Lap modul 1 blok 3

27
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1 : RONGGA MULUT BLOK 3 DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 TUTOR : drg. Aria Fransiska AGUNG PUTRA SAKTI (1411412011) CLARISA KHAIRANI (1411411017) FIKRI AL HAFIZ (1411411020) FIRANDA (1411412010) GHINA UKHTIA FAJRANI (1411411018)

Transcript of Lap modul 1 blok 3

LAPORAN TUTORIALSKENARIO 1 : RONGGA MULUT

BLOK 3

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

TUTOR : drg. Aria Fransiska

AGUNG PUTRA SAKTI(1411412011)

CLARISA KHAIRANI(1411411017)

FIKRI AL HAFIZ(1411411020)

FIRANDA(1411412010)

GHINA UKHTIA FAJRANI(1411411018)

KHIFTIYAH RAHMADHANTI(1411412008)

NABILAH AULIA FITRI(1411411019)

UMMUL AULIA(1411411016)

ZARA FITRIA(1411412009)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan tutorial skenario 1 di Blok 2 ini

dengan baik.

Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi

tugas Blok 2 yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Andalas Padang.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang

telah memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan

ini, dan kepada pembimbing kami, drg. Aria Fransiska

yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan

kepada teman-teman yang telah menyediakan waktu dan

pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini

dengan baik.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses

pembelajaran selanjutnya dan bagi yang membutuhkan.

Padang, 22 November 2014

Penyusun

MODUL 1

RONGGA MULUT

Skenario 1

Fraktur Rahang Mulan

Maya mahasiswa kedokteran gigi membesuk mulan yang

dirawat di RS M. Jamil karena mengalami kecelakaan.

Keluarga Mulan mengatakan bahwa Mulan mengalami fraktur

tulang mandibula dan zygomatikum. Maya penasaran dimana

posisi tulang tersebut.

Sesampainya dirumah Maya segera mencari informasi

di jurnal-jurnal online tentang osteologi dan anatomi

lainnya. Di rongga mulut selain lidah dan gigi terdapat

juga anatomi lain seperti torus mandibula, retromolar

pad, uvula, dan sebagainya. Maya juga menemukan bahwa

banyak terdapat nervus dan muskulus di rongga mulut.

Bagaimana saudara membantu menjelaskan tentang bagian-

bagian yang ada di rongga mulut?

LANGKAH 7 JUMPS

1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui

dan mendefinisikan hal-hal yang dapat

menimbulkan kesalahan interpretasi.

a) Mandibula

Mandibula adalah rahang bawah.

b) Fraktur rahang

Fraktur rahang adalah terputusnya kontinuitas

tulang yang terjadi karena kekuatan tulang

lebih kecil dari kekuatan yang dihadapinya, hal

ini dapat menyebabkan rasa sakit pada tulang.

c) zygomatikum

Zygomatikum adalah tulang pada bagiian manusia

yang membentuk cekungan pipi.

d) Osteologi

Osteologi berasal dari kata osteon yang artinya

tulang dan logos yang artinya ilmu. Jadi,

osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

tulang-belulang.

e) Retromolar pad

Retromolar pad adalah landasan jaringan ikat

lunak yang dapat ditemukan di bagian distal

terakhir setiap kuadran gigi.

f) Torus mandibula

Torus mandibula adalah pertumbuhan tulang keras

di rongga mulut bagian bawah, hal ini masih

bersifat jinak dan dapt diambil bila melakukan

pemasangan gigi tiruan.

g) Uvula

Uvula adalah sepotong kecil jaringan lunak yang

dapat dilihat menjuntai turun dari langit-

langit bagian atas rongga mulut dan sering

disebut dengan anak lidah.

h) Muskulus

Muskulus adalah kumpulan otot dan jaringan yang

terdiri dari serabut-serabut halus yang dapat

berkontraksi apabila terjadi suatu stimulasi

dari impuls saraf.

i) Nervus

Nervus adalah persarafan yang termasuk dalam

sistem saraf perifer yang terdiri dari saraf

cranial yang berasal dari otak dan saraf spinal

yang berasal dari medulla spinalis. Nervus juga

memiliki ratusan bahkan ribuan neuron.

2. Menentukan masalah.

a) Bagaimana anatomi dari rongga mulut?

b) Apa saja tulang yang membentuk rongga mulut?

c) Apa saja muskulus yang ada di rongga mulut?

d) Apa saja nervus yang ada pada rongga mulut?

e) Apa saja kelainan yang dapat terjadi di dalam

rongga mulut?

f) Apa saja jenis-jenis fraktur yang dapat terjadi

pada tulang rahang?

