Kereta Magnetic Levitation (Maglev)
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Kereta Magnetic Levitation (Maglev)
1
Kereta MagneticLevitation
Diajukan sebagai tugas tambahan
Mata Kuliah
Medan ElektromagnetikDisusun oleh:
Lina
1221011
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Internasional
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat kasih dan rahmat-Nya, serta dosen yang telah
membimbing dan juga semua pihak terkait, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Pembuatan laporan
ini guna memenuhi salah satu tugas tambahan pada mata kuliah
Medan Elektromagnetik.
Dengan semangat dan kerja keras penulis selama ini, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah “Kereta Magnetic Levitation”
ini dengan baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
membawa manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya serta menjadi referensi dalam penulisan makalah tentang
kereta magnetic levitation ke depannya.
Penulis menyadari bahwa ”tak ada gading yang tak retak”, sehingga
penulis percaya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis sangat berterimakasih
jika ada koreksi, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi penyempurnaan pada penyusunan makalah ke depannya.
2
Daftar Isi
Halaman Judul..................................................1
Kata
Pengantar........................................................
.................................................................
........2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..3
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………...4
1.1 Latar Belakang..........................................4-5
1.2 Landasan Teori..........................................5-8
Bab II Pembahasan..............................................9
2.1 Cara Kerja Kereta Magnetic Levitation..................9-11
2.2 Hubungan Kereta Magnetic Levitation dengan Hukum
Lenz.............................................12
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kereta Magnetic
Levitation................................................13-14
Bab III Kesimpulan............................................15
Daftar Pustaka................................................16
4
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya zaman, semakin banyak
manusia berlomba-lomba untuk membuat alat canggih yang efektif
dan efisien sehingga mempermudah menjalakan aktivitas sehari-
hari. Salah satunya adalah pemanfaatan medan elektromagnetik
dalam pembuatan beberapa alat seperti bel listrik, relai,
generator, dinamo, transformator, kunci pintu listrik, dan
sebagainya.
Pada saat sekarang ini manusia membutuhkan sesuatu yang
dapat mempercepat kegiatan manusia baik dalam segi apapun.
Salah satunya yaitu dalam segi transportasi, manusia
membutuhkan transportasi yang lebih cepat guna menghemat
waktu.
Maka dalam dunia perkeretaapian pun tidak mau kalah dan
kemudian memanfaatkan konsep magnetis magnet dalam perancangan
6
kereta api tercepat di dunia. Kereta ini dinamakan Kereta
Magnetic Levitation (Maglev).
"Terbang tanpa sayap" adalah istilah populer bagi kereta
dengan teknologi maglev. Impian manusia untuk bergerak dengan
kecepatan tinggi saat ini bisa dicapai tidak hanya menggunakan
pesawat terbang, tetapi juga dengan kereta. Sejarah
perkeretaapian mencatat perkembangan yang pesat akhir-akhir
ini. Dengan kemajuan teknologi, perkeretaapian pada masa
mendatang akan mengganti mesinnya yang menggunakan bahan bakar
konvensional dengan mesin yang bekerja tanpa bahan bakar.
Richard Trevithick memperkenalkan lokomotif uap pada
tanggal 21 Februari 1804, kereta tersebut melaju dengan
kecepatan 8km/jam (5mph). Pada tahun 1815 seorang Inggris yang
bernama George Stephenson membuat lokomotif uap untuk barang
yang pertama di dunia yang digunakan oleh pertambangan
Killingworth. Pada tahun 1825, dia memperkenalkan kereta api
7
penumpang pertama yang dapat melaju dengan 25 km/jam (16mph).
Saat ini kereta dapat melayang di atas rel dengan kecepatan
500km/jam (311mph).
Kereta inilah yang kita kenal sebagai Kereta Maglev. Secara
sederhana, Kereta Maglev adalah kereta tanpa roda yang
menggunakan tenaga magnet untuk melayang, menggerakkan, dan
mengontrol jalannya kereta. Kereta dengan teknologi itu sangat
mungkin menggantikan transportasi massa dengan kecepatan yang
tinggi, percepatan besar, efisiensi energi yang tinggi, dan
ramah lingkungan.
