laporan akhir program pengembangan usaha produk ...

128
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA PRODUK INTELEKTUAL KAMPUS (PPUPIK) PPUPIK- PUSAT PRODUKSI PUPUK ORGANIK BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN UM METRO TAHUN 2 DARI RENCANA 3 TAHUN Oleh: Dr. Agus Sutanto, M.Si. (NIDN. 0027086201) Dr. Achyani, M,Si (NIDN. 0015086401 ) Nedi Hendri, S.E., M.Si., Ak., CA. (NIDN. 0020048101) Fenny Thresia, M.Pd. (NIDN. 0222058403) Dr. Hening Widowati, M.Si. (NIDN. 0024056312) Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Nomor: 099/SP2H/PPM/DRPM/2020, tanggal 16 Maret 2020 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO LAMPUNG TAHUN 2020

Transcript of laporan akhir program pengembangan usaha produk ...

LAPORAN AKHIRPROGRAM PENGEMBANGAN

USAHA PRODUK INTELEKTUAL KAMPUS(PPUPIK)

PPUPIK- PUSAT PRODUKSI PUPUK ORGANIKBERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK AGROINDUSTRI

BERKELANJUTAN UMMETRO

TAHUN 2 DARI RENCANA 3 TAHUN

Oleh:Dr. Agus Sutanto, M.Si. (NIDN. 0027086201)Dr. Achyani, M,Si (NIDN. 0015086401 )

Nedi Hendri, S.E., M.Si., Ak., CA. (NIDN. 0020048101)Fenny Thresia, M.Pd. (NIDN. 0222058403)

Dr. Hening Widowati, M.Si. (NIDN. 0024056312)

Dibiayai oleh:Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Deputi Bidang Penguatan Riset dan PengembanganKementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasionalsesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat

Nomor: 099/SP2H/PPM/DRPM/2020, tanggal 16 Maret 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METROLAMPUNGTAHUN 2020

RINGKASAN

Penggunaan pupuk kimia banyak digunakan secara luas dalam masyarakat.Dampak pupuk kimia secara nyata jelas merugikan usaha pertanian maupunperkebunan. Menurunnya produktifitas tanah, kerusakan tanah, kualitas hasilpertanian/perkebunan semakin berkurang, meningkatnya jumlah dan jenis hama,resistensi hama terhadap obat serta semakin langka dan mahal produk-produkpertanian organik. Pupuk organik salah satu solusi untuk meningkatkan kualitastanah, menekan populasi hama dan penyakit serta meningkatkan kualitas organikproduk-produk pertanian. Ketersediaan bahan baku pupuk organik cukup banyak,terutama limbah kegiatan pertanian dan perkebunan. Konsep bertani daritumbuhan kembali ke tumbuhan yakni 30% bagian tumbuhan harus dikembalikanke lahan dimana tanaman tersebut dibudidayakan merupakan solusi pemupukanorganik yang efisien. PT GGP Lampung menghasilkan limbah cair 5.000-6.000m3 setiap hari, potensial untuk dikembangkan menjadi pupuk organik. Hasilpenelitian diperoleh isolate bakteri indigen yang mampu mendegradasi bahanorganik dan dijadikan pupuk cair. Hasil uji pilot plan menunjukkan tanamansayuran, buah, hias dan jenis tanaman yang relative sulit dibudidayakan di Metroseterti kedelai edamame, tomat cery, gandum, berhasil dengan aplikasi pupukorganik Limbah Cair Nanas (LCN). Isolat yang ditemukan dan mampumendegradasi bahan organik sudah dipatenkan sehingga berpeluang untukdikembangkan untuk memproduksi pupuk organik yang ramah lingkungan danmendukung pertanian berkelanjutan.

Tujuan dari program PPUPIK ini antara lain: 1). Memberikan solusipengadaan pupuk organik, 2). Menjadi wahana bagi masyarakat dalammendapatkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dibidang teknologi pertanian, 3).Mendukung sepenuhnya program pemerintah dalam bidang pertanianberkelanjutan 4). Menjadi sarana bagi mahasiswa dan masyarakat dalammeningkatkan jiwa kewirausahaan melalui aktifitas produksi dan pemasaran, 5).Memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal, 6). Menambah keahliandan pengetahuan melalui pelatihan kepada para tenaga kerja tentang pembuatanpupuk organik, budidaya organik dan 7). Meningkatkan income bagi Universitasdalam upaya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan.

Laporan akhir tahun kedua adalah: Peningkatan kapasitas produksi danpemasaran Pumakkal, variasi produk (kompos limbah pertanian, produk berasorganik, pembibitan organik), pròses legalitas PT. Pumakkal Hijau Lestari(Pumahitari), produk Pumakkal, pengembangan pemasaran produk Pumakkal kepetani di wilayah Lampung Timur dan Lampung Tengah, Publikasi di JurnalInternasional dan Prosiding Seminar Nasional, kemandiran mitra optimalisasimahasiswa dan alumni terlibat dalam manajemen dan pemasaran.

Kata Kunci: Pumakkal, kompos, pertanian organik

iii

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL ………………………………………………………..…………… iHALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….........…………. iiRINGKASAN…………………..…………………………………………………………... iiiDAFTAR ISI …………………………………………………………………………… ivDAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………… vDAFTAR TABEL …………………………………………………………………… viBAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………….… 1

A. TUJUAN……………………………………………………………… 4B. SASARAN……………………………………………………………. 5

BAB II. SOLUSI DAN METODE PELAKSANAAN …………….............. 5A. Pembuatan Pupuk Pumakkal………………………………………….5B. Produksi………………………………………………………….… 5C. Proses Produksi…………………………………………………… 6D. Manajemen …………………………………………………… 10E. Pemasaran …………………………………………………… 11F. Sumber Daya Manusia …………………………………………… 12G. Fasilitas …………………………………………………………… 14

BAB III. HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT..…………………………… 17BAB IV. LUARAN………………………………………………………………… 16BAB V. RENCANA TINDAK LANJUT/KEBERLANJUTAN PROGRAM

PENGABDIAN MASYARAKAT………………………………………. 20

PUSTAKA……………………………………………………………………………….. 20

LAMPIRAN ……….…………………………………………………………………… 22

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Ragamlampung.com ………………………………………………… 2Gambar 2. Bagan Alir Proses Produksi pupuk cair…………………………….. 6Gambar 3. Lay out Peralatan Produksi...............................................................

7Gambar: 4. Peremajaan dan Perawatan starter Pupuk Organik………………...7

Gambar 5. Pengambilan Bahan Baku (Limbah Cair Nanas) dan pengolahanmodel fermentor sederhana untuk menetralkan pH dan menjadi pupuk organik. 8

Gambar 6. Struktur Organisasi Kegiatan PPUPIK ……………………………. 13Gambar 7. Lay Out Fasilitas yang tersedia di Kampus 3 …………………….. 15Gambar 8. Fasilitas eksisting yang tersedia di Kampus 1 dan 3…………………. 17

v

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 1. Luas kepemilikan lahan, dosis pupuk dan produktivitaspadi sawah non hibrida di Lampung Tengah, Lampung Selatandan Lampung Timur tahun 2009. …………………………………….… 2

Tabel 2. Harga pupuk bersubsidi menurut Permentan No. 5/2009tanggal 14 Januari 2009. …………………………………………………3

Tabel 3. Fasilitas dan Peralatan Kegiatan PPUPIK ………………………………5Tabel 4. Produk/Hasil Kerja yang terukur ……………………………………… 6Tabel 5. Daftar Harga Pupuk organik .................................................................... 12Tabel 6. Kualifikasi SDM, Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola ……………… 13Tabel 7. Sarana dan Prasarana/Fasilitas yang tersedia ………………………….. 14Tabel 8. Target dan ketercapaian PPUPIK………………………………………. 14Tabel 9. Target dan ketercapaian PPUPIK………………………………………. 14Tabel 10. Manfaat PPUPIK…………………………………………………………18Tabel 11. Rencana tahapan berikutnya…………………………………………… 19Tabel 12. Rencana Tindak Lanjut Tahun Ketiga………………………………… 20

vi

BAB I. PENDAHULUAN

Sektor pertanian hingga beberapa dekade mendatang masih tetap menjaditumpuan pertumbuhan ekonomi daerah Lampung hal tersebut dibuktikan dengankontribusi sektor pertanian terhadap PDRB sekitar 37 %. Khusus tanaman padiluas panen padi sawah di Lampung pada tahun 2004 sebesar 425.223 ha denganproduksi 1.908.190 ton dan produktivitas 4,49 ton/ha, tahun 2005 dengan luas426.192 ha dan produksi 1.939.384 ton dan produktivitas 4,55 ton/ha, dan padatahun 2006 luas tanam 429.930 ha dengan produksi 1.959.426 ton danproduktivitas 4,56 ton/ha (Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2007).

Masalah yang sering timbul setiap saat terutama pada awal musim tanamadalah tidak tersedianya pupuk di pasaran terutama pupuk bersubsidi. Hal tersebutberdampak pada rendahnya produktivitas tanaman pangan seperti padi dan jagung,buah dan sayuran yang dihasilkan sehingga menyebabkan rendahnya pendapatanpetani. Ketidak tersediaan pupuk tersebut di banyak surat kabar disebut“kelangkaan pupuk”. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa petanicenderung tidak lagi memperhatikan penggunaan pupuk berimbang, akibat di satusisi harga jual produk pertanian sangat fluktuatif dan cenderung merugikan petani.Hal tersebut jika dibiarkan berlanjut, maka akan menyebabkan sektor pertaniantidak menarik bagi petani di Indonesia dengan dampak negatif terhadap ketahananpangaan nasional (Adnyana dan Kariyasa, 2000). Menurut Arifin (2004),kelangkaan pupuk yang menimpa beberapa daerah sentra produksi padi di JawaTimur sejak tahun 2002 dapat berimplikasi serius pada ketahanan pangan nasional.Alokasi pupuk bersubsidi terus meningkat dari waktu ke waktu. Jumlah pupukbersubsidi Urea meningkat dari 242.000 ton pada tahun 2006, menjadi 254.610ton pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 284.000 pada tahun 2009, demikianjuga untuk jenis pupuk bersubsidi lainnya seperti SP36, ZA, dan NPK. Pupukbersubsidi tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan tanaman pangan,hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Pada tahun 2007 dan 2008issu kelangkaan pupuk muncul kembali di Indonesia, termasuk di ProvinsiLampung. Diduga kelangkaan yang terjadi lebih disebabkan penyediaan pupuksubsidi yang dialokasikan pemerintah lebih sedikit dari yang dibutuhkan sesuaianjuran teknologi. Dengan sebab itu, maka penyebab yang biasa terjadi menjadisemakin bertambah, karena ada perebutan kebutuhan untuk penyediaan pupuksubsidi yang tidak cukup ditambah kebutuhan non subsidi yang seringmenggunakan pupuk subsidi (Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2004).

1

Gambar 1. Ragamlampung.com-Petani di sejumlah daerah di KabupatenLampung Timur, kini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, kebutuhan pupukkini meningkat memasuki masa tanam. “Susaah cari pupuk di tempat resmi, kalaudi kios bebas harganya lebih mahal,”kata seorang petani di kecamatan SekampungUdik yang mengaku mencari pupuk bersubsidi jenis SP36 dan NPK, Senin(31/10/2016). Petani di tempat itu jika menebus pupuk di kelompok petani untukNPK sebesar Rp125 ribu, SP36 (Rp115 ribu), urea (Rp97 ribu) ZA (Rp85 ribu)dan pupuk organik (Rp27 ribu). Petani di daerah itu berharap pemerintahmenyediakan stok pupuk sesuai kebutuhan petani, agar petumbuhan tanamanpetani tidak mengalami kesulitan. (ar).

Penyebab kelangkaan pupuk lainnya adalah borosnya sebagian petanidalam menggunakan pupuk terutama Urea. Hasil kajian kelangkaan pupuk diLampung tahun 2009 pada Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh petani (100%)petani padi sawah menggunakan pupuk Urea. Dosis pupuk Urea untuk tanamanpadi sawah di Lampung rata-rata dengan dosis rata-rata 468,16 kg/ha melebihidosis anjuran sebesar 250 kg/ha (Kariyasa, 2010).

Tabel 1. Luas kepemilikan lahan, dosis pupuk dan produkivitas padi sawahnon hibrida di Lampung Tengah, Lampung Selatan dan LampungTimur tahun 2009.

Kabupaten Luaskepemilikan (Ha)

Jenis Pupuk Produktivitas(kg/ha)

Urea SP 18 NPK

Lampung Tengah 0.51 495.48(100%)

330.72(31.92%)

298.29(82.31%)

6.108,53

Lampung Selatan 0.52 483.14(100%)

287.47 (92.31) 323.31(26.92%)

5.951,77

Lampung Timur 0.48 425.87(100%)

275.00(51.28%)

236.30(75.79%)

5.639,57

Rata-rata 0.50 468.16(100%)

297.73(66.60%)

285.97(61.67%)

5.899,96

Sumber: Asnawi R, dkk (2009).

Penggunaan pupuk Urea pada tanaman padi sawah hibrida dilakukan olehseluruh petani sampel (100%). Dosis pupuk Urea untuk tanaman padi sawahhibrida di Lampung rata-rata dengan dosis rata-rata 414.50 kg/ha melebihi dosisanjuran sebesar 250 kg/ha. Sedangkan penggunaan pupuk NPK untuk tanamanpadi sawah di Lampung hanya 34,30% dengan dosis rata-rata 305,74 kg/ha.Penyebab berlebihnya petani menggunakan dosis pupuk yang diberikan terutamaUrea karena pupuk Urea yang masih disubsidi serta pola pikir petani yangmenganggap pupuk Urea sebagai pupuk pokok, sedangkan pupuk lainnya (SP18dan NPK) sebagai pupuk pelengkap. Harga pupuk Urea rata-rata di 3 Kabupatenlokasi kajian melebihi HET sesuai Tabel 2 berikut.

2

Tabel 2. Harga pupuk bersubsidi menurut Permentan No. 5/2009 tanggal 14Januari 2009.

Jenis Pupuk HET(Rp/kg)

Harga Eceran Pupuk (Rp/kg)LampungSelatan

LampungTengah

LampungTimur

Urea 1.200 1.400 1.300 1.300Superphos (SP 18) 1.550 2.600 1.750 1.900ZA 1.050 - - -NPK Ponska (15:15:15) 1.750 2.400 2.200 2.200NPK Pelangi (20:10:10) 1.030 - - -NPK Kujang (30:6:8) 1.586 - - -Pupuk organik 500 - - -Sumber: Asnawi R, dkk (2009).

