya kepada KPU Kota
Surakarta
Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil
Pemutakhiran Tingkat Kota untuk
ditetapkan sebagai DPS
Penyampaian DPS oleh KPU Kota Surakarta
kepada PPS melalui PPK
Sinkronisasi Daftar Pemilih Pemilu Terakhir
dengan DP4
Penyampaian Hasil Sinkronisasi kepada KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
Pengumuman Hasil Sinkronisasi DP4 dengan
DPT TerakhirPEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR
PEMILIH
Penyusunan Daftar Pemilih oleh KPU Kota
Surakarta dan Penyampaian kepada PPS
Pemutakhiran :
PENYERAHAN DAFTAR PENDUDUK POTENSIAL
PEMILIH
Penerimaan DP4
- 3 -
AWAL AKHIR1 3 42
NO KEGIATANJADWAL
c.
19 Februari 2020 23 Februari 2020
d. 19 Februari 2020 26 Februari 2020
e.27 Februari 2020 25 Maret 2020
f.
24 Juni 2020 29 Juni 2020
g.
24 Juni 2020 12 Juli 2020
h.13 Juli 2020 19 Juli 2020
i. 20 Juli 2020 21 Juli 2020
22 Juli 2020 24 Juli 2020
a.25 Juli 2020 27 Juli 2021
b.25 Juli 2020 28 Juli 2021
c.27 Juli 2021 04 Agustus 2020
d.
08 Agustus 2020 10 Agustus 2020
e. 08 Agustus 2020 16 Agustus 2020
f.17 Agustus 2020 19 Agustus 2020
g.20 Agustus 2020 21 Agustus 2020
1 28 Agustus 2020 03 September 2020
2 04 September 2020 06 September 2020
3
a. 04 September 2020 06 September 2020
b.
04 September 2020 08 September 2020
c. 04 September 2020 08 September 2020
d. 04 September 2020 11 September 2020
e. 11 September 2020 12 September 2020
f. 06 September 2020 12 September 2020
g. 13 September 2020 14 September 2020
h.14 September 2020 16 September 2020
i.14 September 2020 22 September 2020
j. 16 September 2020 22 September 2020
Pemberitahuan Hasil Verifikasi
Penyerahan Dokumen Perbaikan Syarat Calon
Pengumuman dokumen perbaikan syarat Calon
di laman KPU
Verifikasi Dokumen perbaikan syarat calon
Verifikasi Syarat Pencalonan
Pengumuman Dokumen Pasangan Calon di
laman KPU untuk memperoleh Tanggapan dan
Masukan Masyarakat
Tanggapan dan Masukan masyarakat
Pemeriksaan Kesehatan
Penyampaian Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Verifikasi Syarat Calon
Verifikasi Faktual di tingkat Kelurahan
Rekapitulasi Dukungan Hasil Perbaikan di
tingkat Kecamatan
Rekapitulasi Dukungan Hasil Perbaikan di
tingkat Kota Surakarta
PENGUMUMAN PENDAFTARAN PASANGAN CALON
PENDAFTARAN PASANGAN CALON
VERIFIKASI PERSYARATAN PENCALONAN DAN
SYARAT CALON
Rekapitulasi Dukungan di tingkat Kota
Surakarta
Pemberitahuan Hasil Rekapitulasi Dukungan Bakal
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta
Penyerahan Syarat Dukungan Perbaikan kepada
KPU Kota
Pengecekan Jumlah Dukungan dan Sebaran
Hasil Perbaikan
Verifikasi Administrasi dan Kegandaan Dokumen
Dukungan Perbaikan
Penyampaian Syarat Dukungan Hasil Perbaikan
Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota kepada
PPS
Penyerahan Syarat Dukungan Bakal Pasangan
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota kepada
KPU Kota Surakarta
Pengecekan Jumlah Dukungan dan Sebaran
Verifikasi Administrasi dan Kegandaan Dokumen
Dukungan
Penyampaian Dukungan Bakal Pasangan Calon
Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari KPU Kota
Surakarta kepada PPS
Verifikasi Faktual di tingkat Kelurahan, selama
14 (empat belas) hari sejak dokumen syarat
dukungan Bakal Pasangan Calon diterima oleh
PPS
Rekapitulasi Dukungan di tingkat Kecamatan
- 4 -
AWAL AKHIR1 3 42
NO KEGIATANJADWAL
4
a. 23 September 2020 23 September 2020
b.24 September 2020 24 September 2020
c. 23 September 2020 09 November 2020
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
5
a. 26 September 2020 05 Desember 2020
1)
26 September 2020 05 Desember 2020
2)26 September 2020 05 Desember 2020
3)22 November 2020 05 Desember 2020
4)06 Desember 2020 08 Desember 2020
b.
