laporan akhir pengawasan pilkada 2020

333

Transcript of laporan akhir pengawasan pilkada 2020

i

KATA PENGANTAR

Pemilihan Kepala Daerah atau Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang

selanjutnya disebut Pilkada atau Pilwakot merupakan indikasi kehidupan

demokrasi suatu daerah dalam Negara yang berdemokrasi. Selain itu Pilkada juga

menggambarkan peta kehidupan sosial budaya, dan ekonomi masyarakat di suatu

daerah. Sebagai salah satu sarana demokrasi, Pilkada menunjukkan kualitas

kehidupan demokrasi dalam memilih wakil rakyat dan pemimpin yang

bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Parameter kehidupan

demokrasi suatu Negara bukan hanya dilihat dari bagaimana Pemilu maupun

Pilkada diselenggarakan, tetapi juga dilihat dari bagaimana masyarakat ambil

bagian dalam proses Pilkada tersebut.

Pilkada merupakan mekanisme penting yang harus dilaksanakan, karena

salah satu fungsinya adalah sebagai fasilitator pada ajang Kompetisi Politik agar

tercipta politik yang damai dan tertib. Selain itu agar tercipta pula Pemerintahan

yang memiliki legitimasi terhadap hukum dan atau agar terciptanya Good

Goverment. Pelaksanaan Pilkada yang demokratis beserta tahapan-tahapan,

prosedur – prosedur yang dilaksanakan akan menjadi instrumen penting yang

harapannya nanti dapat menjadi budaya Politik yang baik.

Sebuah daerah memiliki karakteristik pemilih yang berbeda-beda,

sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih jauh. Demikian juga halnya dengan

karakteristik pemilih di Kota Surakarta, terdapat beberapa faktor pendorong dan

faktor penghambat yang akan membuat penyelenggaraan Pilkada/Pilwakot di

wilayah ini menjadi berkualitas. Dalam hal ini masyarakat akan menjadi sasaran

dari mobilisasi kepentingan-kepentingan tertentu. Menguatnya faktor pendorong

ini akan menghasilkan partisipasi politik yang tinggi, sementara faktor

penghambat akan menyebabkan rendahnya partisipasi politik karena Kota

Surakarta merupakan daerah dengan iklim politik yang cukup tinggi, hal ini dapat

dilihat dari banyaknya kegiatan kegiatan politik yang dimobilisasi oleh peserta

pemilu.

ii

Pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada serentak) petama kali

diselenggarakan di inonesia pada tahun 2015. Pada Tahun 2020 ini Pilkada

serentak dilaksanakan di tengah Pandemi Covid 19 yang sedang melanda hampir

diseluruh penjuru Nusantara dan menimbulkan kontroversi di masyarakat

Indonesia dan berdmpak signifikan namun tidak menyurutkan partisipasi Pesta

Demokrasi tahun 2020 dan hal ini dapat dimaknai baik sebagai upaya

meningkatkan iklim berpolitik di Kota Surakarta, walaupun prosentasi masyarakat

sebenarnya tidak mengalami peningkatan atau penurunan partisipasinya dalam

pesta demokrasi tahun ini.

Surakarta, 28 Desember 2020

Muh. Muttaqin, S.Pd

(Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta)

iii

ABSTRAK

Laporan akhir Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta berisi tentang laporan

pengawasan dari setiap tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun

2020 di Kota Surakarta. Tahapan Pilkada Tahun 2020 yang diawasi adalah

Pengawasan Tahapan Pemutakhiran data dan Daftar Pemilih, Pengawasan

Tahapan Pencalonan Paslon dari Calon Perseorangan dan Paslon Partai Politik

dalam pemilihan Pilwalkot tahun 2020, Pengawasan Tahapan kampanye,

Pengawasan Tahapan Dana Kampanye, Pengawasan Tahapan pengadaan dan

pendistribusian Logistik, pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi hasil suara,

netralitas ASN, pengawasan politik uang dan pengawasan politisasi SARA. Hasil

dari pengawasan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta berjalan dengan baik

dengan beberapa kendala yang akan di jabarkan didalam laporan akhir

pengawasan.

Pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 di Kota

Surakarta dilaksanakan pada tangal 09 Desember 2020. Pilkada Tahun 2020

dilaksanakan secara serentak di tengah Pandemi Covid-19. Total daerah yang akan

melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah

dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 35 kota. Jawa tengah (Jateng)

terdapat 21 Kabupaten/kota yang menggelar Pilkada di 2020. Kota Surakarta

merupakan salah satu bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 5

kecamatan, 54 kelurahan dan 1.231 TPS. Dengan komposisi masyarakat yang

beragam menjadikan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta lebih dinamis.

Kata Kunci: Bawaslu Kota Surakarta, Jawa Tengah, Pilkada 2020, Tahapan Pilkada,

Prokes Covid-19.

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i

ABSTRAK ……………………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum …………………………………………………………. 1

B. Tujuan Laporan ……………………………………………………………… 4

C. Landasan Hukum ……………………………………………………………. 4

D. Sistematika Laporan ………………………………………………………. 8

BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih ……. 15

B. Pengawasan Tahapan Pencalonan Perseorangan dan

Pasangan Calon Partai Politik ………………………………………… 25

C. Pengawasan Tahapan Kampanye …………………………………. 36

D. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian

Perlengkapan Pemungutan Suara dan Perlengkapan

Lainnya ………………………………………………………………………….

43

E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye …………………………. 53

F. Pengawasan Pemungutan, Penghitungan dan

Rekapitulasi Suara ………………………………………………………… 61

G. Pengawasan Netralitas ASN …………………………………………. 69

H. Pengawasan Politik Uang ……………………………………………… 72

I. Pengawasan Politisasi SARA …………………………………………. 74

BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI …………………………………………… 77

BAB IV PENGAWASAN PARTISIPATIF ………………………………………… 81

BAB V PENUTUP

v

Lampiran-Lampiran

A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 88

B. Rekomendasi ……………………………………………………………….. 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu instrumen untuk

memenuhi desentralisasi politik dimana dimungkinkan terjadinya transfer

lokus kekuasaan dari pusat ke daerah. Pemilihan kepala daerah sebagaimana

pemilu nasional merupakan sarana untuk memilih dan mengganti

pemerintahan secara damai dan teratur. Melalui pemilihan kepala daerah,

rakyat secara langsung akan memilih pemimpinnya di daerah sekaligus

memberikan legitimasi kepada siapa yang berhak dan mampu untuk

memerintah. Melalui pemilihan kepala daerah perwujudan kedaulatan rakyat

dapat ditegakkan.

Indonesia merupakan negara yang menganut kedaulatan rakyat, hal ini

memiliki arti bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kedaulatan di

tangan rakyat merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan negara

demokrasi. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah kepala

pemerintahan daerah yang dipilih secara demokratis. Pemilihan secara

demokratis yang dimaksud adalah pemilihan yang dilakukan oleh rakyat

secara langsung yang persyaratan dan tata caranya di dalam peraturan

perundang-undangan. Hal ini sejalan dengan pasal 56 Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala

daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara

demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pilkada 2020 haruslah dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil, sudah menjadi kewajiban bersama untuk

melaksanakannya. Demikian juga dengan Bawaslu Kota Surakarta yang

dibentuk oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Bawaslu Kota Surakarta

bertugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilihan

Walikota dan Wakil Walikota Surakarta Tahun 2020. Wilayah Geografis Kota

2

Surakarta merupakan wilayah yang terdiri dari lima kecamatan dengan luas

wilayah geografis kira-kira 44 km2 populasi penduduk lebih dari 421 ribu jiwa

mayoritas masyarakatnya berpendidikan dan melek politik. Jika menilik

pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota Surakarta dapat dikatakan bahwa

pelaksanaannya berjalan lancar dan cukup dinamis.

Pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota Surakarta pada tahun ini dapat

dikatakan cukup menantang, utamanya karena dilakukan pada masa

pandemi terhadap virus Covid-19. Pandemi Covid-19 memaksa seluruh

lapisan masyarakat untuk merubah adat kebiasaan normalnya, tak terkecuali

dalam hal pesta demokrasi. Pilkada 2020 harus tetap dilaksanakan, begitulah

sebagaimana amanat Undang-undang untuk menjaga marwah demokrasi di

Indonesia. Penyelenggara Pemilu, Peserta Pemilu maupun masyarakat-pun

akhirnya juga menyesuaikan proses tahapan Pilkada 2020 dengan pandemi

Covid-19 ini, hal ini perlu dilakukan agar Pilkada 2020 tidak menimbulkan

catatan seperti pada Pemilu 2019 yang mana pada saat itu banyak

penyelenggara pemilu yang mengeluh kelelahan hingga tidak sedikit yang

meninggal dunia.

Selain dilakukan pada masa pandemi, Pilkada tahun 2020 di Kota

Surakarta juga berkembang cukup dinamis, hal ini dikarenakan untuk

pertama kalinya Kota Surakarta memiliki Pasangan Calon yang berasal dari

Perseorangan. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan

Pilkada 2020 utamanya bagi Penyelenggara Pemilu. Kami senantiasa

berkoordinasi agar dapat memformulasikan hal hal teknis mengenai

pencalonan bakal pasangan calon dimasa pandemi ini.

Hal yang tidak kalah penting adalah partisipasi dari masyarakat, bentuk

partisipasi masyarakat yang tinggi sebagai subyek dalam pelaksanaan

pemilihan yang berdaulat di Kota Surakarta dapat menjadi salah satu

justifikasi sebagai kota yang mempunyai tingkat kedewasaan yang matang

dalam berdemokrasi. Untuk mengimbangi tingkat partisipasi masyarakat Kota

Surakarta yang cukup tinggi tersebut, Bawaslu Kota Surakarta sedapat

3

mungkin berperan secara aktif sebagai fasilitator maupun ujung tombak

pengawasan Pilkada di Kota Surakarta. Bawaslu Kota Surakarta dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya akan dapat berjalan dengan baik

secara keseluruhan berkat adanya kerjasama, konsolidasi dan koordinasi baik

intern Bawaslu Kota, Panwascam, Pengawas pemilihan Desa/kelurahan dan

Pengawas TPS. Selain itu kerja sama ekstern yang baik dengan KPU,

Pemerintah Daerah, Kepolisian, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan

stakeholder lainnya juga menunjang keberhasilan Bawaslu Kota Surakarta

dalam melakukan pengawasan 2020. Peran serta seluruh stakeholder pilkada

dan demokrasi, yang didukung oleh masyarakat sipil yang kuat.

Pencegahan menjadi strategi yang sangat jitu untuk menekan potensi

pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta.

Tentunya selain kegiatan-kegiatan pengawasan partisipatif yang dilakukan

Bawaslu Kota Surakarta juga sudah memaksimalkan kegiatan pencegahan di

setiap tahapan Pilkada Tahun 2020 juga pada non tahapan sepanjang proses

Pilkada 2020 berlangsung, setidaknya tercatat sebanyak 65 forum sosialisasi,

sejumlah 4.842 ILM, 7 kali kegiatan talk show live di media masa, 172

Himbauan, 32 Saran perbaikan, 9 kali cegah dilapangan dengan total

keseluruhan pencegahan sebanyak 5.127 pencegahan dengan total formulir

model A hasil pengawasan mencapai 737 form A Hasil pengawasan.

Selanjutnya dalam rangka memegang teguh prinsip Partisipatif dan

Berintegritas, Bawaslu Kota Surakarta senantiasa terus menerus membangun

ruang dialog sebagai bentuk partisipasi publik dalam menterjemahkan motto

Bawaslu, bersama rakyat awasi pemilu. Hal tersebut dilakukan sebagai

pilihan logis upaya konkrit dalam mengedepankan pencegahan/langkah

preventif. Dengan demikian modal sosial dalam bentuk relasi publik dengan

Bawaslu merupakan salah satu langkah yang tepat dalam menekan adanya

eskalasi politik yang menyebar tanpa kontrol. Dalam pelaksanaannya secara

umum pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta pada tanggal 9

4

Desember 2020 berjalan dengan lancar, meskipun terdapat beberapa catatan

yang ditemukan oleh Bawaslu Kota Surakarta.

B. Tujuan Laporan

1. Untuk menjaga Pilkada 2020 sesuai dengan amanah Undang – Undang

10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor

1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota menjadi Undang – Undang;

2. Untuk memberikan gambaran pelaksanaan Pilkada 2020 di Kota

Surakarta.

3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban Bawaslu Kota Surakarta terhadap

pelaksanaan pengawasan Pilkada 2020 di Kota Surakarta.

C. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 Tahun 2017 Tentang

Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;

3. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 14 Tahun 2019 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 Tahun

2017 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan

Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil

Walikota;

4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan, Penanganan Pelanggaran, Dan

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati

5

Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan

Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);

5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

16 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Pemungutan Dan Penghitungan

Suara Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati,

Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;

6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

17 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Suara Dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kotaperaturan

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020

Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan, Pemilihan Gubernur Dan

Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati Dan/Atau Walikota Dan Wakil

Walikota;

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

2 Tahun 2017 Tentang Pemutakhiran Data Dan Pemilih Dalam Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau

Walikota Dan Wakil Walikota;

8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil

Walikota

9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program Dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan

Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Wali Kota Tahun 2020;

6

10. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 2020 Tentang Pengawasan, Penanganan Pelanggaran, Dan

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati

Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan

Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);

11. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program Dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan

Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota Tahun 2020;

12. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota

Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona Virus

Disease 2019 (Covid-19).

13. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

2020 Tentang Perlengkapan Pemungutan Suara Dan Perlengkapan

Lainnya Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan

Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;

14. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2020 Tentang Pengamanan Surat Suara Dalam Pemilihan Gubernur Dan

Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil

Wali Kota;

15. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2020 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur

Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan

Wakil Walikota;

16. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

7

6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali

Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus

Disease 2019 (Covid-19);

17. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

4 Tahun 2017 Tentang Kampanye Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil

Walikota;

18. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

5 Tahun 2017 Tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur Dan

Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil

Walikota;

19. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan

Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil

Walikota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non-Alam Corona

Virus Disease 2019 (Covid-19).

20. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 17 Tahun

2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pemutakhiran Data Dan Penyusunan Daftar

Pemilih Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan

Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota;

21. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 18 Tahun

2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

8 Tahun 2018 Tentang Pemungutan Dan Penghitungan Suara Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali

Kota Dan Wakil Kota;

8

22. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

9 Tahun 2018 Tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Dan

Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan

Wakil Bupati, Dan/ Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota;

23. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota Dengan

Satu Pasangan Calon.

D. Sistematika Laporan

Sistematika Laporan Akhir Pengawasan Pilkada Tahun 2020 Bawaslu Kota

Surakarta adalah sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

B. Tujuan Laporan

C. Landasan Hukum

D. Sistematika Laporan

BAB II

PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pemutakhiran

Data dan Daftar Pemilih

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih

a. Pencegahan

9

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan

Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan

Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih.

B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Pasangan Calon

Perseorangan dan Pasangan Calon Partai Politik dlaam Pemilihan

Walikota dan Wakil Walikota tahun 2020.

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pencalonan

Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon Partai Politik

dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2020.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon

Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020.

c. Pencegahan

d. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon

Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020.

d. Temuan

e. Rekomendasi

10

f. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan

Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon

Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan

Pencalonan Pasangan Calon Perseorangan dan Pasangan Calon

Partai Politik dlaam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020.

C. Pelaksanaan Tahapan Kampanye

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Kampanye.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Kampanye.

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Kampanye.

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan

Kampanye.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan

Kampanye.

D. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Pemungutan dan Penghitungan suara

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pengadaan

dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan

Penghitungan suara

11

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Pengadaan

dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan

Penghitungan suara

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan

Penghitungan suara

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan

Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan

Penghitungan suara

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan

Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan

Penghitungan suara

E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Dana

Kampanye.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Dana

Kampanye.

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan Dana

Kampanye.

12

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan

Dana Kampanye.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Dana

Kampanye.

F. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan Pemungutan,

Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara.

G. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN

1. Pelaksanaan Pengawasan.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

13

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan.

H. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang

1. Pelaksanaan Pengawasan.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan.

I. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politisasi SARA

1. Pelaksanaan Pengawasan.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

b. Perencanaan Pengawasan

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.

a. Pencegahan

b. Aktivitas Pengawasan

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan.

14

a. Temuan

b. Rekomendasi

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

4. Dinamika dan Permasalahan dalam tahapan dan subtahapan.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan.

BAB III

PENGGUNAAN TEKNOLOGI

BAB IV

PENGAWASAN PARTISIPATIF

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

Lampiran-Lampiran

15

BAB II

PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih

Kualitas dan akurasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan salah satu

faktor penting dalam penyelenggaraan Pemilu. Dalam hal ini KPU sebagai

penyelenggara bertanggung jawab atas keakuratan daftar pemilih dan

Panitia Pengawas Pemilihan juga bertanggung jawab mengenai hal

tersebut. Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang baik memastikan setiap warga

negara mempunyai hak pilih tercatat sebagai pemilih dan tidak terdapat

banyak pemilih yang memenuhi syarat tidak masuk daftar pemilih atau

sebaliknya tidak memenuhi syarat masuk daftar pemilih. Oleh karenanya,

pengawasan terhadap Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih harus

senantiasa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

1. Pelaksanaan pengawasan tahapan dan sub tahapan pemutakhiran

data pemilih dan daftar pemilih

a. Kerawanan – kerawanan dan IKP

Mengingat penyusunan daftar pemilih memiliki banyak

kerawanan, maka Bawaslu Kota Surakarta juga perlu untuk

menyusun daftar inventaris masalah yang mungkin ada pada saat

pelaksanaan tahapan ini, kerawanan tersebut yaitu:

1) Petugas PPDP tidak memenuhi syarat

2) PPDP diwakilkan oleh orang lain

3) Kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) tidak dilakukan

secara door to door

4) PPDP kurang memahami SOP pelaksanaan coklit

5) Terdapat data Tidak Memenuhi Syarat (TMS) namun masih

terdapat di formulir A.KWK

16

6) Terdapat warga yang Memenuhi Syarat (MS) namun belum

terdata

7) Rumah tidak dilakukan coklit

8) Pemilih Pemula belum terdaftar dalam formulir A.KWK

9) Jumlah pemilih dalam satu TPS lebih dari 500 pemilih

10) Pemilih dalam satu Kartu Keluarga berada dalam TPS yang

berbeda

11) Petugas tidak menggunakan APD yang memadai.

Pengunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada setiap kegiatan

selalu ditekankan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19

dilingkungan penyelengara dan kepada masyarakat Surakarta.

b. Perencanaan Pengawasan

Persiapan pengawasan penyusunan daftar pemilih dimulai

dengan rapat koordinasi dengan jajaran pengawas di tingkat

kecamatan, hal ini bertujuan untuk menyampaikan teknis dan

tatacara pengawasan tahapan pencocokan data dan penyusunan

daftar pemilih hasil pemutakhiran.

Selain berkoordinasi dengan jajaran pengawas, Bawaslu Kota

Surakarta juga aktif berkoordinasi dengan KPU Kota Surakarta dan

Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil. Langkah langkah ini perlu

dilakukan mengingat teknis lapangan yang cukup dinamis. Bahkan,

Bawaslu Kota Surakarta juga membentuk Kelompok Kerja (POKJA)

Pengawasan Pemutakhiran Data Daftar Pemilih yang beranggotakan

dari Bawaslu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Dinas Sosial

Kota Surakarta, Keterlibatan dinas pendudukan dan catatan sipil

dikarenakan yang mempunyai data kependudukan yang dapat

dipertanggungjawabkan di lingkungan Kota Surakarta adalah Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil sehingga koordinasi demi

terciptanya daftar pemilih pilkada yang akurat.

17

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan sub tahapan

pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih

a. Pencegahan

Bawaslu Kota Surakarta beserta jajarannya selalu menghimbau

kepada KPU Kota Surakarta beserta jajarannya untuk selalu

berpedoman kepada peraturan perundang-undangan dalam

melaksanakan tugas. Tidak lupa untuk selalu mengikuti protokol

kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Himbauan yang

dibuat oleh Bawaslu Kota Surakarta antara lain melalui Surat Nomor

101/Bawaslu Prov.JT-34/PM.00.02/VI/2020 tertanggal 29 Juni 2020

yang berisi tentang himbauan pembentukan PPDP.

b. Aktivitas pengawasan

Pengawasan secara langsung dilaksanakan oleh Bawaslu Kota

Surakarta beserta jajarannya, dimana kegiatan pengawasan yang

dilakukan secara terus menerus secara efektif dan efisien meliputi

pembentukan PPDP hingga pelaksanaan pencocokan dan penelitian

daftar pemilih hasil pemutakhiran.

Selain dengan pengawasan melekat dengan pertugas PPDP,

Bawaslu Kota Suarakarta juga tetap berkoordinasi dengan tingkatan

kelurahan untuk mendapatkan pembaharuan tentang data demografi

setempat, hal ini dilakukan karena Bawaslu Kota Surakarta tidak

memiliki daftar pemilih.

Hasil pengawasan dapat dirinci sebagai berikut:

1) Pembentukan PPDP

Pembentukan PPDP merupakan salah satu objek

pengawasan dari Bawaslu Kota Surakarta. Titik Pengawasan dari

pembentukan PPDP ini adalah bahwa calon PPDP merupakan

calon yang telah memenuhi syarat berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

18

Poin lainnya adalah sebagai upaya pencegahan

penyebaran virus Covid-19, maka calon PPDP haruslah melewati

tes kesehatan berupa rapid testI, rapid test dilaksanakan di RSUD

Ngipang dan Balaikota Surakarta. Apabila terdapat calon PPDP

yang dinyatakan reaktif maka harus diganti. Berikut hasil

pengawasan pembentukan PPDP:

Tabel 2.1

JUMLAH

PPDP

RAPID

TEST REAKTIF

NON

REAKTIF

1231 1255 24 1231

Untuk Calon PPDP yang dinyatakan Reaktif telah

digantikan dengan calon PPDP lain, sehingga prosedur kesehatan

yang dilakukan oleh KPU Kota Surakarta telah sesuai dengan

prosedur pencegahan Covid-19.

2) Pencocokan dan Penelitian

Pelaksanaan kegiatan pengawasan bawaslu pada tahapan

pencocokan data dan penyusunan daftar pemilih pilkada 2020

dimulai dari pengawasan penyusunan TPS oleh Panitia

Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan masing – masing,

dan di dapatkan data sebaran TPS sebanyak 1231 TPS yang

terbagi dalam 5 Kecamatan dan 54 Kelurahan se-Kota Surakarta,

Penyusunan TPS di Pilkada tahun 2020 didasarkan pada jumlah

maksimal pemilih dalam 1 TPS adalah 500 pemilih dengan

memperhatikan jumlah dalam satu Rukun Tetangga (RT),

dilarang untuk memecah pemilih dalam satu RT untuk

digabungkan dengan pemilih RT lain menjadi satu TPS.

19

Berikut data sebaran TPS di Kota Surakarta:

Tabel 2.2

NO KECAMATAN JUMLAH TPS

1 Laweyan 230

2 Serengan 106

3 Pasar Kliwon 176

4 Jebres 319

5 Banjarsari 400

Jumlah 1231

Pelaksanaan pencocokan dan penelitian daftar pemilih

dilaksanakan secara serentak pada tanggal 15 Juli 2020 oleh KPU

Kota Surakarta yang melalui petugas pemutakhiran data pemilih.

Pelaksanaan coklit dilaksanakan secara door to door dengan tetap

menerapkan protokol.

3) Rekapitulasi penyusunan daftar pemilih

Hasil pengawasan terhadap rekapitulasi penyusunan daftar

pemilih untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta

adalah sebagai berikut:

a) Daftar Pemilih Sementara Pilkada Walikota dan Wakil

Walikota Tahun 2020 ditetapkan tanggal 12 September 2020.

Daftar Pemilih ini ditetapkan di Hotel Dana Kota Surakarta,

dan dihadiri oleh yang di hadiri Ketua PPK se-Kota Surakarta,

Bawaslu Kota Surakarta, Disdukcapil Kota Surakarta, dan tamu

undangan.

20

Tabel 2.3

JML JML

JML TPS

JUMLAH PEMILIH

TOTAL

KEC DESA

LK PR

5 54 1.231 203.465 215.822 419.287

Sumber: Berita Acara KPU Kota Surakarta

b) Daftar Pemilih Tetap Pilkada Walikota dan Wakil Walikota

Tahun 2020 ditetapkan tanggal 14 Oktober 2020. Daftar

Pemilih ini ditetapkan di Hotel Harris Kota Surakarta, dan

dihadiri oleh yang di hadiri Ketua PPK se-Kota Surakarta,

Bawaslu Kota Surakarta, Disdukcapil Kota Surakarta, dan tamu

undangan. KPU Kota Surakarta menetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.4

JML JML

JML TPS

JUMLAH PEMILIH

TOTAL

KEC DESA

LK PR

5 54 1.231 202.933 215.350 418.283

Sumber: Berita Acara KPU Kota Surakarta

3. Hasil-hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan pemutakhiran

data pemilih dan daftar pemilih

a. Temuan

21

1) Pencocokan dan Penelitian

Bawaslu Kota Surakarta menemukan bahwa dalam proses

pencocokan dan penelitian, Bawaslu Kota Surakarta tidak

mendapatkan salinan Daftar Pemilih Sementara (hasil sinkronisasi

DP4 dan DPT Pemilu terakhir) seperti yang diamanatkan oleh

Pasal 12 ayat (11) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang

Pemutakhiran Data dan Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan

Wakil Walikota.

Saran perbaikan telah dikeluarkan oleh pengawas

kelurahan kepada PPS agar PPS memberikan Salinan data pemilih

yang digunakan PPDP untuk melakukan coklit di lapangan, namun

tidak ditindsk lsnjuti oleh PPS. Sehingga Bawaslu Kota Surakarta

memanggil PPS sekota Surakarta untuk klarifikasi di kantor

Bawaslu Kota Surakarta.

Data pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap

(DPT) baru diberikan dengan model NIK dan NKK ditutup 8

(delapan) digit di nomor awal. Dalam melakukan coklit DPS

maupun DPT jajaran bawaslu Kota Surakarta menemukan

beberapa ketidak cocokan/potensi ketidak benaran data mulai

dari tingkat kelurahan ,kecamatan maupun Kota, yang

selanjutnya PKD, Panwascam dan Bawaslu Kota Surakarta

memberikan saran perbaikan kepada jajaran KPU Kota Surakarta.

2) Rekapitulasi Daftar Pemilih

Hasil Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta telah

menunjukkan beberapa temuan terkait Daftar Pemilih di Kota

Surakarta, seperti masih adanya data Ganda dalam Daftar

Pemilih Tetap, Pemilih yang belum memiliki KTP-Elektronik dan

22

TMS lain. Selain data TMS tersebut, Bawaslu Kota Surakarta juga

menemukan data pemilih yang rusak yang harus segera

dibenarkan. Data yang akan dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5

NO JENIS TMS JUMLAH

1 Meninggal Dunia 783

2 Pindah Domisili (keluar) 894

3 Ganda 52

4 Belum rekam e-KTP 215

5 MS yang belum tercantum 189

Sumber: Data Bawaslu Kota Surakarta

Sepanjang tahapan Daftar Pemilih, Bawaslu Kota Surakarta

telah mengirimkan 4 (empat) saran perbaikan terhadap Daftar

Pemilih, diantaranya:

1) Bawaslu Kota Surakarta telah memberikan saran perbaikan

kepada KPU Kota Surakarta untuk perbaikan DPS melalui surat

No. 193/Bawaslu Prov.JT-34/PM.00.02/X/2020 pada tanggal 06

Oktober 2020.

2) Bawaslu Kota Surakarta telah menyampaikan saran perbaikan

terhadap Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan kepada KPU

Kota Surakarta melalui surat No. 220/Bawaslu Prov.JT-

34/PM.00.02/X/2020 tertanggal Oktober 2020.