1.2 Landasan Teori
Kereta Magnetik Levitation (Maglev) adalah singkatan dari
Magnetically Levitated Trains yang dalam terjemahan bebasnya adalah
kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga
disebut kerta api magnet. Kita tahu bahwa dua buah magnet
apabila didekatkan akan terjadi interaksi pada keduanya
(masing-masing mendapatkan gaya magnet), kutub magnet yang
berbeda jika didekatkan akan tarik menarik dan kutub magnet
yang sejenis akan tolak menolak, konsep inilah yang merupakan
8
prinsip dasar di balik mengapung dan bergeraknya Kereta
Maglev. Magnet yang digunakan pada proses kerja Kereta Maglev
ialah elektromagnet sehingga sifat kemagnetan, polarisasi
kemagnetan dan medan magnet yang dihasilkannya dapat diatur
sesuai dengan keinginan.
Ada 3 komponen yang digunakan untuk membangun Kereta Maglev,
yakni:
1. Sumber daya listrik yang besar.
2. Koil Besi yang akan digunakan sebagai rel untuk melintas di
atasnya.
3. Magnet yang besar yang dipasang di bawah kereta untuk
menempel pada rel.
Ada 3 jenis teknologi maglev, yakni:
9
Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi
elektromagnetik), pertama kali dikembangkan oleh Jerman.
Cara ini menggunakan tenaga magnet listrik biasa dari rel,
agar kereta dapat terangkat 10 milimeter. Namun, cara ini
tidak stabil. Akibatnya, jarak mengambang harus selalu
dikontrol. Ketika daya magnet berkurang, kereta bisa turun
dan menabrak rel.
Kereta Maglev di Jerman
Maglev Transrapid di Shanghai
Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi
elektrodinamik), pertama kali dikembangkan oleh Jepang. Cara
ini menggunakan tenaga magnet superkonduktor. Tenaga ini
10
mampu mengangkat kereta sejauh 100 hingga 150 milimeter.
Cara ini jauh lebih stabil ketimbang cara yang pertama. Daya
angkat yang dihasilkan tidak hanya melalui guideway saja,
tetapi juga dari kereta itu sendiri. Magnet superkonduktor
ini harus selalu didinginkan dengan alat pendingin pada
kereta maglev agar tidak mudah rusak.
Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet
permanen (Inductrack). Teknik ini memiliki kemampuan
membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan,
karena ia tergantung kepada arus yang diinduksi pada
sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet permanen. Dalam
contoh, magnet permanen berada di gerbong, secara horizontal
untuk menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk
memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel.
Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk
pergerakan gerbong. Inductrack pada awalnya dikembangkan
sebagai motor magnetik dan penopang untuk “flywheel” untuk
menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini
diluruskan menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh
11
fisikawan Wiliiam Post di Lawrence Livermore National
Laboratory.
Perbedaan mendasar antara Kereta Maglev dengan kereta
konvensional biasa adalah:
1. Maglev tidak memiliki mesin seperti kereta konvensional
biasa yang menggunakan
mesin untuk menggerakkannya.
2. Maglev tidak menggunakan bahan bakar untuk bergerak tetapi
menggunakan magnetic
rel (guideway).
12
Bab II
Pembahasan
2.1 Cara Kerja Kereta Magnetic Levitation
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah
memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga
terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan
oleh motor induksi Linear. Kereta ini mampu melaju dengan
kecepatan sampai 650 km/jam jauh lebih cepat dari kereta
biasa. Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10 mm di atas rel
magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi
antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga
menghasilkan medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar).
13
Kumparan magnet berjalan di sepanjang trek, disebut
guideway, repels magnet besar di kereta bawah mobil, yang
memungkinkan kereta untuk melayang antara 0,39 dan 3,93 inci
(1 sampai 10 cm) di atas relnya. Setelah kereta yang
levitated, listrik dipasok ke kumparan di dalam dinding
guideway untuk menciptakan sebuah sistem unik medan magnet
yang menarik dan mendorong kereta sepanjang guideway. Arus
listrik yang dipasok ke kumparan di dinding guideway terus
bolak mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas
menyebabkan medan magnet di depan kereta untuk menarik
kendaraan ke depan, sementara medan magnet di belakang kereta
menambahkan dorongan lebih maju.