1)25 September 2020 25 September 2020
2) 26 September 2020 26 September 2020
3)31 Oktober 2020 31 Oktober 2020
4) 01 November 2020 01 November 2020
5)06 Desember 2020 06 Desember 2020
Pengumuman Penerimaan LADK
Penyerahan Laporan Penerimaan
Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK)
Pengumuman Penerimaan LPSDK
Penyerahan Laporan Penerimaan dan
Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)
Pertemuan terbatas, Pertemuan Tatap Muka
dan Dialog, Penyebaran Bahan Kampanye
kepada Umum, Pemasangan Alat Peraga,
dan/atau Kegiatan lain
Debat Publik / Terbuka antar Pasangan
Calon
Kampanye melalui Media Massa, Cetak dan
Elektronik
Masa Tenang dan Pembersihan Alat Peraga
Laporan dan Audit Dana Kampanye
Penyerahan Laporan Awal Dana Kampanye
(LADK)
MA memeriksa dan memutus Perkara
KasasiPaling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
permohonan kasasi diterima
KPU Kota wajib menindaklanjuti Putusan
MAPaling lama 7 (tujuh) hari setelah Putusan
MA sepanjang tidak melewati 30 (tiga
puluh) hari sebelum hari pemungutan
suara
PELAKSANAAN KAMPANYE
Masa Kampanye
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT
TUN) memeriksa dan memutus gugatan Paling Lama 15 (lima belas) hari kerja
sejak Gugatan dinyatakan lengkap
KPU Kota wajib menindaklanjuti Putusan
PT TUNPaling Lama 7 (tujuh) hari setelah Putusan
PT TUN sepanjang tidak melewati 30 (tiga
puluh) hari sebelum hari pemungutan
suara
Kasasi di Mahkamah Agung (MA) Paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
diterbitkannya Putusan PT TUN
Penyelesaian sengketa dan putusan Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak
diterimanya permohonan
Pengajuan gugatan atas sengketa tata
usaha negaraPaling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
putusan Bawaslu Kota
Penggugat dapat memperbaiki dan
melengkapi gugatanPaling Lama 3 (tiga) hari kerja sejak
diterimanya Gugatan oleh PT TUN
Pengundian dan pengumuman nomor urut
Pasangan Calon
Sengketa tata usaha negara Pemilihan
Pengajuan permohonan sengketa di
Bawaslu KotaPaling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
keputusan KPU Kota ditetapkan
Perbaikan permohonan sengketa Paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
pemberitahuan kekuranglengkapan
permohonan
PENETAPAN PASANGAN CALON
Penetapan Pasangan Calon
- 5 -
AWAL AKHIR1 3 42
NO KEGIATANJADWAL
6)07 Desember 2020 07 Desember 2020
7) 07 Desember 2020 21 Desember 2020
8)22 Desember 2020 22 Desember 2020
9)23 Desember 2020 25 Desember 2020
10) 23 Desember 2020 25 Desember 2020
6
a.
1)07 Agustus 2020 20 November 2020
2)
24 September 2020 08 Desember 2020
b.