3. Menganalisis masalah melalui brain storming dengan

menggunakan prior knowledge.

a) Anatomi Rongga Mulut

Di bagian luar rongga mulut terdapat labium

oris yang dibentuk oleh m.orbicularis oris,

m.triangularis, m.incisivus labii inferior dan

superior, dan m.quadratus labii inferior dan

superior. Labium oris terdiri dari labium superius

dan labium inferius yaitu bibir atas dan bibir

bawah, di antaranya terdapat comissura labiranium

superius dan inferius yang mempertemukannya.

Setelah itu terdapat rima oris yaitu lubang mulut.

Di dalam rongga mulut terdapat cavum oris yang

membagi rongga mulut menjadi dua bagian yang

dibatasi dengan arcus dentalis superior dan

inferior, proc.alveolaris superior dan inferior,

dan plica pterygo mandibularis yaitu bagian luar

yang batasnya mencapai pipi dan cavum oris propium

yang batasnya mencapai fauces.

Di rongga mulut terdapat gingiva, palatum,

lingua, papilla, tonsil, uvula dan juga gigi

(insisivus, caninus, premolar, dan molar). Palatum

terdiri dari dua jenis yaitu palatum molle (lunak)

yang terdapat pada langit langit bagian depan dan

palatum durum (keras) yang terdapat pada langit-

langit bagian atas. Dalam ilmu anatomi, lingua

tersusun atas 4 bagian yaitu apeks, dorsum

linguae, radiks, dan facies inferior.

b) Tulang-tulang yang membentuk rongga mulut

adalah

a. os. Maxilla

b. os. Mandibula

c. os. Palatinum

d. os. Hyoid

c) Muskulus yang ada di rongga mulut antara

lain :

a. m.

plerigoide

us

b. m.

triangular

is

c. m.orbicula

ris

d. m.

buccinator

e. m.

masseter

f. m. uvulae

g. m. digastricus

ventarantae

h. m. geniohyoideus

i. m. Mylohyoideus

d)Dalam cranium terdapat nervus cranial

yaitu yang terdiri dari:

a. n.

olfactorius

(I)

b. n. opticus

(II)

c. n.

occulomotoriu

s (III)

d. n.

trochlearis

(IV)

e. n.

trigeminus

(V)

f. n.

abducens (VI)

g. n. facialis (VII)

h. n.vestibulocochleari

s (VIII)

i. n.glossopharyngeus

(IX)

j. n. vagus (X)

k. n. accessories (XI)

l. n. hypoglossus (XII)

Di rongga mulut sendiri terdapat tiga

nervus yang mensarafinya yaitu

n.trigeminus(V), n.facialis(VII), dan

n.glossopharyngeus(IX).

e) Kelainan yang dapat terjadi dalam

rongga mulut antara lain yaitu:

a. Bau mulut

b. Karies

c. Sariawan

d. Glossitis

e. Kanker mulut

f. Infeksi gusi

g. Infeksi virus

f) Jenis-jenis fraktur yang dapat terjadi

pada tulang rahang yaitu:

a. Fraktur complete

Pada fraktur ini, hal yang terjadi

adalah patahan dialami pada semua

penampa tulang.

b. Fraktur tidak complete

Pada fraktur ini, hal ini terjadinya

patahan tidak pada semua penampa tulang.

c. Fraktur terbuka

Fraktur terbuka adalah patah tulang yang

dialami di permukaan dalam kontak dengan

permukaan luar.

d. Fraktur tertutup

Fraktur tertutup yaitu keadaan dimana

patah tulang yang dialami di permukaan

dalam tidak kontak dengan permukaan

luar.

4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen

permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi

antar masing-masing komponen untuk membuat solusi

secara terintegritas.

AnatomiRonggaMulut

Rongga M ulut

MuskuluspadaRonggaMulut

Nervuspada

RonggaMulut

TulangPembentukRonggaMulut

Kelainan pada Rongga Mulut

5. Memformulasikan tujuan pembelajaran.

a) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Anatomi

Rongga Mulut.

b) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami

Muskulus pada Rongga Mulut.

c) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Nervus

pada Rongga Mulut.

d) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Tulang-

Tulang Penyusun Rongga Mulut.

e) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami

Kelainan pada Rongga Mulut.

6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet,

dan lain-lain.