Pupuk Organik Cair (PCO) hasil penelitian Hibah Bersaing tahun 2012sampai dengan 2016 Progam Studi Pendidikan Biologi UniversitasMuhammadiyah Metro berasal dari proses fermentasi menggunakan formulabioremediator mikroba indigen (lokal) hasil isolasi Limbah Cair Nanas (Sutanto,2016a). Kumpulan mikroba indigen ini sebagai starter untuk menguraikan bahanorganik menjadi bahan yang lebih sederhana dan berfungsi sebagai pupuk cairorganik. Dibandingkan dengan pupuk organik yang ada, starter ini memilikikemampuan untuk menguraikan bahan-bahan organik umumnya tetapi memilikikeunggulan dalam menguraikan senyawa organik yang bersifat asam. Sehinggaunsur-unsur yang ada dalam pupuk organik ini kaya akan kandungan nutrisi yangdibutuhkan tanaman dan sesuai dengan tanah di Lampung dan Sumatra yangumumnya relatif asam sehingga perlu dinetralkan (Sutanto, 2017). Hasilpenelitian menunjukkan pupuk organik ini baik untuk aplikasi pada tanamansayuran, buah-buahan dan tanaman hias serta tanah yang digunakan masih layaksampai penanaman berikutnya. Pupuk organik dengan harga Rp.20.000,00/literjika digunakan bisa diencerkan menjadi 40 liter, sehingga efisien dan lebih murah.

Kemampuan formula bioremediator telah diajukan paten sejak tahun2011 melalui Program Hibah Uber HAKI, Lembaga Penelitan dan Pengabdiankepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Metro (LPPM UM Metro),mengajukan 2 (dua) paten, temuan (invensi) ini ke Direktur Paten, Disain TataLetak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Dirjen Kekayaan IntelektualKementerian Hukum Dan HAM. Tahun 2016 permohonan paten pertama disetujuidiberikan paten (granted) dengan nomor paten IDP000044452. Tahun 2017permohonan paten kedua disetujui diberikan paten (granted) IDP000043727dengan judul Komposisi bioremediator bakteri indigen penetral pH polutanLimbah Cair Nanas (LCN).

Penggunaan pupuk organik memberikan alternatif memecahkan masalahkelangkaan pupuk yang selalu terjadi. Secara ekonomi harga pupuk organik lebihrendah dikarenakan menggunakan bahan baku lokal dan biaya produksi relatifmurah karna menggunakan teknologi fermentasi sederhana (Sutanto, 2016b).Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi petani dalam mengambilkeputusan tentang jenis dan jumlah pupuk yang digunakan dalam kegiatan

3

berusahatani, yaitu faktor teknis-agronomis dan faktor sosial ekonomi (Kariyasaet al., 2004). Pemasaran yang berbasis pada kelestarian lingkungan(environmental marketing) merupakan perkembangan baru dalam bidangpemasaran, dan merupakan suatu peluang yang potensial dan strategis yangmemiliki keuntungan ganda (Multiplier effect) baik pelaku bisnis maupunmasyarakat sebagai pengguna. Pendekatan Pemasaran hijau (green marketingapproach) pada area pertanian diyakini dapat mengembalikan keremajaan strukturtanah yang saat ini sebagian besar lahan tersebut sudah tercemar oleh bahan-bahankimia beracun yang membahayakan kehidupan umat manusia. Sebagaimana olehPride and Ferrell, 1993, mengatakan bahwa green marketing dideskripsikansebagai usaha organisasi atau perusahaan mendesign, promosi, harga dandistribusi produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Pujari dan Wright(2004) mengungkapkan bahwa pemasar (marketer) perlu memandang fenomenatersebut sebagai satu hal yang berpotensi sebagai peluang bisnis. Berbagai hasilpenelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensifmenurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkaitdengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%.Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organiksekitar 2,5%. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksipertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan,dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organikdalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapatmencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangatberanekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangatberagam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dantanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikansifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yangditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan olehmikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga berperansebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkanaktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.Penambahan bahanorganik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumberenergi dan hara bagi mikroba (BPS, 2013:89). Penggunaan pupuk organik sudahsaatnya untuk dilakukan, mengingat dampak ekonomi jangka panjang yangmenguntungkan, untuk membudayakan pertanian organik memerlukan waktu danproses penyadaran masyarakat. Sudah saatnya semua pihak memulai untuk secaranyata berbuat agar budaya pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan dapatterwujud, sehingga pada akhirnya kualitas manusia semakin baik dan dapatdipertahankan salah satunya karena produk pertanian, perkebunan danlingkungannya aman dan sehat.

A. Tujuan Kegiatan:1. Memproduksi Pupuk Organik Pumakkal yang standar2. Munculnya pekebun organik3. Menghasilkan produk kompos dan beras organik4.Mahasiswa menghasilkan penelitian yang mengangkat potensi lokal danalumni memiliki kemampuan wiraswasta

5. Terpublikasi kegiatan pengabdian pada jurnal internasional.

4

Sasaran Kegiatan

Kegiatan memiliki sasaran hilirisasi Produk intelektual kampus berupa temuapaten bakteri pengurai limbah cair nanas digunakan untuk pupuk organik. Produkpupuk dan starter diberi nama Pumakkal (Biang=bahasa Lampung). Pumakkalbertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan memberikanpeluang kepada petani untuk budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

BAB II. SOLUSI DAN METODE PELAKSANAAN

Untuk menjawab maslah di atas, maka dilakkan produksi Pupuk OrganikPumakkal yang standar, munculnya pekebun organik, menghasilkan produkkompos dan beras organik, mahasiswa menghasilkan penelitian yangmengangkat potensi lokal dan alumni memiliki kemampuan wiraswasta danterpublikasi kegiatan pengabdian pada jurnal internasional. Kegiatan meliputi:

A. Pembuatan Pupuk Pumakkal

Bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan pupuk organik adalahlimbah cair nanas yang tersedia di PT Great Giant Pinneaple Lampung Tengah.Pabrik pengolahan nanas ini setiap hari menghasilkan 5.000.000-6.000.0000 litersetiap hari, pusat produksi pupuk organik UM Metro setiap kali produksi denganvolume 5.000 liter, sehingga sehingga sistem supply bahan baku tidak sulit dantelah memperoleh persetujuan dari pihak pabrik berdasarkan kerjasama yangsudah disepakati. Tahun kedua bahan baku ditambah limbah peternakan sapi,dimana jumlah sapi 2.000 ekor menghaislkna limbah cair dan padat yang banyak.

B. Produksi

1. Fasilitas dan peralatan kegiatan PPUPIK yang dimiliki saat ini dan akandiperlukan hingga 3 (tiga) tahun kedepan, secara terperinci tertera dalam tabeldibawah ini :Tabel 3. Fasilitas dan Peralatan Kegiatan PPUPIK

No Uraian Yang telah dimiliki Yang direncanakan

Spesifikasi Jml Kond Th. 1 Th.2 Th.31. Ruangan/lahan:

LaboratoriumRuang adminGreenhouseLahan percobaanRuang produksiRuang display produkRak percobaan tanaman

300 m2

L = 4x4 m2

-L=5 hektar500 m2

500 m2

12x1 m

1 unit1 unit1 unit1 tempat1 unit1 unit1 unit

BaikBaikBaikBaik---

-1--1 unit--

---

1 unit1 unit

-----

2. Peralatan produksi:Pembuatan Bak fermentor - 2 paket - 1 unit 1 unit -Tower 5.000 lt 4 paket - 3 paket 1 paket -Kompresor 1 paket - 1 unit - -Pompa Air 1 unit - 1 unit - -Blower 1 unit - 1 unit - -Bio Film 1 paket - 1 unit - -Paralon dan Selang Komprs. 2 paket - 1 paket 1 paket -Pembuatan Stater 2 paket - 1 paket 1 paket -

5

Pengadaan Botol & Label 24 paket - 3 paket 9 paket 15 paketPembuatan Kebun Percontoh 3 tempat - 1 tempat 1 tempat 1 tempatPembuatan warung organik 1 unit - - - 1 unit

3. Peralatan kantor/ Admin.KomputerPrinterLemari ArsipPapan namaMeja dan Kursi kantor

-----

-----

-----

1 unit1 unit---

--1 unit1 unit-

----1 unit

4 Listrik (Trafo PLN) 80.000 kW 1 unit Baik - - -

5. Genset (Isuzu) 40.000 kW 1 unit Baik - - -6. Motor roda 3 (Viar Karya) 200 BFS L 1 unit - - - 1 unit

2. Uraian produk/hasil kerja dari kegiatan PPUPIK yang tangible (terukur)adalah sebagai berikut :Tabel 4. Produk/Hasil Kerja yang terukur

No Jenis Produk/Hasil Kerja Target JumlahTahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1. Produksi pupuk organik 5.000 lt 10.000 lt 15.000 lt2. Tugas akhir mhs. Sebagai penelitian payung 5 mhs 5 mhs 5 mhs3. Tenaga kerja 3 5 84. Buku pertanian 1 1 judul 1 judul

C. Proses Produksi

1. Proses Produksi yang diterapkan

Dalam pembuatan pupuk organik, langkah-langkah kegiatan dalam prosesproduksi adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Bagan Alir Proses Produksi pupuk cair

No

Yes

Persiapan fermentor

Pemilihan & PengadaanBahan Baku

Proses Pencampuran bahanbaku dengan starter

Proses Finishing (pengalengan, pelabelan, pengepakan)

Proses fermentasi 15 hari

Pemeriksaan Kualitas/MutuProduksi oleh Quality Control

6

2. Lay-out peralatan produksi

Proses produksi menggunakan kampus 3 seluas 6,5 hektar, saat ini berdiri

gedung Pascasarjana, greenhouse dan lahan budidaya pertanian.

Gambar 3. Lay out Peralatan Produksi

Kondisi eksisting tata letak peralatan produksi sebagaimana gambar berikut ini:

Gambar: 4. Peremajaan dan Perawatan starter Pupuk Organik.

:

Keterangan gambar :1. Ruang gudang produksi dandisplay

2. Fermentor3. Kompresor4. Meja dan rak Preparasi5. Kran air6. Penyimpanan starter danbahan

7.Meja Operator8.IPAL/Kolam

Kipas

1

7 6

8

5

20

22,5

8 m17 m

3

2

2

2

1

9

9 m

7

4

Gambar 5. Kompos dari limbah pertanian dan perikanan, paket wisata edukasi danmecel ok contoh tanaman di kebun organik Agrowisata Karangrejo Metro Utara karyaPT .PUMAHITARI.

8

Gambar 6. Pemasaran Pumakkal: Kebun agrowisata, Mentari Mart, Toko bunga,paket Mecel ok.

Gambr 7. Promosi: Media massa, kunjungan, koran. Web.Radio Ramayana dan UMKO.

9

3. Sistem Penjaminan Mutu

Sistem penjaminan mutu yang diterapkan dalam kegiatan ini bertujuan

untuk memberikan jaminan terhadap kualitas pupuk organik yang diproduksi dan

kualitas pelayanan kepada pembeli dan pengguna pupuk organik. Hasil evaluasi

dari sistem penjaminan mutu ini akan menjadi pertimbangan dalam menentukan

produk yang akan dikembangkan dan ditawarkan diwaktu yang akan datang.

Sistem penjaminan mutu yang akan diterapkan diakhir proses produksi adalah :

a. Kualitas pupuk organik yang dihasilkan memenuhi parameter standart

pupuk organik berdasarkan uji laboratorium di lab. Standart. Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/Sr.140/10/2011 Tentang Pupuk

Organik, Pupuk Hayati, Pembenah Tanah.

b. Seluruh kegiatan produksi sesuai dengan SOP pembuatan pupuk organik.

c. Pelayanan antar jemput pupuk organik sesuai jadwal yang disepakati, baik

untuk pembelian langsung maupun on line yang akan dituangkan dalam

suatu perjanjian yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menjunjung

tinggi prinsip pelayanan prima.

D. Manajemen

a. Production Planning

Untuk memastikan seluruh kegiatan PPUPIK dapat berjalan dengan baik

dan sesuai yang diharapkan, hal utama yang dilakukan adalah menentukan

rencana kegiatan, mulai dari perencanaan produksi hingga pemasarannya, rencana

kegiatan adalah sebagai berikut :

Untuk Tahun ke 2 :

1)Regenerasi starter, Pembuatan starter pupuk organik, Produksi pupuk

organik 10.000 liter (1 liter, 10 liter dan 20 liter).

2)Menyerap tenaga kerja terampil sebanyak 5 orang dengan rincian 3 orang

dibagian produksi dan 2 orang di lapangan. Diutamakan tenaga kerja

adalah alumni.

10

3) Sosialisasi kepada masyarakat umum yang bergerak dibidang pertanian dan

perkebunan tentang budidaya organik sebanyak 1 kali di daerah Metro,

Lampung Tengah dan Lampung Timur

E. Pemasaran

1. Sasaran Pemasaran

Sasaran konsumen dari produk pupuk organik ini adalah semua lapisan

masyarakat yang bergerak dibidang pertanian, perkebunan dan tanaman hias

khususnya masyarakat di sekitar Kota Metro dan Propinsi Lampung. Konsumen

meliputi skala rumah tangga dengan kisaran harga tiap liter 20 ribu, unutk skala

perkebunan kisaran 50-100 liter.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dilakukan yaitu dengan mengenalkan produk kepada

masyarakat luas dengan cara promosi melalui brosur/leaflet, iklan di media cetak

dan elektronik, radio, TV dan website resmi Pendidikan Biologi Pascsarjana UM

Metro dan jaringan media sosial. Sosialisasi berupa pilot plan tentang pupuk

organik akan dilakukan minimal satu tahun sekali di daerah yang berbeda selain

mempopulerkan penggunaan pupuk organik secara luas, juga bertujuan promosi

untuk memperkenalkan produk unit kegiatan PPUPIK. Strategi lainnya yaitu

dengan membuat percontohan perkebunan organik di lahan kampus sekaligus

usaha kuliner organik. Produk perkebunan secara langsung dipasarakan kepada

civitas akademika sekaligus diadakan kuliner di lingkungan kampus.

