Kajian Evaluasi Formatif Mata Kuliah Statistika Pengawasan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Kajian Evaluasi Formatif Mata Kuliah Statistika Pengawasan ...
Kode/Nama Rumpun Ilmu: /
PENELITIAN LANJUT PENDIDIKAN TINGGI TERBUKA DAN JARAK JAUH
Kajian Evaluasi Formatif Mata Kuliah Statistika Pengawasan Kualitas (SATS4310)
TIM PENGUSUL Ketua: Sri Enny Triwidiastuti, NIDN: 00110758
Anggota: Deddy Ahmad Suhardi, NIDN:0027077208
JURUSAN STATISTIKA FMIPA UNIVERSITAS TERBUKA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
USUL PENELITIAN PENGAYAAN BAHAN AJAR
1. a. Judul Penelitian : Kajian Evaluasi Formatif Mata Kuliah Statistika Pengawasan Kualitas (SATS4310)
b. Bidang Penelitian :: Bahan Ajar c. Mata Kuliah :: Statistika Pengawasan Kualitas / SATS4310 2. Peneliti Utama Nama dan Gelar : Sri Enny Triwidiastuti NIP : 19580711 198903 2 001 Golongan/Pangkat : III/c Jabatan Akademik : Lektor
Fakultas/Jurusan : FMIPA-UT/Statistika Peneliti keDua Nama dan Gelar : Deddy Ahmad Suhardi, S.Si NIP : 19720727 200501 1 001 Golongan/Pangkat : III/b Jabatan Akademik : Lektor Fakultas/Jurusan : FMIPA-UT/Statistika
3. Lokasi Penelitian :: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Terbuka
4. Lama Penelitian :: 8 (delapan) bulan 5. Biaya Penelitian :: Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah)
Pondok Cabe, 15 Desember 2014 Mengetahui: Dekan FMIPA-UT Dr.Ir. Sri Harijati, M.A NIP. 19620911 198803 2 002
Ketua Peneliti Ir. Sri Enny Triwidiastuti, M.T NIP 19580711 198903 2 001
Mengetahui, Ketua LPPM UT Ir. Kristanti Ambar P., M.Ed.,Ph.D NIP. 19610212 198603 2 001
Menyetujui, Kepala Pusat Keilmuan Dr. Herman, M.A, NIP. 19560525 198603 1 004
i
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. i DAFTAR ISI .............................................................. ii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .............................................................. iii RINGKASAN .............................................................. iv BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 4 C. Tujuan .............................................................. 4 D. Manfaat .............................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .............................................................. 14 B. Nara Sumber dan Responden .............................................................. 14 C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 15 D. Data dan Instrumentasi .............................................................. 16 E. Analisis Data .............................................................. 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 20 BAB V. KESIMPULAN .............................................................. 28 DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 53
ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 1. Model Pengembangan Instruksional (MPI) (Suparman, 2004 dalam Suparman et al., 2012)
................................ 8
Gambar 2. Kerangka berpikir Penelitian ................................ 13 Gambar 3. Tahapan Penelitian yang terealisasi ................................ 19 Tabel 1. Komponen Utama dan Subkomponen dalam Strategi
Instruksional (Suparman, 2004b) ................................ 7
Tabel 2. Variabel, Indikator Parameter dan Jenis Instrumen ................................ 16 Tabel 3. Hasil Telaah Pakar Terhadap Tinjauan Mata Kuliah ................................ 30 Tabel 4. Hasil telaah Pakar Bidang Ilmu Terhadap Materi BMP
Modul 2, Modul 4, dan Modul 7 ..............................................................
31
Tabel 5. Keunggulan dan kekurangan modul 2, modul 4 dan modul 7 menurut pakar Materi
................................ 38
Tabel 6. Keunggulan dan kekurangan BMP menurut pakar Materi
................................ 40
Tabel 7. Analisis Hasil Rangkuman telaah BMP Statistika Pengawasan Kualitas
................................ 41
Tabel 8. Hasil Telaah Strategi Instruksional terhadap Kelengkapan Komponen Tahapan Kegiatan Instruksional
................................ 43
Tabel 9. Hasil Masukan tingkat Keterbacaan Modul ................................ 47 Tabel 10. Perbaikan modul dari hasil Evaluasi Keterbacaan Modul ................................ 51
iii
RINGKASAN
Penelitian ini menghasilkan 3 modul BMP Statistika Pengawasan Kualitas (SATS 4310) sehingga memenuhi memenuhi unsur clarity, impact dan feasibility, setelah proses analisis hasil evaluasi formatif selesai dilakukan. Evaluasi formatif pada penelitian ini mengacu model Dick- Carey (2008) yang terdiri dari evaluasi one-to one, evaluasi kelompok. Uji coba lapangan tidak dilakukan karena waktu yang tidak mencukupi. Analisis Evaluasi formatif meliputi dua macam aspek kualitas bahan ajar yaitu kualitas materi (tingkat kelayakan dan kemutakhiran substansi materi), dan kualitas kegiatan instruksional yang tercermin pada kesesuaian antara tujuan instruksional dengan substansi materi, serta tingkat keterbacaan materi. Matakuliah ini merupakan mata kuliah kompetensi utama, merupakan kelanjutan mata kuliah Metode Statistika 2, Pengantar Probabilitas dan Analisis Data Statistik, berbobot 3 sks, terdiri dari 9 modul. Revisi BMP SATS4310 diperlukan karena sudah dipergunakan lebih dari tujuh tahun, belum pernah direvisi dan tingkat kelulusan mahasiswa yang rendah.
iv
BAB. I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses belajar mengajar pada Program Studi (PS) Statistika di Fakultas MIPA
Universitas Terbuka (UT) berbeda dengan PS Statistika di perguruan tinggi lain, yaitu
proses pembelajarannya dilakukan secara terbuka dan jarak jauh. Dengan jumlah
mahasiswa aktif sebanyak 78 orang, pada tahun 2014 semester 2 (2014.2) komposisi
mahasiswa PS Statistika sebagian besar bekerja pada Biro Pusat Statistika (BPS),
mahasiswa kerja sama dengan PT lain dan mahasiswa mandiri.
Sumber belajar pada PS Statistika, seperti PS lain di UT, terdiri dari beberapa
macam yaitu: bahan ajar cetak (BAC), bahan ajar noncetak (BANC), tutorial online
(tuton), dan tutorial tatap muka (TTM). BAC merupakan Bahan Ajar (BA) yang paling
utama karena menggantikan fungsi dosen dalam belajar tatap muka, tersedia dalam
bentuk buku materi pokok (BMP) yang terdiri dari beberapa modul pembelajaran.
Karena berfungsi sebagai pengganti dosen, maka BMP harus memenuhi persyaratan
desain instruksional untuk pembelajaran jarak jauh supaya dapat menuntun mahasiswa
belajar mandiri. Untuk tujuan tersebut bentuk dan cara penyampaian BMP sangat
berbeda dengan buku yang menjadi acuan mahasiswa biasa, karena dirancang secara
khusus dengan beberapa persyaratan, diantaranya adalah BMP harus self-content dan
self-instruction, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, banyak contoh dan
latihan yang mudah dipahami, mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
desain sampul yang menarik. BMP yang berkualitas baik, akan menimbulkan minat
baca mahasiswa dan materi yang disampaikan dalam BMP mudah dimengerti.
Proses belajar yang terdapat dalam diri manusia menurut Bloom (1956), terjadi
pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan intelektual, ranah afektif terkait dengan kemampuan
untuk bersikap terhadap sesuatu, dan ranah psikomotorik berhubungan dengan
kemampuan menggunakan alat gerak tubuh. Proses belajar yang baik adalah proses
yang mampu mengasah ketiga ranah kemampuan tersebut secara proporsional, tetapi
pada kenyataannya terdapat juga proses belajar yang hanya menekankan pencapaian
ranah kognitif; salah satu yaitu ranah kognitif atau ranah afektif saja; tanpa pencapaian
ranah psikomotorik.
1
Statistika merupakan salah satu ilmu dasar yang memerlukan tingkat
pemahaman tinggi, sehingga boleh dikatakan “sulit” untuk mahasiswa dari disiplin
ilmu lain. Solusi masalah tersebut adalah penyampaian materi yang lebih komunikatif,
supaya mudah dimengerti dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Untuk
membentuk cara berpikir mahasiswa sebagai seorang ilmuwan Statistik, PS Statistika
FMIPA-UT menawarkan mata kuliah dalam beberapa kelompok jenjang kemampuan.
Salah satunya adalah Statistika Pengawasan Kualitas (SATS4310) yang merupakan
mata kuliah kompetensi utama, adalah kelanjutan dari mata kuliah Metode Statistika 2,
Pengantar Probabilitas dan Analisis Data Statistika.
Dalam sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) terdapat beberapa karakteristik yang
membedakan dengan pendidikan biasa, karakter pembeda utama adalah individu yang
belajar terpisah dengan sumber belajar. Karena kedua unsur tersebut terpisah oleh jarak
dan supaya proses belajar-mengajar berhasil baik, maka peran bahan ajar (BA) sangat
penting untuk menunjang proses pembelajaran tersebut. Melalui BA, mahasiswa dapat
belajar, berinteraksi, berefleksi, dan mengevaluasi diri dan penulis/dosen/pengampu
mata kuliah mempelajari BA bersama dengan mahasiswa tanpa tatap muka. Sehingga
untuk meningkatkan pemahaman materi, fungsi komunikasi, dan keberhasilan
mahasiswa dalam proses belajar, diperlukan BA yang lebih baik (sistematik, lengkap,
efisien, efektif dan menarik). BA di Universitas Terbuka (UT) berisi materi
pembelajaran, strategi belajar, evaluasi belajar serta perangkat instruksional lainnya. BA
dikemas dalam media cetak (BMP) dan non cetak (audio, video, acara TV pendidikan
dan lainnya). BA cetak yang dinamakan Buku Materi Pokok (BMP) terdiri dari
beberapa modul, biasanya 6 modul untuk 2 sks dan 9 modul untuk 3 sks.
Penelitian ini mengusulkan perbaikan BMP Statistika Pengawasan Kualitas,
SATS4310, bobot mata kuliah 3 sks yang terdiri dari 9 modul. Matakuliah ini
merupakan mata kuliah wajib pada Jurusan Statistika FMIPA-UT. Kompetensi umum
yang harus dimiliki oleh lulusan S1 Jurusan Statistika di antaranya adalah lulusan
mampu menerapkan berbagai konsep, prinsip, dan teori statistika dalam berbagai
analisis data (Universitas Terbuka, 2010). BMP SATS4310 ini sangat diperlukan untuk
pengendalian dan peningkatan kualitas dalam berbagai bidang, pada semua proses
produksi baik barang maupun jasa, seperti: industri, manufaktur, perbankan, kesehatan,
dan pendidikan. Kompetensi yang diharapkan setelah selesai mempelajari matakuliah
2
Statistika Pengawasan Kualitas adalah mahasiswa mampu menerapkan berbagai konsep
dasar dan teori statistika yang digunakan dalam pengawasan kualitas suatu proses.
Revisi BMP SATS4310 diperlukan karena sudah dipergunakan sejak tahun 1986, yang
masih dipergunakan sampai penelitian ini dibuat. Selain itu tingkat kelulusan
mahasiswa yang rendah. Sejak semester 2012.1 sampai dengan 2013.2 (selama 4
semester), peserta 94 orang mahasiswa, tingkat kelulusan rata-rata adalah 0% nilai A;
4,2% nilai B, 10,7% nilai C, 38,3% nilai D, 27,6% nilai E, dan 19,2% tidak ada nilai. Kondisi bahan ajar yang ada saat ini berdasarkan hasil survei pendahuluan adalah
1. Bahan ajar tersebut sudah dipergunakan sejak tahun cetak 1986, yang belum pernah
direvisi sampai usulan penelitian ini dibuat.
2. Sehingga BMP ini sudah dipergunakan lebih dari 28 tahun,
3. Sudah ada draft BMP dari modul 1 sampai modul 9, tetapi masih perlu diperbaiki
dalam skala besar, karena banyak kelengkapan modul belum ada (tes formatif,
contoh soal dan rangkuman), bahasa yang dipergunakan kurang dapat dimengerti
karena merupakan terjemahan langsung, tidak ada cara mempelajari BMP, pada
beberapa modul tidak ada penghubung antar modul. Modul ini hasil perbaikan yang
dilakukan olehpakar statistika yaitu Dr. Zanzawi S
4. Hasil penilaian BMP asli (cover hijau, penulis Dr. Praptono) yang telah dilakukan
tahun 2012 oleh pakar statistika Dr. Sony Sunaryo, M.Si yang berasal dari Jurusan
Statistika FMIPA-Institut Teknologi Surabaya (ITS). Hasilnya disajikan pada
Lampiran 2.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka kedua BMP SATS4310 tersebut perlu
disempurnakan dari segi substansi maupun desain instruksionalnya. Hasil kajian
tersebut dapat dipergunakan untuk menyusun BMP yang lebih baik (sistematik,
lengkap, efisien, efektif dan menarik) sebagai upaya untuk peningkatkan kualitas bahan
ajar BMP SATS4310.
Penelitian ini akan menerapkan proses evaluasi formatif sampai pada tahap ke
dua yaitu evaluasi kelompok. Rancangan perbaikan bahan ajar sudah dilakukan untuk 3
(tiga) modul yang sudah direvisi dengan kriteria yang memenuhi standard persyaratan
mengenai materi, dan desain instruksional. Dipilih modul 2 (Pengendalian Proses
Statistik) karena merupakan dasar pemahaman untuk dapat belajar materi selanjutnya,
modul 5 (Analisis Kemampuan Proses) karena merupakan materi inti dalam matakuliah
3
ini dan selalu berkembang, dan modul 7 (Rancangan Sampling Penerimaan) yang
merupakan inti materi mata kuliah ini. Hasilnya merupakan masukan untuk kegiatan
revisi bahan ajar tersebut, baik dari segi substansi materi atau desain instruksional. Oleh
karena itu Gall, Gall, & Borg (2007), menjelaskan bahwa evaluasi memegang peran
penting dalam penelitian dan pengembangan (research and development (R&D) di
bidang pendidikan.
Perumusan Masalah
BAC merupakan sumber belajar utama dalam sistem pembelajaran jarak jauh
harus memenuhi berbagai persyaratan. Yang harus terdapat didalam BAC adalah: tujuan
instruksional baik umum maupun khusus, peta matakuliah, sistematika pembahasan
materi yang lengkap (RMK) yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, petunjuk dan
bimbingan belajar yang jelas (mampu mendorong mahasiswa supaya belajar mandiri),
dan tes mandiri (yang memungkinkan mahasiswa menilai dan mengukur sendiri capaian
hasil belajarnya). BAC dalam pendidikan jarak jauh merupakan pemandu mahasiswa
untuk belajar yang fungsinya dapat menggantikan dosen pada pendidikan tatap muka.