3) Bawaslu Kota Surakarta telah menyampaikan saran perbaikan

untuk pemeliharaan Daftar Pemilih Tetap kepada KPU Kota

Surakarta melalui surat No. 227/Bawaslu Prov.JT-

34/PM.00.02/X/2020 tertanggal 23 November 2020.

4) Bawaslu Kota Surakarta telah menyampaikan saran perbaikan

untuk pemeliharaan Daftar Pemilih Tetap kepada KPU Kota

Surakarta melalui surat No. 231/Bawaslu Prov.JT-

34/PM.00.02/X/2020 tertanggal 03 Desember 2020

23

Berdasarkan saran perbaikan dari Bawaslu Kota Surakarta di

atas, KPU Kota Surakarta telah menindaklanjuti hasil

rekomendasi dari Bawaslu Kota Surakarta.

b. Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu

Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta, namun seluruhnya telah

ditindaklanjuti sehingga tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada

tahapan ini.

4. Dinamika dan Permasalahan tahapan dan subtahapan pemutakhiran data

dan daftar pemilih.

Setelah tahapan pencocokan data dan pemutakhiran daftar pemilih ini

PPDP akan menyampaikan hasil pekerjaannya kepada Panitia Pemungutan

Suara ditingkat Kelurahan masing – masing untuk dilakukan pleno

penentapan bahan DPS yang sekiranmya akan diteruskan ke Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) dan terakhir ke KPU untuk ditetapkan sebagai

Daftar Pemilis Sementara (DPS).

Dari hasil pengawasan bawaslu dan jajaranya ditingkat kecamatan dan

desa/kelurahan dapat disimpulkan bahwa :

24

a. Masih kurangnya koordinasi antar lembaga;

b. Protokol Kesehatan untuk selalu diperhatikan, mengingat Kota Surakarta

masih memiliki kasus aktif penyebaran covid-19 yang perlu diwaspadai;

c. Peningkatan kapasitas SDM di jajaran Bawaslu Kota Surakarta untuk

menghadapi tahapan tahapan selanjutnya dalam pemilihan kepala daerah

di masa pandemi.

d. Pengaturan yang tidak sinkron dengan peraturan sebelumnya, sehingga

menyebabkan perbedaan penafsiran aturan hukum yang kemudian

mengakibatkan multitafsir antara jajaran KPU dan Bawaslu.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan

pemutakhiran data dan daftar pemilih.

Hasil Pengawasan terhadap Daftar Pemilu di Kota Surakarta sudah

dijalankan semaksimal mungkin, baik ditingkatan kota, kecamatan hingga

kelurahan. Namun, melihat dinamika yang ditemui di lapangan, akan lebih

baik apabila terdapat upaya – upaya perbaikan yang dapat mengatasi

dinamika dan permasalah penyusunan Daftar Pemilih tersebut, upaya

tersebut:

a. Koordinasi dan konsolidasi lebih baik dalam hubungan antar lembaga

yang berkaitan dengan Daftar Pemilih. Utamanya berkaitan dengan

instruksi masing masing lembaga.

b. Meminimalisir perubahan instruksi secara mendadak.

c. Demikian merupakan evaluasi dari Bawaslu Kota Surakarta, dengan

metode evaluasi tersebut akan diperoleh adanya pola kerja yang

sinergis dijajaran penyelenggara pemilu disemua tingkatan.

25

B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Perseorangan dan

Pasangan Calon Partai Politik dalam Pemilihan Walikota dan Wakil

Walikota Surakarta Tahun 2020.

Untuk pertama kali Kota Surakarta memiliki calon dari perseorangan

untuk Walikota dan Wakil Walikota Surakarta. Pasangan calon perseorangan

dapat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota apabila memenuhi jumlah syarat

dukungan minimal yang telah diterapkan oleh Undang-Undang berdasarkan

pada jumlah penduduk yang ada dalam Kabupaten/Kota yang dimaksud. Kota

Surakarta memiliki jumlah penduduk dalam DPT sebanyak 421.999 jiwa,

dengan demikian menurut ketentuan yang ada, apabila terdapat pasangan

calon perseorangan yang ingin mendaftar sebagai pasangan calon

independen maka perlu mendapat dukungan sebanyak 8,5 % dari total

penduduk dalam DPT di Kota Surakarta (Pasal 41 Ayat (2) b Undang-Undang

nomor 10 Tahun 2016) sehingga dibutuhkan 8,5 % x 421.999 = 35.870 syarat

dukungan untuk calon perseorangan di Kota Surakarta.

KPU Kota Surakarta melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota

Surakarta Nomor 63/PL/02.2-Kpt/3372/KPU-Kota/VII/2020 tentang

Penetapan Jumlah Minimal Perolehan Kursi Atau Suara Sah Partai Politik Atau

Gabungan Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 Sebagai

Persyaratan Pencalonan Dalam Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota

Surakarta Tahun 2020 menetapkan jumlah minimal kursi partai politik atau

gabungan partai politik dalam Pemilihan Umum Tahun 2O19 paling sedikit

20% (dua puluh persen) dari 45 (empat puluh lima) kursi Dewan Perwakilan

Ra}yat Daerah Kota Surakarta, yaitu sejumlah paling sedikit 9 (sembilan) kursi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta, serta Menetapkan jumlah

minimal akumulasi perolehan suara sah partai potitik atau gabungan partai

politik dalam Pemilihan Umum Tahun 2O19 paling sedikit 25% (dua puluh

lima persen) dari 343.495 (tiga ratus empat puluh tiga ribu empat ratus

sembilan puluh tima) jumlah suara sah hasil Pemilihan Umum Tahun 2019 di

26

tingkat Kota Surakarta, yaitu sejumlah paling sedikit 85.874 (delapan puluh

lima ribu delapan ratus tujuh puluh empat) suara sah.

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan

Calon Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota

Tahun 2020.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

Setidaknya terdapat poin poin penting kerawanan dalam

pengawasan tahapan pencalonan, untuk calon perseorangan

kerawanan yang mungkin muncul antara lain:

1) Ketidaksesuaian dokumen antara B.1.1 KWK dan B.1 KWK

2) Ketidaksesuaian data antara B.1 KWK, B.1.1 KWK dan data dari

SILON

3) Penyerahan dokumen syarat dukungan pada saat saat terakhir

(last minute).

4) Pengecekan jumlah dukungan tidak selesai sebagai akibat

penyerahan dokumen pada saat saat terakhir;

5) Hasil pengecekan jumlah dukungan kurang

6) Pelaksanaan verifikasi faktual yang dilaksanakan pada masa

pandemi

7) Pendukung tidak dapat ditemui

8) Rekapitulasi hasil verifikasi faktual tidak sesuai dengan Berita Acara

9) Terdapat peserta yang tidak mendukung namun tidak

menandatangani BA.5 KWK

Selain dari calon perseorangan, fokus pengawasan proses

pencalonan peserta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota juga

terfokus pada calon dari partai politik. Poin penting dalam pengawasan

ini adalah ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang

meliputi ketaatan terhadap prosedur, kelengkapan dan kebenaran

data, serta keabsahan dokumen persyaratan, transparansi proses

27

pencalonan dan perlakuan yang adil dan setara kepada semua

pasangan calon.

Kerawanan yang dimungkinkan muncul pada saat pendaftaran

Calon difokuskan pada:

1) Pengajuan Bakal Calon/ Perbaikan

2) Kelengkapan dan Kesesuaian Syarat Bakal Calon/Perbaikan

3) Verifikasi kelengkapan administrasi Daftar Calon/Bakal Calon

4) Pengawasan Kesalahan Prosedur

5) Dugaan Pelanggaran oleh Peserta Pilkada

b. Perencanaan Pengawasan

Persiapan pengawasan Tahapan Pencalonan dimulai dengan rapat

koordinasi dengan jajaran pengawas di tingkat kecamatan, hal ini

bertujuan untuk menyampaikan teknis dan tatacara pengawasan

tahapan Pencalonan. Melalui Surat Instruksi Pengawasan No

070/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/III/2020 tertanggal 18 Maret 2020

pula, Bawaslu Kota Surakarta menerbitkan instruksi pengawasan

verifikasi faktual syarat dukungan bakal pasangan calon

perseorangan.

Selain berkoordinasi dengan jajaran pengawas, Bawaslu Kota

Surakarta juga aktif berkoordinasi dengan KPU Kota Surakarta dan

Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil. Langkah langkah ini perlu

dilakukan mengingat teknis lapangan yang cukup dinamis. Untuk

pertama kalinya, Kota Surakarta terdapat calon perseorangan dalam

pemilihan kepala daerah, sehingga Bawaslu Kota Surakarta juga perlu

untuk menyusun daftar inventaris masalah yang mungkin ada pada

saat pelaksanaan pemenuhan syarat dukungan ini.

28

2. Kegiatan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon

Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota Tahun

2020.

a. Pencegahan

Sebagai upaya pencegahan pelaksanaan pemenuhan syarat dukungan

calon pasangan perseorangan, yaitu:

1) Surat Himbauan Nomor 077/BawasluProv.JT-

34/PM.00.02/III/2020 tertanggal 30 Maret 2020 yang berisi

penundaan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

sebagai upaya pencegahan dan penyebaran virus Covid-19.

2) Surat Himbauan Nomor 099/BawasluProv.JT-

34/PM.00.02/VI/2020 tertanggal 24 Juni 2020 yang berisi

himbauan kepada Bakal Calon Perseorangan untuk dapat

mengikuti tahapan verifikasi faktual dengan tetap berpedoman

pada protokol kesehatan.

3) Surat Himbauan Nomor 109/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/I/2020

tertanggal 9 Juli 2020 berisi tentang himbauan pelaksanaan

verifikasi faktual syarat dukungan calon perseorangan selama 14

hari.

4) Surat Himbauan Nomor 127/BawasluProv.JT-

34/PM.00.02/VIII/2020 tertanggal 7 Agustus 2020 berisi tentang

himbauan pelaksanaan verifikasi faktual perbaikan syarat

dukungan calon perseorangan.

5) Surat Himbauan Nomor 136/bawasluProv.JT-

34/PM.00.02/VIII/2020 tertanggal 14 Agustus 2020 berisi tentang

himbauan pelaksanaan pendaftaran calon

b. Aktivitas Pengawasan

1) Penyerahan Syarat Dukungan

Pengawasan secara langsung dilaksanakan oleh Bawaslu

Kota Surakarta beserta jajarannya dimulai dari saat penyerahan

29

syarat dukungan bakal calon pasangan perseorangan di KPU Kota

Surakarta, titik fokus pengawasan pada kegiatan ini adalah

ketepatan waktu penyerahan dan jumlah syarat dukungan yang

memenuhi syarat diserahkan memenuhi batas minimum syarat

dukungan.

Setelah penyerahan syarat dukungan, kegiatan selanjutnya

adalah verifikasi administrasi dan verifikasi faktual, titik fokus dari

pengawasan ini adalah tentang kebenaran informasi dari syarat

dukungan yang diserahkan oleh bakal pasangan calon dan

ketaatan terhadap protokol kesehatan. Untuk Rekapitulasi titik

fokus pengawasan terdapat pada kesesuaian data berjenjang

sebagai hasil dari verifikasi faktual.

Setidaknya dalam pelaksanaan pengawasan terhadap

pemenuhan syarat dukungan pasangan calon perseorangan di

KPU Kota Surakarta, terdapat dua calon perseorangan yang

mengirimkan pemenuhan syarat dukungan, yaitu:

a) Muhammad Ali dan Achmad Abu Jazid

Berdasarkan hasil pengawasan calon Pasangan

Muhammad Ali dan Abu Jazid menyerahkan syarat dukungan

sebanyak 38.743 syarat dukungan, namun dalam

melaksanakan pengecekan terhadap jumlah syarat dukungan

tersebut, ditemukan dokumen yang ganda maupun tidak

lengkap. Setelah dilakukan pengecekan dan penghitungan

syarat dukungan diketahui bahwa sebanyak 14.557 syarat

dukungan lolos pengecekan, sedangkan yang tidak lolos

sebanyak 24.186 syarat dukungan.

Oleh karena jumlah dukungan yang dibutuhkan adalah

35.870 syarat dukungan, dengan demikian Calon Pasangan

Muhammad Ali dan Achmad Abu Jazid dinyatakan tidak

memenuhi syarat.

30

b) Bagyo Wahyono-FX Suparjo

Calon Pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo

menyerahkan lima kontainer berkas sesuai dengan jumlah

kecamatan di Kota Surakarta, dengan jumlah berkas sebanyak

41.425 dokumen B.1 KWK sebagai syarat dukungan dari Calon

Pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo.

KPU Kota Surakarta menemukan dokumen yang ganda

maupun tidak lengkap. Hal ini mengakibatkan dokumen

tersebut tidak dapat digunakan sebagai syarat dukungan

pasangan calon. Jumlah dokumen yang tidak lolos pengecekan

dan penghitungan adalah 5.419 syarat dukungan, adapun

jumlah syarat dukungan yang lolos pengecekan dan

penghitungan syarat dukungan adalah 36.006.

Oleh karena jumlah dukungan yang dibutuhkan adalah

35.870 syarat dukungan, dengan demikian bakal Calon

Pasangan Bagyo Wahyono dan FX. Suparjo dinyatakan telah

memenuhi syarat.

Setelah dinyatakan memenuhi syarat karena telah

memenuhi batas minimal penyerahan syarat dukungan, maka

syarat dukungan dari Bagyo Wahyono dan FX Suparjo berhak

untuk melanjutkan ke tahapan verifikasi administrasi dan

verifikasi faktual. Untuk verifikasi administrasi KPU Kota

Surakarta berkoordinasi dengan dinas pendudukan dan

catatan sipil terkait, hal ini dimaksudkan untuk

mengkonfirmasi data syarat dukungan dari bakal calon

perseorangan merupakan data yang valid. Selain itu dalam

tahapan verifikasi administrasi ini juga menindaklanjuti data

kegandaan dalam syarat dukungan, maupun TMS lain (anggota

TNI, POLRI, PNS), dengan memberi tanda sehingga data

tersebut tidak digunakan dalam proses verifikasi faktual.

31

Sementara untuk proses verifikasi faktual, dilaksanakan dalam

kurun waktu dua minggu. Syarat dukungan yang dilaksanakan

proses verifikasi faktual adalah hasil dari verifikasi

administrasi.

Hasil pengawasan syarat dukungan calon pasangan

Bagyo Wahyono-FX Suparjo adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6

NO TAHAPAN JUMLAH

MS

JUMLAH

TMS

1 Penyerahan Syarat Dukungan 41.425

2 Pengecekan Syarat Dukungan 36.006 5.419

3 Verifikasi Administasi 35.142 594

4 Verifikasi Faktual 28.629 6.513

5 Rekapitulasi dukungan awal 28.629

6 Rekapitulasi dukungan

perbaikan 10.202

7 Total dukungan MS Awal dan

Perbaikan 38.831

Sumber: data pengawasan Bawaslu Kota Surakarta

Oleh karena batas minimal syarat dukungan adalah

35.870, pasangan calon pasangan Bagyo Wahyono dan FX

Suparjo kekurangan 7.241 syarat dukungan sehingga harus

memperbaiki kekurangan syarat dukungannya, dengan

menyerahkan dua kali jumlah kekurangan syarat dukungan

minimal sebesar 14.482 syarat dukungan.

Untuk memenuhi jumlah syarat dukungan

perbaikan bakal pasangan calon, timses mengirimkan

21.063 dukungan dan setelah diverifikasi menghasilkan

10.202 dan sudah melebihi syarat dukungan minimal calon

32

perseorangan untuk paslon bagyo wahyono-FX suparjo

dengan jumlah total akumulasi syarat dukungan sejumlah

38.831 dukungan.

2) Pendaftaran Calon

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pengawasan terhadap

pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta 2020

dengan hasil pengawasan sebagai berikut:

a) Bakal Pasangan Calon Bagyo Wahyono – FX. Suparjo

Bakal Pasangan Calon Bagyo Wahyono – FX. Suparjo

mendaftar pada tangal 6 September 2020, setelah

sebelumnya dinyatakan telah memenuhi jumlah syarat

dukungan oleh KPU Kota Surakarta. Hasil dari penelitian

dokumen persyaratan tersebut dinyatakan lengkap dan

telah memenuhi syarat keabsahan, hasil tersebut

dituangkan formulir model TT.1-KWK dan lampiran formulir

Model TT.1-KWK.

b) Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh

Prakosa

Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh

Prakosa mendaftar pada tangal 8 September 2020, setelah

sebelumnya dinyatakan telah memenuhi jumlah syarat

dukungan oleh KPU Kota Surakarta. Hasil dari penelitian

dokumen persyaratan tersebut dinyatakan lengkap dan

telah memenuhi syarat keabsahan, hasil tersebut

dituangkan formulir model TT.1-KWK dan lampiran formulir

Model TT.1-KWK.

Setelah dilakukan verifikasi administrasi oleh KPU Kota

Surakarta. Bakal Pasangan Calon Bagyo Wahyono – FX.

Suparjo dan Bakal Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka

33

– Teguh Prakosa dinyatakan sebagai Pasangan Calon

Walikota dan Wakil Walikota Surakarta tahun 2020.

Selama pengawasan pemenuhan syarat dukungan bakal pasangan

calon perseorangan Bawaslu telah melayangkan tiga saran perbaikan,

yaitu:

1) Saran Perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual, bahwa di

Kecamatan Banjarsari dalam hasil pengawasannya ditemukan

yang tidak mendukung dan tidak menandatangani BA.5 KWK.

Saran perbaikan ini dilayangkan dari Pengawas Kecamatan

Banjarsari kepada PPK Banjarsari.

2) Saran Perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual, bahwa di

Kecamatan Jebres dalam hasil pengawasannya ditemukan yang

tidak mendukung dan tidak menandatangani BA.5 KWK. Saran

perbaikan ini dilayangkan dari Pengawas Kecamatan Jebres

kepada PPK Jebres.

3) Saran Perbaikan terhadap hasil verifikasi faktual, bahwa di

Kecamatan Pasar Kliwon dalam hasil pengawasannya ditemukan

yang tidak mendukung dan tidak menandatangani BA.5 KWK.

Saran perbaikan ini dilayangkan dari Pengawas Kecamatan Pasar

Kliwon kepada PPK Pasar Kliwon.

4) Saran Perbaikan Pengawas Kecamatan Banjarsari terhadap

kesalahan penulisan jumlah di Berita Acara Kelurahan Keprabon.

Bahwa terhadap 4 (empat) saran perbaikan di atas. KPU Kota

Surakarta tidak menindaklanjuti saran perbaikan dari Bawaslu Kota

Surakarta tersebut.

34

3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon

Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota Tahun

2020.

a. Temuan

Selama melaksanakan pengawasan verifikasi faktual pada

pemenuhan syarat dukungan calon perseorangan, Bawaslu Kota

Surakarta menemukan 75 orang yang mana menyatakan tidak

mendukung pasangan calon yang dimaksud namun juga tidak

menandatangi form BA.5 KWK. Temuan Bawaslu tersebut tersebar

dalam tiga kecamatan, dan menindaklanjuti Surat Badan Pengawas

Pemilu tentang saran perbaikan verifikasi faktual, pengawas

pemilihan tingkat kecamatan telah melayangkan saran perbaikan

kepada PPK untuk mencoret 75 nama tersebut hasil temuan tersebut.

Tabel 2.7

NO KECAMATAN

Jumlah Tidak

Mendukung dan

Tidak TTD BA.5

KWK

1 Pasar Kliwon 52

2 Jebres 5

3 Banjarsari 18

b. Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu

Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.

35

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada

tahapan ini.

4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan

Calon Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota

Tahun 2020.

Terdapat beberapa permasalahan khusus terkait dengan pemenuhan

syarat dukungan, yaitu:

a. Proses pengecekan syarat dukungan bakal pasangan calon cukup

memakan waktu, terlebih terdapat dua pasangan calon yang

menyerahkan di saat saat terakhir waktu penyerahan, terlebih berkas

diserahkan tidak tertata rapi, sehingga mengakibatkan proses

pengecekan cukup terhambat. Untuk permasalahan tersebut, KPU

Kota Surakarta bekerja secara maksimal dengan melakukan

pengecekan hingga pukul 03.00 WIB, mengingat pengecekan hanya

dapat dilakukan dalam kurun waktu tiga hari.

b. Seperti diketahui bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 14 tahun 2017 tentang Pemekaran Kelurahan

Semanggi dan Kelurahan Kadipiro. Kelurahan Semanggi dimekarkan

menjadi Kelurahan Mojo dan Kelurahan Semanggi, sedangkan

Kelurahan Kadipiro dimekarkan menjadi Kelurahan Banjarsari,

Kelurahan Kadipiro dan Kelurahan Joglo. Mengingat pelaksanaan

verifikasi faktual dilaksanakan setelah pemekaran terjadi.

36

5. Evaluasi Pelaksanaan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon

Perseorangan dan Partai Politik Walikota dan Wakil Walikota Tahun

2020.

Selama pelaksanaan pengawasan pemenuhan syarat dukungan

bakal pasangan calon perseorangan, terdapat beberapa poin yang perlu

diperhatikan:

a. Pelaksanaan penyerahan syarat dukungan ini masih ditemui kendala

yang cukup berarti, salah satunya kegiatan verifikasi faktual yang

membutuhkan tatap muka dengan orang banyak. Hal ini perlu

menjadi perhatian karena dilakukan pada masa pandemi sekarang

ini.

b. Keterbatasan SDM dari jajaran Bawaslu juga cukup memberikan

hambatan dalam proses pengawasan, dengan dua tahapan yang

sedang berjalan yaitu Pencocokan dan Penelitian Daftar Pemilih Serta

Pemenuhan Syarat Dukungan Bakal Calon Perseorangan.

c. Tidak ditindaklanjutinya saran perbaikan dari Bawaslu Kota Surakarta

sebagai akibat dari perbedaan tafsir peraturan-peraturan terkait,

mengindikasikan bahwa komunikasi dan koordinasi antar lembaga

untuk dapat lebih ditingkatkan.

C. Pelaksanaan Tahapan Kampanye

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan sub tahapan kampanye

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Pada tahapan kampanye, potensi kerawanan yang mungkin terjadi

pada Tahapan Kampanye:

1) penyusunan jadwal waktu dan lokasi Kampanye oleh KPU tidak

dikoordinasikan dengan pasangan calon dan pemerintah daerah;

2) tim kampanye Pasangan Calon tidak terdaftar di KPU serta

terdapat pihak-pihak yang dilarang sebagai tim kampanye dalam

daftar tim kampanye

37

3) Alat peraga kampanye yang dipasang di tempat yang tidak

diperbolehkan (dilarang) dan desain berbeda dengan yang telah

disetujui oleh KPU.

4) Jumlah peserta undangan pertemuan terbatas dan tatap muka

melebihi ketentuan (50 orang).

5) Tidak ada pemberitahuan tertulis yang disampaikan kepada

Kepolisian setempat, dengan tembusan disampaikan kepada

KPU Kota Surakarta.

6) Pelaksanaan kampanye melibatkan pihak yang dilarang, yaitu

pejabat BUMN/BUMD, ASN, anggota Kepolisian, dan anggota

TNI, Kepala Desa/Lurah dan perangkat desa/kelurahan; dan

7) Terdapat politik uang;

8) Pelaksanaan Kampanye tidak mematuhi protokol kesehatan;

b. Perencanaan Pengawasan

Bawaslu Kota Surakarta telah berkoordinasi dengan pihak terkait

diantaranya KPU, kepolisian, dan Satpol PP mengenai kampanye yang

dilakukan masing-masing peserta pemilu. Adapun rencana

pengawasan yang kami lakukan yaitu;

1) Berkoordinasi dengan kepolisian mengenai ijin kampanye;

2) Berkoordinasi dengan KPU mengenai bahan kampanye yang

difasilitasi oleh KPU;

3) Berkoordinasi dengan Satpol PP mengenai penertiban dan

penurunan APK yang melanggar peraturan perundang-undangan.

2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan kampanye

a. Pencegahan

Tahapan kampanye merupakan salah satu tahapan yang paling

banyak dimaksimalkan oleh peserta pemilu untuk menarik simpati

dari masyarakat dengan berbagai cara. Oleh karena itu, Bawaslu

melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengawasan

38

kampanye kepada jajaran di bawahnya (Panwascam) dan (Waskel)

untuk memberikan informasi mengenai tahapan kampanye yang

dilaksanakan peserta pilkada, serta dengan berkoordinasi dengan tim,

tim pemenangan, dan atau tim sukses peserta pemilu mengenai

kampanye yang dilarang undang-undang.

Sebagai upaya pencegahan dari Bawaslu Kota Surakarta untuk

meminimalisir adanya pelanggaran pada masa tahapan kampanye

adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan serangkaian kegiatan koordinasi dengan KPU dan

Peserta Pemilu mengenai regulasi terkait dengan kampanye;

2) Melaksanakan serangkaian Sosialisasi dan Rapat Koordinasi terkait

dengan pihak terkait;

b. Aktivitas Pengawasan

Hasil Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta adalah sebagai berikut;

1) Pengawasan Kampanye

Tahapan kampanye pada Pemilihan Walikota dan Wakil

Walikota Surakarta pada tahun ini tergolong cukup menantang,

hal ini dikarenakan pandemi virus Covid-19 di Kota Surakarta yang

cukup mengkhawatirkan, peraturan sebisa mungkin

mengakomodir kebutuhan pasangan calon namun tetap

mematuhi protokol kesehatan.

Tren kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon juga

cenderung berubah dari Pemilu tahun 2019, dimana pada Pemilu

tahun 2019 kampanye dilakukan dengan pengumpulan masa yang

cukup banyak, namun pada Pilkada tahun 2020 ini lebih dilakukan

pada kegiatan door to door, penyebaran bahan kampanye berupa

masker dan hand sanitize. Hal ini dikarenakan kegiatan yang

bersifat tatap muka maupun terbatas dibatasi hanya dapat diikuti

oleh 50 orang saja.

39

Berdasarkan pengawasan Badan Pengawas Pemilu Kota

Surakarta, data pengawasan kampanye pada Pilkada tahun 2020

adalah sebagai berikut:

a) Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa

Tabel 2.8

NO JENIS JUMLAH

1. Pertemuan Terbatas 34

2. Pertemuan Tatap

Muka 50

3.

Penyebaran Bahan

Kampanye/Door to

Door

1

4. Bentuk Lainnya/Daring 30

TOTAL 115

b) Bagyo Wahyono – FX. Suparjo

Tabel 2.9

NO JENIS JUMLAH

1. Pertemuan Terbatas 3

2. Pertemuan Tatap

Muka 68

3.

Penyebaran Bahan

Kampanye/Door to

Door

22

4. Bentuk Lainnya/Daring 4

TOTAL 97

Bawaslu Kota Surakarta juga telah mengirimkan Saran Perbaikan

kepada Pasangan Calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa

melalui surat nomor 199/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/X/ 2020

40

tertanggal 16 Oktober 2020 berkaitan dengan bahan kampanye yang

boleh diberikan oleh Pasangan Calon pada tahapan kampanye

tersebut.