Pengembangan berikutnya melalui sentra produksi sayuran serta wisata kuliner di

Metro. Target area pemasaran dimulai dari pemenuhan kebutuhan internal

Universitas Muhammadiyah Metro untuk membangun nama dan kepercayaan

(brand introduction and positioning) terlebih dahulu dan seiring perkembangan

usaha target area akan diperluas di sekitar Kota Metro dan Lampung.

3. Produk dan Harga Jual

Saat ini, penggunaan pupuk kimia masih dominan di areal pertanian maupun

perkebunan. Namun seiring kesadaran akan pentingnya konsumsi pangan yang

aman dan pertanian berkelanjutan maka lambat laun produk produk pertanian

11

irganik akan menjadi pilihan. Hal ini seiring dengan kesadaran masyarakat yang

semakin baik sesuai dengan kemajuan pendidikan, khususnya di Metro

menempati ranking tertinggi di Lampung dalam hal pendidikan. Produk pupuk

organik menjadi altternatif unuk budidaya tanaman, sayuran, buah dan juga

tanaman hias. Dengan harga relatif murah maka produk pupuk organik ini mampu

bersaing dengan pupuk kimia, berikut perkiraan harga yang akan diberlakukan:

Tabel 5. Daftar Harga Pupuk organik

No Jenis Produk Qty (satuan) Harga(Rp)

1. Pupuk organik 1 liter 1 buah 20.0002. Pupuk organik 10 liter 1 buah 150.0003. Pupuk organik 20 liter 1 buah 200.0004. Kompos 5 kg. 1 buah 10.000Jumlah 380.000

F. Sumber Daya Manusia

Pada tahun pertama, staf operasional dari kegiatan PPUPIK ini adalah

karyawan/tenaga kerja yang merupakan aset penting dalam menjalankan

organisasi bisnis. Karyawan/tenaga kerja unit kegiatan ini terdiri dari 1 orang

sebagai pimpinan kegiatan, 4 orang dosen untuk penanggung jawab subkegiatan,

1 orang staf administrasi dan keuangan, 1 orang staf humas dan pemasaran, 2

orang di unit produksi dan 2 orang pekerja lapangan. Total tenaga kerja adalah 11

orang. Pada Tahun ke 2 dan 3, penambahan karyawan difokuskan untuk tenaga

kerja lapangan yaitu 2 hingga 4 orang.

Staf operasional dari Unit Usaha Sentra produksi pupuk organik akan

ditempatkan sebagai Unit Pelaksana Teknis dibawah Wakil Rektor II bidang

Administrasi, keuangan dan Sarana Prasarana. Struktur organisasi dan staffnya

dapat dilihat pada gambar berikut:

12

Gambar 6. Struktur Organisasi Kegiatan PPUPIK

Adapun kualifikasi SDM, tugas dan tanggung jawab pengelolah pada tabel

berikut:

Tabel 6. Kualifikasi SDM, Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola

No Nama Jabatan Kualifikasi Deskripsi Tugas1. Dr. Agus

Sutanto,M.Si.

Direktur PendidikanS3 keahlianmikrobiologilingkungan

Penanggung jawab seluruh kegiatanMemimpin dan mengawasi jalannya seluruh kegiatanMerencanakan proses produksi, kegiatan lapangan.Menjalin kerja sama internal dan eksternal

2. Dr. Achyani,M.Si.

ManajerProduksi danPengembangan

PendidikanS3 FisiologiTumbuhan

Penanggung jawab di bidang produksiBertanggung jawab terhadap perawatan dan pemeliharaanalat-alat produksiBertanggung jawab suply bahan baku dan keberlanjutan.Bertanggunjawab pengembangan jenis-jenis produk.

3. Nedi Hendri,S.E., M.Si.,AK., CA.

Manajer Adm.& Keuangan

PendidikanS2 Akutansi

Penanggung jawab bidang administrasi dan keuanganBertanggung jawab dalam pencatatan inventory.Bertanggung jawab mencatat semua transaksi .Bertanggung jawab menghitung, melapor, membayar pajak.Bertanggung jawab menyusun laporan keuangan.

4. Dr. HeningWidowati,M.Si.

ManajerPenjaminanMutu danpengendalian produksi

PendidikanS3 Biologilingkungan

Penanggung jawab standarisasi produkBertanggung jawab terhadap mutu pupuk organikBertanggungjawab terhadap aplikasi produkBertanggunjawab terhadap penelitian dan pengembangan.

5. FennyThresia,M.Pd.

ManajerPemasaran& Humas

PendidikanbahasaInggris S2dan

Penanggung jawab bidang pemasaran dan hubungandengan masyarakatBertanggung jawab terhadap kegiatan promosiBertanggung jawab terhadap kegiatan sosialisasi

TIM DESAINPRODUKSI

13

UNIT INKUBASI BISNIS

WAKIL REKTOR II

MANAGER PRODUKSIDAN PENGEMBANGAN

Dr. Achyani, M.Si.

PT. PUMAKKAL HIJAU LESTARIDr. Agus Sutanto,MSi.

TIM AUDIT INDEPENDENUNIVERSITAS

MANAGER PENJAMINANMUTU DAN PENGENDALIAN

PRODUKSIDr. Hening Widowati, M.Si.

MANAGER PEMASARAN &HUMAS

Fenny Thresia, M.Pd.

MANAGER ADM. &KEUANGAN

Nedi Hendri, S.E., M.Si,Ak., CA.

TIM PENJAMINMUTU DANLAPANGAN

STAF PEMASARAN &HUMAS

STAFF ADM. &KEUANGAN

REKTOR

penerimahibahkewirausahaan COOP.

Mengatur dan mengawasi kegiatan pelatihan tenaga kerjadan kerja praktek mahasiswa

6. Puja Antika,S,Pd.

StafPemasaran& Humas

PendidikanBiologi S1

Membantu dibidang pemasaran dan hubungan denganmasyarakatMembantu kegiatan promosiMembantu kegiatan sosialisasimempersiapkan kegiatan pelatihan tenaga kerja dan kerjapraktek mahasiswa

7. MiaCholvistaria,S.Pd.

Staf Adm. &Keuangan

PendidikanS2PendidikanBiologi

membantu bidang administrasi dan keuanganmembantu kegiatan pencatatanan inventorymembantu mencatat semua transaksi .membantu menghitung, melapor dan membayar pajak.membantu menyusun laporan keuangan.

8.M. RustamRifai, S.Pd.

MahasiswaMagang

PendidikanS2 Pend. Bio

membantu prose produksimembantu pemasaran

9.AffifaAzzahra

MahasiswaMagang

PendidikanS1 Akuntasi.

membantu prose produksimembantu pemasaran

10. Nurhasan Mahasiswamagang

PendidikanS1 Pend.Fisika

membantu bidang administrasi dan keuanganmembantu mencatat semua transaksi .membantu menyusun laporan keuangan.

G. Fasilitas

Saat ini, fasilitas yang telah tersedia berupa laboratorium produksi starter

yang nantinya dapat digunakan sebagai ruang produksi starter, ruang administrasi,

lahan untuk gudang/ruang penyimpanan, akses jalan raya utama, ketersediaan

instalasi listrik dan telekomunikasi yang rencananya akan dikelola PPUPIK.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Sarana dan Prasarana/Fasilitas yang tersedia

No Sarana & Prasarana Volume Penggunaan KapasitasJml Satuan Praktikum PPUPIK

1. Lab. Produksi starter 1 100 m2 3 hari/minggu 3 hari/minggu 30 orang2. Ruang administrasi 1 16 m2 3 hari/minggu 3 hari/minggu 2 orang3. Lahan percobaan 1 6 hektar - 7 hari/minggu 5 ha kebun, 1 ha

unit produksi pupuk4. Peralatan

a. Perlengkapan biakan 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 2 orangb. Perlengapan sterilisasi 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 1 orangc. Drum Penampungan 4 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 1 orangd. Fermentor sederhana 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 1 orange. Alat ukur kualitas pupuk 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 1 orang

5. Mobil angkutan 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 2 orang6. Listrik PLN ( 1 trafo) 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 80.000 kW7. Genset Isuzu 1 Unit 7 hari/minggu 7 hari/minggu 40.000 kW8. Komputer 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu 120 MB9. Printer 1 Unit 3 hari/minggu 3 hari/minggu MP 28710. Lemari arsip 1 Unit 7 hari/minggu 7 hari/minggu

14

Untuk kelancaran transportasi, unit usaha PPUPIK ini direncanakan berada

di Kampus III UM Metro, yaitu berada di akses jalan raya utama Gatot Subroto

dan ± 2 km dari pusat Kota Metro.

Lahan Percobaan 6 hektar

Gambar 7. Lay Out Fasilitas yang tersedia di Kampus 3

Adapun gambar real dari fasilitas Kampus 3 sebagai berikut:

15

Jalan Raya Utama, Jl. Gatot SubrotoLahan

percobaan

Ruang

Adm

ininistarsidan

Kuliah4lantai

Ruang

Terbuka

danParkiran

Kantin

organik

Green

House

Ruang

produksi

Genset

16

Gambar 8. Fasilitas Kampus 1 dan 3. Lahan lokasi PPUPIK, rumah ProduksiPUmakkal, Market (kampus 1) dan brosur promosi.

BAB III. HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

Tabel 8. Hasil Pegabdian Masyarakat PPUPIK Tahun kedua.

Tahunke

Kegiatan

2 1. Regenerasi starter:a. Menyiapkan alat dan bahan regenerasi.b. Melakukan regenerasi 15 isolat bakteri indigen.c. Penyimpanan isolate hasil regenerasi dalam 75 tabung reaksi.

2. Pembuatan starter pupuk organik:a. Menyiapkan alat biakan bakteri.b. Menyiapkan media biakan.c. Membuat starter sampai dengan 200 liter

3. Produksi pupuk organik 10.000 litera. Menyiapkan alat bahan produksib. Produksi pupuk organik 3 fermentor @2000 literc. Pengemasan degan 3 kapasitas (1 liter, 10 liter dan 20 liter)

4. Menyerap tenaga kerja terampil sebanyak 5 orang dengan rincian 3 orang dibagian produksi dan2 orang di lapangan. Diutamakan tenaga kerja adalah alumni.

5. Menerima mahasiswa 3 hingga 5 orang untuk melakukan penelitian tugas akhir dalam bentukpenelitian payung.

17

6. Memberikan pelatihan kepada para tenaga kerja tentang pembuatan pupuk organik dankeselamatan kerja (K3) untuk tenaga kerja baru.

7. Publikasi artikel ilmiah jurnal ISSN dan prosiding seminarInternasional

8. Publikasi media massa cetak.9. Buku tentang pertanian organik10. Sosialisasi kepada masyarakat umum yang bergerak dibidang pertanian dan perkebunan

sebanyak 1 kali di daerah Metro, Lampung Tengah dan Lampung Timur.

Tabel 9. Ketercapaian PPUPIKTahunke

Luaran Kegiatan Ketercapaian Keterangan

1

1. Legalitas usahaa. Akta pendirian badan hukumb. NIB, NPWM, BPJSc. Konsep label kemasand. Sertifikat merek (KEMENHUMHAM)e. Sertifikat SNI (Badan Standarisasi Nasional)f. SK Rektor keberdaaan PPUPIK, Struktur Organisasi,

Kewajiban kontribusi ke UM Metro.

80% Dalam proses:1. SertifikatMerk2. SertifikatSNI

2. Memproduksi pupuk cair organik 13.000 Litera. Membuat biofermentor 4 unit kapasitas @ 2000 Literb. Pelabelan:1) Nama dagang

2) Nomor dagang3) Kandungan hara4) Isi atau berat bersih5) Masa edar6) Nama dan alamat produsen7) Tanggal, bulan dan tahun produksi8) Petunjuk penggunaan9) Bahan aktif dan tujuan penggunaan

(pembenahan tanah)c. Kemasan 1 Liter, 5 Liter dan 10 Literd. Memproduksi kompos 5 kg x 300 kantong: 1500 kg.

100%

3. Legalisasi produk ke Pusat Perijinan Investasi (PPI)Departemen Pertaniana. Uji mutub. Uji efektifitas.c. Sertifikat Prima 3

30% Proses PPI dansertifikasiPrima 3

4. Pelatihan manajemen usaha 75% Promosi online

5. Menyerap tenaga kerja terampil sebanyak 3 orang denganrincian 2 orang dibagian produksi dan 1 orang dilapangan. Diutamakan tenaga kerja adalah alumni

100%

6. Menerima mahasiswa 3-5 orang untuk melakukan tugasakhir dalam bentuk penelitian payung.

100%

7. Promosia. On line (Shoppee, Tokopedia, WAG, Fb, Histagram)b. Demplot 8 kecamatanc. Outlet toko bunga

75% Demplot

18

BAB IV. LUARAN

Tabel 10. Capaian Luaran Tahunan Wajib dan Tambahan

No Jenis Luaran IndikatorCapaian Keterangan

Luaran Wajib

1

Publikasi di jurnal nasional berISSN/prosiding2)

Terbit 1. SNPPM 2http://repository.ummetro.ac.id/snppm2/view.2. ICAS (Proses)3. ICMAHEA UMP 2020 (Proses)

2

Publikasi pada media massa(cetak/elektronik/ system ory PT)3)

Terbit 1. TVRI: Silau Pekon. https://youtu.be/YnCbWBpRKmA2. https://lampung.tribunnews.com/2020/03/05/tvri-lampung-liputan-di-agrowisata-kebun-organik-binaan-um-metro3. - Media On line: https://ummetro.ac.id/tvri-lampung-liputan-di-agrowisata-kebun-organik-karangrejo/4. https://www.facebook.com/agrowisata.s.karangrejo.5. Video:a. .https://ummetro.ac.id/produksi-pupuk-organikpumakkal-oleh-ppupik-ummetro/b. -Website https://pumakkal.ummetro.ac.id/;c. Fb. pumakkalmetro.6. histagram:pumakkal_hijau_lestari;7. email: [email protected]

3

Peningkatan daya saing unit usahadi perguruan tinggi berbasis produkintelektual dosen ( system, omzet,profit, SDM, proses;produk/jasa, peluasan pemasaran)4)

Ada Omzet 30%, profit 6% ke UMM, produk bertambahvarian (kompos, beras organik) perluasa pasar (on line, 2wilayah)

4

Peningkatan kualitas manajemenusaha (kelembagaan, tingkatpenggunaan IT, kelengkapanstandar prosedurpengelolaan,sertifikasi)4)

Ada. SK struktur PT.Pumahitari, Web.

Luaran Tambahan

1

Publikasi di jurnal internasional2)

Terbit. International Journal of Advanced Science andTechnology. Vol. 29, No. 7s, (2020), pp. 132-143ISSN: 2005-4238 IJAST 132. The Effectiveness ofPumakkal Organic Waste Bioremediator. Scopus Q3

International Journal of Advanced Science andTechnology Vol. 29, No. 7s, (2020), pp. 144-157ISSN: 2005-4238 IJAST 144. The Concept of OrganicCultivation as a Sustainable Agricultural EducationEffort

2 Jasa; rekayasa ystem, metode atauystem, produk/barang4)

-

3 Inovasi baru TTG4) -

4

Hak kekayaan intelektual (paten, patensederhana, hak cipta, merek dagang,rahasia dagang, desain produk industri,indikasi geografis,perlindunganvarietas tanaman,perlindungantopografi)5)

Terdaftar Proses pendaftaran HAKI berupa merk dan hak Cipt,Paten sederhana-Video: 1.https://ummetro.ac.id/produksi-pupuk-organik-pumakkal-oleh-ppupik-ummetro/

5 Buku ber ISBN3) Editing Buku Bioremediasi (draft)

19

BAB V. RENCANA TINDAK LANJUT/KEBERLANJUTAN PROGRAM

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tabel 11. Rencana Tindak Lanjut Tahun ketiga

Tahunke

Luaran Kegiatan

III 1. Penambahan jumlah dan variasi produksi pupuk organik dengan rincian:a. Pupuk cair sebanyak 15.000 liter.b. Pupuk kompos sebanyak 1 tonc. Penelirtian pupuk granul organik.

2. Legalitas Produk skala nasional (SNI dan Sayuran Organik Prima 2-3).3. Pembuatan model pertanian organik dan kuliner organik:

a. Lahan pertanian organik 1 hektar untuk tanaman sayuran dan buah-buahan.b. Warung organik menyediakan aneka produk pertanian dan kuliner organik.

4. Menyerap tenaga kerja terampil sebanyak 8 orang dengan rincian 2 orang produksi, 2 orangdibagian pemasaran dibagi menjadi 2 kelompok (2 tim). Diutamakan tenaga kerja adalah alumni.

5. Menerima mahasiswa 3- 5 orang melakukan penelitian tugas akhir dalam penelitian payung.6. Publikasi artikel ilmiah jurnal Internasional7. Publikasi media massa cetak.8. Buku tentang Pertanian berkelanjutan.9. Sosialisasi kepada pemilik usaha yang bergerak dibidang perkebunan tentang budidaya organik

sebanyak 1 kali di daerah Metro, Lampung Tengah dan Lampung Timur. sebanyak 1 kalididaerah Kabupaten Lampung Tengah dan sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, M.O dan K. Kariyasa. 2000. Perumusan Harga Gabah Dan PupukDalam Era Pasar Bebas. Pusat Penelitian dan Pengembangan SosialEkonomi Pertanian Bogor.

. Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Kemelut KelangkaanPupuk : Primitifnya Kelembagaan. Penerbit Buku Kompas, Jakarta. Hal112-122.

Asnawi Robet, Ratna Wylis Arief Dan Dede Rohayana. 2009. AnalisisKelangkaan Pupuk Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas PadiSawah Inbrida Dan Hibrida Di Lampung. Balai Pengkajian TeknologiPertanian Lampung. Jl. Hi. Z.A. Pagar Alam No. 1A, Bandar Lampung.Http://Lampung.Litbang.Pertanian.Go.Id/Ind/Images/Stories/Publikasi/Prosiding2012/Prosiding2011/14analisis.Pdf.

Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung. 2007. Lampung Dalam Angka 2007.Kerjasama Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan PengembaganDaerah (Bappeda) Provinsi Lampung. 557 halaman.

Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur. 2013. Anonim. 2013, BanyuwangiDalam Angka: Badan Pusat Statistik Banyuwangi.

20

Direktorat Pupuk dan Pestisida. 2004. Pedoman Pengawasan Pupuk Bersubsidi.Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal Bina SaranaPertanian, Jakarta. Indonesian Management Scientist Ass (AIMI).

Kariyasa, K. 2007. Usulan HET Pupuk Berdasarkan Tingkat Efektifitas KebijakanHarga Pembelian Gabah. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 5 No. 1,Maret 2007. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,Bogor. Hal 72-85.

Kariyasa, K., M. Maulana, dan S. Mardiyanto. 2004. Usulan Tingkat Subsidi DanHarga Eceran Tertinggi (HET) Yang Releval Serta Perbaikan PolaPendistribusian Pupuk Di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 2,No. 3, 2004. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,Bogor.

Kariyasa, K., M. Maulana, dan S. Mardiyanto. 2010. Usulan tingkat subsidi danharga eceran tertinggi (HET) yang releval serta perbaikan polapendistribusian pupuk di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 2,No. 3, 2004. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,Bogor.Pride and Farrel. 2004. What Green Marketing Has to Offer.International Conference Indonesian Management Scientist Ass (AIMI).

Pujari, D., K. Peattie and G. Wright. 2004. Organizational AntecedentsofEnvironmental Responsiveness in Industrial New Product Development”Industrial Marketing Management.

Ragam Lampung. 2016. Petani Lampung Timur Sulit Cari Pupuk Subsidi.http://ragamlampung.com/2016/10/31/petani-lampung-timur-sulit- cari-pupuk-subsidi/ diakses tanggal 21 Juni 2017.

Sutanto, Agus. 2016a. Fertilizer Application of Pineapple Liquid Waste (PLW)Weight of Pineapple (Ananas Comosus, L. Merr). ProceedingInternational Seminar ICONLEE UM Metro Lampung. Vol. 1 Nomor: 1ISBN: 978-802-74135-3-5.

Sutanto, Agus. 2016b. The Formulation Of Pineaple Liquid Waste (PLW) AsLiquid Organic Fertizer For Agricultural Crops. Scientific Journal ofPPI-UKM, Microbiology. ISSN No. 2356 - 2536 I.

Sutanto, Agus. 2017. Zerro Waste Management PT Great Giant Pineapple(GGP)Lampung Indonesia. Prosiding Semnas APPPTM Maret 2017.UM Sidoarjo. Vol. 3 Nomor 1. ISBN:978-602-19568-5-4.

21

Lampiran 1.Borang Capaian Kegiatan Program Pengembangan Usaha Produk

Intelektual KampusCAPAIAN KEGIATAN

PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA PRODUK INTELEKTUAL KAMPUS

DATA UMUM PPUPIKIdentitas PPUPIK- Nama PPUPIK : Pusat Produksi Pupuk Organik Berbasis Potensi Lokal

untuk Agroindustri Berkelanjutan UMMetro- KetuaTim : Dr. Agus Sutanto, M.Si.- Bidang Ilmu Ketua : Pendidikan Biologi- Lokasi PPUPIK (lab/jur/fak,jl-no-kota)

: Kampus Program Pascasarjana UM Metro

- No.Telp.;faks; surel : 072542445- Website : Pascasarjana.ummetro.ac.id- Tahun Pendirian : 2012- Status Hukum PPUPIK Saat Ini(cantumkan no-tgl- tahun izinusaha dll yang relevan)

: NOMOR: AHU-0047400.AH.01.01. TAHUN 2019TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN BADANHUKUM PERSEROAN TERBATAS PTPUMAKKAL HIJAU LESTARI

- Biaya yang diperoleh dari DRPM(terhitung sejak tahun pertama s/dsaat ini)

: Rp 183.200.000

- Biaya yang berasal dari PT(terhitung sejak tahunpertama s/d saat ini–tunai-)

: Rp 30.000.000

- Biaya operasional mandiri sejakmemulai Program PPUPIK

: Rp 10.000.0000

Data atau Informasi Produksi atauLayanan- Komoditas Utama Produk (JenisKomoditas yang diproduksipertama kali sesuai dengankomitmen)

: Biang Pupuk Organik Pumakkal.

Produksi: 13.000 lt/tahun

- Komoditas Tambahan (komoditasyang diproduksi di luar komoditasutama namun berkontribusisignifikan terhadap omzet)

: Produk sayuran organik, Produksi pupuk kompos,produksi beras organik.

- Jumlah Pemasok Bahan Baku : Dua buah industri

- Daerah Domisili Pemasok (lokal,regional atau luar negeri)

: 1. PT. Green Giant Pineaple (PT.GGP) Lampung,pengalengan buah.2. PT Superindo Utama Jaya (SUJ)Peternakansapi.

- Teknik Kontrol Kualitas AtasBahan Baku yang DilakukanPPUPIK

: Mikrobiologis, kandungan pupuk.

- Jenis Peralatan Proses Utama yang : Bak kultur dan Fermentor

22

Paling Dominan Dalam Produksi- Asal Peralatan Utama Produksi(Produsen atau Pemasoknya).Kalau diproduksi sendiri,nyatakan perancang desainperalatan tersebut

: Pabrik Toren air

- Nilai Total Investasi PeralatanUtama Produksi

: Nama alat A Rp 50.000.000Nama alat B Rp 10.000.000

- Teknik Perawatan dan BesarnyaBiaya Perawatan Peralatantersebut Bulan-1

: Kontrol fermentor dan kulturisasi. Biaya Rp. 3.000.000

- Kapasitas Produksi Hari-1 atauBulan-1

: 1300 liter/bulan

- Jumlah dan Nilai Nominal (Rp)Produk Yang Dihasilkan BerdasarAtas Pesanan (terhitung sejakPPUPIK beroperasi s/d saat ini)

: 1200 liter. Rp. 24.000.000

- Jumlah dan Nilai Nominal (Rp)Produk Hasil Inisiatif Sendiri(terhitung sejak PPUPIKberoperasi s/d saat ini)

: 15.000 liter. Rp. 30.000.000

- Kualitas atau Standar ProdukPesanan Hasil PPUPIK(memenuhi SNI atau standarnasional lainnya)

: -

- Kualitas atau Standar ProdukMandiri PPUPIK

: Standar Laboratorium Kimia UM Malang

- Teknik Kontrol Kualitas atasProduk Akhir

: Uji Lab pra dan post penerapan

- Kendala Teknis Dalam Produksi : -RUANG PROSES PRODUKSI- Total Ruang PPUPIK (m2) : 135 m2

- Ruang Administrasi(m2) : 30 m2

- Ruang Produksi(m2) : 36 m2

- Gudang Bahan Baku (m2) : 25 m2

- Gudang Produk Jadi (m2) : 36 m2

KEPEMILIKANDANOPERASI- Kepemilikan Ruang PPUPIK(level Jurusan, Fakultas atauUniversitas)

: 15 m2 (Fakultas)

- Jika Ada Kerja sama DenganInstitusi Eksternal Agar Dituliskandan Dalam Kerangka Apa?

: Sekolah dan PT dalam rangka pemasaran dan penelitian

- Setelah Mulai Beroperasi, JelaskanCara PPUPIK MengalokasikanBiaya Operasional Selanjutnya

: Operasional dari dari pendapatan penjualan pupuk dansayuran

- Nyatakan Saldo Tahunan yangDiperoleh PPUPIK

: 93.473.000 (11 bulan)

Data Personel (dijelaskan secararingkas)

Jumlah Total Tenaga KerjadiPPUPIK (Tim PPUPIK adalahTim Pengusul) dan Non Timadalah tenaga kerja non pengusul

: TimPPUPIK = 5 orangNon Tim PPUPIK= 5 orangTotal = 10 orang

Tenaga Kerja Non Tim PPUPIK:- Pola Rekrutmen- Kendala Rekrutmen- Alasan Rekrutmen dan Seleksi- Kualifikasi (Latar belakangPendidikan)

- Daerah Asal, Usia dan jumlahnya

:Seleksi dan Penunjukkan, kendala domisili di Metroterbatas, alasan tekruitmen untuk memnuhi kebutuhantenaga pemasaran, kualifikasi S1/alumni, daerah asaltidak ditentukan, usia 20-35 tahun, jumlahnya 5 orang.

Tim PPUPIK- Kualifikasi (latar belakangpendidikan) dan Jumlahnya

- Fungsi dan Peran dalamOperasional

Pendidikan Biologi: 3 orangIlmu Ekonomi: 1 orangPendidikan Bahasa Inggris: 1 orang

1. Dr. Agus Sutanto, M.Si.: Ketua2. Dr. Achyani, M.Si.: Produksi dan Pengembangan3. Dr. Hening Widowati, M.Si.: Manajemen Mutu dan

Pengendalian Produk4. Nedi Hendri, Se., M.Si. Ak.CA: Administrasi dan

Keuangan5. Fenny Thresia, M.Pd.: Humas dan Pemasaran

Insentif Personel perbulan untukDirektur, Karyawan dalam PPUPIK(Rp)

Direktur Rp -Kabag Produksi Rp -Pemasaran Rp 2.250.000Karyawan Rp 2.000.000

Persoalan Ketenagakerjaan YangMuncul

Setelah lulus kuliah, kembali ketempat asal atau kerjatempat lain.

Pasar Produk PPUPIK TerbesarSampai Saat Ini (PasarLokal,Regional atauGlobal,nyatakanlokasipemasaran)

:Pasar Lokal, Petani Sayur Karang Rejo Metro, lampung

Teknik Pemasaran Produk (dapatlebih dari satu teknik)

: Pemasaran langsung: display di pameran dan pasarpagi, Minmarket. Pemasaran tidak langsung: Mediacetak dan online.

Tenaga Pemasaran (jumlah dan asalinstitusinya, freelance dan lain lain)

: Mahasiswa UM Metro (10), Unit Inkubator UM Metro(3), Guru (5), dan dosen (5), reseller (5)

Latar belakang Pendidikan dan JenisKelamin Tenaga Pemasaran

: Mahasiswa S1 (L), Unit inkubator Bisnis S1(L/P), Gurudan dosen (L/P) S1-S2

Kendala Pemasaran Produk : Budaya petani yang terbiasa menggunakan pupuksintetis, Produk belum tersertifikasi.

Jenis Konsumen (InstitusiPemerintah, Masyarakat, Industriatau Lainnya)

: Petani (sayur dan karet)Ibu rumah tanggaDharma wanitaGuru SD, SMP, SMA, dan SMK

Rata-rataHargaJualProdukUtama(Rp)

: Rp. 20.000

Rata-rata Harga Jual ProdukTambahan(Rp)

: Rp. 5000

OmzetPPUPIK :- Jumlah Produk Terjual Bulan-1 : 250 liter

(baik produk utama maupuntambahan). Jika diterminasi,cantumkan jumlah sebelumditerminasi

- Rata-rata Omzet Bulanan atauTahunan sejak PPUPIK Didirikandan Beroperasi s/d Saat Ini. JikaDiterminasi, cantumkan jumlahsebelum diterminasi

: 15.000.000

ManajemenPPUPIK- Jelaskan Pola Manajemen Usahayang Diterapkan PadaPPUPIK(standar bisnis, khususatau lainnya)

: Pola 3-3-4, dimana 30% operasional, 30% produksi40% investasi dari total pendapatan

- Pola Pembukuan dan Audit UsahaPPUPIK

: Buku kas

- Pola Pengelolaan Pajak Usahatermasuk NPWP

: Sesuai Aturan pemerintah

- Dukungan e-commerce dalamPPUPIK

: -

Rencana Pengembangan PPUPIK Di Masa Depan- Rencana Investasi danPengembangan PPUPIKBerikutnya

: v Rencana Produksi,v Rencana Pengadaan Serta Pengembangan SaranaDan PrasaranaUsaha,Rencana PengembanganSDM,

v RencanaPemasaran,Rencana Investasi

- Rencana Pengalihan KepemilikanPPUPIK kepada Investor

: -

- Rencana pemindahan lokasiPPUPIK ke luar kampus di masayang akan datang

: -

- Rencana Penetapan Status HukumPPUPIK

: PT Pumakkal Hijau LestariKemenhumkam RI No. AHU-0047400.AH.01.01.Tahun 2019

- Jelaskan alasan yang mendasari : Berkekuatan hukum dan tumtutan dari lembaga UMMetro

Manfaat / Kontribusi Pada Dana Pendidikan Tinggi- Kontribusi atau RencanaKontribusi PPUPIK Pada Biayaatau Proses Pendidikan di InstitusiAnda

: ada

- Nyatakan Nominal KontribusiTersebut Tahun 1-2

: Rp12.000.000

- Jika Belum Ada, MohonDijelaskan Penyebabnya

: -

- Kontribusi pada Dana Riset : Tesis dan skripsi mahasiswa- Nyatakan Nominal KontribusiTersebut Tahun-1

: 20.000.000

INFORMASILAIN-LAIN- Uraikan tentang peluang bisnis : Peluang bagus, mengingat konsumsi dan kesadaran

yang anda peroleh organik terus meningkat.- Tuliskan saran anda tentangperbaikan program untukmemenuhi atau mencapai sasaranprogram PPUPIK

: Diversidikai usaha, sertifikasi produk.

- Jelaskan perkembangan PPUPIKanda sampai saat ini

: Tahun pertama target tercapai, perkembangan usahakebun organik dan agrowisata

- Jika program PPUPIK andaditerminasi sebelum waktunya,jelaskan alasan yang anda ketahui

: -

- Jelaskan mengapa prospek bisnisPPUPIK anda kurang berhasilsetelah masa inkubasi Ditlitabmasberakhir

: -

DOKUMENTASIFoto sarana ruang- Foto sarana peralatan- Foto saranaadministrasi/manajemen

- Foto produk- Foto suasana kerja (administrasidan produksi)

:

Rumah produksi PT Pumakkal

Arena penjualan produk (Pupuk dan Sayuran

Display produk

Kantor PT Pumakkal

Ruang administrasi

Lokasi peralatan dan diskusi kunjungan dari mitra

Produk Pupuk Cair dan Starter pumakkal

Kompos Pumakkal

Beras Pumakkal

Kebun Agrowisata

Proses Produksi

Produk sayuran organik dengan aplikasi Pumakkal

Penilaian lomba inovasi tingkat Propinsi danmemperoleh juara 3.

Display pupk dan sayuran di Kampus Pascasarjana,Masjid, Kampus

S1.

Program mecel ok

Rekaman TVRI acara Silau Pekon

Banner PromosiLAPORANKEUANGAN- Laporan Arus Kas Tahun Berjalan :

- Prediksi Arus Kas Untuk SisaTahun Berikutnya

:

EVALUASI KINERJA PROGRAM- Indikator Kinerja

- Revenue/tahun : 93.473.000- Skripsi/tahun : Skripsi 4 tesis 4- Magang/Tahun : 1- Subsidi Pendidikan/Tahun : 6000000- Dampak : Pola konsumsi sehat masyarakat

Luaran program PPUPIK

- Publikasi di jurnal internasional/nasional ber ISSN/prosiding

: 1, International Journal of Advanced Science andTechnology Vol. 29, No. 7s, (2020), pp. 132-143http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article/view/94222. International Journal of Advanced Science and

TechnologyVol. 29, No. 7s, (2020), pp. 144-157http://sersc.org/journals/index.php/ijast3. http://repository.ummetro.ac.id/snppm2/view.

- Publikasi pada media massa(cetak/elektronik)

: CETAK:1. Radar Lampung, Selasa, 25 Agustus 20202. https://www.facebook.com/pg/Berandadesa114/posts/?ref=page_internal3. https://ummetro.ac.id/tvri-lampung-liputan-di-agrowisata-kebun-organik-karangrejo/4. https://ummetro.ac.id/dosen-um-metro-ajak-masyarakat-hidup-sehat-dengan-pertanian- organik/5. https://www.youtube.com/watch?v=aHPojDtbcl4&feature=youtube6. https://www.facebook.com/pg/Berandadesa114/posts/?ref=page_internal7. Wisawatan Asing Makan Pecel Organik diAgrowisata UM Metro8. https://portallnews.id/headline/wisawatan-asing-makan-pecel-organik-di-agrowisata-um-metro/9. https://radarmetro.id/rektor-dan-pwm-lampung-kunjungi-agrowisata-kebun-organik-binaan-tim-ppupik/10.

- Peningkatan daya saing unitusaha di perguruan tinggiberbasis produk intelektualdosen (aset, omzet, profit, SDM,proses; produk/jasa, peluasanpemasaran)

: PPUPIK ini unit kedua di kampus melibatkan SDMyang ada, dan akan memperluas pasar keluar propinsi

- Peningkatan kualitas manajemenusaha (kelembagaan, tingkatpenggunaan IT, kelengkapanstandar prosedur pengelolaan,sertifikasi)

: Manajemen usaha melengkapi SOP dan sertifikasiproduk

- video https://drive.google.com/file/d/1aNkdWmZ3zL_xFPwHU-uD4Ykk1KFayLEW/view?usp=sharing

Upaya Peningkatan omzetdengan membuka outlet ditempat umum dengan anekaproduk Pumakkal

Edukasi organik bagi siswa bersama guru dan kelompoksayur Hijau Daun Agrowisata Karangrejo Metro Utara.

Partisipasi Pemda sangat diperlukan untukpenguatan kebun organik Agrowisata Karangrejo(Kunjungan Wawali Kota Metro)

Kelompok pembibitan Agro Fahri melakukanaplikasi Pumakkal dalam pembibitan diLampung Timur.

Kelompok KWT dan masyarakat Liman BenawiLampung Tengah aplikasikan Pumakkal pada tanamandepan rumahnya.

Produk Pumakkal terus melakukaninovasi dengan pengayaan produk yangdibutuhkan masyarakat (penambahanmikroba penguarai P dan K)

Pengabdian kepada alumni UMMetro di Belitang

Antusias alumni dalam rangka saling belajar untuk memajukanpendidikan dan wirausaha serta hidup sehat dengan organik

Diversifikasi produk denganPumakkal untuk komposberbahan baku limbah pertanianlokal

Aplikasi Pumakkal untuk padi dan seudah diuji kualitasnyalebih sehat dan bernas

Pengabdian dengan Klp. SadarWisata Way JeparaLampungTimur.

Kolaborasi dengan Universitas Tulang bawang untuk budidayalele dan pemelihartaan kelinci di kebun organik ArowisataKarangrejo Metro Utara.

Lampiran 2. dan Lampiran 3.Berita Acara Serah Terima

Lampiran 4.

Artikel Jurnal Internasional: International Journal of Advanced Science and TechnologyVol. 29, No. 7s, (2020), pp. 132-143 ISSN: 2005-4238 IJAST 132 . Q3.http://sersc.org/journals/index.php/ijast

Lampiran 5. Artikel Jurnal Internasionalhttp://sersc.org/journals/index.php/ijast

Lampiran 6.Prosiding Seminar Nasional SNPPM 2 UMMetro.http://repository.ummetro.ac.id/snppm2/view.

https://ummetro.ac.id/pumakkal-hijau-lestari-kota-metro/ https://www.tokopedia.com/daunhijaumetro/pu

makkal-pupuk-organik-1-liter

https://www.facebook.com/bibitmetro/posts/pummakal-solusi-hidup-organikpumakkal-pupuk-organik-yang-menjadi-solusi-bagi-ora/156094539452821/

https://shopee.co.id/Beras-Organik-Pumakkal-Bebas-Kimia-yang-Pulen-Putih-dan-Lebih-Sehat-i.20218029.4859009195

https://shopee.co.id/Pumakkal-i.302132225.4958314447 https://radarlampung.co.id/2020/08/21/wisawat

an-asing-santap-pecel-organik-di-agrowisata-um-metro/

https://medialampung.co.id/dosen-um-metro-ajak-masyarakat-hidup-sehat-dengan-

pertanian-organik/

https://www.youtube.com/watch?v=PJr9cNkIMHY

Lampiran 7.

BPJS

Lampiran 8. NIB.

Lampiran 9.

Kedudukan dan Kewajiban UM Metro dengan PT.Pumahitari

Lampiran 10. Pembentukan dan Struktur Oganisasi PT.Pumahitari

Lampiran 11. Surat Kesediaan UM Metro terhadap PT.Pumahitari

Lampiran 12.

Pendaftaran Paten dan Draft Paten

Lampiran 13. Draft Paten

MANAJEMEN SAYURAN KANGKUNG KANGKUNG UNTUKMENGURANGI PENCEMARAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN

CADMIUM (CD)

1. Uraian Penelusuran PatenPaten Nomor IDP000021836 berisi Proses Penurunan

Kadar Bahan Berbahaya di Dalam Daun Tembakau. Prosespenurunan kadar bahan-bahan berbahaya di dalam dauntembakau mencakup tahap-tahap berikut: merendam dauntembakau di dalam rendaman air pada temperatur diantara 130C dan 250C selama di antara 4 dan 12 jam,mendinginkan daun tembakau hingga temperatur tidaklebih tinggi dari 350C, dan secara berangsurmemanaskan daun-daun pada laju rata-rata tidak lebihdari 2,00C/jam hingga ke temperatur minimal 350C.Paten P00201406479 tentang Metode Khelasi Logam BeratPlumbum dan Cadmium pada Biji Kedelai MenggunakanAsam Sitrat, paten ini berisi tentang penguranganlogam berat Pb dan Cd dengan metiode khelasi padakedelai. Paten yang diajukan sama tentang penurunanlogam berat Pb dan Cd tetapi metode yang berbedayakni dengan manajemen budidaya, pemanenan,pengolahannya pada kangkung.

Paten US. 20180103665 tentang Food PreparationAnd Method berisi metode pembentukan bahan makanan,paten yang diajukan fokus pada sayuran kangkung mulaipenanaman, pemanenan, pengolahan. PatenP00201300006 ) tentang Komposisi Biodekomposer SludgeLimbah Pabrik Kertas (Perubahan dari S00200800235),berisi limbah pabrik kertas yang dimanfaatkan untukpupuk kangkung. Paten yang diajukan berasal dariberbagai sumber pencemar dan fokus pada logam beratCadmium dan Plumbum. Paten No. 1020130121854 tentangOshir1 Gene For Increasing Heavy Metal StressResistance And Decreasing Heavy Metal Absorption OfPlant And Use Of Same, metode ini menurunkan logamberat dengan rekayasa gen OsHIR1 pada tanaman. Patenyang diajukan memiliki perbedaan dalam metode denganmenerapkan metode manajemen lingkungan sayurankangkung, cara penanaman dan pemanenan sampaipengolahan. Paten 09933549 Heavy metalphytoremediation berisi metode penanganan akumulasilogam berat secara rekayasa genetika pada tanamananggota keluarga Brassicaceae, paten yang diajukanmenggunakan tanaman kangkung keluarga Convolvulaceae.

2. Uraian Potensi KomersialisasiKebutuhan kangkung terus meningkat seiring

naiknya kesadaran konsumen akan pentingnya konsumsi

sayuran baik kalangan bawah, menengah maupunatas. Kangkung selain rasanya enak juga memilikikandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, Bdan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zatbesi yang berguna bagi pertumbuhan badan dankesehatan. Kangkung merupakan salah satu jenissayuran hijau yang banyak manfaatnya bagi kesehatandan pertumbuhan badan , karena daunnya mengandungzat- zat gizi yang cukup tinggi seperti,protein,mineral besi,kalsium dan vitamin (Bandini,2000). Budidaya selama ini dominan menggunakan pupukorganik dan budidaya kangkung tanpa memperhatikanlingkungannya. Kondisi ini memberi peluang logamberat Cadmium dan Plumbum terakumulasi pada kangkung.Akumulasi logam berat ini menjadi zat beracun danberbahaya jika dikonsumsi, akumulasi Cd akanmengganggu pada organ ginjal, paru, hati, dankerusakan tulang. Akumulasi Pb berakibat neurologi,ginjal,reproduksi, hati, hemopoitik, syaraf.Mencermati kondisi tersebut maka perlu mengupayakankangkung yang memiliki kandungan logam berat aman,hal ini bisa dilakukan dengan manajemen kangkungorganik. Peningkatan kebutuhan kangkung juga seiringkesadaran pentingnya kangkung yang organik.Pertanian organik dapat memberi perlindungan terhadaplingkungan dan konservasi sumber daya yang tidakdapat diperbaharui, memperbaiki kualitas hasilpertanian, menjaga pasokan produk pertanian sehinggaharganya relatif stabil, serta memiliki orientasi danmemenuhi kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar.Budidaya organik kangkung menjadi penting karenamenyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga perlumanajemen yang benar mulai penanaman, pemanenansampai dengan pengolahan.

Metode ini memberikan solusi bagaimanamemperoleh kangkung organik dengan kandungan logamberat Cadmium dan Plumbum aman, sehingga konsumenmenjadi terjamin kesehatannya.

3. Rancangan Dokumen Spesifikasi Permohonan Paten

Deskripsi

Manajemen sayuran kangkung untuk mengurangipencemaran logam berat Plumbum (Pb) dan Cadmium (Cd).

Bidang Teknik Invensi

Invensi berupa metode manajemen sayurankangkung dari budidaya, pemeliharaan, pemanenan danpemasakan untuk menekan keberadaan logam beratPlumbum (Pb) dan Cadmium (Cd)

Latar Belakang Invensi

Paten Nomor IDP000021836 berisi Proses PenurunanKadar Bahan Berbahaya di Dalam Daun Tembakau. Prosespenurunan kadar bahan-bahan berbahaya di dalam dauntembakau mencakup tahap-tahap berikut: merendam dauntembakau di dalam rendaman air pada temperatur diantara 130C dan 250C selama di antara 4 dan 12 jam,mendinginkan daun tembakau hingga temperatur tidaklebih tinggi dari 350C, dan secara berangsurmemanaskan daun-daun pada laju rata-rata tidak lebihdari 2,00C/jam hingga ke temperatur minimal 350C.Paten P00201406479 tentang Metode Khelasi Logam BeratPlumbum dan Cadmium pada Biji Kedelai MenggunakanAsam Sitrat, paten ini berisi tentang penguranganlogam berat Pb dan Cd dengan metiode khelasi padakedelai. Paten yang diajukan sama tentang penurunanlogam berat Pb dan Cd tetapi metode yang berbedayakni dengan manajemen budidaya, pemanenan,pengolahannya pada kangkung.

Paten US. 20180103665 tentang Food PreparationAnd Method berisi metode pembentukan bahan makanan,paten yang diajukan fokus pada sayuran kangkung mulaipenanaman, pemanenan, pengolahan. PatenP00201300006 ) tentang Komposisi Biodekomposer SludgeLimbah Pabrik Kertas (Perubahan dari S00200800235),berisi limbah pabrik kertas yang dimanfaatkan untukpupuk kangkung. Paten yang diajukan berasal dariberbagai sumber pencemar dan fokus pada logam beratCadmium dan Plumbum. Paten No. 1020130121854 tentangOshir1 Gene For Increasing Heavy Metal StressResistance And Decreasing Heavy Metal Absorption OfPlant And Use Of Same, metode ini menurunkan logamberat dengan rekayasa gen OsHIR1 pada tanaman. Patenyang diajukan memiliki perbedaan dalam metode denganmenerapkan metode manajemen lingkungan sayurankangkung, cara penanaman dan pemanenan sampaipengolahan. Paten 09933549 Heavy metalphytoremediation berisi metode penanganan akumulasilogam berat secara rekayasa genetika pada tanamananggota keluarga Brassicaceae, paten yang diajukanmenggunakan tanaman kangkung keluarga Convolvulaceae

Cekaman polutan lingkungan menyebabkanmeningkatnya pembentukan radikal bebas, yangberakibat rusaknya berbagai enzim yang dapatmenurunkan jumlah protein pada organ-organ tanaman.Untuk menghilangkan efek negatif radikal bebas,tumbuhan mengembangkan berbagai mekanisme pertahanandiri. Penerapan sistem antioksidan merupakan usahabertahan terhadap cekaman polutan yang ditandaihilang/menurunnya kandungan vitamin antioksidan(vitamin A, C, dan E) (Kong et al., 2000 dalamMunzuroglu et al., 2005). Telah banyak diamati bahwaspesies yang toleran terhadap logam memilikimekanisme pertahanan yang berkaitan denganantioksidan sel dan enzim antioksidan yang melindungibeberapa proses fisiologis vital untuk mencegahkerusakan yang diakibatkan oleh bentuk-bentuk oksigenreaktif karena stres yang disebabkan oleh kandunganlogam (Panda & Choudhury, 2005). Terdapat jugalaporan-laporan yang memuat tentang hiperaktivitasenzim oksidan serta akumulasi antioksidan sel padabeberapa spesies tanaman yang mengalami stres akibatCd dan Pb (Ali et al., 2003). Beberapa spesies yangresistan terhadap Cd telah ditemukan di area-areayang tidak terkontaminasi maupun yang terkontaminasi(Liu et al., 2004). Menurut Devos et al,, (1992),toleransi terhadap Cd berkaitan dengan fungsiglutathione sebagai substansi antioksidan melawanradikal bebas dan hidrogen peroksida yang terbentukkarena adanya kelebihan kandungan Cd.

Penyediaan pangan yang baik dan memberi manfaatbagi kesehatan merupakan usaha yang mutlak penting.Kualitas manusia termasuk kesehatan jasmani danrohani banyak ditentukan oleh kualitas pangan.Sayuran kangkung merupakan salah satu bahan panganpenting dalam proses fisiologis tubuh. Sayurankangkung merupakan sumber vitamin, mineral, air danserat yang penting dalam proses fisiologis tubuh.Adanya sayuran kangkung dalam bahan panganmemungkinkan sistem pencernaan menjadi baik, karenamemberi peluang semua bahan pangan yang dimakan dapatsecara efisien tercerna dengan baik dan dapatdimanfaatkan nutriennya secara maksimal.

Disamping membantu dalam prosespencernaan makanan, zat yang terkandung dalam sayurankangkung, di antaranya vitamin A, vitamin C, sertaproteinnya ternyata juga tidak kalah penting dalammenjaga kesehatan tubuh serta pertumbuhannya. Proteinyang terkandung, memberi potensi tumbuhnya sel tubuhserta perkembangan dan regenerasinya. Vitamin A dan

vitamin C, di samping penting dalam mempertahankanvitalitas tubuh dan kebutuhan proses fisiologis tubuhternyata merupakan zat antioksidan yang berperanpenting dalam menjaga kesehatan bahkan menghilangkanpeluang bertahannya zat-zat karsinogenik sertaradikal bebas di dalam tubuh. Sehingga tidakmengherankan bahwa di samping buah, sayuran kangkungdianggap bagian yang sangat penting dalam memenuhikebutuhan makan sehari-hari. Bahkan sudah menjadigaya yang tidak dapat ditawar, bahwa setiap menumakanan sehat perlu disertai dengan buah/sayur.Terlebih lagi apabila bisa disiapkan dalam kondisimentah dan higienis, akan menjadikan suatu menu yanglebih menarik, baik, dan berkualitas.

Penelitian yang dilaksanakan olehWidowati (2009a; 2009b; 2009c; 2009d; 2010a; 2010b;2010c, 2015, 2015a, 2015b, 2015c) menunjukkan bahwaada perbedaan kadar protein, vitamin A, vitamin Cpada sayuran kangkung, antara daerah pedesaan yangtidak tercemar di pegunungan dengan di lingkunganperkotaan yang tercemar berbagai logam berat. Daripenelitian juga menunjukkan bahwa polutan logam beratmemberi kontribusi dalam menurunkan gizi sayurankangkung. Selang waktu memanen dan mengolah sayurankangkung, memberi kontribusi perbedaan kadar gizidalam setiap bagian sayuran kangkung yang dikonsumsi.Mengingat mekanisme karsinogen pada organisme,seperti yang diungkapkan Linder (1992), bahwaorganisme yang diekspos zat-zat karsinogenik dalammekanisme yang melibatkan waktu akan menyebabkanterjadinya perubahan-perubahan yang dihambat olehberbagai faktor di antaranya vitamin antioksidan.Lebih lanjut Gutteridge (1996, dalam Tuminah, 2000)menyebutkan antioksidan akan berperan sebagaisubstansi yang menghentikan atau menghambat kerusakanoksidatif terhadap molekul target. Kong et al. (2000),menyatakan ada banyak faktor cekaman lingkungan yangdapat menyebabkan meningkatnya radikal bebas danmenurunnya jumlah protein pada organ-organ tanaman.Penerapan sistem antioksidan sebagai usaha bertahanterhadap cekaman ditandai dengan hilang/reduksinyakandungan vitamin. Didasarkan atas asumsi di atasperlu manajemen sayuran kangkung agar logam berat Cddan Pb seminimal mungkin berada pada sayuran kangkung,untuk mempertahankan mutu gizi melalui manajemenbudidaya, pengolahan, dan pemanfaatan bagian sayurankangkung sehingga protein, vitamin A, dan vitamin Clayak konsumsi.

Uraian Singkat Invensi

Daerah pertanian di sekitar PT SIER/SurabayaIndustrial Estate Rungkut (Sidoarjo Jawa Timur), airdan sedimen tanah mengandung logam berat Cd, Pbmelebihi ambang batas minimal, dan pada semua organsayuran bagian akar, batang, dan daun kangkungditemukan logam-logam tersebut, yang sebagian besarmelebihi ambang batas. Widowati (2010), kangkung airmemiliki kemampuan menyerap logam berat, danmentraslokasikan ke bagian areal tanaman di batangdan daunnya, kangkung air yang terpajan logam beratpencemar mengalami penurunan kadar protein, vitamin A,vitamin C, dan khlorofil seiring dengan lama waktumenunda memanen. Widowati, dkk (2015), sayurankangkung di provinsi Lampung telah mengandung logamberat. Keberadaan dan kuantitasnya dipengaruhi olehlokasi. Daerah industri yang diprediksi lebih banyaksumber pencemar, daun, batang, dan buah sayuranmengakumulasi paling banyak logam berat dibandingkanpada lokasi tepi jalan raya, sawah, dan pegunungan.Widowati, dkk (2016) menemukan waktu memanen danbudidaya tanaman dengan pemangkasan mempengaruhibesarnya serapan logam berat ke areal tanaman

Secara umum dapat dikatakan, bahwa semua jenissayuran, pada organ batang dan daun memiliki peluangmengakumulasi logam berat Cd maupun Pb. Gambaranperubahannya juga dapat dilihat dengan membandingkandata pengamatan pada W0 data kondisi sayuran sebelumdiperlakukan, W1 panen sebelum kebiasaan, W2 tepatkebiasaan, dan W3 setelah kebiasaan memanen. Sebelumditanam dalam media perlakuan (W0), semua jenissayuran tidak mengandung logam berat Cd maupun Pb,kadar vitamin A dan C memenuhi standar. Pada semuamedia tercemar logam berat menunjukkan terjadinyaserapan logam berat pada batang dan daun, sertamenghasilkan data vitamin A, vitamin C, dan proteinangka skala warna yang bervariasi. Data menunjukkanada kecenderungan, kenaikan logam berat Cd maupun Pbpada batang maupun daun sayuran kangkung selaludiikuti penurunan angka kadar vitamin A, vitamin C,protein dan angka skala warna hijau. Kadar protein,vitamin A dan vitamin C justru mengalami kenaikansampai pemanenan W2, yaitu tepat kebiasaan dipanen.

Variasi pencucian sayuran kangkung sebelumdiolah: tidak dicuci, dicuci sekali, dicuci 2 kalidan dicuci 3 kali cenderungan menurunkan kadar logamberat Pb dan Cd, pencucian dengan 3 kali penurunannya

lebih besar. Variasi pengolahan sayuran kangkungantara segar tanpa diolah, dikukus, direbus danditumis menurunkan Pb dan Cd bervariasi. Mengolahdengan cara menumis paling besar menurunkan kadarlogam Pb dan Cd, selanjutnya semakin kecil denganmerebus, mengukus, dan paling kecil kadarnya dalamkondisi segar/tanpa diolah.

Terhadap kadar gizi, pencucian sayuran tidaksecara signifikan mempengaruhi penurunan protein,vitamin A, maupun vitamin C. Karena secara berturut-turut masing-masing setelah dicuci, kadar gizinyapada daun kangkung misalnya mengalami perubahan yaitukenaikan 0,03%, turun 0,78%, turun 0,015%. Darianalisis ini dapat diketahui bahwa pencucian relatiftidak merubah kadar gizi sayuran. Pengolahan secarasangat signifikan berpengaruh terhadap penurunanlogam berat pencemar dan mutu gizi sayuran. Secaraberturut-turut yang paling besar menurunkan adalahpengolahan dengan menumis, selanjutnya adalah merebus,dan mengukus. Terkait dengan mutu gizinya, sayuransegar paling banyak menyediakan kadar gizi yangtertinggi. Tetapi apabila sayuran sudah tercemarlogam berat, maka mutlak perlu diolah terlebih dahuluuntuk mengurangi/menurunkan logam berat pencemarnya.Dalam penelitian, perlakuan pengolahan dengan teknikyang dilakukan masih memenuhi batas-batas toleransitidak mengubah/mengurangi kadar gizi sayuran dantelah secara signifikan menurunkan kadar logam yangmenempel di permukaan sayuran.

Untuk menurunkan logam berat mutlak dicuciberkali-kali, semakin banyak kali mencuci akanmenurunkan logam berat pencemar, tanpa mengurangikadar gizi protein, vitamin A, dan vitamin C.Sedangkan untuk mempertahankan mutu gizi, untuksayuran yang sudah terlanjur tercemar logam berat,makan perlu dicuci, dan diolah dengan tepat. Sayuransegar tanpa diolah paling tinggi, kadar gizinya.Tetapi karena sayuran telah tercemar logam berat,maka lebih baik diolah dengan memilih carapengolahan/pemasakan yang tepat. Pengolahan palingbaik adalah dikukus. Selanjutnya dari hasilpenelitian ini, yang memberi peluang menurunkan mutugizinya adalah secara berurutan sampai yang terburukadalah mengukus, merebus, dan terjelek adalah menumis.