1)30 November 2020 08 Desember 2020
2)09 Desember 2020 09 Desember 2020
3)09 Desember 2020 15 Desember 2020
4)
09 Desember 2020 15 Desember 2020
5)09 Desember 2020 09 Desember 2020
6)09 Desember 2020 15 Desember 2020
7
a.09 Desember 2020 11 Desember 2020
b.10 Desember 2020 14 Desember 2020
c.10 Desember 2020 20 Desember 2020
d.
10 Desember 2020 16 Desember 2020
e.
13 Desember 2020 17 Desember 2020
f.13 Desember 2020 23 Desember 2020
Penyampaian Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara di tingkat Kecamatan kepada KPU Kota
Surakarta
Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan
Suara tingkat Kota untuk Pemilihan Wali Kota
dan Wakil Wali Kota
Pengumuman hasil rekapitulasi tingkat kota
melalui laman KPU oleh KPU Kota Surakarta
Penyampaian Hasil Penghitungan Suara
dari KPPS kepada PPS di TPS
Pengumuman Hasil Penghitungan Suara per
TPS oleh PPS di Kelurahan
PENGHITUNGAN SUARA DAN REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN SUARA
Penyampaian Hasil Penghitungan Suara di TPS
oleh PPS kepada PPK
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara tingkat
Kecamatan oleh PPK
Pengumuman hasil rekapitulasi tingkat
kecamatan melalui laman KPU oleh KPU Kota
Surakarta
Produksi dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pemungutan Suara
Penyampaian Pemberitahuan kepada
Pemilih untuk Memilih di TPS
Pemungutan dan Penghitungan Suara di
TPS
Pengumuman Hasil Penghitungan Suara di
TPS
Pengumuman hasil penghitungan suara
TPS melalui laman KPU oleh KPU Kota
Surakarta
Penyampaian Hasil Audit LPPDK Kepada
KPU Kota Surakarta
Penyampaian Hasil Audit kepada Pasangan
Calon
Pengumuman Hasil Audit
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pengadaan dan Pendistribusian perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara
Proses Pengadaan Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara
Penyerahan LPPDK kepada Kantor Akuntan
Publik (KAP)
Audit LPPDK
-6-
NO KEGIATANJADWAL
AWAL AKHIR2
8 PENETAPAN CALON TERPILIH
Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil WaliKota Terpilih tanpa permohonan perselisihan hasilpemilihan
Paling lama 5 (lima) hari SetelahMahkamah Konstitusi secara resmimemberitahukan permohonan yang
teregistrasi dalam Buku Registrasi PerkaraKonstitusi (BRPK) kepada KPU
9 PEI.IYELESAIAN PELANGGARAN DAN SENGKETAHASIL PEMILIHAN Menyesuaikan dengan jadwal penyelesaian
sengketa di Mahkamah Konstitusi
Penetapan pasangan calon terpilih pasca putusanMahkamah Konstitusi Paling lama 5 (lima) Hari setelah salinan
penetapan, putusan dismisal atau putusanMahkamah Konstitusi diterima oleh KPU
10 PENGUSULAN PENGESAHAN PENGANGKATANCALON TERPILIH
a. Tidak ada permohonan PHP Paling lama 3 (tiga) Hari setelah penetapanpasangan calon terpilih sebagaimana
dimaksud dalam angka 8
b. Ada Permohonan PHP Paling lama 3 (tiga) hari setelah penetapanpasangan calon terpilih pasca putusan
Mahkamah Konstitusi sebagaimanadimaksud dalam angka 9
11 EVALUASI DAN PELAPORAN TAHAPAN
a. Tidak ada permohonan PHP Paling lama2 (dua) bulan setelahpengusulan pengesahan pengangkatanpasangan calon terpilih sebagaimanadimaksud dalam angka 10 huruf a
b. Ada Permohonan PHP Paling lama2 (dua) bulan setelahpengusulan pengesahan pengangkatanpasangan calon terpilih sebagaimanadimaksud dalam angka 10 huruf b
Ditetapkan di Surakarta
padatanggal 13 Juni 2O2O
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinya
KOMISI PEMILIHAN UMUM
silffixHukum,
?