2) Pengawasan Penertiban Alat Peraga Kampanye

Alat Peraga Kampanye merupakan salah satu media

kampanye yang cukup efektif di masa pandemi seperti ini, tidak

jarang Pasangan Calon memaksimalkan potensi dari Alat Peraga

Kampanye ini. Namun, tidak jarang pula bahwa dalam

menggunakan Alat Peraga Kampanye tidak sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Selama tahapan kampanye, Bawaslu Kota Surakarta

bersama dengan Satpol PP Kota Surakarta telah melaksanakan

penuruan Alat Peraga Kampanye sebanyak:

Tabel 2.10

NO. KABUPATEN/KOTA PERIODE TOTAL

1 KOTA SURAKARTA

26 Sept- 10 Okt

11-24 Okt 125

25 Okt-7 Nov

8 - 21 Nov 274

22 Nov - 5 Des 1648

jumlah 2047

3. Hasil-hasil Pengawasan tahapan dan subtahapan kampanye

a. Temuan

Bawaslu Kota Surakarta dalam melaksanakan fungsi pengawasan

kampanye tidak menemukan pelanggaran terhadap tahapan

kampanye

41

b. Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu. Meskipun terdapat saran perbaikan dari Bawaslu Kota

Surakarta kepada KPU Kota Surakarta, namun seluruhnya telah

ditindaklanjuti sehingga tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Tindak lanjut rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada

tahapan ini.

4. Pengawasan protokol kesehatan pada masa kampanye

a. Temuan

Pada Tahapan dan subtahapan kampanye, Bawaslu Kota

Surakarta tidak menemukan temuan kampanye yang melanggar

protokol kesehatan.

b. Saran Perbaikan

Walaupun Bawaslu Kota Surakarta tidak menemukan pelanggaran

terhadap protokol kesehatan pada masa kampanye, namun Bawaslu

Kota Surakarta telah mengirimkan saran perbaikan kepada pasangan

calon terkait pengawasan terhadap kampanye melalui surat Bawaslu

Kota Surakarta Nomor 161/BawasluProv.JT-34/PM.00.02/IX/2020

tertanggal 8 September 2020 terkait himbauan dan saran perbaikan

kepada pasangan calon agar dalam melaksanakan kampanye tetap

mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

42

5. Dinamika dan Permasalahan tahapan dan subtahapan kampanye

Permasalahan yang timbul dalam tahapan kampanye dapat kami

rangkum sebagai berikut:

a. Peraturan yang berkaitan dengan kampanye disahkan dalam waktu

yang singkat dan mendadak, terlebih regulasi yang ditetapkan cukup

multitafsir.

b. Kampanye yang dilaksanakan dalam masa pandemi membutuhkan

tenaga yang lebih ekstra, hal ini karena metode door to door cukup

banyak dilakukan oleh Pasangan Calon.

c. Selain permasalahan kampanye, pemasangan Alat Peraga Kampanye

juga tidak sesuai dengan peraturan terkait yang telah ditentukan, Alat

Peraga Kampanye yang diproduksi sendiri tidak didaftarkan desainnya

ke KPU Kota Surakarta dan tidak pula ditembuskan kepada Bawaslu

Kota Surakarta.

6. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Kampanye

a. Pemerintah menetapkan Undang-undang beserta perubahannya

tentang pemilu jauh sebelum tahapan penyelenggaraan pemilu

berjalan. Saat tahapan sudah berjalan, diharapkan sudah tidak ada

lagi perubahan Undang-undang;

b. KPU untuk melaksanakan sosialisasi yang masif dan berulang-ulang

untuk memberikan pemahaman tentang regulasi/peraturan

perundang-undangan tentang Pemilu kepada masyarakat;

c. Perlu adanya MoU / kesepakatan bersama antara penyelenggara

dengan peserta pemilu. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan peserta

pemilu berkaitan dengan prosedur dan hal-hal lainnya yang diatur

dalam regulasi pemilu, baik dalam Undang-undang tentang pemilu,

PKPU, Perbawaslu, maupun peraturan lainnya yang berkaitan dengan

pemilu. Banyak peserta pemilu yang sering tidak mengindahkan/tidak

mematuhi peraturan/regulasi pemilu mencari celah atau kelonggaran

43

yang ada pada peraturan/regulasi pemilu, sehingga

MoU/kesepakatan bersama dimaksudkan untuk mengatur celah atau

kelonggaran yang ada pada peraturan/regulasi pemilu.

D. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Pemungutan dan Penghitungan suara

1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan

dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan

lainnya;

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

1) Potensi kerawanan sub tahapan pengadaan perlengkapan

penyelenggaraan pemilihan.

a) Tidak menempatkan petugas KPU di lokasi pencetakan surat

suara

b) yang melakukan pengawasan dan menjadi saksi dalam

pembuatan berita acara dan verifikasi dan penyerahan surat

dari perusahaan;

c) Tidak adanya koordinasi yang berarti antara KPU dan Bawaslu

Kota Surakarta tentang distribusi logistik;

d) Tidak melakukan verifikasi terhadap proses pencetakan surat

suara, dan surat suara yang telah selesai dicetak;

e) Tidak membuat berita acara yang ditandangani pihak

percetakan dan petugas KPU terhadap surat suara yang sudah

dikirim dan /atau yang masih tersimpan;

f) Warna tidak tidak sesuai yang ditetapkan;

g) Jadwal produksi yang tidak tepat waktu.

2) Potensi kerawanan sub tahapan pendistribusian perlengkapan

penyelenggaraan

a) Pengepakan dari pabrik tidak sesuai standar keamanan dari

kerusakan akibat kondisi cuaca dan lain sebagainya;

44

b) Distribusi perlengkapan pemungutan suara sampai ke TPS

tidak mendapatkan pengawalan dari aparat keamanan;

c) Alat tranportasi pendistribusian perlengkapan pemilihan tidak

memenuhi standar sehingga berpotensi menyebabkan

kerusakan/cacat;

d) Wilayah rawan yang sulit terjangkau secara geografis yang

berpotesi terjadinya keterlambatan/dan atau gagalnya

pendistribusian tidak menjadi prioritas;

e) Tidak adanya koordinasi antara petugas pengirim logistik

dengan petugas penerima logistik;

f) Jadwal waktu pengiriman dari pabrik terlambat dari waktu

yang ditentukan KPU;

g) Perlengkapan pemungutan suara disimpan dirumah

penyelenggara;

h) Gudang penyimpanan perlengkapan penyelenggaraan

pemilihan tidak layak; dan

i) Sortir perlengkapan pemungutan suara, dan pelipatan surat

suara tidak dilakukan secara benar.

3) Potensi kerawanan sub tahapan sortir lipat perlengkapan

penyelenggaraan

a) Distribusi yang terlambat mengakibatkan sortir lipat yang tidak

maksimal;

b) Surat suara rusak atau tidak tersortir walaupun surat tidak

dapat digunakan;

c) Surat suara kurang.

b. Perencanaan Pengawasan

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan perencanaan dengan:

1) Koordinasi dengan KPU Kota Surakarta mengenai pendistribusian

dan sortir lipat Logistik Pilkada 2020;

45

2) Berkoordinasi dengan pihak pihak terkait yang terlibat dalam

produksi, distribusi dan sortir lipat Logistik Pilkada 2020;

3) Melaksanakan pengawasan langsung terhadap proses produksi,

distribusi dan sortir lipat;

2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan

Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara;

a. Pencegahan

1) Koordinasi dengan KPU atau pihak lain untuk memperoleh

informasi terkait jadwal distribusi perlengkapan penyelenggaraan

pemilihan tiba tepat waktu dan memastikan mendapatkan

pengawalan yang cukup dari aparat keamanan;

2) Koordinasi dengan KPU dalam rangka memberikan masukkan atas

wilayah-wilayah rawan distribusi ditingkat Kecamatan dan

kelurahan yang harus menjadi prioritas pengiriman;

3) Koordinasi dengan KPU dan memastikan agar dalam rangka proses

sortir perlengkapan pemungutan suara dan pelipatan suara sesuai

dengan ketentuan;

4) Koordinasi dengan KPU dan memastikan agar dalam rangka proses

sortir bahan sosialisasi dan kampanye sesuai dengan ketentuan;

5) Menelusuri kelengkapan, kebenaran, keakuratan, dan keabsahan

data pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan pemilihan

melalui pengawasan langsung ke lapangan;

b. Aktivitas Pengawasan

Pengawasan tahapan logistik terdiri atas:

1) Produksi

- Produksi

Pengawasan Produksi Surat Suara oleh Bawaslu Kota

Surakarta dilaksanakan di PT. Pura Barutama TSS di Kabupaten

Kudus. Perusahaan ini merupakan perusahaan konsorsium dari

46

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Terletak di Jl. AKBP Agil

Kusumadya No.KM. 4, Jatimakmur, Jati Wetan, Kec. Jati,

Kabupaten Kudus, perusahaan produksi surat suara ini

memiliki luas 5.000 m2.

Karyawan yang bertugas dalam mencetak surat suara

berjumlah tujuh orang, dengan perpindahan shift selama tiga

kali. Hal ini karena PT Pura Barutama akan memproduksi surat

suara selama 24 jam. PT Pura Barutama didukung dengan alat

mesin pencetak sebanyak satu buah, alat pemotong satu

buah. Dengan alat kelengkapan yang dimiliki, PT Pura

Barutama dapat memproduksi surat suara Kota Surakarta

dalam waktu satu hari saja.

Untuk keamanan dan kerahasiaan pabrik cukup terjamin,

dengan keamanan berlapis. Hanya karyawan pabrik yang

dapat memasuki pabrik tersebut. Bawaslu Kota Surakarta

memastikan bahwa plat suat suara telah sesuai dengan desain

yang dibuat oleh Bawaslu Kota Surakarta. Setelah sesuai, maka

masuk kepada tahap produksi, dimana PT Baruna Barutama

mencetak surat suara Walikota dan Wakil Walikota Surakarta

sebanyak 432.321, hal ini termasuk juga 2,5% lebih surat suara

berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Kota Surakarta yang

sejumlah 418.183 orang.

- Gudang Penyimpanan

Proses setelah pencetakan adalah proses pengepakan dan

penyimpanan. Sebelum didistribusikan ke Kabupaten Kota

masing masing, surat suara akan disimpan setidaknya lima

hari di gudang penyimpanan PT. Pura Barutama. Gedung

penyimpanan sendiri terpisah dengan gedung produksi dan

dijaga dengan ketat. Bawaslu Kota Surakarta tidak dapat

mengecek kondisi dari gudang penyimpanan tersebut.

47

Setelah didistribusikan ke Kota Surakarta, surat suara akan

disimpan di Aula KPU Kota Surakarta yang beralamat Jl.

Kahuripan Utara No.23, Sumber, Kec. Banjarsari, Kota

Surakarta, Jawa Tengah untuk meminimalisir ada sabotase

dalam peyimpanan Surat Suara. Surat Suara juga tidak

dimungkinakan untuk disimpan di gudang KPU karena Gudang

hanya dimungkinkan untuk menyimpan logistik selain surat

suara. Keadaan Gudang di KPU Kota Surakarta luas dengan

sirkulasi udara yang baik. Setiap logistik yang disimpan di

Gudang KPU akan dibungkus menggunakan plastik, untuk

menghindari kelembapan udara yang ada di ruangan

- Sortir Lipat

Sorlip kertas suara dilakukan di Kantor KPU Kota Surakarta

dengan menggunakan tenaga tambahan dari masyarakat

diluar jajaran KPU Kota Surakarta. Berikut ini hasil pengawasan

Bawaslu kota Surakarta:

Tabel 2.11

Sumber: Data Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta

Dari hasil baik sortir pertama maka masih ada kekurangan

sebanyak 7.629 dari 429.321 yang langsung dipesankan lagi

oleh KPU ke PT. Pura Barutama, Kudus. Sehingga kebutuhan

surat suara terpenuhi sesuai dengan jumlah kebutuhan surat

suara pada jadwal yang telah ditetapkan.

48

2) Distribusi

Logistik surat suara Walikota dan Wakil Walikota telah datang

di KPU Kota Surakarta, Surat suara diantar oleh PT POS Logistik

Indonesia selaku pihak pertama jasa ekspedisi. Datang

menggunakan satu mobil Box dengan dikawal oleh Bawaslu Kota

Surakarta dan Kepolisian Kota Surakarta.. Untuk jumlah

keseluruhan surat suara yang diterima menurut Berita Acara

Serah Terima berjumlah 432.321 buah. Surat suara diterima oleh

KPU Kota Surakarta atas nama MARTINI INDRI HAPSARI selaku

pelaksana logistik KPU Kota Surakarta, dan disaksikan oleh Ketua

KPU Kota Surakarta, NURUL SUTARTI dan Koordinator Divisi

Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta.

Untuk Logistik surat suara dan kelengkapan lain didistribusikan

kepada lima kecamatan di Kota Surakarta pada saat masa tenang.

Termasuk kedalamnya alat proteksi diri. Kebutuhan logistik yang

didistribusikan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.12

1. Kotak Suara 2.522 buah

a. Kotak Suara 1.231 buah

b. Kotak Suara Keliling (Monbile) 1.231 buah

c. Kotak Suara RS/Puskesmas/Polsek 30 buah

d. Kotak Suara PPK 29 buah

e. Kotak Suara KPU 1 buah

2. Surat Suara 429.321 lembar

NO. JENIS LOGISTIKTOTAL

KEBUTUHAN

49

3. Bilik 2.424 buah

4. Tinta 2.462 botol

5. Segel 29.788 keping

a. Segel TPS 17.234 keping

b. Segel KSK 3.693 keping

c. Segel KS RS/Puskesmas/Polsek 90 keping

d. Segel PPK 1.352 keping

e. Segel KPU 7.419 keping

6 Sampul

a. Sampul Di TPS 12.310 buah

1) Formulir Model C-KWK 4.924 buah

2) Surat Suara Sah 2.462 buah

3) Surat Suara Rusak atau Keliru Coblos 1.231 buah

4) Surat Suara Tidak Sah 1.231 buah

5) Surat Suara Tidak Digunakan 1.231 buah

6) Sampul Besar Formulir A3, ATb, A4, Daftar

Hadir 1.231 buah

b. Sampul Di PPS

Sampul Besar Formulir Model D-KWK 54 buah

c. Sampul di PPK

1) Formulir Model DA-KWK (DA,DA1,DA2,DA7) 5 buah

2) Formulir Model DAA-KWK (DAA, DAA Plano) 54 buah

d. Sampul di KPU

1) Model DB 1 jenis

2) Surat Suara yang akan digunakan 2.462 jenis

7. Alat Coblos (Paku, Bantalan, Tali) 7.416 set

a. 6.155 set

b. 1.231 set

c. 30 set

8. Tanda Pengenal

a. KPPS 8.617 buah

b. Petugas Ketertiban 2.462 buah

c. Saksi 2.462 buah

9. Karet Pengikat 73.860 buah

a. Karet Pengikat Surat Suara TPS 49.240 buah

b. Karet Pengikat Surat Suara KPU 24.620 buah

Alat Coblos

Alat Coblos KSK

Alat Coblos KS RS/Puskesmas/Polsek

50

10. Lem/Perekat 1.236 botol

a. Lem Perekat di TPS 1.231 botol

b. Lem Perekat di PPK 5 botol

11. Ballpoint 6.195 buah

a. Ballpoint di TPS 6.155 buah

b. Ballpoint di PPK 40 buah

12. Kabel Ties Pengaman 6.216 buah

a. Kabel Ties Kotak TPS di KPU 1.231 buah

b. Kabel Ties Kotak TPS di TPS 3.693 buah

c. Kabel Ties Kotak TPS di PPK 1.231 buah

d. Kabel Ties Kotak RS/Pusk/Polsek 30 buah

e. Kabel Ties Kotak Rekap PPK 29 buah

f. Kabel Ties Kotak Rekap di KPU 2 buah

15. Spidol Besar 1.236 buah

a. Spidol Besar PPK 5 buah

b. Spidol Besar TPS 1.231 buah

16. Spidol Kecil 3.718 buah

a. Spidol Kecil PPK 25 buah

b. Spidol Kecil TPS 3.693 buah

17. Formulir

a. Formulir TPS

1) Salinan Formulir Model C-KWK 17.234 lembar

2) Salinan Formulir Model C1-KWK 8.617 lembar

3) Formulir Hologram Model C-KWK 2.462 lembar

4) Formulir Hologram Model C1-KWK 1.231 lembar

5) Formulir Model C1 Plano-KWK 3.693 lembar

6) Formulir Model C2-KWK 4.924 lembar

7) Formulir Model C3-KWK 12.310 lembar

8) Formulir Model C4-KWK 2.462 lembar

9) Formulir Model C5-KWK 3.693 lembar

10) Formulir Model C6-KWK 418.283 lembar

11) Formulir Model C7-KWK 49.240 lembar

12) Formulir Model A.3-KWK 6.155 set

13) Formulir Model A.4-KWK 1.231 lembar

14) Formulir Model A.Tb-KWK 2.462 lembar

b. Formulir PPS

1) Model D-KWK 108 lembar

2) Model D1-KWK 2.462 lembar

3) Model D2-KWK 105 lembar

c. Formulir PPK

1) Formulir Model DAA-KWK Hal 1 (15 TPS) 54 lembar

2) Formulir Model DAA-KWK Hal 1…(14 TPS) 108 lembar

3) Formulir Model DAA-KWK Hal 2 (15 TPS) 54 lembar

4) Formulir Model DAA-KWK Hal 2.... (14 TPS) 108 lembar

5) Formulir Model DAA-Plano KWK Hal 1 54 lembar

6) Formulir Model DAA-Plano KWK Hal 1… 54 lembar

7) Formulir Model DA-KWK 25 lembar

8) Formulir Model DA1-KWK Hal 1 (15 Kel) 5 lembar

9) Formulir Model DA1-Plano KWK Hal 1 (15 Kel) 5 lembar

10) Formulir Model DA2-KWK 15 lembar

11) Formulir Model DA3-KWK 108 lembar

12) Formulir Model DA4-KWK 10 lembar

13) Formulir Model DA5-KWK 5 lembar

14) Formulir Model DA6-KWK 74 lembar

15) Formulir Model DA7-KWK 10 lembar

d. Formulir di KPU

1) Model DB-KWK 5 lembar

2) Model DB1-KWK 5 lembar

3) Model DB2-KWK 3 lembar

4) Model DB3-KWK 10 lembar

5) Model DB4-KWK 2 lembar

6) Model DB5-KWK 1 lembar

7) Model DB6-KWK 9 lembar

8) Model DB7-KWK 50 lembar

9) Model DB8-KWK Hal 1 1 lembar

10) Model DB8-KWK Hal … 3 lembar

51

18 Stiker Kotak Suara 2.521 buah

1) Stiker Kotak Suara TPS 1.231 buah

2) Stiker Kotak Suara Keliling 1.231 buah

3) Stiker Kotak Suara RS/Puskesmas/Polsek 30 buah

4) Stiker Kotak Suara PPK 29 buah

19 Alat Bantu Tuna Netra 1.231 lembar

20 Daftar Pasangan Calon 1.231 lembar

21 Hologram 7.386 Keping

22 Buku Panduan KPPS 4.924 buah

Buku Panduan KPPS bagi PPK 25 buah

Buku Panduan KPPS bagi PPS 40 buah

23 Kantong Plastik Kotak Suara 2.522 buah

a. Plastik Pembungkus Kotak Suara TPS 1.231 buah

b. Plastik Pembungkus Kotak Suara Keliling 1.231 buah

c. Plastik Pembungkus Kotak Suara PPK 29 buah

d. Plastik Pembungkus RS/Puskesmas/Polsek 30 buah

e. Plastik Pembungkus Kotak Suara KPU 1 buah

24 Kantong Plastik 8.617 buah

a. Kantong Plastik Besar (TPS) 2.462 buah

b. Kantong Plastik Besar (KPU) 2.462 buah

c. Kantong Plastik Sedang (KPU) 1.231 buah

d. Kantong Plastik Kecil (KPU) 1.231 buah

25 Checklist Kelengkapan TPS 1.231 buah

26

a.

1. Masker sekali pakai 3.721 Box

2. Sarung Tangan Karet 1.247 Box

3. Termometer Infrared 1.231 Unit

4. Baju Hazmat 1.231 Paket

b.Perbekalan Rumah Tangga

1. Handsinitizer 1.330 Botol

2 Sabun Pencuci Tangah 2.561 Botol

3. Disinfektan 1.393 Liter

c.

1. Sarung Tangan Plastik 461.250 Pasang

2. Kantong Plastik Tempat Sampah 2.595 Buah

3. Face Shield 11.476 Buah

4. Masker Kain 4.764 Buah

5. Semprotan 1.301 Unit

6. Tisu Towel Sheet 12.498 Pak

7 Fasilitas Cuci Tangan 2.462 Pak

Alat Kesehatan

Kategori Umum

Alat Pelindung Diri

52

Bawaslu Kota Surakarta telah memberikan saran perbaikan agar

setiap pendistribusian surat suara dijadwalkan dan dikawal oleh pihak

keamanan dan Bawaslu Kota Surakarta juga memberikan saran perbaikan

terkait surat suara yang tersortir lipat, dikarenakan terdapat noda putih

yang berada di gambar, dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan

nantinya.

Selanjutnya KPU Kota Surakarta telah menindaklanjuti saran

perbaikan dari Bawaslu Kota Surakarta terkait pelaksaan sortir surat suara

yaitu Surat suara yang tersortir tidak digunakan kembali.

3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan

Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan lainnya;

a. Temuan

Pada saat sortir lipat, Bawaslu Kota Surakarta menemukan masih

ditemukannya surat suara yang bernoda. Meskipun bernoda bercak

kecil namun dikhawatirkan hal ini dapat menjadi permasalahan jika

tidak disortir.

b. Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu

Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada

tahapan ini.

53

4. Dinamika dan permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan

Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan

Perlengkapan lainnya;

Penyelenggara Pemilu kurang transparan dalam memberikan data

mengenai kebutuhan surat suara yang rusak selama sortir lipat.

Khususnya pada saat pelaksanaan sortir-lipat tahap 2 (dua). Yaitu

kekurangan surat suara hasil sortir pertama, surat suara tersebut

langsung dipesankan oleh KPU Kota Surakarta di PT. Baruna Kudus dan di

antar langsung oleh pihak percetakan lalu langsung di sortir dan dilipat

oleh KPU Kota Surakarta pada saat itu.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan.

1) KPU Kota Surakarta dalam melakukan perencanaan produksi dan

distribusi untuk memperhatikan timeline di lapangan, agar hal serupa

tidak terjadi lagi.

2) Untuk menjadi perhatian ketika jadwal distribusi yang terlambat akan

berakibat pada sortir lipat surat suara dan tentu akan berakibat pada

keterpenuhan surat suara yang ada.

E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye

Bahwa dalam rangka menjamin transparansi kepada publik mengenai

integritas harta kekayaan bagi setiap calon kepala daerah, maka setiap

calon kepala daerah diwajibkan untuk menyampaikan daftar isian LHKPN.

Selain itu, yang juga perlu menjadi perhatian dalam transparansi adalah

dalam pengelolaan dana dan pelaporan dana kampanye calon kepala

daerah yang dilaporkan secara periodik kepada Komisi Pemilihan Umum

(KPU).

Bawaslu Kota Surakarta dalam melakukan pengawasan tahapan dana

kampanye dalam pemilihan kepala daerah Kota Surakarta. Mengacu pada

peraturan KPU yaitu PKPU No. 12 tahun 2020 Tentang Perubahan Atas

54

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Dana

Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan

Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota. Pengawasan pada

tahapan ini dibagi menjadi 3 (tiga) sub tahapan yaitu diantaranya: Laporan

awal dana Kampanye (LADK), Laporan sementara dana kampanye (LPSDK)

dan Laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK).

1. Pelaksanaan Pengawasan Dana Kampanye

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Pada pengawasan dana kampanye Pemilihan Kepala Daerah

Tahun 2020 Kota Surakarta, Bawaslu Kota Surakarta melakukan

pengawasan dengan memperhatikan adanya potensi kerawanan-

kerawanan yang mungkin terjadi. Potensi kerawanan pada tahap ini

yaitu:

1) Penyerahan LADK pasangan calon kepada KPU;

2) Penyerahan LPSDK pasangan calon kepada KPU;

3) Penyerahan LPPDK pasangan calon kepada KPU;

4) Upload SIDAKAM bermasalah jaringan/sistem;

5) Kepatuhan pelaporan tepat waktu (batas akhir pelaporan);

6) Transparansi Pasangan Calon dalam melaporkan dana

kampanye;

7) Penyelarasan Alat Kerja Pengawasan dengan instrument

Laporan Dana Kampanye.

b. Perencanaan Pengawasan

Bawaslu Kota Surakarta berkoordinasi dengan KPU Kota

Surakarta dalam mengakses data salinan laporan dana kampanye

pasangan calon. Adapun fokus pengawasan pada tahapan ini yaitu :

1) Pengawasan penyerahan rekening khusus dana kampanye;

2) Pengawasan dokumen laporan dana kampanye;

3) Pengawasan upload laporan dana kampanye ke sistem informasi

55

dana kampanye (SIDAKAM);

4) Pengawasan waktu terkait batas akhir penyerahan laporan dana

kampanye khususnya untuk LPPDK.

Strategi pengawasan dana kampanye yang dilakukan oleh

Bawaslu Kota Surakarta baik kepada KPU Kota Surakarta maupun

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sebagai berikut:

1) menjalin komunikasi terkait regulasi dan prosedur pelaporan

kepada KPU Kota Surakarta. Komunikasi ini dijalin lewat

pertemuan secara langsung diforum KPU-Bawaslu;

2) Strategi preventif baik secara lesan maupun tertulis kepada

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye untuk melaporkan dana

kampanye sesuai dengan ketentuan tahapan yang telah

ditentukan;

3) Memberikan himbauan atau penjelasan regulasi dari perspektif

pengawasan;

4) Melakukan pengawasan melekat pada saat penyerahan LADK,

LPSDK dan LPPDK, dengan membuat tim pengawasan yang terdiri

dari komisioner dan staff;

5) Melakukan pengawasan penyerahan hasil audit dana kampanye

dari kantor akuntan publik (KAP) kepada KPU Kota Surakarta

hingga penyerahan ke Pasangan calon.

2. Kegiatan Pengawasan Dana Kampanye

a. Pencegahan

1) Bawaslu Kota Surakarta memberikan surat himbauan kepada

pasangan calon dan/atau tim kampanye untuk melaporkan dana

kampanye sesuai peraturan yang berlaku kepada KPU Kota

Surakarta.

2) Bimtek Aplikasi Pelaporan Dana Kampanye, KPU Kota Surakarta

melaksanakan Bimtek Aplikasi Pelaporan Dana Kampanye

56

(SiDakam) pemilihan kepala daerah tahun 2020. Kegiatan Bimtek

diikuti oleh Bendahara dan operator Sidkam dari pasangan calon

juga Bawaslu Kota Surakarta.

b. Aktivitas Pengawasan

Dalam melakukan pengawasan rekening khusus dana kampanye,

Bawaslu Kota Surakarta melakukan pencermatan atas akun rekening

khusus dana kampanye. Hal yang harus diperhatikan adalah akun

rekening atas nama pasangan calon, kebenaran rekening dan

rekening koran sebagai bukti adanya setoran awal dan jumlah

penerimaan sumbangan dana kampanye dari pasangan calon atau

pihak lain.

Bawaslu Kota Surakarta juga melaksanakan pengawasan

langsung sebagai berikut:

1) LADK (Laporan Awal Dana Kampanye)

Pada tanggal 25 September 2020, Bawaslu Kota Surakarta

melaksanakan pengawasan penyerahan Laporan Awal Dana

Kampanye di Kota Surakarta. Pengawasan dilaksanakan hingga

pukul 19.00 WIB, diantaranya Pasangan calon: Gibran

Rakabuming Raka – Teguh Prakosa telah menyampaikan LADK

pada pukul 14:00 WIB, sedangkan Pasangan calon: Bagyo

Wahyono – FX Suparjo menyampaikan LADK pada pukul 18:03

WIB.