Penelitian yang dilakukan adalah evaluasi formatif pada BMP SATS4310, untuk
mengevaluasi tingkat kelayakan dan kemutakhiran substansi materi, kualitas kegiatan
instruksional yang tercermin dari kesesuaian antara tujuan instruksional dengan
substansi materi, serta tingkat keterbacaan materi. Sehingga pertanyaan penelitian
adalah:
1. Bagaimana tingkat kelayakan substansi materi BMP, apakah sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan?
2. Bagaimana tingkat kemutakhiran materi BMP?
3. Bagaimana strategi instruksional pada BMP?
4. Bagaimana penilaian mahasiswa terhadap tingkat keterbacaan BMP secara
evaluasi satu-satu?
5. Bagaimana penilaian sekelompok kecil mahasiswa terhadap tingkat keterbacaan
BMP hasil perbaikan dari evaluasi satu-satu?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, yaitu;
4
1. Menganalisis tingkat kelayakan substansi materi pada BMP,
2. Menganalisis tingkat kemutakhiran materi mata kuliah dalam BMP,
3. Menganalisis strategi instruksional dalam BMP,
4. Memperbaiki BMP sesuai masukan para pakar,
5. Mendeskripsikan penilaian mahasiswa secara evaluasi satu-satu terhadap tingkat
keterbacaan BMP terhadap tingkat keterbacaan BMP hasil perbaikan,
6. Memperbaiki BMP sesuai masukan mahasiswa hasil evaluasi satu-satu,
7. Mendeskripsikan penilaian sekelompok kecil mahasiswa terhadap tingkat
keterbacaan BMP hasil perbaikan dari evaluasi satu-satu.
8. Memperbaiki BMP sesuai masukan mahasiswa hasil evaluasi kelompok.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada penulis materi
dan pengembang desain instruksional dalam melakukan revisi BMP SATS4310 supaya
menjadi BMP yang berkualitas untuk pembelajaran jarak jauh. Kualitas BMP ditinjau
dari kelayakan materi yang sesuai untuk program S1 Statistika dan terapannya,
kemutakhiran substansi materi, maupun cara penyampaian materi yang memenuhi sifat
self-contain dan self instruction.
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bahan Ajar dalam Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ)
Kebutuhan utama pembelajaran di PTTJJ adalah media dan BA yang bervariasi.
Suparman (2004a) menyebutkan bahwa dalam PTTJJ, kebutuhan mahasiswa atas variasi
BA lebih tinggi daripada pendidikan tatap muka. Namun demikian, saat ini di UT bahan
ajar cetak sepertinya masih menjadi BA utama yang wajib dipelajari oleh mahasiswa.
Hal ini mungkin disebabkan harga BAC yang terjangkau, kemudahan penggunaan dan
tingkat ketersediaannya yang tinggi. Menurut Pribadi dan Syarif (2010), BAC pada
PTTJJ umumnya didesain dengan menggunakan struktur yang sangat ketat dan memuat
informasi dan pengetahuan yang padat. Dengan desain seperti ini biasanya mahasiswa
PTTJJ hanya mempergunakan BAC sebagai satu-satunya sumber belajar, pada
umumnya tidak mencari bahan belajar yang lain untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang dipelajari untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.
Mahasiswa UT mempergunakan BAC untuk belajar mandiri, maka BAC harus
mudah dimengerti, memberikan gambaran kemampuan mahasiswa yang diharapkan,
mewakili semua aspek pembelajaran, diuraikan secara jelas dengan menggunakan
bahasa atau kalimat instruksional, bisa mengukur pemahaman mahasiswa serta
memberikan umpan balik bagi hasil belajar mahasiswa. Menurut Suparman et al.
(1994), bahan ajar yang berkualitas biasanya memiliki sejumlah kriteria, yaitu: 1) isinya
benar dan mutakhir; 2) ditulis oleh pakar yang berkualifikasi tinggi di bidangnya; 3)
dirancang dengan menerapkan desain instruksional yang sistematik dan sesuai dengan
konsep pembelajaran jarak jauh, yaitu utuh, lengkap, dan membelajarkan mahasiswa
secara mandiri; 4) desain fisik berstandar internasional; dan 5) memiliki paket multi
media yang tepat guna. Berdasarkan uraian tersebut, BAC di UT harus menggunakan
strategi instruksional yang dapat mengarahkan mahasiswa untuk belajar mandiri.
Dengan demikian, harus terdapat komponen-komponen baku yang disyaratkan agar
komponen BA tersebut dapat dipelajari mahasiswa secara mandiri, yaitu harus
mempunyai petunjuk belajar yang jelas, mengandung banyak contoh, menyediakan
banyak latihan, dan tingkat keterbacaan yang tinggi.
6
Strategi Instruksional
Strategi instruksional dalam pembelajaran berkaitan dengan pendekatan
pengajaran dalam mengelola kegiatan instruksional untuk menyampaikan materi atau isi
pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh
mahasiswa secara efektif dan efisien (Suparman, 2004b). Komponen utama yang
pertama dalam strategi instruksional adalah urutan kegiatan instruksional mengandung
pendahuluan, penyajian dan penutup. Komponen utama yang kedua adalah metode
instruksional, terdiri atas berbagai macam metode yang digunakan dalam stiap langkah
pada urutan kegiatan instuksional. Komponen utama yang ketiga adalah media
instruksional, berupa media cetak dan/atau media audiovisual yang digunakan pada
setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional (Suparman, 2004b). Komponen utama
dan subkomponen strategi instruksional pada penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Komponen Utama dan Subkomponen dalam Strategi Instruksional (Suparman, 2004b) Urutan Kegiatan Instruksional Garis
Besar Isi Metode dan
Bantuan Belajar
Media dan Alat
Waktu
Pendahuluan
Deskripsi singkat
Relevansi
TIK
Penyajian
Uraian
Contoh
Latihan
Penutup
Tes Formatif
Umpan Balik
Tindak Lanjut
Pengembangan Bahan Ajar Cetak
Menurut Suparman (2004b), proses perencanaan BA dapat dilakukan melalui
Model Pengembangan Instruksional (MPI). Proses perencanaan BMP melalui model ini
akan menghasilkan BMP yang terstruktur dengan baik karena sistem ini menggunakan
pendekatan yang memanfaatkan semua aspek belajar dan instruksional termasuk unsur
behavior sehingga hal-hal yang akan dipelajari mahasiswa dapat diukur. Tahapan dalam
7
proses perencanaan pengembangan bahan ajar melalui model MPI, dapat dilihat pada
Gambar 1. Kumar (2000), berpendapat bahwa pengembangan modul berbeda dengan
buku teks. Modul dirancang untuk mahasiswa khusus, sedangkan buku teks dirancang
untuk pembaca yang lebih luas. Oleh karena itu masukan dari evaluasi satu-satu sangat
penting artinya untuk proses revisi modul, karena masukan berasal dari calon pembaca
yang akan menggunakan modul tersebut. Persyaratan lain adalah bentuk fisik
hendaknya juga menarik dan dikemas untuk mudah dibawa dan dibaca. Desain sistem
pembelajaran (DSP) merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam
mengembangkan bahan ajar yang terstruktur yang menekankan seluruh aspek
pembelajaran harus berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Tahapan DSP adalah
melakukan kegiatan analisis, perencanaan, pengembangan, penggunaan, sampai dengan
penilaian.
Gambar 1. Model Pengembangan Instruksional (MPI) (Suparman, 2004 dalam Suparman et al., 2012)
Berdasarkan MPI pada Gambar 1, evaluasi formatif dilaksanakan sebelum BMP
selesai dikembangkan. Tujuan evaluasi formatif adalah mengidentifikasi kelemahan-
kelemahan pada draft BMP, sehingga ketika dipublikasi BMP sudah mempunyai
Melakukan analisis instruksi-onal
Mengidenti-fikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa
Menulis tujuan instruksional khusus
Menulis tes acuan patokan
Menyusun strategi instruksi-onal
Mengem-bangkan bahan instruksi-onal
Menyusun desain dan evaluasi formatif
Sistem instruksi-onal
8
kualitas lebih baik. BMP Statistika Pengawasan Kualitas sedang dalam tahap revisi saat
penelitian ini dibuat. Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi penulis,
pengembang desain instruksional dan penelaah untuk merevisi BMP. Dalam proses
pengembangan BA, terdapat tujuh faktor yang harus dipertimbangkan agar bahan ajar
menjadi efektif (Malati, 2003). Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kecermatan isi, berkenaan dengan validitas isi dan keselarasannya.
b. Ketepatan cakupan, berkenaan dengan keluasan dan kedalaman materi, serta
keutuhan konsep yang dibahas berdasarkan bidang ilmunya.
c. Ketercernaan bahan ajar, berkenaan dengan kemudahan bahan ajar tersebut dipahami
dan dimengerti oleh siswa sebagai pengguna.
d. Penggunaan bahasa, berkenaan dengan pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata,
penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna.
e. Perwajahan/pengemasan, berkenaan dengan penataan letak informasi dalam satu
halaman cetak.
f. Ilustrasi, berkenaan dengan variasi penyampaian pesan dalam bahan ajar agar lebih
menarik, memotivasi, komunikatif dan membantu pemahaman siswa terhadap isi
pesan.
g. Kelengkapan komponen, berkenaan dengan paket bahan ajar yang dapat berfungsi
sebagai komponen utama, pelengkap, dan evaluasi hasil belajar.
Evaluasi untuk pengembangan BAC pada penelitian ini adalah menganalisis
kebenaran materi BMP disesuaikan dengan tujuan instruksional, tingkat
kemutakhiran materi BMP, tingkat keterbacaan oleh mahasiswa, dan kejelasan
kegiatan instruksional untuk memandu mahasiswa belajar mandiri.
Evaluasi Formatif Bahan Ajar
Arikunto (1988) menjelaskan bahwa evaluasi adalah cara mengukur hal-hal yang
berkaitan dengan keterlaksanaan program dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas
suatu program. Sedangkan Padmowohardjo (1996) mengemukakan bahwa suatu
evaluasi harus dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut :
1. Seberapa jauh perubahan objek yang dievaluasi.
2. Hambatan-hambatan apa yang terjadi saat dilakukannya suatu program
9
3. Seberapa jauh efektifitas penyelenggaraan suatu program, ditinjau dari rancangan,
sarana, prosedur, pengorganisasian dan pelaksanaannya
4. Sampai seberapa jauh pemahaman masalah dan penyempurnaan kebijakan.
Evaluasi formatif dilakukan pada BMP Statistika Pengawasan Kualitas
(SATS4310) yang bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis kelemahan-kelemahan
spesifik yang terdapat pada BMP. Hasil evaluasi formatif akan digunakan untuk
meningkatkan kualitas BMP pada saat revisi. Evaluasi formatif terhadap BMP dapat
didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan
dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas BMP (Suparman,
2001). Empat tahap yang harus dilalui pada evaluasi formatif tersebut adalah:
1. Penelaahan oleh ahli materi di luar pengembang instruksional tentang ketepatan isi
materi. Masukan yang diharapkan dari ahli materi adalah sebagai berikut.
a. Kebenaran isi BMP dan relevansinya dengan tujuan instruksional.
b. Ketepatan perumusan TIU.
c. Relevansi TIK dengan TIU.
d. Ketepatan perumusan TIK.
e. Relevansi tes dengan tujuan instruksional.
f. Kualitas teknis penulisan tes.
g. Relevansi strategi instruksional dengan tujuan instruksional.
h. Relevansi produk atau bahan instruksional dengan tes dan tujuan instruksional.
i. Kualitas teknis produk instruksional.
2. Evaluasi satu-satu, dilakukan oleh pengembang instruksional dengan dua atau tiga
mahasiswa secara individual. Tujuannya adalah mengidentifikasi dan mengurangi
kesalahan-kesalahan yang secara nyata terdapat dalam BMP.
3. Setelah direvisi berdasarkan masukan evaluasi satu-satu, BMP dievaluasi lagi oleh
sekelompok kecil mahasiswa yang terdiri atas 8-12 orang. Hasil evaluasi tersebut
digunakan untuk merevisi BMP yang kedua.
4. Uji coba lapangan, untuk mengidentifikasi kekurangan BMP bila digunakan dalam
kondisi yang mirip dengan kondisi pada saat produk digunakan dalam dunia
sebenarnya.
Berdasarkan tahapan evaluasi formatif tersebut, penelitian ini dilakukan tahapan:
evaluasi pakar bidang ilmu Statistika Pengawasan Kualitas, evaluasi pakar desain
10
instruksional, revisi 3 modul (modul 2, modul 5 dan modul 7), evaluasi satu-satu oleh 3
siswa, revisi 3 modul berdasarkan hasil evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok oleh 9
orang mahasiswa dan revisi 3 modul berdasarkan hasil evaluasi kelompok. Uji lapangan
(field trial) belum dilakukan pada penelitian ini, karena keterbatasan sumber daya dan
waktu penelitian.
BMP Statistika Pengawasan Kualitas
Pada program studi Statistika FMIPA-UT, Statistika Pengawasan Kualitas
(SATS4310) adalah matakuliah kompetensi utama. Matakuliah ini merupakan
kelanjutan dari Metode Statistik 2, Pengantar Probabilitas dan Analisis Data Statistika.
Artinya mahasiswa harus lulus matakuliah tersebut terlebih dahulu sebelum mengambil
matakuliah Statistika Pengawasan Kualitas. Berbobot 3 (tiga) sks dan merupakan mata
kuliah yang bersifat terapan, sehingga perlu tingkat keterbacaan tinggi dan penyampaian
yang menarik untuk memudahkan mahasiswa mengerti materi yang disampaikan.
Tujuan Instruksional matakuliah yang diteliti adalah mahasiswa diharapkan mampu
mengerti dan menerapkan konsep dasar Statistika Pengawasan Kualitas dan terapan
dalam bidang ilmu statistika dan industri. Sedangkan Tujuan Instruksional Umum (TIU)
masing-masing modul dirinci sebagai berikut:
Modul 1 a. Mengerti konsep dasar statistika pengendalian kualitas, b. Mengerti sifat yang diselidiki dalam pengendalian kualitas, c. Mengulang pengertian statistika yang diperlukan dalam pengawasan kualitas, d. Mengulang mendalami beberapa momen distribusi
Modul 2 a. Memahami cara membuat Chart Control b. Mengerti akibat terjadinya variasi dalam produksi c. Memahami cara membuat Chart Control 𝑋𝑋� dan R
Modul 3 a. Memahami dasar pengelompokan b. Memahami cara pembuatan Chart Control berdasar data kelompok c. Mengetahui sifat Chart Control 𝑋𝑋�dan R d. Memahami cara pembuatan Chart Control dengan rata-rata bergerak atau range
bergerak e. Memahami cara pembuatan Chart Control untuk proporsi (p).