Uraian Lengkap Invensi

Widowati (2009a; 2009b; 2009c; 2009d;2010a; 2010b; 2010c, 2015, 2015a, 2015b, 2015c)menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar protein,vitamin A, vitamin C pada sayuran, antara daerahpedesaan yang tidak tercemar di pegunungan dengan dilingkungan perkotaan yang tercemar berbagai logamberat. Mengingat mekanisme karsinogen pada organisme,seperti yang diungkapkan Linder (1992), bahwaorganisme yang diekspos zat-zat karsinogenik dalammekanisme yang melibatkan berbagai faktor akanmenyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yangdihambat oleh berbagai faktor di antaranya vitaminantioksidan. Lebih lanjut Gutteridge (1996, dalamTuminah, 2000) menyebutkan antioksidan akan berperansebagai substansi yang menghentikan atau menghambatkerusakan oksidatif terhadap molekul target. Kong etal. (2000), menyatakan ada banyak faktor cekamanlingkungan yang dapat menyebabkan meningkatnyaradikal bebas dan menurunnya jumlah protein padaorgan-organ tanaman. Penerapan sistem antioksidansebagai usaha bertahan terhadap cekaman ditandaidengan hilang/reduksinya kandungan vitamin.Didasarkan atas asumsi penelitian yang telahdikemukakan, maka telah dilakukan penelitian berupaobservasi dan survei kadarlogam berat, protein,vitamin A, dan vitamin C pada sayuran di Kota Metrodan provinsi Lampung. Dilanjutkan penelitian denganmelakukan observasi jenis sayuran dengan memanen padawaktu yang berbeda, yaitu sebelum, tepat, setelahkebiasaan memanen, dengan dipangkas dan tidakdipangkas, memanfaatkan bagian yang berbeda (batang,daun tua, daun muda, buah), serta pengolahan yangberbeda (dicuci saja, direbus, dikukus, ditumis)untuk diketahui kadar gizinya pada batang, daun tua,dan daun muda sayuran layak konsumsi.

Akumulasi logam berat pada sayuran kangkungyang diteliti, tersebar pada semua bagian organsayuran, yaitu di bagian akar, batang, dan daun. Akarmengakumulasi logam berat rata-rata 1,5 sampai 5 kalilipat akumulasi di bagian daun. Bagian batangmengakumulasi logam berat sekitar 1,5 kali lipatakumulasi pada daun. Akumulasi logam berat padabagian sedimen di perairan tercemar, ditemukansekitar 0,00-1,68 sampai 32,29 kali lipat akumulasidi perairan bersih. Sedangkan pada bagian air diperairan tercemar, logam berat ditemukan sekitar0,00-1,80 sampai 480,54 kali akumulasi logam berat diperairan bersih. Bagian sedimen mengakumulasi logamberat sekitar 0,0-32,30 kali lipat bagian air.

Akumulasi logam berat Pb dan Cd pada bagian yangdikonsumsi, yaitu batang dan daun pada kangkung air;telah melampaui ambang batas ketentuan pemerintahuntuk dikonsumsi (Pb 2 mg/L, Cd 0,2 mg/L,Sebagaimana ditemukan pada survei, kadar Pb dalambatang dan daun kangkung air rata-rata 2,24 mg/Ltelah melebihi 2 mg/L ketentuan pemerintah. Demikianjuga kadar logam berat Cd pada batang dan daunkangkung air (2,34 mg/L dan 1,13 mg/L telah melebihi0,2 mg/L ketentuan pemerintah. Sedangkan untuk logamyang lain masih aman dikonsumsi, karena belummelebihi ambang batas. Keputusan Dirjen PengawasanObat dan Makanan No. 03725/B/SK/SK/VII/89 dalammakanan, maksimal kandungan Pb 2 mg/L, Cd 0,2 mg/L,Cu 20 mg/L, Cr 0,4 mg/L, Zn 40 mg/L, As 10 mg/L.

Kadar protein, vitamin A, dan vitamin C sayurandari lingkungan tercemar cenderung mengalamipenurunan atau secara umum kadarnya lebih rendahdaripada sayuran dari lingkungan bersih. Kadarprotein batang dan daun kangkung air di lingkunganbersih 4,54% dan 4,38%, di lingkungan tercemar 3,98%dan 4,02%, sehingga secara umum menurun sekitar12,46% dan 8%. Demikian juga terhadap vitamin A danvitamin C, ada kecenderungan mengalami penurunan.Vitamin A pada batang dan daun kangkung dilingkungan bersih sekitar 4.338,98 SI dan 4.159,62 SI,sedangkan di lingkungan tercemar kadarnya 3.790,38 SIdan 3.717,77 SI, sehingga secara umum menurun sekitar12,64% dan 10,61%. Vitamin C pada batang dan daunkangkung di lingkungan bersih sekitar 63,20 mg/100gdan 60,79 mg/100g, sedangkan di lingkungan tercemarkadarnya 56,75 mg/100g dan 57,14 mg/100g, sehinggasecara umum menurun sekitar 10,20% dan 15,99%.

Secara umum dapat dikatakan, bahwa sayurankangkung, pada organ batang dan daun memiliki peluangmengakumulasi logam berat Cd maupun Pb. Gambaranperubahannya juga dapat dilihat dengan membandingkandata pengamatan pada W0 data kondisi sayuran sebelumdiperlakukan, W1 panen sebelum kebiasaan, W2 tepatkebiasaan, dan W3 setelah kebiasaan memanen. Sebelumditanam dalam media perlakuan (W0), semua jenissayuran tidak mengandung logam berat Cd maupun Pb,kadar vitamin A; pada batang dan daun kangkung air7.492,52 SI dan 7.286,27 SI. Sebelum ditanam dalammedia perlakuan (W0), kadar vitamin C pada batang dandaun kangkung air 36,53 mg/100g dan 35,31 mg/100g;Angka skala warna hijau sebelum diperlakukan (W0)pada batang dan daun genjer sama-sama 7; pada batangdan daun kangkung air sama-sama 8; pada batang dan

daun selada air 5 dan 4. Pada semua media tercemarlogam berat menunjukkan terjadinya serapan logamberat pada batang dan daun, serta menghasilkan datavitamin A, vitamin C, dan angka skala warna yangbervariasi. Data menunjukkan ada kecenderungan,kenaikan logam berat Cd maupun Pb pada batang maupundaun ketiga jenis sayuran selalu diikuti penurunanangka kadar vitamin A, vitamin C, dan angka skalawarna hijau. Kenaikan akumulasi logam menyebabkanadanya kecenderungan menurunnya kadar vitamin A danvitamin C pada batang dan daun; yang biladibandingkan media kontrol/tidak dicemari logam berat,kadar vitamin A dan vitamin C justru mengalamikenaikan sampai pemanenan W2, yaitu tepat kebiasaandipanen. Angka skala warna pada media tercemar logamberat, semakin lama waktu memanen, secara umumsemakin menurun. Bila dibandingkan dengan pada mediakontrol, tetap juga terjadi penurunan skala warnakhususnya is pada panen W3, yaitu pemanenan setelahkebiasaan.

Survei dan observasi terhadap sayuran danlingkungan tumbuhnya, dilaksanakan pada kebun sayurwilayah Lampung, secara umum air dan sedimen untuksemua wilayah mendekati ambang batas yang diizinkan,yaitu berkisar 0,01-1,82ppm untuk logam berat Cd, dan0,01-2,49 untk logam berat Pb (ambang batas Cd adalah0,1, dan Pb adalah 1ppm). Hasil survei kandunganlogam berat Cd (ppm) dengan ambang batas maksimumyang dipersyaratkan 0,1000 ppm, sayuran batangkangkung di gunung 0,0167; sawah 0,0200; indusri0,0633 dan Kota Metro 0,0684. Sayuran daun kangkungdi gunung 0,0200; sawah 0,0167; indusri 0,0733 danKota Metro 0,0596.

Hasil survei kandungan logam berat Pb (ppm)dengan ambang batas maksimum yang dipersyaratkan0,2000 ppm, sayuran batang kangkung di gunung 0,0167;sawah 0,0200; indusri 0,0367 dan Kota Metro 0,0446.Sayuran daun kangkung di gunung 0,0167; sawah0,0167; indusri 0,0400 dan Kota Metro 0,0407.

Keberadaan logam berat Cd dan Pb pada tanah danair, diketahui juga ditemukan pada semua bagiansayuran kangkung yang diobservasi. Untukkeberadaannya di dalam air dan tanah/sedimen,diketahui telah melampaui ambang batas yangdiperbolehkan. Walaupun keberadaannya di dalam bagiansayuran kangkung belum melebihi ambang batas, tetapperlu diwaspadai, karena sifat bioakumulasinya,mengingat semua ditemukan di semua habitat dan bagiansayuran. Variasi pencucian dan variasi pengolahan ada

kecenderungan menurunkan kadar logam berat Cd padasemua jenis/bagian sayuran. Pencucian yang lebihbanyak kali penurunannya lebih besar. Pengolahandengan menumis paling besar menurunkan kadar logam Cd.Selanjutnya semakin kecil dengan merebus, mengukus,dan paling kecil kadarnya dalam kondisi segar/tanpadiolah. Variasi pencucian dan variasi pengolahan adakecenderungan menurunkan kadar logam berat Pb padasemua jenis/bagian sayuran. Pencucian yang lebihbanyak kali penurunannya lebih besar. Pengolahandengan menumis paling besar menurunkan kadar logam Pb.Selanjutnya semakin kecil dengan merebus, mengukus,dan paling kecil kadarnya dalam kondisi segar/tanpadiolah. Pengaruh pencucian dan pengolahan terhadapkadar Vitamin A (SI/100g) terhadap kadar vitamin A,pencucian dan pengolahan secara deskriptif tidakmenunjukkan kecenderungan perubahan yang yangberarti. Perbedaan hanya terlihat pada antarjenis/bagian sayuran. Tentang pengaruh pencucian danpengolahan terhadap kadar Vitamin C (mg/100g),Terhadap kadar vitamin C, pencucian dan pengolahansecara deskriptif tidak menunjukkan kecenderunganperubahan yang yang berarti. Perbedaan hanya terlihatpada antar jenis/bagian sayuran. Hasil analisis danuji hipotesis menunjukkan bahwa variasi pencucianmemberikan pengaruh sangat signifikan sig.p ˂ 0,01,dalam penurunan logam berat, kecuali terhadap kadarprotein. Antar perlakuan variasi pencucian jugaberpengaruh positif terhadap penurunan logam berat Cddan Pb, tetapi justru tidak berbeda dalammempengaruhi kadar gizi protein sayuran dan vitamin C.Ini memberi arti bahwa untuk mengkonsumsi sayuransudah suatu keharusan dicuci terlebih dahulu,berkali-kali. Pencucian memungkinkan logam beratberkurang/mengalami penurunan, dan tidak berakibatturunnya gizi sayuran.

Sebagaimana Munarso, dkk. (2005) menyebutkan,pada tingkat keluarga, usaha yang dapat dilakukanuntuk menanggulangi cemaran logam berat antara laindengan mencuci sayuran, sehingga khususnya cemaranlogam berat yang masih menempel pada permukaansayuran dapat dihilangkan. Cara ini penting dilakukansebelum sayuran dikonsumsi atau diolah lebih lanjut.Dari data yang diperoleh, kadar logam sebelum sayurandicuci masih relatif tinggi. Setelah dilakukanpencucian, apalagi dengan pencucian berkali-kaliterjadi penurunan kadar logam Cd pada daun kangkungdari 0,0684ppm menjadi 0,03728ppm atau turun 54,48%;pada daun kangkung 49,78%, pada daun kacang panjang

43,53% dan pada buahnya 41,60%. Terhadap kadar gizi,pencucian sayuran tidak secara signifikanmempengaruhi penurunan protein, vitamin A, maupunvitamin C. Karena secara berturut-turut masing-masingsetelah dicuci, kadar gizinya pada daun kangkungmisalnya mengalami perubahan yaitu kenaikan 0,03%,turun 0,78%, turun 0,015%. Dari analisis ini dapatdiketahui bahwa pencucian relatif tidak merubah kadargizi sayuran. Secara umum kangkung memiliki kadarprotein 3,0g, vitamin A 6300 SI, vitamin C 32mg(Haryanto, 2009). Pada penelitian ditemukan kadarsebelum dicuci 2,85mg setelah dicuci berkali-kalimenjadi 2,88mg (0,0003%); vitamin A 3008,16SImenjadi 2930,01SI (0,7815%); kadar vitamin C 82,90mgmenjadi 81,36mg (0,0154%). Dengan demikian dapatdiketahui, pencucian sayuran tidak akan mengubahkadar gizi sayuran. Walaupun tidak secara signifikanmeningkatkan kadar gizi atau sebaliknya menurunkankadar gizi, tentu saja pencucian juga penting untukmenghilangkan benda-benda asing yang tidakdikehendaki yang paling tidak menempel pada permukaansayuran baik dalam bentuk polutan, debu, kuman,maupun zat asing lainnya yang mengganggu pencernaandan kesehatan konsumen.