Berikut ini adalah rincian Laporan Awal Dana Kampanye yang

disampaikan oleh Pasangan Calon:

57

Tabel 2.13

NO PASANGAN

CALON NOMOR

REKENING NOMOR NPWP

JUMLAH SALDO AWAL

DALAM PEMBUKA

AN REKENIN

G

JUMLAH PENERIMAAN

SUMBANGAN (RP)

PARPOL PIHAK LAIN

PERSEORANG AN

1

Gibran Rakabuming Raka –

Teguh Prakosa

Rek. 200225582

32 Bank Jateng

341199735526000 Dan

260194139526000

25.000.000

25.000.000

2

Bagyo

Wahyon

o – FX.

Suparjo

Rek. 200225605

6 Bank Jateng

070589635526000 dan

937515021526000

0

2) LPSDK

Pada tanggal 20 Oktober 2020, Bawaslu Kota Surakarta

melaksanakan pengawasan penyerahan laporan penerimaan

sumbangan dana kampanye bertempat di KPU Kota Surakarta

dari pasangan calon di Kota Surakarta yaitu 2 (dua) pasangan

calon, dengan rincian 1 (satu) pasangan calon dari Partai Politik

(PDIP) dan 1 (satu) pasangan calon perseorangan. Semuanya

telah patuh menyampaikan/melaporkan LPSDK hingga batas

waktu yang ditentukan.

58

Hasil Pengawasan terhadap LPSDK adalah sebagai berikut:

Tabel 2.14

N0 PASANGAN CALON

URAIAN PENERIMAAN SUMBANGAN

BENTUK DANA KAMPANYE

UANG (RP) BARANG (RP)

JASA (RP)

01

GIBRAN RAKABUMING RAKA – TEGUH PRAKOSA

Pasangan calon 650.000.000

Partai politik/gabungan partai politik

Pihak lain perseorangan

Pihak lain kelompok

Pihak lain badan hukum

JUMLAH PENERIMAAN SUMBANGAN

650.000.000

Tabel 2.15

N0 PASANGAN CALON

URAIAN PENERIMAAN SUMBANGAN

BENTUK DANA KAMPANYE

UANG (RP) BARANG (RP)

JASA (RP)

02

BAGYO WAHYONO – FX. SUPARJO

Pasangan calon 30.250.000 6.350.000

Partai politik/gabungan partai politik

Pihak lain perseorangan

54.000.000 41.875.000 21.000.000

Pihak lain kelompok

Pihak lain badan hukum

JUMLAH PENERIMAAN SUMBANGAN

84.250.000 48.225.000 21.000.000

59

3) LPPDK

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pengawasan

terhadap pelaporan LPPDK pada tanggal 05 dan tanggal 06

Desember 2020 bertempat di Aula KPU Kota Surakarta, yaitu

tanggal 05 desember 2020 adalah penyerahan LPPDK pasangan

calon Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa sedangkan

tanggal 06 Desember adalah penyerahan LPPDK pasangan calon

Bagyo Wahyono – FX Suparjo.

Pembukuan LPPDK sejak ditetapkan sebagai Pasangan

Calon oleh KPU Kota Surakarta sampai dengan berakhirnya masa

kampanye, semua pasangan calon telah patuh menyampaikan

LPPDK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3. Hasil-Hasil Pengawasan Dana Kampanye

a. Temuan

Terdapat 1 (satu) pasangan calon yang melaporkan LADK sebesar

Rp 0,-, yaitu pasangan calon nomor urut 02 (Bagyo Wahyono - FX.

Suparjo).

b. Rekomendasi

Bawaslu Kota Surakarta mengklarifikasi atas temuan Laporan Awal

Dana Kampanye sebanyak Rp 0,- kepada pasangan calon nomor urut

02 (Bagyo Wahyono - FX. Suparjo).

c. Tindak Lanjur Rekomendasi

Setelah menerima keterangan dari pasangan calon nomor urut 02

(Bagyo Wahyono - FX. Suparjo) dan dari KPU Kota Surakarta. Bahwa

terkait yang dana kampanye nya Rp 0,- didapatkan informasi bahwa

terjadi kendala teknis yang mengakibatkan pembukaan rekening

khusus dana kampanye dari pasangan calon nomor urut 02 (Bagyo

60

Wahyono - FX. Suparjo) sedikit terlambat dari jadwal yang ditentukan,

sehingga mengakibatkan informasi dalam SIDAKAM online KPU Saldo

awal pembukaan rekening pasangan calon nomor urut 02 (Bagyo

Wahyono - FX. Suparjo) tertera Rp 0,-

4. Dinamika dan permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan Dana

Kampanye

Beberapa permasalahan yang terjadi pada tahapan dana kampanye

berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Kota Surakarta sebagai berikut :

a. Tim Kampanye kurang maksimal dalam menggunakan waktu

pelaporan yang disediakan oleh KPU Kota Surakarta, sehingga tim

kampanye mengumpulkan disaat jam jam penutupan pelaporan.

b. Tim Kampanye (operator SIDKAM) dari pasangan calon kurang

memahami aplikasi pelaporan dana kampanye, sehingga sering

dijumpai terjadi salah input ketika melaporkan Laporan Dana

Kampanye.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas laporan dana

kampanye pasangan calon, maka terdapat ketentuan adanya audit

kepatuhan yaitu berupa patuh atau tidak patuh. Tujuan audit kepatuhan

adalah untuk menilai kesesuaian pelaporan dana kampanye dengan

peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Dana Kampanye.

Oleh karenanya, diperlukan kesungguhan dari pasangan calon/tim

kampanye untuk dapat melaksanakan laporan dana kampanye sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

61

F. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi

Suara

1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Sejatinya pengawasan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi

rekapitulasi diawali dengan pengawasan pada masa tenang. Maka

potensi kerawanan yang dipetakan oleh Bawaslu Kota Surakarta

terdiri dari:

1) Masa Tenang

Kerawanan yang muncul pada tahapan ini adalah:

a) Kampanye yang dilakukan pada masa tenang.

b) Politik uang yang terjadi pada hari pemilihan.

c) Pendistribusian Logistik yang tidak sesuai dengan

kebutuhan TPS.

2) Hari Pemungutan

Kerawanan yang muncul pada saat tahapan proses ini adalah:

a) Lokasi TPS yang mungkin tidak sesuai dengan peraturan.

b) Terjadinya kerusuhan di tempat pemungutan suara.

c) Kekurangan Logistik.

d) Petugas KPPS tidak memahami alur pemungutan suara.

e) Mobilisasi Pemilih Pemungutan Suara Ulang

f) Kesiapan TPS yang kurang;

g) Adanya TPS yang tidak ramah disabilitas;

h) Kesiapan logistik yang tidak maksimal;

i) Netralitas petugas KPPS;

j) Pelaksanaan pembukaan proses pemungutan yang tidak

sesuai jadwal;

k) Pelayanan pemungutan suara di rumah sakit ataupun rumah

tahanan yang sering terabaikan;

62

l) Manipulasi hasil pemungutan suara;

m) Kesalahan penulisan dalam formulir;

n) Adanya upaya menggagalkan pemilihan (sabotase).

2) Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara

a) Pemungutan Suara Ulang

b) Pembacaan Rekapitulasi suara.

c) Perbedaan selisih hasil.

d) Proses penyerahan hasil rekapitulasi dari kecamatan ke kota

b. Perencanaan Pengawasan

Melihat potensi-potensi kerawanan yang mungkin terjadi

dalam pelaksanaan pemungutan dan rekapitulasi suara, maka

dilakukan perencanaan pengawasan oleh Bawaslu Kota Surakarta,

diantaranya :

1) Melakukan rapat koordinasi intern dengan Panwas Kecamatan

untuk mempersiapkan mekanisme pengawasan melekat pada

hari pemungutan suara sampai dengan rekapitulasi suara;

2) Melakukan bimbingan teknis pengawasan terhadap Pengawas

Pemilihan Desa/Kelurahan dan Pengawas TPS melalui

Panwascam;

3) Mempersiapkan alat kerja pengawasan;

4) Memetakan TPS rawan;

5) Berkoordinasi dengan stakeholder terkait, dalam hal ini KPU

Kota Surakarta, Dispendukcapil, dan Kepolisian untuk

memastikan bahwa pelaksanaan pemungutan suara berjalan

sesuai dengan ketentuan, aman, dan lancar.

6) Melakukan patroli pengawasan.

63

2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pemungutan,

Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;

a. Pencegahan

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pencegahan langsung di

lapangan sebagai upaya preventif dalam memastikan tahapan

proses pemungutan suara, penghitungan suara, dan rekapitulasi

perolehan hasil suara tidak keluar dari ketentuan hukum. Bawaslu

Kota Surakarta membekali jajaran pengawas, dari pengawas

kecamatan, pengawas kelurahan, dan pengawas TPS dengan alat

kerja pengawasan. Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan

bimbingan teknis dan rapat koordinasi rutin dengan seluruh stake

holder penyelenggara Pemilu dan juga seluruh jajaran pengawas

guna penyampaian materi-materi dan peraturan hukum yang harus

dijadikan acuan di dalam menjalankan kegiatan pengawasan. Selain

bimbingan teknis, Bawaslu Kota Surakarta juga melakukan

pencegahan sebagai berikut:

1) Melakukan pengawasan lebih intens pada hari tenang;

2) Melakukan patroli pengawasan;

3) Mengaplikasikan aplikasi SIWASLU;

4) Mengaplikasikan Template Rekapitulasi Hasil;

5) Melakukan pengawasan melekat pada hari pemungutan suara;

6) Memastikan bahwa TPS benar-benar representatif dan memihak

pada disabilitas;

7) Memastikan ketersediaan perlengkapan pemungutan dan

rekapitulasi suara sesuai dengan yang dibutuhkan;

8) Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam

pengawasan partisipatif;

9) Sebelum dilakukan rekapitulasi suara dipastikan tempatnya

representatif, terang, terbuka dan aman ketika terjadi rekapitulasi

suara;

64

10) Melakukan pengawasan melekat pada saat proses rekapitulasi

penghitungan suara;

11) Menyampaikan saran perbaikan jika dalam rekapitulasi suara

terdapat proses yang tidak sesuai prosedur dan tatacara.

b. Aktivitas Pengawasan

1) Masa Tenang

a) Patroli Pengawasan

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan Patroli Pengawasan

bersama stake holder terkait. Hal ini dilaksanakan mengingat

beberapa TPS berada ditempat/daerah rawan, dikategorikan

rawan adalah apabila TPS tersebut berada di dekat fasilitas

pendidikan, fasilitas ibadah dan berada dekat dengan rumah

Calon Legislatif.

b) Penertiban Alat Peraga Kampanye

Bahwa Bawaslu Kota Surakarta bersama dengan Satpol PP

melaksanakan penertiban Alat Peraga Kampanye di seluruh

Kota Surakarta pada tanggal 6-8 Desember 2020, jumlah

Alat Peraga Kampanye yang ditertibkan adalah 1.648 buah

alat peraga kampanye.

2) Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan pengawasan

terhadap Pemungutan suara terhadap 1.231 TPS di Kota

Surakarta, adapun kejadian khusus yang terjadi pada saat hari

pemungutan suara adalah sebagai berikut:

a) Terdapat penolakan saksi dari pihak Bagyo Wahyono - FX.

Suparjo di Kelurahan Pucang sawit, Kecamatan Jebres, Kota

Surakarta. Hal ini dikarenakan saksi tersebut bukan berasal

dari Kota Surakarta.

65

3) Rekapitulasi Suara

Kota Surakarta telah melakukan pengawasan terhadap

penetapan perolehan suara pada tingkat Kota Surakarta yang

dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2020 di The Sunan Hotel

Kota Surakarta yang beralamat l. A. Yani No.40, Kerten, Kec.

Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57143. Penetapan

perolehan suara tingkat Kota Surakarta dihadiri oleh Ketua dan

anggota KPU Kota Surakarta, Ketua dan anggota Bawaslu Kota

Surakarta, saksi pasangan calon.

Terdapat tanggapan dari saksi Paslon Gibran Rakabuming

Raka – Teguh Prakosa, yang menyatakan keberatan karena

terdapat perubahan data yang terjadi di tiga kecamatan. Hasil-

hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pemungutan,

Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;

Hasil rekapitulasi suara tingkat Kota Surakarta dengan

rincian, Jumlah perolehan suara pasangan calon nomor urut 01

(gibran rakabuming Raka – Teguh Prakosa) yaitu sebanyak 225.

451 (86,54 %) suara sedangkan pasangan calon nomor urut 02

(Bagyo Wahyono – Fx Suparjo) memperoleh suara 35.055 (13,46

%) suara. Dengan total keseluruhan suara sah sebanyak 260.506

suara sedangkan suara tidak sah sebanyak 35.476 suara, dengan

tingkat partisipasi sebagaimana tabel berikut:

66

Tabel 2.16

NO KECAMATAN DAFTAR

PEMILIH

PEENGGUNA

HAK PILIH

%

1 Laweyan 75.297 49.098 65,21

2 Serengan 40.476 27.078 66,90

3 Pasar Kliwon 62.572 43.282 69,17

4 Jebres 108.597 81.154 74,73

5 Banjarsari 132.763 95.370 71,83

Total

Kota Surakarta 419.705 295.982 70,52

Sumber: Data Pengawasan Bawaslu Kota Surakarta

Bahwa Bawaslu Kota Surakarta telah memberikan saran

perbaikan kepada KPU Kota Surakarta, yaitu untuk dilakukan

pengecekan kembali terhadap Berita Acara maupun template

rekapitulasi hasil tingkat Kecamatan dan merevisi hasilnya

berdasarkan temuan Jajaran Bawaslu Kota Surakarta.

Selanjutnya berdasarkan saran perbaikan di atas, KPU Kota

Surakarta melakukan pengecekan dan merubah data administrasi

terkait penggunaan suara. Perubahan yang dimaksud diantaranya

sebagai berikut:

1) Kauman Tps 2, jumlah surat suara yang diterima, termasuk surat

suara cadangan salah input 178 seharusnya 278.

2) Semanggi Tps 12, jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih

karena rusak/keliru dicoblos salah input 18 (terinput dua kali)

seharusnya 0.

3) Semanggi Tps 32, jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih

karena rusak/keliru dicoblos salah input 58 (terinput dua kali)

seharusnya 0

67

4) Kampungbaru Tps 7, jumlah surat suara yang tidak

digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan

salah input 43 seharusnya 46.

5) Banjarsari Tps 16, surat suara yang tidak sah sejumlah 31

terinput di surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena

keliru coblos

6) Joglo Tps 5, surat suara yang tidak sah sejumlah 19 terinput

disurat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau

keliru coblos

7) Sumber Tps 30, surat suara tidak sah sejumlah 24 terinput di

surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau

keliru coblos

8) Mangkubumen Tps 11, surat suara tidak sah sejumlah 23

terinput di surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen

rusak atau keliru coblos

9) Setabelan Tps 1, surat suara yang tidak terpakai tertulis 77

seharusnya 97

10) Kadipiro Tps 1, surat suara tidak sah sejumlah 46 terinput di

surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau

keliru coblos

11) Kadipiro Tps 10, surat suara tidak sah sejumlah 51 terinput di

surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau

keliru coblos

12) Kadipiro Tps 11, surat suara tidak sah sejumlah 30 terinput di

surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karen rusak atau

keliru coblos

13) Banyuanyar Tps 13, dptb laki-laki tertulis 1 seharusnya 0

14) Kepatihan Wetan Tps 2, salah input di dptb perempuan , tertulis

1 seharusnya 0.

68

a. Temuan

Bawaslu Kota Surakarta menemukan perbedaan selisih hasil

penggunaan surat suara yang ada pada formulir rekapitulasi di

tingkat kecamatan. Terdapat tiga kecamatan yang menurut

pengawasan Bawaslu Kota Surakarta perlu untuk ditinjau kembali

yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon dan Kecamatan

Jebres.

Temuan tersebut telah diselesaikan oleh KPU dan jajarannya

sebelum rekapitulasi tingkat Kota Surakarta. Sehingga pada saat

rekapitulasi tingkat Kota Surakarta tidak ada temuan lagi.

b. Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu. Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu

Kota Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

Bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu

Kota Surakarta, dalam tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan

pelanggaran administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara

pemilu sehingga tidak terdapat tindak lanjut rekomendasi pada

tahapan ini.

3. Dinamika dan permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara;

Karena Pilkada 2020 dilaksanakan pada masa pandemi, sehingga

pelaksanaanya menjadi cukup menantang. Utamanya dalam menjaga hak

pilih bagi warga yang terdampak pada virus Covid-19.

69

4. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara.

Secara umum pelaksanaan Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi

Suara di Kota Surakarta berjalan dengan lancar, meskipun terdapat

beberapa temuan dari Bawaslu kota Surakarta, Khususnya pada saat

proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dan juga terkait

permasalahan penggunaan aplikasi sirekap yang tidak dapat digunakan

secara maksimal. Namun demikian semua kendala dapat terselesaikan

dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

G. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN

1. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN;

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Penyelenggaraan Pilkada Tahun 2020 yang diselenggarakan

secara pada masa pandemi seperti ini menimbulkan beberapa

kerawanan-kerawanan yang patut untuk menjadi perhatian.

Kerawanan yang mungkin muncul mengacu pada Netralitas ASN

adalah:

1) Memobilisasi Perangkat Desa ataupun ASN Lainnya.

2) Mengadakan kegiatan yang menguntungkan Peserta Pemilihan.

3) Membuat Kebijakan yang akan menguntungkan salah satu

peserta pemilihan.

4) Menghadiri kampanye salah satu peserta pemilihan

5) Mengunggah dukungan kepada salah satu peserta pemilihan

di sosial media.

b. Perencanaan Pengawasan

Kedewasaan berpikir dan bertindak dari para pejabat pembina

kepegawaian khususnya di kota Surakarta sangat diperlukan. Agar

tidak berupaya mengarahkan para pegawai ASN terjebak dalam

pola politik praktis dengan berupaya mengarahkan para pegawai

70

ASN untuk memilih kandidat tertentu yang pada akhirnya akan

mengganggu netralitas, profesionalitas dan integritas para pegawai

ASN.

Berdasarkan situasi di atas maka Bawaslu kota Surakarta telah

melakukan upaya-upaya preventif berupa kegiatan sosialisasi yang

melibatkan staek holder dan kegiatan lainnya dalam rangka

mengawal Pilkada 2020. Sehingga sinergitas antara masyarakat,

Bawaslu Kota Surakarta, dan pejabat pembina kepegawaian dapat

terjalin dalam upaya menjaga “marwah” ASN agar selalu bersikap

dan bertindak profesional, berintegritas dan independen. Apabila

hal tersebut bisa dilaksanakan dengan baik maka pesta demokrasi

yang berkualitas jujur dan adil akan mudah diraih.

2. Kegiatan Pengawasan Non Tahapan ASN;

a. Pencegahan

Pencegahan adalah merupakan tindakan preventif Bawaslu

Kota Surakarta dalam melakukan pengawasan terhadap setiap

tahapan Pilkada 2020 khususnya terhadap potensi pelanggaran-

pelanggaran yang berkaitan dengan ketidak netralan ASN. Dalam

konteks mengawal netralitas ASN, Bawaslu Kota Surakarta telah

melaksanakan kegiatan-kegiatan pencegahan diantaranya,

melakukan beberapa kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh sejumlah

stakeholder yang terdiri dari unsur, lurah, camat, serta unsur-unsur

pemerintahan tingkat Kota Surakarta. Serta beberapa kegiatan dalam

bentuk lainnya.

Kegiatan di atas guna nemberikan pemahaman kepada

stakeholder maupun unsur-unsur ASN di Kota Surakarta terhadap

ketentuan peraturan perundang-undangan terkait netralitas ASN

dalam kontestasi. Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan kegiatan

Rapat Koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemilih

71

berbagai agama, penyelenggara, partai politik, ormas, Organisasi

Kepemudaan, Aparatur Sipil Negara, TNI dan POLRI, sebagai upaya

pencegahan terhadap netralitas ASN, TNI, dan POLRI. Kegiatan ini

dilaksanakan insentif pada bulan Oktober-November 2020 bertempat

di Kusuma Sahid Prince Hotel, Kota Surakarta. Kegiatan tersebut

dihadiri oleh Jajaran Lurah, Jajaran Camat, Jajaran Polsek, Jajaran

Polresta, Jajaran Koramil, Jajaran Kodim, Jajaran Korem, Kota

Surakarta.

b. Aktivitas Pengawasan

Selain tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota

Surakarta seperti tersebut di atas, dalam melaksanakan aktivitas

pengawasan terhadap netralitas ASN Bawaslu Kota Surakarta telah

melakukan pengawasan di lapangan pada setiap tahapan Pilkada

2020. Kota Surakarta tidak menemukan adanya pelanggaran

Netralitas ASN di Kota Surakarta.

3. Hasil-hasil Pengawasan Non Tahapan ASN

a. Temuan

Bawaslu Kota Surakarta telah berkoordinasi dengan KPU Kota

Surakarta mengenai pengawasan Netralitas ASN, dan berdasarkan

data hasil pengawasan tidak terdapat temuan maupun laporan di

Bawaslu Kota Surakarta yang terkait dengan Netralitas ASN

b. Rekomendasi

Bahwa berdasarkan data hasil pengawasan tidak terdapat

temuan maupun laporan di Bawaslu Kota Surakarta yang terkait

dengan Netralitas ASN, sehingga tidak terdapat rekomendasi

sebagai produk tindak lanjut dari hasil temuan maupun laporan

terkait dengan netralitas ASN.

Pada tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran

administrasi, pidana, maupun kode etik penyelenggara pemilu.

72

Meskipun terdapat beberapa saran perbaikan dari Bawaslu Kota

Surakarta kepada KPU Kota Surakarta.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

Bawaslu Kota Surakarta telah berkoordinasi dengan pihak terkait agar

Netralitas ASN di Kota Surakarta tetap terjaga. Bahwa berdasarkan

hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta, dalam

tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran administrasi,

pidana, maupun kode etik penyelenggara pemilu sehingga tidak

terdapat tindak lanjut rekomendasi pada tahapan ini.

4. Dinamika dan permasalahan dalam Non Tahapan ASN;

Untuk dapat mendeteksi ASN yang terlibat dalam Kampanye atau

kegiatan bermuatan politik lainnya cukup sulit, hal ini dimungkinkan

karena terkadang ASN dapat menanggalkan statusnya tanpa diketahui

oleh orang lain saat terlibat dalam kegiatan berpolitik.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN.

Peningkatan dan pembaharuan regulasi terkait ASN sangat

dimungkinkan, mengingat aturan sekarang perlu diperbarui untuk

mengakomodir kebutuhan saat ini.

H. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang

1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Non Tahapan Politik Uang;

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Kerawanan yang mungkin muncul mengacu pada Politik Uang:

1) Serangan fajar.

2) Money Politik dengan modus uang saksi.

3) Money Politik dengan modus uang transport.

b. Perencanaan Pengawasan

1) Melaksanakan pengawasan langsung.

73

2) Melaksanakan sosialisasi partisipatif dengan lapisan masyarakat.

2. Kegiatan Pengawasan dalam Non Tahapan Politik Uang

a. Pencegahan

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan upaya pencegahan

dalam bentuk sosialisasi partisipatif dengan turun langsung ke

masyarakat dan mengedarkan surat himbauan yang ditujukan pada

peserta pemilihan. Selain itu, Bawaslu Kota Surakarta juga

melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan stake holder

sebagai upaya pencegahan pelanggaran Pemilu.

b. Aktivitas Pengawasan

Selain tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota

Surakarta seperti tersebut di atas, dalam melaksanakan aktivitas

pengawasan terhadap Politik Uang Bawaslu Kota Surakarta telah

melakukan pengawasan di lapangan pada setiap tahapan Pilkada

2020. Kota Surakarta tidak menemukan adanya pelanggaran Politik

Uang di Kota Surakarta.

3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Non Tahapan Politik Uang;

a. Temuan

Bahwa Bawaslu Kota Surakarta tidak menemukan dugaan

pelanggaran politik uang baik yang dilaksanakan pada masa

kampanye maupun yang dilaksanakan pada masa tenang.

b. Rekomendasi

Bahwa Bawaslu Kota Surakarta tidak mengeluarkan

rekomendasi dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan

pengawasan politik uang. Bahwa berdasarkan hasil pengawasan

yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta, dalam tahapan ini

tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran administrasi, pidana,

maupun kode etik penyelenggara pemilu.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

74

Dikarenakan tidak ada temuan mengenai pelanggaran pemilu

berupa politik uang maka Bawaslu Kota Surakarta tidak

mengeluarkan rekomendasi dan tidak menindaklanjuti

rekomendasi apapun.

4. Dinamika dan permasalahan dalam Non Tahapan Politik Uang;

Politik uang seolah menjadi budaya yang terbiasa dilakukan oleh

peserta pemilu ataupun menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh

masyarakat. Disinilah mengapa jajaran pengawas melakukan patroli anti

politik uang mulai dari masa tenang, dengan tujuan untuk menekan

praktek politik uang.

Kemudian perubahan peraturan yang menyatakan bahwa bagi

yang diberi sanksi politik uang adalah bukan hanya pemberi namun juga

penerima membuat masyarakat menjadi enggan untuk melaporkan

adanya Politik Uang.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Politik Uang.

Perubahan Regulasi yang diharapkan melihat sisi lapagan

pengawasan mengenai ketentuan dari Politik Uang itu sendiri.

Dikarenakan banyak kasus Politik Uang tidak dapat dilaksanakan hanya

karena tidak memenuhi definisi Politik Uang itu sendiri.

I. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan SARA

1. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA;

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

1) Orasi yang menyebabkan Politisasi SARA.

2) Politisasi SARA yang dilaksanakan melalui mobile.

b. Perencanaan Pengawasan

1) Sosialisasi dengan pihak terkait dalam mengawasai politisasi

SARA, utamanya pada saat kampanye.

75

2) Melaksanakan upaya pencegahan dengan rapat koordinasi

dengan pemangku kepentingan.

3) Menkonsolidasi alat kerja pengawasan dengan jajaran

pengawas tingkat kecamatan dan kelurahan.

2. Kegiatan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA;

a. Pencegahan

Bawaslu Kota Surakarta melaksanakan upaya pencegahan dalam

bentuk sosialisasi partisipatif dengan turun langsung ke masyarakat

dan mengedarkan surat himbauan yang ditujukan pada peserta

pemilihan. Selain itu, Bawaslu Kota Surakarta juga melakukan

serangkaian rapat koordinasi dengan stake holder sebagai upaya

pencegahan pelanggaran Pemilu.

b. Aktivitas Pengawasan

Bawasu Kota Surakarta selalu terjun ke lapangan dalam rangka

mengawasi kegiatan yang dimungkinkan terjadi Politik SARA, tidak

hanya dengan kampanye namun juga kegiatan kegiatan

kemasyarakatan yang berpotensi terjadi Politisasi SARA.

3. Hasil-hasil Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA;

a. Temuan

Bahwa berdasarkan data hasil pengawasan tidak terdapat temuan

maupun laporan di Bawaslu Kota Surakarta yang terkait dengan

Politisasi SARA, sehingga tidak terdapat rekomendasi sebagai produk

tindak lanjut dari hasil temuan maupun laporan terkait dengan

Politisasi SARA

b. Rekomendasi

Dikarenakan tidak ada temuan mengenai isu SARA maka Bawaslu Kota

Surakarta tidak mengeluarkan rekomendasi. Bahwa berdasarkan hasil

pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta, dalam

76

tahapan ini tidak ditemukan unsur dugaan pelanggaran administrasi,

pidana, maupun kode etik penyelenggara pemilu.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi

Dikarenakan tidak ada temuan mengenai isu SARA maka Bawaslu

Kota Surakarta tidak mengeluarkan rekomendasi dan tidak

menindaklanjuti rekomendasi apapun.