Modul 4 a. Memahami pengambilan sampel secara acak b. Memahami variable acak c. Mengerti dasar-dasar sampel penerimaan d. Memahami rancangan sampel tunggal e. Memahami rancangan penyampelan dengan perubahan: n dan c f. Mengerti kurva karakteristik operasi
Modul 5 a. Memahami rancangan penyampelan ganda b. Mengerti Limit Kualitas Mendatang Rata-rata c. MemahamiTabel Dodge Romig
11
Modul 6 a. Memahami rancangan penyampelan ABC-STD-105 b. Memahami rancangan penyampelan untuk bermacam jenis inspeksi c. Memahami table induk untuk bermacam jenis inspeksi d. Memahami kriteria penerimaan bermacam jenis inspeksi
Modul 7 a. Memahami Rancangan Penyampelan Phillips Standar b. Memahami Rancangan Penyampelan Ch SP-1
Modul 8 a. Variabel Sigma diketahui untuk Kelompok berdistribusi normal MIL-STD 414
Modul 9 a. Memahami penerapan Uji Hipotesis rata-rata kelompok b. Mengerti UjiTanda c. Mengerti Uji Rank d. Memahami Uji Hidup
Apabila dirinci, BMP Statistika Pengendalian Kualitas sebelum revisi terdiri atas 9
(sembilan) modul: Modul 1. Dasar-dasar pengawasan Kualitas
KB 1. Kontrol KualitasStatistik KB 2. KonsepStatistikdanProbabilitas
Modul 2. Chart Control KB 1. Chart Control KB 2. Chart Control 𝑋𝑋� ̅ dan R
Modul 3. Pengelompokan Rasional KB 1. Dasar-dasar pengelompokan KB 2. Chart Control p
Modul 4. Rancangan Penyampelan Tunggal KB 1. Beberapa istilah dalam Statistika
KB 2. Rancangan Penyampelan Tunggal Modul 5. Rancangan PenyampelanGandadanTabel Dodge Romig
KB 1. Rancangan Penyampelan Ganda KB 2. Tabel Dodge Romig untuk Penyampelan Penerimaan Kelompok demi Kelompok
Modul 6. ABC-STD-105 KB 1. ABC-STD 105 KB 2. Rancangan lain untuk Penyampelan Penerimaan berdasarkan Atribut
Modul7.Sistem disederhanakan untuk Penyampelan Penerimaan Kelompok Demi Kelompok dan Inspeksi Penerimaan untuk Produk Kontinu.
KB 1.Sistem disederhanakan untuk Penyampelan Penerimaan Kelompok Demi Kelompok
KB 2. Inspeksi Penerimaan untuk Produk Kontinu Modul 8. Rancangan Penyampelan Shainin
KB 1. Rancangan Penyampelan MetodeShainin KB 2. MIL-STD 414
Modul 9. Uji Hidup KB 1. Uji Hipotesis KB 2. Uji Hidup
Kerangka Berpikir Penelitian
Selain persyaratan kualitas BA dari segi materi, tingkat keterbacaan dan desain
instruksional, terdapat beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi BAC sebagai
bahan belajar utama pada sistem PTJJ. Persyaratan tersebut antara lain; harga BAC
harus terjangkau oleh mahasiswa, tingkat ketersediaan yang tinggi dan tepat waktu
12
sampai ditangan mahasiswa. Suparman (2004) menyebutkan bahwa dalam pendidikan
jarak jauh, kebutuhan mahasiswa atas variasi BA lebih tinggi daripada sistem
pendidikan tatap muka. BAC harus dapat mewakili semua aspek pembelajaran,
diuraikan secara jelas dengan menggunakan bahasa atau kalimat instruksional, dapat
mengukur pemahaman serta memberikan umpan balik hasil belajar mahasiswa. Semua
aspek yang harus dimiliki oleh BAC tersebut, dalam proses pengembangan dan revisi
BAC dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik pengguna dan persepsi pengguna.
Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis semua aspek yang harus
dimiliki BAC. Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis kelayakan dan
kebenaran materi modul oleh pakar bidang ilmu. Selanjutnya dilakukan analisis desain
instruksional oleh pakar desain instruksional meliputi: tujuan instruksional, keterkaitan
tujuan instruksional dengan soal tes, substansi materi dalam kaitannya dengan tujuan
instruksional, materi yang dapat dikembangkan dalam bentuk noncetak, kelayakan
ilustrasi, contoh dan noncontoh. Penilaian tingkat keterbacaan dilakukan oleh
mahasiswa secara evaluasi satu-satu dan dilanjutkan dengan evaluasi oleh sekelompok
kecil mahasiswa. Kerangka berpikir tersebut disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka berpikir Penelitian
BA Statistika Pengawasan Kualitas (SATS4310) yang dipergunakan sekarang
Telaah materi BMP oleh 2 pakar bidang ilmu meliputi: 1. kebenaran isi dan konsep
materi BMP 2. kebenaran - kesesuaian
materi dengan kompetensi yang diharapkan (kedalaman dan keluasan materi)
3. tingkat kecukupan contoh dan noncontoh
4. relevansi tes formatif dengan tujuan instruksional
5. tingkat kemutakhiran - kesesuaian materi
d k j il
Telaah strategi instruksional oleh ahli desain instruksional, meliputi: 1. kegiatan instruksional:
- pendahuluan (penjelasan singkat, relevansi materi, tujuan instruksional)
- ketepatan perumusan TIU - relevansi TIK dengan TIU - ketepatan perumusan TIK - penyajian (uraian, contoh,
latihan) - penutup (tes formatif,
tindak lanjut) 2. metode instruksional:
Revisi I berbasis masukan pakar bidang ilmu dan desain instruksiona
Evaluasi tingkat keterbacaan modul dengan Evaluasi satu-satu dan wawancara
Revisi II sesuai masukan tingkat keterbacaan
Prototipe 3 (tiga)modul SATS 4310 hasil revisi
Evaluasi tingkat keterbacaan modul dengan Evaluasi kelompok dan
responden Revisi III sesuai masukan tingkat keterbacaa
13
BAB III. METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian dirancang dengan melalui tahapan sebagai berikut.
1. Evaluasi kebenaran materi oleh pakar materi.
2. Evaluasi strategi instruksional oleh pakar desain instruksional.
3. Evaluasi tingkat keterbacaan melalui evaluasi satu-satu oleh 9 orang mahasiswa.
4. Evaluasi tingkat keterbacaan melalui diskusi dengan sekelompok kecil mahasiswa (9
orang).
Nara Sumber dan Responden
Objek kajian pada penelitian adalah modul mata kuliah Statistika Pengawasan
Kualitas (SATS 4310). Modul yang dikaji oleh pakar materi dan pakar desain
instruksional adalah adalah Modul 2 (Chart Control), Modul 4 (Rancangan
Penyampelan Tunggal) dan modul 7 (Sistem Disederhanakan untuk Penyampelan
Penerimaan Kelompok Demi Kelompok dan Inspeksi Penerimaan untuk Produk
Kontinu). Pemilihan ini berdasarkan masukan pakar ahli materi yang sudah dilakukan
karena modul 2, 4 dan 7 adalah materi inti untuk mata kuliah ini. Setelah dilakukan
perbaikan berdasarkanmasukan ahli maetri, maka dibuat peta kompetensi dan RMK
baru. Ada beberapa materi yang hilang dan ada yang ditambah. Materi yang ditambah
adalan Analisis Kemampuan Proses, yaitu pada modul 5. Sehingga modul yang
dipergunakan untuk evaluasi satu-satu oleh mahasiswa adalah modul 2, modul 5 dan
modul 7. Langkah berikutnya adalah evaluasi kelompok.
Analisis substansi materi BMP, yaitu dari segi kebenaran materi dan
kemutakhirannya, dilakukan oleh 1 (satu) orang pakar ilmu Statistika Pengawasan
Kualitas dari FMIPA-ITS, yaitu Dr. Sonny Sunaryo, M.Si. Analisis terhadap strategi
instruksional pembelajaran jarak jauh dilakukan oleh pakar desain instruksional dari
UT, Drh. IdaMalati, M.Si. Hasil telaah ini dipergunakan untuk merevisi modul tahap
selanjutnya yaitu dengan evaluasi satu-satu (one to one evaluation). Evaluasi ini
dilakukan oleh 9 (sembilan) mahasiswa Jurusan Statistika ITS. Pemilihan responden ini
dilakukan karena sampel yang seharusnya mahasiswa Statistika FMIPA–UT sangat
tersebar berjauhan di Jabodetabek, yang sebagian besar bekerja dan karena kesibukan
14
kerja mereka sehingga sulit untuk berkomitmen bertemu di satu tempat bersama-sama.
Meskipun responden bukan mahasiswa FMIPA-UT, tetapi persyaratan untuk menjadi
responden sudah sesuai dengan ketentuan penelitian. Ketentuan tersebut yaitu: (1) entry
behaviuor yang sama, karena mereka sudah lulus mata kuliah Pengantar Probabilitas,
Metode Statistika 2 dan Analisis Data Statistika, (2) responden belum pernah
mempelajari matakuliah Statistika Pengawasan Kualitas dan (3) responden belum
pernah membaca modul yang akan dievaluasi. Selain itu kriteria responden terdiri
mahasiswa dengan IP ≥ 3. Masing-masing mahasiswa membaca modul 2, modul 5 dan
modul 7. Tujuan evaluasi satu-satu adalah untuk mendeskripsikan tingkat keterbacaan
materi BMP. Hasil evaluasi satu-satu sebagai masukan untuk revisi tahap II. Setelah
revisi tahap II selesai, dilakukan penilaian terhadap hasil revisi tersebut pada tahap
Evaluasi Kelompok (small group evaluation) yang dilakukan oleh 9 orang mahasiswa
dari Jurusan Statistika ITS dengan kriteria entry behaviour yang sama. Masukan dari
evaluasi oleh sekelompok kecil mahasiswa digunakan untuk revisi tahap III. Hasil revisi
tahap III nantinya akan diujicobakan kepada 30 mahasiswa. Tahap Evaluasi Kelompok
(small group evaluation) dilakukan terhadap responden yang berbeda, sedangkan uji
coba lapangan belum dilakukan pada penelitian ini, karena keterbatasan waktu dan
jumlah responden yang memenuhi syarat. Sehingga penelitian ini hanya sampai pada
revisi tahap III, dengan menyatukan kriteria responden untuk tahap evaluasi satu-satu
dan evalusi kelompok.
Pengumpulan Data
Analisis substansi BMP meliputi kebenaran isi dan tingkat kemutakhiran materi
BMP. Analisis desain instruksional meliputi ketepatan metode instruksional yang
digunakan dan tahapan kegiatan instruksional. Penilaian responden terhadap kualitas
BMP, dilakukan dengan kuesioner dan wawancara secara langsung. Sikap responden
diamati ketika membaca materi BMP. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini
adalah data primer dan bersifat kualitatif.
Pengumpulan data pada evaluasi satu-satu dilakukan dengan tahapan: 1) peneliti
menjelaskan kepada 9 orang responden tujuan penelitian yaitu tingkat keterbacaan
modul; 2) responden membaca modul bersama-sama dan diskusi dengan peneliti; 3)
peneliti bertanya kepada responden bagaimana komentar tentang keterbacaan modul; 4)
15
responden menulis dilembar kuesioner dan peneliti mencatat semua komentar; 5)
wawancara dilakukan jika ada pendapat yang kurang jelas; 6) peneliti menyimpulkan
implikasinya terhadap perbaikan (revisi) modul. Tahapan ini mengacu pada pendapat
Suparman (2001). Selanjutnya tahap evaluasi kelompok dilakukan setelah modul 2, 5
dan 7 selesai diperbaiki, berasal dari responden yang sama, supaya dapat dibandingkan
dengan hasil yang diperoleh pada evaluasi satu-satu. Hasil revisi tahap II, yaitu
perbaikan modul 2 dan modul 5. Modul ini dibagikan secara acak kepada masing-
masing responden. Setelah memperoleh saran dari reponden, modul 2, 5 dan 7 tersebut
perbaiki kembali dan hasil akhirnya adalah revisi tahap III, disajikan dalam lampiran
laporan penelitian ini.
Data dan Instrumentasi
Pada kegiatan pengumpulan data: variabel, indikator, parameter, dan jenis
instrumen, yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Variabel, Indikator Parameter dan Jenis Instrumen Tujuan Variabel Indikator Parameter Instrumen
Menganalisis tingkat kelayakan materi BMP, dilakukan oleh ahli materi
Kesesuaian substansi materi dengan kompetensi yang diharapkan
• Kebenaran materi BMP
• Kesesuaian materi dengan kompetensi yang diharapkan
• Ketepatan rumusan TIU
• Relevansi TIK dengan TIU
• Ketepatan rumusan TIK
• Relevansi tes dengan tujuan instruksional
• Kualitas teknis penulisan tes
• Relevansi bahan instruksional dengan tes dan tujuan instruksional
Data berupa uraian yang bersifat kualitatif
Kuesioner
Menganalisis kemutakhiran materi BMP, dilakukan oleh ahli materi
Tingkat kemutakhiran materi BMP
• Kesesuaian materi dengan kemajuan ilmu
• kemutakhiran pustaka acuan materi
Data berupa uraian yang bersifat kualitatif
Kuesioner
Menganalisis strategi instruksional, dilakukan oleh
Proses pembelajaran yang disajikan dalam BMP
• kegiatan instruksional 1. Pendahuluan
- penjelasan singkat - relevansi materi
Data berupa uraian yang bersifat kualitatif
Kuesioner
16
Tujuan Variabel Indikator Parameter Instrumen
ahli desain instruksional
- tujuan instruksional 2. Penyajian
- sistematika uraian - penggunaan contoh
dan noncontoh - penggunaan latihan
3. Penutup - tes formatif - tindak lanjut
• metode instruksional: kesesuaian metode pada proses pembelajaran dengan tujuan instruksional
Mendeskripsikan penilaian responden terhadap tingkat keterbacaan materi BMP secara evaluasi satu-satu
Tingkat keterbacaan materi BMP
1. Tingkat kemudahan materi BMP untuk dipahami - bagian materi yang
sulit dipahami - materi yang
memerlukan ilustrasi - materi yang
memerlukan contoh - materi yang
memerlukan latihan 2. Penggunaan ilustrasi
dan contoh - manfaat ilustrasi
dalam penjelasan materi
- manfaat contoh dalam penjelasan materi
3. Sistematika kegiatan instruksional - kegiatan
instruksional sistematis
- kegiatan instruksional menarik
Data berupa uraian yang bersifat kualitatif
Kuesioner, panduan wawancara, dan observasi
Mendeskripsikan penilaian responden terhadap tingkat keterbacaan materi BMP berdasarkan evaluasi kelompok
Tingkat keterbacaan materi BMP
1. Tingkat kemudahan materi BMP untuk dipahami - bagian materi yang
sulit dipahami - materi yang
memerlukan ilustrasi - materi yang
memerlukan contoh - materi yang
memerlukan latihan 2. Penggunaan ilustrasi
dan contoh - manfaat ilustrasi
dalam penjelasan
Data berupa uraian yang bersifat kualitatif
Kuesioner, panduan wawancara, dan observasi
17
Tujuan Variabel Indikator Parameter Instrumen
materi - manfaat contoh
dalam penjelasan materi
3. Sistematika kegiatan instruksional - kegiatan
instruksional sistematis
- kegiatan instruksional menarik
Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, untuk
mengambil kesimpulan dan menjawab pertanyaan penelitian:
1. Tingkat kelayakan dan kemutakhiran substansi materi BMP, dilakukan oleh 1 (satu)
orang pakar bidang ilmu
2. Tingkat kelayakan strategi instruksional, dilakukan oleh 1 (satu) orang pakar desain
instruksional.