(olits;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA
BERITA ACARANoMoR : $5 IPL.O2.4-BA| 3372 lt<Pu-Kotlx/ 2O2O
TENTANGSERAH TERIMA BAHAN KAMPANYE
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O
Pada hari ini hari Selasa, tanggal Enam, bulan Oktober, tahun Dua RibuDua Puluh, bertempat di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, KPU
Kota Surakarta dengan disaksikan oleh Bawaslu Kota Surakarta, menyerahkanBahan Kampanye berupa Selebaran/lyer kepada Tim Kampanye / Petugas
Penghubung Pasangan Calon Peserta Pemilihar Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2O2O nomor urut 2 (dua), Baryo Wahyono dan SuparjoFransiskus Xaverius, dengan rincian sebagai berikut :
Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 60 ayat (1) dan ayat (2)
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020, Pasangan Calon wajibmelaksanakan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dapat disebarkan pada setiapmetode kampanye oleh Partai Politik, Pasangan Calon dan/ atau TimKampanye.
2. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan dengan menerapkanprotokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid- 19 denganketentuan :
a. sebelum dibagikan, Bahan Kampanye yang akan dibagikan harus dalamkeadaan bersih, dibungkus dengan bahan yang tahan terhad ap zat cair,dan telah disterilisasi.
b. petugas yang membagikan Bahan Kampanye wajib menggunakan maskeryang menutupi mulut hingga dagu dan sarung tangan.
c. pembagian Bahan Kampanye tidak menimbulkan kerumunan.
No Jenis Bahan Kampanye Jumlah Ket
1 Selebaranlflger50.000 (lima puluh ibullembar
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, masing-masing
disampaikan kepada:
l. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kota Surakarta;2. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;
3. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Kota Surakarta.
Surakarta, 6 Oktober 2020
Yang Menerima
Tim Kampanye/Petugas PenghubungPaslon Nomor Urut 2 (dua)
Baryo Wahyonodan Suparjo Fransiskus Xaverius
Yang Menyerahkan
Komisi Pemilihan UmumKota Suralarta
tua,
utarti
4"rA4.$tn o
*
MEI
PenyerahanKota Surakarta
u \n/#=*
t(O l,t t g;
KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA
BERITA ACARA
NOMOR 8t1 1yt.OZ.4-BAl s372 IKPU-KotlXl 2O2O
TENTANG
SERAH TERIMA BAHAN KAMPANYE
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O
Pada hari ini hari Selasa, tanggal Enam, bulan Oktober, tahun Dua Ribu
Dua Puluh, bertempat di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, KPU
Kota Surakarta dengan disaksikan oleh Bawaslu Kota Surakarta, menyerahkanBahan Kampanye berupa Selebaran/lyer kepada Tim Kampanye / Petugas
Penghubung Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2O2O nomor urut 1 (satu), Gibran Rakabuming Raka dan Teguh
Pralosa, dengan rincian sebagai berikut:
Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 60 ayat (1) dan ayat (2)
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020, Pasangan Calon wajibmelaksanakan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dapat disebarkan pada setiapmetode kampanye oleh Partai Politik, Pasangan Calon dan/ atau TimKampanye.
2. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan dengan menerapkanprotokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid- 19 denganketentuan :
a. sebelum dibagikan, Bahan Kampanye yang akan dibagikan harus dalamkeadaan bersih, dibungkus dengan bahan yalg tahan terhad ap zat cair,dan telah disterilisasi.
b. petugas yang membagikan Bahan Kampanye wajib menggunakan maskeryang menutupi mulut hingga dagu dan sarung tangan.
c. pembagian Bahan Kampanye tidak menimbulkan kerumunan.