4. Dinamika dan permasalahan dalam Non Tahapan Pengawasan Politisasi

SARA;

Politisasi SARA dapat dilakukan dimana saja, utamanya majelis

keagamaan. Walaupun sebenarnya majelis keagamaan haruslah terbebas

dari Politisasi SARA. Kendala yang muncul adalah banyaknya kegiatan

keagamaan yang dilaksanakan tidak memungkinkan untuk diawasi satu

per satu, berbeda dengan kampanye yang perlu di daftarkan, majelis

keagamaan tidak perlu.

Melihat isu yang diangkat oleh masyarakat, Politisasi SARA

teruslah menjadi isu yang cukup banyak diangkat dikalangan masyarakat.

Oleh karena itu, pengawasan Politasi SARA harus cukup menyeluruh.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan Pengawasan Politisasi

SARA.

Potisisai SARA akan menjadi ancaman tersendiri selama proses

tahapan Pemilu berjalan. Bahkan bisa saja isu sara dihembuskan sebelum

dan sesudah proses pemilu selesai. Maka sebagai jajaran pengawas perlu

menjadi barisan terdepan untuk melakukan kegiatan pencegahan secara

intens agar iklim politik tidak memanas akibat adanya politisasi SARA.

77

BAB III

PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Saat ini perkembangan internet di Indonesia memang belum merata,

khususnya di daerah terpencil. Hal ini disebabkan karena Indonesia adalah Negara

kepulauan, namun di beberapa kota besar di Indonesia sudah bisa merasakan

kecepatan internet yang signifikan. Infrastruktur pendukung perlu diperhatikan

untuk menerapkan teknologi informasi dalam proses Pemilu maupun Pilkada di

Indonesia. Digitalisasi juga perlu memperhatikan kesiapan masyarakat untuk

menggunakan teknologi tersebut. Selain jangkauan teknologi yang masih terbatas

juga harus ada paraturan yang mengatur penggunaan teknologi dalam

pelaksanaan proses Pemilu maupun Pilkada di Indonesia.

Terdapat beberapa sistem digital yang digunakan oleh penyelenggara

pemilu khususnya pada pelaksanaan Pilkada Tahun 2020, diantaranya Sistem

Informasi Pengawasan Pemilu (Siwaslu) yang dipakai oleh jajaran bawaslu, Sistem

informasi dana kampanye (Sidakam), Sistem Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan

oleh jajaran KPU sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Pengawasan Pemilu (SIWASLU)

Pelaksanaan Pengawasan pemungutan Penghitungan, dan Rekapitulasi

Suara pada kesempatan tahun 2020 ini selain mengawasi melalui media masa

FB (Facebook), IG (Instagram) dan media darring yang lain. Bawaslu juga

kembali menggunakan SIWASLU (Sistem Pengawasan Pemilu) seperti tahun

2019 lalu. SIWASLU merupakan Sistem Pengawasan Pemilihan Umum, yakni

sebuah perangkat lunak yang digunakan sebagai sarana informasi dalam

pengawasan proses dan hasil rekapitulasi suara dalam Pilkada 2020. SIWASLU

dapat membantu jajaran Bawaslu untuk lebih cepat mengetahui hasil

pengawasan serta dapat digunakan untuk mengawasi dokumentasi C1-Plano

atau C. Hasil Penghitungan Suara juga agar lebih cepat, akurat dan dapat

diarsipkan secara aman, maksimal dan mudah tentunya. SIWASLU harus

diakses secara online terlebih dulu pada smartphone pengawas dan terlebih

78

aplikasi ini harus di download dahulu melalui Aplikasi Play Store atau

appstore, selain itu bisa juga langsung dioprasikan dengan PC atau Komputer.

Pada kesempatan tahun ini Bawaslu telah memberi inovasi pada aplikasi

SIWASLU. SIWASLU dilihat dari respon pengguna (Read ; Pengawas) dikatakan

lebih mudah diakses di tahun 2020 dibanding pada tahun 2019 lalu. Tahun

2020 SIWASLU lebih ramping dan tidak serumit dalam hal pelaporannya ;

a. Tujuan SIWASLU adalah :

1) Memaksimalkan penyajian data dan informasi serta mempermudah

pengambilan keputusan oleh pengawas Pemilu untuk meningkatkan

kinerja pemilu.

2) Memenuhi kebutuhan proses pelaporan dan pelayanan informasi

terkini dalam proses pengawasan pemilihan umum 2020

b. Sasaran SIWASLU adalah:

1) Peningkatan kinerja pengawasan dengan sistem terkini serta kualitas

penyajian data dan informasi yang akurat.

2) Digitalisasi data yang lebih efektif dan efisien untuk dimutakhirkan dan

dianalisis lebih lanjut.

3) Pengamanan data laporan pengawasan yang menggunakan jalur data

daring yang aman sesuai standar.

4) Penguatan hasil pelaporan yang lebih akurat, singkat serta disertai

dengan bukti dokumen dalam bentuk gambar.

SIWASLU menjadi sistem bersama yang dipakai oleh Pengawas TPS,

Pengawas Kelurahan, Pengawas Kecamatan, Bawaslu Kabupaten/Kota dan

Bawaslu Propinsi untuk mengumpulkan hasil pemungutan, penghitungan dan

proses tahapan Pilkada 2020 sejak masa tenang hingga rekapitulasi suara

tingkat nasional. SIWASLU dirancang secara langsung dapat menyajikan

dokumen digital hasil rekapitulasi masing-masing tingkatan secara sistemik

dikonsolidasikan dan dapat dipublikasikan secara periodik. Data digital yang

sudah terkam nantinya juga untuk menjadi dokumen pendukung dalam proses

tindak lanjut jika terjadi sengketa hasil Pemilu. Walau demikian Bawaslu

79

Surakarta tetap mendukung dan mewajibkan pula untuk membuat Form A

disetiap temuan atau kegiatan tahapan-tahapan Pemilihan Serentak Tahun

2020.

Berikut ini hasil pengawasan yang tercatat/terekam di dalam sistem

informasi pengawasan pemilu (SIWASLU) pada setiap formulir yang diinput

oleh jajaran Pengawas TPS, Pengawas Kelurahan, Pengawas kecamatan dan

Bawaslu Kota Surakarta yaitu:

Tabel 3.1

NO JAJARAN FORM JUMLAH

INPUT %

1 PTPS

Form A.1 1.204 98 %

Form A.2 1.132 92 %

Form A.3 1.190 97 %

Form A.4 1.188 97 %

Form A.5 1.199 97 %

2 PKD Form B.1 48 89 %

Form B.2 53 98 %

3 PANWASCAM Form C.1 5 100 %

Form C.2 5 100 %

4 BAWASLU KOTA

SURAKARTA Pilwalkot 1 100 %

Sumber: Data Siwaslu WEB Bawaslu Kota Surakarta

Keterangan:

Untuk PTPS dan PKD sebenarnya sudah melakukan pengiriman

laporan melalui siwaslu semuanya, namun masih ada akun yang

belum berhasil terekam server pusat.

80

2. Penggunaan teknologi Multimedia (Pelaporan cepat google formulir)

Pilkada Tahun 2020 dilaksanakan dalam situasi pandemi covid-19.

Penggunaan media daring dalam berbagai kegiatan dianggap sebagai strategi

jitu dalam hal koordinasi antar jajaran. Salah satunya yaitu menggunakan fitur

“google form” dalam menjawab kebutuhan pelaporan cepat secara

berjenjang di seluruh tahapan yang saat itu berjalan.

Teknologi digital (google form, zoom metting, dll) dapat membantu Jajaran

Bawaslu Kota Surakarta diantaranya dalam hal melakukan:

a. Koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran pengawas;

b. Koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran KPU;

c. Pembedayaan masyarakat dalam pengawasan Partisipatif;

d. Pengawasan kampanye menggunakan media sosial/ daring;

e. Sistem komunikasi dan pelaporan jajaran pengawas secara berjenjang

Terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan khususnya terkait

dengan sistem pelaporan melalui google form. Keunggulannya diantaranya

mampu mengirimkan hasil-hasil pengawasan secara cepat dan efisien, artinya

jajaran pengawas pemilu dapat melaporkan hasil pengawasannya secara

cepat hanya dengan menggunakan smart phone lalu dengan real time

informasi itu dapat tersampaikan oleh jajaran pengawas pemilu di atasnya.

Kekurangan dari mekanisme pelaporan cepat menggunakan fitur ini

diantaranya khususnya di kota Surakarta secara umum kualitas signal sudah

sangat baik tersebar di seluruh wilayah 5 (lima) kecamatan di Kota Surakarta,

namun permasalahannya terletak dalam kualitas smart phone dan SDM

jajaran penyelenggara di tinggkat bawah yang kurang sejalan dengan

teknologi. Meskipun tidak banyak yang mengalami permasalahan terkait

penggunaan fitur google form di Kota Surakarta, namun hal ini dapat menjadi

kendala kurang akuratnya data yang diserap oleh jajaran Bawaslu di atasnya.

Namun secara keseluruhan seluruh jajaran Bawaslu Kota Surakarta telah

dapat menggunakan fitur-fitur media digital secara baik.

81

BAB IV

PENGAWASAN PARTISIPATIF

Sebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu turut bertanggung jawab atas

terciptanya proses demokrasi yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan

rahasia. Dalam mengawal Pilkada Serentak 2020, Bawaslu telah menyiapkan

beberapa strategi pengawasan. Strategi pengawasan yang dimiliki oleh Bawaslu

dimulai dari pengawasan partisipatif hingga Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Salah

satu program yang terus digalakkan adalah program pengawasan partisipatif.

Pengawasan partisipatif adalah upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat

untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih

baik.

Khususnya dalam jajaran Bawaslu Kota Surakarta, Keterlibatan masyarakat

dalam pengawasan partisipatif mengawal Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta

menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi yang lebih baik.

Diantaranya program kegiatan sosialisasi kepada masyarakat telah

diimplementasikan Bawaslu Kota Surakarta untuk menekan potensi kecurangan.

program kegiatan sosialisasi tatap muka maupun daring kepada masyarakat terus

digencarkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat. Termasuk juga Salah satu

bentuk program pengawasan partisipatif yang dibuat Bawaslu, yakni Sekolah

Kader Pengawasan.

SKPP Daring adalah sarana pendidikan pemilu dan pilkada serta

pengawasannya bagi masyarakat. Melalui SKPP Daring, Bawaslu Kota Surakarta

berupaya menyediakan fasilitas yang baik dan optimal bagi masyarakat untuk

memperoleh pengetahuan dan keterampilan melakukan pengawasan partisipatif.

Tujuan penyelenggaraan SKPP Daring adalah untuk meningkatkan pengawasan

partisipatif pemilu dan pilkada oleh masyarakat. Pengawasan partisipatif tersebut

merupakan hasil dari semakin banyak pihak yang mengetahui tugas, pokok dan

fungsi pengawasan pemilu dan pilkada.

82

Selain sebagai pengawas partisipatif, peserta SKPP Daring nantinya akan

menjadi kader yang merupakan perpanjangan tangan Bawaslu Kota Surakarta

dalam menggerakkan masyarakat untuk turut melakukan pengawasan partisipatif

pemilu dan pilkada. Meski dilakukan secara daring, komunikasi program ini tidak

hanya satu arah yaitu dari Bawaslu kepada peserta. SKPP Daring juga membuka

ruang diskusi yang memungkinkan masyarakat menggali lebih dalam pengetahuan

mengenai pemilu, pilkada dan pengawasannya.

1. Sekolah Kader Pengawas Partisipatif;

Program SKPP untuk Tahun 2020 dilaksanakan secara daring (dalam

jaringan) karena Indonesia tengah menghadapi pandemic covid-19 yang

mewajibkan semua lini kehidupan masyarakat menerapkan protokol

kesehatan, salah satunya Social Distancing dan Physical Distancing. Tahapan

SKPP Daring 2020 dimulai pada 5 April 2020 dan berakhir nantinya pada 30 Juni

2020. Melalui tahapan pendaftaran, tahapan audio visual, tahapan Web

Diskusi, tahapan evaluasi dan tahapan akhir adalah ujian daring.

Peserta SKPP Daring 2020 dari Kota Surakarta pada tahap pendaftaran

sebanyak 33 (tiga puluh tiga) orang peserta kemudian di seleksi secara

administrasi menghasilkan 30 (tiga puluh) peserta yang berhak mengikuti

pembelajaran audio visual, serta pada tahapan Web Diskusi berhak diikuti oleh

28 (dua puluh delapan) peserta. Secara nasional tentunya jumlah peserta Web

Diskusi SKPP 2020 sangat banyak dan tidak mungkin untuk dilaksanakan secara

terpusat dari Bawaslu RI. Maka pelaksanaan Web Diskusi di delegasikan ke

Bawaslu Kabupaten/Kota.

2. Podcast Bawaslu Surakarta

Kegiatan lain yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta dalam

meningkatkan pengawasan partisipatif adalah dengan mengadakan podcast

melalui youtube Bawaslu Kota Surakarta. Melalui podcast ini, Bawaslu Kota

83

Surakarta mengajak masyarakat agar lebih terlibat aktif dan menambah

informasi mengenai kepemilihan.

Bawaslu Kota Surakarta telah mengadakan 5 (lima) kali podcast, dengan

mengundang tokoh dan praktisi masyarakat. Tujuan utama dari Podcast ini

adalah selain mengajak namun juga mengedukasi masyarakat agar memahami

pentingnya penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun

2020.

3. Penyiaran Iklan Layanan Masyarakat

Bawaslu Kota Surakarta juga membuat program layanan iklan masyarakat

yang disiarkan di Radio lokal Kota Surakarta seperti Meta FM dan RRI, dan

Statisun Teevisi Lokal seperti TaTV dan TVRI. seperti Pop FM, Café FM dan

Radio Thomson. Iklan tersebut berisi tentang ajakan masyarakat untuk

mengawasi penyelenggaraan Pilkada Tahun 2020 termasuk didalamnya

penerapan protokol kesehatan.

4. Forum-forum sosialisasi/koordinasi

Adapun kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selain menggandeng kader

pengawasan melalui SKKP di atas yaitu diantaranya meliputi sosialisasi

kepemiluan, rapat koordinasi pengawasan baik secara tatap muka maupun

daring sebagai berikut:

a. Rakor Sosialisasi pengawasan partisipatif dengan Camat dan lurah PILKADA

Bawaslu Kota Surakarta di KSPH pada tanggal 21 November 2019;

b. Rakor Sosialisasi pengawasan partisipatif PILKADA Bawaslu Kota Surakarta

di KSPH pada tanggal 27 Januari 2019;

c. Bimbingan teknis manajemen kepemliuan dan organisasi Bawaslu kota

surakarta pada tanggal 28 - 29 Januari 2020 di Pondok Asri Tawangmangu;

d. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 12 Februari 2020 di KSPH Surakarta;

84

e. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 13 Februari 2020 di KSPH Surakarta;

f. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 25 Februari 2020 di KSPH Surakarta;

g. Rapat Koordinasi Tahapan Pemilu Bawaslu kota surakarta pada tanggal 27

Februari 2020 di KSPH Surakarta;

h. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 04 Maret 2020 di KSPH

Surakarta;

i. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 5 Maret 2020 di KSPH Surakarta;

j. Rakor Pengawasan tahapan Verifikasi faktual Pemilihan Walikota dan

Wakil Walikota tahun 2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 23 Juni

2020 di KSPH Surakarta;

k. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 14 Juli 2020 di KSPH Surakarta;

l. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 13 Agustus 2020 di KSPH Surakarta;

m. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 27 Agustus2020 di KSPH Surakarta;

n. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 16 September 2020 di KSPH

Surakarta;

o. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 28 September 2020 di KSPH

Surakarta;

p. Bimbingan teknis manajemen kepemliuan dan organisasi Bawaslu kota

surakarta pada tanggal 16 - 17 Oktober 2020 di Pondok Asri Tawangmangu;

q. Rakor Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 22 Oktober 2020 di KSPH Surakarta;

85

r. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 6 November 2020 di KSPH Surakarta;

s. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 12 November 2020 di KSPH

Surakarta;

t. Rakor Sosialisasi pengawasan partisipatif dengan Camat dan lurah PILKADA

Bawaslu Kota Surakarta di KSPH pada tanggal 19 November 2020;

u. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 2 Desember 2020 di KSPH

Surakarta;

v. Rakor Pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun

2020 Bawaslu kota surakarta pada tanggal 7 Desember 2020 di KSPH

Surakarta;

w. Rapat Koordinasi dengan Stake holder Bawaslu kota surakarta pada

tanggal 1 Desember 2020 di KSPH Surakarta;

x. Bimbingan teknis manajemen kepemliuan dan organisasi Bawaslu kota

surakarta pada tanggal 23 - 24 Desember 2020 di Pondok Asri

Tawangmangu;

y. Rapat Kerja Teknis Dengan Media Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota

Surakarta Tahun 2020 Di Ksph Surakarta;

z. Sosialisai sistem pengawasan dan pencegahan setiap kegiatan pada

tahapan Pilkada Tahun 2020 dengan SKPP dan masyarakat umum,

dilakukan secara daring sebanyak 3 (tiga) kali

aa. Sosialisasi pengawasan pemutahiran data pemilih (DPT) secara daring

terhadap beberapa stakeholder dan juga SKPP.

Melalui beberapa kegiatan diatas, Bawaslu selalu menyampaikan bahwa Kota

Surakarta membutuhkan dukungan dari masyarakat dalam melakukan

pengawasan, hal ini karena personil pengawas sangatlah terbatas. Oleh

karenanya, masyarakat dapat berperan aktif dalam menentukan kesuksesan

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta tahun 2020. Masyarakat dapat

86

berpartisipasi dalam mewujudkna Ilkada 2020 yang jujur, adil sehingga dapat

melahirkan pemimpin yang bersih dan berintegritas.

Bawaslu Kota Surakarta menjadi penggerak utama dalam melahirkan

pengawas partisipatif yang berasal dari masyarakat. Peran penagwasan yang

dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memberikan informasi atau

laporan mengenai adnya dugaan pelanggaran, baik yang dilakukan oleh

penyelenggara ataupun peserta pemilihan termasuk didalamnya dugaan

pelanggaran yang dilakukan oleh tim sukses.

Meskipun Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 berlangsung

di tengah pandemi Covid-19, tetapi Bawaslu Kota Surakarta dengan semua jajaran

berharap, masyarakat tetap ikut aktif melakukan pengawasan dengan tetap taat

dan patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh kementrian

kesehatan dan ketua gugus tugas Covid-19. Hal ini sangat penting, karena untuk

mencegah dan memutus penyebaran Covid-19.

Sinergi antara Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kota Surakarta dengan

pengawas partisipatif, akan semakin mempermudah dalam mengawal Pilkada

agar berjalan secara demokratis sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

dan adil. Pada akhirnya, Pilkada yang berkualitas, berintegritas, dan bermartabat

akan benar-benar terwujud. Sebaliknya, jika masyarakat bersikap tidak peduli,

tentu Pilkada berkualitas, berintegritas, dan bermartabat hanya menjadi cita-cita

tanpa pernah menjadi nyata.

Terakhir dengan keterbatasan jumlah personil pengawas dalam Pilkada

Tahun 2020 Kota Surakarta. Bawaslu Kota Surakarta mendorong kepada seluruh

lapisan masyarakat (Staekholder/personil) untuk turut serta berpartisipasi dalam

kegiatan pengawasan yang meliputi pendidikan politik di masyarakat, sosialisasi

peraturan dalam pelaksanaan Pilkada 2020 dan sistem pencegahan maupun

pelaporan. Hal ini akan berdampak terhadap kepedulian akan pentingnya

pemilihan yang jurdil dan bermartabat guna menghasilkan pemimpin yang

berintegritas dan berwibawa.

87

Upaya kami dalam melakukan kegiatan, mendorong dan mengajak

stakeholder maupun masyarakat secara umum dalam pengawasan partisipatif

secara nyata terbukti bahwa tidak adanya pelanggaran dalam pelaksanaan

seluruh tahapan Pilkada Tahun 2020 walaupun tidak satupun laporan dari

masyarakat masuk ke Bawaslu Kota Surakarta dan jajarannya tentang

pelanggaran Pilkada Tahun 2020. Hal ini dimungkinkan keefektifan kegiatan

pencegahan berupa himbauan dan perbaikan baik secara lisan maupun tertulis.

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengawasan tahapan penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan

wakil Walikota Kota Tahun 2020 di Kota Surakarta telah berjalan dengan

baik, aman, dan lancar walaupun terdapat beberapa hal yang tidak dapat

dipungkiri menorehkan catatan yang sangat mendasar. Misalnya berkaitan

dengan tidak sempurnanya penyusunan daftar pemilih. Dalam hal

melakukan pengawasan pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 di Kota

Surakarta, Bawaslu Kota Surakarta telah menyusun berbagai langkah

strategi pengawasan baik dari sisi pencegahan serta dalam melaksanakan

tugas pengawasan secara menyeluruh pada setiap tahapan Pemilihan

Kepala Daerah 2020 sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pada tahapan Pemutahiran data pemilih Bawaslu Kota Surakarta

telah melakukan pengawasan dan memastikan KPU Kota Surakarta beserta

jajarannya agar menghasilkan data yang valid dan transparan sehingga

dapat diakses oleh masyarakat secara mudah yakni dengan sistem online

dan offline (penempelan DPS dan DPT disetiap RW). Meskipun dalam

pelaksanaannya berdasarkan dari hasil pengawasan masih terdapat

tahapan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih masih ditemukan Pemilih

yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan hak pilihnya namun

belum masuk dalam daftar pemilih. Selain itu masih banyak ditemukan

masyarakat yang belum mengetahui syarat dan jadwal terkait pindah

memilih bagi masyarakat yang berada di luar domisili. Selain itu masih

terdapat pemilih ganda dan meninggal dunia yang masih tercantum dalam

DPT.

Selain permasalahan DPT di atas, Tahapan Kampanye juga

merupakan tahapan yang sangat vital pada pelaksanaaan pemilihan kepala

daerah tahun 2020 di Kota Surakarta. Pada umumnya beberapa strategi

89

pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Surakarta telah berjalan

dengan baik. Tindakan pencegahan merupakan kegiatan pengawasan yang

efisien untuk menekan adanya potensi pelanggaran pada tahapan

kampanye pemilihan kepala daerah tahun 2020 di Kota Surakarta.

Tindakan pencegahan tersebut di lakukan dalam bentuk tertulis maupun

lisan, secara tertulis diantaranya dalam bentuk penyampaian surat

himbauan kepada setiap tim Paslon atau kepada Paslon peserta Pemilihan

Walikota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.

Untuk Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan

kewajiban. Bawaslu Kota Surakarta telah banyak dibantu oleh Panwas

Kecamatan, Panwas Kelurahan , PTPS dan juga masyarakat serta pihak-

pihak terkait yang lainnya yang telah berkomitmen dalam hal mengawal

demokrasi bangsa ini sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai.

Seluruh tahapan Pilkada Tahun 2020 di Kota Surakarta telah

berjalan dengan lancar sampai akhirnya KPU Kota Surakarta menetapkan

pemenang pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Surakarta pada

tanggal 21 Januari 2021 atas nama Gibran Rakabuming Raka (Walikota)

dan Teguh Prakosa (Wakil Walikota) periode 2020-2024 (Pasal 201 Ayat (7)

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016).

Demikian laporan pengawasan ini dibuat, semoga dapat

bermanfaat sebagai bahan informasi terhadap pelaksanaan Pengawasan

pemilihan Walikota dan wakil Walikota di Kota Surakarta Tahun 2020.

B. REKOMENDASI

Melihat uraian kesimpulan di atas dan beberapa hasil pelaksanaan

pengawasan tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta,

maka ada beberapa yang menjadi rekomendari perbaikan, walaupun

secara umum terkait dengan tata laksanan pengawasan melalui alat kerja

pengawasan sudah cukup sesuai. Berikut beberapa rekemendarinya:

90

1. Beberapa permasalahan yang timbul agar tidak terjadi lagi di masa

yang akan datang diantaranya minimnya Pengawas atau jumlah

pengawas Pemilihan yang ada, terutama untuk Waskel di kelurahan-

kelurahan besar yang jumlah TPS nya melebihi 20 TPS. Meskipun

masyarakat juga dapat berperan dalam hal pengawasan pemilihan

Kepala Daerah serentak 2020 yakni melalui pengawas partisipatif;

2. Tentang pemutakhiran data pemilih. Selain itu harus ada peningkatan

kualitas SDM khususnya untuk petugas PPDP , disamping harus warga

setempat dan diwajibkan bertemu langsung dengan warga.

Peningkatan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) yang handal

dalam proses pemutakhiran data pemlih agar dapat menghasilkan

data pemilih yang valid dan dapat mengakomodir seluruh Hak Pilih

masyarakat yang sudah memiliki hak pilih;

3. Pelaporan Online melalui aplikasi terkait dengan temuan dan laporan

masyarakat perlu dikembangkan lagi, dengan harapan dapat

meningkatkan peran dan partisipari aktif dalam mengawasi semua

tahapan Pemilihan;

4. Bawaslu Kota Surakarta memandang perlu agar regulasi maupun

beberapa alat kerja pengawasan di sesuaikan dengan keadaan yang

ada. Sehingga kedepan dapat memudahkan pengawas Pemilihan

dalam melaksanakn tugas-tugas pengawasan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Lampiran

BA & SK

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 38/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN

WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

SALINAN

- 2 -

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di

Wilayah Kecamatan Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,

dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun

2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan

- 3 -

Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman

Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,

Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,

Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN

JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan

Suara di wilayah Kecamatan Jebres Kota Surakarta untuk

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun

2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Bagian Hukum,

-4-

Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat

kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan

terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari

2021.

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan

Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2O2O,

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 38/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH

KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI

KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

1. Kepatihan Kulon

1. Christmas Setiawan L Kepatihan Kulon RT 5

RW 5

2. Ginanjar Yudha Duvamindra

L Kepatihan Kulon RT 2

RW 2

3. Nuha Puspaningtyas P Kepatihan Kulon RT 6

RW 1

2. Kepatihan Wetan

1. Wahyu Hardjono L Cokronegaran RT 5 RW

11

2. Bambang Supiarso L Kepatihan Wetan RT 001

RW 002

3. Novia Leni Anjarsari P Kepatihan Wetan

3. Sudiroprajan

1. Winda Ayu Tunggadewi P Kepanjen RT.003 RW

005

2. Felisiana Maria Asri Widiasih

P Mijen RT 004 RW.007

3. Kristitik Yulieni P Samaan RT.002 RW 002

4. Gandekan

1. Yosep Karnanto L Kebonan RT 003 RW 006

2. Puji Waluyo L Gandekan RT 005 RW

006

3. Eka Diana Setyaningsih P Kebonan RT 003 RW 006

5. Sewu

1. Retno Kusumastuti P Kampung Sewu RT 005

RW 005

2. Sabar Matheus L Kampungsewu RT 03 RW

08

3. Galang Adityastama L Sewu RT 002 RW 009

6. Jagalan

1. Adnan Syamsuddin, S.E L Jl. Kalimandahan I RT

003 RW 006

2. Junaidi, Amd L Rejosari RT 02 RW 7

3. Resa Aditya Utama L Jagalan RT 006 RW 005

-2-

No Kelurahan Nama PPS LIP Alamat

7 Pucangsawit

1 Abdul Aziz Insarr Adij aya LPucangsawit RT 002 RW

013

2 Nu'rul Nur Pertiwi PPucangsawit RT 001 RW

13

3 Dwi Sujiati PPucangsawit RT 003 RW

011

8 Tegalharjo

1 Kristiyanti PTegalharjo RT 006 RW

005

2 Yosi Pidina Untoro L Tegalharjo RT 06 RW 5

3 Seno Hernowo Indaryanto L Kepunton Gang Irian IINo.39 RT 007 RW 003

9 Jebres

1 Agung Dewantoro LJl Mendung4l43 RT 002

RW 015

2 Suyatno L Jl. Angkasa KaplinganRT OO5 RW O2O

3 LNgasinan RT 003 RW

oL2

10. Mojosongo

1 Fredy Citra Adi L Jl. Mr. Sartono, GangArjuna,Krajan RT03 RW 03

2 Kiki Rin Widyaningrum PJl.Lampo Batang Timur

21 RT 05 RW 23

3 Antonius Gatut Haryadi L Perum Prihatna Indah ANo.5 RT 001 RW 034

11. Purwodiningratan

1Widya Rindayu ChatarinSantoso P

Purwodiningratan RT 01RW5

2 Muthia Suryo Widigdo P Kanggotan RT 02 RW 02

3 Lor ertza Yu fa M ar gantari PPurwodiningratan RT 03

RW5

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

bB Hukum,

Aria Surya Putra

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 32/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 11/PP.04.2-KPT/3372/KPU-Kot/II/2020 TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang

menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan

Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi

Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,

Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon

Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan

Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal

15 Juni 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan

SALINAN

- 2 -

Umum Kota Surakarta Nomor 11/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata

Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa

kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

- 3 -

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan

dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata

Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-

Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan Tahun 2020;

5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019

tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 11/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil

- 4 -

Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana telah

diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota

Surakarta Nomor 23/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-

Kot/III/2020 tentang Perubahan atas Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor 11/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;

Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-

SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal

Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan

Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 11/PP.04.2-KPT/3372/KPU-

Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN

PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN JEBRES DALAM PEMILIHAN WALI KOTA

DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Jebres dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah

adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai

tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.