Hasil peneliatan menunjukkan bahwa variasipengolahan memberikan pengaruh sangat signifikansig.p ˂ 0,01, dalam penurunan lagam berat maupunkadar gizi sayuran. Antar perlakuan variasipengolahan juga berpengaruh positif terhadappenurunan logam berat Cd dan Pb, juga dalammempengaruhi kadar gizi protein sayuran dan vitamin C.Ini memberi arti bahwa untuk mengkonsumsi sayuransudah suatu keharusan untuk diolah secara tepat.Pengolahan memungkinkan logam beratberkurang/mengalami penurunan, dan dapat berakibatturunnya gizi sayuran. Sebagaimana Munarso, dkk (2005)menyebutkan, pada tingkat keluarga, usaha yang dapatdilakukan untuk menanggulangi cemaran logam beratselain dengan pencucian juga dapat dengan pemberianpemanasan dalam suhu mendidih pada waktu yang singkat(1-5menit) yang bertujuan untuk mereduksi cemaranlogam berat. Menurut Williams (1979), bahwa pemasakandengan melibatkan panas merupakan salah satu prosespengolahan pangan yang banyak dilakukan baik padaskala rumah tangga atau skala industri. Beberapa carapemasakan yang umum dilakuakn adalah perebusan,pengukusan, dan penumisan. Perebusan adalah prosespemasakan dalam air mendidih sekitar 100°C, dimanaair sebagai media penghantar panas. Pengukusan

merupakan proses pemasakan dengan medium uap airpanas, yang dihasilkan oleh air mendidih. Sedangkanpenumisan merupakan proses proses pemasaan denganmenggunakan sedikit minyak dan air. Lebih lanjutdinyatakan, perebusan dapat menyebabkan senyawapengikat logam pada tumbuhan melepaskan ikatannya,sehingga senyawa logam berat Pb yang terikat padajaringan tumbuhan dapat terlepas (Winarno, 2004).Penelitian oleh Triani, dkk (2011), menemukan denganperebusan, kadar Pb pada kangkung dapat mengalamipenurunan dari 1,494 ppm, setelah perebusan selama 3,5, 7 menit, mengalami penurunan menjadi 1,302, 1,300,dan 1,287ppm. Walaupun memberi efek pada menurunnyamutu sensoris (warna, tekstur, penerimaan keseluruhan)secara subjektif panelis yang mengkonsumsinya(Budiari, dkk, 2015). Semakin lama pencucian danperebusan, maka kadar logam Pb semakin berkurang. Halini disebabkan karena rusaknya membran plasma danmembran organel pada sayuran akibat perebusan,sehingga memudahkan senyawa logam berat yangterakumulasi di dalamnya akan terurai dari jaringantumbuhan (Kustina, 2006). Perebusan juga dapatmemecah ikatan logam dalam jaringan tumbuhan, suhutinggi juga dapat menyebabkan senyawa pengikat logamberat pada tumbuhan melepaskan ikatannya, sehinggasenyawa yang terikat pada tumbuhan dapat terlepas(Winarno, 2004). Penelitian menunjukkan pengolahansecara sangat signifikan berpengaruh terhadappenurunan logam berat pencemar dan mutu gizi sayuran.Secara berturut-turut yang paling besar menurunkanadalah pengolahan dengan menumis, selanjutnya adalahmerebus, dan mengukus. Terkait dengan mutu gizinya,sayuran segar paling banyak menyediakan kadar giziyang tertinggi. Tetapi apabila sayuran sudah tercemarlogam berat, maka mutlak perlu diolah terlebih dahuluuntuk mengurangi/menurunkan logam berat pencemarnya.Dalam penelitian, perlakuan pengolahan dengan teknikyang dilakukan masih memenuhi batas-batas toleransitidak mengubah/mengurangi kadar gizi sayuran dantelah secara signifikan menurunkan kadar logam yangmenempel di permukaan sayuran. Sebagaimana Munarso,dkk (2005) menyebutkan, pada tingkat keluarga, usahayang dapat dilakukan untuk menanggulangi cemaranlogam berat selain dengan pencucian juga dapat denganpemberian pemanasan dalam suhu mendidih pada waktuyang singkat (1-5menit) yang bertujuan untukmereduksi cemaran logam berat. Menurut Williams(1979), bahwa pemasakan dengan melibatkan panasmerupakan salah satu proses pengolahan pangan yang

banyak dilakukan baik pada skala rumah tangga atauskala industri. Beberapa cara pemasakan yang umumdilakuakn adalah perebusan, pengukusan, dan penumisan.Perebusan adalah proses pemasakan dalam air mendidihsekitar 100°C, dimana air sebagai media penghantarpanas. Pengukusan merupakan proses pemasakan denganmedium uap air panas, yang dihasilkan oleh airmendidih. Sedangkan penumisan merupakan proses prosespemasaan dengan menggunakan sedikit minyak dan air.Lebih lanjut dinyatakan, perebusan dapat menyebabkansenyawa pengikat logam pada tumbuhan melepaskanikatannya, sehingga senyawa logam berat Pb yangterikat pada jaringan tumbuhan dapat terlepas(Winarno, 2004). Penelitian oleh Triani, dkk (2011),menemukan dengan perebusan, kadar Pb pada kangkungdapat mengalami penurunan dari 1,494 ppm, setelahperebusan selama 3, 5, 7 menit, mengalami penurunanmenjadi 1,302, 1,300, dan 1,287ppm. Walaupun memberiefek pada menurunnya mutu sensoris (warna, tekstur,penerimaan keseluruhan) secara subjektif panelis yangmengkonsumsinya (Budiari, dkk, 2015). Semakin lamapencucian dan perebusan, maka kadar logam Pb semakinberkurang. Hal ini disebabkan karena rusaknya membranplasma dan membran organel pada sayuran akibatperebusan, sehingga memudahkan senyawa logam beratyang terakumulasi di dalamnya akan terurai darijaringan tumbuhan (Kustina, 2006). Perebusan jugadapat memecah ikatan logam dalam jaringan tumbuhan,suhu tinggi juga dapat menyebabkan senyawa pengikatlogam berat pada tumbuhan melepaskan ikatannya,sehingga senyawa yang terikat pada tumbuhan dapatterlepas (Winarno, 2004).

Untuk menurunkan logam berat mutlak dicuciberkali-kali, semakin banyak kali mencuci akanmenurunkan logam berat pencemar, tanpa mengurangikadar gizi protein, vitamin A, dan vitamin C.Sedangkan untuk mempertahankan mutu gizi, untuksayuran yang sudah terlanjur tercemar logam berat,makan perlu dicuci, dan diolah dengan tepat. Sayuransegar tanpa diolah paling tinggi, kadar gizinya.Tetapi karena sayuran telah tercemar logam berat,maka lebih baik diolah dengan memilih carapengolahan/pemasakan yang tepat. Pengolahan palingbaik adalah dikukus. Selanjutnya dari hasilpenelitian ini, yang memberi peluang menurunkan mutugizinya adalah secara berurutan sampai yang terburukadalah mengukus, merebus, dan terjelek adalah menumis.Ilustrasi perubahan kadar logam berat dan mutu gizi

sayuran, karena pengaruh secara bersama-samapencucian dan pengolahan.

Klaim

1. Budidaya kangkung paling baik adalah pada wilayahpegunungan, urutan selanjutnya setelah wilayahpegunungan sampai dengan terburuk mengakumulasipaling banyak logam Cd, Pb pencemar adalah: sawah,pinggir jalan raya, industri.

2. Rentang pemanenan kangkung sesuai klaim 1, agarakumulasi logam diminimalisir adalah usia sampaimaksimal 15 hari pada pembudidayaan vegetatifstek.

3. Regenerasi pemangkasan sesuai klaim 1-2, dilakukan15 hari sekali kali selama musim tanam vegetatifstek.

4. Memilih sesuai klaim 1-3, daun muda dan jauh dariperakaran: daun yang baru tumbuh setelah penanamansecara vegetatif stek maksimal 15 hari.

5. Pencucian sesuai klaim 1-4, dengan air bersih,mengalir minimal satu kali, secara signifikansudah mengurangi serapan logam dalam daun danbatang kangkung.

6. Untuk mempertahankan sesuai klaim 1-5, protein,vitamin A dan vitamin C serta menurunkan dayaracun logam berat mengolah dengan rebusan selama 2menit air mendidih pada suhu 100°C + 2 menit.

7. Untuk mempertahankan sesuai klaim 1-6, protein,vitamin A dan vitamin C serta menurunkan dayaracun logam berat mengolah dengan tumis selamaselama 3 menit.

8. Untuk mempertahankan sesuai klaim 1-7, protein,vitamin A dan vitamin C serta menurunkan daya

racun logam berat mengolah dengan dikukus selama 5menit setelah air mendidih 100°C + 2 menit.

Abstrak

MANAJEMEN SAYURAN KANGKUNG KANGKUNG UNTUKMENGURANGI PENCEMARAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN

CADMIUM (CD)

Invensi berupa metode manajemen sayurankangkung dari budidaya, pemeliharaan, pemanenan danpemasakan untuk menekan keberadaan logam beratPlumbum (Pb) dan Cadmium (Cd). Budidaya kangkungpaling baik adalah pada wilayah pegunungan, urutanselanjutnya setelah wilayah pegunungan sampai denganterburuk mengakumulasi paling banyak logam Cd, Pbpencemar adalah: sawah, pinggir jalan raya, industri.Rentang pemanenan kangkung, agar akumulasi logamdiminimalisir adalah usia sampai maksimal 15 haripada pembudidayaan vegetatif stek. Regenerasipemangkasan dilakukan 15 hari sekali kali selamamusim tanam vegetatif stek. Memilih daun muda danjauh dari perakaran: daun yang baru tumbuh setelahpenanaman secara vegetatif stek maksimal 15 hari.Pencucian dengan air bersih, mengalir minimal satukali, secara signifikan sudah mengurangi serapanlogam dalam daun dan batang kangkung. Untukmempertahankan protein, vitamin A dan vitamin C sertamenurunkan daya racun logam berat mengolah denganrebusan selama 2 menit air mendidih pada suhu 100°C +2 menit. Untuk mempertahankan protein, vitamin Adan vitamin C serta menurunkan daya racun logam beratmengolah dengan tumis selama selama 3 menit. Untukmempertahankan protein, vitamin A dan vitamin Cserta menurunkan daya racun logam berat mengolah

dengan dikukus selama 5 menit setelah air mendidih100°C + 2 menit.

Lampuran 14. Permohonan Merk.

Lampiran 15. Out line buku.

KOMPONEN URAIAN

BAB 1 PENDAHULUANA. Ruang lingkupB. Perubahan lingkungan abad ke-21C. Peranan Makhluk hidup dalam remidiasi

BAB 2 BIOREMEDIASI 1:A. Remediasi berbasis mikroba.B. Remediasi berbasis tumbuhan.C. Remediasi berbasis hewan.D. Bioremediasi in situ dan ex situ.E. Kajian ayat Al-Qur’an denagn bioremediasi.

BAB 3 MEKANISME, METABOLISME DAN INTERAKSI PADA BIOREMEDIASI LIMBAHA. Mekanisme BioremediasiB. Bakteri Berperan dalam BioremediasiC. Bioremediasi Senyawa OrganikD. Proses Transformasi dalam BioremediasiE. Metabolisme Bakteri PenguraiF. Interaksi Konsorsia Bakteri dengan LimbahG. Bioremediasi dalam kajian Al-Quran dan nilai-nilai ke-Islaman.

BAB 4 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGIS ( Studi KasusAnalisis Kritis Artikel).

A. Pengolahan limbah cair secara biologisB. Proses pengolahan limbah-limbah cair secara sederhana

disekitar kita.C. Keterkaitan kajian Al-quran dan nilai-nilai ke-Islaman tentang

pengolahan limbah secara biologi.BAB 5 BIOREMEDIASI HIDROKABON MINYAK BUMI (Studi Kasus

Analisis Kritis Artikel):A.Menganalisis bioremediasi hidrokarbon minyak bumi.B. Lumpur minyak bumi.C.Dampak lumpur minyak bumi.D.Biodegradasi senyawa hidrokarbon .E.Mikroba hidrokarbonoklastik.F. Mekanisme degradasi hidrokarbon minyak bumi oleh bakteri.G.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses biodegradasi

hidrokarbon minyak bumi.H.Kajian al-quran dan nilai-nilai ke-islaman

BAB 6 BIOREMEDIASI PENCEMARAN TANAH (Studi Kasus AnalisisKritis Artikel):A. Bioremidiasi pencemaran tanah.B. Pendegradasian tanah tercemar oleh limbah domestik,

limbah industri, limbah pertanian serta pestisida yangberlebihan.

C. Faktor yang mempengaruhi dalam proses bioremidiasitterhadap tanah yang tercemar.

D. Penanganan terhadap pencemaran tanah melalui carabioremidiasi.

E. Materi bioremediasi pencemaran tanah dengan ayat Al-Qur’an

BAB 7 BIOREMEDIASI PENCEMARAN INDUSTRI EMAS (Studi KasusAnalisis Kritis Artikel).

A. Bioremediasi dalam pertambangan emasB. Cara mengatasi limbah pencemaran dalam proses

penambangan emasC. Langkah-langkah untuk bioremediasi limbah penambangan

emasD. Kajian ayat Al Qurán relevan

BAB 8 STUDI KASUS 4 (Analisis Kritis Artikel): BIOREMEDIASIPENCEMARAN INDUSTRI BATUBARAA. Bagaimana peranan Mikroorganisme dalam pengolahan

lahan batu bara?B. Bagaimana kemampuan bakteri dalam mereduksi asam sulfat

tinggi pada lahan bekas galian tambang batu bara?C. Bagaimanan hubungan bakteri pereduksi sulfat untuk

bioremediasi tanah pasca penggalian tambang batu bara?D. Bagaimana cara bakteri pereduksi sulfat dalam mereduksi

asam sulfat menjadi bahan yang tidaka berbahaya?E. Bagaimana hubungan antara materi dengan ayat Al-Qur’an?

BAB 9 FITOREMEDIASI

- Pengertian dan mekanisme fitoremediasi- Tanaman hiperakumulator- Proses fitoremediasi- Faktor yang mendukung kesuksesan fitoremediasi- Keuntungan dan kelemahan

BAB 10 Peranan Tumbuhan Air Sebagai Fitoremediator Pencemar (StudiKasus Analisis Kritis Artikel).

A. Peran tumbuhan air sebagai fitoremediator pencemarberbagai jenis polutan yang terdapat di ekosistem perairan.

B. Sistem lahan basah buatan dalam proses remediasi air yangtercemar polutan.

C. Tumbuhan air berpotensi fitoremediator berbagai polutanberbahaya yang terdapat dalam perairan.

D. Tumbuhan air Sagittaria lancifolia dan Pistia stratiotesmampu menurunkan kadar Cr dalam air tercemar.

E. Kajian Al Qurán pada kasus Fitoremediasi.

BAB11EFEK FITOREMEDIASI TERHADAP GIZI PANGAN (Studi

Kasus Analisis Kritis Artikel).A.Bioremediasi pada bahan pangan pengaruhnya terhadap gizi

makanan.B.Cara dan proses mengatasi bahan pangan yang tercemar

dengan tidak merusak kandungan gizi dari bahan panganyang ada di lingkungan.

C.Analisis ayat Al Qurán relevan

BAB 12 STUDI KASUS 7 (Analisis Kritis Artikel):Manajemen Budidaya Tanaman Antisipasi Akumulasi Pencemar

BAB 13 TEKNOLOGI BIOPROSES IA. Perkembangan bioteknologi masa kiniB. Kinetika proses mikrobialC. Kinetika enzim.D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja kinetika enzimE. Hubungan kinetika enzim dengan persamaan Michaelis-

MentenF. Hubungan ayat Al Qur’an dengan teknologi bioproses

BAB 14 TEKNOLOGI BIOPROSES 2- Perancangan bioreaktor- Pengendalian biopross dan sistem bioreaktor- Penerapan teknologi bioproses dalam industr

BAB 15 KUNJUNGAN LAPANGANAgroindustri berbasis Green Market (perencanaan-observasi-pelaporan-seminar hasil)