3. Tingkat keterbacaan materi, 18 (sembilan) orang mahasiswa ITS jurusan Statistika
dengan kriteria tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, metode analisis data yang digunakan adalah model
analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian, dan verifikasi. Reduksi data
merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan
Langkah-langkah yang dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau
pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Suhadi, 2010).
Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data.
Penyajian data merupakan analisis merancang deretan dan kolom sebuah matriks untuk
data kualitatif dan menentukan jenis serta bentuk data yang dimasukkan ke dalam
kotak-kotak matriks. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur,
dan lain sejenisnya (Suhadi, 2010). Tahapan terakhir dari model analisis interaktif
18
adalah penarikan kesimpulan yang merupakan pengecekan ulang kesimpulan yang telah
diperoleh dari data lapangan. Realisasi dari rencana penelitian disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Tahapan Penelitian yang terealisasi
BA Statistika Pengawasan Kualitas (SATS4310) yang dipergunakan sekarang
Telaah materi BMP oleh 2 pakar bidang ilmu meliputi: 1. kebenaran isi dan konsep materi
BMP 2. kebenaran - kesesuaian materi
dengan kompetensi yang diharapkan (kedalaman dan keluasan materi)
3. tingkat kecukupan contoh dan noncontoh
4. relevansi tes formatif dengan tujuan instruksional
5. tingkat kemutakhiran - kesesuaian materi dengan
kemajuan ilmu - kemutakhiran sumber acuan
Telaah strategi instruksional oleh ahli desain instruksional, meliputi: 1. kegiatan instruksional: - pendahuluan (penjelasan
singkat, relevansi materi, tujuan instruksional)
- ketepatan perumusan TIU - relevansi TIK dengan TIU - ketepatan perumusan TIK - penyajian (uraian, contoh,
latihan) - penutup (tes formatif, tindak
lanjut) 2. metode instruksional:
kesesuaian metode yang digunakan dengan tujuan instruksional
Revisi I berbasis masukan pakar bidang ilmu dan desain instruksional
Evaluasi satu-satu dengan wawancara dan Analisis tingkat keterbacaan oleh 3 orang
d
Revisi II sesuai masukan tingkat keterbacaan
Prototipe 3 (tiga)modul SATS 4310 hasil revisi
Evaluasi kelompok dengan wawancara dan Analisis tingkat keterbacaan oleh 9 orang
Revisi III sesuai masukan tingkat keterbacaan
19
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil olah data dan analisis serta pembahasan data penelitian.
Pengumpulan data hasil telaah pakar dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:
hasil telaah semua pakar terhadap Tinjauan mata kuliah pada Tabel 3, hasil telaah pakar
bidang ilmu beserta penarikan kesimpulan untuk BMP Modul 2, Modul 4, dan Modul 7
pada Tabel 4, dan hasil telaah terhadap keunggulan dan kekurangan masing-masing
modul disajikan pada Tabel 5. Senada dengan itu, pada Tabel 6 disajikan hasil telaah
terhadap keunggulan dan kekurangan BMP. Tabel 7 adalah Analisis Rangkuman Telaah
BMP Statistika Pengawasan Kualitas. Hasil telaah pakar desain instruksional terhadap
kelengkapan komponen Tahapan kegiatan Instruksional dideskripsikan pada Tabel 8.
Sedangkan masukan yang berasal dari responden untuk evaluasi satu-satu dan evaluasi
kelompok disajikan pada Tabel 9. Tabel 10. adalah perbaikan modul darihasil evaluasi
terhadap keterbcan modul. Semua Tabel disatukan pada Lampiran yang berada dibagian
akhir penelitian ini.
Kesimpulan dan analisis hasil telaah pakar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hasil telaah pakar terhadap Tinjauan seluruh mata kuliah
Deskripsi hasil telaah tersebut disajikan pada Tabel 3, hasilnya adalah terdapat beberapa
materi modul yang tidak tertulis di RMK, seperti Uji Hidup. Sebaliknya ada materi yang
seharusnya diberikan tetapi tidak ada di modul, seperti Analisis Kemampuan Proses.
Tertulis dalam deskripsi mempelajari praktek pengendalian kualitas modern dan
cakupannya, tetapi tidak diikuti dalam BMP. Relevansi MK sudah cukup jelas tertuang
dalam TIU, perlu ditambahkan beberapa materi yang sesuai dengan perkembangan
metode Statistika Pengawasan Kualitas, seperti Six Sigma. Disamping itu terdapat
Tujuan Umum untuk masing-masing modul, tetapi tidak ada untuk mata kuliah. Peta
kompetensi tidak ada, daftar judul modul dan sub judul modul mengikuti di dua pustaka
yang digunakan oleh BMP, tidak sesuai dengan yang tertulis dalam GBPP. Pustaka
berbeda antara yang dipakai dalam BMP dengan yang di GBPP. Yang terakhir adalah
tidak ada petunjuk cara mempelajari modul di BMP ini.
20
2. Tingkat Kelayakan Materi BMP
Tingkat kelayakan materi BMP diukur dari beberapa indikator, yaitu: kebenaran isi dan
konsep materi; kesesuaian materi dengan kompetensi mahasiswa; tingkat kecukupan
contoh dan noncontoh; dan relevansi tes formatif dengan tujuan instruksional.
a. Kebenaran isi dan konsep materi BMP
Hasil analisis dari pakar materi disajikan pada Tabel 4. Perlu ditambahkan
petunjuk dan penjelasan dalam penyelesaian latihan agar mahasiswa mencapai
pemahaman yang lebih jelas dan benar. Secara umum berdasarkan hasil analisis pakar
untuk ke 3 (tiga) modul bahwa materi masih valid, dan tidak ada konsep yang salah,
sesuai bidang ilmu tetapi perlu tambahan materi yang sesuai kemajuan teknologi. Materi
modul sesuai dengan konsep dan teori yang “standar” untuk mata kuliah tersebut,
selaras dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Indonesia, keluasan dan
kedalaman materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
(seperti yang diberikan dalam perguruan tinggi tatap muka yang berkualitas baik).
BMP masih relevan dengan kebutuhan praktis dan perkembangan ilmu pengetahuan,
supaya dapat mengikuti perkembangan ilmu terkini pustaka harus diperbaiki. Selain itu
dianjurkan untuk mempergunakan pemanfaatan soft ware supaya dapat membantu
perhitungan dan memahami materi lebih baik. Masukan dari pakar desain instruksional,
sebaiknya perlu perbaikan manfaat dan penerapan mata kuliah dalam kehidupan sehari-
hari maupun dalam dunia kerja.
b. Kesesuaian materi dengan kompetensi mahasiswa
Hasil penilaian 2 pakar materi terhadap kesesuaian materi dengan kompetensi
mahasiswa disajikan pada Tabel 4. Untuk Modul 2, perlu ditambahkan pembahasan
tentang membaca dan menghitung dengan bantuan software. Masukan pakar untuk
Modul 4, sudah sesuai hanya kurang jelas, pembahasan yang diberikan pada modul ini.
Sedangkan untuk Modul 7, apabila ditinjau dari keluasan dan kedalaman materi
terhadap kompetensi yang diharapkan, sudah dalam dan sesuai kompetensi yang
diminta, hanya beberapa penulisan terjadi salah ketik.
c. Relevansi matakuliah dan relevansi antar modul dalam satu mata kuliah
Pencantuman relevansi mata kuliah sangat penting, supaya mahasiswa dapat
memposisikan materi yang sedang dipelajari dan hubungannya dengan materi lain.
Selain itu, mahasiswa dapat membandingkan tingkat kepentingan materi yang sedang
21
dipelajari dengan materi lain. Hasil telaah materi menyatakan sudah cukup jelas
tertuang dalam TIU, perlu ditambahkan beberapa materi yang sesuai dengan
perkembangan metode Statistika Pengawasan Kualitas, seperti Six Sigma dan Analisis
Kemampuan Proses. Tidak ada pernyataan tentang relevansi antar modul dalam satu
mata kuliah.
d. Tujuan Umum Mata kuliah
Masih pada Tabel 3, hasil penilaian 2 orang pakar ada Tujuan Umum untuk masing-masing
modul, tetapi tidak ada untuk mata kuliah, sehingga perlu perbaikan.
e. Peta kompetaensi mata kuliah
Tidak ada peta kompetensi, sehingga perlu membuat peta kompetensi dan RMK baru.
f. Daftar Judul Modul dan Judul Sub Modul
Daftar judul modul dan sub modul mengikuti di dua pustaka yang digunakan oleh BMP,
tidak sesuai dengan yang tertulis dalam GBPP. Pustaka berbeda antara yang dipakai
dalam BMP dengan yang di GBPP. Sehingga perlu perbaikan alur berpikir dengan
sistematika yang koheren, dan perbaikan kesesuaian antara BMP dan GBPP (RMK).
g. Petunjuk Cara Mempelajari BMP
Tidak ada petunjuk cara mempelajari modul di BMP ini, sehingga perlu perbaikan
dengan menambahkan cara mempelajari BMP.
3. Tingkat kemutakhiran BMP
Pustaka yang dijadikan acuan untuk penulisan modul sebaiknya menggunakan pustaka
terbaru. Pustaka yang dijadikan rujuan penulisan modul menentukan kemutakhiran
materi modul. Supaya lebih bersifat terapan, usulan menambah materi Analisis
Kemampuan Proses (termasuk Six Sigma) dan menghilangkan materi Uji Hidup pada
modul 9. Usulan untuk modul 2, modul 4 dan modul 7 memerlukan perbaikan acuan
pustaka terbaru.
4. Strategi Instruksional
Berdasarkan hasil penilaian oleh pakar desain instruksional (Tabel 8)
menunjukkan bahwa pada Modul 2: Dalam Pendahuluan terdapat rumusan TIU dan
TIK. Rumusan TIK sudah benar, namun rumusan TIU kurang tepat, karena selain
perumusannya tidak operasional, juga substansi TIU seharusnya menggambarkan
kompetensi matakuliah/ BMP, bukan modul. Modul 4: Cara pemaparan isi pendahuluan
terkesan “jadul” dan “kaku”. Disarankan pada saat revisi dibuat paparan yang luwes,
22
dan lugas dengan tidak memberi heading “pengantar”, “TIU” dan “TIK”, tetapi dibuat 3
paragraf yang runtut, yang mewakili 3 uraian tersebut. Pada strategi instruksional
belum ada kelengkapan di dalam BMP, di antaranya adalah: Deskripsi matakuliah,
Kejelasan, kelengkapan, kejelasan komponen penyajian modul, Tujuan Umum
matakuliah, Peta kompetensi, dan petunjuk cara mempelajari BMP. Relevansi materi
antar modul dalam satu mata kuliah tidak ada hanya pada modul 7, sedangkan pada
modul 2 dan modul 4 sudah ada. Deskripsi singkat isi modul harus dapat mencerminkan
isi modul yang sesungguhnya. Uraian materi modul harus konsisten dengan TIK yang
akan dicapai, karena TIK berkaitan dengan pencapaian kompetensi mahasiswa, artinya
kompetensi benar-benar tercapai setelah mahasiswa mempelajari materi modul. TIK dan
TIU pada modul yang diteliti sudah sesuai. Dari kejelasan uraian, materi modul sudah
memadai untuk konsep/prinsip materi dan prosedurnya.
Tugas-tugas dan latihan semuanya diberikan di akhir uraian materi. Sehingga
mahasiswa perlu membaca semua materi dulu baru dapat mengerjakan latihan. Padahal,
tugas-tugas kecil dapat diberikan di dalam uraian materi, sehingga mahasiswa dapat
segera berlatih dan mengingat kembali materi yang sudah dibaca. Dengan demikian,
mahasiswa dapat mengonstruksi sendiri pengetahuan baru melalui proses berpikir
mensintesis pengetahuan dan pengalaman lama dan baru. Hal ini sesuai dengan aliran
psikologi konstruktivisme dalam pembelajaran (Suparman, 2012).
Contoh sudah lengkap dalam modul yang diteliti, sedangkan noncontoh pada
pada semua modul tidak ada. Noncontoh tidak selalu perlu ada pada setiap materi,
tergantung kebutuhan. Sementara gambar, tabel, ilustrasi dan latihan sudah diberikan.
Petunjuk jawaban latihan sudah lengkap untuk modul 7, tetapi tidak ada pada modul 4
dan 2. Bahan instruksional sesuai dengan tujuan instruksional menunjukkan sebagian kecil
terpenuhi untuk semua modul yang diteliti. Begitu pula untuk Umpan Balik dan Petunjuk
Jawaban Latihan menunjukkan hasil yang sama. Rangkuman yang memuat materi-materi
pokok sesuai dengan TIK sudah terdapat pada modul yang diteliti.
Revisi Tahap I Sesuai Masukan Pakar Materi dan Pakar Desain Instruksional
Tabel 7 adalah analisis yang sudah penulis lakukan untuk hasil telaah yang
sudah dilakukan para pakar (hasil telaah disajikan pada tabel 5, tabel 6). Revisi modul
Tahap I dilakukan setelah mendapatkan masukan dari pakar materi dan pakar desain
instruksional. Revisi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.
23
a. Perbaikan materi
1. Memetakan dan menyusun peta Kompetensi baru
2. Membuat RMK baru
3. Mennganti judul BMP seula Statistika Pengawasan Kualitas menjadi Sstatistika
Pengendalia Kualitas karena konsep Quality Improvement Continuous.
4. Menambahkan materi baru yaitu modul 5 yaitu Analisis Kemampuan Proses yang
berisi Analisis Kemampuan Proses secara umum, Six Sigma dan Indeks
Kapabilitas Proses.
5. Pada modul 2 tentang Grafik Pengendali, ditambahkan pengenalan tentang Grafik
Pengendali (Control chart) U, EWM, CUSUM dan Multivariat 6. Mengganti modul 9 yang semula Uji Hidup menjadi materi tentang Perangkat
lunak yang sering digunakan pada Statistika Pengendalian Kualitas.
7. Peningkatan kemutakhiran sumber pustaka, jurnal ilmiah dan bacaan on line.
b. Perbaikan desain instruksional
1. BMP dilengkapi dengan RMK.
2. BMP disempurnakan dengan ruang lingkup (deskripsi) dan kompetensi mata
kuliah secara jelas dan lengkap.
3. Perbaikan relevansi matakuliah supaya mahasiswa dapat melihat manfaat dan
penerapan mata kuliah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.
4. BMP dilengkapi dengan peta kompetensi, tujuan umum mata kuliah dan cara
mempelajari BMP.
5. Perbaikan alur berpikir dengan sistematika yang koheren, dan perbaikan judul
modul.
Tingkat Keterbacaan Materi Hasil Evaluasi Satu-satu dengan Mahasiswa
(One to One Evaluation)
Evaluasi satu-satu terhadap tingkat keterbacaan modul bertujuan untuk menganalisis
tingkat keterbacaan modul dengan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ada pada
modul; mengidentifikasi kata-kata yang sulit dimengerti; dan mengidentifikasi reaksi
mahasiswa terhadap modul. Aspek yang dinilai dalam evaluasi satu-satu dengan
mahasiswa adalah kejelasan materi, pengaruh materi terhadap kemandirian mahasiswa
dalam belajar, dan kelayakan strategi instruksional (Dick, Carey, & Carey, 2009).
24
Hasil evaluasi satu-satu dengan mahasiswa terhadap tingkat keterbacaan modul
dapat dilihat pada Tabel 9. Dapat disimpulkan bahwa uraian materi modul secara
umum dapat dimengerti, tetapi terkesan terjemahan. Masukan-masukan tersebut harus
dipertimbangkan oleh pengembang modul dalam proses revisi modul, karena masukan
tersebut berasal dari calon pengguna langsung dari modul. Menurut Suparman (2001),
hasil evaluasi satu-satu merupakan masukan berharga bagi pengembang modul,
terutama komentar mahasiswa dan kesulitan mahasiswa dalam memahami setiap bagian
dari modul. Temuan berikutnya adalah penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari
yang mengajak mahasiswa untuk memposisikan materi yang telah dibaca ternyata
sangat membantu mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suparman (2001), yaitu
kemampuan mengonstruksi pengetahuan itu sangat penting sebagai jalan untuk
meningkatkan daya cipta, kreativitas, dan menghasilkan sesuatu yang baru bagi diri
peserta didik dan pihak lain. Materi modul menarik, dipandang dari sudut manfaat yaitu
bacaannya tidak hanya menyampaikan materi, namun juga memberikan pengertian,
tujuan dan pemahaman lebih lanjut. Modul menarik juga disebabkan karena
memudahkan membuat karya ilmiah dan bagian dari ilmu statistika. Jawaban terhadap
pertanyaan materi yang ada di buku ini dapat menuntun belajar secara mandiri adalah
sangat positif. Artinya walaupun masih banyak yang belum dimengerti tetapi bila dibaca
berkali-kali akan lebih jelas, asal mempunyai pemahaman statistika yang cukup dengan
penjelasan yang lengkap. Gambar yang terdapat dalam modul ternyata dapat membantu
pemahaman materi dan menurut pendapat responden cukup menarik. Contoh, latihan
yang diberikan pada modul membantu mahasiswa dalam memahami modul. Pemberian
contoh dan noncontoh menurut Suparman (2012) sesuai dengan prinsip instruksional
yang kelima, yaitu “belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk
belajar sesuatu yang kompleks seperti pemecahan masalah”. Rangkuman perlu
dijelaskan lagi.
Revisi Tahap II Sesuai Masukan Evaluasi Satu-satu dengan Mahasiswa Berdasarkan masukan dari evaluasi satu-satu dengan 9 (sembilan) siswa,
dilakukan perbaikan terhadap materi modul dengan mengakomodasi masukan-masukan
tersebut. Perbaikan yang dilakukan antara lain adalah: 1) perbaikan dalam penulisan
kosa kata dan susunan kalimat; 2) mengganti kata-kata yang sulit menjadi lebih mudah
25
dipahami; 3) penjelasan detil pada rumus, gambar dan grafik, sehingga memudahkan
pemula untuk membaca; 4) menyempurnakan dan melengkapi latihan dengan
penjelasan pada setiap tahap penyelesaian. Kata-kata yang sulit dimengerti oleh
responden berupa kata asing dicantumkan bersama dengan kata-kata yang lebih mudah
dipahami, supaya menambah wawasan. Sehingga perbaikannya adalah: kata asing
ditulis setelah kata dalam Bahasa Indonesia sedangkan kata asingnya dalam kurung
daengan huruf italic. Misalnya Grafik Pengendali (Control Chart)
Tingkat Keterbacaan Materi Hasil Evaluasi Kelompok dengan Mahasiswa
(Small grup Evaluation)
Setelah diperbaiki berdasarkan masukan dari evaluasi satu-satu, modul 2, 5 dan
7 dievaluasi lagi oleh sekelompok mahasiswa yang bukan mahasiswa dari evaluasi satu-
satu. Kelompok ini harus representatif untuk mewakili responden, dan kriterianya sama
dengan responden pada evaluasi satu-satu (Suparman, 2001). Evaluasi kelompok untuk
tingkat keterbacaan modul bertujuan untuk menganalisis tingkat keterbacaan modul
setelah direvisi yang merupakan hasil dari evaluasi sebelumnya. Hasil evaluasi tahap ini
adalah materi modul 2, modul 5 dan modul 7 sudah lebih dapat dimengerti; responden
sudah memahami manfaat mata kuliahStatistik Penngendalian Kualitas, yaitu penerapan
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu hasil perbaikan yang dievaluasi adalah
materi lanjutan yang sudah dijelaskan lebih rinci ternyata dapat dimengerti tanpa
membaca beberapa kali. Selain itu, responden yang membaca Rangkuman menyatakan
harus diperbaiki lagi. Tes formatif sudah lebih dapat dimengerti karena sudah diperbaiki
dengan menjelaskan kata-kata yang sulit dimengerti sehingga membantu responden
memahami materi. Revisi Tahap III Sesuai Masukan Evaluasi Kelompok dengan Mahasiswa Hasil dari evaluasi kelompok, dilakukan perbaikan kembali terhadap materi
modul berdasarkan masukan-masukan tersebut. Perbaikan yang dilakukan antara lain
adalah: 1) memperbaiki penulisan kosa kata dan susunan kalimat, sehingga bahasa
yang digunakan lebih komunikatif, memeriksa kembali kata-katanya, 2) memperbaiki
rangkuman berisi poin penting dalam modul, dan dipertajam (perbedaan materi
ditabelkan), 3) menambahkan contoh dan pembahasan untuk permasalahan riil, 4)
26
menambah latihan dan penjelasan setiap tahap pemecahan masalah 5) menambahkan
penjelasan penggunaan rumus umum untuk type soal seperti apa,6) uraian materi lebih
dipadatkan, 7) penjelasan yang putus hanya setengah jalan, 8) istilah statistik lebih
ditelisik dengan rapi disesuaikan dengan standar internasional, 9) mencantumkan daftar
pustaka dimodul 5, 10) memperbaiki penulisan nomor halaman , 11) memperbaiki
materi dan bahasa pada KB1
27
BAB V. KESIMPULAN
Tingkat relevansi materi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan pengetahuan praktis
saat ini masih valid tetapi sebagian harus ditambah dan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Materi tidak ada yang salah konsep dan kedalaman
dan keluasan materi sudah memenuhi kompetensi yang diharapkan. Judul BMP dirubah
dari Statistika Pengawasan Kualitas menjadi Statistika Pengendalian Kualitas. Upaya
perbaikan adalah membuat peta kompetensi yang baru, membuat RMK sesuai peta
kompetensi. Menambahkan materi baru yaitu membuat modul 5 yaitu Analisis
Kemampuan proses yang berisi pengertian Analisis Kemampuan Proses secara umum,
Six Sigma dan Index Kemampuan Proses. Perbaikan modul 7 pada KB 1. Materi yang
dihilangkan pada modul 9 adalah Uji hidup, diganti dengan pemakaian piranti lunak
(soft ware) untuk perhitungan Statistika Pengendalian Kualitas. Masih dalam lingkup
BMP, perlu menambah keterangan yang mencerminkan hubungan antar modul dalam
mata kuliah. Materi diperbaharui sesuai acuan pustaka terbaru sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan, dilengkapi dengan contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Mungkin ada baiknya apabila menggunakan artikel jurnal hasil penelitian di bidang
Statistika Pengendalian Kualitas untuk menambah wawasan mahasiswa.
Hasil penilaian pakar desain instruksional menyatakan bahwa media yang
digunakan hanya modul, sehingga sifatnya searah dan kurang interaktif. Beberapa
kelengkapan strategi instruksional belum ada, yaitu RMK, ruang lingkup (deskripsi) dan
kompetensi mata kuliah secara jelas dan lengkap, peta kompetensi, relevansi hubungan
antar modul. Sedangkan rumusan TIK sudah benar, namun rumusan TIU kurang tepat, karena
selain perumusannya tidak operasional, juga substansi TIU seharusnya menggambarkan
kompetensi matakuliah/ BMP, bukan modul. Uraian materi terlalu singkat, tidak ada arahan
kepada mahasiswa tentang bagaimana membaca dan menginterpretasi (misalnya pada Tabel 1,
Gambar 1). Karena materi yang dibahas bersifat abstrak, maka perlu disisipkan strategi
instruksional yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan sesuatu, misalnya membuat
catatan, ringkasan, menunjukkan hasil kerjanya. Perbaikan telah dilakukan sesuai masukan
para pakar.
Tingkat keterbacaan materi modul menurut hasil evaluasi satu-satu secara umum
materi modul dapat dimengerti, namun perlu perbaikan karena terkesan terjemahan.
Menambah contoh dan penjelasannya supaya materi lebih dimengerti. Evaluasi
28
kelompok menghasilkan usulan perbaikan bahasa, dan penjelasan tahapan penyelesaian
latihan. Selain itu perlu ditambahkan latihan yang mudah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Pustaka ditambahkan jurnal yang menyampaikan temuan terbaru.
29
LAMPIRAN Tabel 3 . Hasil Telaah Pakar Terhadap Tinjauan Mata Kuliah
No. Kriteria Pakar Bidang Ilmu: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Pakar Desain Inst: Dra. Ida Malati, M.Si
Kesimpulan
1 Kesesuaian materi BMP dengan Rancangan Matakuliah (RMK)
Ada beberapa materi modul yang tidak tertulis di RMK, seperti Uji Hidup. Sebaliknya ada materi yang seharusnya diberikan tetapi tidak ada di modul, seperti Analisis Kemampuan Proses
Tidak ada Perlu perbaikan berupa RMK
2 a. Deskripsi matakuliah Tertulis dalam deskripsi mempelajari praktek
pengendalian kualitas modern dan cakupannya, tetapi tidak diikuti dalam BMP.
Tidak ada Perlu perbaikan berupa Deskripsi mata kuliah
b. Relevansi Matakuliah Sudah cukup jelas tertuang dalam TIU, perlu ditambahkan beberapa materi yang sesuai dengan perkembangan metode Statistika Pengawasan Kualitas, seperti Six Sigma
Tidak ada Perlu perbaikan manfaat dan penerapan mata kuliah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.
c. Tujuan Umum Matakuliah
Ada tujuan Umum untuk masing-masing modul, tetapi tidak ada untuk mata kuliah
Tidak ada Perlu perbaikan tujuan umum mata kuliah
d. Peta Kompetensi Tidak ada Tidak ditemukan adanya peta kompetensi matakuliah
Perlu perbaikan peta kompetensi mata kuliah
e. Daftar Judul Modul dan Judul Sub Modul
Daftar judul modul dan sub modul mengikuti di dua pustaka yang digunakan oleh BMP, tidak sesuai dengan yang tertulis dalam GBPP. Pustaka berbeda antara yang dipakai dalam BMP dengan yang di GBPP
Sebagian besar sudah terpenuhi
Perlu perbaikan alur berpikir dengan sistematika yang koheren, dan perbaikan kesesuaia antara BMP dan GBPP (RMK)
f. Petunjuk Cara Mempelajari BMP
Tidak ada petunjuk cara mempelajari modul di BMP ini
Tidak ditemukan adanya cara mempelajari BMP,
Perlu perbaikan dengan menambahkan cara mempelajari BMP
3. Kesimpulan Tidak ada Tidak ada Perlu perbaikan yaitu: pembuatan RMK, Deskripsi mata kuliah,
30
No. Kriteria Pakar Bidang Ilmu: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Pakar Desain Inst: Dra. Ida Malati, M.Si
Kesimpulan
manfaat dan penerapan mata kuliah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja, tujuan umum mata kuliah, peta kompetensi mata kuliah, alur berpikir dengan sistematika yang koheren, dan perbaikan judul modul.
Tabel 4. Hasil telaah Pakar Bidang Ilmu Terhadap Materi BMP Modul 2, Modul 4, dan Modul 7 Modul 2. Chart Control No. Kriteria Pakar:
Dr. Sonny Sunaryo, M.Si Kesimpulan
1. Materi yang disajikan dalam modul ini valid • Bahasa yang digunakan terkesan mengartikan dari tex book, sehingga banyak kalimat yang susah ditangkap maknanya. Contoh kalimat di halman 2.16 berikut susah ditangkap maknanya: Variabel yang digunakan dalam chart control biasanya 𝑿𝑿� 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 𝑹𝑹 (padahal tidak semua chart control menggunakan variabel 𝑿𝑿� 𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅𝒅 𝑹𝑹.
• Ada beberapa tulisan yang tidak dapat diikuti alurnya, seperti di halaman 2.6 alenia 2 tertulis: Anda lihat pada chart control dibawah ini… (tetapi ternyata tidak ada gambar di bawah tulisan itu, tetapi yang ada gambar diatasnya.
• Notasi = 𝜎𝜎𝑋𝑋� sering ditulis σX .
Sebagian besar terpenuhi
31
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
2. Materi yang disajikan dalam modul ini tidak ada yang
salah konsep • Tidak ada penjelasan secara detail tentang kapan kita
menggunakan control chart 𝑋𝑋� − 𝑅𝑅 dan kapan menggunakan control chart 𝑋𝑋� − 𝜎𝜎, dihalaman 2.10
• Tidak ada penjelasan perbedaan istilah yang hamper mirip, yaitu banyaknya sampel dan besarnya sampel
Sebagian besar terpenuhi
3. Keluasan materi dalam modul ini sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa
Sudah sesuai Sudah terpenuhi
4. Kedalaman materi modul ini sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa
Perlu ditambahkan pembahasan tentang membaca dan menghitung dengan bantuan software.
Sebagian besar terpenuhi
5. Materi modul ini mutakhir, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
Tambahkan pembahsan tentang indeks kemampuan proses Sebagian besar terpenuhi
6. Materi modul ini sesuai dengan konsep dan teori yang “standar” untuk matakuliah tersebut (seperti yang diberikan dalam perguruan tinggi tatap muka yang berkualitas baik)
Semua materi modul ini adalah standard, tetapi perlu ditambahkan pembahasan tentang control chart untuk data variabel pada pengamatan individu seperti Individual dan Moving range chart.
Sebagian besar terpenuhi
7. Materi modul ini selaras dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Indonesia
Sudah sesuai Sudah terpenuhi
8. Keluasan materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
Perlu tambahan pembahasan topik lain yang berkaitan dengan control chart data variabel, seperti I-MR control chart.
Sebagian besar terpenuhi
9. Kedalaman materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
Setiap metode sebaiknya diberi contoh baik manual maupun output dari software.
Sebagian besar terpenuhi
10. Konsep dan teori yang diuraikan dalam modul ini utuh, sesuai dengan bidang ilmu
Beberapa penjelasan tentang konsep dan teori perlu ditambahkan dengan contoh-contoh riil baik kasus maupun perhitungannya dengan langkah yang lengkap.
Sebagian besar terpenuhi
11. Penyajian materi modul ini runtut, sistematik dan logis sehingga memudahkan untuk dipahami,
Bahasa perlu diperbaiki dan harus konsisten istilah yang digunakan.
Sebagian kecil terpenuhi
12. Ilustrasi, contoh dan non contoh yang digunakan dalam Modul ini:
32
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
a.Membantu pemahaman konsep
Perhitungan LKA dan LKB untuk data yang sama dengan 3 metode yang berbeda yaitu hal 2.8, hal 2.9, ternyata menghasilkan LKA dan LKB yang berbeda agak jauh, tetapi tidak ada penjelasan dan komentarnya. Hal ini sangat menggganggu pemahaman konsep.
Sebagian besar terpenuhi
b.Relevan dengan materi Relevan tetapi butuh penjelasan yang detail tiap contoh yang diberikan.
Sebagian besar terpenuhi
c. Jelas Kunci jawaban latihan tidak ada, sehingga akan sangat menghambat pemahaman mahasiswa.
Sebagian besar terpenuhi
d.Menarik Sudah sesuai Sudah terpenuhi 13. Tes formatif sesuai untuk mengukur ketercapaian
kompetensi yang ada dalam tujuan instruksional modul ini a. Pada soal test formatif I no. 3 hal 2.13 mahasiswa diminta
membuat chart control 95% untk 𝑋𝑋� padahal di modul ini tidak pernah disinggung mengenai cara membuat hal itu.
b. Perlu pembahasan beserta perhitungannya, sehingga akan menambah pemahaman mahasiswa
Sebagian besar terpenuhi
14. Ketepatan kunci jawaban tes formatif
Sudah sesuai Sudah terpenuhi
15. Daftar Pustaka yang dicantumkan pada Modul ini: a. Relevan dengan substansi modul Relevan karena semua isi yang di modul umumnya
mengambil dari 2 text book yang digunakan. Tetapi Perlu ditambahkan referen dari tex book yang lainnya yang lebih mutakhir.
Sebagian besar terpenuhi
b. Mutakhir Tahun Buku Referen adalah 1972 dan 1981, padahal sekarang sudah muncul dengan edisi-edisi yang lebih tinggi dan mutakhir, yaitu Grant edisi ke-7 tahun 2001 dan Gupta tahun 2009.
Sebagian kecil terpenuhi
33
Modul 4. Rancangan Penyampean Tunggal No. Kriteria Pakar:
Dr. Sonny Sunaryo, M.Si Kesimpulan
1. Materi yang disajikan dalam modul ini valid Cukup valid menjawab kompetensi yang diinginkan, hanya terkendala dengan penerjemahan atau pembahasan yang kurang lengkap, seperti:
- Istilah titik penduga pada halaman 4.3 seharusnya penduga titik
- Istilah Pa pada halaman 4.6 tidak dijelaskan apakah = β?
- notasi c sebagai bilangan penerimaan dan C = kombinasi bisa membuat rancu.
- Salah ketik di halaman 4.7 (10 -i) C 980 yang benar (10-i) C 990
- Istilah Kurva Operasi yang disingkat KO dihalaman 4.17 ada yang tertulis OK.
- Angka-angka di tabel halaman 4.19 tidak jelas dari mana cara memperolehnya.
- Tidak ada contoh kurve KO tipe B yang ada kurve tipe A pada halaman 4.21
Sebagian besar terpenuhi
2. Materi yang disajikan dalam modul ini tidak ada yang salah konsep
Tidak adanya pembahasan lengkap dengan langkah-langkahnya pada soal latihan baik di KB 1 maupun KB 2, akan menambah ketidak mengertian mahasiswa.
Sebagian besar terpenuhi
3. Keluasan materi dalam modul ini sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa
Sudah sesuai hanya kurang jelas, pembahasan yang diberikan pada modul ini.
Sebagian besar terpenuhi
4. Kedalaman materi modul ini sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa
Sudah sesuai hanya kurang jelas, pembahasan yang diberikan pada modul ini.
Sebagian besar terpenuhi
5. Materi modul ini mutakhir, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
Sudah sesuai dengan perkembangan ilmu hanya kurang jelas, pembahasan yang diberikan pada modul ini.
Sebagian besar terpenuhi
34
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
6. Materi modul ini sesuai dengan konsep dan teori yang “standar” untuk matakuliah tersebut (seperti yang diberikan dalam perguruan tinggi tatap muka yang berkualitas baik)
Materi sudah standar, hanya kurang jelas, pembahasan yang diberikan pada modul ini.
Sebagian besar terpenuhi
7. Materi modul ini selaras dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Indonesia
Sudah terpenuhi
8. Keluasan materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
Materi sudah cukup luas untuk Program studi Statistika, hanya perlu variasi dari contoh-contoh soal yang lengkap jawabannya.
Sebagian besar terpenuhi
9. Kedalaman materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
Materi sudah cukup luas untuk Program studi Statistika, hanya perlu variasi dari contoh-contoh soal yang lengkap jawabannya.
Sebagian besar terpenuhi
10. Konsep dan teori yang diuraikan dalam modul ini utuh, sesuai dengan bidang ilmu
Bahasa tulisan yang digunakan susah dipahami Sebagian kecil terpenuhi
11. Penyajian materi modul ini runtut, sistematik dan logis sehingga memudahkan untuk dipahami,
Bahasa tulisan yang digunakan susah dipahami Sebagian kecil terpenuhi
12. Ilustrasi, contoh dan non contoh yang digunakan dalam Modul ini:
a.Membantu pemahaman konsep
Perlu digunakan bahasa yang baku dan ringkas tidak terlalu bertele-tele.
Sebagian besar terpenuhi
b.Relevan dengan materi Perlu digunakan bahasa yang baku dan ringkas tidak terlalu bertele-tele.
Sebagian besar terpenuhi
c. Jelas Bahasa dan tulisan susah ditangkap makna dan arahnya, karena tidak menggunakan bahasa yang baku. Selain itu latihan soal tidak diberikan petunjuk jawaban yang lengkap.
Sebagian kecil terpenuhi
d.Menarik Perlu tambahan contoh soal yang lebih banyak agar Sudah terpenuhi
35
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
kompetensi membandingkan bisa tercapai 13. Tes formatif sesuai untuk mengukur ketercapaian
kompetensi yang ada dalam tujuan instruksional modul ini Tidak ada jawaban beserta langkah-langkahnya. Sebagian kecil
terpenuhi 14. Ketepatan kunci jawaban tes formatif
Sudah sesuai dengan kompetensi Sudah terpenuhi
15. Daftar Pustaka yang dicantumkan pada Modul ini: b. Relevan dengan substansi modul Relevan karena semua isi yang di modul umumnya
mengambil dari 2 text book yang digunakan. Tetapi Perlu ditambahkan referen dari tex book yang lainnya yang lebih mutakhir.
Sebagian besar terpenuhi
b. Mutakhir Tahun Buku Referen adalah 1972 dan 1981, padahal sekarang sudah muncul dengan edisi-edisi yang lebih tinggi dan mutakhir, yaitu Grant edisi ke-7 tahun 2001 dan Gupta tahun 2009.
Sebagian kecil terpenuhi
Modul 7 Sistem Disederhanakan untukPenyampelan Penerimaan KelompokDemi Kelompok dan Inspeksi Penerimaan Produk
Kontinu
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
1. Materi yang disajikan dalam modul ini valid Cukup valid hanya beberapa penulisan membingungkan karena salah ketik , misal halaman 7.21 tertulis tabel A dan gambar A tetapi tidak ada di halaman berikutnya yang ada tabl 3 dan Gambar 3. Bahasa yang digunakan perlu ditinjau ulang lagi, seperti di halaman 7.25
Sebagian besar terpenuhi
2. Materi yang disajikan dalam modul ini tidak ada yang salah konsep
Hanya kurang contoh-contoh yang benar dan lengakap untuk tiap tabel yang akan dibaca dalam MIL-STD 1235
Sebagian kecil terpenuhi
36
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
3. Keluasan materi dalam modul ini sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa
Sudah luas dan sesuai kompetensi yang diminta, hanya beberapa penulisan terjadi salah ketik
Sudah terpenuhi
4. Kedalaman materi modul ini sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa
Sudah dalam dan sesuai kompetensi yang diminta, hanya beberapa penulisan terjadi salah ketik
Sebagian besar terpenuhi
5. Materi modul ini mutakhir, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
masih relevan tetapi jarang yang membahas samapai materi ini
Sebagian besar terpenuhi
6. Ilustrasi, contoh dan non contoh yang digunakan dalam Modul ini Membantu pemahaman konsep.
Jarang silabus PT yang memasukkan materi ini dalam mata kuliah 3 SKS pengawasan kualitas statistika
Sebagian kecil terpenuhi
7. Materi modul ini selaras dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Indonesia
Sudah terpenuhi
8. Keluasan materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
Untuk mahasiswa statistika mungkin tidak perlu sampai materi ini, sebaiknya diganti dengan materi lain yang lebih update dan sesuai dengan kompetensi mahasiswa statistika
Sebagian besar terpenuhi
9. Kedalaman materi dalam modul ini sesuai untuk program studi yang menggunakannya
Untuk mahasiswa statistika mungkin tidak perlu sampai materi ini, sebaiknya diganti dengan materi lain yang lebih update dan sesuai dengan kompetensi mahasiswa statistika. Materi ini lebih sesuai untuk mahasiswa Teknik Industri.
Sebagian besar terpenuhi
10. Konsep dan teori yang diuraikan dalam modul ini utuh, sesuai dengan bidang ilmu
Kurang dibutuhkan bagi mahasiswa statistika Sebagian besar terpenuhi
11. Penyajian materi modul ini runtut, sistematik dan logis sehingga memudahkan untuk dipahami,
Contoh-contoh kurang banyak, sebaiknya setiap tabel diberi contoh
Sebagian kecil terpenuhi
12. Ilustrasi, contoh dan non contoh yang digunakan dalam Modul ini:
a.Membantu pemahaman konsep
Cukup membantu hanya perlu ditingkatkan ke interpertasi dari masing-masing contoh yang diberikan
Sebagian besar terpenuhi
37
No. Kriteria Pakar: Dr. Sonny Sunaryo, M.Si
Kesimpulan
b.Relevan dengan materi Cukup relevan dengan materi yang sedang dibahas. Sebagian besar terpenuhi
c. Jelas Ketidak jelasan karena bahasa kurang komunikatif atau salah ketik
Sebagian kecil terpenuhi
d.Menarik Kurang menarik karena tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang hasil interertasi perhitungan yang diperoleh.
Sebagian kecil terpenuhi
13. Tes formatif sesuai untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang ada dalam tujuan instruksional modul ini
Tidak ada petunjuk jawaban yang lengkap Sebagian besar terpenuhi
14. Ketepatan kunci jawaban tes formatif
Sudah sesuai Sudah terpenuhi
15. Daftar Pustaka yang dicantumkan pada Modul ini: c. Relevan dengan substansi modul Relevan karena semua isi yang di modul umumnya
mengambil dari 2 text book yang digunakan. Tetapi Perlu ditambahkan referen dari tex book yang lainnya yang lebih mutakhir.
Sebagian besar terpenuhi
b. Mutakhir Tahun Buku Referen adalah 1972 dan 1981, padahal sekarang sudah muncul dengan edisi-edisi yang lebih tinggi dan mutakhir, yaitu Grant edisi ke-7 tahun 2001 dan Gupta tahun 2009.
Sebagian kecil terpenuhi
Tabel 5. Keunggulan dan kekurangan modul 2, modul 4 dan modul 7 menurut pakar Materi Modul Keunggulan Kekurangan
Modul 2 Tidak ada pernyataan dari pakar materi • Seharusnya judul modul ini adalah Control Chart untuk data Variabel • Tidak membahas tentang indeks kemampuan proses Cp, Cpk dan yang sejenisnya,
yang merupakan ukuran kemampuan suatu proses untuk memenuhi spesifikasi pelanggan
38
Modul Keunggulan Kekurangan
• Buku Referen sudah tahun yang lama, hendaknya di perbaharui • Contoh Gambar-gambar dengan control chart sebaiknya ditampilkan hasil out put
software • Tampilan cetakan huruf-huruf, terkesan seperrti masih dibuat dengan mesin ketik,
sebaiknya tampilan cetakan juga harus diperbaharui. • Judul Tabel dan Gambar sebagian tidak ada. • Beberapa tulisan seperti mengartikan dari buku teks bahasa inggris, sehingga susah
dipahami maknanya.
Modul 4 Tidak ada pernyataan dari pakar materi • Buku Referen sudah tahun yang lama, hendaknya di perbaharui • Petunjuk jawaban latihan tidak dituliskan lengkap • Bahasa yang digunakan dibuat baku dan diperingkas, agar memudahkan pemahaman. • Setiap konsep dan teori hendaknya diberi contoh-contoh dengan pembahasan yang
lengkap yang akan memudahkan pemahaman. • Perlu ditambahkan kompetensi mengartikan suatu hasil perhitungan.
Modul 7 Tidak ada pernyataan dari pakar materi - Ada keterangan pada contoh yang salah ketik sehingga susah diikuti alurnya, seperti di halaman 7.12. Pada masing-masing KB seharusnya ada definisi istilah yang digunakan. Karena dipakai untuk mahasiswa statistika UT yang nota bene modul sebagai dosen. Hal ini untuk menghindari jangan sampai ada pertanyaan lagi dari mahasiswa dalam membaca modul.
- Perlu penjelasan arti jawaban seperti di halaman 7.13. - Arti inspeksi I, II , III tidak ada penjelasan - Contoh-contoh membaca masing-masing Gambar dan Tabel yang lengakap belum ada - Perlu dikaji lagi apakah mahasiswa statistika membutuhkan kompetensi samapai seluas
yang ada di modul ini.
39
Tabel 6. Keunggulan dan kekurangan BMP menurut pakar Materi
Pendapat Keunggulan Kekurangan
Pakar Berdasarkan penilaian isi materi yang dikemas dengan bahasa yang kurang komunikatif, maka buku ini belum nampak ada keunggulannya yang spesifik hanya menambah buku referensi Statistika Pengawasan Kualitas yang dalam bahasa Indonesia.
- Bahasa yang dipakai tidak baku, kurang komunikatif dengan mahasiswa statistikaPustaka yang dipakai terlalu ketinggalan tahunnya. Sebaiknya ditambahkan pustaka selain baru juga yang setara dengan latar belakang mahasiswa statistika, seperti yang judulnya ada kata Introduction.
- Dalam menyadur pustaka, seharusnya diambil inti pemikirannya saja dan dikembangkan sendiri, tidak apa adanya di pustaka tersebut hanya di terjemahkan saja dari bahasa asing ke bahasa Indonesia.
- Didalam pemberian soal latihan tidak diberikan langkah-langkah lengkap jawabannya. - Tidak ada kunci jawaban test formatif yang disertai langkah pengerjaannya. - Tampilan Gambar chart control yang tidak ada dari out put software, semuanya manual,
sehingga terkesan kurang menarik. - Tidak membahas materi-materi yang up to date saat ini seperti six sigma, diagram
isikhawa - Tidak ada materi yang menyinggung hasil output software, sehingga terkesan manual
semua, padahal saat ini sudah banyak software-software untuk satatistika pengawasan kualitas.
- Penelaah yakin bahwa penyampaian materi dalam BMP ini akan susah ditangkap dan dipahami oleh mahasiswa UT yang menjadikan BMP sebagai acuan utama dan sebagai dosen.
40
Tabel 7 . Analisis Hasil Rangkuman telaah BMP Statistika Pengawasan Kualitas
No Aspek BMP Beri Tanda centang ( ) Keunggulan Kelemahan
1. Kebenaran subtansi/materi/isinya √
2. Sistematika (keruntutan) penyajiannya √
3. Kekomunikatifan bahasanya √
4. Keindahan dan kepraktisan formatnya √
5. Desain grafisnya √
6. Kualitas fisik kertas dan penjilidannya √
7. Manfaat bagi penggunanya (mahasiswa, tutor, dll) √
8. Lain-lain (tuliskan) Pustaka Statistika Pengawasan Kuluatas yang berbahasa Indonesia
√
Konsep-konsep esensial yang dipandang perlu dihilangkan pada BMP ini adalah:
No Konsep Esensial yang Perlu Dihilangkan
1 Modul 2 KB 1 tentang rasional kelompok
41
Konsep-konsep esensial yang dipandang perlu ditambahkan pada BMP ini adalah:
No Tambahan Konsep Esensial
1 Pengantar dan pembahasan tentang Six Sigma dan Total Quality Managemen (TQM)
2 Pembahasan indeks kemampuan proses baik untuk data variabel maupun atribut
3 Pembahasan tentang software-software yang ada kaitannya dengan pengawasan kualitas secara statistika, serta bagaimana membaca dan menginterpaertasikan output dari software tersebut.
4 Control chart U, EWMA dan CUSUM
5 Pengantar tentang control chart Multivariate
42
Tabel 8 . Hasil Telaah Strategi Instruksional terhadap Kelengkapan Komponen Tahapan Kegiatan Instruksional No. Tahapan Kegiatan Instruksional Kelengkapan Keterangan
Modul 2 Modul 4 Modul 7 1 Pendahuluan/Pengantar Modul 2: Dalam Pendahuluan terdapat rumusan TIU dan
TIK. Rumusan TIK sudah benar, namun rumusan TIU kurang tepat, karena slain perumusannya tidak operasional, juga substansi TIU seharusnya menggambarkan kompetensi matakuliah/ BMP, bukan modul. Modul 4: Cara pemaparan isi pendahuluan terkesan “jadul” dan “kaku”. Disarankan pada saat revisi dibuat paparan yang luwes, dan lugas dengan tidak memberi heading “pengantar”, “TIU” dan “TIK”, tetapi dibuat 3 paragraf yang runtut, yang mewakili 3 uraian tersebut.
Kelengkapan a. penjelasan singkat tentang isi materi ada ada ada - b. relevansi materi antar modul dalam
satu mata kuliah ada ada tidak ada -
c. Tujuan Instuksional Khusus (TIK) ada ada ada Modul 2 dan 4: TIU modul ada, tetapi TIK modul tidak tercantum
Kejelasan Penjelasan singkat tentang isi
materi.Apakah penjelasan singkat tentang isi materi modul mencerminkan isi modul yang sesungguhnya
Sebagian besar
terpenuhi
Sebagian kecil
terpenuhi
Sebagian kecil
terpenuhi
Relevansi mata kuliah. Apakah relevansi mata kuliah berisi hubungan antara isi materi barudengan pengalaman mahasiswa
Sebagian besar
terpenuhi
Sebagian besar
terpenuhi
Tidak terpenuhi
Tujuan Instruksional Khusus: - Ketepatan perumusan TIK - Relevansi TIK dan TIU - Apakah dalam satu TIK berisi satu
Seluruhnya terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Modul 2: Rumusan TIK sudah bagus, TIK sudah relevan dengan TIU, walaupun TIU hanya sebatas modul, bukan BMP.Dalam TIK sudah terkandung 1 kompetensi yang akan dicapai
43
No. Tahapan Kegiatan Instruksional Kelengkapan Keterangan Modul 2 Modul 4 Modul 7
Kompetensi yang akan dicapai 2 Penyajian Kelengkapan Penyajian Modul a. Uraian:
- konsep/prinsip materi - prosedur
ada ada ada Modul 2: media instruksional hanya sebatas modul, tidak ada media lain Modul 7: Uraian materi terlalu singkat, tidak ada arahan kepada mahasiswa tentang bagaimana membaca dan menginterpretasi Tabel 1, Gambar 1 dst.
b. Contoh ada ada tidak ada c. Noncontoh tidak ada tidak ada tidak ada d. Ilustrasi/gambar ada tidak ada ada Modul 7: berupa gambar dan tabel yang kurang informatif e. Tabel ada ada ada f. Latihan ada ada ada g. Petunjuk jawaban latihan tidak ada tidak ada ada Modul 2: hanya merujuk pada uraian bagian dalam kegiatan
belajar, seharusnya berisi panduan/tips/kiat langkah yang perlu dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan latihan tersebut. Modul 4: hanya mennjukkanpenjelasan di B
h. Rangkuman ada ada ada Kejelasan Komponen Penyajian Modul a. Uraian:
- apakah uraian dalam modul menjelaskan konsep, prinsip dan prosedur yang jelas untuk dipelajari mahasiswa
- apakah metode instruksional yang digunakan tepat untuk materi yang sedang diuraikan
- apakah bahan instruksional sesuai dengan tujuan instruksional
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi Sebagian
kecil
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
kecil terpenuhi Sebagian
kecil
Sebagian
kecil terpenuhi
Sebagian
kecil terpenuhi
Tidak terpenuhi
Modul 2; Media yang digunakan hanya modul,yang sifatnya kurang interaktif, padahal pemahaman mahasiswa terhadap konsep yang dibahasakan lebih tinggi jika dibantu dengan bimbingan/ arahan untuk menerapkan konsep tersebut dalam prakteknya. Dengan kata lain, apabila modul ini dilengkapi dengan TV atau Video yang berisi bimbingan/arahan bagaimana menerapkan konsep dalam prakteknya, akan jauh lebih baik. Modul 4: metode cenderung searah, kurang interaktif dan hanya modul tidak dilengkapi media lain.
44
No. Tahapan Kegiatan Instruksional Kelengkapan Keterangan Modul 2 Modul 4 Modul 7 terpenuhi terpenuhi Modul 7: Metode pembelajaran mandiri kurang tampak
dalam modul, seperti bagaimana mengajak mahasiswa untuk melakukan sesuatu, berlatih, mengerjakan soal dll. Modul cenderung berisi paparan materi yang bersifat satu arah. Jika materi yang sedemikian kompleks hanya disampaikan dengan media cetak, maka akan membuat mahasiswa bingung dan sulit memahami substansi materi yang ditulis, Perlu didukung media lain, seperti CAI, Video, untukmemperjelas uraian deskriptif modul.
b.Contoh Apakah uraian dalam modul memuat contoh dari konsep atau prinsip yang dijelaskan untuk memudahkan mahasiswa mempelajari modul
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Tidak
terpenuhi
c. Noncontoh Apakah uraian dalam modul memuat noncontoh dari konsep atau prinsip yang dijelaskan untuk memudahkan mahasiswa mempelajari modul
Tidak
terpenuhi
Tidak
terpenuhi
Tidak
terpenuhi
d. Ilustrasi/gambar Apakah uraian dalam modul memuat ilustrasi/gambar dari konsep atau prinsip yang dijelaskan untuk memudahkan mahasiswa mempelajari modul
Tidak
terpenuhi
Tidak
terpenuhi
Sebagian
kecil terpenuhi
e. Tabel Apakah uraian dalam modul memuat tabel untuk memudahkan mahasiswa mempelajari modul
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
kecil terpenuhi
f. Strategi Instruksional Apakah Strategi Instruksional sesuai
Sebagian kecil
Sebagian kecil
Tidak terpenuhi
Modul 2: Strategi instruksional dalam bahan ajar cetak memang sulit menciptakan interaksi. Oleh karenanya akan
45
No. Tahapan Kegiatan Instruksional Kelengkapan Keterangan Modul 2 Modul 4 Modul 7
dengan tujuan instruksional terpenuhi terpenuhi lebih baik jika penerapan materi dalam modul dilengkapi juga dengan media lain; TV atau video. Modul 4: karena materi yang dibahas bersifat abstrak, maka perlu disisipkan strategi instruksional yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan sesuatu, misalnya membuat catatan, ringkasan, menunjukkan hasil kerjanya dll.
g. Latihan - Apakah materi latihan sesuai dengan
tujuan instruksional yang akan dicapai - Apakah materi latihan dapat
mempercepat penguasaan mahasiswa terhadap materi yang sedang dipelajari
Sebagian besar
terpenuhi
Sebagian besar
terpenuhi
Sebagian besar
terpenuhi
h. Petunjuk jawaban latihan - Apakah Petunjuk jawaban latihan sudah cukup menuntun mahasiswa
untuk mengerjakan latihan dengan benar
- Apakah Petunjuk jawaban latihan mengandung bimbingan dan koreksi atas kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa serta petunjuk cara memperbaikinya
Tidak terpenuhi
Tidak
terpenuhi
Tidak terpenuhi
Tidak
terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Tidak
terpenuhi
Modul 4: tidak ada petunjuk jawaban latihan yang menuntun mahasiswa mengerjakan soal latihan, dmikian pula tidak ada bimbingan & kereksi terhadap kesalahan yang dibuat mahasiswa dalam mengerjakan latihan
i. Rangkuman Apakah ranggkuman berisimateri yang dibutuhkan oleh mahasiswa (sesuai dengan TIK)
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
kecil terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Modul 4: hanya berisi pointer, tanpa ada uraian dan penjelasan dari pointers tersebut.
3 Penutup a. Tes formatif ada ada ada b. Umpan balik ada ada ada c. Tindak lanjut ada ada ada
46
No. Tahapan Kegiatan Instruksional Kelengkapan Keterangan Modul 2 Modul 4 Modul 7
Kejelasan Komponen BagianPenutup a. Tes Formatif
Apakah soal Tes Formatif sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
besar terpenuhi
b. Umpan Balik Apakah umpan balik berisi penjelasan yang benar berikut penjelasannya
Sebagian kecil
terpenuhi
Tidak terpenuhi
Tidak terpenuhi
Modul 4: tanpa ada penjelasan mengapa benar, mengapa salah
c. Tindak Lanjut Apakah tindak lanjut berisi uraian tentang hal-hal yang dilakukan mahasiswa setelah mengerjakan tes formatif dan mempelajari modul
Sebagian
besar terpenuhi
Sebagian
kecil terpenuhi
Tidak
terpenuhi
Modul 4: hanya tindak lanjut yang bersifat umum, yang sama pada setiap modul.Belum ada tindak lanjut yang khusus untuk setiap modul yang sifatnya berbeda.
Tabel 9 . Hasil Masukan tingkat Keterbacaan Modul
a. Evaluasi Satu-satu
No. Variabel Jawaban evaluasi Modul 2
(Grafik Pengendali) Modul 5
(Analisis Kemampuan Proses) Modul 7
(Sampling Penerimaan) 1. Apakah materi modul dapat dimengerti? Secara umum dapat
dimengerti. Secara umum dapat dimengerti
Secara umum kurang dapat dimengerti.
2. Apakah modul ini terlalu banyak menjelaskan dengan kata-kata
Banyak kata-kata memiliki inti sama yang diulang.
Untuk mhsw yg belajar mandiri sudah baik.
Ya.
3. Apakah ada kata yang sulit dimengerti? Ada Ada istilah yg sulit dimengerti, tidak umum
Ada.
4. Apakah materi yang disajikan menarik untuk dibaca? Jelaskan!
Kurang menarik, tapi dengan contoh cukup jelas. Belum ada penjelasan tentang manfaat
Menarik.Perlu ditambah contoh. Menarik.
47
No. Variabel Jawaban evaluasi Modul 2
(Grafik Pengendali) Modul 5
(Analisis Kemampuan Proses) Modul 7
(Sampling Penerimaan) belajar GP
5. Apakah materi yang ada di modul dapat menuntun Anda untuk belajar secara mandiri? Jika tidak, bagian mana yang menurut Anda perlu diperbaiki?
Tidak, kurang bisa dipahami. Ya. Tidak .Bagaimana cara membuat dan membaca tabel KO
6. Apakah gambar yang diberikan sesuai dengan materi yang disampaikan?
Ya.Penamaan gambar perlu diperbaiki
Ya, perlu tambahan interpretasi supaya lebih dimengerti
Ya.
7. Apakah gambar yang diberikan menarik Biasa saja Tidak proporsional. Ya 8. Apakah contoh-contoh yang diberikan semakin
memperjelas materi yang disampaikan? Ya, Tidak Ya, tidak Ya, Tidak
9. Apakah latihan yang diberikan dapat dipahami?
Ya, Tidak Ya
10. Apakah rangkuman dapat dimengerti? Ya Tidak Tidak 11. Apakah tes formatif dapat dimengerti? Ya Tidak Ya 12. Apa saran Anda untuk memperbaiki modul? 1. Menambah contoh yang riil
2. Bahasa diperbaiki 1. Contoh diperbanyak 2. Tidak ada daftar pustaka
dimodul
1. Bahasa yang digunakan harus lebih komunikatif
b. Evaluasi Kelompok
No. Variabel Jawaban evaluasi
Modul 2 (Grafik Pengendali)
Modul 5 (Analisis Kemampuan Proses)
Modul 7 (Sampling Penerimaan)
1. Apakah materi modul dapat dimengerti? Jika ada yang sulit dimengerti, tuliskan pada halaman berapa, paragraf berapa?
Secara umum dapat dimengerti. Yang sulit pada halaman 2.5,2.6,2.9, 2.15,
Secara umum dapat dimengerti Hal 1, 3, 3.2, 4.1, 5.3, 5.15, 5.27.
Secara umum kurang dapat dimengerti. Hal 7.1, 7.2, 7.4,7.7, 7.8, 7,13., 7.14.
48
No. Variabel Jawaban evaluasi Modul 2
(Grafik Pengendali) Modul 5
(Analisis Kemampuan Proses) Modul 7
(Sampling Penerimaan) 2,16, 2.20.
2. Apakah modul ini terlalu banyak menjelaskan dengan kata-kata
Banyak kata-kata memiliki inti sama yang diulang.
Untuk mhsw yg belajar mandiri sudah baik, banyak kata yang berulang.
Ya, perlu diperbaiki yang dipergunakan lebih efektif, kesalahan penulisan istilah, dada informasi yang belum tersampaikan
3. Apakah ada kata yang sulit dimengerti? Jika ada, tuliskan pada halaman berapa, dan paragraf berapa?
Ada, yaitu himpunan bagian rasional, menyidik penyimpangan, bahaya palsu, tersidik
Ada. Hal 4.10,4.12, 4.24, 5.7 dan 5.9.ada istilah yg sulit dimengerti (flap factor, taksiran kerontokan)
Ada. Hal 7.1 par 2, hal 7.3 par 2, hal 7.4 par 3 &4, hal 7.5 par akhir, hal 7.7 par akhir, hal 7.10 tabel 7.2
4. Apakah materi yang disajikan menarik untuk dibaca? Jelaskan!
Tidak begitu menarik karena gaya bahasa lama, membingungkan, dan terjemahan kaku.tapi dengan contoh yang ada bisa dimengerti arahnya.
Menarik, tapi bahasanya sulit untuk dipahami, bukan menggunakan bahasa statistik yang standar
Menarik, tapi masih terdapat kata yang salah.Perlu diperbanyak contoh untuk memudahkan pemahaman. Belum ada penjelasan tentang manfaat belajar sampling penerimaan
5. Apakah materi yang ada di modul dapat menuntun Anda untuk belajar secara mandiri? Jika tidak, bagian mana yang menurut Anda perlu diperbaiki?
Ya. Tidak, karena terjemahan kurang bisa dipahami, materinya tidak berurutan, contoh grafik pengendali variabel kurang banyak
1Ya. 1Tidak, Hasil hitungan pada gambar 5.3 perlu dijelaskan untuk apa.
Tidak .cara memperoleh kurva KO, Pa, cara membaca nomograph, latihan sampling ganda dan campuran, sampling sekuensial, Tabel 7.5 kurang jelas. Terkesan seperti terjemahan yang kurang baik.
6. Apakah gambar yang diberikan sesuai dengan materi yang disampaikan?
Ya.Penamaan gambar perlu diperbaiki
1Ya. 1 Tidak, gambar 3.38 dan 3.39 perlu tambahan interpretasi supaya lebih dimengerti
Ya.
7. Apakah gambar yang diberikan menarik ya Tidak proporsional. Gambar yang disajikan belum tentu dapat dipahami oleh
49
No. Variabel Jawaban evaluasi Modul 2
(Grafik Pengendali) Modul 5
(Analisis Kemampuan Proses) Modul 7
(Sampling Penerimaan) mahasiswa yang belajar mandiri. Perlu diberi tambahan keterangan yang menjelaskan cara mendapatkan gambar dan cara membacanya.
8. Apakah contoh-contoh yang diberikan semakin memperjelas materi yang disampaikan?
2 Ya, 1 Tidak 1 Ya, 1 tidak 2 Ya, 1 Tidak
9. Apakah latihan yang diberikan dapat dipahami?
2 Ya, 1 Tidak 1 ya, 1 tidak 3 Ya
10. Apakah rangkuman dapat dimengerti? 1 ya,2 tidak Tidak 1 Ya, 2 tidak 11. Apakah tes formatif dapat dimengerti? 2 ya,1 tidak 1 ya, 1 tidak 3 Ya 12. Apa saran Anda untuk memperbaiki modul? 1. Menambah contoh yang riil
2. Menambah konsep dan contoh GP Variabel
3. Kunci jawaban hanya untuk soal yang sulit
4. Bahasa kurang komunikatif, sering berulang.
5. Rangkuman berisi poin penting dalam modul
1. Penggunaan bahasa yang berulang,tidak sinkron,terkesan terjemahan
2. Penjelesan yang putus hanya setengah jalan
3. Contoh diperbanyak 4. Istilah statistik yang tidak
baku 5. Tidak ada daftar pustaka
dimodul 6. Penulisan nomor halaman 7. KB 1 lebih sulit daripada KB
2
1. Bahasa yang digunakan harus lebih komunikatif
2. Ditambahkan contoh dan pembahasan untuk permasalahan riil
3. Urutan penyelesaian contoh soal pada pembahasan
4. Uraian materilebih dipadatkan
5. Penggunaan rumus umum untuk type soal seperti apa
6. Rangkuman dipertajam (perbedaan ditabelkan)
7. Diawal disebut MIL Std tapi tidak ada di pembahasan
8. Dicantumkan dalam
50
No. Variabel Jawaban evaluasi Modul 2
(Grafik Pengendali) Modul 5
(Analisis Kemampuan Proses) Modul 7
(Sampling Penerimaan) rangkuman, kapan harus memakai sampling tunggal, sampling ganda atau sekuensial
Tabel 10. Perbaikan modul dari hasil Evaluasi Keterbacaan Modul Jenis Evaluasi Yang harus diperbaiki Perbaikan
Evaluasi satu-satu 1. Bahasa yang kurang baik 2. Contoh untuk permasalahan riil kurang 3. Penggunaan rumus umum kurang jelas manfaatnya 4. Istilah statistik yang tidak baku 5. Tidak ada daftar pustaka dimodul
1. Memperbaiki bahasa 2. Ditambahkan contoh dan pembahasan untuk permasalahan riil 3. Penggunaan rumus umum diperjelas 4. Istilah statistik diperbaiki, mengacu pada standar internasional 5. Memperbaiki kekurangan daftar pustaka dimodul
Evaluasi Kelompok 6. Bahasa yang kurang komunikatif, terkesan terjemahan, sering berulang
7. Kunci jawaban hanya untuk soal yang sulit 8. Rangkuman berisi poin penting dalam modul, dan
dipertajam (perbedaan materi sbaiknya ditabelkan) 9. Ditambahkan contoh dan pembahasan untuk permasalahan
riil 10. Urutan penyelesaian contoh soal pada pembahasan
diperhatikan 11. Uraian materi lebih dipadatkan 12. Penggunaan rumus umum untuk type soal seperti apa 13. Penjelesan yang putus hanya setengah jalan
6. Memperbaiki bahasa, sehingga bahasa yang digunakan harus lebih komunikatif, memeriksa kembali kata-katanya
7. Kunci jawaban untuk semua soal, tetap seperti semula 8. Rangkuman berisi poin penting dalam modul, dan dipertajam
(perbedaan materi sbaiknya ditabelkan), sudah diperbaiki 9. Ditambahkan contoh dan pembahasan untuk permasalahan riil,
sedang diperbaiki 10. Urutan penyelesaian contoh soal pada pembahasan
diperhatikan, sedang diperbaiki 11. Uraian materi lebih dipadatkan, sedang diperbaiki, 12. Penggunaan rumus umum untuk type soal seperti apa, akan
diperbaiki
51
Jenis Evaluasi Yang harus diperbaiki Perbaikan
14. Istilah statistik yang tidak baku 15. Tidak ada daftar pustaka dimodul pada modul 5 16. Penulisan nomor halaman 17. KB 1 lebih sulit daripada KB 2 Diawal disebut MIL Std
tapi tidak ada di pembahasan 18. Diawal disebut MIL Std tapi tidak ada di pembahasan 19. Dicantumkan dalam rangkuman, kapan harus memakai
sampling tunggal, sampling ganda atau sekuensial
13. Penjelasan yang putus hanya setengah jalan, akan diperbaiki 14. Istilah statistik lebih ditelisik dengan rapi dan distandardkan 15. Daftar pustaka dimodul 5 sudah diperbaiki 16. Penulisan nomor halaman sudah diperbaiki 17. KB 1 lebih sulit daripada KB 2, sudah diperbaiki 18. Diawal disebut MIL Std tapi tidak ada di pembahasan, sudah
diperbaiki 19. Sudah diperbaiki mencantumkan dalam rangkuman, kapan
harus memakai sampling tunggal, sampling ganda atau sekuensial,
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (1988), Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Dick, W., Carey, L., dan Carey, J.O. (2009). The Systematic Design of Instruction,
Seventh edition. New Jersey, Columbus, Ohio. Pribadi, B.A. dan Syarif, E. (2010). Pendekatan Konstruktivistik dan Pengembangan
Bahan Ajar pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh 11 (2), 117-128.
Malati, I. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. 1ed. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. Suhadi (2010). Penelitian Sosial-Suatu Perspektif Awal untuk Peneliti Pemula.
http://ml.scribd.com/doc/24844905/Bab-7-Pengolahan-Data-Kualitatif (diakses 14 Mei 2012).
Suparman, A. (2001). Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Suparman, A. (2004a). Pendidikan Jarak Jauh: Teori dan praktek. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Suparman, A. (2004b). Desain Instruksional. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Suparman, A., Pribadi, B.A., Belawati, T. (2012). Program Pembelajaran dalam
Bidang Desain Pembelajaran untuk Dosen Universitas Terbuka. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Suparman, A. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Suparman, A., Irawan, P., dan Pannen, P. (1994). Pokok-pokok Panduan Penulisan
Bahan Ajar di Perguruan Tinggi. PAU untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
53
BIODATA ANGGOTA PENELITI
Nama : Ir.Sri Enny Triwidiastuti, M.T. NIP : 19580711 198903 2 001 Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 11 Juli 1958 Pangkat/Golongan : Penata / III/c Jabatan Fungsional : Lektor Alamat rumah : Bukit Pamulang Indah Blok A11 no.11 HP 08161833357, email: [email protected] Alamat kantor: : Program Studi Statistika Fakultas MIPA Univeristas Terbuka Jl. Cabe Raya Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang
Selatan 15418. Telepon (021) 7490941 Ext. 1817 7434691
Pendidikan: Strata Perguruan Tinggi dan
Lokasi Gelar Tahun
Tamat Bidang Studi
S3 S2
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung
Tidak selesai Magister Teknik (M.T.)
- 1994
Teknik Industri Teknik Industri
S1 Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Surabaya
Sarjana Teknik (Ir.) 1982 Hidroteknik
PengalamanPenelitian: 1. 2009 Triwidiastuti, S.E, Prayekti, (2009). Penerapan Six Sigma untuk
Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) Pada Jenjang SMP dan SMU di DKI Jakarta. Penelitian Dosen Muda Dikti
2. 2012 Penelitian Bahan Ajar Kajian Evaluasi Formatif BMP Metode Statistika 2 (SATS4211) Modul 1,4 dan 7
3. 2014 Penelitian Bahan Ajar Kajian Evaluasi Formatif BMP Statistika Pengawasan Kualitas (SATS4310) Modul 2,4 dan 7
Publikasi Imiah: 1. Triwidiastuti, S.E (2008). Kajian Perbandingan Metodologi Customer Satisfaction
Index Indonesia dan Negara Lain. Jurnal Organisasi & Manajemen 4(2), September 2008,85-99
2. Triwidiastuti, S.E (2000). Pengendalian kualitas dengan Jurnal Matematika, Sains, & Teknologi 1(2),2000
54
Pemakalah Seminar: 1. Triwidiastuti, S.E (2014). Kajian Teoritis Perbandingan Metodologi Reduksi
Variabel antara MSPC dengan Analytical Hierarchy Process dalam Pengambilan Keputusan, Tinjauan dari sudut Pandang Pengendalian Kualitas Berkelanjutan, Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains, & Teknologi FMIPA-UT 2014 tgl 23 September 2014.
2. Triwidiastuti, S.E (2013). SPC for Time Completion Measurement and Optimization on Project Management, Proceeding in The International Conference on Applied Statistics, pg....September 201
3. Triwidiastuti, S.E (2013). Kajian Metode Axiomatic Design sebagai Bagian dari Konsep Six Sigma pada Analisis Optimasi Manajemen Proyek, Prosiding .....
4. Triwidiastuti, S.E (2013). Theoretical Metodology Study Between MSPC Variable Reduction and Axiomatic Design, Proceeding IICMA .....
5. Triwidiastuti, S.E (2013). Analisis Regresi Untuk Mengetahui Hubungan Kegiatan Tuton dengan Nilai UAS Mata kuliah Metodologi Penelitian, Konferensi Nasional Pendidikan Matematika V, FMIPA Universitas Negeri Malang, tgl 27-30 Juni 2013.
6. Triwidiastuti, S.E (2012). ....... 7. Triwidiastuti, S.E (2011). Perbandingan Metodologi Reduksi Variabel Antara
Axiomatic Design Dengan Analytical Hierarchy Process Dalam Pengambilan Keputusan, Tinjauan Dari Sudut Pandang Pengendalian Kualitas Berkelanjutan. Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains, & Teknologi FMIPA-UT 2011 tgl 11 Juli 2011
8. Triwidiastuti, S.E (2010). Metode Axiomatic Design sebagai Alternatif Reduksi Variabel pada Pemetaan dan Analisis Proses Bisnis. Seminar Nasional FMIPA-UT 2010 tanggal 3-4 Nopember 2010
9. Triwidiastuti, S.E (2010). Tinjauan Metodologi antara Analisis Kapabilitas Proses Multivariat dengan Metode Grafis dan Six Sigma untuk Pengukuran Kualitas Layanan pada Pendidikan Tinggi. Seminar Nasional Matematika 2010 tanggal 2 Oktober 2010 di Universitas Parahyangan Bandung.
10. Triwidiastuti, S.E (2009). Model Matriks Good Compromise Diterapkan untuk Mencari Bobot Variabel pd Layanan Kepuasan Pelanggan. Seminar Nasional Statistik Ke-9 (SNS IX) FMIPA ITS Surabaya 7 November 2009
11. Triwidiastuti, S.E, Prayekti, (2009). Penerapan Six Sigma untuk Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) Pada Jenjang SMP di DKI Jakarta. Seminar Nasional "Matematika untuk Kemandirian Bangsa" tgl. 28 Juni 2009 di UNM
12. Triwidiastuti, S.E, Prayekti, (2009). Penerapan Six Sigma untuk Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) Pada Jenjang SMU di DKI Jakarta. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di FMIPA. Universitas Negeri Surabaya Tanggal 20 Juni 2009
13. Triwidiastuti, S.E (2008). Perbandingan 3 Strategi Peningkatan Kualitas secara Statistik: Metoda Taguchi, Sistem Shinin, dan Program Six Sigma (Tinjauan dari Segi Metologi). Seminar Nasional FMIPA-UT tgl. 29 Nop 2008
14. Triwidiastuti, S.E (2006). Analisis Kapabilitas Proses Multivariat dengan Metode Grafis. Seminar Akademik Jurusan Statistika FMIPA-UT tgl. 30 Agustus 2006
Keanggotaan Organisasi Profesi:
55
1. Forum Statistika Indonesia (2011- s/d sekarang). 2. Indo Ms (2012- s/d sekarang).
Tangerang, 15 Desember 2014
Sri Enny Twidiastuti
56