Kereta Maglev mengapung di atas bantalan udara,
menghilangkan gesekan. Kurangnya gesekan dan desain
aerodinamis kereta mengizinkan kereta api untuk mencapai
kecepatan transportasi darat belum pernah terjadi sebelumnya
lebih dari 310 mph (500 kph), atau dua kali lebih cepat.
Sebagai perbandingan, sebuah pesawat Boeing 777-komersial yang
digunakan untuk penerbangan jarak jauh dapat mencapai
kecepatan tertinggi 562 mph sekitar (905 kph). Pengembang
14
mengatakan bahwa Kereta Maglev akhirnya akan menghubungkan
kota-kota yang hingga 1.000 mil (1.609 km) terpisah. Pada 310
mph, Anda bisa melakukan perjalanan dari Paris ke Roma hanya
dalam waktu dua jam.
Kereta Maglev bisa bergerak dikarenakan di bagian bawah
masing-masing kaki Kereta Maglev ada 2 bagian magnet yaitu
magnet penyokong (support magnet) adalah magnet yang menarik
kereta agar mengambang dan menggerakkannya sedangkan di bagian
sisi-sisinya adalah magnet penuntun (guidance magnet) menjaga
kereta tetap di jalur rel. Magnet penyokong dan penuntun ini
dipasang pada kedua sisi sepanjang kaki kereta dan sistem
kontrol elektronik memastikan kereta melayang di ketinggian
10mm dengan stabil.
Kereta Maglev ketika bergerak dan mengerem dikendalikan
oleh sistem “SLLMotor”. Motor ini tidak terdapat dalam Kereta
Maglev melainkan di relnya sendiri. Fungsinya sama seperti
seperti motor rotasi elektronik yang umum, hanya saja lilitan
dari motor diubah menjadi bagian dari rel sementara magnet
dari motor menjadi bagian dari kereta magnet. Medan magnetik
15
yang menggerakkan kereta magnet dihasilkan oleh lilitan di
rel.
Kereta saat berpindah jalur rel menggunakan sistem
perpindahan jalur rel baja yang bisa melengkung (bendable
steel switches system). Pada saat menikung Kereta Maglev bisa
mencapai kecepatan 200km/jam dan 300-400km/jam ketika bergerak
lurus.
Fungsi sistem kontrol (kontrol room) adalah menjaga
keselamatan Kereta Maglev, mengatur perpindahan jalur rel dan
sebagainya. Kereta Maglev berkomunikasi dengan sistem kontrol
melalui sistem komunikasi radio. Sistem komunikasi ini
dilakukan secara otomatis yang terpasang pada sistem rel dan
Kereta Maglev itu sendiri. Sistem radio memberikan informasi
lokasi kereta magnet dan mengaktifkan rel yang akan dan sedang
dilalui Kereta Maglev.
Teknologi Maglev ini menyebabkan Kereta Maglev bisa
beroperasi dalam kecepatan 300-400km/jam. Dalam uji coba di
Jepang, JR-Maglev Kereta Maglev tercepat dunia dengan
kecepatan resmi, 581 km/jam (2003, Guiness World Record).
Kereta Maglev terdiri dari minimal 2 gerbong dan tergantung
16
dari jumlah penumpang maksimal bisa 10 gerbong. Kereta Maglev
bisa juga sebagai kereta kargo dengan kapasitas seberat
15ton/gerbong.
JR-Maglev
17
2.2 Hubungan Kereta Magnetic Levitation dengan Hukum Lenz
Maglev atau “levitasi magnet” adalah teknik mengangkat
objek menggunakan prinsip magnet dalam fisika dasar. Dua kutub
magnet yang sama (misalnya, utara-utara atau selatan-selatan)
akan tolak-menolak. Sedangkan dua kutub magnet yang berlainan,
yaitu utara dan selatan, akan tarik-menarik. Secara umum,
pengembangan teknologi Maglev bisa dikategorikan dalam dua
prinsip itu, yakni gaya tarik dan gaya tolak magnet.
Tentunya, sangat tidak efisien kereta membawa batang
magnet yang berkekuatan besar yang nanti digunakan untuk
mengangkat kereta tersebut. Karena itu, kita harus berterima
kasih kepada fisikawan berkebangsaan Estonia, Lenz. Fisikawan
yang hidup pada 1804-1865 itu berhasil menjelaskan fenomena
magnetisme dan merumuskannya dalam sebuah hukum yang terkenal
dengan nama “Hukum Lenz”.