7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh.

a) Anatomi Rongga Mulut

Rongga mulut merupakan sebuah bagian

tubuh yang terdiri dari lidah bagian oral (dua

pertiga bagian anterior dari lidah), palatum,

dasar dari mulut, trigonum retromolar, gigi

(insisivus, caninus, premolar, dan molar), bibir,

mukosa bukal, ‘alveolar ridge’, tonsil, uvula, dan

gingiva. Rongga mulut yang disebut juga ronggabukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum

keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk

dinding bagian lateral masing-masing sisi dari

rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi

dilapisi oleh kulit. Sedangkan pada bagian

internalnya, pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang

terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak

terkeratinasi. Otot-otot businator (otot yang

menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat tersusun di

antara kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian

anterior dari pipi berakhir pada bagian bibir yang

terdiri dari labium oris yang dibentuk oleh

m.orbicularis oris, m.triangularis, m.incisivus

labii inferior dan superior, dan m.quadratus labii

inferior dan superior. Labium oris terdiri dari

labium superius dan labium inferius yaitu bibir

atas dan bibir bawah, di antaranya terdapat

comissura labiranium superius dan inferius yang

mempertemukannya. Setelah itu terdapat rima oris

yaitu lubang mulut. Di dalam rongga mulut terdapat

cavum oris yang membagi rongga mulut menjadi dua

bagian yang dibatasi dengan arcus dentalis

superior dan inferior, proc.alveolaris superior

dan inferior, dan plica pterygo mandibularis yaitu

bagian luar yang batasnya mencapai pipi dan cavum

oris propium yang batasnya mencapai fauces.

Palatum terdiri dari dua jenis yaitu palatum

molle (lunak) yang terdapat pada langit langit

bagian depan dan palatum durum (keras) yang

terdapat pada langit-langit bagian atas. Dalam

ilmu anatomi, lingua tersusun atas 4 bagian yaitu

apeks, dorsum linguae, radiks, dan facies

inferior. Pada lingual terdapat empat bagian

penting yaitu apeks, dorsum linguae, radiks

linguae, dan facies inferior linguae .

Apeks adalah bagian lidah paling

ujung.

Dorsum linguae adalah linea

terminalis yang berbentuk seperti

huruf V yang membuka ke frontal.

Pada dorsum linguae terdapat

papilla-papilla yaitu papilla

filiformis, papilla foliatae,

papilla fungiformes, dan papilla

vollatae. Disini terdapat sulcus

yang membatasi dorsum linguae

anterior dan posterior yaitu sulcus

terminalis linguae dan yang

membatasi lidah bagian kiri dan

kanan yaitu sulcus medianus

linguae.

Radiks linguae adalah bagian lidah

yang menempel pada dasar cavum oris

dan diletakkan dengan os. mandibula

dan os. hyoideus dengan perantara

otot.

Facies inferior linguae adalah

bagian lidah tempat melekatnya

frenulum linguae.

Di rongga mulut juga terdapat kelenjar

saliva yang terbagi menjadi dua, yaitu kelenjar

saliva mayor dan minor. Pada kelenjar saliva mayor

terdapat tiga kelenjar yaitu :

1. Kelenjar parotis, yaitu kelenjar terbesar dan

berpasangan yang menutupi m. masseter. Kelenjar

ini terletak di antara n. mandibularis dan

prosecus mastoideus. Dipermukaan kelenjar parotis

bercabang n. facialis (VII) yang merupakan motoris

dari alat-alat ekspresi wajah.

2. Kelenjar submandibularis terletak di trigonum

submandibulae dan bermuara pada plica lingualis.

3. Kelenjar sublingualis yang terletak di dasar

mulut dekat permukaan mandibula.

Sedangkan pada kelenjar saliva minor

terdapat kelenjar labialis, bucalis, palaftinalis,

dan lingualis.

b) Muskulus pada Rongga Mulut

1.    Muskulus Temporalis

m. temporalis merupakan otot berempal dua

dengan origo berbentuk kipas dan tendon yang

sangat besar, kuat. Serta berinsersio ke dalam

prosesus koronoideus, Krista temporalis

profunda dan batas anterior ramus mandibula.

Besar dan panjang serabut lebih kecil daripada

yang telah diuraikan secara klasik, tetapi

lebih panjang daripada serabut-serabut

pterygoideus dan masseter. Meskipun itu adalah

otot mandibula yang paling besar namun

biasanya tidak sebagai salah satu otot kuat

yang melekat pada mandibula.

         Origo :

Os. Temporale di bawah linea temporalis

inferior, lapisan dalam fascia temporalis.

         Insersio :

Apex dan permukaan medial proc. Coronoideus

mandibulae.