-5-

KEDUA

KETIGA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja

Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali

Kota Surakarta Tahun 2O2O.

Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 29/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 8/PP.04.2-KPT/3372/KPU-KOT/II/2020 TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang

menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan

Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi

Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,

Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon

Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan

Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal

15 Juni 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan

SALINAN

- 2 -

Umum Kota Surakarta Nomor 8/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata

Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa

kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

- 3 -

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan

dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata

Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-

Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan Tahun 2020;

5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019

tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 8/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan

- 4 -

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta Nomor 20/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 8/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;

Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-

SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal

Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan

Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan Tahun

2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 8/PP.04.2-KPT/3372/KPU-

Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN

PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA

DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah

adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai

tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.

-5-

KEDUA

KETIGA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja

Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali

Kota Surakarta Tahun 2O2O.

Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 37/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

DI WILAYAH KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI KOTA

DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

SALINAN

- 2 -

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di

Wilayah Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,

dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun

2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan

- 3 -

Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman

Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,

Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,

Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN

PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan

Suara di wilayah Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta untuk

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun

2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Bagian Hukum,

-4-

Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat

kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan

terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari

2021.

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan

Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2O2O,

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 37/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH

KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN

WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN PASARKLIWON

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

1. Joyosuran

1. Erna Alfiah P Kusumodilagan RT.01

RW.10

2. Jumaerry L Tempen Baturono RT 002

RW 003

3. Hamzah Izzan Alimuddin L Gabudan RT 002 RW 008

2. Semanggi

1. Dedy Pramadi L Semanggi RT 004 RW 016

2. Sugiman L Mojo Semanggi RT 002

RW 004

3. Muhammad Nurdi L Semanggi RT 05 RW 16

3. Pasarkliwon

1. Hilmi Setiyawan L Mertodranan RT.001

RW.001

2. Fitri Kurniasih, S.KM. P Gurawan RT 001 RW 009

3. Iwan Kus Hariyanto L Mertodranan, 81 RT 01

RW 1

4. Gajahan

1. Yunus Cahyo Wicaksono,

S.Pd. L Gajahan RT 04 RW 01

2. Imron Rosyadi L Gajahan RT 01 RW 03

3. Agung Pamuji Adi,S.H L Gajahan RT 001 RW 002

5. Baluwarti

1. Philipus Ekonugroho Dwi S L Gambukan RT 004 RW

002

2. Dody Widyanarko L Wirengan RT 003 RW 005

3. Fachri Satya Izzan L Tamtaman RT 001 RW

010

6. Kampungbaru

1. Dwi Suryanto L Kampungbaru RT 004 RW

001

2. Nur Ayu Puspitaningrum P Kampungbaru RT 001 RW

001

3. Dani Agus Purnomo L Kampungbaru RT 005 RW

002

-2-

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

7 Kedunglumbu

1 Sumisih PYosodipuran RT 004 RW

003

2. Sumanto LKedunglumbu RT 001 RW

001

3. Muhammad Mirwan Yazid LYosodipuran RT 003 RW

003

8 Sangkrah

1 Anton Sujarwo L Sangkrah RT 005 RW 01 1

2 Rini Prasnawati P Sangkrah RT 005 RW 011

3 Tri Rahmawati, SE P Sangkrah RT.04 RW.03

9 Kauman

1Muhammad FajarWidyantoro L Jl. KH. Hasyim Ashari 288

2 Muhammad Mahmoed L Jl Trisula 2 No 13

3 Novia Tegar Putri PJI. Cakra II No.4 RT.001

RW.006

10. Mojo

1 Fitria Romadoni P Mojo RT 002 RW 005

2 Oky Hermawan L Mojo RT 004 RW 002

3 Diyah Puji Astuti P Mojo RT 002 RW 002

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

b Hukum,TARIATs[

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 30/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 9/PP.04.2-KPT/3372/KPU-KOT/II/2020 TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang

menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan

Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi

Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,

Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon

Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan

Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal

15 Juni 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan

SALINAN

- 2 -

Umum Kota Surakarta Nomor 9/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata

Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa

kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

- 3 -

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan

dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata

Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-

Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan Tahun 2020;

5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019

tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 9/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan

- 4 -

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta Nomor 21/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 9/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;

Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-

SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal

Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan

Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan Tahun

2020.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 9/PP.04.2-KPT/3372/KPU-

Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN

PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA

DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah

adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai

tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.

-5-

KEDUA

KETIGA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja

Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali

Kota Surakarta Tahun 2O2O.

Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 31/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 10/PP.04.2-KPT/3372/KPU-KOT/II/2020 TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang

menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan

Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi

Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,

Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon

Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan

Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal

15 Juni 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan

SALINAN

- 2 -

Umum Kota Surakarta Nomor 10/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata

Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa

kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

- 3 -

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan

dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata

Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-

Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan Tahun 2020;

5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019

tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 10/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan

- 4 -

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta Nomor 22/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 10/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;

Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-

SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal

Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan

Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 10/PP.04.2-KPT/3372/KPU-

Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN

PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN PASARKLIWON DALAM PEMILIHAN WALI

KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Pasarkliwon dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja

setelah adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai

tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.

-5-

KEDUA

KETIGA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja

Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali

Kota Surakarta Tahun 2O2O.

Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 33/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 12/PP.04.2-KPT/3372/KPU-Kot/II/2020 TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Nomor Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

258/PL.02-Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020, yang

menetapkan pelaksanaan Pemilihan serentak lanjutan

Tahun 2020 dimulai dari tahapan yang tertunda meliputi

Pelantikan dan Masa Kerja Panitia Pemungutan Suara,

Verifikasi Syarat Dukungan Pasangan Calon

Perseorangan, Pembentukan dan Masa Kerja Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih, dan Pemutakhiran dan

Penyusunan Daftar Pemilih, yang dimulai sejak tanggal

15 Juni 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan

SALINAN

- 2 -

Umum Kota Surakarta Nomor 12/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata

Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 566), sebagaimana telah beberapa

kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

- 3 -

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan

dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata

Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 258/PL.02-

Kpt/01/KPU/VI/2020 tentang Penetapan Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan Tahun 2020;

5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019

tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan

Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 12/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan

- 4 -

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020, sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta Nomor 24/PP.04.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan atas

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 12/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/II/2020 tentang

Penetapan dan Pengangkatan Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 28/PL.02-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020 tentang

Penetapan Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Lanjutan Tahun 2020;

Memperhatikan : Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 441/PL.02-

SD/01/KPU/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 perihal

Pengaktifan Kembali Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilihan

Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 12/PP.04.2-KPT/3372/KPU-

Kot/II/2020 TENTANG PENETAPAN DAN

PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN

KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI

KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan pengaktifan kembali Anggota Panitia Pemilihan

Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020, dengan masa kerja setelah

adanya penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020 yang terhitung mulai

tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.

-5-

KEDUA

KETIGA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU, dibebankan pada Anggaran Belanja

Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakii Wali

Kota Surakarta Tahun 2O2O.

Keputusan ini muiai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 36/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

DI WILAYAH KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN

WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

SALINAN

- 2 -

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di

Wilayah Kecamatan Serengan dalam Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,

dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun

2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan

- 3 -

Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman

Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,

Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,

Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN

SERENGAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan

Suara di wilayah Kecamatan Serengan Kota Surakarta untuk

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun

2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Bagian Hukum,

-4-

Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat

kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan

terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari

2021.

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan

Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2O2O,

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 36/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH

KECAMATAN SERENGAN DALAM PEMILIHAN

WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN SERENGAN

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

1. Joyotakan

1. Didik Kurniawan L Joyotakan RT 001 RW 003

2. Sarwiji Wahyuniyati, S.E P Jl Bohang I No.3

Joyotakan RT 004 RW 002

3. Vergina Rica Kusriani P Joyotakan RT 001 RW 006

2. Danukusuman

1. Ika Megawati Sebayang P Jl. Srikuncoro RT. 002

RW. 009

2. Anisa Silfia Hanim P Jl. Sri Kuncoro II No.17

3. Dewi Mardiyana Sebayang P Jl. Srikuncoro RT. 002

RW. 009

3. Serengan

1. Sigit Rahmadi L Makam Bergolo RT 003 RW

007

2. Sutanto L Dawung Tengah RT 004

RW 013

3. Emi Mardyastuti P Dawung Tengah RT 003

RW 013

4. Tipes

1. Susilowati, SE P Sutogunan RT.02 RW.07

2. Oktavianto Sandy Kurniawan L Tipes RT02 RW.14

3. Beti Lestari P Puspan RT.01 RW.05

5. Kratonan

1. Joko Utomo L Kratonan RT 004 RW 001

2. Jaka Santosa L Joyodiningratan RT.05

RW.05

3. Zainab Ummu Latifah P Kratonan RT 004 RW 001

6. Jayengan

1. Sasongko Nugroho Hernu Putro

L Jayengan Lor 174 RT 01

RW 08

2. Nur Hasan Huda Choiri L Kartopuran RT 003 RW

005

3. Adi Purnomo L Kartopuran RT 002 RW

002

-2-

No Kelurahan Nama PPS LIP Alamat

7 Kemlayan

1 Teza Ramananda Febriana PNotodiningratan RT 5 RW 4

Kemlayan

2 Reno Apindo Tama LSingosaren RT 02 RW 3,

Kemlayan

3. Riko Sandya Pasana Windra L Jl. Golek 23Notodiningratan

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 35/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

DI WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN

WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

SALINAN

- 2 -

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di

Wilayah Kecamatan Laweyan dalam Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,

dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun

2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan

- 3 -

Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman

Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,

Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,

Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN

LAWEYAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan

Suara di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta untuk

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun

2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Bagian Hukum,

-4-

Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat

kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan

terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari

2021.

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan

Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2O2O,

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 35/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH

KECAMATAN LAWEYAN DALAM PEMILIHAN

WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

1. Pajang

1. Drs. Hariyanto L Karangturi RT 002 RW

007

2. Andi Kusjatmiko, S.T L Kagokan RT 002 RW 11

3. Supriyati Ratnaningtyas P Suronalan RT 004 RW 008

2. Laweyan

1. Kristinawati P Sayangan Wetan RT.001

RW.002

2. Riyanto L Jl. Setono No.15 RT 002

RW 002

3. Muhamad Amirul Mu'minin L Sayangan Kulon RT 001

RW 003

3. Bumi

1. Didik Pamungkas L Baron Cilik RT 002 RW

007

2. Joko Wahyono L Baron Cilik RT 003 RW

007

3. Maeya Yessica L Baron Cilik RT 003 RW

007

4. Panularan

1. Islam Hari Sukarno L Panularan RT 001 RW 006

2. Nugraheni Dwi Suryaningrum P Baron Kunden RT 005 RW

002

3. Demta Tona Wahyutama L Jl. Panularan No.15 B

RT.003 RW.008

5. Penumping

1. Dicky Darmawan L Jl. Angling Darmo No.15

RT 005 RW 003

2. Soedarmanto L Kalitan RT 3 RW 1

Penumping

3. Cahyo Brilliandito L Penumping RT 002 RW

004

6. Sriwedari

1. Drs. Basyaruddin L Priyobadan RT 002 RW

004

2. Agus Budiyanto L Kebonan RT 05 RW 01

3. Supeno L Kebonan RT 5 RW 1

Sriwedari

-2-

No Kelurahan Nama PPS LIP Alamat

7 Purwosari

1 Drs. Y. Wahyu Widodo LJL. Dahlia No.3 RT 05 RW

08

2 Nadia Fatma Nurwindita PTegalmulyo RT 003 RW

o07

3 Feny Anggun Pridiasari PJl. Slamet Riyadi No 512

RT 03 RW 14

8 Sondakan

1 Dwi Ariyanto L Tegal Rejo RT001 RW 001

2 Adi Supriyanto L Jl. Truntum V RT. 002RW. 014 Jantirejo

3 Wahyu Tri Manunggal LTegalrejo RT 2 RW 3

Sondakan

9 Kerten

1 Joko Pramono, S.E, M.M L Jl. Manyar 13 A Kerten

2. Rosyid Agus Prasetyo L Kerten RT 002 RW 005

3 Syahro Wardi L JL Samratulangi No 4Kerten RT 03 RW 02

10 Jajar

1 Riyatno, S.T L Jajar RT 001 RW 006

2 Haris Nur Ridwan Yazid LGg. Duku II A No.19 RT

003 Rw 004

3Muhammad RizlryKurniawan L Jajar RT 003 RW 008

11. Karangasem

1 Muchamad Wahyu Perdana L Karangasem RT 03 RW 04

2 Drs. H. Anwari LSoropadan RT 002 RW

008

3 Andy Novian Istanto L Karangasem RT 01 RW 02

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

b Bagian Hukum,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 39/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

DI WILAYAH KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN

WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 03

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3

Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen

Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi

Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan

Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia

Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

SALINAN

- 2 -

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan dan

Pengangkatan Anggota Panitia Pemungutan Suara di

Wilayah Kecamatan Banjarsari dalam Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

denganPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja

Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,

dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

566), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun

2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan

- 3 -

Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

1498);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi

Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 320), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 201);

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

59/PP.02.2-Kpt/3372/KPU-Kot/XII/2019 tentang Pedoman

Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta,

Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,

Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN

BANJARSARI DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan dan mengangkat anggota Panitia Pemungutan

Suara di wilayah Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun

2020, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Bagian Hukum,

-4-

Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KESATU merupakan penyelenggara Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O di tingkat

kelurahan, dan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Masa kerja Panitia Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KESATU adalah selama 8 (delapan) bulan

terhitung sejak tanggal 15 Juni 2O2O sampai dengan 31 Januari

2021.

Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan tugas Panitia

Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KEDUA, dibebankan pada Anggaran Belanja Pelaksanaan

Tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2O2O,

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 39/PP.04.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH

KECAMATAN BANJARSARI DALAM PEMILIHAN

WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DI WILAYAH KECAMATAN BANJARSARI

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

1. Kadipiro

1. Yehezkiel Pramudhana Lysandro

L Sumpingan RT 005 RW

006

2. Muh Syaibani L Kadipiro RT 009 RW 003

3. Setya Adhy Wicaksana L Lemah Abang RT.003 018

2. Nusukan

1. Murdyanto Tjahjo Puspito L Jl. Krakatau IV RT.003

RW.023 Bibis Baru

2. Puji Rahayu P Praon RT 005 RW 007

3. Agus Sugiyanto L Distrikan RT 04 RW XI

Nusukan

3. Gilingan

1. Wahyudi L Cinderejo RT.006 RW.005

2. Muhammad Jihad L Bibis Wetan RT 06 RW 19

3. Niken Tri Nugraini P Bibis Wetan RT.04 RW 19

Gilingan

4. Setabelan

1. Bagas Mario Waskito L Jl Abdul Muis 21a RT 2

RW 6

2. Eni Setyowati P Pringgading RT 001 RW

007

3. Rika Yuliana P Jogobayan RT 001 RW

006

5. Kestalan

1. Tri Wahyu Irianto L Kandang Doro RT 002 RW

006

2. Yunita Windy Listya Putri P Kestalan RT 004 RW 003

3. Gilang Pamungkas Wicaksono

L Ngebrusan RT.04 RW.01

6. Keprabon

1. Taufik Yoga Hutama Putra L Keprabon Wetan

2. Catur Setiawan L Kusumodiningratan

RT.06/RW.05

3. Andri Maulana Firdaus L Jl. Imam Bonjol No.31 RT.04 RW.03 Keprabon

Wetan

- 2 -

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

7. Timuran

1. Suyanto L Jl. Ronggowarsito No.159

RT 002 RW 002

2. Bambang Joko Santoso L Jl. Jawa Gang 7 RT 003

RW 004

3. Sri Lestari Kusumawati P Timuran RT 4 RW 4

8. Ketelan

1. Henry Sosiawan Adiarto L JL. Batam III No.8,

Grogolan

2. Joko Sambodo L Grogolan RT 04 RW 04

3. Teguh Giyatno L Totogan RT02 RW 06

9. Punggawan

1. Wendy Prudensia Radmoko,

S.H. L

Jl. Punggawan No.17 RT 003 RW 005

2. Y. Kristian Iswahyudi L Jl. RM Said III RT 03 RW

4

3. Leo Kuncoro Poernomo Siddi, S.Pd.

L Jl. Nusa Indah I No.4

10. Mangkubumen

1. Ahmad Musa Saifunnuha L Jl Seruni 11 No 7 02 RW

06 Mangkubumen

2. Afifah Nur Atika P Jl Sro Gading RT 001 RW

032

3. Khoirul Rizal Iskandar L Sidorejo RT 004 RW 001

11. Manahan

1. Sri Hartati, S.E P Manahan RT 002/RW 006

2. Any Sulistiyowati P Jl. Kepodang No.11,

Gremet RT 001 RW 013

3. Nuffic Widyo Utomo L Jl. Samratulangi No.18 RT

001 RW 007

12. Sumber

1. Handrianus Sulis Setyo Wawan

L Sumber RT 5 RW 8

2. Sukanto, SE L Jl. Pajajaran Barat I/53

RT 03 RW 17

3. Muchamad Saleh, S.E. L Jl. Kahuripan No 38 RT

02 RW 09

13. Banyuanyar

1. Rubangi L Dukuhan Banyuanyar RT

03 RW 06

2. Agung Wahyudi, S.Sos L Margorejo RT 03 RW 3

3. Slamet Mulud L Banyuanyar RT 2 RW 5

14. Banjarsari

1. Mulyono Dwi Santoso L Karangasem RT 001 RW

022

2. Ilham Pramudya Adi Sarno L Sekip RT 003 RW 002

3. Raafi Dimas Adji Pradana L JL. Garuda Sakti II No 19

RT 04 RW 11

'!r

-3-

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

ub Hukum,

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Juni 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

No Kelurahan Nama PPS L/P Alamat

15. Joglo

1 Yanuar Prasetyo Wibowo L Joglo RT 3 RW 10

2 Al Majud L Pundung Gede RT 5 RW 9

3 Rully Puthut Setiawan LSumber Nayu RT 001 RW

006

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 47/PL.02.1-Kpt/3372/KPU-Kot/VII/2020

TENTANG

PENETAPAN REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH DAN JUMLAH TEMPAT

PEMUNGUTAN SUARA PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (1)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun

2019 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang

Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih

dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur, Bupati

dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota, Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

menyusun daftar pemilih berdasarkan data hasil

sinkronisasi dari Komisi Pemilihan Umum dengan

menggunakan formulir Model A.KWK;

b. bahwa dalam menyusun daftar pemilih sebagaimana

dimaksud dalam haruf a, dilakukan dengan membagi

pemilih untuk tiap Tempat Pemungutan Suara, dengan

memperhatikan aspek sosiologis, geografis, jarak dan

waktu tempuh menuju Tempat Pemungutan Suara

dengan memperhatikan tenggang waktu pemungutan

suara;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang

Penetapan Rekapitulasi Daftar Pemilih dan Jumlah

Tempat Pemungutan Suara pada Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

SALINAN

- 2 -

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017

tentang Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar

Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor 819), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 19 Tahun

2019 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang

Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih

dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 1676);

3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

Nomor 13/PL.02.1-Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang

Pedoman Teknis Pemutakhiran Data dan Penyusunan

Daftar Pemilih dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2020;

-3-

Memperhatikan

Menetapkan

KESATU

Salinan sesuaiSEKRETARIAT

dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUMRTA

Surat Komisi Pemilihan Umum r:ofiLor 421/PL.O2.L-

SD/OI/KPU/V||2O2O tanggal 5 Juni 2020 perihal

Perubahan Jumlah Pemilih untuk Pemetaan TPS

Pemilihan Serentak Tahun 2020;

Berita Acara Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota

Surakarta Nomor 42|PL.OL.2-BA/3372|KPU-

Kot/Vll /2O2O tentang Penetapan Rekapitulasi Daftar

Pemilih (A.KWK) dan Jumlah Tempat Pemungutan Suara

(TPS) Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSI(AN:

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI

DAFTAR PEMILIH DAN JUMLAH TEMPAT PEMUNGUTAN

SUARA PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

Menetapkan Rekapitulasi Daftar Pemilih berdasarkan

formulir model A.KWK dan Jumlah Tempat Pemungutan

Suara (TPS) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Keputusan yang merupakan bagtan yang tidak

terpisah dari Keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 7 Juli2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

aharani

Hukum,

1.

2-

KEDUA

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 47/PL.02.1-Kpt/3372/KPU-Kot/VII/2020

TENTANG

PENETAPAN REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH

DAN JUMLAH TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI

KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH (A.KWK) DAN JUMLAH TEMPAT

PEMUNGUTAN SUARA PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020

NO KELURAHAN KECAMATAN JUMLAH

TPS

DAFTAR PEMILIH (A.KWK)

L P L+P

A LAWEYAN 230 37.524 40.526 78.050

1 Pajang Laweyan 56 9.212 9.827 19.039

2 Laweyan Laweyan 5 799 848 1.647

3 Bumi Laweyan 14 2.333 2.508 4.841

4 Penularan Laweyan 21 3.382 3.756 7.138

5 Penumping Laweyan 8 1.442 1.605 3.047

6 Sriwedari Laweyan 10 1.564 1.687 3.251

7 Purwosari Laweyan 24 3.729 4.085 7.814

8 Sondakan Laweyan 27 4.562 4.850 9.412

9 Kerten Laweyan 20 3.359 3.685 7.044

10 Jajar Laweyan 23 3.479 3.681 7.160

11 Karangasem Laweyan 22 3.663 3.994 7.657

B SERENGAN 106 20.495 21.731 42.226

12 Joyotakan Serengan 14 2.968 3.072 6.040

13 Danukusuman Serengan 21 3.889 4.098 7.987

14 Serengan Serengan 23 4.114 4.334 8.448

15 Tipes Serengan 24 4.582 4.818 9.400

16 Kratonan Serengan 10 2.037 2.237 4.274

17 Jayengan Serengan 7 1.487 1.645 3.132

18 Kemlayan Serengan 7 1.418 1.527 2.945

C PASARKLIWON 176 32.115 33.512 65.627

19 Joyosuran Pasarkliwon 20 3.983 4.180 8.163

20 Semanggi Pasarkliwon 49 8.760 8.929 17.689

21 Pasakliwon Pasarkliwon 11 2.004 2.196 4.200

22 Gajahan Pasarkliwon 8 1.475 1.634 3.109

23 Baluwarti Pasarkliwon 14 2.364 2.633 4.997

24 Kampungbaru Pasarkliwon 7 1.052 1.219 2.271

25 Kedunglumbu Pasarkliwon 12 2.043 2.134 4.177

26 Sangkrah Pasarkliwon 24 4.800 4.880 9.680

27 Kauman Pasarkliwon 6 981 1.046 2.027

28 Mojo Pasarkliwon 25 4.653 4.661 9.314

DAFTAR PEMILIH (A.I(WK)

5

JUMI,AHTPSNO KELURAHAN

Kepatihan Kulon

KECAMATAN

l 046

P

57.696L+P

t.954772.787

908

L

55.091

2.O9t1.002 1.089Jebres30 Kepatihan Wetant.437 1.599Jebres 931 Sudiroprajan

3.624 7.1392t 3.51132 Gandekan Jebres2.805 5.539t4 2.734Sewu Jebres33

5.183 5.366 10.549Jebres34 Pucangsawit4.761 9.29327 4.53235 Jagalan Jebres

3.90172 1.883 2.O18Jebres36 Purwadiningratan2.O49 3.934Jebres 1137 Tegalharl'o

13.066 25.46573 t2.399Jebres Jebres

t9.6t7

9.161

6egn20.26972.006

39.886

18.887

rc8.gnJebres

Banjarsari

113

400

5340

E

Mojosongo

Kadipiro67 1 1.575 t2.370 23.9454l Nusukan Banj arsari

8.O90 15.542Banj arsari 45 7.45242

Banjarsari 11 1.555 1.630 3.18543 Setabelan1.o59 1.220 2.27944 Kestalan Banj arsari1.185 1.318 2.503Keprabon Barrj arsari 8

7 1.01I 1. 196 2.20746 Timuran Banj arsari1.308 7.452 2.76047 Ketelan Banjarsari 9

Banj arsari 9 7.672 t.745 3.3574a Punggawan

23 3.984 7.56449 Mangkubumen Banjarsaria.2a650 Malahan Banjarsari 23

Sumber Banjarsari 4t 6.733 7.183 13.91651

29 5.4t2 5.637 11.04952 Banyuanyar

53 Banjarsari Banj arsari 4t 6.762 13.891

Banj arsari 27 4.7 t7 4.889 9.60654 Joglo

-2-

sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 7 Juli2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

r\,,

rO

'tt

aranl

Hukum,

D JEBRES 3r929 Jebres

6

3.036

28

1.885

38

39

BANJARSARI9.726

Gilingarr

45

3.580

3.849 4.437

Banj arsari7.129

Jumlah L.23L 2L2.196 225.47t 437.667

SALINAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NoMOR 63 I PL.o2.2-Kpt I 3372 I KPU -Kot I vtt / 2o2O

TENTANG

PENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI ATAU SUARA SAH

PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN

UMUM TAHUN 2019 SEBAGAI PERSYARATAN PENCALONAN DALAM

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O

KE"TUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan

ayat (2\Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota

dan Wakil Walikota, sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor I Tahun 2020;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan

Jumlah Minimal Perolehan Kursi atau Suara Sah Partai

Politik atau Gabungan Partai Politik dalam Pemilihan

Umum Tahun 2019 sebagai Persyaratan Pencalonan dalam

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun

2020;

Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2O15 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

I

KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2O2O terfiarrg Perubahan Ketiga atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan l,embaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017

tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 826), sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Perubahan Ketiga atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017

tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 159);

3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

36/PL.01.8-Kptl3372lKPU-KotlVl2Ol9 tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

Suara Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kota Surakarta Tahun 2019 sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

39/PL.O1.8-Kptl3372lKPU-KotlVfil/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Kota Surakarta Nomor 36/PL.01.S-Kpll3372IKPU-

KotlY /2019 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara Peserta Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta

Tahun 2019;

-2-

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KE"TIGA

-3-

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

40/PL.O1.9-Kptl3372ll<PU-KotlVllll2OL9 tentang

Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

Surakarta Tahun 2019;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN

KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU

GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM

TAHUN 2OI9 SEBAGAI PERSYARATAN PENCALONAN

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020.