Hukum tersebut menyatakan, perubahan fluks magnet dalam
ruang yang dikelilingi sistem kawat yang membentuk kumparan
tertutup akan mengakibatkan terciptanya medan magnet yang
melawan perubahan fluks magnet dalam sitem itu. Hal tersebut
terjadi karena alam, dalam hal ini kumparan tertutup itu,
18
ingin mempertahankan kondisi awal fluks magnet yang dimiliki
ruang dalam lingkaran kawat tertutup tersebut. Hukum itu juga
sering disebut “kelembaman magnetik”. Hukum tersebut kemudian
digunakan menciptakan medan magnet yang cukup besar. Medan
magnet itu diperhadapkan dengan medan magnet lain yang akan
menciptakan gaya tarik, jika kedua kutub magnet yang
berhadapan berlawanan arah atau gaya tolak jika kedua kutub
magnet tersebut.
19
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kereta Magnetic Levitation
Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang
bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan.
Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel
atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya
perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah
tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi
udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta
Maglev yang lebih aerodinamis.
Selain dapat melaju dengan cepat, Kereta Maglev sangat
mudah direm, sehingga tingkat keamanan lebih baik daripada
kereta biasa. Dengan berjalan mengambang, penumpang akan
merasa nyaman karena tidak ada getaran seikitpun. Selain itu
Kereta Maglev tidak menimbulkan asap hasil pembakaran,
sehingga tidak menimbulkan polusi udara.
Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis
ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini
bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan
diperhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional.
Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh kereta
20
meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar
5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di
mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.
Berikut beberapa kecelakaan dan insiden yang pernah
terjadi pada Kereta Maglev:
1. Pada 11 Agustus 2006 terjadi kebakaran di kereta Transrapid
di Shanghai, beberapa saat setelah meninggalkan terminal di
Longyang. Peristiwa kebakaran ini merupakan yang pertama
pada sebuah trayek komersial.
2. Pada tanggal 22 September 2006 sebuah kereta Transrapid
layang menabrak sebuah gerbong pemeliharaan di Lathen
(Emsland, Sachsen Hilir, Jerman). Kecelakaan ini menewaskan
23 jiwa dan sepuluh orang luka-luka. Kecelakaan Maglev ini
merupakan yang pertama di mana ada korban jiwa.
21
Bab III
Kesimpulan dan Saran
Kereta Magnetic Levitation (Maglev) merupakan salah satu aplikasi
medan elektromagnetik pada kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan medan
magnet, induksi magnet dan polarisasi magnet menimbulkan gaya yang
cukup besar sehingga dapat menggerakkan kereta dengan kecepatan paling
tinggi di dunia. Kereta ini merupakan kereta yang ramah lingkungan,
karena tidak menimbulkan polusi dan tidak membutuhkan bahan bakar.
Ada kelebihan maupun kekurangan dari Kereta Maglev itu sendiri,
dengan terus mengembangkan kelebihan dan mengatasi kekurangan yang
ada, Kereta Maglev ini pasti dapat berkembang lebih pesat lagi, bahkan
saat ini NASA sudah mulai meneliti untuk menerapkan konsep tersebut
pada pesawat terbang.
Semakin canggihnya teknologi, kita akan menemukan sebenarnya
banyak sekali manfaat dari medan elektromagnetik yang dapat kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa merusak lingkungan sekitar
kita. Tanpa menggunakan bahan bakar pun kita dapat menghasilkan
listrik dari pergerakan/perubahan medan magnet itu sendiri. Jadi
semoga pembaca sekalian dapat terus terinspirasi dalam memanfaatkan
22
dan mengembangkan sumber-sumber alami di sekitar kita, tentu bukan
hanya dalam bidang medan elektromagnetik saja, tapi juga dalam bidang-
bidang lainnya.
23
Daftar Isi
1. Bonsor, Kevin. How Maglev Trains Work.
http://science.howstuffworks.com/transport/engines-
equipment/maglev-train.htm
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_maglev
3. http://pendidikan.ariefew.com/berita-pendidikan/sistem-
kerja-kereta-maglev-kereta-tercepat-di-dunia/
24