2.    Muskulus Masseter

m. masseter adalah suatu massa otot yang

tebal, berbentuk empat persegi panjang di

sebelah pinggir wajah. Melekat di antara

permukaan lateral dari ramus mandibula dan

arcus zygomaticus, persis di bawah kulit.

Empat persegi panjang itu letaknya diagonal

dengan satu sudut yang sangat membulat untuk

menyesuaikan dengan garis bentuk yang membulat

dari sudut mandibula. m. masseter ini

berfungsi untuk mengangkat rahang bawah saat

terbuka.

         Origo :

Pars superficialis pada dua pertiga anterior

margo inferior arcus zygomaticus (tendo),

sedangkan Pars profunda pada sepertiga

posterior permukaan dalam arcus zygomaticus.

         Insersio :

Pars superficialis pada angulus mandibulae

(tuberositas masseterica), sedangkan Pars

profunda pada margo inferior mandibulae.

3.    Muskulus Pterygoideus Medialis

m. pterygoideus medialis adalah suatu massa

jaringan otot yang kuat, tebal, empat persegi

panjang, terletak pada sisi medial dari ramus

mandibula. Otot ini tidak selebar dan setebal

masseter. Batas posteriornya tersusun serupa

dengan batas posterior dari masseter pada

proyeksi lateral, tetapi batas anteriornya

terletak lebih kearah dorsal. Pada potongan

horizontal, separuh atas dari pterygoideus

medialis berbentuk baji dengan pinggir yang

tipis manghadap kea rah belakang, setengah

bawahnya berbentuk oval.

         Origo :

Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina

lateralis proc. Pterygoidei, proc. Pyramidalis

ossi palatine.

         Insersio :

Margo  inferior mandibulae, tuberositas

pterygoidea.

4.Muskulus Pterygoideus Lateralis

m.pterygoideus lateralis menempati suatu

posisi yang dalam dan tersembunyi, yaitu

terletak dalam pada ramus mandibula dan otot

temporalispada dinding samping nasofaring.

Otot ini terletak persis di bawah dasar

tengkorak , posterior terhadap maksila dan

anterior  terhadap batas posterior dari ramus

mandibula.

         Origo :

Caput superius pada permukaan luar lamina

lateralis proc. Pterygoidei (tuber maxillae),

sedangkan caput inferius pada facies

temporalis alae majoris ossis sphenoidalis.

         Insersio :

Caput superius pada discus et capsula

articulationis temporomandibularis, sedangkan

Caput inferius pada fovea pterygoidea proc.

Condylaris mandibulae.

5. m. pterigoideus lateralis

      Origo: lateral spenoidalis, lateral

pterigoid

      Insersio : kondilus mandibula,

anterior diskus 

6. m. pterygoideus lateralis

Otot ini menarik processus condilaris

ke depan menuju eminentia articularis.

Pada saat bersamaan serabut posterior M.

Temporalis harus relaks dan keadaan ini

diikuti dengan relaksasi m. masseter,

serabut anterior m. temporalis dan m.

pterygoideus medialis yang berlangsung

cepat dan lancar. Keadaan ini akan

memungkinkan mandibula berotasi di

sekitar sumbu horizontal sehingga

proseccus condilaris akan bergerak ke

depan sedang angulus mandibula bergerak

ke belakang. Dagu akan terdepresi,

keadaan ini dibantu dengan gerak membuka

yang kuat oleh m. digastricus, m.

geniohyoideus, dan m. mylohyoideus yang

berkontraksi terhadap os. hyoid.

7. m.temporalis

      Origo : fosa temporalis

       Insersio: prossesus koronoid

mandibula

c) Nervus pada Rongga Mulut

Pada cranium terdapat nervus cranial yang

memiliki hubungan dekat dengan persarafan mulut,

nervus cranial terdiri dari 12 nervus, berikut

penjelasannya di dalam tabel:

Persarafan yang berperan langsung pada

rongga mulut yaitu:

a. n.trigeminus

Nervus ini berperan dalam menghasilkan

sensasi dari kulit bagian anterior kepala,

rongga mulut, hidung, dan gigi.

b. n.facialis

Nervus ini berperan dalam memasok impuls

untuk otot-otot ekspresi wajah dan mengatur

sensasi bagian anterior lidah dan rongga mulut.

c. n.glossopharyngeus

nervus ini berperan dalam mensuplai

persarafan sensoris dari orofaring dan bagian

posterior lidah.

d) Tulang-tulang Penyusun Rongga Mulut

Tulang-tulang penyusun rongga mulut terdiri

dari os. maxilla, os.mandibula, os.palatina,

dan os.hyoideus.