Menetapkan jumlah minimal kursi partai politik atau

gabungan partai politik dalam Pemilihan Umum Tahun 2O19

paling sedikit 2Oo/o (dua puluh persen) dari 45 (empat puluh

lima) kursi Dewan Perwakilan Ra}yat Daerah Kota Surakarta,

yaitu sejumlah paling sedikit 9 (sembilan) kursi Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta.

Menetapkan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah

partai potitik atau gabungan partai politik dalam Pemilihan

Umum Tahun 2O19 paling sedikit 25% (dua puluh lima persen)

dari 343.495 (tiga ratus empat puluh tiga ribu empat ratus

sembilan puluh tima) jumlah suara sah hasil Pemilihan Umum

Tahun 2019 di tingkat Kota Surakarta, yaitu sejumlah paling

sedikit 85.874 (delapan puluh lima ribu delapan ratus tujuh

puluh empat) suara sah.

Jumlah minimal perolehan kursi sebagaimana dimaksud

dalam Diktum KESATU atau jumlah minimal perolehan suara

sah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, digunakan

sebagai dasar pemenuhan persyaratan pencalonan bagi partai

politik atau gabungan partai politik untuk mengusulkan Bakal

Pasangan Calon dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2020.

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

-4-

Dalam hal partai politik atau gabungan partai politik

mengusulkan Bakal Pasangan Calon dalam Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 dengan

menggunakan ketentuan akumulasi perolehan suara sah

sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, maka

ketentuan tersebut hanya berlaku bagi partai politik yang

memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Ralryat Daerah Kota

Surakarta pada Pemilihan Umum Tahun 2019.

Akumulasi perolehan suara sah partai politik pada Pemilihan

Umum Tahun 2019 di tingkat Kota Surakarta sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Partai politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan

Ralryat Daerah Kota Surakarta pada Pemilihan Umum Tahun

2019 sebagaimana tercantum dalam l,ampiran II Keputusan

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 16 Juli 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA SURAKARTA

ub Hukum,

LAMPIRAN IKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTANoMoR 63 I PL.o2.2 -Kpt I 337 2 / KPU -Kot / vlr I 2o2oTENTANGPENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI ATAUSUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIKDALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2OI9 SEBAGAIPERSYARATAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTADAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O

AKUMULASI PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019SEBAGAI DASAR PEMENUHAN PERSYARATAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2O2O

No Partai PolitikPerolehan Suara Sah pada setiap Daerah Pemilihan Jumlah

Suara SahSurakarta 2 Surakarta 3 Surakarta 4 Surakarta 5

1 Partai Kebangkitan Bangsa 1.815 t.6t2 688 767 5.926

2 Partai Gerakan Indonesia Raya 4.751 2.341 3.O16 r.531 3.693 15.372

.) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 45.509 29.t13 29.t69 30.533 55.436 t49.760

4 Partai Golkar 4.O79 4.979 2.484 3.509 t8.727

5 Partai NasDem 1.016 1.101 2.687 2.t29 3.651 10.584

6 Partai Garuda 0 0 0 0 0

7 Partai Berkarya 347 361 188 245 223 t.364

8 Partai Keadilan Sejatera 9.066 9. r55 7.466 5.439 6.398 37.524

Surakarta 1

t.o44

3.276

0

-2-

No Partai PolitikPerolehan Suara Sah pada setiap Daerah Pemilihan Jumlah

Suara SahSurakarta 1 Surakarta 2 Surakarta 3 Surakarta 4 Surakarta 5

9 755 943 1.040 732 1.138

10 Partai Persatuan Pembangunan 2.986 1.540 2.O76 2.603 tt.470

11 Partai Solidaritas Indonesia 2.304 2.L47 1.379 3.723 12.162

12 Partai Amanat Nasional 6.206 3.514 2.298 3.107 5.135 20.260

13 Partai Hati Nurani Rakyat 3.409 7L8 235 105 995 5.462

L4 Partai Demokrat t.824 t.265 2.449 909 2.463 8.950

Partai Bulan Bintang 341 238 t20 2t6 L40 1.055

PKP Indonesia 62 42 39 67 27L

Jumlah 43.749 60.574 56.471 52.7L6 89.985

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

Kpala ub an Hukum,

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 16 Juli 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

aranl

Partai Persatuan Indonesia 4.608

2.265

2.609

15

16 61

343.495

PARTAI POLITIK YANG MEMPEROLEH KURSI DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTAPADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 16 Juli 2020

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTANoMoR 63 I PL.o2.2 -Kpt / 337 2 / KPU -Kot / vtt / 2O2oTENTANGPENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI ATAUSUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIKDALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2OL9 SEBAGAIPERSYARATAN PENCALONAN DALAM PEMILIHAN WALI KOTADAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

RAKARTA

agian Hukum,

No Partai PolitikPerolehan Kursi pada setiap Daerah Pemilihan Jumlah

KursiSurakarta 1 Surakarta 2 Surakarta 4 Surakarta 51 Partai Gerakan Indonesia Raya 1 1 o 1 J

2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 7 5 5 8 30Partai Golkar 1 1 1 o 3

4 Partai Keadilan Sejatera 1 1 1 I 1 5

5 Partai Solidaritas Indonesia o o o 1 I6 Partai Amalat Nasional I 1 0 I 3

Jumlah Alokasi Kursi 11 B 7 t2 45

Ke

maharani

Surakarta 30

5

o

0o

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 77/PL.02.3-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020

TENTANG

PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN WALI KOTA DAN

WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 68 ayat (2)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017

tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota, sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017

tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Penetapan

Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan

SALINAN

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6547);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017

tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 826), sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017

tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 980);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020

tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi

Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 716),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2020 tentang

Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam

Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 981);

Memperhatikan

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KOMISI PEMILIHAN UMUM

4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3941PL.O2.2-

Kpt/O6/1AV /VlIll2O2O tentang Pedoman Teknis

Pendaftaran, Penelitian dan Perbaikan Dokumen

Persyaratan, Penetapan, serta Pengundian Nomor Urut

Pasangan Calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota;

Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota

Surakarta Nomor 7 I |PL.O2.3-BA/3372 ll<PV-Kot/lX/2O2O

tanggal 23 September 2020 tentang Penetapan Pasangan Calon

dalam Pemilihan Wali Kota dan Walil Wdi Kota Surakarta

Tahun 2020;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020.

Menetapkan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 sebagai berikut:

a. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Sdr. Gibran Rakabuming Raka dan Sdr. Teguh Prakosa;

dan

b. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Sdr. Bagro Wahyono dan Sdr. Supaq'o Fransiskus

Xaverius.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 23 September 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

lt Bagian Hukum,

maharani

Salinan sesuai dengan aslinya

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 80/PL.02.5-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020

TENTANG

PEMBATASAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PESERTA

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (4)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017

tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 tentang Dana

Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota;

b. bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Pasangan

Calon dan/atau Petugas Penghubung Pasangan Calon

untuk mendapatkan masukan mengenai pembatasan

pengeluaran dana kampanye Peserta Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

tentang Pembatasan Pengeluaran Dana Kampanye

Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020;

SALINAN

- 2 -

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6547);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017

tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 828), sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 tentang

Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 1059);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020

tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi

Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

716) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

-3-

Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2O2O tentang

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana

Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19) (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1068);

MEMUTUSI(AN:

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PEMBATASAN PENGELUARAN DANA

KAMPAI{YE PESERTA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020.

Menetapkan pembatasan pengeluaran Dana Kampanye

Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2O2O yaitu sebesar

Rp. 19.8 1 8.87 8.625,00 (sembilan belas milg ar delapan ratus

delapan belas juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu

enam ratus dua puluh lima rupiahl.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

aranl

Salinan sesuai dengan aslinya

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 26/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA NOMOR 43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun

2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan

Masyarakat Corona Virus Desease 2019 (COVID-10), yang

menetapkan COVID-19 sebagai jenis penyakit yang

menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan

wajib dilakukan upaya penanggulangan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk

upaya untuk penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

b. bahwa untuk mengantisipasi menyebarnya COVID-19 di

wilayah Indonesia dan dengan ditetapkannya Keputusan

Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan

Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Desease 2019

(COVID-19) sebagai Bencana Nasional, yang menetapkan

COVID-19 sebagai bencana nasional di Indonesia;

c. bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019

tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Tahun 2020;

SALINAN

-2-

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor 43/PP.01.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang Pedoman Teknis

Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 128, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6512);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019

tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Tahun 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 905) sebagaimana telah beberapa kali diubah,

terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang

Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 615);

-3-

3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang

Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020, sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Kota Surakarta Nomor 17/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-

Kot/III/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta Nomor

43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang

Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISI

PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA NOMOR 43/PP.01.2-

Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Menetapkan perubahan Lampiran I menjadi sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Menetapkan perubahan Lampiran II menjadi sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II Keputusan yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KETIGA : Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA

meliputi rincian tahapan, program, dan jadwal

penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020 yang mengatur mengenai :

1. Penyusunan keputusan penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

KEEMPAT

-4-

2. Sosialisasi kepada masyarakat danpenyuluhan/bimbingan teknis kepada penyelenggara

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun2020;

3. pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih,serta masa kerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara,

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, dan Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih;4. pemberitahuan dan pendaftaran pemantau, lembaga

survey atau jajak pendapat, dan penghitungan cepat hasilPemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun2020;

5. pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;6. pemenuhan persyaratan dukungan pasarlgan calon

perseorangan;

7. pengumuman pendaftaran pasangan calon;

8. pendaftaran pasangan calon;

9. verifikasi persyaratan pencalonan dan syarat calon;

10. penetapan pasangan calon, termasuk penyelesaian

sengketa atas penetapan pasangan calon;

1 1. pelaksanaan kampanye, termasuk masa kampanye danlaporan audit dana kampanye;

12. pelaksanaan pemungutan suara;13. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan

suara;14. penetapan pasangan calon terpilih;15. penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pemilihan

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O;

16. pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih; dan17. evaluasi dan pelaporan tahapan.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 13 Juni 2Ol9

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA

SURAKARTA

NOMOR 26/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISI

PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA NOMOR

43/PP.01.2-KPT/3372/KPU-KOT/IX/2019

TENTANG PEDOMAN TEKNIS TAHAPAN,

PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020

PEDOMAN TEKNIS

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020,

merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur dan adil.

Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2020 dilanjutkan setelah sempat ditunda berdasarkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 179/ PL.02-Kpt/01/KPU/III/2020,

ditengah merebaknya penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus Disease

2019 (COVID-19), yang telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemic, dan

Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun

2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) telah menyatakan COVID-19 sebagai

kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya

penanggulangan. Dalam rangka upaya pencegahan kian meluasnya

pandemi COVID-19, maka dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 wajib

diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan penanganan

Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) secara ketat.

Dalam rangka mewujudkan ketertiban, kelancaran, dan kepastian

penyelenggaraan sekaligus sebagai pedoman bagi penyelenggara dan para

pemangku kepentingan, maka Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta

menetapkan pedoman teknis tahapan, program, dan jadwal

- 2 -

penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2020.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan disusunnya Pedoman Teknis ini adalah :

1. sebagai acuan/pedoman bagi Penyelenggara Pemilihan dalam

melaksanakan dan menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil

Wali Kota Surakarta Tahun 2020.

2. untuk mewujudkan ketertiban, kelancaran, dan kepastian dalam

melaksanakan kegiatan penyelenggaraan.

3. sebagai informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan

penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2020.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 meliputi :

1. Tahapan persiapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2020; dan

2. Tahapan penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020.

D. PENGERTIAN UMUM

1. Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020,

selanjutnya disebut Pilwalkot Surakarta 2020, adalah pelaksanaan

kedaulatan rakyat di wilayah Kota Surakarta untuk memilih Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Surakarta secara langsung dan demokratis.

2. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta, selanjutnya

disebut Paslon, adalah Bakal Pasangan Calon yang telah memenuhi

syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pilwalkot Surakarta 2020.

3. Partai Politik adalah partai politik nasional hasil Pemilihan Umum

Tahun 2019 yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kota Surakarta.

4. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU adalah

lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud

dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara

pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam

penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam

undang-undang yang mengatur tentang Pemilihan.

- 3 -

5. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah adalah lembaga

penyelenggara pemilihan umum dan pemilihan di tingkat Provinsi Jawa

Tengah.

6. Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, selanjutnya disebut KPU Kota

Surakarta, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur

mengenai penyelenggara pemilihan umum, yang diberikan tugas

menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang yang

mengatur tentang Pemilihan.

7. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah

panitia yang dibentuk oleh KPU Kota Surakarta untuk

menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di tingkat

Kecamatan.

8. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah

panitia yang dibentuk oleh KPU Kota Surakarta untuk

menyelenggarakan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di tingkat

Kelurahan.

9. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat

KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk

menyelenggarakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara.

10. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang selanjutnya disingkat PPDP

adalah petugas Rukun Tetangga Rukun Warga atau nama lainnya yang

yang membantu PPS dalam pemutakhiran data pemilih.

11. Tempat Pemungutan Suara selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat

dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan.

12. Hari adalah hari kalender.

E. ASAS PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

1. Pilwalkot Surakarta 2020 dilaksanakan secara demokratis berdasarkan

asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

2. Dalam menyelenggarakan Pilwalkot Surakarta 2020 sebagaimana

dimaksud pada angka 1, penyelenggara Pilwalkot Surakarta 2020

harus memenuhi prinsip:

a. mandiri;

b. jujur;

c. adil;

d. berkepastian hukum;

e. tertib;

f. terbuka;

g. proporsional;

- 4 -

h. profesional;

i. akuntabel;

j. efektif;

k. efisiensi; dan

l. aksesibilitas.

BAB II

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

A. Penyelenggaraan Pilwalkot Surakarta 2020 berpedoman pada tahapan,

program, dan jadwal sebagai berikut :

1. Tahapan Pilwalkot Surakarta 2020 terdiri atas :

a. tahapan persiapan; dan

b. tahapan penyelenggaraan.

2. Tahapan persiapan sebagaimana dimaksud angka 1 huruf a meliputi :

a. perencanaan program dan anggaran;

b. Penyusunan keputusan penyelenggaraan Pilwalkot Surakarta 2020;

c. perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata cara

dan jadwal tahapan pelaksanaan Pilwalkot Surakarta 2020;

d. pembentukan PPK, PPS, dan KPPS;

e. pemberitahuan dan pendaftaran pemantau Pilwalkot Surakarta

2020;

f. penyerahan daftar penduduk potensial pemilih; dan

g. pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih.

3. Tahapan perencanaan program dan anggaran sebagaimana dimaksud

pada angka 2 huruf a termasuk:

a. penyusunan dan penandatanganan naskah perjanjian hibah

daerah;

b. pengelolaan program dan anggaran.

4. Tahapan perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata

cara dan jadwal tahapan pelaksanaan Pilwalkot Surakarta 2020

sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c termasuk:

a. sosialisasi kepada masyarakat; dan

b. penyuluhan/bimbingan teknis KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS dan

KPPS.

5. Tahapan pembentukan PPK, PPS, dan KPPS sebagaimana dimaksud

pada angka 2 huruf d, termasuk:

a. masa kerja PPK, PPS, dan KPPS; dan

b. pembentukan dan masa kerja PPDP.

- 5 -

6. Tahapan pemberitahuan dan pendaftaran pemantau Pilwalkot

Surakarta 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf e

termasuk:

a. pendaftaran pelaksana survei atau jajak pendapat; dan

b. pendaftaran pelaksana penghitungan cepat.

7. Tahapan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam angka 1

huruf b, meliputi:

a. pengumuman pendaftaran Paslon;

b. pendaftaran Paslon;

c. penelitian persyaratan Paslon;

d. penetapan Paslon;

e. pelaksanaan kampanye;

f. pelaksanaan pemungutan suara;

g. penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara;

h. penetapan Paslon terpilih;

i. penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pilwalkot Surakarta

2020; dan

j. pengusulan pengesahan pengangkatan Paslon terpilih.

8. Sebelum tahapan pengumuman pendaftaran Paslon sebagaimana

dimaksud pada angka 7 huruf a, dilaksanakan tahapan pemenuhan

persyaratan dukungan Paslon perseorangan.

9. Setelah tahapan penetapan Paslon sebagaimana dimaksud pada angka

7 huruf d, dilaksanakan tahapan sengketa tata usaha negara Pilwalkot

Surakarta 2020.

10. Pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf e,

meliputi tahapan:

a. masa kampanye; dan

b. laporan dan audit dana kampanye.

12. Sebelum tahapan pelaksanaan pemungutan suara sebagaimana

dimaksud pada angka 7 huruf f, dilaksanakan tahapan pengadaan dan

pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.

13. Penetapan Paslon terpilih sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf

h merupakan tahapan penetapan pasangan calon terpilih tanpa

permohonan perselisihan hasil Pilwalkot Surakarta 2020.

14. Setelah tahapan penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil Pilwalkot

Surakarta 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf i,

dilakukan tahapan penetapan Paslon terpilih pasca putusan

Mahkamah Konstitusi.

15. Setelah tahapan pengusulan pengesahan pengangkatan Paslon terpilih

sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf j, dilaksanakan tahapan

evaluasi dan pelaporan tahapan.

-6-

B Rincian tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O sebagai berikut :

Rincian tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan Pilwalkot

Surakart a 2O2O tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

BAB IIIKETENTUAN LAIN-LAIN

1. Jadwal penyelesaian perselisihan hasil Pilwalkot Surakarta 2O2O

berpedoman pada Peraturan Mahkamah Konstitusi yang mengatur

tentang tahapan, kegiatan, dan jadwal penanganan perkara perselisihan

hasil Pemilihan.2. Seluruh tahapan, program, dan jadwal Pilwalkot Surakarta 2O2O harus

dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan

Corona Virus Desease 2019 (COVID- 19).

BAB IVPENUTUP

Pedoman teknis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara dan

pemangku kepentingan dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2O2O.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 13 Juni 2Ol9

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

AWAL AKHIR1 3 4

I

1 30 September 2019

a.01 Oktober 2019

b. Setelah

Penandatangan

Naskah Perjanjian

Hibah Daerah

3 (tiga) bulan setelah

pengusulan

pengesahan

pengangkatan

2

Sampai dengan

tahapan penetapan

pasangan calon

terpilih

3 a. 01 November 2019 08 Desember 2020

b. 01 November 2019 08 Desember 2020

4

a.

1) 15 Januari 2020 28 Februari 2020

2) 15 Februari 2020 21 Maret 2020

3) 01 Oktober 2020 23 November 2020

b.

1) 01 Maret 2020 31 Maret 2020

15 Juni 2020 31 Januari 2021

2) 15 Juni 2020 31 Januari 2021

3) 24 November 2020 23 Desember 2020

c.

1) 24 Juni 2020 14 Juli 2020

2) 15 Juli 2020 13 Agustus 2020

5

6

a. 01 November 2019 02 Desember 2020

b.01 November 2019 08 November 2020

c. 01 November 2019 08 November 2020

PEMBERITAHUAN DAN PENDAFTARAN PEMANTAU

PEMILIHAN

Pendaftaran Pemantau Pemilihan

Pendaftaran Pelaksana Survei atau Jajak

Pendapat

Pendaftaran Pelaksana Penghitungan Cepat

KPPS

Pembentukan dan Masa Kerja PPDP

Pembentukan

Masa Kerja

PEMBENTUKAN PANITIA PENGAWAS TINGKAT

KOTA, PANITIA PENGAWAS KECAMATAN, PPL DAN

PENGAWAS TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Badan

Pengawas Pemilihan Umum

PPS

KPPS

Masa Kerja PPK, PPS dan KPPS

a. PPK (sebelum penundaan Tahapan)

b. PPK (setelah penundaan Tahapan)

PPS

SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN / BIMBINGAN TEKNIS KEPADA

KPU KABUPATEN/KOTA, PPK, PPS DAN KPPS

PEMBENTUKAN DAN MASA KERJA PPK, PPS, PPDP,

dan KPPS

Pembentukan PPK, PPS dan KPPS

PPK

2

PERSIAPAN

PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN

Penyusunan dan Penandatanganan Naskah

Perjanjian Hibah Daerah

Pengelolaan Program dan Anggaran

PENYUSUNAN KEPUTUSAN PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN

RINCIAN TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

NO KEGIATANJADWAL

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTASURAKARTANOMOR 26/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/VI/2020TENTANGPERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN KOMISIPEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA NOMOR43/PP.01.2-KPT/3372/KPU-KOT/IX/2019 TENTANGPEDOMAN TEKNIS TAHAPAN, PROGRAM, DANJADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN2020

- 2 -

AWAL AKHIR1 3 42

NO KEGIATANJADWAL

7

a. 23 Januari 2020 25 Januari 2020

b.26 Januari 2020 22 Maret 2020

c.21 Maret 2020 23 Maret 2020

e. 21 Maret 2020 23 Maret 2020

8

a. 15 Juni 2020 14 Juli 2020

b.

1) 15 Juli 2020 13 Agustus 2020

2)07 Agustus 2020 29 Agustus 2020

3)

30 Agustus 2020 01 September 2020

4)

02 September 2020 04 September 2020

5)

05 September 2020 14 September 2020

6)14 September 2020 18 September 2020

7)19 September 2020 28 September 2020

8) 29 September 2020 03 Oktober 2020

9)

04 Oktober 2020 06 Oktober 2020

10)

07 Oktober 2020 09 Oktober 2020

11)

a)

09 Oktober 2020 16 Oktober 2020

b) 17 Oktober 2020 26 Oktober 2020

c) 28 Oktober 2020 06 Desember 2020

II

a.

26 Oktober 2019 26 Oktober 2019

b. 03 Desember 2019 16 Desember 2019

Penyampaian DPT kepada PPS

Pengumuman DPT oleh PPS

PENYELENGGARAAN

PEMENUHAN PERSYARATAN DUKUNGAN

PASANGAN CALON PERSEORANGAN

Penetapan jumlah minimum Dukungan

Persyaratan dan Persebaran Pasangan Calon

Perseorangan Berdasarkan Rekapitulasi DPT

Pemilu Terakhir

Pengumuman Penyerahan Dukungan

Pengumuman dan Tanggapan Masyarakat

terhadap DPS

Perbaikan DPS oleh PPS

Rekapitulasi dan penyampaian DPS Hasil

Perbaikan tingkat Kelurahan kepada PPK

Rekapitulasi dan Penyampaian DPS Hasil

Perbaikan tingkat Kecamatan kepada KPU

Kota Surakarta

Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Rekapitulasi DPS Hasil Perbaikan

tingkat Kota untuk ditetapkan sebagai

DPT

Pencocokan dan Penelitian

Penyusunan Daftar Pemilih Hasil

Pemutakhiran oleh PPS

Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil

Pemutakhiran tingkat Kelurahan dan

Penyampaiannya beserta Daftar Pemilih

Hasil Pemutakhiran ke PPK

Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil

Pemutakhiran Tingkat Kecamatan dan

Penyampaiannya kepada KPU Kota

Surakarta

Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil

Pemutakhiran Tingkat Kota untuk

ditetapkan sebagai DPS

Penyampaian DPS oleh KPU Kota Surakarta

kepada PPS melalui PPK

Sinkronisasi Daftar Pemilih Pemilu Terakhir

dengan DP4

Penyampaian Hasil Sinkronisasi kepada KPU

Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota

Pengumuman Hasil Sinkronisasi DP4 dengan

DPT TerakhirPEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR

PEMILIH

Penyusunan Daftar Pemilih oleh KPU Kota

Surakarta dan Penyampaian kepada PPS

Pemutakhiran :

PENYERAHAN DAFTAR PENDUDUK POTENSIAL

PEMILIH

Penerimaan DP4

- 3 -

AWAL AKHIR1 3 42

NO KEGIATANJADWAL

c.

19 Februari 2020 23 Februari 2020

d. 19 Februari 2020 26 Februari 2020

e.27 Februari 2020 25 Maret 2020

f.

24 Juni 2020 29 Juni 2020

g.

24 Juni 2020 12 Juli 2020

h.13 Juli 2020 19 Juli 2020

i. 20 Juli 2020 21 Juli 2020

22 Juli 2020 24 Juli 2020

a.25 Juli 2020 27 Juli 2021

b.25 Juli 2020 28 Juli 2021

c.27 Juli 2021 04 Agustus 2020

d.

08 Agustus 2020 10 Agustus 2020

e. 08 Agustus 2020 16 Agustus 2020

f.17 Agustus 2020 19 Agustus 2020

g.20 Agustus 2020 21 Agustus 2020

1 28 Agustus 2020 03 September 2020

2 04 September 2020 06 September 2020

3

a. 04 September 2020 06 September 2020

b.

04 September 2020 08 September 2020

c. 04 September 2020 08 September 2020

d. 04 September 2020 11 September 2020

e. 11 September 2020 12 September 2020

f. 06 September 2020 12 September 2020

g. 13 September 2020 14 September 2020

h.14 September 2020 16 September 2020

i.14 September 2020 22 September 2020

j. 16 September 2020 22 September 2020

Pemberitahuan Hasil Verifikasi

Penyerahan Dokumen Perbaikan Syarat Calon

Pengumuman dokumen perbaikan syarat Calon

di laman KPU

Verifikasi Dokumen perbaikan syarat calon

Verifikasi Syarat Pencalonan

Pengumuman Dokumen Pasangan Calon di

laman KPU untuk memperoleh Tanggapan dan

Masukan Masyarakat

Tanggapan dan Masukan masyarakat

Pemeriksaan Kesehatan

Penyampaian Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Verifikasi Syarat Calon

Verifikasi Faktual di tingkat Kelurahan

Rekapitulasi Dukungan Hasil Perbaikan di

tingkat Kecamatan

Rekapitulasi Dukungan Hasil Perbaikan di

tingkat Kota Surakarta

PENGUMUMAN PENDAFTARAN PASANGAN CALON

PENDAFTARAN PASANGAN CALON

VERIFIKASI PERSYARATAN PENCALONAN DAN

SYARAT CALON

Rekapitulasi Dukungan di tingkat Kota

Surakarta

Pemberitahuan Hasil Rekapitulasi Dukungan Bakal

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta

Penyerahan Syarat Dukungan Perbaikan kepada

KPU Kota

Pengecekan Jumlah Dukungan dan Sebaran

Hasil Perbaikan

Verifikasi Administrasi dan Kegandaan Dokumen

Dukungan Perbaikan

Penyampaian Syarat Dukungan Hasil Perbaikan

Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota kepada

PPS

Penyerahan Syarat Dukungan Bakal Pasangan

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota kepada

KPU Kota Surakarta

Pengecekan Jumlah Dukungan dan Sebaran

Verifikasi Administrasi dan Kegandaan Dokumen

Dukungan

Penyampaian Dukungan Bakal Pasangan Calon

Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari KPU Kota

Surakarta kepada PPS

Verifikasi Faktual di tingkat Kelurahan, selama

14 (empat belas) hari sejak dokumen syarat

dukungan Bakal Pasangan Calon diterima oleh

PPS

Rekapitulasi Dukungan di tingkat Kecamatan

- 4 -

AWAL AKHIR1 3 42

NO KEGIATANJADWAL

4

a. 23 September 2020 23 September 2020

b.24 September 2020 24 September 2020

c. 23 September 2020 09 November 2020

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

5

a. 26 September 2020 05 Desember 2020

1)

26 September 2020 05 Desember 2020

2)26 September 2020 05 Desember 2020

3)22 November 2020 05 Desember 2020

4)06 Desember 2020 08 Desember 2020

b.

1)25 September 2020 25 September 2020

2) 26 September 2020 26 September 2020

3)31 Oktober 2020 31 Oktober 2020

4) 01 November 2020 01 November 2020

5)06 Desember 2020 06 Desember 2020

Pengumuman Penerimaan LADK

Penyerahan Laporan Penerimaan

Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK)

Pengumuman Penerimaan LPSDK

Penyerahan Laporan Penerimaan dan

Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)

Pertemuan terbatas, Pertemuan Tatap Muka

dan Dialog, Penyebaran Bahan Kampanye

kepada Umum, Pemasangan Alat Peraga,

dan/atau Kegiatan lain

Debat Publik / Terbuka antar Pasangan

Calon

Kampanye melalui Media Massa, Cetak dan

Elektronik

Masa Tenang dan Pembersihan Alat Peraga

Laporan dan Audit Dana Kampanye

Penyerahan Laporan Awal Dana Kampanye

(LADK)

MA memeriksa dan memutus Perkara

KasasiPaling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak

permohonan kasasi diterima

KPU Kota wajib menindaklanjuti Putusan

MAPaling lama 7 (tujuh) hari setelah Putusan

MA sepanjang tidak melewati 30 (tiga

puluh) hari sebelum hari pemungutan

suara

PELAKSANAAN KAMPANYE

Masa Kampanye

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT

TUN) memeriksa dan memutus gugatan Paling Lama 15 (lima belas) hari kerja

sejak Gugatan dinyatakan lengkap

KPU Kota wajib menindaklanjuti Putusan

PT TUNPaling Lama 7 (tujuh) hari setelah Putusan

PT TUN sepanjang tidak melewati 30 (tiga

puluh) hari sebelum hari pemungutan

suara

Kasasi di Mahkamah Agung (MA) Paling lama 5 (lima) hari kerja sejak

diterbitkannya Putusan PT TUN

Penyelesaian sengketa dan putusan Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak

diterimanya permohonan

Pengajuan gugatan atas sengketa tata

usaha negaraPaling lama 3 (tiga) hari kerja sejak

putusan Bawaslu Kota

Penggugat dapat memperbaiki dan

melengkapi gugatanPaling Lama 3 (tiga) hari kerja sejak

diterimanya Gugatan oleh PT TUN

Pengundian dan pengumuman nomor urut

Pasangan Calon

Sengketa tata usaha negara Pemilihan

Pengajuan permohonan sengketa di

Bawaslu KotaPaling lama 3 (tiga) hari kerja sejak

keputusan KPU Kota ditetapkan

Perbaikan permohonan sengketa Paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak

pemberitahuan kekuranglengkapan

permohonan

PENETAPAN PASANGAN CALON

Penetapan Pasangan Calon

- 5 -

AWAL AKHIR1 3 42

NO KEGIATANJADWAL

6)07 Desember 2020 07 Desember 2020

7) 07 Desember 2020 21 Desember 2020

8)22 Desember 2020 22 Desember 2020

9)23 Desember 2020 25 Desember 2020

10) 23 Desember 2020 25 Desember 2020

6

a.

1)07 Agustus 2020 20 November 2020

2)

24 September 2020 08 Desember 2020

b.

1)30 November 2020 08 Desember 2020

2)09 Desember 2020 09 Desember 2020

3)09 Desember 2020 15 Desember 2020

4)

09 Desember 2020 15 Desember 2020

5)09 Desember 2020 09 Desember 2020

6)09 Desember 2020 15 Desember 2020

7

a.09 Desember 2020 11 Desember 2020

b.10 Desember 2020 14 Desember 2020

c.10 Desember 2020 20 Desember 2020

d.

10 Desember 2020 16 Desember 2020

e.

13 Desember 2020 17 Desember 2020

f.13 Desember 2020 23 Desember 2020

Penyampaian Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Suara di tingkat Kecamatan kepada KPU Kota

Surakarta

Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan

Suara tingkat Kota untuk Pemilihan Wali Kota

dan Wakil Wali Kota

Pengumuman hasil rekapitulasi tingkat kota

melalui laman KPU oleh KPU Kota Surakarta

Penyampaian Hasil Penghitungan Suara

dari KPPS kepada PPS di TPS

Pengumuman Hasil Penghitungan Suara per

TPS oleh PPS di Kelurahan

PENGHITUNGAN SUARA DAN REKAPITULASI HASIL

PENGHITUNGAN SUARA

Penyampaian Hasil Penghitungan Suara di TPS

oleh PPS kepada PPK

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara tingkat

Kecamatan oleh PPK

Pengumuman hasil rekapitulasi tingkat

kecamatan melalui laman KPU oleh KPU Kota

Surakarta

Produksi dan Pendistribusian Perlengkapan

Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pemungutan Suara

Penyampaian Pemberitahuan kepada

Pemilih untuk Memilih di TPS

Pemungutan dan Penghitungan Suara di

TPS

Pengumuman Hasil Penghitungan Suara di

TPS

Pengumuman hasil penghitungan suara

TPS melalui laman KPU oleh KPU Kota

Surakarta

Penyampaian Hasil Audit LPPDK Kepada

KPU Kota Surakarta

Penyampaian Hasil Audit kepada Pasangan

Calon

Pengumuman Hasil Audit

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

Pengadaan dan Pendistribusian perlengkapan

pemungutan dan penghitungan suara

Proses Pengadaan Perlengkapan

Pemungutan dan Penghitungan Suara

Penyerahan LPPDK kepada Kantor Akuntan

Publik (KAP)

Audit LPPDK

-6-

NO KEGIATANJADWAL

AWAL AKHIR2

8 PENETAPAN CALON TERPILIH

Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil WaliKota Terpilih tanpa permohonan perselisihan hasilpemilihan

Paling lama 5 (lima) hari SetelahMahkamah Konstitusi secara resmimemberitahukan permohonan yang

teregistrasi dalam Buku Registrasi PerkaraKonstitusi (BRPK) kepada KPU

9 PEI.IYELESAIAN PELANGGARAN DAN SENGKETAHASIL PEMILIHAN Menyesuaikan dengan jadwal penyelesaian

sengketa di Mahkamah Konstitusi

Penetapan pasangan calon terpilih pasca putusanMahkamah Konstitusi Paling lama 5 (lima) Hari setelah salinan

penetapan, putusan dismisal atau putusanMahkamah Konstitusi diterima oleh KPU

10 PENGUSULAN PENGESAHAN PENGANGKATANCALON TERPILIH

a. Tidak ada permohonan PHP Paling lama 3 (tiga) Hari setelah penetapanpasangan calon terpilih sebagaimana

dimaksud dalam angka 8

b. Ada Permohonan PHP Paling lama 3 (tiga) hari setelah penetapanpasangan calon terpilih pasca putusan

Mahkamah Konstitusi sebagaimanadimaksud dalam angka 9

11 EVALUASI DAN PELAPORAN TAHAPAN

a. Tidak ada permohonan PHP Paling lama2 (dua) bulan setelahpengusulan pengesahan pengangkatanpasangan calon terpilih sebagaimanadimaksud dalam angka 10 huruf a

b. Ada Permohonan PHP Paling lama2 (dua) bulan setelahpengusulan pengesahan pengangkatanpasangan calon terpilih sebagaimanadimaksud dalam angka 10 huruf b

Ditetapkan di Surakarta

padatanggal 13 Juni 2O2O

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinya

KOMISI PEMILIHAN UMUM

silffixHukum,

?

(olits;

KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA

BERITA ACARANoMoR : $5 IPL.O2.4-BA| 3372 lt<Pu-Kotlx/ 2O2O

TENTANGSERAH TERIMA BAHAN KAMPANYE

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O

Pada hari ini hari Selasa, tanggal Enam, bulan Oktober, tahun Dua RibuDua Puluh, bertempat di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, KPU

Kota Surakarta dengan disaksikan oleh Bawaslu Kota Surakarta, menyerahkanBahan Kampanye berupa Selebaran/lyer kepada Tim Kampanye / Petugas

Penghubung Pasangan Calon Peserta Pemilihar Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2O2O nomor urut 2 (dua), Baryo Wahyono dan SuparjoFransiskus Xaverius, dengan rincian sebagai berikut :

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 60 ayat (1) dan ayat (2)

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020, Pasangan Calon wajibmelaksanakan ketentuan sebagai berikut :

1. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dapat disebarkan pada setiapmetode kampanye oleh Partai Politik, Pasangan Calon dan/ atau TimKampanye.

2. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan dengan menerapkanprotokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid- 19 denganketentuan :

a. sebelum dibagikan, Bahan Kampanye yang akan dibagikan harus dalamkeadaan bersih, dibungkus dengan bahan yang tahan terhad ap zat cair,dan telah disterilisasi.

b. petugas yang membagikan Bahan Kampanye wajib menggunakan maskeryang menutupi mulut hingga dagu dan sarung tangan.

c. pembagian Bahan Kampanye tidak menimbulkan kerumunan.

No Jenis Bahan Kampanye Jumlah Ket

1 Selebaranlflger50.000 (lima puluh ibullembar

Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, masing-masing

disampaikan kepada:

l. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kota Surakarta;2. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;

3. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Kota Surakarta.

Surakarta, 6 Oktober 2020

Yang Menerima

Tim Kampanye/Petugas PenghubungPaslon Nomor Urut 2 (dua)

Baryo Wahyonodan Suparjo Fransiskus Xaverius

Yang Menyerahkan

Komisi Pemilihan UmumKota Suralarta

tua,

utarti

4"rA4.$tn o

*

MEI

PenyerahanKota Surakarta

u \n/#=*

t(O l,t t g;

KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA

BERITA ACARA

NOMOR 8t1 1yt.OZ.4-BAl s372 IKPU-KotlXl 2O2O

TENTANG

SERAH TERIMA BAHAN KAMPANYE

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O

Pada hari ini hari Selasa, tanggal Enam, bulan Oktober, tahun Dua Ribu

Dua Puluh, bertempat di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, KPU

Kota Surakarta dengan disaksikan oleh Bawaslu Kota Surakarta, menyerahkanBahan Kampanye berupa Selebaran/lyer kepada Tim Kampanye / Petugas

Penghubung Pasangan Calon Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2O2O nomor urut 1 (satu), Gibran Rakabuming Raka dan Teguh

Pralosa, dengan rincian sebagai berikut:

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 60 ayat (1) dan ayat (2)

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020, Pasangan Calon wajibmelaksanakan ketentuan sebagai berikut :

1. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dapat disebarkan pada setiapmetode kampanye oleh Partai Politik, Pasangan Calon dan/ atau TimKampanye.

2. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan dengan menerapkanprotokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid- 19 denganketentuan :

a. sebelum dibagikan, Bahan Kampanye yang akan dibagikan harus dalamkeadaan bersih, dibungkus dengan bahan yalg tahan terhad ap zat cair,dan telah disterilisasi.

b. petugas yang membagikan Bahan Kampanye wajib menggunakan maskeryang menutupi mulut hingga dagu dan sarung tangan.

c. pembagian Bahan Kampanye tidak menimbulkan kerumunan.

No Jenis Bahan Kampanye Jumlah Ket

150.000 (lima puluh ribullembar

Selebaran/flger

Demikian Berita Acara ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, masing-masing

disampaikan kepada:

1. I (satu) rangkap untuk KPU Kota Surakarta;2. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;

3. I (satu) rangkap untuk Bawaslu Kota Surakarta.

Surakarta, 6 Oktober 2020

Yang Menerima,

Tim Kampanye/ Petugas PenghubungPaslon Nomor Urut 1 (satu)Gibran Raka

S

Yang Menyerahkan,

Komisi Pemilihan UmumKota Surakarta

*Sutarti

.z'tq

q.a't^o

....0r,.4,r'

M Penyerahan,Bawaslu Surakarta

g(

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 76/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020

TENTANG

LOKASI PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN WALI

KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 ayat (8)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017

tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Lokasi

Pemasangan Alat Peraga Kampanye dalam Pemilihan Wali

Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

SALINAN

-.2 -

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6547);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017

tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 827), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

1067);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020

tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi

Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 716)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Nonalam

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1068);

4. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 2 Tahun 2009

tentang Pedoman Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kota,

Pemilihan Presiden, Pemilihan Gubernur, Pemilihan

-.3 -

Walikota, Atribut Partai Politik Dan Atribut Organisasi

Kemasyarakatan (Berita Daerah Kota Surakarta Tahun

2009 Nomor 5);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG LOKASI PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE

DALAM PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020.

KESATU : Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye dalam Pemilihan

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020 dapat

ditempatkan/dipasang di semua wilayah Kota Surakarta

kecuali lokasi yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan

kampanye dan pemasangan Alat Peraga Kampanye.

KEDUA : Lokasi yang dilarang untuk pemasangan Alat Peraga

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU,

yaitu:

a. gedung/bangunan milik atau yang dikuasai pemerintah

termasuk yang dikuasai jajaran Tentara Nasional Indonesia

(TNI) dan/atau Kepolisian Republik Indonesia (POLRI);

b. area bangunan tempat pendidikan formal maupun non

formal/sekolah/akademi/kampus negeri/kampus non

pemerintah;

c. area bangunan tempat ibadah, yaitu masjid, gereja, pura,

vihara dan sejenisnya dalam radius 20 (dua puluh) meter;

d. area bangunan tempat pelayanan kesehatan

negeri/pemerintah/non pemerintah, antara lain rumah

sakit, pusat kesehatan masyarakat, panti/balai

pengobatan, tempat praktek kesehatan bersama yang

dikuasai/diselenggarakan pemerintah dalam radius 20

(dua puluh) meter, tempat dokter praktek bersama dan

sejenisnya;

e. jembatan termasuk jembatan penyeberangan orang (JPO);

f. jalan-jalan yang merupakan kawasan yang dilarang untuk

pemasangan Alat Peraga Kampanye meliputi jalan

protokol: Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jend. Sudirman, Jalan

-.4 -

Urip Sumoharjo, Jalan Kol. Sutarto, Jalan Ir. Sutami, Jalan

L.U. Adi Sucipto, dan Jalan A. Yani;

g. Persimpangan jalan, perlintasan sebidang dan perlintasan

tidak sebidang jalan dengan kereta api dalam radius 20

(dua puluh) meter dari titik sumbu persimpangan;

h. lokasi yang menutup atau mengganggu rambu-rambu lalu

lintas darat atau lalu lintas kereta api, termasuk traffic light

(lampu pengatur lalu lintas);

i. kendaraan angkutan umum, baik angkutan orang maupun

angkutan barang;

j. taman-taman kota;

k. pada jalur hijau, pemasangan harus dengan alat tersendiri

dengan mempertimbangkan kekuatan, ketinggian, dan

estetika secara proporsional;

l. area bangunan dalam kategori kawasan konservasi

bangunan kuno/peninggalan sejarah;

m. gapura, seketeng, bundaran, patung, meridian jalan dan

pulau lalu lintas, lintasan kereta api, di depan taman

makam pahlawan dan sejenisnya;

n. tiang/gardu listrik, tiang/perlengkapan perkeretaapian,

tiang/traffic light, rambu-rambu lalu lintas;

o. di depan kantor sekretariat partai politik lain beserta organ

struktural, dalam radius 50 (lima puluh) meter dari lokasi

dimaksud.

KETIGA : Pemasangan Alat Peraga Kampanye menjadi tanggung jawab

Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta

Tahun 2020 dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan

unsur-unsur etika, estetika, kebersihan, keindahan,

keamanan serta menitikberatkan pada aspek terjaganya

kepentingan umum/publik disamping kepentingan lokasi

penempatannya.

KEEMPAT : Pemasangan Alat Peraga Kampanye di lokasi yang

diperbolehkan dilarang menggunakan cara ditempel dengan

memaku pada pohon pelindung, memangkas pohon pelindung,

melintang jalan, melebihi aspal/paving jalan, serta konstruksi

yang dipergunakan wajib memiliki nilai kekuatan yang

memadai dan proporsional.

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

5-

Pemasangan Alat Peraga Kampanye pada tempat yang menjadi

milik perseorangan atau badan swasta harus dengan izin

pemilik tempat tersebut.

Pemasangan Alat Peraga Kampanye dapat dilakukan oleh

Peserta Pemilu mulai tanggal 26 September 2O2O sampai

dengan 5 Desember 2O2O, dalr harus diturunkan dan/ atau

dibersihkan oleh Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Surakarta Tahun 2020 paling lambat 3 (tiga) hari sebelum

Hari Pemungutan Suara.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 23 September 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

an Hukum,

STIfl[tlj

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

NOMOR 79/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020

TENTANG

FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT PERAGA KAMPANYE

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan

ayat (5), Pasal 23 dan Pasal 28 Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

11 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

b. bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Pasangan

Calon, Petugas Penghubung dan/atau Tim Kampanye

Pasangan Calon;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta tentang Fasilitasi

Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye Pemilihan

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)

SALINAN

- 2 -

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6547);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017

tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 827), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

1067);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020

tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi

Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 716)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2020

tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Nonalam

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1068);

-3-

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

Salinan sesuai dengan aslinyaKOMISI PEMILIHAN UMUM

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SURAKARTA

TENTANG FASILITASI BAHAN KAMPAT{YE DAN ALAT

PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL

WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2O2O.

Menetapkan pelaksanaan fasilitasi metode Kampanye oleh

Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta berupa Bahan

Kampanye dan Alat Peraga Kampanye (APK) yang mencakup:

1. peserta Pilwalkot Surakarta 2O2O yang difasilitasi;

2. jenis dan jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga

Kampanye;

3. pelaksanaan;

4. desain dan materi; dan

5 pengadaan, penyerahan, pemasangan, dan pemeliharaan.

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Menetapkan jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga

Kampanye Tambahan yang dapat dicetak/diadakan oleh

Pasangan Calon sebagaimana tercantum dalam Lampiran II

Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2020

ONHukum,

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA SURAKARTA

NOMOR 79/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-

Kot/IX/2020

TENTANG

FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT

PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN WALI

KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020

FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT PERAGA KAMPANYE

PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TAHUN 2020

A. Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020

yang difasilitasi

Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020

yang difasilitasi adalah Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Surakarta Tahun 2020.

B. Jenis dan Jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

1. Jenis Bahan Kampanye yang difasilitasi adalah selebaran/flyer.

2. Jenis APK yang difasilitasi terdiri atas:

a. Baliho;

b. Spanduk.

Jumlah untuk masing-masing jenis Bahan Kampanye dan Alat Peraga

Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta untuk masing-masing

Pasangan Calon, tercantum dalam tabel 1. Spesifikasi untuk masing-masing

jenis Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye tercantum dalam tabel 2

dibawah ini :

Tabel 1

Jenis dan Jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

No Jenis Jumlah Keterangan

A. Bahan Kampanye

1 Selebaran/Flyer 50.000 (lima puluh ribu)

lembar -

B. Alat Peraga Kampanye

1 Baliho 5 (lima) buah

1 (satu) buah di tiap

kecamatan di wilayah

Kota Surakarta

2 Spanduk 54 (lima puluh empat)

buah

1 (satu) buah di tiap

kelurahan di wilayah

Kota Surakarta

- 2 -

Tabel 2

Spesifikasi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

No Jenis Jenis Bahan Spesifikasi

A. Bahan Kampanye

1 Selebaran/

Flyer

Bahan HVS 80 gram

Ukuran 8,25 cm x 21 cm

Cetak Dua muka 4/4, berwarna

B. Alat Peraga Kampanye

1 Baliho

Bahan Flexy (digital printing), Gramatur

minimal 280 gram

Ukuran 5m x 3m (potrait)

Cetak Satu muka, berwarna 4/0

Finishing Kancing Mata Ayam (banner eyelet),

jumlah disesuaikan kebutuhan

2 Spanduk

Bahan Flexy (digital printing), Gramatur

minimal 240 gram

Ukuran 1m x 4m

Cetak Satu muka, berwarna 4/0

Finishing Kancing Mata Ayam (banner eyelet),

jumlah disesuaikan kebutuhan

C. Pelaksanaan

1. Fasilitasi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye oleh KPU Kota

Surakarta dilaksanakan pada tahun anggaran 2020;

2. Fasilitasi Selebaran/Flyer, Baliho, dan Spanduk, oleh KPU Kota

Surakarta dilaksanakan untuk 1 (satu) kali.

D. Desain dan Materi

1. Desain dan materi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

sebagaimana dimaksud pada huruf B dibuat dan dibiayai oleh Partai

Politik, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan

spesifikasi sebagaimana tercantum pada Tabel 2;

2. Desain dan Materi pada Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

sebagaimana dimaksud pada huruf B dapat memuat nama, nomor, visi,

misi, program, foto Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik

dan/atau foto pengurus Partai Politik.

3. Desain dan materi Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

dilarang mencantumkan foto atau nama Presiden dan Wakil Presiden

Republik Indonesia dan/atau pihak lain yang tidak menjadi pengurus

partai politik.

4. Partai Politik, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikan

desain dan materi sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada KPU

-3

Kota Surakarta paling lambat 5 (lima) hari setelah penetapan nomor

urut Pasangan Calon.Apabila desain dan materi yang diserahkan tidak sesuai dengan yang

telah ditentukan, maka KPU Kota Surakarta dapat menolalnya dan

mengembalikan untuk dilakukan perbaikan sampai dengan batas

waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada angka 4.

KPU Kota Surakarta mencetak desain dan materi yang telah sesuai atautelah diperbaiki oleh Partai Politik, Pasangan Calon dan/ atau TimKampanye.

Penyampaian desain dan materi Bahan Kampanye dan Alat Peraga

Kampanye dituangkan dalam Berita Acara dan disaksikan oleh

Bawaslu Kota Surakarta.

E. Pengadaan, Penyerahan, Pemasangan, dan Pemeliharaan

1. KPU Kota Surakarta mencetak Bahan Kampanye dan Alat Peraga

Kampanye sebagaimana dimaksud pada huruf B sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentangpengadaan barang dan jasa Pemerintah.

2. KPU Kota Surakarta menyerahkan Bahan Kampanye dan Alat Peraga

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam huruf B kepada TimKampanye Pasangan Calon.

3. Penyerahan Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye dituangkandalam Berita Acara Serah Terima Alat Peraga Kampanye dan Bahan

Kampanye yang ditandatangani oleh KPU Kota Surakarta dan TimKampanye Pasangan Calon, dan disaksikan oleh Bawaslu KotaSurakarta.

4. Pemasangan, perawatan, pemeliharaan dan pembersihan ataupenurunan Alat Peraga Kampanye yang telah diserahkan kepada TimKampanye Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 3,

menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.5. Dalam hal terdapat kerusakan Alat Peraga Kampanye, Tim Kampanye

Pasangan Calon dapat mengganti Alat Peraga Kampanye yang rusakpada lokasi dan jenis Alat Peraga Kampanye yang sama, denganmelaporkan bukti kerusakan yang terjadi kepada KPU Kota Surakarta.

6. Penggantian Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksud pada angka5 menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.

5

6

7

Kepala Bagian Hukum,

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

1

Sub

aharani

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2O2O

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA SURAKARTA

NOMOR 79/PL.02.4-Kpt/3372/KPU-

Kot/IX/2020

TENTANG

FASILITASI BAHAN KAMPANYE DAN ALAT

PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN WALI

KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

SURAKARTA TAHUN 2020

PENAMBAHAN ALAT PERAGA KAMPANYE DAN BAHAN KAMPANYE OLEH

PESERTA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SURAKARTA

TAHUN 2020

A. Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye Tambahan

Pasangan Calon Peserta Pilwalkot Surakarta 2020 dapat mencetak

penambahan Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye selain yang

difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta dengan ketentuan :

1. Ukuran Bahan Kampanye sesuai dengan ukuran Bahan Kampanye yang

difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta;

2. Ukuran Alat Peraga Kampanye sesuai dengan ukuran Alat Peraga

Kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kota Surakarta.

B. Jenis, Ukuran dan Jumlah Bahan Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

Tambahan oleh Pasangan Calon

1. Jenis Bahan Kampanye tambahan yang dapat dicetak oleh Pasangan

Calon meliputi:

a. Selebaran/flyer;

b. Brosur/leaflet;

c. Pamflet;

d. Poster.

2. Jenis Alat Peraga Kampanye tambahan yang dapat dicetak oleh

Pasangan Calon meliputi:

a. Baliho

b. Spanduk

c. Umbul-umbul

3. Jumlah dan ukuran untuk masing-masing jenis Bahan Kampanye dan

Alat Peraga Kampanye tambahan yang dapat dicetak oleh Pasangan

Calon tercantum dalam tabel 3 dan tabel 4.

- 2 -

Tabel 3

Jenis, Jumlah dan Ukuran Bahan Kampanye tambahan

No Jenis Ukuran Jumlah

1 Selebaran/

Flyer

paling besar ukuran 8,25 (delapan

koma dua puluh lima) centimeter x 21

(dua puluh satu) centimeter Paling banyak

100% dari

jumlah KK,

yaitu paling

banyak

191.520

(seratus

sembilan

puluh satu ribu

lima ratus dua

puluh) lembar

untuk tiap

Paslon

2 Brosur/

Leaflet

- paling besar ukuran posisi

terbuka 21 (dua puluh satu)

centimeter x 29,7 (dua puluh

sembilan koma tujuh) centimeter,

- paling besar posisi terlipat 21 (dua

puluh satu) centimeter x 10

(sepuluh) centimeter

3 Pamflet

paling besar ukuran 21 (dua puluh

satu) centimeter x 29,7 (dua puluh

sembilan koma tujuh) centimeter

4 Poster

paling besar ukuran 40 (empat

puluh) centimeter x 60 (enam puluh)

centimeter

Tabel 3

Jenis, Jumlah dan Ukuran Alat Peraga Kampanye tambahan

1 Baliho 5 (lima) meter x 3

(tiga) meter (potrait)

Paling banyak 10

(sepuluh) buah untuk

tiap Paslon

2 Spanduk 1 (satu) meter x 4

(empat) meter

Paling banyak 4 (empat)

buah per kelurahan x 54

kelurahan = 216 (dua

ratus enam belas) buah

3 Umbul-umbul

paling besar 1,15

(satu koma lima belas)

meter x 5 (lima) meter

Paling banyak 40 (empat

puluh) setiap kecamatan

x 5 kecamatan = 200

(dua ratus) buah

C. Pelaporan

Pasangan Calon atau Tim Kampanye melaporkan secara tertulis kepada KPU

Kota Surakarta untuk ukuran, jenis, dan jumlah Bahan Kampanye dan AlatPeraga Kampanye yang dicetak.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 26 September 2020

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKOTA SURAKARTA,

Ttd.NURUL SUTARTI

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKREIARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

Hukum,

sxml

Lampiran

FOTO

SOSIALISASI KEGIATAN PARTISIPATIF

PENYERAHAN SYARAT DUKUNGAN CALON PERSEORANGAN

PENGAWASAN VERIFIKASI ADMINISTRASI SYARAT DUKUNGAN

CALON PERSEORANGAN

PENGAWASAN VERIFIKASI FAKTUAL DUKUNGAN CALON

PERSEORANGAN

PENETAPAN CALON

PENGUNDIAN NOMOR URUT PASANGAN CALON

PENDAFTARAN CALON PERSEORANGANN DAN PARTAI

COKLIT DAFTAR PEMILIH OLEH PPDP

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH (DPS & DPT)

PENGAWASAN DANA KAMPANYE

PENGAWASAN PENURUNAN ALAT PERAGA KAMPANYE

KAMPANYE DARING/VIRTUAL

KAMPANYE DOOR TO DOOR

KAMPANYE PERTEMUAN TERBATAS/ TATAP MUKA

PENGAWASAN HARI TENANG PATROLI PENGAWASAN

PENGAWASAN SORTIR LIPAT

DISTRIBUSI LOGISTIK DARI KPU SAMPAI KE LOKASI TPS

SIMULASI PUNGUT HITUNG

PENGAWASAN REKAPITULASI TINGKAT KECAMATAN

PENGAWASAN REKAPITULASI TINGKAT KOTA

PENETAPAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

BERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN

KEADILAN PEMILU