No Jenis Bahan Kampanye Jumlah Ket
150.000 (lima puluh ribullembar
Selebaran/flger
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, masing-masing
disampaikan kepada:
1. I (satu) rangkap untuk KPU Kota Surakarta;2. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;
3. I (satu) rangkap untuk Bawaslu Kota Surakarta.
Surakarta, 6 Oktober 2020
Yang Menerima,
Tim Kampanye/ Petugas PenghubungPaslon Nomor Urut 1 (satu)Gibran Raka
S
Yang Menyerahkan,
Komisi Pemilihan UmumKota Surakarta
*Sutarti
.z'tq
q.a't^o
....0r,.4,r'
M Penyerahan,Bawaslu Surakarta
g(
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 76/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020
TENTANG
LOKASI PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 ayat (8)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017
tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Lokasi
Pemasangan Alat Peraga Kampanye dalam Pemilihan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
SALINAN
-.2 -
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6547);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017
tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 827), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1067);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 716)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Nonalam
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1068);
4. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 2 Tahun 2009
tentang Pedoman Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kota,
Pemilihan Presiden, Pemilihan Gubernur, Pemilihan
-.3 -
Walikota, Atribut Partai Politik Dan Atribut Organisasi
Kemasyarakatan (Berita Daerah Kota Surakarta Tahun
2009 Nomor 5);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG LOKASI PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE
DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020.
KESATU : Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye dalam Pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 dapat
ditempatkan/dipasang di semua wilayah Kota Surakarta
kecuali lokasi yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan
kampanye dan pemasangan Alat Peraga Kampanye.
KEDUA : Lokasi yang dilarang untuk pemasangan Alat Peraga
Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU,
yaitu:
a. gedung/bangunan milik atau yang dikuasai pemerintah
termasuk yang dikuasai jajaran Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan/atau Kepolisian Republik Indonesia (POLRI);
b. area bangunan tempat pendidikan formal maupun non
formal/sekolah/akademi/kampus negeri/kampus non
pemerintah;
c. area bangunan tempat ibadah, yaitu masjid, gereja, pura,
vihara dan sejenisnya dalam radius 20 (dua puluh) meter;
d. area bangunan tempat pelayanan kesehatan
negeri/pemerintah/non pemerintah, antara lain rumah
sakit, pusat kesehatan masyarakat, panti/balai
pengobatan, tempat praktek kesehatan bersama yang
dikuasai/diselenggarakan pemerintah dalam radius 20
(dua puluh) meter, tempat dokter praktek bersama dan
sejenisnya;
e. jembatan termasuk jembatan penyeberangan orang (JPO);
f. jalan-jalan yang merupakan kawasan yang dilarang untuk
pemasangan Alat Peraga Kampanye meliputi jalan
protokol: Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jend. Sudirman, Jalan
-.4 -
Urip Sumoharjo, Jalan Kol. Sutarto, Jalan Ir. Sutami, Jalan
L.U. Adi Sucipto, dan Jalan A. Yani;
g. Persimpangan jalan, perlintasan sebidang dan perlintasan
tidak sebidang jalan dengan kereta api dalam radius 20
(dua puluh) meter dari titik sumbu persimpangan;
h. lokasi yang menutup atau mengganggu rambu-rambu lalu
lintas darat atau lalu lintas kereta api, termasuk traffic light
(lampu pengatur lalu lintas);
i. kendaraan angkutan umum, baik angkutan orang maupun
angkutan barang;
j. taman-taman kota;
k. pada jalur hijau, pemasangan harus dengan alat tersendiri
dengan mempertimbangkan kekuatan, ketinggian, dan
estetika secara proporsional;
l. area bangunan dalam kategori kawasan konservasi
bangunan kuno/peninggalan sejarah;
m. gapura, seketeng, bundaran, patung, meridian jalan dan
pulau lalu lintas, lintasan kereta api, di depan taman
makam pahlawan dan sejenisnya;
n. tiang/gardu listrik, tiang/perlengkapan perkeretaapian,
tiang/traffic light, rambu-rambu lalu lintas;
o. di depan kantor sekretariat partai politik lain beserta organ
struktural, dalam radius 50 (lima puluh) meter dari lokasi
dimaksud.
KETIGA : Pemasangan Alat Peraga Kampanye menjadi tanggung jawab
Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta
Tahun 2020 dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan
unsur-unsur etika, estetika, kebersihan, keindahan,
keamanan serta menitikberatkan pada aspek terjaganya
kepentingan umum/publik disamping kepentingan lokasi
penempatannya.
KEEMPAT : Pemasangan Alat Peraga Kampanye di lokasi yang
diperbolehkan dilarang menggunakan cara ditempel dengan
memaku pada pohon pelindung, memangkas pohon pelindung,
melintang jalan, melebihi aspal/paving jalan, serta konstruksi
yang dipergunakan wajib memiliki nilai kekuatan yang
memadai dan proporsional.
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
5-
Pemasangan Alat Peraga Kampanye pada tempat yang menjadi
milik perseorangan atau badan swasta harus dengan izin
pemilik tempat tersebut.
Pemasangan Alat Peraga Kampanye dapat dilakukan oleh
Peserta Pemilu mulai tanggal 26 September 2O2O sampai
dengan 5 Desember 2O2O, dalr harus diturunkan dan/ atau
dibersihkan oleh Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Surakarta Tahun 2020 paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
Hari Pemungutan Suara.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 23 September 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
an Hukum,
STIfl[tlj
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
NOMOR 79/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020
TENTANG
FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT PERAGA KAMPANYE
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan
ayat (5), Pasal 23 dan Pasal 28 Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
11 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
b. bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Pasangan
Calon, Petugas Penghubung dan/atau Tim Kampanye
Pasangan Calon;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Fasilitasi
Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye Pemilihan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
SALINAN
- 2 -
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6547);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017
tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 827), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1067);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 716)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Nonalam
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1068);
-3-
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA
TENTANG FASILITASI BAHAN KAMPAT{YE DAN ALAT
PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O.
Menetapkan pelaksanaan fasilitasi metode Kampanye oleh
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta berupa Bahan
Kampanye dan Alat Peraga Kampanye (APK) yang mencakup:
1. peserta Pilwalkot Surakarta 2O2O yang difasilitasi;
2. jenis dan jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga
Kampanye;
3. pelaksanaan;
4. desain dan materi; dan
5 pengadaan, penyerahan, pemasangan, dan pemeliharaan.
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Menetapkan jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga
Kampanye Tambahan yang dapat dicetak/diadakan oleh
Pasangan Calon sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2020
ONHukum,
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA SURAKARTA
NOMOR 79/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-
Kot/IX/2020
TENTANG
FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT
PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020
FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT PERAGA KAMPANYE
PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020
A. Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020
yang difasilitasi
Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020
yang difasilitasi adalah Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Surakarta Tahun 2020.
B. Jenis dan Jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
1. Jenis Bahan Kampanye yang difasilitasi adalah selebaran/flyer.
2. Jenis APK yang difasilitasi terdiri atas:
a. Baliho;
b. Spanduk.
Jumlah untuk masing-masing jenis Bahan Kampanye dan Alat Peraga
Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta untuk masing-masing
Pasangan Calon, tercantum dalam tabel 1. Spesifikasi untuk masing-masing
jenis Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye tercantum dalam tabel 2
dibawah ini :
Tabel 1
Jenis dan Jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
No Jenis Jumlah Keterangan
A. Bahan Kampanye
1 Selebaran/Flyer 50.000 (lima puluh ribu)
lembar -
B. Alat Peraga Kampanye
1 Baliho 5 (lima) buah
1 (satu) buah di tiap
kecamatan di wilayah
Kota Surakarta
2 Spanduk 54 (lima puluh empat)
buah
1 (satu) buah di tiap
kelurahan di wilayah
Kota Surakarta
- 2 -
Tabel 2
Spesifikasi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
No Jenis Jenis Bahan Spesifikasi
A. Bahan Kampanye
1 Selebaran/
Flyer
Bahan HVS 80 gram
Ukuran 8,25 cm x 21 cm
Cetak Dua muka 4/4, berwarna
B. Alat Peraga Kampanye
1 Baliho
Bahan Flexy (digital printing), Gramatur
minimal 280 gram
Ukuran 5m x 3m (potrait)
Cetak Satu muka, berwarna 4/0
Finishing Kancing Mata Ayam (banner eyelet),
jumlah disesuaikan kebutuhan
2 Spanduk
Bahan Flexy (digital printing), Gramatur
minimal 240 gram
Ukuran 1m x 4m
Cetak Satu muka, berwarna 4/0
Finishing Kancing Mata Ayam (banner eyelet),
jumlah disesuaikan kebutuhan
C. Pelaksanaan
1. Fasilitasi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye oleh KPU Kota
Surakarta dilaksanakan pada tahun anggaran 2020;
2. Fasilitasi Selebaran/Flyer, Baliho, dan Spanduk, oleh KPU Kota
Surakarta dilaksanakan untuk 1 (satu) kali.
D. Desain dan Materi
1. Desain dan materi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
sebagaimana dimaksud pada huruf B dibuat dan dibiayai oleh Partai
Politik, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan
spesifikasi sebagaimana tercantum pada Tabel 2;
2. Desain dan Materi pada Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
sebagaimana dimaksud pada huruf B dapat memuat nama, nomor, visi,
misi, program, foto Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik
dan/atau foto pengurus Partai Politik.
3. Desain dan materi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
dilarang mencantumkan foto atau nama Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia dan/atau pihak lain yang tidak menjadi pengurus
partai politik.
4. Partai Politik, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikan
desain dan materi sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada KPU
-3
Kota Surakarta paling lambat 5 (lima) hari setelah penetapan nomor
urut Pasangan Calon.Apabila desain dan materi yang diserahkan tidak sesuai dengan yang
telah ditentukan, maka KPU Kota Surakarta dapat menolalnya dan
mengembalikan untuk dilakukan perbaikan sampai dengan batas
waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada angka 4.
KPU Kota Surakarta mencetak desain dan materi yang telah sesuai atautelah diperbaiki oleh Partai Politik, Pasangan Calon dan/ atau TimKampanye.
Penyampaian desain dan materi Bahan Kampanye dan Alat Peraga
Kampanye dituangkan dalam Berita Acara dan disaksikan oleh
Bawaslu Kota Surakarta.
E. Pengadaan, Penyerahan, Pemasangan, dan Pemeliharaan
1. KPU Kota Surakarta mencetak Bahan Kampanye dan Alat Peraga
Kampanye sebagaimana dimaksud pada huruf B sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentangpengadaan barang dan jasa Pemerintah.
2. KPU Kota Surakarta menyerahkan Bahan Kampanye dan Alat Peraga
Kampanye sebagaimana dimaksud dalam huruf B kepada TimKampanye Pasangan Calon.
3. Penyerahan Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye dituangkandalam Berita Acara Serah Terima Alat Peraga Kampanye dan Bahan
Kampanye yang ditandatangani oleh KPU Kota Surakarta dan TimKampanye Pasangan Calon, dan disaksikan oleh Bawaslu KotaSurakarta.
4. Pemasangan, perawatan, pemeliharaan dan pembersihan ataupenurunan Alat Peraga Kampanye yang telah diserahkan kepada TimKampanye Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 3,
menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.5. Dalam hal terdapat kerusakan Alat Peraga Kampanye, Tim Kampanye
Pasangan Calon dapat mengganti Alat Peraga Kampanye yang rusakpada lokasi dan jenis Alat Peraga Kampanye yang sama, denganmelaporkan bukti kerusakan yang terjadi kepada KPU Kota Surakarta.
6. Penggantian Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksud pada angka5 menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.
5
6
7
Kepala Bagian Hukum,
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
1
Sub
aharani
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2O2O
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA SURAKARTA
NOMOR 79/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-
Kot/IX/2020
TENTANG
FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT
PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2020
PENAMBAHAN ALAT PERAGA KAMPANYE DAN BAHAN KAMPANYE OLEH
PESERTA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA
TAHUN 2020
A. Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye Tambahan
Pasangan Calon Peserta Pilwalkot Surakarta 2020 dapat mencetak
penambahan Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye selain yang
difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta dengan ketentuan :
1. Ukuran Bahan Kampanye sesuai dengan ukuran Bahan Kampanye yang
difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta;
2. Ukuran Alat Peraga Kampanye sesuai dengan ukuran Alat Peraga
Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta.
B. Jenis, Ukuran dan Jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
Tambahan oleh Pasangan Calon
1. Jenis Bahan Kampanye tambahan yang dapat dicetak oleh Pasangan
Calon meliputi:
a. Selebaran/flyer;
b. Brosur/leaflet;
c. Pamflet;
d. Poster.
2. Jenis Alat Peraga Kampanye tambahan yang dapat dicetak oleh
Pasangan Calon meliputi:
a. Baliho
b. Spanduk
c. Umbul-umbul
3. Jumlah dan ukuran untuk masing-masing jenis Bahan Kampanye dan
Alat Peraga Kampanye tambahan yang dapat dicetak oleh Pasangan
Calon tercantum dalam tabel 3 dan tabel 4.
- 2 -
Tabel 3
Jenis, Jumlah dan Ukuran Bahan Kampanye tambahan
No Jenis Ukuran Jumlah
1 Selebaran/
Flyer
paling besar ukuran 8,25 (delapan
koma dua puluh lima) centimeter x 21
(dua puluh satu) centimeter Paling banyak
100% dari
jumlah KK,
yaitu paling
banyak
191.520
(seratus
sembilan
puluh satu ribu
lima ratus dua
puluh) lembar
untuk tiap
Paslon
2 Brosur/
Leaflet
- paling besar ukuran posisi
terbuka 21 (dua puluh satu)
centimeter x 29,7 (dua puluh
sembilan koma tujuh) centimeter,
- paling besar posisi terlipat 21 (dua
puluh satu) centimeter x 10
(sepuluh) centimeter
3 Pamflet
paling besar ukuran 21 (dua puluh
satu) centimeter x 29,7 (dua puluh
sembilan koma tujuh) centimeter
4 Poster
paling besar ukuran 40 (empat
puluh) centimeter x 60 (enam puluh)
centimeter
Tabel 3
Jenis, Jumlah dan Ukuran Alat Peraga Kampanye tambahan
1 Baliho 5 (lima) meter x 3
(tiga) meter (potrait)
Paling banyak 10
(sepuluh) buah untuk
tiap Paslon
2 Spanduk 1 (satu) meter x 4
(empat) meter
Paling banyak 4 (empat)
buah per kelurahan x 54
kelurahan = 216 (dua
ratus enam belas) buah
3 Umbul-umbul
paling besar 1,15
(satu koma lima belas)
meter x 5 (lima) meter
Paling banyak 40 (empat
puluh) setiap kecamatan
x 5 kecamatan = 200
(dua ratus) buah
C. Pelaporan
Pasangan Calon atau Tim Kampanye melaporkan secara tertulis kepada KPU
Kota Surakarta untuk ukuran, jenis, dan jumlah Bahan Kampanye dan AlatPeraga Kampanye yang dicetak.
Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2020
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,
Ttd.NURUL SUTARTI
Salinan sesuai dengan aslinyaSEKREIARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
Hukum,
sxml