a. os. maxilla

os.maxilla terdiri dari dua tulang yaitu

os.maxilla dextra dan sinistra, kedua

tulang ini disatukan di garis tengah

oleh sutura.

b. os.mandibula

os.mandibula berbentuk seperti tapal

kuda, tulang ini berfuungsi untuk

menyokong gigi di rahang bawah.

c. os.palatina

os.palatina adalah tulang yang membentuk

langit-langit mulut yaitu palatum.

d. os. hyoideus

os. hyoideus terdiri dari dari corpus

pada bagian utamanya, serta pada sisinya

berbentuk seperti tanduk yaitu cornua

majora, dan cornua minora.

Pada rongga mulut manusia dapat

mengalami beberapa fraktur yaitu:

e. Fraktur Dentoalveolar

Gigi dan tulang rahang, secara klinis

terlihat gigi patah atau avulse/luksasi.

f. Fraktur Kondilus, terbagi menjadi tiga

yaitu:

Fraktur Kandilus: terjadi karena trauma

tidak langsung,unilateral/bilateral

Fraktur Kondilus Intrakapsular: fraktur

ini tidak memperlihatkan gejala klinis.

Fraktur Kondilus Ekstrakapsular: terjadi

karena adanya pembengkakan di TMJ.

g. Fraktur Koronoid

Terlihat pembengkakan/ ekimosis TMJ.

Adanya maloklusi dan gerakan rahang

bawah terbatas.

h. Fraktur Angulus Mandibula

Fraktur ini sering terjadi karena

anatominya berupa cekungan dan seringnya

kasusnya impaksi terhadap M3.

i. Fraktur Korpus Mandibula

Pada kasus unilateral terjadi fraktur di

displacement. Kasus bilateral terjadi

tarikan dari posterior kearah muskulus

suprahyoid dan m. mylohyoid sehingga

pasien kesulitan bernafas.

j. Fraktur Simfisis Mandibula

Fraktur ini sering terjadi pada

penderita epilepsi.

e)Kelainan pada Rongga Mulut

a. Bau mulut

Penyakit ini sering dijumpai, hal ini

sering dikarenakan kebersihan gigi dan

mulut yang kurang terjaga, sariawan, kurang

minum air putih, infeksi atau luka pada

daerah mulut. Selain itu juga bisa karena

mengkonsumsi bawang-bawangan, rokok, dan

alkohol.

b. Karies

Penyakit ini disebabkan karena buruknya

kebersihan gigi, yaitu jarangnya menggosok

gigi sehingga sisa-sisa makanan akan

bercampur dengan suasana asam di rongga

mulut yang akan mempercepat tumbuhnya

bakteri sehingga gigi menjadi busuk dan

berlubang.

c. Sariawan

Sariawan sering terjadi pada orang

dewasa dan bayi disebabkan karena jamur.

Jamur ini dapat muncul karena faktor daya

tahan tubuh yang lemah dan penggunaan obat

tertentu. Namun pada umumnya sariawan ini

muncul karena defisiensi vitamin B.

d. Glossitis

Terjadi akibat jaringan pelindung lidah

atau dipermukaan lidah tidak berbentuk

dengan sempurna, sehingga membuat lidah

terasa sakit apabila ada tekanan. Hal ini

dapat disebabkan karena kekurangan vitamin

tertentu dan anemia.

e. Radang mulut

Penyakit ini ditandai dengan lidah

berwarna pucat dan terdapat bercak kuning

keputihan yang bisa dikeruk dengan mudah.

Rasa perih dapat terasa pada bercak

tersebut bila terkena makanan atau menyikat

gigi.

f. Infeksi gusi

Peningkatan peradangan menyebabkan gusi

menyurut, sehingga terbentuk ruang diantara

gigi dan gusi dan menjadi tempat

bersarangnya sisa-sisa makanan dan plak.

g. Infeksi virus herpes

Adanya bintik-bintik kuning pucat di

lidah serta suhu tubuh tinggi hingga 38

derajat celcius atau lebih, terkadang

muncul rasa nyeri dan perih di sekitar

bibir.

DAFTAR PUSAKA

Sobotta, Johannes. Atlas of Human Anatomy Head, Neck and

Neuroanatomy, 15th ed.,USA: Elsevier Urban & Fischer.

repositpry.usu.ac.id

Guyton, Arthur C. 1976. Fisiologi Manusia. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran.

Syaifuddin. 2006, Anatomi Fisiologi, Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran.